PENGARUH UKURAN KAP, UKURAN PERUSAHAAN, SOLVABILITAS, STRUKTUR KEPEMILIKAN TERHADAP Pengaruh Ukuran Kap, Ukuran Perusahaan, Solvabilitas, Struktur Kepemilikan Terhadap Audit Delay (Studi Kasus Pada Perusahaan Manufaktur yang terdaftar di BEI tahun 2010 –
PENGARUH UKURAN KAP, UKURAN PERUSAHAAN,
SOLVABILITAS, STRUKTUR KEPEMILIKAN TERHADAP
AUDIT DELAY
(Studi Kasus Pada Perusahaan Manufaktur yang terdaftar di BEI
tahun 2010
–
2014)
PUBLIKASI ILMIAH
Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi strata I pada Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Disusun Oleh:
DANANG PRIYAMBODO B 200 120 406
PROGRAM STUDI AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2016
(2)
HALAMAN PERSETUJUAN
PENGARUH UKURAN KAP, UKURAN PERUSAHAAN, SOLVABILITAS, STRUKTUR KEPEMILIKAN TERHADAP AUDIT DELAY
(Studi Kasus Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar di BEI Tahun 2010-2014)
PUBLIKASI ILMIAH
Oleh:
DANANG PRIYAMBODO B 200 120 406
Telah diperiksa dan disetujui oleh:
Dosen Pembimbing
(3)
HALAMAN PENGESAHAN
PENGARUH UKURAN KAP, UKURAN PERUSAHAAN, SOLVABILITAS, STRUKTUR KEPEMILIKAN TERHADAP AUDIT DELAY
(Studi Kasus Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar di BEI Tahun 2010-2014)
OLEH
DANANG PRIYAMBODO B 200 120 4O6
Telah dipertahankan di depan Dewan Penguji Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Surakarta
Pada hari Kamis, 4 Agustus 2016
Dan dinyatakan telah memenuhi syarat Dewan penguji: 1. Drs. Atwal Arifin, M.Si., Akt., CA ( )
(Ketua Dewan Penguji)
2. Dra. Erma S, SE., MM., CA ( ) (Anggota I Dewan Penguji)
3. Dra. Wahyono Ak., MA ( )
(Anggota II Dewan Penguji)
Mengetahui
Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Surakarta
(4)
PERNYATAAN
Dengan ini saya menyatakan bahwa dalam naskah publikasi ini tidak terdapat karya yang pernah diajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan di suatu perguruan tinggi dan sepanjang pengetahuan saya juga tidak terdapat karya atau pendapat yang pernah ditulis atau diterbitkan orang lain, kecuali secara tertulis diacu dalam naskah dan disebutkan dalam daftar pustaka.
Apabila kelak terbukti ada ketidakbenaran dalam pernyataan saya diatas, maka akan saya pertanggungjawabkan sepenuhnya.
Surakarta, 11 Agustus 2016 Yang Menyatakan
DANANG PRIYAMBODO B 200 120 406
(5)
PENGARUH UKURAN KAP, UKURAN PERUSAHAAN, SOLVABILITAS, STRUKTUR KEPEMILIKAN TERHADAP AUDIT DELAY
(Studi Kasus Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar di BEI Tahun 2010-2014)
ABSTRAK
Penelitian ini membahas tentang Pengaruh Ukuran Kap, Ukuran Perusahaan, Solvabilitas, Struktur Kepemilikan Terhadap Audit Delay pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Sampel dalam penelitian ini menggunakan purposive sampling dan diperoleh sample sebanyak 120 perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada tahun 2010-2014. Metode analisis data menggunakan regresi logistic. Hasil penelitian ini menunjukkan ukuran perusahaan dan struktur kepemilikan berpengaruh terhadap audit delay sedangkan ukuran KAP dan solvabilitas tidak berpengaruh terhadap audit delay
Kata Kunci: Audit Delay, Ukuran KAP, Ukuran Perusahaan, Solvabilitas, Struktur Kepemilikan
ABSTRACT
This research is a study that tested the effect of Firm Size , Company Size , Solvency , Ownership Structure Audit Against Delay in companies listed on the Indonesia Stock Exchange. The sample in this study using purposive sampling and obtained a sample of 120 companies listed on the Indonesia Stock Exchange in 2010-2014. Methods of data analysis using logistic regression. The results of this study indicate the size of the company and ownership structure affect the audit delay while the size of the firm and does not affect the solvency of the audit delay.
Keywords: Audit Delay , F irm Size , Company Size , Solvency , Ownership Structure
1. PENDAHULUAN
Perusahaan go publik di Indonesia telah mengalami perkembangan pesat dan mendapatkan perhatian khusus baik bagi para investor maupun bagi para pengguna lainya. Berdasarkan Undang-undang No. 8 Tahun 1995 tentang Pasar Modal, pembinaan, pengaturan, dan pengawasan sehari-hari Pasar Modal dilakukan oleh Badan Pengawas Pasar Modal (Bapepam) yang bertujuan untuk mewujudkan kegiatan pasar modal yang teratur, wajar dan efisien serta melindungi kepentingan pemodal dan masyarakat. Sebagai lembaga pengawas modal Bapepam mewajibkan perusahaan yang go publik
(6)
menyampaikan laporan keuangan yang telah disusun berdasarkan standar akuntansi keuangan dan telah di audit oleh akuntan publik yang telah terdaftar di Bapepam.
Perusahaan membutuhkan akuntan publik untuk menjamin nilai kewajaran laporan keuangan sesuai dengan kinerja perusahaan yang sesungguhnya. Kantor Akuntan Publik yang memiliki keahlian sangat diperlukan dalam melakukan audit laporan keuangan perusahaan publik. Peran KAP ini menjadi sangat penting, dimana laporan auditnya menjadi pengesahan akan kewajaran kinerja perusahaan yang tergambar di laporan keuangan perusahaan. KAP akan mengeluarkan pendapat atas kewajaran laporan keuangan perusahaan yang telah diaudit.
Hal ini menjadi tanggung jawab yang besar untuk auditor agar bekerja secara lebih profesional sesuai dengan Standar Profesional Akuntan Publik, karena auditor harus memberikan opini atas laporan keuangan tersebut (Mulyadi, 2002). Yang mana hasilnya disebutkan mengenai konsekuensi dan tanggung jawab yang besar untuk keputusan pemakai laporan keuangan dimasa mendatang. Dalam pelaksanaan audit dan penyusunan laporannya, auditor wajib menggunakan kemahiran profesionalnya dengan cermat dan seksama.
Berbagai kendala yang mempengaruhi ketepatan penyajian laporan audit dapat berasal dari internal perusahaan, internal kantor akuntan publik maupun lingkungan diluar perusahaan maupun akuntan publik. Laporan keuangan perusahaan yang ditutup per tanggal 31 Desember tidak dapat selesai pada tanggal itu juga, Perusahaan masih memerlukan waktu untuk menyelesaikan laporan keuangan tersebut sampai dengan penyerahan kepada auditor untuk dilakukan audit. Waktu yang dibutuhkan perusahaan untuk menyelesaikan laporan keuangan yang per tanggal 31 Desember akan semakin panjang bila kendala seperti kemampuan sumber daya manusia yang dimiliki kurang memadai atau teknologi yang dimiliki perusahaan kurang memadai dalam menunjang kebutuhan penyusunan laporan keuangan.
(7)
catatan laporan keuangan yang memadai. Ketepatan waktu penyajian laporan keuangan mengimplikasikan bahwa laporan keuangan harus disajikan pada interval waktu, untuk menjelaskan bahwa pada perusahaan mengalami perubahan yang mungkin akan mempengaruhi pemakai informasi dalam membuat prediksi dan pengambilan keputusan. Keterlambatan publikasi informasi akan menimbulkan efek dan reaksi negatif dari pelaku pasar modal. Informasi yang disajikan akan mengandung good news dan bad news yang dapat mempengaruhi dalam pengambilan keputusan investasi. Good news merupakan berita baik bagi para investor sebagai signal dalam menentukan investasi, sedangkan bad news merupakan berita buruk bagi investor sebagai signal yang kurang baik dalam menentukan keputusan investasi.
2. METODE PENELITIAN
Penelitian ini menggunakn jenis penelitian sekunder kuantitatif. Populasi dalam penelitian ini adalah perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI tahun 2010 - 2014. Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah purposive sampling, yaitu sampel atas dasar kesatuan karakteristik sampel dengan kriteria pemilihan sampel yang ditentukan.
Dalam penelitian ini data sekunder yang digunakan berupa laporan keuangan perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada tahun 2010 - 2014. Data tersebut diperoleh dari Indonesia Capital Market Directory (ICMD) yang tersedia di situs resmi BEI www.idx.co.id. Metode analisa regresi logistik.
3. HASIL DAN PEMBAHASAN
Penelitian ini didesain untuk memberikan bukti pengaruh ukuran KAP ukuran perusahaan, solvabilitas, struktur kepemilikan terhadap audit delay (studi kasus pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di bursa efek indonesia periode 2010–2014). Populasi dalam penelitian ini adalah perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) selama periode 2010-2014. Dalam penelitian ini pengambilan sampel menggunakan
(8)
teknik purposive sampling. Adapun jumlah sampel sebanyak 472 yang terdiri dari 95 perusahaan selama 5 tahun.
3.1Analisis Regresi Logistik
Tabel
Variables in the Equation
B S.E. Wald df Sig. Exp(B)
95,0% C.I.for EXP(B) Lower Upper
Step 1a UKAP 0.271 0.483 0.314 1 0.576 1.311 0.508 3.379 UP -0.301 0.141 4.564 1 0.033 0.740 0.562 0.975 SOLVA -0.063 0.069 0.825 1 0.364 0.939 0.820 1.075 SK 0.439 0.174 6.320 1 0.012 1.551 1.101 2.183 Constant 1.134 1.905 0.355 1 0.552 3.109
Sumber: Data diolah, 2016. Ln
= 1,134 + 0,271 UKAP-0,301 UP - 0,063 SOLVA + 0,439 SK Interpretasi terhadap persamaan regresi tersebut didapatkan hasil sebagai berikut:
1. Nilai konstanta sebesar 1,134 yang berarti bahwa log of odds perusahaan akan mengalami audit delay secara positif berhubungan dengan semua variabel independen yaitu ukuran KAP, ukuran perusahaan, solvabilitas, struktur kepemilikan.
2. Tingkat signifikansi variabel ukuran KAP sebesar 0,576 > 0,05. Nilai signifikansi yang berada di atas (α) 0,05 menunjukkan bahwa variabel ukuran KAP tidak berpengaruh terhadap audit delay, sehingga H1 ditolak.
3. Tingkat signifikansi ukuran perusahaan sebesar 0,033< 0,05. Nilai
signifikansi yang berada di bawah (α) 0,05 menunjukkan bahwa
variabel ukuran perusahaan berpengaruh terhadap audit delay, sehingga H2 diterima.
4. Tingkat signifikansi solvabilitas sebesar 0,364 > 0,05. Nilai
signifikansi yang berada di atas (α) 0,05 menunjukkan bahwa variabel
solvabilitas tidak berpengaruh terhadap audit delay, sehingga H3 ditolak.
(9)
5. Tingkat signifikansi struktur kepemilikan sebesar 0,012 < 0,05. Nilai
signifikansi yang berada di bawah (α) 0,05 menunjukkan bahwa
variabel struktur kepemilikan berpengaruh terhadap audit delay, sehingga H4 diterima.
5. DISKUSI
5.1 Hipotesis 1 (Ukuran KAP Tidak Berpengaruh Terhadap Audit Delay).
Hasil pengujian hipotesis pertama menunjukan hasil bahwa tingkat signifikansi sebesar 0,576 > 0,05. Nilai signifikansi yang
berada di atas (α) 0,05 menunjukkan bahwa variabel ukuran KAP tidak berpengaruh terhadap audit delay.
5.2 Hipotesis 2 (Ukuran Perusahaan Berpengaruh Terhadap Audit Delay)
Hasil pengujian hipotesis kedua menunjukan hasil bahwa tingkat signifikansi sebesar 0,033< 0,05. Nilai signifikansi yang
berada di bawah (α) 0,05 menunjukkan bahwa variabel ukuran perusahaan berpengaruh terhadap audit delay.
5.3 Hipotesis 3 (Solvabilitas Tidak Berpengaruh Terhadap Audit Delay)
Hasil pengujian hipotesis ketiga menunjukan hasil bahwa tingkat signifikansi sebesar 0,364 > 0,05. Nilai signifikansi yang
berada di atas (α) 0,05 menunjukkan bahwa variabel solvabilitas
tidak berpengaruh terhadap audit delay.
5.4 Hipotesis 4 (Struktur Kepemilikan Berpengaruh Terhadap Audit
Delay).
Hasil pengujian hipotesis keempat menunjukan hasil bahwa tingkat signifikansi sebesar 0,012 < 0,05. Nilai signifikansi yang
berada di bawah (α) 0,05 menunjukkan bahwa variabel struktur
kepemilikan berpengaruh terhadap audit delay, sehingga H4 diterima.
(10)
6. KESIMPULAN
Berdasarkan hasil analisis data dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:
(1)Ukuran KAP tidak berpengaruh terhadap audit delay. Hal ini terbukti dari hasil nilai signifikansi pada variabel ukuran KAP sebesar 0,576 > 0,050 , sehingga H1 ditolak (2) Ukuran perusahaan berpengaruh terhadap audit delay. Hal ini terbukti dari hasil nilai signifikansi pada variabel ukuran perusahaan sebesar 0,033< 0,05,sehingga H2 diterima (3) Solvabilitas tidak berpengaruh terhadap audit delay. Hal ini terbukti dari hasil nilai signifikansi pada variabel solvabilitas sebesar 0,364 > 0,05, sehingga H3 ditolak (4) Struktur kepemilikan berpengaruh terhadap audit delay. Hal ini terbukti dari hasil nilai signifikansi pada variabel struktur kepemilikan sebesar 0,012 < 0,05., sehingga H4 diterima.
DAFTAR PUSTAKA
Andi Kartika. (2011). Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Audit Delay Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bei. Universitas Stikubank.
Angruningrum, Silvia dan Wirakusuma, Made Gede, 2013. Pengaruh Profitabilitas, Leverage, Kompleksitas Operasi, Reputasi KAPdan Komite Audit Pada Audit Delay. ISSN: 2302-8556 E-Jurnal Akuntansi Universitas Udayana 5.2 (2013): 251-270 Semarang.
Ashton, et al. 1987. “An Empirical Analysis of Audit Delay”. Journal of
Accounting Research Vol.25 No.2.
Azhari, dkk. (2014). Faktor- Faktor Yang Mempengarruhi Audit Delay (Study Kasus Pada Perusahaan Perbankan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia). Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Indonesia (STIESIA). Surabaya.
BAPEPAM. (1997). Keputusan Ketua BAPEPAM No. Kep-11/PM/1997 bertanggal 30 April 1997 tentang definisi perusahaan kecil atau menengah. Jakarta:BAPEPAM
Damodar N. Gujarati, 2003 “Basic Econometrics” fourth edition McGraw -Hill, New York.
Ghozali Imam dan Kristianus Ukago, 2005, “Faktor-Faktor Yang Berpengaruh Terhadap Ketepatan Waktu Pelaporan Keuangan Bukti
(11)
Ghozali, Imam. 2006. Aplikasi Analisis Multivaritedengan SPSS. Cetakan Keempat. Semarang.: Badan Penerbit Universitas Diponegoro.
Ghozali, Imam. 2011. “Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program
SPSS”. Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro.
Halim, 1997. Standart Akuntansi Pemerintah, Gramedia Utama, Jakarta Hossain, M.A. dan Taylor, p.j. 1998. An Examination of Audit Delay :
Evidence from Pakistan. Journal, http://www.hicbusiness.org/
I Made Sudana. 2011. Manajemen Keuangan Perusahaan: Teori dan Praktek. Jakarta : Penerbit Erlangga.
Indonesia. Undang – Undang Pasar Modal. Undang – Undang No. 8 Tahun 1995.
Jensen, M. C and Meckling, W.H. 1976. Theory of the Firm : Managerial Behavior, Agency Costs and Ownership Structure . Journal of Financial Economics, Oktober, 1976, V. 3, No. 4, pp. 305-360. Avalaible from: http://papers.ssrn.com
Jogiyanto, H.M.(2011). Metodologi Penelitian Bisnis.Edisi Keempat. BPFE. Yogyakarta.
Kasmir. 2008. Analisis Laporan Keuangan. Jakarta. Pt. raja grafindo Jakarta.
Keputusan Ketua Badan Pengawas Pasar Modal Nomor 36/PM/2003 didownload dari www.bapepam.go.id.
Keputusan Menteri Keuangan nomor: 423/KMK.06/2002 tentang jasa Akuntan Publik.
Laksono, Dwi Firman dan Mu”id Dul. 2014. “Analisis Faktor - Faktor yang Mempengaruhi Audit Delay dan Ketepatan Waktu Publikasi Lporan
Keuuangan”.
Lampiran Keputusan Ketua Bapepam Nomor: KEP-80/PM/1996 didownload dari www.bapepam.go.id.
Lucyanda, Jurica dan Nura’ni, Sabrina Paramita. 2013. Pengujian Faktor –
Faktor Yang Mempengaruhi Audit Delay. Universitas Bakrie.
Mulyadi, 2002. Auditing, Buku Dua, Edisi Ke Enam, Salemba Empat, Jakarta.
Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor: 17/PMK.01/2008. Tentang Jasa Akuntansi Publik.
Petronila, T. Anastasia. (2007). Analisis Skala Perusahaan, Opini Audit, dan Umur Perusahaan atas Audit Delay. Akuntabilitas, Vol. 6, No. 2. Puspitasari dan Latrini. (2014). Pengaruh Ukuran Perusahaan, Anak
Perusahaan, Leverage Dan Ukuran Kap Terhadap Audit Delay. Universitas Udayana (Unud). Bali.
(12)
Puspitasari dan Sari. (2012). Pengaruh Karakteristik Perusahaan Terhadap Lamanya Waktu Penyelesaian Audit (Audit Delay) Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia. Universitas STIKUBANK. Semarang.
Scott, William R, 1997, Financial Accouting Theory, International Edition, New Jersey : Prentice-Hall, Inc.
Sugiarto. 2009. Struktur Modal, Struktur Kepemilikan Perusahaan, Permasalahan Keagenan dan Informasi Asimetri. Edisi Permata .Yogyakarta : Graha Ilmu.
(1)
catatan laporan keuangan yang memadai. Ketepatan waktu penyajian laporan keuangan mengimplikasikan bahwa laporan keuangan harus disajikan pada interval waktu, untuk menjelaskan bahwa pada perusahaan mengalami perubahan yang mungkin akan mempengaruhi pemakai informasi dalam membuat prediksi dan pengambilan keputusan. Keterlambatan publikasi informasi akan menimbulkan efek dan reaksi negatif dari pelaku pasar modal. Informasi yang disajikan akan mengandung good news dan bad news yang dapat mempengaruhi dalam pengambilan keputusan investasi. Good news merupakan berita baik bagi para investor sebagai signal dalam menentukan investasi, sedangkan bad news merupakan berita buruk bagi investor sebagai signal yang kurang baik dalam menentukan keputusan investasi.
2. METODE PENELITIAN
Penelitian ini menggunakn jenis penelitian sekunder kuantitatif. Populasi dalam penelitian ini adalah perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI tahun 2010 - 2014. Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah purposive sampling, yaitu sampel atas dasar kesatuan karakteristik sampel dengan kriteria pemilihan sampel yang ditentukan.
Dalam penelitian ini data sekunder yang digunakan berupa laporan keuangan perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada tahun 2010 - 2014. Data tersebut diperoleh dari Indonesia Capital Market Directory (ICMD) yang tersedia di situs resmi BEI www.idx.co.id. Metode analisa regresi logistik.
3. HASIL DAN PEMBAHASAN
Penelitian ini didesain untuk memberikan bukti pengaruh ukuran KAP ukuran perusahaan, solvabilitas, struktur kepemilikan terhadap audit delay (studi kasus pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di bursa efek indonesia periode 2010–2014). Populasi dalam penelitian ini adalah perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) selama periode 2010-2014. Dalam penelitian ini pengambilan sampel menggunakan
(2)
teknik purposive sampling. Adapun jumlah sampel sebanyak 472 yang terdiri dari 95 perusahaan selama 5 tahun.
3.1Analisis Regresi Logistik
Tabel
Variables in the Equation
B S.E. Wald df Sig. Exp(B)
95,0% C.I.for EXP(B) Lower Upper Step 1a UKAP 0.271 0.483 0.314 1 0.576 1.311 0.508 3.379
UP -0.301 0.141 4.564 1 0.033 0.740 0.562 0.975
SOLVA -0.063 0.069 0.825 1 0.364 0.939 0.820 1.075
SK 0.439 0.174 6.320 1 0.012 1.551 1.101 2.183
Constant 1.134 1.905 0.355 1 0.552 3.109
Sumber: Data diolah, 2016. Ln
= 1,134 + 0,271 UKAP-0,301 UP - 0,063 SOLVA + 0,439 SK
Interpretasi terhadap persamaan regresi tersebut didapatkan hasil sebagai berikut:
1. Nilai konstanta sebesar 1,134 yang berarti bahwa log of odds perusahaan akan mengalami audit delay secara positif berhubungan dengan semua variabel independen yaitu ukuran KAP, ukuran perusahaan, solvabilitas, struktur kepemilikan.
2. Tingkat signifikansi variabel ukuran KAP sebesar 0,576 > 0,05. Nilai signifikansi yang berada di atas (α) 0,05 menunjukkan bahwa variabel ukuran KAP tidak berpengaruh terhadap audit delay, sehingga H1 ditolak.
3. Tingkat signifikansi ukuran perusahaan sebesar 0,033< 0,05. Nilai signifikansi yang berada di bawah (α) 0,05 menunjukkan bahwa variabel ukuran perusahaan berpengaruh terhadap audit delay, sehingga H2 diterima.
4. Tingkat signifikansi solvabilitas sebesar 0,364 > 0,05. Nilai signifikansi yang berada di atas (α) 0,05 menunjukkan bahwa variabel solvabilitas tidak berpengaruh terhadap audit delay, sehingga H3
(3)
5. Tingkat signifikansi struktur kepemilikan sebesar 0,012 < 0,05. Nilai signifikansi yang berada di bawah (α) 0,05 menunjukkan bahwa variabel struktur kepemilikan berpengaruh terhadap audit delay, sehingga H4 diterima.
5. DISKUSI
5.1 Hipotesis 1 (Ukuran KAP Tidak Berpengaruh Terhadap Audit Delay).
Hasil pengujian hipotesis pertama menunjukan hasil bahwa tingkat signifikansi sebesar 0,576 > 0,05. Nilai signifikansi yang berada di atas (α) 0,05 menunjukkan bahwa variabel ukuran KAP tidak berpengaruh terhadap audit delay.
5.2 Hipotesis 2 (Ukuran Perusahaan Berpengaruh Terhadap Audit Delay)
Hasil pengujian hipotesis kedua menunjukan hasil bahwa tingkat signifikansi sebesar 0,033< 0,05. Nilai signifikansi yang berada di bawah (α) 0,05 menunjukkan bahwa variabel ukuran perusahaan berpengaruh terhadap audit delay.
5.3 Hipotesis 3 (Solvabilitas Tidak Berpengaruh Terhadap Audit Delay)
Hasil pengujian hipotesis ketiga menunjukan hasil bahwa tingkat signifikansi sebesar 0,364 > 0,05. Nilai signifikansi yang berada di atas (α) 0,05 menunjukkan bahwa variabel solvabilitas tidak berpengaruh terhadap audit delay.
5.4 Hipotesis 4 (Struktur Kepemilikan Berpengaruh Terhadap Audit Delay).
Hasil pengujian hipotesis keempat menunjukan hasil bahwa tingkat signifikansi sebesar 0,012 < 0,05. Nilai signifikansi yang berada di bawah (α) 0,05 menunjukkan bahwa variabel struktur kepemilikan berpengaruh terhadap audit delay, sehingga H4 diterima.
(4)
6. KESIMPULAN
Berdasarkan hasil analisis data dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:
(1)Ukuran KAP tidak berpengaruh terhadap audit delay. Hal ini terbukti dari hasil nilai signifikansi pada variabel ukuran KAP sebesar 0,576 > 0,050 , sehingga H1 ditolak (2) Ukuran perusahaan berpengaruh terhadap audit delay. Hal ini terbukti dari hasil nilai signifikansi pada variabel ukuran perusahaan sebesar 0,033< 0,05,sehingga H2 diterima (3) Solvabilitas tidak berpengaruh terhadap audit delay. Hal ini terbukti dari hasil nilai signifikansi pada variabel solvabilitas sebesar 0,364 > 0,05, sehingga H3 ditolak (4) Struktur kepemilikan berpengaruh terhadap audit delay. Hal ini terbukti dari hasil nilai signifikansi pada variabel struktur kepemilikan sebesar 0,012 < 0,05., sehingga H4 diterima.
DAFTAR PUSTAKA
Andi Kartika. (2011). Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Audit Delay Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bei. Universitas Stikubank.
Angruningrum, Silvia dan Wirakusuma, Made Gede, 2013. Pengaruh Profitabilitas, Leverage, Kompleksitas Operasi, Reputasi KAPdan Komite Audit Pada Audit Delay. ISSN: 2302-8556 E-Jurnal Akuntansi Universitas Udayana 5.2 (2013): 251-270 Semarang.
Ashton, et al. 1987. “An Empirical Analysis of Audit Delay”. Journal of Accounting Research Vol.25 No.2.
Azhari, dkk. (2014). Faktor- Faktor Yang Mempengarruhi Audit Delay (Study Kasus Pada Perusahaan Perbankan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia). Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Indonesia (STIESIA). Surabaya.
BAPEPAM. (1997). Keputusan Ketua BAPEPAM No. Kep-11/PM/1997 bertanggal 30 April 1997 tentang definisi perusahaan kecil atau menengah. Jakarta:BAPEPAM
Damodar N. Gujarati, 2003 “Basic Econometrics” fourth edition McGraw -Hill, New York.
Ghozali Imam dan Kristianus Ukago, 2005, “Faktor-Faktor Yang Berpengaruh Terhadap Ketepatan Waktu Pelaporan Keuangan Bukti Empiris Emiten di BEJ”, Jurnal Maksi Vol. 5, pp. 13 –
(5)
Ghozali, Imam. 2006. Aplikasi Analisis Multivaritedengan SPSS. Cetakan Keempat. Semarang.: Badan Penerbit Universitas Diponegoro.
Ghozali, Imam. 2011. “Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program SPSS”. Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro.
Halim, 1997. Standart Akuntansi Pemerintah, Gramedia Utama, Jakarta Hossain, M.A. dan Taylor, p.j. 1998. An Examination of Audit Delay :
Evidence from Pakistan. Journal, http://www.hicbusiness.org/
I Made Sudana. 2011. Manajemen Keuangan Perusahaan: Teori dan Praktek. Jakarta : Penerbit Erlangga.
Indonesia. Undang – Undang Pasar Modal. Undang – Undang No. 8 Tahun 1995.
Jensen, M. C and Meckling, W.H. 1976. Theory of the Firm : Managerial Behavior, Agency Costs and Ownership Structure . Journal of Financial Economics, Oktober, 1976, V. 3, No. 4, pp. 305-360. Avalaible from: http://papers.ssrn.com
Jogiyanto, H.M.(2011). Metodologi Penelitian Bisnis.Edisi Keempat. BPFE. Yogyakarta.
Kasmir. 2008. Analisis Laporan Keuangan. Jakarta. Pt. raja grafindo Jakarta.
Keputusan Ketua Badan Pengawas Pasar Modal Nomor 36/PM/2003 didownload dari www.bapepam.go.id.
Keputusan Menteri Keuangan nomor: 423/KMK.06/2002 tentang jasa Akuntan Publik.
Laksono, Dwi Firman dan Mu”id Dul. 2014. “Analisis Faktor - Faktor yang Mempengaruhi Audit Delay dan Ketepatan Waktu Publikasi Lporan Keuuangan”.
Lampiran Keputusan Ketua Bapepam Nomor: KEP-80/PM/1996 didownload dari www.bapepam.go.id.
Lucyanda, Jurica dan Nura’ni, Sabrina Paramita. 2013. Pengujian Faktor – Faktor Yang Mempengaruhi Audit Delay. Universitas Bakrie.
Mulyadi, 2002. Auditing, Buku Dua, Edisi Ke Enam, Salemba Empat, Jakarta.
Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor: 17/PMK.01/2008. Tentang Jasa Akuntansi Publik.
Petronila, T. Anastasia. (2007). Analisis Skala Perusahaan, Opini Audit, dan Umur Perusahaan atas Audit Delay. Akuntabilitas, Vol. 6, No. 2. Puspitasari dan Latrini. (2014). Pengaruh Ukuran Perusahaan, Anak
Perusahaan, Leverage Dan Ukuran Kap Terhadap Audit Delay. Universitas Udayana (Unud). Bali.
(6)
Puspitasari dan Sari. (2012). Pengaruh Karakteristik Perusahaan Terhadap Lamanya Waktu Penyelesaian Audit (Audit Delay) Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia. Universitas STIKUBANK. Semarang.
Scott, William R, 1997, Financial Accouting Theory, International Edition, New Jersey : Prentice-Hall, Inc.
Sugiarto. 2009. Struktur Modal, Struktur Kepemilikan Perusahaan, Permasalahan Keagenan dan Informasi Asimetri. Edisi Permata .Yogyakarta : Graha Ilmu.