UPAYA MENINGKATKAN KONDISI FISIK ATLET WUSHU SANDA PUTRA JUNIOR MELALUI LATIHAN CIRCUIT TRAINING DI SASANA KAMPUNG KARO TAHUN 2013.

(1)

UPAYA MENINGKATKAN KONDISI FISIK ATLET WUSHU SANDA PUTRA JUNIOR MELALUI LATIHAN CIRCUIT TRAINING

DI SASANA KAMPUNG KARO PEMATANG SIANTAR TAHUN 2013

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Sebahagian Syarat-Syarat Memperoleh Gelar

Sarjana Pendidikan

OLEH

ZEXOY INDRA TURNIP NIM : 081266210071

FAKULTAS ILMU KEOLAHRAGAAN UNIVERSITAS NEGERI MEDAN


(2)

(3)

(4)

ABSTRAK

ZEXOY INDRA TURNIP. NIM. 081266210071. Upaya Meningkatkan Kondisi Fisik Atlet Wushu Sanda Putra Junior Melalui Latihan Circuit Training Di Sasana Kampung Karo Tahun 2013.

(Pembimbing Skripsi : Drs. RAHMAN SITUMEANG, M.Pd ) Skripsi : Fakultas Ilmu Keolahragaan UNIMED 2013.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peningkatan kondisi fisik atlet Wushu Sanda putra Junior melalui latihan circuit training pada atlet Wushu Sanda Putra Junior Sasana Kampung Karo Tahun 2013. Subjek dalam penelitian ini adalah atlet Wushu Sanda Putra Junior Sasana Kampung Karo Tahun 2013 dengan jumlah atlet 5 orang yang akan diberikan tindakan berupa latihan, melalui metode latihan circuit training terhadap kondisi fisik atlet Wushu Sanda.

Penelitian ini menggunakan metode penelitian tindakan, yang terdiri dari 1 siklus. Sebelum dilakukan tindakan pada siklus I peneliti melakukan tes awal untuk mengetahui keadaan kondisi fisik atlet Wushu Sanda putra junior, kemudian dilakukan latihan dan tindakan menggunakan metode latihan circuit training dan diakhiri dengan pemberian tes siklus I dan dengan instrumen tes shuttle run, push up, sit up, squat jump, back up dan sprint 50m.

Setelah data terkumpul dan dilakukan analisis maka diperoleh hasil analisisnya : (1) dari data tes awal latihan diperoleh 2 orang (40%) yang telah tercapai tingkat keberhasilan latihan, sedangkan 3 orang (60%) belum tercapai tingkat keberhasilan latihan. Dengan nilai rata - rata adalah 53,33% (2) dari data hasil tes siklus I diperoleh 4 orang (80%) yang telah tercapai tingkat keberhasilan latihan, sedangkan 1 orang (20%) belum tercapai tingkat keberhasilan latihan dengan nilai rata-rata adalah 75,33. Dalam hal ini dapat dilihat bahwa terjadi peningkatan nilai rata - rata hasil latihan atlet dari tes awal 40% ke siklus I 80% yaitu peningkatan keberhasilan secara klasikal sebesar 40%. Berdasarkan hasil analisis data dapat dikatakan bahwa dengan menggunakan metode latihan circuit training dapat meningkatkan kondisi fisik atlet Wushu Sanda Putra Junior Di Sasana Kampung Karo Pematang Siantar Tahun 2013.


(5)

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur pertama sekali penulis ucapkan kehadirat Tuhan Yesus Kristus atas segala nikmat dan karunia yang telah diberikan-NYA, sehingga skripsi ini dapat diselesaikan.

Selama penyusunan skripsi ini tentunya tidak terlepas dari bantuan, bimbingan dan arahan dari berbagai pihak. Oleh karena itu pada kesempatan ini penulis menyampaikan rasa terima kasih yang sebesar-besarnya kepada :.

1. Bapak Prof. Dr. Ibnu Hajar, M.Pd. selaku Rektor Universitas Negeri Medan

2. Bapak Drs. Basyaruddin Daulay, M.Kes selaku Dekan FIK UNIMED

3. Bapak Drs. Suharjo, M.Pd, AIFO selaku Pembantu Dekan I FIK UNIMED

4. Bapak Drs. Mesnan,M.Kes, selaku Pembantu Dekan II FIK UNIMED dan,

5. Bapak Dr. Budi Valianto, M.Pd selaku Pembatu Dekan III FIK UNIMED

6. Bapak Drs. Zulfan Heri, M.Pd selaku ketua jurusan Pendidikan Kepelatihan

Olahraga.

7. Bapak Drs. Nono Hardinoto, M.Pd selaku sekretaris jurusan Pendidikan

Kepelatihan Olahraga .

8. Bapak Drs. Rahman Situmeang, M.Pd pembimbing skripsi yang banyak

memberikan arahan dan bimbigan dalam penyelesaian skripsi ini.

9. Bapak / Ibu Dosen FIK UNIMED yang juga turut serta dalam membantu

penyelesaian skripsi ini.

10.Terima kasih kepada Yeyen F Sihotang dan Bachtiar Sitorus Selaku Pelatih

Wushu Di Sasana Kampung Karo yang telah memberikan izin dan kemudahan

dalam pelaksanaan penelitian ini.

11.Teristimewa kepada Ayahandaku Posmin Turnip dan Ibundaku Ruslan F


(6)

membimbing dan membiayai serta mendoakan penulis hingga dapat

menyelesaikan studi ini. Juga kepada adekku tersayang Evy F Turnip, Yetty

Mariana Turnip, Yun Melly B Turnip dan seluruh keluarga besar Turnip Dan

Pasaribu.

12.Terima kasih kepada teman teman saya, Chandra Sembiring,S.Pd, Ester

Simarmata, Rico Sinaga, Rijal Girsang, Fanri Sinaga, Yono Silaban, Roy

Silaban yang senantiasa menemani,memberi semangat dan membantu dalam

penyelesaian skripsi ini.

13.Terima kasih kepada adek kos Ambai No.63, Lamria Rajagukguk, Heny

Sinaga, Rouly Lbn.Toruan, Mey Sihombing, Faldy Gultom, dan Boby F

Simbolon.

14.Penulis mengucapkan terima kasih kepada rekan-rekan stambuk 2008

Khususnya PKO Regular B.

15.Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu yang turut serta

memberikan bantuan dan sumbangan pemikiran selama penulis mengikuti

perkuliahan ini.

Medan, September 2013

Penulis,

Zexoy Indra Turnip


(7)

DAFTAR ISI

Halaman

ABSTRAK ... i

KATA PENGANTAR ... ii

DAFTAR ISI ... iv

DAFTAR GAMBAR ... vii

DAFTAR TABEL ... viii

DAFTAR LAMPIRAN ... ix

BAB I PENDAHULUAN. ... 1

A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Identifikasi Masalah... 5

C. Pembatasan Masalah ... 5

D. Rumusan Masalah ... 6

E. Tujuan Penelitian ... 6

F. Manfaat Penelitian ... 6

BAB II LANDASAN TEORITIS A. Kajian Teoritis ... 8

1. Hakikat Olahraga Wushu ... 8

2. Hakikat Sanda ( Shansou ) ... 10

2. Hakikat Kondisi Fisik Dalam Wushu Shansou ... 13

3. Hakikat Latihan ... 16

4. Hakikat Latihan Sirkuit ... 19

B. Kerangka Berpikir ... 23

C. Hipotesis ... 25

BAB III METODOLOGI PENELITIAN A.Setting Penelitian ... 26


(8)

2. Waktu Penelitian ... 26

B. Sabjek Penelitian ... 26

1. Subjek Penerima Tindakan ... 26

2. Subjek Pemberi Tindakan ... 26

3. Kolaboratif ... 26

C. Metode Penelitian... 27

D.Prosedur Penelitian Tindakan Olahraga ... 27

E. Instrumen Penelitian ... 29

F. Teknik Analisis Data ... 33

BAB IV : HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A.Hasil Penelitian ... 35

1. KondisiAwal ... 35

a. Siklus I ... 37

B. Hasil Penelitian ... 40

C. Pembahasan Hasil Penelitian ... 41

BAB V : KESIMPULAN DAN SARAN A.Kesimpulan ... 42

B. Saran ... 42

DAFTAR PUSTAKA ... 43


(9)

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

1. Data Test Pendahuluan ... 46

2. Deskripsi Hasil Test Awal Kondisi Fisik. ... 36

3. Deeskripsi Hasil Siklus I Kondisi Fisik ... 36

4. Nilai Rata-Rata Test Awal dan Siklus I... 39

5. Norma Penilaian agilitas ( shuttle run 6 x 5 meter ) ... 50

6. Norma Penilaian daya tahan otot perut (sit up )... 50

7. Norma Penilaian Otot tungkai ( squat jump ... 51

8. Norma Penilaian Otot tangan ( push up ) ... 51

9. Norma Penilaian Otot Punggung ( Back Up) ... 52

10.Norma Penilaian kecepatan ( sprint 50 meter ) ... 52

11. Rentang skor ... 53

12.Hasil Data Pre Test Kondisi Fisik ... 57

13. Hasil Siklus I Kondisi Fisik ... 59

14. Perkembangan Hasil Latihan Test Awal dan Siklus I ... 61


(10)

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran Halaman

1. Program Latihan ... 44

2. Program Latihan Perorangan ... 47

3. Komponen Fisik Dasar ... 50

4. Hasil Kondisi Fisik Atlet ... 54

5. Hasil Pre Test Kondisi Fisik ... 57

6. Hasil Post Test ... 59

7. Perkembangan Kondisi Fisik Test Awal dan Siklus I ... 61

8. Daftar Absensi... 62


(11)

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Wushu adalah Salah satu Olahraga beladiri, Olahraga ini berasal dari

tradisional seni bela diri Cina. Olahraga itu diciptakan di Republik Rakyat China

setelah 1949, dalam upaya untuk menasionalisasi praktek bela diri tradisional

Cina seni. Sebagian besar bentuk kompetisi modern ( Taolu) terbentuk dari seni

orang tua jaman dahulu oleh komite yang ditunjuk pemerintah.

Pada zaman sekarang, Wushu telah menjadi Olahraga Internasional

melalui International Wushu Federation (IWUF), yang memegang Dunia Wushu

Championships setiap dua tahun; Kejuaraan Dunia pertama diadakan pada tahun 1991 di Beijing dan dimenangkan oleh Yuan Wen Qing . Wushu Kompetitif

terdiri dari dua disiplin ilmu: Taolu ( Bentuk) dan Sanda ( Perdebatan).

Taolu melibatkan pola seni bela diri dan manuver pesaing yang dinilai dan

diberikan poin menurut aturan tertentu.. Bentuk terdiri dari gerakan dasar (sikap,

tendangan, pukulan, salto, melompat, menyapu dan melempar) berdasarkan

kategori agregat tradisional gaya seni bela diri Cina dan dapat diubah untuk

kompetisi untuk menyoroti kekuatan seseorang.

Wushu Sanda adalah sebuah metode pertempuran modern dan olahraga

dipengaruhi oleh tinju Cina tradisional, metode gulat Cina disebut Shuai jiao dan

teknik bergulat Cina seperti Chin Na yang memiliki semua aspek tempur dari


(12)

2

atas beberapa kelas. Sanda di mainkan oleh dua orang dan terbagi atas dua sudut

yaitu sudut merah dan sudut hitam.

Di Indonesia sebenarnya Wushu sudah lama dikenal dengan istilah

kunthuw, akan tetapi barulah tanggal 10 November 1992 KONI pusat meresmikan berdirinya Pengurus Besar Wushu Indonesia ( PBWI ) yang merupakan wadah

bagi seluruh perguruan kunthuw Indonesia.

Di Provinsi Sumatera Utara , sudah terbentuk beberapa Sasana Wushu

Sanda. Salah satunya Sasana yang berdiri di daerah Pematang Siantar yaitu

Wushu Sanda Sasana Kampung Karo. Pada awalnya Wushu Sanda Sasana

Kampung Karo Pematang Siantar ini didirikan oleh P.Teladan Tarigan di

Pematangsiantar, Sumatera utara, Indonesia.

Wushu Sanda Sasana Kampung Karo Pematang Siantar diasuh oleh

pelatih Yeyen Sitohang dan Bactiar Sitorus yang telah banyak melahirkan

pewushu junior dan senior yang selalu mewakili Sumatera Utara pada kejuaraan

tingkat Nasional. Pelatih Yeyen Sitohang bahkan telah mengikuti pelatihan pelatih

Nasional.

Baru- baru ini Wushu Sanda Sasana Kampung Karo Pematang Siantar

mengikuti seleksi kota untuk perwakilan Kejurda Wushu (Tarung Bebas) yang

dilaksanakan pada tanggal 21 Desember 2012 tepatnya di GOR Pematang Siantar.

Wushu Sanda Sasana Kampung Karo Pematang siantar menurunkan 5 Atlet

junior dalam mengikuti kompetisi tersebut. Namun, pada kompetisi tersebut Atlet

Wushu Sanda Sasana Kampung Karo tidak mempunyai penampilan yang


(13)

3

maupun ronde ke-3 tidak jarang Atlet yang menyerah sebelum bel pertandingan

selesai dibunyikan.

Dari hasil wawancara dengan pelatih pada tanggal 23 Desember 2012

tepatnya di tempat latihan di Sasana Kampung Karo, peneliti bertanya :“ Kenapakah Atlet yang bertanding pada seleksi kota tersebut tidak memiliki

penampilan yang maksimal sehingga tidak ada satu pun Atlet yang lolos untuk

mengikuti Kejurda yang akan dilaksanakan di Medan ? Pelatih mengatakan bahwa

mungkin salah satu faktor yang menyebabkan Atlet tersebut tidak lolos untuk

Kejurda dikarenakan terdapat masalah kondisi fisik Atlet Wushu Sanda Sasana

Kampung Karo Pematang Siantar. Pelatih mengatakan bahwa beberapa latihan

yang dilakukan sebelum mengikuti kejuaran ini hanya berupa latihan teknik

bertarung.

Dalam usaha mencapai prestasi yang baik dalam olahraga beladiri, Atlet

harus memiliki kondisi fisik yang baik, karena fisik merupakan modal dasar

dalam mencapai keterampilan yang optimal. Tanpa adanya kondisi fisik yang

baik dari seseorang berarti akan sulit untuk memberikan penampilan yang

maksimal.

Menurut M . Sajoto (1988 : 3) , “ Salah satu faktor penentu dalam mencapai prestasi olahraga adalah terpenuhnya komponen fisik, yang terdiri dari

kekuatan, kecepatan, kelincahan dan koordinasi, daya tahan otot, daya tahan kerja

jantung dan paru –paru, kelenturan, keseimbangan, ketepatan dan kesehatan untuk berolahraga. Dari beberapa komponen yang mempengaruhi kualitas fisik

yang telah disebutkan diatas, kekuatan, kecepatan, kelincahan dan koordinasi,


(14)

4

akan dijadikan fokus utama dalam latihan, dimana aspek tersebut berperan

penting dalam pencapaian kondisi fisik yang baik sehingga untuk melatih aspek

tersebut yaitu dengan cara memberikan metode latihan sirkuit dalam penelitian

ini.

Berdasarkan uraian dilatar belakang masalah, peneliti tertarik untuk

melakukan penelitian tentang : Upaya Meningkatkan Kondisi Fisik Atlet Wushu

Sanda Putera Junior Melalui Latihan Cirkuit Training Di Sasana Kampung Karo Pematang Siantar Tahun 2013 “. Maka diberikan tindakan latihan circuit training untuk memperbaiki kondisi fisik atlet putra junior pada Wushu Sanda Sasana Kampung Karo Pematang Siantar.

Data Hasil Tes Observasi pendahuluan Atlet Putra Junior Wushu Shansou Sasana Kampung Karo Pematang Siantar 2012.

No Nama / Umur Shuttle Run

Sit Up Squat Jump

Push Up

Back Up Sprint 50 meter

Konversi Nilai

1 Sahabat P Purba/ 16 Tahun

18, 8 29 30 20 22 9,5 Kurang

2 Ade Putra B/ 16 Tahun

17,5 28 34 22 28 8,7 Sedang

3 Rizky B / 17 tahun

17,1 30 45 16 27 8,5 Sedang

4 Sardoyono / 16 Tahun

17,6 34 42 20 30 8,9 Sedang

5 Gio gom / 17 Tahun


(15)

5

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah maka dapat diidentifikasi masalah sebagai

berikut : Apakah latihan sirkuit dapat meningkatkan hasil kondisi Fisik Atlet

Wushu Sanda Putera Junior Di Sasana Kampung Karo Pematang Siantar Tahun

2013 ? faktor – faktor apa saja yang mempengaruhi hasil kondisi Fisik Altet Wushu Sanda Putera Junior Di Sasana Kampung Karo Pematang Siantar Tahun

2013? Metode apakah yang dapat meningkatkan hasil kondisi Fisik Altet Wushu

Sanda Putera Junior Di Sasana Kampung Karo Pematang Siantar Tahun 2013?

Berapa besarkah peningkatan hasil kondisi Fisik Altet Wushu Sanda Putera

Junior Di Sasana Kampung Karo Pematang Siantar Tahun 2013? Apakah dengan

program latihan yang baik sudah dapat meningkatkan hasil kondisi Fisik Altet

Wushu Sanda Putera Junior Di Sasana Kampung Karo Pematang Siantar Tahun

2013 ?.

Diduga masih banyak lagi pertanyaan – pertanyaan lain yang apa bila diungkapkan dan diteliti satu persatu akan menujukan pengaruhnya terhadap

peningkatan hasil kondisi Fisik Altet Wushu Sanda Putera Junior Melalui Latihan

Cirkuit Training Di Sasana Kampung Karo Pematang Siantar Tahun 2013?

C. Pembatasan Masalah

Untuk menghindari adanya penafsiran yang terlalu luas dalam penelitian

ini perlu dibuat batasan untuk mengarahkan bahasan kemasalah yang menjadi

sasaran dari penelitian. Adapun yang menjadi batasan dalam penelitian ini

adalah: Upaya peningkatan Kondisi Fisik Melalui Latihan Circuit Training Pada

Atlet Wushu Sanda Putera Junior Melalui Latihan Cirkuit Training Di Sasana


(16)

6

D. Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian pada latar belakang masalah dirumuskan permasalahan yang akan diteliti sebagai berikut : Apakah metode latihan sirkuit dapat

meningkatkan kondisi Fisik Atlet Wushu Sanda Putera Junior Di Sasana

Kampung Karo Pematang Siantar Tahun 2013 ?

E. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan penelitian ini adalah untuk menemukan informasi

permasalahan yang telah dikemukakan di atas, yaitu untuk mengetahui seberapa

besar peningkatan yang di dapat setelah menggunakan metode latihan sirkuit

terhadap hasil kondisi Fisik Altet Wushu Shansou Putera Junior di Sasana

Kampung Karo Pematang Siantar Tahun 2013 .

F. Manfaat Penelitian

Adapun manfaat penelitian yang diharapkan dalam penelitian ini adalah

sebagai berikut :

1. Sebagai masukan bagi Pelatih yang melatih Wushu Sanda Sasana Kampung

Karo Pematang Siantar Tahun 2013, tentang bentuk latihan kondisi fisik

dalam meningkatkan kondisi fisik atlet.

2. Menjadi bahan masukan bagi atlet yang mengikuti latihan Wushu Sanda

Sasana Kampung Karo Pematang Siantar Tahun 2013 dalam latihan sehingga

dapat meningkatkan prestasinya.

3. Bagi peneliti, hasil penelitian ini dapat memperkaya ilmu pengetahuan

keolahragaan dan juga sebagai masukan kepada para peneliti selanjutnya


(17)

7

4. Mengetahui permasalahan yang ada di Wushu Sanda Putera Junior Sasana

Kampung Karo Pematang Siantar Tahun 2013 untuk meningkatkan Prestasi


(18)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Sebagai kesimpulan dalam penelitian ini adalah latihan circuit training memberikan

pengaruh yang siknifikan terhadap peningkatan kondisi fisik pada atlet Wushu Sanda Putra

Junior Sasana Kampung Karo Pematang Siantar Tahun 2013. Nilai rata - rata atlet pada tes

awal adalah 53,33 (Cukup), pada siklus I nilai rata – rata atlet meningkat menjadi 75,33 ( Baik).

B. Saran

Berdasarkan hasil penelitian serta pembahasan yang telah dibuat, maka peneliti

menyarankan :

1. Agar pelatih Wushu Sanda lebih meningkatkan kualitas kondisi fisik atlet latihan

circuit training.

2. Agar hasil penelitian dapat menjadi bahan acuan bagi peneliti selanjutnya, terutama

yang membahas olahraga beladiri Wushu Sanda, khususnya pada kondisi fisik atlet.

3. Agar Guru Olahraga memberikan latihan Circuit Training dalam meningkatkan

kondisi fisik siswa/i.


(1)

maupun ronde ke-3 tidak jarang Atlet yang menyerah sebelum bel pertandingan selesai dibunyikan.

Dari hasil wawancara dengan pelatih pada tanggal 23 Desember 2012 tepatnya di tempat latihan di Sasana Kampung Karo, peneliti bertanya :“ Kenapakah Atlet yang bertanding pada seleksi kota tersebut tidak memiliki penampilan yang maksimal sehingga tidak ada satu pun Atlet yang lolos untuk mengikuti Kejurda yang akan dilaksanakan di Medan ? Pelatih mengatakan bahwa mungkin salah satu faktor yang menyebabkan Atlet tersebut tidak lolos untuk Kejurda dikarenakan terdapat masalah kondisi fisik Atlet Wushu Sanda Sasana Kampung Karo Pematang Siantar. Pelatih mengatakan bahwa beberapa latihan yang dilakukan sebelum mengikuti kejuaran ini hanya berupa latihan teknik bertarung.

Dalam usaha mencapai prestasi yang baik dalam olahraga beladiri, Atlet harus memiliki kondisi fisik yang baik, karena fisik merupakan modal dasar dalam mencapai keterampilan yang optimal. Tanpa adanya kondisi fisik yang baik dari seseorang berarti akan sulit untuk memberikan penampilan yang maksimal.

Menurut M . Sajoto (1988 : 3) , “ Salah satu faktor penentu dalam mencapai prestasi olahraga adalah terpenuhnya komponen fisik, yang terdiri dari kekuatan, kecepatan, kelincahan dan koordinasi, daya tahan otot, daya tahan kerja jantung dan paru –paru, kelenturan, keseimbangan, ketepatan dan kesehatan untuk berolahraga. Dari beberapa komponen yang mempengaruhi kualitas fisik yang telah disebutkan diatas, kekuatan, kecepatan, kelincahan dan koordinasi, daya tahan otot, daya tahan kerja jantung, kelenturan, keseimbangan, ketepatan,


(2)

akan dijadikan fokus utama dalam latihan, dimana aspek tersebut berperan penting dalam pencapaian kondisi fisik yang baik sehingga untuk melatih aspek tersebut yaitu dengan cara memberikan metode latihan sirkuit dalam penelitian ini.

Berdasarkan uraian dilatar belakang masalah, peneliti tertarik untuk melakukan penelitian tentang : Upaya Meningkatkan Kondisi Fisik Atlet Wushu Sanda Putera Junior Melalui Latihan Cirkuit Training Di Sasana Kampung Karo Pematang Siantar Tahun 2013 “. Maka diberikan tindakan latihan circuit training untuk memperbaiki kondisi fisik atlet putra junior pada Wushu Sanda Sasana Kampung Karo Pematang Siantar.

Data Hasil Tes Observasi pendahuluan Atlet Putra Junior Wushu Shansou Sasana Kampung Karo Pematang Siantar 2012.

No Nama / Umur Shuttle Run

Sit Up Squat Jump

Push Up

Back Up Sprint 50 meter

Konversi Nilai

1 Sahabat P Purba/ 16 Tahun

18, 8 29 30 20 22 9,5 Kurang

2 Ade Putra B/ 16 Tahun

17,5 28 34 22 28 8,7 Sedang

3 Rizky B / 17 tahun

17,1 30 45 16 27 8,5 Sedang

4 Sardoyono / 16 Tahun

17,6 34 42 20 30 8,9 Sedang

5 Gio gom / 17 Tahun


(3)

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah maka dapat diidentifikasi masalah sebagai berikut : Apakah latihan sirkuit dapat meningkatkan hasil kondisi Fisik Atlet Wushu Sanda Putera Junior Di Sasana Kampung Karo Pematang Siantar Tahun 2013 ? faktor – faktor apa saja yang mempengaruhi hasil kondisi Fisik Altet Wushu Sanda Putera Junior Di Sasana Kampung Karo Pematang Siantar Tahun 2013? Metode apakah yang dapat meningkatkan hasil kondisi Fisik Altet Wushu Sanda Putera Junior Di Sasana Kampung Karo Pematang Siantar Tahun 2013? Berapa besarkah peningkatan hasil kondisi Fisik Altet Wushu Sanda Putera Junior Di Sasana Kampung Karo Pematang Siantar Tahun 2013? Apakah dengan program latihan yang baik sudah dapat meningkatkan hasil kondisi Fisik Altet Wushu Sanda Putera Junior Di Sasana Kampung Karo Pematang Siantar Tahun 2013 ?.

Diduga masih banyak lagi pertanyaan – pertanyaan lain yang apa bila diungkapkan dan diteliti satu persatu akan menujukan pengaruhnya terhadap peningkatan hasil kondisi Fisik Altet Wushu Sanda Putera Junior Melalui Latihan Cirkuit Training Di Sasana Kampung Karo Pematang Siantar Tahun 2013?

C. Pembatasan Masalah

Untuk menghindari adanya penafsiran yang terlalu luas dalam penelitian ini perlu dibuat batasan untuk mengarahkan bahasan kemasalah yang menjadi sasaran dari penelitian. Adapun yang menjadi batasan dalam penelitian ini adalah: Upaya peningkatan Kondisi Fisik Melalui Latihan Circuit Training Pada Atlet Wushu Sanda Putera Junior Melalui Latihan Cirkuit Training Di Sasana Kampung Karo Pematang Siantar Tahun 2013.


(4)

D. Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian pada latar belakang masalah dirumuskan permasalahan yang akan diteliti sebagai berikut : Apakah metode latihan sirkuit dapat meningkatkan kondisi Fisik Atlet Wushu Sanda Putera Junior Di Sasana Kampung Karo Pematang Siantar Tahun 2013 ?

E. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan penelitian ini adalah untuk menemukan informasi permasalahan yang telah dikemukakan di atas, yaitu untuk mengetahui seberapa besar peningkatan yang di dapat setelah menggunakan metode latihan sirkuit terhadap hasil kondisi Fisik Altet Wushu Shansou Putera Junior di Sasana Kampung Karo Pematang Siantar Tahun 2013 .

F. Manfaat Penelitian

Adapun manfaat penelitian yang diharapkan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Sebagai masukan bagi Pelatih yang melatih Wushu Sanda Sasana Kampung Karo Pematang Siantar Tahun 2013, tentang bentuk latihan kondisi fisik dalam meningkatkan kondisi fisik atlet.

2. Menjadi bahan masukan bagi atlet yang mengikuti latihan Wushu Sanda Sasana Kampung Karo Pematang Siantar Tahun 2013 dalam latihan sehingga dapat meningkatkan prestasinya.

3. Bagi peneliti, hasil penelitian ini dapat memperkaya ilmu pengetahuan keolahragaan dan juga sebagai masukan kepada para peneliti selanjutnya yang ada hubunganya dengan masalah ini.


(5)

4. Mengetahui permasalahan yang ada di Wushu Sanda Putera Junior Sasana Kampung Karo Pematang Siantar Tahun 2013 untuk meningkatkan Prestasi atlet.


(6)

42

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Sebagai kesimpulan dalam penelitian ini adalah latihan circuit training memberikan pengaruh yang siknifikan terhadap peningkatan kondisi fisik pada atlet Wushu Sanda Putra Junior Sasana Kampung Karo Pematang Siantar Tahun 2013. Nilai rata - rata atlet pada tes awal adalah 53,33 (Cukup), pada siklus I nilai rata – rata atlet meningkat menjadi 75,33 ( Baik).

B. Saran

Berdasarkan hasil penelitian serta pembahasan yang telah dibuat, maka peneliti menyarankan :

1. Agar pelatih Wushu Sanda lebih meningkatkan kualitas kondisi fisik atlet latihan circuit training.

2. Agar hasil penelitian dapat menjadi bahan acuan bagi peneliti selanjutnya, terutama yang membahas olahraga beladiri Wushu Sanda, khususnya pada kondisi fisik atlet. 3. Agar Guru Olahraga memberikan latihan Circuit Training dalam meningkatkan

kondisi fisik siswa/i.