PERANAN MODEL PEMBELAJARAN SAINS BERBASI
PERANAN MODEL PEMBELAJARAN SAINS BERBASIS PORTOFOLIO TERHADAP
HASIL BELAJAR FISIKA SMA NEGERI 1 BANGKALA KABUPATEN JENEPONTO.
Ahmad Dahlan1), Tawil, Sudarto
Jurusan Fisika Universitas Negeri Makassar
1)
email : Dzargon@ymail.com
ABSTRAK
Penelitian ini adalah penelitian eksperimen sesungguhnya yang bertujuan untuk
mengetahui adanya peranan model pembelajaran sains berbasis portofolio terhadap hasil
belajar fsika SMAN 1 Bangkala Kabupaten Jeneponto. Variabel bebas dalam penelitian ini
adalah model pembelajaran sains berbasis portofolio, sedangkan variable terikatnya adalah
hasil belajar siswa. Populasi penelitian adalah seluruh siswa kelas XI IPA SMA Negeri 1
Bangkala Kabupaten Jeneponto sebanyak tiga kelas. Pengambilan sampel dilakukan secara
random, yaitu random kelas dan terpilih kelas XI IPA 1 sebagai kelas eksperimen dan XI Ipa
2 sebagai kelas kontrol. Desain penelitian yaitu“pretest and posttest control group design”. Data
hasil penelitian diperoleh dengan memberikan tes hasil belajar fsika. Teknik analisis data
yaitu analisis statistik deskriptif dan statistik inferensial. Hasil analisis deskriptif pada gain
skor maksimum menunjukkan gain skor eksperimen adalah 19 gain skor kontrol adalah 18
dan gain skor rata-rata kelas eksperimen dan kelas kontrol adalah 13,23 dan 12,34 dengan
standar deviasi adalah
2,89 dan 2,96. Hasil analisis statistik inferensial dengan
menggunakan uji-t pihak kanan pada taraf signifkan, α = 0,05 diperoleh nilai thitung (4,59) >
ttabel (1,981). Hal ini dapat disimpulkan bahwa hasil belajar peserta didik dalam ranah
kognitif yang diajar dengan model pembelajaran sains berbasis portofolio (PSPB) lebih tinggi
secara positif signifkan terhadap model pembelajaran konvesional pada kelas XI IPA SMA
Negeri 1 Bangkala. Hasil analisis deskriptif pada ranaf afektif menunjukkan skor maksimum
kelas ekxperiment 118 dan pada kelas kontrol 113 dengan rata-rata kelas eksperimen dan
kelas kontrol adalah 98,84 dan 91,25 dengan standar deviasi adalah 9,90 dan 7,30. Hasil
analisis statistik inferensial dengan menggunakan uji-t pihak kanan pada taraf signifkan, α
= 0,05 diperoleh nilai thitung (13,38) > ttabel (1,981). Hal ini dapat disimpulkan bahwa hasil
belajar peserta didik dalam ranah afektif yang diajar dengan model pembelajaran sains
berbasis portofolio (PSPB) lebih tinggi secara positif signifkan terhadap model pembelajaran
konvesional pada kelas XI IPA SMA Negeri 1 Bangkala. Hasil analisis deskriptif pada ranah
psikomotorik skor maksimum kelas eksperiment 207 dan pada kelas kontrol 212 dengan
rata-rata kelas eksperimen dan kelas kontrol adalah 164,68 dan 168,56 dengan standar
deviasi adalah 17,76 dan 16,20. Hasil analisis statistik inferensial dengan menggunakan ujit pihak kanan pada taraf signifkan, α = 0,05 diperoleh nilai thitung (-3,51) < ttabel (1,981). Hal
ini dapat disimpulkan bahwa hasil belajar peserta didik dalam ranah kognitif yang diajar
dengan model pembelajaran sains berbasis portofolio (PSPB) tidak lebih tinggi secara positif
signifkan terhadap model pembelajaran konvesional pada kelas XI IPA SMA Negeri 1
Bangkala.
Kata kunci: Pembelajaran Sains Berbasis Portofolio, hasil belajar
ABSTRACT
This research is a real experiment aimed to investigate the role of portpolio science learning
model to physiscs learning outcomes on student in SMAN 1 Bangkala Jeneponto. The
independent variable in this study is a portpolio science learning model, while the
dependent variable is the student learning outcomes. The study population was all students
of class XI Science SMAN 1 Bangkala Kabupaten Jeneponto three classes. Sampling was
done at random, i.e. random class and class XI IPA 1 was selected as the experimental class
and class XI IPA 2 as controls class. The study design is “pretest and posttest control group”.
The data were obtained by providing test results to learn physics. The data analysis
techniques were due in descriptive and inferential statistics analysing. Descriptive analysis
JSPF | 1
on the gain scores on cognitiive domain indicate gain maximum score is 19, gain
experimental control score is 18 and the average score gain of experimental classes and
control classes were 13,23 and 12.34 has a standard deviation 2.29 and 2,96 . The results of
inferential statistical analysis using t-test on the right side with signifcant level , α = 0.05
was obtained value of tdata (4,59) > ttable (1.981), then H0 is rejected and H1 is accepted . It
can be concluded that Student Learning Outcomes in cognitive domain whose theaced by
Portfolio Science Learning Model are better then conventional Learning in XI IPA degre of
SMA Negeri 1 Bangkala Kabupaten Jeneponto. Descriptive analysis on afective domain
indicate the maximum score is 118 and for control score is 113 and the average score gain
of experimental classes and control classes were 98,84 and 91,25 has a standard deviation
9,90 and 7,30. The results of inferential statistical analysis using t-test on the right side with
signifcant level , α = 0.05 was obtained value of t data (13,38) > ttable (1.981), then H0 is
rejected and H1 is accepted . It can be concluded that Student Learning Outcomes in
afective domain whose theaced by Portfolio Science Learning Model are better then
conventional Learning in XI IPA degre of SMA Negeri 1 Bangkala Kabupaten Jeneponto.
Descriptive analysis on psycomotor domain indicate the maximum score is 207 and for
control score is 212 and the average score gain of experimental classes and control classes
were 164,68 and 168,56 has a standard deviation 17,76 and 16,20. The results of inferential
statistical analysis using t-test on the right side with signifcant level, α = 0.05 was obtained
value of tdata (-3,51) < ttable (1.981), then H0 is rejected and H1 is accepted . It can be
concluded that Student Learning Outcomes in afective domain whose theaced by Portfolio
Science Learning Model are lower then conventional Learning in XI IPA degre of SMA Negeri
1 Bangkala Kabupaten Jeneponto.
Keywords: Portpolio Science Learning Model, learning outcomes
Pendidikan adalah suatu yang sangat
lingkungan tempat pembelajaran dilaksanakan,
penting bagi kemajuan Negara baik dimasa
memiliki
sintaks
sekarang maupun dimasa yang akan datang.
pembalajaran, serta menguraikan aktivitas guru
Usaha menjaga mutu bahkan meningkatkan
dan siswa terkait hubungan keduanya selama
mutu pendidikan terdapat banyak langkah yang
proses pembelejaran.
diambil oleh Negara salah satu diantaranya
Tawil
(2011)
pelaksanaan
kegiatan
menyatakan
bahwa
adalah mengembakan model pembelajaran.
sebuah model pembelajaran secara umum dapat
Model pembelajaran yang dikembangkan tidak
diterapkan pada berbagai disiplin ilmu akan
serta-merta diterapkan di sekolah-sekolah di
tetapi hal ini tidak berarti bahwa suatu model
Indonesia, akan tetapi harus sesuai dengan
pembelajaran
sistem
pembelajaran. Dalam kaitanya terhadap mata
pendidikan
dan
peserta
didik
di
Indonesia.
cocok
untuk
setiap
topik
pelajaran fisika yang termaksud dalam bidang
Model pembelajaran menurut Joyce
kajian sains, pembelajaran sains seharusnya
(2009), Calhoun (2009) dan Eggen (1995)
memiliki prinsip-prinsip tertentu yang mampu
dalam Tawil (2011) dapat disimpimpulkan
untuk memenuhi kebutuhan tercapainya tujuan
sebagai strategi pembelajaran persepektif yang
pembelajaran
dirancang untuk mencapai tujuan pembelajaran.
seperti;
Model
prinsip-prinsip sains, dan teori-teori sains yang
pembelajaran
mencakup
aspek
sains.
pemehaman
Tujuan
pembelajaran
konsep-konsep
sains,
JSPF | 2
taat asas secara mendalam melalui pengalaman
pembelajaran sains berbasis portofolio sangat
belajar praktik-empirik dalam suatu bentuk
valid,
kerja ilmiah.
meningkatkan kemampuan peserta didik dalam
Dalam
suatu
dan
praktis
serta
dapat
mengenai
hal (1) kegiatan ilmiah; (2) hasil belajar peserta
model pembelajaran sains berbasis portofolio
didik dalam tiga aspek yakni kognitif, afektif
yang
(2006)
dan psikomotor, dan (3) keterampilan sosial
menyimpulkan dari hasil penerapan model
peserta didik dalam hal menyelesaikan masalah
pembelajaran berbasis portofolio oleh peneliti
secara berkelompok, mengajukan pertanyaan,
pada peserta didik kelas VII E SMP Negeri 14
menerima
Surakarta, dapat disimpulkan tentang kualitas
pertanyaan baik dari teman kelompok maupun
proses dan hasil belajar biologi materi pokok
guru.
dilakukan
penelitian
efektif,
oleh
Iftitah
Komponen Ekosistem, Peran dan Interaksinya
serta
materi
pokok
dan
menjawab
Dalam sebuah jurnal sains Roecker,
Kepadatan
dkk (2007) menemukan bahwa secara umum
Populasi Manusia terhadap Lingkungan, adalah
portofolio mampu untuk (1) membimbing
sebagai
peserta didik dan fakultas hampir di semua
berikut
pembelajaran
:
Pengaruh
saran/tanggapan,
(1)
berbasis
Penerapan
portofolio
model
mampu
level
dasar
pembelajaran,
(2)
Menjadi
meningkatkan prestasi belajar biologi peserta
instrument yang peserta didik dan fakultas
didik, (2) Penerapan model pembelajaran
bersama-sama mengevaluasi tugas-tugas khusus
berbasis
dan
portofolio
mampu
meningkatkan
pencapaian
tujuan
pembelajaran,
(3)
kualitas proses belajar mengajar biologi peserta
menggambarkan dan memperkenalkan peserta
didik dan (3) Penerapan model pembelajaran
didik
berbasis portofolio mampu meningkatkan peran
menyediakan dokemantasi pembelajaran yang
serta peserta didik dalam kegiatan belajar
dilakukan oleh peserta didik dan (5) Portofolio
mengajar biologi di kelas.
dan tugas-tugas membuat peserta didik menjadi
Sebuah model pembelajaran yang baik
seharusnya
mengembangkan
peserta
didik
dengan
sangat
profesional
(4)
mampu untuk belajar mandiri.
Berdasarkan
uraian
di
atas,
telah
dalam tiga ranah hasil belajar yakni, kognitif,
dilakukan penelitian mengenai peranan model
psikomotor
upaya
pembelaran sains berbasis portofolio terhadap
mengembangkan ketiga hal tersebut hendaknya
hasil belajar fisika. Penelitian dengan judul
peserta didik lebih aktif dalm proses. Model
“Peranan model pembelajaran sains berbasis
pembelajaran sains berbasis portofolio memiliki
portofolio terhadap hasil belajar fisika peserta
keunggulan dalam hal mengembangkan tiga
didik di SMA Negeri 1 Bangkala Kabupaten
ranah dalam hasil belajar. Hal ini sesuai dengan
Jeneponto” .
dan
afektif.
Dalam
hasil penelitian yang dilakukan oleh Tawil dkk
Rumusan masalah penelitian ini adalah:
(2009, 2010) dalam Tawil (2011), Model
JSPF | 3
1. Bagaimana hasil belajar fisika peserta
didik
di
SMA
Negeri
1
Bangkala
di SMA Negeri 1 Bangkala Kabupaten
Jeneponto.
Kabupaten Jeneponto yang diajar dengan
model
pembalajaran
sains
berbasis
Portofolio?
2. Bagaimana hasil belajar fisika peserta
didik
di
SMA
Negeri
1
Bangkala
Kabupaten Jeneponto yang diajar dengan
pembelajaran konvensional?
3. Apakah hasil belajar fisika peserta didik
yang diajar dengan menggunakan model
pembelajaran sains berbasis portofolio
lebih tinggi secara signifikan terhadap
peserta
didik
yang
diajar
dengan
pembelajaran konvensional di SMA Negeri
1 Bangkala Kabupaten Jeneponto?
Tujuan penelitian ini adalah:
METODE PENELITIAN
Jenis penelitian ini adalah true experiment
dengan menggunakan desain pre-post test
control grouph. Pengambilan sampel dan
populasi dilakukan dengan cara penunjukan
secara rambang yang terdiri dari dau kelas pada
kelas XI IPA, dan terpilih dua kelas yang
dijadikan sampel yang mewakili populasi
peserta didik. Pada kelas eksperimen (XI IPA
I) sebanyak 30 peserta didik menggunakan
model Pembelajaran sains berbasis portofolio
dan kelas kontrol (XI IPA II) sebanyak 32
peserta didik yang menggunakan pembelajaran
konvensional.
1. Untuk memperoleh imformasi mengenai
Data-data yang terkumpul kemudian
hasil belajar fisika peserta didik di SMA
diolah dengan menggunakan teknik analisis
Negeri 1 Bangkala Kabupaten Jeneponto
data deskriptif dan inferensial.
yang diajar dengan model pemebalajaran
a. Analisis deskriptif
berbasis portofolio.
Secara deskriptif, digunakan persamaan:
2. Untuk memperoleh imformasi mengenai
hasil belajar fisika peserta didik di SMA
Negeri 1 Bangkala Kabupaten Jeneponto
yang
diajar
dengan
pembelajaran
konvensional.
3. Untuk mengetahui apakah hasil belajar
fisika peserta didik yang diajar dengan
menggunakan model pembelajaran sains
berbasis portofolio lebih tinggi secara
signifikan terhadap peserta didik yang
diajar dengan pembelajaran konvensional
S N−n
¯Χ +t p S N−n
Χ¯ −t p
ttabel, maka H1 diterima dan H0 ditolak.
tersebut
menunjukkan
bahwa
Hal
model
pembelajaran sains berbasis portofolio yang
diterapkan di SMA Negeri 1 Bangkala lebih
tinggi secara positif yang siginifikan terhadap
JSPF | 7
hasil
belajar
kognitif
terhadap
model
pembelajaran konvensional.
b. Ranah Afektif
Data yang diperoleh dari penelitian ini
selain dianalisis secara deskriptif juga dianalisis
secara inferensial dengan uji-t pada taraf
signifikan α = 0,05 yang bertujuan untuk
pengujian hipotesis. Syarat yang harus dipenuhi
sebelum melakukan pengujian hipotesis adalah
pengujian normalitas dan homogenitas. Setelah
dilakukan pengujian diperoleh bahwa data yang
ada berdistribusi normal dan homogen.
Uji
homogenitas
mengetahui
apakah
dilakukan
untuk
kelas eksperimen
dan
kelas kontrol berasal dari populasi yang
homogen. Pada pengujian ini digunakan uji-F
dengan membandingkan nilai varians terbesar
dan nilai varians terkecil. Dari data perhitungan
diperoleh harga Fhitung = 1,84 sedangkan nilai
Ftabel = 1,87 sehingga Fhitung < Ftabel = 1,84 < 1,87.
maka dapat diketahui bahwa nilai yang
diperoleh kedua kelas sampel tesebut berasal
dari populasi yang homogen
Uji
hipotesis
dalam
penelitian
ini
menggunakan uji-t dan diperoleh thitung = 13,38
Pada taraf signifikansi α = 0,05 dengan dk 61,
diperoleh ttabel = 1,981 Oleh karena nilai thitung <
ttabel, maka H1 ditolak dan H0 diterima.
tersebut
menunjukkan
bahwa
Hal
model
pembelajaran sains berbasis portofolio yang
diterapkan di SMA Negeri 1 Bangkala lebih
tinggi secara positif yang siginifikan terhadap
hasil
belajar
afektif
pembelajaran konvensional.
terhadap
model
c. Ranah Psikomotorik
Data yang diperoleh dari penelitian ini
selain dianalisis secara deskriptif juga dianalisis
secara inferensial dengan uji-t pada taraf
signifikan α = 0,05 yang bertujuan untuk
pengujian hipotesis. Syarat yang harus dipenuhi
sebelum melakukan pengujian hipotesis adalah
pengujian normalitas dan homogenitas. Setelah
dilakukan pengujian diperoleh bahwa data yang
ada berdistribusi normal dan homogen.
Uji
homogenitas
mengetahui
apakah
dilakukan
untuk
kelas eksperimen
dan
kelas kontrol berasal dari populasi yang
homogen. Pada pengujian ini digunakan uji-F
dengan membandingkan nilai varians terbesar
dan nilai varians terkecil. Dari data perhitungan
diperoleh harga Fhitung = 1,18 sedangkan nilai
Ftabel = 1,87 sehingga Fhitung < Ftabel = 1,18 < 1,87.
maka dapat diketahui bahwa nilai yang
diperoleh kedua kelas sampel tesebut berasal
dari populasi yang homogen (data selengkapnya
dapat dilihat pada lampiran 11).
Uji
hipotesis
dalam
penelitian
ini
menggunakan uji-t dan diperoleh thitung = -3,51
Pada taraf signifikansi α = 0,05 dengan dk 61,
diperoleh ttabel = 1,981 Oleh karena nilai thitung <
ttabel, maka H1 diterima dan H0 ditolak.
tersebut
menunjukkan
bahwa
Hal
model
pembelajaran sains berbasis portofolio yang
diterapkan di SMA Negeri 1 Bangkala tidak
lebih tinggi secara positif yang siginifikan
JSPF | 8
terhadap hasil belajar psikomotorik terhadap
yang lebih baik dari pada peserta didik yang
model pembelajaran konvensional.
lainnya. Tugas dari tutur sebaya adalah
memberikan pengarahan dan bantuan kepada
sub-kelompok dalam menyelesaikan tugas yang
telah diberikan. Tugas lain dari tutor sebaya
Pembahasan
adalah menyelesaikan permasalahan kecil yang
Model Pembelajaran Sains Berbasis Portofolio
Tahap persiapan Model
Pembelajaran
Sains berbasis portfolio adalah mengetahui
kemampuan awal peserta didik dalam materi
pelajaran fisika. Kemapuan awal ini dapat
dilihat dari hasil belajar siswa semester lalu.
Selanjutnya nilai disusun dari yang terbesar
sampai yang terkecil kemudian siswa dibagi
kedalam 6 kelompok dimana 6 peserta didik
dengan nilai tertinggi menjadi ketua kelompok.
Langkah selanjutnya peserta didik dibagi dalam
setiap kelompok mengikuti aturan pembagian
distribusi normal.
Model
Pembelajaran
Sains
Berbasis
Portofolio diterapkan pada kelas eksperimen
mampu membuat peserta didik menjadi aktif
dalam proses pembelajaran. Hal ini disebakan
oleh model PSPB membagi siswa dalam
kelompok kecil yang terdiri dari 5 sampai 6
orang. Setiap kelompok dibagi lagi menjadi 3
bagian yaitu tutor sebaya (ketua kelompok)
kemudian 2 sub-kelompok yang memilik tugas
yang berbeda. Satu sub-kelompok bertugas
untuk menyelesaikan portofolio penyajian dan
sub-kelompok yang lain mengerjakan LKPD
sekaligus sebagai portofolio dokumentasi.
Tutor sebaya dipilih dari ketua kelompok
karena dianggap memiliki kemampuan awal
muncul dalam proses penyelasaian tugas.
Masalah kecil biasanya tidak akan menjadi
pembahasan dalam kelas konvensional karena
kemungkinan muncul masalah kecil dari setiap
peserta didik besar. Masalah-masalah ini tidak
akan
menjadi
pembahasan
pada
kelas
konvensional dikarenakan imformasi hanya
berasal dari guru akan membutuhkan waktu
yang sangat lama untuk menyelesaikan masalah
tersebut.
Proses pembelajaran yang berlangsung
pada kelas eksperimen dengan menggunakan
model pembelajaran fisika berbasis portofolio.
Pada tahap awal kegiatan pendahuluan, peserta
didik
memperhatikan
mengenai
inti
penjelasan
tujuan
pendidik
pembelajaran,
memberikan masalah berupa motivasi untuk
mengecek pengetahuan awal peserta didik yaitu
peserta didik merespon pertanyaan pendidik.
Pada tahap kedua dan ketiga berupa
kegiatan inti pertama yaitu mengidentifikasi
dan memilih masalah untuk kajian kelas. Pada
tahap ini peserta didik merespon arahan guru
untuk memilih masalah dengan suara terbanyak
untuk bahan kajian. Guru dituntut memiliki
keterampilan dalam menyusu masalah yang
akan diberikan kepeserta didik. Masalah yang
diberikan hendaknya berbeda tetapi memiliki
tujuan yang sama. Sehingga masalah apapun
JSPF | 9
yang nantinya akan dipilih oleh peserta didik
penghargaan dari guru dan mengikuti arahan
akan menuju pada satu tujuan.
guru untuk mempelajari materi selanjutnya di
Pada tahap keempat berupa kegiatan inti
kedua membimbing kelompok untuk bekerja
dan belajar. Pada fase ini peserta didik duduk
bersama
kelompoknya,
memahami
dibagikan,
bersama
membaca
format
kemudian
mengidentifikasi
masalah,
merumuskan
hipotesis
yang
dibimbing
pendidik,
lalu
peserta
Berdasarkan hasil analisis deskriptif terlihat
jelas bahwa ada perbedaan hasil belajar antara
yang
kelas eksperimen dengan kelas kontrol. Hal ini
didik
disebabkan perbedaan perlakuan yang diberikan
merumuskan
terhadap kelas eksperimen dan kelas kontrol.
kerja
hipotesis,
menguji
langsung
didik
1. Kognitif
dan
peserta
variabel,
rumah.
oleh
melakukan
Kelas eksperimen diajar dengan menggunakan
model pembelajaran sains berbasis portofolio
sedangkan
kelas
percobaan untuk membuktikan hipotesis yang
menggunakan
telah
konvensional.
dibuatnya
dan
peserta
didik
menyelesaikan format kerja pembelajaran yang
Model
kontrol
diajar
model
pembelajaran
dengan
pembelajaran
sains
berbasis
belum lengkap mencakup hasil percobaan yang
portofolio mampu membuat hasil belajar siswa
telah dilakukan.
lebih tinggi ini terlihat pada gain skor individu
Pada tahap kelima dan keenam berupa
siswa pada kelas eksperimen dan kelas kontrol
kegiatan inti ketiga yaitu mengembangkan dan
memiliki perbedaan dimana gain skor individu
menyajikan portofolio. Pada tahap ini peserta
tertinggi pada kelas ekesperimen lebih tinggi
didik
dan
yakni 13,35 dibandingkan gain skor individu
mempresentasikan hasil tersebut di hadapan
pada kelas kontrol yakni 12,09. Hal ini terjadi
kelompok yang lain. Bagi peserta didik yang
karena kelas eksperimen diajar menggunakan
menjadi peserta diskusi dapat memberikan
model pembelajaran sains berbasis portofolio
pertanyaan ataupun ataupun tanggapan jika
dapat membuat siswa aktif pada saat proses
kurang memahami apa yang di presentasikan
pembelajaran.
Selain
itu,
kelompok penyaji.
pembelajaran
sains
berbasis
menyiapkan
hasil
diskusinya
Pada tahap ketujuh dan kedelapan yang
merupakan tahap akhir berupa mengevaluasi
melalui
model
portofolio
membuat siswa lebih aktif pada saat proses
pembelajaran.
dan memberikan penghargaan. Pada tahap ini
Mudahnya komunikasi antara sesama
peserta didik dapat memberikan umpan balik
siswa dalam berdiskusi membuat siswa lebih
dari materi yang telah dipelajari, menyebutkan
rileks dan lebih terbuka terhadap materi
hal-hal yang kurang dipahami selama proses
pelajaran.
pembelajaran, memberikan kesimpulan dari
menanyakan hal–hal yang dianggapnya belum
semua materi yang dipelajari hari itu, merespon
difahami kepada teman-teman kelompoknya
Siswa
terlihat
lebih
bebas
JSPF | 10
maupun kepada guru. Seperti yang terjadi pada
untuk
mempermudah
saat peneliti mengajar di kelas eksperimen
belajar
mengajar
selama tujuh kali petemuan diskusi berjalan
praktikum. Hal ini juga dilakukan mengikuti
aktif. Dikatakan aktif karena banyak siswa yang
begiatan belajar-mengajar didalam kelas yang
bertanya dan saling menanggapi baik dalam
dilakukan
satu
mebutuhkan praktikum.
kelompok
maupun
antar
kelompok
oleh
melakukan
yang
guru
kegiatan
membutuhkan
pada
materi
yang
terhadap kelompok lain. Hal ini terlihat jelas
Dalam penerapan model ini pada kelas
dari data hasil pengamatan sikap pada ranah
kontrol, terlihat bahwa siswa juga ikut berperan
afektif.
secara
aktif dalam proses pembelajaran. Akan tetapi
keseluruhan, kualitas pertanyaan siswa di kelas
keluasan dan kedalaman materi yang dibahas
eksperimen lebih baik dari kualitas pertanyaan
tidak sebaik yang tersaji pada kelas eksperimen.
siswa di kelas kontrol. Hal ini disebabkan
Hal ini disebabkan oleh model konvensioanl
karena pada model pembelajaran sains berbasis
yang diterapkan tidak memberikan kesempatan
portofolio memberikan keleluasaan kepada
yang luas untuk siswa agar memperoleh
siswa terhadap materi yang berkaitan.
pengetahuan lebih karena imformasi terkesan
Selain
Setiap
siswa
dari
keaktifan
dalam
ikut
mengalir satu arah yakni dari guru ke siswa.
berperan aktif dalam mempelajari materi.
Kerja sama yang dilakukan hanyasebatas dalam
Seperti yang dijelaskan diatas maka model
bentuk pengambilan data sedangkan pengerjaan
pembelajaran sains berbasis portofolio akan
tugas
memberikan
setiap
konvensional tidak memberikan kesempatan
menuangkan ide dalam kelompok mengenai
kepada siswa untuk memilih masalah yang
materi yang akan dibahas, jika diintegrasikan
hendak siswa selesaikan didalam kelas sehingga
maka dalam suatu kelas akan ada ide yang
siswa tidak memiliki pengetahuan awal untuk
dibahas sebanyak jumlah peserta didik yang
selanjutnya dibangun pada kegiatan yang akan
belajar dalam kelas. Kreativitas pertanyaan
berlanjut didalam kelas
kesempatan
kelompok
untuk
tetap
dilakukan
individu.
Model
akan muncul mulai dari pertanyaan sederhana
Dari penjelasan di atas, terdapat perbedaan
sampai dengan pertanyaan yang kompleks.
pada kelas eksperimen dan kelas kontrol hal ini
Pertanyaan sederhana akan dijawab oleh siswa
terjadi disebabkan siswa pada kelas kontrol
dalam kelompok yang sama secara langsung
menyusun pola pikir dalam belajar terbatas dari
sedangkan pertanyaan yang lebih komplek akan
penjelasan terbatas yang diberikan oleh guru
dijelaskan oleh kelompok yang mengetahui
dan
masalah atau kepada guru.
sedangkan siswa pada kelas eksperimen dengan
kelompok
yang
menjadi
pemateri,
Pada kelas kontrol siswa juga diterapkan
model pembelajaran sains berbasis portofolio
model konvesional yang biasa dilakukan oleh
memberikan peluang kepada siswa untuk
guru disekolah. Siswa dibagi dalam 6 kelompok
mencari
sendiri
masalah
yang
dianggap
JSPF | 11
menarik secara individu maupun kelompok
untuk
mengenai materi yang diajarkan. Oleh karena
menyusun prosedur kerja. Hal ini berdampak
itu,
model
pada hasil belajar psikomotorik yang lebih
pembelajaran sains berbasis portofolio memberi
rendah dibanding kelas kontrol. Model PSPB
kontribusi yang positif terhadap pembelajaran.
membutuhkan pengetahuan awal yang baik,
dapat
dikatakan
bahwasanya
mengembangkan
kreativitas
dalam
Pada analisis statistik inferensial diperoleh
sedangkan pada sarana yang tersedia sekolah
data yang berdistribusi normal dan homogen
tidak memberikan kesempatan serta dukungan
sehingga untuk mengetahui apakah hipotesis
pada siswa dalam proses mengembangkan
yang diajukan diterima atau tidak maka
kemampuan keterampilan psikomotorik.
dilakukan uji-t yang hasilnya
thitung > ttabel,
Berdasarkan penjelasan di atas hampir
sehingga H1 diterima dan H0 ditolak. Ini berarti
tidak menunjukkan perbedaan minat dalam
model pembelajaran sains berbasis portofolio
melakasakan praktikum pada kedua kelas.
berpengaruh positif terhadap hasil belajar ranah
Masing-masing
kognitif siswa kelas XI SMAN 1 Bangkala.
eksperimen dan kelas kontrol menunjukkan
antusisame
peserta
yang
pembelajaran.
2. Psikomotrik
didik
tinggi
Meskipun
pada
kelas
pada
proses
demikian
tetap
terdapat perbedaan antara kelas kontrol dan
Berdasarkan
deskriptif
kelas eksperimen. Kelas eksperimen yang diajar
terlihat jelas bahwa hasil belajar psikomotorik
dengan menggunakan model pembelajaran
kelas eksperimen lebih rendah dibandingkan
sains berbasis portofolio mewadahi siswa untuk
dengan kelas kontrol. Hal ini disebabkan oleh
mendapatkan
perbedaan perlakuan yang diberikan terhadap
praktikum yang baik baik dari teman kelompok
kelas
maupun
eksperiment
menggunakan
berbasis
hasil
model
portofolio
analisis
yang
diajar
pembelajaran
dan
kelas
dengan
kelas
cara
kontrol
kontrol
siswa untuk saling bertukar imformasi dalam
satu kelompok akan tetapi terkadang imformasi
model pembelajran konvensional memiliki skor
psikomotorik lebih tinggi dari pada kelas
experiment. Hal ini terjadi karena pada kelas
menjelaskan
Sedangkan
tata
meskipun tetap memberikan kesempatan pada
Pada kelas kontrol diberikan perlakuan
guru
guru.
mengenai
sains
menggunakan metode konvensional.
konvensional
sumber
cara
penggunaan alat dan prosedur kerja pada
peserta didik lebih banyak dan lebih dalam.
Pada kelas eksperiment peserta didik dituntut
yang diberikan oleh siswa ke siswa lain dalam
satu kelomopok kurang tepat. Masalah ini
bertambah rumit dikarenakan oleh guru tidak
mampu mewadahi semua imformasi yang tidak
tepat baik disebabkan oleh waktu yang terbatas
maupun sikap siswa yang merasa yakin pada
pendapatnya sendiri sehingga guru sulit untuk
memberikan penjelasan yang tepat.
JSPF | 12
Pada analisis statistik inferensial diperoleh
diskusi kelompok pada kelas kontrol. Masalah
data yang berdistribusi normal dan homogen
pertama adalah kecenderungan kelompok lain
sehingga untuk mengetahui apakah hipotesis
berusaha
yang diajukan diterima atau tidak maka
pemapar sehingga waktu yang digunakan untuk
dilakukan uji- t yang hasilnya
thitung < ttabel,
membahas masalah jauh lebih besar sedangkan
sehingga H1 ditolak dan H0 diterima. Ini berarti
ruang lingkup masalah kecil. Masalah kedua
model pembelajaran sains berbasis portofolio
adalah respon yang ditunjukkan oleh siswa
berpengaruh positif terhadap hasil belajar ranah
hanya terbatas pada masalah yang dipaparkan
psikomotorik
oleh pemateri dan guru yang sangat terbatas.
siswa
kelas
XI
SMAN
1
Bangkala.
menjatuhkan pendapat
kelompok
Masalah ketiga adalah kecenderungan siswa
yang hanya aktif berdiskusi adalah ketua dari
3. Afektif
masing-masing kelompok sehingga anggota
Dalam ranah afektif, model pembelajaran
sains
berbasis
portofolio
kelompok passif dalam mengikuti proses
memberikan
pembelajaran. Masalah yang keempat adalah
kesempatan setiap siswa untuk berperan aktif
keterbatasan guru untuk mengetahui bagian
dalam proses pembelajaran. Siswa yang tidak
sub-materi yang kurang dipahami oleh siswa
terbiasa untuk ikut berpartisipasi dalam prsoses
lebih sulit untuk ditentukan.
pembelajaran akan turut aktif karena situasi
Kerangka berpikir yang dibangun pada
dalam kelas yang selama model diterapkan.
awal
Siswa kategori atas dari setiap kelompok akan
peneliti melihat akan adanya hasil belajar fisika
menunjukkan
yang
respon
yang
tinggi
dengan
penelitian
terbangun
menunjukkan
pada
optimisme
pembelajaran
yang
kualitas pertanyaan dan pendapat yang tinggi
menggunakan model pembelajaran berbasis
pula sedangkan siswa dengan kategori rendah
portofolio dengan pembelajaran konvensional
dari setiap kelompok akan menunjukkan respon
yang digunakan di SMA Negeri 1 Bangkala
dengan kualitas respon yang rendah dengan
Kabupaten Jeneponto. Hal ini terbukti dimana
pertanyaan yang biasa saja. Meskipun demikian
peserta didik yang diberi perlakuan dengan
siswa pada kategori rendah tetap menunjukkan
menggunakan model pembelajaran berbasis
keaktifan selama proses pembelajaran.
portofolio mampu memperlihatkan kompetensi
Pada kelas kontrol siswa yang aktif hanya
terbuka, setiap siswa dalam kelompok aktif
terdapat pada kelompok yang mendapatkan
pada saat proses pembelajaran berlangsung. Hal
tugas untuk memaparkan materi. Kelompok
ini ternyata berimplikasi pada keterampilan
yang
hanya
berpikir kritis dan keterampilan berpikir kreatif
yang
peserta didik. Akhirnya diperoleh bahwa model
dimengerti oleh anggota kelompok tersebut.
pembelajaran berbasis portofolio memberikan
Ada beberapa kesalahan yang dilakukan dalam
hasil berupa keterampilan berpikir kritis dan
tidak
menunjukkan
memaparkan
respon
pada
materi
hal-hal
JSPF | 13
keterampilan berpikir kreatif yang berbeda dari
dalam ilmu fisika khususnya dalam ranah
pada pembelajaran konvensional. Hal ini
psikomotorik, sehingga dibutuhkan waktu lebih
sejalan dengan hasil-hasil penelitian serupa
untuk menjelaskan cara penggunaan beberapa
seperti Anwar (2006), mengenai peran model
alat ukur fisika.
pembelajaran
berbasis
portofolio
dalam
meningkatkan prsetasi belajar siswa dan peran
SIMPULAN DAN SARAN
aktif siswa dalam proses pembelajaran, serta
Kesimpulan
Tawil dkk (2009,2010) menemukan model
Berdasarkan
hasil
pengelolahan
meningkatkan kemampuan siswa dalam hal
didapatkan kesimpulan sebagai berikut
kegiatan ilmiah, hasil belajar siswa dalam tiga
1. Hasil belajar fisika peserta didik di SMA
aspek yakni (kognitif, afektif, psikomotor) dan
Negeri 1 Bangkala Kabupaten Jenneponto
keterampilan
yang diajar dengan model pembalajaran
siswa
dalam
hal
menggunakan
dan
pembelajaran IPA berbasis portofolio dapat
sosial
data
penelitian
berbasis
Portofolio
statistik
menyelesaikan masalah secara berkelompok,
sains
mengajukan pertanyaan, menerima saran atau
kognitif
tanggapan, dan menjawab pertanyaan baik dari
sedangkan afektif dan psikomotorik berada
teman kelompok maupun pendidik.
pada kategori sedang.
berada
pada
pada
ranah
daerah
tinggi
Adapun kendala-kendala yang dihadapi di
2. Hasil belajar fisika peserta didik di SMA
lapangan pada saat melaksanakan penelitian
Negeri 1 Bangkala Kabupaten Jenneponto
pertama adalah letak sekolah yang jauh dari
yang
kota sehingga akses internet dan perpustakaan
konvensional
wilayah susah untuk dimanfaatkan oleh siswa.
kognitif
Model pembelajaran sains berbasis portofolio
sedangkan afektif dan psikomotorik berada
yang berpusat pada siswa menitik beratkan
dalam kategori rendah.
kemapuan siswa dalam hal mencari informasi
diajar
dengan
pada
berada
pembelajaran
ranah
pada
pada
daerah
ranah
sedang
3. Hasil belajar fisika peserta didik dalam
menjadi terhambat. Hal dapat diatasi memalui
ranah
kesigapan guru dalam menutupi hal tersebut.
menggunakan model pembelajaran sains
Guru terlebih mengunduh berbagai sumber dari
berbasis portofolio lebih tinggi secara
internet dan membuatkan salinan dari beberapa
signifikan terhadap peserta didik yang
buku untuk digunakan siswa sebagai bahan
diajar dengan pembelajaran konvensional di
referensi. Masalah kedua adalah kurang sarana
SMA
yang tersedia pada sekolah. Beberapa dari alat
Jeneponto.
praktikum di Laboratorium tidak layak pakai
kognitif
Negeri
yang
1
diajar
Bangkala
dengan
Kabupaten
4. Hasil belajar fisika peserta didik dalam
karena rusak. Maslah yang ketiga adalah
ranah
afektif
yang
diajar
dengan
rendahnya pengetahuan awal peserta didik
menggunakan model pembelajaran sains
JSPF | 14
berbasis portofolio lebih tinggi secara
4. Peneliti selanjutnya yang ingin mengkaji
signifikan terhadap peserta didik yang
penelitian yang serupa agar melakukan
diajar dengan pembelajaran konvensional di
penelitian dan pengkajian yang lebih dalam
SMA
dengan
Negeri
1
Bangkala
Kabupaten
Jeneponto.
memilih
materi
pokok
yang
berbeda.
5. Hasil belajar fisika peserta didik dalam
ranah
psikomotri
yang diajar
dengan
menggunakan model pembelajaran sains
berbasis portofolio tidak lebih tinggi secara
signifikan terhadap peserta didik yang
diajar dengan pembelajaran konvensional di
SMA
Negeri
1
Bangkala
Kabupaten
Jeneponto.
Saran
Berdasarkan hasil penelitian yang telah
diperoleh, maka penulis mengajukan saran
sebagai berikut:
1. Sebagai bahan pertimbangan bagi guru
untuk
menerapkan
pembelajaran
sains
berbasis portofolio sebagai salah satu
alternatif dalam proses pembelajaran.
2. Model
Pembelajaran
portofolio
dan
dapat
sains
berbasis
memberikan gambaran
masukan
mengenai
model
pembelajaran aktif dan berdampak positif
yang baik untuk diterapkan di sekolah.
3. Dalam
upaya
penerapan
model
pembelajaran saians berbasis portofolio
hendaknya terlebih dahulu meningkatkan
kemampuan awal khusunya di bidang
psikomotorik khusunya pada bidang kajian
yang
membutuhkan
praktikum
dalam
DAFTAR PUSTAKA
Anwar,
Iftitah. 2006. Skripsi berjudul
Penerapan
Model
Pembelajaran
Berbasis
Portofolio
Dalam
Meningkatkan Prestasi Belajar Biologi
Siswa Kelas Vii SMP Negeri 14
Surakarta Tahun Pelajaran 2005 /
2006. Universitas Sebelas Maret
Surakarta. Skripsi tidak dipublikasikan.
Depdiknas. 2004. Landasan Teori Dalam
Pengembangan Model Pembelajaran.
Jakarta:Direktorat Jenderal Pendidikan
Dasar dan Menengah
Eggen, Paul dan Don Kauchak. 2012. Strategi
dan Model Pembelajaran Mengajarkan
Konten dan Keterampilan Berfikir edisi
ke VI. Jakarta: PT Indeks
Liversidege, Tony. 2009. Teaching Science.
Great Britanian: Sage Publication Ltd.
Purwanto. 2011. Evaluasi Hasil
Yogyakarta: Pustaka Pelajar
Belajar.
Roecker, Lee. 2007. A Science Portfolio.
Journal of College Science Teaching,
Department of Chemistry, Barea
College Vol. XXXVI, No. 4, January
/February 2007. Di akses pada tanggal
9 april 2012
Slameto. 2010. Belajar dan Faktor-faktor yang
Mempengaruhinya. Jakarta: Penerbit
Rineka Citra
Sugiyono, 2007. Statistik untuk Penelitian.
Bandung : Penerbit Alfabeta
proses pembelajaran.
JSPF | 15
________, 2011. Metode Penelitian Kuantitatif,
Kualitatif
dan
Research
and
Development. Bandung : Penerbit
Alfabeta
Supranto, Johanes. 2001. Statistik Teori dan
Aplikasi Jilid 2. Jakarta. Erlangga
Tawil, Muhammad. 2011. Model Pembelajaran
Sains Berbasis Portofolio Disertai
dengan Asesmen. Makassar: Badan
Penerbit UNM
Utsman, Fathor Rachman. 2012. Panduan
Statistika Pendidikan. Jogjakarta. PT
Diva Press.
JSPF | 16
HASIL BELAJAR FISIKA SMA NEGERI 1 BANGKALA KABUPATEN JENEPONTO.
Ahmad Dahlan1), Tawil, Sudarto
Jurusan Fisika Universitas Negeri Makassar
1)
email : Dzargon@ymail.com
ABSTRAK
Penelitian ini adalah penelitian eksperimen sesungguhnya yang bertujuan untuk
mengetahui adanya peranan model pembelajaran sains berbasis portofolio terhadap hasil
belajar fsika SMAN 1 Bangkala Kabupaten Jeneponto. Variabel bebas dalam penelitian ini
adalah model pembelajaran sains berbasis portofolio, sedangkan variable terikatnya adalah
hasil belajar siswa. Populasi penelitian adalah seluruh siswa kelas XI IPA SMA Negeri 1
Bangkala Kabupaten Jeneponto sebanyak tiga kelas. Pengambilan sampel dilakukan secara
random, yaitu random kelas dan terpilih kelas XI IPA 1 sebagai kelas eksperimen dan XI Ipa
2 sebagai kelas kontrol. Desain penelitian yaitu“pretest and posttest control group design”. Data
hasil penelitian diperoleh dengan memberikan tes hasil belajar fsika. Teknik analisis data
yaitu analisis statistik deskriptif dan statistik inferensial. Hasil analisis deskriptif pada gain
skor maksimum menunjukkan gain skor eksperimen adalah 19 gain skor kontrol adalah 18
dan gain skor rata-rata kelas eksperimen dan kelas kontrol adalah 13,23 dan 12,34 dengan
standar deviasi adalah
2,89 dan 2,96. Hasil analisis statistik inferensial dengan
menggunakan uji-t pihak kanan pada taraf signifkan, α = 0,05 diperoleh nilai thitung (4,59) >
ttabel (1,981). Hal ini dapat disimpulkan bahwa hasil belajar peserta didik dalam ranah
kognitif yang diajar dengan model pembelajaran sains berbasis portofolio (PSPB) lebih tinggi
secara positif signifkan terhadap model pembelajaran konvesional pada kelas XI IPA SMA
Negeri 1 Bangkala. Hasil analisis deskriptif pada ranaf afektif menunjukkan skor maksimum
kelas ekxperiment 118 dan pada kelas kontrol 113 dengan rata-rata kelas eksperimen dan
kelas kontrol adalah 98,84 dan 91,25 dengan standar deviasi adalah 9,90 dan 7,30. Hasil
analisis statistik inferensial dengan menggunakan uji-t pihak kanan pada taraf signifkan, α
= 0,05 diperoleh nilai thitung (13,38) > ttabel (1,981). Hal ini dapat disimpulkan bahwa hasil
belajar peserta didik dalam ranah afektif yang diajar dengan model pembelajaran sains
berbasis portofolio (PSPB) lebih tinggi secara positif signifkan terhadap model pembelajaran
konvesional pada kelas XI IPA SMA Negeri 1 Bangkala. Hasil analisis deskriptif pada ranah
psikomotorik skor maksimum kelas eksperiment 207 dan pada kelas kontrol 212 dengan
rata-rata kelas eksperimen dan kelas kontrol adalah 164,68 dan 168,56 dengan standar
deviasi adalah 17,76 dan 16,20. Hasil analisis statistik inferensial dengan menggunakan ujit pihak kanan pada taraf signifkan, α = 0,05 diperoleh nilai thitung (-3,51) < ttabel (1,981). Hal
ini dapat disimpulkan bahwa hasil belajar peserta didik dalam ranah kognitif yang diajar
dengan model pembelajaran sains berbasis portofolio (PSPB) tidak lebih tinggi secara positif
signifkan terhadap model pembelajaran konvesional pada kelas XI IPA SMA Negeri 1
Bangkala.
Kata kunci: Pembelajaran Sains Berbasis Portofolio, hasil belajar
ABSTRACT
This research is a real experiment aimed to investigate the role of portpolio science learning
model to physiscs learning outcomes on student in SMAN 1 Bangkala Jeneponto. The
independent variable in this study is a portpolio science learning model, while the
dependent variable is the student learning outcomes. The study population was all students
of class XI Science SMAN 1 Bangkala Kabupaten Jeneponto three classes. Sampling was
done at random, i.e. random class and class XI IPA 1 was selected as the experimental class
and class XI IPA 2 as controls class. The study design is “pretest and posttest control group”.
The data were obtained by providing test results to learn physics. The data analysis
techniques were due in descriptive and inferential statistics analysing. Descriptive analysis
JSPF | 1
on the gain scores on cognitiive domain indicate gain maximum score is 19, gain
experimental control score is 18 and the average score gain of experimental classes and
control classes were 13,23 and 12.34 has a standard deviation 2.29 and 2,96 . The results of
inferential statistical analysis using t-test on the right side with signifcant level , α = 0.05
was obtained value of tdata (4,59) > ttable (1.981), then H0 is rejected and H1 is accepted . It
can be concluded that Student Learning Outcomes in cognitive domain whose theaced by
Portfolio Science Learning Model are better then conventional Learning in XI IPA degre of
SMA Negeri 1 Bangkala Kabupaten Jeneponto. Descriptive analysis on afective domain
indicate the maximum score is 118 and for control score is 113 and the average score gain
of experimental classes and control classes were 98,84 and 91,25 has a standard deviation
9,90 and 7,30. The results of inferential statistical analysis using t-test on the right side with
signifcant level , α = 0.05 was obtained value of t data (13,38) > ttable (1.981), then H0 is
rejected and H1 is accepted . It can be concluded that Student Learning Outcomes in
afective domain whose theaced by Portfolio Science Learning Model are better then
conventional Learning in XI IPA degre of SMA Negeri 1 Bangkala Kabupaten Jeneponto.
Descriptive analysis on psycomotor domain indicate the maximum score is 207 and for
control score is 212 and the average score gain of experimental classes and control classes
were 164,68 and 168,56 has a standard deviation 17,76 and 16,20. The results of inferential
statistical analysis using t-test on the right side with signifcant level, α = 0.05 was obtained
value of tdata (-3,51) < ttable (1.981), then H0 is rejected and H1 is accepted . It can be
concluded that Student Learning Outcomes in afective domain whose theaced by Portfolio
Science Learning Model are lower then conventional Learning in XI IPA degre of SMA Negeri
1 Bangkala Kabupaten Jeneponto.
Keywords: Portpolio Science Learning Model, learning outcomes
Pendidikan adalah suatu yang sangat
lingkungan tempat pembelajaran dilaksanakan,
penting bagi kemajuan Negara baik dimasa
memiliki
sintaks
sekarang maupun dimasa yang akan datang.
pembalajaran, serta menguraikan aktivitas guru
Usaha menjaga mutu bahkan meningkatkan
dan siswa terkait hubungan keduanya selama
mutu pendidikan terdapat banyak langkah yang
proses pembelejaran.
diambil oleh Negara salah satu diantaranya
Tawil
(2011)
pelaksanaan
kegiatan
menyatakan
bahwa
adalah mengembakan model pembelajaran.
sebuah model pembelajaran secara umum dapat
Model pembelajaran yang dikembangkan tidak
diterapkan pada berbagai disiplin ilmu akan
serta-merta diterapkan di sekolah-sekolah di
tetapi hal ini tidak berarti bahwa suatu model
Indonesia, akan tetapi harus sesuai dengan
pembelajaran
sistem
pembelajaran. Dalam kaitanya terhadap mata
pendidikan
dan
peserta
didik
di
Indonesia.
cocok
untuk
setiap
topik
pelajaran fisika yang termaksud dalam bidang
Model pembelajaran menurut Joyce
kajian sains, pembelajaran sains seharusnya
(2009), Calhoun (2009) dan Eggen (1995)
memiliki prinsip-prinsip tertentu yang mampu
dalam Tawil (2011) dapat disimpimpulkan
untuk memenuhi kebutuhan tercapainya tujuan
sebagai strategi pembelajaran persepektif yang
pembelajaran
dirancang untuk mencapai tujuan pembelajaran.
seperti;
Model
prinsip-prinsip sains, dan teori-teori sains yang
pembelajaran
mencakup
aspek
sains.
pemehaman
Tujuan
pembelajaran
konsep-konsep
sains,
JSPF | 2
taat asas secara mendalam melalui pengalaman
pembelajaran sains berbasis portofolio sangat
belajar praktik-empirik dalam suatu bentuk
valid,
kerja ilmiah.
meningkatkan kemampuan peserta didik dalam
Dalam
suatu
dan
praktis
serta
dapat
mengenai
hal (1) kegiatan ilmiah; (2) hasil belajar peserta
model pembelajaran sains berbasis portofolio
didik dalam tiga aspek yakni kognitif, afektif
yang
(2006)
dan psikomotor, dan (3) keterampilan sosial
menyimpulkan dari hasil penerapan model
peserta didik dalam hal menyelesaikan masalah
pembelajaran berbasis portofolio oleh peneliti
secara berkelompok, mengajukan pertanyaan,
pada peserta didik kelas VII E SMP Negeri 14
menerima
Surakarta, dapat disimpulkan tentang kualitas
pertanyaan baik dari teman kelompok maupun
proses dan hasil belajar biologi materi pokok
guru.
dilakukan
penelitian
efektif,
oleh
Iftitah
Komponen Ekosistem, Peran dan Interaksinya
serta
materi
pokok
dan
menjawab
Dalam sebuah jurnal sains Roecker,
Kepadatan
dkk (2007) menemukan bahwa secara umum
Populasi Manusia terhadap Lingkungan, adalah
portofolio mampu untuk (1) membimbing
sebagai
peserta didik dan fakultas hampir di semua
berikut
pembelajaran
:
Pengaruh
saran/tanggapan,
(1)
berbasis
Penerapan
portofolio
model
mampu
level
dasar
pembelajaran,
(2)
Menjadi
meningkatkan prestasi belajar biologi peserta
instrument yang peserta didik dan fakultas
didik, (2) Penerapan model pembelajaran
bersama-sama mengevaluasi tugas-tugas khusus
berbasis
dan
portofolio
mampu
meningkatkan
pencapaian
tujuan
pembelajaran,
(3)
kualitas proses belajar mengajar biologi peserta
menggambarkan dan memperkenalkan peserta
didik dan (3) Penerapan model pembelajaran
didik
berbasis portofolio mampu meningkatkan peran
menyediakan dokemantasi pembelajaran yang
serta peserta didik dalam kegiatan belajar
dilakukan oleh peserta didik dan (5) Portofolio
mengajar biologi di kelas.
dan tugas-tugas membuat peserta didik menjadi
Sebuah model pembelajaran yang baik
seharusnya
mengembangkan
peserta
didik
dengan
sangat
profesional
(4)
mampu untuk belajar mandiri.
Berdasarkan
uraian
di
atas,
telah
dalam tiga ranah hasil belajar yakni, kognitif,
dilakukan penelitian mengenai peranan model
psikomotor
upaya
pembelaran sains berbasis portofolio terhadap
mengembangkan ketiga hal tersebut hendaknya
hasil belajar fisika. Penelitian dengan judul
peserta didik lebih aktif dalm proses. Model
“Peranan model pembelajaran sains berbasis
pembelajaran sains berbasis portofolio memiliki
portofolio terhadap hasil belajar fisika peserta
keunggulan dalam hal mengembangkan tiga
didik di SMA Negeri 1 Bangkala Kabupaten
ranah dalam hasil belajar. Hal ini sesuai dengan
Jeneponto” .
dan
afektif.
Dalam
hasil penelitian yang dilakukan oleh Tawil dkk
Rumusan masalah penelitian ini adalah:
(2009, 2010) dalam Tawil (2011), Model
JSPF | 3
1. Bagaimana hasil belajar fisika peserta
didik
di
SMA
Negeri
1
Bangkala
di SMA Negeri 1 Bangkala Kabupaten
Jeneponto.
Kabupaten Jeneponto yang diajar dengan
model
pembalajaran
sains
berbasis
Portofolio?
2. Bagaimana hasil belajar fisika peserta
didik
di
SMA
Negeri
1
Bangkala
Kabupaten Jeneponto yang diajar dengan
pembelajaran konvensional?
3. Apakah hasil belajar fisika peserta didik
yang diajar dengan menggunakan model
pembelajaran sains berbasis portofolio
lebih tinggi secara signifikan terhadap
peserta
didik
yang
diajar
dengan
pembelajaran konvensional di SMA Negeri
1 Bangkala Kabupaten Jeneponto?
Tujuan penelitian ini adalah:
METODE PENELITIAN
Jenis penelitian ini adalah true experiment
dengan menggunakan desain pre-post test
control grouph. Pengambilan sampel dan
populasi dilakukan dengan cara penunjukan
secara rambang yang terdiri dari dau kelas pada
kelas XI IPA, dan terpilih dua kelas yang
dijadikan sampel yang mewakili populasi
peserta didik. Pada kelas eksperimen (XI IPA
I) sebanyak 30 peserta didik menggunakan
model Pembelajaran sains berbasis portofolio
dan kelas kontrol (XI IPA II) sebanyak 32
peserta didik yang menggunakan pembelajaran
konvensional.
1. Untuk memperoleh imformasi mengenai
Data-data yang terkumpul kemudian
hasil belajar fisika peserta didik di SMA
diolah dengan menggunakan teknik analisis
Negeri 1 Bangkala Kabupaten Jeneponto
data deskriptif dan inferensial.
yang diajar dengan model pemebalajaran
a. Analisis deskriptif
berbasis portofolio.
Secara deskriptif, digunakan persamaan:
2. Untuk memperoleh imformasi mengenai
hasil belajar fisika peserta didik di SMA
Negeri 1 Bangkala Kabupaten Jeneponto
yang
diajar
dengan
pembelajaran
konvensional.
3. Untuk mengetahui apakah hasil belajar
fisika peserta didik yang diajar dengan
menggunakan model pembelajaran sains
berbasis portofolio lebih tinggi secara
signifikan terhadap peserta didik yang
diajar dengan pembelajaran konvensional
S N−n
¯Χ +t p S N−n
Χ¯ −t p
ttabel, maka H1 diterima dan H0 ditolak.
tersebut
menunjukkan
bahwa
Hal
model
pembelajaran sains berbasis portofolio yang
diterapkan di SMA Negeri 1 Bangkala lebih
tinggi secara positif yang siginifikan terhadap
JSPF | 7
hasil
belajar
kognitif
terhadap
model
pembelajaran konvensional.
b. Ranah Afektif
Data yang diperoleh dari penelitian ini
selain dianalisis secara deskriptif juga dianalisis
secara inferensial dengan uji-t pada taraf
signifikan α = 0,05 yang bertujuan untuk
pengujian hipotesis. Syarat yang harus dipenuhi
sebelum melakukan pengujian hipotesis adalah
pengujian normalitas dan homogenitas. Setelah
dilakukan pengujian diperoleh bahwa data yang
ada berdistribusi normal dan homogen.
Uji
homogenitas
mengetahui
apakah
dilakukan
untuk
kelas eksperimen
dan
kelas kontrol berasal dari populasi yang
homogen. Pada pengujian ini digunakan uji-F
dengan membandingkan nilai varians terbesar
dan nilai varians terkecil. Dari data perhitungan
diperoleh harga Fhitung = 1,84 sedangkan nilai
Ftabel = 1,87 sehingga Fhitung < Ftabel = 1,84 < 1,87.
maka dapat diketahui bahwa nilai yang
diperoleh kedua kelas sampel tesebut berasal
dari populasi yang homogen
Uji
hipotesis
dalam
penelitian
ini
menggunakan uji-t dan diperoleh thitung = 13,38
Pada taraf signifikansi α = 0,05 dengan dk 61,
diperoleh ttabel = 1,981 Oleh karena nilai thitung <
ttabel, maka H1 ditolak dan H0 diterima.
tersebut
menunjukkan
bahwa
Hal
model
pembelajaran sains berbasis portofolio yang
diterapkan di SMA Negeri 1 Bangkala lebih
tinggi secara positif yang siginifikan terhadap
hasil
belajar
afektif
pembelajaran konvensional.
terhadap
model
c. Ranah Psikomotorik
Data yang diperoleh dari penelitian ini
selain dianalisis secara deskriptif juga dianalisis
secara inferensial dengan uji-t pada taraf
signifikan α = 0,05 yang bertujuan untuk
pengujian hipotesis. Syarat yang harus dipenuhi
sebelum melakukan pengujian hipotesis adalah
pengujian normalitas dan homogenitas. Setelah
dilakukan pengujian diperoleh bahwa data yang
ada berdistribusi normal dan homogen.
Uji
homogenitas
mengetahui
apakah
dilakukan
untuk
kelas eksperimen
dan
kelas kontrol berasal dari populasi yang
homogen. Pada pengujian ini digunakan uji-F
dengan membandingkan nilai varians terbesar
dan nilai varians terkecil. Dari data perhitungan
diperoleh harga Fhitung = 1,18 sedangkan nilai
Ftabel = 1,87 sehingga Fhitung < Ftabel = 1,18 < 1,87.
maka dapat diketahui bahwa nilai yang
diperoleh kedua kelas sampel tesebut berasal
dari populasi yang homogen (data selengkapnya
dapat dilihat pada lampiran 11).
Uji
hipotesis
dalam
penelitian
ini
menggunakan uji-t dan diperoleh thitung = -3,51
Pada taraf signifikansi α = 0,05 dengan dk 61,
diperoleh ttabel = 1,981 Oleh karena nilai thitung <
ttabel, maka H1 diterima dan H0 ditolak.
tersebut
menunjukkan
bahwa
Hal
model
pembelajaran sains berbasis portofolio yang
diterapkan di SMA Negeri 1 Bangkala tidak
lebih tinggi secara positif yang siginifikan
JSPF | 8
terhadap hasil belajar psikomotorik terhadap
yang lebih baik dari pada peserta didik yang
model pembelajaran konvensional.
lainnya. Tugas dari tutur sebaya adalah
memberikan pengarahan dan bantuan kepada
sub-kelompok dalam menyelesaikan tugas yang
telah diberikan. Tugas lain dari tutor sebaya
Pembahasan
adalah menyelesaikan permasalahan kecil yang
Model Pembelajaran Sains Berbasis Portofolio
Tahap persiapan Model
Pembelajaran
Sains berbasis portfolio adalah mengetahui
kemampuan awal peserta didik dalam materi
pelajaran fisika. Kemapuan awal ini dapat
dilihat dari hasil belajar siswa semester lalu.
Selanjutnya nilai disusun dari yang terbesar
sampai yang terkecil kemudian siswa dibagi
kedalam 6 kelompok dimana 6 peserta didik
dengan nilai tertinggi menjadi ketua kelompok.
Langkah selanjutnya peserta didik dibagi dalam
setiap kelompok mengikuti aturan pembagian
distribusi normal.
Model
Pembelajaran
Sains
Berbasis
Portofolio diterapkan pada kelas eksperimen
mampu membuat peserta didik menjadi aktif
dalam proses pembelajaran. Hal ini disebakan
oleh model PSPB membagi siswa dalam
kelompok kecil yang terdiri dari 5 sampai 6
orang. Setiap kelompok dibagi lagi menjadi 3
bagian yaitu tutor sebaya (ketua kelompok)
kemudian 2 sub-kelompok yang memilik tugas
yang berbeda. Satu sub-kelompok bertugas
untuk menyelesaikan portofolio penyajian dan
sub-kelompok yang lain mengerjakan LKPD
sekaligus sebagai portofolio dokumentasi.
Tutor sebaya dipilih dari ketua kelompok
karena dianggap memiliki kemampuan awal
muncul dalam proses penyelasaian tugas.
Masalah kecil biasanya tidak akan menjadi
pembahasan dalam kelas konvensional karena
kemungkinan muncul masalah kecil dari setiap
peserta didik besar. Masalah-masalah ini tidak
akan
menjadi
pembahasan
pada
kelas
konvensional dikarenakan imformasi hanya
berasal dari guru akan membutuhkan waktu
yang sangat lama untuk menyelesaikan masalah
tersebut.
Proses pembelajaran yang berlangsung
pada kelas eksperimen dengan menggunakan
model pembelajaran fisika berbasis portofolio.
Pada tahap awal kegiatan pendahuluan, peserta
didik
memperhatikan
mengenai
inti
penjelasan
tujuan
pendidik
pembelajaran,
memberikan masalah berupa motivasi untuk
mengecek pengetahuan awal peserta didik yaitu
peserta didik merespon pertanyaan pendidik.
Pada tahap kedua dan ketiga berupa
kegiatan inti pertama yaitu mengidentifikasi
dan memilih masalah untuk kajian kelas. Pada
tahap ini peserta didik merespon arahan guru
untuk memilih masalah dengan suara terbanyak
untuk bahan kajian. Guru dituntut memiliki
keterampilan dalam menyusu masalah yang
akan diberikan kepeserta didik. Masalah yang
diberikan hendaknya berbeda tetapi memiliki
tujuan yang sama. Sehingga masalah apapun
JSPF | 9
yang nantinya akan dipilih oleh peserta didik
penghargaan dari guru dan mengikuti arahan
akan menuju pada satu tujuan.
guru untuk mempelajari materi selanjutnya di
Pada tahap keempat berupa kegiatan inti
kedua membimbing kelompok untuk bekerja
dan belajar. Pada fase ini peserta didik duduk
bersama
kelompoknya,
memahami
dibagikan,
bersama
membaca
format
kemudian
mengidentifikasi
masalah,
merumuskan
hipotesis
yang
dibimbing
pendidik,
lalu
peserta
Berdasarkan hasil analisis deskriptif terlihat
jelas bahwa ada perbedaan hasil belajar antara
yang
kelas eksperimen dengan kelas kontrol. Hal ini
didik
disebabkan perbedaan perlakuan yang diberikan
merumuskan
terhadap kelas eksperimen dan kelas kontrol.
kerja
hipotesis,
menguji
langsung
didik
1. Kognitif
dan
peserta
variabel,
rumah.
oleh
melakukan
Kelas eksperimen diajar dengan menggunakan
model pembelajaran sains berbasis portofolio
sedangkan
kelas
percobaan untuk membuktikan hipotesis yang
menggunakan
telah
konvensional.
dibuatnya
dan
peserta
didik
menyelesaikan format kerja pembelajaran yang
Model
kontrol
diajar
model
pembelajaran
dengan
pembelajaran
sains
berbasis
belum lengkap mencakup hasil percobaan yang
portofolio mampu membuat hasil belajar siswa
telah dilakukan.
lebih tinggi ini terlihat pada gain skor individu
Pada tahap kelima dan keenam berupa
siswa pada kelas eksperimen dan kelas kontrol
kegiatan inti ketiga yaitu mengembangkan dan
memiliki perbedaan dimana gain skor individu
menyajikan portofolio. Pada tahap ini peserta
tertinggi pada kelas ekesperimen lebih tinggi
didik
dan
yakni 13,35 dibandingkan gain skor individu
mempresentasikan hasil tersebut di hadapan
pada kelas kontrol yakni 12,09. Hal ini terjadi
kelompok yang lain. Bagi peserta didik yang
karena kelas eksperimen diajar menggunakan
menjadi peserta diskusi dapat memberikan
model pembelajaran sains berbasis portofolio
pertanyaan ataupun ataupun tanggapan jika
dapat membuat siswa aktif pada saat proses
kurang memahami apa yang di presentasikan
pembelajaran.
Selain
itu,
kelompok penyaji.
pembelajaran
sains
berbasis
menyiapkan
hasil
diskusinya
Pada tahap ketujuh dan kedelapan yang
merupakan tahap akhir berupa mengevaluasi
melalui
model
portofolio
membuat siswa lebih aktif pada saat proses
pembelajaran.
dan memberikan penghargaan. Pada tahap ini
Mudahnya komunikasi antara sesama
peserta didik dapat memberikan umpan balik
siswa dalam berdiskusi membuat siswa lebih
dari materi yang telah dipelajari, menyebutkan
rileks dan lebih terbuka terhadap materi
hal-hal yang kurang dipahami selama proses
pelajaran.
pembelajaran, memberikan kesimpulan dari
menanyakan hal–hal yang dianggapnya belum
semua materi yang dipelajari hari itu, merespon
difahami kepada teman-teman kelompoknya
Siswa
terlihat
lebih
bebas
JSPF | 10
maupun kepada guru. Seperti yang terjadi pada
untuk
mempermudah
saat peneliti mengajar di kelas eksperimen
belajar
mengajar
selama tujuh kali petemuan diskusi berjalan
praktikum. Hal ini juga dilakukan mengikuti
aktif. Dikatakan aktif karena banyak siswa yang
begiatan belajar-mengajar didalam kelas yang
bertanya dan saling menanggapi baik dalam
dilakukan
satu
mebutuhkan praktikum.
kelompok
maupun
antar
kelompok
oleh
melakukan
yang
guru
kegiatan
membutuhkan
pada
materi
yang
terhadap kelompok lain. Hal ini terlihat jelas
Dalam penerapan model ini pada kelas
dari data hasil pengamatan sikap pada ranah
kontrol, terlihat bahwa siswa juga ikut berperan
afektif.
secara
aktif dalam proses pembelajaran. Akan tetapi
keseluruhan, kualitas pertanyaan siswa di kelas
keluasan dan kedalaman materi yang dibahas
eksperimen lebih baik dari kualitas pertanyaan
tidak sebaik yang tersaji pada kelas eksperimen.
siswa di kelas kontrol. Hal ini disebabkan
Hal ini disebabkan oleh model konvensioanl
karena pada model pembelajaran sains berbasis
yang diterapkan tidak memberikan kesempatan
portofolio memberikan keleluasaan kepada
yang luas untuk siswa agar memperoleh
siswa terhadap materi yang berkaitan.
pengetahuan lebih karena imformasi terkesan
Selain
Setiap
siswa
dari
keaktifan
dalam
ikut
mengalir satu arah yakni dari guru ke siswa.
berperan aktif dalam mempelajari materi.
Kerja sama yang dilakukan hanyasebatas dalam
Seperti yang dijelaskan diatas maka model
bentuk pengambilan data sedangkan pengerjaan
pembelajaran sains berbasis portofolio akan
tugas
memberikan
setiap
konvensional tidak memberikan kesempatan
menuangkan ide dalam kelompok mengenai
kepada siswa untuk memilih masalah yang
materi yang akan dibahas, jika diintegrasikan
hendak siswa selesaikan didalam kelas sehingga
maka dalam suatu kelas akan ada ide yang
siswa tidak memiliki pengetahuan awal untuk
dibahas sebanyak jumlah peserta didik yang
selanjutnya dibangun pada kegiatan yang akan
belajar dalam kelas. Kreativitas pertanyaan
berlanjut didalam kelas
kesempatan
kelompok
untuk
tetap
dilakukan
individu.
Model
akan muncul mulai dari pertanyaan sederhana
Dari penjelasan di atas, terdapat perbedaan
sampai dengan pertanyaan yang kompleks.
pada kelas eksperimen dan kelas kontrol hal ini
Pertanyaan sederhana akan dijawab oleh siswa
terjadi disebabkan siswa pada kelas kontrol
dalam kelompok yang sama secara langsung
menyusun pola pikir dalam belajar terbatas dari
sedangkan pertanyaan yang lebih komplek akan
penjelasan terbatas yang diberikan oleh guru
dijelaskan oleh kelompok yang mengetahui
dan
masalah atau kepada guru.
sedangkan siswa pada kelas eksperimen dengan
kelompok
yang
menjadi
pemateri,
Pada kelas kontrol siswa juga diterapkan
model pembelajaran sains berbasis portofolio
model konvesional yang biasa dilakukan oleh
memberikan peluang kepada siswa untuk
guru disekolah. Siswa dibagi dalam 6 kelompok
mencari
sendiri
masalah
yang
dianggap
JSPF | 11
menarik secara individu maupun kelompok
untuk
mengenai materi yang diajarkan. Oleh karena
menyusun prosedur kerja. Hal ini berdampak
itu,
model
pada hasil belajar psikomotorik yang lebih
pembelajaran sains berbasis portofolio memberi
rendah dibanding kelas kontrol. Model PSPB
kontribusi yang positif terhadap pembelajaran.
membutuhkan pengetahuan awal yang baik,
dapat
dikatakan
bahwasanya
mengembangkan
kreativitas
dalam
Pada analisis statistik inferensial diperoleh
sedangkan pada sarana yang tersedia sekolah
data yang berdistribusi normal dan homogen
tidak memberikan kesempatan serta dukungan
sehingga untuk mengetahui apakah hipotesis
pada siswa dalam proses mengembangkan
yang diajukan diterima atau tidak maka
kemampuan keterampilan psikomotorik.
dilakukan uji-t yang hasilnya
thitung > ttabel,
Berdasarkan penjelasan di atas hampir
sehingga H1 diterima dan H0 ditolak. Ini berarti
tidak menunjukkan perbedaan minat dalam
model pembelajaran sains berbasis portofolio
melakasakan praktikum pada kedua kelas.
berpengaruh positif terhadap hasil belajar ranah
Masing-masing
kognitif siswa kelas XI SMAN 1 Bangkala.
eksperimen dan kelas kontrol menunjukkan
antusisame
peserta
yang
pembelajaran.
2. Psikomotrik
didik
tinggi
Meskipun
pada
kelas
pada
proses
demikian
tetap
terdapat perbedaan antara kelas kontrol dan
Berdasarkan
deskriptif
kelas eksperimen. Kelas eksperimen yang diajar
terlihat jelas bahwa hasil belajar psikomotorik
dengan menggunakan model pembelajaran
kelas eksperimen lebih rendah dibandingkan
sains berbasis portofolio mewadahi siswa untuk
dengan kelas kontrol. Hal ini disebabkan oleh
mendapatkan
perbedaan perlakuan yang diberikan terhadap
praktikum yang baik baik dari teman kelompok
kelas
maupun
eksperiment
menggunakan
berbasis
hasil
model
portofolio
analisis
yang
diajar
pembelajaran
dan
kelas
dengan
kelas
cara
kontrol
kontrol
siswa untuk saling bertukar imformasi dalam
satu kelompok akan tetapi terkadang imformasi
model pembelajran konvensional memiliki skor
psikomotorik lebih tinggi dari pada kelas
experiment. Hal ini terjadi karena pada kelas
menjelaskan
Sedangkan
tata
meskipun tetap memberikan kesempatan pada
Pada kelas kontrol diberikan perlakuan
guru
guru.
mengenai
sains
menggunakan metode konvensional.
konvensional
sumber
cara
penggunaan alat dan prosedur kerja pada
peserta didik lebih banyak dan lebih dalam.
Pada kelas eksperiment peserta didik dituntut
yang diberikan oleh siswa ke siswa lain dalam
satu kelomopok kurang tepat. Masalah ini
bertambah rumit dikarenakan oleh guru tidak
mampu mewadahi semua imformasi yang tidak
tepat baik disebabkan oleh waktu yang terbatas
maupun sikap siswa yang merasa yakin pada
pendapatnya sendiri sehingga guru sulit untuk
memberikan penjelasan yang tepat.
JSPF | 12
Pada analisis statistik inferensial diperoleh
diskusi kelompok pada kelas kontrol. Masalah
data yang berdistribusi normal dan homogen
pertama adalah kecenderungan kelompok lain
sehingga untuk mengetahui apakah hipotesis
berusaha
yang diajukan diterima atau tidak maka
pemapar sehingga waktu yang digunakan untuk
dilakukan uji- t yang hasilnya
thitung < ttabel,
membahas masalah jauh lebih besar sedangkan
sehingga H1 ditolak dan H0 diterima. Ini berarti
ruang lingkup masalah kecil. Masalah kedua
model pembelajaran sains berbasis portofolio
adalah respon yang ditunjukkan oleh siswa
berpengaruh positif terhadap hasil belajar ranah
hanya terbatas pada masalah yang dipaparkan
psikomotorik
oleh pemateri dan guru yang sangat terbatas.
siswa
kelas
XI
SMAN
1
Bangkala.
menjatuhkan pendapat
kelompok
Masalah ketiga adalah kecenderungan siswa
yang hanya aktif berdiskusi adalah ketua dari
3. Afektif
masing-masing kelompok sehingga anggota
Dalam ranah afektif, model pembelajaran
sains
berbasis
portofolio
kelompok passif dalam mengikuti proses
memberikan
pembelajaran. Masalah yang keempat adalah
kesempatan setiap siswa untuk berperan aktif
keterbatasan guru untuk mengetahui bagian
dalam proses pembelajaran. Siswa yang tidak
sub-materi yang kurang dipahami oleh siswa
terbiasa untuk ikut berpartisipasi dalam prsoses
lebih sulit untuk ditentukan.
pembelajaran akan turut aktif karena situasi
Kerangka berpikir yang dibangun pada
dalam kelas yang selama model diterapkan.
awal
Siswa kategori atas dari setiap kelompok akan
peneliti melihat akan adanya hasil belajar fisika
menunjukkan
yang
respon
yang
tinggi
dengan
penelitian
terbangun
menunjukkan
pada
optimisme
pembelajaran
yang
kualitas pertanyaan dan pendapat yang tinggi
menggunakan model pembelajaran berbasis
pula sedangkan siswa dengan kategori rendah
portofolio dengan pembelajaran konvensional
dari setiap kelompok akan menunjukkan respon
yang digunakan di SMA Negeri 1 Bangkala
dengan kualitas respon yang rendah dengan
Kabupaten Jeneponto. Hal ini terbukti dimana
pertanyaan yang biasa saja. Meskipun demikian
peserta didik yang diberi perlakuan dengan
siswa pada kategori rendah tetap menunjukkan
menggunakan model pembelajaran berbasis
keaktifan selama proses pembelajaran.
portofolio mampu memperlihatkan kompetensi
Pada kelas kontrol siswa yang aktif hanya
terbuka, setiap siswa dalam kelompok aktif
terdapat pada kelompok yang mendapatkan
pada saat proses pembelajaran berlangsung. Hal
tugas untuk memaparkan materi. Kelompok
ini ternyata berimplikasi pada keterampilan
yang
hanya
berpikir kritis dan keterampilan berpikir kreatif
yang
peserta didik. Akhirnya diperoleh bahwa model
dimengerti oleh anggota kelompok tersebut.
pembelajaran berbasis portofolio memberikan
Ada beberapa kesalahan yang dilakukan dalam
hasil berupa keterampilan berpikir kritis dan
tidak
menunjukkan
memaparkan
respon
pada
materi
hal-hal
JSPF | 13
keterampilan berpikir kreatif yang berbeda dari
dalam ilmu fisika khususnya dalam ranah
pada pembelajaran konvensional. Hal ini
psikomotorik, sehingga dibutuhkan waktu lebih
sejalan dengan hasil-hasil penelitian serupa
untuk menjelaskan cara penggunaan beberapa
seperti Anwar (2006), mengenai peran model
alat ukur fisika.
pembelajaran
berbasis
portofolio
dalam
meningkatkan prsetasi belajar siswa dan peran
SIMPULAN DAN SARAN
aktif siswa dalam proses pembelajaran, serta
Kesimpulan
Tawil dkk (2009,2010) menemukan model
Berdasarkan
hasil
pengelolahan
meningkatkan kemampuan siswa dalam hal
didapatkan kesimpulan sebagai berikut
kegiatan ilmiah, hasil belajar siswa dalam tiga
1. Hasil belajar fisika peserta didik di SMA
aspek yakni (kognitif, afektif, psikomotor) dan
Negeri 1 Bangkala Kabupaten Jenneponto
keterampilan
yang diajar dengan model pembalajaran
siswa
dalam
hal
menggunakan
dan
pembelajaran IPA berbasis portofolio dapat
sosial
data
penelitian
berbasis
Portofolio
statistik
menyelesaikan masalah secara berkelompok,
sains
mengajukan pertanyaan, menerima saran atau
kognitif
tanggapan, dan menjawab pertanyaan baik dari
sedangkan afektif dan psikomotorik berada
teman kelompok maupun pendidik.
pada kategori sedang.
berada
pada
pada
ranah
daerah
tinggi
Adapun kendala-kendala yang dihadapi di
2. Hasil belajar fisika peserta didik di SMA
lapangan pada saat melaksanakan penelitian
Negeri 1 Bangkala Kabupaten Jenneponto
pertama adalah letak sekolah yang jauh dari
yang
kota sehingga akses internet dan perpustakaan
konvensional
wilayah susah untuk dimanfaatkan oleh siswa.
kognitif
Model pembelajaran sains berbasis portofolio
sedangkan afektif dan psikomotorik berada
yang berpusat pada siswa menitik beratkan
dalam kategori rendah.
kemapuan siswa dalam hal mencari informasi
diajar
dengan
pada
berada
pembelajaran
ranah
pada
pada
daerah
ranah
sedang
3. Hasil belajar fisika peserta didik dalam
menjadi terhambat. Hal dapat diatasi memalui
ranah
kesigapan guru dalam menutupi hal tersebut.
menggunakan model pembelajaran sains
Guru terlebih mengunduh berbagai sumber dari
berbasis portofolio lebih tinggi secara
internet dan membuatkan salinan dari beberapa
signifikan terhadap peserta didik yang
buku untuk digunakan siswa sebagai bahan
diajar dengan pembelajaran konvensional di
referensi. Masalah kedua adalah kurang sarana
SMA
yang tersedia pada sekolah. Beberapa dari alat
Jeneponto.
praktikum di Laboratorium tidak layak pakai
kognitif
Negeri
yang
1
diajar
Bangkala
dengan
Kabupaten
4. Hasil belajar fisika peserta didik dalam
karena rusak. Maslah yang ketiga adalah
ranah
afektif
yang
diajar
dengan
rendahnya pengetahuan awal peserta didik
menggunakan model pembelajaran sains
JSPF | 14
berbasis portofolio lebih tinggi secara
4. Peneliti selanjutnya yang ingin mengkaji
signifikan terhadap peserta didik yang
penelitian yang serupa agar melakukan
diajar dengan pembelajaran konvensional di
penelitian dan pengkajian yang lebih dalam
SMA
dengan
Negeri
1
Bangkala
Kabupaten
Jeneponto.
memilih
materi
pokok
yang
berbeda.
5. Hasil belajar fisika peserta didik dalam
ranah
psikomotri
yang diajar
dengan
menggunakan model pembelajaran sains
berbasis portofolio tidak lebih tinggi secara
signifikan terhadap peserta didik yang
diajar dengan pembelajaran konvensional di
SMA
Negeri
1
Bangkala
Kabupaten
Jeneponto.
Saran
Berdasarkan hasil penelitian yang telah
diperoleh, maka penulis mengajukan saran
sebagai berikut:
1. Sebagai bahan pertimbangan bagi guru
untuk
menerapkan
pembelajaran
sains
berbasis portofolio sebagai salah satu
alternatif dalam proses pembelajaran.
2. Model
Pembelajaran
portofolio
dan
dapat
sains
berbasis
memberikan gambaran
masukan
mengenai
model
pembelajaran aktif dan berdampak positif
yang baik untuk diterapkan di sekolah.
3. Dalam
upaya
penerapan
model
pembelajaran saians berbasis portofolio
hendaknya terlebih dahulu meningkatkan
kemampuan awal khusunya di bidang
psikomotorik khusunya pada bidang kajian
yang
membutuhkan
praktikum
dalam
DAFTAR PUSTAKA
Anwar,
Iftitah. 2006. Skripsi berjudul
Penerapan
Model
Pembelajaran
Berbasis
Portofolio
Dalam
Meningkatkan Prestasi Belajar Biologi
Siswa Kelas Vii SMP Negeri 14
Surakarta Tahun Pelajaran 2005 /
2006. Universitas Sebelas Maret
Surakarta. Skripsi tidak dipublikasikan.
Depdiknas. 2004. Landasan Teori Dalam
Pengembangan Model Pembelajaran.
Jakarta:Direktorat Jenderal Pendidikan
Dasar dan Menengah
Eggen, Paul dan Don Kauchak. 2012. Strategi
dan Model Pembelajaran Mengajarkan
Konten dan Keterampilan Berfikir edisi
ke VI. Jakarta: PT Indeks
Liversidege, Tony. 2009. Teaching Science.
Great Britanian: Sage Publication Ltd.
Purwanto. 2011. Evaluasi Hasil
Yogyakarta: Pustaka Pelajar
Belajar.
Roecker, Lee. 2007. A Science Portfolio.
Journal of College Science Teaching,
Department of Chemistry, Barea
College Vol. XXXVI, No. 4, January
/February 2007. Di akses pada tanggal
9 april 2012
Slameto. 2010. Belajar dan Faktor-faktor yang
Mempengaruhinya. Jakarta: Penerbit
Rineka Citra
Sugiyono, 2007. Statistik untuk Penelitian.
Bandung : Penerbit Alfabeta
proses pembelajaran.
JSPF | 15
________, 2011. Metode Penelitian Kuantitatif,
Kualitatif
dan
Research
and
Development. Bandung : Penerbit
Alfabeta
Supranto, Johanes. 2001. Statistik Teori dan
Aplikasi Jilid 2. Jakarta. Erlangga
Tawil, Muhammad. 2011. Model Pembelajaran
Sains Berbasis Portofolio Disertai
dengan Asesmen. Makassar: Badan
Penerbit UNM
Utsman, Fathor Rachman. 2012. Panduan
Statistika Pendidikan. Jogjakarta. PT
Diva Press.
JSPF | 16