Deskripsi motivasi belajar siswa siswi kelas VII SMP Negeri 1 Binangun Cilacap tahun ajaran 2013 2014

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

DESKRIPSI MOTIVASI BELAJAR SISWA-SISWI
KELAS VII SMP N 1 BINANGUN CILACAP
TAHUN AJARAN 2013/2014

SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Bimbingan dan Konseling

Oleh :
Ida Nurul Kustiyaningsih
NIM. 081114004

PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN KONSELING

JURUSAN ILMU PENDIDIKAN
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2014

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

DESKRIPSI MOTIVASI BELAJAR SISWA-SISWI
KELAS VII SMP N 1 BINANGUN CILACAP
TAHUN AJARAN 2013/2014

SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Program Studi Bimbingan dan Konseling

Oleh :
Ida Nurul Kustiyaningsih
NIM. 081114004

PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN KONSELING
JURUSAN ILMU PENDIDIKAN
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2014
i

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI


ii

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

iii

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

Motto dan Persembahan


Motto
Sesungguhnya sesudah ada kesulitan itu ada kemudahan, maka apabila kamu telah
selesai (dari suatu urusan) kerjakanlah dengan sungguh-sungguh (urusan yang
lain, hanya kepada Tuhanmulah hendaknya kamu berharap

Persembahan
Skripsi ini penulis persembahkan kepada :
 Kedua orang tuaku, Bapakku Parsin Ali Mashar dan Ibu Nuriyah tersayang,
atas setiap do’a dan usaha, dukungan moril & materil, serta pengorbanan
yang tidak terkira besarnya saya ucapkan banyak terimakasih.
 Saya persembahkan untuk adik-adikku tercinta Achmad Saik Fauzi dan
Atania Zulfa untuk selalu ada dalam setiap kesempatan.
 Teman dekat saya saat ini Yayan Wibowo yang selalu menemani dan selalu
memberikan semangat.
 Teman saya Breni Yuniarta, Ari Lisnawati dan Eni Mustiah yang selalu
memberikan semangat.
 Semua teman-teman angkatan 2008 yang selalu memberi semangat dan
selalu berbagi tawa dan duka selama menjalani studi.
 Semua dosen yang sudah mengajar dan membimbingku dengan setia dan

penuh sabar.

iv

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

PERNYATAAN KEAASLIAN KARYA

Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini
tidak memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan
dalam kutipan daftar pustaka, sebagai layaknya karya ilmiah.

Yogyakarta, 17 November 2014
Penulis


Ida Nurul Kustianingsih

v

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH
UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS
Yang bertandatangan dibawah ini, saya masiswa Universitas Sanata Dharma :
Nama : Ida Nurul Kustianingsih
NIM : 081114004
Demikian

pengembangan


ilmu

pengetahuan,

saya

memberikan

kepada

perpustakaan universitas sanata dharma karya ilmiah saya yang berjudul :
DESKRIPSI MOTIVASI BELAJAR SISWA-SISWI
KELAS VII SMP N 1 BINANGUN CILACAP
TAHUN AJARAN 2013/2014
Dengan demikian saya memberikan kepada perpustakaan universitas sanata
dharma

hak untuk menyimpan, mengalihkan dalam bentuk media lain,

mengelolanya dalam bentuk pangkalan data, mendistribusikannya secara secara

terbatas, Mempublikasikannya di internet atau media lain untuk kepentingn
akademik tanpa perlu meminta ijin kepada saya selama tetap mencantumkan nama
saya sebagai penulis.
demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya.
dibuat di Yogyakarta
Pada tanggal: 17 November 2014
Yang menyatakan

Ida Nurul Kustianingsih

vi

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

ABSTRAK

DESKRIPSI MOTIVASI BELAJAR SISWA-SISWI
KELAS VII SMP N 1 BINANGUN CILACAP
TAHUN AJARAN 2013/2014
Ida Nurul Kustiyaningsih
Universitas Sanata Dharma
Yogyakarta,
2014
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui deskripsi motivasi belajar siswasiswi kelas VII SMP N 1 Binangun Cilacap, tahun ajaran 2013/2014.
Jenis penelitian ini yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif
dengan metode survei. Subyek dalam penelitian ini adalah seluruh siswa-siswi
kelas VII SMP N 1 Binangun Cilacap tahun ajaran 2013/2014 yang berjumlah 105
siswa. Instrumen penelitian yang digunakan adalah Skala Deskripsi Motivasi
Belajar. Teknik analisis data yang digunakan adalah perhitungan persentase dan
tingkat dengan berdasarkan rumus Penilaian Acuan Patokan Tipe I.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa sejumlah 27 siswa (26%) memiliki
motivasi belajar tinggi, 77 siswa (73%) memiliki motivasi belajar cukup dan 1
siswa (1%) memiliki motivasi belajar rendah.

vii


PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

ABSTRACT
DESCRIPTION OF LEARNINGS MOTIVATION OF THE SEVEN
GRADE STUDENTS AT SMP N 1 BINANGUN CILACAP
IN 2013/2014 ACADEMIC YEAR
By:
Ida Nurul Kustiyaningsih
Sanata Dharma University
Yogyakarta
2014
The aim of this research is to know the learning motivation description of.
seventh graders of SMP N 1 Binangun Cilacap year 2013/2014.
The kind of this research is descriptive research using survey method. The
research participants were the seventh grade students of SMP N 1 Binangun year

2013/2014. There were around 105 students. The research instruments was
students’ motivation description scale. The data was analyzed by counting the
percentage using the formula of Penilaian Acuan Patokan Tipe I.
The results of this research showed that around 27 students or 26 % of the
students has a high learning motivation, around 77 students or 73% of the students
has enough motivation of learning and 1 student or around 1% of the student has
low learning motivation.

viii

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

KATA PENGANTAR

Alhamdulillahirobbila’lamin, segala puji serta syukur penulis panjatkan ke
hadirat Allah SWT, atas segala limpahan Rahmat dan hidayah-Nya sehingga
penulis dapat menyelesaikan tugas pembuatan skripsi yang berjudul “Deskripsi
Motivasi Belajar Siswa-Siswi Kelas VII SMP N 1 Binangun Cilacap Tahun
Ajaran 2013/2014” ini.
Skripsi ini disusun sebagai tugas akhir guna memenuhi persyaratan untuk
memperoleh gelar sarjana pendidikan pada Universitas Sanata Dharma. Penulis
menyadari banyak pihak yang telah membantu dalam pembuatan skripsi ini, baik
secara langsung maupun secara tidak langsung, secara moril maupun materi. Oleh
karena itu, pada kesempatan kali ini penulis ingin menyampaikan ucapan terima
kasih yang sebesar-besarnya kepada:
1. Dr. Gendon Barus, M. Si., Ketua Program Studi Bimbingan dan Konseling
Universitas Sanata Dharma.
2. A. Setyandari, S.Pd., Psi., MA, dosen pembimbing.
3. Drs. Muktyo Yuwono selaku Kepala Sekolah SMP Negeri 1 Binangun
Cilacap.
4. Seluruh siswa-siswi kelas VII Sekolah Menengah Pertama Negeri 1 Binangun
Cilacap tahun ajaran 2013/2014 yang telah bersedia meluangkan waktunya
dalam pengisian kuesioner.
5. Guru BK di Sekolah Menengah pertama Negeri 1 Binangun Cilacap
6. Semua pihak yang telah terlibat dan membantu dalam penyusunan skripsi ini
yang tidak bisa penulis sebutkan satu persatu.

ix

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

Harapan besar penulis adalah semoga skripsi ini memberikan manfaat bagi
penulis khususnya dan bagi almamater Universitas Sanata Dharma serta para
pembaca pada umumnya. Penulis menyadari bahwa banyak sekali kekurangan
yang terdapat pada skripsi ini, sehingga masukan atau kritik yang membangun
sangat penulis harapkan untuk dapat menyempurnakan kekurangan yang ada.
Semoga kita semua diberikan kemudahan dan keberkahan dalam setiap
aktivitas yang kita lakukan. Amin yaa robbil’alamin.

Yogyakarta, 17 November 2014
Penulis

Ida Nurul Kustianingsih

x

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL ..........................................................................
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING....................................
HALAMAN PENGESAHAN ..............................................................
HALAMAN MOTTO DAN PERSEMBAHAN ...................................
HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ...........................
HALAMAN PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI .............
ABSTRAK ..........................................................................................
ABSTRACT .......................................................................................
KATA PENGANTAR .........................................................................
DAFTAR ISI .......................................................................................
DAFTAR TABEL ...............................................................................
DAFTAR DIAGRAM .........................................................................
DAFTAR LAMPIRAN………………………………………………..
BAB I PENDAHULUAN
A.
B.
C.
D.
E.

Latar Belakang Masalah ...........................................................
Perumusan Masalah..................................................................
Tujuan Penelitian .....................................................................
Manfaat Penelitian ...................................................................
Definisi Operasional Variabel Penelitian ..................................

i
ii
iii
iv
v
vi
vii
v iii
ix
xi
xiii
xiv
xv
1
5
5
5
6

BAB II KAJIAN PUSTAKA
A. Motivasi Belajar .......................................................................
1. Pengertian Motivasi Belajar ..........................................
a. Motivasi Dilihat dari Dasar Pembentukannya ..........
b. Jenis Motivasi Menurut Pembagian Woodworth .....
dan Marquis ............................................................
2. Fungsi Motivasi Belajar ................................................
3. Manfaat Motivasi Belajar..............................................
4. Nilai Motivasi dalam Pengajaran ..................................
5. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Motivasi Belajar ....
6. Macam-Macam Motivasi ..............................................
7. Upaya-Upaya Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa ...
Belajar Siswa di Sekolah...............................................

7
7
8
9
9
10
11
13
14
19

BAB III METODE PENELITIAN
A.
B.
C.
D.

Jenis Penelitian.........................................................................
Subyek Penelitian .....................................................................
Alat Pengumpulan Data ............................................................
Validitas dan Reliabilitas Alat Ukur .........................................
xi

27
28
28
31

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

1. Validitas .......................................................................
2. Reliabilitas....................................................................
E. Prosedur Pengumpulan Data ....................................................
F. Teknik Analisis Data ................................................................
G. Perhitungan Penilaian Acuan Patokan ......................................

31
32
33
34
35

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian ........................................................................
B. Pembahasan .............................................................................

37
39

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan ..............................................................................
B. Saran ........................................................................................

42
44

DAFTAR PUSTAKA .........................................................................

47

LAMPIRAN .......................................................................................

46

xii

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

DAFTAR TABEL

Halaman
Tabel

1

Rincian Jumlah Siswa-Siswi Kelas VII SMP Negeri 1
Binangun Cilacap Tahun Ajaran 2013/2014 .....................

Tabel

2

28

Rincian Kisi-Kisi Motivasi Belajar
Siswa-Siswi Siswa-Siswi Kelas VII SMP Negeri 1
Binangun Cilacap Tahun Ajaran 2013/2014 .....................

30

Tabel

3

Penilaian Acuan Patokan (PAP) Tipe I ............................

35

Tabel

4

Penilaian Tingkat Motivasi Belajar Siswa ........................

36

Tabel

5

Penggolongan Motivasi Belajar Siswa-Siswi Kelas VII
SMP Negeri 1 Binangun Cilacap Tahun Ajaran
2013/2014........................................................................

xiii

38

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

DAFTAR DIAGRAM

Halaman
Gambar

1.

Kategorisasi Motivasi Belajar ......................................

xiv

39

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman
Lampiran

1.

Skala Motivasi Belajar ..............................................

46

Lampiran

2.

Penggolongan Tingkat Motivasi Belajar ...................

52

Lampiran

3.

Tabulasi Data Penelitian ............................................

55

Lampiran

4.

Surat Izin Penelitian ..................................................

57

Lampiran

5.

Surat Keterangan Penelitian.......................................

58

xv

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah
Tujuan pendidikan nasional seperti tercantum dalam Undang-Undang
nomor 23 Tahun 2003 pasal 3 tentang Sistem Pendidikan Nasional
menyatakan bahwa pendidikan nasional bertujuan untuk mengembangkan
menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa,
berahlak yang mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif dan menjadi warga negara
yang demokratis serta bertanggung jawab.
Berdasarkan

rumusan

tujuan

tersebut,

maka

seharusnya

proses

pendidikan yang diterapkan oleh setiap lembaga pendidikan hendaknya
mengacu pada tujuan di atas. Oleh karena itu hal-hal yang harus diperhatikan
dalam rangka mencapai visi, misi dan tujuan pendidikan yang telah
ditetapkan adalah diperlukan adanya sistem pengelolaan sumberdaya manusia
sebagai komponen utama untuk mensukseskan program pendidikan, antara
lain keberhasilan sekolah dalam meningkatkan mutu pendidikan. Pendidikan
yang dilaksanakan hendaknya melibatkan semua unsur yang ada, baik
pemerintah, guru maupun orang tua murid. Dengan demikian pendidikan
merupakan suatu sistem yaitu satu kesatuan dari berbagai unsur yang
menimbulkan suatu interaksi antara pendidik dengan murid dalam suatu
lingkungan dan suasana kondusif.

1

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

2

Misi pendidikan bukan hanya menyampaikan materi belaka namun yang
lebih penting adalah mengembangkan daya pikir sekaligus membentuk
kepribadian yang unggul. Melalui pendidikan formal, peserta didik
diharapkan memiliki bekal yang cukup baik berupa mental maupun spiritual,
jasmani maupun rohani untuk menghadapi setiap tantangan masa depan.
Pendidikan Nasional yang berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar
Republik Indonesia Tahun 1945 berfungsi mengembangkan kemampuan dan
membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka
mencerdaskan kehidupan bangsa.
Informasi, ilmu pengetahuan, dan teknologi sangat mutlak harus
diperoleh bagi siapa saja agar tidak ketinggalan pada era globalisasi seperti
sekarang ini. Permasalahan ini telah mendorong pemerintah melalui
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan berusaha untuk meningkatkan
kualitas pendidikan mulai dari dasar, untuk menjawab tuntutan masyarakat
yang cenderung tidak hanya menuntut untuk memperoleh pendidikan yang
bermutu (Syah, 2011).
Salah satu faktor yang menunjang pencapaian peserta didik adalah
motivasi belajar. Motivasi belajar adalah keseluruhan daya penggerak psikis
di dalam diri siswa yang menimbulkan kegiatan belajar, menjamin
kelangsungan kegiatan belajar itu demi mencapai suatu tujuan. Motivasi
belajar memegang peranan penting dalam memberikan gairah atau semangat
dalam belajar sehingga siswa yang bermotivasi kuat memiliki energi banyak
untuk melakukan kegiatan belajar (Winkel, 1999).

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

3

Masalah belajar adalah masalah yang selalu aktual dan dihadapi oleh
setiap orang terutama siswa sekolah. Dalam keseluruhan proses pendidikan di
sekolah kegiatan belajar merupakan kegiatan yang paling pokok. Ini berarti
bahwa berhasil tidaknya pencapaian tujuan pendidikan banyak tergantung
kepada bagaimana proses belajar yang dialami oleh siswa-siswi sebagai anak
didik. Dalam proses pembelajaran di sekolah, guru memiliki peranan yang
penting untuk mampu mendorong peserta didik meraih prestasi yang optimal.
Menurut survey yang dilakukan oleh The World Economic Forum
Swedia, rendahnya mutu pendidikan di Indonesia disebabkan antara lain oleh
masalah efektifitas, efisiensi dan standarisasi pengajaran. Hasbullah (2005),
menyebutkan bahwa penyebab rendahnya mutu pendidikan di Indonesia
dikarenakan dua faktor yaitu faktor internal dan faktor eksternal. Faktor
internal terdiri atas motivasi, konsep diri, minat dan kemandirian belajar
sedangkan faktor eksternal terdiri atas sarana prasarana, guru, orang tua dan
lain-lain. Rendahnya mutu pendidikan di Indonesia berimbas pada rendahnya
hasil belajar yang diraih peserta didik.
Berdasarkan studi pendahuluan yang telah dilakukan peneliti di Sekolah
Menengah Pertama Negeri 1 Binangun Cilacap, pada kenyataannya bagi
siswa-siswi Sekolah Menengah Pertama, motivasi belajar dalam diri mereka
belum muncul. Berdasarkan observasi yang dilakukan oleh peneliti terhadap
guru bimbingan dan konseling menunjukkan bahwa siswa-siswi Sekolah
Menengah Pertama Negeri 1 Binangun Cilacap cenderung masih mengikuti
alur atau dengan kata lain mereka masih tergantung pada arahan atau

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

4

bimbingan yang diberikan oleh guru mereka di sekolah dan orang tua mereka
di rumah. Dengan demikian siswa-siswi tersebut belum sepenuhnya
termotivasi dari diri sendiri untuk meningkatkan motivasi belajar. Oleh
karena itu, tidak dapat dipungkiri bahwa orang tua dan guru berperan dalam
memotivasi belajar siswa dari luar individu siswa.
Dalam penelitian ini akan diungkap motivasi belajar siswa di Sekolah
Menengah Pertama Negeri 1 Binangun Cilacap. Peneliti berfokus pada siswasiswi kelas VII Sekolah Menengah Pertama Negeri 1 Binangun Cilacap
dengan pertimbangan bahwa tingkat motivasi belajar siswa-siswinya
memiliki motivasi belajar yang cukup, dalam hal ini peneliti mengartikan
tingkat motivasi belajar yang cukup sebagai motivasi belajar yang cenderung
menuju rendah. Penelitian ini dilakukan di Sekolah Menengah Pertama
Negeri 1 Binangun Cilacap, karena berdasarkan data dari guru Bimbingan
Konseling, kurangnya tingkat motivasi belajar siswa-siswinya disebabkan
kurangnya motivasi belajar seorang siswa sehingga dapat mempengaruhi
prestasi belajar. Karena motivasi belajar dapat menjadi faktor yang penting
untuk pencapaian hasil belajar yang baik. Kondisi ini perlu mendapat
perhatian serius dari semua komponen pendidikan baik pihak Dinas
Pendidikan, pihak sekolah, Dewan Pendidikan, Komite Sekolah serta orang
tua siswa-siswi guna mencari penyebab rendahnya hasil belajar, demi
perbaikan hasil belajar di masa yang akan datang.
Berdasarkan uraian-uraian tersebut diatas maka peneliti tertarik untuk
melakukan penelitian dengan mengambil judul “Deskripsi Motivasi Belajar

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

5

Siswa-Siswi Kelas VII Sekolah Menengah Pertama Negeri 1 Binangun
Cilacap Tahun Ajaran 2013/2014".

B. Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah tersebut diatas, maka permasalahan
dalam penelitian ini dirumuskan sebagai berikut: Bagaimana deskripsi tingkat
motivasi belajar siswa-siswi kelas VII Sekolah Menengah Pertama Negeri 1
Binangun Cilacap Tahun Ajaran 2013/2014?

C. Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui deskripsi tingkat
motivasi belajar siswa-siswi kelas VII Sekolah Menengah Pertama Negeri 1
Binangun Cilacap Tahun Ajaran 2013/2014.

D. Manfaat Penelitian
1.

Manfaat Teoritis
Hasil penelitian ini dapat menambah referensi tentang motivasi
belajar siswa-siswi kelas VII Sekolah Menengah Pertama Negeri 1
Binangun Cilacap Tahun Ajaran 2013/2014.

2.

Manfaat Praktis
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan bagi Sekolah
Menengah Pertama Negeri 1 Binangun Cilacap terkait motivasi belajar
siswa-siswi di sekolah tersebut.

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

6

a. Bagi guru bimbingan dan konseling : guru bimbingan dan konseling
dapat memberikan program-program bimbingan yang berguna untuk
meningkatkan motivasi belajar siswa-siswi kelas VII.
b. Bagi guru mata pelajaran : guru mata pelajaran dapat menyusun dan
memberikan mata pelajaran dalam pembelajaran sehingga dapat
meningkatkan motivasi belajar siswa-siswi kelas VII.
c. Bagi peneliti lain : diharapkan dapat dimanfaatkan oleh peneliti lain
sebagai referensi baru untuk penelitian-penelitian selanjutnya yang
tertarik dengan topik motivasi belajar.

E. Definisi Operasional Variabel Penelitian
1.

Motivasi belajar adalah daya penggerak kondisi psikologis yang bersifat
non intelektual, didalam diri individu yang menimbulkan kegiatan belajar
berperan menumbuhkan gairah, mendorong siswa untuk melakukan
belajar yang dapat mempengaruhi perubahan tingkah laku sebagai hasil
belajar.

2.

Siswa-siswi kelas VII Sekolah Menengah Pertama Negeri 1 Binangun
Cilacap Tahun Ajaran 2013/2014 adalah para siswa yang terdaftar
sebagai siswa di sekolah tersebut.

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

BAB II
KAJIAN PUSTAKA

A. Motivasi Belajar
1.

Pengertian Motivasi Belajar
Menurut Winkel (1999), motivasi belajar adalah keseluruhan daya
penggerak psikis dalam diri siswa yang menimbulkan kegiatan belajar,
menjamin kelangsungan kegiatan belajar dan memberikan arah pada
belajar untuk mencapai tujuan. Sardiman (2010) mengatakan bahwa
motivasi belajar merupakan faktor psikis yang bersifat non intelektual.
Peranannya yang khas adalah dalam hal penumbuhan gairah, merasa
senang dan semangat untuk belajar.
Berdasarkan uraian diatas maka dapat disimpulkan bahwa
motivasi belajar adalah kondisi psikologis yang bersifat non intelektual,
berperan menumbuhkan gairah, mendorong siswa untuk melakukan
belajar yang dapat mempengaruhi perubahan tingkah laku sebagai hasil
belajar.
Menurut Gerungan (2000), motivasi dalam motif-motif tertentu,
antara lain :
a.

Motif biogenetis.

b.

Motif sosiogenetis.

c.

Motif teogenetis.

7

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

8

Dari ketiga motif di atas dapat di jelaskan sebagai berikut :
a.

Dalam hal pertama yakni motif biogenetis yaitu motif-motif yang
berasal dari kebutuhan-kebutuhan organisme seseorang yang secara
biologis untuk kelangsungan hidupnya seperti lapar, haus, kebutuhan
akan aktivitas dan sebagainya.

b.

Sedangkan

motif

sosiogenetis

merupakan

motif-motif

yang

dipelajari orang dan berasal dari lingkungan kebudayaan tempat
dimana orang tersebut berada dan berkembang. Misalnya naik kelas,
pujian, memperoleh nilai baik dan sebagainya.
c.

Motif teogenetis adalah motif manusia sebagai makhluk Tuhan Yang
Maha Esa yang muncul melalui interaksi manusia dengan tuhannya,
yang aplikasinya dalam bentuk peribadatan.
Menurut Sardiman (2010) macam motivasi belajar dapat dilihat

dari berbagai sudut pandang yaitu :
a.

Motivasi Dilihat dari Dasar Pembentukannya
1)

Motif-motif bawaan
Yaitu motif yang dibawa sejak lahir. Jadi, motivasi itu ada
tanpa dipelajari. Contoh : dorongan makan, minum, belajar dan
lain sebagainya.

2)

Motif-motif yang dipelajari
Maksudnya motif yang timbul karena dipelajari sebagai contoh
dorongan untuk belajar suatu ilmu pengetahuan.

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

9

b. Jenis Motivasi Menurut Pembagian Woodworth dan Marquis
1)

Motif dan kebutuhan organis, meliputi kebutuhan makan,
minum, bernafas dan kebutuhan untuk beristirahat.

2)

Motif darurat
Termasuk dalam motif ini antara lain dorongan untuk
menyelamatkan diri, dorongan untuk membalas, untuk
berusaha. Jelasnya motivasi ini timbul karena rangsangan dari
luar.

3)

Motif obyektif
Dalam hal ini menyangkut kebutuhan untuk melaksanakan
eksplorasi, melakukan manipulasi, dan untuk menaruh minat.
Motif-motif ini muncul karena dorongan untuk dapat
menghadapi dunia luar secara obyektif.

2.

Fungsi Motivasi Belajar
Motivasi belajar penting bagi siswa dan guru. Menurut Mudjiono
(2013) pentingnya motivasi belajar bagi siswa adalah berfungsi sebagai
berikut:
a.

Menyadarkan kedudukan pada awal belajar, proses dan hasil akhir.
Contohnya setelah seorang siswa membaca suatu bab buku bacaan
tetapi ternyata jika dibandingkan dengan teman sekelas yang juga
membaca bab tersebut ia kurang berhasil menangkap isi cerita maka
ia terdorong untuk membaca lagi.

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI 10

b.

Menginformasikan

tentang

kekuatan

usaha

belajar

yang

dibandingkan dengan teman sebayanya. Contohnya jika seorang
siswa terbukti bahwa usaha belajarnya belum memadai maka ia akan
berusaha setekun temannya yang melakukan usaha belajar dan
berhasil.
c.

Mengarahkan kegiatan belajar. Contohnya jika siswa mengetahui
bahwa dirinya belum belajar dengan serius karena banyak bersenda
gurau maka ia akan mengubah perilaku belajarnya tersebut.

d.

Membesarkan semangat belajar. Contohnya jika seorang siswa telah
menghabiskan dana belajar yang cukup besar dan ia memiliki adik
yang harus dibiayai oleh orang tuanya, maka ia akan berusaha untuk
cepat lulus.

e.

Menyadarkan tentang adanya perjalanan belajar dan kemudian
bekerja

yang

berkesinambungan;

individu

dilatih

untuk

menggunakan kekuatannya sedemikian rupa sehingga dapat berhasil.
3.

Manfaat Motivasi Belajar
Lebih lanjut Mudjiono (2013) menambahkan bahwa manfaat
motivasi belajar adalah sebagai berikut ini:
a.

Membangkitkan, meningkatkan dan memelihara semangat siswa
untuk belajar sampai berhasil. Dalam hal ini, pujian, dorongan atau
pemicu semangat dapat digunakan untuk mengobarkan semangat
belajar.

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI 11

b.

Mengetahui dan memahami bahwa motivasi belajar siswa di kelas
bermacam ragam. Di antara yang bersemangat belajar, ada yang
tidak berhasil dan ada juga yang berhasil. Oleh karena itu guru harus
dapat menggunakan strategi belajar mengajar yang sesuai dengan
keadaan siswa.

c.

Meningkatkan dan menyadarkan peran guru untuk memilih peran
sebagai penasehat, fasilitator, instuktur, teman diskusi, penyemangat,
pemberi hadiah atau pendidik. Peran pedagogis tersebut harus
disesuaikan dengan perilaku siswa.

d.

Memberikan peluang bagi guru untuk melakukan rekayasa
pedagogis. Tugas guru adalah membuat siswa belajar sampai
berhasil. Tantangan profesional guru adalah mengubah siswa yang
tidak berminat belajar menjadi bersemangat untuk belajar.

4.

Nilai Motivasi dalam Pengajaran
Hamalik (2012) mengemukakan bahwa nilai motivasi dalam
pengajaran adalah menjadi tanggung jawab guru agar pengajaran yang
diberikannya berhasil dengan baik. Keberhasilan ini banyak bergantung
pada usaha guru untuk membangkitkan motivasi belajar murid. Dalam
garis besarnya, motivasi mengandung nilai-nilai sebagai berikut:
a.

Motivasi menentukan tingkat berhasil tidaknya belajar murid.
Belajar tanpa adanya motivasi kiranya sulit untuk berhasil.

b.

Pengajaran yang bermotivasi pada hakikatnya adalah pengajaran
yang disesuaikan dengan kebutuhan, dorongan, motif, minat yang

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI 12

ada pada murid. Pengajaran yang demikian sesuai dengan tuntutan
demokrasi dalam pendidikan.
c.

Pengajaran yang bermotivasi menuntut kreativitas dan imajinasi guru
untuk berusaha secara sungguh-sungguh mencari cara-cara yang
relevan dan sesuai guna membangkitkan dan memelihara motivasi
belajar siswa. Guru senantiasa berusaha agar murid-murid akhirnya
memiliki self motivation yang baik.

d.

Berhasil atau gagalnya dalam membangkitkan dan menggunakan
motivasi dalam pengajaran erat pertaliannya dengan pengaturan
disiplin kelas. Kegagalan dalam hal ini mengakibatkan timbulnya
masalah disiplin di dalam kelas.

e.

Asas motivasi menjadi salah satu bagian yang integral dari pada
asas- asas mengajar. Penggunaan motivasi dalam mengajar bukan
saja melengkapi prosedur mengajar, tetapi juga menjadi faktor yang
menentukan pengajaran yang efektif. Demikian penggunaan asas
motivasi adalah sangat esensial dalam proses belajar mengajar.
Berdasarkan uraian-uraian di atas maka dapat disimpulkan bahwa

yang dimaksud motivasi belajar ialah keseluruhan daya penggerak psikis
didalam diri siswa agar tetap menyadari arti pentingnya belajar dan
menimbulkan kegiatan belajar, menjamin kelangsungan kegiatan belajar
itu demi mencapai suatu tujuan, dan untuk mencapai tingkat pemahaman
materi pelajaran dengan baik. Selain itu, motivasi belajar juga merupakan

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI 13

daya penggerak dalam diri siswa untuk berusaha senang dengan aktivitas
belajar sehingga proses belajar di kelas dapat berlangsung dengan lancar.
5.

Faktor-faktor yang Mempengaruhi Motivasi Belajar
Motivasi belajar merupakan proses batin/ proses psikologis yang
terjadi pada seseorang dipengaruhi oleh faktor ekstern dan intern siswa.
Faktor ekstern siswa meliputi lingkungan belajar, ruang belajar,
peralatan, fasilitas belajar, media belajar dan sebagainya. Faktor intern
siswa meliputi pembawaan, tingkat pendekatan, pengalaman, masa
lampau, keinginan atau harapan-harapan masa depan. Berikut ini adalah
faktor-faktor yang memotivasi seseorang untuk belajar lebih baik lagi
menurut Liliweri (2007) :
a.

Keinginan bergabung dengan suatu kelompok atau organisasi untuk
mengejar suatu cita-cita yang relatif permanen.

b.

Keinginan mendukung setiap bentuk kegiatan yang dapat memenuhi
kebutuhan, keinginan dan cita-cita.

c.

Keinginan mengubah kualitas hidup agar lebih baik.

d.

Keinginan agar pribadi diperhatikan, dihormati dan dihargai.

e.

Keyakinan dapat melakukan dengan baik jika mendapat informasi
yang memadai.
Menurut Mustaqim dan Wahid, (2010), seorang guru dapat

merangsang perhatian dan dorongan dengan banyak cara, yaitu:
a.

Memperhatikan kematangan siswa.

b.

Adanya usaha yang bertujuan.

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI 14

6.

c.

Adanya pengetahuan mengenai hasil dalam motivasi.

d.

Adanya penghargaan dan dorongan.

e.

Adanya partisipasi.

f.

Adanya perhatian.

Macam-Macam Motivasi
Motivasi dibahas dalam 2 bentuk, yaitu motivasi intrinsik dan
motivasi ekstrinsik, kedua motivasi belajar ini ada pada diri subyek dan
memberikan arah pada kegiatan subyek.
1. Motivasi Instrinsik
Menurut Prayitno (2004) motivasi adalah keinginan tindakan
yang disebabkan faktor pendorong dalam diri individu. Tingkah laku
terjadi tanpa dipengaruhi oleh faktor-faktor dari lingkungan. Individu
terdorong untuk bertingkah laku kearah tujuan tertentu tanpa adanya
faktor dari luar. Individu yang digerakkan oleh motivasi instrinsik,
akan puas kalau kegiatan yang dilakukan telah mencapai hasil.
Djamarah (2002) mengemukakan bahwa individu yang melakukan
kegiatan yang didorong oleh motivasi instrinsik, kegiatannya untuk
mencapai tujuan sehingga dapat memperoleh hasil dari kegiatan
tersebut.
Motivasi instrinsik adalah kegiatan belajar yang dimulai dan
diteruskan berdasarkan penghayatan suatu kebutuhan dan dorongan
yang secara mutlak berkaitan dengan belajar (Winkel, 1996).

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI 15

Misalnya siswa mempelajari mata pelajaran tertentu karena ada
sesuatu yang ingin siswa tersebut ketahui dari mata pelajaran tersebut.
Minat, keteguhan hati, rasa ingin tahu merupakan motivasi belajar
instrinsik.
Siswa yang belajar berdasarkan motivasi instrinsik sangat sedikit
terpengaruhi dari luar. Semangat belajarnya sangat kuat. Dia belajar
buku karena ingin mendapatkan nilai yang tinggi, mengharapkan
pujian orang lain, atau mengharap hadiah berupa benda, tetapi karena
ingin memperoleh ilmu sebanyak-banyaknya. Tanpa diberikan janjijanji yang mulukpun siswa rajin belajar. Perintah tidak diperlukan,
karena tanpa perintah, siswa sudah taat pada jam belajar yang
dibuatnya sendiri.
Adapun hal-hal yang dapat menimbulkan motivasi instrinsik
adalah : 1) adanya kebutuhan, yang akan menjadi pendorong bagi
anak untuk

berbuat dan

berusaha.

2) adanya

pengetahuan,

Pengetahuan atau pengenalan terhadap diri sendiri sangat penting.
Seorang anak yang mengetahui hasil-hasil dan prestasinya sendiri
akan merasa senang dan bangga, karena dia mengetahui kekurangan
dan kelebihan atau kemajuan yang terjadi pada dirinya. Hal ini pula
yang mendorong anak untuk belajar lebih giat. 3) adanya aspirasi atau
cita-cita, mungkin bagi anak kecil belum mempunyai cita-cita,
sekalipun mempunyai cita-cita, mungkin cita-cita itu hanya sederhana
saja tetapi semakin berkembang maka anak akan semakin memahami

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI 16

tentang cita-cita itu, sehingga gambaran mengenai cita-cita semakin
jelas dan tegas. Anak ingin menjadi sesuatu, seperti menjadi dokter
atau insinyur, cita-cita itulah yang mendorong anak untuk terus
berusaha dan belajar demi mencapai tujuannya. Di samping itu citacita dari seorang anak sangat dipengaruhi oleh kemampuannya, anak
yang mempunyai kemampuan baik, umumnya mempunyai cita-cita
yang realistik, jika dibandingkan dengan anak yang tingkat
kemampuannya rendah.
2. Motivasi Ekstrinsik
Menurut Prayitno (2004) individu yang bekerja berdasarkan
motivasi ekstrinsik, memerlukan perhatian. Seringkali jika mereka
tidak menerima umpan balik yang baik berkenan denagn hasil
pekerjaan mereka dan tidak diberi tepat pada waktunya, maka kerja
mereka jadi lamban. Bahwa individu seperti ini sangat tergantung
kepada keharusan-keharusan yang ditentukan untuk mendorong
mereka dalam bekerja atau mengerjakan tugas-tugas.
Motivasi belajar ekstrinsik merupakan kegiatan belajar yang
berdasarkan kebutuhan dan dorongan yang tidak sepenuhnya berkaitan
dengan aktivitas belajar sendiri. Sebagai contoh, seorang siswa
melakukan kegiatan belajar agar mendapatkan pujian dari sesorang
siswa melakukan kegiatan belajar agar mendapatkan pujian dari orang
lain (orang tua, guru, teman-teman), atau siswa belajar dengan
sungguh-sungguh karena takut akan mendapat sanksi dari guru karena

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI 17

tidak belajar. Siswa yang tekun dalam belajar untuk menghindari
ancaman akan hukuman, dan siswa yang belajar demi mendapatkan
pujian. Hal yang khas pada motivasi belajar ekstrinsik bukanlah ada
atau tidaknya pengetahuan dari luar, tetapi apakah kebutuhan yang
ingin dipenuhi pada dasarnya dapat dipengaruhi dengan cara lain
(Winkel, 1999).
Motivasi ekstrinsik berfungsi sebagai pendorong, penggerak sikap
yang terimplikasi dalam perbuatan. Motivasi ekstrinsik merupakan
motor penggerak, bila ada siswa kurang memiliki motivasi instrinsik,
maka diperlukan dorongan dari luar, yaitu motivasi ekstrinsik
(Djamarah, 2002).
Sardiman (2005) menegaskan, bukan berarti motivasi ekstrinsik
tidak baik dan tidak penting. Motivasi ekstrinsik sangat diperlukan,
karena keadaan individu itu dinamis, berubah-ubah sehingga perlu
motivasi ekstrinsik.
Bila motivasi ekstrinsik yang diberikan itu dapat membantu siswa
keluar dari lingkungan masalah kesulitan belajar, maka motivasi dapat
dengan baik diberikan oleh guru. Misalnya pemberian nilai yang baik
sesuai denmgan hasil usaha siswa itu sendiri maka siswa akan
termotivasi untuk belajar dari usahanya sendiri untuk menjadi lebih
baik. Maka siswa tidak menghindari permasalahan yang sulit tetapi
berani menghadapinya. Motivasi instrinsik dan motivasi ekstrinsik

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI 18

berfungsi sebagai pendorong, penggerak sikap yang terwujud dalam
suatu perbuatan.
Motivasi

dapat

berfungsi

sebagai

pendorong

usaha

da n

pencapaian prestasi. Seseorang melakukan suatu usaha karena adanya
motivasi. Adanya motivasi dalam belajar akan menunjukkan hasil
belajar yang baik. Dengan kata lain, dengan adanya usaha yang tekun
dan terutama didasari adanya motivasi, maka seseorang yang belajar
itu akan dapat melahirkan prestasi yang baik. Kapasitas motivasi
seseorang siswa akan sangat menentukan tingkat pencapaian prestasi
belajar.
Jika memperhatikan macam-macam motivasi tersebut, baik
instrinsik maupun ekstrinsik telah menempati posisi penting dalam
proses pembelajarn. Akan tetapi motivasi instrinsik lebih cenderung
menempati posisi utama dalam membentuk motivasi belajar sebab
siswa yang belajar berdasarkan motivasi instrinsik sangat sedikit
terpengaruh dari luar. Semangat belajarnya sangat kuat. Self study
adalah bagian yang tak terpisahkan dari kegiatan belajar anak didik
yang memiliki motivasi instrinsik. Walaupun demikian, bukan berarti
motivasi ekstrinsik tidak berperan dalam kegiatan belajar, akan tetapi
dengan menggunakan pendekatan, metode dan strategi yang tepat dan
menarik juga dapat memberikan pengaruh besar pada kegiatan belajar.

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI 19

7.

Upaya-Upaya Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa di Sekolah
Hamalik (2012) mengemukakan bahwa ada dua prinsip yang dapat
digunakan untuk meninjau motivasi, yaitu motivasi dipandang sebagai
suatu proses dan kita menentukan karakter dari proses ini dengan melihat
petunjuk-petunjuk dari tingkah lakunya.
Motivasi belajar siswa terhadap pelaksanaan kegiatan pendidikan
sekolah yaitu siswa dapat meningkatkan motivasi belajarnya baik belajar
secara berkelompok atau individu sehingga dapat meningkatkan prestasi
belajar disekolah
Menurut Hamalik (2012) ada beberapa upaya meningkatkan
motivasi belajar anak, antara lain:
a. Memberi Angka
Umumnya setiap siswa ingin mengetahui hasil pekerjaannya, yakni
berupa angka yang diberikan oleh guru. Murid yang mendapat angka
baik, akan mendorong motivasi belajarnya menjadi lebih besar,
sebaliknya

murid

yang

mendapat

angka

kurang,

mungkin

menimbulkan frustasi atau dapat juga menjadi pendorong agar belajar
lebih baik.
b. Pujian
Pemberian pujian kepada murid atas hal-hal yang telah dilakukan
dengan berhasil, besar manfaatnya sebagai pendorong belajar. Pujian
menimbulkan rasa puas dan senang.

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI 20

c. Hadiah
Cara ini dapat juga dilakukan oleh guru dalam batas-batas tertentu,
misalnya pemberian hadiah pada akhir tahun kepada siswa yang
mendapat atau menunjukkan hasil belajar yang baik, memberikan
hadiah bagi para pemenang sayembara atau pertandingan olah raga.
d. Kerja kelompok
Dalam kerja kelompok di mana melakukan kerjasama dalam belajar,
setiap anggota kelompok turutnya, kadang-kadang perasaan untuk
mempertahankan nama baik kelompok menjadi pendorong yang kuat
dalam perbuatan belajar.
e. Persaingan
Baik kerja kelompok maupun persaingan memberikan motif-motif
sosial kepada murid. Hanya saja persaingan individual akan
menimbulkan pengaruh yang tidak baik, seperti : rusaknya hubungan
persahabatan, perkelahian, pertentangan, persaingan antar kelompok
belajar.
f. Tujuan dan level of aspiration
Dari keluarga akan mendorong kegiatan siswa.
g. Sarkasme
Adalah dengan jalan mengajak para siswa yang mendapat hasil belajar
yang kurang. Dalam batas-batas tertentu sarkasme dapat mendorong
kegiatan belajar demi nama baiknya, tetapi di pihak lain dapat

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI 21

menimbulkan sebaliknya, karena siswa merasa dirinya dihina,
sehingga memungkinkan timbulnya konflik antara murid dan guru.
h. Penilaian
Penilaian secara kontinu akan mendorong murid-murid belajar, oleh
karena setiap anak memiliki kecenderungan untuk memperoleh hasil
yang baik. Di samping itu, para siswa selalu mendapat tantangan dan
masalah

yang

harus

dihadapi

dan

dipecahkan,

sehingga

mendorongnya belajar lebih teliti dan seksama.
i. Karya wisata dan ekskursi
Cara ini dapat membangkitkan motivasi belajar, oleh karena dalam
kegiatan ini akan

mendapat pengalaman langsung dan bermakna

baginya. Selain itu, karena objek yang akan dikunjungi adalah objek
yang menarik minatnya. Suasana bebas, lepas dari keterikatan ruang
kelas besar manfaatnya untuk menghilangkan ketegangan-ketegangan
yang ada, sehingga kegiatan belajar dapat dilakukan dengan lebih
menyenangkan.
j. Film pendidikan
Setiap siswa merasa senang menonton film. Gambaran dan isi cerita
film lebih menarik perhatian dan minat siswa dalam belajar. Para
siswa mendapat pengalaman baru yang merupakan suatu unit cerita
yang bermakna.

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI 22

k. Belajar melalui radio
Mendengarkan radio lebih menghasilkan daripada mendengarkan
ceramah guru. Radio adalah alat yang penting untuk mendorong
motivasi belajar murid. Namun demikian, radio tidak mungkin dapat
menggantikan kedudukan guru dalam mengajar. Masih banyak cara
yang dapat digunakan oleh guru untuk membangkitkan dan
memelihara motivasi belajar murid. Namun yang lebih penting ialah
motivasi yang timbul dari dalam diri murid sendiri, seperti dorongan
kebutuhan, kesadaran akan tujuan, dan juga pribadi guru sendiri
merupakan contoh yang dapat merangsang motivasi mereka.
Jika siswa sudah tidak berminat pada cara mengajar guru yang
kaku, siswa segan berpartisipasi secara aktif dalam kegiatan belajar. Guru
yang mengajar secara monoton, tidak memikat, membosankan dan siswa
dengan keadaan yang terus-menerus harus menerima ilmu atau materi
pelajaran yang diberikan oleh guru, dapat membelenggu motivasi belajar
siswa.
Demikianlah dalam proses belajar mengajar guru tidak terbatas
sebagai penyampai ilmu pengetahuan tetapi lebih dari itu ia bertanggung
jawab akan keseluruhan perkembangan kepribadian siswa, ia harus
mampu menciptakan proses belajar sedemikian rupa sehingga dapat
merangsang siswa untuk belajar secara aktif dan dinamis dalam
memenuhi kebutuhan dan menciptakan tujuan.

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI 23

Guru berperan dalam memberikan dan mengembangkan motivasi
pada diri siswa agar melakukan kegiatan belajar secara optimal. Guru
memotivasi belajar siswa dengan membimbing dan menyediakan suasana
yang kondusif dalam proses belajar-mengajar. Suatu proses belajarmengajar dikatakan baik, apabila proses tersebut dapat membangkitkan
kegiatan belajar yang efektif (Sardiman, 2010).
Menurut Sardiman (2010) ada beberapa beberapa bentuk dan cara
menumbuhkan motivasi dalam kegiatan belajar di sekolah, meliputi
antara lain sebagai berikut:
a. Memberi angka
Angka dalam hal ini sebagai simbol dari nilai kegiatan belajarnya.
Angka-angka yang baik itu bagi siswa merupakan motivasi sangat
kuat. Langkah selanjutnya yang ditempuh oleh guru adalah bagaimana
cara memberikan angka-angka dikaitkan dengan values yang
terkandung di dalam setiap pengetahuan yang diajarkan kepada para
siswa sehingga tidak sekadar kognitif saja tetapi juga keterampilan
dan afiksasinya.
b. Hadiah
Hadiah dapat juga dikatakan sebagai motivasi, tetapi tidak selalu
demikian. Karena hadiah untuk suatu pekerjaan, mungkin tidak akan
menarik bagi seseorang yang tidak senang dan tidak berbakat pada
pekerjaan tersebut.

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI 24

c. Saingan / kompetisi
Saingan atau kompetensi dapat digunakan sebagai alat motivasi untuk
mendorong belajar siswa. Persaingan, baik persaingan individu
maupun persaingan kelompok dapat meningkatkan prestasi belajar
siswa.
d. Ego-involvement
Menumbuhkan kesadaran kepada siswa agar merasakan pentingnya
tugas dan menerimanya sebagai tantangan sehingga bekerja keras
dengan mempertaruhkan harga diri, adalah sebagai salah satu bentuk
motivasi yang cukup penting. Penyelesaian tugas dengan baik adalah
simbol kebanggaan dan harga diri, begitu juga untuk siswa sebagai
subjek belajar.
e. Memberi ulangan
Para siswa akan menjadi giat belajar ketika mengetahui akan
ulangan. Mereka akan berlomba-lomba mempersiapkan diri untuk
menghadapi ulangan dengan cara belajar sungguh-sungguh.
f. Mengetahui hasil
Dengan mengetahui hasil pekerjaan, bahkan terlihat adanya kemajuan,
akan dapat mendorong siswa untuk lebih giat belajar. Semakin
mengetahui grafik hasil belajar yang meningkat maka akan tumbuh
motivasi pada diri siswa untuk terus belajar, dengan suatu harapan
hasilnya terus meningkat.

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI 25

g. Pujian
Apabila ada siswa yang berhasil menyelesaikan tugas dengan
baik,perlu diberikan pujian. Pujian ini adalah bentuk reinforcement
yang

positifan sekaligus merupakan motivasi yang baik. Dengan

pujian yang tepat akan memupuk suasana yang menyenangkan dan
mempertinggi

gairah belajar serta sekaligus akan membangkitkan

harga diri.
h. Hukuman
Hukuman sebagai reinforcement yang negatif tetapi kalau diberikan
secara tepat dan bijaksana dapat menjadi alat motivasi.Oleh karena itu,
guru harus memahami prinsip-prinsip pemberian hukuman.
i. Hasrat untuk belajar
Hasrat untuk belajar, berarti ada unsur kesengajaan dan maksud untuk
belajar. Hasrat untuk belajar yang tumbuh dari diri siswa berarti ada
motivasi untuk belajar, yang akan membawa hasil yang lebih baik.
j. Minat
Kegiatan siswa merupakan kunci dari minat mereka. Guru-guru dapat
memperhatikan siswa-siswa mana yang paling memperhatikan selama
pelajaran berlangsung. Proses belajar itu akan berjalan lancar jika
disertai dengan minat. Selanjutnya minat akan menciptakan motivasi
siswa untuk menguasai materi yang guru berikan.

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI 26

k. Tujuan yang diakui
Rumusan tujuan yang diakui dan diterima oleh siswa merupakan alat
motivasi yang sangat penting. Sebab dengan memahami tujuan yang
harus dicapai, akan timbul gairah untuk terus belajar. Hal ini karena
kegiatan belajar yang mereka lakukan menjadi terasa berguna dan
bermakna dengan adanya tujuan tersebut.

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

BAB III
METODE PENELITIAN

Dalam bab ini dibahas jenis penelitian, metode penelitian, responden
penelitian, alat pengumpul data penelitian, pengumpulan data, teknik analisis data
dan perhitungan penilaian acuan patokan.
A. Jenis Penelitian
Jenis penelitian ini merupakan penelitian deskriptif. Penelitian deskriptif
merupakan penelitian untuk memperoleh informasi tentang status gejala pada
saat penelitian dilakukan (Furchan, 2007). Penelitian ini merupakan
penelitian deskriptif yang bertujuan untuk memperoleh informasi tentang
deskripsi motivasi belajar siswa-siswi kelas VII Sekolah Menengah Pertama
Negeri 1 Binangun Cilacap tahun ajaran 2013/2014.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode survey.
Furchan (2007), mengatakan metode survey dapat digunakan bukan hanya
untuk melukiskan kondisi yang ada, melaikan juga untuk mebandingkan
kondisi-kondisi tersebut dengan menilai keefektifan suatu program. Tujuan
survey adalah untuk mengumpulkan informasi tentang variabel. Variabel
adalah atribut suatu obyek yang mempunyai variasi antara satu dengan yang
lain (Sugiyono, 2010).

27

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

28

B. Subyek Penelitian
Subyek penelitian ini adalah seluruh siswa-siswi kelas VII Sekolah
Menengah Pertama Negeri 1 Binangun Cilacap tahun ajaran 2013/2014 yang
terdiri dari tiga (3) kelas yaitu : kelas VII A, kelas VII B dan kelas VII C
dengan jumlah siswa 105 siswa.
Berikut ini adalah data subjek penelitian untuk masing-masing kelas.
Tabel. 1
Rincian Jumlah Siswa-Siswi Kelas VII
SMP N 1 Binangun Cilacap
Tahun Ajaran 2013 / 2014
No
1

Kelas
VII A

2

VII B

35

3

VII C

35

Jumlah

Jumlah Siswa
35

105

C. Alat Pengumpulan Data
Instrumen yang digunakan untuk mengumpulkan data dalam penelitian
ini adalah kuesioner yang berupa sejumlah pertanyaan tertulis yang
digunakan untuk memperoleh informasi dari responden dalam arti laporan
tentang pribadi atau hal-hal yang diketahui (Arikunto,2010). Kuesioner yang
digunakan dalam penelitian ini bersifat tertutup (yang sudah disediakan
jawaban sehingga responden tinggal memilih). Instrumen dalam penelitian ini
terdiri dari motivasi belajar disusun peneliti berdasarkan aspek-aspek
motivasi belajar dari Sardiman (2010). Kuesioner yang digunakan dalam

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

29

penelitian ini menggunakan kuesioner yang digunakan oleh Rani Savithri
Widyansari (2013).
Pengukuran variabel penelitian menggunakan skala Likert. Skala ini
terdiri dari empat alternatif jawaban, yaitu: Sangat Sesuai (SS), Sesuai (S),
Tidak Sesuai (TS), Sangat Tidak Sesuai (STS). Item-item yang terdapat pada
skala ini terdiri dari item favourable dan unfavourable terhadap atribut yang
akan diukur. Sifat dari item tersebut menentukan skor yang akan diberikan.
Pemberian skor pada item favourable, yaitu untuk jawaban Sangat
Sesuai (SS) diberi skor 4, Sesuai (S) diberi skor 3, Tidak Sesuai (TS) diberi
skor 2, Sangat Tidak Sesuai (STS) diberi skor 1. Sedangkan ntuk aitem
unfavourable, pemberian skornya untuk Sangat Sesuai (SS) diberi skor 1,
Sesuai (S) diberi skor 2, Tidak Sesuai (TS) diberi skor 3, Sangat Tidak Sesuai
(STS) diberi

Dokumen yang terkait

ANALISIS KESALAHAN PROSES MORFOLOGIS PADA KARANGAN DESKRIPSI SISWA KELAS VII SMP NEGERI 1 Analisis Kesalahan Morfologis Pada Karangan Deskripsi Siswa Kelas Vii SMP Negeri 1 Kradenan Tahun Ajaran 2015/2016.

0 2 14

ANALISIS KESALAHAN MORFOLOGIS PADA KARANGAN DESKRIPSI SISWA KELAS VII SMP NEGERI 1 KRADENAN TAHUN AJARAN Analisis Kesalahan Morfologis Pada Karangan Deskripsi Siswa Kelas Vii SMP Negeri 1 Kradenan Tahun Ajaran 2015/2016.

0 3 12

MOTIVASI BELAJAR IPA SISWA KELAS VII SMP PENDA TAWANGMANGU TAHUN PELAJARAN 2013/2014 Motivasi Belajar Ipa Siswa Kelas VII SMP Penda Tawangmangu Tahun Pelajaran 2013/2014.

0 1 15

PENDAHULUAN Motivasi Belajar Ipa Siswa Kelas VII SMP Penda Tawangmangu Tahun Pelajaran 2013/2014.

0 0 4

MOTIVASI BELAJAR IPA SISWA KELAS VII SMP PENDA TAWANGMANGU TAHUN PELAJARAN 2013/2014 Motivasi Belajar Ipa Siswa Kelas VII SMP Penda Tawangmangu Tahun Pelajaran 2013/2014.

0 1 14

EFEKTIVITAS BIMBINGAN TEMAN SEBAYA UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA : Penelitian Eksperimen Kuasi Terhadap Siswa Kelas VII SMP Negeri 1 Lembang Tahun Ajaran 2013/2014.

1 3 55

Motivasi dan hasil belajar matematika siswa dalam penerapan metode quantum learning di kelas VII SMP NEGERI 3 Depok Yogyakarta tahun ajaran 2013/2014.

0 1 252

Deskripsi motivasi belajar siswa siswi kelas VII SMP Negeri 1 Binangun Cilacap tahun ajaran 2013/2014.

0 0 77

IDENTIFIKASI FAKTOR-FAKTOR KESULITAN BELAJAR BOLA VOLI SISWA KELAS V SD NEGERI PAGUBUGAN KULON 02 KECAMATAN BINANGUN KABUPATEN CILACAP TAHUN AJARAN 2013/2014.

2 42 118

ANALISIS KEMAMPUAN PENALARAN MATEMATIS DAN MOTIVASI BELAJAR SISWA PADA KELAS VIII SMP NEGERI 1 BINANGUN

0 0 16