STRATEGI PENGAJARAN BAHASA INDONESIA PAD

Jurnal Pesona, Volume 4 No.1 (2018) Hlm. 52-58
ISSN Cetak : 2356 - 2080
ISSN Online : 2356 - 2072

STRATEGI PENGAJARAN BAHASA INDONESIA
PADA SEKOLAH MENENGAH PERTAMA
DI KABUPATEN KLATEN
Wisnu Nugroho Aji1, Sri Budiyono2
FKIP Universitas Widya Dharma Klaten
Pos-el: wisnugroaji@unwidha.ac.id
2
FKIP Universitas Widya Dharma Klaten
Pos-el: sribudiyono15@unwidha.ac.id

1

Abstract
This is the follow-up study which is done by the researchers previously. The
researchers focus on the implementation of Curriculum 2013 in Bahasa Indonesia
subject of Junior High School in Klaten Regency. From the result of that, it is
known that one obstacle faced by the Bahasa Indonesia teacher in implementing

Curriculum 2013 is learning strategy. Based on the problem above, this study
focuses on the Bahasa Indonesia learning strategy by taking the population of
Junior High School in Klaten Regency. The aim of this study is to describe the
language learning plan and strategy in of Junior High School in Klaten Regency.
This research design in this study is case study. From the data analysis, it can be
seen that Bahasa Indonesia’s teacher of Junior High School in Klaten Regency
used conventional strategy (indirect) and it is not relevant to the Curriculum 2013.
Those strategies are as follow (1)Classical Learning Strategy;(2)Indirect Learning
Strategy; and (3)Heuristic Learning Strategy.
Keywords: Learning Strategy, Bahasa Indonesia, Curriculum 2013

Abstrak
Penelitian ini merupakan tindak lanjut dari penelitian terdahulu yang mengangkat
fokus implementasi kurikulum 2013 pada mata pelajaran bahasa Indonesia di
sekolah menengah pertama di Kabupaten Klaten. Dari hasil penelitian tersebut,
diketahui salah satu kendala yang dihadapi guru bahasa Indonesia dalam
mengimplementasikan kurikulum 2013 adalah perancangan strategi pengajaran.
Beranjak dari masalah tersebut maka pada penelitian ini akan difokuskan pada
strategi pengajaran bahasa Indonesia dengan mengambil populasi di sekolah
menengah pertama di Kabupaten Klaten. Penelitian ini mendeskripsikan strategi

pengajaran bahasa Indonesia pada sekolah menengah pertama di Kabupaten
Klaten. Permasalahan yang ingin dijawab peneliti adalah bagaimana perencanaan
dan strategi pembelajaran bahasa Indonesia pada sekolah menengah pertama di
Kabupaten Klaten? Penelitian ini menggunakan pendekatan studi kasus. Dari hasil
analisis data diketahui bahwa guru Bahasa Indonesia sekolah menengah pertama di
Kabupaten Klaten masih menggunakan strategi konvensional (tidak langsung) dan
belum relevan dengan kurikulum 2013. Strategi tersebut antara lain: (1)Strategi
Pembelajaran Klasikal; (2)Strategi Pembelajaran Tidak Langsung; (3)Strategi
Pembelajaran Heuristik.
Kata Kunci: Strategi Pengajaran, Bahasa Indonesia, Kurikulum 2013

Ciptaan disebarluaskan di bawah Lisensi Creative Commons Atribusi-BerbagiSerupa 4.0 Internasional.
Diterbitkan Oleh: http://ejournal.stkipmpringsewu-lpg.ac.id/index.php/pesona
Pesona : Jurnal Kajian Bahasa dan Sastra Indonesia

Wisnu Nugroho Aji, Sri Budiyono……

1.

kegiatan belajar mengajar untuk mencapai


PENDAHULUAN
Pembelajaran

bahasa

Indonesia

tujuan yang telah digariskan.

merupakan suatu kegiatan yang terencana

Dalam dunia pendidikan, strategi

dan mempunyai tujuan. Oleh karena itu,

diartikan sebagai perencanaan yang berisi

dalam


tentang rangkaian kegiatan yang didesain

pelaksanaannya

antara

lain

diperlukan strategi pembelajaran agar

untuk

tujuan pembelajaran bahasa Indonesia

tertentu (Johnson, 2009:126). Sementara

dapat tercapai.

Iskandar (2008:16) menjelaskan bahwa


Berangkat dari hasil penelitan

mencapai

strategi

tujuan

pembelajaran

pendidikan

adalah

suatu

yang pernah dilakukan oleh peneliti

rancangan atau pola yang digunakan


sebelumnya dengan judul Implementasi

untuk

Kurikulum 2013 pada mata pelajaran

mengajar.

bahasa Indonesia di Kabupaten Klaten, di

menentukan

Dari

proses

pengertian

di


belajar

atas

dapat

dapatkan hasil salah satu kendala guru

disimpulkan bahwa strategi pembelajaran

dalam mengimplementasikan kurikulum

merupakan

2013 adalah dalam perencanaan strategi

(rangkaian kegiatan) yang termasuk juga

pembelajaran


dan

penggunaan metode dan pemanfaatan

tersebut

berbagai sumber daya/kekuatan dalam

banyaknya

pembelajaran. Strategi tersebut disusun

penilaian proses maupun hasil yang

untuk mencapai tujuan tertentu, artinya

mengalami kesenjangan antara indikator

disini bahwa arah dari semua keputusan


dan pencapaian.

penyusunan strategi adalah pencapaian

(Wisnu

Ngumarno:
dibuktikan

2016).
dengan

Secara

N.A:
Hal

masih

umum


strategi

dapat

suatu

rencana

tindakan

tujuan, sehingga penyusunan langkah-

diartikan sebagai suatu garis-garis besar

langkah

haluan untuk bertindak dalam usaha

berbagai fasilitas dan sumber belajar


mencapai sasaran yang telah ditentukan

semuanya

(Wisnu N.A dan Sri Budiyono: 2017).

pencapaian tujuan. Namun sebelumnya

Bila

perlu dirumuskan suatu tujuan yang jelas

dihubungkan

dengan

belajar

mengajar, strategi juga bisa diartikan
sebagai pola-pola umum kegiatan guru
dan

anak

didik

dalam

perwujudan

pembelajaran,

diarahkan

pemanfaatan

dalam

upaya

yang dapat diukur keberhasilannya.
Berdasarkan

uraian

tersebut,

penulis akan membahas tentang strategi
pembelajaran yang merupakan salah satu
53

Strategi Pengajaran Bahasa Indonesia……

untuk melatih siswa agar lebih terampil.

Metode

yang

digunakan

dalam

Dalam tulisan ini permasalahan akan

penelitian ini adalah studi kasus. Kasus

difokuskan

bahasa

itu sama dengan problem, sama dengan

Indonesia sekolah menengah pertama di

fenomena, sama dengan problema yang

Kabupaten Klaten.

fenomenal, sama dengan fenomena yang

pada

pengajaran

Adapun tujuan penelitian ini adalah

problematik, dari perspektif ilmuwan

untuk mengetahui dan mendeskripsikan

penelitinya. Di dalam penelitian ini untuk

strategi dan model pembelajaran. Manfaat

menguji

penelitianini

selesainya

triangulasi data dan triangulasi metode.

penelitian ini diharapkan bisa bermanfaat

Teknik Analisis data yang digunakan

bagi pembaca terutama bagi guru yang

dengan

ingin mengetahui dan menerapkan strategi

Huberman (1994), dengan menggunakan

dan model pembelajaran dalam proses

tiga tahap, yaitu reduksi data, penyajian

pembelajaran.

data, dan menarik kesimpulan.

2.

3.

yaitu

setelah

METODE PENELITIAN
Penelitian ini dilakukan di Sekolah

kesahihan

model

data

Mengalir

digunakan

Miles

and

HASIL DAN PEMBAHASAN
Hasil

penelitian

terhadap

Menengah pertama di Kabupaten Klaten,

implementasi Kurikulum 2013 dalam

dengan pengambilan sampel 5 sekolah,

pembelajaran Bahasa Indonesia di 4 SMP

yaitu SMP N 2 Ceper, SMP N 2

di

Jogonalan, SMP N 1 Karanganom, SMP

tersebut adalah: SMP N 2 Ceper, SMP N

N

5

2 Jogonalan, SMP N 4 Klaten, SMP N 1

Klaten.Penelitian ini berlangsung selama

Karanganom. Data penelitian diperoleh

10 bulan, yaitu pada bulan Desember

melalui

2016 sampai dengan September 2017.

Wawancara

Rincian kegiatanpenelitian adalah sebagai

wawancara

berikut:

pelaksanaan

menggunakan pedoman wawancara.

tindakan,

monitoring

4

Klaten,

dan

SMP

N

(perencanaan,
evaluasi,

KabupatanKlaten,

observasi
yang

adapun

dan

sekolah

wawancara.

digunakan

terpimpin

berjenis
dengan

dan

refleksi), penyusunan laporan penelitian,

Tabel

penyempurnaan

Pembelajar SMP di Kabupaten Klaten

seminar,

serta

laporan

berdasarkan

penggadaan

pengiriman laporan penelitian.

dan

No

1.

Sekolah

Penerapan

Kurikulum

Strategi

Strategi
yang
diterapka

54

Strategi Pengajaran Bahasa Indonesia……

n
1

SMP N 2

K2013

Strategi

Ceper
2

Klasikal

SMP N 2

K2013

Klasikal

SMP N 1

K2013

Karanganom
4

SMP N 2

K2013

Karanganom
5

SMP N 4

belajar

K2013

mental

yang

digunakan pembelajar untuk mempelajari
dan

sasaran.

sifatnya sangat personal, berbeda darisatu

Strategi

individu ke individu lainnya karena

Klasikal

merupakan proses mental yang tidak

2. Strategi

tampak. Strategi pembelajaran hanya bias
diidentifikasi

ori
1. Strategi
Klasikal
2. Strategi
Inquiry

melalui

manifestasi

perilakunya.

Eksposit

Klaten

bahasa

Klasikal

ing

K2013

menggunakan

Dengan demikian, strategi pembelajaran

Terbimb

SMP N 5

proses

Strategi

1. Inquiry

Klaten

6

sebagai

Strategi

Jogonalan
3

Oliva (2014:57) menafsirkan strategi

Berdasarkan
wawancara

observasi

mendalam

dan

yang

telah

dilakukan, diketahui bahwa penggunaan
strategi

pembelajaran

yang

masiv

digunakan oleh guru kelas IX SMP
Menengah di Kabupaten Klaten adalah

Dari data tersebut diketahui bahwa,

strategi klasikal

guru bahasa Indonesia Sekolah Menengah
Pertama di Kabupaten Klaten masih

1. Strategi Pembelajaran Klasikal

strategi

Menurut Rusman (2011) Strategi

pembelajaran konvensional dan belum

pembelajaran klasikal artinya, pengajar

sesuai

Kurikulum

memberi penjelasan kepada sejumlah

2013. Hanya ada satu sekolah yang sudah

murid atau mahasiswa secara lisan.

menerapkan pembelajaran sesuai dengan

Banyak

Kurikulum 2013

pengajaran klasikal tersebut merupakan

cenderung

menggunakan

dengan

penerapan

yang

menganggap,

bentuk

Silbermen (2009: 450) menekankan

bentuk yang paling tepat. Selain karena

bahwa strategi belajar merupakan aspek

dipandang efisien, mereka dahulu pun

kognitif yang tidak teramati. Silberman

diajar dengan bentuk pengajaran seperti

memandang

itu.

bahwa

strategi

belajar

Pada

dasarnya

dengan

bentuk

merupakan kecenderungan atau sifat-sifat

pengajaran klasikal seorang pengajar

umum dari pendekatan yang digunakan

dapat mengajar suatu kelompok dengan

pembelajar bahasa kedua. Sementara itu,

jumlah murid yang tak terbatas. Selama
55

Strategi Pengajaran Bahasa Indonesia……

pengajaran

klasikal,

harus

efektif

mengerjakan dua hal yaitu mendengarkan

apabila

dan membuat catatan. Dan jadwal mata

pembelajaran

kuliah

membaca materi yang akan dibahas.

atau

mata

murid

pelajaran

tidak

dalam

mencapai

sebelum
siswa

tujuan
proses
ditugasi

ditentukan terlebih dahulu berunding
dengan pengajar yang bersangkutan.

Adapun teknik pelaksanaan strategi
klasikal adalah menggunakan metode

Metode yang biasa digunakan dalam

ceramah dan tanya jawab dengan teknik

Pengajaran

probing-prompting agar partisipasi dan

Klasikal

(Saiful

Bahri

aktivitas siswa tinggi (Wang, 2016). Pada

Djamara, 2006)

umumnya siswa akan belajar (berpikir-

a. Metode Ceramah
Metode ceramah adalah metode

bekerja) secara individu, sehingga mereka

penyampaian bahan pelajaran secara

dapat melatih diri dalam memupuk rasa

lisan. Metode ini banyak dipilih

percaya diri. Dengan teknik ini, indikator

guru karena mudah dilaksanakan

dari

dan tidak membutuhkan alat bantu

diperhatikan.

khusus serta tidak perlu merancang

pembelajaran klasikal, yaitu :

pendekatan

kontekstual

Urutan

kegiatan

kegiatan siswa.

1)

Guru menjelaskan definisi

b. Metode tanya jawab

2)

Membuktikan rumus

Metode tanya jawab dapat menarik

3)

Memberi contoh

dan memusatkan perhatian siswa.

4)

Memberi soal latihan

Dengan

mengajukan

tetap
dalam

pertanyaan

yang terarah, siswa akan tertarik
dalam mengembangkan daya pikir.
Kemampuan berpikir siswa dan

2. Faktor Penyebab Guru
Menggunakan Strategi Klasikal
Strategi

pembelajaran

klasikal

keruntutan dalam mengemukakan

artinya, pengajar memberi penjelasan

pokok – pokok pikirannya dapat

kepada sejumlah murid atau mahasiswa

terdeteksi

ketika

secara lisan. Banyak yang menganggap,

pertanyaan.

Metode

menjadi
untuk

pendorong
mengadakan

menjawab
ini

dapat

bentuk

pengajaran

bagi

siswa

merupakan bentuk yang paling tepat.

penelusuran

Selain karena dipandang efisien, mereka

lebih lanjut pada berbagai sumber

dahulu

pun

diajar

belajar. Metode ini akan lebih

pengajaran seperti itu.

klasikal

dengan

tersebut

bentuk

56

Strategi Pengajaran Bahasa Indonesia……

Berdasarkan
analisis

hasil

perangkat

wawancara

observasi,

pembelajaran, dan

mendalam

yang

telah

mengatakan bahwa diklat kurang
dapat

membantu.

pendekatan

Penerapan

saintifik

kurang

bahwa

dijelaskan secara rinci ketika diklat.

menggunakan

Oleh karena itu, guru mengalami

strategi klasikal adalah disebabkan oleh

kebingungan. Melalui diskusi dalam

faktor berikut:

MGMP

dilakukan,

diketahui

kecenderungan

guru

dan

akhirnya
a. Pengembangan Perangkat Pengajaran

berbagai

guru

pendekatan

informasi,

mengaplikasikan
saintifk

sesuai

pemahaman sendiri yang minim.

secara Konvensional
Beberapa guru mengemukakan

c. Guru

belum

mampu

memetakan

pengembangan perangkat ajar sesuai

kebutuhan dan kemampuan peserta

dengan kurikulum 2013 dinilai masih

didik

memiliki taraf yang sulit. Kurangnya
diklat

dan

sosialisasi

pendampingan

serta
tentang

pengembangan

Peserta
perbedaan

didik
latar

lingkungan

memiliki

belakang

sosial,

seperti

lingkungan

perangkat

ajar

menjadi

faktor

tingkat kecerdasan. Makin tinggi

masih

kemajemukan

kurikulum

2013

utamanya.

Sehingga

guru

budaya,

keadaan

ekonomi,

masyarakat,

dan

makin

menggunakana strategi pembelajaran

besar pula perbedaan atau variasinya

klasikal untuk menunjang jalannya

dalam kelas.

pembelajaran

d. Faktor Administrasi dan Finansial

b. Kurngnya Pemahaman Pendekatan
Saintifik

jadwal pelajaran, kondisi gedung,

Pendekatan

saintifik

digunakan

selama

pembelajaran

dalam

2013.

Faktor-faktor administrasi seperti

Beberapa

wajib
proses

Kurikulum

guru

ketika

dan

ruang

belajardiharapkanmenjadifactorpenu
njangyangbenar-benarberfungsi
selama

proses

pembelajaran

wawancara mengatakan bahwa pada

berlangsung dinilai kurang memadai

awalnya mengalami kesulitan untuk

untuk

menerapkan pendekatan saintifik. Hal

pengajaran.

mengembangkan

strategi

ini terjadi karena kurang pemahaman
mengenai pendekatan saintifik. Guru
57

Strategi Pengajaran Bahasa Indonesia……

4.

SIMPULAN
Guru kelas IX mata pelajaran Bahasa

Silberman, Mel. (2009). Active Learning.
101 Strategi Pembelajaran Aktif.

Indonesia di Kabupaten Klaten cenderung
untuk

menggunakan

strategi

pembelajaran klasikal, yang belum sesuai
dengan pendekatan saintifik kurikulum
2013. Hal ini disebabkan oleh faktor
berikut; (1) Pengembangan Perangkat
Pengajaran

secara

Kurngnya

Pemahaman

Saintifik;

(3)

Konvensional;

Guru

(2)

Pendekatan

belum

mampu

memetakan kebutuhan dan kemampuan
peserta didik; (4) Faktor Administrasi dan
Finansial.

Wisnu Nugroho Aji dan Ngumarno.
(2016). Implementasi Kurikulum
2013 Mata Pelajaran Bahasa
Indonesia di Kabupaten Klaten.
Jurnal VARIDIKA. Vol 29 (1). Pp 18.
Wisnu Nugroho Aji dan Sri Budiyono.
(2017). The Teaching Strategy of
Bahasa Indonesia in Curriculum
2013.International Journal of Active
Learning. Vol 3 (2). Pp 58-64.
Wang, Y.H., (2016). Could a mobileassisted learning system support
flipped classrooms for classical
Chinese learning? Journal of
Computer Assisted Learning 32,
391–415.

DAFTAR PUSTAKA
Iskandar dan Sunendar,. (2008). Strategi
Pembelajaran
Bahasa.Bandung:
Remaja Rosdakarya.
Johnson, Elaine B. (2009). Contextual
Teaching and Learning. Bandung:
MLC (translated versionby Ibnu
Setiawan).
Miles and Huberman (1994). Chapter
4.pdf, in: Qualitative Data Analysis:
An Expanded Sourcebook. pp. 50–
72.
Oliva, Peter F. (2014). Developing the
Curriculum. Allyn & Bacon
Rusman.
(2011).
Model-model
Pembelajaran. Jakarta: Raja Grafindo
Persada.
Saiful Bahri Djamara. (2006). Strategi
Belajar Mengajar. Jakarta: Rineka
Cipta.
58