Konsep Parkir perdagangan dan jasa di Ma

BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Parkir adalah tempat pemberhentian kendaraan dalam
jangka waktu pendek atau lama, sesuai dengan kebutuhan
pengendara. Parkir merupakan salah satu unsur prasarana
transportasi yang tidak terpisahkan dari sistem jaringan
transportasi,

sehingga

pengaturan

parkir

akan

mempengaruhi kinerja suatu jaringan, terutama jaringan
jalan raya. Daerah perkotaan dengan kepadatan penduduk
dan tingkat ekonomi yang tinggi mengakibatkan tingkat
kepemilikan kendaraan pribadi yang tinggi pula. Apabila

kondisi ini didukung dengan kebijakan pemerintah dalam
manajemen lalu lintas yang tidak membatasi penggunaan
mobil pribadi, maka akan mendukung pelaku pergerakan
untuk selalu menggunakan kendaraan pribadi. Hal ini akan
menimbulkan kebutuhan lahan parkir yang besar pada zona
tarikan

sebagai

contoh

pada

daerah

pusat

bisnis

(CBD, Central Business District).

Timbulnya permasalahan parkir di kota-kota besar
menuntut

para

ahli

transportasi

untuk

betul-betul

memahami parkir. Konsep dan karakteristik parkir, analisis
kebutuhan parkirr, perencanaan geometrik lahan parkir, dan
kebijakan parkir merupakan materi bisa diimplementasikan
untuk menangani permasalahan parkir.
Aspek

parkir


tempat/kawasan

sangatlah

perdagangan

erat

kaitannya

dan

jasa

dengan

dimana

pelayanan


suatu

negara

mengembangkan transportasi yang baik untuk membantu kegiatan
beraktivitas sehari-hari masyarakat luas khususnya membantu dalam proses
kegiatan perkotaan dengan mengembangkan pelayanan yang berbasis

1

teknologi dan mengembangkan manajemen/konsep parking yang ramah
lingkungan dan berkelanjutan. Perkembangan parkir perdagangan dan jasa
di perkotaan suatu negara yang selalu menjadi daya tarik yaitu aspek
kenyamanan dan daya fungsi lahan yang dimiliki oleh suatu negara karena
memiliki karakteristik yang berbeda dengan negara-negara serta negaranegara maju selalu mengembangkan parkir yang berbasis teknologi dan
memiliki kualitas baik dan fungsi yang berperan penting dalam kemajuan
negara itu sendiri. Maka dari itu proses pengukuran tingkat perbedaan
diperlukan dibutuhkan untuk perbandingan atau benchmarking di negaranegara yang terkenal akan transportasi berteknologi tinggi dan mampu
memudahkan masyarakat/pemerintah sebagai acuan sebagai tolak ukur

untuk

membangun

dan

mengembangkan

aspek

parker

khusunya

perdagangan dan jasa dalam konsep ataupun manajemen parkir di
Indonesia khususnya di Kota Makassar.
B. Tujuan Kegiatan Benchmarking
1. Untuk mengetahui konsep Parkir perdagangan dan jasa di Makassar,
Malaysia dan Singapura.
2. Untuk melakukan perbandingan (Konparasi) parkir perdagangan dan jasa

di Makassar, Malaysia dad Singapura.
C. Manfaat Kegiatan Benchmarking
1. Bagi Mahasiswa, kegiatan Benchmarking digunakan sebagai pembelajaran
langsung (survey primer) untuk mengetahui konsep parkir perdagangan
dan jasa di Malaysia dan Singapura. Adapun output dari kegiatan
Benchmarking digunakan untuk mengkomparasikan konsep parkir
perdagangan dan jasa di Indonesia dengan pengembangan parkir
perdagangan dan jasa di Malaysia dan Singapura.
2. Bagi Civitas Akademik, hasil kegiatan Benchmarking dapat digunakan
sebagai referensi dalam melihat pengembangan parkir perdagangan dan
jasa di yang di terapkan di Malaysia dan Singapura.
D. Waktu & Lokasi Kegiatan

2

Lokasi kegiatan ini dilaksanakan pada 2 negara yakni Malaysia dan
Singapura, adapun untuk waktu kegiatan ini berlangsung selama 5 hari yaitu
dimulai pada 25 Januari sampai 29 Januari 2016. Waktu penelitian tersebut
mencakup tahap perjalanan sampai pada tahap pelaksanaan kegiatan.


E. Rute Perjalanan
Dalam kegiatan ini berlangung selama 5 hari, berikut adalah rute
perjalanannya:
 Hari Pertama (Senin, 26 januari 2016)
13.00-16.15

: Check in, Sultan Hasanuddin Internasional Airport
Makassar.

16.15 - 19.25 : Makassar- Kuala Lumpur
20.00 - 21.30 : Makan Malam Di Restoran Lokal
21.30

: Menuju Hotel Puteri Park Untul Untuk Istirahat

 Hari Kedua (Selasa, 27 januari 2016)
07.00 - 08.00 : Breakfast
08.00 – 12.00 : Kunjungan resmi ke Universitas malaya
12.00 – 14.00 : Shalat dan makan siang
14.00 - 17.00 : Kunjungan ke KBRI kuala lumpur

15.00 – 17.00 : City Tour ke Menara Petronas/ twin tower
17.00 - 21.30 : Berkeliling ke bukit bintang/ sungai wang
21.30 - 22.30 : Shalat dan makan malam
22.30

: Menuju Singapura

 Hari Ketiga ( Rabu, 28 januari 2016 )
08.00 – 10.00 : Breakfast
09.00 – 12.00 : Proses Imigrasi Singapura
12.00 – 12.30 : City Tour
 Patung Merlion
 Marina Bay Sand
 Esplanade
3

13.00 – 14.00 : Makan Siang Di Restoran All Ming
15.00 – 17.00

: Belanja Souvenir(Bugis Street/Orchard Road, China

Town)

18.00 – 21.30 : Sentosa Island (Universal Studio dan Wings Of Time)
21.30

: Kembali Ke Malaysia Kota Johor Baru Dan
Menginap Di Hotel Tropical Inn.

 Hari Keempat (28 januari 2016 ) :
08.00 – 11.00 : Breakfast
11.00 – 17.00 : Perjalanan Kembali Ke Kuala Lumpur (Malaysia)
17.00 – 20.00 : City Tour
 Pasar Seni
 China Town
20.00

: Kembali ke Puteri Park Hotel

 Hari Kelima (29 Januari 2016 ) :
07.00 – 10.00 : Breakfast Dan Check Out

10.00 – 11.00 : Menuju Ke Pusat Pemerintahan Malaysia (Putra Jaya)
11.00 – 12.00 : Bandara KLIA
12.30 – 16.00

: Menuju Makassar.

4

BAB II
TINJAUN PUSTAKA

A. Parkir
1. Pengertian Parkir
Parkir adalah keadaan tidak bergerak suatu kendaraan yang bersifat
sementara karena ditinggalkan oleh pengemudinya.Secara hukum dilarang
untuk parkir di tengah jalan raya, namun parkir di sisi jalan umumnya
diperbolehkan. Fasilitas parkir dibangun bersama-sama dengan kebanyakan
gedung, untuk memfasilitasi kendaraan pemakai gedung.Termasuk dalam
pengertian parkir adalah setiap kendaraan yang berhenti pada tempattempat tertentu baik yang dinyatakan dengan rambu lalu lintas ataupun
tidak, serta tidak semata-mata untuk kepentingan menaikkan dan/atau

menurunkan orang dan/atau barang.
Parkir adalah tempat pemberhentian kendaraan dalam
jangka waktu pendek atau lama, sesuai dengan kebutuhan
pengendara. Parkir merupakan salah satu unsur prasarana
transportasi yang tidak terpisahkan dari sistem jaringan
transportasi,
sehingga
pengaturan
parkir
akan
mempengaruhi kinerja suatu jaringan, terutama jaringan
jalan raya.
2. Fasilitas Parkir
Fasilitas parkir untuk umum di luar badan jalan dapat berupa taman
parkir dan/atau gedung parkir. Penetapan lokasi dan pembangunan fasilitas
parkir untuk umum, dilakukan dengan memperhatikan rencana umum tata
5

ruang daerah, keselamatan dan kelancaran lalu lintas, kelestarian
lingkungan, dan kemudahan bagi pengguna jasa.Penyelenggaraan fasilitas
parkir untuk umum dilakukan oleh pemerintah, badan hukum negara atau
warga negara.Penyelenggara fasilitas parkir untuk umum dapat memungut
biaya terhadap penggunaan fasilitas yang diusahakan.
Fasilitas parkir berbentuk:
 Parkir di pinggir jalan
 Parkir di luar badan jalan
3. Perlengkapan ruang parkir
Penahan ban agar kendaraan untuk menahan roda sebagai batas paling
jauh kendaraan masuk ruang parkir, ruang parkir dilengkapi dengan:
a. Marka
Marka parkir berupa garis utuh mengelilingi ruang parkir, bisa
berwarna kuning ataupun garis putih, atau garis paralel untuk ruang parkir
tegak lurus atau membentuk sudut. Khusus untuk penderita cacat harus
dilengkapi dengan marka simbol penderita cacat dan dilengkapi dengan
rambu yang menunjukkan bahwa ruang parkir tersebut khusus untuk
penderita cacat.
b. Stopper parkir
Untuk mempermudah kendaraan masuk dan keluar dari ruang parkir,
diberikan penahan roda yang tidak terlalu tinggi ataupun terlalu rendah
sehingga kendaraan tidak kebablasan mundur atau maju karena keterbatasan
jarak pandang. Stopper dapat juga berupa bagian jalan yang turunkan seperti
yang banyak digunakan di terminal, stasiun pengisian bahan bakar,
khususnya untuk pengisian bahan bakar gas.
c. Kebijaksanaan Parkir
Beberapa kebijakan parkir yang diterapkan diberbagai Negara, antara
lain:
1. Kebijakan tarip parkir yang ditetapkan berdasarkan lokasi dan waktu,
semakin dekat dengan pusat kegiatan/kota tarip lebih tinggi, demikian

6

juga semakin lama semakin tinggi. Kebijakan ini diarahkan untuk
mengendalikan jumlah pemarkir dipusat kota/pusat kegiatan dan
mendorong penggunaan angkutan umum.
2. Kebijakan pembatasan ruang parkir, terutama didaerah pusat kota ataupun
pusat kegiatan. Kebijakan ini biasanya dilakukan pada parkir dipinggir
jalan yang tujuan utamanya untuk melancarkan arus lalu lintas, serta
pembatasan ruang parkir di luar jalan yang dilakukan melalui IMB/Ijin
Mendirikan Bangunan.
3. Kebijakan penegakan hukum yang tegas terhadap pelanggar ketentuan
dilarang parkir dan dilarang berhenti serta pemarkir di luar tempat yang
ditentukan untuk itu. Bentuk penegakan hukum dapat dilakukan melalui
penilangan ataupun dengan gembok roda.
d. Sistem Informasi Parkir
Sistem Informasi Parkir adalah suatu sistem informasi yang
mengorganisasikan serangkaian prosedur dan metode yang dirancang untuk
menghasilkan, menganalisa, menyebarkan dan memperoleh informasi guna
mendukung pengambilan keputusan mengenai perparkiran.
Dari definisi yang telah disebutkan dapat disimpulkan bahwa Sistem
Informasi Parkir yaitu suatu sistem yang dapat memberikan informasi
mengenai data yang diolah dalam proses per-parkiran beserta laporannya.
Adapun prosesnya antara lain input data nomor kendaraan bermotor, data
ketersediaan lahan parkir, data biaya parkir ,beserta laporan – laporan yang
menyertai dalam setiap proses parkir.
B. Aturan Parkir Kota Makassar
1. Wewenang Pengolaan
Wewenang pengelolaan parkir tepi jalan umum di atur oleh
pemerintah Kota Makassar diantaranya sebagai berikut,
a. Titik / tempat-tempat parkir;
b. Pembagian tempat parkir;

7

c. Pengelompokan jenis kendaraan pengguna tempat dan jasa parkir;
d. Pengguna areal / pelataran parkir;
e. Tanda / garis tempat parkir;
f. Struktur Tarif Jasa penggunaan / pemanfaatan fasilitas parkir;
g. Perbaikan / rehabilitasi sarana dan prasarana parkir;
h. Pemasangan dan pemanfaatan fasilitas parkir.

2. Jenis Pungutan Dan Tarif Jasa
(1) Jenis pungutan dan tarif jasa parkir ditetapkan oleh Direksi;
(2) Direksi dapat menetapkan tarif progresif pada tempat dan waktu tertentu;
(3) Tarif progresif dimaksud ayat (2) pasal ini dapat dikenakan kepada orang
atau badan hukum;
(4) Penetapan dimaksud ayat (1) dan (2) pasal ini, diberlakukan setelah
mendapat persetujuan Walikota dengan memperhatikan pertimbangan Badan
Pengawas.
3. Larangan Dan Kewajiban
(1) Dilarang menempatkan kendaraan bermotor dan atau alat angkut lainnya di
luar tempat parkir yang ditetapkan;
(2) Dilarang Mengotori/merusak tempat parkir;
(3) Dilarang melakukan kegiatan lain selain kegiatan perparkiran pada tempat
parkir kecuali mendapat izin Direksi.
Pengguna tempat parkir dan juru parkir diwajibkan :
a. Menjaga keamanan, ketertiban, dan kebersihan tempat parkir;

8

b. Menempatkan kendaraan dengan teratur sehingga tidak menggangu
lalulintas orang, barang dan kendaraan;
c. Menataati ketentuan jasa dan tarif parkir yang berlaku;
d. Juru parkir wajib memberi karcis parkir kepada pengguna tempat parkir;
e. Juru parkir wajib menggunakan seragam dan atau tanda pengenal yang
ditetapkan oleh Direksi.

4. Ketentuan Pidana
(1) Pelanggaran Pasal 9 dan 10 Pereaturan Daerah ini diancam dengan
hukuman kurungan selam-lamnya 6 (enam) bulan atau dendaa sebanyakbanyaknya Rp 50 000 000,- (lima puluh juta rupiah);
(2) Denda sebagaimana dimaksud ayat (1) Pasal ini disetor seluruhnya ke kas
daerah;
(3) Selain sanksi sebagaimanan dimaksud ayat (1) pasal ini, pelanggaran atas
Peraturan Daerah ini dijatuhkan sanksi administrasi sesuai ketentuan peraturan
perundang-undangan yang berlaku.
C. Regulasi Parkir Malaysia
Pengaturan Parkir di Malaysia sangat di perketat dengan aturan oleh
kerajaan, denga perancangan dan perencanaan yang matang pihak pengelolah
parkiran perdaganan dan jasa memiliki aturan-aturan terten lebih singkat
sebagai berikut,
1. pajak parkir
Pajak parkiran memiliki beberapa kriteria yakni,
 Pajak jam pertama sebayak RM 3.00
 Jam berikutnya sebanyak 2.00

9

 Sekali masuk antara jam 5 pm-6.59 pm sebanyak RM 4.00
 Menghilangkan tiket di denda sebanyak RM 30.00
2. Aturan lainya
 Kendaraan diberikan waktu 15 menit untuk keluar dari petak
parkiran setelah membayar uang parkir.
 Menjaga kebersihan parkir
 Dilarang merusak fasilitas parkir
D. Regulasi Parkiran di Singapura
Singapura memiliki pengatuan yang lebih ketat utamnay asalah parkiran di
area perdaganagn dan jasa, berikut aturan-aturan singkat,
 Biaya pajak parkt $ 2.00 tiap setengah jam pada hari senin-sabtu jam
8.30 am-5.00pm
 Biaya pajak parkir $ 1.00 tiap setengah jam pada hari senin-sabtu
5.00pm-10.00 pm
 Biaya pada hari minggu $ 1.00 tiap setengah jam (public Holiday)
 Dilatrang merokok kecuali sekitar area rokok yang dilengkapi tempat
punting rokok
 Dilarang membuang sampah
 Dilarang merusak fasilitas parkir
 Menempatkan kendaraan sesuai denga yellow line/garis petunjuk
parkir.
 Menyediakan kupon/smart card untuk pembayaran parkir

10

BAB III
GAMBARAN UMUM
A. Kota Makassar, Indonesia
1. Geografis
Kota Makassar adalah Ibu Kota Provinsi Sulawesi Selatan, yang
terletak di bagian Selatan Pulau Sulawesi, atau di tengah-tengah Indonesia
dahulu disebut Ujung Pandang, yang terletak antara antara 119°18'38”
sampai 119°32'31”Bujur Timur dan antara 5°30'30” sampai 5°14'49”
Lintang Selatan, yang secara administrasi berbatasan dengan
 Sebelah Utara berbatasan Dengan Kabupaten Maros
 Sebelah Timur berbatasan Kabupaten Maros dan Kabupaten Gowa
 Sebelah Selatan berbatasan Kabupaten Gowa dan Kabupaten Takalar
 Sebelah Barat berbatasan Selat Makassar.
Luas Wilayah Kota Makassar tercatat 175,8 km 2. Luas laut dihitung
dari 12 mil dari daratan sebesar 29,9 Km2, dengan ketinggian topografi
dengan kemiringan 0% sampai 9%. Terdapat 12 pulau-pulau kecil, 11
diantaranya telah diberi nama dan 1 pulau yang belum diberi nama. Kota
Makassar memiliki garis pantai kurang lebih 100 km yang dilewati oleh
dua sungai yaitu Sungai Tallo dan Sungai Jeneberang.
2. Kependudukan
Penduduk Kota Makassar tahun 2014 tercatat sebanyak 1.429.242
jiwa yang terdiri dari 706.814 laki-laki dan 722.428 perempuan.
Sementara itu jumlah penduduk Kota Makassar tahun 2013 tercatat
sebanyak 1.408.072 jiwa. Komposisi penduduk menurut jenis kelamin
dapat ditunjukkan dengan rasio jenis kelamin. Rasio jenis kelamin
11

penduduk Kota Makassar pada tahun 2014 yaitu sekitar 97,84 persen,
yang berarti setiap 100 penduduk wanita terdapat 98 penduduk lakilaki. Penyebaran penduduk Kota Makassar dirinci menurut kecamatan,
menunjukkan bahwa penduduk masih terkonsentrasi di wilayah
Kecamatan Biringkanaya, yaitu sebanyak 190.829 atau sekitar 13,35
persen dari total penduduk, disusul Kecamatan Tamalate sebanyak
186.921 jiwa (13,08 persen). Kecamatan Rappocini sebanyak 160.499
jiwa (11,23 persen) dan yang terendah adalah Kecamatan Ujung
Pandang sebanyak 28.053 jiwa (1,96 persen).Ditinjau dari kepadatan
penduduk Kecamatan Makassar adalah terpadat yaitu 33.339 jiwa per
km persegi, disusul Kecamatan Mariso (32.048 jiwa per km persegi),
Kecamatan Mamajang (26.905 jiwa per km persegi). Sedang
Kecamatan Tamalanrea merupakan kecamatan dengan kepadatan
penduduk terendah yaitu sekitar 3.438 jiwa per km persegi, kemudian
Kecamatan Biringkanaya 3.957 jiwa per km persegi), Kecamatan
Manggala (5.447 jiwa per km persegi), Kecamatan Ujung Tanah (8.170
jiwa per km persegi), dan Kecamatan Panakkukang 8.570 jiwa per km
persegi. Wilayah-wilayah yang kepadatan penduduknya masih rendah
tersebut

masih

memungkinkan

untuk

pengembangan

daerah

pemukiman terutama di 3 (tiga) kecamatan yaitu Biringkanaya,
Tamalanrea, dan Manggala. untuk lebih jelasnya perhatikan tabel
berikut ini:
Tabel 3.1 Distribusi dan Kepadatan Penduduk di Kota Makassar
No.

1
2
3
4
5
6
7
8
9

Kelurahan

Mariso
Mamajang
Tamalate
Rappocini
Makassar
Ujung Pandang
Wajo
Bontoala
Ujung Tanah

Luas
Wilayah
(Km2)
1.82
2.25
20.21
9.23
2.52
2.63
1.99
2.1
5.94

Jumlah
Penduduk
(jiwa)
58.327
60.537
186.921
160.499
84.014
28.053
30.506
55.937
48.531

Kepadatan
Penduduk
(jiwa/Km2)
32.048
26.905
9.249
17.389
33.339
10.667
15.330
26.637
8.170

12

10
11
12
13

Tallo
Panakkukang
Manggala
Biringkanaya

5.83
17.05
24.14
48.22

137.997
146.121
131.500
190.829

23.670
8.570
5.447
3.957

14

Tamalanrea
31.84
109.471
jumlah
175.77
1.429.243
Sumber: Kota Makassar Dalam Angka 2015

3.438
8131

Grafik 3.1 Distribusi Dan Kepadatan Penduduk Di Kota Makassar
maris o
mamajang
tamalate
5.25%
rappocini
1.04%1.28%
11.50%
1.43%
makas s ar
18.11%
1.50% ujung pandang
1.13% wajo
bontoala
1.19% ujung tanah
27.43%
9.70%
3.38% tallo
3.32% panakkukang
manggala
biringkanaya
13.73%
tamalanrea

3.

Perkembangan ekonomi
Kota Makassar terus bergerak dengan kemajuan ekonomi yang
stabil. Di tengah lambatnya ekonomi yang terjadi di hampir seluruh
wilayah Indonesia karena pengaruh ekonomi global yang sedang
mengalami krisis, Kota Makassar tetap menunjukkan laju pertumbuhan
yang signifikan. Sebagai ibukota provinsi sekaligus sentral transaksi
perekonomian jugalah yang menjadikan kota Makassar pada posisi
paling strategis dimana Sektor perdagangan, hotel, restoran dan industri
menjadi penyumbang pertumbuhan ekonomi yang paling utama di kota
berjuluk kota daeng ini Untuk lebih jelasnya perhatikan tabel berikut ini,
perkembangan dan pertumbuhan ekonomi kota makassar.
Tabel 3.3 Perkembangan dan Pertumbuhan Ekonomi Kota Makassar
TAHUN

PDRB ADH
BERLAKU
(Juta Rp)

PERKEMBAN
GAN (Persen)

2009
31.263.651,65
19,93
2010
37.007.451,94
18,37
2011
43.428.149,82
17,35
2012
50.702.400,57
16,75
2013
58.802.552,53
15,98
Sumber: Kota Makassar Dalam Angka 2015

PDRB ADH
KONSTAN
(Juta Rp)
14.798.187,68
16.252.451,43
17.820.697,97
19.582.060,39
21.327.227,88

PERTUMBU
HAN
EKONOMI
(Persen)
9,20
9,83
9,65
9,88
8,91

13

4. Sistem perkotaan
a. Struktur ruang kota makassar
Rencana struktur ruang kota makassar terdiri dari
1) Rencana sistem perkotaan, terdiri dari:
 Pusat pelayanan kota (PPK) terdiri dari PPK I-III
 Subpusat Pelayanan Kota (Sub PPK) terdiri dari Sub PPK I-X
 Pusat

pelayanan

kota

meliputi

pelayanan

perkantoran,

pemerintahan, perdagangan dan jasa dengan skala lingkugan,
pelayannan sosial dan budaya, serta perumahan yang tersebar
di setiap kelurahan.
2) Rencana sistem jaringan transportasi, terdiri dari :
 Rencana sistem transportasi darat
 Rencana sistem transportasi laut
 Rencana sistem transportasi udara.
3) Rencana prasarana lainnya, terdiri atas:
 rencana sistem jaringan energi/kelistrikan,
 rencana sistem jaringan telekomunikasi,
 rencana sistem jaringan sumber daya air,
 sistem jaringan pengelolaan sumber daya air,
 sistem infrastrukstur perkotaan
b. Rencana pola ruang kota makassar
1) rencana pengembangan kawasan lindung
 kawasan lindung yang merupakan kawasan resapan air;
 kawasan perlindungan setempat, meliputi: kawasan sempadan
pantai, kawasan sempadan sungai, kawasan sempadan danau
atau waduk;
 rencana ruang terbuka hijau: ruang terbuka hijau privat sebesar
20% luas wilayah dan ruang terbuka hijau publik sebesar 10%
luas wilayah;
 kawasan cagar budaya;

14

 kawasan rawan bencana, meliputi kawasan rawan banjir,
kawasan rawan abrasi, kawasan rawan tsunami, kawasan rawan
gelombang pasang;
 kawasan lindung lainnya, meliputi: kawasan konservasi
wilayah pesisir dan pulau-pulau kecil, kawasan konservasi
perairan, kawasan konservasi maritim
2) Kawasan Budidaya, terdiri dari:
 kawasan peruntukan perumahan;
 kawasan peruntukkan perdagangan dan jasa;
 kawasan peruntukan perkantoran;
 kawasan peruntukan industri;
 kawasan peruntukan pergudangan;
 kawasan peruntukan pariwisata;
 kawasan peruntukan ruang terbuka non hijau (RTNH);
 kawasan peruntukan ruang evakuasi bencana;
 kawasan peruntukan ruang bagi kegiatan sektor informal; dan
 kawasan peruntukan lainnya.
3) Kawasan strategis di wilayah Kota Makassar terdiri dari:
 Kawasan strategis dari sudut pertumbuhan ekonomi, meliputi :
kawasan strategis bisnis pusat kota, kawasan strategis bisnis
losari, kawasan strategis bisnis global, kawasan strategis
pelabuhan, kawasan strategis bandar udara, kawasan strategis
maritim.
 Kawasan strategis dari sudut kepentingan sosial budaya,
meliputi : kawasan strategis wisata pulau, kawasan strategis
Fort Rotterdam.
 Kawasan strategis dari sudut kepentingan pendayagunaan
sumber daya alam dan teknologi tinggi.
 Kawasan strategis dari sudut kepentingan fungsi dan daya
dukung lingkungan hidup, meliputi: kawasan strategis Sungai
Jene’berang, kawasan strategis Sungai Tallo, kawasan strategis
lindung Lakkang, kawasan strategis koridor pesisir mencakup:
kawasan reklamasi utara, kawasan reklamasi pelabuhan,
kawasan reklamasi barat, kawasan reklamasi selatan.
5. Isu-isu perkotaan

15

a. Pelaksanaan Tata Ruang di Kota Makassar saat ini belum sesuai Perda
Nomor 6 Tahun 2006 tentang Tata Ruang Kota Makassar, dimana
dalam penelitian banyak ditemukan penggunaan ruang yang tidak
sesuai dengan peruntukan sehingga penataan ruang dan lingkungan di
Kota Makassar ke depan semakin hari semakin rumit.
b. Peranan pemerintah dalam pengendalian Tata ruang di Kota Makassar
dari segi pembuatan dan penyusunan sudah ada dengan adanya RTRW
dan Perda Nomor 6 Tahun 2006 tentang Tata Ruang Kota Makassar,
namun bahwa didalam mengimplementasikan kedua hal tersebut
pemerintah belum ada keinginan untuk melaksanakannya dengan baik
karena adanya kepentingan sesaat dari pemerintah yang berkuasa dan
ego dari setiap instansi serta tidak adanya koordinasi antar instansi.
c. Peranan masyarakat dalam pengendalian Tata Ruang di Kota Makassar
secara umum bahwa pengendalian tata ruang oleh masyarakat
dipengaruhi oleh kesadaran hukum, budaya, sosial ekonomi dan
potensi masyarakat. Kesadaran hukum masyarakat akan hal ini masih
sangat dipengaruhi oleh faktor ekonomi dan budaya sehingga untuk
mewujudkan tata ruang dan lingkungan hidup belum bisa diwujudkan.
Disisi lain bahwa penyaluran aspirasi rakyat baru sebatas didengarkan
sehingga partisipasi masyarakat

tidak terlalu mendukung penataan

ruang dan lingkungan hidup.
d. Diharapkan supaya pemerintah konsisten dalam pengalihan lahan
sesuai dengan peruntukkannya sebagaimana diatur dalam Perda
Nomor 6 Tahun 2006. Seperti: Pemberian IMB, Gudang tidak boleh
lagi ada di dalam kota, rolling jalan sehingga kalau pelebaran jalan
tidak susah lagi. Pengawasan harus dijalankan khususnya dalam
pemberian Izin Mendirikan Bangunan dimana setiap pemohon betulbetul memenuhi persyaratan seperti AMDAL/Rekomendasi Bapedalda
untuk para pengembang.
B. Selangor, Malaysia

16

Negeri Selangor (juga disebut Selangor Darul Ehsan) merupakan salah
satu dari tiga belas negeri yang membentuk Malaysia. Ia terletak di tengahtengah Semenanjung Malaysia di pantai barat dan mengelilingi Kuala Lumpur
dan Putrajaya. Negeri ini juga berbatasan dengan Negeri Perak di utara,
Pahang di timur, Negeri Sembilan di selatan dan Selat Malaka di sebelah
barat.Selangor adalah negeri dengan jumlah penduduk terbanyak di Malaysia.
1. Geografis
Selangor umumnya merupakan area yang landai. Ia terletak antara
Pegunungan Titiwangsa dan Selat Malaka. Negeri Selangor terbagi atas 9
daerah yaitu:
 Gombak dikuasai Dewan Kota Selayang;
 Hulu Langat terbagi atas dua;
 Dewan Kota Kajang mengatur seluruh Kajang dan Hulu Langat;
 Dewan Kota Ampang Jaya mengatur seluruh Ampang dan Ulu Klang;
 Hulu Selangor dikuasai Dewan Daerah Hulu Selangor;
 Klang ditabir oleh Dewan Kota Klang;
 Kuala Langat dikuasai Dewan Daerah Kuala Langat;
 Kuala Selangor dikuasai Dewan Daerah Kuala Selangor
Petaling terbagi atas tiga:
 Dewan Kota Petaling Jaya mengatur kota Petaling Jaya;
 Dewan Kota Subang Jaya mengatur seluruh Subang Jaya, USJ,
Puchong, Serdang dan Seri Kembangan;
 Dewan Kota Shah Alam mengatur kota Shah Alam dan Sungai Buloh;
 Sabak Bernam dikuasai Dewan Daerah Sabak Bernam;
 Sepang dikuasai Dewan Kota Sepang;
 Kota-kota utama di Selangor adalah Shah Alam (ibu negeri), Klang,
Kajang, Banting, Petaling Jaya, Subang Jaya, Puchong, Rawang dan
Semenyih.
2. Kependudukan

17

Penduduk di selangor terdiri atas multi etnis dan budaya yang
mendominasi adalah suku Melayu, Cina dan Tamil. Adapun jumlah
penduduk Selangor adalah 4.613.900 jiwa. Selangor juga merupakan
negeri tinggi dan terkaya di Malaysia, berdasarkan Produk domestik bruto
(PDB) dan dinyatakan sebagai negeri maju pada 27 Agustus 2005.
3. Perkembangan ekonomi
Negeri Selangor memiliki sebuah Parkir ekonomi yang maju dan
terbuka dengan PDB (rilis dalam negara kasar) per kapita (PPP) yang
tertinggi di Malaysia yaitu sekitar USD 33,147 pada tahun 2008,
sebanding dengan nilai per kapita negara Eropa barat dan Hong Kong.
Bidang ekspor, industri, pertanian dan layanan merupakan aspek-aspek
terpenting dalam ekonomi negeri Selangor.
a. Perindustrian dan perdagangan
Sektor perindustian penyokong utama terhadap intensitas ekonomi
negeri yaitu berkontribusi lebih 58% dalam PDB negeri pada tahun
2008, malah ia merupakan nadi ekonomi negara. Selangor memiliki
sektor pembuatan seperti elektronik, bahan kimia dan kendaraan
otomotif yang terbesar di Malaysia, seperti mobil proton dan perodua.
Banyak pabrik-pabrik dari luar negeri yang berbasis di negeri ini
antaranya Panasonic dari Jepang, Procter & Gamble dan LG dari
Amerika Serikat, dari Belanda, Nokia dari Swedia dan banyak lagi.
Antara area industri yang terkenal adalah di Shah Alam, Subang Jaya,
Klang, Kajang, Rawang, Selayang, Ampang Jaya dan Petaling
Jaya.Pelabuhan Klang yang merupakan faktor utama kemajuan industri
di Selangor, pelabuhan ini juga merupakan pelabuhan yang tersibuk
dan terpenting di Malaysia. Negeri Selangor juga menjadi atraksi
utama investor asing dari luar negeri.
b. Pertanian
Selain terkenal dengan industri dan pelabuhan, bidang pertanian
juga semakin berkembang maju walaupun hanya berkontribusi 3.1%
ke PDB negeri. Antara kerjayaan yang telah dialami adalah seperti

18

Selangor Fruit Valley merupakan produsen buah tropis terbesar dunia
seperti belimbing, pepaya dan pisang. Begitu juga dengan sawah di
Kuala Selangor yang diurus secara perkebunan dengan metode
pengairan serta penanaman modern, berhasil mengeluarkan hasil ratarata sehektar tertinggi di negara ini yaitu lebih 7 ton sehektar. Aktivitas
pertanian kelapa sawit dan karet juga dilakukan di negeri ini.
4. Sistem pemerintahan
Negeri Selangor mengamalkan sistem monarki. Sultan negeri ini
merupakan Ketua Konstitusi Negeri. Sejak tahun 2001, gelar Sultan telah
dipegang oleh Sultan Sharafuddin Idris Shah Al-Haj. Dibawah konstitusi
negeri, kekuasaan legislatif dimiliki oleh Majelis Negeri. Dewan ini
menunjuk anggota Dewan untuk membentuk Majelis Permusyawaratan
Pemerintah (EXCO). EXCO, yang dipimpin oleh Menteri Besar Tan Sri
Abdul Khalid bin Ibrahim dari Partai Keadilan Rakyat (PKR) sejak 10
Maret 2008, memegang kekuasaan eksekutif dan merupakan badan yang
membuat kebijakan pemerintah negeri. Menteri Besar yang diangkat oleh
Sultan adalah dari partai politik yang memenangkan kursi yang terbanyak
di dalam Dewan Undangan.
Agensi pemerintah negeri:


Departemen Sekretaris Pemerintah Selangor;



Kantor Tanah dan Mineral Selangor;



Perbendaharaan Negeri Selangor;



Departemen Agama Islam Selangor;



Departemen Mufti Negeri Selangor;



Departemen Kehakiman Syariah Selangor;



Departemen Kehutanan Selangor;



Departemen Pertanian Selangor;



Departemen Pekerjaan Umum Selangor



Departemen Kebajikan Masyarakat Selangor;



Departemen Perencanaan Kota dan Desa Selangor;



Departemen Layanan Hewan Selangor;

19



Departemen Pengairan dan pembuangan Selangor;



Lembaga Museum Selangor;



Lembaga Kelola Air Selangor;



Lembaga Zakat Selangor;



Lembaga Perumahan dan Properti Selangor;



Dewan Agama Islam Selangor;



Dewan Olahraga Negeri Selangor;



Perusahaan Kemajuan Negeri Selangor;



Perusahaan Kemajuan Pertanian Selangor;



Perusahaan Perpustakaan Umum Selangor;



Selcat

C. Johor, Malaysia
1. Geografis
Johor Bahru terletak di bagian selatan Malaysia Barat merupakan
bandaraya selatan di Malaysia. Distrik Johor Bahru ataupun distrik
metropolitan Johor Bahru merupakan kedua bandaraya terbesar selepas
Kuala Lumpur dengan mempunyai populasi melebihi daripada 1,6 juta
orang merupakan metropolitan terbesar kedua di Malaysia selepas Lembah
Klang. Ia juga berbatasan dengan negara Singapura di bagian selatan,
distrik Kulaijaya di bagian utara, distrik Pontian di bagian barat dan distrik
Kota Tinggi di bagian timur. Terletak di koordinat 1°29'U 103°44'T,
bandaraya Johor Bahru bertempat di pinggir Selat Johor yang memisahkan
Malaysia dari Singapura. Luas sebanyak 185 km², distrik metropolitan
Johor Bahru dikelilingi tanah pantai yang mengandungi paya dan sistem
sungai yang penting seperti Sungai Johor, Sungai Pulai dan Sungai Tebrau.

2. Kependudukan
Pada tahun 2010, jumlah penduduk di negara bagian Johor adalah 3,35
juta penduduk. Ini menjadi negara bagian ke-2 terpadat di Malaysia.
Mayoritas penduduknya adalah berkebangsaan Melayu yaitu lebih dari

20

separuh penduduk Johor. Selain itu, kelompok etnis ke-2 terbesar adalah
kaum Tionghoa (35,4%) diikuti dengan kaum India (6,9%) dan kaum lainlain (6,6%).
3. Perkembangan ekonomi
Sebagai salah satu dari tiga kota utama di Semenanjung Malaysia
(selain Kuala Lumpur dan Pulau Pinang), Johor Bahru adalah pusat
perindustrian, logistik dan perdagangan yang penting. Industri-industri
utamanya termasuk pabrik-pabrik elektronik, galangan kapal, dan juga
kilang-kilang

petrokimia.Johor

Bahru

mempunyai

banyak

pusat

perbelanjaan yang melayaniorang-orang Singapura yang berkunjung untuk
membeli barang-barang dan memperoleh hiburan disebabkan nilai mata
uang Singapura yang lebih tinggi. Oleh karena itu, Johor Bahru
mempunyai

Parkir

pusat

perbelanjaan

yang

terkembang

pesat

dibandingkan dengan ukurannya. Kawasan utama untuk berbelanja
terletak di kawasan kota, dengan beberapa hipermarket yang ditempatkan
di luar kota.
Kawasan-kawasan perindustrian berat adalah Pasir Gudang dan
Tanjung Langsat, yang terletak di wilayah metropolitan timur. Kawasankawasan tersebut mempunyai kilang-kilang penapis, kilang pemroses
kimia, dan galangan kapal. Kawasan perindustrian ringan dan sederhana
sebagian besar terletak di Tebrau, Tampoi, Senai, Skudai dan Kulai, yang
berada di utara dan barat laut wilayah metropolitan.
4. Sistem pemerintahan
Wilayah metropolitan Johor Bahru dibagi kepada beberap distrik dan
diurus oleh pemerintah-pemerintah setempat (local council) berikut ini:
Distrik Johor Bahru:
 Pemerintah Kota Johor Bahru;
 Pemerintah Kota Johor Bahru Tengah;
 Pemerintah Kota Kulai;
 Pihak Berkuasa Setempat Bandar Tenggara;
 Pihak Berkuasa Setempat Pasir Gudang
21

Distrik Pontian:Pemerintah Distrik Pontian
Distrik Kota Tinggi:Pemerintah Distrik Kota Tinggi
5. Sistem perkotaan
Sejalan dengan kemajuan lain dan keberadaan provinsi pembangunan
Iskandar Malaysia, pemerintah lain berniat untuk membangun sistem
transit aliran ringan LRT untuk menghubungkan kota-kota utama di sekitar
Johor Bahru, serta sistem maglev - monorel untuk menghubungkan pusatpusat fokus utama di distrik Johor Bahru. Selain itu Pemerintah Singapura
berencana menghubungkan sistem Mass rapit Transit MRT republik itu ke
kota Johor Bahru. Di kawasan Nusajaya ada perencanaan untuk
membangun Sistem kereta Tram untuk menghubungkan tempat-tempat
utama seperti Medini, Educity, Cybercity, Puteri Habour, Kota Iskandar,
Legoland, PTP, Ramsar dan tempat-tempat menarik lain atas inisiatif
swasta dan pihak Iskandar Malaysia. Sistem Komuter seperti di Lembah
Klang juga bakal dibangun di sini untuk mengurangi kemacetan pada masa
akan datang menghubungkan kota-kota besar di sekitar Johor Selatan
misalnya, antara Kota Tinggi dengan Johor Bahru, Pontian dengan Johor
Bahru, Kulai dengan Johor Bahru, Skudai dengan Johor Bahru , Kempas /
Pandan dengan Johor Bahru dan Pasir Gudang dengan Johor Bahru.
Semuasistem ini masih dalam perencanaan dan diskusi dengan pihakpihak terkait.
Negara bagian Johor memiliki sistem jalan bebas yang bagus.
Lebuhraya Utara-Selatan menghubungkan banyak kota-kota utama di
negara bagian Johor dan juga dengan segala negara bagian-lain di barat
Semenanjung Malaysia. Tambahan juga, Tambak Johor yang dilengkapi
dengan jalan raya duaan tiga lorong menghubungkan negara bagian Johor
dengan negara Singapura. Jalur Kedua Malaysia-Singapura yang
letaknya di bagian barat kota Johor Bahru telah dibangun pada tahun
1997 untuk mengatasi kemacetan tambak. Ini menghubungkan secara
langsung dengan Lebuhraya Utara Selatan.

22

Bandar Udara Internasional Senai yang ditempatkan 30 kilometer
dari kota Johor Bahru memberi layanan kepada sistem penerbangan
internasional, nasional dan provinsi. Dibangun pada 6 Juni 1974, bandar
udara ini telah diperluas berkali-kali dan kini memiliki kapasitas lima
juta penumpang setahun. Sebuah landasan kapal terbang yang baru
sedang dibangun. Bandar Udara Internasional Senai merupakan satusatunya bandar udara yang dikelola oleh pihak swasta (selain MAHB) di
Malaysia.
Negara bagian Johor memiliki tiga pelabuhan:
a.

Pelabuhan Tanjung Pelepas: terletaknya di Johor Bahru, ia adalah
pusat muatan pindah kapal yang terbesar di Malaysia;

b.

Pelabuhan Johor: terletaknya di Pasir Gudang, ia merupakan salah
satu pelabuhan komoditas yang utama di Malaysia; dan

c.

Pelabuhan Tanjung Langsat: terletaknya delapan kilometer dari
Pelabuhan Johor, ia merupakan pelabuhan yang terbaru di Johor
untuk mengendalikan gas cair (LPG) dan bahan-bahan kimia yang
berbahaya.
Sistem jalan kereta di Johor yang dikelola oleh Keretapi Tanah

Melayu Berhad (KTMB), dimulai di Stasiun KTMB Johor Bahru
sehingga Stasiun KTMB Gemas. Hanya ada satu rel saja di tengahtengah lain Johor tetapi memiliki dua cabang yaitu cabang Kempas ke
Pelabuhan Pasir Gudang dan cabang Skudai ke Pelabuhan Tanjung Priok.
Menjelang 2011 landasan kembar dari Gemas ke Singapura bakal
dibangun dengan bantuan pemerintah melalui kontraktor yang ditunjuk.
Ketika siap nanti semenanjung Malaysia memiliki sistem jalan kereta
yang lebih efisien dan efisen dari Singapura ke Padang Besar. Ada juga
rencana perencanaan oleh Perusahaan YTL terkait pembangunan rel Laju
dari Kuala Lumpur ke Singapura (melalui Johor), namun masih dalam
pembicaraan dengan pihak pemerintah.
6.

Isu-isu perkotaan

23

Kota Johor Baru mendapatkan pendapatan devisa yang besar dari
bidang pariwisatanya. Hal ini merupakan factor penting dalam
perkembangan Johor Baru. Kita bisa dengan mudah sampai ke Johor
Baru melalui Singapura. Hal itu menyebabkan Johor Baru mendapatkan
sebagian pendapatan kotanya dari sejumlah besar wistawan yang datang
dari Singapura.
Di Johor baru, sebagai kota metropolitan, tentunya akan ditemukan
berbagai macam hal menarik yang bias di nikmati mulai dari toko-toko
yang terkenal, mall-mall besar, restauran-restauran ellegant dan bahkan
kehidupan malam.Tapi juga bisa mengunjungi banyak tempat-tempat
menarik di kota ini seperti: Mesjid Sultan Abu Bakar, Museum
kenegaraan Sultan Abu Bakar, Gedung Sultan Ibrahim, Dataran
Bandaraya Johor Bahru, Museum Warisan CinaJohor Bahru, Warisan
Kwong Siew Johor Bahru, Kuil Tua Cina Johor Bahru, Kuil Hindu
Arulmigu Sri Rajakaliamman, Kuil Hindu Sri Raj Mariamman,
Pelabuhan Danga, Kebun Binatang Johor Bahru, dan Jalan Tan Hiok
Nee.
D. Singapura
1.

Geografis
Letak geografis Singapura jika dilihat secara astronomis berada pada
1°11' LU - 1°28' LU dan 103°38' BT - 104°5' BT. Batas wilayahnya ialah
sebelah Utara dan Barat berbatasan dengan Selat Johor (Malaysia),
sebelah Selatan dan Timur berbatasan dengan Laut Cina Selatan.
Singapura memiliki banyak proyek reklamasi tanah dengan tanah
diperoleh dari bukit, dasar laut, dan negara tetangga. Hasilnya, daratan
Singapura meluas dari 581 km2 pada 1960-an menjadi 716 km2 pada hari
ini, dan akan meluas lagi hingga 100 km2 pada 2030. Proyek ini kadang
mengharuskan beberapa pulau kecil digabungkan melalui reklamasi
tanah untuk membentuk pulau-pulau besar dan berguna, contohnya Pulau
Jurong.

24

2.

Kependudukan
Jumlah penduduk Singapura memiliki persentase warga asing
tertinggi keenam di dunia. Sekitar 42% penduduk Singapura adalah
warga asing dan mereka membentuk 50% sektor jasa di negara itu.
Kebanyakan berasal dari Cina, Malaysia, Filipina, Amerika Utara, Timur
Tengah, Eropa, Australia, Bangladesh dan India. Negara ini merupakan
yang terpadat kedua di dunia setelah Monako. Menurut statistik
pemerintah, jumlah penduduk Singapura pada 2009 sebanyak 4,99 juta
jiwa, 3,73 juta jiwa di antaranya merupakan warga negara dan penduduk
tetap Singapura (disebut "Singapore Residents"). Jumlah warga negara
pada tahun 2009 adalah 3,2 juta jiwa. Berbagai kelompok bahasa Cina
membentuk 74,2% dari penduduk Singapura, Melayu 13,4%, India 9,2%,
sementara Eurasia, Arab dan kelompok lain membentuk 3,2% dari
populasi Singapura.
Pada 2008, tingkat kelahiran total hanya 1,28 anak setiap wanita,
terendah ketiga di dunia dan di bawah batas 2,1 yang dibutuhkan untuk
mengganti populasi pada masa depan. Tahun 2008, 39.826 bayi lahir,
dibandingkan dengan 37.600 bayi pada 2005. Jumlah ini belum cukup
untuk mempertahankan pertumbuhan penduduk. Untuk mengatasi
masalah ini, pemerintah mendorong warga asing untuk pindah ke
Singapura. Jumlah besar imigran ini telah mencegah populasi Singapura
berkurang.
Menurut statistik terbaru tahun 2010, tingkat kelahiran total
penduduk Singapura mencapai tingkat 1,22 pada 2009. Tingkat kelahiran
total penduduk Cina Singapura adalah 1,08, diikuti India 1,14 dan
Melayu 1,82. Ringkat kelahiran Melayu Singapura ~70% lebih tinggi
dari Cina dan India Singapura.

3.

Perkembangan ekonomi
Singapura memiliki ekonomi Parkir yang sangat maju, yang secara
historis berputar di sekitar perdagangan entrepôt. Bersama Hong Kong,
Korea Selatan dan Taiwan, Singapura adalah satu dari Empat Macan

25

Asia. Ekonominya sangat bergantung pada ekspor dan pengolahan
barang impor, khususnya di bidang manufaktur yang mewakili 26% PDB
Singapura tahun 2005 dan meliputi sektor elektronik, pengolahan minyak
Bumi, bahan kimia, teknik mekanik dan ilmu biomedis. Tahun 2006,
Singapura memproduksi sekitar 10% keluaran wafer dunia. Singapura
memiliki salah satu pelabuhan tersibuk di dunia dan merupakan pusat
pertukaran mata uang asing terbesar keempat di dunia setelah London,
New York dan Tokyo. Bank Dunia menempatkan Singapura pada
peringkat hub logistik teratas dunia.
Ekonomi Singapura termasuk di antara sepuluh negara paling
terbuka, kompetitif dan inovatif di dunia. Dianggap sebagai negara paling
ramah bisnis di dunia, Ratusan ribu ekspatriat asing bekerja di Singapura
di berbagai perusahaan multinasional. Terdapat juga ratusan ribu pekerja
manual asing.
Sebagai akibat dari resesi global dan kemerosotan pada sektor
teknologi, PDB negara ini berkurang hingga 2.2% pada 2001. Economic
Review Committee (ERC) didirikan bulan Desember 2001 dan
menyarankan beberapa perubahan kebijakan dengan tujuan merevitalisasi
perusahaan. Sejak itu, Singapura pulih dari resesi, terutama karena
banyaknya perbaikan dalam ekonomi dunia; ekonomi negara ini tumbuh
8,3% pada 2004 dan 6,4% pada 2005 and 7.9% in 2006.
Singapura memperkenalkan Pajak Barang dan Jasa (GST) dengan nilai
awal 3% pada 1 April 1994 yang menambah pendapatan pemerintah
hingga S$1,6 miliar (US$1 miliar, €800 juta) dan menyeimbangkan
keuangan pemerintah. Nilai GST ditingkatkan menjadi 4% pada 2003,
5% pada 2004, dan 7% pada 1 Juli 2007.
Banyak perusahaan di Singapura terdaftar sebagai perusahaan
berkewajiban terbatas swasta (umumnya disebut perseroan terbatas
swasta). Sebuah perseroan terbatas swasta di Singapura adalah entitas
hukum terpisah dan pemegang saham tidak berkewajiban atas utan
perusahaan yang melebihi jumlah modal saham yang ditanamkan.

26

4.

Sistem pemerintahan
Sistem

pemerintahan

Singapura

adalah

sistem

demokrasi

parlementer dengan model westminder. Bentuk negara Singapura adalah
parlementer demokratis perwakilan republik. Kepala negara Singapura
adalah Presiden. Pemerintahan dijalankan kabinet yang dipimpin oleh
Perdana Menteri sebagai kepala pemerintahan. Singapura menjalankan
sistem multi partai. Kekuasaan eksekutif dilaksanakan oleh kabinet.
Kabinet memiliki kewenangan mengendalikan pemerintahan dan
bertanggung jawab secara kolektif kepada Parlemen. Seperti kebanyakan
negara di dunia saat ini, terdapat tiga cabang terpisah dari kekuasaan
pemerintahan yaitu legislatif, eksekutif, dan yudikatif. Namun, hal
tersebut tidak berarti bahwa ada pemisahan kekuasaan di Singapura.
5.

Sistem Perkotaan
Singapura merupakan Negara maju yang memiliki konsep smart city
dalam perencanaan pembangunan kota-kotanya. Smart city itu sendiri
merupakan bagian yang tidak bisa dipisahkan dari smart people yang
menjadi bagian parastake holder/ pemangku kepentingan dalam setiap
kebjakan perencanaan yang sifatnya komprehensif. Hal itulah yang
menjadi salah satu pendukung kuat konsep smart city sehingga Singapura
yang di gadang-gadang menjadi salah satu Negara di dunia yang menjadi
kiblat konsep perencanaan kota yang sudah baik.\
Konsep smart city dapat dilihat dari beberapa aspek pendukung,
diantaranya smart people, smart living, smart economy, smart
environment, smart govemance, dan smart mobility.

6.

Isu-isu perkotaan
Pemerintah negara ini
manajemen,
lingkungan

pengawasan

telah mengambil
lingkungan,

banyak

menganggap

ekologi sebagai satu tugas strategi

kebijakan
pelestarian

dalam kebijakan

pengambangan sosial-ekonomi Tanah Air. Pemerintah Singapura telah

27

mengambil

banyak langkah untuk

mengawasi dan melestarikan

lingkungan, diantaranya Undang-Undang tentang lingkungan adalah
instrumen yang paling efektif untuk menjamin kebersihan, keindahan
lingkungan Singapura. Justru karena suasana segar di Singapura itulah
yang telah

membawa negeri ini setiap tahun menyerap jumlah

wisatawan yang melampaui jauh jumlah penduduk negaranya. Datang
dari manapun, semua wisatawan mempunyai kesan-kesan baik tentang
lingkungan dan kesedaran melestarikan lingkungan dari rakyat negara
kepulauan ini.
Selain faktor lingkungan yang hijau dan bersih, sistem lalu lintas di
negeri pulau ini dinilai paling baik di dunia tentang kepaltrisan dan
kemodernannya. Di Singapura ada banyak ragam kendaraan umum, tapi
kebanyakan yalah bis dan sistem metro. Karena tanahnya sempit, maka
pemerintahan Singapura mengambil langkah-langkah khusus untuk
menghindari kemacetan lalu lintas, misalnya membentuk “ zona-zona
lalu lintas terbatas”, terus menurunkan kepemilikan mobil baru dengan
cara memungut pajak tinggi terhadap impor mobil dan pemakai mobil
juga harus membayar biaya bepergian di highway dan daerah sentral
Oleh karena itu, para wisatawan ketika datang berjkunjung di negeri ini
semuanya merasa tenang dan kondusif ketika menguak hal-hal baru ,
berbelanja di semua jalan dan tidak
keselamatan

lalu

lintas.

Kevil,

khawatir akan polusi atau

wisatawan

Brunei

Darusalam

memberitahukan:“ Jaringan lalu lintas publik di Singapura sungguh ideal,
di semua stasion bis dan jalan, tidak ada situasi parking \yang
sembarangan dan rakyat tidak harus menderita obsesi akan polusi atau
kemacetan lalu lintas. Semua kendaraan berjalan dengan kecepatan lebih
dari 40 kilometer per satu jam saja, khususnya mereka mematuhi dengan
baik ketentuan tentang keselamatan lalu lintas. Saya merasa tenang
ketika menjadi pelaku lalu lintas di kota ini”.
Lingkungan yang hijau dan bersih, satu sistem perhubungan yang
kondusif dan modern di Singapura menjadi target yang ditujukan oleh

28

banyak kota, khususnya beberapa negara ASEAN. Akan tetapi untuk
mencapai hal itu, selain ketentuan hukum yang keras dari pemerintah,
maka kesedaran rakyat adalah faktor yang memberikan sumbangan tidak
kecil kepada keberhasilan ini. Mudah-mudahan, dengan konektivitas erat
dan bagi pengalaman antara negaera-negara ASEAN, pada waktu yang
tidak jauh lagi lingkungan perkotaan di semua negara ASEAN akan
berubah menurut arah positif, mendatangkan kualitas kehidupan yang
lebih baik kepada rakyat.

29

BAB IV
PEMBAHASAN
(Studi kasus)

A. Selangor dan Johor Bahru, Malaysia
Peraturan parkiran perdagangan dan jasa Malaysia dikuasai langsung oleh
kerajaan Malaysiadan parkiran di tempat lainya, sehingga masyarakat patuh
dengan aturan, sedangkan aturan/perencanaan telah jauh waktu di tetapkan
semasa pengaruh jajajahan Inggris sehingga tempat-tempat parker cukup
memadai. Pengadaan lahan masih tergolong tinggi, penyediaan RTH sangat di
pentingkan pada parkir di luar area gedung. Untuk membangun bangunan
perlu mengeluarkan surat lisin/ijin yang mana di dalamnya terdapat aturan
yang mengikat dan bersyarat sehingga tuan tanah akan membangun seperti
kemauannya dan kemaaun pemerintah, misalnya suatu bangunan tingkat
tinggi yang tidak memiliki banyak lahan namun memiliki syarat 10 %
lahannya harus di tumbuhi Ruang Hijua dan harus memiliki area parkir bukan
hanya diperuntuhkan kepada sektoer perdagangan bahkan rumah-rumah
masyarakat yang ingin di bnagun, jadi dengan tetep membangun dan tetap
jalan sesuai dengan aturan, maka pihak pembangun akan membangun
bangunan yang memiliki area parkir yang sesuai dengan kebutuhan.
Di Malaysia terdapat beberapa jenis Parkir khususnya perdagangan dan
jasa, untuk menangguulangi adanya hambatan samping, pemilik tempat akan
menyediakan parkir umumnya di dalam bangunan, basemen dan di pinggir
jalan namun memili kriteria tersendiri. Adapun parkir di Malaysia sebagai
berikut.
1. Jenis Parkir
a. Parkir di luar badan jalan (off-street parking)
1) Parkir luar bangunan
Parkir perdangan dan jasa umumnya memakai parkir jenis
ini karena memiliki kemudahan namun dengan sulitnya lahan

30

pengadaan parkir cenderung susuah. Namun adanya tempat parkir di
luar bangunan memeiliki kelebihan tersendiri, yakni, menambah ruang
terbuka hijau kawasan perdagangan maupun jasa, daya fungsi lahan,
sedangkan kelemahannya adalah, keamanan kendaraan, panas terik
matahari, dan membutuhkan lahan yang cukup.

Gambar 2
Parkiran Hotel di Selangor
2) Parkir di dalam Bangunan (Basement)
Jenis Parkir ini telah umum juga di Malaysia utamanya di tempat
perdagnagn dan jasa, dengan sempitnya lahan sehingga jenis parkir ini
menjadi alternative untuk menyediakan area parkir yang memadai.
Kelebihan parkir di basement adalah kendaraan akan aman, tidak
panas ketika siang, cocok untuk lahan sempit dan memuudahkan akses
bagi pengguna parkir. Sedangkan kelemahannya adalah mengurangi
ruang terbuka kawasan.
3) Parkir Bersama
Parkir bersama adalah bangunan untuk area parkir yang bertingkat
dan memiliki aturan dan manajemen tertetu sesaui dengan pengelolah.
Malaysia sangat memperhitungakan daya fungsi lahan, dengan melihat
kondisi sekarang dan banyaknya masyarakat yang melakukan aktiitas
perdaganagn dan jasa, sehingga di bangunlah Parkiran bersama.

31

Kelebihan dari parkir ini adalah, kendaraan aman, tempat bersih dan
dikeloalah dengan baik. Sedangkan kelemahannya, pengadaan parkir
relative mahal, pajak mahal, akses lebih susah. Menggunakan lahan
terbuka dengan mambangun parkiran bersama dapat memaksimalkan
daya fungsi lahan utamnya di tempta perdagangan dan jasa yang
cenderung menggunakan area parkir yang tidak lama, dan akses yang
selalu ramai sehingga sangat membutuhkan parkir yang memadai.

Gambar 4. Salah satu bangunan parkir bersama di Selangor
b. Parkir Tepi Jalan (on-street parking)
Jenis parkir ini adalah jenis parkir yang tidak terlalu di
rekomendasikan, namun tetap memiliki ketentuan khusu bagi tempattempat tertentu, misalnya ruko yang tidak memiliki banyak lahan, dan
sangat suasah untuk pengadaan parkir, serta telah lebih dulu terbangun,
sehingga solusi dari pengadaan area parkir adalah dengan pengadaan
parkir di tepi jalan. Jenis ini memiliki elebihan diantaranya adalah
cocok di peruntuhkan unruk tempat perdagangan mikro, mudah dalam
manajemen, dan membutuhkan lahan yang minim. Sedangkan
kelemahannya adalah, dapat menjadi hambatan samping pengguna
jalan. Dengan kelemahan tersebur pihak parkirmenyediakan ramburambu lalu lintas, dan garis kuning untuk memperjelas badan jalan dan
tempat parkir, serta memiliki aturan. Jalan yang ramai/padat di alalui
32

transportasi akkan memeliki aturan yang lebih kecil dan cenderung
memiliki pajak yang lebih mahal disbanding dengan tempat yang sepi.

Gambar 3. Parkir di salah satu Ruko di Kuala Lumpur
Pemanfaatan lahan di Malaysia sangat mementingkan kepantingan
umum misalnya lahan untuk RTH, pengadaan lahan khusus untuk RTH
memeng disediakan oleh pemerintah untuk kelangsungan hidup yang
berkualitas. Dapat di perhatikan mulai dari trotoar, sempadan jalan, kanal,
sungai dan beberapa tempat yang di penuhi tumbuhan hijau. Parkir
perdagangan dan jasa yang baik dan memetingkan kepantingan publik di
banding kepantingan yang bersifat komersial. Sehingga pegadaan parkir
sangat penting untuk kelansungan hidup yang berkelajutan. Fungsi lahan di
Malaysia mengutamakan kepentingan publik, namun memiliki fungsi lahanlahan seperti pemukiman, perdagangan dan jasa, jalan, fasilitas sosial dan
umum. Dengan membangun di tempat tertentu terlebih harus mengur
perlisinan dan syarat sesuai dengan rencana yang ditentukan.
2. Manajemen Parkir
Manajemen parkir di Malaysia telah menerapkan teknologi berbasis
digital, dengan adanya smart card pembayaran payng dikenakan pengunjung
akan lebih mudah dalam transaksi dan tentunya megefesienkan waktu.
Smart card ini di gunakan dan di sediakan oleh pengeolah parkir dan akan di
33

Malaysia untuk kemudahan masyarakat. Dengan adanya pengisisan berkala
sesuia dengan keinginan masyarakat. Missal kartu ini harus di isi sehingga
pembayaran di lakukan di loket tertentu biasa nya pengisisan RM 50 atau
lebih. Jika di gesek atau Touch palanng parkir akan bergerak dan saldo di
kartu akan berkurang ses

Dokumen yang terkait

ANALISIS KOMPARATIF PENDAPATAN DAN EFISIENSI ANTARA BERAS POLES MEDIUM DENGAN BERAS POLES SUPER DI UD. PUTRA TEMU REJEKI (Studi Kasus di Desa Belung Kecamatan Poncokusumo Kabupaten Malang)

23 307 16

FREKUENSI KEMUNCULAN TOKOH KARAKTER ANTAGONIS DAN PROTAGONIS PADA SINETRON (Analisis Isi Pada Sinetron Munajah Cinta di RCTI dan Sinetron Cinta Fitri di SCTV)

27 310 2

DEKONSTRUKSI HOST DALAM TALK SHOW DI TELEVISI (Analisis Semiotik Talk Show Empat Mata di Trans 7)

21 290 1

MANAJEMEN PEMROGRAMAN PADA STASIUN RADIO SWASTA (Studi Deskriptif Program Acara Garus di Radio VIS FM Banyuwangi)

29 282 2

MOTIF MAHASISWA BANYUMASAN MENYAKSIKAN TAYANGAN POJOK KAMPUNG DI JAWA POS TELEVISI (JTV)Studi Pada Anggota Paguyuban Mahasiswa Banyumasan di Malang

20 244 2

PERANAN ELIT INFORMAL DALAM PENGEMBANGAN HOME INDUSTRI TAPE (Studi di Desa Sumber Kalong Kecamatan Wonosari Kabupaten Bondowoso)

38 240 2

Analisis Sistem Pengendalian Mutu dan Perencanaan Penugasan Audit pada Kantor Akuntan Publik. (Suatu Studi Kasus pada Kantor Akuntan Publik Jamaludin, Aria, Sukimto dan Rekan)

136 695 18

DOMESTIFIKASI PEREMPUAN DALAM IKLAN Studi Semiotika pada Iklan "Mama Suka", "Mama Lemon", dan "BuKrim"

133 700 21

KONSTRUKSI MEDIA TENTANG KETERLIBATAN POLITISI PARTAI DEMOKRAT ANAS URBANINGRUM PADA KASUS KORUPSI PROYEK PEMBANGUNAN KOMPLEK OLAHRAGA DI BUKIT HAMBALANG (Analisis Wacana Koran Harian Pagi Surya edisi 9-12, 16, 18 dan 23 Februari 2013 )

64 565 20

PENERAPAN MEDIA LITERASI DI KALANGAN JURNALIS KAMPUS (Studi pada Jurnalis Unit Aktivitas Pers Kampus Mahasiswa (UKPM) Kavling 10, Koran Bestari, dan Unit Kegitan Pers Mahasiswa (UKPM) Civitas)

105 442 24