Hubungan persepsi dan sikap siswa kelas VB pada mata pelajaran PKn di SDN Terbansari 1 Yogyakarta.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

ABSTRAK
Hubungan Persepsi Dan Sikap Siswa Kelas VB Pada Mata Pelajaran PKn Di SDN
Terbansari 1 Yogyakarta.
Archangela Gemma Galgani
Universitas Sanata Dharma
2017
Latar belakang penelitian ini adalah persepsi siswa yang cukup dimana
persepsi tersebut dapat mempengaruhi sikap siswa pada mata pelajaran PKn.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan persepsi dan sikap siswa
kelas VB pada mata pelajaran PKn di SDN Terbansari 1 Yogyakarta pada
semester gasal tahun ajaran 2016/2017.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan persepsi dan sikap siswa
kelas VB pada mata pelajaran PKn di SDN Terbansari 1 Yogyakarta pada
semester gasal tahun ajaran 2016/2017. Penelitian ini menggunakan desain
penelitian factorial design. Populasi penelitian ini adalah seluruh siswa SDN
Terbansari 1 Yogyakarta. Sampel penelitian ini adalah kelas VB yang terdiri dari
20 siswa sebagai kelompok siswa.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa : terdapat hubungan antara persepsi dan
sikap siswa kelas VB pada mata pelajaran PKn. Hal tersebut ditunjukkan dengan

harga Sig (2-tailed) sebesar 0,004 (p < 0,05); Pearson correlation= 0,444” N=40.
Termasuk hubungan korelasi yang sedang karena 0,444” berada pada rentang
0,40-0,559.

Kata kunci: persepsi siswa, sikap siswa, model pembelajaran PPR

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

ABSTRACT
The Perception’s correlations and Attitude of VB grade on Civics Education and
Citizenship in SDN Terbansari 1 Yogyakarta.
University Of Sanata Dharma
Archangela Gemma Galgani
2017
The background of this research is the perception of the students quite where
these perceptions can affect students ' attitudes on subjects PKn. purpose of this
research is to know the relation of perception and attitude of students of class VB
on subjects PKn in SDN Terbansari 1 Yogyakarta on semester gasal school year
2016/2017.
The objective of this study is to find out about the correlation between

perception and attitude of VB grade students toward Civic in SDN Terbansari 1
Yogyakarta in odd semester academic year 2016/2017. this study applied a
research design called as factorial design. Population of this study was all of the
students in SDN Terbansari 1 Yogyakarta. The sample of this research was
students from fiveth B grade with 20 students taken will be known as studen’s
group.
The result of this study showed that there was correlation between perception
and attude of fiveth grade students toward Civics. It could be shown with the
number of sig (2-tailed) of 0,0004 (p < 0,05); Pearson Correlation = 0,444” N=
40. It is include as medium correlation because 0,444” is on the range from 0,40
to 0,559.
Keywords: Students perception, students attitude, PPR learning model.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

HUBUNGAN PERSEPSI DAN SIKAP SISWA KELAS VB PADA MATA
PELAJARAN PKn DI SDN TERBANSARI 1 YOGYAKARTA

SKRIPSI


Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar

Oleh:
Archangela Gemma Galgani
NIM : 131134034

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
JURUSAN ILMU PENDIDIKAN
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2017

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

ii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI


iii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

HALAMAN PERSEMBAHAN
Karya ilmiah ini Penulis persembahkan kepada:
1. Tuhan Yesus Kristus yang selalu memberikan berkat, perlindungan,
rahmat dan anugrah dalam hidup saya.
2. Orang tua
Bernadus Riswanta Edhy & Catarina Retna Ary Untari
3. Alm. Eyang
Theresia Sri Maryatun
4. Adik
Posper Kanang Kusala
5. Dosen pembimbingku:
Drs. Paulus Wahana, M. Hum.
Elisabeth Desiana Mayasari, S. Psi., M. A.
6. Teman-teman pemberi semangat dan motivasi dalam menyelesaikan
skripsi : Yustin, Sintha, Mira, Achun Yoga, Arifin, Ardi, Vian, Putri, Alid,

Priska, Icha, Venny, Irina, Mbak Defirra, Siska, Dek Kristin & temanteman sepayung

iv

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

MOTTO

Bukan seolah-olah aku telah memperoleh hal ini atau telah sempurna,
melainkan aku mengejarnya, kalau-kalau aku dapat juga menangkapnya,
karena aku pun telah ditangkap oleh Kristus Yesus

~Filipi 3:12TB~

v

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA
Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini tidak

memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan dalam
daftar kutipan dan daftar referensi sebagaimana layaknya karya ilmiah.

Yogyakarta, 25 Januari 2017
Penulis

Archangela Gemma Galgani

vi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN
PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS

Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma:
Nama

: Archangela Gemma Galgani


Nomor Mahasiswa

: 131134034

Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada perpustakaan
Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul:
“HUBUNGAN PERSEPSI DAN SIKAP SISWA KELAS VB PADA
MATAPELAJARAN PKn DI SDN TERBANSARI 1 YOGYAKARTA”,
beserta perangkat yang diperlukan (bila ada).
Dengan demikian saya berikan kepada perpustakaan Universitas Sanata Dharma
untuk menyimpan, mengalihkan dalam bentuk media lain, mengelolanya dalam
bentuk pangkalan data, mendistribusikan secara terbatas, dan mempublikasikan di
internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta ijin dari
saya maupun memberikan royalti kepada saya selama tetap mencantumkan nama
saya sebagai penulis.
Demikian pernyataan ini telah saya buat dengan sebenarnya.
Dibuat di Yogyakarta
Pada tanggal : 25 Januari 2017
Yang menyatakan,


Archangela Gemma Galgani

vii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

ABSTRAK
Hubungan Persepsi Dan Sikap Siswa Kelas VB Pada Mata Pelajaran PKn Di SDN
Terbansari 1 Yogyakarta.
Archangela Gemma Galgani
Universitas Sanata Dharma
2017
Latar belakang penelitian ini adalah persepsi siswa yang cukup dimana
persepsi tersebut dapat mempengaruhi sikap siswa pada mata pelajaran PKn.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan persepsi dan sikap siswa
kelas VB pada mata pelajaran PKn di SDN Terbansari 1 Yogyakarta pada
semester gasal tahun ajaran 2016/2017.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan persepsi dan sikap siswa
kelas VB pada mata pelajaran PKn di SDN Terbansari 1 Yogyakarta pada
semester gasal tahun ajaran 2016/2017. Penelitian ini menggunakan desain

penelitian factorial design. Populasi penelitian ini adalah seluruh siswa SDN
Terbansari 1 Yogyakarta. Sampel penelitian ini adalah kelas VB yang terdiri dari
20 siswa sebagai kelompok siswa.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa : terdapat hubungan antara persepsi dan
sikap siswa kelas VB pada mata pelajaran PKn. Hal tersebut ditunjukkan dengan
harga Sig (2-tailed) sebesar 0,004 (p < 0,05); Pearson correlation= 0,444” N=40.
Termasuk hubungan korelasi yang sedang karena 0,444” berada pada rentang
0,40-0,559.

Kata kunci: persepsi siswa, sikap siswa, model pembelajaran PPR

viii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

ABSTRACT
The Perception’s correlations and Attitude of VB grade on Civics Education and
Citizenship in SDN Terbansari 1 Yogyakarta.
University Of Sanata Dharma
Archangela Gemma Galgani

2017
The background of this research is the perception of the students quite where
these perceptions can affect students ' attitudes on subjects PKn. purpose of this
research is to know the relation of perception and attitude of students of class VB
on subjects PKn in SDN Terbansari 1 Yogyakarta on semester gasal school year
2016/2017.
The objective of this study is to find out about the correlation between
perception and attitude of VB grade students toward Civic in SDN Terbansari 1
Yogyakarta in odd semester academic year 2016/2017. this study applied a
research design called as factorial design. Population of this study was all of the
students in SDN Terbansari 1 Yogyakarta. The sample of this research was
students from fiveth B grade with 20 students taken will be known as studen’s
group.
The result of this study showed that there was correlation between perception
and attude of fiveth grade students toward Civics. It could be shown with the
number of sig (2-tailed) of 0,0004 (p < 0,05); Pearson Correlation = 0,444” N=
40. It is include as medium correlation because 0,444” is on the range from 0,40
to 0,559.
Keywords: Students perception, students attitude, PPR learning model.


ix

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PRAKATA
Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan kasih-Nya
sehingga peneliti dapat menyelesaikan skripsi ini dengan lancar dan tepat waktu.
Skripsi yang berjudul “HUBUNGAN PERSEPSI DAN SIKAP SISWA KELAS
VB PADA MATA PELAJARAN PKn DI SDN TERBANSARI 1
YOGYAKARTA” disusun sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar
Sarjana Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
Peneliti menyadari bahwa skripsi ini dapat diselesaikan dengan baik berkat
bantuan dan dukungan dari berbagai pihak. Karena itu, peneliti mengucapkan
terimakasih kepada:
1.

Rohandi, Ph.D. Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas
Sanata Dharma Yogyakarta.

2.

Christiyanti Aprinastuti, S.Si., M.Pd. Ketua Program Studi Pendidikan
Sekolah Dasar Universitas Sanata Dharma Yogyakarta

3.

Apri Damai Sagita Krissandi, S.S., M.Pd. Wakil Ketua Program Studi
Pendidikan Sekolah Dasar Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

4.

Drs. Paulus Wahana, M. Hum. Dosen Pembimbing I yang membimbing kami
dengan penuh bijaksana dan sabar.

5.

Elisabeth Desiana Mayasari, S.Psi., M.A. Dosen Pembimbing II yang
membimbing kami dengan penuh kesabaran.

6.

Pas Hartin, S.Pd. Kepala Sekolah SDN Terbansari 1 Yogyakarta yang telah
memberikan ijin melakukan penelitian.

7.

Ummi Kulsum, S.Pd.SD guru mitra yang telah membantu pelaksanaan
penelitian, sehingga penelitian dapat berjalan dengan lancar.

8.

Siswa kelas VB SDN Terbansari 1 Yogyakarta tahun ajaran 2016/2017 yang
telah bersedia terlibat dalam penelitian.

x

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

9.

Sekretariat PGSD Universitas sanata Dharma Yogyakarta yang telah
membantu proses perijinan penelitian skripsi.

10. Ayahku Bernadus Riswanta Edhy atas segala doa dan dukungannya.
11. Ibu Catarina Retna Ary Untari yang dengan sabar dan selalu setia dalam
membimbingku, menyertai perjuanganku berupa doa, kasih sayang,
perhatian, nasihat, dan materi.
12. Eyangku Alm. Theresia Sri Maryatun untuk segala kasih sayang, nasihat dan
doanya selama masih hidup
13. Sahabat-sahabatku Arifin, Yustin, Shinta, Ardi, Yoga, Achun, Icha, Venny,
Vian, Putri, Alid, Irina, Kak Dika, Dek Kristin yang selalu mendukungku.
14. Semua pihak yang tidak dapat peneliti sebutkan satu per satu namun telah
banyak membantu peneliti dalam menyelesaikan skripsi ini.
Peneliti menyadari bahwa skripsi ini belum sempurna karena keterbatasan
kemampuan peneliti. Segala kritik dan saran yang membangun akan peneliti
terima dengan senang hati. Peneliti berharap, semoga skripsi ini dapat bermanfaat
bagi dunia pendidikan dan para pembaca.

Peneliti

xi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

DAFTAR ISI

Halaman
HALAMAN JUDUL .......................................................................................

i

HALAMAN PENGESAHAN DOSEN PEMBIMBING .................................

ii

HALAMAN PENGESAHAN ..........................................................................

iii

HALAMAN PERSEMBAHAN ......................................................................

iv

HALAMAN MOTTO ......................................................................................

v

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ..........................................................

vi

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH
UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS ........................................................

vii

ABSTRAK .......................................................................................................

viii

ABSTRACT .......................................................................................................

ix

HALAMAN PRAKATA .................................................................................

x

DAFTAR ISI ....................................................................................................

xii

DAFTAR TABEL ............................................................................................

xiv

DAFTAR GAMBAR .......................................................................................

xvi

DAFTAR GRAFIK .......................................................................................... xvii
DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................... xviii
BAB I

BAB II

PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Masalah ......................................................

1

1.2 Batasan Masalah...................................................................

7

1.3 Rumusan Masalah ................................................................

7

1.4 Tujuan Penelitian .................................................................

8

1.5 Manfaat Penelitian ...............................................................

8

1.6 Definisi Operasional.............................................................

9

LANDASAN TEORI
2.1. Kajian Pustaka .....................................................................

11

2.1.1 Persepsi Siswa............................................................

11

2.1.2 Sikap Siswa .................................................................

14

2.1.3 Paradigma Pedagogi Reflektif (PPR) .........................

19

xii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

2.1.4 Hakekat Pendidikan Kewarganegaraan (PKn) ...........

25

2.1.5 Materi Kelas V Peraturan Perundang-undangan Pusat Dan

BAB III

BAB IV

BAB V

Daerah ........................................................................

29

2.2 Hasil Penelitian Yang Relevan ...........................................

30

2.3 Kerangka Berpikir ...............................................................

34

2.4 Hipotesis Penelitian .............................................................

34

METODE PENELITIAN
3.1 Jenis Penelitian ....................................................................

35

3.2 Setting Penelitian ................................................................

35

3.3 Populasi dan Sampel ...........................................................

37

3.4 Variabel penelitian ..............................................................

38

3.5 Teknik Pengunpulan Data ...................................................

39

3.6 Instrumen Penelitian ............................................................

41

3.7 Teknik Pengujian Instrumen ...............................................

49

3.8 Teknik Analisi Data ............................................................

58

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil Implementasi Penelitian .............................................

69

4.2 Hasil Penelitian ....................................................................

75

4.3 Pembahasan Hasil Penelitian ...............................................

95

KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan ..........................................................................

112

5.2

Keterbatasan ........................................................................

113

5.3

Saran ...................................................................................

114

DAFTAR REFERENNSI.................................................................................

115

xiii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

DAFTAR TABEL

Halaman
Tabel 3.1

Jadwal Pengambilan Data .........................................................

37

Tabel 3.2 Daftar Kuisioner Yang Digunakan Dalam Pretest dan Postets ..

41

Tabel 3.3 Kisi-kisi kuisioner .......................................................................

31

Tabel 3.4 Kisi-kisi Pertanyaan Kuesioner Sikap Siswa Tentang Model
Pembelajaran PPR ......................................................................

44

Tabel 3.5 Sebaran Uji Coba Kuesioner Sikap Siswa Pada Mata Pelajaran
PKn ..............................................................................................

46

Tabel 3.6 Sebaran Uji Coba Kuesioner Persepsi Siswa Tentang Model
Pembelajaran PPR .......................................................................

48

Tabel 3.7 Sebaran Uji Coba Kuisioner Sikap Siswa Pada Mata Pelajaran
PKn ............................................................................................

49

Tabel 3.8 Kriteria Koefisien Reliabilitas .....................................................

52

Tabel 3.9 Hasil Uji Coba Validitas Persepsi Siswa Terhadap Model
Pembelajaran PPR ......................................................................

54

Tabel 3.10 Validasi Setiap Indikator ...........................................................

55

Tabel 3.11 Hasil Uji Validitas Sikap Siswa Pada Mata Pelajaran PKn .......

55

Tabel 3.12 Validasi Setiap Indikator .............................................................

57

Tabel 3.13 Tabel Kualifikasi Koefisien Kolerasi .........................................

57

Tabel 3.14 Tabel Reliabilitas Sikap Siswa Terhadap Model Pembelajaran
PPR ..............................................................................................

57

Tabel 3.15 Tabel Reliabilitas Sikap Siswa Pada Mata Pelajaran PKn ..........

58

Tabel 3.16 Tabel Kategori Koefisien Kolerasi ..............................................

63

Tabel 3.17 Pedoman Wawancara Siswa........................................................

67

Tabel 3.18 Pedoman Wawancara Guru.........................................................

67

Tabel 4.1 Hasil Uji Normalitas Persepsi Siswa Terhadap Model
Pembelajaran Paradigma Pedagogi Reflektif (PPR) ..................

77

Tabel 4.2 Hasil Uji Normalitas terhadap Sikap Siswa ...............................

79

Tabel 4.3 Hasil uji homogenitas terhadap persepsi siswa ...........................

81

xiv

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Tabel 4.4 Hasil uji homogenitas terhadap sikap siswa ................................

82

Tabel 4.5 Hasil uji linearitas antara persepsi siswa terhadap model
pembelajaran PPR dengan sikap siswa pada mata pelajaran
PKn ..............................................................................................

82

Tabel 4.6 Uji Korelasi Posttest Persepsi Siswa-Posttest Sikap Siswa ........

84

Tabel 4.7 Uji Kategori Koefisien Korelasi ..................................................

85

Tabel 4.8 Uji Perbedaan Persepsi Siswa Terhadap Model Pembelajaran
Paradigma Pedagogi Reflektif (PPR) ..........................................

86

Tabel 4.9 Uji Selisih Skor Pretest dan Posttest Kelompok Sikap ...............

88

Tabel 4.10 Uji Kenaikan Skor Pretest ke Posttest Persepsi Siswa ...............

90

Tabel 4.11 Persentase Uji Kenaikan Skor Pretest dan Posttest Persepsi
Siswa ...........................................................................................

91

Tabel 4.12 Uji Kenaikan Skor Pretest ke Posttest Sikap Siswa ..................

93

Tabel 4.13 Presentase Uji Kenaikan Sko Pretest dan Posttest Sikap Siswa..

94

xv

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

DAFTAR GAMBAR

Halaman
Gambar 2.1 Pelaksanaan Paradigma Pedagogi Reflektif Yang Dilakukan
Oleh Guru ................................................................................

22

Gambar 2.2 Literatur Dari Penelitian Sebelumnya ......................................

33

Gambar3.1 Variabel Independen, Variabel Dependen dan Variabel
Moderator .................................................................................

39

Gambar 3.2 Rumus Pengukuran Reliabilitas ................................................

51

Gambar 3.3 Rumus Untuk Menguji Varians ...............................................

60

Gambar 3.4 Uji Anova ..................................................................................

60

Gambar3.5 Rumus Untuk Mengetahui Peningkatan Skor Pretest ke
Posttest ......................................................................................

66

Gambar 4.1 Kegiatan Pembelajaran Siswa Menggunakan PPR ...................

72

Gambar 4.2 Kegiatan Pembelajaran Siswa Menggunakan PPR ...................

73

Gambar 4.3 Kegiatan Pembelajaran Siswa Menggunakan PPR ...................

73

Gambar 4.4 Kegiatan Pembelajaran Siswa Menggunakan PPR ...................

74

Gambar 4.5 Kegiatan Pembelajaran Siswa Menggunakan PPR ...................

75

Gambar 4.9 Rumus Untuk Mengetahui Presentase Kenaikan Skor Pretest
ke Posttest .................................................................................

91

Gambar 4.11 Rumus Untuk Mengetahui Presentase Peningkatan Skor
Pretest ke Posttest .....................................................................

xvi

93

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

DAFTAR GRAFIK

Halaman

Gambar 4.6 Grafik Scatterplot Hasil Uji Linearitas......................................

83

Gambar 4.7 Perbandingan Selisih Skor Pretest ke Posttest Persepsi Siswa
Kelompok Siswa .......................................................................

87

Gambar 4.8 Perbandingan Selisih Skor Pretest ke Posttest Sikap Siswa
Kelompok Siswa .......................................................................

89

Gambar 4.10 Kenaikan Skor Pretest ke Posttest ...........................................

90

Gambar 4.12 Peningkatan Skor Pretest ke Posttest .......................................

94

xvii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman
Lampiran 3.1

Instrumen Penelitian ..............................................................

120

Lampiran 3.2

Rubrik Penilaian ....................................................................

122

Lampiran 3.3

Expert Judgement .................................................................

123

Lampiran 3.4

Uji Validitas Instrumen Persepsi Siswa ...............................

125

Lampiran 3.5

Hasil Uji Reliabilitas Instrumen Persepsi Siswa ..................

127

Lampiran 3.6

Uji Validitas Instrumen Sikap Siswa ....................................

130

Lampiran 3.7

Hasil Uji Reliabilitas Instrumen Sikap Siswa ......................

132

Lampiran 4.1

Silabus Kelompok Siswa ......................................................

136

Lampiran 4.2

RPP Kelompok Siswa ...........................................................

142

Lampiran 4.3

Nilai Pretest Persepsi Siswa Terhadap Model Pembelajaran
PPR .......................................................................................

Lampiran 4.4

191

Nilai Posttest Persepsi Siswa Terhadap Model
Pembelajaran PPR ................................................................

192

Lampiran 4.5

Nilai Pretest Sikap Siswa Pada Mata Pelajaran PKn ............

193

Lampiran 4.6

Nilai Posttest Sikap Siswa Pada Mata Pelajaran PKn ..........

194

Lampiran 4.7

Uji Normalitas Pretest Persepsi Siswa dan Sikap Siswa ......

195

Lampiran 4.8

Uji Normalitas Posttest Persepsi Siswa dan Sikap Siswa ....

196

Lampiran 4.9

Uji Normalitas Selisih Skor Pretest ke Posttest Persepsi
Siswa dan Sikap Siswa .........................................................

197

Lampiran 4.10 Uji Homogenitas Persepsi Siswa Terhadap Model
Pembeajaran PPR .................................................................

198

Lampiran 4.11 Uji Homogenitas Sikap Siswa Pada Mata Pelajaran PKn ....

199

Lampiran 4.12 Uji Linearitas ........................................................................

200

Lampiran 4.13 Uji Hipotesis Koleratif .........................................................

202

Lampiran 4.14 Uji Perbedaan Persepsi Siswa Terhadap Model
Pembelajaran PPR ................................................................

203

Lampiran 4.15 Uji Perbedaan Sikap Siswa Pada Mata Pelajaran PKn ..........

204

xviii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Lampiran 4.16 Uji Peningkatan Skor Pretest ke Postest Persepsi Siswa
Terhadap Model Pembelajaran PPR dan Sikap Siswa Pada
Mata Pelajaran PKn ...............................................................

205

Lampiran 4.17 Transkirp Wawancara Siswa ................................................

206

Lampiran 4.18 Transkirp Wawancara Guru .................................................

208

Lampiran 5.1

Foto-Foto Kegiatan Pembelajaran ........................................

210

Lampiran 5.2

Surat Izin Penelitian...............................................................

212

Lampiran 5.3

Surat Izin Telah Melakukan Penelitian .................................

213

CURRUCULUM VITAE ..................................................................................

214

xix

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

BAB I
PENDAHULUAN
Pada bab I ini peneliti akan membahas tentang latar belakang masalah,
rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan definisi oprasioanal
1.1 Latar Belakang
Menurut Ahmad (dalam Hasbullah, 2006) pendidikan adalah bimbingan
atau pimpinan secara sadar oleh si pendidik terhadap perkembangan jasmani dan
rohani si pendidik menuju terbentuknya kepribadian yang utama. Dengan
demikian dapat diketahui bahwa pendidikan merupakan suatu hal yang penting
dan tidak dapat terpisahkan dari kehidupan manusia. Dalam hal ini salah satu
contohnya adalah bagi suatu Negara, seperti yang tercantum pada UndangUndang RI No. 12 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional (pasal 1)
merupakan usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan
proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi
dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri,
kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan
dirinya, masyarakat, bangsa dan negara.
Sekolah merupakam tempat yang disediakan oleh pemerintah dalam
menangani

masalah

pendidikan

di

Indonesia

yang

bertujuan

untuk

mengembangkan ketrampilan peserta didik, tidak hanya itu tetapi juga aspek
kognitif yang dikembangkan agar memiliki kemampuan kognitif yang baik. Tanpa
disadari dalam dunia pendidikan juga muncul persoalan. Dalam masalah
pembelajaran sendiri dijumpai berbagai persoalan yang dirasa cukup sulit untuk

1

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2

siswa khususnya siswa SD.

Permasalahan awal yang muncul dikarenakan

individu tidak dapat menerima rangsangan dengan baik sehingga individu merasa
kesulitan untuk berinteraksi dengan lingkungan sekitarnya. Kemampuan seorang
individu untuk menerima rangsangan melalui alat inderanya untuk kemudian
diinterprestasikan dan

diorganisasikan sehingga

individu

tersebut

dapat

berinteraksi dengan lingkungan sekitarnya disebut dengan persepsi. Kemampuan
individu dalam menerima rangsangan yang diberikan ini dapat dirasakan melalui
sebuah model pembelajaran yang diteterapkan. Untuk memaksimalkan individu
agar bisa merima rangsangan atau stimulus yang diberikan diperlukan model
pembelajaran yang Inovatif.
Salah satu mata pelajaran di SD yang dipalajari adalah Pendidikan
Kewarganegaraan biasa disebut PKn. Pendidikan Kewarganegaraan atau lebih
dikenal dengan singkatan PKn yang merupakan salah satu mata pelajaran
wajib di sekolah dasar dapat secara terencana diajarkan dengan tujuan untuk
pendidikan anak dan pemeliharaan hubungan dengan masyarakat dan negara.
Dari segi subsitansi, PKn memperkaya wawasan dan membentuk kepribadian
sebagai warga negara yang baik. Menurut Aryani dan Susatim (2010: 116) PKn
dimaknai sebagai wahana untuk membentuk warga negara yang cerdas, terampil,
berkarakter, yang setia kepada Bangsa Indonesia dengan merefleksikan dirinya
dalam kebiasaan berfikir dan bertindak sesusai amanat Pancasila dan UUD 1945.
Dalam pembelajarannya PKn lebih banyak belajar tentang pengalaman nilai dan
moral. Dalam materi ajar terdapat banyak sekali pengertian yang harus
dihafalkan agar dapat dimengerti oleh siswa yang tanpa disadari itu sangat

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3

membebani siswa. Semua materi tidaklah berisi pengertian namun juga
mengenai sikap atau

tindakan yang harus dikembangkan oleh siswa.

Pembelajaran PKn kebanyakan menggunakan ceramah dimana dalam ceramah ini
mengarah pada kognitif siswa hanya melalui satu arah yaitu dari guru ke siswa
saja. Sehingga dengan demikian siswa kurang memahami nilai-nilai yang
terkandung dari pembelajaran tersebut. Maka diharapkan persepsi siswa dalam
mengikuti pembelajaran dapat tertarik dengan model pembelajaran dan merasa
senang ketika belajar PKn. Selain itu sikap siswa terhadap pembelajaran PKn
diangap baik apabila sikap sebelum mengikuti pelajaran itu siswa dapat
menyiapkan diri dengan baik, serta nantinya apa yang dijelaskan oleh guru dapat
diterima dan diimplementasikan dengan baik.
Tetapi pada kenyataanya yang terjadi pembelajaran PKn khususnya di SD
menggunakan model pembelajaran konvensional dimana guru hanya berceramah
dan menjelaskan sedangkan siswa hanya duduk dan mendengarkan. Metode
pembelajaran seperti ini menyebabkan siswa menjadi cepat bosan dan nilai-nilai
yang diajarkan pada pembelajaran tersebut tidak dapat diterima dengan baik.
Berdasarkan dari hasil observasi yang dilakukan di SD N Terbansari pada
tanggal 15 Agustus 2016 di kelas V terlihat bahwa persepsi siswa terhadap mata
pelajaran PKn adalah negatif. Hal ini terlihat dalam pembelajaran PKn di SDN
Terbansari masih menggunakan model pembelajaran konvensional, dimana guru
lebih mendominasi pembelajaran dengan ceramah sedangkan siswa hanya duduk
dan mendengarkan. Selain itu berdasarkan wawancara yang dilakukan oleh
peneliti dengan guru ketika observasi dan wawancara, terlihat bahwa 90% siswa

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
4

kurang meminati mata pelajatan PKn. Permasalahan pada persepsi yang dialami
oleh siswa ini terlihat 80% siswa (16 dari 20 siswa) menganggap bahwa mata
pelajaran PKn tidak bermanfaat dan tidak penting dikarenakan ketika guru
mengajar

menggunakan

model

pembelajaran

konvensional

dan

juga

menggunakan metode ceramah dengan demikian anak cenderung kurang
meminati mata pelajaran PKn. Permasalahan tersebut juga menyebabkan
terjadinya permasaahan pada sikap siswa terlihat 90% siswa (18 dari 20 anak)
menjadi kesulitan untuk mengerti nilai apa yang disampaikan pada setiap
pembelajaran PKn dengan demikian anak cenderung merasa bosan dan tidak aktif
saat pembelajaran berlangsung. Dikuatkan dengan wawancara kepada guru,
bahwa siswa cenderung pasif yaitu tidak merespon pembelajaran seperti bertanya
dan menjawab pertanyaan guru. Berdasarkan hasil kuisioner pretest persepsi
siswa pada indikator menyerap dan mengamati yang telah dilakukan terlihat
permasalahan dengan rerata skor 70. Siswa mempunyai persepsi cukup tentang
materi, media, dan sarana pembelajaran terhadap mata pelajaran PKn, persepsi
cukup tentang langkah-langkah pembelajaran terhadap model pembalajaran PPR,
dan interaksi cukup tentang model pembelajaran PPR. Sedangkan permasalahan
sikap dari hasil kuisioner dengan indikator kognitif, konatif dan afektif terlihat
permasalahan dengan rerata skor 76. Dengan demikian terbukti siswa memiliki
sikap cukup sebelum mengikuti pelajaran PKn, sikap cukup siswa saat mengikuti
pelajaran PKn, dan sikap cukup siswa setelah pembelajaran PKn.
Model pembelajaran

adalah suatu

acuan

kepada

suatu pendekatan

pembelajaran termasuk tujuannya, sintaksnya, lingkungannya, dan system

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
5

pengelolaanya (Slavin, 2010). Sedangkan menurut (Trianto, 2009) model
pembelajaran merupakan pendekatan yang luas dan menyeluruh serta dapat
diklasifikasikan berdasarkan tujuan pembelajarannya, sintaks (pola urutannya)
dan sifat lingkungan belajarnya. Salah satu contoh model pembelajaran adalah
Paradigma Pedagogi Reflektif (PPR) yaitu salah satu pedagogi untuk membantu
kebutuhan pendidikan yang utuh dan menyeluruh itu. Paradigma Pedagogi
Reflektif (PPR), diharapkan dapat membantu siswa, bukan hanya menjadi lebih
cerdas dalam bidang pengetahuannya, tetapi berkembang menjadi pribadi yang
peka pada kebaikan, dan peka pada kebutuhan orang lain (Suparno, 2015).
Menurut Subgya (2008), menyebutkan tiga unsur utama dalam PPR adalah
pengalaman, refleksi dan aksi. Dan unsur lainnya yang belum disebutkan adalah
refleksi dan aksi dimana unsur-unsur tersebut tidak dapat dipisahkan antara satu
dan lainnya. Pembelajaran PPR adalah model pembelajaran pengintergrasian
berbagai bidang studi dan menekankan pada pengembangan nilai. Dalam
pembelajaran bidang studi disesuaikan pada konteks siswa, sedangkan pada
pengembangan nilai ditekankan pada suatu pengalaman, refleksi dan aksi. Dan
nanti semua proses pembelajaran ini harus diakhiri dengan evaluasi. Evaluasi
yang diberikan oleh memiliki tujuan untuk mengetahui perasaan siswa terhadap
mata pelajaran yang telah dipelajari. Bentuk evaluasi yang tergolong ke dalam
perasaan mendukung (favorable) atau tidak mendukung (unfarvorable), yang
bereaksi dengan cara-cara tertentu yaitu komponen kognitif (pemikiran), afektif
(perasaan), dan konaktif (tindakan) yang saling berinteraksi dalam memahami,
merasakan, dan berperilaku terhadap suatu objek disebut sebagai sikap. Sikap

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
6

seperti ini perlu dimasukan kedalam seluruh mata pelajaran yang diajarkan di SD.
Mata pelajaran yang terdapat di SD salah satunya adalah mata pelajaran PKn.
Dengan melihat keadaan yang terjadi di SD N Terbansari peneliti tertarik
untuk menggunakan model pembelajaran Paradigma Pedagogi Reflektif (PPR)
untuk mengembangkan sikap positif siswa terhadap mata pelajaran PKn.
Mengembangkan sikap siswa haruslah dilakukan dengan catra memerikan
pengalaman serta memfasilitasi agar siswa dapat merefleksikan pengalaman
tersebut. Pengalaman ini diberikan dengan tujuan agar siswa menemukan sendiri
sikap yang positif terhadap mata pelajaran PKn. Untuk selanjutnya guru
memberikan refleksi agar siswa memahami sikap yang positif dalam pelajaran
PKn yang sudah diberikan. Setelah itu siswa akan diajarkan mengenai aksi,
dimana melalui aksi tersebut sikap yang dilakukan oleh siswa dapat terlihat.
Kemudian pemahaman akan sikap tentang PKn itu selanjutnya diberikan evaluasi.
Diharapkan dengan menggunakan model pembelajaran PPR siswa memiliki
persepsi terhadap model pembelajaran tersebut sehingga juga meningkatkan sikap
yang positif terhadap mata pelajaran PKn.
Berdasarkan

latar

belakang

masalah yang dipaparkan di atas peneliti

membuat tertarik untuk menggunakan Model Pembelajaran Paradigma Pedagogi
Reflektif (PPR) pada Mata Pelajaran PKn khususnya untuk siswa kelas V. Standar
Kompetensi yang digunakan adalah Memahami peraturan perundung-undangan
tingkat pusat dan daerah. Kompetensi Dasar 2.1 Menjelaskan pengertian dan
pentingnya peraturan perundang-undangan tingkat pusat dan daerah dan 2.2
Memberikan contoh peraturan perundang-undangan tingkat pusat dan daerah,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
7

seperti pajak, anti korupsi, lalu lintas, larangan merokok. Peneliti menganggap
model pembelajaran Paradigma Pedagogi Reflektif (PPR) sangatlah fleksibel
karena mudah diterapkan dalam kurikulum KTSP maupun Kurikumul 2013 dan
mudah diaplikasikan oleh guru dalam pembelajaran serta juga mudah bagi
siswa memahaminya.
Berdasarkan uraian yang di jelaskan di atas, maka peneliti akan melakukan
penelitian dengan judul “HUBUNGAN PERSEPSI SISWA DAN SIKAP SISWA
KELAS VB PADA MATA PELAJARAN PKn DI SDN TERBANSARI 1
YOGYAKARTA”
1.2. Batasan Masalah
Penelitian ini dibatasi pada masalah hubungan persepsi dan sikap siswa
pada mata pelajaran PKn kelas V SD N Terbansari 1 Yogyakarta. Dalam hal ini
hubungan yang dimaksud adalah mengenai adanya hubungan persepsi siswa
dengan sikap siswa dalam menggunakan model pembelajaran Paradigma
Pedagogi Reflektif (PPR). Pembelajaran PKn kelas V semester 1 dibatasi pada
standar kompetensi : Memahami peraturan perundang-undangan tingkat pusat dan
daerah.
1.3. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas maka dapat dirumuskan masalah sebagai
berikut:
1.3.1 Apakah ada hubungan antara persepsi siswa terhadap pembelajaran
dengan sikap siswa pada mata pelajaran PKn ?

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
8

1.4 Tujuan Penelitian:
Tujuan penelitian ini adalah:
1.4.1

Mendeskripsikan

hubungan

antara

persepsi

siswa

terhadap

pembelajaran dengan sikap siswa pada mata pelajaran PKn, baik yang
menggunakan model pembelajaran yang konfensional maupun PPR.
1.5 Manfaat Penelitian
1.5.1 Bagi Peneliti
Dapat menambah wawasan dan pengalaman peneliti tentang penggunaan
model pembelajaran PPR dalam melakukan proses pembelajaran di dalam
kelas
1.5.2 Bagi siswa
Dapat memperoleh pengalaman dalam mempelajari KD Memberikan contoh
peraturan perundang-undangan tingkat pusat dan daerah, seperti pajak, anti
korupsi, lalu lintas, larangan merokok serta aksi nyata yangapat dilakukan
dalam kehidupan sehari-hari melalui Pembelajaran Paradigma Pedagogi
Reflektif (PPR)
1.5.3 Bagi Guru
Dapat

menambah

wawasan

dan

inspirasi

guru

tentang

model

pembelajaran untuk mata pelajaran PKn yang sesuai dengan karakteristik
siswa untuk dijadikan alternatif pembelajaran yang bisa dikembangkan
1.5.4 Bagi Sekolah
Menambah bahan bacaan penelitian yang dapat dijadikan

sebagai

inspirasi dalam mengajarkan mata pelajaran PKn dengan menggunakan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
9

metode pembelajaran inovatif seperti halnya Paradigma Pedagogi Reflektif
(PPR)
1.6 Definisi Operasional
1.6.1 Persepsi terhadap pembelajaran PKn adalah kemampuan seseorang
menerima pembelajaran PKn melalui alat inderanya untuk kemudian
diinterprestasikan dan diorganisasikan sehingga individu tersebut dapat
berinteraksi dengan lingkungan sekitarnya.
1.6.2 Sikap siswa pada mata pelajaran PKn adalah kesiapan yang muncul
dari diri seseorang untuk bereaksi terhadap mata pelajaran PKn dengan
cara-cara tertentu yang menyangkut aspek kognitif, afektif, konatif.
1.6.3 Paradigma Pedagogi Reflektif adalah suatu model pembelajaran
yang diharapkan dapat membantu siswa, bukan hanya menjadi lebih
cerdas dalam bidang pengetahuannya, tetapi berkembang secara
penyeluruh. PPR menggunakan 5 tahapan yaitu konteks, pengalaman, aksi,
refleksi, dan evaluasi.
1.6.4 PKn adalah mata pelajaran yang diajarkan kepada siswa agar siswa
berpartisipasi aktif dalam sekolah, masyarakat dan keluarga, serta
mengarahkan siswa menjadi warga negara yang baik.
1.6.5 Peraturan perundang-undangan daerah atau pusat adalah ketentuan
yang mengikat kelompok masyarakat yang dipakai panduan dan tatanan
untuk mengendalikan masyarakat

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
10

1.6.6 Siswa SD adalah anak yang sekolah di Sekolah Dasar (dalam
penelitian ini siswa yaitu adalah siswa kelas VB SDN Terbansari 1
Yogyakarta)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

BAB II
LANDASAN TEORI
Pada bab II ini peneliti akan menuliskan tentang kajian teori, kerangka
berpikir, dan hipotesis penelitian. Kajian teori akan menjelaskan mengenai teoriteori yang mendukung dan beberapa penelitian yang relevan. Kerangka berpikir
menjelaskan mengenai pemikiran dan hipotesis yang berisi dugaan sementara atau
jawaban sementara dari rumusan masalah pada penelitian ini.
2.1 Kajian Pustaka
2.1.1 Persepsi
2.1.1.1 Pengertian
Persepsi merupakan suatu proses yang didahului oleh penginderaan.
Penginderaan adalah merupakan suatu proses diterimanya stimulus oleh
individu melalui alat penerima yaitu alat indera. Namun proses tersebut
diteruskan oleh syaraf ke otak sebagai pusat susunan syaraf, dan proses
selanjutnya merupakan proses presepsi (Walgito, 2003). Kemampuan seorang
individu untuk menerima rangsangan melalui alat inderanya untuk kemudian
diinterprestasikan dan diorganisasikan sehingga individu tersebut dapat
berinteraksi dengan lingkungan sekitarnya disebut dengan persepsi. Menurut
Morgan, King, dan Robinson (dalam Sumanto, 2014) persepsi menunjukkan
bagaimana melihat, mendengar, merasakan, mengecap, dan mencium dunia
sekitar kita atau sesuatu yang dialami manusia. Persepsi adalah kemapuan
untuk

membedakan,

mengelompokkan,

diinterprestasikan (Sarwono, 2009 : 86).

11

menfokuskan

kemudian

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
12

Berdasarkan pendapat para ahli di atas peneliti menemukan bahwa
persepsi adalah kemampuan individu menerima stimulus atau rangsang dari
luar untuk kemudian diorganisasikan dan diinterprestasikan sehingga individu
dapat berinteraksi. Dengan demikian siswa dapat menyerap dan memahami
mata pelajaran PKn.
2.1.1.2 Faktor Persepsi
Adapun faktor-faktor yang berpengaruh pada persepsi adalah sebagai berikut:
a. Faktor Eksternal :
Stimulus merupakan faktor eksternal dalam terjadinya suatu persepsi.
Agar stimulus dapat dipersepsikan harus maka stimulus tersebut harus
cukup kuat bahkan melewati ambang stimulus. Kekuatan stimulus yang
minimal sudah dapat mendorong individu untuk dapat berpersepsi.
b. Faktor Internal
Individu merupakan faktor internal dalam terjadinya suatu persepsi.
Keadaan individu yang mempengaruhi hasil persepsi ada dua jenis yaitu
segi kejasmanian dan segi psikologis. Apabila individu dari segi
fisiologisnya terganggu maka
persepsinya.

juga akan berpengaruh dalam segi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
13

2.1.1.3 Indikator Persepsi
Menurut Robbins (2003, 124-130), indikator terjadinya persepsi antara
lain adalah sebagai berikut :
a. Penerima
Dalam proses penerimaan merupakan indikator terjadinya persepsi
yang termasuk ke dalam tahapan fisisologis. Dengan demikian
indera memiliki fungsi menangkap rangsang dari luar.
b. Evaluasi
Rangsang yang diterima dari luar kemudian ditangkap oleh indera
dan dievaluasi oleh individu. Evaluasi ini tergolong sangat
subjektif karena individu yang satu menilai suatu rangsang sebagai
sesuatu yang sulit dan membosankan.Tetapi disisi lain ada yang
individu yang menilai bahwa rangsang yang sama tersebut adalah
suatu hal yang bagus dan menyenangkan.
Menurut Hamka (2002: 101-106 ), indikator persepsi antara lain
adalah sebagai berikut :
a. Menyerap, yaitu stimulus yang berada di luar individu diserap
melalui indera, masuk ke dalam otak, mendapat tempat. Di situ
terjadi proses analisis, diklasifikasi dan diorganisasi dengan
pengalaman-pengalaman individu yang telah dimiliki sebelumnya.
b. Mengerti, yaitu indikator adanya persepsi sebagai hasil dari proses
klasifikasi dan organisasi. Tahapan ini terjadi dalam proses psikis.
Hasil analisis berupa pengertian atau pemahaman. Pengertian atau

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
14

pemahaman tersebut juga bersifat subjektif, berbeda-beda bagi
setiap individu.
Berdasarkan pendapat dari beberapa ahli diatas dapat disimpulkan
bahwa peneliti menggunakan indkator persepsi menurut Hamka (2002:
101-106) dimana indikator persepsi ada dua macam yaitu menyerap dan
mengerti.
2.1.2 Sikap
2.1.2.1 Pengertian
Menurut Allport (dalam Azwar, 1998: 3 ) sikap merupakan semacam
kesiapan untuk bereaksi terhadap suatu objek dengan cara-cara tertentu.
Sebagaimana akan tampak nanti dalam pembicaraan mengenai skala
pengukuran sikap, pengungkapan sikap akan mengkasifikasikan respon
evaluative seseorang pada posisi favorable atau unfavorable, pada posisi
setuju atau tidak setuju. Sedangkan menurut Berkorwitz (dalam Azwar, 2003)
sikap adalah suatu respon evaluatif, dikarenakan batasan seperti itu akan lebih
mendekatkan kita kepada operasionalisasi sikap dalam kaitannya dengan
penyusunan alat ungkapnya. Seperti terlihat dalam pembicaraan mengenai
skala pengukuran sikap, pengungkapan sikap akan mengklasifikasikan respon
evaluatif seseorang pada posisi favorabel atau tak favorabel, pada posisi
setuju atau tidak. Menurut Secord dan Backman (dalam Azwar, 2003) sikap
adalah gabungan dari komponen-komponen kognitif (pemeikiran), afektif
(perasaan), konatif (tindakan) yang saling berinteraksi dalam memahami,
merasakan dan berperilaku terhahadap suatu objek.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
15

Jadi berdasarkan pendapat para ahli di atas peneliti menyimpulkan bahwa
sikap adalah semacam kesiapan yang muncul dari diri seseorang untuk
berekasi terhadap suatu objek dengan cara-cara tertentu. Reaksi tersebut dapat
berupa reaksi positif dan negatif yang mencakup komponen kognitif, afektif
dan konatif.
2.1.2.2 Karakteristik Sikap
Menurut Sax (dalam Azwar, 1998 : 9) Karakteristik sikap antara lain
adalah arah, intensitas, keluaan, konsistensi, dan spontanitasnya :
a. Arah : dalam hal ini sikap akan menunjukkan apakah seseorang itu
menyetujui atau tidak, apakah mendukung atau tidak pada suatu hal.
b. Intensitas : dalam hal ini intensitas atau kekuatan yang dimiliki setiap
orang itu berbeda-beda. Dua orang yang sama-sama memiliki sikap
positif terhadap sesuatu belum tentu memiliki intensitas yang sama.
Dalam hal ini memiliki arti dari dua orang tersebut pasti ada satu orang
yang memiliki intensitas lebih unggul dari orang lainnya.
c. Konsistensi : dalam hal ini ditunjukkan dari kesesuaian antara
pernyataan sikap yang dikemukakan oleh subjek dengan responnya
terhadap objek sikap. Konsistensi ini juga ditunjukkan dengan tidak
adanya kebimbangan dalam bersikap.
d. Spontanitas : dalam hal ini berarti kesiapan subjek untuk menyatakan
sikap-sikap secara spontan. Suatu sikap dikatakan memiliki spontanitas
yang tinggi apabila dinyatakan tanpa perlu adanya pengungkapan atau
desakan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
16

Jadi berdasarkan pendapat ahli di atas disimpulkan bahwa karakteristik
sikap antara lain adalah arah, identitas, konsistensi dan spontanitas
2.1.2.3 Faktor Pemmbentukan Sikap
Faktor-faktor

yang menjadi pengaruh terbentuknya sikap adalah

pengalaman pribadi, kebudayaan, orang lain yang dirasa penting, media
massa, institusi lembaga pendidikan dan lembaga agama, serta faktor pribadi
dari dalam diri individu terebut (Azwar, 2003) :
1. Pengalaman pribadi dalam hal ini pengalaman pribadi bisa menjadi
dasar pembentukan suatu sikap tetapi pengalaman pribadi tersebut
memiliki kesan yang kuat. Karena suatu sikap akan lebih mudah
terbentuk apabila pengalaman pribadi yang dialami terjadi dalam
keadaan yang melibatkan suatu faktor yaitu faktor emosional.
2. Pengaruh orang lain yang dirasa penting, pada dasarnya individu lebih
cenderung untuk memiliki sikap yang konformis atau searah dengan
sikap siswa orang yang dianggap penting baginya. Kecenderungan ini
antara lain dimotivasi oleh keinginan untuk menghindari adanya konflik
dan untuk berafiliasi dengan orang yang dianggap penting.
3. Pengaruh kebudayaan juga memiliki dampak yang besar terhadap
pembentukan suatu siikap. Kebudayaan telah menjadi warna bagi
anggota masyarakat karena kebudayaanlah yang memberikan corak
pengalaman bagi individu-individu yang menjadi kelompok masyarakat
asuhannya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
17

4. Media Massa, dalam penyampiannya informasi dalam media massa
secara tidak langsung membawa pesan-pesan yang dapat mengarahkan
seseorang untuk melakukan opini. Adanya informasi baru mengenai
sesuatu hal memberikan landasan kognitif bagi terbentuknya suatu
sikap terhadap hal tersebut. Pesan-pesan yang tergolong sensitif dibawa
oleh informasi tersebut, apabila dirasa cukup kuat akan memebrikan
afektif dalam menilai suatu hal sehingga terbentuklah sikap tertentu.
5. Lembaga pendidikan dan lembaga agama juga memiliki pengaruh
dalam terbentuknya suatu sikap. Hal ini dikarenakan keduanya
memiliki letak dasar pengertian dan konsep moral dalam diri individu.
Pemahaman akan baik dan buruk, garis pemisah antara sesuatu yang
boleh dan tidak boleh dilakukan diperoleh dari pendidikan dan dari
pusat serta ajaran-ajarannya.
Jadi berdasarkan penjelasan diatas disimpulkan bahwa dalam penelitian ini
faktor yang mempengaruhi sikap terhadap mata pelajaran PKn antara lain
adalah pengalaman pribadi dalam pembelajaran PKn, pengaruh orang lain
dalam pembelajaran PKn, pengaruh kebudayaan dalam pembelajaran PKn,
dan guru dalam melaksanakan pembelajaran PKn.
2.1.2.4 Indikator yang mempengaruhi sikap
Menurut

Azwar

(2007)

dalam

sikap

terdapat

mempenngaruhinya. Indikator tersebut antara lain adalah :
a.

Komponen Kognitif

indikator

yang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
18

Komponen Kognitif merupakan komponen yang berisi kepercayaan
seseorang mengenai apa yang berlaku atau apa yang benar bagi objek
sikap
b.

Komponen afektif

Komponen afektif merupakan komponen yang menyangkut masalah
emosional subjektif seseorang terhadap suatu objek sikap. Secara
umum, komponen ini disamakan dengan perasaan yang dimiliki
terhadap sesuatu.
c.

Komponen perilaku

Komponen perilaku atau komponen konatif dalam struktur sikap
menunjukkan bagaimana perilaku atau kecenderungan yang ada dalam
diri seseorang berkaitan dengan objek sikap yang dihadapinya.
Menurut Walgito (dalam Puspasari, 2010:16) sikap mengandung tiga
indikator yang membentuk struktur sikap, yaitu kognitif (konseptual),
afektif (emosional), konatif (perilaku atau action component) :
a.

Indikator Kognitif merupakan komponen yang berkaitan dengan

pengetahuan, pandangan, keyakinan yaitu hal-hal yang berhubungan
dengan bagaimana orang mempersiapkan terhadap objek
b.

Indikator afektif merupakan komponen yang berhubungan dengan

rasa senang atau tidak senang terhadap objek sikap
c.

Indikator konatif merupakan komponen yang berhubungan dengan

kecenderungan bertindak terhadap objek sikap

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
19

Berdasarkan pendapat parah ahli diatas dapat disimpulkan bahwa peneliti
menggunakan indikator sikap menurut Walgito yang dapat membentuk
struktur sikap dengan tiga indikator yaitu : kognitif, afektif, konatif.
2.1.3 Paradigma Pedagogi Reflektif
2.1.3.1 Pengertian
Model Pembelajaran Paradigma Pedagogi