Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Hubungan antara Dukungan Sosial Teman Sebaya dengan Penyesuaian Diri pada Remaja Kelas VIII di SMP N 1 Karanggede T1 132009004 BAB IV
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1 Gambaran Subjek Penelitian
SMP Negeri 1 Karanggede merupakan salah satu SMP Negeri di Kabupaten Boyolali yang terletak di jalan Sendang, Kecamatan Karanggede, Kabupaten Boyolali. Dalam penelitian ini yang menjadi subjek penelitian adalah siswa kelas VIII SMP Negeri 1 Karanggede, yang berjumlah 210 siswa.
Tabel 4.1
Jumlah Siswa Kelas VIII SMP Negeri 1 Karanggede
Kelas Jumlah Siswa
VIII A 36
VIII B 35
VIII C 34
VIII D 35
VIII E 36
VIII F 34
Jumlah 210
Jumlah sampel sebanyak 131 siswa, sedangkan kelas VIII berjumlah 6 kelas. 1 kelas dijadikan pra penelitian sehingga subjek penelitian berjumlah 5 kelas.
(2)
Tabel 4.2
Sampel Siswa Kelas VIII SMP Negeri 1 Karanggede Kelas Sampel Minimal Sampel yang diambil VIII A 35 x 131 = 22
210
26 VIII B 35 x 131 = 22
210
26 VIII C 35 x 131 = 22
210
26 VIII D 35 x 131 = 22
210
26 VIII E 36 x 131 = 23
210
27
Jumlah Sampel 131
4.2 Pengumpulan Data
Sebelum melaksanakan pengumpulan data, peneliti terlebih dahulu meminta surat ijin penelitian dari Dekan FKIP UKSW melalui TU FKIP untuk dibawa dan diserahkan kepada Kepala Sekolah SMP Negeri 1 Karanggede. Setelah memperoleh perijinan dari kepala sekolah SMP Negeri 1 Karanggede, peneliti melakukan konfirmasi kepada guru BK dan wali kelas untuk merencanakan jadwal pelaksanaan pengumpulan data.
Pengumpulan data dilakukan pada tanggal 18 Juni – 19 Juni 2013 dengan sampel yang digunakan adalah siswa kelas VIII SMP Negeri 1 Karanggede dengan sampel 131 orang siswa. Jadwal pengumpulan data dapat dilihat pada tabel 4.3, sebagai berikut:
Tabel 4.3 Jadwal Penelitian
No Kelas Hari, tanggal Waktu
1 VIII A Selasa, 18 Juni 2013 08.00 - 08.40
2 VIII B Selasa, 18 Juni 2013 08.40 - 09.20
3 VIII C Selasa, 18 Juni 2013 09.20 - 10.00
4 VIII D Rabu , 19 Juni 2013 08.00 - 08.40
(3)
Pelaksanaan pengumpulan data dilakukan pada waktu sehabis tes kenaikan kelas (class meeting). Pengumpulan data dilaksanakan secara klasikal sesuai jadwal yang direncanakan peneliti dengan wali kelas. Pelaksanaan pengumpulan data sesuai dengan jadwal yang telah ditentukan. Untuk memperoleh data peneliti masuk ke kelas-kelas sesuai dengan jadwal yang telah ditetapkan. Pengumpulan data dilakukan dengan menyebarkan skala dukungan sosial teman sebaya dan skala penyesuaian diri. Peneliti pada
saat masuk kelas mengawali dengan salam, “Selamat pagi semua siswa senang
rasanya bisa bertemu dengan siswa-siswa disini.”. Kemudian peneliti
memperkenalkan diri kepada siswa mengenai identitas diri, ”terima kasih atas
waktu yang diberikan. Sebelum mengawali kegiatan ini saya akan memperkenalkan diri nama saya Dimas Septian Cahyo, saya adalah mahasiswa UKSW FKIP Program Studi Bimbingan dan Konseling.” Setelah memperkenalkan diri kemudian penulis menjelaskan maksud kedatangan di SMP Negeri 1 Karanggede, “kedatangan saya berada di SMP Negeri 1 Karanggede adalah untuk meminta bantuan siswa-siswa kelas VIII SMP Negeri 1 Karanggede untuk kerjasamanya dalam penyelesaian tugas akhir kuliah penulisan skripsi dengan meminta data dari siswa kelas VIII melalui pengisian skala dukungan sosial teman sebaya dan skala penyesuaian diri yang
nantinya akan saya bagikan”.
Setelah memperkenalkan diri kemudian peneliti membagikan skala dukungan sosial teman sebaya dan skala penyesuaian diri kepada setiap siswa. dilanjutkan dengan menjelaskan tujuan dari pemberian skala dukungan sosial
(4)
teman sebaya dan skala penyesuaian diri kepada siswa, “tujuan dari siswa mengerjakan skala dukungan sosial teman sebaya dan skala penyesuaian diri adalah meminta data mengenai dukungan sosial teman sebaya dan penyesuaian diri sesuai dengan keadaan siswa kelas VIII SMP Negeri 1 Karanggede. Pengisian skala dukungan teman sebaya dan skala penyesuaian diri ini tidak mempegaruhi pada nilai akademik siswa. Setelah siswa diberikan penjelasan tersebut siswa menjadi paham dan jelas. Kemudian peneliti baru membagikan skala dukungan sosial teman sebaya dan skala penyesuaian diri. Peneliti mengintruksikan kepada siswa agar mengerjakan skala dukungan sosial teman sebaya dan skala penyesuaian diri yang telah diterima siswa.
”Silahkan untuk dikerjakan”. Semua siswa mengerjakan dengan tertib.
Peneliti menunggui siswa saat pengisian skala dukungan sosial teman sebaya dan skala penyesuaian diri sampai siswa selesai mengerjakan. “Apakah semua siswa sudah selesai mengerjakan?” Setelah selesai mengerjakan skala dukungan sosial teman sebaya dan skala penyesuaian diri dikerjakan oleh siswa maka peneliti mengintruksi untuk mengumpulkan skala dukungan sosial teman sebaya dan skala penyesuaian diri. ”Setelah selesai dikerjakan skala dukungan sosial teman sebaya dan skala penyesuaian diri dapat
dikumpulkan”. Setiap siswa mengumpulkan skala dukungan sosial teman sebaya dan skala penyesuaian diri kepada peneliti dan peneliti mengecek jumlah instrumen yang telah terkumpul.
Kemudian penulis menutup kegiatan pengisian, “saya mengucapkan
(5)
pemberian data ini. Semoga data ini berguna dengan baik dalam penulisan
skripsi saya. Sekali lagi trimakasih”. Kegiatan ditutup dengan pemberian
salam kepada siswa dari peneliti.
Setelah peneliti masuk keseluruh kelas VIII SMP Negeri 1 Karanggede, peneliti mengumpulkan seluruh instrumen skala dukungan sosial teman sebaya dan skala penyesuaian diri. Jumlah seluruh skala yang diterima peneliti sebanyak 131 bendel skala dukungan sosial teman sebaya dan skala penyesuaian diri. Selanjutnya peneliti menskor skala dukungan sosial teman sebaya dan skala penyesuaian diri dan melakukan analisis data.
4.3 Analisis Deskriptif
Deskripsi dukungan sosial teman sebaya siswa kelas VIII SMP Negeri 1 Karanggede dikategorikan dalam 5 kelompok, yakni dukungan sosial sangat tinggi, tinggi, sedang, rendah, sangat rendah. Adapun distribusi tingkat dukungan sosial teman sebaya siswa kelas VIII SMP Negeri 1 Karanggede sebgai berikut:
Tabel 4.4
Distribusi Dukungan Sosial Teman Sebaya Skor Kategori Frekuensi Prosentase
90-104 Sangat tinggi 41 31,30
74-89 Tinggi 87 66,41
58-73 Sedang 3 2,29
42-57 Rendah 0 0
26-41 Sangat rendah 0 0
Total 131 100%
Dilihat dari tabel 4.4, distribusi dukungan sosial teman sebaya pada siswa kelas VIII SMP Negeri 1 Karanggede, dapat disimpulkan bahwa 87 siswa (66,41 %) kelas VIII SMP Negeri 1 Karanggede memiliki tingkat
(6)
dukungan sosial teman sebaya dalam kategori tinggi. Terdapat 41 siswa (31,30 %) yang tingkat dukungan sosial teman sebaya dalam kategori sangat tinggi. Terdapat 3 siswa (2,29 %) yang tingkat dukungan sosial teman sebaya dalam kategori sedang, dan tidak ada siswa yang termasuk dalam kategori rendah (0,00 %). Begitu juga, tidak ada dengan tingkat dukungan sosial teman sebaya dalam kategori sangat rendah (0,00 %).
Deskripsi penyesuaian diri siswa kelas VIII SMP Negeri 1 Karanggede dikategorikan dalam 5 kelompok, yakni penyesuaian diri sangat tinggi, tinggi, sedang, rendah, sangat rendah. Adapun distribusi tingkat penyesuaian diri siswa kelas VIII SMP Negeri 1 Karanggede sebgai berikut:
Tabel 4.5
Distribusi Penyesuaian Diri
Skor Kategori Frekuensi Prosentase
107-124 Sangat tinggi 16 12,21
88-106 Tinggi 105 80,15
69-87 Sedang 10 7,63
50-68 Rendah 0 0
31-49 Sangat rendah 0 0
Total 131 100%
Dilihat dari tabel 4.5, distribusi penyesuaian diri pada siswa kelas VIII SMP Negeri 1 Karanggede, dapat disimpulkan bahwa 105 siswa (80,15 %) kelas VIII SMP Negeri 1 Karanggede memiliki tingkat penyesuaian diri dalam kategori tinggi. Terdapat 16 siswa (12,21%) yang tingkat penyesuaian diri dalam kategori sangat tinggi. Terdapat 10 siswa (7,63%) yang tingkat penyesuaian diri dalam kategori sedang, dan tidak ada siswa yang termasuk dalam kategori tingkat rendah (0,00%). Begitu juga, tidak ada siswa dengan tingkat penyesuaian diri dalam kategori sangat rendah (0,00 %).
(7)
4.4 Analisis Korelasi
Analisis korelasi yang digunakan adalah teknik korelasi bivariate menggunakan program SPSS for Windows Release 11.5 dengan rumus korelasi kendall’s tau_b karena data dalam penelitian ini merupakan data ordinal (Sugiyono, 2011). Hasil korelasi dukungan sosial teman sebaya dengan penyesuaian diri siswa kelas VIII SMP Negeri 1 Karanggede dapat dilihat pada tabel 4.6 berikut:
Tabel 4.6
Korelasi Dukungan Sosial Teman Sebaya Dengan Penyesuian Diri
Dari tabel 4.6 korelasi antara dukungan sosial teman sebaya dengan penyesuaian diri siswa kelas VIII SMP Negeri 1 Karanggede sebesar rxy = 0,274 dengan p = 0,01 (p<0,05), sehingga terdapat hubungan yang signifikan dengan arah positif antara dukungan sosial teman sebaya dengan penyesuaian diri siswa kelas VIII SMP Negeri 1 Karanggede. Artinya apabila dukungan sosial teman sebaya naik akan diikuti dengan naiknya penyesuaian diri. Sebaliknya apabila dukungan sosial teman sebaya turun akan diikuti turunnya penyesuaian diri.
Sugiyono (2009) mengategorikan tingkat koefisien korelasi tabel 4.7 sebagai berikut:
Cor relati ons
1,000 ,274**
. ,001
131 131
,274** 1,000
,001 .
131 131
Correlation Coef f icient Sig. (1-tailed)
N
Correlation Coef f icient Sig. (1-tailed)
N DUKUSOS
PENY EDRI Kendall's tau_b
DUKUSOS PENY EDRI
Correlation is signif icant at the 0.01 lev el (1-tailed). **.
(8)
Tabel 4.7
Kategori tingkat koofisien korelasi
Interval Korelasi Tingkat Hubungan
0,00-0,199 Sangat rendah
0,20-0,399 Rendah
0,40-0,599 Sedang
0,60-0,799 Tinggi
0,80-1,00 Sangat tinggi
Sesuai dengan pedoman tabel kriteria menurut Sugiyono (2009) di atas, hasil koefisien korelasi antara dukungan sosial teman sebaya dengan penyesuaian diri yang didapatkan melalui uji korelasi Kendall’s tau_b yaitu rxy = 0,274 berada pada kategori rendah.
4.5 Uji Hipotesis
Hipotesis yang dikemukakan peneliti pada Bab II adalah sebagai berikut:
Hipotesis : Ada hubungan yang signifikan dengan arah positif antara dukungan sosial dengan penyesuaian diri pada remaja kelas VIII SMP Negeri 1 Karanggede.
Hasil analisis : Ada hubungan yang signifikan dengan arah positif antara dukungan sosial dengan penyesuaian diri pada remaja kelas VIII SMP Negeri 1 Karanggede, sehingga hipotesis diterima.
4.6 Pembahasan Hasil Penelitian
Hasil analisis korelasi ditemukan adanya hubungan yang signifikan dengan arah positif antara dukungan sosial teman sebaya dengan penyesuaian diri siswa kelas VIII SMP Negeri 1 Karanggede. Hasil penelitian menunjukkan dukungan sosial teman sebaya dalam kategori tinggi dan
(9)
penyesuaian diri dalam kategori tinggi. Artinya apabila dukungan sosial teman sebaya naik akan diikuti dengan naiknya penyesuaian diri. Sebaliknya apabila dukungan sosial teman sebaya turun akan diikuti turunnya penyesuaian diri.
Hal ini sesuai dengan teori Rook dalam Smet (1994) mengatakan bahwa dukungan sosial merupakan salah satu fungsi dari ikatan sosial, dan ikatan-ikatan sosial tersebut menggambarkan tingkat kualitas umum dari hubungan interpersonal. Ikatan dan persahabatan dengan orang lain dianggap sebagai aspek yang memberikan kepusan secara emosional dalam kehidupan individu. Saat seseorang didukung oleh lingkungan maka segalanya akan terasa lebih mudah. Dukungan sosial menunjukkan pada hubungan interpersonal yang melindungi individu terhadap konsekuensi negatif dari stres. Dukungan sosial yang diterima dapat membuat individu merasa tenang, diperhatikan, dicintai, dan timbul rasa percaya diri. Sehingga memudahkan individu untuk mnyesuaikan diri dengan lingkungan sekitar.
Hasil penelitian ini mendukung penelitian yang dilakukan Kumala (2012), hubungan antara dukungan sosial terhadap penyesuaian diri remaja di panti asuhan. Hasil analisis korelasi menunjukkan koefisien korelasi rxy = 0,339 dengan p = 0,011 (p>0,05). Hal ini menunjukkan ada hubungan positif dan signifikan antara dukungan sosial dari teman sebaya terhadap penyesuaian diri remaja. Penelitian dengan hasil yang sama juga dilakukan Ika (2011), hubungan antara dukungan sosial terhadap penyesuaian diri siswa kelas III di Madrasah Aliyah Negeri kota Blitar. Hasil analisis korelasi menunjukkan koefisien korelasi rxy = 0,566 dengan p = 0,01 (p>0,05). Hal
(10)
ini menunjukkan ada hubungan positif dan signifikan antara dukungan sosial terhadap penyesuaian diri siswa. Semakin tinggi dukungan sosial maka semakin tinggi pula penyesuaian diri, demikian juga sebaliknya. Semakin rendah dukungan sosial maka semakin rendah pula penyesuaian diri.
Hasil penelitian bertentangan dengan hasil penelitian yang diperoleh Wijaya (2007) penelitian ini berjudul hubungan antara dukungan sosial dengan penyesuaian diri remaja siswa SMA Pangudi Luhur di Muntilan. Hasil analisis korelasi menunjukkan koefisien korelasi rxy = 0,144 dengan p = 0,077 (p>0,05). Hal ini menunjukkan bahwa tidak ada hubungan yang signifikan antara dukungan sosial dengan penyesuaian diri remaja siswa SMA Pangudi Luhur di Muntilan.
(1)
pemberian data ini. Semoga data ini berguna dengan baik dalam penulisan
skripsi saya. Sekali lagi trimakasih”. Kegiatan ditutup dengan pemberian salam kepada siswa dari peneliti.
Setelah peneliti masuk keseluruh kelas VIII SMP Negeri 1 Karanggede,
peneliti mengumpulkan seluruh instrumen skala dukungan sosial teman
sebaya dan skala penyesuaian diri. Jumlah seluruh skala yang diterima peneliti
sebanyak 131 bendel skala dukungan sosial teman sebaya dan skala
penyesuaian diri. Selanjutnya peneliti menskor skala dukungan sosial teman
sebaya dan skala penyesuaian diri dan melakukan analisis data.
4.3 Analisis Deskriptif
Deskripsi dukungan sosial teman sebaya siswa kelas VIII SMP Negeri
1 Karanggede dikategorikan dalam 5 kelompok, yakni dukungan sosial sangat
tinggi, tinggi, sedang, rendah, sangat rendah. Adapun distribusi tingkat
dukungan sosial teman sebaya siswa kelas VIII SMP Negeri 1 Karanggede
sebgai berikut:
Tabel 4.4
Distribusi Dukungan Sosial Teman Sebaya Skor Kategori Frekuensi Prosentase
90-104 Sangat tinggi 41 31,30
74-89 Tinggi 87 66,41
58-73 Sedang 3 2,29
42-57 Rendah 0 0
26-41 Sangat rendah 0 0
Total 131 100%
Dilihat dari tabel 4.4, distribusi dukungan sosial teman sebaya pada
siswa kelas VIII SMP Negeri 1 Karanggede, dapat disimpulkan bahwa 87
(2)
dukungan sosial teman sebaya dalam kategori tinggi. Terdapat 41 siswa (31,30
%) yang tingkat dukungan sosial teman sebaya dalam kategori sangat tinggi.
Terdapat 3 siswa (2,29 %) yang tingkat dukungan sosial teman sebaya dalam
kategori sedang, dan tidak ada siswa yang termasuk dalam kategori rendah
(0,00 %). Begitu juga, tidak ada dengan tingkat dukungan sosial teman
sebaya dalam kategori sangat rendah (0,00 %).
Deskripsi penyesuaian diri siswa kelas VIII SMP Negeri 1 Karanggede
dikategorikan dalam 5 kelompok, yakni penyesuaian diri sangat tinggi, tinggi,
sedang, rendah, sangat rendah. Adapun distribusi tingkat penyesuaian diri
siswa kelas VIII SMP Negeri 1 Karanggede sebgai berikut:
Tabel 4.5
Distribusi Penyesuaian Diri
Skor Kategori Frekuensi Prosentase
107-124 Sangat tinggi 16 12,21
88-106 Tinggi 105 80,15
69-87 Sedang 10 7,63
50-68 Rendah 0 0
31-49 Sangat rendah 0 0
Total 131 100%
Dilihat dari tabel 4.5, distribusi penyesuaian diri pada siswa kelas VIII
SMP Negeri 1 Karanggede, dapat disimpulkan bahwa 105 siswa (80,15 %)
kelas VIII SMP Negeri 1 Karanggede memiliki tingkat penyesuaian diri
dalam kategori tinggi. Terdapat 16 siswa (12,21%) yang tingkat penyesuaian
diri dalam kategori sangat tinggi. Terdapat 10 siswa (7,63%) yang tingkat
penyesuaian diri dalam kategori sedang, dan tidak ada siswa yang termasuk
(3)
4.4 Analisis Korelasi
Analisis korelasi yang digunakan adalah teknik korelasi bivariate
menggunakan program SPSS for Windows Release 11.5 dengan rumus
korelasi kendall’s tau_b karena data dalam penelitian ini merupakan data ordinal (Sugiyono, 2011). Hasil korelasi dukungan sosial teman sebaya
dengan penyesuaian diri siswa kelas VIII SMP Negeri 1 Karanggede dapat
dilihat pada tabel 4.6 berikut:
Tabel 4.6
Korelasi Dukungan Sosial Teman Sebaya Dengan Penyesuian Diri
Dari tabel 4.6 korelasi antara dukungan sosial teman sebaya dengan
penyesuaian diri siswa kelas VIII SMP Negeri 1 Karanggede sebesar rxy = 0,274
dengan p = 0,01 (p<0,05), sehingga terdapat hubungan yang signifikan dengan
arah positif antara dukungan sosial teman sebaya dengan penyesuaian diri siswa
kelas VIII SMP Negeri 1 Karanggede. Artinya apabila dukungan sosial teman
sebaya naik akan diikuti dengan naiknya penyesuaian diri. Sebaliknya apabila
dukungan sosial teman sebaya turun akan diikuti turunnya penyesuaian diri.
Sugiyono (2009) mengategorikan tingkat koefisien korelasi tabel 4.7
sebagai berikut:
Cor relati ons
1,000 ,274**
. ,001
131 131
,274** 1,000
,001 .
131 131
Correlation Coef f icient Sig. (1-tailed)
N
Correlation Coef f icient Sig. (1-tailed)
N DUKUSOS
PENY EDRI Kendall's tau_b
DUKUSOS PENY EDRI
Correlation is signif icant at the 0.01 lev el (1-tailed). **.
(4)
Tabel 4.7
Kategori tingkat koofisien korelasi
Interval Korelasi Tingkat Hubungan
0,00-0,199 Sangat rendah
0,20-0,399 Rendah
0,40-0,599 Sedang
0,60-0,799 Tinggi
0,80-1,00 Sangat tinggi
Sesuai dengan pedoman tabel kriteria menurut Sugiyono (2009) di atas,
hasil koefisien korelasi antara dukungan sosial teman sebaya dengan penyesuaian
diri yang didapatkan melalui uji korelasi Kendall’s tau_b yaitu rxy = 0,274 berada pada kategori rendah.
4.5 Uji Hipotesis
Hipotesis yang dikemukakan peneliti pada Bab II adalah sebagai
berikut:
Hipotesis : Ada hubungan yang signifikan dengan arah positif antara
dukungan sosial dengan penyesuaian diri pada remaja kelas VIII SMP Negeri
1 Karanggede.
Hasil analisis : Ada hubungan yang signifikan dengan arah positif antara
dukungan sosial dengan penyesuaian diri pada remaja kelas VIII SMP Negeri
1 Karanggede, sehingga hipotesis diterima.
4.6 Pembahasan Hasil Penelitian
Hasil analisis korelasi ditemukan adanya hubungan yang signifikan
dengan arah positif antara dukungan sosial teman sebaya dengan penyesuaian
diri siswa kelas VIII SMP Negeri 1 Karanggede. Hasil penelitian
(5)
penyesuaian diri dalam kategori tinggi. Artinya apabila dukungan sosial teman
sebaya naik akan diikuti dengan naiknya penyesuaian diri. Sebaliknya apabila
dukungan sosial teman sebaya turun akan diikuti turunnya penyesuaian diri.
Hal ini sesuai dengan teori Rook dalam Smet (1994) mengatakan
bahwa dukungan sosial merupakan salah satu fungsi dari ikatan sosial, dan
ikatan-ikatan sosial tersebut menggambarkan tingkat kualitas umum dari
hubungan interpersonal. Ikatan dan persahabatan dengan orang lain dianggap
sebagai aspek yang memberikan kepusan secara emosional dalam kehidupan
individu. Saat seseorang didukung oleh lingkungan maka segalanya akan
terasa lebih mudah. Dukungan sosial menunjukkan pada hubungan
interpersonal yang melindungi individu terhadap konsekuensi negatif dari
stres. Dukungan sosial yang diterima dapat membuat individu merasa tenang,
diperhatikan, dicintai, dan timbul rasa percaya diri. Sehingga memudahkan
individu untuk mnyesuaikan diri dengan lingkungan sekitar.
Hasil penelitian ini mendukung penelitian yang dilakukan Kumala
(2012), hubungan antara dukungan sosial terhadap penyesuaian diri remaja di
panti asuhan. Hasil analisis korelasi menunjukkan koefisien korelasi rxy =
0,339 dengan p = 0,011 (p>0,05). Hal ini menunjukkan ada hubungan positif
dan signifikan antara dukungan sosial dari teman sebaya terhadap
penyesuaian diri remaja. Penelitian dengan hasil yang sama juga dilakukan
Ika (2011), hubungan antara dukungan sosial terhadap penyesuaian diri siswa
kelas III di Madrasah Aliyah Negeri kota Blitar. Hasil analisis korelasi
(6)
ini menunjukkan ada hubungan positif dan signifikan antara dukungan sosial
terhadap penyesuaian diri siswa. Semakin tinggi dukungan sosial maka
semakin tinggi pula penyesuaian diri, demikian juga sebaliknya. Semakin
rendah dukungan sosial maka semakin rendah pula penyesuaian diri.
Hasil penelitian bertentangan dengan hasil penelitian yang diperoleh
Wijaya (2007) penelitian ini berjudul hubungan antara dukungan sosial
dengan penyesuaian diri remaja siswa SMA Pangudi Luhur di Muntilan.
Hasil analisis korelasi menunjukkan koefisien korelasi rxy = 0,144 dengan p
= 0,077 (p>0,05). Hal ini menunjukkan bahwa tidak ada hubungan yang
signifikan antara dukungan sosial dengan penyesuaian diri remaja siswa SMA