Plagiarisme dan Upaya Pencegahannya di L

Plagiarisme dan Upaya 
Pencegahannya di Lingkungan
Pencegahannya di Lingkungan 
Akademik di Indonesia
Wasmen Manalu
Departemen Anatomi, Fisiologi, dan Farmakologi
Fakultas Kedokteran Hewan
Institut Pertanian Bogor
[email protected]

Tugas Peneliti
• Peneliti membaktikan diri pada pencarian
kebenaran ilmiah untuk memajukan ilmu
pengetahuan menemukan teknologi,
pengetahuan,
teknologi dan
menghasilkan inovasi bagi peningkatan
peradaban dan kesejahteraan manusia
manusia.

PENELITIAN ILMIAH

• Penelitian ilmiah dibangun
g atas dasar kepercayaan
p
y
(trust).
• Ilmuwan mempercayai bahwa data atau informasi
yang dilaporkan oleh ilmuwan lain benar dan valid
adanya.
• Masyarakat percaya bahwa penelitian merefleksikan
usaha
h yang jjujur
j dari
d i ilmuwan
il
untuk
t k menjelaskan
j l k
fenomena alam secara akurat tanpa bias.
• Kepercayaan
epe c y

ini hanya
y dapat
d p d
dipertahankan
pe
jjika
tata nilai dalam scientific conduct tetap dijunjung
tinggi.

PUBLIKASI HASIL PENELITIAN
• Pengetahuan
g
atau hasil ppenelitian seseorangg akan
memasuki ranah sains sesungguhnya hanya setelah
hasil tersebut disajikan kepada publik (publikasi)
dalam bentuk yang kesahihannya dapat dinilai
dan dievaluasi secara bebas.

PUBLIKASI HASIL PENELITIAN
• Proses ppublikasi ini terjadi

j terutama dengan
g cara
menulis hasil penelitiannya dan mengirimkannya ke
jurnal ilmiah, yang selanjutnya naskah artikel itu akan
die al asi oleh reviewer
dievaluasi
re ie er secara cermat dan teliti
sehingga apa yang disajikan pada tulisan tersebut
tidak akan menyesatkan
y
publik.
p
• Seorang peneliti belum selesai melakukan
penelitiannya kalau belum melakukan registrasi
pada
d jjurnall ilmiah.
il i h

PUBLIKASI HASIL PENELITIAN
• Setelah artikel diterbitkan,, para

p pembaca
p
akan
menilai hasil itu berdasarkan apa yang mereka
ketahui sebelumnya dari sumber-sumber lain.
• Dalam proses ini
ini, pengetahuan individu secara pelanpelan akan memasuki ranah pengetahuan yang secara
umum diterima.
• Proses
P
review
i dan
d revisi
i i ini
i i sangatt penting
ti sehingga
hi
dapat meminimalkan pengaruh subjektivitas individu
dengan mengharuskan bahwa hasil penelitian itu
harus diterima oleh ilmuwan lain.


PASCAPENUGASAN PROGRAM
DI TLI TABMAS
Hasil
Ditlitabmas

Potensi HKI

Artikel
I lmiah

Jurnal

TTG

Dosen Berkualitas

Bahan Ajar

Direktori


Paten

Monograf
Kualitas Dosen
Dipertanyakan

?

Laporan

Fungsi Jurnal Ilmiah
• Berkala ilmiah adalah bentuk (Badan Resmi):
– registrasi kegiatan kecendekiaan seseorang
– sertifikasi hasil kegiatan kecendekiaan yang
memenuhi persyaratan ilmiah minimum
– diseminasi secara meluas karya kecendekiaan itu
kepada khalayak ramai, dan
– pengarsipan atas semua temuan hasil kegiatan
kecendekian ilmuwan dan pandit yang dimuatnya


Tujuan Mutakhir Penerbitan Artikel
Il i h
Ilmiah





Menyebarluaskan hasil penelitian
Menambah khazanah ilmu pengetahuan
Mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi
Meningkatkan prestasi penulis (honour, stature,
recognition promotion)
recognition,
• Meningkatkan reputasi lembaga (standing, ranking,
renown))
• Kepuasan diri
• Memperbaiki daya saing suatu bangsa


• Dalam
Dalam mendapatkan sertifikat dan untuk 
mendapatkan sertifikat dan untuk
meningkatkan prestasi maka banyak 
akademisi mengambil jalan pintas dengan
akademisi mengambil jalan pintas dengan 
melakukan perbuatan tercela dalam ilmu 
pengetahuan.
pengetahuan

Perbuatan tercela dalam ilmu 
pengetahuan
h
• 1
1.  Fabrikasi: Mengarang
Fabrikasi: Mengarang‐ngarang
ngarang data
data
• 2.  Falsifikasi: Mengubah data supaya hasil 
sesuai dengan kemauan

sesuai dengan kemauan 
peneliti/pembimbing/atau sponsor
• 3.  Plagiarisme: Mengambil ide, data, atau 
3 Pl i i
M
bil id d
tulisan orang lain tanpa menyebutkan 
sumbernya atau mengakui pemiliknya.
b
k i
ilik

Plagiarisme
• Plagiarisme
Plagiarisme sebenarnya terdiri tas dua 
sebenarnya terdiri tas dua
kategori, yaitu:
• 1.  Plagiarisme atas karya orang lain
1 Plagiarisme atas karya orang lain
• 2.  Plagiarisme atas karya sendiri

• Yang diatur dalam Permen 17 tahun 2010 
g
hanya plagiarisme atas karya orang lain.

Plagiarisme atas karya sendiri
Plagiarisme atas karya sendiri
• 1
1.  Mempublikasi data penelitian yang sama 
Mempublikasi data penelitian yang sama
berulang‐ulang pada jurnal yang berbeda.
• 2.  Membagi‐bagi atau memecah data 
2 Membagi bagi atau memecah data
penelitian yang harusnya menjadi satu 
kesatuan dan diterbitkan menjadi artikel yang
kesatuan dan diterbitkan menjadi artikel yang 
berbeda.
• Satu data hasil penelitian hanya boleh sekali 
S
d
h il

li i h
b l h k li
diregistrasi/dipublikasi dan hanya sekali.

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN 
NASIONAL REPUBLIK INDONESIA
NASIONAL REPUBLIK INDONESIA
NOMOR 17 TAHUN 2010
TENTANG PENCEGAHAN DAN 
PENANGGULANGAN PLAGIAT DI 
PERGURUAN TINGGI

BAB I
KETENTUAN UMUM

Pasal 1
Pasal 1
Dalam Peraturan Menteri ini yang dimaksud dengan:
1.  Plagiat adalah perbuatan secara sengaja atau tidak sengaja 
dalam memperoleh atau mencoba memperoleh kredit atau nilai 
untuk suatu karya ilmiah, dengan mengutip sebagian atau seluruh 
karya dan/atau karya ilmiah pihak lain yang diakui sebagai karya
karya dan/atau karya ilmiah pihak lain yang diakui sebagai karya 
ilmiahnya, tanpa menyatakan sumber secara tepat dan memadai.
2.  Plagiator adalah orang perseorangan atau kelompok orang 
pelaku plagiat, masing‐masing bertindak untuk diri sendiri, untuk 
kelompok atau untuk dan atas nama suatu badan.
3.  Pencegahan plagiat adalah tindakan preventif yang dilakukan 
oleh Pimpinan Perguruan Tinggi yang bertujuan agar tidak terjadi 
plagiat di lingkungan perguruan tingginya
plagiat di lingkungan perguruan tingginya.

4.  Penanggulangan plagiat adalah tindakan represif yang 
dilakukan oleh Pimpinan Perguruan Tinggi dengan 
menjatuhkan sanksi kepada plagiator di lingkungan 
perguruan tingginya yang bertujuan mengembalikan 
k dibilit
kredibilitas akademik perguruan tinggi yang bersangkutan.
k d ik
ti i
b
k t
5.  Gaya selingkung adalah pedoman tentang tata cara 
penulisan atau pembuatan karya ilmiah yang dianut oleh 
setiap bidang ilmu, teknologi, dan seni.
ti bid
il
t k l i d
i
6.  Karya ilmiah adalah hasil karya akademik 
mahasiswa/dosen/peneliti/tenaga kependidikan di 
li k
lingkungan perguruan tinggi, yang dibuat dalam bentuk 
ti i
dib t d l
b t k
tertulis baik cetak maupun elektronik yang diterbitkan 
dan/atau dipresentasikan.

7.  Karya adalah hasil karya akademik atau nonakademik 
oleh orang perseorangan, kelompok, atau badan di luar 
lingkungan perguruan tinggi, baik yang diterbitkan, 
dipresentasikan, maupun dibuat dalam bentuk tertulis.
8.  Perguruan tinggi adalah kelompok layanan pendidikan 
pada jalur formal yang menyelenggarakan pendidikan 
tinggi, berbentuk Akademi, Politeknik, Sekolah Tinggi, 
I tit t t U i
Institut, atau Universitas.
it
9.  Pimpinan Perguruan Tinggi adalah pemimpin perguruan 
tinggi dan semua pejabat di bawahnya yang diangkat 
d / t dit t k
dan/atau ditetapkan oleh pemimpin perguruan tinggi atau 
l h
i i
ti i t
ditetapkan lain sesuai ketentuan peraturan perundang‐
undangan.

10.  Pemimpin Perguruan Tinggi adalah pejabat 
0. e
p e gu ua
gg ada a pejabat
yang memimpin pengelolaan pendidikan dengan 
sebutan rektor untuk universitas atau institut, 
k
ketua untuk sekolah tinggi, direktur untuk 
k k l h
d k
k
politeknik/akademi.
11 S t Ak d ik/
11.  Senat Akademik/organ lain yang sejenis 
l i
j i
adalah organ yang menjalankan fungsi 
pengawasan bidang akademik pada aras
pengawasan bidang akademik pada aras 
perguruan tinggi atau dapat pada aras fakultas.
12.  Menteri adalah Menteri Pendidikan Nasional.

Pasal 2
Pasal 2
(1) Plagiat meliputi tetapi tidak terbatas pada:
a. Mengacu/dan/atau mengutip istilah, kata‐kata 
dan/atau kalimat, data dan/atau informasi dari suatu 
sumber tanpa menyebutkan sumber dalam catatan 
kutipan dan/atau tanpa menyatakan sumber secara 
/
memadai;
b. Mengacu dan/atau mengutip secara acak istilah, kata‐
k
kata dan/atau kalimat, data dan/atau informasi dari 
d /
k li
d
d /
i f
id i
suatu sumber tanpa menyebutkan sumber dalam 
catatan kutipan dan/atau tanpa menyatakan sumber 
secara memadai
secara memadai.
c. Menggunakan sumber gagasan, pendapat, pandangan, 
atau teori tanpa menyatakan sumber secara memadai;

d. Merumuskan
Merumuskan dengan kata
dengan kata‐kata
kata dan/atau 
dan/atau
kalimat  sendiri dari sumber kata‐kata dan/atau 
kalimat, gagasan, pendapat, pandangan, atau 
teori tanpa menyatakan sumber secara 
memadai;
e. Menyerahkan suatu karya ilmiah yang 
dihasilkan dan/atau telah dipublikasikan oleh 
pihak lain sebagai karya ilmiahnya tanpa
pihak lain sebagai karya ilmiahnya tanpa 
menyatakan sumber secara memadai.

(2)  Sumber sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terdiri atas orang 
perseorangan atau kelompok orang, masing‐masing bertindak 
t k l
k
i
i b ti d k
untuk diri sendiri atau kelompok atau untuk dan atas nama suatu 
badan, atau anonim penghasil satu atau lebih karya dan/atau karya 
ilmiah yang dibuat, diterbitkan, dipresentasikan, atau dimuat dalam 
y g
,
, p
,
bentuk tertulis baik cetak maupun elektronik.
(3)  Dibuat sebagaimana dimaksud pada ayat (2) berupa:
a.
b.
c.
d.
e.
f.
g.

Komposisi musik;
Perangkat lunak komputer;
Fotografi;
Lukisan;
Sk
Sketsa;
Patung; atau
Hasil karya dan/atau karya ilmiah sejenis yang tidak termasuk huruf 
a huruf b huruf c dan huruf d huruf e atau huruf f
a, huruf b, huruf c, dan huruf d, huruf e, atau huruf f

((4)  Diterbitkan sebagaimana dimaksud pada ayat 
) te b t a sebaga a a d a sud pada ayat
(2) berupa:
a. Buku yang dicetak dan diedarkan oleh penerbit atau 
perguruan tinggi;
b. Artikel yang dimuat dalam berkala ilmiah, majalah, 
atau surat kabar;
atau surat kabar;
c. Kertas kerja atau makalah profesional dari organisasi 
tertentu;
d. Isi laman elektronik; atau
e. Hasil karya dan/atau karya ilmiah yang tidak 
termasuk huruf a huruf b huruf c dan huruf d
termasuk huruf a, huruf b, huruf c, dan huruf d.

(5)  Dipresentasikan sebagaimana dimaksud pada ayat 
(2) berupa:
a. Presentasi di depan khalayak umum atau terbatas;
b. Presentasi melalui radio/televisi/video/cakram 
Presentasi melalui radio/televisi/video/cakram
padat/cakram video digital; atau
c. Bentuk atau cara lain sejenis yang tidak termasuk dalam 
huruf a dan huruf b.
(6) Dimuat dalam bentuk tertulis sebagaimana dimaksud 
pada ayat (2) berupa cetakan dan/atau elektronik
pada ayat (2) berupa cetakan dan/atau elektronik.
(7) Pernyataan sumber memadai apabila dilakukan sesuai 
dengan tata cara pengacuan dan pengutipan dalam gaya 
selingkung setiap bidang ilmu, teknologi, dan seni.
selingkung setiap bidang  ilmu, teknologi, dan seni.

Pasal 3
Pasal 3
Plagiator di perguruan tinggi adalah:
Plagiator di perguruan tinggi adalah:
a. Satu atau lebih mahasiswa
b Satu atau lebih dosen/peneliti/tenaga 
b.
Satu atau lebih dosen/peneliti/tenaga
kependidikan atau;
c Satu atau lebih dosen/peneliti/tenaga 
c.
Satu atau lebih dosen/peneliti/tenaga
kependidikan bersama satu atau lebih 
mahasiswa.

Kesalahan Umum yang Sering Terjadi 
d
di Dunia Akademik
k d
k
• Kesalahan
Kesalahan umum yang sering dilakukan adalah 
umum yang sering dilakukan adalah
memindahkan pernyataan, kalimat, paragraf, 
atau bahkan bab dari tulisan lain (sendiri atau
atau bahkan bab dari tulisan lain (sendiri atau 
orang lain) tanpa menyebutkan sumbernya 
dan tanpa mengakui bahwa pernyatan
dan tanpa mengakui bahwa pernyatan, 
kalimat, paragraf, atau bab tersebut 
merupakan milik orang lain atau sendiri pada
merupakan milik orang lain atau sendiri pada 
tulisan lain.

• Kalau kita menggunakan kutipan, ungkapan, atau 
gg
p , g p ,
penyataan orang lain, harus menyebutkan 
sumbernya.
• Kalau kita memindahkan kalimat orang lain tanpa 
Kalau kita memindahkan kalimat orang lain tanpa
menulisnya sebagai kutipan, maka kita 
mengklaim kalimat tersebut sebagai kalimat kita.  
Ini adalah plagiat.  Hal yang sama berlaku kalau 
kita memindahkan paragraf atau bab tulisan 
orang lain ke dalam tulisan kita tanpa menulisnya
orang lain ke dalam tulisan kita tanpa menulisnya 
di antara tanda kutip, sekalipun kita 
menyebutkan sumber acuannya.

• Kesalahan
Kesalahan lain yang sering dilakukan adalah 
lain yang sering dilakukan adalah
menyadur dari sumber aslinya yang bukan 
bahasa Indonesia ke dalam bahasa Indonesia
bahasa Indonesia ke dalam bahasa Indonesia 
(atau sebaliknya).  Jadi pada prinsipnya kita 
memindahkan pernyataan orang tersebut ke
memindahkan pernyataan orang tersebut ke 
dalam tulisan kita dalam bentuk yang sama, 
hanya dalam bahasa yang berbeda
hanya dalam bahasa yang berbeda.  

Upaya Pencegahan yang Perlu 
Dilakukan
l k k
• Dalam
Dalam penulisan karya ilmiah, rangkailah kata 
penulisan karya ilmiah rangkailah kata
menjadi kalimat, kalimat menjadi paragraf, 
paragraf menjadi keseluruhan tulisan
paragraf menjadi keseluruhan tulisan.

Upaya Pencegahan yang Perlu 
Dilakukan
l k k
• Jika
Jika menggunakan ide, data, pendapat, 
menggunakan ide data pendapat
pernyataan, atau ungkapan seseorang, 
sebutkan acuan sumbernya sebagai
sebutkan acuan sumbernya sebagai 
pengakuan dan penghargaan atas pemiliknya.

Upaya Pencegahan yang Perlu 
Dilakukan
l k k
• Jika
Jika menggunakan pendapat, pernyataan, 
menggunakan pendapat pernyataan
ungkapan, kalimat, atau paragraf secara 
langsung dari tulisan orang lain tidak hanya
langsung dari tulisan orang lain, tidak hanya 
cukup dengan menyebutkan sumbernya, 
tetapi harus menulisnya dengan kutipan
tetapi harus menulisnya dengan kutipan
untuk mengatakan bahwa pendapat, 
pernyataan ungkapan kalimat atau paragraf
pernyataan, ungkapan, kalimat, atau paragraf 
tersebut bukan milik penulis, tapi adalah 
pinjaman.  
pinjaman

Upaya Pencegahan yang Perlu 
Dilakukan
l k k
• Dalam
Dalam penulisan karya ilmiah, berhentilah 
penulisan karya ilmiah berhentilah
sebagai penyadur tulisan orang lain yang 
dipindahkan ke tulisan kita
dipindahkan ke tulisan kita.  

Upaya Pencegahan yang Perlu 
Dilakukan
l k k
• Kita
Kita harus mengingatkan semua lingkungan 
harus mengingatkan semua lingkungan
sivitas akademika untuk menegakkan 
perbuatan baik dan menghindarkan
perbuatan baik dan menghindarkan 
perbuatan tercela dalam ilmu pengetahuan.

Dokumen yang terkait

ANALISIS KOMPARATIF PENDAPATAN DAN EFISIENSI ANTARA BERAS POLES MEDIUM DENGAN BERAS POLES SUPER DI UD. PUTRA TEMU REJEKI (Studi Kasus di Desa Belung Kecamatan Poncokusumo Kabupaten Malang)

23 307 16

FREKUENSI KEMUNCULAN TOKOH KARAKTER ANTAGONIS DAN PROTAGONIS PADA SINETRON (Analisis Isi Pada Sinetron Munajah Cinta di RCTI dan Sinetron Cinta Fitri di SCTV)

27 310 2

DEKONSTRUKSI HOST DALAM TALK SHOW DI TELEVISI (Analisis Semiotik Talk Show Empat Mata di Trans 7)

21 290 1

MANAJEMEN PEMROGRAMAN PADA STASIUN RADIO SWASTA (Studi Deskriptif Program Acara Garus di Radio VIS FM Banyuwangi)

29 282 2

MOTIF MAHASISWA BANYUMASAN MENYAKSIKAN TAYANGAN POJOK KAMPUNG DI JAWA POS TELEVISI (JTV)Studi Pada Anggota Paguyuban Mahasiswa Banyumasan di Malang

20 244 2

PERANAN ELIT INFORMAL DALAM PENGEMBANGAN HOME INDUSTRI TAPE (Studi di Desa Sumber Kalong Kecamatan Wonosari Kabupaten Bondowoso)

38 240 2

Analisis Sistem Pengendalian Mutu dan Perencanaan Penugasan Audit pada Kantor Akuntan Publik. (Suatu Studi Kasus pada Kantor Akuntan Publik Jamaludin, Aria, Sukimto dan Rekan)

136 695 18

DOMESTIFIKASI PEREMPUAN DALAM IKLAN Studi Semiotika pada Iklan "Mama Suka", "Mama Lemon", dan "BuKrim"

133 700 21

KONSTRUKSI MEDIA TENTANG KETERLIBATAN POLITISI PARTAI DEMOKRAT ANAS URBANINGRUM PADA KASUS KORUPSI PROYEK PEMBANGUNAN KOMPLEK OLAHRAGA DI BUKIT HAMBALANG (Analisis Wacana Koran Harian Pagi Surya edisi 9-12, 16, 18 dan 23 Februari 2013 )

64 565 20

PENERAPAN MEDIA LITERASI DI KALANGAN JURNALIS KAMPUS (Studi pada Jurnalis Unit Aktivitas Pers Kampus Mahasiswa (UKPM) Kavling 10, Koran Bestari, dan Unit Kegitan Pers Mahasiswa (UKPM) Civitas)

105 442 24