PENERAPAN AKTIVITAS VOLEYBALL LIKE GAMES UNTUK MENINGKATKAN KERJASAMA DAN MOTIVASI BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN BOLAVOLI.

(1)

Skripsi

Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Jasmani Kesahatan dan Rekreasi

Oleh

ALINE NOOR FAJRINA 1000237

PRODI PENDIDIKAN JASMANI KESEHATAN DAN REKREASI DEPARTEMEN PENDIDIKAN OLAHRAGA

FAKULTAS PENDIDIKAN OLAHRAGA DAN KESEHATAN UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA


(2)

ALINE NOOR FAJRINA

PENERAPAN AKTIVITAS VOLLEYBALL LIKE GAMES UNTUK MENINGKATKAN KERJASAMA DAN MOTIVASI BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN BOLAVOLI KELAS X IPA 1 DI SMAN 3 KOTA BANDUNG

(Studi Penelitian Tindakan Kelas)

DISETUJUI DAN DISAHKAN OLEH PEMBIMBING:

Pembimbing I

Pembimbing II

Mengetahui

Ketua Program Studi Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi


(3)

Kerjasama dan Motivasi Belajar

Siswa Dalam Pembelajaran Bolavoli

Oleh

Aline Noor Fajrina

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana pada Fakultas Pendidikan Olahraga Dan Kesehatan

© Aline Noor Fajrina 2014 Universitas Pendidikan Indonesia

Oktober 2014

Hak Cipta dilindungi undang-undang.

Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhya atau sebagian, dengan dicetak ulang, difoto kopi, atau cara lainnya tanpa ijin dari penulis.


(4)

(5)

Aline Noor Fajrina,2014

Penerapan aktivitas volleyball like games untuk meningkatkan kerjasama dan motivasi belajar siswa dalam pembelajaaran bolavoli kelas X IPA 1 SMAN 3 Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

ABSTRACT

Aline Noor Fajrina (2014). Applying Volleyball Like Games to Increase Cooperation

and Students’ Motivation in Volleyball Learning Activities. Classroom Research in Students 10th Grade IPA 1 SMAN 3 Bandung. FPOK-UPI.

This research aims to increase the cooperation and students’ motivation in volleyball learning activities through volleyball like games. This research was conducted in SMAN 3 Bandung in 4 weeks. Based on the pre-research, it was found that the amount of students who can cooperate and have motivation in learning was less than 50% (45, 62%). Most of them were ignorant during the learning process (54, 38%). Therefore, this condition became a problem that had to be resolved. Based on reservation, the core of problem was the monotonous and uninteresting materials. The researcher used volleyball like games in volleyball learning activities. The researcher assumed that the technique could increase the cooperation and students’ motivation.

There are some steps in solving the problems: (1) planning, (2) implementation, (3) gathering data, (4) reflecting through effective analysis. The whole steps were one cycle.

Based on the data analysis of 1stcycle, the students’ cooperation increased from 48,40% to 73,03%. Moreover, the 2nd cycle increased from 73,03% to 84,20%. Meanwhile, the students’ motivation during 1st

cycle increased from 48,80% to 71,88%. In the 2nd cycle, the percentage increased from 71,88% to 82,90%.

It can be concluded that volleyball like games could increased cooperation and students’ motivation in volleyball learning activities of 10th Grade IPA 1 SMAN 3 Bandung.


(6)

Aline Noor Fajrina,2014

Penerapan aktivitas volleyball like games untuk meningkatkan kerjasama dan motivasi belajar siswa dalam pembelajaaran bolavoli kelas X IPA 1 SMAN 3 Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

ABSTRAK

Aline Noor Fajrina (2014). Penerapan Aktivitas Volleyball Like Games Untuk Meningkatkan Kerjasama dan Motivasi Belajar Siswa Dalam Pembelajaran Bolavoli Penelitian Tindakan Kelas Pada Siswa Kelas X IPA 1 di SMAN 3 Kota Bandung. FPOK – UPI.

Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan kerjasama dan motivasi belajar siswa dalam pembelajaran bolavoli melalui aktivitas volleyball like games. Penelitian di laksanakan di SMAN 3 Bandung selama 4 minggu. Berdasarkan pengamatan pra penelitian, jumlah siswa yang bisa bekerjasama dan mempunyai motivasi dalam pembelajaran kurang dari 50% (yakni 45,62%). Sebagian besar (54,38%) bersikap acuh tak acuh terhadap pembelajaran. Hal ini menjadi permasalahan yang dipandang peneliti perlu segera diatasi. Berdasarkan hasil observasi ditemukan bahwa akar permasalahan tersebut adalah materi pembelajaran yang monoton dan kurang menarik. Peneliti merumuskan tindakan aktivitas volleyball like games pada pembelajaran permainan bolavoli. Dengan melakukan tindakan tersebut diharapkan kerjasama dan motivasi belajar siswa dapat meningkat.

Upaya pemecahan masalah dilakukan dengan langkah-langkah sebagai berikut: (1) perencanaan tindakan, (2) pelaksanaan tindakan, (3) pengumpulan data, dan (4) refleksi yang berupa analisis efektivitas tindakan. Serangkaian kegiatan ini merupakan satu siklus.

Berdasarkan analisis data selama siklus I kerjasama siswa meningkat dari (48,40% hingga 73,03%), kemudian siklus II meningkat dari (73,03% hingga 84,20%). Sedangkan motivasi belajar siswa berdasarkan analisis data selama siklus I meningkat dari (48,80% hingga 71,88%), kemudian siklus II meningkat dari 71,88% hingga 82,90%).

Jadi dapat disimpulkan bahwa aktivitas volleyball like games dapat meningkatkan kerjasama dan motivasi belajar siswa dalam pembelajaran permainan bolavoli kelas X IPA 1 di SMAN 3 Bandung.


(7)

Aline Noor Fajrina,2014

Penerapan aktivitas volleyball like games untuk meningkatkan kerjasama dan motivasi belajar siswa dalam pembelajaaran bolavoli kelas X IPA 1 SMAN 3 Bandung


(8)

Aline Noor Fajrina,2014

Penerapan aktivitas volleyball like games untuk meningkatkan kerjasama dan motivasi belajar siswa dalam pembelajaaran bolavoli kelas X IPA 1 SMAN 3 Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

DAFTAR ISI

Halaman

LEMBAR PERNYATAAN ... i

ABSTRAK ... ii

KATA PENGANTAR ... iii

DAFTAR ISI ... iv

DAFTAR TABEL ... vi

DAFTAR BAGAN ... vii

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Identifikasi Masalah ... 4

C. Rumusan Masalah ... 5

D. Tujuan Penelitian ... 5

E. Manfaat Penelitian ... 5

F. Batasan Istilah ... 6

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN dan HIPOTESIS A. Hakikat Belajar dan Pembelajaran ... 9

B. Pengertian Bermain ... 11

C. Pengertian Volleyball Like Games ... 13

1. Fasilitas dan Perlengkapan Permainan ... 13

2. Fasilitas/lapangan permainan yang digunakan ... 14

D. Kerjasama ... 15

E. Motivasi ... 17

a. Pengertian Motivasi... 17

b. Macam-macam Motivasi ... 19

F. Permainan Bolavoli ... 21

1. Servis ... 23

2. Passing ... 24

3. Smash.. ... 26

4. Membendung (blocking) ... 27

G. Hakikat Penelitian Tindakan Kelas ... 28

1. Jenis dan Model Penelitian Tindakan Kelas ... 29


(9)

Aline Noor Fajrina,2014

Penerapan aktivitas volleyball like games untuk meningkatkan kerjasama dan motivasi belajar siswa dalam pembelajaaran bolavoli kelas X IPA 1 SMAN 3 Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

I. Hipotesis ... 39

BAB III METODE PENELITIAN ... A. Tujuan Operasional Penelitian ... 40

B. Setting Penelitian ... 40

C. Subjek Penelitian ... 41

D. Faktor Yang Diteliti ... 42

E. Metode Penelitian ... 42

F. Langkah-langkah Penelitian ... 43

1. Prosedur Penelitian ... 43

2. Rencana Tindakan ... 47

G. Teknik Pengumpulan Data dan Instrumen Penelitian ... 52

1. Instrumen Penelitian ... 52

2. Teknik Pengumpulan Data ... 57

H. Prosedur dan Pengolahan Data ... 58

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Umum Lokasi dan Subjek Penelitian ... 61

B. Hasil Penelitian ... 63

1. Pra Observasi... 64

2. Siklus 1 Tindakan 1 ... 68

3. Siklus 1 Tindakan 2 ... 73

4. Siklus 2 Tindakan 1 ... 78

5. Siklus 2 Tindakan 2 ... 83

C. Diskusi Penemuan ... 89

D. Perbandingan Tiap Tindakan... 92

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... A. Kesimpulan ... 96

B. Saran ... 96


(10)

Aline Noor Fajrina,2014

Penerapan aktivitas volleyball like games untuk meningkatkan kerjasama dan motivasi belajar siswa dalam pembelajaaran bolavoli kelas X IPA 1 SMAN 3 Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pembelajaran merupakan bantuan yang diberikan pendidik agar dapat terjadi proses perolehan ilmu dan pengetahuan, penguasaan kemahiran dan tabiat, serta pembentukan sikap dan kepercayaan diri kepada peserta didik. Dengan kata lain, pembelajaran adalah proses untuk membantu peserta didik agar dapat belajar dengan baik.

Pendidikan merupakan proses pembinaan manusia yang berlangsung seumur hidup. Pendidikan memiliki sarana pedagogis, oleh karena itu pendidikan kurang lengkap kalau tidak ada pendidikan jasmani, karena gerak adalah ciri kehidupan, maka dari itu manusia meski meningkatkan gerak sebagai ciri kehidupan, salah satu sarana untuk meningkatkan gerak melalui aktifitas pendidikan jasmani. Dalam proses belajar terdapat dua kegiatan saling berinteraksi aktif antara murid dan guru. Guru memberikan stimulasi baik berupa pertanyaan atau berupa tindakan dan murid bereaksi pada stimulasi tersebut, sehingga terjadilah proses belajar mengajar. Agar proses belajar mengajar dapat dicapai hasil yang sesuai dengan tujuan, maka guru perlu mempertimbangkan dan memilih strategi belajar yang efektif dan efesien.

Pendidikan jasmani merupakan media untuk mendorong perkembangan fisik, perkembangan psikis, keterampilan motorik, pengetahuan dan penalaran, penghayatan nilai-nilai (sikap mental-emosional-sportifitas-spritual-sosial) serta pembinaan hidup sehat yang bermuara untuk merangsang pertumbuhan dan perkembangan kualitas psikis dan fisik yang seimbang. Pendidikan jasmani adalah suatu proses pembelajaran melalui aktifitas jasmani yang didesain untuk meningkatkan kebugaran jasmani, mengembangkan keterampilan motorik, pengetahuan, perilaku hidup sehat dan aktif, sikap sportif, kerjasama, dan kecerdasan emosi.


(11)

Aline Noor Fajrina,2014

Penerapan aktivitas volleyball like games untuk meningkatkan kerjasama dan motivasi belajar siswa dalam pembelajaaran bolavoli kelas X IPA 1 SMAN 3 Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Dari beberapa pengertian tentang pendidikan jasmani disimpulkan bahwa Pendidikan jasmani adalah proses belajar yang menggunakan aktifitas jasmani untuk meningkatkan kebugaran jasmani dan mengandung nilai-nilai pendidikan kepada peserta didik antara lain: apresiasi, percaya diri, harga diri, kooperatif, tanggung jawab, sportifitas, kompetitif dan budaya hidup sehat, merangsang pertumbuhan,dan perkembangan jasmani secara menyeluruh yakni, kognitif, afektif, dan psikomotor.

Untuk mencapai tujuan dari pembelajaran pendidikan jasmani salah satunya dapat melalui pembelajaran permainan bolavoli. Permainan bolavoli merupakan suatu permainan yang kompleks yang tidak mudah dilakukan oleh setiap orang. Sebab, dalam permainan bolavoli dibutuhkan koordinasi gerak yang benar-benar diandalkan untuk melakukan semua gerakan yang ada dalam permainan bolavoli. “Dalam permainan bolavoli ada beberapa teknik dasar yang harus dikuasai. Teknik dasar dalam permainan bolavoli terdiri atas servis, passing bawah, pasing atas, block, dan smash”. (Ahmadi, 2007, hlm 20).

Akan tetapi proses pembelajaran permainan bolavoli yang dilakukan di sekolah sering kali penulis menemukan berbagai macam kendala. Kendala-kendala yang dihadapi dalam pembelajaran penjas khususnya pembelajaran bolavoli yaitu pembelajaran kurang merangsang semangat belajar siswa dalam pembelajaran permainan bolavoli. Hal ini disebabkan oleh pendekatan tradisional yang terlalu dominan sehingga waktu belajar terlalu banyak dihabiskan untuk latihan-latihan teknik dasar/drill oleh guru. Dengan pendekatan ini siswa hanya latihan servis atau passing saja. Dengan demikian ada kesan pada siswa, bahwa pembelajaran permainan bolavoli terlalu monoton sehingga siswa merasa bosan dan tidak mengalami proses permainan yang sebenarnya. Selain itu juga penggunaan bolavoli sesungguhnya membuat ketakutan tersendiri bagi siswa karena rasa sakit yang ditimbulkan pada saat melakukan teknik dasar bermain bolavoli, sehingga siswa kurang tereksplorasi kebutuhannya dalam pembelajaran, minat belajarnya pun kurang terakomodasi


(12)

3

Aline Noor Fajrina,2014

Penerapan aktivitas volleyball like games untuk meningkatkan kerjasama dan motivasi belajar siswa dalam pembelajaaran bolavoli kelas X IPA 1 SMAN 3 Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

dan perlakuan ini mempengaruhi pada semangat belajar pada pembelajaran bolavoli.

Berkaitan dengan proses pendidikan jasmani materi permainan bolavoli terdapat aspek-aspek sosial yang secara umum menggambarkan nilai kerjasama. Kerjasama merupakan salah satu cara untuk cepat mencapai sebuah tujuan yang diinginkan oleh manusia hampir dalam semua aspek kehidupan. Kerjasama merupakan hal yang paling penting dalam permainan bolavoli, karena tanpa kerjasama yang baik maka strategi apapun tidak akan berhasil dan

tepat guna dalam mencapai permainan. Dalam situs

http://www.id.answers.yahoo.com dijelaskan bahwa :

Kerjasama adalah sebuah bentuk kelompok yang melakukan kegiatan secara bersamaan. Kegiatan ini dilakukan oleh semua kelompok dengan

bersamaan agar pekerjaan itu ringan.” Dari penjelasan tersebut maka

dengan adanya kerjasama sebuah tujuan tertentu bisa dicapai lebih mudah dan cepat.

Berdasarkan hasil pengalaman ketika penulis melaksanakan kegiatan PPL mengajar di SMAN 3 Bandung yaitu kurangnya motivasi dan kerjasama dari siswa ketika mengikuti materi pembelajaran bolavoli. Siswa terlihat begitu awam dan bingung ketika diberikan materi bolavoli, sehingga ketika siswa diberikan materi permainan bolavoli kebanyakan siswa cenderung diam dan tidak tertarik kepada materi bolavoli tersebut. Setelah diamati ternyata kebanyakan siswa sudah ketakutan duluan ketika diberikan materi bolavoli dan rata-rata mereka tidak memahami tentang permainan bolavoli dari segi aturan maupun teknik dan cara bermainnya.

Oleh sebab itu bila permasalahan ini tidak segera diatasi maka hasil belajar pun tidak kompetitif, untuk memecahkan permasalahan ini maka penerapan aktivitas volleyball like games merupakan hal yang tepat diberikan karena bisa meningkatkan kerjasama dan semangat belajar siswa dalam mengikuti pembelajaran bolavoli.


(13)

Aline Noor Fajrina,2014

Penerapan aktivitas volleyball like games untuk meningkatkan kerjasama dan motivasi belajar siswa dalam pembelajaaran bolavoli kelas X IPA 1 SMAN 3 Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Aktivitas volleyball like games adalah sama dengan permainan net game aktivitas permainan ini namaya sesuai ciri yang paling mencolok, yaitu adanya batas pemisah satu/regu dan lainnya. Yaitu dengan net, permainan ini adalah rallying versus playing to the ground dijelaskan sebagai kegiatan dimana aktivitasnya harus terjadi rally (adanya kegiatan yang saling mengembalikan objek permainan, serta usaha memaksa lawan untuk tidak mampu mengembalikan objek permainan tersebut).

Bahagia (2010, hlm. 121) “Aktivitas volleyball like games adalah permainan yang menyerupai voli, sehingga dilakukan modifikasi di berbagai aktivitas atau alat serta lapangan dan aturan yang digunakan sehingga permainan ini dapat dilakukan oleh berbagai level keterampilan siswa”. Oleh karena itu, penulis sangat tertarik untuk meneliti dan menerapkan seberapa besar manfaat yang diperoleh dengan penerapan aktivitas volley ball like

games dalam proses belajar mengajar pendidikan jasmani khususnya pada

materi bolavoli terhadap peningkatan kerjasama dan motivasi belajar siswa. Dengan didasari hal-hal yang telah dikemukakan tersebut, maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian tindakan kelas dengan judul : “Penerapan

Aktivitas Volleyball Like Games Untuk Meningkatkan Kerjasama Dan Motivasi Belajar Siswa Dalam Pembelajaran Bolavoli Kelas X IPA 1 di

SMAN 3 Bandung”.

B. Identifikasi Masalah

Dari uraian latar belakang diatas, maka identifikasi masalahnya adalah : 1. Kemampuan siswa dalam pembelajaran bolavoli masih rendah. 2. Tingkat ketertarikan siswa terhadap pembelajaran bolavoli sangat

rendah.

3. Siswa mengalami berbagai kesulitan saat belajar permainan bolavoli. 4. Kurangnya kerjasama siswa dalam pembelajaran permainan bolavoli.


(14)

5

Aline Noor Fajrina,2014

Penerapan aktivitas volleyball like games untuk meningkatkan kerjasama dan motivasi belajar siswa dalam pembelajaaran bolavoli kelas X IPA 1 SMAN 3 Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

5. Guru kesulitan mencari strategi yang tepat untuk membuat siswa belajar dengan menyenangkan.

C. Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian yang telah dikemukakan dalam latar belakang masalah, maka perumusan masalah yang akan ditelusuri dalam penelitian ini adalah :

1. Apakah aktivitas volleyball like games dapat meningkatkan kerjasama siswa dalam pembelajaran bolavoli kelas X IPA 1 di SMAN 3 Bandung ?

2. Apakah aktivitas volleyball like games dapat meningkatkan motivasi belajar siswa dalam pembelajaran bolavoli kelas X IPA 1 di SMAN 3 Bandung ?

D. Tujuan Penelitian 1. Tujuan Umum

Tujuan umum dari Penelitian Tindakan Kelas ini adalah untuk mengetahui ppengaruh aktivitas volleyball like games dapat meningkatkan kerjasama dan motivasi belajar siswa dalam pembelajaran permainan bolavoli kelas X IPA 1 di SMAN 3 Bandung.

2. Tujuan Khusus

Sementara tujuan khusus peneliti adalah:

a. Untuk mengetahui bagaimana guru dapat meningkatkan kerjasama dan motivasi belajar siswa melalui aktivitas volleyball like games dalam pembelajaran bolavoli.


(15)

Aline Noor Fajrina,2014

Penerapan aktivitas volleyball like games untuk meningkatkan kerjasama dan motivasi belajar siswa dalam pembelajaaran bolavoli kelas X IPA 1 SMAN 3 Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

b. Untuk mengetahuirespon siswa terhadap pembelajaran permainan bolavoli dengan menggunakan aktivitas volleyball like games.

c. Untuk mengetahui hasil belajar siswa dengan menggunakan aktivitas

volleyball like games.

E. Manfaat Penelitian 1. Secara Teoritis

Bagi guru pendidikan jasmani, hasil penelitian tindakan kelas ini untuk menyempurnakan pelaksanaan pembelajaran bolavoli disekolah. Penelitian tindakan kelas ini berguna untuk menyajikan salah satu alternatif untuk dapat meningkatkan kerjasama dan semangat belajar siswa dalam pembelajaran bolavoli.

2. Secara Praktis

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat dan kontribusi yang berarti bagi semua pihak terutama kepada yang berkecimpung dalam dunia pendidikan, di antaranya

a. Bagi Guru

Penelitian ini diharapkan menjadi bahan pembelajaran bagi guru untuk lebih kreatif dan inovatif. Selain itu, hasil penelitian ini diharapkan menjadi umpan balik bagi guru dalam menyusun bahan pembelajaran yang lebih variatif dan diharapkan dapat meningkatkan kerjasama dan semangat belajar siswa dalam pembelajaran bolavoli.

b. Bagi Siswa

Siswa diharapkan memperoleh pengalaman dan pengetahuan yang lebih baik, sehingga mampu meningkatkan keterampilan bermain dalam pembelajaran bolavoli.


(16)

7

Aline Noor Fajrina,2014

Penerapan aktivitas volleyball like games untuk meningkatkan kerjasama dan motivasi belajar siswa dalam pembelajaaran bolavoli kelas X IPA 1 SMAN 3 Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Adanya peningkatan kualitas pembelajaran dan pengajaran yang berakibat terhadap peningkatan kualitas siswa dan tenaga pendidik, sehingga pada akhirnya akan mampu meningkatkan kualitas sekolah secara keseluruhan.

F.Batasan Istilah

Berkaitan dengan masalah yang diajukan dalam penelitian ini beberapa istilah yang digunakan mengandung pengertian sebagai berikut :

1. Sudjana (2004, hlm. 28):

Pembelajaran dapat diartikan sebagai setiap upaya yang sistematik dan sengaja untuk menciptakan agar terjadi kegiatan interaksi

edukatif antara dua pihak, yaitu antara peserta didik (warga belajar)

dan pendidik (sumber belajar) yang melakukan kegiatan membelajarkan.

2. Husdarta (2009, hlm. 3):

Pendidikan Jasmani adalah proses pendidikan yang memanfaatkan aktivitas fisik dan kesehatan untuk menghasilkan perubahan holistic dalam kualitas individu, baik hal fisik, mental, serta emosional.

3. Bermain menurut Mulyadi (2004, hlm. 23),secara umum sering dikaitkan dengan kegiatan anak-anak yang dilakukan secara spontan. Terdapat lima pengertian bermain :

a. Sesuatu yang menyenangkan dan memiliki nilai intrinsik pada anak.

b. Tidak memiliki tujuan ekstrinsik, motivasinya lebih bersifat intrinsik.

c. Bersifat spontan dan sukarela, tidak ada unsur keterpaksaan dan bebas dipilih oleh anak.

d. Melibatkan peran aktif keikutsertaan anak.

e. Memiliki hubungan sistematik yang khusus dengan sesuatu yang bukan bermain, seperti kreativitas, pemecahan masalah, belajar bahasa, perkembangan sosial dan sebagainya.


(17)

Aline Noor Fajrina,2014

Penerapan aktivitas volleyball like games untuk meningkatkan kerjasama dan motivasi belajar siswa dalam pembelajaaran bolavoli kelas X IPA 1 SMAN 3 Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

4. Ahmadi (2001, hlm. 20):

Permainan bolavoli merupakan suatu permainan yang kompleks yang tidak mudah dilakukan oleh setiap orang. Sebab, dalam permainan bola voli dibutuhkan koordinasi gerak yang benar-benar diandalkan untuk melakukan semua gerakan yang ada dalam permainan bolavoli.Dalam permainan bolavoli ada beberapa teknik dasar yang harus dikuasai. Teknik-teknik dalam permainan bolavoli terdiri atas servis, passing bawah, pasing atas, block, dan smash. 5. Bahagia (2010, hlm. 121):

Aktivitas volley ball like games adalah permainan yang menyerupai voli, sehingga dilakukan modifikasi di berbagai aktivitas atau alat serta lapangan dan aturan yang digunakan sehingga permainan ini dapat dilakukan oleh berbagai level keterampilan siswa.

6. Bowo dan Andy (2007, hlm. 50-51) menjelaskan bahwa dalam pelaksanaan kerjasama harus tercapai keuntungan bersama.

Pelaksanaan kerjasama hanya dapat tercapai apabila diperoleh manfaat bersama bagi semua pihak yang terlibat di dalamnya(win-win). Apabila satu pihak dirugikan dalam proses kerjasama, maka kerjasama tidak lagi terpenuhi. Dalam upaya mencapai keuntungan atau manfaat bersama dari kerjasama, perlu komunikasi yang baik antara semua pihak dan pemahaman sama terhadap tujuan bersama.

7. Menurut Husdarta (2009, hlm. 53) “Motivasi sebagai kondisi yang menggerakan perilaku dan mengarahkan aktivitas terhadap pencapaian tujuan”.


(18)

Aline Noor Fajrina,2014

Penerapan aktivitas volleyball like games untuk meningkatkan kerjasama dan motivasi belajar siswa dalam pembelajaaran bolavoli kelas X IPA 1 SMAN 3 Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Tujuan Operasional Penelitian

Tujuan operasional pada penelitian ini pada awalnya adalah untuk mengidentifikasi masalah-masalah dan upaya meningkatkan kerjasama dan motivasi belajar siswa dalam pembelajaran bolavoli di SMAN 3 Bandung, terutama untuk kelas X IPA 1, tetapi setelah proses observasi dan penelitian berlangsung terdapat beberapa pemokusan masalah dalam pembelajaran pendidikan jasmani permainan bolavoli. Maka tujuan operasional pada penelitian ini adalah untuk lebih mengidentifikasi masalah dan upaya meningkatkan kerjasama dan motivasi belajar siswa dengan menggunakan penerapan aktivitas volleyball like games.

B. Setting Penelitian 1. Tempat Penelitian

Tempat yang dijadikan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini adalah di SMAN 3 Jln Belitung no.8 Kelurahan Merdeka Kecamatan Sumur Bandung Kota Bandung. Untuk mata pelajaran Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan (PJOK) materi permainan bolavoli.

2. Waktu Penelitian

Penelitian tindakan kelas (PTK) ini adalah dilaksanakan pada awal tahun pelajaran 2012/2013, yaitu pada bulan September 2014. Penelitian dilakukan sesuai dengan waktu pelajaran Penjas berlangsung yaitu setiap hari Sabtu mulai pukul 06.30 sampai 08.45 WIB.

3. Siklus Penelitian Tindakan Kelas (PTK)

Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini dilaksanakan dengan menggunakan sekurang-kurangnya dua siklus untuk melihat peningkatan kerjasama dan motivasi belajar siswa dalam pembelajaran bolavoli dengan


(19)

Aline Noor Fajrina,2014

Penerapan aktivitas volleyball like games untuk meningkatkan kerjasama dan motivasi belajar siswa dalam pembelajaaran bolavoli kelas X IPA 1 SMAN 3 Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

menggunakan penerapan aktivitas volleyball like games. Pelaksanaan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dimulai dengan melaksanakan siklus pertama yang terdiri dari empat kegiatan, yaitu a) Perencanaan; b) Tindakan; c) Pengamatan dan d) refleksi untuk mengetahui hasil belajar siswa serta melihat kekurangan dan hambatan yang terjadi selama pembelajaran siklus satu.

Apabila sudah diketahui letak keberhasilan dan hambatan dari tindakan yang dilakukan pada siklus pertama tersebut maka peneliti menentukan rencana kegiatan untuk siklus kedua. Kegiatan pada siklus kedua tidak jauh berbeda dengan kegiatan siklus pertama, akan tetapi pada kegiatan disiklus dua diberikan beberapa tambahan perbaikan dari tingkat terdahulu yang bertujuan untuk memperbaiki berbagai hambatan atau kesulitan yang ditemukan pada siklus pertama. Jika pada siklus kedua masih terdapat permasalahan, maka dilanjutkan ke siklus tiga, agar peningkatan hasil belajar siswa dapat dilihat apakah siswa telah mengalami peningkatan yang signifikan dalam hasil pembelajaran.

C. Subjek Penelitian

Penelitian tindakan kelas yang akan dilaksanakan di kelas X SMAN 3 Bandung, Kelurahan Merdeka, Kecamatan Sumur Bandung, Kota Bandung. Subjek penelitian adalah siswa kelas X IPA 1 yang berjumlah 19 siswa semuanya siswa perempuan.

Tabel 3.1

Daftar Absen Kelas X IPA 1 SMAN 3 Bandung

No

Nama Siswa

1 Adhisya Salma Khairunnisa 2 Alya Afifah Bakhtiar 3 Arlin Rian Nadira 4 Azhari Dwi Pramesti


(20)

42

Aline Noor Fajrina,2014

Penerapan aktivitas volleyball like games untuk meningkatkan kerjasama dan motivasi belajar siswa dalam pembelajaaran bolavoli kelas X IPA 1 SMAN 3 Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

5 Berliana Destyawati 6 Fauzia Nurrahmiaty 7 Fauziah Fitri Agnia 8 Felia Prima Wefiani 9 Khanza Zahira Garnida 10 Mega Rahma Dewi

11 Mumpuningtyas Restu Dewati 12 Nabila Dhia Alifa Rahmah 13 Nadela Putri Malinda 14 Rabila Amina Yudomartono 15 Raden Irfani Hasya Fulki 16 Rizka Ayudia

17 Sania Ahsani Nafsa Farida Haryanti 18 Shely Mutiara Maghfira

19 Tasya Putri Permatasari

D. Faktor yang Diteliti

Penelitian Tindakan Kelas dalam penelitian ini ingin mengamati beberapa faktor. Faktor yang ingin di amati yaitu:

1. Faktor siswa, kurangnya kerjasama dan motivasi belajar siswa dalam materi permainan bolavoli dalam pembelajaran penjas pada siswa kelas X IPA 1 SMAN 3 Bandung.

2. Faktor pembelajaran, dengan melihat kemampuan siswa kelas XIPA 1 SMAN 3 Bandung dalam pembelajaran bolavoli dengan menggunakan penerapan aktivitas volleyball like games, maka siswa tersebut akan mengalami perubahan terencana, terbimbing dan terarah sesuai dengan pemahaman dan kemampuan siswa dalam permainan bolavoli.

3. Faktor guru, melihat cara guru memberikan materi serta menggunakan metode yang tepat dalam pembelajaran permainan bolavoli, apakah sudah sesuai dan mencakup materi pembelajaran untuk mencapai tujuan yang diinginkan dan disesuaikan dengan tingkat kemampuan siswa.


(21)

Aline Noor Fajrina,2014

Penerapan aktivitas volleyball like games untuk meningkatkan kerjasama dan motivasi belajar siswa dalam pembelajaaran bolavoli kelas X IPA 1 SMAN 3 Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode Penelitian Tindakan Kelas (PTK) atau class room action research sebagai cara untuk menjawab permasalahan yang ada. Penelitian tindakan (Action Research) merupakan salah satu perspresktif baru dalam penelitian pendidikan yang mencoba menjebatani antara praktik dan teori dalam bidang pendidikan (Dimyati, 2000, hlm. 171-172).

Penelitian tindakan (Action research) bertujuan untuk mengembangkan keterampilan atau pendekatan baru dan untuk memecahkan masalah-masalah melalui penerapan-penerapan lengsung dikelas atau ditempat kerja. Dalam penelitian tindakan (Action research) tidak hanya terbatas pada ruang kelas saja, melainkan dimana saja guru bekerja atau mengajar. Action research juga berarti penelitian yang bersifat partisifatif. Maksudnya, penelitian dilakukan oleh sendiri oleh yang berkepentingan, yaitu si peneliti dan diamati bersama rekan-rekanya.

Penelitian Tindakan Kelas (PTK) bukan sekedar mengajar, tetapi mempunyai makna sadar dan kritis terhadap mengajar dan menggunakan kesadaran kritis untuk bersiap terhadap proses perubahan dan perbaikan proses pembelajaran. Mcniff (1992, hlm. 1) yang dikutip oleh Sudikin (2010, hlm. 14) menjelaskan bahwa: “...PTK sebagai bentuk penelitian reflektif yang dilakukan oleh pendidik sendiri terhadap kurikulum, pengembangan sekolah, meningkatkan prestasi belajar, pengalaman keahlian belajar dan sebagainya.”

Penelitian Tindakan Kelas (PTK) mendorong guru untuk berani bertindak dan berpikir kritis dalam mengembangkan teori dan rasional bagi mereka sendiri, dan tanggung jawab mengenai pelaksanaan tugasnya secara profesional.


(22)

44

Aline Noor Fajrina,2014

Penerapan aktivitas volleyball like games untuk meningkatkan kerjasama dan motivasi belajar siswa dalam pembelajaaran bolavoli kelas X IPA 1 SMAN 3 Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

1. Prosedur Penelitian

Dalam melakukan suatu penelitian, tentunya kita harus melakukannya sesuai prosedur. Pelaksanaan tindakan meliputi siapa yang melakukan, kapan dimana, dan bagaimana melakukanya. Skenario tindakan yang telah direncanakan, dilaksanakan dalam situasi yang aktual pada saat yang bersamaan kegiatan ini juga disertai dengan kegiatan obserfasi dengan interpretasi serta diikuti dengan kegiatan refleksi.

Berdasarkan langkah-langkah penelitian tindakan maka untuk mempermudah alur penelitian dibuatlah skema prosedurnya. Kesemua tahapan itu dilakukan setelah melakukan observasi awal untuk memperoleh gambaran mengenai karakteristik kemampuan siswa dalam melakukan keterampilan bermain bolavoli melalui pembelajaran dengan menggunakan penerapan aktivitas volleyball like games. Arikunto (2010, hlm. 131) mengemukakan konsep pokok penelitian tindakan terdiri dari empat komponen pokok yang menunjukan langkah-langkah sebagai berikut: (1) Perencanaan atau planning; (2) Tindakan atau Acting; (3)Pengamatan atau Observing dan (4) Refleksi atau Reflection. Dan supaya lebih dapat dilihat dari gambar berikut :

Pelaksanaan Refleksi

Pengamatan SIKLUS I

SIKLUS II Perencanaan

Pengamatan

Perencanaan


(23)

Aline Noor Fajrina,2014

Penerapan aktivitas volleyball like games untuk meningkatkan kerjasama dan motivasi belajar siswa dalam pembelajaaran bolavoli kelas X IPA 1 SMAN 3 Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Bagan 3.1.

Dua Siklus Pelaksanaan Tindakan dalam PTK (Arikunto, 2006, hlm. 131) Gambar diatas menjelaskan beberapa tahapan yang dilakukan dalam Penelitian Tindakan Kelas (PTK).Yaitu :

a. Tahap Perencanaan (Planning)

Dalam perencanaan tahapan yang dilakukan adalah :

1) Memubuat RPP (Rencana Pelaksanaan Pembelajaran) atau tindakan sebagai pedoman untuk melakukan proses pembelajaran, termasuk di dalam nya membuat scenario pembelajaran.

2) Mempersiapkan sarana dan fasilitas pendukung yang kita perlukan di lapangan. Membuat lembaran pengamatan untuk siswa dan pendamping mulai dari tahap pendahuluan sampai penutup. Setiap bagian demi bagian kita observasi, agar mengetahui kelemahan dan kelebihan siswa dan guru.

3) Mempersiapkan instrumen, instrumen ini digunakan untuk merekam dan menganalisis data selama proses penelitian berlangsung.

b. Tahap Tindakan (acting)

Pelaksanaan tindakan menggambarkan deskripsi tindakan yang akan diterapkan, scenario kerja tindakan perbaikan serta prosedur tindakan. Sebelum melaksanakan tindakan terlebih dahulu perlu ditentukan apa, kapan, dimana, dan bagaimana melaksanakannya. Semua rencana tindakan yang telah ditetapkan dilaksanakan dalam situasi yang sebenarnya. Tahap pelaksanaan tindakan mencakup pula tahap-tahap


(24)

46

Aline Noor Fajrina,2014

Penerapan aktivitas volleyball like games untuk meningkatkan kerjasama dan motivasi belajar siswa dalam pembelajaaran bolavoli kelas X IPA 1 SMAN 3 Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

yang lain, jadi pada saat yang bersamaan dilakukan pula tahap observasi, interpretasi, danrefleksi.

c. Tahap Pengamatan (observing)

Selama proses pembelajaran, peneliti dibantu mitra peneliti dalam mencatat segala temuan dalam pelaksanaan pembelajaran yang berhubungan dengan fokus penelitian. Sedangkan menurut Wiriatmadja (2005, hlm. 112) menyebutkan ada 3 jenis observasi :

1) Observasi Terfokus

Apabila penelitian ingin memfokuskan permasalahan kepada upaya-upaya guru membangkitkan semangat belajar siswa dengan memberikan respon kepada pertanyaan guru, maka sebaiknya dilakukan Penelitian Tindakan Kelas yang memfokuskan kepada meningkatkan kualitas bertanya.

2) Observasi sistematik

Tentu para peneliti dapat saja meracang bentuk pengamatan beserta kualifikasinya dengan kreatif, kemudian mendiskusikannya untuk mencapai persetujuan bersama. Kemungkinan dalam membicarakan pengamatan sistematik ada yang mengusulkan berbagai macam slaka yang dapat dimanfaatkan dapat situasi-situasi tertentu oleh guru, dilengkapi dengan ilustrasi detail dalam skala interaksi. Pengamatan dengan menggunakan skala biasa disebut pengamatan kelas secara sistematik (Hopkins, 1993, hlm. 106)

3) Observasi terstruktur

Dilakukan peneliti dengan cara bertanya kepada siswa. Peneliti sebagai guru mengajukan pertanyaan kepada siswa kemudian siswa menjawab. Kemudian guru menjumlahkan jawaban


(25)

Aline Noor Fajrina,2014

Penerapan aktivitas volleyball like games untuk meningkatkan kerjasama dan motivasi belajar siswa dalam pembelajaaran bolavoli kelas X IPA 1 SMAN 3 Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

sukarela, jawaban tidak sukarela, yawaban yang benar, jawaban yang salah, jawaban yang tidak mengenai pertanyaan atau sasaran.

d. Tahap Analisis atau Tahap Refleksi (reflections)

Peneliti melakukan analisis refleksi pembelajaran. Untuk itu diperlukan memeriksa lembaran-lembaran pengamatan tentang hal apa saja yang ditemukan di lapangan, mengkaji satuan pembelajaran dan mengkaji hasil kegiatan guru dan siswa. Dari hasil tersebut maka dijadikan rekomondasi untuk melakukan perbaikan atau perencanaan siklus selanjutnya bila hasil dari kegiatan siklus yang telah dilakukan kurang memuaskan.

Berdasarkan langkah-langkah penelitian tindakan maka untuk mempermudah alur penelitian dibuatlah skema prosedurnya. Kesemua tahapan itu dilakukan setelah melakukan observasi awal untuk memperoleh gambaran mengenai karakteristik kemampuan siswa dalam bermain bolavoli melalui pembelajaran pendidikan jasmani dengan menggunakan penerapan aktivitas volleyball like games.

Atas dasar itulah maka upaya pemecahan masalah dalam penelitian ini dilakukan dengan beberapa tindakan yaitu:

a. Pengamatan (Observing) yaitu guru sekaligus peneliti mengamati (mencatat) proses pembelajaran permainan bolavoli SMAN 3 Bandung kelas X IPA 1. Ini bertujuan untuk mengetahui minat serta kendala pada saat mempelajari permaianan bolavoli serta mengetahui sejauhmana kerjasama dan motivasi belajar siswa dalam pembelajaran bolavoli melalui pemebelajaran pendidikan jasmani.

b. Menetapkan skenario pembelajaran dalam bentuk rancangan penelitian (planning), yaitu peneliti membuat skenario pembelajaran dengan menggunakan penerapan aktivitas volleyball like games sebagai upaya


(26)

48

Aline Noor Fajrina,2014

Penerapan aktivitas volleyball like games untuk meningkatkan kerjasama dan motivasi belajar siswa dalam pembelajaaran bolavoli kelas X IPA 1 SMAN 3 Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

meningkatkan kerjasama dan motivasi belaja rsiswa dalam pembelajaran bolavoli.

c. Menerapkan skenario pembelajaran (acting), yaitu peneliti dan guru melaksanakan skenario pembelajaran yang telah direncanakan.

d. Refleksi, maksudnya adalah peneliti dan guru menganalisis hasil yang telah dilaksanakan untuk kemungkinan terjadinya perubahan rencana tindakan serta perubahan perilaku siswa dalam proses belajarnya untuk dapat meningkatkan kerjasama dan motivasi belajar siswa dalam pembelajaran bolavoli.

2. Rencana Tindakan

Dalam menentukan tindakan, peneliti berperan sebgai aktor (guru) dibantu oleh observer (mitra guru) untuk melakukan rancangan tindakan. Adapun beberapa hal yang dilakukan oleh peneliti dan observer diantaranya adalah sebagai berikut :

a. Perencanaan

Perencanaan disusun berdasarkan masalah dan hipotesis tindakan yang telah diuji. Perubahan yang diharapkan dapat mengidentifikasi aspek dan hasil proses pembelajaran, selain itu faktor pendukung dan penghambat dapat diungkap. Pada tahapan ini peneliti dan observer menentukan suatu perencanaan tindakan dengan langkah-langkah sebagai berikut :

1) Peneliti membuat skenario membuat skenario pembelajaran dengan menggunakan penerapan aktivitas volleyball like games sebagai upaya meningkatkan kerjasama dan motivasi belajar siswa dalam pembelajaran bolavoli.

2) Membuat lembar observasi yaitu :

a) Catatan-catatan yang digunakan sebagai media untuk mencatat semua kejadian selama proses pembelajaran.


(27)

Aline Noor Fajrina,2014

Penerapan aktivitas volleyball like games untuk meningkatkan kerjasama dan motivasi belajar siswa dalam pembelajaaran bolavoli kelas X IPA 1 SMAN 3 Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

b) Membuat lembar observasi kinerja guru. c) Membuat lembar observasi aktivitas siswa.

d) Dengan menggunakan alat elektronik (Kamera) untuk merekam untuk mendokumentasikan fakta dan data-data penting yang diambil selama proses pembelajaran berlangsung. Ini dapat dijadikan bahan untuk koreksi dan evaluasi guna perbaikan proses tindakan pembelajaran ditahap berikutnya.

3) Peneliti menyiapkan sarana dan prasarana (fasilitas dan alat) untuk kegiatan permainan bolavoli.

a. Pelaksanaan Tindakan

Pelaksanaan tindakan yaitu implementasi atau penerapan isi rencana, yaitu mengenai tindakan kelas dan diperbolehkan menggunakan modifikasi, selama tidak merubah perinsip (Arikunto 2010, hlm. 139). Pelaksanaan tindakan dalam situasi secara sadar dan terkendali setelah perencanaan selesai dilakukan. Dalam proses pelaksanaan tindakan, peneliti berperan sebagai guru atau pengajar yang terjun langsung untuk melaksanakan pembelajaran permainan bolavoli. Langkah-langkah yang ditempuh dalam pelaksanaan tindakan ini yaitu tahapan yang pertama peneliti melakukan studi pustaka mengenai pembelajaran dengan mengunakan aktivitas volleyball like games. Kegiatan ini dilakukan untuk memperjelas permasalahan beserta solusi pemecahan masalah yang dihubungkan dengan kerjasama dan motivasi belajar siswa.

Penelitian ini terdiri dari 2 siklus dengan dua tindakan pada setiap siklusnya. Tindakan dilakukan untuk mengetahui tingkat keberhasilan siswa dalam pembelajaran pendidikan jasmani dengan permainan bolavoli melalui penerapan aktivitas volleyball like games.


(28)

50

Aline Noor Fajrina,2014

Penerapan aktivitas volleyball like games untuk meningkatkan kerjasama dan motivasi belajar siswa dalam pembelajaaran bolavoli kelas X IPA 1 SMAN 3 Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Dalam tindakan juga peneliti melakukan pengamatan dan evaluasi agar keberhasilan pembelajaran dapat terlihat.

Berdasarkan hasil pengamatan dan observasi awal, maka ditentukan bahwa tindakan yang akan dilakukan untuk meningkatkan kerjasama dan motivasi belajar siswa dalam permainan bolavoli pembelajaran pendidikan jasmani di kelas X IPA 1 SMAN 3 Bandung dengan menerapkan aktivitas volleyball like games dalam setiap siklus.

Rencana kegiatan dalam setiap siklusnya dapat digambarkan sebagai berikut:

1) Siklus I

Kegiatan yang dilakukan adalah sebagai berikut:

a) Setelah melakukan observasi awal dalam pembelajaran pendidikan jasmani, peneliti menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran dengan tema permainan volleyball like games. b) Melaksanakan siklus I dalam bentuk tindakan. Pada tahap ini

peneliti melakukan proses pembelajaran untuk mendapatkan gambaran hasil dari penelitian pada Siklus I.

c) Melakukan pengamatan pada siswa ketika proses pembelajaran dengan menggunakan aktivitas volleyball like games.

d) Melakukan pengamatan pada aktivitas volleyball like games yang dilakukan siswa. Pada tahap ini siswa melakukan permainan bolavoli dengan menggunakan aktivitas volleyball

like games yang dikaitkan dengan pembelajaran pendidikan

jasmani yang dibimbing guru.

e) Melakukan evaluasi terhadap hasil pembelajaran dan melihat ketercapaian tujuan yang tercantum dalam rencana pelaksanaan pembelajaran.

f) Refleksi yakni menganalisis hasil-hasil yang kurang yang ada pada siklus I dan dijadikan acuan untuk siklus II.


(29)

Aline Noor Fajrina,2014

Penerapan aktivitas volleyball like games untuk meningkatkan kerjasama dan motivasi belajar siswa dalam pembelajaaran bolavoli kelas X IPA 1 SMAN 3 Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

2) Siklus II

Kegiatan yang akan dilakukan antara lain sebagai berikut:

a) Membuat rencana pembelajaran masih bertema permainan

volleyball like games berdasarkan siklus yang dilakukan pada

siklus I.

b) Melaksanakan siklus II dalam bentuk tindakan. Pada tahap ini peneliti melakukan proses pembelajaran untuk mendapatkan gambaran dari hasil penelitian pada siklus I.

c) Melakukan pengamatan pada siswa ketika proses pembelajaran dengan menggunakan aktivitas volleyball like games.

d) Melakukan pengamatan pada aktivitas volleyball like games yang dilakukan siswa. Pada tahap ini siswa melakukan permainan volleyball like games yang dikaitkan dengan pembelajaran pendidikan jasmani yang dibimbing guru.

e) Melakukan evaluasi terhadap hasil pembelajaran dan melihat ketercapaian tujuan yang tercantum dalam rencana pelaksanaan pembelajaran.

f) Refleksi yakni menganalisis hasil-hasil yang kurang yang ada pada siklus II

b. Observasi

Observasi yaitu kegiatan pengamatan oleh pengamat. Untuk mempermudah pelaksanaan observasi, peneliti dibantu oleh observer atau guru pendidikan jasmani. Objek yang diamati adalah seluruh aktivitas siswa selama pembelajaran dilaksanakan, baik berupa perubahan yang bersifat individu maupun secara klasikal. Bentuk-bentuk observasi yang dapat dilakukan adalah:


(30)

52

Aline Noor Fajrina,2014

Penerapan aktivitas volleyball like games untuk meningkatkan kerjasama dan motivasi belajar siswa dalam pembelajaaran bolavoli kelas X IPA 1 SMAN 3 Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

1) Observasi peer (pengamatan sejawat). Observasi peer adalah

observasi terhadap pengajaran seseorang oleh orang lain (biasanya sesama guru atau teman sejawat).

2) Observasi terstruktur. Pelaksanaan observasi terstruktur dilakukan

peneliti dengan cara bertanya kepada siswa. Peneliti sebagai guru memberikan lembar observasi.

c. Alternatif Pemecahan

Berdasarkan hasil pengamatan (observasi) dan catatan yang ada maka peneliti menggunakanya sebagai bahan untuk memecahkan permasalahan yang muncul selama pembelajaran kemudian membuat solusi yang tepat untuk melakukan tindakan-tindakan perbaikan proses pembelajaran untuk pertemuan atau pelaksanaan tindakan berikutnya.

d. Analisis Dan Refleksi

Pelaksanaan penerapan aktivitas volleyball like games dalam pembelajaran bolavoli yang dilakukan oleh peneliti sendiri telah menghasilkan beberapa peristiwa atau kejadian dalam pembelajaran dalam bentuk data-data. Berdasarkan data yang terkumpul ini kemudian dilakukan analisis.Analisis dilakukan sejak awal dan mencakup setiap aspek kegiatan penelitian menurut Mulyasa (2010, hlm. 70). Berdasarkan analisis data kemudian peneliti melakukan refleksi atau perbaikan untuk rencana untuk tindakan berikutnya.

G. Teknik Pengumpulan Data dan Instrumen Penelitian 1. Instrumen Penelitian

Instrumen yang dimaksudkan dalam PTK adalah alat yang digunakan oleh guru atau observer untuk mengukur dan mengambil data yang akan dimanfaatkan untuk menetapkan keberhasilan dari rencana tindakan yang dilakukan. Menurut Somadoyo (2013, hlm. 75) data yang


(31)

Aline Noor Fajrina,2014

Penerapan aktivitas volleyball like games untuk meningkatkan kerjasama dan motivasi belajar siswa dalam pembelajaaran bolavoli kelas X IPA 1 SMAN 3 Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

dikumpulkan dalam penelitian ini adalah data hasil wawancara, observasi, jurnal siswa, catatan lapangan data tersebut dianalisis dan hasilnya digunakan untuk menggambarkan perubahan yang terjadi, yaitu perubahan aktivitas siswa, guru atau perubahan belajar siswa. Dalam penelitian ini digunakan instrumen sebagai alat untuk memperbaiki dalam setiap tindakan yang dilakukan oleh peneliti. Instrumen penelitian yang digunakan oleh peneliti dalam penelitian ini adalah lembar observasi, catatan lapangan, kamera foto, video recorder dan hasil penelitan dari tes keterampilan.

a.) Observasi

Observasi merupakan instrumen untuk mengadakan pengamatan terhadap aktivitas dan kreativitas peserta didik dalam pembelajaran dikelas maupun diluar kelas dengan menggunakan lembar observasi.Lembar observasi yang digunakan adalah lembar observsi kinerja guru dan lembar observasi aktivitas siswa. Observasi dilakukan untuk mengetahui aktivitas siswa selama proses pembelajaran berlangsung berdasarkan tahapan kegiatan pembelajaran yang tercantum dalam rencana pelaksanaan pembelajaran.

Dalam lembar observasi siswa, instrumennya memiliki dua aspek yang dinilai. Yaitu aspek kerjasama dan aspek motivasi. Dengan menggunakan lembar pengamatan atau observasi gradasi. Dengan alternatif pengisian lembar observasi bergradasi 1, 2, 3, dan 4 Arikunto (2010, hlm. 146).

Tabel 3.2 SkalaGardasi

Nilai Penilaian

4 Sangatbaik

3 Baik


(32)

54

Aline Noor Fajrina,2014

Penerapan aktivitas volleyball like games untuk meningkatkan kerjasama dan motivasi belajar siswa dalam pembelajaaran bolavoli kelas X IPA 1 SMAN 3 Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

1 Sangattidakbaik

Deskriptor atau kriteria aktivitas siswa dalam pembelajaran permainan bolavoli dapat dilihat dari tabel berikut :

Tabel 3.3 Deskriptor

Kerjasama Siswa dalam Permainan Volleyball Like Games

No Objek Pengamatan 1 2 3 4

1 Mengikuti aturan

2 Membantu teman yang belum bisa

3 Ingin semua teman bermain dan berhasil

4 Memotivasi orang lain

5 Bekerja keras menerapkan skill

6 Hormat terhadap orang lain

7 Mengendalikan tempramen

8 Memperhatikan perasaan orang lain

9 Kerjasama meraih tujuan

10 Menerima pendapat orang lain

Tabel 3.4 Deskriptor

Motivasi Siswa dalam Permainan Volleyball Like Games

No Objek Pengamatan 1 2 3 4

1 Terlibat dengan aktif dalam permainan bola voli

2 Mengikuti permainan bola voli dengan serius

3 Bertanya ketika mengalami kesulitan dalam

permainan bola voli

4 Berusaha keras untuk bermain dengan baik pada saat

bermain bola voli

5 Bermain bola voli dengan rasa senang

6 Bersungguh-sungguh bermain untuk mendapatkan

kemenangan

7 Pantang menyerah dalam mengikuti permainan bola

voli untuk mendapatkan nilai bagus


(33)

Aline Noor Fajrina,2014

Penerapan aktivitas volleyball like games untuk meningkatkan kerjasama dan motivasi belajar siswa dalam pembelajaaran bolavoli kelas X IPA 1 SMAN 3 Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

mendapatkan dukungan

9 Belajar teknik bola voli sendiri ketika mengalami

kesulitan

10 Mengamati dengan sungguh-sunguh ketika teman

lain bermain

b.) Uji Validitas dan Reliabilitas Observasi

Menurut Arikunto (2006, hlm. 178) “uji validitas instrumen dilakukan dengan menggunakan teknik analisis butir (analisis item), yaitu dengan

mengkorelasikan skor total tiap faktor”. Mencari korelasi antara kedua

variable dengan menggunakan rumus:

∑ ∑ ∑

√ ∑ ∑ ∑ ∑

Keterangan :

: koefisien korelasi yang dicari.

X : jumlah skor-skor X Y : jumlah skor-skor Y

: jumlah skor-skor X yang dikuadratkan. : jumlah skor-skor Y yang dikuadratkan.

XY : jumlah hasil kali nantara skor X dan Y yang dipasangkan. N : jumlah pasangan yang dikorelasikan.

Kemudian hasil perhitungan di bandingkan dengan nilai r tabel sebesar dengan ketentuan dk=n-2=21-2=19 dengan derajat signifikansi 0,05 diperoleh r tabel sebesar 0,456. Berikut ini disajikan hasil perhitungan tiap butir angket :


(34)

56

Aline Noor Fajrina,2014

Penerapan aktivitas volleyball like games untuk meningkatkan kerjasama dan motivasi belajar siswa dalam pembelajaaran bolavoli kelas X IPA 1 SMAN 3 Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Kerjasama

NO r Hitung r Tabel Ket

1 0,759 0,456 Valid

2 0,616 0,456 Valid

3 0,658 0,456 Valid

4 0,602 0,456 Valid

5 0,400 0,456 Tidak Valid

6 0,551 0,456 Valid

7 0,394 0,456 Tidak Valid

8 0,572 0,456 Valid

9 0,525 0,456 Valid

10 0,507 0,456 Valid

Berdasarkan table diatas terdapat soal yang tidak valid yaitu no 5 dan 7 maka dalam observasi penelitian soal yang tidak valid dihilangkan sehingga pertanyaan menjadi 8 butir

Tabel 3.6 Motivasi

NO r Hitung r Tabel Ket

1 0,766 0,456 Valid

2 0,656 0,456 Valid

3 0,275 0,456 Tidak Valid

4 0,475 0,456 Valid

5 0,364 0,456 Tidak Valid

6 0,570 0,456 Valid

7 0,506 0,456 Valid

8 0,570 0,456 Valid

9 0,539 0,456 Valid

10 0,485 0,456 Valid

Berdasarkan table diatas terdapat soal yang tidak valid yaitu no 3 dan 5 maka dalam observasi penelitian soal yang tidak valid dihilangkan sehingga pertanyaan menjadi 8 butir.

Setelah uji validitas observasi dilakukan maka selanjutnya dilakukan perhitungan reliabilitas karena data yang diperoleh bisa dikatakan dapat


(35)

Aline Noor Fajrina,2014

Penerapan aktivitas volleyball like games untuk meningkatkan kerjasama dan motivasi belajar siswa dalam pembelajaaran bolavoli kelas X IPA 1 SMAN 3 Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

digunakan setelah diuji validitas dan reliabilitas. Hasil uji coba observasi mengenai reliabilitas angket dilakukan dengan langkah-langkah sebagai berikut: Perhitungan korelasi antara jumlah skor perbutir angket antara butir ganjil dan genap ( ⁄ ⁄ ) diperoleh hasil 0,544308

dan 0,657952 (perhitunganterlampir)

1. Menghitung hasil reliabilitas dengan seluruh tes dengan menggunakan rumus Spearman Brown sebagai berikut:

Setelah diketahui hasil perhitungan korelasi dengan Spearman Brown, dengan hasil 0,705 dan 0,793 maka selanjutnya dimasukan kedalam rumus sebagai berikut:

Dengan ketentuan bandingkan dengan dan konsultasikan degan kriteria derajat kebebasan (dk) dengan rumus dk = n-2= 21-2=19 dengan taraf signifikansi 0,05 maka =

4,332078 dan 5,687182 ≥ 1,729 , maka seluruh item tes reliabel dan dapat


(36)

58

Aline Noor Fajrina,2014

Penerapan aktivitas volleyball like games untuk meningkatkan kerjasama dan motivasi belajar siswa dalam pembelajaaran bolavoli kelas X IPA 1 SMAN 3 Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

c.) Catatan Lapangan

Catatan lapangan merupakan salah satu isntrumen yang digunakan oleh peneliti dalam penelitian tindakan kelas. Catatan lapangan merupakan alat penting dalam penelitian, catatan tersebut berisi deskripsi pelaksanaan pembelajaran. Interaksi yang teramati dan tercatat memuat prilaku praktisi saat melaksanakan pembelajaran, dalam hal ini berkaitan dengan kesulitan perilaku yang telah dilakukan oleh guru dengan langkah-langkah yang termuat dalam perencanaan yang tersusun.

Adapun prilaku siswa yang diharapkan sebagai indikator ketercapaian tujuan pembelajaran yang diterapkan. Format catatan lapangan berfungsi untuk mengamati perilaku siswa ketika melaksanakan pembelajaran.

d.) Kamera Foto dan VideoRecorder

Selain instrumen yang disebutkan di atas, peneliti juga menggunakan kamera foto dan video recorder sebagai instrumen untuk mengetahui gambaran proses pembelajaran yang dilakukan guru maupun proses pembelajaran yang dilakukan oleh siswa. Penggunaan kamera foto video recorder tersebut yakni untuk mendokumentasikan aktivitas selama pembelajaran baik itu aktivitas siswa, guru maupun observer.

2. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian tindakan tidak hanya satu, akan tetapi menggunakan multi teknik atau multi instrumen. Menurut Walcott (1992) yang dikutip oleh Sukmadinata


(37)

Aline Noor Fajrina,2014

Penerapan aktivitas volleyball like games untuk meningkatkan kerjasama dan motivasi belajar siswa dalam pembelajaaran bolavoli kelas X IPA 1 SMAN 3 Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

(2008, hlm. 151-152) menjelaskan bahwa: ada tiga teknik pengumpulan data yang disebutnya sebagai strategi pekerjaan lapangan primer, yaitu,

pengalaman, pengungkapan dan pengujian.”

a) Pengalaman

Pengalaman (experiencing) dilakukan dalam betuk observasi, ada beberapa variasi bentuk observasi yang dapat dilakukan oleh peneliti, yaitu:

1. Observasi partisipatif, peneliti melakukan observasi sambil dalam kegiatan yang sedang berjalan.

2. Observasi khusus, observasi dilakukan ketika peneliti melakukan tugas khusus, seperti memberikan bimbingan.

3. Observasi pasif, peniliti hanya bertindak sebagai pengumpul data dan mencatat kegiatan yang sedang berlangsung.

b) Pembuktian

Pembuktian (examinig) dilakukan dengan mencari bukti-bukti dokumenter, seperti:

1. Dokumen arsip.

2. Audio dan Video recorder. 3. Catatan lapangan.

H. Prosedur dan Pengelolahan Data

Proses pengolahan data seiring dengan proses pelaksanaan tindakan pembelajaran sebagai bentuk dari rancangan pengolahan data kualitatif, sedangkan analisis data biasanya dilakukan pada tahap akhir penelitian tindakan untuk menjawab pertanyaan penelitian, namun demikian untuk kepentingan tertentu analisis datapun dapat dilaksanakan berssamaan dengan


(38)

60

Aline Noor Fajrina,2014

Penerapan aktivitas volleyball like games untuk meningkatkan kerjasama dan motivasi belajar siswa dalam pembelajaaran bolavoli kelas X IPA 1 SMAN 3 Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

pengolahan data di setiap selesainya satu tahap tindakan pembelajaran. Secara umum kegiatan pengolahan data dalam proses penelitian ini adalah:

1. Mengumpulkan hasil format observasi dari setiap kegiatan pembelajaran pada setiap siklus penelitian yang sudah dilaksanakan.

2. Membandingkan hasil dari observasi mengenai kerjasama dan motivasi melalui volley ball like games yang diberikan pada setiap siklus penelitian yang dilaksanakan.

3. Menganalisa perubahan perilaku siswa dari seluruh format observasi setelah dua siklus pembelajaran dilaksanakan.

Secara lebih detail, sebelum data diolah dan dianalisa ada beberapa tahapan yang harus ditempuh oleh peneliti yaitu sebagai berikut:

1. Pengolahan Data Kategori Data

Data mentah yang terkumpul dari hasil observasi dikelompokan menjadi unit-unit dengan memperhatikan karakteristik data mentah. Berdasarkan unit-unit yang ada lalu diterapkan kategorisasi.

2. Validasi

Salah satu cara untuk melihat derajat kepercayaan suatu penelitian adalah dengan melihat validitas dan kredibilitas penelitian (Kusnandar 2008:103). Validitas menunjuk pada derajat kepercayaan terhadap proses dan hasil Penelitian Tindakan Kelas (PTK).

Tahap validasi menurut Hopkins (1993) dalam Rochiati (2005) yang dikutip oleh Kunandar (2008, hlm. 107-109) terdiri dari:

a) Dalam melakukan member chek

Yaitu memeriksa kembali kerangka-kerangka atau informasi data yang diperoleh selama observasi atau wawancara dari nara sumber yang relevan dengan PTK (kepala sekolah, guru, teman sejawat, siswa, pegawai administrasi sekolah, orang tua siswa dan lain-lain) apakah kerangka atau informasi itu tetap sifatnya atau tidak berubah


(39)

Aline Noor Fajrina,2014

Penerapan aktivitas volleyball like games untuk meningkatkan kerjasama dan motivasi belajar siswa dalam pembelajaaran bolavoli kelas X IPA 1 SMAN 3 Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

sehingga dapat dipastikan keajeganya dan data itu terperiksa kebenaranya.

b) Melakukan validasi dan triangulasi

Yaitu memeriksa kebenaran hipotesis, konstruk atau analisis dari peneliti dengan membandingkan hasil dari mitra peneliti. Triangulasi dilakukan berdasarkan tiga sudut pandang, yaitu sudut pandang guru sebagai peneliti, sudut pandang siswa dan sudut pandang mitra peneliti yang melakukan pengamatan atau observasi.

c) Dengan melakukan saturasi

Yaitu situasi pada waktu data sudah jenuh, atau tidak ada lagi data lain yang berhasil dikumpulkan atau tidak ada lagi tambahan data baru. d) Dengan cara melakukan perbandingan atau dengan eksplanasi dengan

atau kasus negatif. e) Dengan audit trail

Yaitu memeriksa kesalahan-kesalahan dalam metode atau prosedur yang digunakan peniliti dan didalam pengambilan keputusan. Selain itu peneliti juga memeriksa catatan-catatan yang ditulis oleh peniliti atau mitra peneliti.

f) Dengan expert opinion

Yaitu dengan meminta kepada orang yang dianggap ahli atau pakar penelitian tindakan kelas untuk memeriksa semua tahap penelitian dan memberikan arahan terhadap masalah-masalah penelitian yang dikaji. g) Dengan key respondent revie

Key respondent revie yaitu meminta salah seorang atau mitra peneliti

yang banyak mengerti tentang penelitian tindakan kelas, untuk membaca draf awal laporan penelitian dan meminta pendapatnya. 3. Interpretasi


(40)

62

Aline Noor Fajrina,2014

Penerapan aktivitas volleyball like games untuk meningkatkan kerjasama dan motivasi belajar siswa dalam pembelajaaran bolavoli kelas X IPA 1 SMAN 3 Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Pada tahap ini hipotesis yang telah divalidasikan di iterpretasikan berdasarkan kerangka teoritik, norma-norma peraktis yang disepakati bersama atau berdasarkan intuisi peneliti sebagai guru berkenaan dengan proses pembelajaran yang baik. Tahap ini dilakukan untuk memperoleh suatu kerangka referensi yang dapat memberikan makna terhadap proses interpretasi data. Kerangka referensi ini dapat dijadikan referensi dalam pelaksanaan tindakan selanjutnya.

Untuk batasan keberhasilan pembelajaran Uzer Usman (1993:8)

menjelaskan bahwa “Pembelajaran baik/minimal apabila bahwa pembelajaran yang diajarkan hanya 75% s.d 84% dikuasai siswa”.


(41)

Aline Noor Fajrina,2014

Penerapan aktivitas volleyball like games untuk meningkatkan kerjasama dan motivasi belajar siswa dalam pembelajaaran bolavoli kelas X IPA 1 SMAN 3 Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisis data penelitian yang penulis teliti dapat disimpulkan bahwa penerapan aktivitas volleyball like games terhadap peningkatan kerjasama dan motivasi belajar dapat meningkat secara signifikan, diantaranya meningkatnya antusias siswa dalam mengikuti pembelajaran penjas khususnya pembelajaran permainan bolavoli serta meningkatnya kerjasama dan motivasi belajar siswa dalam pembelajaran permainan bolavoli terhadap siswa kelas X IPA 1 SMAN 3 Kota Bandung.

Sehingga dari hasil pengelolaan dan analisa data dalam penelitian ini dapat disimpulkan bahwa melalui penerapan aktivitas volleyball like game terhadap peningkatan kerjasama dan motivasi belajar siswa dalam pembelajaran bolavoli pada siswa kelas X IPA 1 di SMAN 3 Kota Bandung dapat meningkat.

B. Saran

Berdasarkan kesimpulan diatas peneliti mengajukan beberapa rekomendasi untuk perbaikan proses pembelajaran pendidikan jasmani di sekolah. Adapun saran tersebut adalah:

1. Untuk meningkatkan kerjasama dan motivasi belajar permainan bolavoli penulis menyarankan agar penerapan aktivitas volleyball like games diterapkan di sekolah supaya pembelajaran bolavoli lebih optimal .

2. Penulis menyarankan pula agar penelitian ini dilanjutkan ke siklus berikutnya supaya pembelajaran bolavoli dapat menarik bagi siswa dan pembelajaran tidak lagi monoton.


(42)

Aline Noor Fajrina,2014

Penerapan aktivitas volleyball like games untuk meningkatkan kerjasama dan motivasi belajar siswa dalam pembelajaaran bolavoli kelas X IPA 1 SMAN 3 Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

DAFTAR PUSTAKA

Abduljabar, Bambang.,Sudrajat, Jajat. 2010. Aplikasi Statistika dalam Penjas. Bandung.

Arikunto, Suharsimi. 2013. Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: PT Bumi

Aksara.

Hidayat, Yusup. (2011). Buku Pedoman Penulisan Penelitian Tindakan Kelas

Dalam Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan. Bandung:

FPOK-UPI

Husdarta, dan Yusuf Hidayat. (2008). Psikologi Olahraga. Bandung: CV. Bintang WarliArtika.

Arikunto, Suharsimi., Suhardjono, Supardi. 2010. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: PT Bumi Aksara.

Akbar hawadi Reni, Ike Anggraini, Khairunnisa. (2006). Bekerjasama,

AktivitasUntuk Mendorong Anak Suka Bekerjasama. Jakarta: divisi buku perguruan tinggi.

A.M, Sardiman. (2005). Interaksi Dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: Rajawali Press

Juliantine, Tite., Subroto., Yudiana. 2011. Model-Model Pembelajaran

Pendidikan Jasmani. redpoint 2012: FPOK.

Bahagia, Yoyo, dan Mujianto, Sufyar, (2010). Fasilitas dan Perlengkapan Penjas. Bandung: Universitas Pendidikan Indonesia

Bachtiar, (1998). Permainan Bola Besar II bola Voli dan Bola Tangan. Jakarta: Universitas Terbuka-Depdikbud

Yudiana, Yunyun, dan Subroto, Toto. (2010). Permainan Bola Voli. Bandung: Universitas Pendidikan Indonesia.

Sukmadinata, Nana Syaodih. (2005). Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.


(43)

Aline Noor Fajrina,2014

Penerapan aktivitas volleyball like games untuk meningkatkan kerjasama dan motivasi belajar siswa dalam pembelajaaran bolavoli kelas X IPA 1 SMAN 3 Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Subroto, Toto dkk. 2008. Teori Bermain. FPOK UPI. Bandung

Suherman, Adang. 2009. Revitalisasi Pengajaran dalam Pendidikan Jasmani. Bandung: CV Bintang Warli Artika.

Susilana, Rudi dkk. (2006). Kurikulum Pembelajaran. FIP UPI. Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia, (2012). Pedoman Karya Tulis Ilmiah. Bandung: UPI

Wiriaatmadja, Rochiati. 2005. Metode Penelitian Tindakan Kelas. Bandung: PT Remaja Rosdakarya. Bandung.

Husdarta (2000) belajar dan pembelajaran. Jakarta. Depdiknas Sugiyono. 2012. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Alfabeta.


(1)

60

Aline Noor Fajrina,2014

Penerapan aktivitas volleyball like games untuk meningkatkan kerjasama dan motivasi belajar siswa dalam pembelajaaran bolavoli kelas X IPA 1 SMAN 3 Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

pengolahan data di setiap selesainya satu tahap tindakan pembelajaran. Secara umum kegiatan pengolahan data dalam proses penelitian ini adalah:

1. Mengumpulkan hasil format observasi dari setiap kegiatan pembelajaran pada setiap siklus penelitian yang sudah dilaksanakan.

2. Membandingkan hasil dari observasi mengenai kerjasama dan motivasi melalui volley ball like games yang diberikan pada setiap siklus penelitian yang dilaksanakan.

3. Menganalisa perubahan perilaku siswa dari seluruh format observasi setelah dua siklus pembelajaran dilaksanakan.

Secara lebih detail, sebelum data diolah dan dianalisa ada beberapa tahapan yang harus ditempuh oleh peneliti yaitu sebagai berikut:

1. Pengolahan Data Kategori Data

Data mentah yang terkumpul dari hasil observasi dikelompokan menjadi unit-unit dengan memperhatikan karakteristik data mentah. Berdasarkan unit-unit yang ada lalu diterapkan kategorisasi.

2. Validasi

Salah satu cara untuk melihat derajat kepercayaan suatu penelitian adalah dengan melihat validitas dan kredibilitas penelitian (Kusnandar 2008:103). Validitas menunjuk pada derajat kepercayaan terhadap proses dan hasil Penelitian Tindakan Kelas (PTK).

Tahap validasi menurut Hopkins (1993) dalam Rochiati (2005) yang dikutip oleh Kunandar (2008, hlm. 107-109) terdiri dari:

a) Dalam melakukan member chek

Yaitu memeriksa kembali kerangka-kerangka atau informasi data yang diperoleh selama observasi atau wawancara dari nara sumber yang relevan dengan PTK (kepala sekolah, guru, teman sejawat, siswa, pegawai administrasi sekolah, orang tua siswa dan lain-lain) apakah kerangka atau informasi itu tetap sifatnya atau tidak berubah


(2)

61

Aline Noor Fajrina,2014

Penerapan aktivitas volleyball like games untuk meningkatkan kerjasama dan motivasi belajar siswa dalam pembelajaaran bolavoli kelas X IPA 1 SMAN 3 Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

sehingga dapat dipastikan keajeganya dan data itu terperiksa kebenaranya.

b) Melakukan validasi dan triangulasi

Yaitu memeriksa kebenaran hipotesis, konstruk atau analisis dari peneliti dengan membandingkan hasil dari mitra peneliti. Triangulasi dilakukan berdasarkan tiga sudut pandang, yaitu sudut pandang guru sebagai peneliti, sudut pandang siswa dan sudut pandang mitra peneliti yang melakukan pengamatan atau observasi.

c) Dengan melakukan saturasi

Yaitu situasi pada waktu data sudah jenuh, atau tidak ada lagi data lain yang berhasil dikumpulkan atau tidak ada lagi tambahan data baru. d) Dengan cara melakukan perbandingan atau dengan eksplanasi dengan

atau kasus negatif. e) Dengan audit trail

Yaitu memeriksa kesalahan-kesalahan dalam metode atau prosedur yang digunakan peniliti dan didalam pengambilan keputusan. Selain itu peneliti juga memeriksa catatan-catatan yang ditulis oleh peniliti atau mitra peneliti.

f) Dengan expert opinion

Yaitu dengan meminta kepada orang yang dianggap ahli atau pakar penelitian tindakan kelas untuk memeriksa semua tahap penelitian dan memberikan arahan terhadap masalah-masalah penelitian yang dikaji. g) Dengan key respondent revie

Key respondent revie yaitu meminta salah seorang atau mitra peneliti yang banyak mengerti tentang penelitian tindakan kelas, untuk membaca draf awal laporan penelitian dan meminta pendapatnya. 3. Interpretasi


(3)

62

Aline Noor Fajrina,2014

Penerapan aktivitas volleyball like games untuk meningkatkan kerjasama dan motivasi belajar siswa dalam pembelajaaran bolavoli kelas X IPA 1 SMAN 3 Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Pada tahap ini hipotesis yang telah divalidasikan di iterpretasikan berdasarkan kerangka teoritik, norma-norma peraktis yang disepakati bersama atau berdasarkan intuisi peneliti sebagai guru berkenaan dengan proses pembelajaran yang baik. Tahap ini dilakukan untuk memperoleh suatu kerangka referensi yang dapat memberikan makna terhadap proses interpretasi data. Kerangka referensi ini dapat dijadikan referensi dalam pelaksanaan tindakan selanjutnya.

Untuk batasan keberhasilan pembelajaran Uzer Usman (1993:8) menjelaskan bahwa “Pembelajaran baik/minimal apabila bahwa pembelajaran yang diajarkan hanya 75% s.d 84% dikuasai siswa”.


(4)

Aline Noor Fajrina,2014

Penerapan aktivitas volleyball like games untuk meningkatkan kerjasama dan motivasi belajar siswa dalam pembelajaaran bolavoli kelas X IPA 1 SMAN 3 Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisis data penelitian yang penulis teliti dapat disimpulkan bahwa penerapan aktivitas volleyball like games terhadap peningkatan kerjasama dan motivasi belajar dapat meningkat secara signifikan, diantaranya meningkatnya antusias siswa dalam mengikuti pembelajaran penjas khususnya pembelajaran permainan bolavoli serta meningkatnya kerjasama dan motivasi belajar siswa dalam pembelajaran permainan bolavoli terhadap siswa kelas X IPA 1 SMAN 3 Kota Bandung.

Sehingga dari hasil pengelolaan dan analisa data dalam penelitian ini dapat disimpulkan bahwa melalui penerapan aktivitas volleyball like game terhadap peningkatan kerjasama dan motivasi belajar siswa dalam pembelajaran bolavoli pada siswa kelas X IPA 1 di SMAN 3 Kota Bandung dapat meningkat.

B. Saran

Berdasarkan kesimpulan diatas peneliti mengajukan beberapa rekomendasi untuk perbaikan proses pembelajaran pendidikan jasmani di sekolah. Adapun saran tersebut adalah:

1. Untuk meningkatkan kerjasama dan motivasi belajar permainan bolavoli penulis menyarankan agar penerapan aktivitas volleyball like games diterapkan di sekolah supaya pembelajaran bolavoli lebih optimal .

2. Penulis menyarankan pula agar penelitian ini dilanjutkan ke siklus berikutnya supaya pembelajaran bolavoli dapat menarik bagi siswa dan pembelajaran tidak lagi monoton.


(5)

Aline Noor Fajrina,2014

Penerapan aktivitas volleyball like games untuk meningkatkan kerjasama dan motivasi belajar siswa dalam pembelajaaran bolavoli kelas X IPA 1 SMAN 3 Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

DAFTAR PUSTAKA

Abduljabar, Bambang.,Sudrajat, Jajat. 2010. Aplikasi Statistika dalam Penjas. Bandung.

Arikunto, Suharsimi. 2013. Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: PT Bumi Aksara.

Hidayat, Yusup. (2011). Buku Pedoman Penulisan Penelitian Tindakan Kelas Dalam Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan. Bandung: FPOK-UPI

Husdarta, dan Yusuf Hidayat. (2008). Psikologi Olahraga. Bandung: CV. Bintang WarliArtika.

Arikunto, Suharsimi., Suhardjono, Supardi. 2010. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: PT Bumi Aksara.

Akbar hawadi Reni, Ike Anggraini, Khairunnisa. (2006). Bekerjasama,

AktivitasUntuk Mendorong Anak Suka Bekerjasama. Jakarta: divisi buku perguruan tinggi.

A.M, Sardiman. (2005). Interaksi Dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: Rajawali Press

Juliantine, Tite., Subroto., Yudiana. 2011. Model-Model Pembelajaran Pendidikan Jasmani. redpoint 2012: FPOK.

Bahagia, Yoyo, dan Mujianto, Sufyar, (2010). Fasilitas dan Perlengkapan Penjas. Bandung: Universitas Pendidikan Indonesia

Bachtiar, (1998). Permainan Bola Besar II bola Voli dan Bola Tangan. Jakarta: Universitas Terbuka-Depdikbud

Yudiana, Yunyun, dan Subroto, Toto. (2010). Permainan Bola Voli. Bandung: Universitas Pendidikan Indonesia.

Sukmadinata, Nana Syaodih. (2005). Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.


(6)

98

Aline Noor Fajrina,2014

Penerapan aktivitas volleyball like games untuk meningkatkan kerjasama dan motivasi belajar siswa dalam pembelajaaran bolavoli kelas X IPA 1 SMAN 3 Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Subroto, Toto dkk. 2008. Teori Bermain. FPOK UPI. Bandung

Suherman, Adang. 2009. Revitalisasi Pengajaran dalam Pendidikan Jasmani. Bandung: CV Bintang Warli Artika.

Susilana, Rudi dkk. (2006). Kurikulum Pembelajaran. FIP UPI. Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia, (2012). Pedoman Karya Tulis Ilmiah. Bandung: UPI

Wiriaatmadja, Rochiati. 2005. Metode Penelitian Tindakan Kelas. Bandung: PT Remaja Rosdakarya. Bandung.

Husdarta (2000) belajar dan pembelajaran. Jakarta. Depdiknas Sugiyono. 2012. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Alfabeta.


Dokumen yang terkait

PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN TEAM GAMES TOURNAMENT UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR DAN HASIL Penerapan Strategi Pembelajaran Team Games Tournament Untuk Meningkatkan Motivasi Belajar dan Hasil Belajar Tema Indahnya Negeriku pada Siswa Kelas IV A

0 2 16

PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN TEAM GAMES TOURNAMENT UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASIBELAJAR DAN HASIL Penerapan Strategi Pembelajaran Team Games Tournament Untuk Meningkatkan Motivasi Belajar dan Hasil Belajar Tema Indahnya Negeriku pada Siswa Kelas IV A S

0 3 11

PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN SCRAMBLE UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM Penerapan Strategi Pembelajaran Scramble untuk Meningkatkan Motivasi dan Hasil Belajar Siswa dalam Pembelajaran Matematika (PTK Pada Siswa Kelas VII SMP Ne

0 0 13

Upaya Meningkatkan Sikap Belajar Dan Pemahaman Bermain Bolabasket Siswa Melalui Aktivitas Basketball Like Games.

0 1 47

PENERAPAN AKTIVITAS BASKETBALL LIKE GAMES UNTUK MENINGKATKAN JUMLAH WAKTU AKTIF BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN PENDIDIKAN JASMANI : Penelitan Tindakan Kelas Pada Siswa Kelas IV SDN Jati 1 Saguling.

2 6 5

PENERAPAN AKTIVITAS HANDBALL LIKE GAMES DALAM PEMBELAJARAN PENJAS UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN GERAK DASAR MANIPULATIF SISWA KELAS V DI SDN NENGKELAN.

1 21 41

MODIFIKASI PEMBELAJARAN AKTIVITAS PERMAINAN BOLAVOLI DALAM UPAYA MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA.

0 1 33

Pengembangan Nilai Kerjasama Dalam Permainan Sepakbola Melalui Pembelajaran Aktivitas Soccer Like Games.

2 9 20

Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Sepakbola Melalui Penerapan Aktivitas Soccer Like Games.

0 3 32

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN TIPE TEAMS GAMES TOURNAMENT(TGT) DALAM PEMBELAJARAN EKONOMI UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA

0 0 195