PEMANFAATAN HASIL PEMBELAJARAN PENDIDIKAN KETERAMPILAN MEMBUAT AKSESORIS MANIK-MANIK OLEH WARGA BELAJAR DI PKBM MITRA INSANI.

(1)

Mohamad Gardea Nugraha, 2013

Pemanfaatan Hasil Pembelajaran Pendidikan Keterampilan Membuat Aksesoris Manik-Manik Oleh Warga Belajar di PKBM Mitra Insani

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

PEMANFAATAN HASIL PEMBELAJARAN PENDIDIKAN KETERAMPILAN MEMBUAT AKSESORIS MANIK-MANIK OLEH

WARGA BELAJAR DI PKBM MITRA INSANI

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Dari Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Jurusan Pendidikan Luar Sekolah

Disusun Oleh

Mohamad Gardea Nugraha 0906672

JURUSAN PENDIDIKAN LUAR SEKOLAH FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

BANDUNG 2013


(2)

Mohamad Gardea Nugraha, 2013

Pemanfaatan Hasil Pembelajaran Pendidikan Keterampilan Membuat Aksesoris Manik-Manik Oleh Warga Belajar di PKBM Mitra Insani

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

PEMANFAATAN HASIL PEMBELAJARAN PENDIDIKAN KETERAMPILAN MEMBUAT AKSESORIS MANIK-MANIK OLEH

WARGA BELAJAR DI PKBM MITRA INSANI

Oleh

Mohamad Gardea Nugraha

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana pada Fakultas Ilmu Pendidikan

© Mohamad Gardea Nugraha 2013 Universitas Pendidikan Indonesia

November 2013

Hak Cipta dilindungi undang-undang.

Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhya atau sebagian, dengan dicetak ulang, difoto kopi, atau cara lainnya tanpa ijin dari penulis.


(3)

Mohamad Gardea Nugraha, 2013

Pemanfaatan Hasil Pembelajaran Pendidikan Keterampilan Membuat Aksesoris Manik-Manik Oleh Warga Belajar di PKBM Mitra Insani

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu LEMBAR PENGESAHAN

MOHAMAD GARDEA NUGRAHA

PEMANFAATAN HASIL PEMBELAJARAN PENDIDIKAN KETERAMPILAN MEMBUAT AKSESORIS MANIK-MANIK OLEH

WARGA BELAJAR DI PKBM MITRA INSANI

DISETUJUI DAN DISAHKAN OLEH PEMBIMBING:

PEMBIMBING I

Drs. Nunu Heryanto, M.Si. NIP. 19560810 198101 1 001

PEMBIMBING II

Dr. Iip Saripah, M.Pd NIP. 19701210 199802 2 001

Mengetahui,

Ketua Jurusan Pendidikan Luar Sekolah

Dr. Jajat S. Ardiwinata, M.Pd NIP. 19590826 198603 1 003


(4)

Mohamad Gardea Nugraha, 2013

Pemanfaatan Hasil Pembelajaran Pendidikan Keterampilan Membuat Aksesoris Manik-Manik Oleh Warga Belajar di PKBM Mitra Insani

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu Abstrak

Mohamad Gardea Nugraha, Pemanfaatan Hasil Pembelajaran Pendidikan Keterampilan Membuat Aksesoris Manik-Manik Oleh Warga Belajar di PKBM Mitra Insani

Masalah pokok di fokuskan kepada pemanfaatan hasil pembelajaran ketermpilan membuat aksesoris manik-manik oleh warga belajar di PKBM Mitra Insani.Penelitian ini dengan tujuan untuk mendeskripsikan proses pembelajaran, mengukur peningkatan kemampuan warga belajar, mendeskripsikan pemanfaatan hasil pembelajaran. Dari tujuan tersebut peneliti merumuskan beberapa pertanyaan penelitian yaitu: 1) Bagaimana proses pembelajaran pendidikan keterampilan dalam pembuatan aksesoris manik-manik di PKBM Mitra Insani ? 2) Bagaimana hasil pembelajaran pendidikan keterampilan dalam pembuatan aksesoris manik-manik di PKBM Mitra Insani ? 3) Bagaimana pemanfatan hasil pembelajaran pendidikan keterampilan dalam pembuatan aksesoris manik-manik di PKBM Mitra Insani ?

Landasan konseptual teoritis yang digunakan dalam penelitian ini adalah konsep belajar PLS, konsep life skill,konsep pemberdayaan masyarakat dan konsep PKBM

Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Pengumpulan data dilakukan dengan teknik wawancara, dan observasi. Sedangkan teknik analisis data dengan mendeskripsikan data, reduksi data dan penarikan kesimpulan. Pemilihan subjek peneliti menggunakan

purposive sample,yaitu menentukan sample dengan pertimbangan-pertimbangan dan tujuan tertentu,yaitu subjek sebanyak 5(lima) orang, yang terdiri dari 1(satu) orang pengelola program,1(satu) orang sumber belajar dan 3(tiga) orang warga belajar.

Hasil penelitian dapat data mengenai: 1)Proses pembelajaran pendidikan keterampilan dalam pembuatan aksesoris manik-manik di PKBM Mitra Insani adalah terdapat perencanaan,pelaksanaan dan evaluasi yang terdiri atas komponen-komponen yang saling berhubungan sehingga memperlancar dalam pelaksanaan program pendidikan keterampilan membuat aksesoris manik-manik. 2) Hasil belajar melihat 3 ranah yaitu: ranah kognitif, ranah afektif dan psikomotorik. 3) Pemanfaatan hasil belajar, 3 warga belajar memafaatkan hasil belajarnya dengan 2 warga belajar menjadi pengrajin aksesoris manik-manik dan 3 warga belajar tersebut sudah dapat membelajarkan orang lain.

Berdasarkan penelitian yang di laksanakan peneliti menarik kesimpulan bahwa program pendidikan keterampilan yang di selenggaran oleh PKBM Mitra Insani dapat memberikan hasil belajar berupa perubahan kognitif,afektif dan psikomotor .Disamping itu warga belajar dapat memanfaatkan hasil belajar yang telah di dapatkan selama proses pembelajaran berlangsung.


(5)

Mohamad Gardea Nugraha, 2013

Pemanfaatan Hasil Pembelajaran Pendidikan Keterampilan Membuat Aksesoris Manik-Manik Oleh Warga Belajar di PKBM Mitra Insani

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu Abstract

Mohamad Gardea Nugraha, Utilization Learning Skills Accessories Bead Making By Residents Learning at CLC Mitra Insani

Focus on the central issue in the use of learning outcomes skill making beaded accessories by the learners at PKBM Mitra Insani . This study aimed to describe the learning process , learning outcomes , and the use of learning outcomes . The goal of researchers formulate some research questions are: 1 ) How does learning skills education in making beaded accessories in the PKBM Mitra Insani ? 2 ) How do the learning outcomes of vocational education in making beaded accessories in the PKBM Mitra Insani ? 3 ) How does utilization of the learning outcomes of vocational education in making beaded accessories in the PKBM Mitra Insani ?

Conceptual theoretical foundation used in this study is the concept of learning PLS , life skill concepts , the concept of empowering the community and the concept of PKBM

The method used is descriptive method with qualitative approach . The data was collected by interview and observation . While the techniques of data analysis to describe the data , data reduction and conclusion . Subject selection researchers used purposive sample , which was to determine the sample considerations and specific purpose , that is the subject of five (5 ) members , consisting of 1 ( one) program manager , 1 ( one ) person learning resources and 3 ( three ) the learners .

The results obtained data on: education learning process skills in making beaded accessories in the PKBM Mitra Insani is there planning , implementation and evaluation that consists of components that are interconnected so as to accelerate the implementation of the educational program skills to make beaded accessories manik.2 ) study results in view of the three domains , namely : cognitive, affective and psychomotor domains . 3 ) Utilization of learning outcomes , 3 residents are able to learn the results of their study memafaatkan 2 residents to learn a beaded accessories craftsman and 3 learners are already able membelajarkan others

Based on research carried researcher to conclude that the vocational education program at PKBM selenggaran by Mitra Insani can deliver learning outcomes such as changes in the cognitive, affective and psychomotor domains . Besides, the learners are able to take advantage of the learning outcomes that have been acquired during the learning process progress.


(6)

Mohamad Gardea Nugraha, 2013

Pemanfaatan Hasil Pembelajaran Pendidikan Keterampilan Membuat Aksesoris Manik-Manik Oleh Warga Belajar di PKBM Mitra Insani

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN

PERNYATAAN... i

KATA PENGANTAR ... ii

UCAPAN TERIMA KASIH ... iii

ABSTRAK ... iv

DAFTAR ISI ... v

DAFTAR TABEL ... ix

DAFTAR GAMBAR dan BAGAN ... x

DAFTAR LAMPIRAN ... xi

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Identifikasi dan Perumusan Masalah ... 6

C. Tujuan Penelitian ... 7

D. Manfaat Penelitian ... 7

E. Struktur Organisasi Skripsi ... 7

BAB II KAJIAN PUSTAKA ... 9

A. Konsep Pembelajaran dalam Pendidikan Luar Sekolah... 9

1. Pengertian Belajar ... 9

2. Pengertian Pembelajaran ... 10

3. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Belajar ... 12

4. Komponen-komponen Proses Pembelajaan ... 12

5. Teori Pembelajaran dalam PLS ... 15

6. Tipe Kegiatan Belajar Keterampilan ... 16

7. Hasil Belajar ... 18

B. Konsep Pendidikan Kecakapan Hidup (Lile Skill) ... 21

1. Pengertian Pendidikan Kecakapan Hidup (Lile Skill) ... 21


(7)

Mohamad Gardea Nugraha, 2013

Pemanfaatan Hasil Pembelajaran Pendidikan Keterampilan Membuat Aksesoris Manik-Manik Oleh Warga Belajar di PKBM Mitra Insani

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

3. Manfaat Pendidikan Kecakapan Hidup (Lile Skill) ... 28

4. Ciri-ciri Pendidikan Kecakapan Hidup (Lile Skill) ... 28

5. Sasaran Pendidikan Kecakapan Hidup (Lile Skill)... 29

C. Konsep Pemberdayaan ... 30

1. Pengertian Pemberdayaan ... 30

2. Perinsip Pemberdayaan Masyarakat ... 32

3. Tujuan Pemberdayaan Masyarakat ... 33

4. Sasaran Pemberdayaan Masyarakat ... 35

5. Upaya dalam Memperdayakan Masyarakat ... 35

6. Tahapan Kegiatan Pemberdayaan Masyarakat ... 36

7. Pendekatan Pemberdayan Masyarakat ... 37

D. Konsep Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) ... 37

1. Definisi Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM)... 37

2. Tujuan dan Tugas PKBM ... 39

3. Fungsi PKBM ... 40

4. Prinsip Pengembangan PKBM ... 41

BAB III METODE PENELITIAN ... 44

A. Lokasi dan Subjek Penelitian ... 44

B. Desain Penelitian ... 46

C. Metode Penelitian... 47

D. Definisi Operasional... 50

E. Instrumen Penelitian... 51

F. Teknik Pengumpulan Data ... 53

G. Triangulasi Data ... 55

H. Analisis Data ... 56

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 59

A. Gambaran Lokasi Penelitian ... 59


(8)

Mohamad Gardea Nugraha, 2013

Pemanfaatan Hasil Pembelajaran Pendidikan Keterampilan Membuat Aksesoris Manik-Manik Oleh Warga Belajar di PKBM Mitra Insani

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

C. Gambaran Umum Program Pendidikan Keterampilan membuat Aksesoris

manik-manik ... 74

D. Identitas Informan Penelitian ... 77

E. Deskripsi Hasil Penelitian ... 79

F. Pembahasan Hasil Penelitian ... 103

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 114

A.Kesimpulan ... 114

B.Saran ... 116


(9)

Mohamad Gardea Nugraha, 2013

Pemanfaatan Hasil Pembelajaran Pendidikan Keterampilan Membuat Aksesoris Manik-Manik Oleh Warga Belajar di PKBM Mitra Insani

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu DAFTAR TABEL

Tabel 4.1 Jumlah Penduduk Desa Jayagiri...………. 60

Tabel 4.2 Tingkat Pendidikan Penduduk di Desa Jayagiri... 60

Tabel 4.3 Keadaan Mata Pencaharaian di Desa Jayagiri ……….. 62

Tabel 4.4 Agama kepercayaan di Desa Jayagiri ...……….. 63

Tabel 4.5 Tenaga Pendidik ... ………... 68

Tabel 4.6 Bangunan ... ... 69

Tabel 4.7 Sarana belajar ……… 70

Tabel 4.8 Program yang di selenggarakan di PKBM Mitra Insani……… 70

Tabel 4.9 Wilayah kerja dan Kelompok sasaran...……... 73

Tabel 4.10 Data pengeloa Program Pendidikan Keterampilan membuat Aksesoris-manik-manik...……… 75

Tabel 4.11 Data Warga Belajar...………. 76


(10)

Mohamad Gardea Nugraha, 2013

Pemanfaatan Hasil Pembelajaran Pendidikan Keterampilan Membuat Aksesoris Manik-Manik Oleh Warga Belajar di PKBM Mitra Insani

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu DAFTAR GAMBAR dan BAGAN

2.1 Proses Pembelajaran PLS...………...………... 15 4.1 Stuktur organisasi PKBM Mitra Insani…………...………... .. 67


(11)

Mohamad Gardea Nugraha, 2013

Pemanfaatan Hasil Pembelajaran Pendidikan Keterampilan Membuat Aksesoris Manik-Manik Oleh Warga Belajar di PKBM Mitra Insani

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Kisi-kisi Penelitian……… 123

Lampiran 2 Instrumen Penelitian………... 126

Lampiran 3 Hasil Pembelajaran... 136


(12)

1

Mohamad Gardea Nugraha, 2013

Pemanfaatan Hasil Pembelajaran Pendidikan Keterampilan Membuat Aksesoris Manik-Manik Oleh Warga Belajar di PKBM Mitra Insani

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu BAB 1

PENDAHUALUAN A.Latar Belakang

Dalam memasuki abad ke-21, dunia pendidikan di Indonesia menghadapi tantangan besar, sebagai akibat krisis ekonomi, dunia pendidikan dituntut untuk dapat mempertahankan hasil-hasil pembangunan pendidikan yang telah tercapai.

Sumber daya manusia Indonesia yang berkualitas akan sangat dibutuhkan dalam menghadapi tantangan global dan itu akan terwujud dari hasil pembangunan pendidikan nasional yang baik, tangguh dan mantap. Untuk mencapai sumber daya manusia yang berkualitas, maka perlu adanya suatu upaya yang dapat meningkatkan kualitas sumber daya manusia seutuhnya dan masyarakat seluruhnya. Terdapat dua hal penting yang perlu diperhatikan secara seksama dalam meningkatkan kualitas sumber daya manusia yaituseperti yang diungkapkan oleh Emil Salim dalam Irfan (2012:3) sebagai berikut: Pertama, peningkatan kualitas sumber daya manusia secara fisik meliputi peningkatan kesehatan dan kesegaran jasmani, serta usaha meningkatkan kualitas perbaikan gizi masyarakat. Kedua, peningkatan kualitas sumber daya manusia non fisik ditujukan bagi peningkatan kualitas pendidikan dan keterampilan, pengembangan mental dan spiritual, peningkatan etos kerja dan yang tak kalah pentingnya adalah peningkatan kadar produktivitas kerja.

Dari pernyataan diatas, pendidikan memegang peranan penting dalam segala aspek kehidupan, karena melalui pendidikan,kualitas sumber daya manusia akan terangkat sehingga menciptakan manusia yang kompeten dan dapat meningkatan kualitas hidupnya. Tujuan akhir yang ingin dicapai yaitu membuat manusia itu berdaya, mampu meningkatkan kemampuan, meningkatkan kualitas pendidikan dan kesejahteraan agar terbebas dari kebodohan dan keterbelakangan, sehingga dapat hidup dengan layak dalam


(13)

2

Mohamad Gardea Nugraha, 2013

Pemanfaatan Hasil Pembelajaran Pendidikan Keterampilan Membuat Aksesoris Manik-Manik Oleh Warga Belajar di PKBM Mitra Insani

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

kemandirian, keswadayaan dan partisipasi serta demokrasi dalam kehidupan bermasyarakat.

Secara yuridis sistem pendidikan di Indonesia tertuang dalam Undang-Undang No 20 tahun 2003 pasal 1 ayat 1 yang dinyatakan sebagai berikut:

Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keaagamaan, pengendalaian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara. Tujuan pendidikan menurut Undang-Undang Sisdiknas UU N0 20 tahun 2003,yaitu untuk mengembangkan potensi-potensi yang dimiliki oleh peserta didik (masyarakat) agar menjadi manusia yang memiliki akhlak yang mulia, beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berilmu, mempunyai kecakapan, mandiri dan kreatif serta bertanggung jawab.

Pendidikan dipandang sebagai modal penting untuk memutuskan rantai kemiskinan dan penanggulangan kemiskinan dalam jangka menengah dan panjang. Pentingnya pendidikan menyebabkan United Nations Development Programme (Depdagri 1997) menetapkan bahwa sektor pendidikan merupakan salah satu alat untuk mengukur Indeks Pembangunan Manusia (IPM) suatu wilayah.

Departemen Pendidikan Nasional sebagai lembaga yang bertanggung jawab terhadap pelaksanaan pendidikan di Indonesia, menetapkan berbagai kebijakan dan upaya pengembangan pendidikan melalui pendekatan “broad based

education” atau pendidikan berbasis pada kebutuhan masyarakat luas. Kebijakan dan upaya ini turut melibatkan partisipasi masyarakat, baik melalui jalur pendidikan sekolah maupun pendidikan luar sekolah (PLS), termasuk program

life skill.

Pendidikan Luar Sekolah sebagai salah satu jalur pendidikan nasional diselenggarakan bagi warga masyarakat yang memerlukan layanan pendidikan yang berfungsi sebagai pengganti, penambah, dan atau pelengkap pendidikan sekolah dalam rangka mendukung pendidikan sepanjang hayat (sumber) Hasil kajian Tim reformasi pendidikan dalam konteks Otonomi


(14)

3

Mohamad Gardea Nugraha, 2013

Pemanfaatan Hasil Pembelajaran Pendidikan Keterampilan Membuat Aksesoris Manik-Manik Oleh Warga Belajar di PKBM Mitra Insani

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

daerah (Fasli Jalal, Dedi Supriadi. 2001) dapat disimpulkan bahwa apabila pendidikan luar sekolah (pendidikan nonformal) ingin melayani, dicintai, dan dicari masyarakat, maka mereka harus berani meniru apa yang baik dari apa yang tumbuh di masyarakat dan kemudian diperkaya dengan sentuhan-sentuhan yang sistematis dengan ilmu pengetahuan dan teknologi yang sesuai dengan lingkungan masyarakatnya. Strategi itulah yang perlu terus dikembangkan dan dilaksanakan oleh pendidikan luar sekolah dalam membantu menyediakan pendidikan bagi masyarakat khususnya usia produktif yang karena berbagai hal tidak terlayani oleh jalur formal/sekolah.

Salah satu program pendidikan luar sekolah yang sedang dikembangkan adalah pendidikan kecakapan hidup (life skill), Pendidikan kecakapan hidup (life skill) merupakan pendidikan yang memberikan kecakapan personal, kecakapan sosial, kecakapan intlektual, dan kecakapan vocational untuk bekerja atau berusaha mandiri.

Kecakapan hidup sangat diperlukan oleh setiap individu dalam rangka menunjang kelangsungan kehidupannya. Karena pada hakekatnya pendidikan kecakapan hidup dalam Pendidikan Luar Sekolah adalah upaya untuk meningkatkan keterampilan, pengetahuan dan sikap serta kemampuan yang memungkinkani warga belajar dapat hidup secara mandiri. Dirjen Pendidikan Luar Sekolah Depdiknas dalam Pedoman Program Life skills (2004 : 2) menggambarkan bahwa program pendidikan kecakapan hidup secara khusus bertujuan untuk memberikan pelayanan kepada peserta didik yaitu antara lain (1) Memiliki pengetahuan, keterampilan dan sikap yang dibutuhkan dalam memasuki dunia kerja baik bekerja secara mandiri (wirausaha) dan atau bekerja pada suatu perusahaan produksi/jasa dengan penghasilan yang semakin layak untuk memenuhi kebutuhan hidupnya, (2) Memiliki motivasi dan etos kerja yang tinggi serta dapat menghasilkan karya-karya yang unggul dan mampu bersaing di pasar global, (3) Memiliki kesadaran yang tinggi tentang pentingnya pendidikan untuk dirinya sendiri maupun untuk anggota keluargannya, (4) Memiliki kesempatan yang sama untuk memperoleh


(15)

4

Mohamad Gardea Nugraha, 2013

Pemanfaatan Hasil Pembelajaran Pendidikan Keterampilan Membuat Aksesoris Manik-Manik Oleh Warga Belajar di PKBM Mitra Insani

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

pendidikan dalam rangka mewujudkan keadilan pendidikan di setiap lapisan masyarakat.

Menurut Delor (2008 : 1) mengatakan bahwa pada dasarnya program life skills ini berpegang pada empat pilar pembelajaran yaitu sebagai berikut:

a) Learning to know (belajar untuk memperoleh pengetahuan)

Learning to know yang dimaksud Delors bukan sekadar jenis belajar memperoleh informasi yang sudah dimodifikasi atau dirinci, tetapi menguasai instrumen-instrumen pengetahuan itu sendiri. Instrumen-instrumen pengetahuan ini memampukan orang untuk memahami sedikitnya tentang lingkungannya untuk dapat hidup dengan harkat, untuk mengembangkan kecakapan kerja, dan untuk berkomunikasi selain mendasari kegemaran untuk memahami, mengetahui, dan menemukan dalam kerangka membangun pengetahuan.

b) Learning to do (belajar untuk dapat berbuat/bekerja)

Learning to do, jenis belajar ini tidak sesederhana konsep tradisional dengan mengajar warga belajar mempraktekan apa yang sudah dipelajari dalam rangka mempersiapkan seseorang untuk tugas praktis pembuatan sesuatu, tetapi lebih merupakan representasi belajar kecakapan hidup, suatu kecakapan yang memadukan sejumlah unsur keterampilan kognitif, keterampilan teknikal (praktikal), dan sikap (keterampilan sosial/humaniora). c) Learning to be (belajar untuk menjadi orang yang berguna)

Learning to be merupakan tujuan akhir dari proses belajar. Jenis belajar ini bertumpu pada asumsi, manusia belajar bagi dirinya sendiri untuk pemenuhan perkembangan seutuhnya tiap manusia-jiwa dan raga-inteligensi, kepekaan, tanggung jawab pribadi, dan nilai-nilai spiritual.

d) Learning to life together (belajar untuk dapat hidup bersama dengan orang lain)

Learning to lifetogether merupakan antesis dari berbagai bentuk-kompetisi, persaingan, perselisihan, petengkaran, dan peperangan-dalam berbagai sektor kehidupan, baik politik, ekonomi, agama, dan sebagainya. Semangat yang dibangun dalam belajar adalah kecakapan unjuk kerja


(16)

5

Mohamad Gardea Nugraha, 2013

Pemanfaatan Hasil Pembelajaran Pendidikan Keterampilan Membuat Aksesoris Manik-Manik Oleh Warga Belajar di PKBM Mitra Insani

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

yang dilandasi perdamaian, kebersamaan, keselarasan, dan keserasian berkehidupan melalui usaha- usaha atau kerja kolaboratif guna mencapai tujuan bersama, bukan membangun semangat kompetisi

Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) merupakan suatu wadah yang menyediakan informasi dan kegiatan belajar sepanjang hayat atau pendidikan sepanjang hayat (life long education) bagi masyarakat agar mereka lebih berdaya. Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) dibentuk untuk memperluas kesempatan warga masyarakat khususnya yang tidak mampu untuk meningkatkan pengetahuan, keterampilan, dan sikap mental yang diperlukan untuk mengembangkan diri dan meningkatkan kualitas hidupnya.

Dipilihnya PKBM Mitra Insani yang terletak di Kampung Lebak Cihideng ,desa Lembang yang berdiri pada tanggal 12 Mei 2008, sebagai objek penelitian karena keterlibatan kegiatan PKBM khususnya dalam program pendidikan keterampilan atau juga bisa disebut dengan istilah life skill. Salah satu program pendidikan keterampilan yang sudah dijalankan di PKBM Mitra Insani ini adalah tentang pembelajaran pendidikan keterampilan membuat aksesoris manik yang bertujuan untuk memberikan keterampilan membuat aksesoris manik-manik. bekal pengetahuan, kemampuan fungsional praktis termasuk perubahan sikap untuk bekerja maupun berwirausaha mandiri, membuka lapangan kerja dan lapangan usaha sekaligus memanfatakan peluang yang dimiliki sehingga dapat meningkatkan kesejahteraan yang akhirnya dapat memperbaiki kehidupan.Pada program ini, diikuti oleh peserta dari warga belajar orang tua kober, yang sedang menunggu anak-anaknya mengikuti porgram kober dan masyarakat sekitar, Program life skill ini dilaksanakan di PKBM Mitra Insani setiap hari Senin-Rabu, dimulai dari pukul 09.00 sampai 10.30.

Sampai sekarang PKBM Mitra Insani sudah dikenal dengan salah satu produk aksesorisnya dan produknya sudah di pasarkan ke beberapa daerah dengan cara mengikuti pameran-pameran seperti daerah Bandung,Cirebon dan lain-lain. Juga dipasarkan di daerah wisata dan hotel-hotel yang ada di Lembang.


(17)

6

Mohamad Gardea Nugraha, 2013

Pemanfaatan Hasil Pembelajaran Pendidikan Keterampilan Membuat Aksesoris Manik-Manik Oleh Warga Belajar di PKBM Mitra Insani

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

Berdasarkan latar belakang yang telah dipaparkan diatas, peneliti merasa tertarik untuk mengkaji lebih lanjut mengenai pemanfaatan hasil belajar pendidikan keterampilan membuat manik-manik oleh warga belajar di PKBM Mitra Insani.

B. Identifikasi Masalah

1. Kurangnya keterampilan yang dimiliki oleh warga belajar untuk meningkatkan kesejahteran dan pendapatan ekonomi untuk memenuhi kebutuhan hidupnya.

2. Latar belakang pendidikan warga belajar mayoritas hanya luluasan SD sehingga mengakibatkan rendahnya kreativitas dan keterampilan yang di miliki warga belajar.

3. Warga belajar di PKBM Mitra Insani mayoritas ibu-ibu rumah tangga sehinggga untuk mengisi waktu luang ibu-ibu tersebut mengikuti program pendidikan keterampilan membuat aksesoris manik-manik.

4. Peluang wirausaha dalam segi keterampilan membuat aksesoris manik-manik masih terbuka lebar.

5. Program pendidikan keterampikan membuat aksesoris manik-manik mendapat respon yang bagus di masyarakat.

Dari identifikasi masalah yang sudah dipaparkan,agar permasalahan yang diteliti tidak terlalu luas dan sesuai dengan kemampuan yang dimiliki oleh peneliti, peneliti merumuskan masalah yang akan diteliti sebagai berikut:

” Bagaimana pemanfaatan hasil pembelajaran pendidikan keterampilan membuat

aksesoris manik-manik oleh warga belajar di PKBM Mitra Insani ?

Untuk memperjelas lingkup penelitian, peneliti mencoba untuk merumuskan ke dalam beberapa pertanyaan yaitu

1. Bagaimana proses pembelajaran pendidikan keterampilan dalam pembuatan aksesoris manik-manik di PKBM Mitra Insani ?

2. Bagaimana hasil pembelajaran pendidikan keterampilan dalam pembuatan aksesoris manik-manik di PKBM Mitra Insani ?

3. Bagaimana pemanfatan hasil pembelajaran pendidikan keterampilan dalam pembuatan aksesoris manik-manik di PKBM Mitra Insani ?


(18)

7

Mohamad Gardea Nugraha, 2013

Pemanfaatan Hasil Pembelajaran Pendidikan Keterampilan Membuat Aksesoris Manik-Manik Oleh Warga Belajar di PKBM Mitra Insani

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu C . Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah yang telah dikemukakan diatas, maka penelitian ini bertujuan untuk:

1. Untuk mengetahui proses pembelajaran dalam pembuatan keterampilan aksesoris manik-manik di PKBM Mitra Insani.

2. Untuk mengetahui hasil pembelajaran dalam pembuatan keterampilan aksesoris manik-manik di PKBM Mitra Insani.

3. Untuk mengetahui pemanfatan hasil pembelajaran dalam pembuatan keterampilan aksesoris manik-manik di PKBM Mitra Insani.

D. Manfaat Penelitian

Penelitian ini berkaitan dengan upaya untuk memperoleh informasi dan data mengenai manfaat hasil program pendidikan keterampilan dalam hal kemampuan berwirausaha. Maka dapat diperoleh manfaat sebagai berikut :

1. Secara konseptual

Secara konseptual hasil penelitian ini mengembangkan tindak lanjut pembelajaran berbasis lise skill , yaitu mengenai pemanfaatan hasil belajar dalam meningkatkan kemandirian lulusan.

2. Secara Praktis

a. Bagi penyelenggara program ini dapat dijadikan umpan balik untuk pengembangan program selanjutnya.

b. Sebagai bahan kajian bagi pihak yang berminat untuk program lebih lanjut terhadap aspek yang sama dengan kajian yang berbada.

E. Sistematika Penulisan

Dalam penyusunan skripsi ini, peneliti menyajikan sistematika penulisan skripsi sebagai berikut :

BAB I, berisi tentang pendahuluan, yang didalamnya membahasa tentang identifikasi masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, kegunaan penelitian, serta sistematika penulisan.


(19)

8

Mohamad Gardea Nugraha, 2013

Pemanfaatan Hasil Pembelajaran Pendidikan Keterampilan Membuat Aksesoris Manik-Manik Oleh Warga Belajar di PKBM Mitra Insani

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

BAB II, Landasan Teoritis, Pembelajaran pendidikan luar sekolah merupakan dasar penelitian atau teori yang melandasi permasalahan penelitian.

BAB III, Meliputi metodologi penelitian yang di gunakan peneliti dalam melakukan penelitian di lapangan.

BAB IV, Pembahasan, mengemukakan tentang hasil penelitian yang meliputi pengelolaan dan analisis data.

BAB V, Kesimpulan dan Saran, didalamnya dibahas dari hasil penelitiandan saran yang sekiranya dapat memberiakan masukan bagi pihak-pihak terbaik an pembaca pada umumnya.


(20)

44

Mohamad Gardea Nugraha, 2013

Pemanfaatan Hasil Pembelajaran Pendidikan Keterampilan Membuat Aksesoris Manik-Manik Oleh Warga Belajar di PKBM Mitra Insani

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu BAB III

METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Subjek Penelitian

1. Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di PKBM Mitra Insani Jln. Pasir Ipis Kp. Lebak Cihideung RT.03.RW. 17 Desa Jayagiri Kecamatan Lembang Kab. Bandung Barat. Subjek penelitian merupakan salah satu komponen utama yang mempunyai kedudukan yang sangat penting dalam suatu penelitian, karena subjek penelitian merupakan salah satu kajian dalam suatu penelitian. Untuk

memperoleh atau menggali data tentang “Pemanfaatan hasil pembelajaran

pendididkan keterampilan membuat aksesoris manik-manik oleh warga belajar di

PKBM Mitra Insani” 2. Subjek Penelitian

Subjek penelitian merupakan pihak-pihak yang dijadikan sebagai sampel dalam sebuah penelitian. Subjek penelitian adalah sesuatu baik orang, benda atau lembaga (organisasi) yang sifat keadaannya akan diteliti, dengan kata lain subjek penelitian merupakan sesuatu yang di dalam dirinya melekat suatu objek penelitian. Subjek penelitian yang dijadikan sumber data dalam penyelenggaraan program pendidikan keterampilan membuat aksesoris manik-manik danpemanfaatan hasil belajar pendidikan keterampialn membuat aksesoris manik-manik .Sumber utama untuk memberikan informasi yang diperlukan, yaitu tiga orang warga belajar yang telah selesai mengikuti program. Kemudian peneliti mengadakan triangulasi dengan salah seorang sumber belajar/narasumber dan pengelola penyelenggara program.

Alasan peneliti memilih lima orang subyek penelitian didasarkan pada apa yang dikemukakan oleh Nasution (2003 :27), bahwa dalam penelitian kualitatif tidak menggunakan populasi, karena penelitian kualitatif berangkat dari kasus tertentu yang ada pada situasi sosial tertentu dan hasil kajiannya tidak akan diberlakukan ke populasi, tetapi di transferkan ke tempat lain pada situasi sosial yang memiliki kesamaan dengan situasi sosial pada kasus yang dipelajari. Dalam penelitian kualitatif peneliti sebagai human instrument harus berinteraksi dengan


(21)

45

Mohamad Gardea Nugraha, 2013

Pemanfaatan Hasil Pembelajaran Pendidikan Keterampilan Membuat Aksesoris Manik-Manik Oleh Warga Belajar di PKBM Mitra Insani

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

sumber data, dengan demikian peneliti kualitatif harus mengenal betul orang yang memberikan data.. Jumlah subyek penelitian tidak ditentukan secara ketat, tetapi

tergantung pada tercapainya “redundancy”, yaitu ketuntasan atau kejenuhan

data, artinya bahwa dengan menggunakan informan selanjutnya boleh dikatakan tidak lagi diperoleh tambahan informasi baru yang berarti (Nasution, 2003:33). Di dalam prinsip penelitian ini, subyek penelitian diminta menunjukkan informasi lain sampai pada akhirnya peneliti tidak menemukan lagi informasi baru yang berkaitan dengan data yang diperlukan.

Penentuan subjek pada penelitian ini, ditentukan berdasarkan teknik

purposive sample atau sampel bertujuan sesuai dengan tujuan penelitian yaitu subjek penelitian dipilih dengan maksud tertentu dan lebih bersifat selektif, informan yang diambil oleh peneliti karena informan tersebut dianggap dapat lebih dipercaya oleh peneliti sendiri dan berdasarkan maksud untuk menemukan jawaban tentang pemanfaatan hasil belajar pendidikan keterampilan membuat aksesoris manik-manik yaitu para lulusan warga belajar yang terdaftar di dalam administrasi lembaga, aktif dalam kegiatan kelompok belajar,waktu pembelajaran jarang absen, memiliki semangat dan ketekunan yang tinggi , terus berkarya dan dapat membelajarkan orang lain.

Demikian halnya dengan informan sumber belajar, yaitu narasumber yang mengarahkan, membimbing secara langsung para warga belajar. Juga informan pengelola penyelenggara program, dimana merupakan pengelola lembaga penyelenggara program pendidikan keterampilan membuat aksesoris manik-manik. Dari para lulusan atau warga belajar program pendidikan keterampilan membuat aksesoris manik-manik, peneliti akan menggali data dan informasi tentang pemahaman dan pengetahuannya pada saat sebelum dan sesudah mengikuti pendididkan keterampilan, hasil yang didapatkan dan pemanfaatan dari hasil pembelajaran pendidikan keterampilan membuat aksesoris manik-manik. Dari penyelenggara data yang akan digali yaitu berhubungan dengan sejarah lembaga, latar belakang dan kebijakan dalam penyelenggaraan program pendidikan keterampilan. Sedangkan dari nara sumber, data yang


(22)

46

Mohamad Gardea Nugraha, 2013

Pemanfaatan Hasil Pembelajaran Pendidikan Keterampilan Membuat Aksesoris Manik-Manik Oleh Warga Belajar di PKBM Mitra Insani

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

ingin diperoleh berkaiatan dengan data-data penyelenggaraan, materi dan hasil evaluasi yang dilakukan terhadap warga belajar.

B. Desain Penelitian

Desain penelitian yang dimaksud disini adalah tahapan aktivitas yang dilakukan secara berurut dari awal sampai akhir penelitian, yang nantinya memberikan gambaran tentang keseluruhan perencanaan, pelaksanaan pengumpulan data, analisis dan penafsiran data, sampai pada penulisan laporan. Secara umum tahapan yang dilakukan dalam penelitian ini ada empat tahap, sesuai dengan yang dikemukakan oleh Moleong (2007:127) yaitu:

1. Tahap Pralapangan

Pada kegiatan pertama penulis melakukan observasi langsung ke lokasi penelitian yang berlokasi di desa Jayagiri Kecamatan Lembang Kabupatean Bandung Barat. Hal ini dilakukan supaya peneliti sendiri mendapatkan pandangan awal tentang pokok permasalahan yang ada di lokasi, yang akan dijadikan lokasi penelitian. Pada tahapan ini peneliti melakukan perizinan kepada berbagai pihak yang terkait, mulai dari aparat pemerintahan, tokoh masyarakat, pihak lembaga PKBM Mitra Insani dan pengelola program dengan menjelaskan tujuan dilakukan penelitian ini.

Selanjutnya melakukan wawancara awal terhadap pihak lembaga dan pengelola program. Pada tahap ini juga penulis menganalisis apakah fokus permasalahan tersebut berkaitan dengan disiplin ilmu yang peneliti kaji atau tidak.

2. Tahap Rancangan dan Pelaksanaan Lapangan

Pada tahap ini, peneliti akan mempertimbangkan fokus kajian serta metode dan pendekatan pada pemilihan narasumber. Apa yang akan di lakukan dalam penelitian serta siapa saja yang akan menjadi subjek penelitian dan siapa saja yang akan menjadi narasumber dalam penelitian ini. Setelah rancangan penelitian dibuat maka pada tahap pelaksanaan penelitian, peneliti menyusun instrumen penelitian, mengumpulkan data di lapangan, menganalisis data, mengadakan penyimpulan hasil temuan penelitian di lapangan.


(23)

47

Mohamad Gardea Nugraha, 2013

Pemanfaatan Hasil Pembelajaran Pendidikan Keterampilan Membuat Aksesoris Manik-Manik Oleh Warga Belajar di PKBM Mitra Insani

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

Menganalisis data merupakan langkah yang sangat menentukan dalam mencari jawaban atas permasalahan penelitian. Model analisis yang dipakai adalah teknik analisa deskriptif karena sasaran penelitiaan ini adalah fenomena yang terus berlangsung. Kegiatan analisis data dilakukan dari awal sampai akhir penelitian. Proses analisis data dimulai dengan menelaah seluruh data yang tersedia dari berbagai sumber, yaitu dari wawancara, pengamatan, dokumen pribadi, dokumen resmi. Data yang telah terkumpul tersebut diolah sesuai dengan kaidah pengolahan data yang relevan dengan pendekatan penelitian kualitatif.

4. Tahap Penulisan Laporan

Penulisan laporan hasil penelitian tidak terlepas dari keseluruhan tahapan kegiatan dan unsur-unsur penelitian. Pada tahap ini mengadakan pengumpulan data, analisa data dilakukan secara terus menerus selama proses penelitian sampai data yang diperlukan terkumpul, pengolahan data berupa laporan awal setelah membandingkan data empirik dengan teoritik, dan pengolahan data sebagai laporan akhir yang dilakukan setelah data yang diperlukan lengkap terkumpul.

Tahap ini merupakan tahap akhir penyusunan hasil penelitian, setelah berkonsultasi dengan pembimbing dan disetujui untuk diujikan, serta laporan pun dibuat sesuai dengan outline yang berlaku di lingkungan Universitas.

C. Metode Penelitian

Metode merupakan suatu kerangka kerja untuk melakukan suatu tindakan atau suatu kerangka berfikir dalam menyususun gagasan, yang beraturan, terarah dan berkonteks yang berkaitan dengan maksud dan tujuan. Secara singkat, metode merupakan suatu sistem yang dibuat terdiri dari bebrapa unsur yang saling berkaitan.

Penelitian merupakan kegiatan mengkaji, secara teliti dan teratur dalam suatu bidang ilmu dengan kaidah tertentu. Mengkaji merupakan suatu usaha untuk memperoleh dan menambah pengetahuan. Meneliti dilakukan untuk memperkaya dan meningkatkan kepahaman seseorang akan sesuatu. Dalam suatu penelitian terdapat kegiatan penyelidikan yaitu, mencari fakta-fakta secara


(24)

48

Mohamad Gardea Nugraha, 2013

Pemanfaatan Hasil Pembelajaran Pendidikan Keterampilan Membuat Aksesoris Manik-Manik Oleh Warga Belajar di PKBM Mitra Insani

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

teliti dan teratur dengan kaidah tertentu untuk menjawab suatu pertanyaan serta menyelidiki untuk menjelaskan suatu fenomena.

Menurut Mardalis dalam Sugiono (2010:34) metode penelitian ilmiah merupakan “metode disini diartikan sebagai suatu cara atau teknis yang dilakukan dalam proses penelitian. Sedangkan penelitian itu sendiri diartikan sebagai upaya dalam bidang ilmu pengetahuan yang dijalankan untuk memperoleh fakta-fakta dan prinsip-prinsip dengan sabar, hati- hati dan sistematis untuk mewujudkan kebenaran”.

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian deskriptif, menurut Mardalis yaitu metode penelitian yang bertujuan untuk mendeskripsikan apa-apa yang saat ini berlaku. Didalamnya terdapat upaya mendeskripsikan, mencatat, analisis dan menginterpretasikan kondisi- kondisi yang sekarang ini terjadi atau ada. Dengan kata lain penelitian deskriptif bertujuan untuk memperoleh informasi- informasi mengenai keadaan saat ini, dan melihat kaitan antara variabel-variabel yang ada. Penelitian ini tidak menguji hipotesa, melainkan hanya mendeskripsikan informasi apa adanya sesuai dengan variabel- variabel yang di teliti.

Dilakukannya penelitian karena adanya persoalan. Persoalan ini merupakan segala sesuatu yang dihadapi dan dirasakan seseorang yang menimbulkan keinginan atau kebutuhan untuk membahas, mencari jawaban dan menemukan cara penyelesaiannya.

Berdasarkan kecenderungan data hasil studi ke lapangan dan kesesuaian dengan tujuan penelitian maka penelitian yang diambil oleh peneliti menggunakan pendekatan penelitian kualitatif. Menurut Moleong (2007: 6) menjelaskan bahwa:

„Penelitian kualitiatif adalah penelitian yang dimaksudkan untuk

memahami fenomena tentang apa yang dialami oleh subjek penelitian misalnya perilaku, persepsi, motivasi, tindakan, dll., secara holistik , dan dengan cara deskripsi dalam bentuk kata-kata dan bahasa, pada suatu konteks khusus yang alamiah dan dengan memanfaatkan berbagai

metode alamiah‟

Penelitian ini menggunakan pendekatan penelitian kualitatif karena peneliti ingin memahami dan mengungkapkan keunikan secara mendalam


(25)

49

Mohamad Gardea Nugraha, 2013

Pemanfaatan Hasil Pembelajaran Pendidikan Keterampilan Membuat Aksesoris Manik-Manik Oleh Warga Belajar di PKBM Mitra Insani

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

mengenai pemanfaatan hasil pembelajaran pendidikan keterampilan membuat manik-manik oleh warga belajar di PKBM Mitra Insani. Masalah yang akan dikemukakan dalam penelitian ini, yang Pertama adalah proses pembelajaran pendidikan keterampilan dalam pembuatan aksesoris manik-manik di PKBM Mitra Insani . Kedua, hasil pembelajaran pendidikan keterampilan dalam pembuatan aksesoris manik-manik di PKBM Mitra Insani. Ketiga, Pemanfatan hasil pembelajaran pendidikan keterampilan dalam pembuatan aksesoris manik-manik di PKBM Mitra Insani.

Pemilihan metode penelitian dilandaskan pada suatu permasalahan yang akan diteliti, karena penggunaan metode penelitian secara tepat menunjukan tingkat relevansi dengan tujuan penelitian yang ingin dicapai. Surakhmad dalam M.Irfan (2012:52) “metode merupakan cara utama yang dipergunakan untuk mencapai suatu tujuan dengan menggunakan teknik serta alat-alat tertentu. Cara utama itu dipergunakan setelah peneliti memperhitungkan kewajaran

ditinjau dari penelitian”.

Dengan demikian metode penelitian merupakan cara dalam memecahkan suatu permasalahan dalam proses penelitian. Sebagaimana yang dikatakan oleh Sugiyono (2010:3) bahwa “secara umum metode penelitian diartikan sebagai cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan

keguanaan tertentu”. Artinya metode penelitian merupakan alat yang digunakan peneliti untuk mendapatkan suatu kesimpulan dari objek yang sedang diteliti berdasarkan data-data dan dapat diuji kevaliditasannya.

Metode penelitian yang digunakan pada penelitian ini yaitu metode deskriptif.Metode penelitian deskriptif bertujuan untuk memecahan masalah yang sedang dihadapi atau studi kasus yang didasarkan pada kenyataan dan fakta dari data yang diperoleh di lokasi penelitian berkaitan dengan objek penelitian.Metode deskriptif juga dimaksudkan untuk menggambarkan keadaan sekarang, seperti yang dikemukakan oleh Surakhmad dalam M.Irfan (2012:52) bahwa penyelidikan deskriptif tertuju pada pemecahan masalah yang ada sekarang. Instrument penelitian adalah alat pengumpul data yang


(26)

50

Mohamad Gardea Nugraha, 2013

Pemanfaatan Hasil Pembelajaran Pendidikan Keterampilan Membuat Aksesoris Manik-Manik Oleh Warga Belajar di PKBM Mitra Insani

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

dirancang dan dibuat sedemikian rupa sehingga menghasilkan data empiris sebagaimana adanya.

D. Definisi Operasional

1. Pemanfaatan Hasil

Pemanfaatan adalah aktivitas menggunakan proses dan sumber untuk belajar. Fungsi pemanfaatan sangat penting karena membicarakankaitan antara peserta didik dengan bahan atau sistem pembelajaran(Yusufhadi, 1994: 45).

Sebagaimana yang tertuang dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia ( 2002: 391 ) yaitu hasil diartikan sebagai ; Sesuatu yang dia adakan (dibuat,dijadikan,dsb).

Berdasarkan pengertian di atas,pemanfaatan hasil adalah aktivitas menggunakan proses dan sumber untuk belajar terhadap sesuatu yang di adakan (dibuat,dijadikan,dsb). Pemanfaatan hasil dalam penelitian ini adalah pemanfaatan hasil belajar setelah warga belajar mengikuti program pendidikan keterampilan membuat aksesoris manik-manik di PKBM Mitra Insani.

2. Pendidikan Keterampilan

Pendidikan keterampilan menurut Napitupulu dan Dedi dalam D.Sudjana (1993:2) adalah pengusaan hal-hal yang bersifat segera dapat dimanfaatkan untuk menunjang kehidupan serta kegiatan belajarnya dititik beratkan pada pelajaran praktek.Pendidikan keterampilan yang di magsud dalam penelitian ini yaitu pendidikan keterampilan membuat aksesoris manik-manik yang diselenggarakan oleh PKBM Mitra Insani.

3. Aksesoris manik-manik dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia ( 2002: 39,712)adalah benda-benda kecil yang di beri lubang ,yang dikenakan seseorang untuk menambah keindahan bagi spemakai. Aksesoris manik-manik yang di magsud dalam penelitian ini adalah materi yang di berikan oleh sumber belajar ke warga belajar dalam program pendidikan keterampilan di PKBM Mitra insani.


(27)

51

Mohamad Gardea Nugraha, 2013

Pemanfaatan Hasil Pembelajaran Pendidikan Keterampilan Membuat Aksesoris Manik-Manik Oleh Warga Belajar di PKBM Mitra Insani

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

4. Warga Belajar

Warga belajar atau peserta didik adalah anggota masyarakat yang berusaha mengembangkan potensi diri melalui proses pembelajaran yang tersedia pada jalur, jenjang dan jenis pendidikan tertentu. ( UU Sisdiknas no.20 tahun 2003 Bab I pasal 1 ayat 4 ). Warga belajar dalam penelitian ini adalah warga belajar yang mengikuti program pendidikan keterampilan membuat aksesoris manik-manik yang diselenggarakan oleh PKBM Mitra Insani.

5. Pusat kegiatan belajar masyarakat ( PKBM )

Menurut Sihombing dan Gutama (2000) Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) merupakan suatu wadah dimana seluruh kegiatan belajar masyarakat dalam rangka peningkatan pengetahuan, keterampilan/keahlian, hobi, atau bakatnya yang dikelola dan diselenggarakan sendiri oleh masyarakat.Pusat kegiatan belajar masyarakat ( PKBM ) yang di magsud dalam penelitian ini adalah tempat di selengarakannya program pendidikan keterampilan membuat aksesoris manik-manik yaitu PKBM Mitra Insani .

E. Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian atau dapat disebut juga dengan alat penelitian yang digunakan untuk mengunpulkan data yang dibutuhkan. Instrumen penelitian yang akan dipilih tepat oleh karena itu pemilihan instrumen yang akan digunakan harus benar-benar dipikirkan sebaik mungkin sehingga instrumen yang digunakan cocok dengan pencarian informasi yang akan diperoleh.

Instrumen penelitian dalam penelitian kualitatif yang dikemukakan oleh Sugiono (2010 : 59) yaitu:

"Dalam penelitian kualitatif, yang menjadi instrumen atau alat penelitian adalah peneliti itu sendiri. Oleh karena itu peneliti sebagai instrumen juga harus "divalidasi" seberapa jauh peneliti kualitatif siap melakukan penelitian yang selanjutnya terjun ke lapangan."

Dalam penelitian kualitatif, Sugiyono (2013: 60) menyatakan “the researcher

is the key instrument”. Peneliti adalah merupakan instrumen kunci dalam penelitian kualitatif. Instrument terlampir.


(28)

52

Mohamad Gardea Nugraha, 2013

Pemanfaatan Hasil Pembelajaran Pendidikan Keterampilan Membuat Aksesoris Manik-Manik Oleh Warga Belajar di PKBM Mitra Insani

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

Maksud pernyataan diatas adalah bahwa yang menjadi instrumen utama dalam penelitian kualitatif adalah peneliti sendiri, namun selanjutnya setelah fokus penelitian menjadi jelas, maka kemungkinan akan dikembangkan instrumen penelitian sederhana yang diharapkan dapat melengkapi data dan membandingkan dengan data yang telah ditemukan melalui observasi dan wawancara. Nasution (1988) dalam (Sugiyono, 2013: 60) mengungkapkan bahwa peneliti disini berperan sebagai alat peka terhadap segala stimulus dari lingkungan bagi pemaknaan penelitian, peneliti berperan sebagai pengumpul data, analisis, penafsir data, dan pada akhir penelitian menjadi pelopor penelitiannya.

Berdasarkan hal-hal yang telah diungkapkan diatas, maka peneliti berupaya menyelami dunia penelitian yang sedang diteliti. Dengan demikian data yang dihasilkan dapat memiliki tingkat kepercayaan dan keyakinan bagi peneliti, sehingga hasil penelitian yang diperoleh dapat memenuhi syarat-syarat penelitian kualitatif. Instrumen penelitian kualitatif disusun dalam lima macam, yaitu pedoman wawancara untuk alumni peserta pelatihan, trainer, manajer program, atasan, dan rekan karyawan.

Berikut adalah instrumen yang digunakan oleh peneliti dalam melakukan penelitian ini yaitu:

Berikut adalah instrumen yang digunakan oleh peneliti dalam melakukan penelitian ini yaitu:

1. Wawancara

Wawancara digunakan sebagai teknik pengumpulan data karena peneliti ingin mengetahui hal-hal dari subjek penelitian yang lebih mendalam. Dengan melakukan wawancara peneliti akan lebih mendalam mengetahui hal-hal yang lebih mendalam.

2. Observasi

Teknik pengumpulan data observasi yang dilakukan dalam penelitian ini adalah observasi terus terang atau tersamar, karena peneliti melakukan pengumpulan data menyatakan terus terang kepada sumber data bahwa peneliti sedang melakukan penelitian, tetapi peneliti juga melakukan observasi tak berstruktur, maka peneliti hanya menyiapkan rambu-rambu pengamatan secara


(29)

53

Mohamad Gardea Nugraha, 2013

Pemanfaatan Hasil Pembelajaran Pendidikan Keterampilan Membuat Aksesoris Manik-Manik Oleh Warga Belajar di PKBM Mitra Insani

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

keseluruhan, dan sumber data hanya mengetahui bahwa peneliti sedang melakukan penelitian.

Arikunto (2010: 192) mengemukakan pendapat mengenai metode-metode yang instrumennya digunakan dalam peneltian, diantaranya yaitu:

a. Untuk metode wawancara yaitu menggunakan pedoman wawancara b. Untuk metode observasi yaitu menggunakan chek-list

c. Untuk metode dokumentasi yaitu menggunakan dokumentasi atau bisa juga menggunakan chek-list.

Setelah diungkapkan beberapa konsep diatas, maka peneliti dapat memutuskan bahwa pada penelitian mengenai pendidikan keterampilan membuat aksesoris manik-manik yang dilakukan oleh warga belajar di PKBM Mitra Insani ,Intrumen yang di gunakan adalah pedoman wawancara,test,sekala sikap dan pedoman observasi.

F . Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang dipergunakan dalam penelitian ini disesuaikan dengan kebutuhan dalam pengumpulan data. adapun teknik tersebut adalah observasi (pengamatan), wawancara, studi dokumentasiAdapun alat pengumpul data yang digunakan didalam penelitian ini diantarnya sebagai berikut:

1. Wawancara

Menurut Djudju Sudjana (2006:194), mengungkapkan bahwa wawancara adalah teknik pengumpul data melalui komunikasi langsung (tatap muka) antara pihak penanya (interviewer) dengan perihal yang ditanya atau penjawab (interviewe). Ditinjau dari pelaksanannya, wawancara dibedakan atas :

a. Interviu bebas, dimana pewawancara bebas menanyakan apa saja, tetapi juga mengingat akan data apa yang akan dikumpulkan. Dalam pelaksanaannya pewawancara tidak membawa pedoman (ancer-ancer) apa yang akan ditanyakan. Kebaikan metode ini adalah bahwa responden tidak menyadari sepenuhnya bahwa ia sedang diinterviu.


(30)

54

Mohamad Gardea Nugraha, 2013

Pemanfaatan Hasil Pembelajaran Pendidikan Keterampilan Membuat Aksesoris Manik-Manik Oleh Warga Belajar di PKBM Mitra Insani

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

b. Interviu terpimpin, yaitu interviu yang dilakukan oleh pewawancara dengan membawa sederetan pertanyaan lengkap dan terperinci seperti yang dimaksud dalam interviu terstruktur.

c. Interviu bebas terpimpin, kombinasi antara interviu bebas dan interviu terpimpin. Dalam melaksanakan interviu, pewawancara membawa pedoman yang hanya merupakan garis besar tentang hal-hal yang akan ditanyakan.

Tujuan wawancara adalah untuk mengetahui apa yang terkandung dalam pikiran dan hati orang lain, bagaimana pandangannya tentang dunia yaitu hal – hal yang tidak diketahui melalui observasi. Dalam penelitian ini Penulis melakukan wawancara dengan pihak lembaga diantaranya: Pengelola program,Sumber belajar dan warga belajar program pendidikan keterampilan membuat aksesoris manik-manik.

2. Observasi

Observasi menurut Nasution dalam Sugiyono (2013: 64) adalah dasar semua ilmu pengetahuan, para ilmuan hanya dapat bekerja berdasarkan data, yaitu fakta mengenai dunia kenyataan yang diperoleh melalui observasi. Melalui observasi, peneliti belajar tentang perilaku, dan makna dari perilaku tersebut Marshall dalam Sugiyono (2013: 64).

Menurut Djudju Sudjana (2006:199), menggungkapkan bahwa observasi adalah teknik evaluasi program pendidikan luar sekolah yang digunakan dengan mengkaji suatu gejala dan/atau peristiwa melalui upaya mengamati dan mencatat data secara sistematis. Selain mengkaji suatu gejala dilapangan, menurut Suharsimi Arikunto, (2004:156), observasi atau pengamatan, meliputi kegiatan pemuatan perhatian terhadap sesuatu objek dengan menggunakan seluruh alat indra, baik menggunakan indra penglihatan, penciuman, pendengaran, peraba, dan pengecap.

Observasi di klasifikasikan menjadi tiga klasifikasi, Sanafiah Faisal dalam Sugitono (2013: 64) mengklasifikasikan observasi menjadi observasi berpartisipasi (participant observation), observasi yang secara terang-terangan dan tersamar (overt observation dan covert observation), dan observasi yang tak


(31)

55

Mohamad Gardea Nugraha, 2013

Pemanfaatan Hasil Pembelajaran Pendidikan Keterampilan Membuat Aksesoris Manik-Manik Oleh Warga Belajar di PKBM Mitra Insani

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

berstruktur (unstructured observation). Observasi yang dilakukan pada penelitian ini adalah observasi berpartisipasi pasif, yang artinya peneliti datang di tempat kegiatan pelatihan yang diamati, tetapi tidak ikut terlibat dalam kegiatan tersebut.

Untuk memperoleh data yang kuat mengenai pemanfaatan hasil pembelajaran pendidikan keterampilan membuat aksesoris manik-manik, Alat yang digunakan pada observasi tidak hanya diri peneliti saja, tetapi juga dibantu dengan catatan lapangan, kamera untuk mendokumentasikan kegiatan. Melalui observasi, data yang diperoleh lebih obyektif sesuai dengan keadaan sesungguhnya, yaitu data dan informasi sesuai dengan tujuan penelitian.

Dalam penelitian ini, Penulis melakukan observasi bertujuan untuk mengamati secara langsung objek penelitian, baik berupa bentuk kegiatan yang dilaksanakan maupun keadaan lingkungan, sarana, prasarana dan lain-lain. Pelaksanaan kegiatan observasi dilaksanakan di PKBM Mitra insani

3. Studi Dokumentasi

Menurut Suharsimi Arikunto (2004:206) mengungkapkan bahwa metode dokumentasi adalah mencari data mengenai hal-hal atau variabel yang berupa catatan, transkrip, buku, surat kabar, majalah, prasasti, notulen rapat agenda dan sebagainya. Dalam penelitian ini Penulis menggunakan studi dokumentasi bertujuan untuk memperoleh sejumlah data dan informasi yang berkenaan dengan gambar benda-benda yang dijadikan acuan, alat, atau fasilitas proses pelaksanaa program.

G. Triangulasi Data

Sugiyono (2013: 83) mengungkapkan, pada teknik pengumpulan data,

triangulasi data diartikan sebagai “teknik pengumpulan data yang bersifat

menggabungkan dari berbagai teknik pengumpulan data dan sumber data yang

telah ada”. Karena peneliti penggunakan teknik triangulasi data, maka sebenarnya peneliti mengumpulkan data yang sekaligus menguji kredibilitas data dengan berbagai teknik pengumpulan data dan berbagai sumber data.

Triangulasi teknik, berarti peneliti menggunakan teknik pengumpulan data yang berbeda-beda untuk mendapatkan data dari sumber yang sama. Peneliti menggunakan observasi partisipatif, wawancara mendalam, dan dokumentasi


(32)

56

Mohamad Gardea Nugraha, 2013

Pemanfaatan Hasil Pembelajaran Pendidikan Keterampilan Membuat Aksesoris Manik-Manik Oleh Warga Belajar di PKBM Mitra Insani

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

untuk sumber data yang sama secara serempak. Triangulasi sumber berarti untuk mendapatkan data dari sumber yang berbeda-beda dengan teknik yang sama (Sugiyono, 2013: 83). Tujuan triangulasi data disini adalah untuk mengetahui data yang diperoleh akan lebih konsisten, tuntas dan pasti. Pengumpulan data bermacam-macam dilakukan terus menerus karena data yang dihasilkan akan di deskripsikan, mana pandangan yang sama, berbeda dan spesifik berdasarkan sumber data, kemudian dianalisis sehingga menghasilkan suatu kesimpulan.

Triangulasi yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan observasi partisipasi pasif danteknik wawancara dengan beberapa subjek penelitian. Data yang diperoleh dari satu subjek penelitian dibandingkan dengan subjek penelitian yang lainnya yaitu membandingkan hasil wawancara, dokumentasi dan obervasi pengelola penyelenggara program, narasumber teknis dan lulusan warga belajar keterampilan mengenai pemanfaatan hasil pembelajaran pendidikan keterampilan oleh warga belajar.

H. Analisis Data

Sugiyono (2013: 88) mengemukakan analisis data kualitatif adalah “Proses mencari dan menyusun secara sistematis data yang diperoleh dari hasil wawancara, catatan lapangan, dan dokumentasi, dengan cara mengorganisasikan data ke dalam kategori, menjabarkan ke dalam unit-unit, melakukan sintesa, menyusun ke dalam pola, memilih mana yang penting dan yang akan dipelajari, serta membuat kesimpulan sehingga mudah dipahami oleh diri sendiri maupun

orang lain”.

Pendapat lain mengenai analisis data kualitatif Moleong (2013: 248),

menjelaskan bahwa “ Analisis data kualitatif adalah upaya yang dilakukan dengan jalan bekerja dengan data, mengorganisasikan data, memilah-milahnya menjadi satuan yang dapat dikelola, mensistensiskannya, mencari dan menemukan pola, menemukan apa yang penting dan apa yang dipelajari, dan memutuskan apa yang

dapat diceriterakan kepada orang lain”.

Pengolahan dan analisis data dalam penelitian ini yaitu dengan langkah-langkah yang dikemukakan oleh Sugiyono (2013: 92-99) sebagai berikut :


(33)

57

Mohamad Gardea Nugraha, 2013

Pemanfaatan Hasil Pembelajaran Pendidikan Keterampilan Membuat Aksesoris Manik-Manik Oleh Warga Belajar di PKBM Mitra Insani

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu 1. Data Reduction (Reduksi Data)

Reduksi Data diperoleh dari data yang terjadi di lapangan yang jumlahnya cukup banyak. Mereduksi data berarti merangkum, memilih hal-hal yang pokok, memfokuskan pada hal-hal yang penting, dicari tema dan polanya. Dengan demikian data yang telah direduksi akan memberikan gambaran yang lebih jelas, dan mempermudah peneliti untuk melakukan pengumpulan data selanjutnya. Demikian pula dalam penelitian ini, peneliti merangkum dan memilah milih data yang diperoleh dari lapangan kemudian menyimpulkan data yang telah menjadi fokus pernasalahan penelitian.

2. Data Display (Penyajian Data)

Setelah data direduksi, maka langkah selanjutnya adalah mendisplaykan data. Dalam penelitian kualitatif, penyajian data dapat dilakukan dalam bentuk uraian singkat, bagan, hubungan antar kategori, flowchart dan sejenisnya. Dalam hal ini Miles and Huberman dalam Sugiyono (2013: 95) menyatakan “the most frequent

form of display data for qualitative research data in the past has been narrative text”. Yang paling sering digunakan untuk menyajikan data dalam penelitian kualitatif adalah dengan teks yang bersifat naratif.

Untuk menghindari hal-hal yang bersifat memihak atau tidak berdasar, maka peneliti akan melakukan klarifikasi data serta memberikan penggolongan kembali data sesuai dengan fokus permasalahan yang diajukan dalam pertanyaan penelitian yang dilakukan kepada sumber data.

3. Conclusion Drawing/ verification

Langkah ketiga dalam analisis data kualitatif menurut Miles and Huberman (Sugiyono, 2013: 99) adalah penarikan kesimpulan dan verifikasi. Kesimpulan dalam penelitian kualitatif bersifat sementara, dengan demikian kesimpulan dalam penelitian kualitatif, mungkin dapat menjawab rumusan masalah yang dirumuskan sejak awal, tetapi mungkin juga tidak.

Penarikan kesimpulan pada penelitian ini merupakan penarikan kesimpulan secara menyeluruh selama peneliti menemukan data di lapangan. Kemudian kesimpulan yang ada senantiasa di verifikasi selama proses penelitian berlangsung, yaitu peninjauan ulang terhadap data yang telah diperoleh dari hasil


(34)

58

Mohamad Gardea Nugraha, 2013

Pemanfaatan Hasil Pembelajaran Pendidikan Keterampilan Membuat Aksesoris Manik-Manik Oleh Warga Belajar di PKBM Mitra Insani

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

lapangan bersama dengan sumber data di lapangan. Sumber data yang terlibat dalam penelitian ini adalah warga belajar, pengelola program pendidikan ketermpilam membuat aksesoris manik-manik dan sumber belajar /narasumber.


(35)

114

Mohamad Gardea Nugraha, 2013

Pemanfaatan Hasil Pembelajaran Pendidikan Keterampilan Membuat Aksesoris Manik-Manik Oleh Warga Belajar di PKBM Mitra Insani

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan

Pendidikan merupakan proses pengubahan sikap dan tatalaku seseorang atau kelompok orang dalam usaha mendewasakan manusia melalui upaya pengajaran dan pelatihan, proses, cara, perbuatan mendidik. Dalam hal ini pemerintah mengupayakan pendidikan dengan tiga jalur, yaitu pendidikan dapat dicapai melalui kegiatan-kegiatan sekolah (pendidikan formal), dan kegiatan di luar sekolah yang terdiri dari kegiatan dalam keluarga (pendidikan informal), dan kegiatan dalam masyarakat (pendidikan non formal).

Program pendidikan keterampilan membuat aksesois manik-manik yang di laksanakan di PKBM Mitra Insani merupakan salah satu dorangan terhadap warga belajar untuk meningkatkan pengetahuan ,sikap serta keterampilan khususnya dalam hal membuat aksesoris manik-manik sebagai lahan untuk meningkatkan kesejahteraan hidupnya.

Berdasarkan hasil penelitian pada program pendidikan keterampilan membuat aksesoris manik-manik di PKBM Mitra insani dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:

1. Proses pembelajaran pendidikan keterampilan dalam pembuatan aksesoris manik-manik di PKBM Mitra Insani

Berdasarkan hasil penelitian ,proses pembelajaran pendidikan keterampilan dalam pembuatan aksesoris manik-manik di PKBM Mitra Insani,ini dilihat dari: (1) Tujuan dilaksanakan program pendidikan keterampilan membuat aksesoris manik-manik ini yaitu untuk meningkatkan pengetahuan, sikap dan keterampilan warga belajar dalam keterampilan membuat aksesoris manik-manik, membina dan menumbuh kembangkan usaha warga belajar khususnya usaha kerajinan secara mandiri dan mampu bersaing di pasaran, (2) Materi yang disampaikan kepada warga belajar berupa : Materi wirausahaan, pemilihan bahan baku , peralatan yang menunjang, cara membuat aksesoris manik-manik,cara pengemasan yang baik.(3) Metode yang digunakan dalam pembelajaran adalah gabungan dari Metode yang gunakan dalam pembelajaran ,meliputi : Ceramah


(36)

115

Mohamad Gardea Nugraha, 2013

Pemanfaatan Hasil Pembelajaran Pendidikan Keterampilan Membuat Aksesoris Manik-Manik Oleh Warga Belajar di PKBM Mitra Insani

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

,Tanya jawab,Curah pendapat (Brainstroming) ,Demonstrasi(4) Untuk tempat proses pembelajaran pada program ini dilaksanakan di ruang TBM PKBM Mitra Insani, (5) Kegiatan pembelajaran membuat aksesoris manik-manik ini dilaksanakan pada pagi hari yaitu pukul 09.00-10.30 dengan tiga kali pertemuan dalam satu minggu pada hari senin, selasa, dan rabu. (6) Evaluasi atau penilaian terhadap warga belajar dilakukan melalui pengamatan sikap dan prilaku serta pengetahuan warga belajar melalui lisan dan tes praktek.

2. Hasil pembelajaran pendidikan keterampilan dalam pembuatan aksesoris manik-manik

a. Kognitif

Pengetahuan warga belajar meningkat, baik itu pengetahuan secara teori maupun prakteknya hal tersebut dilihat dari hasil tes. Dimana sebelum mengikuti program ini warga belajar sama sekali tidak memiliki pengetahuan dan keterampilan mengenai pembuatan aksesoris manik-manik sampai dengan sekarang mereka memiliki pengetahuan dan keahlian untuk membuat aksesoris manik-manik.

b. Afektif

Untuk melihat ranah afektif dilakukan pengukuran menggunakan skala sikap mengenai aspek pengenalan, merespon,penghargaan, pengorganisasian dan pengamalanyang keseluruhannya telah diukur dan mendapatkan hasil yang positif.

c. Psikomotor

Keterampilan warga belajar meningkat hal ini ditandai dengan mereka mampu mengimplementasikan ilmu yang mereka peroleh selama program ini berlangsung.Hal tersebut terlihat setelah di lakukan oleh peneliti mengunakan alat lembar obsrevasi.


(37)

116

Mohamad Gardea Nugraha, 2013

Pemanfaatan Hasil Pembelajaran Pendidikan Keterampilan Membuat Aksesoris Manik-Manik Oleh Warga Belajar di PKBM Mitra Insani

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

3. Pemanfatan hasil pembelajaran pendidikan keterampilan dalam pembuatan aksesoris manik-manik

a. Perubahan taraf hidup

Setelah mengikuti program ini taraf hidup warga belajar bisa dikatakan meningkat ini terliahat dari ,adanya warga belajar yang mampu menjadi pengrajin aksesoris manik-manik .

Sebelumnya semua warga belajar hanya sebagai ibu rumah tangga yang mempunyai penghasilan hanya dari suaminya saja.

Pemasaran hasil produksi aksesoris manik-manik telah dilakukan secara mandiri oleh warga belajar itu sendiri, mereka mampu menjalin kemitraan dengan orang lain dalam memasarkan barang dagangannya.

Setelah mengikuti program ini warga belajar mempunyai pendapatan penghasilan yang dapat mencukupi untuk kebutuhan sehari-harinya.

b. Membelajarkan orang lain

Setelah mengikuti program ini warga belajar kini sudah mampu membelajarkan orang lain terliahat dari :

Adanya warga belajar yang sudah mampu membelajarakan orang lain lewat pembelajaran membuat aksesoris manik-manik yang telah mereka dapatkan dari PKBM Mitra insani,mereka mengajarkan tentang proses pembuatan aksesoris manik-manik kepada sudara,suami dan tetangga mereka.

B. Saran

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilaksanakan, maka kita dapat melihat bahwa penyelenggaraan program pendidikan keterampilan membuat aksesoris manik-manik yang diselenggarakan oleh PKBM Mitra insani berjalan cukup baik, akan tetapi masih terdapat ketidak sesuaian dengan tujuan penyelenggaraan program tersebut, dengan kata lain tidak sesuai dengan apa yang direncanakan dan diharapkan oleh pihak penyelenggara sehingga masih perlu perbaikan dan perencanaan yang lebih matang lagi. Untuk lebih jelasnya saran dari penulis diantaranya sebagai berikut:

1. Bagi pihak penyelenggara perlu memberikan materi kewirausahaan yang lebih menarik lagi karna tiadak semua warga belajar termotivasi untuk menjadi


(38)

117

Mohamad Gardea Nugraha, 2013

Pemanfaatan Hasil Pembelajaran Pendidikan Keterampilan Membuat Aksesoris Manik-Manik Oleh Warga Belajar di PKBM Mitra Insani

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

wirausahawan ,serata sumber belajar pun harus memiliki pengetahun yang cukup mengenai materi kewirausahaan karna tidak cukup hanya mahir dalam satu bidang saja.

2. Bagi warga belajar yang tidak menjadi pengrajin aksesoris manik-manik karna kekurangan modal hendaknya di rangkul oleh pihak penyelenggara sehingga mereka tidak berkecil hati dan pengetahuan serta keterampilan yang dimilikinya tetap dapat tersalurkan, misalnya dengan merintis Kelompok Belajar Usaha (KBU), dengan membuat aksesoris manik-manik.

Sedangkan untuk warga belajar yang saat ini sudah menjalankan usaha sebagai pengrajin aksesoris manik-manik hendaknya membuat inovasi-inivasi dalam aksesoris manik-manik yang lebih menarik lagi.

Bagi sumber belajar program pendidikan keterampilan membuat aksesoris manik-manik hendaknya selalu memberikan materi yang dapat memotivasi para warga belajar untuk berwirausaha. Selain itu dalam proses pembelajaran hendaknya lebih aktif dan kreatif sehingga proses pembelajaran tidak menjenuhkan dan monoton.

3. Bagi peneliti lain, penelitian Penelitian ini hanya meneliti pemanfaatan hasil belajar pendidikan ketermpilan membuat aksesoris manik-manik , maka bagi peneliti selanjutnya sebaiknya dilakukan penelitian lebih lanjut untuk mengetahui seberapa besar efektivitas pengembangan program pendidikan luar sekolah dalam bidang keterampilan yang telah dilaksanakan .

Demikian beberapa saran yang penulis sampaikan, maksud dari saran ini merupakan masukan-masukan penulis sebagai peneliti. Apabila ada kata-kata yang kurang berkenan, penulis menghaturkan permohonan maaf yang sebesar-besarnya.


(39)

118

Mohamad Gardea Nugraha, 2013

Pemanfaatan Hasil Pembelajaran Pendidikan Keterampilan Membuat Aksesoris Manik-Manik Oleh Warga Belajar di PKBM Mitra Insani

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu DAFTAR PUSTAKA

SUMBER BUKU

Abdulhak , I. (2000).Metode Pembelajaran Orang Dewasa. Bandung: Cipta Intelektual, Bandung

Anwar. (2008).Pendidikan Kecakapan Hidup (Life Skill Education). Bandung: Falah Production

Arikunto, S. (2000).Prosedur Senelitian Suatu pendrkatan Praktek. Jakarta: Rineuke Putra

Arikunto, S. (2010).Prosedur Senelitian Suatu pendrkatan Praktek. Jakarta: Rineuke Putra

Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. (1991). Kamus Besar bahsa Indonesia. Penerbit : Balai Pustaka. Jakarta

Dimyanti. (2007). Belajar dan Pembelajaran . Bandung : Rineuke Cipta

Diklusepa, D. (2003)."Warta Plus" . Jakarta:Depertemen Pendidikan Nasional Direktorat ,PLS dan Depdiknas. (2004). Pedoman Penyelenggaraan Program

Kecakapan Hidup(Life skills). Jakarta : Theme

Fadjar, M. (2004). Pedoman Penyelenggaraan Program Kecakapan Hidup. Jakarta:Depertemen Pendidikan Nasional

Irfan ,M. (2012) . Dampak Program Kursus Keterampilan Home Industry Kerajinan Patung Tanimar Terhadap Kreativitas Pengrajin. PLS UPI Bandung:Tidak Diterbitkan

Jalal, F. (2003). Pedoman Penyelenggaraan Program Kecakapan Hidup (Life Skills) Pendidikan Luar Sekolah. Jakarta ; Direktorat Jenderal PLS dan Pemuda Departemen Pendidikan Nasional

Kindervatter,S.(1979). Nonformal Educatiaon as An Empoworing Process” Massachusetts: Center for international Education University of Massachusetts


(40)

119

Mohamad Gardea Nugraha, 2013

Pemanfaatan Hasil Pembelajaran Pendidikan Keterampilan Membuat Aksesoris Manik-Manik Oleh Warga Belajar di PKBM Mitra Insani

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

Malik, F. (2001). Pedoman Penyelenggaraan Program Kecakapan Hidup(Life skills). Jakarta : Theme

Moleong, Lexy J. (2007). Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: Remaja Rosda karya

Nasution (1988) Metode Penelitian Naturalistik Kualitatif, Penerbit :Tarsito, Bandung

Penyusun Pedoman Penulisan Karya Ilmiah UPI. (2008). Pedoman Penulisan Karya Ilmiah. Bandung: Universitas Pendidikan Indonesia. Piji N. F. (2009) “Proses pembelajaran Pendidikan Dasar Mata Pencaharian

Dalam Menumbuhkan Jiwa Wirausaha. PLS UPI Bandung:Tidak Diterbitkan

Prijono.O.S dan Pranarka A.M.W. (1996) . Pemberdayaan: Konsep, Kebijakan,dan Implementasi. Jakarta: CSIS

Sudjana, D. (1993). Strategi Kegiatan Belajar Mengajar Dalam Pendidikan Nonformal. Bandung : Theme

Sudjana, D.(2001). Pendidikan Nonformal (Wawasan, Sejarah Perkembangan, Filsafat, Teori Pendukung, Asas). Bandung : Falah Production

Sudjana, D. (2005). Strategi Kegiatan Belajar Mengajar Dalam Pendidikan Non Formal. Bandung: Falah Production

Sudjana,D. ( 2006).Evaluasi Program Pendidikan Luar Sekolah. Bandung : PT Remaja Rosdakarya,

Sudjana, N. (2005). Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung :PT Remaja Rosdakarya

Sudjana, N. (2005). Dasar-Dasar Proses Belajar Mengajar. Bandung. :Sinar Baru Algensindo

Sugiyono .(2010). Memahami Penelitian Kualitatif. Bandung:Alfabeta Sugiyono .(2013). Memahami Penelitian Kualitatif. Bandung:Alfabeta

Totok M dan Poerwoko S.(2012). Pemberdayaan Masyarakat dalam Perspektif Kebijakan Publik. Bandung :Alfabeta


(41)

120

Mohamad Gardea Nugraha, 2013

Pemanfaatan Hasil Pembelajaran Pendidikan Keterampilan Membuat Aksesoris Manik-Manik Oleh Warga Belajar di PKBM Mitra Insani

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu SUMBER INTERNET

Amirin,T. (2002). Majalah Dinamika Pendidikan. [Online]. tersedia:

ippm-gempa.blogspot.com/.../evaluasi-penyelenggaraan-p og m h ml (21 juli 2013)

B h i Sy iful , (1996 ) ”Penge i n P es si Bel j ” Online]

tersedia: http://www.sarjanaku.com /2011/02/prestasi-belajar.html 28 juli 2013

Delor, (1996) pembelajaran dalam program life skills. [Online]. tersedia:http://prajaindra0.blogspot.com/2012/12/life-skill.html (25 Juni 2013)

Depdagri,(1997).Indek Pembangunan Manusia (IPM). [Online]. tersedia:

repository.ipb.ac.id/.../KPMpjm-Artik11-Pengem ng n p og m (15 Juni 2013)

Di jen PLSP, ( 4) ”Pendidikan keterampilan hidup. [Online].

tersedia:http://juprimalino. blogspot.com /2012/06 pengertian-definisi-kecakapan-hidup.html>.(25 April 2013)

Edi, S. (1997).3 pendekatan pemberdayaan. [Online]. tersedia: repository.upi.edu/operator /upload/s_pls_045478_chapter1.pdf (16 Juni 2013)

Hamijoyo Santoso (2002) “konsep functional literacy”. [Online]. tersedia:ippm-gempa.blogspot.com/.../evaluasi-penyelenggaraan-program. Html .(21 juli 2013)

Kartono, K. (1990).” Studi Literatur atau kepustakaan. [Online]. tersedia: repository.upi.edu/operator/upload/s_pls_045478_chapter3.pdf (15 Juni 2013)

usn i,( 7) “pem e y n” pk m- ng k s - y logspo om 1 11


(1)

wirausahawan ,serata sumber belajar pun harus memiliki pengetahun yang cukup mengenai materi kewirausahaan karna tidak cukup hanya mahir dalam satu bidang saja.

2. Bagi warga belajar yang tidak menjadi pengrajin aksesoris manik-manik karna kekurangan modal hendaknya di rangkul oleh pihak penyelenggara sehingga mereka tidak berkecil hati dan pengetahuan serta keterampilan yang dimilikinya tetap dapat tersalurkan, misalnya dengan merintis Kelompok Belajar Usaha (KBU), dengan membuat aksesoris manik-manik.

Sedangkan untuk warga belajar yang saat ini sudah menjalankan usaha sebagai pengrajin aksesoris manik-manik hendaknya membuat inovasi-inivasi dalam aksesoris manik-manik yang lebih menarik lagi.

Bagi sumber belajar program pendidikan keterampilan membuat aksesoris manik-manik hendaknya selalu memberikan materi yang dapat memotivasi para warga belajar untuk berwirausaha. Selain itu dalam proses pembelajaran hendaknya lebih aktif dan kreatif sehingga proses pembelajaran tidak menjenuhkan dan monoton.

3. Bagi peneliti lain, penelitian Penelitian ini hanya meneliti pemanfaatan hasil belajar pendidikan ketermpilan membuat aksesoris manik-manik , maka bagi peneliti selanjutnya sebaiknya dilakukan penelitian lebih lanjut untuk mengetahui seberapa besar efektivitas pengembangan program pendidikan luar sekolah dalam bidang keterampilan yang telah dilaksanakan .

Demikian beberapa saran yang penulis sampaikan, maksud dari saran ini merupakan masukan-masukan penulis sebagai peneliti. Apabila ada kata-kata yang kurang berkenan, penulis menghaturkan permohonan maaf yang sebesar-besarnya.


(2)

DAFTAR PUSTAKA

SUMBER BUKU

Abdulhak , I. (2000).Metode Pembelajaran Orang Dewasa. Bandung: Cipta Intelektual, Bandung

Anwar. (2008).Pendidikan Kecakapan Hidup (Life Skill Education). Bandung: Falah Production

Arikunto, S. (2000).Prosedur Senelitian Suatu pendrkatan Praktek. Jakarta: Rineuke Putra

Arikunto, S. (2010).Prosedur Senelitian Suatu pendrkatan Praktek. Jakarta: Rineuke Putra

Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. (1991). Kamus Besar bahsa Indonesia. Penerbit : Balai Pustaka. Jakarta

Dimyanti. (2007). Belajar dan Pembelajaran . Bandung : Rineuke Cipta Diklusepa, D. (2003)."Warta Plus" . Jakarta:Depertemen Pendidikan Nasional Direktorat ,PLS dan Depdiknas. (2004). Pedoman Penyelenggaraan Program

Kecakapan Hidup(Life skills). Jakarta : Theme

Fadjar, M. (2004). Pedoman Penyelenggaraan Program Kecakapan Hidup. Jakarta:Depertemen Pendidikan Nasional

Irfan ,M. (2012) . Dampak Program Kursus Keterampilan Home Industry Kerajinan Patung Tanimar Terhadap Kreativitas Pengrajin. PLS UPI Bandung:Tidak Diterbitkan

Jalal, F. (2003). Pedoman Penyelenggaraan Program Kecakapan Hidup (Life Skills) Pendidikan Luar Sekolah. Jakarta ; Direktorat Jenderal PLS dan Pemuda Departemen Pendidikan Nasional

Kindervatter,S.(1979). Nonformal Educatiaon as An Empoworing Process” Massachusetts: Center for international Education University of Massachusetts


(3)

Malik, F. (2001). Pedoman Penyelenggaraan Program Kecakapan Hidup(Life skills). Jakarta : Theme

Moleong, Lexy J. (2007). Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: Remaja Rosda karya

Nasution (1988) Metode Penelitian Naturalistik Kualitatif, Penerbit :Tarsito, Bandung

Penyusun Pedoman Penulisan Karya Ilmiah UPI. (2008). Pedoman Penulisan Karya Ilmiah. Bandung: Universitas Pendidikan Indonesia. Piji N. F. (2009) “Proses pembelajaran Pendidikan Dasar Mata Pencaharian

Dalam Menumbuhkan Jiwa Wirausaha. PLS UPI Bandung:Tidak Diterbitkan

Prijono.O.S dan Pranarka A.M.W. (1996) . Pemberdayaan: Konsep, Kebijakan,dan Implementasi. Jakarta: CSIS

Sudjana, D. (1993). Strategi Kegiatan Belajar Mengajar Dalam Pendidikan Nonformal. Bandung : Theme

Sudjana, D.(2001). Pendidikan Nonformal (Wawasan, Sejarah Perkembangan, Filsafat, Teori Pendukung, Asas). Bandung : Falah Production

Sudjana, D. (2005). Strategi Kegiatan Belajar Mengajar Dalam Pendidikan Non Formal. Bandung: Falah Production

Sudjana,D. ( 2006).Evaluasi Program Pendidikan Luar Sekolah. Bandung : PT Remaja Rosdakarya,

Sudjana, N. (2005). Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung :PT Remaja Rosdakarya

Sudjana, N. (2005). Dasar-Dasar Proses Belajar Mengajar. Bandung. :Sinar Baru Algensindo

Sugiyono .(2010). Memahami Penelitian Kualitatif. Bandung:Alfabeta Sugiyono .(2013). Memahami Penelitian Kualitatif. Bandung:Alfabeta

Totok M dan Poerwoko S.(2012). Pemberdayaan Masyarakat dalam Perspektif Kebijakan Publik. Bandung :Alfabeta


(4)

SUMBER INTERNET

Amirin,T. (2002). Majalah Dinamika Pendidikan. [Online]. tersedia: ippm-gempa.blogspot.com/.../evaluasi-penyelenggaraan-p og m h ml (21 juli 2013)

B h i Sy iful , (1996 ) ”Penge i n P es si Bel j ” Online] tersedia: http://www.sarjanaku.com /2011/02/prestasi-belajar.html 28 juli 2013

Delor, (1996) pembelajaran dalam program life skills. [Online]. tersedia:http://prajaindra0.blogspot.com/2012/12/life-skill.html (25 Juni 2013)

Depdagri,(1997).Indek Pembangunan Manusia (IPM). [Online]. tersedia: repository.ipb.ac.id/.../KPMpjm-Artik11-Pengem ng n p og m (15 Juni 2013)

Di jen PLSP, ( 4) ”Pendidikan keterampilan hidup. [Online]. tersedia:http://juprimalino. blogspot.com /2012/06 pengertian-definisi-kecakapan-hidup.html>.(25 April 2013)

Edi, S. (1997).3 pendekatan pemberdayaan. [Online]. tersedia: repository.upi.edu/operator /upload/s_pls_045478_chapter1.pdf (16 Juni 2013)

Hamijoyo Santoso (2002) “konsep functional literacy”. [Online]. tersedia:ippm-gempa.blogspot.com/.../evaluasi-penyelenggaraan-program. Html .(21 juli 2013)

Kartono, K. (1990).” Studi Literatur atau kepustakaan. [Online]. tersedia: repository.upi.edu/operator/upload/s_pls_045478_chapter3.pdf (15 Juni 2013)

usn i,( 7) “pem e y n” pk m- ng k s - y logspo om 1 11 kegi n h ml .(20 juni 2013)


(5)

Malik, F. ( ), “ Pengembangan kecakapan hidup. [Online]. tersedia:file.upi.edu/.../09._ PENGEMBANGAN_ KECAKAPAN_ HIDUP(27 April 2013)

Massyaikhul,A.(2006) “Pelatihan Budaya ikan Bandeng sebagai Upaya Pemberdayaan karang Taruna Studi Pengembangan pendidikan

kepemudaan. [Online].

tersedia:http://ejournal.unesa.ac.id/article/4975/14/>.16 Juli 2013

N pi upulu (1991) “Pendekatan keterampilan [Online].

tersedia: books.google.com/ .../Pendekatan_ keterampilan _proses_dalam _men.html (20 juli 2013)

Sudjana, N. (1987)”Pengertian Pembelajaran. [Online]. tersedia: http://elib.unikom .ac.id/files/disk1/138/jbptunikompp-gdl-s1-2007-hadinnim10-6876-bab-2-ok.pdf>28 juli 2013

Samani.M ,(2002).Model pembelajaran pkh p2 pnfi [Online]. tersedia: es.slideshare.net /.../model-pembelajaran-pkh-p2-pnfi-regional-i-jayagiri.(20 juli 2013)

Sihom ing n Gu m ,( ) ”Pembelajaran Model Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat(PKBM)”.[Online].tersedia: repository .ipb.ac.id/bitstream /handle/... /53468/ Daftar%20Pustaka.pdf .(26 Juni 2013)

Thu s n H kim ( ) ”Mo el Pem el j n ope if [Online] tersedia: digilib.unila.ac.id /43/3/ Maria_Habiba_BAB_II.pdf (28 juli 2013)

Tirtonego o Su in h, ( 1) ”Bel j n Pem el j n [Online]. tersedia: igili unil i 5 Ho n Si umo ng B B II p f (28 juli 2013)

UU No ( 3)”warga belajar. [Online].

tersedia: www.hukumonline.com/pusatdata /download/fl20534/ parent/ 3662 .(27 april 2013)

UU Dasar 1945."Tujuan bernegar dan berbangsa. [Online]. tersedia:http://wrks.itb.ac.id/app/images /files_ produk_hukum/uud_45.pdf


(6)

UU Sisdiknas . sistem pendidikan nasional. [Online]. tersedia: http://www.usu.ac.id /sisdiknas.pdf (10 April 2013)

PAUDNI. (2011) ,“PKBM”.<http://www.paudni.kemdikbud.go.id/tag/pkbm/>. 23 (Juni 2013)

Widoyoko Putro Eko, (2009).“Belajar dan Pembelajaran. [Online]. tersedia: igili unil i 5 Ho n Si umo ng B B II p f (28 juli 2013)

Yusufhadi, (1994).Tinjauan Tentang Pemanfaatan Komputer. [Online]. tersedia: eprints.uny.ac.id /8874/3/BAB%202%20-%2008401241015.pdf (24 juli 2013)


Dokumen yang terkait

Perencanaan Bisnis “Aksesoris Manik, Unik, Dan Cantik

4 92 41

POLA KOMUNIKASI ORGANISASI APMA (ASOSIASI PENGUSAHA MANIK-MANIK DAN AKSESORIS) JOMBANG DALAM MENJAGA SOLIDARITAS (Studi pada anggota organisasi APMA Jombang)

1 40 12

STUDI KOMPARASI PENGGUNAAN MEDIA CONGKLAK DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA MANIK–MANIK BERANTAI TERHADAP Studi Komparasi Penggunaan Media Congklak Dengan Menggunakan Media Manik–Manik Berantai Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Pembelajaran Matematika Kelas II Di

0 3 16

STUDI KOMPARASI PENGGUNAAN MEDIA CONGKLAK DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA MANIK–MANIK BERANTAI TERHADAP Studi Komparasi Penggunaan Media Congklak Dengan Menggunakan Media Manik–Manik Berantai Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Pembelajaran Matematika Kelas II Di

0 2 11

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKADENGAN MEDIA PERMAINAN MANIK-MANIK HIJAU MERAH PADA Peningkatan Aktivitas Dan Hasil Belajar Matematika Dengan Media Permainan Manik-Manik Hijau Merah Pada Siswa Kelas IV SDN 1 Belangwetan Tahun 2012/2013.

0 1 16

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKADENGAN MEDIA PERMAINAN MANIK-MANIK HIJAU MERAH PADA Peningkatan Aktivitas Dan Hasil Belajar Matematika Dengan Media Permainan Manik-Manik Hijau Merah Pada Siswa Kelas IV SDN 1 Belangwetan Tahun 2012/2013.

0 1 17

PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA DENGAN MENGGUNAKAN ALAT PERAGA MANIK-MANIK AJAIB PADA Peningkatan Hasil Belajar Metematika dengan Menggunakan Alat Peraga Manik-Manik Ajaib pada Siswa Kelas IV SD Negeri 01 Werdi Kecamatan Wonokerto Kabupaten

0 0 16

Manik Manik Sakti dari Pohon Ngoi

0 2 63

DISUSUN OLEH MANIK CINDERANO TIPOLOGI BUDAYA

0 0 34

Studi Desain Kerajinan Manik Manik Griya

0 1 19