Pembuatan Gel Ekstrak Teripang (Holothuroidea Sp.) Dengan Penambahan Kitosan Untuk Pengobatan Luka Sayat

  PEMBUATAN GEL EKSTRAK TERIPANG (Holothuroidea Sp.) DENGAN PENAMBAHAN KITOSAN UNTUK PENGOBATAN LUKA SAYAT SKRIPSI Diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh Gelar Sarjana Farmasi pada Fakultas Farmasi Universitas Sumatera Utara OLEH: EDRIC LUIS NIM 091501059

PROGRAM STUDI SARJANA FARMASI FAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN 2015

  PEMBUATAN GEL EKSTRAK TERIPANG (Holothuroidea Sp.) DENGAN PENAMBAHAN KITOSAN UNTUK PENGOBATAN LUKA SAYAT SKRIPSI Diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh Gelar Sarjana Farmasi pada Fakultas Farmasi Universitas Sumatera Utara OLEH: EDRIC LUIS NIM 091501059

PROGRAM STUDI SARJANA FARMASI FAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN 2015

  

PENGESAHAN SKRIPSI

PEMBUATAN GEL EKSTRAK TERIPANG (Holothuroidea Sp.)

DENGAN PENAMBAHAN KITOSAN UNTUK PENGOBATAN

LUKA SAYAT

  

OLEH:

EDRIC LUIS

NIM 091501059

  Dipertahankan di Hadapan Panitia Penguji Skripsi Fakultas Farmasi Universitas Sumatera Utara

  Pada Tanggal: 22 November 2014 Pembimbing I, Panitia Penguji, Dr. Kasmirul Ramlan Sinaga, M.S., Apt.Prof. Dr. Hakim Bangun., Apt.

  NIP 195504241983031003 NIP 195201171980031002 Pembimbing II, Dr. Kasmirul Ramlan Sinaga, M.S., Apt.

  NIP 195504241983031003 Dra. Aswita Hafni Lubis, M.Si.,Apt. Drs. Suryadi Achmad, M.Sc., Apt.

  NIP 195304031983032001NIP 195109081985031002 Dra. Lely Sari Lubis, M.Si., Apt.

  NIP 195404121987012001 Medan, Januari 2015 Fakultas Farmasi Universitas Sumatera Utara Wakil Dekan I, Prof. Dr. Julia Reveny,M.Si., Apt.

  NIP 195807101986012001

KATA PENGANTAR

  Puji syukur penulis ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas segala limpahan berkat, rahmat dan karuniaNya, sehingga penulis dapat menyelesaikan penelitian dan penyusunan skripsi ini.Skripsi ini disusun untuk melengkapi salah satu syarat mencapai gelar Sarjana Farmasi pada Fakultas Farmasi Universitas Sumatera Utara, dengan judul Pembuatan Gel Ekstrak Teripang (Holothuroidea S p.) Dengan Penambahan Kitosan Untuk Pengobatan Luka Sayat.

  Pada kesempatan ini dengan segala kerendahan hati penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada Bapak Dr. Kasmirul Ramlan Sinaga, M.S., Apt., dan Ibu Dra. Aswita Hafni Lubis, M.Si.,Apt., yang telah membimbing dan memberikan petunjuk serta saran-saran selama penelitian hingga selesainya skripsi ini. Bapak Prof. Dr. Sumadio Hadisahputra, Apt., selaku Dekan Fakultas Farmasi Universitas Sumatera Utara Medan, yang telah memberikan fasilitas sehingga penulis dapat menyelesaikan pendidikan. Bapak Prof. Dr. Hakim Bangun., Apt., dan Bapak Drs. Suryadi Achmad, M.Sc., Apt., serta Ibu Dra. Lely Sari Lubis, M.Si., Apt., selaku dosen penguji yang telah memberikan kritik, saran dan arahan kepada penulis dalam menyelesaikan skripsi ini. Bapak dan Ibu Staf Pengajar Fakultas Farmasi USU Medan yang telah mendidik selama perkuliahan dan Ibu Sumaiyah, S.Si., M.Si., Apt., selaku penasehat akademik yang selalu memberikan bimbingan kepada penulis selama perkuliahan. Ibu Dra. Aswita Hafni Lubis, M.Si.,Apt., selaku kepala Laboratorium Fitokimia USU dan Ibu Marianne, S.Si., M.Si., Apt., selaku kepala Laboratorium Farmakologi dan Toksikologi USU yang telah memberikan izin dan fasilitas untuk penulis sehingga dapat mengerjakan dan menyelesaikan penelitian.

  Penulis juga mengucapkan terima kasih dan penghargaan yang tiada terhingga kepada Ayahanda dan Ibunda yang telah memberikan cinta kasih yang tidak ternilai dengan apapun, doa yang tulus serta pengorbanan baik materi maupun non materi, serta seluruh pihak yang telah ikut mebantu penulis yang tidak dapat di sebutkan satu persatu.

  Penulis menyadari sepenuhnya bahwa dalam penulisan skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan, oleh karena itu penulis menerima kritik dan saran demi kesempurnaan skripsi ini.Akhirnya penulis berharap semoga skripsi ini dapat memberi manfaat bagi kita semua.

  Medan, 22 November 2014

  Penulis, Edric Luis NIM 091501059

  

PEMBUATAN GEL EKSTRAK TERIPANG (Holothuroidea Sp.) DENGAN

PENAMBAHAN KITOSAN UNTUK PENGOBATAN

LUKA SAYAT

Abstrak

  Teripang (Holothuroidea Sp.) adalah salah satu jenis hewan invertebrata yang cukup sering dikonsumsi oleh manusia. Teripang yang memiliki kadar nutrisi cukup tinggi kerap disebut sebagai imunomodulator dan diyakini dapat membantu memperbaiki sel-sel tubuh yang rusak, sehingga penggunaannya sebagai salah satu obat tradisional cukup populer. Sementara itu, kitosan yang juga merupakan hasil olahan dari hewan laut golongan Crustacea juga dapat memberikan efek penyembuhan tanpa efek samping yang berarti.Penelitian ini bertujuan untuk menguji efektivitas ekstrak etanol teripang tanpa atau dengan penambahan kitosan terhadap penyembuhan luka.

  Teripang yang telah dibersihkan, dikeringkan di dalam lemari pengering (± 50ºC), kemudian diserbuk dengan menggunakan blender, kemudian dilakukan pengujian karakterisasi. Serbuk teripang dimaserasi dengan pelarut etanol 80% selama 5 hari, diambil filtratnya, ampasnya ditambahkan dengan pelarut etanol 80% kembali dan didiamkan selama 2 hari kemudian dienap tuangkan. Maserat yang diperoleh diuapkan dengan bantuan rotary evaporator(±50ºC) dan dikeringkan dengan freeze dryer (±-40ºC). Ekstrak etanol teripang diformulasi menjadi sediaan gel dengan HPMC, yakni sediaan gel teripang konsentrasi 1, 2,5, dan 5%. Selanjutnya juga dibuat sediaan gel ekstrak teripang 1, 2,5, dan 5% dengan penambahan kitosan masing-masing 1,4%. Lalu diuji efektivitasnya terhadap kelinci yang dibuat luka sayat dengan diameter 2 cm.

  Hasil pemeriksaan karakterisasi serbuk simplisia teripang diperoleh kadar air 9,86%, kadar sari yang larut dalam air 16,55%, kadar sari yang larut dalam etanol 7,86%, kadar abu total sebesar 18,21%, kadar abu yang tidak larut dalam asam 2,67%. Sediaan gel ekstrak teripang menyembuhkan luka sayat dengan konsentrasi 1% (20 hari), 2,5% (20 hari), 5% (19,67 hari) dan sediaan yang diberi kitosan dengan konsentrasi ekstrak teripang 1% (20 hari), 2,5% (19,67 hari), 5% (19 hari), sedangkan dengan pemberian betadin salep (18 hari), basis gel (23 hari), dan tanpa pengobatan (25 hari). Secara statistik dapat disimpulkan bahwa gel ekstrak teripang baik dan tanpa penambahan kitosan efektif dalam mempercepat penyembuhan luka.

  Kata kunci:Gel, Ekstrak teripang, Kitosan, Luka sayat

  

GEL PREPARATION WITH SEA CUCUMBER (Holothuroidea Sp.)

EXTRACT WITH ADDITION OF CHITOSAN FOR WOUND HEALING

Abstract

  Sea cucumbers ( Holothuroidea sp.) are one type of invertebrate animals

are quite often consumed by humans. Sea cucumbers have high enough levels of

nutrients that are often referred to as an immunomodulator, which is known to

help repairing the damaged body's cells, therefore its use as a traditional medicine

is quite popular. Meanwhile, chitosan which is also produced from sea animal

Crustacean group is also known to provide healing effects without significant side

effects. This study aims to test the effectiveness of sea cucumber extract ethanol

with the addition of chitosan on wound healing.

  Sea cucumbers that have been cleaned then dried in the drying cabinet (±

50ºC ) for 1 month, then pulverized by using a blender and characterization was

tested. Sea cucumber powder macerated with 80% ethanol for 5 days, took the

filtrate, washed the waste with ethanol, the filtrate was kept for 2 days then poured carefully. The macerat obtained with the aid of a rotary evaporator (± 50ºC) and dried with a freeze dryer (± -40ºC). Extract was formulated into a gel with HPMC.

Further preparations sea cucumber gel concentration of 1, 2.5, and 5 % without

chitosan and 1, 2.5, 5% with the addition of chitosan 1,4% were tested for their

effectiveness on rabbits with diameter 2cm cut wounds.

  Characterization test results showed that the simplicia powder of sea

cucumber contained 9.86% water, the levels of water-soluble extract 16.55%,

content of ethanol-soluble extract 7.86%, total ash content 18.21%, ash content of insoluble in acid 2.67%. Sea cucumber extract gel preparation heal the cuts with a

concentration of 1% (20 days), 2.5% (20 days), 5% (19.67 days) and a dosage of

chitosan with sea cucumber extract concentration of 1% (20 days), 2 , 5% (19.67

days), 5% (19 days), while the administration of betadine ointment (18 days), the

base gel (23 days), and no treatment (25 days). Statistically it can be concluded

that the extract of sea cucumber gel, with and without the addition of chitosan, are effective in accelerating wound healing.

  Key words: Gel, Sea cucumber extract, Chitosan, Cuts

  DAFTAR ISI

  Halaman JUDUL ................................................................................................... i LEMBAR PENGESAHAN .................................................................. iii KATA PENGANTAR .......................................................................... iv ABSTRAK ............................................................................................. vi ABSTRACT ........................................................................................... vii DAFTAR ISI .......................................................................................... viii DAFTAR TABEL .................................................................................. xi DAFTAR GAMBAR ............................................................................ xii DAFTAR LAMPIRAN ........................................................................... xiii BAB I PENDAHULUAN ......................................................................

  1 1.1 Latar Belakang ....................................................................

  1 1.2 Perumusan Masalah ............................................................

  3 1.3 Hipotesis ..............................................................................

  3 1.4 Tujuan Penelitian ................................................................

  3 1.5 Manfaat Penelitian ..............................................................

  4 BAB II TINJAUAN PUSTAKA ...........................................................

  5 2.1 Uraian Hewan ......................................................................

  5 2.2 Kitosan ................................................................................

  10 2.3 Epidermis .............................................................................

  12 2.4 Gel ........................................................................................

  14 2.5 Ekstraksi ...............................................................................

  16 BAB III METODE PENELITIAN .......................................................

  18

  3.1 Alat ......................................................................................

  18 3.2 Bahan ...................................................................................

  18 3.3 Pembuatan Ekstrak Teripang ..............................................

  19 3.4 Karakterisasi Simplisia ........................................................

  19 3.4.1 Penetapan kadar air ...................................................

  19 3.4.2 Penetapan kadar sari larut air ......................................

  20 3.4.3 Penetapan kadar sari larut etanol ................................

  21 3.4.4 Penetapan kadar abu total ...........................................

  21 3.4.5 Penetapan kadar abu tidak larut asam .........................

  21 3.5 Pembuatan Formula Sediaan ................................................

  22 3.5.1 Pembuatan basis gel .....................................................

  22 3.5.2 Pembuatan sediaan gel ekstrak teripang ......................

  22 3.6 Evaluasi Formula ..................................................................

  23 3.6.1 Pemeriksaan stabilitas fisik sediaan ...........................

  23 3.6.2 Pemeriksaan homogenitas sediaan .............................

  23 3.6.3 Penentuan pH sediaan ................................................

  23 3.6.4 Penentuan viskositas sediaan ......................................

  24 3.7 Pengujian Sediaan Gel Ekstrak Teripang Pada Hewan Uji ..

  24 3.8 Analisis data ........................................................................

  25 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ..............................................

  26 4.1 Hasil Identifikasi Sampel .....................................................

  26 4.2 Hasil Karakterisasi Simplisia ...............................................

  26 4.3 Hasil Evaluasi Sediaan ........................................................

  27 4.3.1 Hasil pemeriksaan organoleptis .................................

  27

  4.3.2 Hasil pengamatan homogenitas sediaan .....................

  28 4.3.3 Hasil penentuan pH sediaan .......................................

  28 4.3.4 Hasil penentuan viskositas sediaan ............................

  29 4.4 Hasil Uji Penyembuhan Luka Sayat ...................................

  30 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ................................................

  39 5.1 Kesimpulan .........................................................................

  39 5.2 Saran ....................................................................................

  39 DAFTAR PUSTAKA ...........................................................................

  40 LAMPIRAN ..........................................................................................

  44

  

DAFTAR TABEL

  Tabel Halaman 4.1Data pemeriksaan organoleptis sediaan gel .......................................

  27 4.2Data pengamatan homogenitas sediaan .............................................

  28 4.3Data pengukuran pH ..........................................................................

  29 4.4 Data pengukuran viskositas ................................................................

  29 4.5 Data perbandingan hasil perubahan diameter luka F1 dan F4 ...........

  30 4.6 Data perbandingan hasil perubahan diameter luka F2 dan F5 ...........

  32 4.7 Data perbandingan hasil perubahan diameter luka F3 dan F6 ...........

  34

  

DAFTAR GAMBAR

  GambarHalaman 2.1 Struktur Hemoiedemosides A .............................................................

  8 2.2 Struktur Hemoiedemosides B ...........................................................

  8 2.3 Struktur Patagonicoside A ..................................................................

  8 2.4 Struktur Holothurin B .......................................................................

  8 2.5 Struktur Marmoratoside A ................................................................

  9 2.6 Struktur Impatienside A ....................................................................

  9 2.7 Struktur Bivittoside D .......................................................................

  9 2.8 Struktur Kitin ....................................................................................

  11 2.9 Struktur Kitosan ................................................................................

  11 4.1 Grafik perbandingan perubahan diameter luka F1 dan F4 .................

  31 4.2Grafik perbandingan perubahan diameter luka F2 dan F5 ..................

  33 4.3Grafik perbandingan perubahan diameter luka F3 dan F6 ..................

  35