AKUNTANSI MANAJEMEN BIAYA LANJUTAN docx
AKUNTANSI MANAJEMEN BIAYA LANJUTAN
TUGAS PRIBADI
PROBLEM 7.36 DAN PROBLEM 7.39
Disusun oleh :
Angelina Enny Yulyanti
1706132266 (F17-2S)
PROGRAM MAGISTER AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS INDONESIA
2018
STATEMENT OF AUTHORSHIP
Saya/kami yang bertanda tangan di bawah ini menyatakan bahwa makalah/tugas terlampir adalah
murni hasil pekerjaan saya/kami sendiri. Tidak ada pekerjaan orang lain yang saya/kami gunakan
tanpa menyebutkan sumbernya.
Materi ini tidak/belum pernah disajikan/digunakan sebagai bahan untuk makalah/tugas pada mata
ajaran lain, kecuali saya/kami menyatakan dengan jelas bahwa saya/kami menggunakannya.
Saya/kami memahami bahwa tugas yang saya/kami kumpulkan ini dapat diperbanyak dan atau
dikomunikasikan untuk tujuan mendeteksi adanya plagiarisme.
Nama Mahasiswa
Nomor Mahasiswa
: Angelina Enny Yulyanti
: 1706132266
Kelas
Mata Ajaran
Judul Makalah/Tugas
Hari, Tanggal
Nama Pengajar
: F 2017-2S
: Akuntansi Manajemen Biaya Lanjutan
: Problem 2.28 dan Problem 3.32
: Jumat, 9 Maret 2018
: Dr. Dwi Hartanti
PROBLEM 7.36 DIRECT METHOD, RECIPROCAL METHOD, OVERHEAD RATES
Macalister Co. menggunakan overhead rate berdasarkan direct labor hour. Bagian Produksi dibagi
menjadi dua departemen, yaitu Molding dan Assembly sedangkan Bagian Support dibagi menjadi dua
departemen, yaitu Engineering dan General Factory dan langsung mendukung Bagian Produksi.
Overhead rate Bagian Produksi tidak bisa diputuskan sampai Biaya Bagian Support sudah
dialokasikan.
1. Hitung Overhead Rate per Direct Labor Hour untuk Departemen Molding dan Departemen
Assembly menggunakan Direct Allocation Method untuk pembebanan dari Bagian Produksi ke
Bagian Support.
2. Hitung Overhead Rate per Direct Labor Hour untuk Departemen Molding dan Departemen
Assembly menggunakan Reciprocal Method untuk pembebanan dari Bagian Support ke departemen
masing-masing dan ke Bagian Produksi
E = $ 216.000 + 0,2 GF
E = $ 216.000 + 0,2 ( $ 370.000 + 0,17 E )
E = $ 216.000 + $ 74.000 + 0,03 E
0,97 E = $ 290.000
E = $ 290.000 / 0,97
E = $ 298.969
GF = $ 370.000 + 0,17 E
GF = $ 370.000 + 0,17 ( $ 298.969 )
GF = $ 370.000 + $ 50.825
GF = $ 420.825
3. Kesimpulan :
Direct allocation method mengabaikan pengalokasian Bagian Support ke masing-masing
departemen, alokasi biaya langsung ke Bagian Produksi. Sementara Reciprocal Method mencatat
pembiayaan dari Bagian Support ke semua departemen. Metode ini lebih akurat menggambarkan
biaya yang diperlukan masing-masing departemen dan perilaku biaya sehubungan antar
departemen.
PROBLEM 7.39 PHYSICAL UNIT METHOD, RELATIVE SALES-VALUE-AT-SPLIT-OFFMETHOD, REALIZABLE VALUE METHOD, DECISION MAKING
Sonimad Sawmill Inc (SSI) membeli kayu dari kontraktor lepas dan memprosesnya ke dalam tiga tipe
produk : stud untuk tempat tinggal (dinding dan langit-langit), dekorasi (perapian, cathedral ceiling),
post yang digunakan untuk sambungan (mine support brace dan brace untuk pagar peternakan).
Produk-produk ini dihasilkan dari joint sawmill yang termasuk memisahkan potongan dari kayu,
memotong kayu ke bentuk yang siap pakai, dan memotong kayu untuk produksinya sendiri
(tergantung jenis dan ukuran kayu).
1. Alokasi biaya joint process tiga tipe produk berdasarkan :
a. Relative sales-value-at-split-off method
b. Physical units method at split-off
c. Estimated net reliazable value method
2. Komparasi proses decorative yang nampak sekarang dengan menjual rough-cut product lewat
metode split-off.
Monthly unit output
5,000
Dikurangi : Normal further processing
Unit tersedia dijual
500
4,500
Final Sales Value (S4,500 x 100 unit)
$ 450,000
Dikurangi : Sales Value at Split-Off
$ 300,000
Selisih pendapatan
$ 150,000
Dikurangi : Further processing cost
$ 100,000
Tambahan dari further processing cost
$ 50,000
3. Jika SSI mengumumkan dalam 6 bulan akan menjual rough-cut product at split-off untuk,
identifikasi tiga perilaku yang akan ditampilkan oleh tenaga kerja dan proses pengukuran
sebagai hasilnya :
a. Kualitas produk buruk
b. Demotivasi tenaga kerja
c. Tenaga kerja mencari peluang bekerja di tempat lain
Manajemen dapat mengubah perilaku ini dengan cara :
a. Penyuluhan tenaga kerja mengenai perubahan produk untuk kepentingan perusahaan jangka
panjang.
b. Pemberian insentif untuk meningkatkan motivasi bekerja.
c. Relokasi tenaga kerja antar divisi untuk mengatasi kebosanan.
TUGAS PRIBADI
PROBLEM 7.36 DAN PROBLEM 7.39
Disusun oleh :
Angelina Enny Yulyanti
1706132266 (F17-2S)
PROGRAM MAGISTER AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS INDONESIA
2018
STATEMENT OF AUTHORSHIP
Saya/kami yang bertanda tangan di bawah ini menyatakan bahwa makalah/tugas terlampir adalah
murni hasil pekerjaan saya/kami sendiri. Tidak ada pekerjaan orang lain yang saya/kami gunakan
tanpa menyebutkan sumbernya.
Materi ini tidak/belum pernah disajikan/digunakan sebagai bahan untuk makalah/tugas pada mata
ajaran lain, kecuali saya/kami menyatakan dengan jelas bahwa saya/kami menggunakannya.
Saya/kami memahami bahwa tugas yang saya/kami kumpulkan ini dapat diperbanyak dan atau
dikomunikasikan untuk tujuan mendeteksi adanya plagiarisme.
Nama Mahasiswa
Nomor Mahasiswa
: Angelina Enny Yulyanti
: 1706132266
Kelas
Mata Ajaran
Judul Makalah/Tugas
Hari, Tanggal
Nama Pengajar
: F 2017-2S
: Akuntansi Manajemen Biaya Lanjutan
: Problem 2.28 dan Problem 3.32
: Jumat, 9 Maret 2018
: Dr. Dwi Hartanti
PROBLEM 7.36 DIRECT METHOD, RECIPROCAL METHOD, OVERHEAD RATES
Macalister Co. menggunakan overhead rate berdasarkan direct labor hour. Bagian Produksi dibagi
menjadi dua departemen, yaitu Molding dan Assembly sedangkan Bagian Support dibagi menjadi dua
departemen, yaitu Engineering dan General Factory dan langsung mendukung Bagian Produksi.
Overhead rate Bagian Produksi tidak bisa diputuskan sampai Biaya Bagian Support sudah
dialokasikan.
1. Hitung Overhead Rate per Direct Labor Hour untuk Departemen Molding dan Departemen
Assembly menggunakan Direct Allocation Method untuk pembebanan dari Bagian Produksi ke
Bagian Support.
2. Hitung Overhead Rate per Direct Labor Hour untuk Departemen Molding dan Departemen
Assembly menggunakan Reciprocal Method untuk pembebanan dari Bagian Support ke departemen
masing-masing dan ke Bagian Produksi
E = $ 216.000 + 0,2 GF
E = $ 216.000 + 0,2 ( $ 370.000 + 0,17 E )
E = $ 216.000 + $ 74.000 + 0,03 E
0,97 E = $ 290.000
E = $ 290.000 / 0,97
E = $ 298.969
GF = $ 370.000 + 0,17 E
GF = $ 370.000 + 0,17 ( $ 298.969 )
GF = $ 370.000 + $ 50.825
GF = $ 420.825
3. Kesimpulan :
Direct allocation method mengabaikan pengalokasian Bagian Support ke masing-masing
departemen, alokasi biaya langsung ke Bagian Produksi. Sementara Reciprocal Method mencatat
pembiayaan dari Bagian Support ke semua departemen. Metode ini lebih akurat menggambarkan
biaya yang diperlukan masing-masing departemen dan perilaku biaya sehubungan antar
departemen.
PROBLEM 7.39 PHYSICAL UNIT METHOD, RELATIVE SALES-VALUE-AT-SPLIT-OFFMETHOD, REALIZABLE VALUE METHOD, DECISION MAKING
Sonimad Sawmill Inc (SSI) membeli kayu dari kontraktor lepas dan memprosesnya ke dalam tiga tipe
produk : stud untuk tempat tinggal (dinding dan langit-langit), dekorasi (perapian, cathedral ceiling),
post yang digunakan untuk sambungan (mine support brace dan brace untuk pagar peternakan).
Produk-produk ini dihasilkan dari joint sawmill yang termasuk memisahkan potongan dari kayu,
memotong kayu ke bentuk yang siap pakai, dan memotong kayu untuk produksinya sendiri
(tergantung jenis dan ukuran kayu).
1. Alokasi biaya joint process tiga tipe produk berdasarkan :
a. Relative sales-value-at-split-off method
b. Physical units method at split-off
c. Estimated net reliazable value method
2. Komparasi proses decorative yang nampak sekarang dengan menjual rough-cut product lewat
metode split-off.
Monthly unit output
5,000
Dikurangi : Normal further processing
Unit tersedia dijual
500
4,500
Final Sales Value (S4,500 x 100 unit)
$ 450,000
Dikurangi : Sales Value at Split-Off
$ 300,000
Selisih pendapatan
$ 150,000
Dikurangi : Further processing cost
$ 100,000
Tambahan dari further processing cost
$ 50,000
3. Jika SSI mengumumkan dalam 6 bulan akan menjual rough-cut product at split-off untuk,
identifikasi tiga perilaku yang akan ditampilkan oleh tenaga kerja dan proses pengukuran
sebagai hasilnya :
a. Kualitas produk buruk
b. Demotivasi tenaga kerja
c. Tenaga kerja mencari peluang bekerja di tempat lain
Manajemen dapat mengubah perilaku ini dengan cara :
a. Penyuluhan tenaga kerja mengenai perubahan produk untuk kepentingan perusahaan jangka
panjang.
b. Pemberian insentif untuk meningkatkan motivasi bekerja.
c. Relokasi tenaga kerja antar divisi untuk mengatasi kebosanan.