ANALISIS YURIDIS PENERAPAN UNDANG-UNDANG NOMOR 2 TAHUN 2004 TENTANG PENYELESAIAN PERSELISIHAN HUBUNGAN INDUSTRIAL DALAM MENDUKUNG IKLIM USAHA DAN INVESTASI TESIS
ANALISIS YURIDIS PENERAPAN UNDANG-UNDANG NOMOR 2 TAHUN 2004 TENTANG PENYELESAIAN PERSELISIHAN HUBUNGAN INDUSTRIAL DALAM MENDUKUNG IKLIM USAHA DAN INVESTASI TESIS Untuk Memperoleh Gelar Magister Hukum Dalam Program Studi Ilmu Hukum pada Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara Oleh : DESSY AGUSTINA HARAHAP 107005074/ HK PROGRAM STUDI MAGISTER ILMU HUKUM FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN 2012
Judul Tesis : ANALISIS YURIDIS PENERAPAN UNDANG-UNDANG NOMOR 2 TAHUN 2004 TENTANG PENYELESAIAN PERSELISIHAN HUBUNGAN INDUSTRIAL DALAM MENDUKUNG IKLIM USAHA DAN INVESTASI Nama Mahasiswa : Dessy Agustina Harahap Nomor Pokok : 107005074 Program Studi : Ilmu Hukum
Menyetujui Komisi Pembimbing
(Prof. Muhammad Abduh, SH ) Ketua (Prof. Dr. Budiman Ginting, SH, M.Hum) (Dr. Agusmidah, SH, M.Hum ) Anggota Anggota Ketua Program Studi Dekan Fakultas Hukum (Prof.Dr.Suhaidi, SH, MH) (Prof.Dr.Runtung Sitepu, SH, M.Hum ) Tanggal Lulus : 28 Juli 2012
Telah diuji pa da Tanggal : 28 Juli 2012 PANITIA PENGUJI TESIS Ketua : Prof. Muhammad Abduh, SH Anggota : 1. Dr. Pendastaren Tarigan, SH, MS
2. Dr. Faisal Akbar Nasution, SH, M.Hum
3. Dr.Agusmidah, SH, M.Hum
4. Dr. Mirza Nasution, SH, M.Hum
ABSTRAK
Bagi Indonesia, perbaikan iklim investasi sangatlah mendesak menimbang pertumbuhan penduduk yang mencapai 1,49 persen/tahun dan pertambahan angkatan kerja baru sebanyak 2.2 juta orang/tahun. Jika digunakan asumsi elastisitas penciptaan lapangan kerja baru sebanyak 400 ribu orang per satu persen pertumbuhan, maka pertumbuhan ekonomi harus mencapai rata-rata 6,9 persen pertahun selama periode 2011-2014. Era keterbukaan dan demokratis dalam dunia industri yang diwujudkan dengan adanya kebebasan untuk berserikat bagi pekerja/buruh, banyaknya jumlah serikat pekerja/buruh disatu perusahaan dapat mengakibatkan perselisihan, umumnya perselisihan berkaitan dengan ketidaksepahaman keanggotaan dan keterwakilan di dalam perundingan pembuatan perjanjian kerja bersama. Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2004 tentang Penyelesaian Perselisihan Hubungan Industrial ialah hukum yang dipakai untuk menyelesaikan perselisihan dimaksud.
Berdasarkan latar belakang masalah maka penelitian tesis ini mencakup tiga permasalahan. Pertama, Bagaimanakah prosedur penyelesaian perselisihan hubungan industrial berdasarkan Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2004 tentang Penyelesaian Hubungan Industrial ? ; Kedua Apakah peraturan-peraturan dibidang hukum ekonomi dan investasi memiliki keterkaitan dengan peraturan perselisihan hubungan industrial? ; Ketiga Apakah mekanisme perselisihan hubungan industrial yang diatur dalam Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2004 mampu memberi dukungan dalam peningkatan iklim usaha dan investasi ?
Penelitian dilakukan dengan metode yuridis normatif, yaitu dengan cara meneliti bahan hukum primer, bahan hukum sekunder. Kesemua bahan hukum akan ditelaah, dijelaskan dan dianalisa untuk mengetahui dan menjawab permasalahannya. Selanjutnya digunakan metode deduktif untuk menarik kesimpulan yang spesipik dan mengarah pada penyusunan jawaban sementara terhadap masalah penelitiannya, sedangkan melalui prosedur logika induktif akan diperoleh kesimpulan umum yang diarahkan pada penyusunan jawaban teoritis terhadap permasalahannya.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa Pertama, dalam prosedur penyelesaian hubungan industrial berdasarkan Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2004 ditujukan untuk memberi perlindungan hukum, kepastian hukum bagi para pihak, dan juga mendukung pelaksanaan penegakan hukum dalam ranah hukum ketenagakerjaan. Kedua, Undang-Undang Perselisihan Hubungan Industrial memiliki keterkaitan dengan peraturan-peraturan dibidang hukum ekonomi seperti, Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas, Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2007 tentang Penanaman Modal, Kepres Nomor 76 dan 77 Tahun 2007 Mengenai Jenis dan Bentuk Usaha yang Dilakukan Dalam Penanaman Modal dan mengenai kepastian hukum dalam iklim persaingan usaha yang sehat yang diatur oleh Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1999 tentang Larangan Praktek Monopoli dan Persaingan Usaha Tidak Sehat). Ketiga, Undang-Undang Perselisihan Hubungan Industrial menekankan penyelesaian sengketa secara bipartit (negosiasi), yang dilakukan dengan cara musyawarah untuk mufakat tanpa campur tangan pihak ketiga. Namun jika tidak tercapai, melalui mekanisme penyelesaian hubungan industrial dapat ditempuh dua cara penyelesaian yaitu, melalui Pengadilan Hubungan Industrial (Litigasi) dan Penyelesaian dengan cara diluar pengadilan (Non Litigasi), seperti permasalahan mengenai perselisihan hak, perselisihan kepentingan, dan perselisihan antara serikat pekerja/serikat buruh yang berada dalam satu perusahaan dapat ditempuh dengan cara mediasi atau konsiliasi. Dengan melakukan usaha penyelesaian melalui mediasi, konsiliasi, dan arbitrase dapat menumbuhkan rasa saling percaya dan kerjasama yang saling menguntungkan antara pekerja dan pengusaha, dimana dalam kondisi ini, tentu akan tercipta iklim usaha dan investasi yang baik pula.
Kata kunci : Perselisihan Hubungan Industrial, Iklim Usaha/Investasi, Penyelesaian
ABSTRACT
To Indonesia, the improvement of investment climate is very urgent considering thepopulation growth which reaches 1.49% per year and the increase of new workforce of 2.2
million people per year. If assumption of elasticity is used to assume that new workforce is
created for 400 thousand people per 1% of growth, the economic growth must reach the
average of 6.9 % per year for the period of 2011 – 2014. The era of transparency and
democracy in the industrial world materialized through the freedom of association for
workers and the number of labor unions in a company can result in dispute which generally
related to the disagreement of membership and representativeness in the negotiation in the
making of collective labor agreement. Law No.2/2004 on the Settlement of Industrial Relation
Dispute is the law used to settle the dispute.The purpose of this normative juridical study was to find out, first, how the industrial
relation dispute settlement procedures based on Law No.2/2004 is applied; second, whether
or not the regulations on economic and investment law are related to the regulations on
industrial relation dispute; and third, whether or not the mechanism of industrial relation
dispute regulated in Law No.2/2004 can be a support in improving the investment and
business climate.The data for this study were obtained from primary and secondary legal materials. To
get the answer to this study, the data obtained were examined, explained and analyzed. The
specific conclusion was drawn through deductive method to get provisional answer to the
problem of study. The general conclusion leading to the theoretical answer to the problem of
study was obtained through inductive logical procedure.The result of this study showed that, first, in its procedure, the settlement of industrial
relation based on Law No.2/2004 was intended to provide legal protection and legal certainty
to the parties involved and to support the implementation of law enforcement in the domain of
labor law; second, Law on Industrial relation Dispute is related to the regulations in the
domain of economic law such as Law No.40/2007 on Limited Liability Company, Law
No.25/2007 on Capital Investment, Presidential Decree No. 76 and 77/2007 on Type and
Form of Business performed in Capital Investment, and the legal certainty in the climate of
healthy business competition is regulated in law No.5/1999 on Prohibition of Practice of
Monopoly and Unhealthy Business Competition; and third, Law on Industrial relation Dispute
emphasizes the bipartite dispute settlement (negotiation) conducted by deliberation and
consensus without intervention of third party. But, if mechanism mention above does not work,
the dispute can be settled through two ways, namely, bring the case to the Industrial Relation
Court (Litigation) or settle it out side of the court (Non-Litigation). The dispute between the
labor unions under one company can be settled trough mediation or conciliation. The dispute
settlement done through mediation, conciliation, and arbitration can foster mutual trust and
mutually beneficial cooperation between the employees and the employer that, in this
condition, good business and investment climate can be created. Keywords: Industrial Relation Dispute, Business/Investment Climate, SettlementPuji dan syukur kami panjatkan kehadirat Allah S.W.T atas berkat dan rahmat- Nya penulis dapat menyelesaikan Tesis yang berjudul “Analisis Yuridis Penerapan
Undang-Undang No.2 Tahun 2004 Tentang Penyelesaian Perselisihan Hubungan
Industrial Dalam Mendukung Iklim Usaha dan Investasi, sebagai salah satu
persyaratan dalam mendapatkan gelar Magister Hukum pada Program Magister Ilmu Huku m di Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara.
Secara jujur dan rendah hati, peneliti mengakui betapa penyusunan Tesis tidak terlepas dari bimbingan, bantuan, dorongan dari banyak pihak, oleh karena itu pada kesempatan ini dengan setulus hati menucapkan terima kasih yang tak terhingga kepada yang terhormat :
1. Prof. Muhammad Abduh, SH selaku Pembimbing atas memberikan bimbingannya kepada penulis dalam Tesis ini.
2. Prof. Dr. Budiman Ginting, SH. M.Hum, selaku Pembimbing atas memberikan bimbingannya baik pendapat untuk perbaikan maupun waktu yang telah diluangkan kepada penulis.
3. Dr. Agusmidah, SH, M.Hum sebagai Dosen Pembimbing yang telah memberikan bimbingannya baik berupa pendapat serta arahan dan waktu dan kesabarannya terhadap penulis yang telah diluangkan dalam proses penyelesaikan Tesis ini.
4. Kepada Dosen Penguji Dr. Hasim Purba, SH, M.Hum dan Dr. Mahmul Siregar, SH, M.Hum atas saran dan kritiknya terhadap Tesis ini.
5. Kepada Bapak dan Ibu Dosen Program Studi Ilmu Hukum Sekolah Pascasarjana Universitas Sumatera Utara yang telah memberikan banyak pengetahuan kepada peneliti dan mengubah wawasan peneliti dalam bidang ilmu pengetahuan hukum yang menjadi bekal dalam penyusunan Tesis ini.
6. Seluruh staf Program Studi Ilmu Hukum Sekolah Pascasarjana Universitas Sumatera Utara yang selama ini senantiasa membantu peneliti dalam mengikuti studi dari segi administrasi dan informasi.
7. Kepada Orang tua tercinta, H. Aliander Harahap dan Hj. Derhana Ritonga yang telah memberi dukungan materi serta dorongan dan usahanya kepada penulis dalam proses penyelesaian Tesis ini.
8. Suami tercinta, Shandi Izhandi Hutasuhut, SH, M.Kn yang telah memberikan izin dan dukungan spritual kepada penulis dalam proses menyelesaikan Tesis ini.
9. Anak-anakku Mocha Nada Venezia Hutasuhut, Ozil Ramadhan Hutasuhut yang telah memberikan dukungan kepada mamanya dalam proses penyelesaian Tesis ini. Akhir kata, penulis mohon maaf jika terdapat kekurangan dan kesalahan dalam penulisan Tesis ini.
Medan, Desember 2012 Penulis,
Dessy Agustina Harahap N a m a : Dessy Agustina Harahap Tempat/ Tgl. Lahir : Medan, 21 Agustus 1986 U m u r : 26 Tahun Jenis Kelamin : Perempuan A g a m a : Islam B a n g s a : Indonesia Alamat : Jl.Pembangunan Gg.H. Puriz No.9 Pekerjaan : Swasta
Pendidikan : 1.
Sekolah Dasar Swasta Harapan I Medan (Lulus 13 Juni 1998) 2. Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama Swasta Harapan I Medan (Lulus 28 Maret 2001).
3. Sekolah Menengah Atas Negeri 3 Medan (Lulus 23 Desember 2003).
4. Lembaga Pendidikan Luar Sekolah Masyarakat Potensi Utama Bahasa Inggris Dasar Satu (D1) (Lulus 12 Desember 2005).
DAFTAR ISI Halaman LEMBAR PENGESAHAAN ABSTRAK .......................................................................................................... i ABSTRACT .......................................................................................................... iii KATA PENGANTAR........................................................................................ iv RIWAYAT HIDUP ...........................................................................................
vi
DAFTAR ISI ...................................................................................................... vii DAFTAR TABEL .............................................................................................. xi BAB I : PENDAHULUAN ...............................................................................
1 A. Latar Belakang ...................................................................................
1 B. Perumusan Masalah............................................................................
12 C. Tujuan Penelitian................................................................................ 13 D.
Manfaat Penelitian.............................................................................. 13 E. Keaslian Penelitian.............................................................................. 14 F. Kerangka Teori dan Konsepsi............................................................. 14 1.
Kerangka Teori ............................................................................. 14 2. Konsepsi ....................................................................................... 21 G. Metode Penelitian................................................................................ 26 1.
Sifat penelitian .............................................................................. 27 2. Jenis Penelitian.............................................................................. 27 3. Bahan-Bahan Hukum Penelitian...................................................
28 4. Analisis Data................................................................................. 29
BAB II : PROSEDUR PENYELESAIAN PERSELISIHAN HUBUNGAN INDUSTRIAL BERDASARKAN UNDANG-UNDANG NOMOR 2 TAHUN 2004 TENTANG PENYELESAIAN HUBUNGAN INDUSTRIAL...........................
30 A. Pengertian Hubungan Industrial Berdasarkan Undang-
Undang Nomor 2 Tahun 2004 Tentang Penyelesaian Hubungan Industrial............................................................................ 30 B.
Beberapa Hal yang Termasuk Dalam Objek Perselisihan Hubungan Industrial.............................................................................
36 1. Perselisihan Hak............................................................................. 36 2. Perselisihan Kepentingan............................................................... 38 3. Perselisihan Pemutusan Hubungan Kerja...................................... 41 4. Perselisihan Antara Serikat Bekerja/Serikat Buruh....................... 42
BAB III : KAITAN ANTARA PERATURAN PERSELISIHAN HUBUNGAN INDUSTRIAL DENGAN PERATURAN PERATURAN DIBIDANG HUKUM EKONOMI ATAU INVESTASI PADA UMUMNYA...................................................... 46 A. Peraturan Ketenagakerjaan Sebagai Sistem Dalam Pelaksanaan Penyelesaian Perselisihan Hubungan Industrial.............................................................................. 46 1. Hak-Hak Tenaga Kerja.................................................................... 48 2. Aspek Perlindungan Kerja dan Hubungannya Dengan Perusahaan .........................................................................
50 B. Beberapa Peraturan Perundang-Undangan Dalam Bidang
Hukum Ekonomi/Investasi Terkait Permasalahan Dalam Hubungan Indusitrial………………………………………....... 54 1.
Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2007, Tentang Penanaman Modal …………………………………………………. 57 2.
Peraturan Presiden Nomor 76 Tahun 2007, tentang Kriteria dan Persyaratan Penyusunan Bidang Usaha yang Terbuka Dengan Persyaratan Dibidang Penanaman Modal ; dan Peraturan Presiden Nomor 77 Tahun 2007, tentang
Daftar Bidang Usaha yang Tertutup dan Bidang Usaha Terbuka Dengan Persyaratan di Bidang Penanaman Modal............. 60 3.
Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2007, tentang Perseroan Terbatas............................................................................. 68 4. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1999, tentang Larangan
Praktek Monopoli dan Persaingan Usaha Tidak Sehat...................... 73
BAB IV : MEKANISME PENYELESAIAN PERSELISIHAN HUBUNGAN INDUSTRIAL MENURUT KETENTUAN UNDANG-UNDANG NOMOR 2 TAHUN 2004 DAN HUBUNGANNYA DALAM MENDUKUNG PENINGKATAN IKLIM USAHA DAN INVESTASI...................... 77 A. Keberadaan Hukum Ketenaga Kerjaan Sebagai Hukum Materill Dari Undang-Undang Perselisihan Hubungan Industrial, Dalam Mendukung Iklim Usaha dan Investasi di Indonesia.................... 77 B. Hubungan Penerapan Undang-Undang Penyelesian Hubungan Industrial Nomor 2 Tahun 2004 Terkait Pada Iklim Usaha
dan Investasi di Indonesia......................................................................... 85 1.
Penerapan Sistem Pengelolaan yang baik (System Good
Governance) Antara Pekerja, dan Pengusaha Terhadap
Kebijakan yang Dibuat Oleh Pemerintah............................................ 87 2. Penerapan Undang-Undang Penyelesaian Perselisihan
Hubungan Industrial Dengan Jaminan Kepastian Hukum Dalam Mendukung Kegiatan Usaha dan Investasi.............................. 91 C.
Mekanisme Penyelesian Perselisihan Hubungan Industrial Berdasarkan Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2004 dan Hubungannya Dalam Mendukung Iklim Usaha dan Investasi................... 97 1.
Mekanisme Penyelesaian Perselisihan Hubungan Industrial Diluar Pengadilan (Non Litigasi) .................................................................... 98 a.
Penyelesaian Melalui Perundingan Bipartit ................................... 99 b.
Penyelesaian Perselisihan Hubungan Industrial Melalui Konsiliasi........................................................................... 101
c.
Penyelesaian Perselisihan Hubungan Industrial Melalui Arbitrase............................................................................. 103 d.
Penyelesaian Perselisihan Hubungan Industrial Melalui Mediasi.............................................................................. 108 2.
Mekanisme Penyelesaian Perselisihan Hubungan Industrial Melalui Pengadilan (Litigasi)............................................................... 113
BAB V : KESIMPULAN DAN SARAN................................................................ 123
A. Kesimpulan ............................................................................................. 123 B. Saran........................................................................................................ 126 DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN
DAFTAR TABEL
Halaman Tabel 1 : Daftar Bidang Usaha Yang TertutupUntuk Penanaman Modal.......................................................... 62 Tabel 2 : Daftar Bidang Usaha Yang Terbuka Dengan Persyaratan Bidang Usaha Mikro Kecil Menengah Dan Koperasi (UMKMK) ......................................................... 64 Tabel 3 : Daftar Bidang Usaha Yang Terbuka Dengan Persyaratan Kepemilikan Modal.............................................. 66