PENELITIAN HUBUNGAN ANTARA DISIPLIN KERJ

PENELITIAN HUBUNGAN ANTARA DISIPLIN KERJA PEGAWAI DENGAN
PRESTASI KERJA
OLEH:

Dulatul Rahman
Lokal 6
BAB I
PENDAHULUAN

A.

Latar Belakang Masalah
Sumber daya manusia merupakan komponen utama suatu organisasi yang menjadi
perencana dan pelaku aktif dalam setiap aktivitas organisasi. Mereka mempunyai pikiran,
perasaan, keinginan, status dan latar belakang pendidikan, usia, jenis kelamin yang heterogen
yang dibawa kedalam suatu organisasi sehingga tidak seperti mesin, uang dan material, yang
sifatnya pasif dan dapat dikuasai dan diatur sepenuhnya dalam mendukung tercapainya tujuan
organisasi.
Sumber daya manusia baik yang menduduki posisi pimpinan maupun anggota merupakan
faktor terpenting dalam setiap organisasi atau instansi baik pemerintah maupun swasta. Hal ini
karena berhasil tidaknya suatu organisasi atau instansi sebagian besar dipengaruhi oleh faktor

manusia selaku pelaksana pekerjaan.
Sebagaimana kita ketahui, untuk mewujudkan suatu pemerintahan negara yang adil dan
makmur serta mampu menjamin masyarakatnya hidup dalam suasana yang harmonis, damai,
tenteram, dan sejahtera, maka penyelenggaraan pemerintahannya haruslah dilaksanakan dengan
sungguh-sungguh, tegas, jujur, dan konsekuen. Oleh karena itu para pelaksana penyelenggaraan
pemerintahan tersebut harus terdiri dari sumber daya manusia yang mampu secara profesional
melaksanakan seluruh tugas-tugas pemerintahan yang dipercayakan kepadanya.
Untuk mewujudkan pegawai negeri yang memenuhi kualitas sebagaimana dimaksud,
pembinaan pegawai negeri harus direalisasikan melalui mekanisme yang benar-benar tepat dan
dengan pola pembinaan yang sebaik-baiknya. Untuk maksud tersebut dibutuhkan adanya

landasan hukum yang kuat, yang mampu memberi motivasi pada tiap-tiap pegawai yang dibina.
Dalam Pasal 12 ayat 2 UU. No. 43 Tahun 1999 dijelaskan bahwa “Pembinaan pegawai negeri
dilaksanakan berdasarkan sistem prestasi kerja dan sistem karier yang dititik beratkan pada
sistem prestasi kerja”. Pembinaan pegawai negeri tercakup dalam ketentuan kebijaksanaan
manajemen pegawai negeri dan dituntut untuk ikut bertanggung jawab dalam pencapaian tujuan
nasional.
Fakultas Psikologi UIN Jakarta salah satu instansi pemerintah yang bergerak dalam
bidang pendidikan yang bertanggung jawab dalam mengembangkan, meningkatkan kualitas dan
mengkoordinasi unsur pendidikan. Di lembaga inilah semestinya para pegawai Kantor bekerja

secara optimal demi kemajuan kualitas pendidikan di tingkat nasional. Namun berdasarkan
observasi lapangan, ternyata masih cukup banyak terjadi kenyataan yang kurang sesuai dengan
harapan, yaitu masih rendahnya disiplin kerja pegawai. Hal tersebut dibuktikan dengan
banyaknya pegawai yang tidak tepat waktu pada saat masuk kantor, menunda pelaksanaan tugas
kantor, keluar kantor pada saat jam kantor dan kekurangefisienan dalam pemanfaatan sarana
kantor sehingga mempengaruhi tingkat prestasi kerja pada masing-masing individu. Karena
prestasi kerja sendiri dipengaruhi oleh karakteristik individu dan faktor lingkungan perusahaan,
baik suasana kerja, lingkungan fisik maupun leadership dari pimpinan. Sedangkan para atasan
sebagai motivator bagi para karyawannya berusaha agar prestasi kerja karyawannya terus
meningkat, perusahaan juga memberikan reward yang sesuai dengan prestasi kerja yang
diberikan karyawan kepada perusahaan.
Dilihat dari uraian diatas, tampak masih rendahnya disiplin kerja dan prestasi kerja
pegawai. Hal ini terlihat dari rendahnya semangat pegawai untuk menyelesaikan pekerjaan
sesuai dengan target yang telah ditetapkan. Hal ini akan berakibat pada rendahnya kinerja yang
dimiliki pegawai yang terlihat dari sering terjadinya keterlambatan dalam penyelesaian
pekerjaan.
Faktor disiplin kerja sangat berperan penting dalam pelaksanaan kerja pegawai. Seorang
pegawai yang disiplin tidak akan mencuri waktu kerja untuk melakukan hal-hal lain yang tidak
ada kaitannya dengan pekerjaan. Demikian juga pegawai yang mempunyai kedisiplinan akan
mentaati peraturan yang ada dalam lingkungan kerja dengan kesadaran yang tinggi tanpa ada

rasa paksaan. Pada akhirnya pegawai yang mempunyai kedisiplinan kerja yang tinggi akan

mempunyai kinerja yang baik karena waktu kerja dimanfaatkannya sebaik mungkin untuk
melaksanakan pekerjaan sesuai dengan target yang telah ditetapkan.
Pegawai wajib mendisiplinkan diri masing-masing mulai dari lingkungan yang paling
kecil yaitu keluarga sampai lingkungan kerja agar tercipta produktivitas kerja yang baik dalam
menjalani tugasnya sebagai pegawai. Jika disiplin kerja tidak ditanamkan dan ditegakkan maka
manusia akan kembali kepada nalurinya semula sebelum ia dilatih dan memperoleh pendidikan
disiplin yaitu kecenderungan bertindak mencari jalan paling enak buat dirinya untuk menghirup
kebebasan secara maksimal jika tidak ada pengawasan eksternal dan akhirnya membuat dirinya
tidak tertib.
Satu hal yang cukup jelas memberikan informasi adanya perbedaan prestasi kerja antar
individu adalah perbedaan kemampuan dan keterampilan yang dimiliki oleh setiap individu.
Kemampuan dan keterampilan individu juga sangat tergantung pada kemampuan intelektual,
bakat dan pengalaman yang berbeda-beda. Untuk mengatasi kekurangan pada faktor ini maka
banyak instansi pemerintah yang mengadakan sistem seleksi, training dan sosialisasi informasi
yang sesuai.
Hal lain yang perlu dipertimbangkan adalah unsur motivasi atau dorongan yang ada pada
diri individu untuk berperilaku termasuk bagaimana meningkatkan prestasi kerjanya. Motivasi
yang ada pada seseorang ini akan mempengaruhi apakah dia akan mengerjakan setiap tugasnya

dengan baik atau sebaliknya. Individu dengan motivasi berprestasi tinggi diharapkan mampu
memperlihatkan prestasi kerja yang relatif lebih tinggi dibandingkan dengan individu yang
memiliki motivasi berprestasi rendah. Paling tidak individu tersebut dapat melihat apakah
masalah tertentu dianggap sebagai penghambat atau tantangan untuk menghadapinya.
Mangkunegara, (2006:10) berkaitan dengan itu, prestasi kerja seorang karyawan itu
sendiri akan mengalami perubahan. Dalam kurun waktu tertentu karyawan bisa menunjukkan
prestasi kerja yang baik atau sebaliknya. Atau ada juga karyawan yang bisa menunjukkan
prestasi kerja yang lebih baik dari karyawan lainnya. Hal tersebut bisa terjadi pada setiap
karakteristik pekerjaan baik pada tingkat operasional maupun manajerial.
Dari uraian di atas, disiplin kerja pegawai tidak akan terbentuk dengan sendirinya
melainkan proses interaktif dan korelasi antara dua faktor yaitu internal (kesadaran, ketaatan,

mawas diri, intropeksi diri, moral, dan mental) dan faktor eksternal (lingkungan, kerja dan
masyarakat, keteraturan dan keteladanan).
Berdasarkan uraian yang telah disebutkan maka penulis melakukan penelitian dengan
judul ” Hubungan antara Disiplin Kerja dengan Prestasi Kerja Pegawai Fakultas Psikologi
UIN Jakarta”.

B.


Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang permasalahan di atas, maka penulis mengidentifikasikan
permasalahan dalam penelitian ini sebagai berikut:

1.

Rendahnya disiplin kerja pegawai Fakultas Psikolgi UIN Jakarta.

2.

Pegawai tidak tepat waktu pada saat masuk kerja.

3.

Pegawai sering menunda-nunda pekerjaan.

4.

Pegawai keluar kantor pada saat jam kerja.


5.

Pemanfaatan sarana kantor yang tidak memperhatikan kehematan.

6.

Faktor yang dapat mempengaruhi disiplin kerja pegawai.

7.

Rendahnya prestasi kerja pegawai Fakultas Psikologi UIN Jakarta.

8.

Pengaruh lingkungan kerja pada disiplin kerja.

C.

Pembatasan Masalah
Hubungan antara disiplin kerja dengan prestasi kerja pegawai Fakultas Psikologi UIN

Jakarta.
Masing-masing variabel dibatasi sebagai berikut:

1.

Disiplin Kerja yang di maksud dalam penelitian ini adalah suatu dorongan yang akan
mengarahkan individu untuk bertingkah laku tertentu dengan tujuan agar dapat mencapai tujuan
organisasi perusahaan.

2.

Prestasi kerja yang di maksud di sini adalah hasil kerja secara kualitas dan kuantitas yang
dicapai oleh seorang karyawan dalam melaksanakan tugasnya sesuai dengan tanggung jawab
yang diberikan kepadanya.

D.

Perumusan Masalah
Dalam masalah ini topik yang akan diteliti diberi judul Hubungan antara Disiplin Kerja
dengan Prestasi Kerja Pegawai Fakultas Psikologi UIN Jakarta”. Berdasarkan topik yang

dimaksud dan pembatasan masalah yang diuraikan sebelumnya, maka rumusan masalah
dikemukakan sebagai berikut:

1.

Bagaimana tingkat disiplin kerja pegawai Fakultas Psikologi UIN Jakarta?

2.

Bagaimana tingkat prestasi kerja pegawai Fakultas Psikologi UIN Jakarta?

3.

Bagaimana hubungan antara disiplin kerja dengan prestasi kerja pegawai?

E.

Tujuan dan Manfaat Penelitian

1. Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui, mengumpulkan data yang diperlukan,
kemudian memproses dan menganalisisnya berdasarkan teori-teori yang didapat untuk
mendapatkan kesimpulan. Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah :
1)

Untuk mengetahui tingkat disiplin kerja pegawai Fakultas Psikologi UIN Jakarta.

2)

Untuk mengetahui tingkat prestasi pegawai Fakultas Psikologi UIN Jakarta.

3)

Untuk mengetahui hubungan antara disiplin kerja dengan prestasi kerja pegawai Fakultas
Psikologi UIN Jakarta.

2. Manfaat Penelitian
1). Manfaat Teoritis
a)


Untuk menambah wawasan dan pengetahuan bagi penulis dan pembaca dalam
menghubungkan masalah yang diteliti yaitu disiplin kerja dan prestasi kerja.

b)

Untuk menambah pengetahuan mahasiswa lain serta sebagai acuan untuk penelitian
berikutnya.

2). Manfaat Praktis
Dari segi praktis penelitian ini adalah untuk bahan masukan bagi pemerintah khususnya
Fakultas Psikologi UIN Jakarta dalam mengambil kebijakan untuk meningkatkan disiplin kerja
dan prestasi kerja pegawainya ditinjau dari peningkatan sumber daya manusia.

F.

Kerangka Berpikir.
Untuk mengetagui kerangka berfikir penelitian ini, dapat penulis kemukakan indikator
dari masing-masing variable.
Variable bebas (Disiplin Kerja)
Husein (2000:39) berpendapat bahwa seorang pegawai yang dianggap melaksanakan

prinsip-prinsip disiplin kerja apabila ia melaksanakan hal-hal sebagai berikut :

1.

Hadir di tempat kerja sebelum waktu mulai bekerja.

2.

Bekerja sesuai dengan prosedur maupun aturan kerja dan peraturan organisasi.

3.

Patuh dan taat kepada saran maupun perintah atasan.

4.

Ruang kerja dan perlengkapan selalu dijaga dengan bersih dan rapih.

5.

Menggunakan peralatan kerja dengan efektif dan efisien.

6.

Menggunakan jam istirahat tepat waktu dan meninggalkan tempat setelah lewat jam kerja.

7.

Tidak pernah menunjukkan sikap malas kerja.

8.

Selama kerja tidak pernah absen/tidak masuk kerja dengan alasan yang tidak tepat, dan hampir
tidak pernah absen karena sakit.
Variable terkait (Prestasi kerja)
Meliputi :
Ranupandojo (2000 :143), ada empat aspek yang biasa dipakai untuk menilai prestasi kerja
yaitu:

1.

Kualitas kerja, indikatornya ketepatan, ketelitian, keterampilan, kebersihan.

2.

Kuantitas kerja, indikatornya output, perlu diperhatikan juga bukan hanya output rutin, tetapi
juga seberapa cepat bisa menyelesaikan kerja “ekstra”.

3.

Dapat tidaknya diandalkan, indikatornya mengikuti instruksi, inisiatif, hati-hati, kerajinan.

4.

Sikap, indikatornya sikap terhadap perusahaan karyawan lain dan pekerjaan serta kerja sama.
Berdasarkan pemaparan diatas, secara sistematis dapat penulis kemukakan sebagai
berikut:
Gambar 1.1
Hubungan antara Disiplin Kerja dengan Prestasi Kerja

Disipilin Kerja
Indikator

1.

Hadir di tempat kerja sebelum waktu mulai bekerja.

2.

Bekerja sesuai dengan prosedur maupun aturan kerja dan peraturan organisasi.

3.

Patuh dan taat kepada saran maupun perintah atasan.

4.

Ruang kerja dan perlengkapan selalu dijaga dengan bersih dan rapih.

5.

Menggunakan peralatan kerja dengan efektif dan efisien.

6.

Menggunakan jam istirahat tepat waktu dan meninggalkan tempat setelah lewat jam kerja.

7.

Tidak pernah menunjukkan sikap malas kerja.

8.

Selama kerja tidak pernah absen/tidak masuk kerja dengan alasan yang tidak tepat, dan hampir
tidak pernah absen karena sakit.
Husein (2000)
Prestasi Kerja
Indikator

1.

Kualitas Kerja

2.

Kuantitas Kerja

3.

Dapat tidaknya diandalkan

4.

Sikap

Ranupandojo (2000)

G.

Hipotesis
Hipotesis adalah proposisi hasil pemikiran (pemahaman logis) (Apollo Daito, 2007:56).
Dari teori diatas, maka penulis dapat merumuskan hipotesis sebagai berikut :

1. Hipotesis nol (Ho)
Tidak terdapat hubungan antara disiplin kerja dengan prestasi kerja pegawai Fakultas Psikologi
UIN Jakarta.

2. Hipotesis alternatif (Ha)

Ada hubungan antara disiplin kerja dengan prestasi kerja pegawai Fakultas Psikologi UIN
Jakarta.

H.

Sistematika Penulisan
Sistimatika penulisan skripsi ini disajikan dalam lima bab yang mana setiap babnya akan
dibagi menjadi beberapa sub bab. Adapun sistimatika penulisan skripsi ini adalah sebagai
berikut: :
BAB I

: PENDAHULUAN

Pada bab ini, penulis mengemukakan tentang latar belakang masalah, identifikasi masalah,
rumusan masalah, pembatasan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, kerangka berpikir,
hipotesis dan sistematika penulisan.
BAB II : LANDASAN TEORI
Pada bab ini, penulis mengemukakan seputar teori yang telah ada yang dijadikan landasan
dalam penulisan skripsi ini yang meliputi tentang Pengertian manajemen sumber daya manusia,
Teori-teori yang berhubungan dengan disiplin kerja, dan prestasi kerja.
BAB III : METODE PENELITIAN
Pada bab ini, penulis mengemukakan tentang Tempat dan waktu penelitian, Metode penelitian,
Metode pengumpulan data serta Metode analisis data.

BAB IV : HASIL PENELITIAN
Pada bab ini, penulis mengemukakan tentang tinjauan umum perusahaan, sejarah singkat
Fakultas Psikologi UIN Jakarta, visi dan misi, struktur organisasi, tugas dan fungsi perusahaan,
karakteristik responden, analisa tingkat disiplin kerja, analisa tingkat prestasi kerja, dan
pembahsan analisa hubungan antara disiplin kerja dengan prestasi kerja.
BAB V : KESIMPULAN DAN SARAN

Berisi tentang kesimpulan dari hasil penelitian dan saran dari analisa itu sendiri.