BAB I TINJAUAN UMUM PERPUSTAKAAN - Pengelolaan Perpustakaan Aplikasi Di SMK PGRI 1 Jombang.

BAB I TINJAUAN UMUM PERPUSTAKAAN A. Pengelolaan Perpustakaan Perpustakaan adalah suatu unit kerja yang didalamnya ada organisasi. Sebab tanpa

  organisasi ini perpustakaan tidak beda dengan individunya. Artinya perpustakaan merupakan kegiatan yang melibatkan lebih dari satu individu saling bekerjasama (terorganisasi) (Wiji Suwarno, 2008: 33).

  Organisasi atau organization berarti hal mengatur (John M. Echols, 2000:408). Organisasi terdapat pada sekelompok orang yang bekerja sama untuk tujuan tertentu. Sehingga bisa dikatakan bahwa organisasi adalah suatu bentuk kerja sama antara sekelompok orang berdasarkan suatu keterikatan (perjanjian) untuk mencapai suatu tujuan bersama yang telah ditentukan (Sutarno NS, 2006:46) (Dalam Wiji Suwarno, 2008: 33). Jadi, jika ditemui istilah pengorganisasian, istilah tersebut sebenarnya berasal dari kata organize yang berarti menciptakan struktur dengan bagian-bagian yang diintegrasikan sedemikian rupa, sehingga hubungannya satu dengan lainnya terikat oleh hubungan terhadap keseluruhan (Malayu S.P.

  Hasibuan, 2003: 18)( Dalam Wiji Suwarno, 2008: 33-34).

  1. Fungsi perpustakaan

  2. Perpustakaan sekolah berfungsi sebagai sarana pendidikan di sekolah

  3. Sebagai sumber belajar di lingkungan pendidik

  4. Sebagai sarana informasi dan ilmu pengetahuan sekolah

  5. Keberadaanya dengan segala fasilitas yang ada didalamnya dapat memeberi manfaat bagi masyarakat sekolah (guru, siswa, maupun staf/karyawan)

  6. Meningkatkan efektifitas kegiatan belajar mengajar maupun memperluas wawasan

  2. Tugas perpustakaan

  1. Sebagai pusat kegiatan belajar mengajar perpustakaan sekolah berfungsi membantu program pendidikan pada umumnya, serta sesuai dengan tujuan kurikulum masing- masing mengembangkan kemampuan anak menggunakan sumber informasi tepat unmtuk membantu guru mengajar

  2. Membantu anak didik memperjelas dan memperluas pengetahuannya tentang suatu pelajaran dikelas dan mengadakan penelitian diperpustakaan

  3. Mengembangkan minat kemampuan dan kebiasaan membaca yang menuju kebiasaan belajar mandiri

  4. Membantu anak untuk mengembangkan minat, bakat dan kegemarannya

  5. Membiasakan anak untuk mencari informasi di perpustakaan kemahiran anak mencari informasi dalam perpustakaan akar menolongnya kelak dalam pelajaran selanjutnya

  6. Perpustakaan sekolah merupakan tempat memperoleh bahan rekreasi sehat, melalui buku-buku bacaan fiksi

  7. Perpustakaan sekolah memperluas kesempatan belajar bagi murid-murid

B. Manajemen Perpustakaan Aplikasi

1. Status/ Lokasi Perpustakaan

  Dalam rangka membantu penyelenggaraan proses pembelajaran, perpustakaan lewat peranannya menyediakan segala keperluan pembelajaran yaitu tentang ketersediannya bahan- bahan pembelajaran yang berupa buku-buku sebagai sumber belajar bagi siswa dan guru.

  Sebagai sumber pembelajaran terdiri dari beberapa bahan pustaka, sebagai berikut:

  1. Buku Paket : 8.735 buku (221 judul)

  2. Buku Fiksi : 326 buku (325 judul)

  3. Buku Referensi : 269 buku (65 judul)

  4. Buku Penunjang : 769 buku (255 judul) Selain sumber belajar diatas masih ditunjang adanya ruangan perpustakaan yang representative serta peralatan seperti meja baca, kipas angin, meja pelayanan, meja kursi tamu, computer, printer, televise, mesin ketik, dengan penyajian buku sumber yang tertata rapi di rak buku dan almari buku.

  Dalam perlengkapan sarana dan pra sarana di atas, sekolah telah mempunyai tujuan dan fungsi dari perlengkapan di atas yakni agar dalam proses meminati dalam membaca dan membudayakan di perpustakaan, untuk berusaha dalam menambah wawasan pengetahuan melalui perpustakaan ini, kemudian dalam hal lokasi perpustakaan di sekolah yaitu berada di linmgkungan sekolah agar terjangkau semakin mudah dan tidak jauh dari sekolah itu sendiri.

  Lokasi juga sangat berkaitan dengan hal perputakaan sekolah dan pengunjuing yang maksimal, karena lokasi yang dekat akan di perhitungkan oleh pemustaka dalam proses pencarian wawasan dalam mengembangkan system pengetahuan yang ada pada individu masing-masing demi menumbuhkembangkan kompetensi dalam diri secara optimal.

2. Staff Manajemen

  Perpustakaan SMK PGRI 1 Jombang dibawah binaan ibu Sri Mulyaningsih S. Pd, M. Pd. Dengan beberapa anggota sebagai berikut:

  1. Semua dewan guru SMK PGRI 1 Jombang

  2. Semua siswa SMK PGRI 1 Jombang Ditunjang kepengurusan sebagai penanggung jawab perpustakaan yang senantiasa melakukan koordinasi dengan para wali kelas dan Bapak Ibu guru lainnya untuk mengaktifkan para siswa berkunjung ke perpustakaan. Dengan susunan pengurus sebagai berikut:

  1. Penasehat : Kepala SMK PGRI 1 Jombang 2. Pembina : Sri Mulyaningsih S. Pd, M. Pd.

  3. Koordinator Bidang Pelayanan: Dra. Herry Erlinayati M. Pd

  4. Administrasi Pelayanan :1. Umi Sumarsih

  2.Nurul Fitria Dalam pelayanan perpustakaan SMK PGRI 1 Jombang, dibentuk jadwal untuk pelayanan pada setiap harinya dengan data sebagai berikut:

  

JADWAL PIKET PERPUSTAKAAN

SMK PGRI 1 JOMBANG

HARI JADWAL PIKET PAGI JADWAL PIKET SIANG

  SENIN Dra. HERRY ERLINAYATI M.Pd SRI MULYANINGSIH S.Pd. M. Pd.

  NURUL FITRIA UMI SUMARSIH SELASA SRI MULYANINGSIH S.Pd. M. Pd. Dra. HERRY ERLINAYATI M.Pd NURUL FITRIA UMI SUMARSIH RABU Dra. HERRY ERLINAYATI M.Pd SRI MULYANINGSIH S.Pd. M. Pd.

  NURUL FITRIA UMI SUMARSIH KAMIS SRI MULYANINGSIH S.Pd. M. Pd. Dra. HERRY ERLINAYATI M.Pd NURUL FITRIA UMI SUMARSIH

  JUM’AT Dra. HERRY ERLINAYATI M.Pd SRI MULYANINGSIH S.Pd. M. Pd.

  NURUL FITRIA UMI SUMARSIH SABTU SRI MULYANINGSIH S.Pd. M. Pd. Dra. HERRY ERLINAYATI M.Pd NURUL FITRIA UMI SUMARSIH

3. Dana

  Dalam sebuah pengorganisasian sangat membutuhkan dana operasional demi berjalannya sebuah organisasi salah satunya adalah dalam pengaturan dana perpustakaan, Pengelolaan dana operasional perpustakaan SMK PGRI 1 Jombang, diperoleh dari:

  1. Siswa baru yaitu (kelas X) pada saat daftar ulang dengan nilai nominal Rp.

  10.000,- (sepuluh ribu rupiah).

  2. Dari denda keterlambatan peminjaman buku per hari Rp. 500,-. Kemudian dalam pengalokasian dana tersebut dapat digambarkan sebagai berikut pada perpustakaan SMK PGRI 1 Jombang:

  1. Pembelian buku-buku baru

  2. Peremajaan buku-buku yang telah rusak

  3. Perawatan dan penyiangan buku

  4. Biaya operasional penyelenggaraan administrasi perpustakaan (dibukukan sendiri pada buku kas)

  5. Biaya cetak kartu anggota perpustakaan siswa baru

4. Isi Perpustakaan

  Perpustakaan sangat erat perkembangannya sesuai dengan isi ataupun kelengkapan dari isi bahan pustaka itu senidri, karena secara tidak langsung para pemustaka akan membandingkan antara perpustakaan satu dengan yang lain dalam kelengkapan bahan pustaka itu senidri, Pada perpustakaan SMK PGRI 1 Jombang, terdapat beberapa bahan pustaka yang dapat digambarkan sebagai berikut: Sebagai sumber pembelajaran bahan pustaka terdiri dari:

NO JENIS BUKU JUMLAH BUKU JUMLAH JUDUL

  1 BUKU PAKET 8.735 BUKU 221 JUDUL

  2 BUKU FIKSI 326 BUKU 325 JUDUL

  3 BUKU REFERENSI 269 BUKU

  65 JUDUL

  4 BUKU PENUNJANG 769 BUKU 255 DUL

5. Kegiatan Teknis/ Pengelolaan

  Dalam rangka membantu penyelenggaraan proses pembelajaran, perpustakaan lewat peranannya menyediakan segala keperluan pembelajaran yaitu tentang ketersediaannya bahan-bahan pembelajaran yang berupa buku-buku sebagai sumber belajar bagi siswa dan guru.

  Pada pengelolaan dan teknis penyelenggaraan SMK PGRI1 Jombang, dapat diketahui dengan beberapa poin yang disusun oleh pegawai perpustakaan, dengan data sebagai berikut:

  1. Bahan Pustaka

  2. Pengadaan Bahan Pustaka

  3. Keanggotaan Perpustakaan/susunan pengurus

  4. Pelayanan

  5. Jadwal Piket Perpustakaan

  6. Sumber Pendanaan Operasional

  7. Alokasi Dana Perpustakaan

  8. Data Jumlah Pengunjung/Peminjam

  9. Laporan Keuangan Perpustakaan

  10. Laporan Pencapaian Sasaran Mutu

  6. Organisasi/ Struktur Organisasi

  Dalam sebuah organisasi terbentuklah suatu pengurus dalam menjalankan operasional dan visi serta misi pada instansi tertentu, sejalan dengan tujuan dan fungsi pada instansi tersebut, pada perpustakaan SMK PGRI 1 Jombang ini terbentuk struktur organisasi perpustakaan sebagai berikut:

  SUSUNAN PENGURUS PERPUSTAKAAN SMK PGRI 1 JOMBANG

  PENASEHAT PEMBINA KOORDINATOR BIDANG PELAYANAN ADMINISTRASI PELAYANAN ANGGOTA

  7. Tata Tertib Peminjaman Perpustakaan

  Dalam menjalankan ketertiban keluar masuknya buku pada perpustakaan SMK PGRI1 Jombang ini, pengurus telah menyusun beberapa ketentuan tata tertib pada perpustakaan ini, datanya sebagai berikut:

  1.Setiap pengunjung diwajibkan mengisi buku tamu yang telah disediakan.

  2. Setiap pengunjung harus menjaga ketertiban, ketenangan dan kebersihan.

  Kepala SMK PGRI 1 JOMBANG Sri Mulyaningsih S.Pd. M.Pd. Dra. Herry Erlinayati M.Pd.

  1. Umi Sumarsih

  2. Nurul Fitria

  1. Semua guru SMK PGRI 1 Jombang

  2. Semua siswa SMK PGRI 1 Jombang

  3. Bagi pengunjung yang membawa tas, stop map harus diletakkan pada tempat penitipan tas.

  4. Bagi mereka yang ingin meminjam buku diharuskan menunjukkan kartu anggotanya.

  5. Tidak dibenarkan menggunakan kartu anggota orang lain.

  6. Lamanya peminjam tiga hari dan apabila masih diperlukan dapat di perpanjang tiga hari.

  7. Setiap buku harus dikembalikan tepat pada waktunya.

  8. Buku referensi (Ensiklopedi, kamus, skripsi) tidak boleh dipinjam ke rumah.

  9. Buku-buku hilang atau rusak harus diganti.

  10. Bagi mereka yang terlambat mengembalikan buku dikenakan denda sebesar Rp. 500,- sehari.

  11. Kepada mereka yang tidak mengindahkan peraturan ini akan dikenakan sanksi tertentu atau dikeluarkan dari anggota.

  12. Hal-hal yang belum tercantum menyusul.

  8. Klasifikasi

  Klasifikasi buku/referensi pada sekolah ini menggunakan patokan DDC (Dewey Decimal Clasification) sebagai berikut.

   000 => Umum  100 => Filsafat dan Disiplin Hubungan  200 => Agama  300 => Ilmu Sosial (kemasyarakatan)  400 => Bahasa  500 => Ilmu Pengetahuan Murni (ilmu pengetahuan alam dan pasti)  600 => Teknologi  700 => Kesenian, arsitektur, dan olah raga  800 => Kesusastraan  900 => Geografi dan Sejarah Umum

  9. Diagram Keadaan Buku

  

DATA DIAGRAM KEADAAN BUKU

SMK PGRI 1 JOMBANG

  TAHUN 2008 / 2009 TAHUN 2009 / 2010

  TAHUN 2010 / 2011

10. Data Statistik Pengunjung/Peminjam Perpustakaan

  Berikut ini data jumlah pengunjung/peminjam perpustakaan SMK PGRI 1 Jombang Tahun 2009-2010.

  1400

  1200 1000 800 600

  400 200

  JULI SEPT NOP JAN MAR MEI Berikut ini tabel data pengunjung maupun peminjam selama satu tahun (2009-2010).

BULAN JUMLAH

  JULI 837 AGUSTUS 1237 SEPTEMBER 127 OKTOBER 945 NOPEMBER 997 DESEMBER 789 JANUARI 348 PEBRUARI 588 MARET 508 APRIL 505 MEI 556 JUNI 546

  TOTAL 7982

  Jadi rata-rata jumlah peminjam maupun pengunjung selama satu tahun adalah 29 orang per hari. Berdasarkan informasi yang kami peroleh dari pustakawan SMK PGRI 1 Jombang, berikut laporan keuangan selama satu tahun (2009-2010).

  Bulan Saldo Awal Sumbangan Kelas X &

  XI Pengeluaran Bunga Bank Mini

  Saldo Akhir Juli Rp 5.802.109 Rp 5.599.918 Rp 1.179.000 - Rp 10.222.627 Sept Rp 8.880.627 - - - Rp 8.880.627 Okt Rp 8.880.627 - Rp 1.447.350 Rp 191.670 Rp 7.624.947 Nop Rp 7.624.947 - Rp 24.000 Rp 54.176 Rp 7.655.123 Des Rp 7.655. 123 - - - Rp 7.655. 123 Jan Rp 7.655. 123 - Rp 572.500 Rp 54.943 Rp 7.137.566 Peb Rp 7.137.566 Rp 3.580.000 - - Rp 10.667.566 Mar Rp 10.667.566 - Rp 1.710.600 - Rp 8.596.966 Apr Rp 8.596.966 - Rp 388.000 - Rp 8.618.966 Mei Rp 8.618.966 - Rp 72.200 Rp 56.188 Rp 8.602.954 Juni Rp 8.602.954 - - Rp 56.584 Rp 8.659.538

BAB II LANDASAN TEORI A. Kajian Perpustakaan

1. Pengertian Perpustakaan

  Perpustakaan berasal dari kata dasar pustaka. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia pustaka artinya kitab, buku (Depdikbud, 1980). Dalam bahasa Inggris dikenal dengan library. Istilah ini berasal dari kata librer atau libri, yang, artinya buku (Echols, 2000). Dari kata latin tersebut terbentuklah istilah libraries, tentang buku. Dalam bahasa asing lainnya perpustakaan disebut bibliotheca (Belanda), yang juga berasal dari bahasa Yunani biblia yang artinya tentang buku, kitab (Wiji Suwarno, 2008:8-9).

  Dengan demikian batasan istilah perpustakaan adalah sebuah ruangan, bagian sebuah gedung, ataupun gedung itu sendiri yang digunakan untuk menyimpan buku dan terbitan lainnya yang biasa disimpan menurut tata susunan tertentu untuk digunakan pembaca, bukan untuk dijual (Sulistyo-Basuki, 1991:3) Dalam Wiji Suwarno, 2008:9), atau, suatu unit kerja yang substansinya merupakan sumber informasi yang setiap saat dapat digunakan oleh pemustaka jasa lainnya. Selain buku, di dalamnya juga terdapat bahan cetak lainnya seperti majalah, laporan, pemflet, prosiding, manuskrip atau naskah, lembaran musik, dan berbagai karya media audiovisual seperti film, slide, kaset, piring hitam, serta bentuk mikro seperti microfilm, mikrofis, dan mikroburam (micro-opaque), (Wiji Suwarno, 2008:9).

  Definisi ini mengisyaratkan bahwa perpustakaan memiliki spesifikasi tersendiri mengenai fungsi dan peranannya. Ini dapat dilihat dari pengertiannya yang memiliki beberapa poin penting yang perlu digarisbawahi, yaitu:

  a. Perpustakaan sebagai suatu unit kerja

  b. Perpustakaan sebagai tempat pengumpul, penyimpan, dan pemelihara berbagai koleksi bahan pustaka c. Bahan pustaka itu dikelola dan diatur secara sistematis dengan cara tertentu

  d. Bahan pustaka digunakan oleh pemustaka secara kontinyu

  e. Perpustakaan sebagai sumber informasi Sepanjang sejarah manusia, perpustakaan bertindak selaku penyimpan khazanah hasil pemikiran manusia. Hasil itu kemudian dituangkan dalam bentuk cetak, noncetak ataupun dalam bentuk elektronik atau sekarang lebih dikenal dengan sebutan digital. Hasil pemikiran manusia yang dicetak dalam bentuk buku dalam arti luas mencakup bentuk cetak atau grafis, bentuk noncetak yang mencakup hasil rekayasa teknologi dalam bentuk elektronik atau digital, ini sering diasosiasikan dengan kegiatan belajar. Yaitu sebagai alat bantu manusia dalam belajar. Karena perpustakaan selalu dikaitkan dengan buku, sementara buku dekat dengan kegiatan belajar. Hanya saja, perpustakaan bukan tempat sekolah dalam arti formal.

  Karena adanya kegiatan belajar yang berbeda jenjangnya, dari prasekolah hingga universitas, ditambah dengan kepentingan membaca yang berbeda-beda, maka muncullah perpustakaan dengan berbagai bentuk dan jenisnya demi menyesuaikan kebutuhan pemustakanya tersebut. Ada yang disebut dengan perpustakaan umum untuk melayani masyarakat umum, dan perpustakaan khusus untuk melayani pemustaka dari komunitas di mana perpustakaan itu didirikan.

  Istilah lain yang berkaitan dengan pustaka adalah kepustakawanan,

  

libriarinship. Istilah ini menyangkut penereapan pengetahuan (baca: ilmu

  perpustakaan) dalam hal pengadaan, penggunan serta pendayagunaan buku (baca: bahan pustaka) dalam arti luas, serta perluasan jasa perpustakaan. Berikut ini beberapa tujuan kepustakawanan (Sulistyo Basuki, 1991:67) Dalam Wiji Suwarno, 2008:10), yaitu:

  1. Penyimpanan. Artinya, perpustakaan bertugas menyimpan buku atau bahan pustaka yang diterimanya. Tujuan ini nyata sekali pada perpustakaan nasional, yaitu perpustakaan yang ditunjuk oleh undang-undang untuk menyimpan semua terbitan dari suatu Negara.

  2. Penyimpanan. Artinya, perpustakaan bertugas menyediakan buku untuk keperluan penelitian. Penelitian ini mencakupo arti luas karena dapat dimulai dari penelitian sederhana hingga penelitian yang rumit dan canggih. Untuk keperluan penelitian ini, perpustakaan bertugas menyediakan jasa yang membantu keberhasilan sebuah penelitian, misalnya menyediakan daftar buku mengenai suatu subjek, menyusun daftar artikel majalah mengenai suatu masalah, membuat sari karangan artikel majalah maupun pustaka lainnya, dan menyajikan laporan penelitian dalam bidang yang berkaitan.

  3. Informasi. Artinya, perpustakaan menyediakan informasi yang diperlukan pemustaka jasa layanan perpustakaan. Pemberian informasi ini dilakukan baik atas permintaan maupun tidak diminta. Hal terakhir ini dilakukan bila perpustakaan menganggap informasi yang tersedia sesuai dengan minat dan keperluan pemustaka.

  4. Pendidikan. Artinya, perpustakaan dalam arti umum merupakan tempat belajar public seumur hidup, terutama bagi mereka yang tidak lagi ada di bangku sekolah. Sebab, jika mengandaslkan perpustakaan suatu instansi tertentu, tentu penggunaannya terbatas. Misalnya perpustakaan sekolah, hanya terbatas pada saat menjadi anggota komunitas sekolah tersebut. Atau, perpustakaan khusus, yang hanya memberikan layanan perpustakaan kepada pemustaka terkait dengan cakupan keanggotaan yang terbatas oleh ketentuan perpustakaan tersebut.

  5. Kultural. Artinya, perpustakaan menyimpan khazanah budaya bangsa atau masyarakat tempat perpustakaan berada dan juga meningkatkan nilai dan apresiasi budaya masyarakat sekitarnya melalui proses penyediaan bahan bacaan. berupa bacaan serius maupun bacaan ringan. Bacaan serius artinya bacaan yang bertujuan menambah pengetahuan umum membantu keperluan pembaca dalam pencarian informasi penting, dan sejenisnya. Sedangkan bacaan ringan adalah bacaan yang sifatnya menghibur atau bacaan rekreasi (Wiji Suwarno, 2008:10- 12).

B. Perpustakaan sebagai Unit Kerja Perpustakaan merupakan suatu satuan kerja organisasi, badan atau lembaga.

  Satuan unit kerja tersebut dapat berdiri sendiri, tetapi dapat juga merupakan bagian dari organisasi di atasnya yang lebih besar. Perpustakaan yang berdiri sendiri seperti perpustakaan umum, unit pelaksana teknis (UPT) perpustakaan pada universitas, dan perpustakaan nasional. Sedangkan perpustakaan yang merupakan bagian dari suatu organisasi yang lebih besar seperti perpustakaan khusus/kedinasan yang bergabung dengan suatu lembaga yang mengoordinasikannya, dan perpustakaan sekolah yang bernaung di bawah lembaga pendidikan tersebut. Sebuah perpustakaan sebagai salah satu unit kerja mempunyai unsure-unsur atau persyaratan seperti berikut.

  1. Adanya organisasi

  2. Dalam surat keputusan pendiriannya harus (setidaknya) tercantum secara jelas tugas, fungsi, wewenang, tanggung jawab dan struktur organisasinya

  3. Surat keputusan itu merupakan landasan hukum konsideran, pertimbangan tentang pembentukan perpustakaan.

  Semua itu dapat dipelajari latar belakang dan alasan pembentukan unit kerja perpustakaan, pedoman untuk menyusun kebutuhan, formasi jabatan dan petugas atau pengisian karyawan, pedoman pengadaan anggaran, serta ruang lingkup bidang kerjanya.

  Berikut beberapa kebutuhan pokok perpustakaan sebagai unit kerja.

  1. Gedung (ruangan). Gedung dan ruangan yang memadai dan cukup menampung koleksi pembaca, layanan, kegiatan pengolahan bahan pustaka dan kegiatan administrasinya. Perpustakaan yang berdiri sendiri biasanya memiliki sebuah berbagai sarana, prasarana, perabot, dan perlengkapan yang diperlukan, serta persyaratan-persyaratan yang standar bagi perpustakaan. Perpustakaan yang merupakan bagian dari suatu unit kerja memiliki ruangan- ruangan yang memadai, baik untuk menempatkan koleksi, semua inventaris dan barang yang ada, maupun untuk melayani pengunjung. Yang perlu dipahami adalah bahwa gedung atau ruangan yang representative merupakan daya tarik tersendiri, baik bagi pegawai maupun pemakai perpustakaan.

  2. Koleksi bahan pustaka. Koleksi bahan pustaka adalah sejumlah bahan pustaka yang telah ada di perpustakaan dan sudah diolah (diproses), sehingga siap dipinjamkan atau digunakan oleh pemakai. Jika standar minimal koleksi sudah ditentukan, tentu selanjutnya adalah bagaimana pengembangannya. Karena perpustakaan lebih dikenal sebagai pusat informasi, pendidikan, penelitian, dan pengembangan ilmu pengetahuan.

  3. Perlengkapan dan perabot. Perlengkapan dan perabot harus dimiliki oleh perpustakaan, sekurang-kurangnya rak, meja baca, dan kursi untuk pegawai, lemari penyimpanan bahan pustaka, lemari catalog, sehingga tugas-tugas dan fungsinya dapat berjalan. Semua perabot dan perlengkapan perpustakaan harus diorganisasikan dengan baik meliputi perencanaan pengadaan, penyimpanan, pendistribusian, pemakaian dan perawatannya. Semua proses itu merupakan sebuah system yang berjalan sistematis dan mekanistis, agar terhindar dari mismanagement.

  4. Mata anggaran atau sumber pembiayaan. Ini merupakan sarana untuk menjamin tersedianya anggaran pendapatan dan belanja setiap tahun. Mata anggaran merupakan sumber pembiayaan dan pengembangan perpustakaan. Semakin besar mata anggaran, semakin membuat perpustakaan leluasa untuk mengelolanya dalam rangka memajukan perpustakaan.

  5. Tenaga kerja. Tenaga kerja adalah pelaksana kegiatan di perpustakaan. Tenaga kerja ini meliputi kepala perpustakaan, pejabat fungsional pustakawan, tenaga teknis perpustakaan, dan tenaga adminmistrasi. Semua tenaga kerja harus memenuhi persyaratan dan kualifikasi, karena perpustakaan merupakan salah satu pekerjaan yang bersifat professional-fungsional. Selain dipenuhinya persyaratan tersebut, perpustakaan juga harus memenuhi peraturan perundang-undangan tentang kepegawaian yang berlaku. Semua tenaga kerja/karyawan merupakan komponen organisasi yang turut memnetukan berkembang tidaknya sebuah perpustakaan (Wiji Suwarno, 2008: 34-36).

C. Manajemen Perpustakaan

  Menurut Luther Gulick proses manajemen itu terdiri dari Planning,

  

Organising, Staffing, Directing, Coordinating, Reporting, dan Budgeting yang

disingkat dengan POSDCORB.

  Planning merupakan metode pelaksanaan untuk mencapai sasaran.

  Perencanaan sistematis mencakup langkah seperti: a. Pengenalan masalah serta langkah yang diperlukan untuk mengatasinya.

  b. Mengumpulkan informasi mengenai masalah yang dihadapi.

  c. Menilai berbagai pemecahan alternatif serta metode untuk memecahkan masalah.

  d. Pengambilan keputusan untuk bertindak.

  e. Evaluasi pemecahan masalah berdasarkan pengalaman.

  Organising berarti menyusun struktur kekuasaan formal, dengan batasan yang

  jelas dan dikoordinasi untuk mencapai objek tertentu. Ciri khusus dalam organisasi perpustakaan meliputi: tujuan perpustakaan, sifat pemakai, jenis staf perpustakaan, jenis dokumen yang ditangani, sikap pimpinan terhadap perpustakaan, pandangan hidup kepala perpustakaan, dan sebagainya.

  Staffing merupakan keseluruhan fungsi personil yang mencakup (a)

  kesempatan kerja dan pelatihan karyawan, dan (b) pemantapan lingkungan kerja yang menyenangkan untuk melaksanakan tugas. Tujuan program staffing adalah menempatkan karyawan yang efisien dalam jumlah yang cukup, yang masing- masing mampu melaksanakan tujuan perpustakaan.

  Directing merupakan langkah lanjutan setelah planning, organizing, dan

staffing. Directing atau pengarahan merupakan proses yang kompleks menyangkut

  semua yang dilaksanakan dengan semestinya oleh semua karyawan. Pengarahan merupakan tugas berkesinambungan dari pengambilan keputusan dan menyatukannya dalam perintah umum dan khusus.

  Coordinating (pengkoordinasian) menyangkut pengaitan berbagai bagian

  organisasi untuk mencapai pelaksanaan yang harmonis. Pengkoordinasian dalam perpustakaan mengacu pada organisasi keseluruhan atau terhadap setiap unit. Makin besar perpustakaan semakin besar keperluan koordinasi.

  Gullick dalam Basuki ( 1991: ) menyatakan reporting adalah …keeping those

  to whom executive is responsible informed as to what is going on, which thus includes keeping himself and his subordinates informed through records, research and inspection. Melalui pelaporan maka kepala perpustakaan melaporkan unjuk

  kerja dan kebutuhan perpustakaan terhadap pimpinan yang lebih tinggi. Dengan menggunakan dokumen dan hasil hasil penelitian, kepala perpustakaan mengumpulkan data. Pelaporan digunakan untuk menilai prosedur dan jasa perpustakaan.

  Budgeting (penganggran) merupakan alat manajemen yang efektif. Selama

  penentuan dan pembuatan anggaran, berbagai kebutuhan dan sumber perpustakaan dapat ditinjau dan dinilai. Perencanaan yang cermat, akuntansi, dan control amat diperlukan dalam penganggaran.

D. Visi dan Misi

  Perpustakaan sebagai sebuah unit kerja, baik yang berdiri sendiri maupun yang tergabung dalam unit organisasi yang membawahinya, harus menetapkan visi, misi, tugas, dan fungsinya. Semua itu merupakan pedoman, arah, dan tuntunan untuk mencapai tujuan akhir. Karena visi, misi, tugas, dan fungsi perpustakaan disesuaikan dengan kebijakan dan keinginan lembaga induknya, maka antara satu perputakaan dengan perpustakaan lainnya memiliki visi, misi, tugas, dan fungsi yang tidak sama, tergantung kepada jenis perpustakaan dan kebijakan pimpinan lembaga yang bersangkutan.

  Visi dan misi perpustakaan yang tergabung atau bagian dari suatu lembaga/ organisasi sudah dirumuskan di dalam visi dan misi lembaga yang bersangkutan. Oleh karena itu, perpustakaan tersebut tidak perlu merumuskan sendiri visi dan misinya.

  D.1 Visi

  Visi adalah cara memandang tentang kondisi dan situasi masa depan. Visi juga dapat diartikan sebagai gambaran keadaan yang lebih baik yang ingin dicapai dan secara rasional dapat diwujudkan. Jadi, masa depan yang dicita-citakan itu adalah sesuatu yang predictable, dapat diprediksi, dan diperhitungkan untuk diwujudkan berdasarkan dan berpijak pada kondisi, kekuatan, kenyataan dan kemampuan yang dimiliki sekarang. Dengan kata lain, visi adalah suatu mimpi tentang masa dating yang akan menjadi kenyataan.

  Secara filosofis, visi adalah sesuatu cita-cita atau angan-angan tentang hal-hal yang ideal (Sutarno: 2006, 51), (Dalam Wiji Suwarno: 2008, 38), misalnya visi perpustakaan umum adalah untuk mewujudkan masyarakat informasi, atau masyarakat yang cerdas.

  Visi perpustakaan sekolah dikaitkan dengan proses pembelajaran bagi peserta didik untuk meinciptakan lulusan dan tamatan yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berbudi luhur, berakhlak mulia, cerdas, menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi, sebagai asset bangsa dan Negara (Wiji Suwarno: 2008, 37-38).

  D.2 Misi

  Misi merupakan penjabaran dari visi. Visi adalah sesuatu yang filosofis, idealis dan realistis. Sementara misi merupakan pokok-pokok penjabaran kegiatan yang harus dirumuskan agar lebih realistis dalam pencapaiannya. Misi masing-masing perpustakaan tentu berbeda, sebab visinya pun berbeda. Namun demikian, pada prinsipnya secara garis besar misi perpustakaan dapat diuraikan sebagai berikut:

  1. Menciptakan dan memantapkan kebiasaan membaca masyarakat sesuai dengan jenis perpustakaan dan pemakainya.

  2. Mendukung pendidikan perorangan secara mandiri maupun pendidikan formal pada semua jenjang.

  3. Memberikan kesempatan atau menmstimulasi bagi pengembangan kreatifitas dan imajinasi pribadi maupun masyarakat.

  4. Meningkatkan kesadran terhadap warisan budaya, apresiasi seni dan hasil temuan

  5. Menyediakan akses pada ekspresi-ekspresi kebudayaan dan perubahan.

  6. Mendorong dialog antarumat beragama oleh karena keanekaragaman budaya.

  7. Menyediakan layanan informasi sesuai dengan kebutuhan pemakainya.

  8. Memberikan kemudahan kepada pengembangan informasi peningkatan ilmu pengetahuan dan keterampilan.

  9. Mendukung dan berpartisipasi dalam program-program perpustakaan bagi msyarakat pemakainya.

  10. Ikut serta dalam upaya mencerdaskan kehidupan bangsa dalam arti luas.

  Uraian misi perpustakaan tersebut merupakan suatu yang tematis yang harus disesuaikan menurut jenis perpustakaannya, sehingga menjadi lebih realistis untuk dilaksanakan. Perumusan dan penjabaran misi ke dalam tindakan organisasi harus dalam koridor dan kapasitas kemampuan dan kekuatan yang tersedia, yang tidak jauh di atas atau terlalu rendah di bawah. Harapannya, antara misi dan kondisi dapat sejalan, seirama, dan tidak tumpang tindih. Dengan demikian, ruang gerak perpustakaan bisa berjalan dengan baik, paling tidak mampu bertahan dan tidak lebih buruk.

E. Analisis Hasil Penelitian

  Perpustakaan SMK PGRI 1 Jombang termasuk jenis perpustakaan sekolah karena letaknya berada di lingkungan sekolah dan dimanfaatkan secara penuh oleh siswa dan guru untuk membantu proses belajar mengajar yang berlangsung di sekolah tersebut. Berdasarkan uraian fakta-fakta perpustakaan SMK PGRI 1 Jombang pada bab satu, maka dapat kami uraikan sebagai berikut.

  Tugas dan tujuan perpustakaan sudah tertera jelas di atas. Adapun tugas utama di perpustakaan SMK PGRI 1 Jombang tampak jelas bahwa tiap komponen yang ada tidak dapat terlepas, artinya antara satu dengan yang lain saling berkaitan. Lingkungan yang tersedia cukup memadai karena cahaya/ventilasi, ruang masuk, rak, ruang studi, ruang santai, ruang perlengkapan dan lingkungan perpustakaan sangat mendukung proses belajar siswa-siswi di perpustakaan.

  Koleksi pada perpustakaan sangat beragam karena sekolah ini memiliki tiga jurusan yang berbeda, yakni: AK (Administrasi Akuntansi), AP (Administrasi Perkantoran) dan TKJ (Teknisi Penjualan). Oleh karena itu persediaan referensi selalu bertambah, seiring dengan perkembangan kebutuhan siswa. Peletakan referensi dibedakan berdasarkan masing-masing jurusan, hal ini dilakukan untuk memudahkan siswa, guru maupun petugas dalam mencari bahan-bahan yang dibutuhkan. Peletakan referensi juga didasarkan atas nomor klasifikasi buku. Pengklasifikasian buku menggunakan pedoman DDC (Dewey Decimal Clasification).

  Pelayanan jasa perpustakaan berjalan cukup baik sebab di SMK PGRI 1 Jombang memiliki dua sistem pelayanan yakni: sesi pertama mulai pukul 06.30- 12.30 dan sesi kedua mulai pukul 13.00-17.15. Pelayanan ini diarahkan agar siswa kelas siang bisa menggunakan jasa perpustakaan secara maksimal.

  Koleksi yang disediakan cukup memadai karena hampir setiap buku yang dibutuhkan siswa dan guru telah tersedia dan dapat dimanfaatkan. Meskipun ada sebagian buku atau bahan pustaka yang sulit dicari karena sifatnya baru terbit dan dalam proses pemesanan. Selain itu sebagian hasil karya siswa diletakkan dalam almari khusus dan sebagian lain turut menghiasi ruangan perpustakaan sehingga tampak bagus. Ruangan perpustakaan dilengkapi tiga buah kipas angin, meja baca yang cukup dengan model ”lesehan” (pembaca duduk di atas karpet) dan lima belas buah almari untuk menyimpan bahan-bahan, buku-buku, referensi yang lain dalam tatanan yang rapi.

  Jasa yang diberikan oleh perpustakaan berupa jasa peminjaman, jasa rujukan, dan jasa informasi. Jasa peminjaman ini berlaku bagi semua anggota perpustakaan, apabila melanggar dari batas waktu peminjaman akan dikenakan sangsi.

  Jasa peminjaman disebut juga dengan jasa sirkulasi. Jasa peminjaman meliputi: jasa peminjaman buku, jasa pengembalian buku, dan jasa membuat buku tandon.

  Sistem manajemen perpustakaan SMK PGRI 1 Jombang mengikuti asas POSDCROB meliputi: Planning, Organizing, Staffing, Directing, Controlling,

  

Budgeting. Planning (perencanaan) di sekolah ini dilakukan pada setiap awal

  tahun ajaran baru. Perencanaan ini bersifat menyeluruh karena berkaitan langsung dengan program sekolah dan peningkatan mutu pendidikan di sekolah.

  Organisasi perpustakaan bersifat mendidik karena tujuan pendirian sumber informasi, perpustakaan adalah sumber pengetahuan, perpustakaan adalah sumber inspirasi”.

  Jajaran staf perpustakaan terdiri dari pegawai khusus perpustakaan yang tidak memiliki kedudukan ganda di sekolah. Adapun pengarahan dan pengkoordinasian dari pembina perpustakaan kepada para staf dilakukan secara berkala pada setiap awal, pertengahan dan akhir tahun pelajaran.

  Sistem pelaporan dilakukan pada akhir rapat anggota perpustakaan dan hasil yang disampaikan dijadikan sebagai koreksi dan evaluasi perpustakaan secara keseluruhan. Anggaran dana diproses melalui dana (iuran siswa kelas X) dan denda keterlambatan pengembalian buku. Uraian dana telah dijelaskan pada Bab

  1. Pemrosesan buku dilakukan secara bertahap, mulai dari pemeriksaan buku yang masuk, pendaftaran buku, pengklasifikasian, dan pengkatalogan buku.

  Bentuk katalog buku, diagram, lingkungan, fungsi, tujuan, dan lain-lain disajikan secara terlampir.

  Penyusunan buku dibedakan atas jenis buku, buku-buku referensi, majalah- majalah dan koran, buku wajib, dan buku yang dipinjamkam sesuai dengan jurusan masing-masing. Sebab di SMK PGRI 1 Jombang terdapat tiga jurusan yang berbeda, yakni: AK, AP, dan TKJ.

  Katalogisasi dilakukan secara konvensional. Terdapat tiga jenis katalog, yakni: katalog judul, katalog pengarang, dan katalog utama. Ukuran kartu katalog sesuai dengan ketentuan pada umumnya, 7,5 X 12,5 cm atau 5 inch x 3 inch. Sedangkan penulisan katalog dan call number disesuaikan dengan nomor klasifikasi buku berdasarkan DDC.

BAB III PENUTUP A. Simpulan Berdasarkan uraian diatas mengenai tentang pengelolaan perpustakaan di

  berbagai tempat yang ada, khususnya di SMK PGRI 1 Jombang, dapat di gambarkan dengan jelas atas beberapa langkah yang sudah di jelaskan melalui bab I, bahwasanya perpustakaan tersebut menggunakan sirkulasi dan beberapa peraturan atau manajemen perpustakaan dengan beberapa orang yang ada pada lingkungan sekolah itu sendiri, karena suatu organisasi perpustakaan akan berjalan dengan lancar apabila yang menangani orang yang berkompeten dalam keperpustakaan dan dari pihak sekolah sendiri, karena akan memperlancar jalannya pengaturan pengelola perpustakaan itu dengan optimal sejalan maksimal dalam peningkatan mutu pelayanan.

  Sejalan dengan manajemen yang digunakan oleh perpustakaan SMK PGRI 1 Jombang, meliputi beberapa poin yang sudah terlaksana yakni penjelasan tentang, (1) bahan pustaka (2) pengadaan bahan pustaka (3) keanggotaan perpustakaan/pengurus (4) pelayanan/jadwal piket (5) sumber pendanaan operasional (6) alokasi dana perpustakaan (7) data diagram pengunjung. Dengan demikian dapat disimpulkan, sebuah organisasi harus saling berkaitan dan mempengaruhi antara satu sama lain karena dalam satu wadah yang terkoordinir dengan menjalankan tujuan serta visi dan misi perpustakaan tersebut.

B. Saran

  Melihat perkembangan yang pesat dalam bidang keperpustakaan sekarang ini, sungguh menggembirakan karena bisa dilihat dari perpustakaan keliling-keliling juga telah tampak demi penambahan para masyarakat untuk meningkatkan penambahan wawasan melalui program perpustakaan keliling, oleh karena itu kita sebagai tenaga pendidik harus terus berusaha dengan sekuat tenaga dan pemikiran yang kita salurkan melalui kegiatan penambahan bahan-bahan pustaka pada setiap perpustakaan yang ada dari perpustakaan khusus maupun perpustakaan umum, demi kemajuan sumber daya manusia yang hakiki secara maksimal dan bisa diamalkan melalui pendidikan sejak dini.

  Sehubungan dengan peningkatan pengelolaan perpustakaan secara optimal harus ditingkatkan pembinaan tentang pengembangan dalam bidang pengelolaan perpustakaan secara terus-menerus, agar terciptanya tenaga ahli dalam pengelolaan keperpustakaan yang professional secara mendalam, Oleh karena itu penulis mempunyai beberapa saran kepada beberapa komponen, yaitu:

  1. Pengurus sekolah, hendaknya tanggap terhadap kebutuhan referensi terbaru yang bermanfaat dan mendukung proses belajar mengajar di sekolah.

  2. Dewan guru, hendaknya mengenalkan dan memfungsikan secara langsung dalam proses belajar mengajar akan penggunaan perpustakaan.

  3. Para siswa, hendaknya memanfaatkan waktu luang untuk gemar membaca di perpustakaan dengan dasar “buku membuka jendela dunia”.

  DAFTAR PUSTAKA Basuki, Sulistyo. 1991. Pengantar Ilmu Perpustakaan, Jakarta: Gramedia.

  Suwarno, Wiji. 2008. Psikologi Perpustakaan, Sagung Seto: Jakarta.

LAMPIRAN FOTO

  

Gambar 1. Gedung perpustakaan tampak dari depan Gambar 2. Ruang perpustakaan tampak dari samping

Gambar 3. Buku Pengunjung dan Buku Peminjaman Gambar 4. Buku Pengunjung dan Buku Peminjaman bersama petugas

  Gambar 5. Ruang Perpustakaan Gambar 6. Ruang Perpustakaan

  

Gambar 7. Ruang Baca Gambar 8. Ruang Baca

Gambar 9. Ruang Baca Siswa Gambar 10. Ruang Baca Guru

Gambar 11. Almari/rak Buku Gambar 12. Almari/rak Buku

  

Gambar 13 Almari/rak Buku Gambar 14. Ruang Sirkulasi

Gambar 15. Diagram peminjaman buku Gambar 16. Ringkasan klasifikasi DDC

  Gambar 17. Diagram Keadaan buku Gambar 18. Fungsi dan tugas perpustakan