Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe TGT dengan Games Digital Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Konsep Alat-Alat Optik

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF
TIPE TGT DENGAN GAMES DIGITAL TERHADAP
HASIL BELAJAR SISWA PADA KONSEP
ALAT-ALAT OPTIK

SKRIPSI

Diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan
untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Oleh
ARDILLA AYU FEBRINA
NIM 1111016300016

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA
JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
2016


i

ii

ABSTRAK

ARDILLA AYU FEBRINA, NIM 1111016300016. Pengaruh Model
Pembelajaran Kooperatif Tipe TGT (Team Games Tournament) dengan
Games Digital Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Konsep Alat-alat Optik.
Skripsi Program Studi Pendidikan Fisika, Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan
Alam, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, Universitas Islam Negeri Syarif
Hidayatullah Jakarta, 2016.
Penelitian ini bertujuan untuk membuktikan pengaruh model pembelajaran
kooperatif tipe TGT dengan games digital terhadap hasil belajar siswa pada
konsep alat-alat optik. Penelitian dilakukan pada bulan Mei 2016 di SMA Negeri
1 Tangerang Selatan. Dalam penelitian ini terdapat dua sampel, yaitu kelas X
MIA 6 sebagai kelas kontrol dan kelas X MIA 5 sebagai kelas eksperimen.
Metode penelitian yang digunakan adalah quasi eksperiment dengan desain
nonequivalent control group dan teknik pengambilan sampel berupa purposive
sampling. Instrumen yang digunakan yaitu instrumen tes berupa soal objektif

pilihan ganda dan instrumen nontes berupa lembar observasi dan angket.
Berdasarkan hasil uji hipotesis dengan menggunakan uji statistik non-parametrik
dari Mann Whitney yang dilakukan terhadap data posttest, pada taraf signifikansi
0,05 diperoleh nilai sig. (2-tailed) sebesar 0,015. Terlihat bahwa nilai sig (2tailed) < taraf signifikansi 0,05, sehingga Ho ditolak. Artinya model
pembelajaran kooperatif tipe TGT dengan games digital terbukti berpengaruh
terhadap hasil belajar siswa. Hasil lembar observasi pada kedua kelas pun
menunjukkan bahwa pembelajaran menggunakan games digital pada konsep alatalat optik terkategori sangat baik. Hasil angket respon siswa terhadap penerapan
games digital juga berada pada kategori sangat baik dengan persentase 80,12.

Kata Kunci: Model Pembelajaran Kooperatif, TGT (Team Games
Tournament), Games Digital, Hasil Belajar Siswa, Alat-alat Optik.

iii

ABSTRACT

ARDILLA AYU FEBRINA, NIM 1111016300016. The Effect of Cooperative
Learning Model TGT (Team Games Tournament) with Digital Games Against
Student Results At Concept Optical Instruments. Thesis Physics Education
Program, Science Education Department, Faculty of Tarbiyah and Teacher

Training, State Islamic University of Syarif Hidayatullah Jakarta, 2016.
This research aims to prove the effect of cooperative learning model TGT with
digital games for learning result of students on the concept of optical
instruments. The study was conducted in May 2016 in SMA Negeri 1 South
Tangerang. In this research, there are two samples, the class X Science 6 as the
control class and class X Science 5 as an experimental class. The method used is
quasi experimental with a nonequivalent control group design and the technique
of sampling is purposive sampling. The instrument were used in this research are
test instrument which is multiple choice objective questions and instruments
nontes which is observation sheets and questionnaires. Based on the results of
hypothesis testing using non-parametric statistical tests of Mann Whitney were
conducted on the posttest, at a significance level of 0.05 was obtained sig. (2tailed) of 0.015. It is seen that the value sig (2-tailed) 46

Amat Baik (Super Team)

Slavin (1995) menyarankan agar TGT diterapkan setiap minggu. Dengan
TGT, siswa akan menikmati bagaimana suasana turnamen itu, dan karena mereka
berkompetisi dengan kelompok-kelompok yang memiliki komposisi kemampuan
yang setara, maka kompetisi dalam TGT terasa lebih fair dibandingkan kompetisi
dalam pembelajaran-pembelajaran tradisional pada umumnya.25


23

Zulfiani, op. cit., h. 147-148
Ibid., h. 150
25
Miftahul Huda, op. cit, h. 117

24

14

3. Media Pembelajaran
Kata media berasal dari bahasa latin, merupakan bentuk jamak dari kata
“medium”. Secara harfiah kata tersebut mempunyai arti perantara atau pengantar.
Menurut Heinich, media merupakan alat saluran komunikasi. Heinich
mencontohkan media ini seperti film, televisi, diagram, bahan tercetak (printed
materials), instruktur dan komputer.26 Sedangkan media pembelajaran adalah
segala sesuatu yang dapat menyampaikan dan menyalurkan pesan dari sumber
secara terencana sehingga tercipta lingkungan belajar yang kondusif dimana

penerimanya dapat melakukan proses belajar secara efisien dan efektif.27
Sementara itu, Gagne dan Briggs (1975) secara implisit mengatakan bahwa
media pembelajaran meliputi alat yang secara fisik digunakan untuk
menyampaikan isi materi pengajaran, yang terdiri dari antara lain buku, tape
recorder, kaset, video kamera, film, slide, foto, gambar, grafik, televisi, dan
komputer.28
Pada awal sejarah pembelajaran, media hanyalah merupakan alat bantu
yang digunakan oleh seorang guru untuk menerangkan pelajaran. Namun pada
era globalisasi saat ini fungsi media dalam kegiatan pembelajaran tidak hanya
sekedar alat bantu guru, melainkan sebagai pembawa informasi atau pesan
pembelajaran

yang

sesuai

dengan

kebutuhan


siswa.

Hamalik

(1986)

mengemukakan bahwa pemakaian media pembelajaran dalam proses belajar
mengajar dapat membangkitkan keinginan dan minat yang baru, membangkitkan
motivasi dan rangsangan kegiatan belajar, dan bahkan membawa pengaruhpengaruh psikologis terhadap siswa.29 Secara garis besar fungsi media
pembelajaran, yaitu sebagai berikut:30
a. Fungsi Media Pembelajaran sebagai Sumber Belajar

26

Rudi Susilana, Susilana dan Cepi Riyana, Media Pembelajaran Hakikat, Pengembangan,
Pemanfaatan, dan Penilaian, (Bandung: CV Wacana Prima, 2009), h.6
27
Yudhi Munadi, Media Pembelajaran Sebuah Pendekatan Baru, (Jakarta: Gaung Press,
2012), h.7-8
28

Azhar Arsyad, Media Pembelajaran, (Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2010), h.4
29
Ibid., h. 19
30
Munadi, op. cit., h. 37

15

Media pembelajaran berfungsi sebagai sumber belajar, dimana sumber belajar
pada hakikatnya merupakan komponen sistem instruksional yang meliputi
pesan, orang, bahan, alat, teknik dan lingkungan, yang mana hal itu dapat
mempengaruhi hasil belajar siswa.
b. Fungsi Semantik
Yakni kemampuan media dalam menambah perbendaharaan kata (simbol
verbal) yang makna atau maksudnya benar-benar dipahami siswa (tidak
verbalistik).
c. Fungsi Manipulatif
Fungsi manipulatif ini didasarkan pada ciri-ciri umum yang dimilikinya.
Berdasarkan karakteristik umum ini, media memiliki dua kemampuan, yakni
mengatasi batas-batas ruang dan waktu serta mengatasi keterbatasan inderawi.

d. Fungsi Psikologis
Fungsi psikologis ini terbagi menjadi 5, yaitu:
1) Fungsi atensi, yakni fungsi media pembelajaran dalam meningkatkan
perhatian siswa terhadap materi ajar.
2) Fungsi afektif, yakni fungsi media pembelajaran dalam menggugah
perasaan, emosi, dan tingkat penerimaan atau penolakan siswa tehadap
sesuatu.
3) Fungsi kognitif, yakni fungsi media pembelajaran dalam menciptakan
gagasan dan pengalaman secara langsung.
4) Fungsi imajinatif, yakni fungsi media pembelajaran dalam meningkatkan
dan mengembangkan imajinasi siswa.
5) Fungsi motivasi, yakni fungsi media pembelajaran dalam memotivasi
siswa, sehingga memudahkan mereka dalam menerima dan memahami isi
pelajaran.
e. Fungsi Sosio-kultural
Media pembelajaran dapat mengatasi hambatan sosio-kultural antar peserta
komunikasi pembelajaran.

16


Media dalam proses pembelajaran menurut Rudi Bretz dikelompokkan
menjadi 4 kelompok besar, yakni:31
a. Media audio
Media audio adalah media yang hanya melibatkan indera pendengaran dan
hanya mampu memanipulasi kemampuan suara semata. Dilihat dari sifat pesan
yang diterimanya media audio ini menerima pesan verbal dan non verbal.
Jenis-jenis media yang termasuk media ini adalah program radio dan program
media rekam (tape recorder).
b. Media visual
Media visual adalah media yang hanya melibatkan indera penglihatan.
Termasuk dalam jenis indera ini adalah media cetak-verbal, cetak-grafis, dan
media visual non-cetak. Jenis-jenis media yang termasuk media ini adalah
koran, modul, buku, poster, dan lainnya.
c. Media audio-visual
Media audio-visual adalah media yang meli