3.1.2 Setting Waktu Penelitian - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Peningkatan Hasil Belajar Matematika Melalui Discovery Learning Berbantuan Talking Stick Siswa Kelas 2 SD

BAB III
MODEL PENELITIAN

3.1

Setting dan Subjek Penelitian.
Setting dan subjek penelitian ini akan menguraikan mengenai setting tempat,

setting waktu dan subjek penelitian. Setting tempat pada penelitian ini akan
membahas lokasi atau tempat dilaksanakannya penelitian, setting waktu
membahas mengenai penentuan waktu/jadwal penelitian dimana ini akan
dilakukan, subjek penelitian membahas mengenai kondisi siswa kelas 2 SDN
Candigatak 1 Boyolali.
3.1.1

Setting Tempat Penelitian

Penelitian dilakukan di SDN Candigatak 1 Boyolali. Alamat sekolah adalah di
desa Candigatak kelurahan Penggung kecamatan Booyolali kabupaten Boyolali.
Secara geografis SDN Candigatak 1 Boyolali terletak di antara lapangan sepak bola
Candigatak dan desa Candigatak. Di dalam sekolahan terdapat 6 ruang kelas, 1

ruang guru, 1 ruang kepala sekolah, 1 ruang perpustakaan, 1 lapangan, 1 ruang
UKS, 1 mushola, 1 tempat parkir, dan 3 toilet untuk siswa,1 toilet untuk guru dan
1 dapur. Di setiap kelas terdapat beberapa pajangan seperti peta, gambar pahlawan
yang dugunakan untuk membantu berjalannya kegiatan belajar mengajar oleh guru
dan siswa. Halaman sekolah digunakan untuk penyambutan dengan bersalaman
antara guru dan siswa sebagai kegiatan rutin setiap pagi, Lapangan sekolah
digunakan sebagai tempat upacara bendera sekaligus digunakan sebagai lapangan
untuk olahraga. Lingkungan sekolah bersih dengan tempat sampah di setiap sudut
kelas dan ruang guru.
3.1.2

Setting Waktu Penelitian
Penelitian dilakukan pada semester II tahun ajaran 2016/2017, antara bulan

Januari 2017 sampai bulan Juli 2017.
3.1.3

Subjek Penelitian
Subjek penelitian adalah seluruh siswa kelas 2 SDN Candigatak 1 Boyolali


semester II tahun ajaran 2016/2017 dengan jumlah 20 siswa yang terdiri dari 11
siswa laki-laki dan 9 siswa perempuan. Rata-rata umur mereka berkisar antara 7-8

28

29

tahun. Tingkat kecerdasan peserta didik kelas 2 cukup merata, artinya tidak ada
yang cerdas dan tak tidak ada yang sangat kurang. Sebagian besar orang tua siswa
bekerja sebagai petani. Namun juga ada yang berprofesi sebagai guru/PNS,
pedagang, dan swasta. Saat kegiatan belajar berlangsung, banyak siswa yang
masih asik bermain sendiri, berbincang-bincang dengan temanya tanpa
memperhatikan penjelasan yang diberikan oleh guru, siswa juga masih kurang
aktif saat mengikuti kegiatan belajar mengajar. Selain itu siswa juga masih kurang
percaya diri saat mengemukakan pendapat didepan kelas saat pembelajaran
tematik yang fokus pada salah satu mapel yaitu Matematika. Sehingga hal tersebut
mengakibatkan hasil belajar siswa pada pembelajaran tematik yang fokus pada
salah satu mapel yaitu Matematika kurang atau rendah.
3.2


Variabel Penelitian dan Definisi Operasional

3.2.1

Variabel Penelitian
Dalam penelitian tindakan kelas ini peneliti menggunakan 3 variabel yaitu

2 variabel independen atau bebas dan 1 variabel dependen atau terikat.
1. Variabel Independen
Variabel bebas dalam penelitian ini adalah pendekatan Discovery learning
berbantu model pembelajaran Talking Stick.
2. Variabel Dependen
Variabel terikat dalam penelitian ini adalah hasil belajar tematik yang
berfokus pada satu mapel Matematika.
3.2.2

Definisi Operasional
Berikut adalah klasifikasi variabel yang akan diteliti meliputi:
1.


Variabel independen (X) adalah model Discovery learning berbantu
model pembelajaran Talking Stick. Model Discovery Learning adalah
sebuah model pembelajaran yang melibatkan siswa secara langsung
untuk aktif dalam pembelajaran dan mendorong siswa untuk
menemukan sendiri pemahaman terhadap suatu konsep yang di
ajarkan. Berbantuan dengan model Talking Stick dimana siswa
dituntut untuk berani mengemukakan pendapat. Sehingga akan
melatih siswa untuk dapat menemukan dan memecahkan masalah

30

serta berani mengemukakan pendapat di depan orang lain.
2. Variabel dependen (Y) adalah hasil belajar tematik yang berfokus pada
satu mapel Matematika. Variabel dependen dalam penelitian ini
adalah aktivitas belajar matematika siswa dalam pembelajaran tematik
yang berfokus pada satu mapel Matematika. Aktivitas belajar
merupakan hasil akhir dari proses pembelajaran berupa pola
tingkahlaku, kemampuan intelektual, dan keterampilan kognitif.
Sedangkan untuk variabel independennya adalah model Discovery
Learning dan Talking Stick.


3.3 Prosedur Penelitian
Menurut Kemmis dan Mc Taggart dalam Saur Tampubolon (2014: 19),
Penelitian Tindakan Kelas (PTK) merupakan bentuk strategi dalam mendeteksi
dan memecahkan masalah yang dihadapi pendidik dengan tindakan nyata, yaitu
melalui prosedur penelitian yang berbentuk siklus (daur ulang). Desain penelitian
tindakan kelas berbentuk 2 siklus, setiap siklusnya terdiri dari 3 tahapan yaitu
perencanaan tindakan (planning), pelaksanaan tindakan (acting) dan observasi
(observasing), serta refleksi (reflecting).
Desain PTK menurut Kemmis dan MC Taggart secara rinci digambarkan
dalam bentuk spiral di bawah ini:

Gambar 3.1
Model Spiral dari C. Kemmis dan Mc. Taggart

31

Keterangan
1) Planning (Perencanaan Tindakan)
Perencanaan tindakan dimulai dari proses identifikasi masalah yang

akan diteliti, termasuk hasil penelitian. Kemudian merencanakan
tindakan yang akan dilakukan, termasuk menyusun perangkat
pembelajaran yang diperlukan dan lain-lain.
2) Pelaksanaan Tindakan dan Observasi (action and observe)
Setelah

perencanaan

tersusun

maka

perencanaan

tersebut

diimplementasikan. Dilakukan tindakan berupa pelaksanaan Rencana
Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), pengumpulan data berupa lembar
observasi dan hasil tes. Tahap ini adalah tahap dimana guru melakukan
proses belajar mengajar sesuai dengan perencanan yang telah disusun.

Dalam tindakan yang dilakukan pengajar, perlu adanya pengamatan,
dalam hal ini peneliti mengamati mengenai kesesuaian antara
perencanaan dengan pelaksanaan
3) Reflecting (Refleksi)
Refleksi adalah kegiatan mengevaluasi hasil analisis data bersama
kolaborator yang akan direkomendasikan tentang hasil suatu tindakan
yang dilakukan demi menccapai keberhasilan penelitian dari seluruh
aspek/indikator yang ditentukan.
3.3.1. Rencana Tindakan
Penelitian tindakan kelas ini akan dilaksanakan dalam dua siklus, yaitu siklus
I dan siklus II. Berikut prosedur penelitian tindakan kelas dengan menggunakan
desain spiral yang dikemukakan oleh Kemmis dan Mc. Taggart:
Siklus I
Rencana tindakan yang dilakukan pada siklus I dalam penelitian tindakan
kelas ini terdiri dari 4 tahapan yang dimulai dari tahap awal yaitu perencanaan
tindakan, pelaksanaan tindakan, observasi dan refleksi.

32

1. Perencanaan Tindakan

Adapun kegiatan yang dilaksanakan dalam tahap perencanaan tindakan
adalah:
a. Menentukan kelas penelitian, waktu penelitian, dan guru kolaborator.
b. Melalui diskusi dan saran yang diberikan oleh guru kolaborator
peneliti menganalisis kompetensi matematika yaitu Kompetensi Inti,
Kompetensi Dasar dan Indikator dari tema/pokok bahasan yang
dipilih.
c. Peneliti merumuskan tujuan pembelajaran sesuai dengan KI, KD dan
indikator yang telah ditentukan.
d. Peneliti menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) untuk
siklus I pembelajaran tematik yang berfokus pada satu mapel
Matematika sesuai dengan KI, KD dan indikator yang telah
ditentukan dengan tema 6 Air, Bumi, Matahari, dan Alam Sekitar
Kita subtema 4 Alam Sekitar Kita dengan menerapkan model
pembelajaran Discovery Learning berbantu model Talking Stick
e. Mempersiapkan sumber, alat dan media Talking Stick yang
dipergunakan untuk pembelajaran.
f. Menyusun lembar observasi model pembelajaran Discovery Learnig
berbantu model Talking Stick untuk mengetahui aktivitas guru dan
aktivitas siswa selama tindakan pembelajaran berlangsung.

g. Menyusun alat evaluasi dalam pelajaran tematik yang berfokus pada
satu mapel Matematika.
h. Menyampaikan RPP kepada guru kolaborator SDN Candiatak 1
2. Pelaksanaan Tindakan
Pada

tahap

ini

kegiatan

yang

dilakukan

adalah

mengimplementasikan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) pada
mata pelajaran Matematika tematik yang telah dipersiapkan dalam

pembelajaran kelas 2.
3. Observasi I

33

Kegiatan observasi dilakukan untuk melihat kesesuaian antara
perencanaan pembelajaran dan pelaksanaan pembelajaran. Pelaksanaan
proses pembelajaran

berlangsung pada pembelajaran Matematika

tematik di kelas 2 SDN Candiatak 1 diberikan tindakan yang berupa
model pembelajaran Discovery Learning berbantuan model Talking
Stick. Observasi pelaksanaan pembelajaran dilakukan oleh observer.
Pengamat/observer melakukan pengamatan terhadap keterampilan guru
dan aktivitas siswa dalam kegiatan pembelajaran yang dilakukan dengan
menggunakan lembar observasi. Pengamatan yang dilakukan meliputi
kegiatan awal, kegiatan inti (mengamati, menanya, mengumpulkan
informasi, menalar, menyajikan hasil, mencipta), dan kegiatan akhir.
Aktivitas guru diamati melalui lembar instrumen pengamatan

keterampilan guru. Aspek yang dinilai observasi ini adalah keterampilan
guru dalam menyampaikan pelajaran dan perilaku guru selama kegiatan
pembelajaran pada siklus pertama berlangsung. Aktivitas siswa diamati
dengan lembar instrumen pangamatan aktivitas siswa. Aspek yang dinilai
dalam observasi ini adalah hasil belajar siswa dalam pembelajaran
tematik yang berfokus pada satu mapel Matematika. Kegiatan observasi
dilakukan untuk melihat kesesuaian antara penyusunan tindakan dengan
pelaksanaan tindakan di lapangan. Observasi dilakukan untuk
mengetahui apa yang harus ditingkatkan dan dipertahankan agar tujuan
penelitian tercapai.
4. Refleksi I
Kegiatan refleksi 1 yang dilakukan yaitu peneliti menelaah,
mengevaluasi pelaksanaan pembelajaran siklus 1mengidentifikasi
hambatan-hambatan yang dihadapi oleh guru pada saat mengajar dan
siswa pada saat mengikuti kegiatan belajar mengajar. Hasil kegiatan
refleksi ini dapat menentukan tindakan di siklus ke II, apabila ada
kekurangan

akan

diperbaiki

sedangkan

apabila

ada

kelebihan

dipertahankan di siklus II. Sehingga dapat terjadi peningkatan hasil
belajar secara maksimal.

34

Siklus II
Rencana tindakan siklus II merupakan tindak lanjut dari pelaksanaan
tindakan siklus I. Siklus II dilaksanakan dengan mempertimbangkan hasil refleksi
yang dilakukan pada siklus I dengan tujuan agar pelaksanaan pembelajaran siklus
II lebih optimal. Siklus II merupakan upaya perbaikan dari segala kelemahan dan
kekurangan yang ditemui pada pelaksanaan siklus I
1. Perencanaan Tindakan
Tindakan pada siklus II ini disertai dengan penambahan atau
penyeuaian kegiatan yang diperkirakan dapat mengatasi masalah pada
siklus I.
2. Pelaksanaan Tindakan
Kegiatan pelaksanaan tindakan dan observasi yang dilakukan pada
tahap ini sama dengan pelaksanaan tindakan dan observasi siklus I.
Kegiatan yang dilakukan pada tahap ini yaitu mengimplementasikan
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) pada pembelajaran tematik
yang berfokus pada satu mapel Matematika yang telah dipersiapkan dalam
pembelajaran kelas 2.
3. Observasi II
Kegiatan observasi dilakukan untuk melihat kesesuaian antara
perencanaan pembelajaran dan pelaksanaan pembelajaran. Pelaksanaan
proses pembelajaran

berlangsung pada pembelajaran tematik yang

berfokus pada satu mapel Matematika di kelas 2 SDN Candiatak 1
diberikan tindakan yang berupa model pembelajaran Discovery Learning
berbantuan model Talking Stick. Observasi pelaksanaan pembelajaran
dilakukan oleh observer. Pengamat/observer melakukan pengamatan
terhadap keterampilan guru dan aktivitas siswa dalam kegiatan
pembelajaran yang dilakukan dengan menggunakan lembar observasi.
Pengamatan yang dilakukan meliputi kegiatan awal, kegiatan inti
(mengamati, menanya, mengumpulkan informasi, menalar, menyajikan
hasil), dan kegiatan akhir. Aspek yang dinilai observasi ini adalah

35

keterampilan guru dalam menyampaikan pelajaran dan perilaku guru
selama kegiatan pembelajaran pada siklus kedua berlangsung. Aktivitas
siswa diamati dengan lembar instrumen pangamatan aktivitas siswa. Aspek
yang dinilai dalam observasi ini adalah hasil belajar siswa dalam
pembelajaran tematik yang berfokus pada satu mapel Matematika.
Kegiatan observasi dilakukan untuk melihat kesesuaian antara penyusunan
tindakan dengan pelaksanaan tindakan di lapangan. Observasi dilakukan
untuk mengetahui apa yang harus ditingkatkan dan dipertahankan agar
tujuan penelitian tercapai.
4. Refleksi II
Kegiatan refleksi II yang dilakukan yaitu peneliti menelaah,
mengevaluasi pelaksanaan pembelajaran siklus II, mengidentifikasi
hambatan – hambatan yang dihadapi oleh guru pada saat mengajar dan
siswa pada saat mengikuti kegiatan belajar mengajar. Jika hasil penelitian
yang dicapai sudah sesuai dengan yang diharapkan maka siklus tindakan
dapat diberhentikan. Akan tetapi, jika hasil penelitian yang dicapai belum
sesuai dengan yang diharapkan maka perlu dilaksanakan siklus berikutnya.
3.4

Teknik dan Instrumen Pengumpulan Data

3.4.1

Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini

menggunakan teknik tes dan non tes. Penilaian dilaksanakan pada akhir program
belajar mengajar untuk mengukur berhasil tidaknya proses belajar mengajar.
Penilaian digunakan untuk memperbaiki program mengajar di kelas dan
modelpembelajaran di kelas agar hasil belajar siswa meningkat. Menurut Slameto
(2015:233) terdapat dua macam alat pengukuran yaitu tes dan non tes sebagai
berikut:
1. Teknik Nontes
Tekik nontes adalah cara pengumpulan data dengan tidak
menggunakan alat-alat baku, dengan demikian tidak bersifat mengukur
dan tidak diperoleh angka-angka sebagai hasil pengukuran. Teknik non

36

tes terdiri dari: observasi, wawancara, studi dokumentasi, catatan
lapangan.
2. Teknik Tes
Tes adalah serentetan pertanyaan atau latihan serta alat lain yang
digunakan untuk mengukur keterampilan, pengetahuan intelegensi,
kemampuan atau bakat yang dimiliki oleh individu atau kelompok
3.4.2

Instrumen Pengumpulan Data
Instrumen pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini

bertujuan untuk memperoleh data tentang hasil belajar siswa pada pembelajaran
tematik yang berfokus pada satu mapel Matematika dengan model Discovery
Learning berbantuan model Talking Stick. Pada penelitian ini instrumen
pengumpulan data menggunakan instrumen soal tes dan instrumen lembar
observasi. Adapun kisi-kisi instrumen soal tes secara rinci disajikan dalam tabel
berikut ini:

KI
1. Menerima dan
menjalankan
ajaran agama
yang dianutnya
2. Memiliki
perilaku jujur,
disiplin,
tanggung
jawab, santun,
peduli,
dan
percaya
diri
dalam
berinteraksi
dengan
keluarga,
teman,
dan
guru.

Tabel 3.1
Kisi-kisi Instrumen Soal Siklus I
KD
Indikator
Butir Soal
3.1 Mengenal
bilangan asli
sampai
500
dengan
menggunakan
blok
dienes
(kubus satuan).

3.1.1
1, 2, 3, 4, 5, 6, 7
Membilang
sampai
500
dengan
menggunakan
blok
dienes
(kubus satuan).
3.1.2
8, 9, 10, 11, 12,
Menyebutkan
13, 14, 15
banyak benda
dengan
menggunakan
kubus
satuan
blok
dienes
(kubus satuan)..

37

3. Memahami
pengetahuan
faktual dengan
cara mengamati
[mendengar,
melihat,
membaca] dan
menanya
berdasarkan
rasa ingin tahu
tentang dirinya,
makhluk
ciptaan Tuhan
dan
kegiatannya,
dan
bendabenda
yang
dijumpainya di
rumah dan di
sekolah
4. Menyajikan
pengetahuan
faktual dalam
bahasa
yang
jelas dan logis,
dalam
karya
yang
estetis,
dalam gerakan
yang
mencerminkan
anak sehat, dan
dalam tindakan
yang
mencerminkan
perilaku anak
beriman
dan
berakhlak
mulia.

38

KI

Tabel 3.2
Kisi-kisi Instrummen Soal Siklus II
KD
Indikator

1. Menerima
dan
menjalankan ajaran
agama
yang
dianutnya
2. Memiliki perilaku
jujur,
disiplin,
tanggung
jawab,
santun, peduli, dan
percaya diri dalam
berinteraksi dengan
keluarga, teman, dan
guru.
3. Memahami
pengetahuan faktual
dengan
cara
mengamati
[mendengar,
melihat, membaca]
dan
menanya
berdasarkan
rasa
ingin tahu tentang
dirinya,
makhluk
ciptaan Tuhan dan
kegiatannya,
dan
benda-benda yang
dijumpainya
di
rumah dan di sekolah
4. Menyajikan
pengetahuan faktual
dalam bahasa yang
jelas dan logis,
dalam karya yang
estetis,
dalam
gerakan
yang
mencerminkan anak
sehat, dan dalam

4.1 Memprediksi
pola-pola
bilangan
sederhana
menggunakan
bilanganbilangan
yang kurang dari
100

4.1.1
Menentukan
pola-pola
bilangan
sederhana
menggunakan
bilangan
kurang dari
100.
4.1.2
Membuat
pola-pola
bilangan
sederhana
dengan
menggunakan
bilangan
kurang 100

Butir Soal
16, 17, 18,
19, 20, 21,
22

23, 24, 25,
26, 27, 28,
29, 30

39

tindakan
yang
mencerminkan
perilaku
anak
beriman
dan
berakhlak mulia.

Lembar observasi merupakan catatan yang menggambarkan suatu tingkat
aktivitas guru dan siswa selama proses kegiatan belajar mengajar di kelas.
Kegiatan observasi dilakukan dengan pengamatan dan pencatatan tentang
kegiatan guru dan siswa selama mengikuti proses pembelajaran tematik yang
berfokus pada satu mapel Matematika dengan menggunakan model Discovery
Learning berbantuan model Talking Stick.

3.5

Validitas dan Reliabilitas

3.5. 1 Uji Validitas
Menurut Salameto (2015: 440) validitas ialah patokan sampai sejauh mana
suatu pengujian menghasilkan pengukuran yang di-kehendaki. Untuk mengetahui
tingkat kevalitan suatu soal yang akan di ujikan kepada siswa, maka sebelum
diberikan soal tersebut sebaiknya diuji cobakan ke dalam kelas lain untuk
mengetahui butir soal yang valid. Pedoman untuk menentukan rentang indeks
validitas dapat ukur dengan rentang sebagai berikut menurut Wardani (2012: 344)
dalam melakukan uji validitas suatu butir soal dikatakan valid jika memiliki
koefisen validitas positif dan mendekati angka 1,00.

No.

Tabel 3.5
Rentang Indeks Validitas
Indeks
Interpretasi

1.

0,81 – 1,00

Sangat Tinggi

2.

0,61 – 0,80

Tinggi

3.

0,41 – 0,60

Cukup

4.

0,21 – 0,40

Rendah

5.

0,00 – 0,20

Sangat Rendah

40

Uji validitas dalam penelitian ini memakai uji validitas yang ditentukan oleh
Wardani (2012: 344) bahwa jika tabel N = 20 dan taraf signifikan 5% dari r product
moment adalah 0,444. Uji validitas dilakukan 1 kali dengan indikator yang berbeda
pada siklus 1 dan siklus 2 di kelas 3 SD Kanisius Lodoyong Ambarawa Kabupaten
Semarang. Kemudian hasil pengujian diinput dan dianalisis dengan menggunakan
program SPSS sehingga diperoleh soal yang benar-benar valid yang dapat
digunakn sebagai alat evaluasi pada akhir setiap siklus. Hasil uji validitas siklus I
dan Siklus II dapat ditunjukkan pada tabel dibawah ini:

Tabel 3.6
Hasil Uji Validitas Soal Siklus 1
Jumlah
Soal
15
Jumlah

Soal Valid
1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 9, 10, 12, 13, 15
12

Soal Tidak Valid
8, 11, 14
3

Tabel 3.7
Hasil Uji Validitas Soal Siklus II
Jumlah
Soal
15
Jumlah

Soal Valid
15, 16, 17, 18, 21, 23, 24, 26, 27,
28, 30
10

Soal Tidak Valid
19, 20, 22, 25, 29
5

41

3.5.2

Uji Reliabilitas
Menurut (Slameto,2015:432) reliabilitas adalah keadaan dimana suatu

pengujian menghasilkan pengukuran yang sama dengan hal yang diukur.
Reliabilitas bertujuan untuk mengetahui tingkat keajegan dan ketepatan skor tes.
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha Based on
Cronbach's

Standardized

Alpha

Items
.725

N of Items
.850

30

Berdasarkan analisis dari hasil Conbach’s Alpha pada tabel Reliability Statistics
diperoleh angka 0,832. Sebagai acuan yang digunakan menggunakan Rentang
Indeks Reliabilitas menurut (Wardani dkk, 2012:346) di mana 0,725 menunjukan
bahwa soal yang akan digunakan sangat reliabel.
3.5.3

Taraf Kesukaran Soal
Menganalisis kesukaran soal dilakukan untuk mengkaji soal-soal tes dari

segi kesulitannya sehingga dapat diperoleh soal-soal yang mana termasuk mudah,
sedang dan sukar. Menghitung kesukaran soal menurut Wardanie (2011:338-339)
adalah dengan rumus sebagai berikut:
𝐏=

𝐁
𝐍

Keterangan: P = tingkat kesukaran soal

B = jumlah soal yang benar
N = jumlah seluruh siswa
Tingkat kesukaran butir soal dapat dilihat menggunakan tabel tingkat
kesukaran berikut ini:

42

Tabel 3.8
Rentang Nilai Tingkat Kesukaran
Rentang nilai

Tingkat kesukaran

0,00-0,25

Sukar

0,26-0,75

Sedang

0,76-1,00

Mudah

Sumber: Slameto, dkk (2012:399)
Menurut rumus tingkat kesukaran yang di kemukakan oleh Wardani maka
ditemukan tingkat kesukaran untuk siklus 1 sebesar 0,65 dengan katagori sedang.
Untuk siklus 2 ditemukan tingkat kesukaran sebesar 0,5 dengan katagori sedang.
3.1 Indikator Kerja
Indikator keberhasilan dalam penelitian ini adalah terjadinya kenaikan
presentase hasil belajar tematik yang berfokus pada salah satu mapel yaitu
matematika berdasarkan ketuntasan siswa KKM 70 yang dicapai oleh 80% siswa.
3.2 Analisis Data
Teknik Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini dengan
menggunakan data berupa nilai tes yang dianalisis dengan analisis deskriptif
kuantitatif berbentuk angka – angka yang diperoleh dari tes tertulis dan deskriptif
kualitatif berupa kata – kata atau penjelasan yang diperoleh dari lembar observasi.
Kemudian hasilnya dianalisis dengan deskriptif komparatif yaitu membandingkan
nilai pra siklus, siklus I dan siklus II, kemudian menyimpulkan berdasarkan
deskripsi data.