pekerjaan sosial dengan stres lansia

A. Latar Belakang
Penduduk usia lanjut yang semakin meningkat pada dasarnya
menjadi masalah karena masyarakat pada dasarnya tidak berhasil
menemukan

sesuatu

yang

penting

atau

memuaskan

untuk

dikerjakan/dilakukan oleh usia lanjut. Pada zaman dahulu penduduk asia
lanjut di mata sebagian besar penduduk dihargai dan dianggap
bermanfaat bagi mereka, sedangkan di zaman sekarang penduduk
memandang penduduk usia lanjut dianggap kecil dan tidak bermanfaat

lagi.
Industrialisasi dan pertumbuhan masyarakat modern telah
merampas status yang tinggi penduduk usia lanjut di dalam masyarakat.
Sebelum Industrialisasi, penduduk usia lanjat adalah pemilik-pemilik
utama dari berbagai harta kekayaan.

Tanah merupakan sumber

kekuasaan yang terpenting dan oleh karena itu penduduk usia lanjut
mengendalikan hampir semua kekuasaan politik dan ekonomi. Pada saat
ini orang memperoleh penghasilannya dari pasar kerja (job market), dan
sebagian terbesar penduduk usia lanjut memiliki tanah yang sempit dan
dipandang sebagai tenaga kerja yang tidak bergaji.
Meningkatnya populasi Lanjut Usia pun ada factor yang
mempengaruhi nya, yaitu :
1. Bertambah baiknya perawatan ibu-ibu hamil dan bayi-bayi yang
baru

lahir


telah

mengurangi

tingkat

kematian

bayi

dan

memungkinkan meningkatnya proporsi bayi-bayi tersebat untuk
tetap hidup sampai tua.
2. Obat-obat baru, Sanitasi yang lebih baik dan kemajuan-kemajuan di
bidang kedokteran telah meningkatkan harapan

3.

Tingkat kelahiran yang rendah mengakibatkan lebih sedikit jumlah

bayi yang

dilahirkan dan bertambah besarnya Proporsi penduduk

usia lanjut.
Semakin rendahnya status Lanjut Usia dimata masyarakat pun ada
penyebab nya, yaitu :
1. Penduduk lanjut usia tidak lagi berkedudukan sebagai pemegang
kekuasaan ekonomi.
2. Lanjut Usia tidak dapat melaksanakan tugas-tugas yang dipandang
penting bagi masyarakat karena seringkali keterampilan-keterampilan
kerja dari lanjut usia dipandang sudah kuno/ketinggalan zaman atau tidak
sesuai lagi dengan persyaratan kerja dewasa ini bahkan sebelum mereka
berhenti bekerja/pensiun.
3. Lanjut Usia tidak lagi memiliki kekuatan politik, misalnya sebagai tuan
tanah ini bukan merupakan lambang kekuasaan status seseorang, tetapi
status

seseorang


ditentukan atau

keterampilan,
keahlian/keterampilan

Sehingga
atau

bila

dituntut adalah keahlian
seseorang

profesionalisme

tidak
maka

dan


mempunyai
status

yang

dimilikinyapun dipandang rendah.
4. Adanya pergeseran fungsi keluarga, misalnya dalam bidang teknologi
komunikasi, karena dengan kemajuan bidang tersebut setiap problemaproblema yang dibahas dan dibicarakan melalui buku-buku maupun alatalat komunikasi yang lain telah membahasnya, sehingga fungsi orang tua
sebagai supervisor akan berkurang.

B. Identitas Klien

Biodata Klien Permasalahan Lanjut Usia :



Nama

: DK




Agama

: Islam



Alamat

: Dago Pojok



Status

: Janda




Pendidikan

: SD



Pekerjaan

: Buruh

Klien Lansia yang Saya tangani adalah lanjut usia yang membutuhkan bantuan dan
perlu adanya penanganan bagi permasalahannya. Lansia ini bertempat tinggal di
dago pojok.

C. Keberfungsian Klien :
1. Fisik
Klien memiliki postur tubuh yang tidak begitu tinggi, dan badan agak sedikit
beirisi. Klien juga memiliki warna kulit sawo matang. Klien yang memiliki
rambut ikal pendek berwarna hitam dan sudah memutih dengan tumbuhnya
uban.

2. Psikis
Klien menunjukkan sikap tegar dan menerima keadaan dengan harus terus
menjalankan pekerjaan yang cukup berat, meskipun seharusnya beliau hidup
dengan tenang dimasa tua nya.. Klien D sendiri sangat ramah dan humoris,
mungkin itu yang dapat menggambarkan sosok diri “D”. “D” juga
menceritakan bahwa dia bahagia dapat tinggal di kontrakannya yang
sederhana karena sudah terbiasa dengan kehidupannya yang serba biasa dan

sederhana jauh dari kata mewah. Lalu yang membuat saya kagum, “D”
menerima dengan lapang dada apa yang sudah dialami serta klien “D”
menjadikannya sebagai pelajaran hidup. Walaupun klien “D” sedikit tertutup
dan tidak menceritakan semuanya. Namun dapat terlihat kalau klien
menyimpan kesedihan karena suaminya telah meninggal. Sehingga Ia harus
menjadi tulang punggung keluarga, dengan memiliki satu anak berkebutuhan
khusus.
3. Sosial
Ketika saya berbincang dengan klien, klien menceritakan bahwa dia memiliki
banyak tetangga yang baik dan sering membantu dirinya, serta beberapa
kerabat yang hubungannya cukup baik dengan mereka. Beliau juga
mempunyai hubungan yang sangat baik dengan para anak muda terutama

mahasiswa yang menggunakan jasa buruh cuci dan setrika nya. Beliau
menunjukkan pribadi yang sangat mudah bergaul karena kepribadiannya yang
friendly dan ramah.
4. Spiritual
Klien bercerita bahwa sekarang lebih dalam lagi dalam proses menjalankan
ibadah, beliau berkata sebagai tabungan yang harus dikumpulkan, terutama di
usianya yang sudah lanjut.
5. Emosional
Melihat dari gesture dan tutur katanya, klien “D” ini sangat keibuan, bijak
dan mampu menyikapi berbagai permasalahan dengan santai tanpa diambil
pusing. Ketika saya bertanya mengenai hal-hal sensitif, klien juga menjawab
dengan santai, tidak terlihat tanda-tanda bahwa beliau mudah tersinggung.
6. Intelektual

Ketika saya berbincang dengan beLiau, beliau memang bercerita mengenai
riwayat pendidikannya yang memang tidak mengemban pendidikan yang
tinggi. Beliau hanya lulusan SD. Namun dari segi menjawab pertanyaan yang
saya berikan, beliau mampu mencerna dan menjawab yang memang beliau
alami dan rasakan dalam kehidupannya.
7. Ekonomi

Penghasilan beliau memang sampai sekarang masih belum pasti, karena
tergantung berapa banyak pekerjaan yang beliau dapatkan setiap harinya.
Yang sudah pasti hanya dari mahasiswa-mahasiswa yang memakai jasa
mencuci baju dan setrika nya, karena mereka membayar beliau perbulan.

D. Identifikasi Masalah

1. Masalah
Lansia ini di usia nya yang sudah tua, masih harus bekerja sebagai
buruh cuci, setrika dan pekerjaan rumah lainnya yang dianggap berat untuk
usia senja. Namun beliau terus bekerja demi menghidupi kebutuhan sehari
hari.
Beliau sendiri bekerja menjadi buruh cuci dan pembantu rumah tangga
sudah sangat lama, kurang lebih 10 tahun, dan sampai usia nya 50 tahun lebih
masih menjalankan pekerjaan yang sama. Padahal harusnya di usia beliau
yang sudah lansia, beliau dapat menikmati masa lansia nya dengan tenang dan
tidak melakukan pekerjaan yang berat. Beliau sendiri bekerja tidak hanya di
satu tempat, tapi di beberapa tempat. Namun kebanyakan beliau menjadi
buruh cuci anak-anak kosan dengan dibayar Rp. 75.000 untuk satu bulan,
tidak hanya mencuci, tapi setrika dan juga cuci piring serta pekerjaan lainnya

yang dapat lakukan. Beliau sendiri merasa senang bisa membantu anak-anak
kos, karena ssudah seperti mengurus anak.

2. Kebutuhan
Bantuan pelayanan untuk lanjut usia. Ada beberapa program yang
dicanangkan peemerintah untuk para Lansia, namun baru sedikit yang
memang dapat merasakanya, masih banyak para lansia di luar sana ynag
belum merasakan bantuan dari pemerintah, termasuk lansia yang saya jadikan
klien. Belum ada jaminan pelayanan bagi lansia yang beliau dapatkan. Beliau
hanya mendapatkan abntuan seperti raskin, BLT, yang pada dasarnya memang
hak bagi kalangan tidak mampu, bukan pelayanan khusus yang seharusnya
diterima oleh lansia.

Selain bentuk pelayanan, yang meliputi pelayanan sosial, kesehatan,
juga ada kebutuhan ekonomi yang dibutuhkan, seperti halnya masyarakat
pada umumnya, seperti makanan dan pakainan serta gizi yang cukup

3. Sistem Sumber
1. Pemerintah setempat untuk dibantu agar bisa mendapatkan program
pelayanan untuk lanjut usia.
2. Pemerintah dan lembaga kesehatan setempat agar mendapatkan pelayanan
jaminan kesehatan
3. Pekerja Sosial, disini pekerja sosial dapat berperan sebagai pendamping,
yang meliputi penghubung, motivator dan mengadvokasi.

4. Prioritas Masalah
Klien “D” sendiri salah satu lansia yang jarang mengikuti kegiatan posbindu
di lingkungan RW yang dilaksanakan. Beliau mengatakan kadang tidak
sempat untuk melakukannya karena sibuk bekerja. Kalau mulai sering
pusing atau meriang, baru beliau ke puskesmas untuk ditensi, di periksa dan
beli obat. Untuk itu saya memiliki program priotas permasalahan klien, yaitu
Motivasi Klien “D” untuk mengikuti kegiatan posbindu. Nantinya akan
dibuat program untuk klien sendiri maupun untuk para lansia lainnya di
lingkungan RW klien “D” untuk sosialisasi program Posbindu.

E. Program Kegiatan yang Paling mungkin Dilaksanakan
1. Program Individu
“Pentingnya PosBindu Lansia”

a. Tujuan
1) Umum adalah meningkatkan peran serta klien D sebabai baigian dari
Lansia di lingkungan masyarakat dalam pencegahan dan penemuan
dini faktor risiko penemuan penyakit dan cek kesehatan.
2) Khusus: Agar klien D dapat mengikuti kegiatan posbindu untuk
mengecek kesehatan maupun perkembangan kesehatannya perbulan
b. Sasaran : Lanjut usia di setiap RW. Termasuk Klien D
c. Manfaat : Membudayakan Gaya Hidup Sehat dengan berperilaku CERDIK,
yaitu Cek kondisi kesehatan anda secara berkala, Enyahkan asap rokok,
Rajin aktifitas fisik, Diet yang sehat dengan kalori seimbang, Istirahat yang
cukup, Kelola stress.
d. Waktu Pelaksanaan:
Minggu 4 Desember 2016 bertempat di rumah kontrakan klien D.
e. Metoda / Teknik:
1) Social Casework
a) Small talk : teknik ini saya gunakan dalam pendekatan kepada
klien D. Saya mencoba mencairkan suasana yang kaku agar
klien D lebih dekat dan terbuka saya. Dalam small talk dapat
berupa meanyakan kabar terkebih dahulu atau memulai
percakapan awal yang menarik.
b) Advice giving : Saya memberi nasihat kepada klien D agar
mau untuk mengikuti kegiatan posbindu setiap bulannya.
Nasihat yang diberikan kepada klien D berupa kata-kata bijak
yang tentunya tidak membuat klien D merasa digurui.

c) Support : Saya memberikan dukungan kepada klien D dengan
cara memotivasi beliau agar mau untuk mengikuti kegiatan
posbindu.
2. Program Kelompok
“Mari Ke Posbindu”
a. Tujuan
1) Umum adalah meningkatkan peran serta Lansia sebabai baigian dari
Lansia di lingkungan masyarakat dalam pencegahan dan penemuan
dini faktor risiko penemuan penyakit dan cek kesehatan.
2) Khusus: Agar klien D dapat mengikuti kegiatan posbindu untuk
mengecek kesehatan maupun perkembangan kesehatannya perbulan
b. Sasaran : Lanjut usia di setiap RW. Termasuk Klien D
c. Manfaat : Membudayakan Gaya Hidup Sehat dengan berperilaku CERDIK,
yaitu Cek kondisi kesehatan anda secara berkala, Enyahkan asap rokok,
Rajin aktifitas fisik, Diet yang sehat dengan kalori seimbang, Istirahat yang
cukup, Kelola stress.
d. Waktu Pelaksanaan:
Awal bulan di minggu pertama atau mengikuti kegiatan Posbindu yang
dilaksanakan di lingkungan RW.
e. Metoda dan Teknik
1) Social GroupWork
a) Sosialisasi Kelompok “Mari ke Posbindu”
Sosialisasi kelompok merupakan bagian dari teknik group
work, sebagai suatu pelayanan kepada kelompok dimana tujuan
utamanya untuk membantu anggota kelompok memperbaiki
penyesuaian sosial mereka (social adjusment), dan tujuan
keduanya untuk membantu kelompok mencapa tujuan-tujuan
yang disepakati oleh masyarakat. (The National Association of
Social Work, 1947). Adapun teknik yang ada dalam group
works dan digunakan oleh

dalam proses intervensi adalah

teknik sosialisasi kelompok. Tujuan kelompok ini adalah untuk
mengembangkan atau mengubah sikap-sikap dan perilakuperilaku anggota kelompok agar lebih dapat diterima secara
sosial. Fokus lainnya adalah pengembangan keterampilan
sosial, meningkatkan kepercayaan diri, dan merencanakan
masa depan. Bentuk kegiatannya dapat berupa penyuluhan
secara berkelompok.
f. Peranan Profesional
Selain pekerja sosial, dalam kegiatan tersebut perlu adanya dampingan dri
professional lainnya seperti pihak medis yaitu dokter, guna memberikan
motivasi sekaligus sosialisasi terkait dengan pentingnya pengecekan
kesehatan.
g. Sumber dana
Untuk kegiatan tersebut tidak terlalu mengeluarkan banyak dana, karena
kegiatan sosialisasi ini dilaksanakan bersamaan dengan kegiatan posbindu
rutin di awal bulan pada setiap bulannya. Hanya perlu ditambahkan untuk
konsumsi yang biasanya sumber dana untuk itu ada dari kas RW yang diberi
dari pihak kelurahan untuk kegiatan posbindu. Menurut sumber yang
didapat, kelompok ibu-ibu PKK pun sering memberikan bantuan dana
maupun tenaga untuk setiap kegiatan posbindu Lansia.

Lampiran