STRATEGI PENGAJARAN BAHASA INDONESIA PAD
Jurnal Pesona, Volume 4 No.1 (2018) Hlm. 52-58
ISSN Cetak : 2356 - 2080
ISSN Online : 2356 - 2072
STRATEGI PENGAJARAN BAHASA INDONESIA
PADA SEKOLAH MENENGAH PERTAMA
DI KABUPATEN KLATEN
Wisnu Nugroho Aji1, Sri Budiyono2
FKIP Universitas Widya Dharma Klaten
Pos-el: wisnugroaji@unwidha.ac.id
2
FKIP Universitas Widya Dharma Klaten
Pos-el: sribudiyono15@unwidha.ac.id
1
Abstract
This is the follow-up study which is done by the researchers previously. The
researchers focus on the implementation of Curriculum 2013 in Bahasa Indonesia
subject of Junior High School in Klaten Regency. From the result of that, it is
known that one obstacle faced by the Bahasa Indonesia teacher in implementing
Curriculum 2013 is learning strategy. Based on the problem above, this study
focuses on the Bahasa Indonesia learning strategy by taking the population of
Junior High School in Klaten Regency. The aim of this study is to describe the
language learning plan and strategy in of Junior High School in Klaten Regency.
This research design in this study is case study. From the data analysis, it can be
seen that Bahasa Indonesia’s teacher of Junior High School in Klaten Regency
used conventional strategy (indirect) and it is not relevant to the Curriculum 2013.
Those strategies are as follow (1)Classical Learning Strategy;(2)Indirect Learning
Strategy; and (3)Heuristic Learning Strategy.
Keywords: Learning Strategy, Bahasa Indonesia, Curriculum 2013
Abstrak
Penelitian ini merupakan tindak lanjut dari penelitian terdahulu yang mengangkat
fokus implementasi kurikulum 2013 pada mata pelajaran bahasa Indonesia di
sekolah menengah pertama di Kabupaten Klaten. Dari hasil penelitian tersebut,
diketahui salah satu kendala yang dihadapi guru bahasa Indonesia dalam
mengimplementasikan kurikulum 2013 adalah perancangan strategi pengajaran.
Beranjak dari masalah tersebut maka pada penelitian ini akan difokuskan pada
strategi pengajaran bahasa Indonesia dengan mengambil populasi di sekolah
menengah pertama di Kabupaten Klaten. Penelitian ini mendeskripsikan strategi
pengajaran bahasa Indonesia pada sekolah menengah pertama di Kabupaten
Klaten. Permasalahan yang ingin dijawab peneliti adalah bagaimana perencanaan
dan strategi pembelajaran bahasa Indonesia pada sekolah menengah pertama di
Kabupaten Klaten? Penelitian ini menggunakan pendekatan studi kasus. Dari hasil
analisis data diketahui bahwa guru Bahasa Indonesia sekolah menengah pertama di
Kabupaten Klaten masih menggunakan strategi konvensional (tidak langsung) dan
belum relevan dengan kurikulum 2013. Strategi tersebut antara lain: (1)Strategi
Pembelajaran Klasikal; (2)Strategi Pembelajaran Tidak Langsung; (3)Strategi
Pembelajaran Heuristik.
Kata Kunci: Strategi Pengajaran, Bahasa Indonesia, Kurikulum 2013
Ciptaan disebarluaskan di bawah Lisensi Creative Commons Atribusi-BerbagiSerupa 4.0 Internasional.
Diterbitkan Oleh: http://ejournal.stkipmpringsewu-lpg.ac.id/index.php/pesona
Pesona : Jurnal Kajian Bahasa dan Sastra Indonesia
Wisnu Nugroho Aji, Sri Budiyono……
1.
kegiatan belajar mengajar untuk mencapai
PENDAHULUAN
Pembelajaran
bahasa
Indonesia
tujuan yang telah digariskan.
merupakan suatu kegiatan yang terencana
Dalam dunia pendidikan, strategi
dan mempunyai tujuan. Oleh karena itu,
diartikan sebagai perencanaan yang berisi
dalam
tentang rangkaian kegiatan yang didesain
pelaksanaannya
antara
lain
diperlukan strategi pembelajaran agar
untuk
tujuan pembelajaran bahasa Indonesia
tertentu (Johnson, 2009:126). Sementara
dapat tercapai.
Iskandar (2008:16) menjelaskan bahwa
Berangkat dari hasil penelitan
mencapai
strategi
tujuan
pembelajaran
pendidikan
adalah
suatu
yang pernah dilakukan oleh peneliti
rancangan atau pola yang digunakan
sebelumnya dengan judul Implementasi
untuk
Kurikulum 2013 pada mata pelajaran
mengajar.
bahasa Indonesia di Kabupaten Klaten, di
menentukan
Dari
proses
pengertian
di
belajar
atas
dapat
dapatkan hasil salah satu kendala guru
disimpulkan bahwa strategi pembelajaran
dalam mengimplementasikan kurikulum
merupakan
2013 adalah dalam perencanaan strategi
(rangkaian kegiatan) yang termasuk juga
pembelajaran
dan
penggunaan metode dan pemanfaatan
tersebut
berbagai sumber daya/kekuatan dalam
banyaknya
pembelajaran. Strategi tersebut disusun
penilaian proses maupun hasil yang
untuk mencapai tujuan tertentu, artinya
mengalami kesenjangan antara indikator
disini bahwa arah dari semua keputusan
dan pencapaian.
penyusunan strategi adalah pencapaian
(Wisnu
Ngumarno:
dibuktikan
2016).
dengan
Secara
N.A:
Hal
masih
umum
strategi
dapat
suatu
rencana
tindakan
tujuan, sehingga penyusunan langkah-
diartikan sebagai suatu garis-garis besar
langkah
haluan untuk bertindak dalam usaha
berbagai fasilitas dan sumber belajar
mencapai sasaran yang telah ditentukan
semuanya
(Wisnu N.A dan Sri Budiyono: 2017).
pencapaian tujuan. Namun sebelumnya
Bila
perlu dirumuskan suatu tujuan yang jelas
dihubungkan
dengan
belajar
mengajar, strategi juga bisa diartikan
sebagai pola-pola umum kegiatan guru
dan
anak
didik
dalam
perwujudan
pembelajaran,
diarahkan
pemanfaatan
dalam
upaya
yang dapat diukur keberhasilannya.
Berdasarkan
uraian
tersebut,
penulis akan membahas tentang strategi
pembelajaran yang merupakan salah satu
53
Strategi Pengajaran Bahasa Indonesia……
untuk melatih siswa agar lebih terampil.
Metode
yang
digunakan
dalam
Dalam tulisan ini permasalahan akan
penelitian ini adalah studi kasus. Kasus
difokuskan
bahasa
itu sama dengan problem, sama dengan
Indonesia sekolah menengah pertama di
fenomena, sama dengan problema yang
Kabupaten Klaten.
fenomenal, sama dengan fenomena yang
pada
pengajaran
Adapun tujuan penelitian ini adalah
problematik, dari perspektif ilmuwan
untuk mengetahui dan mendeskripsikan
penelitinya. Di dalam penelitian ini untuk
strategi dan model pembelajaran. Manfaat
menguji
penelitianini
selesainya
triangulasi data dan triangulasi metode.
penelitian ini diharapkan bisa bermanfaat
Teknik Analisis data yang digunakan
bagi pembaca terutama bagi guru yang
dengan
ingin mengetahui dan menerapkan strategi
Huberman (1994), dengan menggunakan
dan model pembelajaran dalam proses
tiga tahap, yaitu reduksi data, penyajian
pembelajaran.
data, dan menarik kesimpulan.
2.
3.
yaitu
setelah
METODE PENELITIAN
Penelitian ini dilakukan di Sekolah
kesahihan
model
data
Mengalir
digunakan
Miles
and
HASIL DAN PEMBAHASAN
Hasil
penelitian
terhadap
Menengah pertama di Kabupaten Klaten,
implementasi Kurikulum 2013 dalam
dengan pengambilan sampel 5 sekolah,
pembelajaran Bahasa Indonesia di 4 SMP
yaitu SMP N 2 Ceper, SMP N 2
di
Jogonalan, SMP N 1 Karanganom, SMP
tersebut adalah: SMP N 2 Ceper, SMP N
N
5
2 Jogonalan, SMP N 4 Klaten, SMP N 1
Klaten.Penelitian ini berlangsung selama
Karanganom. Data penelitian diperoleh
10 bulan, yaitu pada bulan Desember
melalui
2016 sampai dengan September 2017.
Wawancara
Rincian kegiatanpenelitian adalah sebagai
wawancara
berikut:
pelaksanaan
menggunakan pedoman wawancara.
tindakan,
monitoring
4
Klaten,
dan
SMP
N
(perencanaan,
evaluasi,
KabupatanKlaten,
observasi
yang
adapun
dan
sekolah
wawancara.
digunakan
terpimpin
berjenis
dengan
dan
refleksi), penyusunan laporan penelitian,
Tabel
penyempurnaan
Pembelajar SMP di Kabupaten Klaten
seminar,
serta
laporan
berdasarkan
penggadaan
pengiriman laporan penelitian.
dan
No
1.
Sekolah
Penerapan
Kurikulum
Strategi
Strategi
yang
diterapka
54
Strategi Pengajaran Bahasa Indonesia……
n
1
SMP N 2
K2013
Strategi
Ceper
2
Klasikal
SMP N 2
K2013
Klasikal
SMP N 1
K2013
Karanganom
4
SMP N 2
K2013
Karanganom
5
SMP N 4
belajar
K2013
mental
yang
digunakan pembelajar untuk mempelajari
dan
sasaran.
sifatnya sangat personal, berbeda darisatu
Strategi
individu ke individu lainnya karena
Klasikal
merupakan proses mental yang tidak
2. Strategi
tampak. Strategi pembelajaran hanya bias
diidentifikasi
ori
1. Strategi
Klasikal
2. Strategi
Inquiry
melalui
manifestasi
perilakunya.
Eksposit
Klaten
bahasa
Klasikal
ing
K2013
menggunakan
Dengan demikian, strategi pembelajaran
Terbimb
SMP N 5
proses
Strategi
1. Inquiry
Klaten
6
sebagai
Strategi
Jogonalan
3
Oliva (2014:57) menafsirkan strategi
Berdasarkan
wawancara
observasi
mendalam
dan
yang
telah
dilakukan, diketahui bahwa penggunaan
strategi
pembelajaran
yang
masiv
digunakan oleh guru kelas IX SMP
Menengah di Kabupaten Klaten adalah
Dari data tersebut diketahui bahwa,
strategi klasikal
guru bahasa Indonesia Sekolah Menengah
Pertama di Kabupaten Klaten masih
1. Strategi Pembelajaran Klasikal
strategi
Menurut Rusman (2011) Strategi
pembelajaran konvensional dan belum
pembelajaran klasikal artinya, pengajar
sesuai
Kurikulum
memberi penjelasan kepada sejumlah
2013. Hanya ada satu sekolah yang sudah
murid atau mahasiswa secara lisan.
menerapkan pembelajaran sesuai dengan
Banyak
Kurikulum 2013
pengajaran klasikal tersebut merupakan
cenderung
menggunakan
dengan
penerapan
yang
menganggap,
bentuk
Silbermen (2009: 450) menekankan
bentuk yang paling tepat. Selain karena
bahwa strategi belajar merupakan aspek
dipandang efisien, mereka dahulu pun
kognitif yang tidak teramati. Silberman
diajar dengan bentuk pengajaran seperti
memandang
itu.
bahwa
strategi
belajar
Pada
dasarnya
dengan
bentuk
merupakan kecenderungan atau sifat-sifat
pengajaran klasikal seorang pengajar
umum dari pendekatan yang digunakan
dapat mengajar suatu kelompok dengan
pembelajar bahasa kedua. Sementara itu,
jumlah murid yang tak terbatas. Selama
55
Strategi Pengajaran Bahasa Indonesia……
pengajaran
klasikal,
harus
efektif
mengerjakan dua hal yaitu mendengarkan
apabila
dan membuat catatan. Dan jadwal mata
pembelajaran
kuliah
membaca materi yang akan dibahas.
atau
mata
murid
pelajaran
tidak
dalam
mencapai
sebelum
siswa
tujuan
proses
ditugasi
ditentukan terlebih dahulu berunding
dengan pengajar yang bersangkutan.
Adapun teknik pelaksanaan strategi
klasikal adalah menggunakan metode
Metode yang biasa digunakan dalam
ceramah dan tanya jawab dengan teknik
Pengajaran
probing-prompting agar partisipasi dan
Klasikal
(Saiful
Bahri
aktivitas siswa tinggi (Wang, 2016). Pada
Djamara, 2006)
umumnya siswa akan belajar (berpikir-
a. Metode Ceramah
Metode ceramah adalah metode
bekerja) secara individu, sehingga mereka
penyampaian bahan pelajaran secara
dapat melatih diri dalam memupuk rasa
lisan. Metode ini banyak dipilih
percaya diri. Dengan teknik ini, indikator
guru karena mudah dilaksanakan
dari
dan tidak membutuhkan alat bantu
diperhatikan.
khusus serta tidak perlu merancang
pembelajaran klasikal, yaitu :
pendekatan
kontekstual
Urutan
kegiatan
kegiatan siswa.
1)
Guru menjelaskan definisi
b. Metode tanya jawab
2)
Membuktikan rumus
Metode tanya jawab dapat menarik
3)
Memberi contoh
dan memusatkan perhatian siswa.
4)
Memberi soal latihan
Dengan
mengajukan
tetap
dalam
pertanyaan
yang terarah, siswa akan tertarik
dalam mengembangkan daya pikir.
Kemampuan berpikir siswa dan
2. Faktor Penyebab Guru
Menggunakan Strategi Klasikal
Strategi
pembelajaran
klasikal
keruntutan dalam mengemukakan
artinya, pengajar memberi penjelasan
pokok – pokok pikirannya dapat
kepada sejumlah murid atau mahasiswa
terdeteksi
ketika
secara lisan. Banyak yang menganggap,
pertanyaan.
Metode
menjadi
untuk
pendorong
mengadakan
menjawab
ini
dapat
bentuk
pengajaran
bagi
siswa
merupakan bentuk yang paling tepat.
penelusuran
Selain karena dipandang efisien, mereka
lebih lanjut pada berbagai sumber
dahulu
pun
diajar
belajar. Metode ini akan lebih
pengajaran seperti itu.
klasikal
dengan
tersebut
bentuk
56
Strategi Pengajaran Bahasa Indonesia……
Berdasarkan
analisis
hasil
perangkat
wawancara
observasi,
pembelajaran, dan
mendalam
yang
telah
mengatakan bahwa diklat kurang
dapat
membantu.
pendekatan
Penerapan
saintifik
kurang
bahwa
dijelaskan secara rinci ketika diklat.
menggunakan
Oleh karena itu, guru mengalami
strategi klasikal adalah disebabkan oleh
kebingungan. Melalui diskusi dalam
faktor berikut:
MGMP
dilakukan,
diketahui
kecenderungan
guru
dan
akhirnya
a. Pengembangan Perangkat Pengajaran
berbagai
guru
pendekatan
informasi,
mengaplikasikan
saintifk
sesuai
pemahaman sendiri yang minim.
secara Konvensional
Beberapa guru mengemukakan
c. Guru
belum
mampu
memetakan
pengembangan perangkat ajar sesuai
kebutuhan dan kemampuan peserta
dengan kurikulum 2013 dinilai masih
didik
memiliki taraf yang sulit. Kurangnya
diklat
dan
sosialisasi
pendampingan
serta
tentang
pengembangan
Peserta
perbedaan
didik
latar
lingkungan
memiliki
belakang
sosial,
seperti
lingkungan
perangkat
ajar
menjadi
faktor
tingkat kecerdasan. Makin tinggi
masih
kemajemukan
kurikulum
2013
utamanya.
Sehingga
guru
budaya,
keadaan
ekonomi,
masyarakat,
dan
makin
menggunakana strategi pembelajaran
besar pula perbedaan atau variasinya
klasikal untuk menunjang jalannya
dalam kelas.
pembelajaran
d. Faktor Administrasi dan Finansial
b. Kurngnya Pemahaman Pendekatan
Saintifik
jadwal pelajaran, kondisi gedung,
Pendekatan
saintifik
digunakan
selama
pembelajaran
dalam
2013.
Faktor-faktor administrasi seperti
Beberapa
wajib
proses
Kurikulum
guru
ketika
dan
ruang
belajardiharapkanmenjadifactorpenu
njangyangbenar-benarberfungsi
selama
proses
pembelajaran
wawancara mengatakan bahwa pada
berlangsung dinilai kurang memadai
awalnya mengalami kesulitan untuk
untuk
menerapkan pendekatan saintifik. Hal
pengajaran.
mengembangkan
strategi
ini terjadi karena kurang pemahaman
mengenai pendekatan saintifik. Guru
57
Strategi Pengajaran Bahasa Indonesia……
4.
SIMPULAN
Guru kelas IX mata pelajaran Bahasa
Silberman, Mel. (2009). Active Learning.
101 Strategi Pembelajaran Aktif.
Indonesia di Kabupaten Klaten cenderung
untuk
menggunakan
strategi
pembelajaran klasikal, yang belum sesuai
dengan pendekatan saintifik kurikulum
2013. Hal ini disebabkan oleh faktor
berikut; (1) Pengembangan Perangkat
Pengajaran
secara
Kurngnya
Pemahaman
Saintifik;
(3)
Konvensional;
Guru
(2)
Pendekatan
belum
mampu
memetakan kebutuhan dan kemampuan
peserta didik; (4) Faktor Administrasi dan
Finansial.
Wisnu Nugroho Aji dan Ngumarno.
(2016). Implementasi Kurikulum
2013 Mata Pelajaran Bahasa
Indonesia di Kabupaten Klaten.
Jurnal VARIDIKA. Vol 29 (1). Pp 18.
Wisnu Nugroho Aji dan Sri Budiyono.
(2017). The Teaching Strategy of
Bahasa Indonesia in Curriculum
2013.International Journal of Active
Learning. Vol 3 (2). Pp 58-64.
Wang, Y.H., (2016). Could a mobileassisted learning system support
flipped classrooms for classical
Chinese learning? Journal of
Computer Assisted Learning 32,
391–415.
DAFTAR PUSTAKA
Iskandar dan Sunendar,. (2008). Strategi
Pembelajaran
Bahasa.Bandung:
Remaja Rosdakarya.
Johnson, Elaine B. (2009). Contextual
Teaching and Learning. Bandung:
MLC (translated versionby Ibnu
Setiawan).
Miles and Huberman (1994). Chapter
4.pdf, in: Qualitative Data Analysis:
An Expanded Sourcebook. pp. 50–
72.
Oliva, Peter F. (2014). Developing the
Curriculum. Allyn & Bacon
Rusman.
(2011).
Model-model
Pembelajaran. Jakarta: Raja Grafindo
Persada.
Saiful Bahri Djamara. (2006). Strategi
Belajar Mengajar. Jakarta: Rineka
Cipta.
58
ISSN Cetak : 2356 - 2080
ISSN Online : 2356 - 2072
STRATEGI PENGAJARAN BAHASA INDONESIA
PADA SEKOLAH MENENGAH PERTAMA
DI KABUPATEN KLATEN
Wisnu Nugroho Aji1, Sri Budiyono2
FKIP Universitas Widya Dharma Klaten
Pos-el: wisnugroaji@unwidha.ac.id
2
FKIP Universitas Widya Dharma Klaten
Pos-el: sribudiyono15@unwidha.ac.id
1
Abstract
This is the follow-up study which is done by the researchers previously. The
researchers focus on the implementation of Curriculum 2013 in Bahasa Indonesia
subject of Junior High School in Klaten Regency. From the result of that, it is
known that one obstacle faced by the Bahasa Indonesia teacher in implementing
Curriculum 2013 is learning strategy. Based on the problem above, this study
focuses on the Bahasa Indonesia learning strategy by taking the population of
Junior High School in Klaten Regency. The aim of this study is to describe the
language learning plan and strategy in of Junior High School in Klaten Regency.
This research design in this study is case study. From the data analysis, it can be
seen that Bahasa Indonesia’s teacher of Junior High School in Klaten Regency
used conventional strategy (indirect) and it is not relevant to the Curriculum 2013.
Those strategies are as follow (1)Classical Learning Strategy;(2)Indirect Learning
Strategy; and (3)Heuristic Learning Strategy.
Keywords: Learning Strategy, Bahasa Indonesia, Curriculum 2013
Abstrak
Penelitian ini merupakan tindak lanjut dari penelitian terdahulu yang mengangkat
fokus implementasi kurikulum 2013 pada mata pelajaran bahasa Indonesia di
sekolah menengah pertama di Kabupaten Klaten. Dari hasil penelitian tersebut,
diketahui salah satu kendala yang dihadapi guru bahasa Indonesia dalam
mengimplementasikan kurikulum 2013 adalah perancangan strategi pengajaran.
Beranjak dari masalah tersebut maka pada penelitian ini akan difokuskan pada
strategi pengajaran bahasa Indonesia dengan mengambil populasi di sekolah
menengah pertama di Kabupaten Klaten. Penelitian ini mendeskripsikan strategi
pengajaran bahasa Indonesia pada sekolah menengah pertama di Kabupaten
Klaten. Permasalahan yang ingin dijawab peneliti adalah bagaimana perencanaan
dan strategi pembelajaran bahasa Indonesia pada sekolah menengah pertama di
Kabupaten Klaten? Penelitian ini menggunakan pendekatan studi kasus. Dari hasil
analisis data diketahui bahwa guru Bahasa Indonesia sekolah menengah pertama di
Kabupaten Klaten masih menggunakan strategi konvensional (tidak langsung) dan
belum relevan dengan kurikulum 2013. Strategi tersebut antara lain: (1)Strategi
Pembelajaran Klasikal; (2)Strategi Pembelajaran Tidak Langsung; (3)Strategi
Pembelajaran Heuristik.
Kata Kunci: Strategi Pengajaran, Bahasa Indonesia, Kurikulum 2013
Ciptaan disebarluaskan di bawah Lisensi Creative Commons Atribusi-BerbagiSerupa 4.0 Internasional.
Diterbitkan Oleh: http://ejournal.stkipmpringsewu-lpg.ac.id/index.php/pesona
Pesona : Jurnal Kajian Bahasa dan Sastra Indonesia
Wisnu Nugroho Aji, Sri Budiyono……
1.
kegiatan belajar mengajar untuk mencapai
PENDAHULUAN
Pembelajaran
bahasa
Indonesia
tujuan yang telah digariskan.
merupakan suatu kegiatan yang terencana
Dalam dunia pendidikan, strategi
dan mempunyai tujuan. Oleh karena itu,
diartikan sebagai perencanaan yang berisi
dalam
tentang rangkaian kegiatan yang didesain
pelaksanaannya
antara
lain
diperlukan strategi pembelajaran agar
untuk
tujuan pembelajaran bahasa Indonesia
tertentu (Johnson, 2009:126). Sementara
dapat tercapai.
Iskandar (2008:16) menjelaskan bahwa
Berangkat dari hasil penelitan
mencapai
strategi
tujuan
pembelajaran
pendidikan
adalah
suatu
yang pernah dilakukan oleh peneliti
rancangan atau pola yang digunakan
sebelumnya dengan judul Implementasi
untuk
Kurikulum 2013 pada mata pelajaran
mengajar.
bahasa Indonesia di Kabupaten Klaten, di
menentukan
Dari
proses
pengertian
di
belajar
atas
dapat
dapatkan hasil salah satu kendala guru
disimpulkan bahwa strategi pembelajaran
dalam mengimplementasikan kurikulum
merupakan
2013 adalah dalam perencanaan strategi
(rangkaian kegiatan) yang termasuk juga
pembelajaran
dan
penggunaan metode dan pemanfaatan
tersebut
berbagai sumber daya/kekuatan dalam
banyaknya
pembelajaran. Strategi tersebut disusun
penilaian proses maupun hasil yang
untuk mencapai tujuan tertentu, artinya
mengalami kesenjangan antara indikator
disini bahwa arah dari semua keputusan
dan pencapaian.
penyusunan strategi adalah pencapaian
(Wisnu
Ngumarno:
dibuktikan
2016).
dengan
Secara
N.A:
Hal
masih
umum
strategi
dapat
suatu
rencana
tindakan
tujuan, sehingga penyusunan langkah-
diartikan sebagai suatu garis-garis besar
langkah
haluan untuk bertindak dalam usaha
berbagai fasilitas dan sumber belajar
mencapai sasaran yang telah ditentukan
semuanya
(Wisnu N.A dan Sri Budiyono: 2017).
pencapaian tujuan. Namun sebelumnya
Bila
perlu dirumuskan suatu tujuan yang jelas
dihubungkan
dengan
belajar
mengajar, strategi juga bisa diartikan
sebagai pola-pola umum kegiatan guru
dan
anak
didik
dalam
perwujudan
pembelajaran,
diarahkan
pemanfaatan
dalam
upaya
yang dapat diukur keberhasilannya.
Berdasarkan
uraian
tersebut,
penulis akan membahas tentang strategi
pembelajaran yang merupakan salah satu
53
Strategi Pengajaran Bahasa Indonesia……
untuk melatih siswa agar lebih terampil.
Metode
yang
digunakan
dalam
Dalam tulisan ini permasalahan akan
penelitian ini adalah studi kasus. Kasus
difokuskan
bahasa
itu sama dengan problem, sama dengan
Indonesia sekolah menengah pertama di
fenomena, sama dengan problema yang
Kabupaten Klaten.
fenomenal, sama dengan fenomena yang
pada
pengajaran
Adapun tujuan penelitian ini adalah
problematik, dari perspektif ilmuwan
untuk mengetahui dan mendeskripsikan
penelitinya. Di dalam penelitian ini untuk
strategi dan model pembelajaran. Manfaat
menguji
penelitianini
selesainya
triangulasi data dan triangulasi metode.
penelitian ini diharapkan bisa bermanfaat
Teknik Analisis data yang digunakan
bagi pembaca terutama bagi guru yang
dengan
ingin mengetahui dan menerapkan strategi
Huberman (1994), dengan menggunakan
dan model pembelajaran dalam proses
tiga tahap, yaitu reduksi data, penyajian
pembelajaran.
data, dan menarik kesimpulan.
2.
3.
yaitu
setelah
METODE PENELITIAN
Penelitian ini dilakukan di Sekolah
kesahihan
model
data
Mengalir
digunakan
Miles
and
HASIL DAN PEMBAHASAN
Hasil
penelitian
terhadap
Menengah pertama di Kabupaten Klaten,
implementasi Kurikulum 2013 dalam
dengan pengambilan sampel 5 sekolah,
pembelajaran Bahasa Indonesia di 4 SMP
yaitu SMP N 2 Ceper, SMP N 2
di
Jogonalan, SMP N 1 Karanganom, SMP
tersebut adalah: SMP N 2 Ceper, SMP N
N
5
2 Jogonalan, SMP N 4 Klaten, SMP N 1
Klaten.Penelitian ini berlangsung selama
Karanganom. Data penelitian diperoleh
10 bulan, yaitu pada bulan Desember
melalui
2016 sampai dengan September 2017.
Wawancara
Rincian kegiatanpenelitian adalah sebagai
wawancara
berikut:
pelaksanaan
menggunakan pedoman wawancara.
tindakan,
monitoring
4
Klaten,
dan
SMP
N
(perencanaan,
evaluasi,
KabupatanKlaten,
observasi
yang
adapun
dan
sekolah
wawancara.
digunakan
terpimpin
berjenis
dengan
dan
refleksi), penyusunan laporan penelitian,
Tabel
penyempurnaan
Pembelajar SMP di Kabupaten Klaten
seminar,
serta
laporan
berdasarkan
penggadaan
pengiriman laporan penelitian.
dan
No
1.
Sekolah
Penerapan
Kurikulum
Strategi
Strategi
yang
diterapka
54
Strategi Pengajaran Bahasa Indonesia……
n
1
SMP N 2
K2013
Strategi
Ceper
2
Klasikal
SMP N 2
K2013
Klasikal
SMP N 1
K2013
Karanganom
4
SMP N 2
K2013
Karanganom
5
SMP N 4
belajar
K2013
mental
yang
digunakan pembelajar untuk mempelajari
dan
sasaran.
sifatnya sangat personal, berbeda darisatu
Strategi
individu ke individu lainnya karena
Klasikal
merupakan proses mental yang tidak
2. Strategi
tampak. Strategi pembelajaran hanya bias
diidentifikasi
ori
1. Strategi
Klasikal
2. Strategi
Inquiry
melalui
manifestasi
perilakunya.
Eksposit
Klaten
bahasa
Klasikal
ing
K2013
menggunakan
Dengan demikian, strategi pembelajaran
Terbimb
SMP N 5
proses
Strategi
1. Inquiry
Klaten
6
sebagai
Strategi
Jogonalan
3
Oliva (2014:57) menafsirkan strategi
Berdasarkan
wawancara
observasi
mendalam
dan
yang
telah
dilakukan, diketahui bahwa penggunaan
strategi
pembelajaran
yang
masiv
digunakan oleh guru kelas IX SMP
Menengah di Kabupaten Klaten adalah
Dari data tersebut diketahui bahwa,
strategi klasikal
guru bahasa Indonesia Sekolah Menengah
Pertama di Kabupaten Klaten masih
1. Strategi Pembelajaran Klasikal
strategi
Menurut Rusman (2011) Strategi
pembelajaran konvensional dan belum
pembelajaran klasikal artinya, pengajar
sesuai
Kurikulum
memberi penjelasan kepada sejumlah
2013. Hanya ada satu sekolah yang sudah
murid atau mahasiswa secara lisan.
menerapkan pembelajaran sesuai dengan
Banyak
Kurikulum 2013
pengajaran klasikal tersebut merupakan
cenderung
menggunakan
dengan
penerapan
yang
menganggap,
bentuk
Silbermen (2009: 450) menekankan
bentuk yang paling tepat. Selain karena
bahwa strategi belajar merupakan aspek
dipandang efisien, mereka dahulu pun
kognitif yang tidak teramati. Silberman
diajar dengan bentuk pengajaran seperti
memandang
itu.
bahwa
strategi
belajar
Pada
dasarnya
dengan
bentuk
merupakan kecenderungan atau sifat-sifat
pengajaran klasikal seorang pengajar
umum dari pendekatan yang digunakan
dapat mengajar suatu kelompok dengan
pembelajar bahasa kedua. Sementara itu,
jumlah murid yang tak terbatas. Selama
55
Strategi Pengajaran Bahasa Indonesia……
pengajaran
klasikal,
harus
efektif
mengerjakan dua hal yaitu mendengarkan
apabila
dan membuat catatan. Dan jadwal mata
pembelajaran
kuliah
membaca materi yang akan dibahas.
atau
mata
murid
pelajaran
tidak
dalam
mencapai
sebelum
siswa
tujuan
proses
ditugasi
ditentukan terlebih dahulu berunding
dengan pengajar yang bersangkutan.
Adapun teknik pelaksanaan strategi
klasikal adalah menggunakan metode
Metode yang biasa digunakan dalam
ceramah dan tanya jawab dengan teknik
Pengajaran
probing-prompting agar partisipasi dan
Klasikal
(Saiful
Bahri
aktivitas siswa tinggi (Wang, 2016). Pada
Djamara, 2006)
umumnya siswa akan belajar (berpikir-
a. Metode Ceramah
Metode ceramah adalah metode
bekerja) secara individu, sehingga mereka
penyampaian bahan pelajaran secara
dapat melatih diri dalam memupuk rasa
lisan. Metode ini banyak dipilih
percaya diri. Dengan teknik ini, indikator
guru karena mudah dilaksanakan
dari
dan tidak membutuhkan alat bantu
diperhatikan.
khusus serta tidak perlu merancang
pembelajaran klasikal, yaitu :
pendekatan
kontekstual
Urutan
kegiatan
kegiatan siswa.
1)
Guru menjelaskan definisi
b. Metode tanya jawab
2)
Membuktikan rumus
Metode tanya jawab dapat menarik
3)
Memberi contoh
dan memusatkan perhatian siswa.
4)
Memberi soal latihan
Dengan
mengajukan
tetap
dalam
pertanyaan
yang terarah, siswa akan tertarik
dalam mengembangkan daya pikir.
Kemampuan berpikir siswa dan
2. Faktor Penyebab Guru
Menggunakan Strategi Klasikal
Strategi
pembelajaran
klasikal
keruntutan dalam mengemukakan
artinya, pengajar memberi penjelasan
pokok – pokok pikirannya dapat
kepada sejumlah murid atau mahasiswa
terdeteksi
ketika
secara lisan. Banyak yang menganggap,
pertanyaan.
Metode
menjadi
untuk
pendorong
mengadakan
menjawab
ini
dapat
bentuk
pengajaran
bagi
siswa
merupakan bentuk yang paling tepat.
penelusuran
Selain karena dipandang efisien, mereka
lebih lanjut pada berbagai sumber
dahulu
pun
diajar
belajar. Metode ini akan lebih
pengajaran seperti itu.
klasikal
dengan
tersebut
bentuk
56
Strategi Pengajaran Bahasa Indonesia……
Berdasarkan
analisis
hasil
perangkat
wawancara
observasi,
pembelajaran, dan
mendalam
yang
telah
mengatakan bahwa diklat kurang
dapat
membantu.
pendekatan
Penerapan
saintifik
kurang
bahwa
dijelaskan secara rinci ketika diklat.
menggunakan
Oleh karena itu, guru mengalami
strategi klasikal adalah disebabkan oleh
kebingungan. Melalui diskusi dalam
faktor berikut:
MGMP
dilakukan,
diketahui
kecenderungan
guru
dan
akhirnya
a. Pengembangan Perangkat Pengajaran
berbagai
guru
pendekatan
informasi,
mengaplikasikan
saintifk
sesuai
pemahaman sendiri yang minim.
secara Konvensional
Beberapa guru mengemukakan
c. Guru
belum
mampu
memetakan
pengembangan perangkat ajar sesuai
kebutuhan dan kemampuan peserta
dengan kurikulum 2013 dinilai masih
didik
memiliki taraf yang sulit. Kurangnya
diklat
dan
sosialisasi
pendampingan
serta
tentang
pengembangan
Peserta
perbedaan
didik
latar
lingkungan
memiliki
belakang
sosial,
seperti
lingkungan
perangkat
ajar
menjadi
faktor
tingkat kecerdasan. Makin tinggi
masih
kemajemukan
kurikulum
2013
utamanya.
Sehingga
guru
budaya,
keadaan
ekonomi,
masyarakat,
dan
makin
menggunakana strategi pembelajaran
besar pula perbedaan atau variasinya
klasikal untuk menunjang jalannya
dalam kelas.
pembelajaran
d. Faktor Administrasi dan Finansial
b. Kurngnya Pemahaman Pendekatan
Saintifik
jadwal pelajaran, kondisi gedung,
Pendekatan
saintifik
digunakan
selama
pembelajaran
dalam
2013.
Faktor-faktor administrasi seperti
Beberapa
wajib
proses
Kurikulum
guru
ketika
dan
ruang
belajardiharapkanmenjadifactorpenu
njangyangbenar-benarberfungsi
selama
proses
pembelajaran
wawancara mengatakan bahwa pada
berlangsung dinilai kurang memadai
awalnya mengalami kesulitan untuk
untuk
menerapkan pendekatan saintifik. Hal
pengajaran.
mengembangkan
strategi
ini terjadi karena kurang pemahaman
mengenai pendekatan saintifik. Guru
57
Strategi Pengajaran Bahasa Indonesia……
4.
SIMPULAN
Guru kelas IX mata pelajaran Bahasa
Silberman, Mel. (2009). Active Learning.
101 Strategi Pembelajaran Aktif.
Indonesia di Kabupaten Klaten cenderung
untuk
menggunakan
strategi
pembelajaran klasikal, yang belum sesuai
dengan pendekatan saintifik kurikulum
2013. Hal ini disebabkan oleh faktor
berikut; (1) Pengembangan Perangkat
Pengajaran
secara
Kurngnya
Pemahaman
Saintifik;
(3)
Konvensional;
Guru
(2)
Pendekatan
belum
mampu
memetakan kebutuhan dan kemampuan
peserta didik; (4) Faktor Administrasi dan
Finansial.
Wisnu Nugroho Aji dan Ngumarno.
(2016). Implementasi Kurikulum
2013 Mata Pelajaran Bahasa
Indonesia di Kabupaten Klaten.
Jurnal VARIDIKA. Vol 29 (1). Pp 18.
Wisnu Nugroho Aji dan Sri Budiyono.
(2017). The Teaching Strategy of
Bahasa Indonesia in Curriculum
2013.International Journal of Active
Learning. Vol 3 (2). Pp 58-64.
Wang, Y.H., (2016). Could a mobileassisted learning system support
flipped classrooms for classical
Chinese learning? Journal of
Computer Assisted Learning 32,
391–415.
DAFTAR PUSTAKA
Iskandar dan Sunendar,. (2008). Strategi
Pembelajaran
Bahasa.Bandung:
Remaja Rosdakarya.
Johnson, Elaine B. (2009). Contextual
Teaching and Learning. Bandung:
MLC (translated versionby Ibnu
Setiawan).
Miles and Huberman (1994). Chapter
4.pdf, in: Qualitative Data Analysis:
An Expanded Sourcebook. pp. 50–
72.
Oliva, Peter F. (2014). Developing the
Curriculum. Allyn & Bacon
Rusman.
(2011).
Model-model
Pembelajaran. Jakarta: Raja Grafindo
Persada.
Saiful Bahri Djamara. (2006). Strategi
Belajar Mengajar. Jakarta: Rineka
Cipta.
58