IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF DALAM AKTIVITAS HANDBALL LIKE GAMES TERHADAP PERILAKU SOSIAL.

IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF DALAM
AKTIVITAS HANDBALL LIKE GAMES TERHADAP
PERILAKU SOSIAL
(Penelitian Tindakan Kelas Terhadap Siswa Kelas V-A di SD Negeri
Gegerkalong Girang 1-2 Kota Bandung)

SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari
Syarat untuk Memperoleh Gelar Sarjana
Jurusan Pendidikan Olahraga
Program Studi PGSD Penjas S1

Oleh
Angga Wijaya
0904067

PROGRAM STUDI PGSD PENDIDIKAN JASMANI S1
JURUSAN PENDIDIKAN OLAHRAGA
FAKULTAS PENDIDIKAN OLAHRAGA DAN KESEHATAN
UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
2013

Angga Wijaya, 2013
Implementasi Model Pembelajaran Kooperatif Dalam Aktivitas Handball Like Games Terhadap
Perilaku Sosial
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

Studi Penelitian Tindakan Kelas
Implementasi Model Pembelajaran
Kooperatif Terhadap Perilaku Sosial

Oleh
Angga Wijaya

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar
Sarjana pada Fakultas Pendidikan Olahraga dan Kesehatan

© Angga Wijaya 2013
Universitas Pendidikan Indonesia
Agustus 2013

Hak Cipta dilindungi undang-undang.

Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhya atau sebagian,
dengan dicetak ulang, difoto kopi, atau cara lainnya tanpa ijin dari penulis.

Angga Wijaya, 2013
Implementasi Model Pembelajaran Kooperatif Dalam Aktivitas Handball Like Games Terhadap
Perilaku Sosial
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

Angga Wijaya, 2013
Implementasi Model Pembelajaran Kooperatif Dalam Aktivitas Handball Like Games Terhadap
Perilaku Sosial
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF DALAM
AKTIVITAS HANDBALL LIKE GAMES TERHADAP PERILAKU SOSIAL

Dr. Bambang Abduljabar, M.Pd

Supyar Mudjianto, M.Pd


ABSTRAK

Angga Wijaya, Nim: 0904067. Penelitian ini bertujuan untuk meneliti perilaku
sosial siswa melalui pendidikan jasmani olahraga dan kesehatan dengan
menggunakan model pembelajaran kooperatif dalam aktivitas handball like games.
Tempat pelaksanaan penelitian di SDN Gegerkalong Girang berada di Jalan. Gegerarum
No 11 B/23, Keluarahan Isola Kecamatan Sukasari, Kota Bandung, Jawa Barat dengan
sampel penelitian siswa Kelas VA yang berjumlah 37 orang. Dimana penulis
bertindak sebagai peneliti yang melaksanakan penelitian. Metode yang dipakai adalah
penelitian tindakan kelas (classroom action research). Hasil data observasi dan
angket, tindakan Siklus Satu dan Siklus Dua. Setiap pelaksanaan tindakan dengan
menggunakan berbagai aktivitas handball like games tipe ten ball, end zone ball,
circle ball dan tree mat ball. Maka terdapat perbedaaan pengaruh signifikan diantara
siswa diberi perlakuan model pembelajaran kooperatif dalam aktivitas handball like
games dan ada hubungan yang sangat nyata antara kualitas perilaku dengan
komponen perilaku sosial siswa melalui model pembelajaran kooperatif dalam
aktivitas handall like games terhadap perilaku sosial siswa. Sebagai rekomendasi dari
hasil penelitian ini, hendaknya guru harus peka terhadap permasalahan dari sikap
perilaku sosial siswa zaman sekarang. Khusus untuk Pendidikan Jasmani Olahraga
dan Kesehatan (PJOK) maka salah satu upaya meningkataan perilaku sosial siswa

dapat dilakukan dengan model pembelajaran kooperatif dalam aktivitas handball like
games.

Kata kunci : Kooperatif, Handball like games, Perilaku sosial

Angga Wijaya, 2013
Implementasi Model Pembelajaran Kooperatif Dalam Aktivitas Handball Like Games Terhadap
Perilaku Sosial
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF DALAM
AKTIVITAS HANDBALL LIKE GAMES TERHADAP PERILAKU SOSIAL

ABSTRAK

Angga Wijaya, Nim: 0904067. Penelitian ini bertujuan untuk meneliti
perilaku siswa melalui pendidikan jasmani olahraga dan kesehatan dengan
menggunakan model pembelajaran kooperatif dalam aktivitas handball like games.
Dengan metode penelitian tindakan kelas (classroom action research) berdasarkan
rumusan masalah penelitian. Apakah ada perbedaan yang signifikan dan hubungan

dalam implementasi model pembelajaran kooperatif dalam aktivitas handball like
games terhadap perilaku social pada siswa kelas VA SDN Gegerkalong Girang 1-2?
Tempat pelaksanaan penelitian di SDN Gegerkalong Girang berada di Jln.
Gegerarum No 11 B/23, Keluarahan Isola Kecamatan Sukasari, Kota Bandung, Jawa Barat

dengan sampel penelitian siswa Kelas VA yang berjumlah 37 orang. Dimana penulis
bertindak sebagai guru peneliti yang melaksanakan tindakan pada sampel penelitian.
Hasil data observasi dan angket, tindakan Siklus Satu dan Siklus Dua. Setiap
pelaksanaan tindakan dengan menggunakan berbagai aktivitas handball like games
tipe ten ball, end zone ball, circle ball dan tree mat ball. Maka terdapat perbedaaan
pengaruh signifikan diantara siswa diberi perlakuan model pembelajaran kooperatif
dalam aktivitas handball like games dan ada hubungan yang sangat nyata antara
kualitas perilaku dengan komponen perilaku sosial siswa melalui model pembelajaran
kooperatif dalam aktivitas handall like games terhadap perilaku sosial siswa.
Sebagai rekomendasi dari hasil penelitian ini, hendaknya guru harus peka
terhadap permasalahan dari sikap perilaku sosial siswa zaman sekarang. Khusus
untuk Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan (PJOK) maka salah satu upaya
meningkataan perilaku sosial siswa dapat dilakukan dengan model pembelajaran
kooperatif dalam handball like games.
Kata Kunci : Model Pembelajaran Kooperatif, Handball Like Games, Perilaku

Sosial

Angga Wijaya, 2013
Implementasi Model Pembelajaran Kooperatif Dalam Aktivitas Handball Like Games Terhadap
Perilaku Sosial
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

THE IMPLEMENTATION OF COOPERATIVE LEARNING MODEL IN
“HANDBALL LIKE GAMES” TOWARD SOCIAL BEHAVIOR
ABSTRACT

Angga Wijaya, Nim: 0904067. This study aimed to examine the behavior of
students through sports and health education using cooperative learning model in
“Handball Like Games” combined with action research method (classroom action
research) based on the research problem formulated. Were there significant
differences and relationships in the implementation of cooperative learning models in
Handball Like Games activity toward social behavior in SDN Gegerkalong Girang 12 class V A?
The research was in SDN Gegerkalong Girang at Jln. Gegerarum No. 11
B/23, Isola village, Sukasari subdistrict, Bandung, West Java, involving 37 students
in class VA as the sample. Where the researcher acted as teacher who carried out

actions to the sample.
In collecting data, the researcher used observation and questionnaire, Cycle
One and Cycle Two Actions. In each implementation of the action, the researcher was
using a variety of activities like ten types of handball games, end zone ball, circle ball
dan tree mat ball. Then, there was a significant difference between the effect of the
treated students in a cooperative learning model in Handball Like Games and there is
an obvious relationship between the quality of behavior and the component of social
behavior of students through such learning model toward social behavior of students.
In this study, the researcher also recommended teachers should be sensitive
to issues relating to social behavior of students today. Especially for Physical
Education Sports and Health (PJOK), one of the efforts to improve students' social
behavior can be carried out with the cooperative learning model in handball like
games.

Key Word : Cooperative Learning Model, Handball Like Games, Social Behavior

Angga Wijaya, 2013
Implementasi Model Pembelajaran Kooperatif Dalam Aktivitas Handball Like Games Terhadap
Perilaku Sosial
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu


DAFTAR ISI

ABSTRAK ............................................................................................................ i
KATA PENGANTAR ......................................................................................... ii
DAFTAR ISI ....................................................................................................... iii
DAFTAR TABEL .............................................................................................. vi
DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................... viii
DAFTAR GAMBAR .......................................................................................... xi
BAB I PENDAHULUAN .................................................................................... 1
A. Latar Belakang Masalah .............................................................................. 1
B. Identifikasi Masalah..................................................................................... 9
C. Rumusan Masalah ...................................................................................... 11
D. Tujuan Penelitian ....................................................................................... 11
E. Manfaat Penelitian ..................................................................................... 12
F. Pembatasan atau Ruang Lingkup Penelitian .............................................. 12
G. Definisi Oprasional Variabel ..................................................................... 13
BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS TINDAKAN ..................... 15
A. Kajian Pustaka ......................................................................................... 15
1. Hakikat Permainan dan Pendidikan Olahraga .................................... 20

2. Hakikat Pendidikan Jasmani ............................................................... 21
Angga Wijaya, 2013
Implementasi Model Pembelajaran Kooperatif Dalam Aktivitas Handball Like Games Terhadap
Perilaku Sosial
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

3. Hakikat Aktivitas Handball Like Games ............................................ 30
4. Hakikat Model Pembelajaran Kooperatif ........................................... 31
5. Hakikat Perilaku Sosial ...................................................................... 35
6. Hakikat Penelitian Tindakan Kelas ................................................... 45
7. Karakteristik Siswa Kelas V SDN Gegerkalong Girang .................... 48
8. Interaksi Sosial.................................................................................... 49
9. Keterkaitan Model Kooperatif dalam Pembelajaran Aktivitas Handball
Like Games Terhadap Perilaku Sosial ................................................... 52
B. Hipotesis Tindakan ................................................................................. 59
BAB III METODOLOGI PENELITIAN .................................................... 60
A. Jenis Penelitian dan Rancangan Penelitian .......................................... 60
B. Waktu dan Tempat Penelitian ................................................................. 63
C. Subjek Penelitian .................................................................................... 64
D. Variabel Penelitian dan Definisi Oprasional Variabel ........................... 67

E. Prosedur Penelitian ................................................................................. 68
F. Teknik Pengumpulan Data ...................................................................... 87
G. Instrument Penelitian .............................................................................. 90
H. Teknik Analisis Data ........................................................................... 103
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN.......................... 108
A. Deskripsi Hasil Penelitian..................................................................... 108
B. Pembahasan Penelitian ......................................................................... 117

Angga Wijaya, 2013
Implementasi Model Pembelajaran Kooperatif Dalam Aktivitas Handball Like Games Terhadap
Perilaku Sosial
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

C. Hasil Analisis Data Penelitian .............................................................. 135
D. Refleksi Proses Penelitian..................................................................... 136
E. Diskusi Hasil Temuan Penelitian.......................................................... 137
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ....................................................... 143
A. Kesimpulan.... ....................................................................................... 143
B. Saran ..................................................................................................... 145
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................... 148


DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Resume Keterkaitan Model Pembelajaran Kooperatif Handball Like
Games Dalam Pendidikan Jasmani ................................................................... 58
Tabel 3.1 Karakteristik Siswa SD ..................................................................... 66
Tabel 3.2 Format Lembar Observasi ................................................................ 91
Tabel 3.3 Katagori Pemberian Skor Alternatif Jawaban Angket ...................... 94
Tabel 3.4 Kisi-Kisi Angket Tentang Perilaku Sosial ........................................ 96
Tabel 3.5 Hasil Pengujian Validitas ............................................................... 100
Tabel 4.1 Rincian Kegiatan Pra Observasi ..................................................... 111
Tabel 4.2 Hasil Data Angket Pra Siklus ..........................................................113
Tabel 4.3 Rencana Kegiatan Satu Siklus Tindakan Ke Satu .......................... 118
Angga Wijaya, 2013
Implementasi Model Pembelajaran Kooperatif Dalam Aktivitas Handball Like Games Terhadap
Perilaku Sosial
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

Tabel 4.4 Rencana Kegiatan Siklus Satu Tindakan Ke Dua ........................... 121
Tabel 4.5 Rencana Kegiatan Siklus Satu Tindakan Ke Satu .......................... 124
Tabel 4.6 Rencana Kegiatan Siklus Satu Tindakan Ke Dua ........................... 127
Tabel 4.7 Rekapitulasi Hasil Observasi Data Siklus Satu dan Siklus Dua .... 130
Tabel 4.8 Hasil Data Uji Normalitas ............................................................... 132
Tabel 4.9 Hasil Data Uji Homogenitas ........................................................... 133
Tabel 4.10 Hasil Data Uji Beda Dua Rata-Rata Uji Dua Pihak ...................... 134
Tabel 4.11 Tindakan yang Terjadi Selama Penelitian .................................... 141
Catatan Lapangan Siklus I .............................................................................. 164
Catatan Lapangan Siklus II ............................................................................. 166

DAFTAR GAMBAR

Gambar 3.1 Rancangan PTK...........................................................................63
Gambar 3.2 Tahapan Siklus PTK ...................................................................68
Gambar 3.3 Ten Ball Variasi Satu ..................................................................74
Gambar 3.4 Ten Ball Variasi Dua .................................................................. 74
Gambar 3.5 End Zone Ball Dua Wilayah Variasi Satu ...................................77
Gambar 3.6 End Zone Ball Dua Wilayah Variasi Dua ..................................77
Gambar 3.7 Circle Ball dengan dua daerah skor/gol/poin .............................80
Gambar 3.8 Treet Mat Ball .............................................................................83

Angga Wijaya, 2013
Implementasi Model Pembelajaran Kooperatif Dalam Aktivitas Handball Like Games Terhadap
Perilaku Sosial
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

DAFTAR LAMPIRAN

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus Satu Tindakan Ke Satu ................................. 150
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus Satu Tindakan Ke Dua .................................. 154
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus Dua Tindakan Ke Satu .................................. 158
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus Dua Tindakan Ke Dua .................................. 160
Catatan Lapangan Siklus Satu ............................................................................................ 165
Catatan Lapangan Siklus Satu............................................................................................ 166
Jadwal Penelitian................................................................................................................ 167
Dokumentasi Foto -Foto Kegiatan Penelitian .................................................................... 168
Absen Siswa Kelas VA SDN Gegerkalong Girang 1 ..................................................... 172

Angga Wijaya, 2013
Implementasi Model Pembelajaran Kooperatif Dalam Aktivitas Handball Like Games Terhadap
Perilaku Sosial
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pendidikan merupakan pondasi paling penting bagi kehidupan manusia
seutuhnya. Pendidikan adalah sarana untuk mengembangkan dan meningkatkan
sumber daya manusia yang lebih baik. Karena pendidikan sangat penting bagi
manusia khususnya negara Indonesia yang masih berkembang.
Pendidikan merupakan satu-satunya jalan bagi bangsa kita dalam mengejar
ketertinggalan dengan bangsa lain. Pendidikan di Indonesia adalah seluruh
pendidikan yang diselenggarakan di Indonesia, baik itu secara terstruktur maupun
tidak terstruktur. Secara terstruktur, pendidikan di Indonesia menjadi tanggung
jawab Kementerian Pendidikan Nasional Republik Indonesia (Kemendiknas),
dahulu bernama Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia
(Depdikbud) dalam hal ini, Pemerintah berupaya mencanangkan pendidikan
semua penduduk wajib mengikuti program wajib belajar pendidikan dasar selama
sembilan tahun, enam tahun di sekolah dasar/madrasah ibtidaiyah dan tiga tahun
di sekolah menengah pertama/madrasah tsanawiyah.
Dalam Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan
Nasional memaparkan. Pendidikan di Indonesia terbagi ke dalam tiga jalur utama,
yaitu formal, nonformal dan, informal dan informal. Pendidikan juga dibagi ke
dalam empat jenjang, yaitu anak usia dini, dasar, menengah, dan tinggi.
Dalam buku Landasan Pendidikan karya tim dosen MKLP (2009:3)
memaparkan bahwa anak manusia yang terlahir tidak berdaya, tidak dilengkapi
insting yang sempurna, masih penyesuian untuk belajar memerlukan waktu yang
cukup lama, kemampuannya masih terbatas, oleh karenanya anak manusia perlu
Angga Wijaya, 2013
Implementasi Model Pembelajaran Kooperatif Dalam Aktivitas Handball Like Games Terhadap
Perilaku Sosial
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

2

bantuan, perlu perlindungan dan perawatan. Disisi lain manusia sebagai
masyarakat perlu budaya kelompok, perlu warisan sosial budaya, perlu kehidupan
beradab, perlu pendidikan. Dengan demikian manusia sebagai mahluk Tuhan
yang paling sempurna perlu/harus di didik dan mendidik. Menurut pendapat
Soekidjo Notoatmodjo (2003:16). “Pendidikan secara umum adalah segala upaya
yang direncanakan untuk mempengaruhi orang lain baik individu, kelompok, atau
masyarakat sehingga mereka melakukan apa yang diharapkan oleh pelaku
pendidikan”. Dan UU RI No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan
Nasional, pasal 1 menerangkan bahwa:
Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana
belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan
potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri,
kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan
dirinya, masyarakat, bangsa dan negara. Penulis mencob akses di
(http://www.sarjanaku.com/2012/12/pengertian-pendidikan-menurut-para-)
Penjabaran dari UU pendidikan NO. 20 tahun 2003 pasal 1 diatas
menegaskan bahwa, hasil dari proses pendidikan yang diharapkan adalah
terbentuknya peserta didik yang memiliki keterampilan sosial yang tinggi sebagai
pondasi utama dalam menjalani kehidupan sebagai mahluk sosial. Keterampilan
sosial sangat berhubungan erat dengan interaksi sosial, seperti yang diungkapkan
oleh Anderson (2004:451) “ Social skills are develoved and manifest in social
interection”. Berarti interaksi sosial individu yang terjadi dalam situasi sosial
dapat mendeskripsikan keterampilan sosial seseorang. dengan demikian alat untuk
memperbaiki permasalahan sosial, moral, dan akhlak peserta didik.
Kemudian menurut Pusat Bahasa Departemen Pendidikan Nasional
menambahkan (2002:263). Bahwa pendidikan adalah proses pengubahan sikap
dan tatalaku seseorang atau kelompok orang dalam usaha mendewasakan manusia
melalui upaya pengajaran dan pelatihan, proses, cara, perbuatan mendidik. Salah
satu tempat yang paling ideal untuk melaksanakan proses belajar mengajar dan
Angga Wijaya, 2013
Implementasi Model Pembelajaran Kooperatif Dalam Aktivitas Handball Like Games Terhadap
Perilaku Sosial
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

3

mendidik siswa adalah di sekolah sesuai dengan tempat penulis melaksanakan
prakek mengajar dalam program pengalaman lapangan (PPL) di SD Negeri
Gegerkalong Girang 1-2, sebab sekolah mempunyai sarana dan prasarana yang
memadai

untuk

mendidik

dan

mengajar

para

siswa

dalam

rangka

mengembangkan segala potensi yang dimilikinya secara optimal, dalam rangka
mendukung tujuan pendidikan di Indonesia. Pemerintah menetapkan sejumlah
mata pelajaran pokok yang harus dilaksanakan dan disampaikan kepada peserta
didik. Salah satu pendidikan yang diberikan di sekolah berdasarkan Kurikulum
Tingkat Satuan Pelajaran (KTSP) adalah pendidikan jasmani, olahraga dan
kesehatan (PJOK). Mengenai Pendidikan jasmani dalam modul manajemen
pendidikan olahraga karya abduljabar. B (2009:5) merupakan media berinteraksi,
sosialisasi dan kebugaran jasmani. Pendidikan jasmani menurut James A. Baley
dan David A.Field (2001; dalam Freeman, 2001) menekankan bahwa pendidikan
fisikal yang dimaksud adalah aktivitas jasmani yang membutuhkan upaya yang
sungguh-sungguh. Lebih lanjut menyebutkan bahwa:.
“Pendidikan jasmani adalah suatu proses terjadinya adaptasi dan
pembelajaran secara organik, neuromuscular, intelektual, sosial, kultural,
emosional, dan estetika yang dihasilkan dari proses pemilihan berbagai
aktivitas jasmani”.
Aktivitas jasmani yang dipilih disesuaikan dengan tujuan yang ingin dicapai
dan kapabilitas siswa. Mata pelajaran pendidikan jasmani, olahraga dan kesehatan
(PJOK) di sekolah berkontribusi dalam mempersiapkan para siswa baik secara
fisik maupun secara psikis agar peserta didik mampu tumbuh dan berkembang
secara optimal dalam rangka pencapaian tujuan pendidikan nasional. Senada
dengan pendapat Abduljabar. B. (2010:31) bahwa:
“Dalam upaya pencapaian tujuan pendidikan jasmani, olahraga dan
kesehatan di sekolah dasar yang dituangkan dalam standar kompetensi dan
kompetensi dasar belum diperinci secara jelas, maka kompetensi seorang
guru menentukan keberhasilan pencapaian tujuan dalam suatu proses belajar
mengajar yang dilaksanakan”.

Angga Wijaya, 2013
Implementasi Model Pembelajaran Kooperatif Dalam Aktivitas Handball Like Games Terhadap
Perilaku Sosial
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

4

Manfaat Pendidikan jasmani, olahraga dan kesehatan di sekolah dasar
khususnya mempunyai sasaran dan tujuan, untuk membantu para siswa dalam
perkembangan yang meliputi: (l). Perkembangan fungsi-fungsi organ tubuh dalam
upaya meningkatkan kesehatan dan kebugaran jasmani. (2). Perkembangan
psikomotor (3). Perkembangan kognitif (4). Perkembangan afektif.
Maka demikian penulis berpendapat

bahwa mata pelajaran pendidikan

jasmani merupakan salah satu mata pelajaran yang sangat penting dalam upaya
mengembangkan perilaku sosial. Maka untuk mewujudkan agar para peserta didik
mampu menerapkan dan memahami itu semua, guru pendidikan jasmani berperan
penting dalam merubah perilaku sosial peserta didik salah satunya dalam ranah
asfek afektif. Sebagaimana yang dikemukakan Lutan (1988:1) bahwa:
“tujuan yang ingin dicapai bukan saja perkembangan aspek fisik tetapi
juga aspek mental. Sosial dan moral”.
Aspek yang penulis teliti yaitu aspek afektif dari mata pelajaran pendidikan
jasmani melalui implementasi model pembelajaran kooperatif dalam aktivitas
permainan lempar tangkap (handball like games) terhadap perilaku sosial. Dan
tugas penting yang perlu guru lakukan adalah merancang pengajaran sehingga
melibatkan nilai-nilai moral dan sosial sesuai dengan kebutuhan dan karakteristik
siswa SD. Mengenai karakteristik utama siswa sekolah dasar dalam Menurut
Sumantri dan Sukmadinata dalam Wardani (tahun 2012), karakteristik anak usia
sekolah dasar yaitu: (1) senang bermain; (2) senang bergerak; (3) senang bekerja
dalam kelompok; dan (4) senang merasakan atau melakukan sesuatu secara
langsung. Atau mengkuti kegiatan jasmani, apa lagi permainannya mengandung
unsur kegembiraan atau kesenangan, Tidak jauh berbeda dengan karakteristik
siswa SDN Gegerkalong Girang 1-2 dalam mencapai perkembangannya. Dalam
(http://peluangbisnisonlinemodalkecil.blogspot.com/2012/09/karakteristik-anakusia-sekolah-dasar.html).
Perkembangan sosial menurut Yusuf. S (tahun 2007) menyatakan bahwa
perkembangan sosial merupakan pencapaian kematangan dalam hubungan sosial.
Perkembangan sosial dapat pula diartikan sebagai proses belajar untuk
Angga Wijaya, 2013
Implementasi Model Pembelajaran Kooperatif Dalam Aktivitas Handball Like Games Terhadap
Perilaku Sosial
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

5

menyesuaikan diri terhadap norma-norma kelompok, moral, dan tradisi. Dalam
(http://adibazhamutiara.blogspot.com/2011/03/perkembangan-sosial-anak-usiasdmi.html)
Dalam proses kematangannya, manusia sebagai makhluk individu dan sosial
akan menampilkan tingkah laku tertentu, akan terjadi peristiwa pengaruh
mempengaruhi antara individu yang satu dengan individu yang lain. Sebagai bukti
bahwa manusia dalam memenuhi kebutuhan hidup sebagai manusia menjadi diri
pribadi tidak dapat melakukannya sendiri melainkan memerlukan bantuan dari
orang lain. Artinya bahwa di dunia ini manusia tidak sendiri melainkan saling
mendukung dalam kebersamaan itulah makna dari perilaku sosial.
Mengenai perilaku dan sosial dalam buku psikologi praktis anak remaja dan
keluarga karya Prof. Dr. Singgih D. Gunarsa dan Dra. Yulia Singgih D. Gunarsa
(tahun 1991) adalah setiap cara reaksi atau respon manusia, makhluk hidup
terhadap lingkungannya. Perilaku juga merupakan aksi atau reaksi terhadap
perangsangan dari lingkungan. Dan makna sosial dalam buku teori-teori sosial
dan budaya oleh Yus Solihin. Y mengatakan sosial cendrung dikaitkan dengan
masyarakat atau kemasyarakatan dan yang berkaitan dengan kepentingan umum.
Perilaku sosial merupakan bagian dari kehidupan manusia. Karena manusia
sebagai makhluk individu dan sosial mengandung pengertian bahwa manusia
merupakan makhluk unik, dan merupakan perpaduan antara aspek individu
sebagai perwujudan dirinya sendiri dan makhluk sosial sebagai anggota kelompok
atau masyarakat. Mengenai perilaku sosial menurut Rusli Ibrahim, (tahun 2001).
perilaku sosial adalah suasana saling ketergantungan yang merupakan keharusan
untuk menjamin keberadaan manusia. Perilaku sosial merupakan segala aktivitas
peserta didik dalam mengadakan hubungan interpersonal dengan individu secara
umum dilakukan di lingkungan masyarakat, keluarga dan khususnya di sekolah
dengan teman sebaya dan perilaku yang dimaksudkan penulis dalam penelitian ini
adalah tingkah laku/penyimpangan sosial negatif siswa di SDN Gegerkalong
Girang 1-2 Bandung.
Perilaku menyimpang bukan sesuatu hal baru. Penyimpangan sosial atau
perilaku menyimpang, sadar atau tidak sadar pernah kita alami atau dilakukan.
Angga Wijaya, 2013
Implementasi Model Pembelajaran Kooperatif Dalam Aktivitas Handball Like Games Terhadap
Perilaku Sosial
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

6

dimanapun Penyimpangan sosial dapat terjadi dan dilakukan oleh siapapun.
Sejauh penyimpangan itu terjadi, besar atau kecil dalam skala luas atau sempit,
tentu akan berakibat terganggunya keseimbangan kehidupan dalam masyarakat.
Perilaku dianggap menyimpang apabila tak dengan nilai – nilai dan norma –
norma sosial yang berlaku dalam masyarakat. Dengan kata lain Penyimpangan
(deviation) adalah segala macam pola perilaku yang tidak berhasil menyesuaikan
diri (conformity) terhadap kehendak masyarakat. Penulis mencoba mengakses dari
internet di (http://koleksi.org/artikel-penyimpangan-sosial#.UXef7G0tVTk).
Dengan penomena zaman sekarang di era globalisasi ini yang semakin pesat
terlihat dengan hadirnya beberapa aspek kehidupan manusia seperti budaya asing,
bahasa, cara berpakain, IT (informasi teknologi), alat-alat komunikasi, game
online, sinetron, film dan sebagainya. Tidak menutup kemungkinan akan tumbul
gejala-gejala perilaku penyimpang baru bersifat negatif yang dapat dilakukan
secara tidak disadari akan melekat yang dipengaruhi oleh lingkungan keluarga,
teman di sekolah dan teman di lingkungan msayarakat. Tidak menuntut
kemungkinan juga hal tersebut akan mempengaruhi siswa, apa lagi siswa yang
berusia dini atau masih menempuh pendidikan sekolah dasar (SD) dan hal itu
akan menjadi kebiasan di lingkungan sekolah, keluarga dan masyarakat karena
siswa sekolah dasar adalah aset masa depan bangsa.
Para ahli berpendapat tentang perilaku sosial yang normal akan diterima oleh
lingkungan masyarakat tetapi jika sebaliknya jika perilaku itu menyimpang maka
tidak akan diterima oleh lingkungan masyarakat. tidak menutut kemungkinan jika
perilaku menyimpang belum dikurangi/dicegah maka akan terjadi penyimpangan
sosial berkelanjutan kemudian menjadi kebiasaan dan tertanam sampai dewasa.
Mengenai perilaku menyimpang (Abnormal) dalam buku patologi sosial karya Dr.
Kartini Kartono yaitu “tingkah laku yang tidak adekuat, tidak bisa diterima oleh
masyarakat pada umumnya, dan tidak sesuai dengan norma sosial yang ada.”

Robert M. Z. Lawang menambahkan mengenai perilaku menyimpang dalam
buku pengantar sosiologi perilaku menyimpang adalah semua tindakan yang
menyimpang dari norma yang berlaku dalam sistem sosial dan menimbulkan
Angga Wijaya, 2013
Implementasi Model Pembelajaran Kooperatif Dalam Aktivitas Handball Like Games Terhadap
Perilaku Sosial
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

7

usaha dari mereka yang berwenang dalam sistem itu untuk memperbaiki perilaku
menyimpang.
Faktor kebiasaan perilaku menyimpang itu terjadi karena perubahan pada diri
individu itu sendiri. Perubahan perilaku individu terjadi tidak lepas dari beberapa
unsur-unsur sebab munculnya perilaku menyimpang ada banyak macamnya dalam
buku pengantar sosial karya Elly M. Setiadi dan Usman Kolip menerangkan
faktor munculnya perilaku menyimpang yaitu selain dorongan dari dalam diri
sendiri juga karena faktor berasal dari luar, seperti pola-pola kelakuan yang
dibiasakan. Seharusnya anak-anak sesuai sekolah dasar harus berkembang semana
mestinya ke arah yang benar namun karena unsur perubahan tersebut, dalam
http://www.duniapsikologi.com/perkembangan-sosial-anak-anak/ dapat dikatakan
perilaku menyimpang individu dilihat dari kecenderungan peranan (role
disposition) memadai, manakala menunjukkan ciri-ciri respons interpersonal
sebagai berikut : (1) yakin akan kemampuannya dalam bergaul secara sosial; (2)
memiliki pengaruh yang kuat terhadap teman sebaya; (3) mampu memimpin
teman-teman dalam kelompok; dan (4) tidak mudah terpengaruh orang lain dalam
bergaul. Sebaliknya, perilaku sosial individu dikatakan kurang atau tidak
memadai manakala menunjukkan ciri-ciri respons interpersonal sebagai berikut:
(1) kurang mampu bergaul secara sosial; (2) mudah menyerah dan tunduk pada
perlakuan orang lain; (3) pasif dalam mengelola kelompok; dan (4) tergantung
kepada orang lain bila akan melakukan suatu tindakan.
Lemert menambahkan dalam (http://infosos.wordpress.com/kelas-x/perilakumenyimpang/) penyimpangan individu dapat dibedakan menjadi dua macam,
yaitu penyimpangan primer dan penyimpangan sekunder.
Penyimpangan primer adalah suatu bentuk perilaku menyimpang yang
bersifat sementara dan tidak dilakukan terus-menerus sehingga masih dapat
ditolerir masyarakat seperti melanggar rambu lalu lintas, buang sampah
sembarangan, meludah disembarang tempat, siswa membawa handphone ke
sekolah dimana akan menimbulkan kecemburuan sosial yang mengakibatkan
pencurian, saling menghina atau mengolok-ngolok kekurangan temannya yang
berujung anarkis seperti berkelahi dengan teman bermain maupun dengan siswa
Angga Wijaya, 2013
Implementasi Model Pembelajaran Kooperatif Dalam Aktivitas Handball Like Games Terhadap
Perilaku Sosial
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

8

yang lainnya, bersikap tidak jujur atau berbohong, melawan saat ditegur, belum
paham atau mengerti bahasa yang baik pada saat berbicara dengan teman, guru,
orang dewasa dan orang tua. Sedangkan penyimpangan sekunder yakni perilaku
menyimpang yang tidak mendapat toleransi dari masyarakat dan umumnya
dilakukan berulang kali seperti merampok, menjambret, memakai narkoba,
menjadi pelacur, dan lain-lain.
Berdasarkan hasil observasi pada siswa penulis laksanakan pada saat Program
Pengalaman Lapangan (PPL) mengajar di SD Negeri Gegerkalong Girang 1-2
berada di Jalan. Gegerarum No 11 B/23 RT 04 RW 06 No, Keluarahan Isola
Kecamatan Sukasari, Kota Bandung, Jawa Barat, menunjukan masih banyak
perilaku menyimpang peneliti temukan secara individu.
Perilaku menyimpang peserta didik penulis temukan pada saat mengikuti
mata pelajaran pendidikan jasmani melalui unsur bermain atau permainan
olahraga, perilaku sosial/perilaku menyimpang secara individu seperti: sifat egois
rasa ingin menang sendiri dengan tidak memberi kesempatan kepada temannya,
rasa simpati dan empati pada saat teman terjatuh atau kalah timnya dan lawan,
bersikap tidak menghargai dan menghormati temannya dan lawan, kurang
memahami tetang persaingan/kompetisi yang baik, sikap tidak “sportif” saat
permainan olahraga, bermain curang, melanggar aturan, tempramen, sikap acuh
tak acuh antar teman.
Permasalahan perilaku menyimpang/penyimpangan sosial siswa di SD Negeri
Gegerkalong Girang 1-2 saat ini segera di kurangi. Penulis beranggapan bahwa
perilaku sosial/perilaku menyimpang peserta didik perlu ditelaah dan diteliti.
melalui implemantasi model pembelajaran kooperatif dalam aktivitas handball
like games terhadap perilaku sosial dengan menekankan perilaku menyimpang ke
arah perilaku sosial yang positif. Dan itu harus dilakukan sejak dini agar tidak
akan ada perilaku menyimpang di lingkungan sekolah, keluarga dan masyarakat.
Berdasarkan uraian di atas penulis akan lebih memfokuskan penelitian pada
permasalahan dengan judul “Implementasi Model Pembelajaran Kooperatif dalam
Aktivitas Handball Like Games Terhadap Perilaku Sosial Siswa Pada Kelas V SD
Angga Wijaya, 2013
Implementasi Model Pembelajaran Kooperatif Dalam Aktivitas Handball Like Games Terhadap
Perilaku Sosial
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

9

Negeri Gegerkalong Girang 1-2 Tahun Pelajaran 2012/2013. Dan Penulis tertarik
untuk melakukan suatu penelitian yang memberikan solusi untuk mengurangi
perilaku sosial siswa ke arah perilaku sosial positif. Adapun cara untuk
mengetahui jawaban dari permasalahan pembelajaran atas penulis mengangkat
judul skirpsi ini, menggunakan metode penelitian tindakan kelas (PTK) yang
dilaksanakan dalam bentuk siklus-siklus.

B. Identifikasi Masalah
Sesuai dengan uraian latar belakang masalah di atas, maka dapat di
identifikasi beberapa masalah yang ada, sesuai dengan masalah yang penulis lihat
dan alami di lapangan, kurangnya pemahaman tentang perilaku sosial

siswa

seperti yang sudah diterangkan di latar belakang, semua itu sebagai suatu
permasalahan yang harus di hadapi oleh semua pihak dari guru, kepala sekolah
dan terutama dari keluarga dalam mengarahkan perilaku sosial positif.
Perilaku sosial melalui perilaku menyimpang yang juga biasa dikenal dengan
nama penyimpangan sosial adalah perilaku yang tidak sesuai dengan nilai-nilai
kesusilaan atau kepatutan, baik dalam sudut pandang kemanusiaan (agama) secara
individu maupun pembenarannya sebagai bagian dari pada makhluk sosial.
dengan menggunakan implemenatsi model pembelajaran kooperatif dalam
aktivitas permainan handball like games diharapkan akan mengurangi perilaku
menyimpang.

penulis

mencoba

mengakses

dari

internet

di

(http://id.wikipedia.org/wiki/Perilaku_menyimpang).
Aktivitas permainan handball like games pada dasarnya menyerupai cabang
olahraga bola tangan. Namun permainan handball like games adalah suatu
permainan yang dimodifikasi dimulai dari bola, lapangan dan peraturan
permainan.

Pada

intinya

aktivitas

permainan

ini

terdapat

unsur-unsur

mengembangkan perilaku sosial siswa. Dengan model pembelajaran kooperatif
yang bertujuan untuk memecahkan masalah bersama dalam mencapai tujuanya.
Angga Wijaya, 2013
Implementasi Model Pembelajaran Kooperatif Dalam Aktivitas Handball Like Games Terhadap
Perilaku Sosial
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

10

Dalam pembelajarannya maka penulis menggunakan model pembelajaran
kooperatif dalam mencapai tujuan tersebut.
Model kooperatif dalam buku model-model pembelajaran jasmani model
pembelajaran cooperative learning (MPCL) karya Tite Juliante, dkk (2011:52)
beranjak dari dasar pemikiran “getting better together", yang menekankan pada
siswa untuk memperoleh, dan mengembangkan pengetahuan, sikap, nilai, serta
keterampilan-keterampilan sosial yang bermanfaat bagi kehidupannya di
masyarakat. Sesuai penulis harapan dengan mengunakan model kooperatif ada
keterkaitan/hubungan dengan masalah yang akan diteliti.
Berdasarkan identifikasi masalah tersebut jelas kiranya, bahwa penyimpangan
perilaku sosial hal itu menjadi masalah pokok yang harus diteliti dengan tujuan
pembelajaran yang diharapkan. Dalam buku pengantar

sosial karya Elly M.

Setiadi dan Usman Kolip menyatakan suatu hal yang mutlak apabila setiap
kelompok masyarakat akan selalui disertai dengan sejumlah tata tertib dan aturan
yang diakui bersama keberadaannya seperti adat istiadat dan kebiasaan-kebiasaan
yang ditegakkan masyarakat.
Karena perilaku menyimpang bisa diteliti sehingga akan memuat kondisi
yang nyaman bagi lingkungan sekolah, masyakat terutama lingkungan keluarga.
Melalui mata pelajaran pendidikan jasmani olahraga dan kesehatan melalui
penelitian implementasi model pembelajaran kooperatif dalam aktivitas handball
like games terhadap perilaku sosial dalam rangka mengurangi perilaku sosial
negatif ke arah perilaku sosial positif, khususnya di SD Negeri Gegerkalong
Girang 1-2 Bandung.

Angga Wijaya, 2013
Implementasi Model Pembelajaran Kooperatif Dalam Aktivitas Handball Like Games Terhadap
Perilaku Sosial
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

11

C. Rumusan Masalah
Berdasarkan identifikasi masalah di atas maka penulis merumuskan masalah
penelitian ini sebagai berikut:

1.

Apakah ada perbedaan yang signifikan diantara sebelum dan sesudah
penerapan model pembelajaran koooperatif dalam aktivitas handball like
games terhadap perilaku sosial ?

2.

Apakah ada hubungan antara perilaku sosial positif dengan model
pembelajaran kooperatif dalam aktivitas handball like games pada siswa
kelas VA SDN Gegerkalong Girang 1-2 pada perubahan yang mendasar
dalam kualitas perilaku sosial siswa ?

3.

Bagaimanakah upaya guru mengembangkan perilaku sosial positif siswa
kelas VA SDN Gegerkalong 1-2?

D. Tujuan Penelitian
Berdasarkan uraian latar belakang dan rumusan maslah di atas, maka tujuan
penelitian ini sebagai berikut :
1.

Mendeskripsikan perilaku sosial kepada peserta didik sebelum mendapatkan
implementasi pembelajaran model pembelajaran kooperatif dalam aktivitas
permainan lempar tangkap (handball like games).

2.

Mendeskripsikan perilaku sosial kepada anak sesudah mendapatkan
implementasi model pembelajaran kooperatif dalam aktivitas permainan
lempar tangkap.

3.

Mendeskripsikan perbedaan hasil belajar sebelum dan sesudah melakukan
implementasi pembelajaran model pembelajaran kooperatif dalam aktivitas
permainan lempar tangkap terhadap perilaku sosial peserta didik.

Angga Wijaya, 2013
Implementasi Model Pembelajaran Kooperatif Dalam Aktivitas Handball Like Games Terhadap
Perilaku Sosial
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

12

E. Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi berbagai
pihak. Manfaat yang didapatkan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :
1.

Bagi Siswa: memahami dan mengerti tentang perilaku sosial yang semesti
nya, karena perilaku sosial pada dasar nya tidak semudah yang kita pikirkan.

2.

Bagi Guru Pendidikan Jasmani: menambah wawasan dan mengembangkan
metode pembelajaran di sekolah dasar dalam rangka meningkatkan perilaku
sosial dalam permainan lempar tangkap.

3.

Bagi Sekolah: memberikan sumbangan yang berarti dalam rangka
mempertahankan dan meningkatkan efektivitas dan efisiensi proses
pembelajaran.

4.

Bagi Peneliti: bahan pengalaman berharga dalam menerapkan model
pembelajaran kooperatif dalam permainan handball like games terhadap
perilaku sosial pada kelas VA Sekolah Dasar Negeri Gegerkalong Girang 1
Bandung.

5.

Bagi Prodi PGSD Penjas FPOK UPI: hasil dari penelitian tindakan kelas ini
sebagai bahan acuan dan masukan dalam rangka memperbaiki proses
pembelajaran penjas khususnya di sekolah dasar untuk menghasilkan tenaga
pendidik yang memiliki kualitas dan kompetensi tinggi sebagai produk dari
prodi PGSD Penjas FPOK UPI.

F. Pembatasan atau Ruang Lingkup Penelitian
Dalam penilitian ini permasalahan dibatasi pada hal-hal yang perlu
dikembangkan dari substansi masalah yang ingin diketahui dalam penelitian
tindakan kelas ini agar tidak terjadi salah penafsiran. Serta permasalahan menjadi
melebar kemana-mana maka perlu adanya batasan masalah.
Adapun masalah-masalah penelitian yang ingin diketahui adalah sebagai berikut:
1.

Penelitian difokuskan pada implementasi model pembelajaran kooperatif
dalam aktivitas handball like games terhadap perilaku sosial.

Angga Wijaya, 2013
Implementasi Model Pembelajaran Kooperatif Dalam Aktivitas Handball Like Games Terhadap
Perilaku Sosial
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

13

2.

Model pembelajaran kooperatif yang akan dilaksanakan yaitu dengan
menggunakan metode student team learning (pembelajaran kelompok siswa
(PTS)). Adalah model pembelajaran kooperatif yang dikembangkan dan
diteliti oleh Jhon Hopkins University.

3.

Aktivitas permainan handball like games sebagai alat dalam penelitian ini.
handball like games sering kali dikaitkan dengan bola tangan, karena
handball like games adalah suatu pengembangan (modifikasi) dari
permainan bola tangan sebenarnya yang diinovasi untuk pola pembelajaran
pendidikan jasmani di sekolah.

4.

Jumlah populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah siswa SD
Negeri gegerkalong girang 1 kelas VA sampel yang akan digunakan dalam
penelitian ini adalah siswa laki-laki 23 orang dan perempuan 14 orang
jumlah keseluruhan 37 orang.

5.

Penelitian perilaku sosial lebih difokuskan seperti: Pembangkangan
(Negativisme),
(Rivarly),

Berselisih

Kerjasama

atau Bertengkar

(Cooperation),

(Quarreling), persaingan

Mementingkan

Diri

Sendiri

(Selfishnees), dan Simpati (Sympaty).
6.

Intrumen penelitian menggunakan berupa obsevasi dan angket, yaitu angket
perilaku sosial. Angketnya terdiri pernyataan-pernyataan dengan beberapa
alternatif jawaban.

G. Definisi Oprasional Variabel
Untuk menghindari kesalahan penafsiran dari masalah penelitian ini, maka
penulis ingin memberikan beberapa definisi yang berkaitan dengan istilah yang
digunakan dalam penelitian ini yakni:
1.

Perilaku Sosial
Mengenai perilaku sosial dan menurut Rusli Ibrahim, (tahun 2001). perilaku

sosial adalah suasana saling ketergantungan yang merupakan keharusan untuk
menjamin keberadaan manusia. Krech, Crutchfield dan Ballachey (tahun 1982)
dalam Rusli, Ibrahim (tahun 2001) menambahkan, perilaku sosial seseorang itu
Angga Wijaya, 2013
Implementasi Model Pembelajaran Kooperatif Dalam Aktivitas Handball Like Games Terhadap
Perilaku Sosial
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

14

tampak dalam pola respons antar orang yang dinyatakan dengan hubungan timbal
balik antar pribadi. Perilaku sosial juga identik dengan reaksi seseorang terhadap
orang lain (Baron & Byrne, 1991 dalam Rusli Ibrahim, 2001). Perilaku itu
ditunjukkan dengan perasaan, tindakan, sikap keyakinan, kenangan, atau rasa
hormat terhadap orang lain.

2.

Model Pembelajaran Kooperatif
Model pembelajaran kooperatif menurut Anita Lie dalam bukunya

“Cooperative Learning” yang dikutip dalam buku model-model pembelajaran
pendidikan jasmani karya Juliantine, dkk menyatakan bahwa model pembelajaran
Cooperative Learning tidak sama dengan sekadar belajar kelompok, tetapi ada
unsur-unsur dasar yang membedakannya dengan pembagian kelompok yang
dilakukan asal-asalan. Model pembelajaran kooperatif mengutamakan kerjasama
dalam menyelesaikan permasalahan untuk menerapkan pengetahuan dan
keterampilan dalam rangka mencapai tujuan pembelajaran.
3.

Aktivitas Handball Like Games
Permainan lempar tangkap (handball like games) juga adalah

aktivitas

permainan teknik dasar yang di dalamnya ada berjalan, berlari, melompat,
passing, driblling versus intercepting, menangkap, melempar dan juga ada
aktivitas menyerang untuk membuat skor dan juga aktivitas yang menghambat
terjadinya skor.
4.

Siswa (peserta didik)
Peserta didik adalah anggota masyarakat yang berusaha mengembangkan

potensi diri melalui proses pembelajaran pada jalur pendidikan baik pendidikan
formal maupun pendidikan nonformal, pada jenjang pendidikan dan jenis
pendidikan tertentu dan siswa merupakan bagian penting dari sekolah.
Menurut

UU N0 20 tahun (2003:5)

“Peserta didik adalah anggota

masyarakat yang berusaha mengembangkan potensi diri melalui proses

Angga Wijaya, 2013
Implementasi Model Pembelajaran Kooperatif Dalam Aktivitas Handball Like Games Terhadap
Perilaku Sosial
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

15

pembelajaran yang tersedia pada jalur, jenjang, dan jenis pendidikan tertentu”.
Siswa disebut juga subyek didik yang terlibat dalam proses.

Angga Wijaya, 2013
Implementasi Model Pembelajaran Kooperatif Dalam Aktivitas Handball Like Games Terhadap
Perilaku Sosial
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

BAB III
METODOLOGI PENELITIAN

A. Jenis dan Rancangan Penelitian
1.

Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang penulis laksanakan adalah Penelitian Tindakan Kelas

(Classroom Action Research/CAR) yang sudah dipaparkan di BAB II. Adapun yang
mendasari atau alasan penulis memilih PTK adalah karena objek permasalahan
penelitian ini adalah metode pembelajaran yang merupakan permasalahan faktual.
Permasalahan ini muncul dalam kegiatan pembelajaran sehari-hari yang dihadapi oleh
guru dari proses mengajar.
Bahkan MC Niff (Supardi, 2011:102) menyatakan bahwa PTK sebagai bentuk
penelitian reflektif yang dilakukan oleh pendidik sendiri terhadap kurikulum,
pengembangan sekolah, meningkatkan prestasi belajar, pengembangan keahlian
mengajar, dan sebagainya. PTK yang akan dilakukan penulis menempatkan penelitian
secara acak dan salah satu kelas VA yang akan dijadikan penelitian yang diajukan
dalam hal meningkatkan mutu pendidikan dengan judul implementasi model
pembelajaran kooperatif dalam aktivitas handball like games terhadap perilaku sosial.
Melalui pembelajaran pendidikan jasmani olahraga dan kesehatan dengan diberi
pemaknaan diharapkan dalam penelitian ini akan meningkatkan perilaku sosial positif
siswa yang bisa diaplikasikan dalam kehidupam sehari-hari. Kemudian jika tidak ada
peningkatan bisa dilaksanakan dalam tindakan berikutnya.
Penelitian tindakan yang dipilih adalah kolaborasi dengan guru penjas yang ada
disekolah tersebut dengan melakukan sejumlah observasi terhadap penelitian
Angga Wijaya, 2013
Implementasi Model Pembelajaran Kooperatif Dalam Aktivitas Handball Like Games Terhadap
Perilaku Sosial
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

61

tindakan yang dilakukan peneliti. Observer perr adalah observasi terhadap
pengajaran seseorang oleh orang lain (sesama guru atau teman sejawat). Dalam
observasi ini seorang guru bertindak sebagai pengamat untuk guru yang lain
(Dikdasmen, 1999:37-38).
Pada pelaksanaan PTK ini peneliti akan melakukan pembelajaran dalam dua
siklus, setiap siklus dan tindakan-tindakan terdiri dari perencanaan pengajaran,
tindakan pengajaran, observasi dan refleksi dampak pengajaran pada perilaku sosial
siswa pada siswa kelas VA. Berdasarkan langkah-langkah PTK maka untuk
mempermudah alur penelitian dibuat skema prosedur. Skema prosedur yang
digunakan penulis ini adalah model yang dikembangkan oleh Kurt Lewin yang akan
di paparkan di rencana penelitian.

2.

Rancangan Penelitian
Rancangan penelitian merupakan suatu gambaran rencana dalam pelaksanaan

penelitian. Rancangan penelitian adalah metode atau cara yang hendak ditempuh
dalam sebuah penelitian. Sesuai dengan permasalahan penelitian, maka dalam
penelitian ini penulis menggunakan rencana Penelitian Tindakan Kelas (PTK).
Menurut Suhardjono (2007:58) dalam buku Penelitian Tindakan Kelas karya M.
Asrori, penelitian tindakan kelas adalah penelitian yang dilakukan di kelas/lapangan
dengan tujuan memper

Dokumen yang terkait

Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Teams Games Tournament Terhadap Prestasi Belajar Alquran Hadis Siswa (Quasi Eksperimen Di Mts Nur-Attaqwa Jakarta Utara)

1 51 179

Upaya meningkatkan aktivitas belajar siswa dalam pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) kelas II dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw di Mi Al-Amanah Joglo Kembangan

0 6 103

Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe TGT dengan Games Digital Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Konsep Alat-Alat Optik

3 35 205

PENERAPAN AKTIVITAS HANDBALL LIKE GAMES DALAM PEMBELAJARAN PENJAS UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN GERAK DASAR MANIPULATIF SISWA KELAS V DI SDN NENGKELAN.

1 21 41

PENERAPAN AKTIVITAS VOLEYBALL LIKE GAMES UNTUK MENINGKATKAN KERJASAMA DAN MOTIVASI BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN BOLAVOLI.

0 4 43

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF DAN KONVENSIONAL TERHADAP PERILAKU SOSIAL SISWA PADA PEMBELAJARAN AKTIVITAS PERMAINAN BULUTANGKIS (Study Eksperimen di SMPN 12 Bandung).

0 1 146

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN ARIAS TERINTEGRASI PADA PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEAMS GAMES TOURNAMENT Penerapan model pembelajaran Arias Terintegrasi pada Pembelajaran Kooperatif Teams Games Tournament untuk Meningkatan Aktivitas dan Kreativitas Belajar Ma

0 2 15

Pengembangan Nilai Kerjasama Dalam Permainan Sepakbola Melalui Pembelajaran Aktivitas Soccer Like Games.

2 9 20

UPAYA PENGEMBANGAN GERAK DASAR MENENDANG MELALUI PENERAPAN PEMBELAJARAN AKTIVITAS SOCCER LIKE GAMES.

0 4 50

PENERAPAN AKTIVITAS HANDBALL LIKE GAMES DALAM PEMBELAJARAN PENJAS UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN GERAK DASAR MANIPULATIF SISWA KELAS V DI SDN NENGKELAN - repository UPI S SDP 1002818 Title

0 1 4