Pengeluaran Keluarga Ekonomi Keluarga Dampingan

5. Anak ketiga 3.500.000,-bulan 6. Anak keempat -

1.2.2 Pengeluaran Keluarga

 Kebutuhan Sehari-hari Pengeluaran kebutuhan selama satu bulan keluarga Bapak Suartana yaitu untuk biaya kebutuhan pokok, kebutuhan sembahyang, kebutuhan MCK, kebutuhan hari raya, dan listrik. Kebutuhan pokok Bapak Suartana selama sebulan adalah sebesar kurang lebih Rp. 600.000 sedangkan kebutuhan sembahyang yang dikeluarkan adalah Rp100.000 per bulan. Sedangkan kebutuhan hari raya, Pak Suartana bisa mengeluarkan hingga Rp 300.000. Untuk kebutuhan MCK sendiri, satu bulan Pak Suartana mengeluarkan sebesar RP 50.000.  Kebutuhan Pendidikan Keluaraga Bapak Wayan Sukertiyasa tidak memiliki alokasi khusus untuk pendidikan. Saat ini Bapak Sukertiyasa hanya menanggung satu orang anaknya yang masih sekolah di jenjang SMP, karena putra-putri lainnya telah bekerja dan menetap di Denpasar. Walaupun demikian, biaya pendidikan yang ditanggung tidak terlalu besar, hal ini didasari karena putranya mendapatkan bantuan BOS dari sekolahnya, sehingga untuk iyuran SPP anak beliau tidak membayarnya. Tetapi biaya yang dikeluarkan oleh Bapak Sukertiyasa tetap ada untuk membayar biaya pembelian buku pelajaran dan alat tulis serta untuk uang saku anaknya yaitu sekitar Rp 5.000.  Kebutuhan Kesehatan Sebagai salah satu keluarga yang terdaftar dalam kelompok Pra-Sejahtera, keluarga Bapak Wayan Sukertiyasa, terdaftar dalam layanan Kartu Jaminan Kesehatan Bali Mandara JKBM. Walaupun demikian, ini tidak serta merta membantu pengobatan keluarga tersebut dikala sakit. Bapak Sukertiyasa maupun istrinya tidak pernah mengalokasikan pendapatannya untuk dana kesehatan. Kesadaran akan menjaga kesehatan juga masih sangat rendah. Mereka hanya berobat ke puskesmas di kala sakit saja. Biaya pengobatan per bulannya sekitar Rp 35.000  Kebutuhan Sosial dan Lain-Lain Dari segi sosial Bapak Suryama mengakui bahwa cukup banyak dana harus diluangkan untuk kehidupan sosialnya. Selayaknya orang Bali pada umumnya, memang diperlukan alokasi dana untuk upacara adat di desa. Keluarga ini memang tidak mengalokasikan dana khusus untuk bersosialisasi menyama braya namun tetap saja hampir tiap bulannya dibutuhkan untuk bidang ini. Beliau bahkan mengakui bahwa dalam kesempatan tertentu seperti rahinan dan piodalan maka pengeluaran untuk banten akan bertambah. Adapun pengeluaran tetap dalam hal sosial bermasyarakat yakni pengeluaran untuk rainan purnama tilem sebesar Rp 50.000

BAB II IDENTIFIKASI DAN PRIORITAS MASALAH