Strategi Pengembangan Kain Tenun Tradisional Tais Hasil Modifikasi Sebagai Daya Tarik Wisata DILI di TIMOR LESTE.

TESIS
STRATEGI PENGEMBANGAN KAIN TENUN
TRADISIONAL TAIS HASIL MODIFIKASI
SEBAGAI DAYA TARIK WISATA
DILI DI TIMOR LESTE

BARBARA JERONIMO DOUTEL SARMENTO

PROGRAM PASCA SARJANA
UNIVERSITAS UDAYANA
DENPASAR
2016

TESIS
STRATEGI PENGEMBANGAN KAIN TENUN
TRADISIONAL TAIS HASIL MODIFIKASI
SEBAGAI DAYA TARIK WISATA
DILI DI TIMOR LESTE

BARBARA JERONIMO DOUTEL SARMENTO
NIM 1391061035


PROGRAM MAGISTER
PROGRAM STUDI KAJIAN PARIWISATA
PROGRAM PASCASARJANA
UNIVERSITAS UDAYANA
DENPASAR
2016

i

TESIS
STRATEGI PENGEMBANGAN KAIN TENUN
TRADISIONAL TAIS HASIL MODIFIKASI
SEBAGAI DAYA TARIK WISATA
DILI DI TIMOR LESTE

Tesis Untuk Memperoleh Gelar Magister
pada Magister Program Studi Kajian Pariwisata
Program Pascasarjana Universitas Udayana


BARBARA JERONIMO DOUTEL SARMENTO
NIM 1391061035

PROGRAM MAGISTER
PROGRAM STUDI KAJIAN PARIWISATA
PROGRAM PASCASARJANA
UNIVERSITAS UDAYANA
DENPASAR
2016
ii

Lembar Pengesahan

TESIS INI TELAH DI SETUJUI
PADA TANGGAL 25 AGUSTUS 2016

Pembimbing I,

Pembimbing II,


Prof. Dr. Made Budiarsa,MA
NIP 195301071981031002

Dr. Ni Ketut Supasti Darmawan,SH.,M.Hum.LLM
NIP 196901182005011002

Mengetahui

Ketua
Program Studi Magister Kajian Pariwisata
Program Pascasarjana Universitas Udayana,

Direktur
Program Pascasarjana
Universitas Udayana,

Prof. Dr. I Nyoman Darma Putra, M.Litt.
NIP 196112051986031004

Prof. Dr. dr. A.A Raka Sudewi, Sp.S(K).

NIP 195902151985102001

iii

Tesis ini telah Diuji pada
Tanggal 25 Agustus 2016

Panitia Penguji Tesis Berdasarkan SK Rektor Universitas Udayana,
No: 4260/UN 144/HK/2016, Pada Tanggal 22 Agustus 2016

Ketua

: Prof. Dr. Made Budiarsa, M.A.

Sekretaris

: Dr. Ni Ketut Supasti Dharmawan, SH., M. Hum.LLM
: 1. Dr. Ir. Syamsul Alam Paturusi, MSP.
: 2. Prof. Dr. I Wayan Ardika, MA
: 3. Prof. Dr. I Nyoman Sirtha, SH., MS


iv

UCAPAN TERIMA KASIH

Puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah Tri Tunggal Maha Kudus,
atas berkat, rahmat, kemurahan serta kekutan-nya yang telah menampuhkan
penulis dalam menyelesaikan tesis ini. Kehadiran-nya sangat di rasakan lewat
berbagai pihak yang telah hadir dan berperan dalam seluruh perjalanan hidup
penulis, terutama dalam perjuangan menyelesaikan Progaram Magister kajian
Budaya di Unversitas Udayana Denpasar Bali.
Sebagai bagian yang merupakan satu kesatuan dengan ucapan syukur
takterhingga kepada penyelenggaraan Illahi, maka kepada mereka semua patut di
sampaikan penghormatan dan Terima kasih yang tulus. Rasa dan ungkapan terima
kasih yang tulus. Rasa dan ungkapan terima kasih yang tulus ini penulis
persembahkan kepada Prof. Dr. dr. Ketut Suastika, Sp. PD.KEMD selaku Rektor
Unversitas Udayana atas kesempatan dan fasilitas yang di berikan kepada penulis
untuk mengikuti dan menyelesaikan pendidikan progaram Magister di Unversitas
Udayana. Prof. Dr. dr. A.A Raka Sudewi, Sp. S (K) selaku Direktur Progaram
Pascasarjana Unversiatas Udayana atas kesempatan yang diberikan kepada

penulis untuk menjadi karya siswa Progaram Magister pada Pascasarjana
Unversitas Udayana. Prof. Dr. I Nyoman Darma Putra, M.Litt. selaku Ketua
Progaram Studi Magister Kajian Pariwisata atas kesempatan yang diberikan
kepada penulis untuk menjadi karya siswa Progaram Magister pada Pascasarjana
Universiatas Udayana. Ucapan terima kasih juga penulis sampaikan kepda Bapak
Prof. Dr Made Budiarsa, M.A. selaku pembimbing I Tesis, yang telah dengan
penuh kesabaran, ketulusan mengarahkan segala kemampuan dalam membimbing
penulis untuk menyelesaikan tesis ini. Dr. Ni Ketut Supasti Dharmawan, SH., M.
Hum, selaku pembimbing II yang telah dengan sabar dan tulus memberikan
bimbingan dan dorongan serta senantiasa membuka wawasan berpikir kritis
penulis selama dan dalam menyelesaikan penelitian tesis ini.
Ucapan terima kasih juga penulis ucapkan kepada Bapak Dr. Ir. Syamsul
Alam Paturusi, MSP. Selaku penguji I, Prof. Dr. Prof. Dr. I Wayan Ardika, MA

v

selaku penguji II dan Prof. Dr. I Nyoman Sirtha, SH,. MS. selaku penguji ketiga
yang

telah


memberikan

banyak

masukan,

saran

dan

koreksi

untuk

menyempurnakan tesis ini. Bapak dan Ibu dosen yang telah membimbin penulis
dalam mengikuti kulia dan staf administrasi Bapak Nyoman, Ibu Made, Ibu Dayu,
dan Ibu Putu pada Program Studi Magister Kajian Pariwisata yang telah banyak
membantu bagi penulis.
Dalam kesempatan ini penulis ingin menyampaikan ucapan terima kasih

Dili Institute Of Technologi yang telah memberikan kepercayaan dan kesempatan
kepada penulis untuk menlanjutkan pendidikan ke jenjang strata 2, di Program
Magister Kajian Budaya Universitas Udayana Denpasar Bali. Kirannya
kepercayaan ini semakin memampukan penulis melaksanakan tugas-tugas
pengabdian Pada DIT yang tercinta. Pemerintah dan Masyarakat Di Dili Timor
Leste yang telah memberikan Kepercayaan kepada penulis dalam membantu
memberikan data informasi bagi penulis.
Pada kesempatan ini juga penulis ucapkan terima kasih teman-teman
mahasiswa kajian pariwisata angkatan 2013 Ibu Menuh, Ibu Dewa, Ibu Fatrisia,
Pak Anas, Elizabeth, Utari, Thomas, Pak Philip, Utari, Gian, Gatot, Titin, Altri,
Dian, Akzar, Edi, Gusde, Agung, dan Negeri Pika. Berbagai pihak yang telah
membantu penulis serta penyusunan tesis ini yang tidak dapat penulis sebutkan
satu persatu. Pada kesempatan ini juga penulis sampaikan terima kasih kepada
kedua orang tua Antonio Doutel Sarmento (Almarhum) Ibu Rita Jeronimo dan
Kakak Ernesto, Epifani, Antonio, Vidal, Magdalena dan adik Roque, Migue Ijakel
yang dengan cara masing-masing telah memberikan dukungan baik moril maupun
materil sehingga memungkinkan penulis dapat menyelesaikan pendidikan dan
tesis ini. Suami Antonio Inacio Sequeira dan ketiga anak tercinta yang telah
memberikan kepercayaan,


dukungan,

doa yang tiada henti, perjuangan dan

pengorbanan, dorongan, semangat dan celutan anak-anak yang menyaedarkan
penulis untuk tugas ini, karena itu tiada alasan lain yang paling indah dalam
perjuangan dan kehidupan penulis menjadikan karya ini sebagai hadia terindah,

vi

pernyataan cinta yang tulus murni kepada mereka semua. Perjuangan dan
kesuksesan penulis adalah kesuksesan mereka.
Penulis menyadari sepenuhnya bahwa apa yang dipaparkan dalam tesis ini
masih jauh dari kesempurnaan baik dari isi permasalahan, analisis, penyusunan
maupun teknik penulisan. Hal ini di sebabkan keterbatasan kemapuan dan
pengetahuan yang penulis miliki. Untuk itu penulis memohon kritik dan saran dari
para pembaca guna memperbaiki karya tulis yang lebih baik di kemudian hari.

Denpasar-Bali, Agustus 2016


Penulis

vii

ABSTRAK
Timor Leste adalah salah satu negara yang kaya potensi wisata seperti
keindahan alam, wisata sejarah dan warisan budaya. Salah satu daya tarik wisata
yang sampai saat ini masih terus di kembangkan dalam kehidupan masyarakat
Timor Leste adalah warisan budaya. Kain tais adalah salah satu warisan budaya
lokal yang sampai saat ini masih difungsikan dalam kehidupan masyarakat Timor
Leste. Kain tais masih difungsikan oleh masyarakat dalam upacara adat-istiadat,
upacara keagamaan, upacara perkawinan, festival budaya, belis, dan sebagai
cendramata.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui keunikan kain tais hasil
modifikasi, persepsi wisatawan dan masyarakat, serta menganalisis strategi
pengembangan. Metode yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari
observasi, wawancara, dokumentasi, studi kepustakaan, dan angket. Data
dianalisis dengan metode diskriptif kualitatif yang di dukung metode kuantitatif
(mix methods), analisis internal-ekternal (I-E) dan analisis SWOT. Analisis data
dilakukan dengan menggunakan teori-teori (1) teori perubahan, (2) teori persepsi,

(3) metode analisis SWOT ketiga teori akan digunakan secara untuk memecahkan
semua masalah.
Berdasarkan hasil penelitian yang di lakukan di Dili Timor Leste data yang
di peroleh 30 orang wisatawan manca negara dan masyarakat lokal, terhadap
pengembangan keunikan kain tais sebagai daya tarik wisata. Dari hasil penelitian
dalam pengembangan keunikan kain tais, membuktikan bahwa sekor rata-rata
(38,87) atau kategori baik. Dari strategi pengembangan kain tais bahwa sekor ratarata (3,9) atau kategori baik. Dari persepsi wisatawan terhadap modifikasi
membuktikan bahwa sekor rata-rata 4,13 atau kategori baik. Maka akan
digunakan Analisis SWOT untuk mengetahui seperti berikut; 1. Kekuatan Yaitu;
Proses menenun kain tais secara tradisional, Penduduk Distrik Dili Masih
Memegan Nilai Budaya (Keyakinan, Adat-Isatiadat), Memberikan pendapatan
ekonomi 2. Kelemahan yaitu; Kurangnya kesadaran para pengrajin dalam
modifikasi kain tais, Kurangnya kesadaran para pengrajin modifikasi motif,
Minimnya bantuan dana dari pemerintah 3. Peluang yaitu; Memberikan peluang
pada pengrajin dalam mengelola usaha sendiri, Adannya kemajuan Teknologi 3.
Ancaman yaitu; Perubahan warisan budaya lokal para pengrajin mulai tertarik
bahan ekspor. Strategi pengembangan kain tais hasil modifikasi seperti berikut; 1.
S-O yaitu; Memberikan pelatihan kepada penenun, Pembudidayaan bahan kapas,
2. W-O yaitu; Mengajukan permohonan dana, Promosi Kain Tais Melalui Media
Sosial, 3. S-T yaitu; Peningkatan kualitas produk kain tais, Mengadakan
sosialisasi sadar wisata. 4. W-T yaitu; Membuat kerjasama antara pemerintah,
masyarakat, dan badang usaha pariwisata.
Kata kunci : Pengembangan kain tais, Modifikasi, Daya Tarik Wisata

viii

ABSTRACT
Timor Leste is one of the countries rich in tourism potential such as
natural beauty, history and cultural heritage. One tourist attraction is still
continuously developed in public life is the cultural heritage of East Timor. Tais
cloth is one of the local cultural heritages that are still functional in the lives of
people of East Timor. Tais cloth is still being used by people in the ceremony of
customs, religious ceremonies, wedding ceremonies, cultural festivals, belis, and
as souvenirs.
This study aims to determine the uniqueness of the cloth of tais of
modified version, the perceptions of tourists and the people, as well as to analyze
the development strategy. The method used in this study consisted of observation,
interviews, documentation, literature study and questionnaires. Data were
analyzed using qualitative descriptive method that was supported by quantitative
methods (mixed methods), internal-external analysis (I-E) and a SWOT analysis.
Data analysis was done using the theories of (1) the theory of change, (2) the
theory of perception, (3) the method of SWOT analysis. The three theories will be
used in an integrated manner to solve all the problems.
Based on the results of research undertaken in Dili, East Timor, the
obtained data were taken from 30 foreign tourists and local communities for the
development of the uniqueness of tais cloth as a tourist attraction. From the results
of research in the development of the uniqueness of the cloth of tais, proving that
the average scores (38.87) or categorized as good, from the cloth or fabric
development strategy of tais that the average scores (3.9) or in good category. Of
the perception of tourists to the modification prove that the average scores of 4.13
or categorized as good category. Then it will use SWOT analysis to figure out as
follows; 1. Strength; the process of weaving traditional cloth of tais, the people of
Dili District are still holding Cultural Values (Beliefs, Custom), provide economic
income 2. Weaknesses are: Lack of awareness of the craftsmen in the
modification of tais cloth, a lack of awareness of the craftsmen modification
motifs, lack of government funding 3. Opportunities namely; Provides
opportunities for producers in managing their own business, existence of
technology advancement 3. Threats namely; Changes in the local cultural heritage
of the craftsmen that become interested in export material. The development
strategy of modified tais cloth is as follows 1. SO namely; Provide training to
weavers, The cultivation of cotton material, WO namely; Apply for funding, Tais
Cloth Campaign Through Social Media, ST namely; Improved product quality of
tais cloth, Organizing dissemination of tourism awareness. WT namely; Creating
a partnership between governments, civil society and the tourism business.
Keywords: Development of Tais cloth, modification, Tourist Attractions

ix

RINGKASAN
STRATEGI PENGEMBANGAN KAIN TENUN TRADISIONAL TAIS
HASIL MODIFIKASI SEBAGAI DAYA TARIK WISATA DILI
DI TIMOR LESTE

Timor Leste adalah sebuah negara kecil yang terdiri dari 13
Distrik/Municipiu 65 Subdistrik, masing-masing Distrik/Municipu memiliki
potensi-potensi wisata yang dapat dikembangkan sebagai tujuan wisata. Dengan
keindahan alam Kota Dili yang dikelilingi oleh pengunungan, pantai yang indah
dan pasir putih serta cultur heritage yaitu; Arsitektur bangunan, peninggalan
monument, wisata relegius serta beberapa industri/market kain tais,dari semuanya
itu bagian potensi wisata. Pengembangan pada kain tais ini merupakan identitas
dari suatu bangsa. Menurut Wibisono (2005), identitas budaya dari negara
merupakan manifestasi nilai-nilai budaya yang timbul dan berkembang dari suatu
kehidupan yang menjadi ciri khas yang berbeda dengan bangsa lain seperti nilai,
bahasa, sejarah, adat-istiadat dan letak geografi.
Pengembangan kain tais memiliki nilai sejarah yang menjadi ciri khas dari
suatu bangsa yang seperti, 1) Arti makna kain tais bagi masyarakat, 2) cara
menenun kain tais secara tradisional, 3) Perlengkapan/ alat masih menggunakan
yang tradisional, 4) Motif/gambar, 5) Modifikasi bentuk usaha Pengembangan
budaya lokal (kain tais) yang masih berfungsi secara baik maka dapat dikemas
dalam suatu produk dijadikan sebagai daya tarik wisata.
Pengembangan kain tenun tradisional tais dapat dijadikan sebagai salah
satu produk pariwisata. Data kunjugan wisatawan diatas menunujukan bawah dari
total kunjungan wisatawan ke Timor Leste dari tahun 2007 peningkatan

x

wisatawan sampai dengan 2014 mengalami peningkatan wisatawan yang
berkunjung ke Negara Timor Leste.
Dengan perkembangan pariwisata maka perubahan dalam penggunaan
bahan kapas yang komersial, dikarenakan para penenun lebih memilih bahan
komersial untuk menenun dikarenakan bahan mudah didapat dari toko, proses
pembuatan kain tais lebih efisie. Sampai saat ini kain tais di modifikasi dalam
bentuk usaha/barang yang dapat di pasarkan, dengan demikian maka para penenun
terus menghasilkan tais dengan kreatif desain motif/gambar yang menarik.
Dengan modifikasi kain tais maka penenun mulai membuat produk kain
tais dengan berbagai jenis bentuk barang yang diinginkan oleh pasar, dengan
modifikasi kain tais dalam bentuk barang akan memberikan keuntungan ekonomi.
Konsep komodifikasi kebudayaan tersebut, kebudayaan kemudian diubah menjadi
komoditas dan direproduksi oleh pasar untuk memenuhi kebutuhan komsumsi
wisatwan (Maunaty, 2004:233). Dalam kaitannya dengen modifikasi kain tais,
kehadirannya modernisasi melalui perkembangan pariwisata melahirkan sikap
masyarakat Timor Leste terhadap budayamodernisasi (keinginan wisatawan) dan
juga kepentingan masyarakat terhadap perubahan kain tais digunakan pada
kebutuhan wisatawan manca negara berupa sovenir atau cendramata, sedangkan
untuk masyarakat Timor Leste digunakan untuk kebutuhan adat-istiadat atau
tradisi yang sudah ada sejak duluh.
Dengan pengembangan kain taisada beberapa startegis yang telah
direncanakan oleh beberapa pihak non government organization (NGO) yang
menjalin kerja sama antara Sekretaria De Estado Da Arte E Cultura, Salah satunya

xi

memberikan pelatihan kepada kaum perempuan dalam menenun kain taiskualitas
yang baik, memberikan sosialisi para masyarakat agar tetap menggunkan bahan
kapas tradisional dalam menenun, membudidayakan kapas,perencanaan untuk
menggunkan tinta, memberikan motivasi pada penenun agar tetap menjaga dan
tetap mengembangkan budaya kain tais agar berkelanjutan.
Berdasarakan uraian latar belakang di atas, maka peneliti inigin
mengadakan suatu penelitian dengan memperoleh gambaran tentang strategi
pengembangan kain tenun tradisional tais hasil modifikasi sebagai daya tarik
wisata

di

Dili.

Diharapakan

dengan

adanya

penelitian

ini

pengelola

industri/market tais Dili dapat menindak lanjuti kekuatan, kelemahan, peluang,
dan ancaman yang dimiliki kain tais Dili, sehingga dapat meningkatakan
wisatawan dan konsumen ke Industri/market tais.
Dalam penelitian ini mengangkat beberapa masalah diantaranya; 1) Apa
yang menjadikan keunikan dalam pengembangan kain tenun tradisional tais hasil
modifikasi sebagai daya tarik wisata di Dili? 2) Bagaimana persepsi wisatawan
dan masyarakat terhadap pengembangan kain tenun tradisional tais hasil
modifikasi sebagai daya tarik wisata di Dili? 3) Bagaimana strategi dalam
pengembangan kain tenun tradisional tais hasil modifikasi sebagai daya tarik
wisata Dili?
Konsep

yang

digunakan

dalam

penelitian

ini

adalah;

Strategi

penegmbangan, kain tenun tradisional tais, hasil modifikasi, daya tarik wisata.
dengan beberapa teori yang dapat menjawab rumusan masalah. Teori perubahan
sosial, Teori persepsi dan metode analisis SWOT.

xii

Teknik pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan Observasi,
wawancara, dokumentasi, kajian pustaka, dan angket. Teknik analisis data
menggunakan deskriptif kualitatif dengan mengabungkan metode kuantitatif
(metode campuran), Metode ini bertujuan untuk mengganbungkan kualitatif dan
kuantitatif agar diperoleh analisis masalah penelitian dalam menjawab satu jenis
masalah persepsi wisatawan terhadap pengembangan kain tais.
Metode ini digunakan untuk penggumpulan data dan di analisis data pada
penelitian

masalah

terkandung

dalam

perubahan

bahan,

motif

dan

modifikasi/bentuk kain tais. Dalam Penelitian ini dapat ditinjau dari tujuan yaitu
mengetahui potensi wisata, kekuatan, kelemahan, peluang, tantangan serta
keterlibatan masyarakat lokal dalam pengembangan kain tenun tradisional tais
sebagai daya tarik wisata di Dili. Pengamatan dalam penelitianVera Crus memiliki
potensi wisata seperti; Patung Bunda Maria Licidere, Taman/Jardin Largo
Licidere, Palacio do Governu, peninggalan Arsitektur portuges, Gereja Motael,
Arsitektur/perumahan portuges farol, Jardin Cincu De Maiu. selanjutnya
dijabarakan pengembangan keunikan kain tais msing-masing daya tarik wisata di
Dili. 1) Makna Kain Tais Bagi Masyarakat, 2) Persiapan bahan kapas/benang
yang siap, 3) Peralatan Tradisional, 4) Arti Motif dan Gambar. Salah satu potensi
wisata yang merupakan warisan budaya yang memiliki keindahan atau keunikan
yang sudah menjadi turun-temurun untuk di kembangkan yaitu kain tais. Kain tais
memiliki potensi keunikan yang perlu dikembangkan sebagai daya tarik wisata.
Untuk mengetahui Pengembangan potensi Keunikan kain tais tersebut, maka akan
melalui beberapa proses pengembangan yaitu; (1) Proses menenun secara
tradisional, (2) Arti Motif/gambar tais bagi masyarakat, (3) Modifikasi/dalam
bentuk usaha.
xiii

Hasil penelitian dalam pengembangan keunikan kain tais, dari hasil
membuktikan bahwa sekor rata-rata (38,87) atau kategori baik, Dari hasil
penelitian daya tarik wisata alam dan budaya membuktikan bahwa sekor rata-rata
(38,87) atau kategori baik,Dari hasil fasilitas pariwisata membuktikan bahwa
sekor rata-rata (3,13) atau kategori sedang, maka, dari hasil membuktikan strategi
pengembangan kain tais bahwa sekor rata-rata (3,9) atau kategori baik.Dari hasil
membuktikan bahwa sekor rata-rata (3,17) atau kategori sedang, Dari hasil
persepsi wisatawan terhadap modifikasi membuktikan bahwa sekor rata-rata 4,13
atau kategori baik,Dari hasil membuktikan kain tais sebagai produk pariwisata
budaya, bahwa sekor rata-rata 4,03 atau kategori baik. Dengan perubahan ini
maka akan digunakan Analisis SWOT untuk dapat mengetahui Kekuatan;1)
Proses Menenun Kain Tais secara tradisional, perlengkapan alat tenun yang
tradisional,

arti atau makna, Motif/gambar.2) Penduduk distrik Dili masih

memegan nilai budaya (keyakinan, adat-isatiadat). 3) Potensi culture heritage,
Peninggalan bangunan tua, monument, museum, wisata religus, dan sebagai daya
tarik wisata, 4) Pendapatan Ekonomi. Kelemahan ; 1) Kurangnya kesadaran para
penenun dalam modifikasi kain tais, 2) Motif.gambar 3) Sarana dan prasarana
pariwisata 4) Minimnya bantuan dana dari pemerintah daerah. Peluang 1) Pelunag
Pengembangan Potensi wisata seperti; wisata alam, wisata herritage, dan wisata
buatan. Distrik Dili 2) Memberikan peluang pada penenun dalam mengelola
ushanya sendiri 3) Adanya kemajuan teknologi. Ancaman; 1) Perubahan warisan
budaya lokal 2) Ancaman para penenun mulai tertarik pada bahan ekspor, 3)
Ancaman Keamanan.

xiv

Strategi pengembangan kain tenun tradisional tais hasil modifikasi
sebagai daya tarik wisata di Dili. Strategi S-O, 1) Memberikan pelatihan kepada
penenun 2) Pembudidayaan bahan kapas, Strategi WO (weaknesses-opprotunities)
1. Mengajukan permohonan dana 2. Strategis pengembangan promosi melalui
media sosial. Strategi S-T (strenght-threats) 1. peningkatan kualitas produk, 2.
Sosialisasi sadar wisata, Strategi W-T (weaknesses-threats) 1. Kerja sama antar
pemerintah, masyarakat dan badang usaha pariwisata.

xv

DAFTAR ISI

Halaman
SAMPUL DALAM ...........................................................................................

i

HALAMAN PRASYARAT GELAR MAGISTER ........................................

ii

LEMBAR PENGESAHAN ............................................................................. iii
LEMBAR PENETAPAN PANITIA PENGUJI ............................................. iv
SURAT PERNYATAAN BEBAS PLAGIAT.................................................
UCAPAN TERIMA KASIH ............................................................................

v

ABSTRAK ......................................................................................................... viii
ABSTRACT ........................................................................................................ ix
RINGKASAN ....................................................................................................

x

DAFTAR ISI ..................................................................................................... xvi
DAFTAR TABEL ............................................................................................. xx
DAFTAR GAMBAR ....................................................................................... xxi
BAB I

PENDAHULUAN ............................................................................

1

1.1 Latar Belakang ..........................................................................

1

1.2 Rumusan Masalah .....................................................................

8

1.3 Tujuan Penelitian ......................................................................

9

1.3.1 Tujuan Umum .................................................................

9

1.3.2 Tujuan Khusus ................................................................

9

1.4 Manfaat Penelitian .................................................................... 10
1.4.1 Manfaat Akademis .......................................................... 10
1.4.2 Manfaat Praktis ............................................................... 10
BAB II

KAJIAN PUSTAKA, KONSEP, LANDASAN TEORI DAN
MODEL PENELITIAN .................................................................. 11
2.1 Kajian Pustaka........................................................................... 11
2.2 Konsep ...................................................................................... 16
2.2.1 Strategi Pengembangan ................................................. 17
2.2.2 Kain Tenun Tais ............................................................ 19
2.2.3 Modifikasi...................................................................... 20

xvi

2.2.4 Potensi dan Daya Tarik Wisata...................................... 23
2.2.5 Daya Tarik Wisata ......................................................... 24
2.3 Landasan Teori .......................................................................... 25
2.3.1 Teori Perubahan Sosial .................................................. 25
2.3.2 Teori Persepsi ................................................................ 28
2.3.3 Metode Analisis SWOT................................................. 29
2.4 Model Penelitian........................................................................ 33
BAB III METODE PENELITIAN ............................................................... 37
3.1 Rancangan Penelitian ................................................................. 37
3.2 Lokasi Penelitian ........................................................................ 39
3.3 Jenis dan Sumber Data ............................................................... 41
3.3.1 Jenis Data ...................................................................... 41
3.3.2 Sumber Data .................................................................. 42
3.4 Instrumen Penelitian................................................................... 42
3.5 Teknik Pengumpulan Data ......................................................... 43
3.6 Teknik Pengambilan Sampel...................................................... 44
3.7 Teknik Analisis Data .................................................................. 45
3.8 Metode Teknik Penyajian Hasil Analisis Data........................... 47
BAB IV

GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN DISTRIK
DILI, TIMOR LESTE ................................................................... 48
4.1 Letak Geografi dan Luas Wilayah Kota Dili ............................. 48
4.2 Kependudukan dan Mata Pencarian .......................................... 48
4.3 Tingkat Pendidikan .................................................................... 49
4.4 Sejarah Sekilas Kota Dili ........................................................... 50
4.5 Persiapan Bahan Kapas .............................................................. 54
4.5.1 Bahan Kapas/Benang Komersial.................................... 54
4.5.2 Persiapan Peralatan Tradisional ..................................... 55
4.5.3 Arti Motif dan Gambar................................................... 57

BAB V

KEUNIKAN KAIN TENUN TRADISIONAL TAIS HASIL
MODIFIKASI DI DILI................................................................... 58
5.1 Keunikan Kain Tais.................................................................... 58

xvii

5.1.1 Proses Pembuatan Kain Tais .......................................... 58
5.1.2 Arti Motif/Gambar Bagi Masyarakat ............................ 60
5.1.3 Hasil Modifikasi ............................................................. 62
1. Modifikasi Kain Tais dalam Bentuk Usaha.............. 62
2. Modifikasi Kain Tais dalam Bentuk Budaya .......... 65
3. Daya Tarik Wisata Budaya (Cultural Attraction) .... 67
BAB VI

PRESEPSI

WISATAWAN

DAN

MASYARAKAT

PENGEMBANGAN KAIN TENUNAN TRADISIONAL TAIS
HASIL MODIFIKASI DI DILI ..................................................... 69
6.1 Karakteristik Wisatawan dan MasyarakatDi Dili....................... 69
6.1.1 Negara Asal .................................................................... 69
6.1.2 Tingkatan Umur ............................................................. 70
6.1.3 Jenis Kelamin ................................................................. 71
6.1.4 Tujuan Kunjungan .......................................................... 71
6.2 Persepsi

wisatawan

dan masyarakat

terhadap

Strategi

Pengembangan Kain Tenun Tradisional Tais Hasil Modifikasi
Sebagai Daya Tarik Wisata Di Dili ............................................ 72
BAB VII STRATEGI

PENGEMBANGAN

KAIN

TENUN

TRADISIONAL HASIL MODIFIKASI SEBAGAI DAYA
TARIK WISATA DI DILI.............................................................. 83
7.1. Kekuatan (Strengths).................................................................. 84
7.1.1 Pembuatan Kain Tais Secara Tradisional....................... 84
7.1.2 Masyarakat Timor Leste Masih Memegang Nilai
Budaya (Keyakinan, Adat-Isatiadat). ............................. 84
7.1.3 Memberikan Pendapatan Ekonomi ................................ 85
7.2 Kelemahan-Kelemahan (Weakness) Kain Tais Dili ................... 86
7.2.1 Kurangnya Keterbatasan Para Penenun Yang Mulai
Modifikasi Bahan Kapas. ............................................... 86
7.2.2 Kurangnya Keterbatasan Para Penenun Modifikasi
Motif/Gambar ................................................................. 87
7.2.3 Minimnya Bantuan Dana Dari Pemerintah Daerah........ 87

xviii

7.3 Peluang-Peluang (Opportunities) Pengembangan Kain Tais ..... 87
7.3.1 Peluang Potensi Wisata Distrik Dili (Opportunities) ..... 87
7.3.2 Adanya Kemajuan Teknologi......................................... 88
7.3.3 Memberikan Peluang Pada Penenun Dalam Mengelola
Ushanya Sendiri. ............................................................ 88
7.4 Ancaman-ancaman

dalam

pengembangan

kain

tenun

tradisional tais hasil modifikasi di Dili....................................... 89
7.4.1 Perubahan Warisan Budaya Lokal Kain Tais................. 89
7.4.2 Ancaman Para Penenun Mulai Tertarik Bahan Ekspor. 89
7.5 Strategi pengembangan kain tenun tradisional tais hasil
modifikasi sebagai daya tarik wisata di Dili .............................. 90
7.5.1 Strategi S-O (Strength Opportunity) .............................. 91
7.5.2 Strategi W-O (Weakness Opportunity)........................... 93
7.5.3 Strategi S-T (Strengths-Threats) .................................... 94
7.5.4 Strategi W-T ................................................................... 95
BAB VIII KESIMPULAN DAN SARAN ....................................................... 97
8.1 Simpulan..................................................................................... 97
8.2 Saran........................................................................................... 100
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................ 101
LAMPIRAN-LAMPIRAN ............................................................................... 104

xix

DAFTAR TABEL
Tabel 1.1

Jumlah kunjungan wisatawan di Negara Timor-Leste ..................

4

Tabel 4.1

Jumlah penduduk Distrik Dili pada Tahun 2010 ........................... 48

Tabel 4.2

Penduduk Yang Bekerja Dari Umur 15-64 Distrik Dili Tahun
2010. .............................................................................................. 49

Tabel 4.3

Luas Wilayah Kota Dili ................................................................. 51

Tabel 4.4

Komposisi Penduduk Kabupaten, Desa dan Kampung ( Aldeia)
di Kabupaten Dili........................................................................... 52

Tabel 6.1

Karakteristik Wisatawan Berdasarakan Negara Asal .................... 70

Tabel 6.2

Karakteristik Wisatawan Manca Negara Tingkatan Umur............ 70

Tabel 6.3

Karakteristik Wisatawan Berdasarakan Jenis Kelamin ................. 71

Tabel 6.4

Tujuan Kunjungan ......................................................................... 72

Tabel 6.5

Pengembangan Potensi Keunikan Kain Tais X1 ........................... 74

Tabel 6.6

Daya Tarik Wisata Alam Maupun Wisata Budaya X2.................. 75

Tabel 6.7

Fasilitas Pariwisata X3................................................................... 75

Tabel 6.8

Strategi Pengembangan Kain Tais X4 ........................................... 76

Tabel 6.9

Keterlibatan

Masyarakat

Lokal

dalam

pengembangan

pariwisata X5 ................................................................................. 77
Tabel 6.10

Persepsi Wisatawan dan Mayarakat Modifikasi X6 ...................... 78

Tabel 6.11

Kain Tais Sebagai Produk Pariwisata X7 ...................................... 78

Tabel 7.1

Analisis SWOT .............................................................................. 90

xx

DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1

Model Penelitian.......................................................................... 35

Gambar 3.1

Peta Kota Dili .............................................................................. 40

Gambar 4.1

Proses Bentuk Benang................................................................. 54

Gambar 4.2

Bentuk Benang Komersial Industri atau Market Tais Kolmera .. 55

Gambar 4.3

Peralatan Tradisional. .................................................................. 56

Gambar 5.1

Proses Pembuatan Kain Tais Secara Tradisional Market Tais di
Dili............................................................................................... 59

Gambar 5.2

Motif Bergaris Kain Tais Arte Cultura Dili ................................ 61

Gambar 5.3 Industri Kain Tais NGO Fundasaun Alola Taibesi Dili .............. 63
Gambar 5.4

Hasil Modifikasi Bentuk Usaha Market NGO Alola .................. 66

Gambar 6.1

Modifikasi Kain Tais Industri NGO Fundasaun Alola Dili ........ 81

xxi

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang
Pembangunan dan pengembangan kepariwisataan umumnya dipandang
sebagai sesuatu mendesak untuk dilakukan, karena pariwisata dianggap dapat
berperang sebagai katalisator pembangunan (agent of development). Yang dapat
memberikan dampak posetif secara cepat terhadap perubahan hidup masyarakat.
Hal itu dapat terjadi karena pariwisata dinilai dapat memberikan sumbangan besar
terhadap (1) peningkatan perolehan devisa, (2) mempercepat pemerataan
pendapat, (3) memperluas kesempatan keja, (4) mempercepat pemerataan
pendapatan, (5) meningkatakan penerimaan pajak dan retribusi daerah, (6)
meningkatakan penedapatan nasional, (7) memperkuat posisi neraca pembayaran,
(8) mendorong pertumbuhan pembangunan wilayah dengan potensi alam yang
terbatas (Yoety, 2008:1).
Pembangunan dan pengembangan Timor Leste dipandang sebagai sektor
yang penting dalam memberikan ekonomi guna memenuhi kebutuhan rakyat
secara merata adalah salah satu sektor pariwisata. Pariwisata adalah suatu kegiatan
yang mempunyai ruang lingkup yang luas dalam memberikan perubahan hidup
masyarakat, karena kegiatan pariwisata berhubungan dengan perekonomi
berpeluang dalam melakukan kegiatan berusaha, sehingga diperlukan perhatian
dari pemerintah, masyarakat dan pihak industri/investor usaha
menjalin kerjasama dalam pengembangan pariwisata di Timor Leste.

yang dapat

Timor Leste adalah salah satu negara yang kaya potensi wisata seperti
keindahan alam, wisata sejarah dan warisan budaya. Timor Leste terdiri dari 13
Distrik 65 Subdistrik, masing-masing Distrik memiliki potensi wisata yang dapat
dikembangkan sebagai tujuan wisata. Salah satu daya tarik wisata yang sampai
saat ini masih terus di kembangkan dalam kehidupan masyarakat Timor Leste
adalah warisan budaya.
Warisan budaya merupakan suatu simbol sumber daya yang secara sadar
dibentuk dan dimanupulasi untuk tujuan sosial, ekonomi, dan politik dalam
kondisi sejarah tertentu. Menurut Ardika (2013). Oleh karena itu warisan budaya
yang masih dimanfaatkan atau difungsikan sampai saat ini adalah kain tenun
tradisional tais. Kain tais adalah salah satu warisan budaya leluhur yang sampai
saat ini masih difungsikan dalam kehidupan masyarakat Timor Leste. Kain tais
masih difungsikan oleh masyarakat dalam kegiatan seperti; upacara adat-istiadat,
upacara keagamaan, upacara perkawinan, festival budaya, carnaval, belis, dan
sebagai cendramata.
Masyarakat Timor Leste tersebut secara kontinu mengfungsikan warisan
budaya lokal kain tais sebagai salah satu bentuk usaha/industri market tais.
Dengan kesadaran terhadap warisan budaya masih digunakan dalam keperluan
atau kepentingan yang lain maka para pengrajin terus melestarikan tais sebagai
salah satu produk lokal yang dapat memberikan keuntungan ekonomi. Dengan
demikian pengembangan kain tais mulai dimodifikasi dalam bentuk usaha yang
berupa barang dagang yang dapat memenuhi keinginan pasar.

Pengembangan kain tais ini didasarkan pada beberapa pertimbangan utama
bawah kain tais ini merupakan salah satu identitas bangsa peninggalan para
leluhur hingga saat ini masih terus difungsikan oleh masyarakat untuk berbagai
keperluan atau kepentingan. Pengembangan pada kain tais ini merupakan identitas
atau simbol dari suatu bangsa. Menurut Wibisono (2005), identitas budaya dari
negara merupakan manifestasi nilai-nilai budaya yang timbul dan berkembang
dari suatu kehidupan yang menjadi ciri khas yang berbeda dengan bangsa lain
seperti nilai, bahasa, sejarah, adat-istiadat dan letak geografi.
Pengembangan kain tais memiliki nilai sejarah yang menjadi ciri khas dari
suatu bangsa yang berupa keunikan/khas yang seperti, 1) Arti makna kain tais
bagi masyarakat, 2) pembutan kain tais secara tradisional, 3) Perlengkapan/ alat
masih menggunakan yang tradisional, 4) arti Motif/gambar bagi masyarakat, 5)
Hasil Modifikasi bentuk usaha Pengembangan budaya lokal (kain tais) yang
masih berfungsi secara baik maka dapat dikemas dalam suatu produk dijadikan
sebagai daya tarik wisata.
Agar suatu kebudayaan dapat lestari, maka upaya-upaya yang perlu
dijamin

kelangsungannya

meliputi:

perlindungan,

pengembangan,

dan

pemanfaatan. perlindungan, meliputi upaya-upaya untuk menjaga agar hasil-hasil
budaya tidak hilang dan tidak rusak; pengembangan, meliputi pengolahan yang
menghasilkan mutu dan atau perluasan khazanah; pemanfaatan, meliputi; upayaupaya untuk menggunakan hasil-hasil budaya untuk berbagai keperluan, seperti
untuk menekankan citra identitas suatu bangsa untuk pendidikan kesadaran
budaya (baik melalui proses internalisasi maupun apresiasi multukultura), untuk

dijadikan muatan industri budaya, dan untuk dijadikan daya tarik wisata. Menurut
Sedyawati Edi (2006).
Pengembangan kain tenun tradisional tais di dasarkan pada kenyataan
bawah kota Dili telah banyak di kunjungi oleh wisatawan baik lokal maupun
internasional dapat di jadikan sebagai salah satu produk pariwisata. Dari Data
yang dikunjungi oleh wisatawan ke Timor Leste seperti di bahwa ini. Data yang
diperoleh penelitian dari Republik Democratica De Timor Leste Ministeiro Do
Tourismo. Direcao Nasional Pesquisa E Desenvolvimento Data kunjungan
wisatawan seperti di bahwa ini;
Tabel 1.1
Jumlah kunjungan wisatawan di Negara Timor-Leste
Tahun
Jumlah Kunjungan Wisatawan
2007
6176
2008
8927
2009
13552
2010
29098
2011
38341
2012
25215
2013
43962
2014
13296
Data kunjugan wisatawan diatas menunujukan bawah dari total kunjungan
wisatawan ke Timor Leste dari tahun 2007 peningkatan wisatawan sampai dengan
2014 mengalami peningkatan wisatawan yang berkunjung ke Negara Timor Leste.
Hal itulah yang mendorong berbagai pihak baik dari pemerintah, swasta maupun
masyarakat dalam mengembangkan pembangunan dan pengembangan yang
berkaitan dengan pariwisata di Dili.
Dengan perkembangan pariwisata maka dimodifikasi dalam membuat kain
tais dengan menggunakan bahan kapas yang komersial, dikarenakan para

pengrajin lebih memilih benang komersial untuk menenun dari pada bahan
tradisional, hal itu dikarenakan bahan tradisional membutuhkan waktu yang cukup
lama dalam memproses bahan kapas tradisional, sedangkan bahan yang komersial
muda mendapatkan dari tokoh, proses pembuatan kain tais lebih efisien. Dengan
perkembangan industri maka para pengrajin menggunakan bahan yang komersial,
Hal itu dikarenakan para petani dalam membudidayakan bahan kapas mulai
berkurang. Dengan perubahan bahan kapas tradisional dapat menghilangkan salah
satu keunikan budaya lokal. Salah satu tujuan para pengrajin modifikasi bahan
kapas dapat memberikan beberapa kemudahan bagi pengrajin seperti, harga
benang komersial relatif murah, proses menunun lebih cepat, hal itulah yang dapat
dijadikan sebagai salah daya tarik wisata untuk dikembangkan pengrajin agar
warisan budaya terus dilestarikan oleh pengrajin perempuan dalam bentuk
industri/market untuk mendukung keperluan masyarakat lokal maupun wisatawan.
Sampai saat ini kain tais di modifikasi dalam bentuk usaha/barang yang
dapat di pasarkan, dengan demikian para pengrajin terus membuat tais dengan
desain model, motif/gambar yang berkembang. Para pengrajin juga memilih caracara produksi yang lebih efektif agar mempermudah dalam membuat kain tais
dengan menggunakan bahan yang komersial untuk kebutuhan produksi serta dapat
memberikan keuntungan ekonomi, dengan kemudahan yang disediakan bahan
komersial sehingga para pengrajin tidak mengalami kesulitan dari waktu-kewaktu
untuk mendapatkan benang, perubahan ini mulai dari tradisional ke moderen
menjadikan kain tais hasil modifikasi di produksi dalam memenuhi permintaan
pasar (wisatawan). Dalam hal ini kain tais modifikasi menampilkan keunikan tais

yang baru sebagai suatu produk yang dapat dijual di pasar. Konsep komodifikasi
kebudayaan tersebut, kebudayaan kemudian diubah menjadi komoditas dan
direproduksi oleh pasar untuk memenuhi kebutuhan komsumsi wisatwan
(Maunaty, 2004:233).
Berkaitan dengan itu, Astina (Astina, 2008:71) mengatakan bahwa
pariwisata merupakan agen perubahan (agent of Change) yang dapat berpengaruh
terhadap perubahan sosial budaya masyarakat. Salah satu tujuan perubahan
tersebut adalah memenuhi keinginan atau selera wisatawan. Richardas dan Hall
(2002) menggambarkan bahwa wisatawan yang datang ke daerah tujuan tertentu
karena terdorong oleh keinginan untuk mengetahui atau mengalami beberapa hal
yang menjadi daya tarik daerah tersebut berikut:
“communities are a basic reason for tourist to travel, to experience the
way of life and material prouducts of different communities. Communities also
shape the “natural” landscapes which many tourists consume. Communities are,
of course, also the source of tourist; tourist are drawn from particular places and
social contexts which in themselves will help shape the context of the tourist’s
experience in the host community” (Richard & Hall, 2002:1).
Paparan Richards dan Hall tersebut tergambar jelas bawah masyarakat tuan
rumah (host) merupakan alasan mendasar yang menggerakan atau mendorong
perjalanan wisatawan. Wisatawan ingin mengalami secara langsung apa yang
berebda (baik cara hidup maupun produk-produk material) dengan apa yang
mereka alami di tempat asal mereka. Masyarakat juga menyiapkan segala sesuatu

untuk dikonsumsi wisatawan, serta menjadi sumber pembentuk pengalaman
wisatawan dan sekaligus menimba berbagai pengalaman dari wisatawan.
Persepsi menurut (Irianto, 2011) bila seorang individu memandang pada
suatu objek dan mencoba menafsirkan apa yang dilihatnya, penafsiran itu sangat
dipengaruhi oleh karateristik dari pribadi dan prilaku persepsi individu itu.
Persepsi sebagai proses yang digunakan sesorang individu untuk memilih,
mengorganisasikan, dan menginterprestasikan masukan-masukan informasi guna
menciptakan gambaran dunia yang memiliki arti, persepsi tidak hanya tergantung
pada ransangan fisik, tetapi juga pada ransangan yang berhubungan dengan
lingkungan sekitar dan keadaan individu yang bersangkutan, (Ramadhan 2009).
Persepsi merupakan cara pandang dalam menciptakan gambaran yang
diberikan individu terhadap pada suatu lingkungan baik yang posetif maupun
yang negatif. Persepsi terhadap wisatawan dan masyarakat dalam menentukan
keinginaan pada pengembangan kain tais
Dalam kaitannya dengan modifikasi kain tais, kehadirannya modernisasi
melalui perkembangan pariwisata melahirkan sikap masyarakat Timor Leste
terhadap budaya modernisasi (keinginan wisatawan) dan juga kepentingan
masyarakat terhadap perubahan kain tais digunakan pada kebutuhan wisatawan
manca negara berupa sovenir atau cendramata, sedangkan untuk masyarakat
Timor Leste digunakan untuk kebutuhan adat-istiadat atau tradisi yang sudah ada
sejak dulu. Kebutuhan yang semakin luas maka perlu dimanfaatkan untuk
memberikan keuntungan secara ekonomi bagi negara maupun pada para penenun.
Dengan perubahan seperti ini akan memberikan peluang kepada para penenun

untuk mengembangkan kreatif dalam menenun kain tais berkualitas agar dapat
dijadikan produk pariwisata budaya.
Dengan pengembangan kain tais ada beberapa strategi yang telah
direncanakan oleh beberapa pihak non government organization (NGO) yang
menjalin kerja sama antara Sekretaria De Estado Da Arte E Cultura, Salah satunya
memberikan pelatihan kepada kaum perempuan dalam menenun kain tais kualitas
yang baik, memberikan sosialisi para masyarakat agar tetap menggunkan bahan
kapas tradisional dalam menenun, membudidayakan kapas, perencanaan untuk
menggunkan tinta, memberikan motivasi pada pengrajin agar tetap menjaga dan
tetap mengembangkan budaya kain tais agar berkelanjutan.
Berdasarkan uraian latar belakang di atas, maka peneliti ingin mengadakan
suatu penelitian dengan memperoleh gambaran tentang strategi pengembangan
kain tenun tradisional tais hasil modifikasi sebagai daya tarik wisata di Dili.
Diharapkan dengan adanya penelitian ini pengelola industri/market tais Dili dapat
menindak lanjuti kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman yang dimiliki kain
tais Dili, sehingga dapat meningkatkan wisatawan dan konsumen ke
Industri/market tais.
Dari uraian latar belakang di atas, maka rumusan masalah dalam penelitian
adalah sebagai berikut;
1.2 Rumusan Masalah
1) Apa yang menjadikan keunikan dalam pengembangan kain tenun
tradisional tais hasil modifikasi sebagai daya tarik wisata di Dili?

2) Bagaimana persepsi wisatawan dan masyarakat terhadap pengembangan
kain tenun tradisional tais hasil modifikasi sebagai daya tarik wisata di
Dili?
3) Bagaimana strategi dalam pengembangan kain tenun tradisional tais hasil
modifikasi sebagai daya tarik wisata Dili?
1.3 Tujuan Penelitian
Dalam penulisan penelitian ini adapun tujuan umum dan tujuan khusus
yaitu sebagai berikut:
1.3.1 Tujuan Umum
Penelitian ini bertujuan umum untuk mengetahui informasi dan program
kepariwisataan dalam mengembangkan kain tenun tradisional

tais hasil

modifikasi sebagai daya tarik wisata di Dili.
1.3.2 Tujuan Khusus
1)

Untuk

mengetahui

dan

mengidentifikasi

keunikan

dalam

pengembangan kain tenun tradisional tais hasil modifikasi sebagai
daya tarik wisata di Dili, Timor Leste
2)

Untuk mengetahui dan mengidentifikasi presepsi wisatawan dan
masyarakat dalam pengembangan kain tenun tradisional tais sebagai
daya tarik wisata di Dili.

3)

Untuk mengetahui dan menganalisis strategi dalam pengembangan
kain tenun tradisional tais hasil modifikasi sebagai daya tarik wisata di
Dili.

1.4 Manfaat Penelitian
Adapun manfaat penelitian yang dapat dipetik dari hasil penelitian :
1.4.1 Manfaat Akademis
Hasil dari penelitian ini diharapkan bermanfaat bagi pengembangan ilmu
pengetahuan dan wawasan dalam pengembangan pariwisata budaya sarta sebagai
bahan kajian penelitian pariwisata selanjutnya, khususnya yang berkaitan dengan
pengembangan kain tenun tradisional tais hasil modifikasi sebagai daya tarik
wisata yang khususnya.
1.4.2 Manfaat Praktis
1. Hasil penelitian ini diharapkan dapat akan digunakan sebagai bahan
pertimbangan dalam mengembangkan pariwisata yang ada di Dili dan
khususnya kepada kementrian pariwisata.
2. Penelitian ini memberikan temuan fakta dari hasil penelitian untuk
dapat dijadikan sebagai salah satu tujuan dalam pengembangan kain
tenun tradisional tais hasil modifikasi yang dapat memberikan manfaat
ekonomi bagi masyarakat serta dapat melestarikan warisan budaya
setempat.