MEMPERTAHANKAN TUJUAN PERATURAN DAFTAR N
DALAM MENGENDALIKAN DOMINASI KEPEMILIKAN ASING
(STUDI KASUS PADA INDUSTRI TELEKOMUNIKASI)
Sulistiowati dan Paripurna
Fakultas Hukum Universitas Gadjah Mada Jalan Sosio Yustisia 1, Bulaksumur, D.I. Yogyakarta 55281 E-mail: sulistyowati.fhugm@gmail.com dan paripurna@gmail.com
Abstract
Indonesia’s Investment Law and Negative Investment List (DNI) are not applicable to capital market transactions. Interpreted literally, this means foreign investors can arbitrarily increase their share participation in a company by engaging capital market transactions. This is not acceptable since the government puts a limit on foreign shares participation in certain business sectors. This normative- empiric study discusses practices in telecommunication industry that deviate from DNI, the conse- quences, and viable solutions. We found that literal interpretation is inconsistent to the objective of the DNI. We offer alternative approach that is more applicable and suitable to the given objec- tives.
Keywords : negative investment list, foreign ownership restriction, portfolio investment, capital market transaction.
Abstrak
Undang-undang Penanaman Modal dan DNI mengecualikan kegiatan penanaman modal tidak langsung dari ketentuan DNI. Apabila ditafsirkan secara sensu stricto, pengecualian ini menyebabkan investor asing dapat menggunakan transaksi pasar modal untuk meningkatkan kepemilikan saham pengendali secara bebas. Hal ini tidak benar sebab pemerintah telah membatasi partisipasi saham asing pada sektor-sektor usaha tertentu. Penelitian normatif-empiris ini membahas praktik dalam industri tele- komunikasi yang menyimpang dari tujuan DNI, akibat yang timbul dari penyimpangan tersebut, serta solusinya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penafsiran secara sensu stricto membawa hasil yang tidak sesuai dengan tujuan DNI. Kami mengusulkan pendekatan alternatif yang lebih sesuai dengan tujuan tersebut.
Kata kunci: daftar negatif investasi, pembatasan kepemilikan asing, penanaman modal portofolio, transaksi pasar modal.
Pendahuluan
kan perekonomian nasional. Pengaturan investasi asing dilakukan ne-
Penanaman modal asing (selanjutnya di- gara sebagai bentuk pengendalian partisipasi
sebut PMA) menjadi pilihan untuk memenuhi ke- asing dalam sektor usaha dalam negeri dan ben-
butuhan modal pembangunan. PMA, di Indone- tuk perlindungan hajat hidup rakyat Indonesia.
sia, diatur dalam peraturan perundangan pena- Indonesia, sebagai negara berkembang, memer-
naman modal yang merupakan landasan hukum lukan penanaman modal asing untuk memenuhi
bagi mengalirnya PMA ke Indonesia. Sejalan de- kebutuhan modal pembangunan dan menumbuh-
ngan perubahan keadaan sosial, politik, dan ekonomi, diperlukan peraturan PMA yang mam-
Artikel ini merupakan hasil Penelitian Dosen Bagian Hu- pu mempercepat perkembangan ekonomi nasio- kum Dagang yang didanai oleh Unit Penelitian dan
Pengembangan Fakultas Hukum Universitas Gajah Mada nal dan mendorong tercapainya sasaran pemba- tahun anggaran 2012 berdasarkan Surat Kontrak Pelak-
sanaan Penelitian Nomor: 2980/H.01.H-.FH/N/2011.
Mempertahankan Tujuan Peraturan Daftar Negatif Investasi dalam Mengendalikan …
terbuka dengan persyaratan persentase saham ini merupakan alasan pokok lahirnya Undang-un-
ngunan ekonomi nasional. 1 Landasan pemikiran
tertentu dikuasai oleh mitra lokal, atau tertutup dang Nomor 25 Tahun 2007 tentang Penanaman
sama sekali. Sektor yang paling sering dibatasi Modal (UU No. 25 Tahun 2007) yang membawa
partisipasi modal asingnya adalah sektor yang prinsip non-diskriminasi, transparansi, dan ke-
dianggap rawan terhadap pengaruh asing, mi- pastian hukum ke dalam rezim pengaturan hu-
salnya pertahanan negara atau telekomunikasi. 3 kum penanaman modal di Indo-nesia. 2 DNI berfungsi sebagai kran tertutup, setengah Satu hal yang penting untuk dijadikan ca-
terbuka atau terbuka penuh untuk memastikan tatan UU No. 25 Tahun 2007 terkait revitalisasi
adanya keseimbangan tertentu yang hendak di- hukum dasar penanaman modal adalah me-
pelihara oleh BKPM, yaitu di satu sisi memerha- nyangkut penentuan bidang usaha yang diper-
tikan kepentingan swasta nasional terhadap pe- bolehkan, serta batasan porsi modal dalam bi-
merataan ekonomi dan di pihak lain mendukung dang usaha tersebut bagi investor asing. Pasal
kepentingan pertumbuhan ekonomi nasional.
12 UU No. 25 Tahun 2007 menyatakan bahwa se- Contoh kebijakan yang mendukung pertumbuh- mua bidang usaha atau jenis usaha terbuka bagi
an ekonomi nasional adalah kebijakan pemba- kegiatan penanaman modal, kecuali bidang usa-
tasan usaha bagi pelaku usaha asing, kewajiban
ha atau jenis usaha yang dinyatakan tertutup membangun kemitraan dengan usaha kecil dan dan terbuka dengan persyaratan. Bidang usaha
menengah, serta kewajiban memprioritaskan lo- yang tertutup bagi penanam modal asing adalah
cal content.
produksi senjata, mesiu, alat peledak dan per- Penjelasan Pasal 2 UU No. 25 Tahun 2007 alatan perang serta bidang usa-ha lain yang se-
dan Pasal 4 Perpres Nomor 36 Tahun 2010 me- cara eksplisit dinyatakan tertutup berdasarkan
ngecualikan kegiatan penanaman modal tidak undang-undang.
langsung atau portofolio dari ketentuan DNI. Ketentuan lebih lanjut mengenai bidang
Peneliti melihat bahwa pengecualian ini menim- usaha dan kepemilikan modal telah diatur da-
bulkan pertanyaan: bagaimanakah posisi BKPM lam daftar negatif investasi yang dikodifikasikan
terhadap pembelian saham oleh asing yang dengan suatu peraturan presiden. Daftar negatif
mengakibatkan persentasi kepemilikan saham yang saat ini sedang berlaku adalah daftar nega-
asing pada suatu perusahaan menjadi melebihi tif yang termaktub dalam Peraturan Presiden
apa yang ditentukan oleh DNI? Peneliti mengam- Nomor 36 Tahun 2010 tentang Daftar Bidang
bil beberapa contoh kasus di bidang telekomu- Usaha yang Tertutup dan Bidang Usaha yang
nikasi: ketika jumlah kepemilikan saham asing Terbuka dengan Persyaratan di Bidang Penana-
sudah sangat tinggi hingga mencapai 95% di PT man Modal (Perpres No. 36 Tahun 2010). Per-
AXIS Telekom Indonesia, namun masih ada be- pres No. 36 Tahun 2010 ini sering disebut seba-
berapa perusahaan telekomunikasi yang andil gai daftar negatif investasi (selanjutnya disebut
asingnya relatif sedikit, misalnya PT Telekomu- DNI).
nikasi Selular (35%) dan PT Smartfren Telecom Dalam konteks hukum penanaman modal
Tbk (1,82%). Kepemilikan asing yang tinggi ini di Indonesia, DNI ditetapkan oleh Badan Koordi-
bermasalah sebab menurut ketentuan Perpres nasi Penanaman Modal (BKPM) yang berisi bi-
No. 36 Tahun 2010, kepemilikan modal asing da- dang usaha yang terbuka sepenuhnya bagi asing,
lam penyelenggaraan jaringan tetap dibatasi maksimal 49%, penyelenggaraan jaringan tetap
1 Efrimol, "Kebijakan Pemerintah tentang Pengaturan Me- tertutup dibatasi maksimal 65%, serta penye- ngenai Pertanahan dalam Penanaman Modal dan
lenggaraan jaringan bergerak baik berupa selu- Investa-si di Indonesia", Inovatif: Jurnal Ilmu Hukum, Vol. 4 No. 5, Tahun 2011, Jambi: Universitas Jambi,
2 Theofransus Litaay, "Peningkatan Investasi di Indonesia hlm. 37-51. 3 Marcelo Moscogliato, "Foreign Direct Investment in Cor- Membutuhkan Konsistensi Reformasi Hukum", Kritis, Jur-
porations: Restrictions in the United States and Brazil on nal Studi Pembangunan Interdisipliner, Vol. XIX No. 3,
the Grounds of National Defense", Oregon Review of In- Tahun 2007, Salatiga: Universitas Kristen Satya Wacana,
ternational Law, No. 9, Year 2007, Oregon: University of hlm. 141-155.
Oregon School of Law, page 90.
202 Jurnal Dinamika Hukum Vol. 14 No. 2 Mei 2014
ler maupun satelit dibatasi maksimal 65%. Apa- menggunakan metode kualitatif. Data yang di- kah jumlah yang sangat tinggi ini mengindikasi-
peroleh dari penelitian kemudian dipisahkan an- kan telah terjadinya penyimpangan dari tujuan
tara data yang relevan dengan yang tidak rele- DNI?
van. Selanjutnya, data yang relevan dikaitkan dengan judul, latar belakang masalah dan ru-
Permasalahan
musan masalah. Metode kualitatif merupakan Berdasarkan latar belakang di atas, per-
tata cara penelitian yang menghasilkan data masalahan yang dibahas dalam tulisan ini yaitu:
deskriptif analitis, yaitu keterangan yang disam- pertama, adakah penyimpangan dari tujuan pe-
paikan oleh responden secara tertulis atau li- raturan DNI dalam mengendalikan kepemilikan
san dan juga perilaku nyata, diteliti dan dipela- saham asing; kedua, akibat dari penyimpangan
jari sebagai sesuatu yang utuh. 4 tersebut; dan ketiga, Bagaimana solusi untuk penyimpangan tersebut.
Pembahasan Kewenangan Penyusunan dan Penegakan DNI
Metode Penelitian
Peraturan perundang-undangan pertama Penelitian ini merupakan penelitian yuri-
yang secara khusus memuat penyusunan daftar dis empiris, yaitu penelitian yang memfokuskan
bidang usaha yang partisipasi modalnya dibatasi kajian pada penelitian kepustakaan. Penelitian
oleh pemerintah adalah Keppres No. 33 Tahun kepustakaan bersumber dari bahan hukum pri-
1981. Menurut hasil penelusuran peneliti di Sis- mer dan bahan hukum sekunder. Bahan hukum
tem Informasi Peraturan Perundang-undangan di primer mencakup ketentuan hukum nasional
Sekretaris Kabinet Republik Indonesia, sebenar- dan internasional yang berkenaan dengan per-
nya terdapat dua peraturan yang lebih dulu di- masalahan hukum di dalam penelitian ini, yang
undangkan sebelum Keppres No. 33 Tahun 1981, meliputi UU No. 25 Tahun 2007 dan aturan-atur-
yakni Keppres No. 20 tahun 1973 tentang Badan an lain yang relevan. Bahan hukum sekunder
Koordinasi Penanaman Modal dan Keppres No. meliputi buku-buku, hasil seminar, makalah,
53 Tahun 1977 tentang Badan Koordinasi Pena- dan artikel yang berkaitan dengan permasalahan
naman Modal. Akan tetapi, peneliti tidak berha- yang diajukan dalam penelitian.
sil memperoleh salinan kedua peraturan terse- Penelitian dilaksanakan di wilayah DKI Ja-
but dan sejauh yang peneliti berhasil gali dari karta, karena BKPM sebagai lembaga yang mem-
Sistem Informasi Pidato Kenegaraan dan Doku- punyai kewenangan dalam memberikan izin in-
men Rencana Pembangunan Lima Tahun di Ba- vestasi asing berada di DKI Jakarta. Responden
dan Perencanaan Pembangunan Nasional, tidak penelitian ini adalah pejabat BKPM yang memi-
pernah ada fras a “daftar skala prioritas” atau liki kewenangan dalam memberikan izin pena-
frasa sejenisnya yang dilaporkan dalam pidato naman modal asing. Narasumber dalam pene-
ataupun laporan-laporan era 1973-1977. Dalam litian ini adalah praktisi dan akademisi yang me-
perkembangan selanjutnya, berbagai keputusan ngetahui dan memahami hukum investasi.
presiden telah mengatur kewenangan penyusun- Penelitian kepustakaan menggunakan stu-
an DSP/DNI secara berbeda-beda. Seperti yang di literatur, sedangkan data di lapangan dikum-
telah disinggung sebelumnya dalam Tinjauan pulkan dengan menggunakan teknik wawancara
Pustaka, pemerintah menggunakan pendekatan mendalam. Alat pengumpulan data dalam pene-
daftar negatif (DNI) sejak periode 1989 dan se- litian lapangan adalah pedoman wawancara, se-
terusnya. Selama periode 1977 s.d. 1988, pen- bagai panduan untuk memperoleh data dari res-
dekatan yang digunakan adalah pendekatan daf- ponden dan nara sumber.
tar positif atau skala prioritas (DSP). 5 Data dianalisis dengan mengumpulkan da-
ta yang diperoleh dari penelitian lapangan, per- 4 Soerjono Soekanto, 1986, Pengantar Penelitian Hukum,
aturan-perundang-undangan, buku-buku dan ar-
5 Jakarta: UI Press, hlm. 250.
tikel-artikel, yang diolah serta dianalisis dengan Stephen Magiera, "Indonesia's Investment Negative List: An Evaluation for Selected Services Sectors", Bulletin of
Mempertahankan Tujuan Peraturan Daftar Negatif Investasi dalam Mengendalikan …
Peneliti telah melakukan pemetaan regula-
Hubung-
si terkait kewenangan penyusunan DSP/DNI dan
an BKPM
merangkum pemetaan regulasi tersebut ke da-
Kewenangan dengan
lam matriks berikut ini.
BKPM terkait lembaga teknis
Wadah
Tabel 1. Kewenangan
lain (1973-2012) DNI dalam
Penyusunan
DSP/DNI
DSP/DNI
DSP/DNI
BKPM dengan
Kewenangan BKPM terkait
M Tahun
dengan B DSP/DNI
DSP/DNI
a b c d e Keterangan:
Keppres N/ N/
A A A A A a : menyusun;
tentang
b : menerbitkan;
BKPM
c : melaksanakan;
Keppres N/ N/
d : bersama-sama;
tentang
e : memerhatikan
BKPM * N/A : Peneliti tidak berhasil memperoleh Keppres
naskah peraturan yang dikeluarkan pada tentang
tahun 1973 dan 1977 ini BKPM
SD
78/1982 Menilik bentuk wadah pengundangan DSP
Keppres
Keppres
tentang 1977, terlihat bahwa BKPM pernah memiliki pe- BKPM
ran yang besar sebagai penyusun sekaligus pe- Keppres
35/1985 nerbit kebijakan daftar positif investasi Indo-
Keppres
tentang nesia. Hal ini wajar, mengingat pada periode Fungsi BKPM
1973-1977, BKPM didirikan sebagai pengganti Keppres
25/1991 Panitia Teknis Penanaman Modal (PTPM) yang tentang
Keppres
dianggap tidak efisien. Pendirian BPKM memba- Fungsi BKPM
wa janji penyederhanaan prosedur aplikasi pe- Keppres
114/1998 nanaman modal dan peningkatan arus penana-
Keppres
tentang man modal asing ke Indonesia, sehingga harapan Fungsi BKPM
I masyarakat terhadap BKPM kala itu tinggi. Keppres
183/1998 D Keppres No. 33 Tahun 1981 kendati tidak
tentang mengatur secara tersurat bentuk payung hukum BKPM dan berbagai
bagi daftar positif investasi, peneliti dapat me- peraturan
nyimpulkan dari perkembangan kebijakan pena- terkait fungsi BKPM
naman modal Indonesia sebagaimana dilaporkan s.d. tahun
oleh Presiden Soeharto dalam Pidato Kenegara- 2007
annya pada tahun 1985. Pidato Kenegaraan ter- sebut menyatakan bahwa paling tidak sampai tahun 1981, DSP masih diterbitkan dalam ben- tuk Keputusan Ketua BKPM. Kesimpulan ini juga didukung oleh Keppres No. 33 Tahun 1981 yang
Indonesian Economic Studies, Vol. 47 No. 2, Year 2011,
Jakarta: Taylor and Francis Group, page 195-219. mengatur bahwa BKPM masih mempunyai tugas
204 Jurnal Dinamika Hukum Vol. 14 No. 2 Mei 2014
dan fungsi yang cukup luas dalam bidang pena- ngoordinasi pelaksanaan kebijakan pelayanan naman modal, yakni: “membantu Presiden da-
penanaman modal dengan mengikuti norma dan lam menetapkan kebijaksanaan penanaman mo-
standar yang berlaku di bidang pelayanan pena- dal”, “melakukan koordinasi perencanaan pena-
naman modal. Daftar negatif investasi merupa- na man modal baik sektoral maupun regional”,
kan daftar yang harus dirujuk oleh penanam mo- dan “merumuskan kebijaksanaan penanaman
dal saat mengajukan aplikasi penanaman modal, modal”.
sehingga daftar negatif investasi bisa dikategori- DSP dan DNI, Mulai tahun 1982 sampai
kan sebagai norma yang berlaku di bidang pela- 1998, diterbitkan dalam bentuk keputusan pre-
yanan penanaman modal. Selain itu menurut siden. Sejak tahun 1998, BKPM tidak lagi menja-
narasumber Riyatno, BPKM masih memiliki tugas lankan tugas koordinasi perencanaan penanam-
untuk mengendalikan pelaksanaan penanaman an modal, tetapi hanya menjalankan tugas ko-
modal termasuk menegakkan DNI. ordinasi pelaksanaan kebijakan nasional pena- naman modal.
Ketentuan Pembatasan Kepemilikan Asing da-
Reformasi di bidang penanaman modal
lam Hukum Penanaman Modal Indonesia
yang dimulai dengan pengundangan UU No. 25 Ketentuan pembatasan kepemilikan asing Tahun 2007 ikut mempengaruhi teknis penyu-
dapat dinilai dari: batas maksimal kepemilikan sunan DNI. Ketentuan Pasal 17 Perpres No. 76
asing, aturan peralihan, aturan pengecualian Tahun 2007 mengatur bahwa penyusunan DNI di-
DNI dari transaksi pasar modal dan aturan me- koordinasikan oleh Kementerian Koordinator Bi-
ngenai dampak ekspansi bisnis melalui merger dang Perekonomian (Menko Perekonomian), bu-
and acquisition, serta rights issue terhadap ba- kan lagi oleh BKPM. Berdasarkan hasil wawanca-
tasan kepemilikan asing. Berdasarkan empat pa- ra peneliti dengan Imam Widijatno di Menko
rameter di atas, DNI 2010 merupakan DNI yang Perekonomian, ditemukan bahwa saat ini DNI
paling rinci mengatur pembatasan kepemilikan merupakan produk bersama BKPM dan Menko
asing dibandingkan dengan DNI dan DSP tahun- Perekonomian. Rapat-rapat penyusunan DNI pa-
tahun sebelumnya.
da tingkat kajian teknis dilakukan oleh BKPM. DNI 2010 memperjelas dampak ekspansi Setelah BKPM menyampaikan usulan ketentuan
bisnis seperti penggabungan dan pengambilalih- komposisi permodalan dalam DNI, Menko Pere-
an dengan menentukan bahwa DNI yang berlaku konomian akan mengadakan rapat koordinasi
adalah DNI yang sesuai dengan batas kepemilik- dengan kementerian terkait.
an yang tercantum dalam surat persetujuan per- Penjelasan di atas menunjukkan bahwa
usahaan penerima penggabungan dan perusaha- ada mekanisme double checking; BKPM bertin-
an pengambilalih. Batasan kepemilikan modal dak sebagai pengkaji teknis yang merumuskan
asing dalam hal terjadi peleburan mengikuti ke- ang-ka-angka persentase partisipasi asing dalam
tentuan DNI yang sedang berlaku pada saat ter- komposisi permodalan suatu bidang usaha dan
bentuknya perusahaan baru hasil peleburan ter- Menko Perekonomian bertindak sebagai pengka-
sebut.
ji kebijakan politis. Menurut Widijatno, apabila DNI 2010 juga memperkenankan penam- usulan DNI telah sampai di meja Menko Pereko-
bahan modal dilakukan melalui right issue. Pe- nomian, maka Menko Perekonomian akan mem-
nanam modal, apabila dalam negeri tidak ber- pertimbangkan kebijakan politik dan kepenting-
minat berpartisipasi dalam penambahan modal an dunia usaha serta rencana makro pengem-
tersebut, penanam modal asing dapat memiliki bangan ekonomi karena posisi Menko Perekono-
hak untuk memesan efek terlebih dahulu de- mian nantinya akan berhadapan langsung de-
ngan catatan apabila penambahan modal meng- ngan wakil rakyat di DPR.
akibatkan kepemilikan modal asing melebihi Penyusunan DNI, walaupun tidak lagi ber-
jumlah yang tercantum dalam surat persetujuan ada di bawah tugas BKPM, Perpres No. 90 Tahun
perusahaan, penyesuaian dengan batasan maksi- 2007 memberikan tugas bagi BKPM untuk me-
mum dalam surat persetujuan harus dilakukan
Mempertahankan Tujuan Peraturan Daftar Negatif Investasi dalam Mengendalikan …
dalam waktu dua tahun. Seluruh ketentuan ter- kait dampak ekspansi bisnis ini baru diperkenal- kan dalam DNI 2010.
DNI 2010, dilihat dari substansinya, mem- bawa perbaikan pengaturan dengan cara mem- berikan kelonggaran bagi pemegang saham asing untuk berinvestasi di Indonesia dengan membu- ka beberapa bidang usaha baru atau dengan me- ningkatkan batas minimal kepemilikan asing. Beberapa bidang usaha baru yang dibuka bagi asing yaitu: pertama, Usaha dan operasional in- dustri geotermal (sampai 90% kepemilikan asing, sebelumnya tidak diatur); kedua, Industri gula (sampai 95% kepemilikan asing, dengan bebera- pa syarat, sebelumnya tidak diatur); ketiga, pos (49%, sebelumnya tertutup bagi asing); keem- pat, Rumah sakit (meningkat dari 65% menjadi 67% dan tidak ada lagi pembatasan wilayah ope- rasional); kelima, Bisnis multi-level marketing (dari 60% menjadi 95% kepemilikan asing); ke- enam, Jasa konstruksi (dari 55% ke 67%); ketu- juh, Galeri seni dan gedung eksibisi benda seni (dari 50% menjadi 67%); dan kedelapan, dalam bidang usaha industri perfilman yang tadinya tertutup sepenuhnya bagi penanaman modal a- sing menjadi terbuka bagi 49% modal asing.
DNI 2010 membuka lebih banyak kesem- patan bagi penanam modal asing. Berbagai ma- cam perlindungan prosedural seperti grand fa- thering clause dan aturan-aturan terkait merger and acquisition serta right issue menunjukkan bahwa DNI 2010 terlihat sangat terbuka terha- dap masuknya modal asing. Hal ini sesuai de- ngan pendapat pejabat BKPM yang peneliti me- wawancarai, yakni Bapak Riyatno, bahwa setiap pembaruan DNI akan diupayakan untuk memba- wa lebih banyak kebebasan bagi asing untuk menanamkan modal mereka.
Satu hal yang perlu dipertanyakan terkait perlindungan modal asing dalam DNI 2010 ada- lah pencantuman ketentuan yang membuat DNI tidak berlaku terhadap transaksi saham yang terjadi di pasar modal. Setelah polemik Indosat- Qtel pada tahun 2008, pemerintah mencoba un- tuk meningkatkan kepercayaan dunia investasi melalui penguatan kepastian hukum dengan ca- ra mengatur saham yang dibeli di pasar modal
tidak akan ikut diperhitungkan dalam kalkulasi partisipasi asing di suatu perusahaan.
Pengaturan tersebut justru menimbulkan masalah baru sebagai akibat ketiadaan panduan penafsiran yang jelas mengenai makna dari isti- lah “penanaman modal tidak langsung atau por- tofolio yang transaksinya dilakukan melalui pa- sar modal dalam negeri.” Lebih dari itu, bebe- rapa pendapat yang dinyatakan oleh pelaku pa- sar modal, pemerintah, dan akademisi malah bertentangan satu sama lain. Peneliti akan membahas lebih lanjut mengenai masalah per- bedaan penafsiran ini di bagian selanjutnya dari penelitian ini.
Kepemilikan Saham di Sektor Telekomunikasi
Pembatasan partisipasi asing dalam sektor telekomunikasi di Indonesia telah melunak seca- ra signifikan setelah tahun 2000. 6 Apakah telah terjadi pelanggaran ketentuan DNI dalam me- ngendalikan kepemilikan saham asing di sektor telekomunikasi? Dalam rangka menjawab perta- nyaan tersebut, diperlukan dua jenis data. Per- tama, data perubahan ketentuan DNI dari waktu ke waktu. Data ini penting sebab beberapa ke- tentuan DNI tidak berlaku surut, atau dengan kata lain ketentuan DNI memiliki aturan peralih- an (grandfathering). Hal ini berarti peraturan tersebut hanya akan berlaku prospektif ke depan, sehingga kepemilikan asing yang seka- rang berlaku tidak lagi tunduk pada aturan DNI baru. Kedua, data jumlah partisipasi saham asing pada beberapa perusahaan telekomunikasi yang terhitung besar di Indonesia. Peneliti akan membandingkan kedua data ini dan menarik ke- simpulan apakah terdapat pelanggaran ketentu- an DNI.
Tabel 2. Perbandingan DSP/DNI 1977-2010
6 Lebih lanjut, baca: Roy Chun Lee and Christopher Fin- dlay, "Telecommunications Reform in Indonesia: Achie-
vements and Challenges", Bulletin of Indonesian Econo- mic Studies, Vol. 41 No. 3, Year 2005, Jakarta: Taylor and Francis Group, Page 341-365.
206 Jurnal Dinamika Hukum Vol. 14 No. 2 Mei 2014
DNI
ngan 100% partisipasi asing, tetapi dengan
beberapa persyaratan lokasi, jumlah modal
Atur- Berlaku
Maksimum Saham Asing
an bagi
Terkait
minimum, dan kewajiban divestasi.
Pera- Tran-
Dampak
Ekspan-
dalam Perusa-
lihan saksi
Portofo- si Usaha
haan Teleko-
munikasi
Tabel 3. Komposisi Saham Operator Teleko- DNI Ya
lio
munikasi Nasional (2008, 2011, 2012) 2010 DNI
Kepemilikan Saham
2007 DNI
- Ya
49% - direvisi
Asing Publik
a DNI rintah 95%
menjadi 95% a
- Ya
PT Bakrie Te-
- 82.44% 100% DNI
lecom Tbk
95% a (2012 a )
1995 DNI
80% b - PT Telekomu- nikasi Selular
PT XL Axiata
DNI - -
Tbk (2012 c )
PT Indosat Tbk
DNI - -
terbuka untuk
PT Smartfren
DSP - -
Telecom Tbk e 81.72%
DSP - -
PT Telekomu-
15.08% 31.22% g 100% DSP
nikasi Indone-
sia Tbk (2012 f )
PT AXIS Tele-
95.0% - 100% 1984
DSP Ya -
kom Indonesia g 5.0%
DSP Ya -
PT Hutchison
63.0% - 100% 1981
CP Telecom-
a) Laporan Keuangan Interim Konsolidasian PT Bakrie Telecom Tbk dan Entitas Anak (hlm.
Keterangan:
b) PT Telekomunikasi Selular 2011 Annual Re-
? Dokumen tidak berhasil ditemukan
a) Peraturan Pemerintah Nomor 20 Tahun 1994
port (hlm. 16).
tentang Pemilikan Saham dalam Perusahaan Laporan Keuangan Konsolidasian Interim PT
c)
XL Axiata Tbk dan Anak Perusahaan (hlm. yang Didirikan dalam Rangka Penanaman
Modal Asing mengizinkan perusahaan yang
melakukan kegiatan telekomunikasi untuk Laporan Keuangan Interim Konsolidasian PT
d)
Indosat Tbk dan Entitas Anak (hlm. 103). berbentuk perusahaan patungan dengan mo-
dal asing. Laporan Keuangan Konsolidasian PT Smart-
e)
b) Peraturan Pemerintah Nomor 50 Tahun 1993
fren Telecom Tbk dan Anak Perusahaan
(hlm. 92).
tentang Persyaratan Pemilikan Saham dalam
f) Laporan Keuangan Konsolidasian PT Tele- Perusahaan Penanaman Modal Asing menye-
komunikasi Indonesia Tbk dan Entitas Anak butkan bahwa perusahaan yang didirikan da-
(hlm. 63).
lam rangka penanaman modal asing pada
g) CIC Consulting Group, 2008. dasarnya berbentuk usaha patungan, di ma-
Sebagaimana dikutip oleh Sumarsono. 7 na pemilikan saham asing pada saat pendi-
h)
rian perusahaan patungan maksimal adalah 80% dan dalam waktu dua puluh tahun se- telah perusahaan berproduksi komersial, an-
dil asing dalam perusahaan tersebut harus 7 Sumarsono, "Studi tentang Kepemilikan Saham dalam In- dikurangi menjadi 49%. Perusahaan pena-
dustri Telekomunikasi", Buletin Pos dan Telekomunikasi, naman modal asing dapat pula didirikan de-
Vol. 6, No. 3, Tahun 2008, Jakarta: Kementerian Komu- nikasi dan Informatika, hlm. 98-125.
Mempertahankan Tujuan Peraturan Daftar Negatif Investasi dalam Mengendalikan …
Berdasarkan kedua tabel di atas, perusa- *) Saham Khazanah seluruhnya diperoleh mela- haan-perusahaan telekomunikasi berikut ini ti-
lui proses IPO XL pada tahun 2005. dak melanggar ketentuan DNI karena partisipasi
Pada tanggal 16 September 2005, XL saham asing dalam struktur permodalan perusa-
memperoleh surat pernyataan efektif dari Bape- haan tersebut selalu berada di bawah ambang
pam untuk melakukan Penawaran Umum Perda- batas maksimum atau terselamatkan oleh atur-
na Saham (IPO) sebesar 20% jumlah saham XL, an peralihan: PT Bakrie Telecom Tbk (karena
dari 20% saham yang dilepas ke publik melalui andil asing hanya 24,31%); PT Telekomunikasi
transaksi pasar modal, 16,8% saham dibeli oleh Selular (karena andil asing hanya 35%); PT
Khazanah Bhd dan 3,2% saham dibeli Indocel, Smartfren Telecom Tbk (karena andil asing ha-
sebuah perusahaan investasi Malaysia. Kepemi- nya 35,34%); PT Telekomunikasi Indonesia Tbk
likan saham asing di XL pada tahun 2007 adalah (karena andil asing hanya 17,2%); dan PT Hut-
sekitar 79,77% pembelian langsung dan 20% di- chison CP Telecommunication (karena andil
beli melalui IPO.
asing hanya 63%). PT AXIS Telecom Indonesia Tabel 5. Rincian Pemegang Saham Indosat (%, 95% dikuasai asing, namun perubahan komposisi
2005-2012)
ke mayoritas asing ini terjadi pada tahun 2006,
Asing
di mana pada waktu itu DNI 2007 belum berlaku
dan PP No. 20 Tahun 1994 mengizinkan kepemi-
g Pub-
likan asing sampai dengan 95% (terselamatkan
oleh aturan peralihan).
IC N F G F A-
Bagaimana dengan PT XL Axiata Tbk (XL)
sing
dan PT Indosat Tbk (Indosat) yang masing-ma- 40,5
sing dikuasai oleh 99,9% dan 70,6% asing? Pen-
jabaran di bawah menunjukkan bahwa perhi-
tungan andil asing dalam suatu perusahaan tele- 39,06
komunikasi tergantung pada metode akuisisi an-
dil tersebut: melalui pasar modal atau melalui
pembelian langsung. Pada akhirnya, perbedaan 5,
metode ini berpengaruh pada penerapan DNI.
Tabel 4. Rincian Pemegang Saham XL (%,
Kasus Indosat-Qtel juga menyajikan kea-
a daan yang kurang lebih sama. Data dalam la-
Lo- e l
a h h Pu ta x c td i e s/ t Total
poran keuangan menunjukkan bahwa selain di-
h sa Andil
h A IF M
E ti Asing
lik
miliki oleh Qtel 40,81%, sebagian porsi saham
/I
S a Indosat dimiliki oleh Fidelity, Goldman Sachs, Noonday/Farallon, dan Skagen. Namun, perusa-
0 haan-perusahaan asing tersebut memperoleh
andil di Indosat melalui transaksi pasar modal.
Pada tahun 2012, 65% saham dimiliki Qtel me-
lalui transaksi privat, dan 5,6% saham dimiliki
Skagen melalui transaksi pasar modal.
Pembelian Saham Langsung dan Pembelian Sa-
80 20 ham Portofolio
Pembahasan mengenai keberlakuan DNI
terhadap pembelian saham langsung dan pem- Keterangan:
belian saham portofolio sangat relevan dalam
208 Jurnal Dinamika Hukum Vol. 14 No. 2 Mei 2014
konteks pembahasan penyimpangan ketentuan mengakibatkan pembelian saham tersebut tidak DNI. Perbedaan interpretasi ‘pembelian saham
tunduk pada ketentuan DNI. portofolio’ menyebabkan dunia hukum dan bis-
Erman Rajagukguk juga memiliki penda- nis Indonesia terbagi ke dalam dua kutub penda-
pat yang sama. Menurut beliau, Pemerintah In- pat: mereka yang berpendapat bahwa DNI ber-
donesia secara konsisten telah menerapkan per- laku terhadap pembelian saham portofolio apa-
bedaan antara penanaman modal langsung dan bila pembelian tersebut mengakibatkan peru-
penanaman modal tidak langsung (portofolio),
dan telah memberikan pengecualian bagi pena- berpegang teguh pada tafsiran harfiah bahwa
bahan kendali perusahaan 8 dan mereka yang
nam modal asing yang melakukan penanaman selama pembelian saham terjadi dalam konteks
modal tidak langsung untuk dapat memasuki bi- pasar modal atau bursa efek, maka pembelian
dang usaha yang terbuka bagi penanaman modal tersebut tidak tunduk pada ketentuan DNI. 9 dalam negeri serta tidak tunduk pada ketentuan
Menurut Velentina dan Hartaty, DNI tidak mengenai pembatasan bidang usaha yang ter- berlaku terhadap penanaman modal tidak lang-
buka bagi penanaman modal asing. 11 Dengan de- sung melalui pasar modal dikarenakan dua alas-
mikian, menurut pendapat tersebut, DNI secara an: pertama, bahwa Perpres No. 77 Tahun 2007
mutlak tidak dapat diberlakukan terhadap sa- dan Perpres No. 111 Tahun 2007 sebagai baju
ham yang dipegang oleh publik. Dengan kata hukum DNI 2007 merujuk kepada UU No. 25 Ta-
lain, pandangan tersebut sedikit-banyak menun- hun 2007 tentang Penanaman Modal. Salah seo-
jukkan pola pikir pandangan positivistik, seba- rang anggota tim perumus RUU Penanaman Mo-
gaimana nampak dari argumen ketidakberlakuan dal pada dasarnya membenarkan bahwa dalam
DNI terhadap penanaman modal portofolio rapat-rapat pembahasan RUU Penanaman Modal
dengan alasan DNI yang merupakan aturan tampak bahwa para pembuat undang-undang
pelaksana UU No. 25 Tahun 2007 tidak boleh memahami pengertian penanaman modal tidak
“mengkhianati” pola pikir pembuat UU No. 25 langsung sebagai penanaman modal di pasar
Tahun 2007 yang secara eksplisit mengecualikan modal. 10 Mengingat Penjelasan Pasal 2 UU No.
penanaman modal portofolio dari luang lingkup
25 Tahun 2007 menegaskan bahwa undang-un-
undang-undang a quo.
dang tersebut hanya berlaku bagi penanaman Menurut peneliti, semangat dan suasana modal langsung, DNI 2007 sebagai aturan pelak-
kebatinan penyusunan DNI belum diperhatikan sana UU No. 25 Tahun 2007 harus mengikuti ru-
oleh para penulis terdahulu. Seperti yang telah ang lingkup yang telah ditetapkan dalam un-
disinggung sebelumnya, DNI disusun dengan tu- dang-undang induknya. Kedua, praktik yang se-
juan agar ada pembatasan jumlah modal asing lama ini berjalan tidak pernah menetapkan ba-
yang dapat masuk ke dalam sektor-sektor tasan modal asing terhadap perusahaan publik
tertentu agar kendali modal asing dapat dijaga dan tidak ada pembedaan antara pemilik saham
dan tidak berdampak destruktif terhadap eko- asing dan pemilik saham lokal di pasar modal.
nomi masyarakat Indonesia. Dominasi asing ber- Pembelian saham melalui pasar modal yang
potensi berdampak sangat buruk sebab dominasi mengakibatkan suatu perusahaan asing memiliki
asing mengurangi kendali masyarakat atas sum- andil lebih tinggi dari yang diperkenankan DNI
ber daya dan kesejahteraan ekonomi masyara- kat. Peneliti juga menyadari bahwa modal asing diperlukan untuk merangsang pertumbuhan eko-
8 Lihat juga Trijoyo Ariwibowo, 2009, "Implementasi Daf- nomi di sektor-sektor yang masih terlalu mahal tar Negatif Investasi terhadap Perusahaan Publik: Studi
atau terlalu sulit untuk diusahakan oleh masya- pada PT Indosat Tbk - QTel", Skripsi, Jakarta: Fakultas
rakat Indonesia. Dalam hal ini, diperlukan suatu 9 Misalnya, pendapat Rouli Anita Velentina and Lidia Ha- Hukum Universitas Indonesia.
yaty, "Keberlakuan Daftar Negatif Investasi (Kasus: Investasi Qatar Telecom (Qtel) di Indonesia)", Jurnal Hu-
11 Erman Rajagukguk, 20 November 2012, "Hukum Investasi kum Internasional, Vol. 6 No. 3, Year 2009, Depok: Lem-
dan Pasar Modal", http://www.ermanhukum.com/Ku- 10 baga Pengkajian Hukum Internasional, page 375-409.
liah/Hukum%20Investasi%20Kuliah%202.pdf. Diakses 10 ibid, hlm. 340-389.
Februari 2013.
Mempertahankan Tujuan Peraturan Daftar Negatif Investasi dalam Mengendalikan …
keseimbangan dalam pengaturan dominasi asing titas tersebut. Penanaman modal tidak hanya di perusahaan penanaman modal. Pasal 12 UU
melibatkan pemindahan sumber daya secara No. 25 Tahun 2007 memberi batasan kriteria bi-
nyata, tetapi dapat juga melibatkan pergeseran dang usaha yang terbuka dan tertutup bagi mo-
kendali atas suatu perusahaan. dal asing, yakni kriteria kesehatan, moral, ke-
Menurut Bapepam-LK sebagaimana diku- budayaan, lingkungan hidup, pertahanan dan
tip oleh Velentina & Hayaty, penanaman modal keamanan nasional, dan kepentingan nasional
dalam bentuk portofolio adalah penanaman mo- lainnya.
dal yang dilakukan melalui pembelian obligasi, Menanggapi argumentasi para penulis ter-
surat kertas perbendaharaan negara, emisi sa- dahulu sebagaimana telah dijelaskan di atas,
ham yang dikeluarkan perusahaan, serta deposi- peneliti berpendapat bahwa segala hal yang di-
to. 12 Dana investasi yang dikeluarkan oleh inves- perkenankan oleh hukum tidak serta-merta be-
tor tidak secara langsung digunakan untuk kegi- nar secara hakiki, apalagi jika perkenan yang di-
atan bisnis, namun dipakai untuk membeli sa- berikan oleh hukum tersebut ternyata berdasar
ham dan surat berharga lainnya melalui bursa pada tafsiran hukum yang masih bisa ditantang
saham.
dengan tafsiran lain. Berangkat dari penjelasan di atas, peneli- Pertama , Definisi “transaksi portofolio”
ti kemudian menganalisis keadaan riil di pasar itu sendiri masih menjadi perdebatan. Sebagai-
modal saat ini. Transaksi saham di pasar modal mana dicantumkan dalam DNI 2010, ketentuan
tidak hanya berupa transaksi portofolio investasi DNI “tidak berlaku bagi penanaman modal tidak
semata, melainkan juga berupa transaksi saham langsung atau portofolio yang transaksinya di-
pengendali, di mana transaksi saham di pasar lakukan melalui pasar modal dalam negeri”.
modal menyebabkan berubahnya persentase pe- P enjelasan makna terminologi “penanaman mo-
megang saham pengendali. Perubahan persenta- dal tidak langsung” atau “portofolio” tidak dise-
se pemegang saham pengendali tersebut menga- diakan dalam DNI 2010. Hal inilah yang menjadi
kibatkan dapat dikatakannya transaksi saham di penyebab awal timbulnya silang pendapat ter-
pasar modal sebagai transaksi penanaman mo- kait keberlakuan DNI terhadap penanaman mo-
dal secara langsung.
dal portofolio. Salah satu sifat penanaman modal lang-
Menurut definisi IMF dan OECD, penanam- sung adalah penanam modal memiliki pengaruh an modal langsung atau direct investment ada-
atau kendali yang signifikan atas manajemen lah penanaman modal yang bertujuan mempero-
perusahaan penanaman modal. Peneliti berpen- leh manfaat yang berkelanjutan oleh seorang
dapat bahwa dalam hal pemegang saham kenda- penduduk suatu negara (penanam modal) dalam
li ikut bertransaksi di pasar modal, maka keten- suatu perusahaan yang merupakan entitas hu-
tuan DNI harus diberlakukan kepada si peme- kum dalam negara lain (perusahaan penanaman
gang saham kendali.
modal asing), sehingga harus ada hubungan Kedua, Argumentasi yang menyatakan jangka panjang antara penanam modal dengan
bahwa DNI harus mengadopsi pendirian UU No. perusahaan di mana ia menanamkan modalnya.
25 Tahun 2007 yang mendikotomikan penanam- Penanam modal, selain itu, harus memiliki pe-
an modal langsung dan penanaman modal tidak ngaruh atau kendali yang signifikan atas mana-
langsung karena baju hukum DNI merupakan jemen perusahaan penanaman modal. Penanam-
peraturan presiden yang merujuk kepada UU an modal langsung dapat dilakukan dengan
No. 25 Tahun 2007, tidak dapat diterima sepe- membeli langsung saham perusahaan atau men-
nuhnya, karena menurut hemat peneliti, pera- dirikan perusahaan baru. Penanaman modal
turan presiden sebagai baju hukum DNI harus di- asing terjadi ketika warga negara atau perusa-
telaah terlebih dahulu apakah benar-benar ha- haan asing memiliki aset suatu entitas di negara
lain untuk jangka waktu yang cukup panjang de- ngan tujuan mengendalikan atau mengelola en- 12 Rouli Anita Velentina and Lidia Hayaty, op.cit., hlm.
210 Jurnal Dinamika Hukum Vol. 14 No. 2 Mei 2014
nya “melayani” UU No. 25 Tahun 2007. Konside- angka partisipasi asing maksimum dalam suatu ran Perpres No. 36 Tahun 2010, misalnya, me-
sektor adalah 65%. Tentu angka ini dicapai de- rujuk kepada berbagai peraturan yang terkait
ngan pertimbangan bahwa ada kebutuhan untuk dengan usaha mikro, kecil dan menengah. Hal
membatasi asing dalam sektor tersebut. Apabila ini membuktikan bahwa Perpres No. 36 Tahun
partisipasi asing dalam sektor tersebut menca- 2010 tidak hanya berperan mengejawantahkan
pai 90%, tentu kondisi tersebut akan kontrapro- ketentuan di bidang penanaman modal, tetapi
duktif dengan kebutuhan dan kepentingan na- juga ketentuan di bidang ekonomi kecil. Peneliti
sional. Partisipasi domestik dan publik menjadi menafsirkan hal ini sebagai bukti bahwa DNI
terdesak dan kesempatan untuk mengakses sek- merupakan instrumen hukum yang berfungsi
tor tersebut menjadi sangat terbatas. melayani mandat beberapa peraturan sekaligus,
Perlu ditekankan bahwa yang peneliti sehingga tidak adil rasanya apabila lantas DNI
maksud dengan “partisipasi domestik dan pub- diklaim sebagai pelaksana UU No. 25 Tahun
lik” mencakup pula partisipasi investor portofo- 2007 saja.
lio. Menurut peneliti, aturan DNI tetap tidak da- Ketiga, Argumen bahwa past practices te-
pat diberlakukan terhadap transaksi yang ber- lah secara konsisten memperlakukan transaksi
langsung di pasar modal sebab transaksi pasar pasar modal sebagai transaksi penanaman mo-
modal memberikan jaminan akses yang sama dal tidak langsung, peneliti tidak menemukan
kepada para investor, sehingga jiwa dan suasa- contoh kasus yang berhubungan dengan polemik
na kebatinan pembentukan DNI sebagaimana transaksi saham pengendali. Beberapa kasus
yang telah dijabarkan sebelumnya tetap ter- yang dikutip adalah perkara portofolio investasi
penuhi.
biasa di PT Astra International Tbk; PT Excelco- Pasar modal bertujuan menunjang pelak- mindo Pratama Tbk; PT Indosiar Karya Media
sanaan pembangunan nasional dalam rangka Tbk; PT Indosat Tbk; dan PT Bumi Resources
meningkatkan pemerataan, pertumbuhan dan Tbk. 13 Menurut peneliti, contoh past practices
stabilitas ekonomi nasional ke arah peningkatan yang seperti ini tidak dapat dijadikan sebagai
kesejahteraan rakyat. Kegiatan ekonomi yang model karena cakupannya yang kurang luas.
berlangsung di pasar, sesuai dengan prinsip yang Contoh past practices mengenai penguasaan sa-
berlaku di pasar pada umumnya, harus diserah- ham pengendali melalui pasar modal seharusnya
kan pada mekanisme pasar atau invisible hand. tersedia, sehingga dampak dari kebijakan yang
Pemerintah tidak diharapkan untuk turut cam- tidak memberlakukan DNI terhadap semua tran-
pur dalam mekanisme pasar. Tujuan dibentuk- saksi pasar modal dapat dipelajari secara lebih
nya pasar modal adalah untuk mengumpulkan menyeluruh, dengan demikian, sebenarnya be-
pemilik dana dan mempertemukan mereka de- lum ada legal test maupun preseden yang dapat
ngan pencari dana atau modal. Pasar modal ber- membantu penafsiran ketentuan Pasal 4 Perpres
peran menyerap sebesar-besarnya dana yang No. 36 Tahun 2010.
ada.
Hambatan yang berpotensi menghalangi
Tujuan DNI dan Akibat yang Timbul dari Pene-
tujuan tersebut harus diusahakan untuk dihi-
rapan Sensu Stricto DNI
langkan. Pasar modal mempunyai peran strate- DNI disusun untuk menjamin bahwa sek-
gis sebagai salah satu sumber pembiayaan bagi tor-sektor usaha di Indonesia dapat diakses oleh
dunia usaha, termasuk usaha menengah dan ke- masyarakat dengan kesempatan yang sama,
cil untuk pembangunan usahanya, dan sebagai oleh karena itu, BKPM dan Menko Perekonomian
wahana investasi bagi masyarakat, termasuk pe- menyusun angka-angka partisipasi asing maksi-
modal kecil dan menengah. Penjabaran ini me- mum yang diperkenankan dalam komposisi per-
nunjukkan bahwa transaksi yang berlangsung di modalan suatu sektor usaha. Sebagai contoh,
pasar modal pada hakikatnya juga menjunjung tinggi kesetaraan akses.
13 ibid, hlm. 399-401.
Mempertahankan Tujuan Peraturan Daftar Negatif Investasi dalam Mengendalikan …
Peneliti mengakui bahwa pemodal asing menganulir tujuan pembentukan DNI, yakni bah- diperkenankan untuk turut serta bertransaksi di
wa sektor-sektor usaha di Indonesia bisa diakses pasar modal di Indonesia, akan tetapi mengi-
oleh masyarakat dengan kesempatan yang sa- ngat bahwa tujuan pasar modal adalah untuk
ma. Qtel, bilamana mengakuisisi saham Indosat menggalang kapital, maka tidak logis apabila in-
baik secara independen maupun melalui afiliasi vestasi asing dibatasi di pasar modal sebab hal
atau subsidiary, maka Qtel telah melakukan pe- tersebut akan mengurangi esensi dibentuknya
nyelundupan hukum (fraus legis) dalam bentuk pasar modal. Tidak dapat disangkal, bahwa pe-
berusaha memiliki saham di atas ketentuan DNI. modal asing juga merupakan pihak yang akan
Akibat yang terjadi cukup fatal, yakni peluang menginjeksikan dana ke pasar modal Indonesia,
masyarakat menjadi sempit dan pada akhirnya bahkan bisa jadi berjumlah lebih besar daripada
bahkan bisa ada potensi praktik usaha yang mo- pemodal dalam negeri. Investasi portofolio te-
nopolistik.
lah terbukti secara empiris berpengaruh positif Penanaman modal langsung secara sensu terhadap pertumbuhan ekonomi bersama-sama
stricto diartikan sebagai penanaman modal di dengan penanaman modal langsung (foreign di-
luar pasar modal. Menurut hemat peneliti, pe- rect investment). 14 ngertian secara sempit seperti itu akan menim-
Hal yang perlu diperhatikan di sini bukan- bulkan implikasi yang tidak sesuai dengan suasa- lah apakah asing harus dibatasi atau tidak, me-
na kebatinan dan tujuan disusunnya DNI, yakni lainkan apakah partisipasi asing menghalangi ak-
untuk menjamin bahwa fungsi kendali dalam su- ses masyarakat Indonesia ke dalam bursa. Menu-
atu perusahaan yang dimiliki asing tidak meru- rut pendapat peneliti, transaksi saham yang di-
gikan Indonesia, sebab pengertian tersebut ti- lakukan oleh investor asing non-pemegang sa-
dak mengakomodasi praktik pembelian saham di ham pengendali merupakan transaksi yang wa-
pasar modal oleh pemegang saham pengendali. jar, sebab transaksi tersebut tidak akan meng-
Tujuan penyusunan DNI adalah untuk mencipta- untungkan investor asing dalam jumlah yang
kan mekanisme penyeimbang kepentingan me- berlebihan. Sebaliknya, transaksi yang dilakukan
nerima injeksi dana asing dengan kepentingan oleh investor asing pemegang saham pengendali
ekonomi akar rumput. Peneliti berpendapat akan menyebabkan investor tersebut memiliki
bahwa dikotomi yang terlalu ketat yang memi- saham dengan jumlah yang sangat besar, bah-
sahkan keberlakuan DNI terhadap transaksi pa- kan bisa jadi melebihi ketentuan maksimum
sar modal dengan keberlakuan DNI terhadap pe- yang ada dalam DNI.
nanaman modal langsung akan menikam sendiri Sebagai kesimpulan, peneliti menganggap
tujuan DNI sebagai penyeimbang kepentingan, bahwa transaksi saham yang dilakukan oleh pe-
sebagai contoh, LG, Ltd adalah perusahaan a- megang saham non-pengendali tetap dapat di-
sing pemegang saham pengendali yang memiliki benarkan untuk tidak tunduk kepada ketentuan
andil sebesar 30% pada suatu PT PMA yang me- DNI, karena transaksi tersebut dilaksanakan ber-
nurut DNI hanya diperkenankan memiliki 35% dasarkan asas kesetaraan akses di mana investor
andil asing, apabila kemudian LG, Ltd membeli memiliki akses yang setara untuk mengakuisisi
6% saham PT PMA yang dijual ke publik melalui saham suatu perusahaan PMA. Transaksi yang di-
pasar modal (entah secara terang-terangan a- lakukan oleh pemegang saham pengendali, mi-
taupun menggunakan perusahaan afiliasi atau a- salnya Qtel dalam kasus Indosat, tidak dapat di-
nak perusahaan), apakah LG, Ltd dapat dikena- benarkan sebab transaksi tersebut berpotensi
kan ketentuan DNI karena pembelian saham PT PMA di pasar modal tersebut dihitung sebagai
penanaman modal langsung? Menurut beberapa
14 Houssem Rachdi and Hichem Saidi, "The Impact of Fo- sarjana, jawaban atas pertanyaan tersebut ada- reign Direct Investment and Portfolio Investment on E-
lah tidak. DNI tidak berlaku sebab batas kepe- conomic Growth in Developing and Developed Econo-
mies", Interdisciplinary Journal of Research in Business, milikan asing tidak ikut memperhitungkan sa- Vol. 1, No. 6, Year 2011, Bellville: Institute of
Interdisci-plinary Business Research, page 10-17.
ham yang dibeli melalui pasar modal. Peneliti
212 Jurnal Dinamika Hukum Vol. 14 No. 2 Mei 2014
beranggapan bahwa jawaban atas pertanyaan tersebut adalah ya dengan dasar pemikiran bah- wa tidak peduli venue transaksi sahamnya, apa- bila suatu transaksi saham melibatkan keikut- sertaan pemegang saham pengendali dan apabi- la transaksi tersebut berujung pada meningkat- nya jumlah saham pengendali melebihi ketentu- an DNI, maka transaksi tersebut dikategorikan sebagai penanaman modal langsung dan dengan demikian tunduk pada ketentuan DNI.
Penulis berpendapat bahwa pemberlaku- an DNI bagi suatu transaksi saham jangan dida- sarkan atas faktor bagaimana transaksi saham dilakukan (apakah secara langsung atau melalui pasar modal), melainkan didasarkan atas per- timbangan apakah transaksi saham tersebut me- libatkan transaksi saham pengendali. Transaksi saham di pasar modal, apabila tidak mengaki- batkan perubahan porsi pemegang saham pe- ngendali, maka transaksi saham di pasar modal tersebut dapat disebut sebagai transaksi saham portofolio. Transaksi saham portofolio tidak me- libatkan saham pengendali sehingga DNI sudah sewajarnya tidak diberlakukan, sebaliknya apa- bila transaksi saham di pasar modal mengaki- batkan perubahan porsi pemegang saham pe- ngendali, maka transaksi saham tersebut pene- liti klasifikasikan sebaagai penanaman modal lang-sung, karena melibatkan kegiatan perubah- an kendali perusahaan.
Solusi dari Penyimpangan Tujuan DNI dan Ken- dalanya
Kepastian hukum sangat berpengaruh ter- hadap niat investor menanamkan modal ke ne- gara berkembang, baik secara langsung maupun tidak langsung. Faktor ekonomi tidak selalu menjadi faktor utama pendorong aliran invest- tasi. Faktor-faktor lain seperti faktor politik dan
kepastian hukum (rule of law) 15 atau faktor in- frastruktur dan keuangan negara 16 terbukti pen-
15 Joseph L. Staats and Glen Biglaiser, "The Effects of Judi- cial Strength and Rule of Law on Portfolio Investment in
the Developing World", Social Science Quarterly, Vol. 92 No. 3, 2011, Texas: Southwestern Sociological Associa-
16 tion, page 609-630. Tidiane Kinda, 2010, "On the Drivers of FDI and Portfolio Investment: A Simultaneous Equations Approach", Inter-