Jurnal inventarisasi ikan Poppy Antika S

INVENTARISASI JENIS IKAN (PISCES) DI PASAR TRADISIONAL
BENGKULU SEBAGAI ALTERNATIF SUMBER BELAJAR BIOLOGI SMA
KELAS X

OLEH :

Poppy Antika Sari, S.Pd
Program Studi Pendidikan Biologi Universitas Bengkulu

Email: [email protected]
Blog : pas-komersil.blogspot.com

Abstract
This study aims to inventory of the diversity of fishes in the traditional markets of
Bengkulu, to classification, to description of the fishes and make a learning resources to
senior high school like a form of booklets or pocket book. This research is carried out at
three locations in the traditional market located in the city of Bengkulu, the Minggu
market, Panorama market and Pagardewa market, there are conducted starting from 16
November – 2 December 2012. The method that used in this research is a method of
exploration, which is the way down every merchant who sells fish in the market. Each of
sample obtained morphometric observed morphological characteristics and traits and then

note on the table, after which the fish in the photo and conducted studies literature. The
data obtained were tabulated and analyzed descriptively. From the results of research
conducted, found almost 55 species of fishes belonging to the 43 genus, 31 familiy and 9
ordo. Based on these findings the ordo Perciformes Carangidae family, and the genus is
Lutjanus most widely found the group of fishes.
Keywords: Fish, Traditional Market, Learning Resources

A. PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Dewasa ini, di perairan Indonesia,
diketahui terdapat sekitar 2.500 spesies ikan,
dan sebanyak 75% produksi ikan di Indonesia
merupakan hasil dari penangkapan, serta
sisanya merupakan hasil dari budidaya. Lebih
dari 90% penangkapan di perairan pada
beberapa daerah seperti Kalimantan, Sumatra

dan Sulawesi. Dan tingkat eksploitasi sumber
daya ikan perikanan terbesar di Indonesia
berada di Selat Malaka, Pantai Utara Pulau

Jawa dan Sumatra, yaitu sebesar 48% dari hasil
penangkapan (Murtidjo, 2002).
Ikan sebagai bahan makanan yang
mengandung protein tinggi dan mengandung
asam amino esensial yang di perlukan oleh
tubuh, di samping itu nilai biologisnya

mencapai 90%, dengan jaringan pengikat
sedikit sehingga mudah di cerna. Hal paling
penting adalah harganya jauh lebih murah di
bandingkan dengan sumber protein lain. Ikan
juga dapat digunakan sebagai bahan obatobatan, pakan ternak, dan lainnya. Kandungan
kimia, ukuran, dan nilai gizinya tergantung
pada jenis, umur kelamin, tingkat kematangan,
dan kondisi tempat hidupnya (Adawyah, 2008).
Mengingat pentingnya ikan bagi manusia,
tak heran bila manusia berusaha mendapatkan
ikan dalam jumlah yang mencukupi, antara lain
adalah dengan mengusahakan pemeliharaannya
dengan sebaik-baiknya, yang kemudian lazim

disebut dengan usaha perikanan (Sugeng,
2006). Perikanan mempunyai andil dalam
peningkatan pendapatan petani ikan dan
penyediaan lapangan kerja, serta sumber
protein hewani bagi masyarakat. Permintaan
pasar (konsumen) di dalam negeri terhadap
produksi ikan terus meningkat, terutama di
kota-kota besar. Hal ini mengisyaratkan bahwa
ikan dapat di jadikan komoditas unggulan yang
mempunyai prospek pasar cukup baik
(Rukmana, 2003).
Masyarakat Bengkulu yang kebutuhan
dasarnya masih terbatas, memerlukan pasar
yang sederhana saja. Di pasar-pasar seperti ini,
jenis pangan yang berasal dari sumber nabati
tidaklah terlalu banyak. Biasanya, jenis-jenis
pangan tersebut berasal dari daerah sekitar
pasar itu saja, meskipun “sekitar” itu biasa
berarti 10 km lebih. Untuk mereka ingin
mengetahui khas daerah di pasar semacam

inilah dapat diperoleh gambarannya. Pati sagu
di Maluku, jagung bose di NTT, talas di
Wamena, wanyi di Bali, lae di Kalimantan
Selatan, merupakan contoh-contoh pangan
yang khas dan dapat di disaksikan di pasar
setempat (Sastrapradja, 1989).
Pasar Bengkulu merupakan salah satu
tempat yang mudah untuk kita menemukan
plasma nutfah, maka dari itu pasar juga
merupakan sumber ilmu untuk mengetahui

keanekaragaman hayati. Walau pada tumbuhan
dan hewan yang ada di pasar yang sering kita
dapatkan sebagian besarnya untuk di konsumsi,
Tapi
dari
pasarlah
kita
menemukan
keanekaragaman jenis tumbuhan dan hewan.

Banyak spesies yang dapat kita amati bahkan
kita pelajari disana, salah satunya adalah ikan.
Sehingga wajar jika pasar dikatakan juga
sebagai sumber belajar.
Di pasar tradisional Bengkulu kebanyakan
orang yang membeli ikan yang sama setiap
minggunya, jika tidak ikan kape-kape, ikan
tongkol, ikan Dencis, ikan Gabus Laut, dan lain
– lain. Kebanyakan orang termasuk para ibu –
ibu hanya membeli ikan melihat besarnya
ukuran, jika ukuran terlalu besar dan ikannya
terlihat agak “asing” untuk dimakan bingung
ikannya mau digunakan atau di masak seperti
apa. Padahal jenis ikan di pasar Bengkulu
sangatlah banyak, dan berbagai bentuk serta
ukuran. Selain itu juga penduduk Bengkulu
kurang memperhatikan dan mengetahui
keanekaragaman ikan yang ada di perairan
Bengkulu yang di distribusikan di pasar
tradisional Bengkulu.


B. BAHAN DAN METODA
1. Waktu
dan
Tempat
Pelaksanaan
Penelitian
Penelitian ini dilakukan di tiga lokasi
pasar tradisional Bengkulu, yaitu di Pasar
Minggu, Pasar Panorama dan Pasar
Pagardewa (16 November 2012 sampai
dengan 2 Desember 2012).
2. Pengumpulan Data dan Informasi
Penentuan
lokasi
penelitian
ini
dilakukan dengan metode observasi, yakni
dengan cara mengamati dan mencatat lokasi
pasar yang merupakan pusat dari

pendistribusian ikan terbesar di kota

Bengkulu. Sistematika pengambilan sampel
yakni dengan metode eksplorasi, dimana
sampel penelitian didapat dengan cara
menelusuri atau menjelajah setiap pedagang
yang menjual ikan di pasar tersebut. Sampel
yang diamati merupakan ikan yang masih
segar dan memiliki bagian tubuh yang
lengkap. Setelah memperoleh data mengenai
inventarisasi
ikan,
kemudian
data
dideskripsikan berdasarkan karakteristik
morfologi ikan tersebut.
Adapun
parameter
atau
acuan

penelitiannya adalah berupa konsep
pengukuran dan konsep pengamatan tiap
spesies ikan yang terdapat di lokasi
penelitian. Dalam penelitian ikan, warna
tidak bisa dijadikan sebagai acuan dalam
menentukan ciri khusus pada sebuah spesies
ikan, karena warna dapat saja berubah saat
menjadi dewasa (Setiawan, 2006). Dalam
penelitian ini ada 2 variabel yang perlu
diamati berupa variabel utama dan variabel
penunjang.
Variabel utama yang diamati dalam
penelitian ini adalah jenis ikan dalam hal
karakter morfometrik dan morfologi.

Karakter morfometrik yang
diamati meliputi panjang total atau total
length (TL), panjang cagak atau fork length
(FL), panjang baku atau standard length
(SL), Panjang moncong atau Snout length

(SnL), dan panjang kepala atau head length
(HL), adapun bentuk pengukurannya dapat
dilihat seperti gambar 3.1.

Gambar 3.1 Karakter morfologi
morfometrik ikan (Peristiwady, 2006)

dan

 Karakter morfologi yang diamati
meliputi posisi mulut, ada tidaknya sungut,
bentuk tubuh dan pola warna pada ikan,
bentuk sirip punggung dan sirip tambahan,
bentuk sirip ekor dan letak sirip perut
terhadap sirip dada, bentuk sisik dan pola
strip pada tubuh ikan tersebut. Disiapkan
lembar observasi dalam bentuk table
karakteristik
(Lampiran.1)
sehingga

mempermudah untuk mendata ciri-ciri ikan
tersebut.
Pengindentifikasian
spesies
yang
ditemukan dilakukan dengan studi literatur
menggunakan charta atau gambar ikan yang
ada pada buku acuan antara lain Peristiwady
(2006), Setiawan (2006), Saanin (1968), dan
Carpenter (2001).
3.
Analisis Data
Data di tabulasikan menurut ciri atau
karakter morfologi dan morfometrik ikan.
Setelah itu, data dianalisis secara deskriptif.
Data yang diperoleh disajikan dalam bentuk
tabel dan foto-foto.

C. HASIL DAN PEMBAHASAN
1. Keanekaragaman Jenis Ikan yang

di Temukan di Pasar Tradisional
Bengkulu
Dari hasil penelitian dan identifikasi di
kawasan pasar tradisional Bengkulu, sampel di
ambil di tiga lokasi pasar yang di kategorikan
sebagai pasar tradisional yakni, Pasar Minggu,
Pasar Panorama dan Pasar Pagar Dewa,
ditemukan sebanyak 9 ordo, 31 famili, 45
genus dan 55 spesies ikan yang diamati.
Pengambilan jenis ikan dengan metode
eksplorasi ini mendata banyak spesies dari
kelas Pisces yang hidup di laut yang masih
segar untuk diidentifikasi dan dicari
klasifikasinya.

Dari berbagai spesies yang diamati, jenis
ikan yang paling banyak ditemukan yakni dari
ordo Perciformes. Begitu pula menurut
Carpenter (2006) yang berpendapat bahwa
ordo Perciformes adalah ordo dengan jumlah
spesies yang paling besar. Hal ini
memungkinkan penyebaran ikan dari ordo
Perciformes di perairan yang luas, sehingga
banyak ditemukan termasuk di perairan
provinsi Bengkulu. Selanjutnya diikuti oleh
ordo Clupeiformes yang sebagian besar
ikannya merupakan jenis ikan ekonomis yang
biasa di gunakan untuk kebutuhan konsumsi,
seperti pada spesies Nematolosa japonica atau
Ikan Selengek oleh masyarakat Bengkulu
dijadikan ikan khas Provinsi Bengkulu.
Tabel 4.2 Jumlah jenis ikan pada masing – masing
lokasi pasar tradisional Bengkulu
Lokasi

19
13

Minggu KeII
III
Total
Spesies
11
24
40
18
15
28

9

11

7

18

31

27

32

55

I
Pasar Minggu
Pasar
Panorama
Pasar
Pagardewa
Total Spesies

30
25
20
15
10
5
0

Minggu Ke-1
Minggu Ke-2
Minggu ke-3
Pasar
Minggu

Pasar
Pasar
Panorama Pagardewa
Lokasi

Diagram 4.1 Jumlah keberagaman jenis ikan pada
masing – masing lokasi pasar tradisional Bengkulu

Dari tabel dan diagram hasil pengamatan
jumlah keberagaman jenis ikan pada masingmasing pasar tradisional Bengkulu didapat
Pasar Minggu pada minggu ketiga penelitian
mendapatkan sampel spesies yang lebih

banyak dibandingkan hari – hari lain. Karena
selain bertambahnya pedagang yang beberapa
minggu lalu tidak berjualan di dalam lokasi
Pasar PTM, juga karena hasil penangkapan
ikan oleh nelayan tidak terhambat dengan
adanya cuaca yang buruk di malam hari saat
mereka biasa melaut.
Pada lokasi Pasar Minggu, minggu
pertama di dapat 19 spesies ikan, pada minggu
kedua di dapat 11 spesies ikan dan merupakan
penemuan jenis ikan yang paling sedikit di
pasar minggu tersebut, hal ini karena pada
hari tersebut di hari jumat hanya sebagian
kecil saja yang berjualan dan para pedagang
yang biasa berjualan di dalam PTM (Pasar
Tradisional Modern) tidak ada yang berjualan,
dan pada minggu ketiga didapat 24 spesies
ikan. Sehingga total keseluruhan spesies yang
diamati di pasar minggu sebanyak 40 spesies,
dimana keseluruhan ikan tersebut diperoleh
dari pendistribusian PPI pelabuhan Pulau Bai.
Pasar
Minggu
memiliki
jumlah
keanekaragaman ikan yang paling banyak. Di
pasar ini ditemukan banyaknya spesies unik
yang tidak hanya dapat dikosumsi tetapi juga
bisa dijadikan ikan hias seperti ikan Scarus
viridifucatus atau ikan Kakatua, ikan – ikan
dengan warna yang cantik seperti yang
dimiliki pada famili Serranidae.
Di pasar Panorama ditemukan 13 spesies
di minggu pertama, 18 spesies di minggu
kedua, dan 15 spesies di minggu ketiga.
Adapun total keseluruhan jenis ikan yang
didapat di pasar Panorama selama 3 minggu
penelitian sebanyak 28 spesies dan ikan – ikan
berukuran besar mendominasi penjualan ikan
disana seperti ikan Caranx ignobilis dan ikanikan pada famili Scombridae, kebanyakan
para penjual mendapat distribusi ikan dari
Pulau Bai dan TPI di Pasar ikan pinggiran
pantai Panjang Bengkulu. Pasar Pagardewa
pada minggu pertama ditemukan sebanyak 9

spesies, sedangkan pada minggu kedua
didapat 11 spesies, dan minggu ketiga didapat
7 spesies. Sehingga total spesies yang didapat
di Pasar Pagardewa sebanyak 18 Spesies
dengan ukuran yang kecil dan jika tidak jelih
maka akan sulit menemukan perbedaan ikan
tersebut, bisa jadi dalam satu tumpukan ikan
memiliki beberapa jenis yang berbeda. Seperti
yang kita ketahui, pasar Pagardewa dekat
dengan pelabuhan Pulau Bai tempat
Pangkalan Pendaratan Ikan (PPI), sehingga
diantara semua pasar tempat penelitian hanya
pasar ini yang memiliki lapak ikan paling
sedikit. Para pedagang berasumsi bahwa
pembeli lebih banyak membeli ikan di
pelabuhan tersebut, karena masih segar dan
harga yang lebih murah. Maka dari itu, perlu
dilakukan inventarisasi langsung di lokasi
Pangkalan Pendaratan Ikan (PPI) untuk
penelitian selanjutnya.

selanjutnya famili Cyprinidae, dan famili
Belonidae.

Hasil penelitian di tiga lokasi pasar
tradisional pada minggu pertama ditemukan
18 famili yang terdiri dari 31 spesies ikan.
Beberapa famili tersebut yakni, famili
Stromatidae, famili Carangidae, famili
Trichiuridae,
famili
Lutjanidae
yang
menempati jumlah spesies terbanyak di ketiga
pasar tersebut, lalu famili Drepanidae, famili
Serranidae yang hanya di temukan di pasar
Minggu, famili Gerreidae, famili Lethrinidae,
famili Theraponidae, famili Rachycentridae
yang di temukan di pasar Panorama, famili
Scombridae yang di setiap pasar jenis dari
famili ikan ini selalu ada. Lalu dapat kita
temukan pula ikan dari famili Haemulidae,
famili Dasyatidae yang di temukan hanya di
pasar Minggu selama masa penelitian
merupakan hewan yang jarang di jual atau
biasa dijadikan ikan hias dengan spesiesnya
yang tak asing yakni Himantura walga,
selanjutnya famili Dussumieriidae, famili
Pristigasteridae, famili Ariidae dimana selama
penelitian hanya di temukan di pasar Minggu,

Pada minggu ketiga selama penelitian
berlangsung di ketiga lokasi pasar tradisional
tersebut ditemukan 21 famili yang terdiri dari
32 Spesies. Beberapa famili tersebut yakni,
famili Stromatidae, famili Carangidae, famili
Lutjanidae, lalu famili Drepanidae, famili
Serranidae yang hanya di temukan di pasar
Minggu,
famili
Leiognathidae,
famili
Gerreidae, famili Theraponidae, famili
Polynemidae yang hanya ditemukan di pasar
Minggu selama penelitian, famili Scombridae.
Lalu dapat kita temukan pula ikan dari famili
Haemulidae, famili Scaridae yang di temukan
hanya di pasar Minggu selama masa
penelitian merupakan hewan yang unik dan
jarang ditemukan karena ikan dengan famili
ini memiliki keunikan moncongnya yang
keras seperti paruh burung Kakatua,
selanjutnya famili Scatophagidae, famili
Mullidae,
famili
Mugiligae,
famili
Dussumieriidae, famili Pristigasteridae, famili
Clupeidae dimana selama penelitian hanya di
temukan di pasar Minggu, famili Cyprinidae,

Pada
minggu
kedua
penelitian
keanekaragaman jenis ikan di pasar tradisional
Bengkulu di temukan 17 famili yang terdiri
dari 27 spesies. Adapun famili ikan yang di
temukan selama masa penelitian yakni, famili
Carangidae, famili Trichiuridae, famili
Lutjanidae, famili Siganidae, famili Gerreidae,
famili Lethrinidae, famili Theraponidae,
famili Scombridae, famili Sphyraenidae
dimana selama masa penelitian hanya di
temukan di pasar Panorama. Selanjutnya
adalah ikan dari famili Ephippidae yang hanya
di temukan di pasar Pagardewa selama masa
penelitian, lalu famili Megalopidae, famili
Dussumieridae, famili Pristigasteridae, famili
Clupeidae,
famili
Cyprinidae,
famili
Belonidae, dan famili dari Chanidae.

famili Belonidae, dan terakhir famili
Synodontidae yang tidak di temukan di pasar
Pagardewa selama penelitian berlangsung.
Sehingga keseluruhan spesies ikan yang
ditemukan di lokasi pasar tradisional
Bengkulu yakni pasar Minggu, pasar
Panorama, dan pasar Pagardewa sebanyak 55
spesies. Dari 55 spesies yang didapat, terdapat
54 spesies yang tergolong dalam ikan
bertulang sejati atau Osteichthyes (98,18%),
sedangkan 1 spesies yang tersisa tergolong
kedalam ikan bertulang rawan atau
Chondrichthyes
(1,81%).
Distribusi
persebaran spesies ikan di Pasar Minggu
memiliki jumlah spesies yang terbanyak
dengan total keseluruhan 40 spesies, hal ini
dikarenakan pasar Minggu merupakan pasar
tradisional terbesar di Bengkulu dan memiliki
pedagang ikan yang terbanyak dan memiliki
jumlah permintaan konsumen akan ikan laut
terbanyak, sedangkan di pasar Panorama
hanya memiliki jumlah total 28 spesies, dan
pasar Pagardewa hanya memiliki 18 spesies
selama penelitian.

Badan ikan yang didapat berbentuk
gepeng, pipih, dan bundar. Memiliki sisik
dengan bentuk ktenoid, sikloid, plakoid, ganoid
dan ada yang berlendir. Sirip punggung ada
yang menyatu, terpisah dan berlekuk. Letak
sirip perut abdominal, thoracic, dan jugular.
Pola strip pada tubuh ikan ada yang berbentuk
vertikal, horizontal, dan garis kedepan. Pada
ikan terdapat sirip tambahan ada yang
berbentuk finlet, scute, kil, adipose fin, dan
filament. Memiliki garis rusuk dengan bentuk
melengkung, lurus, dan terputus. Pada bagian
tubuh memiliki rata-rata panjang total (TL)
yakni 31,14 cm, memiliki panjang cagak (FL)
dengan rata-rata sebesar 32,17 cm, dan panjang
baku (SL) dengan rata-rata sebesar 19,72 cm.
2.3 Ekor
Pada ekor ikan yang didapat ada yang
berbentuk seperti cagak, berlekuk, meruncing,
membundar, tegak, dan bulan sabit, adapun

2. Analisis Morfologi Ikan
2.1 Kepala
Posisi mulut pada ikan yang didapat yaitu
inferior, superior, terminal dan sub-terminal,
adapun bentuk mulutnya dapat dilihat pada
lampiran 6. Dibagian kepala ada beberapa
spesies ikan yang memiliki sisik, tidak bersisik
atau lendir. Sedangkan dibagian kepala ada
beberapa spesies ikan yang memiliki sungut
pada rahang atas ataupun rahang bawah dan
ada juga yang tidak memiliki sungut. Dan
memiliki panjang kepala (HL) rata-rata yaitu
5,81 cm sedangkan panjang moncongnya
memiliki rata-rata sebesar 2,18 cm.
2.2 Badan

bentuk ekor ikan dapat dilihat di lampiran 6.
3.Sumber Belajar Biologi
Penelitian tentang inventarisasi jenis ikan di
pasar tradisional Bengkulu dapat digunakan
sebagai sumber belajar biologi SMA. Hasil dari
penelitian ini dibuat dalam bentuk booklet,
yakni sebuah buku kecil atau buku saku yang
memuat tulisan-tulisan dan gambar-gambar
mengenai morfologi, determinasi, klasifikasi,
serta deskripsi dari ikan yang telah diamati di
beberapa lokasi pasar tradisional tersebut.
Booklet ini dibuat bertujuan sebagai salah satu

penyediaan ragam alternatif dalam kegiatan
belajar, usaha pertama adalah optimalisasi
sumber belajar.
Sumber belajar ini dapat dikreasi
berdasarkan kebutuhan, bisa dijadikan sebagai
alat atau aktivitas edukatif. Booklet yang dibuat
berdasarkan hasil penelitian ini menurut
Ahmad Rohani (1997) termasuk dalam jenis
sumber belajar yang dirancang (learning
resources by design), yakni sumber belajar
yang
secara
khusus
dirancang
atau
dikembangkan sebagai komponen sistem
instruksional untuk memberikan fasilitas
belajar yang terarah dan bersifat formal.
Sumber belajar berupa booklet ini dapat
mendukung proses belajar, yang dalam
kegiatan belajar, booklet ini dapat digunakan,
baik secara terpisah atau terkombinasi,
sehingga mempermudah anak didik dalam
mencapai tujuan belajar atau kompetensi yang
harus mereka capai.
Pembuatan booklet yang berjudul
Petunjuk Identifikasi, Inventarisasi Ikan di
Perairan Laut Provinsi Bengkulu ini bertujuan
sebagai sumber belajar biologi yang dibuat
berdasarkan
hasil
penelitian
berjudul
Inventarisasi Jenis Ikan (Pisces) Laut di Pasar
Tradisional Bengkulu. Pembuatan booklet ini
relevan dan mengacu pada kompetensi –
kompetensi dasar pembelajaran biologi seperti:
sebagai buku penunjang pembelajaran biologi
materi Klasifikasi Mahluk Hidup kelas X,
materi Dunia Hewan ruang lingkup materi
vertebrata kelas X, bahkan dapat digunakan di
bangku
perkuliahan
untuk
belajar
mengidentifikasi dalam bidang ilmu taksonomi,
dan mata kuliah vertebrata.

D. KESIMPULAN
1. Simpulan

Dari hasil penelitian yang telah dilakukan
di tiga kawasan pasar tradisional Bengkulu
yaitu Pasar Minggu, Pasar Panorama dan Pasar
Pagardewa, ditemukan sebanyak 55 spesies
ikan dengan 9 ordo, 31 famili, dan 45 genus.
Ordo Perciformes, Famili Carangidae dan
Genus Lutjanus merupakan kelompok ikan
dengan jumlah terbanyak yang ditemukan di
ketiga pasar tersebut. Penelitian mengenai
inventarisasi jenis ikan di pasar tradisional
Bengkulu ini dapat digunakan sebagai sumber
belajar biologi SMA berupa buku saku atau
Booklet Petuntuk Identifikasi Ikan.
2. Saran
Guna melengkapi informasi mengenai
jenis-jenis ikan yang ada di perairan Bengkulu
maka perlu dilakukan penelitian lebih lanjut,
baik itu jenis ikan pada musim yang berbeda,
pada tempat-tempat tertentu bahkan pada jenis
ikan di daerah pasang surut. Dan untuk
mengetahui lebih jelasnya ikan apa saja yang
ada di laut Bengkulu ini sebaiknya dilakukan
penelitian
secara
langsung
di
pusat
penangkapan ikan. Selain itu perlu dilakukan
penelitian lebih lanjut mengenai identifikasi
morfometrik guna mengetahui rasio panjang
dan berat dari tubuh ikan tersebut.
E.

UCAPAN TERIMA KASIH
Disampaikan kepada Ibu Dra. Kasrina,
M.Si; Bapak Drs. Abas, M.Pd; Bapak Irwandi
Ansyori, S.Pd.,M.Si; Bapak Dr. Aceng
Ruyani,MS yang telah member masukan saran
kepada penulis. Dan para pedagang di pasar
tradisional
yang
telah
membantu
mempermudah proses inventarisasi.

Daftar Pustaka

Anonimous, 2011. Penyebaran Ikan.
Diakses 12 Mei 2012 di

http://www.scribd.com/doc/7009
4071/penyebaran-ikan
Carpenter, Kent, dkk. 2001. The Living
Marine Resources Of The
Westren
Central
Pacific.
Norwegia : NORAD & FFA
Effendi, M.I. 1978. Biologi Perikanan I,
The Natural History. Bogor :
Fakultas Perikanan, IPB.
Erdmann, AM. 2004. Panduan Sejarah
Ekologi Taman Nasional
Komodo. Buku ke 2 : Lautan,
The Nature Concervancy,
Indonesia Coastal and Marine
Program. 32 pp.
Fishypedia. 2006. Ikan Manyung. Jakarta:
Institute IFT. Diakses 21
Februari 2013 di
http://www.iftfishing.com/fishyp
edia/manyung/
Glowka, L. 1996. Determining Access to
Genetic Resources and Ensuring
Benefit-sharing: legall and
institutional considerations,
IUCN Environmental Policy and
Law Paper.

Peristiwady, Teguh. 2006. Ikan – Ikan
Laut Ekonomis Penting di
Indonesia Petunjuk Identifikasi.
Jakarta: LIPI Press.
Raven, P. and E. O. Wilson. 1992. A
Fifty-Year Plan for Biodiversity
Surveys. Science 258: 10991100.
Rohani, Ahmad. 1997. Media
Instruksional Edukatif. Jakarta :
Rineka Cipta
Rukmana, Rahmat. 2003. Lele Dumbo
Budi Daya dan Pasca Panen.
Semarang: Aneka Ilmu.
Sastrapradja, D dan Mien A Rifai. 1989.
Mengenal Sumber Pangan
Nabati dan Plasma Nutfahnya.
Bogor : PUSLITBANG
Bioteknologi LIPI .
Setiadji, D dkk. 1989. Dasar – Dasar
Ekologi. Bogor : IPB.
Sri, Joko. 2004. Sumber Belajar Anak
Cerdas. Jakarta : Grasindo
Subardja, dkk. 1989. Sistematika Ikan.
Bogor : IPB.

Hildebrand. 1988. Vertebrates; Anatomy;
Morphology. New York : Wiley
Kordi, K Ghufran. 2007. Pakan Gurami
Nutrisi-Formulasi-PembuatanPemberian. Semarang : Aneka
Ilmu .

Sudono, Anggani. 2000. Sumber Belajar
dan Alat Permainan Untuk
Pendidikan Anak Usia Dini.
Jakarta : Grasindo

nd

Sugeng. 2006. Beternak Ikan di Kolam.
Semarang : Aneka Ilmu.

Nelson. 1984. Fishes Of The World 2
Edition. Canada : Wileyinterscience
Nikijuluw, Victor P.H. 2002. Rezim
Pengelolaan Sumber Daya
Perikanan. Jakarta Selatan :
Pustaka Cidesindo.

Suranto. 2009. Metodologi Penelitian
dalam
Pendidikan
dengan
Program SPSS. Semarang :
Ghyyas Putra

Tim FIP UPI. 2007. Ilmu dan Aplikasi
Pendidikan Bagian 2 Ilmu
Pendidikan Praktis. Jakarta :
Grasindo
Tim FIP UPI. 2007. Ilmu dan Aplikasi
Pendidikan Bagian I Ilmu
Pendidikan Teoritis. Jakarta :
IMTIMA
Tjitrosoepomo, Gembong. 1989.
Taksonomi Tumbuhan Biji.
Yogyakarta: UGM Press
Santoso,

Gempur.

2007.

Metodologi

Penelitian. Jakarta : Prestasi Pustaka.

Dokumen yang terkait

Anal isi s L e ve l Pe r tanyaan p ad a S oal Ce r ita d alam B u k u T e k s M at e m at ik a Pe n u n jang S MK Pr ogr a m Keahl ian T e k n ologi , Kese h at an , d an Pe r tani an Kelas X T e r b itan E r lan gga B e r d asarkan T ak s on om i S OL O

2 99 16

UPAYA PENINGKATAN “ORIENTASI REALITA”PENGENALAN ORANG PADA NY. S DENGAN GANGGUAN PROSES PIKIR : WAHAM MELALUI INTERVENSI TERAPI AKTIVITAS INDIVIDU DI RUANG MELATI RSJ.DR. RADJIMAN WEDIODININGRAT LAWANG. TAHUN 2012

1 50 16

E RB E DA AN P E RI L AKU S E KS UA L RE M AJA YA NG M E NGI KUT I DA N T I DA K M E NGI KUT I P USAT I NF ORM ASI DA N KO S E L I NG RE M AJA ( P I K R ) P AD A RE M AJA S M U DI KAB UP AT E N JE M B E R

0 21 18

HUBUN GAN AN TAR A KUA LITAS P ELAYA NA N DA N P ROMOTION MIX (BERD ASARKAN P ERSE P S I P ASIEN) DE NGAN P ROSES P ENGAM BILAN KEP UT USAN P ASIEN DA LAM P EM AN F AA TAN P ELAY AN AN RA WAT INAP DI RSD KAL IS AT

0 36 20

HUBUNGAN BENTUK S KELET ENDOMORFI K DENGAN MATURI TAS TULANG ULNA PADA ANAK LAKI-LAKI USIA 14 TAHUN

0 55 15

I M P L E M E N T A S I P R O G R A M P E N Y A L U R A N B E R A S U N T U K K E L U A R G A M I S K I N ( R A S K I N ) D A L A M U P A Y A M E N I N G K A T K A N K E S E J A H T E R A A N M A S Y A R A K A T M I S K I N ( S t u d i D e s k r i p t i f

0 15 18

JAR AK AT AP P UL P A T E RHAD AP T E P I I N S I S AL GI GI I NSI S I VU S S E NT RA L P E RM AN E N RA HAN G AT AS P AD A S UB RA S DE UT ROM E L AY U ( T in j au an L ab or at o r is d an Radi ol ogis )

0 35 16

Senang Belajar Ilmu Pengetahuan Alam Kelas 1 S Rositawaty Aris Muharam 2008

0 27 147

S 1 Teknik Kimia

0 11 2

Hemoprotein dalam Tubuh Manusia | Kadri | Jurnal Kesehatan Andalas

0 1 9