Pemeriksaan Operasional atas Fungsi Produksi dalam Upaya Mengurangi Keterlambatan Penyelesaian Pesanan Produksi.
vi Universitas Kristen Maranatha
ABSTRACT
The present economic development has resulted in tight competition among companies. In order to develop, a company must have a competitive advantage. Punctuality can also become a competitive advantage to face present competition, especially for PT. X whose marketing is based on demands. Unable to meet punctuality can cause a company to suffer both financial and non financial losses. Therefore, operational auditing will help a company identify causing factors as well as provide recommendations. The method adopted in this research is explanatory method. Data collection is done through field research and library research. The research suggests that the factors causing lateness in fulfilling the demands in PT. X are raw materials, human resources, machines, and
methods. The researcher’s analysis, shows that PT. X suffers from highest lateness in
production in July reaching 66.67%. The role of auditor in PT. X has been performed quite well although it has yet to study the audit work paper. From the above things, it can be concluded that auditing performance of all departments in the company is important to maintain the sustainability of the company.
(2)
vii Universitas Kristen Maranatha
ABSTRAK
Perkembangan perekonomian sekarang ini mengakibatkan semakin ketatnya pesaingan antar perusahaan-perusahaan. Untuk dapat berkembang, perusahaan perlu memiliki keunggulan kompetitif. Ketepatan waktu dapat menjadi keunggulan kompetitif dalam menghadapi ketatnya persaingan sekarang ini terutama bagi PT. X yang pemasarannya berdasarkan pesanan. Ketidaktepatan waktu ini dapat mengakibatkan perusahaan mengalami kerugian secara financial maupun nonfinancial. Maka dari itu, pemeriksaan operasional dapat membantu perusahaan dalam mengidentifikasi faktor-faktor penyebab serta memberikan rekomendasi. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode explanatory. Pengumpulan data dilakukan melalui penelitian lapangan dan penelitian kepustakaan. Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan diperoleh bahwa faktor-faktor yang menyebabkan terjadinya keterlambatan penyelesaian pesanan pada PT. X adalah faktor bahan baku, faktor manusia, faktor mesin dan faktor metode. Dari hasil analisa penulis, PT. X mengalami ketidaktepatan waktu produksi paling tinggi pada bulan Juli sebesar 66.67%. Peran auditor pada PT. X telah dilaksanakan dengan cukup baik walaupun masih belum menelaah kertas kerja audit. Dari hal-hal diatas dapat disimpulkan bahwa memeriksa kinerja seluruh bagian dalam perusahaan merupakan hal yang penting bagi kelangsungan hidup perusahaan.
Kata-kata kunci : pemeriksaan, operasional, keterlambatan, penyelesaian, pesanan, produksi
(3)
viii Universitas Kristen Maranatha
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL………......i
HALAMAN PENGESAHAN………..ii
SURAT PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI………...iii
KATA PENGANTAR………...iv
ABSTRACT………...vi
ABSTRAK………...vii
DAFTAR ISI………..viii
DAFTAR GAMBAR……….xiii
DAFTAR TABEL………..xiv
DAFTAR LAMPIRAN………..xv
BAB I PENDAHULUAN………1
1.1 Latar Belakang Penelitian……….1
1.2 Identifikasi Masalah……….3
(4)
ix Universitas Kristen Maranatha
1.4 Kegunaan Penelitian………...4
BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN……… 6
2.1 Kajian Pustaka……….6
2.1.1 Pemeriksaan Operasional………6
2.1.1.1 Definisi Pemeriksaan Operasional………..6
2.1.1.2 Tujuan Pemeriksaan Operasional………8
2.1.1.3 Manfaat Pemeriksaan Operasional………10
2.1.1.4 Jenis-jenis Pemeriksaan Operasional………12
2.1.1.5 Pelaksana Pemeriksaan Operasional……….13
2.1.1.6 Kriteria Pemeriksaan Operasional………15
2.1.1.7 Keterbatasan Pemeriksaan Operasional………18
2.1.1.8 Perbedaan Pemeriksaan Keuangan dan Pemeriksaan Operasional………..19
2.1.1.9 Tahap-tahap Pemeriksaan Operasional……….21
2.1.1.10 Definisi Efisiensi dan Efektivitas………....23
2.1.2 Pengendalian Intern………...25
(5)
x Universitas Kristen Maranatha
2.1.2.2 Komponen Pengendalian Intern………...26
2.1.3 Produksi………31
2.1.3.1 Definisi Produksi………...31
2.1.3.2 Definisi Proses Produksi………..….31
2.1.3.3 Jenis-jenis Proses Produksi………...32
2.1.3.4 Perencanaan Produksi………...40
2.1.3.4.1 Pengertian Perencanaan Produksi………..40
2.1.3.4.2 Jenis-jenis Perencanaan Produksi………..40
2.1.3.4.3 Tujuan Perencanaan Produksi………....41
2.1.3.4.4 Faktor-faktor Perencanaan Produksi………..42
2.1.3.5 Pengendalian Produksi………..44
2.1.3.5.1 Definisi dan Tujuan Pengendalian Produksi………..44
2.1.3.5.2 Fungsi Pengendalian Produksi………...45
2.1.3.5.3 Jenis-jenis Pengendalian Produksi……….47
2.1.3.6 Kepuasan Pelanggan……….48
2.1.3.7 Diagram Pareto (Pareto Charts)………...50
2 1.3.8 Diagram Sebab Akibat(Cause-and-effect diagram)…………..51
(6)
xi Universitas Kristen Maranatha
BAB III METODE PENELITIAN………..57
3.1 Jenis Penelitian………57
3.2 Teknik Pengumpulan Data……….57
3.3 Objek Penelitian……….58
3.3.1 Sejarah Singkat Perusahaan………...58
3.3.2 Struktur Organisasi dan Job Description………...60
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN………69
4.1 Tahap Pengenalan………...70
4.2 Tahap Survei………...71
4.3 Tahap Pengembangan Program………..72
4.4 Tahap Pelaksanaan Audit………...74
4.4.1 Melakukan Observasi Langsung dan Wawancara dengan Pemilik Perusahaan Selaku Manajemen Perusahaan termasuk dengan Bagian Produksi untuk Mengetahui Proses Produksi……..74
4.4.2 Memperoleh Data Tertulis Perusahaan Mengenai Keterlambatan Penyelesaian Pesanan………..80
4.4.3 Melakukan Analisa Faktor Penyebab Keterlambatan Penyelesaian Pesanan……….81
(7)
xii Universitas Kristen Maranatha
BAB IV SIMPULAN DAN SARAN………89
5.1 Simpulan……….89
5.2 Saran………...91
DAFTAR PUSTAKA………...92
LAMPIRAN………..94
(8)
xiii Universitas Kristen Maranatha
DAFTAR GAMBAR
Halaman Gambar 3.1 Struktur Organisasi PT. X………...60 Gambar 4.1 Proses Pencelupan Kain Grey………..77 Gambar 4.2 Diagram Tulang Ikan………...…83
(9)
xiv Universitas Kristen Maranatha
DAFTAR TABEL
Halaman Tabel 4.1 Data Penyelesaian Pesanan Dyeing yang Terlambat………...80 Tabel 4.2 Persentase Pesanan yang Terlambat……….81
(10)
xv Universitas Kristen Maranatha
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
Lampiran A Daftar Pertanyaan kepada Manajer Produksi………...…94
Lampiran B Kartu proses………..96
Lampiran C Kartu Resep dan Perbedaan Partai Celup………...99
Lampiran D Kartu Maching………...102
Lampiran E Kartu Contoh Kain……….104
Lampiran F Laporan Pemakaian Grey………...106
Lampiran G Surat Ijin Keluar Barang………108
Lampiran H Bon Permintaan Obat……….110
Lampiran I Surat Jalan………112
Lampiran J Tanda Terima Barang dari PT. X ke Konsumen……….114
(11)
1 Universitas Kristen Maranatha
BAB I
PENDAHULUAN
1.2. Latar Belakang
Sektor industri manufaktur kembali terpukul dengan adanya krisis finansial global yang menyebabkan ekonomi di negara-negara dunia semakin melemah. Hal ini berakibat pada penyusutan pasar ekspor dan sebagian besar industri manufaktur yang berorientasi ekspor mulai dilanda kelesuan. Disamping pasar yang melemah, industri manufaktur juga mengalami masalah naiknya biaya produksi karena mahalnya harga bahan baku sehingga sulit untuk bersaing (Anon,2009).
Sementara itu, produk-produk hasil manufaktur dalam negeri saat ini, begitu keluar dari pabrik langsung berkompetensi dengan produk luar (Idris,2009). Melihat kondisi ini, industri manufaktur dalam negeri harus dapat menampilkan keunggulan yang lebih dibandingkan dengan produk-produk lain, antara lain adalah dengan penyerahan produk yang tepat waktu sesuai yang dijanjikan.
Untuk dapat bertahan dalam kondisi perekonomian seperti sekarang ini, perusahaan manufaktur seperti tekstil dituntut untuk berproduksi secara efektif dan efisien. Oleh karena itu, fungsi produksi bagi perusahaan manufaktur
(12)
2
Universitas Kristen Maranatha menjadi sangat penting yang akan mendorong tercapainya tujuan perusahaan secara keseluruhan. Salah satu kriteria yang harus dipenuhi untuk berproduksi dengan efektif dan efisien adalah menyelesaikan dan menyerahkan pesanan dengan tepat waktu. Banyak resiko dan kerugian yang harus dihadapi perusahaan bila terus menerus tidak dapat memenuhi pesanan pada waktu yang telah disepakati. Resiko terburuk yang harus dihadapi adalah reaksi dari pelanggan, dimulai dari keluhan, teguran, dan pembatalan pesanan (Amelyana,2006). Selain mengurangi kepercayaan pelanggan dan membuat citra perusahaan menjadi buruk, keterlambatan penyelesaian produksi ini juga dapat menimbulkan kerugian finansial akibat meningkatnya biaya produksi untuk mengejar keterlambatan produksi biasanya perusahaan mengadakan lembur. Biaya lembur menambah beban yang harus ditanggung perusahaan. Hal ini tentu saja merugikan perusahaan atau bahkan mengancam kelangsungan hidup perusahaan di masa yang akan dating jika keterlambatan ini terus terjadi berulang kali (Deasylia,2006).
Dalam situasi demikian diperlukan adanya pemeriksaan operasional untuk membantu manajemen dalam mendeteksi ketidakefektifan, keborosan, dan ketidakefisienan kegiatan perusahaan seperti menilai apakah cara pengelolaan yang diterapkan dalam kegiatan tersebut sudah berjalan dengan baik sehingga dapat dilakukan tindakan perbaikan tepat pada waktunya jika terjadi penyimpangan (Amelyana,2006). Perusahaan tekstil yang akan diteliti oleh penulis telah terdapat peran auditor yang melakukan pemeriksaan operasional pada fungsi produksi secara rutin. Maka penulis akan meneliti apakah peranan auditor khususnya dalam hal pemeriksaan operasional pada fungsi produksi di
(13)
3
Universitas Kristen Maranatha perusahaan ini telah berjalan dengan baik dan benar sehingga dapat berproduksi secara efektif dan efisien.
Bertitik tolak dari hal-hal di atas, penulis merasa tertarik untuk lebih jauh lagi meneliti tentang masalah keterlambatan penyelesaian pesanan di perusahaan tekstil dengan menggunakan alat bantu pemeriksaan operasional, yang dituangkan dalam skripsi berjudul “PEMERIKSAAN OPERASIONAL ATAS
FUNGSI PRODUKSI DALAM UPAYA MENGURANGI
KETERLAMBATAN PENYELESAIAN PESANAN PRODUKSI PADA PT. X”.
1.3. Identifikasi Masalah
Untuk memahami penyebab terjadinya keterlambatan pesanan dan peranan pemeriksaan operasional atas masalah tersebut, maka ada beberapa masalah yang akan di bahas, yaitu :
1. Faktor-faktor apa saja yang menyebabkan terjadinya keterlambatan penyelesaian pesanan?
2. Bagaimana peranan pemeriksaan operasional dalam membantu manajemen memecahkan masalah yang menyangkut ketepatan waktu penyelesaian pesanan produksi?
(14)
4
Universitas Kristen Maranatha Tujuan dari penelitian pemeriksaan operasional atas fungsi produksi ini adalah :
1. Mengidentifikasi dan menganalisis faktor-faktor yang menyebabkan terjadinya masalah keterlambatan penyelesaian pesanan.
2. Menilai dan menganalisis peranan pemeriksaan operasional terhadap fungsi produksi dalam upaya membantu pihak manajemen memecahkan ketidaktepatan waktu penyelesaian pesanan produksi.
1.5. Kegunaan Penelitian
Hasil penelitian yang diperoleh diharapkan dapat memberikan masukan pemikiran yang berguna bagi perusahaan khususnya pihak manajemen perusahaan di mana penulis melakukan penelitian, bagi masyarakat, serta bagi penulis sendiri. Kegunaan yang diharapkan antara lain adalah sebagai berikut :
1. Bagi perusahaan khususnya pihak manajemen, agar dapat memperluas wawasan manajemen perusahaan mengenai peranan pemeriksaan operasional sebagai alat pengendalian serta memberikan saran dan alternatif-alternatif yang dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas perusahaan, khususnya dalam memenuhi ketepatan waktu penyelesaian pesanan produksi.
2. Bagi masyarakat, terutama rekan-rekan mahasiswa/i, agar dapat menambah wawasan bagi semua pihak yang membutuhkan informasi
(15)
5
Universitas Kristen Maranatha dalam bidang pemeriksaan operasional terhadap fungsi produksi guna mencapai target waktu penyelesaian pesanan produksi, serta sebagai tambahan referensi pembanding atau sebagai dasar untuk penelitian lebih lanjut.
3. Bagi penulis, agar dapat menambah wawasan serta memperoleh gambaran secara langsung mengenai bagaimana teori-teori pemeriksaan operasional yang diperoleh selama masa kuliah diterapkan dalam dunia nyata.
(16)
89 Universitas Kristen Maranatha BAB V
SIMPULAN DAN SARAN
5.1. Simpulan
Berdasarkan penelitian dan pengamatan yang telah dilakukan penulis atas fungsi produksi PT. X, maka penulis menarik kesimpulan sebagai berikut : 1. Faktor-faktor yang menyebabkan terjadinya keterlambatan penyelesaian pesanan dapat dikelompokkan ke dalam lima faktor antara lain :
c. Faktor bahan baku :
- Keterlambatan pengiriman bahan baku oleh supplier
Supplier sering tidak menepati janji dan terlambat mengirimkan bahan baku
karena kondisi-kondisi eksternal.
- Adanya ketidaksesuaian jenis bahan baku yang diterima dengan yang dipesan Jika terjadi ketidaksesuaian jenis obat-obatan yang diterima maka akan memperlambat proses produksi bahkan dapat menyebabkan tertundanya proses produksi.
d. Faktor Manusia :
(17)
90
Universitas Kristen Maranatha Karyawan yang sering datang terlambat, mengobrol saat bekerja dan bekerja dengan santai dapat menyebabkan target waktu penyelesaian yang telah ditetapkan tidak tercapai.
- Karyawan kurang terlatih dan berpengalaman
Karyawan yang kurang pengalaman dalam bidangnya dapat memperlambat proses produksi dimana karyawan dapat melakukan suatu kesalahan sehingga waktu penyelesaian akan terlambat.
e. Faktor Mesin :
Penjadwalan perawatan mesin tidak dibuat sehingga teknisi sering lupa melakukan perawatan secara rutin dan mengakibatkan kerusakan mesin saat produksi.
f. Faktor Metode :
Perusahaan tidak mengadakan pelatihan bagi karyawan baru yang akan bekerja pada bagian produksi sehingga seringkali terjadi kesalahan dan kelalaian. Kesalahan karyawan tersebut dapat menunda waktu penyelesaian pesanan karena harus mengulang kembali proses produksinya.
g. Lingkungan :
Menurut penulis faktor lingkungan dianggap tidak memberikan pengaruh signifikan terhadap keterlambatan penyelesaian pesanan produksi.
2. Peranan pemeriksaan operasional dalam PT. X sudah bermanfaat dimana prosedur produksi yang digunakan PT. X untuk menyelesaikan suatu pesanan produksi telah berjalan cukup baik, struktur organisasi pada PT. X yang
(18)
91
Universitas Kristen Maranatha terstruktur akan pembagian tugasnya dan juga dapat memberikan rekomendasi yang kepada PT. X dalam mengatasi masalah keterlambatan penyelesaian pesanan produksi. Tetapi untuk menelaah kertas kerja audit belum dilaksanakan oleh auditor operasional.
5.2. Saran
Ada beberapa saran yang dapat penulis berikan sebagai pertimbangan bagi pihak manajemen dalam mengurangi masalah keterlambatan penyelesaian pesanan produksi di PT. X antara lain :
1. Memberikan sanksi bagi karyawan yang tidak disiplin dan ceroboh selama proses produksi berlangsung serta pemberian reward bagi karyawan yang kinerjanya baik.
2. Meningkatkan pengawasan pada bagian produksi dan melakukan inspeksi dadakan pada setiap tahap produksi.
3. Perusahaan harus lebih selektif dalam memilih supplier. Dengan cara memperhatikan kualitas, harga, dan ketepatan waktu pengiriman bahan baku. 4. Memberikan pelatihan bagi karyawan baru sehingga karyawan baru tidak sering melakukan kesalahan selama proses produksi.
5. Membuat penjadwalan perawatan mesin sehingga teknisi secara rutin melakukan perawatan mesin agar selama proses produksi tidak terjadi kemacetan mesin yang dapat menunda waktu penyelesaian pesanan produksi.
(19)
92 Universitas Kristen Maranatha
DAFTAR PUSTAKA
Adam, Everett E. and Ronald J. Ebert. (1992). Production and Operations Management
Concepts-Models and Behaviour. 5th Edition. Addison Wesley Publishing Company, Inc. New York.
Ahyari, Agus. (2002). Manajemen Produksi (Perencanaan Sistem Produksi). Volume Pertama. Edisi Keempat. Penerbit BPFE-Yogyakarta. Yogyakarta.
Amelyana. (2006). Pemeriksaan Operasional atas Fungsi Produksi dalam Upaya
Meningkatkan Ketepatan Waktu Penyelesaian Pesanan. Fakultas Ekonomi.
Universitas Parahyangan. Bandung. Anon. (2009). http://www.indonesia.go.id.
Arens, Alvin A. , Randal J. Elder and Mark S. Beasley. (2003). Auditing dan Pelayanan
Verifikasi: Pendekatan Terpadu. Volume Pertama. Edisi Kesembilan. PT.
Indeks. Jakarta.
Arens, Alvin A. , Randal J. Elder and Mark S. Beasley. (2006). Auditing dan Pelayanan
Verifikasi: Pendekatan Terpadu. Volume Kedua. Edisi Kesembilan. PT. Indeks.
Jakarta.
Arens, Alvin A. , Randal J. Elder and Mark S. Beasley. (2008). Auditing dan Jasa
Assurance.Volume Pertama. Edisi Keduabelas. Penerbit Erlangga. Jakarta.
Assauri, Sofjan. (2004). Manajemen Produksi dan Operasi. Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia. Jakarta.
Cashin, J. A. , Paul D. Neuwrith and John F. Levy. (1988). Cashin’s Handbook for
Auditors. 2th Edition. McGraw Hill Book Company. Singapore.
Danfar. (2009). Definisi Efisiensi dan Efektivitas. http://dansite.wordpress.com.
Deasylia. (2006). Pemeriksaan operasional atas Fungsi Produksi dalam Upaya
Mengurangi Keterlambatan Penyelesaian Pesanan Produksi. Fakultas Ekonomi. Universitas Parahyangan. Bandung.
Efferin, Sujoko. , Stevanus Hadi Darmadji dan Yuliwati Tan. (2008). Metode Penelitian Akuntansi (Mengungkap Fenomena dengan Pendekatan Kuantitatif dan Kualitatif). Volume Pertama. Edisi Pertama. Penerbit Graha Ilmu. Yogyakarta.
Guy, Dan M. , C. Wayne Alderman and Alan J. Winters. (2003). Auditing. Volume Kedua. Edisi Kelima. Penerbit Erlangga. Jakarta.
(20)
93 Universitas Kristen Maranatha Heizer, Jay and Barry Render. (2005). Manajemen Operasi. Volume Kesatu. Edisi
Ketujuh. Penerbit Salemba Empat. Jakarta.
Horngren, Foster and Datar. (2003). Cost Accounting. 7th Edition. Prentice-Hall International,Inc. New Jersey.
Idris. (2009). http://www.madina-sk.com.
Kotler, Philip. (2003). Marketing Management. Prentice-Hall International. New Jersey. Kusuma, Hendra. (2001). Perencanaan dan Pengendalian Produksi. Penerbit Andi.
Yogyakarta.
Rittenberg, Larry and Bradly J. Schwiegel. (1994). Auditing Concepts for a Changing
Environment. 2th Edition. Harcourt Brace and Co.
Reider, Rob. (1999). Operational Review : Maximum Results at Efficient Costs. John Wiley 7 Sons,Inc.
Romney, Marshall B. and Paul John Steinbart. (2006). Sistem Informasi Akuntansi. Edisi Kesembilan. Penerbit Salemba Empat. Jakarta.
Santo. (2009). Perbedaan Efisiensi dan Efektivitas. http://info–utama.blogspot.com.
Supriyono, R. A. . (1990). Pemeriksaan Manajemen dan Pengawasan Pemerintahan
Indonesia. Edisi Kelimabelas. Penerbit BPFE-Yogyakarta. Yogyakarta.
Taylor, Donald H. and G. William Glezen. (1980). Auditing Integrated Concepts and
Procedures. 2th Edition. McGraw,Inc. New Jersey.
(1)
5
Universitas Kristen Maranatha
dalam bidang pemeriksaan operasional terhadap fungsi produksi guna mencapai target waktu penyelesaian pesanan produksi, serta sebagai tambahan referensi pembanding atau sebagai dasar untuk penelitian lebih lanjut.
3. Bagi penulis, agar dapat menambah wawasan serta memperoleh gambaran secara langsung mengenai bagaimana teori-teori pemeriksaan operasional yang diperoleh selama masa kuliah diterapkan dalam dunia nyata.
(2)
89 Universitas Kristen Maranatha
BAB V
SIMPULAN DAN SARAN
5.1. Simpulan
Berdasarkan penelitian dan pengamatan yang telah dilakukan penulis atas fungsi produksi PT. X, maka penulis menarik kesimpulan sebagai berikut : 1. Faktor-faktor yang menyebabkan terjadinya keterlambatan penyelesaian pesanan dapat dikelompokkan ke dalam lima faktor antara lain :
c. Faktor bahan baku :
- Keterlambatan pengiriman bahan baku oleh supplier
Supplier sering tidak menepati janji dan terlambat mengirimkan bahan baku karena kondisi-kondisi eksternal.
- Adanya ketidaksesuaian jenis bahan baku yang diterima dengan yang dipesan Jika terjadi ketidaksesuaian jenis obat-obatan yang diterima maka akan memperlambat proses produksi bahkan dapat menyebabkan tertundanya proses produksi.
d. Faktor Manusia :
(3)
90
Universitas Kristen Maranatha
Karyawan yang sering datang terlambat, mengobrol saat bekerja dan bekerja dengan santai dapat menyebabkan target waktu penyelesaian yang telah ditetapkan tidak tercapai.
- Karyawan kurang terlatih dan berpengalaman
Karyawan yang kurang pengalaman dalam bidangnya dapat memperlambat proses produksi dimana karyawan dapat melakukan suatu kesalahan sehingga waktu penyelesaian akan terlambat.
e. Faktor Mesin :
Penjadwalan perawatan mesin tidak dibuat sehingga teknisi sering lupa melakukan perawatan secara rutin dan mengakibatkan kerusakan mesin saat produksi.
f. Faktor Metode :
Perusahaan tidak mengadakan pelatihan bagi karyawan baru yang akan bekerja pada bagian produksi sehingga seringkali terjadi kesalahan dan kelalaian. Kesalahan karyawan tersebut dapat menunda waktu penyelesaian pesanan karena harus mengulang kembali proses produksinya.
g. Lingkungan :
Menurut penulis faktor lingkungan dianggap tidak memberikan pengaruh signifikan terhadap keterlambatan penyelesaian pesanan produksi.
2. Peranan pemeriksaan operasional dalam PT. X sudah bermanfaat dimana prosedur produksi yang digunakan PT. X untuk menyelesaikan suatu pesanan produksi telah berjalan cukup baik, struktur organisasi pada PT. X yang
(4)
91
Universitas Kristen Maranatha
terstruktur akan pembagian tugasnya dan juga dapat memberikan rekomendasi yang kepada PT. X dalam mengatasi masalah keterlambatan penyelesaian pesanan produksi. Tetapi untuk menelaah kertas kerja audit belum dilaksanakan oleh auditor operasional.
5.2. Saran
Ada beberapa saran yang dapat penulis berikan sebagai pertimbangan bagi pihak manajemen dalam mengurangi masalah keterlambatan penyelesaian pesanan produksi di PT. X antara lain :
1. Memberikan sanksi bagi karyawan yang tidak disiplin dan ceroboh selama proses produksi berlangsung serta pemberian reward bagi karyawan yang kinerjanya baik.
2. Meningkatkan pengawasan pada bagian produksi dan melakukan inspeksi dadakan pada setiap tahap produksi.
3. Perusahaan harus lebih selektif dalam memilih supplier. Dengan cara memperhatikan kualitas, harga, dan ketepatan waktu pengiriman bahan baku. 4. Memberikan pelatihan bagi karyawan baru sehingga karyawan baru tidak sering melakukan kesalahan selama proses produksi.
5. Membuat penjadwalan perawatan mesin sehingga teknisi secara rutin melakukan perawatan mesin agar selama proses produksi tidak terjadi kemacetan mesin yang dapat menunda waktu penyelesaian pesanan produksi.
(5)
92 Universitas Kristen Maranatha
DAFTAR PUSTAKA
Adam, Everett E. and Ronald J. Ebert. (1992). Production and Operations Management Concepts-Models and Behaviour. 5th Edition. Addison Wesley Publishing Company, Inc. New York.
Ahyari, Agus. (2002). Manajemen Produksi (Perencanaan Sistem Produksi). Volume Pertama. Edisi Keempat. Penerbit BPFE-Yogyakarta. Yogyakarta.
Amelyana. (2006). Pemeriksaan Operasional atas Fungsi Produksi dalam Upaya Meningkatkan Ketepatan Waktu Penyelesaian Pesanan. Fakultas Ekonomi. Universitas Parahyangan. Bandung.
Anon. (2009). http://www.indonesia.go.id.
Arens, Alvin A. , Randal J. Elder and Mark S. Beasley. (2003). Auditing dan Pelayanan Verifikasi: Pendekatan Terpadu. Volume Pertama. Edisi Kesembilan. PT. Indeks. Jakarta.
Arens, Alvin A. , Randal J. Elder and Mark S. Beasley. (2006). Auditing dan Pelayanan Verifikasi: Pendekatan Terpadu. Volume Kedua. Edisi Kesembilan. PT. Indeks. Jakarta.
Arens, Alvin A. , Randal J. Elder and Mark S. Beasley. (2008). Auditing dan Jasa Assurance.Volume Pertama. Edisi Keduabelas. Penerbit Erlangga. Jakarta. Assauri, Sofjan. (2004). Manajemen Produksi dan Operasi. Penerbit Fakultas Ekonomi
Universitas Indonesia. Jakarta.
Cashin, J. A. , Paul D. Neuwrith and John F. Levy. (1988). Cashin’s Handbook for Auditors. 2th Edition. McGraw Hill Book Company. Singapore.
Danfar. (2009). Definisi Efisiensi dan Efektivitas. http://dansite.wordpress.com.
Deasylia. (2006). Pemeriksaan operasional atas Fungsi Produksi dalam Upaya
Mengurangi Keterlambatan Penyelesaian Pesanan Produksi. Fakultas
Ekonomi. Universitas Parahyangan. Bandung.
Efferin, Sujoko. , Stevanus Hadi Darmadji dan Yuliwati Tan. (2008). Metode Penelitian Akuntansi (Mengungkap Fenomena dengan Pendekatan Kuantitatif dan Kualitatif). Volume Pertama. Edisi Pertama. Penerbit Graha Ilmu. Yogyakarta.
Guy, Dan M. , C. Wayne Alderman and Alan J. Winters. (2003). Auditing. Volume Kedua. Edisi Kelima. Penerbit Erlangga. Jakarta.
(6)
93 Universitas Kristen Maranatha
Heizer, Jay and Barry Render. (2005). Manajemen Operasi. Volume Kesatu. Edisi Ketujuh. Penerbit Salemba Empat. Jakarta.
Horngren, Foster and Datar. (2003). Cost Accounting. 7th Edition. Prentice-Hall International,Inc. New Jersey.
Idris. (2009). http://www.madina-sk.com.
Kotler, Philip. (2003). Marketing Management. Prentice-Hall International. New Jersey. Kusuma, Hendra. (2001). Perencanaan dan Pengendalian Produksi. Penerbit Andi.
Yogyakarta.
Rittenberg, Larry and Bradly J. Schwiegel. (1994). Auditing Concepts for a Changing Environment. 2th Edition. Harcourt Brace and Co.
Reider, Rob. (1999). Operational Review : Maximum Results at Efficient Costs. John Wiley 7 Sons,Inc.
Romney, Marshall B. and Paul John Steinbart. (2006). Sistem Informasi Akuntansi. Edisi Kesembilan. Penerbit Salemba Empat. Jakarta.
Santo. (2009). Perbedaan Efisiensi dan Efektivitas. http://info–utama.blogspot.com. Supriyono, R. A. . (1990). Pemeriksaan Manajemen dan Pengawasan Pemerintahan
Indonesia. Edisi Kelimabelas. Penerbit BPFE-Yogyakarta. Yogyakarta.
Taylor, Donald H. and G. William Glezen. (1980). Auditing Integrated Concepts and Procedures. 2th Edition. McGraw,Inc. New Jersey.