STUDI ANALISIS KESESUAIAN PEMBELAJARAN DENGAN HASIL BELAJAR PADA STANDAR KOMPETENSI SISTEM REM:Penelitian Deskriptif Hasil Belajar Siswa Kelas XI SMKN 8 Bandung pada Kompetensi Dasar Perbaikan Sistem Rem dan Komponennya.

(1)

Muhammad Iqbal, 2012

Studi Analisis Kesesuaian Pembelajaran

Dengan Hasil Belajar Pada Standar Kompetensi Sistem Rem DAFTAR ISI

ABSTRAK ... i

KATA PENGANTAR ... ii

UCAPAN TERIMA KASIH ... iii

DAFTAR ISI ... iv

DAFTAR TABEL ... vii

DAFTRA GAMBAR ... viii

DAFTAR LAMPIRAN ... ix

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang Penelitian ... 1

B. Identifikasi dan Perumusan Masalah... 5

C. Tujuan Penelitian... 7

D. Metode Penelitian ... 8

E. Manfaat Penelitian... 8

F. Struktur Organisasi Penelitian ... 8

BAB II KAJIAN PUSTAKA ... 10

A. Pengertian Kurikulum dan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) ... 10

1. Pengertian Kurikulum ... 10

2. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) ... 11

B. Konsep Pembelajaran Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) pada SMK. ... 13

1. Pengertian Belajar ... 15

2. Konsep Belajar Tuntas ... 16

3. Konsep Belajar Individual ... 17

4. Pencapaian Kemampuan Dalam Belajar ... 17

C. Tinjauan Teori-teori belajar ... 18

1. Teori disiplin mental... 18

2. Teori Behaviorisme ... 19

3. Teori Cognitive-Gestalt-Field ... 21

D. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Belajar ... 23


(2)

Muhammad Iqbal, 2012

Studi Analisis Kesesuaian Pembelajaran

Dengan Hasil Belajar Pada Standar Kompetensi Sistem Rem

2. Faktor Eksternal... 25

E. Proses Belajar Mengajar... 27

F. Kompetensi Dasar Pembelajaran dan Hasil Belajar ... 29

1. Kompetensi Dasar Pembelajaran ... 29

2. Hasil Belajar ... 30

G. Evaluasi ... 30

1. Pengertian Evaluasi ... 30

2. Fungsi Evaluasi ... 31

3. Tujuan Evaluasi ... 32

4. Penilaian ... 33

5. Jenis Alat Evaluasi ... 34

6. Evaluasi Belajar pada Kompetensi dasar perbaikan sistem rem dan komponennya. ... 38

7. Kriteria Kelulusan ... 38

H. Pelaksanaan pembelajaran Kompetensi dasar perbaikan sistem rem dan komponennya ... 38

I. Kesesuaian kompetensi dasar pembelajaran terhadap hasil belajar pada standar kompetensi sistem rem. ... 39

BAB III METODE PENELITIAN ... 41

A. Lokasi penelitian ... 41

B. Subjek penelitian ... 41

C. Definisi Istilah ... 42

D. Data dan Sumber Data Penelitian... 43

1. Data Penelitian... 43

2. Sumber Data Penelitian ... 43

E. Teknik Pengumpulan Data ... 44

1. Angket ... 44

2. Wawancara ... 44

3. Observasi ... 45

4. Studi dokumentasi ... 45

F. Tahap-tahap Pelaksanaan Penelitian ... 46

1. Tahap Orientasi ... 46

2. Tahap Eksplorasi ... 47

3. Tahap Member Check ... 47

G. Teknik Analisis Data ... 48

1. Data Reduction (Reduksi Data)... 49

2. Data Display (Penyejian Data) ... 49

3. Conclusion Drawing/Verification ... 50

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 53


(3)

Muhammad Iqbal, 2012

Studi Analisis Kesesuaian Pembelajaran

Dengan Hasil Belajar Pada Standar Kompetensi Sistem Rem

1. Deskripsi pelaksanaan penelitian. ...53

2. Deskripsi program keahlian teknik otomotif di SMK Negeri 8 Bandung. ...54

3. Deskripsi implementasi KTSP pada kompetensi dasar perbaikan sistem rem dan komponennya di SMK Negeri 8 Bandung. ... 55

4. Pencapaian kompetensi dasar pemeliharaan sistem rem dan komponennya berdasarkan persepsi sekolah. ... 70

B. Pembahasan Data Hasil Penelitian Kesesuaian Pembelajaran dengan Hasil Belajar ... 72

1. Kesesuaian materi KTSP. ... 72

2. Kesesuaian pelaksanaan pembelajaran di Sekolah. ... 74

3. Pencapaian kompetensi peserta didik dalam mencapai kompetensi yang direncanakan... 75

C. Temuan Hasil Penelitian. ... 77

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 78

A. Kesimpulan... 78

B. Saran. ... 79

DAFTAR PUSTAKA ... 81

LAMPIRAN ... 83 RIWAYAT HIDUP


(4)

Muhammad Iqbal, 2012

Studi Analisis Kesesuaian Pembelajaran


(5)

1

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Penelitian

Dewasa ini salah satu tantangan yang harus dihadapi bangsa Indonesia adalah menyongsong era globalisasi yang ditandai dengan kemajuan teknologi disetiap bidang. Untuk dapat menghadapi persoalan-persoalan yang timbul di era globalisasi diperlukan sumber daya manusia (SDM) yang berkualitas dan kompeten, baik untuk tenaga professional maupun penerapan iptek, serta tenaga dalam bidang lain dari berbagai aspek kehidupan. Upaya peningkatan kualitas sumber daya manusia ini dilakukan melalui sistem pendidikan yang lebih produktif dalam mengantisipasi kemungkinan yang terjadi di masa mendatang.

Pengembangan sumber daya manusia (SDM) ini diperjelas dengan kebijakan pemerintah melalui pengembangam sistem Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP), dimana sistem kurikulum ini memberikan keleluasaan bagi satuan pendidikan yang bersangkutan, untuk dapat menggali dan mengembangkan potensi yang tersedia di lingkungan masyarakat lokal, dengan kata lain sistem kurikulum ini memungkinkan sekolah pada suatu daerah atau satuan pendidikan tertentu memasukan potensi-potensi yang terdapat di daerahnya dalam kurikulum sekolah guna menggali dan memanfaatkan potensi-potensi yang ada. Sehingga dengan demikian dapat menumbuhkan sinergi yang kuat antra sekolah dengan masyarakat beserta potensi yang dimilikinya.


(6)

2

Sekolah dengan adanya sistem kurikulum tingkat satuan pendidikan terutama tingkat Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) dituntut untuk dapat melihat peluang-peluang yang terdapat dilingkungannya yang dapat bermanfaat bagi lulusannya.

Berdasarkan pertimbangan di atas dan mengacu kepada prinsip-prinsip penguasaan keahlian profesi, nampaknya sudah harus dipikirkan suatu sistem penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan keterampilan kejuruan yang dapat memadukan secara dinamis dan serasi antara kompetensi lulusan dengan kebutuhan lapangan kerja yang ada di masyarakat, dalam hal ini sasarannya adalah kebutuhan industri.

Menurut Dikti dalam Undang-Undang No. 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional pada pasal 36 bahwa “pengembangan kurikulum dilakukan dengan mengacu pada standar nasional dan tujuan pendidikan, serta memperhatikan prinsip diversifikasi sesuai dengan potensi peserta didik”.

Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) memiliki banyak bidang dan paket keahlian, yang terdapat pada sekolah menengah kejuruan sangatlah beragam, salah satunya adalah teknik kendaraan ringan paket otomotif. Salah satu standar kompetensi yang terdapat pada paket otomotif adalah standar kompetensi sistem rem, kompetensi ini termasuk pada kelompok produktif yang harus ditempuh oleh setiap siswa dalam menyelesaikan studi pada paket otomotif.

Standar kompetensi sistem rem terdiri dari beberapa kompetensi dasar dan setiap kompetensi dasar ini terdiri dari beberapa indikator yang harus di kuasai oleh peserta didik, dalam hal ini tentunya sekolah melalui bagian kurikulum dan guru mata


(7)

3

pelajaran telah merencanakannya melalui rencana pelaksanaan pembelajara (RPP) pada standar kompetensi sistem rem kompetensi dasar apa saja yang harus dimunculkan dan indikator-indikatornya dengan strategi untuk penyampaiannya, akan tetapi pada pelaksanaannya dilapangan atau dalam proses kegiatan belajar mengajar (KBM) guru-guru terutama guru yang sudah senior kadang menganggap rencana pelaksanaan pembelajara (RPP) itu hanya sebuah syarat kelengkapan administrasi saja bukan dijadikan sebagai pedoman atau patokan mengajar, dan masalah mengajar mereka tergantung pengalaman saja. Dengan kata lain selama ini guru kurang optimis dalam merancang rencana pelaksanaan pembelajara (RPP) dan belum menjadikan rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) sebagai patokan dalam kegiatan belajar mengajar (KBM) di kelas, berdasarkan observasi awal terdapat hasil belajar peserta didik yang kurang dari nilai KKM, sehingga apakah hasil belajar siswa telah sesuai dengan kompetensi dasar yang telah direncanakan atau belum, dengan kata lain apakah rencana pelaksanaan pembelajaran itu sesuai atau tidak dengan pelaksanaannya. Berikut ini adalah daftar nilai atau hasil belajar peserta didik pada standar kompetensi sistem rem:

Tabel. 1.1.

Daftar nilai atau hasil belajar peserta didik pada standar kompetensi sistem rem

No KKM Nilai Jumlah % Lulus % Belum lulus

1

75

0 – 25 0 0 0

2 26 – 50 0 0 0

3 51 – 74 12 35,29

4 75 – 100 22 64,71

Jumlah 34 100 %


(8)

4

Berdasarkan hasil observasi awal yang dilakukan oleh peneliti terhadap guru produktif otomotif di SMK Negeri 8 Bandung mengenai nilai atau hasil belajar peserta didik pada standar kompetensi sistem rem dimana kompetensi ini termasuk dalam kelompok produktif chassis, diperoleh data seperti pada tabel 1.1. Terdapat tiga puluh empat siswa dalam satu kelas yang diteliti dengan perolehan nilai atau hasil belajar diantaranya: dari 34 peserta didik terdapat 12 peserta didik yang memperoleh nilai di bawah KKM, dan 22 peserta didik yang telah memenuhu kriteria ketuntasan minimal atau memperoleh nilai di atas KKM

Perolehan nilai atau hasil belajar dari peserta didik tersebut jika dikalkulasikan secara keseluruhan maka dari tiga puluh empat peserta didik, yang lulus atau telah memenuhi kriteria ketuntasan minimal sebanyak dua puluh dua orang atau sebesar 64,71 % sedangkan peserta didik yang belum lulus atau belum memenuhi kriteria

ketuntasan minimal sebanyak dua belas orang atau sebesar 35,29 %.

Bertolak dari uraian di atas penulis ingin mengetahui dan membuktikan secara langsung dengan cara melakukan studi analisis dilapangan melalui observasi. Berdasarkan latar belakang tersebut maka penulis mengambil sebuah judul penelitian tentang: “STUDI ANALISIS KESESUAIAN PEMBELAJARAN DENGAN

HASIL BELAJAR PADA STANDAR KOMPETENSI SISTEM REM”.

(Penelitian Deskriptif Hasil Belajar Siswa Kelas XI SMKN 8 Bandung pada Kompetensi Dasar Perbaikan Sistem Rem dan Komponennya)


(9)

5

B. Identifikasi dan Perumusan Masalah

Identifikasi masalah adalah untuk memperjelas permasalahan yang kemungkinan timbul dari penelitian serta berguna untuk memperjelas suatu objek dalam hubungannya dengan situasi tertentu, suatu masalah atau bukan. Berdasarkan latar belakang masalah, yang menjadi pokok permasalahan dalam penelitian ini adalah:

1. Sinkronisasi pemetaan standar kompetensi dengan materi sistem rem kendaraan roda empat, belum tergambarkan secara utuh dalam silabus.

2. Indikator-indikator yang harus dicapai, belum secara utuh tergambar dalam RPP.

3. Proses belajar mengajar pada standar kompetensi sistem rem kendaraan roda empat, belum tersistematisasi sesuai dengan standar proses yang ditetapkan oleh peraturan menteri nomor 41 tahun 2007 tentang standar proses.

4. Terdapat hasil belajar peserta didik yang di bawah nilai KKM pada kompetensi dasar perbaikan sistem rem dan komponennya.

Penelitian perlu perumusan untuk memperjelas masalah, agar penelitian yang akan dilakukan dapat berjalan secara terarah dan mempermudah peneliti dalam melakukan penelitiannya. Penelitian ini dirumuskan dalam bentuk pertanyaan berikut,

”apakah ada kesesuaian pembelajaran dengan hasil belajar pada standar kompetensi sistem rem?”.

Agar penelitian ini lebih fokus, maka dirinci beberapa pertanyaan sebagai berikut:


(10)

6

1. Apakah guru dalam memetakan kompetensi yang terdapat dalam silabus, telah sesuai dengan tujuan hasil belajar?.

2. Bagaimana guru mensinkronisasikan standar kompetensi, kompetensi dasar dengan indikator, dilihat dari struktur materi?.

3. Apakah guru dalam menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) telah mempertimbangkan aspek pencapaian kompetensi sesuai dengan peralatan, bahan dan jumlah peserta didik?.

4. Apakah guru dalam menyusun alat evaluasi telah sesuai dengan dokumen rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) ?.

5. Bagaimana guru melaksanakan proses belajar mengajar (PBM) untuk standar kompetensi sistem rem, mencakup:

a. Pembukaan b. Inti:

1) Eksplorasi 2) Elaborasi 3) Konfirmasi

6. Bagaimana hasil belajar peserta didik melalui tes akhir pada standar kompetensi sistem rem?.


(11)

7

C. Tujuan Penelitian

Sejalan dengan permasalahan di atas, maka tujuan penelitian ini adalah untuk: 1. Memperoleh gambaran tentang bagaimana guru dalam memetakan kompetensi

yang terdapat dalam silabus, apakah telah sesuai dengan tujuan hasil belajar. 2. Memperoleh gambaran tentang bagaimana guru mensinkronisasikan standar

kompetensi, kompetensi dasar dengan indikator, dilihat dari struktur materi. 3. Memperoleh gambaran tentang bagaimana guru dalam menyusun rencana

pelaksanaan pembelajaran (RPP) apakah telah mempertimbangkan aspek pencapaian kompetensi sesuai dengan peralatan, bahan dan jumlah siswa. 4. Memperoleh gambaran tentang bagaimana guru dalam menyusun alat evaluasi,

apakah telah sesuai dengan dokumen rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP). 5. Memperoleh gambaran tentang bagaimana guru melaksanakan proses belajar

mengajar (PBM) pada standar kompetensi sistem rem, mencakup: a) Pembukaan

b) Inti:

1) Eksplorasi 2) Elaborasi 3) Konfirmasi

6. Memperoleh gambaran tentang bagaimana hasil belajar peserta didik pada standar kompetensi sistem rem.


(12)

8

D. Metode Penelitian

Sesuai dengan judul yang diambil sifat variabel yang berinteraksi, maka penulis dalam penelitian ini menggunakan metode deskriptif analitik korelasional. Penelitian ini memusatkan perhatian kepada permasalahan aktual sebagaimana adanya pada saat penelitian dilaksanakan, karena gejala dan peristiwa telah ada sehingga peneliti hanya mendeskripsikannya, kemudian dilanjutkan dengan menganalisis data-data agar memperoleh suatu pemecahan masalahnya.

E. Manfaat Penelitian

Setiap penelitian yang dilakukan pasti akan memperoleh hasil atau kegunaan walaupun bentuknya kecil. Hasil penelitian ini diharapkan berguna dan menjadi masukan:

1. Bagi penulis, mendapatkan gambaran tentang kesesuaian antara perencanaan pembalajaran dengan pelaksanaannya dilapangan yang bermanfaat kelak di dunia pendidikan.

2. Bagi Guru, memberikan bukti yang empirik dan masukan data mengenai kesesuaian antara perencanaan pembelajaran dengan hasil belajar yang akan dicapai atau dalam pelaksanaannya dilapangan.

F. Struktur Organisasi

Agar penulisan nantinya akan sampai pada tercapainya hasil yang diharapkan maka perlu adanya penulisan yang sistematis yang akan mengarahkan kepada


(13)

9

tercapainya satu tujuan akhir dari penulisan penelitian ini. Dalam penelitian ini penulis menggunakan sistematika penulisannya adalah sebagai berikut:

Bab I Pendahuluan akan membahas tentang Latar Belakang Masalah, Identifikasi dan Perumusan Masalah, Tujuan penelitian, Metode Penelitian, Manfaat Penelitian, Struktur Organisasi.

Bab II Kajian Pustaka, berisikan tentang landasan teori mengenai Pengertian Kurikulum dan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP), Pembelajaran Standar Kompetensi Sistem Rem dalam Kurikulum KTSP, Pengertian Belajar, Konsep Belajar, teori-teori belajar, Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Belajar, Proses Belajar Mengajar, Pembahasan Kompetensi Dasar Pembelajaran dan Hasil Belajar, Evaluasi, Pelaksanaan Pembelajaran Kompetensi Dasar Perbaikan Sistem Rem dan Komponennya, Kesesuaian Kompetensi Dasar Pembelajaran dengan Hasil Belajar pada Standar Kompetensi Sistem Rem.

Bab III Metodologi penelitian akan membahas tentang Lokasi Penelitian, Subjek Penelitian, Data dan Sumber Data Penelitian, Teknik Pengumpulan Data, Tahap-tahap Pelaksanaan Penelitian, Teknik Analisis Data.

Bab IV ini merupakan bab hasil penelitian dan pembahasan berisi tentang Deskripsi Data Hasil Penelitian, Pembahasan Data Hasil Penelitian Kesesuaian Pembelajaran dengan Hasil Belajar, Temuan Hasil Penelitian.

Bab V Kesimpulan dan Saran berisi tentang Kesimpulan dari Penelitian yang telah dilakukan serta beberapa saran yang dikemukakan oleh penulis pada pihak-pihak tertentu.


(14)

41

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Lokasi penelitian

Lokasi yang dipilih dalam penelitian ini adalah SMK Negeri 8 Bandung, dimana sekolah ini adalah salah satu sekolah negeri di bandung yang memiliki program studi keahlian teknik otomotif, penelitian ini dilaksanakan kepada Peserta didik, wakil kepala sekolah bidang kurikulum serta guru program studi keahlian teknik otomotif di SMK Negeri 8 Bandung.

B. Subjek penelitian

Subjek penelitian merupakan bahasan utama dari suatu penelitian atau yang akan dijadikan sumber data daripenelitian yang akan dilaksanakan. Menurut pendapat Nasution, S. (1996:106) mengungkapkan bahwa:

“ subjek penelitian adalah sorotan utama semua nilai yang mungkin, hasil

menghitung atau pengukuran, kuantitatif maupun kualitatif mengenai karakteristik tertentudari semua anggota kumpulan yang lengkap dan jelas yang ingin dipelajari sifat-sifatnya”.

Subjek penelitian ini dilaksanakan kepada Peserta didik, Wakil kepala sekolah bidang kurikulum serta guru program studi keahlian teknik otomotif di SMK Negeri 8 Bandung. Menurut Sugiyono (2004:56) menyatakan bahwa: “Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas; objek/subjek yang mempunyai kuantitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari

dan kemudian ditarik kesimpulannya“. Sedangkan sampel Menurut Sugiyono (2004:56) yaitu:”sebagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh


(15)

42

SMK Negeri 8 Bandung sebanyak tiga kelas, diambil satu kelas sebagai sampel penelitian. Wakil kepala sekolah yang ada di SMK Negeri 8 Bandung, yang diambil sebagai sampel yakni Wakil kepala sekolah bidang kurikulum, serta dari guru program studi keahlian teknik otomotif di SMK Negeri 8 Bandung sebagai populasi guru produktif, diambil dua orang guru produktif sebagai sampel penelitian.

C. Definisi Istilah

Untuk menghindari penafsiran yang keliru dan salah pengertian dalam judul penelitian ini, maka perlu dijelaskan istilah judul sebagai berikut:

1 Menurut KBBI (2012) menyatakan bahwa: Studi adalah kajian, telaahan atau penelitian ilmiah.

2 Menurut KBBI (2012) menyatakan bahwa: “Analisis yaitu kegiatan penyelidikan terhadap suatu peristiwa untuk mengetahui keadaan yang sebenarnya”.

3 Menurut KBBI (2012) menyatakan bahwa: Kesesuaian adalah perihal sesuai, keselarasan atau kecocokan.

4 Kompetensi menurut Kepmendiknas No 045 (2002) adalah “seperangkat tindakan cerdas, penuh tanggungjawab yang dimiliki seseorang sebagai syarat untuk dianggap mampu oleh masyarakat dalam melaksanakan tugas tugas di bidang pekerjaan tertentu”.

5 Kompetensi perbaikan sistem rem, adalah kelompok program produktif chasis yang terdapat pada program keahlian teknik kendaraan ringan tingkat II SMK berdasarkan kurikulum SMK.


(16)

43

D. Data dan Sumber Data Penelitian 1. Data Penelitian

Menurut Arikunto, S. (2006:118) menyatakan, bahwa “Data adalah hasil pencatatan peneliti, baik yang berupa fakta ataupun angka yang dapat dijadikan bahan untuk menyusun suatu informasi, sedangkan informasi adalah hasil

pengolahan yang dipakai untuk suatu keperluan”. Data yang diperlukan sehubungan dengan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Data mengenai kesesuaian kompetensi dasar pembelajaran pada standar kompetensi sistem rem diambil dari hasil instrumen penelitian dalam bentuk nilai.

2. Data mengenai hasil belajar siswa pada standar kompetensi sistem rem diambil dari hasil observasi dalam bentuk nilai.

2. Sumber Data Penelitian

Bahan untuk menyusun suatu informasi diperoleh dari sumber data. Arikunto, S. (2006:129) mengemukakan bahwa ”yang dimaksud dengan sumber data dalam

penelitian adalah subjek dari mana data diperoleh”. Berdasarkan pernyataan

tersebut, maka sumber data dalam penelitian ini adalah:

1. Siswa kelas XI tahun ajaran 2010-2011 SMK Negeri 8 Bandung yang melakukan praktek perbaikan sistem rem dan komponennya.

2. Wakil kepala sekolah bidang kurikulum serta staf pengajar baik guru teori kompetensi pemeliharaan sistem rem maupun guru praktek yang berada di SMK Negeri 8 Bandung.


(17)

44

E. Teknik Pengumpulan Data

Data merupakan suatu bahan yang sangat diperlukan untuk dianalisis, untuk itu maka diperlukan suatu teknik pengumpulan data yang relevan dengan tujuan penelitian. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik wawancara, angket, observasi dan dokumentasi:

1. Angket

Menurut Nasution, S. (1996:160), mengemukakan bahwa: “Angket merupakan alat penelitian berupa daftar pernyataan atau pertanyaan untuk memperoleh berbagai keterangan dari sejumlah responden”. Angket yang digunakan pada penelitian ini adalah angket tertutup, yaitu angket yang poin pertanyaannya telah dilengkapi dengan kemungkinan jawaban sehingga responden tinggal memilih kemungkinan jawaban tersebut sesuai dengan kenyataan yang dialami oleh responden. Tujuan pembuatan angket ini adalah untuk mengetahui sejauh mana tingkat kompetensi peserta didik.

2. Wawancara

Teknik pengumpulan data dengan cara wawancara dilakukan untuk memperoleh data yang akurat yang berhubungan langsung dengan responden yang terkait yaitu guru maupun peserta didiknya itu sendiri. Hal ini dilakukan untuk menghindari adanya subjektivitas terhadap responden yang satu dengan yang lainnya, yang pada dasarnya mempunyai kaitan yang tidak dapat dipisahkan. Proses wawancara ini pada dasarnya ingin mengetahui tentang bagaimana persiapan, proses dan evaluasi pembelajaran yang dilakukan di sekolah yang


(18)

45

bersangkutan. Kemudian data-data ini akan diproses menjadi suatu informasi yang akurat.

3. Observasi

Observasi yaitu teknik pengumpulan data dimana penulis mengadakan pengamatan secara langsung terhadap obyek yang menjadi sasaran penyelidik. Menurut Arikunto, S. (2003:30), mengatakan bahwa: “Observasi adalah suatu teknik yang dilakukan dengan cara mengadakan pengamatan secara teliti serta

pencatatan secara sistematis”. Data observasi yang akan diperoleh adalah penerapan kurikulum yang diterapkan di sekolah, evaluasi hasil belajar, dan dokumen KTSP (standar kompetensi dan kompetensi dasar), pada penelitian ini teknik observasi dilakukan untuk bisa mendapatkan data mengenai kesesuaian kompetensi dasar pembelajaran pada standar kompetensi sistem rem (variabel X).

4. Studi dokumentasi

Menurut Nasution, S. (1996:105), mengemukakan bahwa: “Studi dokumentasi adalah cara untuk memperoleh data dari sumber informasi yang berhubungan dengan dokumen, baik resmi maaupun tidak resmi dalam bentuk laporan, statistik, surat-surat resmi, buku harian dan macamnya,”. Peneliti mengambil data tertulis tentang objek yang akan diteliti secara akurat, dalam hal ini dokumentasi yang diambil adalah segala dokumen yang dapat mendeskripsikan tentang kesesuaian pembelajaran terhadap hasil belajarnya di lapangan (sekolah).


(19)

46

F. Tahap-tahap Pelaksanaan Penelitian

Penelitian kualitatif dalam pelaksanaannya dapat dikatakan tidak memiliki batasan dan tahapan yang jelas, tetapi menurut Nasution, S. (1996:33), mengemukakan bahwa dalam penelitian kualitatif ada tiga tahapan, yaitu:1). Tahap Orientasi 2). Tahap Eksplorasi 3). Tahap Member Check

1. Tahap Orientasi

Tahap ini merupakan tahap pengenalan atau adaptasi lingkungan yang berhubungan dengan objek penelitian. Tahap ini memiliki lingkup yang sangat umum, sehingga diperlukan langkah-langkah yang persuasif dalam melakukan pendekatan terhadap lokasi serta objek yang akan diteliti, dalam hal ini adalah responden. Maksudnya peneliti hendaknya bisa menempatkan diri pada situasi dan kondisi tertentu, untuk itu maka komunikasi yang baik harus dijalin secara harmonis antara peneliti dengan responden penelitian. Peneliti hendaknya melakukan komunikasi secara teratur dan baik khususnya dengan pihak sekolah. Pendekatan secara emosional perlu dilakukan oleh peneliti terhadap responden agar dapat terjalin hubungan yang harmonis tanpa adanya dugaan yang tidak mendasar kepada peneliti, oleh karena itu peneliti perlu menjelaskan posisi peneliti terhadap responden, informasi apa saja yang akan diminta kepada responden, kemudian yakinkan dan jamin kerahasiaan informasi yang akan diberikan oleh responden kepada peneliti, dan yakinkan bahwa informasi yang diberikan oleh responden kepada peneliti tidak akan mempengaruhi keberadaannya di instansi tempat responden bekerja.


(20)

47

2. Tahap Eksplorasi

Tahap ini merupakan bagian dari tahap pengumpulan data, dimana pada tahap ini sudah mulai mengarah pada fokus masalah yang akan diteliti.dalam tahap ini peneliti mencoba mengumpulkan sebanyak mungkin data dan informasi-informasi yang berhubungan dengan penelitian, baik menggunakan teknik angket, wawancara ataupun studi dokumentasi. Proses pengumpulan data dan informasi dengan menggunakan angket, wawancara maupun studi dokumentasi, akan sangat membantu dalam rangka pencapaian data yang dibutuhkan. Angket bertujuan untuk mengumpulkan data dari responden yang sifatnya tetap dan dialami langsung oleh responden selama kegiatan belajar mengajar berlangsung. Wawancara bertujuan untuk mengumpulkan data dan informasi yang sifatnya dinamis yang kapanpun bisa berubah dan bahkan memungkinkan terjadinya persepsi yang berbeda antara responden yang satu dengan yang lainnya. Dokumentasi adalah salah satu cara pengumpulan data yang akan banyak dilakukan oleh peneliti guna mengumpulkan data dan informasi dari responden berupa arsip, maksudnya sejumlah data yang diperoleh dari lapangan yang sulit untuk dipaparkan melalui angka atau kalimat deskriptif sehingga peneliti perlu menuangkannya dalam bentuk lain berupa dokumentasi dalam bentuk visual.

3. Tahap Member Check

Tahap member check atau tahap pemeriksaan data dilakukan untuk memeriksa data dan informasi yang diperoleh dari responden, sehingga data dan informasi tersebut dapat dipercaya kebenarannya. Pemeriksaan data dapat dilakukan dengan cara: 1) menginformasikan kembali hasil (data atau informasi)


(21)

48

kepada sumber data. 2) meminta hasil koreksi yang telah dicatat kepada sumber datadalam permasalahan tertentu. 3) melakukan triangulasi atau sharring dengan pihak lain yang relevan, maksudnya dalam tahap ini data yang terkumpul dirangkum dan didiskusikan lagi dengan sumber-sumber data yang relevan untuk memeriksa kembali keberadaannya.

G. Teknik Analisis Data

Para peneliti seringkali menggabungkan metode penelitian, seperti prosedur pengumpulan data kualitatif dan kuantitatif secara bersamaan, pada penelitian ini proses pengumpulan data dapat dilakukan dengan menggunakan teknik survey dan sekaligus wawancara mendalam. Data yang diperoleh peneliti dari lapangan bersifat kualitatif (pendekatan desain dominan) maka dari itu teknik pengumpulan data yang utama adalah melalui wawancara mendalam dan observasi partisipan (participant observation). Sementara survey dilakukan untuk memperoleh data tambahan dan bukan sebagai prosedur inti dari penelitian ini. Teknik analisis data dalam penelitian ini mengacu pada pernyataan Nasution, S. (1996:128) yang menyatakan bahwa: “apabila datanya berupa kata-kata, maka data tersebut dapat

digolongkan ke dalam data kualitatif”. Data yang dikumpulkan dalam penelitian

ini sebagian besar adalah kata-kata, dengan demikian maka penulis menyajikan data tersebut dalam bentuk presentase dan digunakan sebagai pedoman dalam penyajian hasil penelitian data kualitatif.

Proses analisis data dalam penelitian kualitatif dilakukan pada saat pengumpulan data berlangsung dan setelah selesai pengumpulan data dalam periode tertentu. Sebagai contoh dalam proses saat wawancara, peneliti sudah


(22)

49

melakukan analisis terhadap jawaban dari responden. Apabila jawaban dari responden setelah dianalisis terasa belum memuaskan, maka peneliti akan melanjutkan pertanyaannya lagi sampai tahap tertentu, sehingga diperoleh data yang dianggap kredibel. Miles dan Huberman (1984) dalam Sugiyono (2009:246), mengemukakan bahwa aktivitas dalam analisis data kualitatif dilakukan secara interaktif dan berlangsung secara terus menerus sampai tuntas, sehingga datanya sudah jenuh. Aktivitas dalam analisis data yaitu: data reduction, data display,

conclusion drawing/verification,.

1. Data Reduction (Reduksi Data)

Reduksi data pada dasarnya adalah suatu proses penyaringan atau proses seleksi data, dimana proses ini diawali dengan proses pemilihan sejumlah data yang dapat diolah dan digabungkan menjadi suatu informasi yang dapat mendukung dalam proses penelitian yang sedang dilaksanakan oleh peneliti. Penyederhanaan sejumlah data sangat penting agar penelitian lebih terfokus dan lebih mengacu pada sasaran. Apabila telah terkondisi, maka akan mudah membuat suatu gambaran secara umum, yang selanjutnya akan mempermudah peneliti dalam melakukan pemilihan dan penentuan data terhadap sejumlah data kasar untuk dijadikan informasi yang akurat bagi peneliti.

2. Data Display (Penyejian Data)

Penyajian data atau Data Display merupakan suatu langkah kongkrit dalam memberikan gambaran mengenai data untuk lebih mempermudah dalam memahami data yang telah diperoleh. Proses penyajian data ini sangat bervariasi, ada yang disajikan dalam bentuk tulisan, tabel, diagram alir atau flow chart, grafik


(23)

50

dan lain-lain. Proses penyajian data dalam suatu penelitian, dimaksudkan untuk melihat apa yang sedang terjadi dan apa yang akan kita lakukan, sehingga dapat dikoreksi dan dianalisa kembali untuk kemudian dilanjutkan dengan mengambil tindakan yang dianggap perlu dan memungkinkan dalam proses penarikan kesimpulan.

3. Conclusion Drawing/Verification

Kesimpulan yang diambil dapat dijadikan bukti kongkrit dalam upaya menentukan langkah-langkah yang sesuai dengan tujuan penelitian yang sedang dilakukan, oleh karena itu dalam proses pembuatan kesimpulan, peneliti harus menganalisis serangkaian tahap-tahap penelitian dari awal hingga akhir proses, sehingga data-data tersebut dapat diproses menjadi informasi yang aktual dan dapat dipertanggungjawabkan keabsahannya. Kesimpulan dalam penelitian kualitatif mungkin dapat menjawab rumusan masalah yang dirumuskan sejak awal, tetapi mungkin juga tidak, karena seperti yang telah dikemukakan bahwa masalah dan rumusan masalah dalam penelitian kualitatif masih bersifat sementara dan akan berkembang setelah peneliti berada di lapangan melakukan penelitian. Menurut Sugiyono (2009:253) menyatakan bahwa:

“kesimpulan dalam penelitian adalah merupakan temuan baru yang

sebelumnya belum pernah ada. Temuan dapat berupa deskripsi atau gambaran suatu objek yang sebelumnya masih remang-remang atau gelap sehingga setelah diteliti menjadi jelas, dapat berupa hubungan kausalitas atau interaktif, hipotesis

atau teori”.

Menurut Nasution, S. (1996:114), “Hasil penelitian haruslah memiliki tingkat keabsahan yang tinggi”. Menentukan tingkat keabsahan tersebut, maka harus memenuhi kriteria sebagai berikut:


(24)

51

a. Kredibilitas (Validitas Internal)

Kredibilitas merupakan cara yang digunakan untuk mengetahui seberapa jauh kebenaran hasil penelitian dapat dipercaya. Cara pertama yaitu peneliti mulai membedakan dan mengumpulkan hal-hal yang bermakna dengan yang tidak, untuk memahami gejala-gejala tertentu. Cara kedua, mengadakan triangulasi, yaitu mencocokkan kebenaran data dengan cara membandingkan data yang diperoleh dengan data lain yang relevan. Cara ketiga, melakukan member check, hal ini dilakukan setelah peneliti melakukan observasi atau wawancara. Peneliti melakukan penilaian kembali mengenai kesesuaian dan kebenaran data yang telah diberikan oleh responden.

b. Transferbilitas (Validitas eksternal)

Transferbilitas Validitas eksternal merupakan gambaran sejauh mana hasil

dari penelitian dapat diaplikasikan dalam situasi lain. Menurut Nasution, S.

(1996:119) mengemukakan bahwa: ”Bagi peneliti naturalistik, Transferbilitas

tergantung pada si pengguna, sejauh manakah hasil penelitian tersebut dapat

digunakan dalam situasi dan konteks tertentu”.

c. Dependabilitas

Dependabilitas merupakan konsistensi dari suatu permasalahan, dimana pada

dasarnya suatu permasalahan memiliki sifat unik dan stabil, sehingga relatif sulit untuk dikonstruksikan seperti semula. Untuk mengatasi hal ini dan untuk meyakinkan keabsahan dari hasil penelitian, maka peneliti harus memperhatikan nilai objektifitas dari suatu masalah yang diteliti.


(25)

52

d. Konfirmabilitas

Peneliti memegang peranan yang sangat penting dalam proses pengambilan dan pengumpulan data, oleh karena itu tingkat objektifitas sangat bergantung dari sikap objektif peneliti itu sendiri, dalam hal ini peneliti harus memiliki sikap objektif dalam rangka untuk memperoleh data dan informasi yang sesuai dengan kenyataannya di lapangan atau dalam praktiknya di sekolah.


(26)

78

Muhammad Iqbal, 2012

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. KESIMPULAN

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan dan pembahasan mengenai kesesuaian pembelajaran dengan hasil belajar pada standar kompetensi sistem rem yang dilakukan di SMK Negeri 8 Bandung, maka dapat disimpulkan bahwa:

Guru dalam proses perencanaan pembelajaran, telah memetakan kompetensi sesuai dengan tujuan hasil belajar seperti yang terdapat dalam silabus, mensinkronisasikan standar kompetensi, kompetensi dasar dengan indikator, dilihat dari struktur materi. Guru telah mempertimbangkan aspek pencapaian kompetensi sesuai dengan peralatan, bahan dan jumlah siswa, dalam penyusunan rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP). Penyusunan alat evaluasi oleh guru disesuaikan berdasarkan indikator yang ada dalam dokumen rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP).

Proses Belajar Mengajar (PBM) untuk standar kompetensi sistem rem yang dilakukan oleh guru mencakup: Pembukaan (memberi salam, mengabsen peserta didik, membuka pelajaran dan mengulas materi dengan meteri sebelumnya), kegiatan inti (Eksplorasi, Elaborasi dan Konfirmasi). Berdasarkan hasil quesioner yang disebar pada peserta didik mengenai hasil belajar peserta didik pada standar kompetensi sistem rem lebih dari cukup, karena hasil yang diperoleh melebihi kriteria ketuntasan minimal, adapun beberapa peserta didik yang masih dibawah kriteria ketuntasan minimal, maka disiasati dengan adanya remedial tes.


(27)

79

Muhammad Iqbal, 2012

B. SARAN

Agar hasil belajar peserta didik dapat sesuai dengan standar kompetensi dan kompetensi dasar pembelajaran, maka dibutuhkan keterlibatan secara sadar dari semua pihak yang terlibat di sekolah bahwa pembangunan sumber daya manusia dalam hal ini terutama yang berkaitan dengan pada jaman sekarang merupakan hal yang sangat penting dan dibutuhkan oleh setiap orang agar tidak tergerus oleh persaingan global. Oleh sebab itu, terkait dengan masalah ini maka penulis menyarankan kepada semua pihak terutama kepada:

1. Sekolah

a. Supaya mempersiapkan kurikulum pembelajaran yang menekankan pada segi praktik atau keterampilan yang sesuai dengan bidang masing-masing, dengan turut berpartisipasi mengadakan kerjasama dengan pihak industry sebagai media partner untuk memenuhi tuntutan proporsi waktu yang sudah ditetapkan dalam KTSP, yaitu minimal 70 % praktik dan 30 % teori. b. Agar mempersiapkan sarana dan prasarana penunjang praktik di sekolah untuk kelancaran dalam proses kegiatan belajar mengajar, untuk memenuhi kebutuhan kompetensi yang dibutuhkan dimasyarakat, baik dunia usaha ataupun dunia industry.

c. Hendaknya pihak sekolah membekali peserta didiknya tidak hanya dengan kompetensi keahlian atau hard skill saja tetapi harus diimbangi dengan pengembangan soft skill dari peserta didik.


(28)

80

Muhammad Iqbal, 2012

d. Sekolah sebagai lembaga pendidikan, harus memiliki kompetensi dengan mempertimbangkan masukan-masukan dari dunia usaha dan dunia industry termasuk pengetahuan, keahlian dan pemahaman budaya kerja. 2. Guru/pengajar

a. Kompetensi/keterampilan pembelajaran yang telah direncanakan sebelumnya oleh sekolah melalui kurikulum, hendaknya dilaksanakan oleh guru agar ketercapaian pembelajaran dapat tercapai maksimal.

b. Hendaknya guru menjadikan rencana pelaksanaan pembelajaran sebagai pedoman atau acuan dalam melaksanakan proses belajar mengajar di dalam kelas.

c. Guru sebagai penanggung jawab dalam proses pembelajaran, hendaknya membuat metode pembelajaran yang bisa memacu dan memotifasi peserta didik untuk lebih turut aktif dan kreatif dalam pembelajaran.


(29)

81

Muhammad Iqbal, 2012

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, S (2003). Dasar-Dasar Evaluasi Pembelajaran (Edisi Revisi). Jakarta: Bumi Aksara.

Arikunto, S (2006). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta.

Dikti (2003). Undang-undang no. 20 tahun 2003.[23 Mei 2012] Tersedia: http://www.dikti.go.id/files/atur/UU20-2003Sisdiknas.pdf [ 23 Mei 2012] Djamarah, S.B (2008). Psikologi Belajar. Jakarta: Rineke Cipta.

Kemdikbud (2007). pp no.19 th.2005.[23 Mei 2012] Tersedia: http://www.ipdn.ac.id/pp-no-19-2005.pdf [ 23 Mei 2012]

Kemdikbud (2007). permen no. 41 thun 2007: [23 Mei 2012] Tersedia:http://litbang.kemdikbud.go.id/content/Permen%20Standar%20Pr oses%20No%2041.pdf [23 Mei 2012]

Kepmendiknas (2002). tentang Kurikulum Inti Perguruan Tinggi: [18 september 2012],Tersedia:http://mkusuma.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/159 88/(6)+Kepmendiknas+No.+045-U-2002.PDF [18 september 2012]

KBBI (2012).definisi studi: [18 september 2012] Tersedia: http://kamusbahasaindonesia.org/studi%20analisis/mirip#ixzz26neox8bm [18 september 2012]

KBBI (2012).definisi analisis: [18 september 2012] Tersedia: http://kamusbahasaindonesia.org/analisis#ixzz26ncgcrn6 [18 september 2012]

KBBI (2012).definisi kesesuaian: [18 september 2012] Tersedia: http://kamusbahasaindonesia.org/kesesuaian#ixzz26nd34asw [18 september 2012]

Nasution, S. (1996). Metode Penelitian Naturalistik Kualifikasi. Bandung: Bumi Aksara.

Sagala, S (2007). Konsep dan Makna Pembelajaran. Bandung: Alfabeta. Siregar, S (2005). Statistika Terapan Untuk Penelitian. Jakarta: Grasindo


(30)

82

Muhammad Iqbal, 2012

Sudjana, N (2009). Dasar-Dasar Proses Belajar Mengajar. Bandung: Sinar Baru Algensindo.

Sugiyono (2009). Statistika Untuk Penelitian.Bandung: Alfabeta. Sugiyono (2004). Statistika Untuk Penelitian.Bandung: Alfabeta.

Sunaryo Kuswana, W. (2012). Taksonomi Kognitif. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Slameto (2010). Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta: Rineke Cipta.

Slameto (2003). Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta: Rineke Cipta.

__________(2012). Daftar kepegawaian (Guru SMK Negeri 8 Bandung), Bandung: SMKN 8 Bandung.

__________(2011).Kurikulum_Tingkat_Satuan_Pendidikan.[online].Tersedia: www.wikipedia.org/wiki/Kurikulum_Tingkat_Satuan_Pendidikan.htm [13 Desember 2011]


(1)

Muhammad Iqbal, 2012

Studi Analisis Kesesuaian Pembelajaran

Dengan Hasil Belajar Pada Standar Kompetensi Sistem Rem Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu

d. Konfirmabilitas

Peneliti memegang peranan yang sangat penting dalam proses pengambilan dan pengumpulan data, oleh karena itu tingkat objektifitas sangat bergantung dari sikap objektif peneliti itu sendiri, dalam hal ini peneliti harus memiliki sikap objektif dalam rangka untuk memperoleh data dan informasi yang sesuai dengan kenyataannya di lapangan atau dalam praktiknya di sekolah.


(2)

Muhammad Iqbal, 2012

Studi Analisis Kesesuaian Pembelajaran

Dengan Hasil Belajar Pada Standar Kompetensi Sistem Rem Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. KESIMPULAN

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan dan pembahasan mengenai kesesuaian pembelajaran dengan hasil belajar pada standar kompetensi sistem rem yang dilakukan di SMK Negeri 8 Bandung, maka dapat disimpulkan bahwa:

Guru dalam proses perencanaan pembelajaran, telah memetakan kompetensi sesuai dengan tujuan hasil belajar seperti yang terdapat dalam silabus, mensinkronisasikan standar kompetensi, kompetensi dasar dengan indikator, dilihat dari struktur materi. Guru telah mempertimbangkan aspek pencapaian kompetensi sesuai dengan peralatan, bahan dan jumlah siswa, dalam penyusunan rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP). Penyusunan alat evaluasi oleh guru disesuaikan berdasarkan indikator yang ada dalam dokumen rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP).

Proses Belajar Mengajar (PBM) untuk standar kompetensi sistem rem yang dilakukan oleh guru mencakup: Pembukaan (memberi salam, mengabsen peserta didik, membuka pelajaran dan mengulas materi dengan meteri sebelumnya), kegiatan inti (Eksplorasi, Elaborasi dan Konfirmasi). Berdasarkan hasil quesioner yang disebar pada peserta didik mengenai hasil belajar peserta didik pada standar kompetensi sistem rem lebih dari cukup, karena hasil yang diperoleh melebihi kriteria ketuntasan minimal, adapun beberapa peserta didik yang masih dibawah kriteria ketuntasan minimal, maka disiasati dengan adanya remedial tes.


(3)

Muhammad Iqbal, 2012

Studi Analisis Kesesuaian Pembelajaran

Dengan Hasil Belajar Pada Standar Kompetensi Sistem Rem Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu

B. SARAN

Agar hasil belajar peserta didik dapat sesuai dengan standar kompetensi dan kompetensi dasar pembelajaran, maka dibutuhkan keterlibatan secara sadar dari semua pihak yang terlibat di sekolah bahwa pembangunan sumber daya manusia dalam hal ini terutama yang berkaitan dengan pada jaman sekarang merupakan hal yang sangat penting dan dibutuhkan oleh setiap orang agar tidak tergerus oleh persaingan global. Oleh sebab itu, terkait dengan masalah ini maka penulis menyarankan kepada semua pihak terutama kepada:

1. Sekolah

a. Supaya mempersiapkan kurikulum pembelajaran yang menekankan pada segi praktik atau keterampilan yang sesuai dengan bidang masing-masing, dengan turut berpartisipasi mengadakan kerjasama dengan pihak industry sebagai media partner untuk memenuhi tuntutan proporsi waktu yang sudah ditetapkan dalam KTSP, yaitu minimal 70 % praktik dan 30 % teori. b. Agar mempersiapkan sarana dan prasarana penunjang praktik di sekolah untuk kelancaran dalam proses kegiatan belajar mengajar, untuk memenuhi kebutuhan kompetensi yang dibutuhkan dimasyarakat, baik dunia usaha ataupun dunia industry.

c. Hendaknya pihak sekolah membekali peserta didiknya tidak hanya dengan kompetensi keahlian atau hard skill saja tetapi harus diimbangi dengan pengembangan soft skill dari peserta didik.


(4)

Muhammad Iqbal, 2012

Studi Analisis Kesesuaian Pembelajaran

Dengan Hasil Belajar Pada Standar Kompetensi Sistem Rem Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu

d. Sekolah sebagai lembaga pendidikan, harus memiliki kompetensi dengan mempertimbangkan masukan-masukan dari dunia usaha dan dunia industry termasuk pengetahuan, keahlian dan pemahaman budaya kerja. 2. Guru/pengajar

a. Kompetensi/keterampilan pembelajaran yang telah direncanakan sebelumnya oleh sekolah melalui kurikulum, hendaknya dilaksanakan oleh guru agar ketercapaian pembelajaran dapat tercapai maksimal.

b. Hendaknya guru menjadikan rencana pelaksanaan pembelajaran sebagai pedoman atau acuan dalam melaksanakan proses belajar mengajar di dalam kelas.

c. Guru sebagai penanggung jawab dalam proses pembelajaran, hendaknya membuat metode pembelajaran yang bisa memacu dan memotifasi peserta didik untuk lebih turut aktif dan kreatif dalam pembelajaran.


(5)

Muhammad Iqbal, 2012

Studi Analisis Kesesuaian Pembelajaran

Dengan Hasil Belajar Pada Standar Kompetensi Sistem Rem Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, S (2003). Dasar-Dasar Evaluasi Pembelajaran (Edisi Revisi). Jakarta: Bumi Aksara.

Arikunto, S (2006). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta.

Dikti (2003). Undang-undang no. 20 tahun 2003.[23 Mei 2012] Tersedia: http://www.dikti.go.id/files/atur/UU20-2003Sisdiknas.pdf [ 23 Mei 2012] Djamarah, S.B (2008). Psikologi Belajar. Jakarta: Rineke Cipta.

Kemdikbud (2007). pp no.19 th.2005.[23 Mei 2012] Tersedia: http://www.ipdn.ac.id/pp-no-19-2005.pdf [ 23 Mei 2012]

Kemdikbud (2007). permen no. 41 thun 2007: [23 Mei 2012] Tersedia:http://litbang.kemdikbud.go.id/content/Permen%20Standar%20Pr oses%20No%2041.pdf [23 Mei 2012]

Kepmendiknas (2002). tentang Kurikulum Inti Perguruan Tinggi: [18 september 2012],Tersedia:http://mkusuma.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/159 88/(6)+Kepmendiknas+No.+045-U-2002.PDF [18 september 2012]

KBBI (2012).definisi studi: [18 september 2012] Tersedia: http://kamusbahasaindonesia.org/studi%20analisis/mirip#ixzz26neox8bm [18 september 2012]

KBBI (2012).definisi analisis: [18 september 2012] Tersedia: http://kamusbahasaindonesia.org/analisis#ixzz26ncgcrn6 [18 september 2012]

KBBI (2012).definisi kesesuaian: [18 september 2012] Tersedia: http://kamusbahasaindonesia.org/kesesuaian#ixzz26nd34asw [18 september 2012]

Nasution, S. (1996). Metode Penelitian Naturalistik Kualifikasi. Bandung: Bumi Aksara.

Sagala, S (2007). Konsep dan Makna Pembelajaran. Bandung: Alfabeta. Siregar, S (2005). Statistika Terapan Untuk Penelitian. Jakarta: Grasindo


(6)

Muhammad Iqbal, 2012

Studi Analisis Kesesuaian Pembelajaran

Dengan Hasil Belajar Pada Standar Kompetensi Sistem Rem Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu

Sudjana, N (2009). Dasar-Dasar Proses Belajar Mengajar. Bandung: Sinar Baru Algensindo.

Sugiyono (2009). Statistika Untuk Penelitian.Bandung: Alfabeta. Sugiyono (2004). Statistika Untuk Penelitian.Bandung: Alfabeta.

Sunaryo Kuswana, W. (2012). Taksonomi Kognitif. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Slameto (2010). Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta: Rineke Cipta.

Slameto (2003). Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta: Rineke Cipta.

__________(2012). Daftar kepegawaian (Guru SMK Negeri 8 Bandung), Bandung: SMKN 8 Bandung.

__________(2011).Kurikulum_Tingkat_Satuan_Pendidikan.[online].Tersedia: www.wikipedia.org/wiki/Kurikulum_Tingkat_Satuan_Pendidikan.htm [13 Desember 2011]