Tugas nutrisi non ruminansia ternak babi

PENDAHULUAN
Latar Belakang
Pakan atau makanan untuk ternak merupakan salah satu faktor penting
dalam usaha ternak babi. Kebutuhan pakan ternak babi meliputi jenis, jumlah dan
kualitas bahan pakan yang diberikan kepada ternak babi secara langsung akan
dapat mempengaruhi tingkat produksi dan produktifitas ternak yang dipelihara.
Sebab 60% dari keseluruhan biaya dihabiskan untuk keperluan babi-babi induk
(bibit), dan 80% untuk keperluan babi fattening. Oleh karena itu suatu hal yang
perlu diperhatikan di sini ialah bahwa walaupun babi itu secara alamiah tergolong
hewan yang makannya sangat rakus, dan suka makan apapun, namun mereka
perlu diberi makanan dengan perhitungan yang betul. Sebab, di samping ternak
babi itu banyak makan dan rakus, konversi terhadap makanan pun sangat bagus,
sehingga apabila pemeliharaannya baik,laju pertumbuhannyapun akan baik
pula.Tetapi perlu diingat bahwa babi termasuk hewan yang memiliki alat
pencernaan sederhana, yang tak mampu mencerna bahan makanan yang kadar
serat kasarnya tinggi. Maka babi harus diberikan makanan yang serat kasarnya
rendah, dan kandungan energinya yang cukup tinggi.
Ransum adalah makanan yang disediakan bagi ternak untuk 24 jam
(Anggorodi, 1994). Suatu ransum seimbang menyediakan semua zat makanan
yang dibutuhkan untuk memberi makan ternak selama 24 jam. Babi adalah ternak
monogastric dan bersifat prolific (banyak anak tiap kelahiran), pertumbuhannya

cepat dan dalam umur enam bulan sudah dapat dipasarkan. Oleh sebab itu
memerlukan pakan yang mempunyai protein, energi, mineral dan vitamin

yang

tinggi. Konsumsi ransum sangat dipengaruhi oleh berat badan dan umur ternak.
Hafez dan Dyer (1969) menyatakan bahwa konsumsi ransum akan semakin
meningkat dengan meningkatnya berat badan ternak.

Jumlah ransum yang

dikonsumsi juga akan bertambah dengan bertambahnya umur ternak.Temperatur
juga dapat mempengaruhi jumlah konsumsi ransum harian. Pada temperatur
yang tinggi ternak akan mengurangi konsumsi ransum (Devendra dan
Fuller,1979).

Tingginya

kandungan


serat

kasar

dalam

ransum

akan
1

mempengaruhi daya cerna dan konsumsi ransum sekaligus mempengaruhi
efisiensi penggunaan makanan (Tillman et al., 1984).

2

HASIL DAN PEMBAHASAN
Adapun bahan makanan yang diperlukan oleh babi terdiri dari enam unsur
pokok : karbohidrat, serat kasar, lemak, protein, vitamin-vitamin, mineral dan air.
a. Karbohidrat dan serat kasar

Karbohidrat terdiri dari unsur-unsur carbon, hydrogen dan oxygen.
Unsur-unsur tadi merupakan suatu kesatuan, tetapi masing-masing berbedabeda besarnya. Fungsi karbihidrat adalah terutama untuk keperluan energi
seperti mempertahankan pengaturan panas tubuh , aktivitas tubuh dan
mempertahankan tubuh agar tetap dalam keadaan

normal. Sumber

karbohidrat.
Karbohidrat bisa berasal dari umbi-umbian menurut Anonim 2013
Ketela pohon, ubi kayu, atau singkong (Manihot utilissima) adalah perdu
tahunan tropika dan subtropika dari suku Euphorbiaceae. Umbinya dikenal
luas sebagai makanan pokok penghasil karbohidrat. Atau juga bisa di beri
pakan seperti dedak, bekatul.
Serat kasar merupakan karbohidrat yang kompleks, yang terdiri dari
selulosa dan lignin. Bagi hewan ruminansia (memamah biak) serat kasar ini
bisa dihancurkan menjadi gula sederhana oleh kerja bakteri di dalam alat
pencernaan (lambung). Akan tetapi bagi hewan non-ruminansia yang memiliki
alat pencernaan (lambung) yang sederhana seperti halnya babi, maka jumlah
serat kasar yang bisa dicerna hanyalah sedikit sekali. Bagi babi, serat kasar
yang terdapat di dalam makanan ini hanya diperlukan untuk :

 Menstimulir sekresi enzym-enzym
 Dan menstimulir gerak peristaltic pada alat pencernaan
Serat kasar yang terlampau banyak akan mengganggu pencernaan atau
daya cerna terhadap makanan rendah, karena enzim-enzim yang ada
dilambung babi tidak bisa menembus jaringan serat kasar. Itulah sebabnya,
ternak babi harus diberikan makanan yang kadar serat kasarnya rendah.
Apabila

mereka

diberikan

makanan

yang

serat

kasarnya


tinggi,

3

pertumbuhannya akan lambat. Sebab kemampuan babi dewasa untuk
mencerna serat kasar kurang lebih 60%.
Hal ini berbeda dengan pencernaan pada ternak ruminansia. Yang memiliki
rumen untuk proses penernaannya, ternak ruminansia memiliki kelebihan
dapat mencerna makanan yang memiliki kadar serat yang cukup tinggi di
banding dengan ternak monogastrik seperti babi ini contohnya. Mengapa
demikian, karena pada babi tidak meiliki rumen sehingga pakan yang berserat
tinggi tidak dapat tercerna olehnya.
b. Lemak
Lemak juga terdiri dari unsure-unsur H,C, dan O. Lemak di dalam tubuh
ternak babi berfungsi untuk arang menimbulkan energy (tenaga), sehingga
babi dapat bergerak, berjalan, mencerna makanan. Lemak juga berfungsi
ebagai pelarut vitamin-vitamin A, D, E, K.
Kekurangan Lemak dalam tubuh ternak babi akan menyebabkan kulit
babi menjadi bersisik, bulu sekitar bahu dan leher rontok. Untuk mengatasi
kekurangan lemak ini, maka harus ditambahkan zat lemak 10% pada rasum

babi. Pakan sumber lemak yang akan di campurkan kedalam ransum babi bisa
berupa minyak kelapa, minyak kelapa sawit, minyak jagung, dan minyak ikan.
Namun tidak efesien menggunakan minyak ikan, karena harga minyak ikan
yang relati mahal.
c. Protein
Protein terdiri dari unsure-unsur C,H,O, nitrogen dan sulphur, unsur-unsur
ini bergabung membentuk asam amino. Protein itu sendiri sangat kompleks,
yakni terdiri dari 20-25 unsur atau unit yang disebut asam amino. Akan tetapi
tidaklah semua unsur asam animo dalam protein ini diperlukan untuk
pertumbuhan secara maksimal. Ada 10 macam asam amino yang sangat
diperlukan di dalam tubuh dan harus disuplai dari luar, yakni yang disebut
asam amino esensial.
Asam amino esensial tersebut ialah : lysine, methionine, tryptophane,
histidine, arginine, valine, leucine, isoleucine, phenylaneline dan threonine.

4

Dan di antara kesepuluh asam amino tersebut yang terpenting ialah : lysine,
tryptophane dan methionine.
Fungsi Protein ialah :



Membentuk sel-sel atau jaringan tubuh, misalnya pada pertumbuhan anak-



anak babi dan babi muda.
Menggantikan sel-sel rusak,misalnya pada babi-babi yang sudah tua.
Rerproduksi,misalnya memproduksi air susu.

Kekurangan Protein dapat berakibat :



Pertumbuhan lambat.
Nafsu makan kurang, akibat berat badan menurun.
Pakan sumber protein untuk ternak babi ialah tepung ikan, bungkil kedelai,

MBM (Meat Bone Meal) dan tepung darah.
d. Mineral

Babi secara alamiah memerlukan unsur-unsur mineral yang diperoleh dari
bahan makanan yang berasal dari hijauan dan akar-akar dari dalam tanah. Di
dalam kodisi semacam itu babi tidak akan kekurangan mineral, akan tetapi
babi-babi yang dipelihara di dalam kandang terus menerus perlu pemeliharaan
yang cermat dan hati-hati. Unsur-unsur mineral yang diperlukan ternak babi
digolongkan menjadi 2 yaitu : unsur mayor (mayor elements) dan unsur minor
(trace elements) .1).Unsur Mayor (Major elements) Adalah unsur-ursur
mineral yang diperlukan dalam jumlah yang relative besar. Termasuk unsur
mayor ialah : calcium, magnesium, phosphor, sodium, potassium, chlorine,
besi dan sulphur.
a) Calsium (ca)
Calcium diperlukan oleh semua hewan untuk pembentukan tulang
dan jaringan-jaringan lainnya, dan juga untuk pembentukan darah serta
produksi air susu. Oleh karena itu Ca sangat penting buat induk babi
bunting yang dan menyusui, dan anak-anak babi.Kekurang Ca akan
berakibat :
 Kehilangan nafsu makan, dan pertumbuhan terlambat.

5


 Mengganggu perkembangan biakan.
 Produksi air susu pada masa laktasi rendah.
 Anak di dalam kandungan lemah atau mati.
b) Phosphor (P)
Phospor berguna untuk pembentukan tulang, sel-sel tubuh,
memproduksi sel jantan dan betina, metabolism karbohidrat dan lemak.
Kekurangan unsure P sangat erat hubungannya dengan Ca dalam
pembentukan tulang, pembentukan sel-sel tubuh, dan sel jantan/betina
dalam alat reproduksi. Sehingga apabila kekurangan unsure P di dalam
makanan, akan berakibat seperti pada kekurangan Ca. dari seluruh unsure
mineral, unsure Ca dan P yang paling besar, dengan perbandingan Ca : P =
2 : 1. Biasanya makanan ynag banyak mengandung protein banyak pula
mengandung phosphor. Biji-bijian cukup mengandung phosphor, maka
babi yang banyak mendapatkan makanan biji-bijian tidak akan kekurangan
atau menderita unsure P.
Sumber mineral terbesar dari hewan. Contoh : tepung tulang, tepung
ikan. Fungsi: perbaikan dan pertumbuhan jaringan (Ca dan P), memelihara
keseimbangan asam basa tubuh, kofaktor enzim & mengatur metabolisme,
dll.


6

DAFTAR PUSTAKA
Anonim 2013. http://id.wikipedia.org/wiki/Ketela_pohon.diakses 12 maret 2014
http://ternak-babi.blogspot.com/p/pakan-babi.html
http://cybex.deptan.go.id/penyuluhan/penyediaan-pakan-ternak-babi

7