Komunikasi Verbal and Non Verbal Psikolo

BAB I
PENDAHULUAN
I. LATAR BELAKANG MASALAH
Manusia adalah makhluk social. Ia hanya dapat hidup berkembang dan berperan
sebagai manusia dengan berhubungan dan bekerja sama dengan manusia lain. Salah satu
cara terpenting untuk berhubungan dan bekerja sama dengan manusia adalah
komunikasi.
Komunikasi merupakan salah satu aspek terpenting dan kompleks bagi kehidupan
manusia. Manusia sangat dipengaruhi oleh komunikasi yang dilakukannya dengan
manusia

lain, baik yang sudah dikenal maupun yang tidak dikenal sama sekali.

Komunikasi

memiliki peran yang sangat vital bagi kehidupan manusia, karena itu kita harus

memberikan perhatian yang seksama terhadap komunikasi.
Setiap orang selalu berupaya memahami setiap peristiwa yang dialaminya. Orang
memberikan makna terhadap apa yang terjadi di dalam dirinya sendiri atau lingkungan
sekitarnya. Terkadang makna yang diberikan itu sangat jelas dan mudah dipahami orang

lain, namun terkadang makna itu buram, tidak dapat dipahami dan bahkan bertentangan
dengan makna sebelumnya. Dengan memahami komunikasi maka orang dapat
menafsirkan peristiwa secara lebih fleksibel dan bermanfaat.
Jika anda ditanya, apakah komunikasi itu? Apa yang terjadi jika sejumlah orang
bertemu dan berinteraksi? Ketika anda mencoba menjawab kedua pertanyaan itu, maka
sebenarnya anda tengah menyusun sebuah komunikasi. Kedua pertanyaan itu tampak
mudah, bahkan orang awam yang bukan ahli pun dapat memberikan jawaban menurut
sudut pandangnya.
Walaupun orang telah mempelajari komunikasi sejak zaman purbakala, namun
perhatian terhadap pentingnya komunikasi baru muncul belakangan, yaitu pada awal
abad

ke-20. Barnett Pearce (1989) menyebutkan, munculnya peran komunikasi sebagai
penemuan revolusioner (revolutionary discovery) yang sebagian besar disebabkan oleh

PERAN KOMUNIKASI VERBAL & NON VERBAL DALAM MENIMBULKAN EFEKTIVITAS KOMUNIKASI

1

penemuan teknologi komunikasi, seperti radio, televisi, telepon, handphone, satelit, dan

jaringan computer
Akhir-akhir ini penulis menemukan beberapa hasil dari penelitian lapangan yang
dilakukan secara langsung di lingkungan masyarakat sekitar tempat penulis tinggal yang
terkait dengan masalah komunikasi yang dilakukan oleh manusia dalam bentuk verbal
dan

non verbal. Ketika seseorang berkomunikasi, tentunya salah satu hal yang paling
diperhatikan ialah apa yang disampaikan oleh seorang komunikator terhadap komunikan,
atau dengan kata lain tentang materi atau hal apa saja yang menjadi bahan pembicaraan
yang mereka perbincangkan.
Salah satu yang ingin penulis teliti ialah apa yang dimaksud dengan komunikasi
verbal dan nonverbal, perbedaannya, dan fungsinya.

II.

RUMUSAN MASALAH

1.

Apa yang dimaksud dengan komunikasi verbal?


2.

Apa yang dimaksud dengan komunikasi nonverbal?

3.

Bagaimana komunikasi verbal dan non verbal menimbulkan efektivitas

komunikasi?

PERAN KOMUNIKASI VERBAL & NON VERBAL DALAM MENIMBULKAN EFEKTIVITAS KOMUNIKASI

2

BAB II
PEMBAHASAN

A. KOMUNIKASI VERBAL DAN NON VERBAL
1.


PENGERTIAN KOMUNIKASI VERBAL
Komunikasi verbal adalah suatu bentuk komunikasi yang disampaikan oleh

komunikator kepada komunikan dengan menggunakan cara tertulis atau dengan cara
lisan.
Definisi komunikasi verbal yang lainnya adalah suatu jenis dari kegiatan
percakapan atau penyampaian pesan maupun informasi yang dilakukan seseorang kepada
orang lain, baik itu disampaikannya secara lisan maupun secara tulisan.
Adapun arti yang lainnya dari komunikasi verbal yaitu sebuah proses
penyampaian pikiran, pesan ataupun perasaan seseorang kepada orang lain dengan memakai
simbolyang

simbol yang menggunakan satu kata ataupun lebih sebagai medianya, dan media

umumnya digunakan yaitu bahasa, karena bahasa dapat menerjemahkan pikiran

seseorang

kepada orang lain. Komunikasi verbal yang melalui lisan bisa di sampaikan


kepada

penerima

informasi

dengan

menggunakan

media,

seperti

contohnya

menyampaikan

informasi melalui telepon. Dan komunikasi verbal yang melalui tulisan


dilakukan secara

tidak langsung antara yang menyampaikan informasi (komunikator) dan

penerima

informasi

(komunikan),

misal

komunikasinya

yang

dilakukan

dengan


menggunakan media seperti surat-menyurat.

Berikut ini contoh komunikasi verbal:
PERAN KOMUNIKASI VERBAL & NON VERBAL DALAM MENIMBULKAN EFEKTIVITAS KOMUNIKASI

3

Adapaun bebrapa contoh dari komunikasi verbal misalnya seperti surat-menyurat,
bercakap-cakap di menelepon, presentasi tugas di depan kelas kepada teman, membaca
koran, majalah, menonton TV, mendengarkan siaran radio dan lain sebagainya.

2. PENGERTIAN KOMUNIKASI NON VERBAL
Komunikasi non verbal adalah kebalaikan dari komunikasi verbal yaitu suatu
proses dari komunikasi yang dimana penyampaian informasi atau pesannya tidak
memakai

kata-kata komunikasi ini sering disebut juga dengan bahasa isyarat. Bentuk dari

komunikasi nonverbal ini memakai gerakan seperti misalnya: bahasa tubuh, ekspresi

wajah, dengan kontak mata dan lain sebagainya.
Atau definisi komunikasi non verbal yang lainnya yaitu satu cara penyampaian
pesan atau informasi kepada orang lain tanpa menggunakan ucapan atau kata-kata, akan
tetapi caranya menggunakan gerakan atau isyarat.
Di dalam kehidupan komunikasi non verbal lebih banyak digunakan daripada
komunikasi verbal, di dalam berkomunikasi hampir secara otomatis komunikasi ini ikut
di

gunakan. Sebab komunikasi non verbal sifatnya tetap dan selalu ada. Komunikasi non
verbal terbilang lebih jujur dalam mengungkapkan hal-hal yang akan di ungkapkan karen
komunikasi ini spontan.

Berikut ini contoh komunikasi non verbal:


Menggunakan bahasa tubuh, misalnya seperti dengan bersalaman,sentuhan,
menanguk-anggukkan kepala dan lain sebagainya.




Denagn ekspresi wajah, misalnya dengan senyuman, tertawa dan lain sebagainya.



Menggunakan simbol atau lambang-lambang, misalnya seperti pada pakaian yang
digunakan menunjukan identitas pemakainya.


PERAN KOMUNIKASI VERBAL & NON VERBAL DALAM MENIMBULKAN EFEKTIVITAS KOMUNIKASI

4

B. EFEKTIVITAS KOMUNIKASI
Efektivitas merupakan wujud dari kemampuan untuk mendayagunakan sesuatu
secara tepat sesuai dengan standar yang jelas dan dapat diterima secara universal. Dalam
konteks ini efektivitas menunjukkan taraf mencapai tujuannya secara ideal, tarap
efektivitasnya dapat dinyatakan dengan ukuran-ukuran yang agak pasti. Pandangan ini
memfokuskan bahwa efektivitas adalah kemampuan untuk mencapai suatu tujuan dengan
ukuran yang pasti.
Untuk mengetahui tingkat efektivitas sesuatu kegiatan biasanya dilakukan dengan

membandingkan antara prestasi saat ini dengan prestasi yang diperoleh apabila semua
sumber daya yang dimilikinya dikelola secara optimal dan objektif.
Secara teknis pengertian efektivitas merupakan suatu keadaan yang menunjukkan
tingkat keberhasilan atau kegagalan kegiatan manajemen dalam mencapai tujuan Diakui
bahwa terdapat tiga dimensi yang kritis yang patut dipertimbangkan dalam mengamati
tingkat efektivitas suatu organisasi atau kelompok yaitu:
(a) keluaran yang dihasilkan,
(b) kepuasan para anggota, dan
(c) pertumbuhan dan pengembangan staf, baik yang menyangkut keterampilan dan
kecerdasan individu maupun yang terkait dengan proses interaksi yang positif
dalam pelaksanaan tugas.
Sehubungan dengan pengertian tersebut terdapat ahli yang menekankan bahwa
organisasi yang efektif adalah organisasi yang dapat menyelesaikan target atau tujuannya
atau menghasilkan sesuatu yang melampaui prestasi organisasi yang melakukan hal yang
sama.
Berdasarkan pengerian tentang efektivitas seperti diuraikan di atas dapat
diidentifikasi bahwa efektivitas pada umumnya dibicarakan dalam konteks aktivitas
manajemen dan kelompok atau organisasi. Efektivitas selalu mengacu kepada tujuan
organisasi dan sekaligus kepada kelangsungan hidup organisasi. Oleh karena itu
efektivitas


harus diukur dengan produk dari suatu organisasi yang mencakup jumlah dan

PERAN KOMUNIKASI VERBAL & NON VERBAL DALAM MENIMBULKAN EFEKTIVITAS KOMUNIKASI

5

mutunya

(seberapa banyak dan seberapa baik), diukur dengan aspek kemanusiaan baik

yang menjadi unsur penggerak maupun unsur konstituen dari organisasi. Efektivitas juga diukur
dengan
dan

bagaimana anggota suatu organisasi dikembangkan kemampuannya (kecerdasan
keterampilan) dalam melakukan tugas-tugas organisasi.
Untuk itu efektivitas tidak boleh lepas dari: faktor tujuan, faktor manusia, faktor
nilai-nilai dan faktor sistem organisasi itu sendiri yang dihubungkan dengan kondisi
waktu, target, jumlah, dan kualitas. Dengan demikian efektivitas ternyata bersifat
multidimensional, sehingg strategi yang dipilih untuk meningkatkan efektivitas

tergantung

pada kekhususan atau spesifikasi faktor dari permasalahan yang hendak

dipecahkan. Yang

perlu digaris bawahi bahwa sesuatu yang efektif belum tentu efisien,

demikian sebaliknya sesuatu yang efisien belum tentu efektif, namun perlu ditegaskan kembali
bahwa jika

sesuatu kegiatan atau aktivitas telah terbukti ketidak efektifannya maka tidak

perlu lagi

mempersoalkan efisiensinya.
Robbins mengemukakan bahwa untuk mengukur efektivitas dapat digunakan

empat model pendekatan yaitu: (1) pendekatan pencapaian tujuan (Goal attainmet), (2)
pendekatan sistem yang menekankan stabilitas, (3) pendekatan konstituensi strategis yang
menekankan terpenuhinya tuntutan stakeholder dan (4) pendekatan nilai-nilai bersaing
yang mempertemukan tiga kriteria yaitu human relation model, open system model dan
rational goad model.
Untuk mengetahui tingkat efektivitas sesuatu kegiatan biasanya dilakukan dengan
membandingkan antara prestasi saat ini dengan prestasi yang diperoleh apabila semua
sumber daya yang dimilikinya dikelola secara optimal dan objektif.
Berdasarkan pengertian tentang efektivitas seperti diuraikan di atas dapat
diidentifikasi bahwa efektivitas pada umumnya dibicarakan dalam konteks aktivitas
manajemen dan kelompok atau organisasi. Efektivitas selalu mengacu kepada tujuan
organisasi dan sekaligus kepada kelangsungan hidup organisasi. Oleh karena itu
efektivitas

harus diukur dengan produk dari suatu organisasi yang mencakup jumlah dan

mutunya

(seberapa banyak dan seberapa baik), diukur dengan aspek kemanusiaan baik

yang menjadi unsur penggerak maupun unsur konstituen dari organisasi. Efektivitas juga diukur

PERAN KOMUNIKASI VERBAL & NON VERBAL DALAM MENIMBULKAN EFEKTIVITAS KOMUNIKASI

6

dengan
dan

bagaimana anggota suatu organisasi dikembangkan kemampuannya (kecerdasan
keterampilan) dalam melakukan tugas-tugas organisasi.
Untuk itu efektivitas tidak boleh lepas dari: faktor tujuan, faktor manusia, faktor
nilai-nilai dan faktor sistem organisasi itu sendiri yang dihubungkan dengan kondisi
waktu, target, jumlah, dan kualitas. Dengan demikian efektivitas ternyata bersifat
multidimensional, sehingg strategi yang dipilih untuk meningkatkan efektivitas

tergantung

pada kekhususan atau spesifikasi faktor dari permasalahan yang hendak

dipecahkan. Yang

perlu digaris bawahi bahwa sesuatu yang efektif belum tentu efisien,

demikian sebaliknya sesuatu yang efisien belum tentu efektif, namun perlu ditegaskan kembali
bahwa jika

sesuatu kegiatan atau aktivitas telah terbukti ketidak efektifannya maka tidak

perlu lagi

mempersoalkan efisiensinya.

C. FAKTOR YANG MEMPENGARUHI EFEKTIVITAS KOMUNIKASI
Dalam keseharian, manusia tak bisa lepas dari adanya proses pertukaran informasi
atau pesan. Proses pertukaran informasi tersebut bisa kita kenal dengan komunikasi yang
melibatkan satu individu atau kelompok dengan individu atau kelompok lainnya. Yang
pasti, dalam komunikasi ada yang berperan sebagai penyampai pesan atau komunikator
dan penerima pesan.
a. Komunikasi Verbal dan Komunikasi Non Verbal

Komunikasi dapat dilakukan dengan berbagai cara. Misalnya, salah satu bentuk
komunikasi yang sering digunakan yaitu komunikasi verbal bahasa lisan. Komunikasi
tidak hanya melalui kata-kata, bahasa nonverbal yang berupa gerak, isyarat atau gestur
tubuh (body language), simbol-simbol, kode, kontak mata, mimik atau ekspresi wajah
juga

menyampaikan maksud-maksud tertentu.
Misalnya, ketika Anda melemparkan senyum pada orang lain, maka orang lain itu
bisa saja menganggap Anda sebagai orang yang ramah dan bersahabat. Atau, ketika Anda
melihat seorang perempuan melambaikan tangan pada tukang bakso, maka Anda
berasumsi bahwa perempuan tersebut sedang memanggil tukang bakso tersebut. Kejadian
PERAN KOMUNIKASI VERBAL & NON VERBAL DALAM MENIMBULKAN EFEKTIVITAS KOMUNIKASI

7

lain, misalnya seorang guru yang sedang melotot kepada muridnya bisa kita artikan
bahwa guru itu sedang memarahi muridnya yang ribut sendiri di kelas dan tidak memperhatikan
pelajaran

b. Elemen-Elemen Pendukung Komunikasi Yang Efektif.

Pesan yang tersampaikan dengan benar dan tepat sesuai keinginan sang
komunikator, menunjukkan bahwa komunikasi dapat berjalan secara efektif. Agar
komunikasi bisa berlangsung efektif, perlu diperhatikan faktor-faktor yang
mempengaruhinya. Menurut Scoot M Cultip dan Allen dalam bukunya "Effective Public
Relations", faktor-faktor tersebut disebut dengan "The Seven Communication". Mari kita
simak 7 elemen komunikasi yang efektif berikut ini.
1. Credibility
Kredibilitas berkaitan erat dengan kepercayaan. Ya, seorang komunikator yang
baik harus memiliki kredibilitas agar pesan yang disampaikan dapat tersasar dengan baik.
Beberapa hal yang berhubungan dengan kredibilitas misalnya kualifikasi atau tingkat
keahlian seseorang. Contoh, seorang dokter dianggap mempunyai kredibilitas ketika ia
menyampaikan hal-hal tentang kesehatan.
2. Context
Konteks berupa kondisi yang mendukung ketika berlangsungnya komunikasi.
Supaya komunikasi berjalan efektif, konteks yang tepat menjadi hal yang menarik
perhatian audiens. Misalnya, berita atau informasi tentang kesehatan janin sangat sesuai
bagi ibu-ibu yang sedang menjalani masa kehamilan.
3.Content

PERAN KOMUNIKASI VERBAL & NON VERBAL DALAM MENIMBULKAN EFEKTIVITAS KOMUNIKASI

8

Isi pesan merupakan bahan atau ,materi inti dari apa yang hendak disampaikan
kepada audiens. Komunikasi menjadi efektif apabila isi pesan mengandung sesuatu yang
berarti dan penting untuk diketahui oleh audiens.

4. Clarity
Pesan yang jelas alias tidak menimbulkan penafsiran yang bermacam-macam
adalah kunci keberhasilan komunikasi. Kejelasan informasi adalah hal penting yang bisa
mengurangi dan menghindari risiko kesalahpahaman pada audiens.
5. Continuity and Consistency
Agar komunikasi berhasil, maka pesan atau informasi perlu disampaikan secara
berkesinambungan atau kontinyu. Misalnya, pesan pemerintah yang menganjurkan
masyarakat untuk menggunakan kendaran umum dibandingkan kendaraan pribadi harus
selalu disampaikan melalui berbagai media secara terus menerus supaya pesan itu dapat
tertanam dalam benak dan mempengaruhi perilaku masyarakat.
6.Capability of Audience
Komunikasi dapat dikatakan berhasil apabila sang penerima pesan memahami dan
melakukan apa yang terdapat pada isi pesan. Dalam hal ini, tingkat pemahaman
seseorang

bisa berbeda-beda tergantung beberapa faktor, contohnya latar belakang

pendidikan, usia

ataupun status social.

7. Channels of Distribution
Selain berbicara secara langsung kepada audiens, ada cara lain untuk
berkomunikasi, yaitu menggunakan media. Bentuk-bentuk media komunikasi yang biasa
PERAN KOMUNIKASI VERBAL & NON VERBAL DALAM MENIMBULKAN EFEKTIVITAS KOMUNIKASI

9

digunakan saat ini adalah media cetak ataupun elektronik. Pertimbangkan secara matang
pemilihan media yang sesuai dan tepat sasaran agar tidak terjadi komunikasi yang sia-sia.

D. PENERAPAN PERAN KOMUNIKASI VERBAL & NON VERBAL
DALAM PEMBELAJARAN

Pembelajaran merupakan suatu kegiatan yang melibatkan seseorang dalam upaya
memperoleh pengetahuan, keterampilan dan nilai-nilai positif dengan memanfaatkan
berbagai sumber untuk belajar. Pembelajaran dapat melibatkan dua pihak yaitu peserta
didik sebagai pembelajar dan pendidik sebagai pendidik.
Pada prosesnya, pesan dari sumber sampai pada penerima pesan memiliki
hambatan dan gangguan, menurut Ishak (1995:3) terdapat beberapa faktor yang dapat
mempengaruhi efektivitas sebuah komunikasi, baik faktor yang terjadi pada pengirim
maupun pada penerima pesan, sebagai berikut:
1. Kemampuan berkomunikasi penyampai pesan seperti kemampuan bertutur dan berbahasa
dan kemampuan menulis. Sedangkan faktor dari penerima pesan diantaranya kemampuan
untuk

menerima

dan

menangkap

pesan

seperti

mendengar,

melihat,

dan

menginterpretasikan pesan.
2. Sikap dan pandangan penyampai pesan kepada penerima pesan dan sebaliknya.
Misalnya , rasa benci, pandangan negatif, prasangka, merendahkan satu diantara kedua
belah pihak, sehingga akan menimbulkan kurangnya respon terhadap isi psan yang
disampaikan.

PERAN KOMUNIKASI VERBAL & NON VERBAL DALAM MENIMBULKAN EFEKTIVITAS KOMUNIKASI

10

3. Tingkat pengetahuan baik penerima maupun penyampai pesan. Sumber pesan yang
kurang memahami informasi yang ingin dicapai akan mempengaruhi gaya dan sikap
dalam proses penyampai pesan. Sebaliknya, penerima pesan yang kurang mempunyai
pengetahuan dan pengalaman terhadap informasi yang disampaikan tidak akan mempu
mencerna informasi dengan baik.
4. Latar belang sosial budaya dan ekonomi penyampai pesan serta penerima pesan.
Ketanggapan penerima pesan dalam merespon informasi tergantung dari siapa dan oleh
siapa pesan itu disampaikan.

Bagan di atas menunjukkan bahwa dalam proses pembelajaran itu terdapat pesanpesan yang harus dikomunikasikan antara pendidik dengan peserta didik. Pesan tersebut
biasanya merupakan isi dari suatu topik pembelajaran. Pesan-pesan tersebut disampaikan
oleh pendidik kepada peserta didik melalui suatu media dengan menggunakan prosedur
pembelajaran tertentu yang disebut metode.
Dalam sistem pembelajaran modern saat ini, peserta didik tidak hanya berperan
sebagai komunikan atau penerima pesan, bisa saja peserta didik bertindak sebagai

PERAN KOMUNIKASI VERBAL & NON VERBAL DALAM MENIMBULKAN EFEKTIVITAS KOMUNIKASI

11

komunikator atau penyampai pesan. Dalam kondisi seperti itu, maka terjadi apa yang
disebut dengan komunikasi dua arah (two way traffic communication) bahkan komunikasi
banyak arah (multi way traffic communication).
Dalam bentuk komunikasi pembelajaran manapun sangat dibutuhkan peran media
untuk lebih meningkatkan tingkat keefektifan pencapaian tujuan/kompetensi. Artinya,
proses pembelajaran tersebut akan terjadi apabila ada komunikasi antara penerima pesan
dengan sumber/penyalur pesan lewat media tersebut. Menurut Berlo (1960), komunikasi
tersebut akan efektif jika ditandai dengan adanya “area of experience” atau daerah
pengalaman yang sama antara penyalur pesan dengan penerima pesan

BAB III
PENUTUP

KESIMPULAN
Komunikasi dapat dilakukan dengan berbagai cara. Misalnya, salah satu bentuk
komunikasi yang sering digunakan yaitu komunikasi verbal bahasa lisan. Komunikasi
tidak hanya melalui kata-kata, bahasa nonverbal yang berupa gerak, isyarat atau gestur
tubuh (body language), simbol-simbol, kode, kontak mata, mimik atau ekspresi wajah
juga

menyampaikan maksud-maksud tertentu. Peran pesan verbal dan non verbal amatlah
penting dalam proses komunikasi. Pesan yang tersampaikan dengan benar dan tepat

sesuai keinginan sang komunikator, menunjukkan bahwa komunikasi dapat berjalan secara
efektif. Agar komunikasi bisa berlangsung efektif, perlu diperhatikan faktor-faktor yang
mempengaruhinya.

Dalam

proses

pembelajaran

di

sekolah,

sangatlah

perlu

memperhatikan

factor dari keefektivitasan komunikasi di dalam kelas. Antara guru

(komunikator) dan

murid (komunikan).

PERAN KOMUNIKASI VERBAL & NON VERBAL DALAM MENIMBULKAN EFEKTIVITAS KOMUNIKASI

12

Dokumen yang terkait

Analisis Komparasi Internet Financial Local Government Reporting Pada Website Resmi Kabupaten dan Kota di Jawa Timur The Comparison Analysis of Internet Financial Local Government Reporting on Official Website of Regency and City in East Java

19 819 7

Keanekaragaman Makrofauna Tanah Daerah Pertanian Apel Semi Organik dan Pertanian Apel Non Organik Kecamatan Bumiaji Kota Batu sebagai Bahan Ajar Biologi SMA

26 317 36

PENGARUH PENGGUNAAN BLACKBERRY MESSENGER TERHADAP PERUBAHAN PERILAKU MAHASISWA DALAM INTERAKSI SOSIAL (Studi Pada Mahasiswa Jurusan Ilmu Komunikasi Angkatan 2008 Universitas Muhammadiyah Malang)

127 505 26

Improving the Eighth Year Students' Tense Achievement and Active Participation by Giving Positive Reinforcement at SMPN 1 Silo in the 2013/2014 Academic Year

7 202 3

The Correlation between students vocabulary master and reading comprehension

16 145 49

Improping student's reading comprehension of descriptive text through textual teaching and learning (CTL)

8 140 133

Komunikasi antarpribadi antara guru dan murid dalam memotivasi belajar di Sekolah Dasar Annajah Jakarta

17 110 92

The correlation between listening skill and pronunciation accuracy : a case study in the firt year of smk vocation higt school pupita bangsa ciputat school year 2005-2006

9 128 37

Pengaruh Rasio Kecukupan Modal dan Dana Pihak Ketiga Terhadap Penyaluran Kredit (Studi Kasus pada BUSN Non Devisa Konvensional yang Terdaftar di OJK 2011-2014)

9 104 46

Perilaku Komunikasi Waria Di Yayasan Srikandi Pasundan (Studi Deskriptif Mengenai Perilaku Komunikasi Waria di Yayasan Srikandi Pasundan di Kota Bandung)

3 50 1