UPAYA MENINGKATKAN VO2 MAX DENGAN MENGUNAKAN LATIHAN INTERVAL TRAINING PADA ATLET SEKOLAH SEPAKBOLA (SSB) DOLOKSANGGUL JUNIOR HUMBANG HASUNDUTAN USIA–16 TAHUN 2013.
UPAYA MENINGKATKAN VO2 MAX DENGAN MENGUNAKAN LATIHAN INTERVAL TRAINING PADA ATLET SEKOLAH
SEPAKBOLA (SSB) DOLOKSANGGUL JUNIOR HUMBANG HASUNDUTAN USIA – 16
TAHUN 2013
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat-Syarat Guna Memperoleh
Gelar Sarjana Pendidikan
Oleh:
ANDIHON SIGALINGGING NIM 608122075
FAKULTAS ILMU KEOLAHRAGAAN UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
(2)
(3)
(4)
ABSTRAK
ANDIHON SIGALINGGING Upaya Meningkatkan Vo2 Max Dengan Mengunakan Latihan Interval Training Pada Atlet Sekolah Sepakbola (SSB) Doloksanggul Junior Humbang Hasundutan Usia–16 Tahun 2013
(Pembimbing: BAKTI SITEPU)
Skripsi : Fakultas Ilmu Keolahragaan UNIMED 2013
Latar belakang masalah dalam penelitian ini adalah atlet Sekolah Sepakbola Doloksanggul Junior Humbang Hasundutan tahun 2013 memiliki daya tahan atau
VO2 Max yang kurang baik. Hal ini disebabkan kurangnya hitungan atau
pengulangan pada saat latihan dengan yang diterapkan diprogram latihan, kurangnya bentuk–bentuk latihan yang dapat meningkatkan daya tahan atau VO2 Max atlet, kurangnya perhatian pelatih terhadap atlet yang tidak konsentrasi atau kurang serius pada waktu latihan khusunya saat berlatih daya tahan. Penelitian ini
bertujuan untuk meningkatkan VO2 Max pada atlet Sekolah Sepakbola
Doloksanggul Junior Humbang Hasundutan tahun 2013.
Lokasi penelitian ini dilaksanakan di Lapangan Sekolah Sepakbola Doloksanggul Junior Humbang Hasundutan tahun 2013 dengan jumlah populasi terdiri dari (15) orang, 15 orang kategori usia 16 tahun dan sampel diambil berdasarkan teknik random sampling yaitu keseluruhan dari atlet kategori usia 16 tahun tersebut. Semua sampel mendapatkan waktu serta perlakuan yang sama, yaitu 3 minggu dengan frekuensi latihan 15 (lima belas) kali pertemuan dengan lama latihan yaitu 2 jam.
Instrument yang digunakan adalah tes Balke/lari 15 menit menggunakan
Stopwatch berdasarkan indikator penilaian yang telah ditentukan dan untuk
analisa data yang digunakan adalah dengan perhitungan persentase. Dari hasil analisa data tes awal dapat dilihat bahwa kemampuan VO2 Max atlet masih dalam kategori sedang. Dari 15 atlet hanya ada 2 atlet (13.33%) yang telah mencapai kategori baik atau telah melampaui target, sedangkan 13 atlet (86.67%) belum mencapai target dan dalam kategori sedang. Dengan nilai rata-rata hasil VO2 Max
(5)
dalam melakukan tes Balke secara klasikal sudah meningkat. Dari 15 atlet terdapat 11 atlet (73.33%) yang telah mencapai ketuntasan latihan sedangkan 4 atlet (26.67%) belum mencapai ketuntasan latihan. Dengan nilai rata-rata VO2 Max atlet 53,058 ml.kg/min. Berdasarkan hal itu maka dapat ditarik kesimpulan bahwa program latihan Interval Training dapat meningkatkan VO2 Max pada atlet
Sekolah Sepakbola Doloksanggul Junior Humbang Hasundutan U-16 tahun 2013, dan hal ini telah terbukti kebenarannya secara ilmiah.
(6)
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan terlebih dahulu kepada kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas berkat, atas rahmat dan karunianya sehingga penulis dapat menyelesaikan studi ini sebagai mana yang diharapkan. Skripsi ini dibuat untuk memenuhi sebagaian syarat penyelesaian perkuliahan dan untuk memperoleh gelar Serjana Pendidikan di Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri Medan. Demikian juga kepada dosen yang telah membingbing saya sehingga
skipsi yang berjudul Upaya Meningkatkan VO2 MAX Dengan Menggunakan
Latihan Interval Training Pada Atlet Sekolah Sepakbola SSB D’ Junior Humbanh Hasundutan U-16 Tahun 2013.
Selama dalam penulisan skripsi ini tentu saja penulis tidak terlepas dari bantuan bingbingan dan arahan dari berbagai pihak. Oleh karena itu pada kesempatan ini penulis menyampaikan rasa terimakasi yang sebesar-besarnya kepada:
1. Bapak Prof. Dr. Ibnu Hajar, M. Si, selaku Rektor UNIMED serta para
Pembantu Rektor UNIMED.
2. Bapak Drs. Basyaruddin Daulay, M. Kes selaku Dekan Fakultas Ilmu
Keolahragaan UNIMED serta para Pembantu Dekan FIK UNIMED.
3. Bapak Drs. Zulfan Heri, M.Pd, selaku ketua jurusan Pendidikan Kepelatihan Olahraga FIK UNIMED, dan Bapak Drs. Nono Hardinoto, M.Pd sebagai sekertaris jurusan Pendidikan Kepelatihan Olahraga FIK UNIMED.
(7)
4. Bapak Drs. H. Bakti Sitepu selaku pembimbing Skripsi yang selama ini telah membimbing saya dalam penyelesaian skripsi ini.
5. Penulis juga bertrimakasih kepada Bapa/ Ibu penguji yang telah memberikan arahan dan masukan dalam penyelesaian skripsi penulis.
6. Seluruh Bapak/Ibu dosen dan staf pegawai Jurusan Pendidikan Kepelatihan Olahraga yang banyak membantu penulis.
7. Penulis juga bertrimakasih kepada pelatih dan staf di SSB D’ Junior
Doloksanggul yang telah membrikan tempat dan kesediaanya menerima penulis untuk penelitian dalam menyelesaikan skripsi penulis.
8. Terkhusus Penulis Ucapkan kepada Ayahanda Maringan Sigalingging dan
Ibunda Rumeni Manalu atas segala perhatian, bimbingan dan doanya kepada penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.
9. Teristimewa juga untuk saudara kandung penulis yakni, Parlin
Sigalingging(abang) Lenny Simamora (kakak ipar) Berlinar Sigalingging (kakak) Lusrida Sigalingging (kakak) yang teleh memberikan motifasi,doa dan material sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan baik. Trimaksih juga penulis ucapkan kepada seluruh keluarga penulis yang selalu mendukung dan medoakan penulis dan terimaksi banyak penulis ucapkan kepada orang yang saya cintai Deliwanti Simatupang yang telah memberikan motivasi dan selalu menemani penulis saat terjatuh dan membangkitkan penulis, agar tetap semangat dan terus berjuang dalam menyelesaikan skripsi ini dan jangan menyerah.
10. Buat Seluruh Anggota Parsada UNIMED (Persatuan Anak Doloksanggul),
Kepada adekan penulis Soritua Sinaga dan best friend Ronal Sinaga Dan Akosna (Anak kos Naibaho) yang memberikan saya dukungan dan Doa.
(8)
Semoga segala kebaikan Bapak/Ibu dan semua pihak yang telah membantu dalam penyelesaian skripsi ini akan mendapat balasan kebaikan dari Tuhan YME.
Akhir kata penulis menyadari skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu penulis mengharapakan saran dan kritik yang membangun demi kesempurnaan skripsi ini. Semoga dengan selesainya skripsi ini dapat berguna dan bermamfaat bagi penulis, pada umumnya bagi semua pembaca.
Medan, Januari 2013 Penulis,
Andihon Sigalingging Nim. 608122075
(9)
DAFTAR ISI
Hal
ABSTRAK ... i
KATA PENGANTAR ... iii
DAFTAR ISI ... vi
DAFTAR TABEL ... viii
DAFTAR GAMBAR ... ix
DAFTAR LAMPIRAN ... x
BAB I PENDAHULUAN
... 1A. Latar Belakang Masalah ... 1
B. Identifikasi Masalah ... 9
C. Pembatasan Masalah………... 9
D. Rumusan Masalah ... 9
E. Tujuan Penelitian ... 10
F. Manfaat Penelitian ... 10
BAB II LANDASAN TEORITIS ... 11
A. Karangka tioritis ... 11
1. Hakikat Sepakbola ... 11
2. Hakikat VO2 MAX ... 13
3. Hakikat Latihan ... 18
4. Hakikat Interval Training ... 22
B. Kerangka Berpikir ... 25
(10)
BAB III METODOLOGI PENELITIAN ... 27
A. Setting Penelitian ... 27
1. Lokasi Penelitian ... 27
2. Waktu Penelitian ... 27
B. Subjek Penelitian ... 27
C. Sumber Data ... 28
D. Analisis Data ... 28
E. Proses Penelitian ... 30
F. Instrumen Penelitian ... 33
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 38
A.Deskripsi Data Penelitian ... 38
1.Hasil Data Siklus I ... 38
a.Analisi Data Pre-Test ... 40
b. Analisis Data Siklus I……….43
B.Pembahasan Hasil Penelitian ... 47
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 50
A.Kesimpulan ... 50
B.Saran ... 50
(11)
DAFTAR TABEL
Tabel 1.1 Tes awal VO2 MAX Sekolah Sepakbola Doloksanggul Junior ... 5
Tabel 2.1 Norma penilaian VO2 MAX ... 6
Tabel 2.2 Latihan Interval Training Lama Latihan Jarak Jauh ... 24
Tabel 2.3 Latihan Interval Training Cepat Latihan Jarak Dekat ... 25
Tabel 3.1 Data Tes awal VO2 MAX ... 32
Tabel 3.2 Norma penilayan VO2 MAX ... 36
Tabel 4.1 Data tes awal ... 39
Tabel 4.2 Data penghitungan pre test ... 41
Tabel 4.3 Diskripsi pre test ... 42
Tabel 4.4 Data Post test VO2 MAX Atlet SSB D’ Junior ... 43
(12)
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Lapangan Sepakbola ... 12
Gambar 2.2 Pembebanan Latihan ... 20
Gambar 3.1 Skema Siklus Penelitian ... 33
Gambar 4.1 Gambar diagram pre test ... 42
Gambar 4.2 Gambar diagram target VO2 MAX pada pre test ... 43
Gambar 4.3 Gambar diagram nilai siklus I ... 46
(13)
DARTAR LAMPIRAN
Lampiran
1. Program Latihan ... 53
2. Pelaksanaan Program Latihan ... 54
3. Lembaran Observasi Atlet... 59
4. Lembaran Observasi Peneliti ... 74
5. Lembaran Absensi Atlet ... 76
6. Faktor-Faktor Pendukung Keberhasilan Metode latihan ... 77
7. Penghitungan Tes Awal VO2 MAX atlet SSB D’ Junior ... 78
8. Perhitungan Klasikal Tes Awal ... 81
9. Penghitungan Tes Awal VO2 MAX Atlet Seekolah Sepakbola D’ junior ... 82
10. Penghitungan Ketuntasan Klasikal Siklus I ... 85
(14)
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah
Salah satu bagian dari peningkatan kualitas hidup manusia adalah pembinaan dan pengembangan olahraga, dimana kualitas olahraga yang di arahkan menuju kepada kesehatan jasmani dan rohani masyarakat serta di tunjukkan kepada pembentukan watak dan keperibadian, disiplin dan sportivitas yang tinggi. Selain itu prestasi olahraga dapat membangkitkan rasa kebangsaan yang tinggi, sehingga olahraga memiliki peranan yang cukup vital dalam pembentukan karakter suatu bangsa, seperti cabang olahraga sepakbola.
Sepakbola adalah salah satu permainan beregu yang masing-masing terdiri atas 11 (sebelas) pemain yang satu diantaranya adalah penjaga gawang, Hampir seluruh permainan dimainkan dengan kaki, namun kadangkala menggunakan kepala dan dada. Khususnya penjaga gawang diperbolehkan menggunakan tangan dan lengan di daerah kotak enam belas meter atauarea terlarang. Permainan sepakbola dapat dimainkan di lapangan terbuka dan lapangan tertutup yang dimainkan oleh semua kalangan usia. Sepakbola merupakan olahraga yang kompleks dari segi kegiatannya. Seorang pemain sepakbola dapat bermain sepakbola dengan baik apabila menguasai tehnik dasar dasar permainan dengan baik.
Seperti yang dikemukakan oleh Remy Muchtar (1989 : 14) kemampuan menguasai permainan sepakbola adalah: menendang bola, menahan bola, menyundul bola, menggiring bola, merebut bola, melempar bola, dan tehnik-tehnik penjaga gawang, tehnik-tehnik-tehnik-tehnik dasar tersebut harus dikuasai dikuasai olah
(15)
seorang pemain sepakbola untuk menguasai tehnik dasar tersebut seorang pemain sepakbola harus memiliki kondisi fisik yang baik.
Sepakbola adalah salah satu dari sekian banyak cabang olahraga yang pelaksanaannya memerlukan komponen kondisi fisik, adapun komponen komponen kondisi fisik menurut Sajoto (1988:57) bahwa komponen kondisi fisik terdiri dari : 1.Kekuatan 2.Daya tahan 3.Daya ledak 4.kecepatan 5.Keseimbangan 6.Kelincahan 7. Koordinasi 8.Kelentukan 9.Ketepatan, dan 10.Reaksi dari semua komponen diatas sangat berperan untuk atlet sepakbola dalam melakukan setiap tehnik – tehnik dasar sepakbola.
Dalam sepakbola untuk melaksanakan teknik–teknik dasar sepakbola tersebut tentu sangat memerlukan unsur- unsur kondisi fisik termasuk daya tahan (VO2 Max) yang baik,agar tehnik-tehnik tersebut dapat dilakukan dengan maksimal. Seperti yang dikatakan Harsono (1988:155) VO2 Max merupakan salah satu unsur penting dari keseluruhan unsur kondisi fisik yang dibutuhkan atlet, karena VO2
Max merupakan keadaan atau kondisi tubuh yang mampu untuk bekerja dalam
waktu yang lama tanpa mengalami kelelahan yang berlebihan setelah melakukan pekerjaan atau aktifitas.
Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi dewasa ini membawa dampak dalam berbagai kehidupan termasuk olahraga. Khususnya cabang olahraga sepakbola yang mengalami kemajuan yang sangat pesat, sehingga perkembangan ini mendorong para pembina dan pelatih olahraga bekerja lebih efektif dalam mencari serta membina calon-calon olahragawan yang berbakat yaitu berdirinya
(16)
sekolah sepakbola di setiap daerah di Indonesia khususnya di di Humbang Hasundutan salah satunya sekolah sepakbola Doloksanggul Junior.
Sekolah Sepakbola Doloksanggul Junior adalah salah satu dari sekian banyak SSB yang ada di Humbang Hasundutan. Sekolah Sepakbola Doloksanggul ini dilatih oleh Pelatih Marfan Lumbanbatu Spd. Sekolah Sepakbola ini sudah banyak mengalami perkembangan dan telah banyak mengikuti pertandingan sepakbola, dan tidak tanggung-tanggung sebagian besar atlet Sekolah Sepakbola Doloksanggul ini menjadi pemain Divisi III Nasional membawa Kabupaten Humbang Hasundutan yang dilaksanakan di Asahan, namun pada saat itu atlet Sekolah Sepakbola Doloksanggul belum bisa berbuat banyak karena mereka harus menelan kekalahan di putaran pertama, seiring dengan kekalahan yang dialami oleh tim sepakbola Humbang Hasundutan. Maka dilakukanlah pelatihan yang terus-menerus kepada atlet terutama pada atlet Sekolah Sepakbola Doloksanggul Junior.
Berdasarkan hasil wawancara dengan pelatih Sekolah Sepakbola Doloksanggul yaitu pelatih Marfan Lumbanbatu pada tanggal 25 agustus 2012 bahwa Sekolah Sepakbola Doloksanggul Junior ini mempunyai banyak atlet yang di kategorikan dengan usia yaitu U- 10 -13, U- 14-15, U- 16 dan dari hasil wawancara tersebut penulis mendapatkan imformasi bahwa atlet yang usia 16 tahun ada sekitar 15 orang, dan di mana latihan dilakukan sebanyak 5 kali dalam satu minggu. Tujuan dari Sekolah Sepakbola Doloksanggul Junior ini adalah bukan hanya untuk melatih anak-anak untuk mampu bermain sepakbola dan juga
(17)
sebagai bibit atlet masa depan Humbang Hasundutan yang mampu bersaing hingga keluar Humbang Hasundutan.
Namun bukan berarti Sekolah Sepakbola Doloksanggul Junior tidak punya masalah,seperti yang di katakan oleh pelatih marfan saat wawancara, beliau mengatakan disetiap atlet Sekolah Sepakbola Doloksanggul Junior melakukan ujicoba melawan sekolah sepakbola lain selalu kebobolan bahkan dari sekian banyak uji coba yang di lakukan kebanyakan mengalami kekalahan. gol tersebut terjadi di menit-menit akhir pertandingan dan gol tersebut terjadi akibat kesalah pemain seperti kesalah passing bola,kontrol bola yg tidak bagus bahkan kebanyakan atlet sekolah sepakbola Doloksanggul Junior tersebut kalau sudah di menit-menit ahir mereka tidak bisa lagi berlari, karena jelas kita ketahui bahwasanya daya tahan seorang atlet sangat berpengaruh terhadap konsentrasi dan mental atlet. Dari hasil tersebut pelatih dan penulis melakukan tes awal untuk mengetahui lebih jelas permasalah yang ada di sekolah sepakbola Doloksanggul Junior tersebut yaitu dengan menggunakan tes Balke atau lari 15 menit.
(18)
Tabel.1 Data Tes Awal VO2 MAX Atlet Sekolah Sepakbola Doloksanggul Junior Humbanghasundutan.
NO. Nama Tempat,
tanggal lahir
Lama Latihan
Lari 15 Menit( Lutan, dkk) Jarak tempuh (meter) VO2 MAX Ketera ngan
1. Maju
simanullang
Sihite, 21 September,
1996
4 Tahun 3455 (50,041ml
.kg/min) Sedang
2. Roberto
simamora
Hutaraja, 22 oktober,
1996
4 Tahun 3789 (53,872ml
.kg/min) baik
3. Jevigusti
manalu
Purba, 26 September,
1996
3 Tahun 3395 (49,353ml
.kg/min) sedang
4. Kristovel
sihite
Sirisirisi 30, Agustus,
1996
3 Tahun 3695 (52,550ml
.kg/min) sedang
5. Batara
simanullang
Matiti, 9 September,
1996 5 Tahun 3763
(52,182ml
.kg/min) sedang
6. Yoko
simamora
Pasar baru, 21 Desember,
1996
5 Tahun 3665 (52,334ml
.kg/min) sedang
7. Yan riski
tobing
Lbn tobing, 16 Agustus,
1996
5 Tahun 3595 (51,648ml
.kg/min) baik
8. Ramses
Pangaloan,19 September,
1996
3 Tahun 3560 (51,245ml
.kg/min) sedang
9. Jefri
sihotang
Pasaribu, 21 November,
1996
3 Tahun 3670 (52,506ml
.kg/min) sedang
10. Ebenejer
munthe
Janji, 27 November,
1996
4 Tahun 3390 (49,296ml
(19)
11. Andi purba
Purba dolok,6 Desember,
1996
5 Tahun 3402 (49,433ml
.kg/min) Sedang
12.
Briston
Sihite1, 10 Desember,
1996 4 Tahun 3556
(51,648ml
.kg/min) sedang
13. Morrow
situmorang
Lumban hariara, 8
Oktober, 1996
4 Tahun 3790 (53,882ml
.kg/min) sedang
14. Samuel
manalu
Purba Manalu, 7 November,
1996
5 Tahun 3670 (52,506ml
.kg/min) sedang
15. Davit sihite
Sihite2, 28 Oktober,
1996
4 Tahun 3544 (51,061ml
.kg/min) sedang
Kategori
Nilai
Putra Putri
Sempurna >59 >53
Baik Sekali 56 - 58 42 – 52
Baik 53 - 55 45 – 47
Sedang 50 - 52 43 – 44
Kurang < 49 < 43
(20)
Setelah peneliti melakukan tes awal pada atlet sekolah sepakbola dengan menggunakan alat ukur tes Balke atau lari dengan 15 menit, maka Nampak jelas
bahwasanya sekolah sepakbola doloksanggul junior memiliki masalah VO2
MAXdengan persentase yang masuk kategori kurang tidak ada atau 0%, kategori sedang 13 orang atau 86,7%, dan kategori baik ada 2 orang atau 13,3%, kategori baik sekali tidk ada atau 0%, dan kategori sempurna tidak ada atau 0%.
Berdasarkan hasil tes awal dan hasil wawancara diatas peneliti menyimpulkan bahwa VO2 Max SSB Doloksanggul Junior masih dalam kategori sedang sehingga masih perlu di tingkatkan karena dalam cabang olahraga
sepakbola VO2 Maxsedang saja melum memenuhi,dimana dalam sepakbola ada
gerkan berlari, lari sprint, jonging, lompat, cast body. maka untuk meningkatkan
VO2 Max atlet sepakbola diperlukan metode yang pas dan tentunya latihan untuk
meningkatkan dan memperbaiki VO2 Max seperti : latihan dengan menggunakan
circuit training, interval training, weight training, farlek, plyometrik. Dalam hal
ini latihan yang dapat meningkatkan VO2 Max atlet Sekola Sepakbola
Doloksanggul Junior salah satunya adalah dengan menggunakan metode interval training, seperti yang dikatakan Harsono(1988:157) interval training sangat dianjurkan oleh pelatih-pelatih terkenal oleh karena hasilnya yang positif terhadap terhadap daya tahan dan stamina.
Berdasarkan penjelasan di atas penulis tertarik untuk melakukan penelitian mengenai upaya peningkatan VO2 Max melalui metode interval training pada atlet Sekolah Sepakbola Doloksanggul Humbang Hasundutan tahun 2013. Penelitian ini di rencanakan pada awal bulan Februari tahun 2013 dan dilakukan di lapangan
(21)
sepak bola Sekolah Sepakbola Doloksanggul Junior dan dilaksanakan selama 1 bulan.
Dengan adanya tes awal tersebut penlatih dan penieliti menyimpulkan bahwa ada masalah yang akan di benahi di tim U- 16 tersebut yaitu kurang nya
VO2 Max (daya tahan) para atlet. Akan tetapi masalah itu bukan tidak bisa dipecahkan.
Maka untuk meningkatkan VO2 Max atlet sepakbola diperlukan metode yang pas dan tentunya latihan untuk meningkatkan dan memperbaiki VO2 Max
seperti : latihan dengan menggunakan circuit training, interval training, weight training, farlek, plyometrik. Dalam hal ini latihan yang dapat meningkatkan VO2 Max atlet SekolahSepakbola Doloksanggul Junior salah satunya adalah dengan
menggunakan metode interval training, seperti yang dikatakan
Harsono(1988:157) interval training sangat dianjurkan oleh pelatih-pelatih terkenal oleh karena hasilnya yang positif terhadap terhadap daya tahan dan stamina.
Berdasarkan penjelasan di atas penulis tertarik untuk melakukan penelitian mengenai upaya peningkatan VO2 Max melalui metode interval training pada atlet Sekolah Sepakbola Doloksanggul Humbang Hasundutan tahun 2013. Penelitian ini di rencanakan pada awal bulan Februari tahun 2013 dan dilakukan di lapangan sepak bola Sekolah Sepakbola Doloksanggul Junior dan dilaksanakan selama 1 bulan.
(22)
B.Identifikasi masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah di uraikan diatas, dapat di identifikasi beberapa masalah sebagai berikut:
1. Faktor apa sajakah yang dapat meningkatkan VO2 MAX atlet SSB’D Junior U-16 Humbang Hasundutan?
2. Bagaimana cara meningkatkan VO2 MAX atlet SSB’D Junior U-16
Humbang Hasundutan?
3. Metode latihan apakah yang dapat meningkatkan VO2 MAX SSB’D Junior
U-16 Humbang Hasundutan?
4. Apakah dengan menggunakan latihan interval training dapat
meningkatkan VO2 MAX atlet SSB’D Junior U-16 Humbang Hasundutan?
C. Pembatasan Masalah
Untuk menghindari intersepsi yang berbeda dan masalah yang lebih luas maka penulis perlu melakukan pembatasan masalah, adapun batas masalah yang akan di teliti adalah: upaya meningkatan VO2 MAX dengan menggunakan latihan interval training pada atlet Sekolah Sepakbola Doloksanggul Junior Humbang Hasundutan U-16 Tahun 2013.
D. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang masalah, identifikasi masalah, pembatasan masalah, maka dapat dirumuskan masalah yang akan diteliti yaitu:
(23)
Bagaimanakah meningkatkan VO2 MAX atlet Sekolah Sepakbola Doloksanggul Junior Humbang Hasundutan U-16 Tahun 2013 dengan menggunakan latihan Interval Training ?
E. Tujuan penelitian
Adapun tujuan penelitian ini adalah untuk meningkatkan VO2 MAX atlet Sekolah Sepakbola Doloksanggul Junior Humbang Hasundutan U-16 Tahun 2013.
F. Manfaat Penelitian
Adapun mamfaat dari penelitian ini adalah:
1. Sebagai bahan masukan bagi pelatih sepakbola untuk meningkatkan VO2 MAX dengan latihan interval training.
2. Sebagai bahan informasi bagi insan olahraga dan mahasiswa olahraga yang akan melakukan penelitian selanjutnya.
3. Sebagai bahan masukan bagi Pembina cabang olahraga sepakbola terutama untuk pelatih sekolah sepakbola Doloksanggul Junior.
(24)
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A.Kesimpulan
Berdasarkan hasil tes awal dapat dilihat bahwa kemampuan VO2 Max atlet masih dalam kategori sedang. Dari 15 atlet hanya ada 2 atlet (13.33%) yang telah mencapai kategori baik atau telah melampaui target, sedangkan 13 atlet (86.67%) belum mencapai target dana dalam kategori sedang. Dengan nilai rata-rata hasil
VO2 Max adalah 51,834 ml.kg/min. Sedangkan pada siklus I dapat dilihat
kemampuan atlet dalam melakukan tes Bilke secara klasikal sudah meningkat. Dari 15 atlet terdapat 11 atlet (73.33%) yang telah mencapai ketuntasan latihan sedangkan 4 atlet (26.67%) belum mencapai ketuntasan latihan. Dengan nilai rata-rata VO2 Max atlet 53,058 ml.kg/min. Berdasarkan hal itu maka dapat ditarik kesimpulan bahwa program latihan Interval Training dapat meningkatkan VO2 Max pada atlet Sekolah Sepakbola Doloksanggul Junior Humbang Hasundutan U-16 tahun 2013.
B.Saran
Berdasarkan kesimpulan diatas, maka dapat dibuat beberapa saran sebagai berikut:
1. Kepada pihak manajemen hendaknya menyediakan program latihan khususnya latihan Interval Training.
2. Kepada pelatih hendaknya selalu memperhatikan dan menjalankan program
(25)
3. Kepada atlet diharapkan berlatih dengan sungguh-sungguh agar hasil latihan mengalami peningkatan.
4. Kepada para teman-teman mahasiswa FIK UNIMED agar dapat mencoba
melakukan Penelitian Tindakan Olahraga (PTO) dengan menggunakan program latihan Interval Training.
5. Kepada para pembaca yang mungkin akan melakukan PTO menggunakan
latihan Interval Training kiranya dapat mencoba dengan materi latihan dan cabang olahraga yang lainnya.
6. Kepada guru olahraga supaya menerapakan program latihan interval training di sekolah dalam cabang olahraga apapun.
(26)
DAFTAR PUSTAKA
Arikonto Suharsimi (2010) Prosedur Penelitian. Jakarta ; PT. Renika Cipta
A.Sarumpaet (1922). Permainan Bola Besar. Depertemen Pendidikan
Dan Kebudayan.
Arikonto Suharsimi (2010) Prosedur Penelitian. Jakarta ; PT. Renika Cipta Bompa,0.tudor(1983).tiory of methodology of training secoun edition
Depertemen Pendidikan Nasional (2003). Kamus besar Indonesia.
Edisi ketiga.Jakarta ; Penerbit Balai Pustaka.
Harsono.(1988). coaching Dan Asfek-Asfek Psikologi Dalam coaching.
Jakarta, CV Tombak Kusuma.
Lutan dkk.(1999). Manusia Dan Olahraga. ITB dan FPOK/IKIP
Bandung.
Lutan dkk.(1999). Sistim Monotoring Evaluasi Dan Pelaporan (SMEP). Jakarta, KONI Pusat
Nurhasan. (1988). Tes Dan Pengukuran Dalam Pendidikan Jasmani.
Direktorat Jenderal Olahraga
Pete (1998) Dasar-dasar Ilmu kepelatiahan , IKIP Semarang Press
Prof. Dr. Syafruddin, M.Pd. (2011) Ilmu Kepelatihan Olahraga Tiori Dan Aplikasi Dalam Pembinaan Olahraga.
Sajoto ,M .(1988). Pembinaan Kondisis Fisik Dalam Olahraga. Jakarta, Depertemen Pendidikan Dan Kebudayaan .
Remy Muchtar (1989). Sepak bola. Medan ; FIK UNIMED.
(1)
sepak bola Sekolah Sepakbola Doloksanggul Junior dan dilaksanakan selama 1 bulan.
Dengan adanya tes awal tersebut penlatih dan penieliti menyimpulkan bahwa ada masalah yang akan di benahi di tim U- 16 tersebut yaitu kurang nya VO2 Max (daya tahan) para atlet. Akan tetapi masalah itu bukan tidak bisa dipecahkan.
Maka untuk meningkatkan VO2 Max atlet sepakbola diperlukan metode yang pas dan tentunya latihan untuk meningkatkan dan memperbaiki VO2 Max seperti : latihan dengan menggunakan circuit training, interval training, weight training, farlek, plyometrik. Dalam hal ini latihan yang dapat meningkatkan VO2 Max atlet SekolahSepakbola Doloksanggul Junior salah satunya adalah dengan menggunakan metode interval training, seperti yang dikatakan Harsono(1988:157) interval training sangat dianjurkan oleh pelatih-pelatih terkenal oleh karena hasilnya yang positif terhadap terhadap daya tahan dan stamina.
Berdasarkan penjelasan di atas penulis tertarik untuk melakukan penelitian mengenai upaya peningkatan VO2 Max melalui metode interval training pada atlet Sekolah Sepakbola Doloksanggul Humbang Hasundutan tahun 2013. Penelitian ini di rencanakan pada awal bulan Februari tahun 2013 dan dilakukan di lapangan sepak bola Sekolah Sepakbola Doloksanggul Junior dan dilaksanakan selama 1 bulan.
(2)
B.Identifikasi masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah di uraikan diatas, dapat di identifikasi beberapa masalah sebagai berikut:
1. Faktor apa sajakah yang dapat meningkatkan VO2 MAX atlet SSB’D Junior U-16 Humbang Hasundutan?
2. Bagaimana cara meningkatkan VO2 MAX atlet SSB’D Junior U-16 Humbang Hasundutan?
3. Metode latihan apakah yang dapat meningkatkan VO2 MAX SSB’D Junior U-16 Humbang Hasundutan?
4. Apakah dengan menggunakan latihan interval training dapat meningkatkan VO2 MAX atlet SSB’D Junior U-16 Humbang Hasundutan? C. Pembatasan Masalah
Untuk menghindari intersepsi yang berbeda dan masalah yang lebih luas maka penulis perlu melakukan pembatasan masalah, adapun batas masalah yang akan di teliti adalah: upaya meningkatan VO2 MAX dengan menggunakan latihan interval training pada atlet Sekolah Sepakbola Doloksanggul Junior Humbang Hasundutan U-16 Tahun 2013.
D. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang masalah, identifikasi masalah, pembatasan masalah, maka dapat dirumuskan masalah yang akan diteliti yaitu:
(3)
Bagaimanakah meningkatkan VO2 MAX atlet Sekolah Sepakbola Doloksanggul Junior Humbang Hasundutan U-16 Tahun 2013 dengan menggunakan latihan Interval Training ?
E. Tujuan penelitian
Adapun tujuan penelitian ini adalah untuk meningkatkan VO2 MAX atlet Sekolah Sepakbola Doloksanggul Junior Humbang Hasundutan U-16 Tahun 2013.
F. Manfaat Penelitian
Adapun mamfaat dari penelitian ini adalah:
1. Sebagai bahan masukan bagi pelatih sepakbola untuk meningkatkan VO2 MAX dengan latihan interval training.
2. Sebagai bahan informasi bagi insan olahraga dan mahasiswa olahraga yang akan melakukan penelitian selanjutnya.
3. Sebagai bahan masukan bagi Pembina cabang olahraga sepakbola terutama untuk pelatih sekolah sepakbola Doloksanggul Junior.
(4)
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A.Kesimpulan
Berdasarkan hasil tes awal dapat dilihat bahwa kemampuan VO2 Max atlet masih dalam kategori sedang. Dari 15 atlet hanya ada 2 atlet (13.33%) yang telah mencapai kategori baik atau telah melampaui target, sedangkan 13 atlet (86.67%) belum mencapai target dana dalam kategori sedang. Dengan nilai rata-rata hasil VO2 Max adalah 51,834 ml.kg/min. Sedangkan pada siklus I dapat dilihat kemampuan atlet dalam melakukan tes Bilke secara klasikal sudah meningkat. Dari 15 atlet terdapat 11 atlet (73.33%) yang telah mencapai ketuntasan latihan sedangkan 4 atlet (26.67%) belum mencapai ketuntasan latihan. Dengan nilai rata-rata VO2 Max atlet 53,058 ml.kg/min. Berdasarkan hal itu maka dapat ditarik kesimpulan bahwa program latihan Interval Training dapat meningkatkan VO2 Max pada atlet Sekolah Sepakbola Doloksanggul Junior Humbang Hasundutan U-16 tahun 2013.
B.Saran
Berdasarkan kesimpulan diatas, maka dapat dibuat beberapa saran sebagai berikut:
1. Kepada pihak manajemen hendaknya menyediakan program latihan khususnya latihan Interval Training.
2. Kepada pelatih hendaknya selalu memperhatikan dan menjalankan program latihan sehingga atlet lebih mudah memahami dan mengerti manfaat latihan.
(5)
3. Kepada atlet diharapkan berlatih dengan sungguh-sungguh agar hasil latihan mengalami peningkatan.
4. Kepada para teman-teman mahasiswa FIK UNIMED agar dapat mencoba melakukan Penelitian Tindakan Olahraga (PTO) dengan menggunakan program latihan Interval Training.
5. Kepada para pembaca yang mungkin akan melakukan PTO menggunakan latihan Interval Training kiranya dapat mencoba dengan materi latihan dan cabang olahraga yang lainnya.
6. Kepada guru olahraga supaya menerapakan program latihan interval training di sekolah dalam cabang olahraga apapun.
(6)
DAFTAR PUSTAKA
Arikonto Suharsimi (2010) Prosedur Penelitian. Jakarta ; PT. Renika Cipta A.Sarumpaet (1922). Permainan Bola Besar. Depertemen Pendidikan
Dan Kebudayan.
Arikonto Suharsimi (2010) Prosedur Penelitian. Jakarta ; PT. Renika Cipta Bompa,0.tudor(1983).tiory of methodology of training secoun edition Depertemen Pendidikan Nasional (2003). Kamus besar Indonesia.
Edisi ketiga.Jakarta ; Penerbit Balai Pustaka.
Harsono.(1988). coaching Dan Asfek-Asfek Psikologi Dalam coaching. Jakarta, CV Tombak Kusuma.
Lutan dkk.(1999). Manusia Dan Olahraga. ITB dan FPOK/IKIP Bandung.
Lutan dkk.(1999). Sistim Monotoring Evaluasi Dan Pelaporan
(SMEP). Jakarta, KONI Pusat
Nurhasan. (1988). Tes Dan Pengukuran Dalam Pendidikan Jasmani. Direktorat Jenderal Olahraga
Pete (1998) Dasar-dasar Ilmu kepelatiahan , IKIP Semarang Press
Prof. Dr. Syafruddin, M.Pd. (2011) Ilmu Kepelatihan Olahraga Tiori Dan Aplikasi Dalam Pembinaan Olahraga.
Sajoto ,M .(1988). Pembinaan Kondisis Fisik Dalam Olahraga. Jakarta, Depertemen Pendidikan Dan Kebudayaan .
Remy Muchtar (1989). Sepak bola. Medan ; FIK UNIMED.