Kampanye "Integrity, Care, Excellence" sebagai Budaya Korporat Universitas Kristen Maranatha.

(1)

DAFTAR ISI

Lembar Pengesahan

Pernyataan Orisinalitas Laporan Penelitian

Pernyataan Publikasi Laporan Penelitian Kata Pengantar

Daftar Isi

Daftar Tabel Daftar Gambar

BAB 1 PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah 1 1.2 Permasalahan dan Ruang Lingkup 3

1.2.1 Permasalahan 3 1.2.2 Ruang Lingkup Perancangan 3 1.3 Tujuan Perancangan 3 1.4 Sumber dan Teknik Pengumpulan Data 4 1.5 Skema Perancangan 5


(2)

BAB 2 LANDASAN TEORI

2.1 Pengertian Kampanye 7 2.2 Jenis-jenis Kampanye 7 2.3 Tahapan Kampanye 8 2.4 Strategi Komunikasi dalam Kampanye 9

2.5 Pengertian Budaya Korporat 10 2.6 Fungsi Budaya Korporat 12 2.7 Dinamika Budaya Korporat 12 2.8 Sosialisasi Budaya Korporat 14 2.9 Kekuatan Budaya Korporat 15 2.10 Teori Persuasi dan Perubahan Sikap 15 2.11 Fungsi Budaya Korporat 19 2.12 Lembaga Kemasyarakatan 20

BAB 3 DATA DAN ANALISIS MASALAH

3.1 Data dan Fakta 23 3.1.1 Sejarah dan Profil Universitas Kristen Maranatha 23

3.1.2 Visi dan Misi Universitas Kristen Maranatha 27 3.1.3 Nilai Hidup Kristiani Universitas Kristen

Maranatha 28 3.1.4 Wawancara 29 3.1.5 Kuisioner 31


(3)

3.1.5.1 Kuisioner Mahasiswa 31 3.1.5.2 Kuisioner Dosen 44 3.2 Analisis Permasalahan Berdasarkan Data dan Fakta 55

3.2.1 Segmentasi Primer 56 3.2.2 Segmentasi Sekunder 56 3.2.3 Targeting 57 3.2.4 Positioning 58 3.2.5 Strategi Kampanye Tahun Pertama 59 3.2.6 Strategi Kampanye Tahun Kedua 59 3.2.7 Strategi Kampanye Tahun Ketiga 59 3.2.8 S W O T 60

BAB 4 PEMECAHAN MASALAH

4.1 Konsep Komunikasi 62 4.1.1 Tahapan Kampanye 63 4.2 Konsep Kreatif 64 4.2.1 Konsep Verbal 64 4.2.2 Konsep Visual 64 4.2.3 Layout 66 4.2.4 Tipografi 66 4.2.5 Warna 68 4.3 Konsep Media 68


(4)

4.4 Strategi Media 69

4.5 Timeline 74

4.6 Hasil Karya 75 4.6.1 Poster 75 4.6.2 Baliho 78 4.6.3 Spanduk 79 4.6.4 Brosur 80 4.6.5 Sign Sistem Menuju Event 81 4.6.6 X-Banner 81 4.6.7 Web Banner 82 4.6.8 Website 83 4.6.9 Kaos 84 4.6.10 Stiker 85 4.6.11 Pin 85 4.6.12 Media Ambience 86 4.6.13 Kartu Mahasiswa dan Kartu Dosen 88 4.7 Biaya Media / Budgeting 89

BAB 5 PENUTUP

5.1 Kesimpulan 90

5.2 Saran 90


(5)

5.2.2 Bagi Universitas Kristen Maranatha 90 Daftar Pustaka


(6)

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1.5.1.1 32

Tabel 3.1.5.1.2 32

Tabel 3.1.5.1.3 33

Tabel 3.1.5.1.4 34

Tabel 3.1.5.1.5 34

Tabel 3.1.5.1.6 35

Tabel 3.1.5.1.7 36

Tabel 3.1.5.1.8 36

Tabel 3.1.5.1.9 37

Tabel 3.1.5.1.10 38

Tabel 3.1.5.1.11 38

Tabel 3.1.5.1.12 39

Tabel 3.1.5.1.13 40

Tabel 3.1.5.1.14 41

Tabel 3.1.5.1.15 42

Tabel 3.1.5.1.16 42

Tabel 3.1.5.1.17 43

Tabel 3.1.5.2.1 44

Tabel 3.1.5.2.2 45


(7)

Tabel 3.1.5.2.4 46

Tabel 3.1.5.2.5 47

Tabel 3.1.5.2.6 47

Tabel 3.1.5.2.7 48

Tabel 3.1.5.2.8 49

Tabel 3.1.5.2.9 49

Tabel 3.1.5.2.10 50

Tabel 3.1.5.2.11 51

Tabel 3.1.5.2.12 51

Tabel 3.1.5.2.13 52

Tabel 3.1.5.2.14 53

Tabel 3.1.5.2.15 53

Tabel 3.1.5.2.16 54

Tabel 3.1.5.2.17 55

Tabel 4.5 74


(8)

DAFTAR GAMBAR

Gambar 4.2.3 65

Gambar 4.6.1.1 76

Gambar 4.6.1.2 77

Gambar 4.6.2 78

Gambar 4.6.3.1 79

Gambar 4.6.3.2 80

Gambar 4.6.4 80

Gambar 4.6.5 81

Gambar 4.6.6.1 81

Gambar 4.6.6.2 82

Gambar 4.6.7 82

Gambar 4.6.8 83

Gambar 4.6.9 84

Gambar 4.6.10 84

Gambar 4.6.11 85

Gambar 4.6.12.1 86

Gambar 4.6.12.2 86

Gambar 4.6.12.3 87

Gambar 4.6.12.4 87


(9)

(10)

1  

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Masalah moral yang dihadapi suatu lembaga pendidikan nasional Indonesia saat ini tidak dapat dilepaskan dari situasi sosial yang ada di masyarakat. Masih banyak lembaga pendidikan, seperti sekolah maupun universitas di Indonesia yang dilingkupi oleh masalah perkelahian antar pelajar atau mahasiswa, baik yang terlihat secara nyata maupun pergumulan batin. Masalah-masalah tersebut disebabkan oleh hubungan sosial para pelajar atau mahasiswa itu sendiri, terutama di kalangan pelajar remaja dan timbul karena banyak faktor pendukungnya. Faktor itu bisa disebabkan karena adanya sikap perlawanan dari lingkungan keluarga, sekolah, maupun tuntutan dari masyarakat itu sendiri. Sehingga, diperlukan suatu tindakan untuk mengatasi masalah para pelajar atau mahasiswa itu sendiri dengan adanya bantuan dari lingkungan di sekitarnya.

Seiring berjalannya waktu, lingkungan sosial di Indonesia mulai mengalami pergeseran norma dan adat istiadat. Banyak generasi mahasiswa saat ini yang tidak memahami dengan benar bagaimana cara bersikap, padahal lembaga pendidikan di Indonesia semakin banyak. Sehingga diperlukan suatu nilai dari lembaga pendidikan Indonesia bagaimana mendidik para pelajarnya. Sikap tersebut dibentuk dari ada atau tidaknya budaya korporat pada suatu lembaga. Budaya korporat merupakan istilah budaya kerja yang artinya suatu sistem nilai-nilai yang dirasakan maknanya oleh seluruh orang dalam suatu organisasi. Budaya korporat sangat penting untuk dikembangkan dalam suatu lembaga, khususnya lembaga pendidikan Indonesia.

Sikap para pelajar maupun mahasiswa dapat diciptakan secara lebih efektif melalui budaya korporat yang melahirkan karakter dan akhirnya kualitas perilaku individu per


(11)

2  

individu. Kemudian timbul asumsi, bahwa budaya korporat pendidikan menentukan keunggulan dari korporasi pendidikan.

Adanya budaya korporat, diharapkan membuat lembaga pendidikan di Indonesia pada khususnya dapat menghasilkan individu yang lebih berkualitas. Hal serupa juga yang diupayakan Universitas Kristen Maranatha Bandung.

Universitas Kristen Maranatha Bandung merupakan universitas yang sudah cukup dikenal di Indonesia, berdiri sejak 11 September 1965. Merupakan universitas yang cukup banyak diminati oleh para pelajar di seluruh Indonesia. Universitas Kristen Maranatha mengacu pada nilai-nilai Kristiani dan memiliki nilai (value) pendidikan yaitu “Integrity, Care, Excellence”. Nilai tersebut dibuat dengan maksud agar mahasiswa yang belajar di Universitas Kristen Maranatha bisa mencerminkan sikap yang dimaksud oleh nilai Maranatha tersebut.

Budaya korporat di Universitas Kristen Maranatha sudah terlihat dari logo dan nilai yang dibuat, namun belum cukup dipahami di kalangan Universitas Kristen Maranatha itu sendiri. Sehingga dari logo dan nilai yang ada, terkadang karyawan dan mahasiswa masih belum memahami budaya korporat yang ada di lingkungan Maranatha itu sendiri. Budaya korporat sangat penting untuk dipahami di dalam korporasi pendidikan, karena hal itu menunjang kegiatan belajar mengajar di Maranatha.


(12)

3  

1.2 Permasalahan dan Ruang Lingkup 1.2.1 Permasalahan

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dijabarkan sebelumnya, maka penulis dapat merumuskan permasalahan sebagai berikut:

1. Bagaimana memperkenalkan Integrity, Care, Excellence pada mahasiswa dan karyawan Universitas Kristen Marantha melalui kampanye?

2. Bagaimana menarik minat mahasiswa dan karyawan agar tertarik pada kampanye Integrity, Care, Excellence dan menerapkan paa kehidupannya di kampus?

3. Bagaimana agar kampanye ini bermanfaat bagi mahasiswa Universitas Kristen Maranatha?

1.2.2 Ruang Lingkup Perancangan

Ruang lingkup perancangan hanya meliputi karyawan dan mahasiswa Universitas Kristen Maranatha, dengan jangka waktu tiga tahun ke depan.

1.3 Tujuan Perancangan

Tujuan perancangan berdasarkan rumusan masalah sebagai berikut:

1. Memperkenalkan Integrity, Care, Excellence pada mahasiswa dan karyawan Universitas Kristen Marantha melalui kampanye.

2. Menarik minat mahasiswa dan karyawan agar tertarik pada kampanye Integrity, Care, Excellence.


(13)

4  

3. Memberikan informasi yang memadai sebagai sebuah kampanye yang bermanfaat bagi mahasiswa dan karyawan.

1.4 Sumber dan Teknik Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data yang digunakan adalah sebagai berikut: 1. Observasi langsung

2. Observasi tidak langsung 3. Wawancara terstruktur

4. Studi pustaka (buku, brosur, internet)

1. Observasi langsung

Observasi langsung menurut Moh. Nazir (1985 : 212) adalah sebagai berikut:

“Observasi langsung yaitu cara pengambilan data dengan menggunakan mata tanpa ada pertolongan alat standar lain untuk keperluan tersebut.”

Observasi atau pengamatan secara langsung dilakukan dengan mengamati peristiwa dan kejadian yang ada di lingkungan Universitas Kristen Maranatha.

2. Observasi tidak langsung

Observasi tidak langsung menurut Prof. Dr. H. M. Burhan Bungin, S.Sos., M.Si. dalam buku Metodologi Penelitian Kuantitatif merupakan dara sekunder yang diperoleh dari sumber kedua atau sumber sekunder dari data yang kita butuhkan. Data sekunder diklasifikasi menjadi dua:

a. Internal data, yaitu tersedia tertulis pada sumber data sekunder. b. Eksternal data, yaitu data yang diperoleh dari sumber luar.

Observasi tidak langsung dilakukan dengan mendapatkan data sekunder dari para mahasiswa dengan membagikan beberapa angket / kuisioner.


(14)

5  

3. Wawancara terstruktur

Wawancara menurut buku Pengantar Statistika karangan Usman Husaini tahun 2003 adalah sebagai berikut:

“Wawancara (interview) yaitu cara untuk mengumpulkan data dengan mengadakan tatap muka secara langsung dengan orang yang menjadi sumber data atau objek penelitian.”

“Wawancara terstruktur adalah wawancara yang sebagian besar jenis-jenis pertanyaannya telah ditentukan sebelumnya, termasuk urutan yang ditanya dan materi pertanyaannya.”

Wawancara yang dilakukan terhadap narasumber bersifat terstruktur. Narasumber yang diwawancara untuk mendapatkan data yaitu rektor Universitas Kristen Maranatha, beberapa dosen yang berhubungan dengan semboyan Maranatha, yaitu “Integrity, Care, Excellence”.

4. Studi pustaka

Pengertian studi pustaka menurut Moh. Nazir (1985 : 111) sebagai berikut:

“Studi kepustakaan adalah membaca, mempelajari dan mengumpulkan keterangan dari berbagai literatur yang berhubungan dengan masalah yang diteliti.”

Studi pustaka dilakukan untuk mendapatkan data yang akurat dengan melalui berbagai macam media termasuk media elektronik dan media cetak. Media cetak meliputi buku mengenai teori yang berkaitan dengan kampanye, sebagai sumber yang bertindak sebagai pendukung data yang telah didapatkan melalui observasi dan wawancara. Adapun media elektronik berupa artikel online.


(15)

6  

1.5 Skema Perancangan


(16)

90  

BAB 5

PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Kesimpulan yang diperoleh dari hasil data dan pengolahan visual, maka didapatkan bahwa budaya korporat sangatlah penting bagi suatu lembaga, baik lembaga pendidikan, lembaga kesehatan maupun lembaga-lembaga lainnya. Budaya korporat di suatu lembaga pendidikan akan sangat berpengaruh bagi tenaga edukatif dan non-edukatif yang terlibat di dalamnya.

Dengan adanya budaya korporat di lingkungan kampus Maranatha, maka diharapkan kampanye “Integrity, Care, dan Excellence” ini mampu untuk mengubah kebiasaan atau perilaku buruk baik bagi mahasiswa maupun karyawan.

5.2 Saran

5.2.1 Bagi Diri Sendiri

Bagi diri sendiri, dengan melalui berbagai proses Tugas Akhir ini maka diharapkan:  Lebih mampu mengembangkan dan menggali ide, konsep dan visual secara

mendalam sehingga dapat menghasilkan hasil karya yang maksimal.

 Lebih dapat membagi waktu sehingga dapat menyiapkan diri dalam menghadapi deadline.

5.2.2 Bagi Universitas Kristen Maranatha

Diharapkan Universitas Kristen Maranatha dapat mengembangkan kampanye budaya korporat secara sungguh-sungguh supaya bisa mengubah perilaku atau


(17)

91  

kebiasaan semua mahasiswa dan karyawan, baik tenaga edukatif maupun non-edukatif.


(18)

DAFTAR PUSTAKA

Buku :

Bungin, Burhan, Prof., Dr., 2010, Metodologi Penelitian Kuantitatif. Jakarta. Kencana Prenada Media Group.

Hanurawan, Fattah, Dr., 2010, Psikologi Sosial Suatu Pengantar. Bandung. PT Remaja Rosdakarya.

Moeljono, Djokosantoso, Dr., 2003, Budaya Korporat dan Keunggulan Korporasi. Jakarta. Elex Media Komputindo.

Nazir, Muhammad, 1985, Metode Penelitian. Jakarta Timur. Ghalia Indonesia.

Ruslan, Rosady, 1997, Kiat dan Strategi Kampanye Public Relations. Jakarta. PT Raja Grafindo Persada.

Soekanto, Soerjono, 1982, Sosiologi Suatu Pengantar. Jakarta. PT Raja Grafindo Persada.

Tim Penyusun Buku Kenangan, 2006, Grha Widya Maranatha, Bandung.

Website :

www.maranatha.edu www.wikipedia.edu


(1)

3. Memberikan informasi yang memadai sebagai sebuah kampanye yang bermanfaat bagi mahasiswa dan karyawan.

1.4Sumber dan Teknik Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data yang digunakan adalah sebagai berikut: 1. Observasi langsung

2. Observasi tidak langsung 3. Wawancara terstruktur

4. Studi pustaka (buku, brosur, internet)

1. Observasi langsung

Observasi langsung menurut Moh. Nazir (1985 : 212) adalah sebagai berikut:

“Observasi langsung yaitu cara pengambilan data dengan menggunakan mata tanpa ada pertolongan alat standar lain untuk keperluan tersebut.”

Observasi atau pengamatan secara langsung dilakukan dengan mengamati peristiwa dan kejadian yang ada di lingkungan Universitas Kristen Maranatha.

2. Observasi tidak langsung

Observasi tidak langsung menurut Prof. Dr. H. M. Burhan Bungin, S.Sos., M.Si. dalam buku Metodologi Penelitian Kuantitatif merupakan dara sekunder yang diperoleh dari sumber kedua atau sumber sekunder dari data yang kita butuhkan. Data sekunder diklasifikasi menjadi dua:

a. Internal data, yaitu tersedia tertulis pada sumber data sekunder. b. Eksternal data, yaitu data yang diperoleh dari sumber luar.

Observasi tidak langsung dilakukan dengan mendapatkan data sekunder dari para mahasiswa dengan membagikan beberapa angket / kuisioner.


(2)

5  

3. Wawancara terstruktur

Wawancara menurut buku Pengantar Statistika karangan Usman Husaini tahun 2003 adalah sebagai berikut:

“Wawancara (interview) yaitu cara untuk mengumpulkan data dengan mengadakan tatap muka secara langsung dengan orang yang menjadi sumber data atau objek penelitian.”

“Wawancara terstruktur adalah wawancara yang sebagian besar jenis-jenis pertanyaannya telah ditentukan sebelumnya, termasuk urutan yang ditanya dan materi pertanyaannya.”

Wawancara yang dilakukan terhadap narasumber bersifat terstruktur. Narasumber yang diwawancara untuk mendapatkan data yaitu rektor Universitas Kristen Maranatha, beberapa dosen yang berhubungan dengan semboyan Maranatha, yaitu “Integrity, Care, Excellence”.

4. Studi pustaka

Pengertian studi pustaka menurut Moh. Nazir (1985 : 111) sebagai berikut:

“Studi kepustakaan adalah membaca, mempelajari dan mengumpulkan keterangan dari berbagai literatur yang berhubungan dengan masalah yang diteliti.”

Studi pustaka dilakukan untuk mendapatkan data yang akurat dengan melalui berbagai macam media termasuk media elektronik dan media cetak. Media cetak meliputi buku mengenai teori yang berkaitan dengan kampanye, sebagai sumber yang bertindak sebagai pendukung data yang telah didapatkan melalui observasi dan wawancara. Adapun media elektronik berupa artikel online.


(3)

(4)

90  

BAB 5

PENUTUP

5.1Kesimpulan

Kesimpulan yang diperoleh dari hasil data dan pengolahan visual, maka didapatkan bahwa budaya korporat sangatlah penting bagi suatu lembaga, baik lembaga pendidikan, lembaga kesehatan maupun lembaga-lembaga lainnya. Budaya korporat di suatu lembaga pendidikan akan sangat berpengaruh bagi tenaga edukatif dan non-edukatif yang terlibat di dalamnya.

Dengan adanya budaya korporat di lingkungan kampus Maranatha, maka diharapkan kampanye “Integrity, Care, dan Excellence” ini mampu untuk mengubah kebiasaan atau perilaku buruk baik bagi mahasiswa maupun karyawan.

5.2Saran

5.2.1 Bagi Diri Sendiri

Bagi diri sendiri, dengan melalui berbagai proses Tugas Akhir ini maka diharapkan:  Lebih mampu mengembangkan dan menggali ide, konsep dan visual secara

mendalam sehingga dapat menghasilkan hasil karya yang maksimal.

 Lebih dapat membagi waktu sehingga dapat menyiapkan diri dalam menghadapi deadline.

5.2.2 Bagi Universitas Kristen Maranatha

Diharapkan Universitas Kristen Maranatha dapat mengembangkan kampanye budaya korporat secara sungguh-sungguh supaya bisa mengubah perilaku atau


(5)

kebiasaan semua mahasiswa dan karyawan, baik tenaga edukatif maupun non-edukatif.


(6)

DAFTAR PUSTAKA

Buku :

Bungin, Burhan, Prof., Dr., 2010, Metodologi Penelitian Kuantitatif. Jakarta. Kencana Prenada Media Group.

Hanurawan, Fattah, Dr., 2010, Psikologi Sosial Suatu Pengantar. Bandung. PT Remaja Rosdakarya.

Moeljono, Djokosantoso, Dr., 2003, Budaya Korporat dan Keunggulan Korporasi. Jakarta. Elex Media Komputindo.

Nazir, Muhammad, 1985, Metode Penelitian. Jakarta Timur. Ghalia Indonesia.

Ruslan, Rosady, 1997, Kiat dan Strategi Kampanye Public Relations. Jakarta. PT Raja Grafindo Persada.

Soekanto, Soerjono, 1982, Sosiologi Suatu Pengantar. Jakarta. PT Raja Grafindo Persada.

Tim Penyusun Buku Kenangan, 2006, Grha Widya Maranatha, Bandung.

Website :

www.maranatha.edu www.wikipedia.edu