Kontribusi Ketiga Determinan-determinan Intention Terhadap Intention untuk Membaca Textbook pada Mahasiswa Angkatan 2013 Fakultas Psikologi di Universitas "X" Bandung.

(1)

viii

Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK

Tujuan penelitian, mengetahui kontribusi ketiga determinan intention serta determinan yang memberikan kontribusi paling besar terhadap intention untuk membaca textbook pada mahasiswa angkatan 2013 Fakultas Psikologi Universitas “X” di Bandung. Penelitian ini menggunakan metode kontribusi untuk mengetahui hubungan fungsional antara dua variabel dimana suatu perubahan pada variabel “X” dapat membuat perubahan pada variabel “Y”.

Intention dan determinan-determinannya diukur menggunakan kuesioner

yang dibuat berdasarkan teori planned behavior dari Icek Ajzen (2005). Validitas alat ukur menggunakan constuct validity. Kuesioner ini terdiri atas 32 item yang validitasnya berkisar antara 0,35-0,79 dan reliabilitasnya terngolong tinggi sebesar 0,933. Nilai kontribusi dari setiap determinan terhadap intention, akan dihitung menggunakan teknik multiple regression. Teknik penarikan sampel menggunakan

purposive sampling. Kuesioner telah diberikan kepada 162 mahasiswa angkatan

2013 yang aktif mengikuti perkuliahan di Fakultas Psikologi Universitas “X” di Bandung.

Berdasarkan analisis yang dilakukan dalam penelitian ini, disimpulkan bahwa: ketiga determinan intention berkontribusi sebesar 50,8% terhadap

intention untuk membaca textbook. Perceived behavioral control memiliki

kontribusi yang besar terhadap intention, dilanjutkan dengan subjective norms dan yang terakhir attitude toward the behavior dengan kontribusi yang tidak signifikan terhadap intention.

Bagi mahasiswa angaktan 2013 Fakultas Psikologi Universitas “X” di Bandung, disarankan untuk memperhatikan indikator penilaian yand diberikan dosen terkait dengan sumber bacaan serta perilaku membaca textbook. Bagi pihak Fakultas Psikologi mengkaji kembali apakah materi bahasa inggris yang dikuliahkan membantu mahasiswa memahami bacaan bahasa inggris, bagi dosen-dosen pengajar lebih memerhatikan indikator penilaian yang telah dibagikan kepada mahasiswa apakah benar-benar dilaksanakan. Disarakan pula untuk tim penyusun kurikulum KKNI untuk terus mengevaluasi sistem penilaian yang telah disusun.


(2)

ABSTRACT

The aim of the research, knowing the third determinant intention that gave contribution and determinant most of intention to read textbook in 2013 student generation Faculty Psychology, University of "X" in Bandung . This research uses contributed to know the relation between the two variables functional where a change in the "X" can make a change in the "Y".

Intention and determinant-determinannya measured using questionnaires that are made based on the theory on behavior from Icek Ajzen (2005). The Validity is measurement tools using constuct validity. This questionaire was made up over 32 items. The contribution of each determinant of intention, it will be counted use techniques multiple regression. Withdrawal Technical sample use purposive sampling. Questionnaire has been given to 162 students active force 2013 which was attending at the Faculty of Psychology, University of "X" in Bandung .

Based on the analysis of that will be done in this research, it was concluded that: the three determinant intention to contribute to 50.8 percent against intention to read textbook. Perceived behavioral control have contributed to the large intention, continued with subjective norms and the latest attitude toward the behavior with the contribution is not significant to intention.

For the student angaktan 2013 Faculty of Psychology, University of "X" in Bandung , it is recommended to based assessment indicators fancy given reading sources lecturer in relation to read and behavior textbook. For the Faculty Psychology reviewing whether material English dikuliahkan help students understand reading English, for lecturers teachers are more assessment indicators that have been distributed to the students and see whether carried out. Disarakan nor for the team comprising the curriculum KKNI to continue to evaluate evaluation system that had been arranged.


(3)

x

Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN ... ii

KATA PENGANTAR ... iii

LEMBAR ORISINALITAS ... vi

LEMBAR PERSETUJUAN ... vii

ABSTRAK ... viii

ABSTRACT ... ix

DAFTAR ISI ... x

DAFTAR BAGAN ... xi

DAFTAR TABEL ... xii

DAFTAR LAMPIRAN ... xiii

BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1 Latar Belakang Masalah ... 1

1.2 Identifikasi Masalah... 8

1.3 Maksud dan Tujuan ... 8

1.3.1 Maksud... 8

1.3.2. Tujuan... 8

1.4. Kegunaan Penelitian ... 9

1.4.1. Kegunaan Teoritis... 9

1.4.2 Kegunaan Praktis... 9

1.5 Kerangka Pikir ... 10

1.7 Asumsi ... 20

1.6. Hipotesis ... 21

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ... 22

2.1 Teori Planned Behavior ... 22

2.2 Intention... 23

2.2.1. Determinan-determinan intention... 24

2.2.1.1 Attitude Toward The Behavior...24

2.2.1.2 Subjective norms... 25


(4)

2.2.2 Pengaruh Determinan-determinan terhadap Intention... 28

2.2.3 Hubungan Antar Determinan-Determinan Intention... 28

2.2.4 Background Factors... 29

2.2.5 Faktor yang memengaruhi kegagalan intention menjadi perilaku... 30

2.2.5.1 Ketidaksesuaian antara intention dengan perilaku... 30

2.2.6 Control Factor... 33

2.2.7 Target, Action, Context and Time ... 34

2.3 Teori Perkembangan kognitif Piaget ... 34

2.3.1 Empat Tahap Pekembangan Kognitif ... 38

2.3.2 Tahap Operasional-Formal (SMA dan Perguruan Tinngi) ... 39

2.4. Perkembangan Sosio-emosi Erikson ... 41

2.6. Cooperative Learning ... 41

BAB III METODOLOGI PENELITIAN... 45

3.1 Rancangan Penelitian... 45

3.2 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional Variabel Penelitian ... 46

3.2.1 Variabel Penelitian ... 46

3.2.2 Definisi Operasional ... 46

3.3 Alat Ukur ... 47

3.3.1 Alat Ukur Intention dan determinan-determinan ... 47

3.3.2 Kisi – kisi Alat Ukur ... 48

3.3.3 Prosedur Pengisian ... 49

3.3.4 Sistem Penilaian ... 49

3.3.5 Data Pribadi dan Data Penunjang ... 51

3.3.6 Validitas dan Reliabilitas Alat Ukur ... 51

3.4 Populasi Sasaran dan Teknik Penarikan Sampel ... 53

3.4.1 Populasi Sasaran ... 53

3.4.1.1 Karakterisktik Sampel ... 53

3.4.2 Teknik Penarikan Sampel ... 56

3.5 Teknik Analisi Data ... 51

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ... 61


(5)

xii

Universitas Kristen Maranatha

4.1.1 Gambaran Subjek Berdasarkan Jenis Kelamin ... 61

4.1.2 Gambaran Subjek berdasarkan IPK ... 61

4.1.3 Gambaran Subjek Berdasarkan Usia ... 62

4.2 Hasil Uji Hipotesis Penelitian ... 63

4.2.1 Pengujian Koefisien Determinasi ... 63

4.2.2 Pengujian Secara Overall ... 64

4.2.3 Pengujian Secara Parsial ... 66

4.3 Gambaran Hasil Penelitian ... 69

4.3.1 Kontribusi Determinan-determinan Intention terhadap Intention Untuk Membaca textbook ... 69

4.3.2 Korelasi Antara Determinan-determinan dalam Intention ... 70

4.3.3 Intention dan Ketiga Determinan Intention ... 71

4.4 Pembahasan Hasil Penelitian ... 73

BAB V SIMPULAN DAN SARAN...81

5.1 Simpulan ... 81

5.2 Saran ... 83

5.2.1 Saran Teoritis ... 83

5.2.1 Saran Praktis ... 83

DAFTAR PUSTAKA...84

DAFTAR RUJUKAN...85 LAMPIRAN


(6)

DAFTAR BAGAN

Bagan 1.1 Bagan Kerangka Pikir ... 19 Bagan 3.1 Skema Rancangan Penelitian ... 45 Bagan 4.1 Bagan Kontribusi Determinan—determinan terhadap Intention dan Korelasi antar Determinan ... 71


(7)

xii

Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Tahap-Tahap Perkembangan Kognitif Piaget ... 38

Tabel 2.2 Tahap/ Fase Perkembangan menurut Erikson ... 43

Tabel 3.1 Kisi-kisi Alat Ukur ... 48

Tabel 3.2 Bobot Penilaian... 50

Tabel 4.1 Gambaran Subjek berdasarkan Jenis Kelamin ... 61

Tabel 4.2 Gambaran Subjek berdasarkan IPK ... 61

Tabel 4.3 Gambaran Subjek berdasarkan Usia ... 62

Tabel 4.4 Hasil Pengujian Koefisien Determinasi ... 64

Tabel 4.5 Hasil Uji Statistik F ...65

Tabel 4.6 Hasil Pengujian Statistik t ...66

Tabel 4.7 Hasil Uji Hipotesis Penelitian ... 69

Tabel 4.8 Kontribusi Determinan-determinan intention terhadap intention untuk membaca textbook... 69

Tabel 4.9 Korelasi Antara Determinan-determinan dalam Intention ... 70

Tabel 4.10 Gambaran Intention mahasiswa... ... 71

Tabel 4.11 Gambaran hasil penelitian determinan Attitude toward the behavior dalam Intetnion ... 72

Tabel 4.12 Gambaran hasil penelitian determinan Subjective norms dalam Intetnion... 72

Tabel 4.13 Gambaran hasil penelitian determinan Perceived behavioral control dalam Intetnion... 73


(8)

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 : Kurikulum Berbasis Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia (KKNI) Fakutas Psikologi Universitas Kristen Maranatha

Lampiran 2 : Kisi-kisi Alat Ukur. Lampiran 3 : Alat Ukur.

Lampiran 4 : Hasil Perhitungan Validitas dan Reliabilitas Alat Ukur

Intention dan determinan –determinannya.

Lampiran 5 : Karakteristik Responden.

Lampiran 6 : Hasil Jawaban Data Primer Responden.

Lampiran 7 : Crosstabulation Intention dan Determinan-Determinan

Intention.

Lampiran 8 : Crosstabulation Attitude Toward the Behavior, Subjective

Norms dan Perceived Behavioral Control.

Lampiran 9 : Crosstabulation Determinan-determinan Intention dengan Data Penunjang.

Lampiran 10 : Analisis Regresi Berganda Lampiran 11 : Identitas Diri


(9)

1

Universitas Kristen Maranatha

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Sumber daya manusia yang berkualitas memiliki faktor penting dalam era global. Hal tersebut lebih penting dibandingkan dengan sumber daya alam yang berlimpah. Kebijakan peningkatan mutu pendidikan ditunjukkan untuk mencapai kualitas pendidikan yang digunakan sebagai dasar untuk melakukan evaluasi kinerja pada unit dan program pendidikan, mulai dari PAUD, sekolah dasar, pendidikan tingkat menengah dan pendidikan informal untuk pendidikan tingkat tinggi. Rendahnya kualitas sumber daya manusia di Indonesia adalah hasil rendah kualitas pendidikan (Tjalla, 2010).

Dewasa ini tuntutan masyarakat terhadap perguruan tinggi bukan hanya terbatas pada kemampuan untuk menghasilkan lulusan yang diukur secara akademis, melainkan perguruan tinggi tersebut harus mampu membuktikan kualitas tinggi yang didukung akuntabilitas yang tinggi pula. Tantangan lainnya yang harus dihadapi perguruan tinggi saat ini adalah arah pembangunan Indonesia yang belum jelas, khususnya pengelolaan pendidikan menjadikan tantangan yang dihadapi perguruan tinggi di Indonesia semakin berat (Kompas, 2007).


(10)

2

Salah satu program pemerintah pusat (Depdiknas) untuk mendukung pendidikan nasional adalah dengan diadakannya Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK). Pengertian dari KBK adalah sebuah konsep kurikulum yang menekankan pada pengembangan kemampuan melakukan (kompetensi) tugas-tugas dengan standar performasi tertentu, sehingga hasilnya dapat dirasakan oleh peserta didik, berupa penguasaan terhadap seperangkat kompetensi tertentu (Sanjaya, 2005). KBK diarahkan untuk mengembangkan pengetahuan, pemahaman, kemampuan, nilai, sikap dan minat peserta didik, agar dapat melakukan sesuatu dalam bentuk kemahiran, ketepatan, dan keberhasilan dengan penuh tanggung jawab (Mulyasa, 2004).

Sistem KBK ini juga telah diterapkan di salah satu Fakultas Psikologi Negeri yaitu Universitas Gadjah Mada pada tahun 2011. Diaplikasikan pada mata kuliah psikologi dasar (8 sks) untuk mahasiswa baru di semester 1 dan biopsikologi (4 sks). Kompetensi yang dimaksudkan adalah penguasaan ilmu dan teori serta keterampilan dalam belajar dan bekerja dalam team sebagai usaha untuk survival dengan cara belajar SCL (Student Centered Learning). Selain itu, ada pula Universitas Muria Kudus yang juga menerapkan Kurikulum KBK pertama kali di tahun 2010. Pengaplikasian kurikulum ini mahasiswa akan diajak berperan aktif dalam proses pembelajaran. Mahasiswa harus aktif bertanya, mencari informasi, membaca

textbook, diskusi maupun presentasi berkaitan dengan mata kuliah yang mereka

kontrak. Sedangkan dosen dalam Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK) ini lebih bersifat sebagai fasilitator yang membantu mahasiswa dalam proses belajarnya (psikologi.umk.ac.id).


(11)

3

Universitas Kristen Maranatha

Fakultas Psikologi Universitas “X” juga menerapkan yang dimulai pada sistem Kurikulum Berbasis Kompetensi bagi mahasiswanya. Berdasarkan informasi yang diperoleh dari Koordinator Penyusunan Kurikulum KBK di Fakultas Psikologi Universitas “X”, telah diterapkan kurikulum KBK dimulai dari tahun ajaran/ kurikulum 2013 – 2014 (mahasiswa angkatan 2013) dengan istilah KKNI (Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia). Adapun penyusunannya tentu memiliki perbedaan yang signifikan dengan kurikulum sebelumnya. Kurikulum KKNI di Fakultas Psikologi Universitas “X” ini menggunakan sistem modul. Mata Kuliah di setiap semesternya terdiri dari modul-modul dengan jumlah SKS yang sudah ditentukan untuk dikontrak. Mata kuliah di semester 1, diantaranya adalah pancasila, pendidikan kewarganegaraan, dan agama/ fenomenologi agama yang termasuk dalam mata kuliah umum, serta mata kuliah wajib: psikologi dasar dan psikologi perkembangan. Kurikulum KKNI diterapkan pada mata kuliah wajib begitu juga di mata kuliah wajib semester-semester berikutnya.

Metode utama yang digunakan dalam Kurikulum KKNI adalah student centered

learning dengan metode pembelajaran cooperative learning. Cooperative learning

adalah metode belajar berkelompok yang dirancang oleh dosen untuk memecahkan suatu masalah/ kasus atau mengerjakan suatu tugas, serta cara belajar dalam kelompok-kelompok kecil yang saling bekerjasama dan diarahkan oleh dosen untuk mencapai tujuan pembelajaran yang diharapkan (Estrisia, 2013). Selain itu ada metode team teaching yaitu maksimal 2 dosen utama yang mengajar sehingga


(12)

4

manfaat yang didapat adalah mahasiswa mampu berpikir, bertindak, dan bersikap holistik.

Sistem penilaian dalam kurikulum KKNI di Fakultas Psikologi Universitas “X” Bandung memiliki beberapa indikator. Penilaian dilakukan secara individu maupun kelompok. Salah satu contoh indikator penilaiannya seperti dalam kegiatan kerja kelompok, mahasiswa diberikan lembaran yang berisi beberapa poin penilaian yang perlu di checklist sebagai tanda bahwa mahasiswa sudah melaksanakannya. Membaca

textbook termasuk di dalamnya. Setiap indikator yang disusun serta diberikan pada

mahasiswa memiliki kegunaan dan manfaatnya masing-masing.

Tujuan yang ditetapkan Tim kurikulum KKNI di Fakultas Psikologi Universitas Bandung adalah membantu mahasiswa menumbuhkan pembelajaran yang aktif. Berkaitan dengan metode utama yaitu student centered learning, para mahasiswa diberikan tugas-tugas kelompok untuk mendorong rasa tanggung jawab individu dan kelompok. Selain itu juga untuk memunculkan keterampilan individu dan berkerjasama dalam kelompok. Proses pembelajaran yang dilaksanakan di kelas adalah dosen memberikan inti dari materi perkuliahan. Mahasiswa diberi pertanyaan oleh dosen pengajar dan diminta menjawab serta menjelaskan jawaban, mempresentasikan tugas di kelas berdasarkan pemahaman yang didapat dari referensi

textbook. Mahasiswa dituntut untuk mandiri seperti mencari buku sendiri. Hal ini

dibutuhkan untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan, melengkapi tugas individu maupun kelompok yang diberikan dosen serta menambah pemahaman materi


(13)

5

Universitas Kristen Maranatha

perkuliahan yang disampaikan dosen. Berkaitan dengan hal-hal tersebut mengharuskan mahasiswa untuk aktif membaca tetxtbook.

Membaca textbook merupakan salah satu aktifitas belajar yang efektif untuk mendapatkan ilmu dan pengetahuan. Dengan membaca, mahasiswa ataupun dosen dapat memperoleh pengetahuan dengan cepat dan mudah, karena tinggal memilih buku yang akan dibaca, membukanya dan mulai membaca kata-perkata. Oleh karena itulah membaca semestinya menjadi aktifitas pokok civitas akademika khususnya mahasiswa. Dengan membaca akan menjadikan sumber inspirasi, sumber pengetahun dan mengasah kekritisan mahasiswa. Dalam KBK sumber belajar bukan hanya pengajar atau dosen, tetapi juga sumber belajar lainnya yang merupakan unsur edukatif. Artinya, sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi khususnya teknologi informasi, dewasa ini mahasiswa bisa belajar dengan memanfaatkan berbagai sumber belajar yang tersedia. Dalam pembelajaran KBK dosen bukan sebagai satu-satunya sumber belajar. Dosen berperan hanya sebagai fasilitator untuk mempermudah mahasiswa belajar dari berbagai macam sumber belajar yang ada. Salah satu sumber edukatifnya adalah dengan membaca textbook (Deni Hardianto, 2014).

Membaca materi pelajaran yang ada di textbook dibutuhkan adanya niat dari dalam diri mahasiswa dan motivasi angkatan 2013 untuk memunculkan perilaku membaca textbook, khususnya di Fakultas Psikologi yang diakui banyak orang mempunyai tingkat kesulitan dari tugas-tugas yang menuntut tanggung jawab, selain itu mahasiswa diwajibkan membaca referensi baru yang jarang ditemui dan berbahasa


(14)

6

inggris. Berkaitan dengan hal tersebut maka diperlukannya intention terhadap membaca textbook psikologi. Icek Ajzen (1975) dalam teori planned behavior menetapkan bahwa intention seseorang untuk melakukan (atau tidak melakukan) suatu perilaku merupakan penentu yang paling penting dan paling dekat dengan penampilan perilaku tersebut, dalam hal ini adalah untuk membaca buku. Intention adalah kemungkinan sesorang bahwa ia akan menampilkan suatu tingkah laku (Fishbein and Ajzen 1975). Menurut Ajzen (1988) intention dapat digunakan untuk memprediksi seberapa kuat keinginan individu untuk menampilkan tingkah laku.

Berdasarkan data yang diperoleh dari Survey awal pada 15 Mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas “X” angkatan 2013 yang mengontrak mata kuliah umum dan wajib dari kelas yang berbeda. 15 Mahasiswa (100%) mengatakan bahwa memerlukan textbook sebagai buku wajib maupun sebagai referensi. Mereka mengatakan bahwa membaca textbook sebagai pendukung untuk mengerjakan tugas. 10 dari 15 Mahasiswa (66,6%) mengatakan kurang tertarik membaca textbook karena kebanyakan textbooknya tebal serta berbahasa inggris dan membutuhkan waktu untuk membacanya. 5 dari 15 Mahasiswa (33,3%) mengatakan bahwa membaca textbook ada manfaat yang banyak selain karena mendukung dalam pengerjaan tugas tetapi, mahasiswa merasa mendapat pengetahuan yang lebih banyak dan luas dari textbook.

Dalam Kurikulum KKNI textbook dibutuhkan mahasiswa untuk mengerjakan tugas-tugas yang diberikan oleh dosen lalu dipresentasikan di kelas saat perkuliahan. Berdasarkan survey, menurut 11 dari 15 mahasiswa (73,3%) mengatakan bahwa


(15)

7

Universitas Kristen Maranatha

dosen mewajibkan untuk memiliki textbook sebagai referensi maupun untuk mendukung pembelajaran di kelas, namun 4 dari 15 mahasiswa (26,6%) menganggap yang sebaliknya. Bentuk tugas yang diberikan dosen ada yang berbentuk kelompok. Mahasiswa diminta untuk saling berdiskusi serta membahas tugas yang diberikan lalu dilaporkan dan dipresentasikan di kelas. 9 dari 15 Mahasiswa (60%) mengatakan teman sekelompok mengharuskan untuk membaca textbook terlebih dulu sebelumnya memulai diskusi tugas. Begitu juga teman sekelas, ketika bertemu lebih sering membahas tentang textbook apa saja yang sudah dipelajari dan dibaca baik itu terkait tugas maupun pengetahuan tambahan, 6 dari 15 Mahasiswa mengatakan demikian.

Sebagian besar textbook yang dimiliki adalah berbahasa inggris. Sebanyak 2 dari 15 mahasiswa (13,3%) yang memiliki berbagai macam textbook psikologi namun belum pernah dibaca. 10 dari 15 Mahasiswa mengatakan ada kesulitan untuk memulai membaca textbook, karena mereka terlebih dahulu menterjemahkan ke bahasa indonesia yang dimana memerlukan waktu yang banyak. Kebanyakan para mahasiswa disibukan dengan kegiatan diluar kuliah maupun organisasi di kampus. Mahasiswa mengatakan waktu khusus yang disediakan untuk membaca textbook tidak ada, 12 dari 15 Mahasiswa mengatakan demikian. Hanya ketika ada tugas baru mahasiswa mengusahakan membaca textbook tersebut.

Hasil survey memperlihatkan 12 dari 15 mahasiswa (80%) ada keinginan membaca textbook yang dimana juga merupakan hal yang menguntungkan dan mendukung mahasiswa dalam proses pembelajaran. Di samping itu dosen juga memberitahukan serta menghimbau para mahasiswa untuk memiliki dan membaca


(16)

8

tetxtbook tersebut. Ada pula tugas-tugas yang diberikan memotivasi mahasiswa untuk

membaca agar dapat menyelesaikan tugas yang diberikan. Hal ini yang mendorong peneliti tertarik untuk mempelajari lebih mendalam mengenai kontribusi determinan-determinan intention terhadap intention untuk membaca textbook pada mahasiswa angkatan 2013 Fakultas Psikologi Universitas “X” di Kota Bandung.

1.2 Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah di atas maka identifikasi masalah pada penelitian ini adalah : Bagaimana kontribusi ketiga determinan-determinan intention terhadap intention membaca textbook pada mahasiswa angakatan 2013 Fakultas Psikologi Universitas “X” Bandung.

1.3 Maksud dan Tujuan 1.3.1 Maksud

Maksud dari penelitian ini adalah untuk mendapatkan gambaran mengenai kontribusi ketiga determinan-determinan intention terhadapa

intention membaca textbook pada mahasiswa angkatan 2013 Fakultas

Psikologi Universitas “X” di Kota Bandung.

1.3.2 Tujuan

Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui kontribusi ketiga determinan serta kontribusi paling besar dari determinan-determinan tersebut terhadap intention untuk membaca texxtbook pada mahasiswa angkatan 2013


(17)

9

Universitas Kristen Maranatha

Fakultas Psikologi Universitas “X” Bandung. Hal ini didasarkan pada teori

Planned Behavior.

1.4 Kegunaan Penelitian 1.4.1 Kegunaan Teoritis

1) Memberikan informasi mengenai kontribusi keseluruhan dari ketiga determinan serta masing-masing dari : attitude toward the behavior,

subjective norm dan perceived behavioral control terhadap intention

untuk membaca textbook ke dalam bidang ilmu Psikologi Pendidikan. 2) Memberikan sumbangan informasi bagi peneliti lain yang ingin

meneliti lebih lanjut mengenai kontribusi ketiga determinan yaitu

attitude toward the behavior, subjective norm dan perceived behavioral control terhadap intention untuk membaca textbook pada

mahasiswa.

1.4.2 Kegunaan Praktis

1) Memberikan informasi Fakultas Psikologi Universitas “X” Bandung mengenai gambaran determinan-determinan intention terhadap

intention untuk membaca textbook melalui kuesioner (alat ukur) untuk

memkasimlkan, memotivasi mahasiswa angkatan 2013 Fakultas Psikologi Universitas “X” untuk membaca textbook. Hal ini dapat dilakukan dengan memberikan pembekalan kemampuan dalam


(18)

10

berbahasa inggris terkait dengan kebanyakan textbook yang tersedia berbahasa inggri sehingga memudahkan mahasiswa membacanya. 2) Memberikan informasi serta membantu para dosen Fakultas Psikologi

Universitas “X” melalui hasil dari penelitian berkaitan dengan kotribusi attitude toward the behavior, subjective norms, dan perceived

behavioral control terhadap intention untuk membaca textbook,

sehingga para dosen dapat memaksimalkan metode pembelajaran. 3) Memberikan informasi kepada tim dosen penyusunan Kurikulum

Berbasis Kompetensi (KBK) Fakultas Psikologi Universitas “X” melalui hasil penelitian untuk mengevaluasi metode pembelajaran KBK maupun memperaharui sistem penilaian yang menyertakan keinginan mahasiswa untuk membaca textbook sebagai salah satu indikator penilaian.

1.5 Kerangka Pikir

Perkuliahan dengan kurikulum KKNI di Fakultas Psikologi Universitas “X” Bandung menuntut mahasiswa angkatan 2013 untuk berperan aktif dalam proses belajar dengan membaca textbook yang berkaitan dengan materi di seluruh mata kuliah yang telah dikontrak. Melalui membaca textbook, mahasiswa angkatan 2013 Fakultas Psikologi Universitas “X” diharapkan mampu menguasai materi lebih dalam dengan mendapatkan informasi lebih luas dari textbook yang dibaca. Hal ini membuat


(19)

11

Universitas Kristen Maranatha

mahasiswa tersebut dapat memiliki pedoman dasar yang kuat untuk mempelajari mata kuliah di semester selanjutnya dengan memaksimalkan sumber belajar dengan aktif membaca textbook.

Menurut Icek Ajzen (2005) dalam teori planned behavior menyatakan bahwa individu berperilaku berdasarkan cara-cara yang masuk akal dan mempertimbangkan dampak dari perilaku tersebut. Hal tersebut berlaku juga pada mahasiswa angkatan 2013 Fakultas Psikologi Universitas “X” Bandung. Intention adalah niat mahasiswa tersebut, mengerahkan usaha untuk membaca textbook dan intention merupakan fungsi dari tiga determinan yaitu attitude toward the behavior, subjective norms dan

perceived behavioral control.

Ketiga determinan ini yaitu attitude toward the behavior, subjective norm, dan

perceived behavioral control dibentuk oleh behavioral belief, normative belief dan control belief. Ada banyak faktor yang berhubungan atau mempengaruhi beliefs yang

dipegang oleh individu, misalnya intelligence (bagian dari background factor

personal) yang merupakan kecerdasan individu yang dapat memengaruhi determinan perceived behavioral control yang membuat mahasiswa angkatan 2013 Fakultas

Psikologi Universitas “X” yakin atau tidak untuk mempertahankan perilaku membaca

textbook sesuai dengan kecerdasan (dalam hal ini setiap mahasiswa angkatan 2013

memiliki taraf kecerdasan yang beragam) misalnya ketika mahasiswa memiliki kecerdasan yang sangat baik akan lebih mudah menangkap suatu informasi termasuk saat membaca maka akan menyakinkan dirinya untuk melakukan perilaku tersebut, sehingga mahasiswa lebih yakin akan mendapat hasil yang baik dan dalam waktu


(20)

12

yang singkat saat membaca buku daripada yang kurang cerdas (behavioral belief). Hal ini jelas berpengaruh terhadap perceived behavioral conrol serta intention mahasiswa.

Background factor social, education merupakan latar belakang pendidikan dari

mahasiswa tersebut. Hal ini akan memengaruhi determinan subjective norms, misalkan mahasiswa berasal dari sekolah menengah atas (SMA) yang telah menerapkan sistem KBK sehingga metode belajar yang dihadapi serta tuntutan dari guru terhadap mahasiswa tidak jauh berbeda ketika masuk fakultas psikologi dengan kurikulum KBK yang sekarang dengan menjadi KKNI, dengan demikian mahasiswa terdorong untuk berperilaku membaca textbook disebabkan oleh tuntutan beberapa

figure signifikan yang dialami selama masa SMA dan terulang kembali ketika

perkuliahan. Hal ini juga yang membuat mahasiswa mudah beradaptasi sehingga mendorong mahasiswa untuk berperilaku membaca textbook. Selain itu education juga dapat memengaruhi determinan perceived behavioral control, misalkan dengan latar belakang pendidikan SMA yang belum menerapkan kurikulum KBK akan berbeda dengan yang sudah menerapkannya sehingga ketika mahasiswa dengan asal SMA yang belum menerapkan kurikulum KBK akan timbul rasa tidak yakin untuk memunculkan perilaku membaca textbook karena mahasiswa tersebut perlu beradaptasi kembali dengan metode pembelajaran dan juga tuntutan dari kurikulum yang ada di Fakultas Psikologi Universitas “X”. Sebaliknya karena mahasiswa sudah menjalani lebih dulu saat SMA dengan metode pembelajaran KBK, hal inilah yang akan membuat mahasiswa yakin melakukan perilaku embaca textbook tersebut.


(21)

13

Universitas Kristen Maranatha

Namun untuk determinan attitude toward the behavior kurang ada pengaruh yang signifikan karena suka atau tidaknya mahasiswa terhadap perilaku membaca

textbook tidak semata-mata dipengaruhi oleh latar belakang pendidikan mahasiswa

tersebut. Dalam hal ini sifatnya baru merupakan asumsi saja. Income (bagian dari

background factor social) merupakan penghasilan yang diperoleh mahasiswa, baik

itu berupa uang bulanan dari orang tua atau penghasilan dari mahasiswa secara mandiri. Background factor ini juga berpengaruh terdahadap determinan perceived

behavioral control. Misalkan ketika mahasiswa memiliki uang bulanan dari orang tua

yang salah satunya memfasilitasi untuk membeli textbook maka hal tersebut akan menyakinkan mahasiswa untuk berperilaku membaca textbook tetapi ketika mahasiswa tidak memiliki penghasilan dan tidak terfasilitasi akan membuat mahasiswa tersebut menjadi tidak yakin untuk berperilaku membaca textbook. Selain itu juga income dapat memengaruhi attitude toward the behavior, subjective norms namun dalam hal ini suka atau tidaknya mahasiswa terhadap perilaku embaca

textbook, serta tuntutan dari figure signifikan yang ada tidak secara signifikan

dipengaruhi oleh income. Dalam hal ini sifatnya baru merupakan asumsi saja.

Faktor lain, knowledge yang artinya pengetahuan yang dimiliki mahasiswa angkatan 2013. Faktor ini dapat memengaruhi ketiga determinan intention. Pada

attitude toward behavior yang terlihat ketika mahasiswa mengetahui bahwa dengan

membaca textbook akan mendapatkan wawasan yang lebih dan bermanfaat maka hal ini akan berdampak positif dan mendorong mahasiswa untuk berperilaku membaca


(22)

14

yang artinya mahasiswa melihat dari media yang ada dan akan memengaruhi determinan attitude toward the behavior, misalkan banyak di media social, iklan-iklan dosen yang menyampaikan harus rajin membaca atau budayakan membaca, mendorong individu untuk favourable/ tertarik dengan perilaku membaca textbook dan menyakini ada manfaat dari membaca textbook yaitu bahwa “saya akan bisa lebih pintar” sehingga ia menimbulkan sikap yang positif terhadap membaca textbook.

Determinan yang pertama yaitu attitude toward the behavior, adalah sikap tertarik (favourable) atau tidak tertarik (unfavourable) untuk membaca textbook pada mahasiswa angkatan 2013 Fakultas Psikologi Universitas “X” dan merupakan hasil dari evaluasi positif terhadap membaca textbook. Attitude toward the behavior pada mahasiswa ditentukan oleh keyakinan mengenai konsekuensi atau dampak dari perilaku (behavioral beliefs) dan evaluasi dari setiap outcomes atau atribut tertentu yang diasosiasikan dengan membaca textbook. Sikap tersebut akan membentuk niat (intention) yang dimiliki oleh menjadi kuat. Misalkan ketika mahasiswa angkatan 2013 Fakultas Psikologi Universitas “X” melihat teman seangkatannya mendapat nilai yang lebih maksimal dikarenakan rajin membaca textbook, kemungkinan mahasiswa angkatan 2013 akan memiliki ketertarikan serta keyakinan bahwa dengan membaca mahasiswa dapat memahami lebih maksimal setiap materinya. Hal ini akan mendorong mahasiswa lebih tertarik untuk membaca textbook.

Determinan kedua yaitu subjective norms, adalah persepsi mahasiswa angkatan 2013 Fakultas Psikologi Universitas “X” mengenai tuntutan figure signifikan yaitu dosen-dosen, teman sekelas dan kelompok untuk membaca textbook dan ada motivasi


(23)

15

Universitas Kristen Maranatha

dari mahasiswa untuk mematuhi figure signifikan tersebut. Subjective norms terbentuk dari hasil perkalian antara keyakinan mahasiswa angkatan 2013 Fakultas Psikologi Universitas “X” bahwa dengan adanya tuntutan dari figure signifikan untuk membaca textbook (normative belief) akan memotivasi mahasiswa angkatan 2013 mematuhi tuntutan tersebut. Persepsi ini akan membentuk niat (intention) mahasiswa tersebut untuk membaca textbook menjadi kuat atau lemah. Tuntutan figure signifikan; seperti dosen mendukung mahasiswa secara teratur membaca textbook membuat mahasiswa mampu mengatur waktu belajarnya secara efektif, didukung juga oleh teman sekelas/ kelompok yang suka membahas materi dan tugas-tugas yang dosen berikan berkaitan dengan textbook yang akan dibaca. Hal tersebut dapat membuat mahasiswa termotivasi membaca textbook dan berusaha memenuhi tuntutan

figure-figure signifikan, hal ini membuat mahasiswa tersebut memiliki dorongan

yang kuat untuk membaca textbook.

Determinan ketiga yaitu perceived behavioral control, adalah persepsi mahasiswa angkatan 2013 Fakultas Psikologi Universitas “X” untuk menampilkan perilaku membaca textbook. Perceived behavioral control ditentukan oleh keyakinan mahasiswa angkatan 2013 Fakultas Psikologi Universitas “X” mengenai ada atau tidaknya faktor-faktor yang dapat mendukung untuk membaca textbook (control

beliefs) dan kekuatan dari control beliefs (power of control beliefs). Persepsi tersebut

akan membentuk niat (intention) mahasiswa angkatan 2013 untuk membaca textbook menjadi kuat atau lemah. Mahasiswa yang memiliki kebiasaan tidak bermain atau menonton TV di setiap jadwal belajar dengan jam tertentu per harinya akan membuat


(24)

16

mahasiswa tersebut menjadi lebih yakin untuk membaca textbook, sebaliknya mahasiswa merasa tidak yakin terhadap perilaku membaca textbook membuat mahasiswa tersebut tidak memiliki jadwal belajar yang tetap sehingga lebih mudah terpengaruh oleh lingkungan seperti ketika waktunya belajar, teman-teman mengajak bermain. Hal ini akan mempersepsi mahasiswa mengenai kemampuan dirinya untuk menampilkan suatu perilaku.

Attitude toward the behavior, subjective norms dan perceived behavioral control memberikan pengaruh terbentuknya intention yang kuat atau lemah untuk

membaca textbook, namun besarnya pengaruh setiap determinan berbeda-beda. Ketiga determinan ini dapat memiliki pengaruh yang sama besar dalam membentuk

intention atau hanya salah satu determinan saja yang memberi pengaruh paling besar

terhadap intention. Hal ini tergantung determinan mana yang dianggap paling penting oleh individu. Mahasiswa yang mengganggap bahwa contoh, lingkungan teman-teman paling banyak memengaruhi dirinya dalam bertindak, maka dapat memunculkan hasil bahwa subjective norms adalah determinan dengan pengaruh yang lebih besar daripada attitude toward behavior dan perceived behavioral control.

Intention mahasiswa untuk membaca textbook juga akan menjadi lemah, apabila subjective norms yang dimiliki mahasiswa angkatan 2013 untuk membaca textbook

pengaruhnya lebih kecil dan dianggap paling penting, walaupun kedua determinan yang lain bersifat lebih kuat pengaruhnya.


(25)

17

Universitas Kristen Maranatha

Intention pada mahasiswa angkatan 2013 Fakultas Psikologi Universitas “X”

untuk membaca textbook akan semakin kuat, apabila attitude toward the behavior,

subjective norms positif, dan perceived behavioral control mahasiswa positif untuk

membaca textbook. Mahasiswa memiliki niat dan motivasi untuk membaca textbook sehingga secara mandiri memungkinkan untuk membaca textbook, serta adanya tuntutan dari orang-orang terdekat dan bagaimana mahasiswa angkatan tersebut mempersepsi dirinya mampu untuk membaca textbook. Intention mahasiswa membaca textbook juga akan menjadi semakin lemah, apabila attitude toward the

behavior, subjective norm negatif, dan perceived behavioral control negatif.

Mahasiswa tidak termotivasi untuk membaca textbook dan menjadi tidak merasa perlu melengkapi/ membeli buku, tidak terbeban oleh tugas-tugas kuliah, tidak merasa dituntut oleh orang-orang terdekat, dan mempersepsi bahwa dirinya tidak mampu untuk membaca textbook.

Attitude toward behavior, subjective norm dan perceived behavior control juga

saling berhubungan dan memengaruhi. Mahasiswa angkatan 2013 Fakultas Psikologi Universitas “X” yang melihat evaluasi positif berupa manfaat dari membaca textbook akan memiliki sikap favorable untuk membaca textbook, ketika mahasiswa terbiasa belajar sesuai dengan jadwal belajar yang ditentukan karena adanya dukungan dari orang tua juga serta teman-teman yang suka membahas textbook dan kebutuhan mahasiswa tersebut untuk melengkapi materi perkuliahan. Mahasiswa mempersepsi dirinya mampu untuk membaca textbook. Dengan demikian memungkinkan


(26)

18

mahasiswa” mematuhi figur-figur signifikan tersebut serta memiliki sikap yang semakin favorable untuk membaca textbook.

Begitu juga sebaliknya, hubungan antara tiga determinan ini yaitu attitude

toward behavior, subjective norm dan perceived behavior control pada mahasiswa

angkatan 2013 Fakultas Psikologi Universitas “X” yang memiliki sikap unfavourable untuk membaca textbook. Mahasiswa akan melihat konsekuensi negatif, ketika mereka merasa terbebani oleh tugas-tugas kuliah dengan merasa tidak perlu melengkapi materi dan membeli textbook, orang tua yang tidak memperhatikannya dalam perkembangan akademik, teman-teman terdekat yang lebih suka mengajak bermain, serta lingkungan; dosen yang tidak mewajibkan untuk melengkapi/ membeli buku membuat mahasiswa ini mempersepsi dirinya tidak mampu membaca textbook. Dengan demikian mahasiswa tersebut memungkinkan untuk tidak intention membaca

textbook.

Kontribusi dan korelasi dari ketiga determinan ini akhirnya akan membentuk kuat atau lemahnya intention mahasiswa angakatan 2013 untuk membaca textbook psikologi di Fakultas Psikologi Universitas “X” di Bandung. Dapat dilihat bagan kerangka pemikirannya digambarkan sebagai berikut:


(27)

19

Universitas Kristen Maranatha

1.1 Bagan Kerangka Pikir

Mahasiswa angkatan 2013

Fakultas Psikologi Universitas “X” di Kota Bandung

Background factors

o Personal Intelligence

o Social Education

Income

o Information Knowledge

Media exposure

Attitude toward the

behavior

Subjective norms

Perceived behavioral

control

Intention

untuk membaca


(28)

20

1.6 Asumsi

Dari kerangka pemikiran di atas, peneliti mempunyai asumsi, yaitu:

1. Derajat kuat maupun lemahnya intention pada mahasiswa angkatan 2013 Fakultas Psikologi Universitas “X” Bandung dipengaruhi secara langsung oleh ketiga determinan intention yaitu attitude toward the behavior,

subjective norm, dan perceived behavior control.

2. Ketiga determinan intention memiliki kontribusi secara keseluruhan terhadapa intention membaca textbook pada mahasiswa angkatan 2013 Fakultas Psikologi Universitas “X” Bandung.

3. Determinan intention yaitu attitude toward the behavior, subjective norm, dan perceived behavior control memiliki kontribusi yang bervariasi terhadap intention membaca textbook pada mahasiswa angkatan 2013 Fakultas Psikologi Universitas “X” Bandung.


(29)

21

Universitas Kristen Maranatha

1.7Hipotesis

• Hipotesis 1

Terdapat kontribusi ketiga determinan intention terhadap intention mahasiswa angkatan 2013 Fakultas Psikologi Universitas “X” di Bandung untuk membaca textbook.

• Hipotesis 2

Terdapat kontribusi dari attitude toward the behavior terhadap intention mahasiswa angkatan 2013 Fakultas Psikologi Universitas “X” di Bandung untuk membaca textbook.

• Hipotesis 3

Terdapat kontribusi dari subjective norms terhadap intention mahasiswa angkatan 2013 Fakultas Psikologi Universitas “X” di Bandung untuk membaca textbook.

• Hipotesis 4

Terdapat kontribusi dari perceived behavioral control terhadap intention mahasiswa angkatan 2013 Fakultas Psikologi Universitas “X” di Kota Bandung untuk membaca textbook.


(30)

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

5.1. Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian mengenai kontribusi determinan-determinan

intention terhadap intention untuk membaca textbook pada 162 mahasiswa

angkatan 2013 Fakultas Psikologi Universitas “X” di Bandung, dapat disimpulkan hal-hal sebagai berikut:

1. Ketiga determinan intention memberikan kontribusi terhadap intention untuk membaca textbook pada mahasiswa.

2. Diantara ketiga determinan, determinan yang memberikan pengaruh paling kuat terhadap intention untuk membaca textbook adalah percevied

behavioral control. Persepsi mahasiswa terhadap kemampuannya

memengaruhi usaha untuk membaca textbook.

3. Diantara ketiga determinan, determinan yang memberikan pengaruh cukup kuat adalah subjective norms. Usaha mahasiswa untuk membaca textbook dipengaruhi oleh ada atau tidaknya tuntutan dari orang-orang yang signifikan bagi mahasiswa, disertai kesediaan untuk mematuhinya.

4. Diantara ketiga determinan, determinan yang memberikan pengaruh yang paling lemah adalah attitude toward the behavioral. Usaha mahasiswa untuk membaca textbook dipengaruhi oleh mengenai konsekuensi dari membaca textbook, berdasarkan ada atau tidaknya manfaat yang akan ia terima ketika ia membaca textbook.


(31)

82

Universitas Kristen Maranatha

5. Hubungan yang paling erat antar determinan adalah antara percevied

behavioral control dengan subjective norms: Mahasiswa yang

mempersepsi diri mereka mampu untuk membaca textbook, akan memiliki motivasi yang lebih kuat untuk mematuhi tuntutan dari dosen- dosen, teman sekelas dan kelompok untuk membaca textbook. Demikian pula sebaliknya, mahasiswa yang mematuhi tuntutan dari orang-orang signifikan tersebut kepada mahasiswa, akan mempersepsikan diri mereka mampu untuk membaca tetxbook. Hubungan kedua yang erat adalah antara

subjective norms dengan attitude toward the behavior. Hubungan yang

paling lemah adalah antara attitude toward the behavior dengan perceived

behavioral control.

6. Faktor-faktor yang memengaruhi determinan perceived behavioral control adalah Asal SMA, prestasi akademik, IPK dan pendapatan per bulan yang disisihkan/ tidak untuk membeli textbook. Determinan subjective norms dipengaruhi oleh faktor-faktor seperti sistem kurikulum yang diterapkan saat SMA. Mahasiswa memiliki kesediaan untuk mematuhi orang-orang yang signifikan bagi mereka, asal SMA yang sudah menerapkan kurikulum berbasis kompetensi. Determinan attittude toward the behavior dipengaruhi oleh faktor-faktor seperti pemahaman mengenai manfaat dan kerugian apa saja dari membaca textbook, selain itu seberapa sering mahasiswa melihat, mendengar dan memeroleh informasi dari media mengenai pentingnya membaca textbook.


(32)

83

5.2. Saran

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, dapat diajukan beberapa saran yang diharapkan dapat memberikan manfaat bagi pihak-pihak yang berkepentingan.

5.2.1.Saran Teoretis

Bagi peneliti yang hendak melakukan penelitian mengenai intention untuk membaca textbook, maka disarankan untuk lebih memperdalam mengenai kurikulum KKNI yang diterapkan di Fakultas Psikologi Universitas “X” Bandung yang berkaitan dengan ketiga determinan intention yang berkontribusi terhadap intention untuk membaca textbook.

5.2.2. Saran Praktis

• Bagi Pihak Fakultas Psikologi Universitas “X” Bandung, memnfasilitasi seluruh mahasiswa khususnya mahasiswa Fakultas Psikologi dengan membekali (kursus/ tambahan) mahasiswa dalam kemampuan bahasa inggris terkait dengan textbook yang tersedia berpengatar bahasa inggris. • Bagi dosen-dosen Fakultas Psikologi Universitas “X” Bandung disarankan

untuk membuat sistem pengajaran yang variatif yang mendorong mahasiswa untuk membaca textbook.

• Bagi tim dosen penyusunan Kurikulum KKNI Fakultas Psikologi Universitas “X” Bandung, disarankan untuk mengingatkan mahasiswa mengenai sistem penilaian yang memasukan kegiatan membaca textbook


(33)

84

Universitas Kristen Maranatha

menjadi salah satu indikator penilaian bagi mahasiswa di setiap mata kuliah yang dikontrak.

• Bagi mahasiswa, disarankan untuk mencari informasi tentang kurikulum KKNI serta apa saja tuntutan dan penilaian akademik sehinga muncul kesadaran tentang manfaat atau pentingnya membaca textbook.


(34)

84

DAFTAR PUSTAKA

Adelson, Joseph. 1979. Handbook of Adolescent Psychology, Ann Harbour June.

Ajzen, Icek. 2005. Attitudes, Personality And Behavior second edition. New York : Two Penn Plaza.

2006. Contsructing a TpB Questionnaire: Conceptual and Methodoloical Considerations.

Creswell, John 2009. Reseach Design: Pendekatan Kualitatif, Kuantitatif, dan

Mixxed edisi ketiga. Thousand Oaks California: SAGE publications.

Fishbein, M. & Azjen, I. 1975. Belief, Attitude, Intention, and Behavior An

Introduction to Theory and Research. Reading, MA Addison-Wesley.

Furlog, Nancy E, 2000. Research Methods and Statistics An Integrated Approach. Santa Barbara: Hacourt College Publisher.

Gulo. 2002. Metodologi Penelitian. Jakarta : Grasindo.

Pedoman Penulisan Skripsi Sarjana Edisi Revisi III. Februari 2009. Bandung:

Fakultas Psikologi Universitas Kristen Maranatha.

Sally wendkos olds., dkk. 2008. Human development. Jakarta: kencana prenada mediagrup.

Santrock, J. W. 2011. Life-Span Development (13th ed). New York : University of Texas ar Dallas.

Shaughnessy, John J. 1994. Research Methods in Psycholgy (3rd ed). Singapore : McGraw-Hill Book,Inc.

Woolfolk, Anita, 2009. Educational Psychology (Tenth Edition). Boston : Peearson Education, Inc.

Singarimbun & Effendi. 1989. Metode Penelitian Survai. Jakarta : LP3ES Indonesia, Anggota IKAPI.


(35)

85

Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR RUJUKAN

Bima, Estrisia Angu. http://blog-estrybima.blogspot.com/2013/10/conceptual-learning conteksual.html?m=1, diakses tanggal 15 Februari 2014.

Dewa. http://idewamadebudiana.blogspot.com/2013/05/perbedaan-dan-persamaan-kurikulum-kbk.html, diakssesl tanggal 15 Februari 2014

Fakultas Psikologi, Universitas Gadjah Mada.

http://psikologi.ugm.ac.id/berita.993/kurikulum-berbasis-kompetensi-upaya-meningkatkan-kualitas-lulusan-2.html, diakses tanggal 20; 4 Februari 2014. Hardianto, Deni. Studi Tentang Minat Baca Mahasiswa Fakultas Ilmu Pendidikan

UNY (pdf), diakses tanggal 16 Maret 2014.

Mulyasa, E. www.slideshare.net/getsypp-kurikulum-berbasis-kompetensi, diakses 4 Desember 2013.

Novrie, Ellena Soraya. 2008. Kontribusi Determinan-determinan Terhadap Intention

Untuk Menyelesaikan Skripsi Satu Semester Pada Mahasiswa Fakultas Psikologi Yang Baru Mengontrak Skripsi Di Universitas “X” Bandung.

Octaviana, Hanna. 2011. Kontribusi Determinan-determinan Terhadap Intention

Untuk Meningkatkan Prestasi Akademik Pada Siswa SMA Di Lembaga Bimbingan Belajar “X” Bandung.

Risal, Muhammad. http://www.artikelbagus.com/2012/12/pentingnya-pendidikan.html, diakses tanggal 11 Februari 2014.

Tjalla, Awaludddin. Potret Mutu Pendidikan Indonesia Ditinjau dari hasil-hasil Studi

Internasional (pdf), diakses tanggal 15 Februari 2014.

Yeniabsah. http://www.damandiri.or.id/file/yeniabsahunairbab1.pdf. Kompas 2007, diakses tanggal 11 Februari 2014.


(1)

5.1. Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian mengenai kontribusi determinan-determinan intention terhadap intention untuk membaca textbook pada 162 mahasiswa angkatan 2013 Fakultas Psikologi Universitas “X” di Bandung, dapat disimpulkan hal-hal sebagai berikut:

1. Ketiga determinan intention memberikan kontribusi terhadap intention untuk membaca textbook pada mahasiswa.

2. Diantara ketiga determinan, determinan yang memberikan pengaruh paling kuat terhadap intention untuk membaca textbook adalah percevied behavioral control. Persepsi mahasiswa terhadap kemampuannya memengaruhi usaha untuk membaca textbook.

3. Diantara ketiga determinan, determinan yang memberikan pengaruh cukup kuat adalah subjective norms. Usaha mahasiswa untuk membaca textbook dipengaruhi oleh ada atau tidaknya tuntutan dari orang-orang yang signifikan bagi mahasiswa, disertai kesediaan untuk mematuhinya.

4. Diantara ketiga determinan, determinan yang memberikan pengaruh yang paling lemah adalah attitude toward the behavioral. Usaha mahasiswa untuk membaca textbook dipengaruhi oleh mengenai konsekuensi dari membaca textbook, berdasarkan ada atau tidaknya manfaat yang akan ia


(2)

5. Hubungan yang paling erat antar determinan adalah antara percevied behavioral control dengan subjective norms: Mahasiswa yang mempersepsi diri mereka mampu untuk membaca textbook, akan memiliki motivasi yang lebih kuat untuk mematuhi tuntutan dari dosen- dosen, teman sekelas dan kelompok untuk membaca textbook. Demikian pula sebaliknya, mahasiswa yang mematuhi tuntutan dari orang-orang signifikan tersebut kepada mahasiswa, akan mempersepsikan diri mereka mampu untuk membaca tetxbook. Hubungan kedua yang erat adalah antara subjective norms dengan attitude toward the behavior. Hubungan yang paling lemah adalah antara attitude toward the behavior dengan perceived behavioral control.

6. Faktor-faktor yang memengaruhi determinan perceived behavioral control adalah Asal SMA, prestasi akademik, IPK dan pendapatan per bulan yang disisihkan/ tidak untuk membeli textbook. Determinan subjective norms dipengaruhi oleh faktor-faktor seperti sistem kurikulum yang diterapkan saat SMA. Mahasiswa memiliki kesediaan untuk mematuhi orang-orang yang signifikan bagi mereka, asal SMA yang sudah menerapkan kurikulum berbasis kompetensi. Determinan attittude toward the behavior dipengaruhi oleh faktor-faktor seperti pemahaman mengenai manfaat dan kerugian apa saja dari membaca textbook, selain itu seberapa sering mahasiswa melihat, mendengar dan memeroleh informasi dari media mengenai pentingnya membaca textbook.


(3)

5.2. Saran

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, dapat diajukan beberapa saran yang diharapkan dapat memberikan manfaat bagi pihak-pihak yang berkepentingan.

5.2.1.Saran Teoretis

Bagi peneliti yang hendak melakukan penelitian mengenai intention untuk membaca textbook, maka disarankan untuk lebih memperdalam mengenai kurikulum KKNI yang diterapkan di Fakultas Psikologi Universitas “X” Bandung yang berkaitan dengan ketiga determinan intention yang berkontribusi terhadap intention untuk membaca textbook.

5.2.2. Saran Praktis

• Bagi Pihak Fakultas Psikologi Universitas “X” Bandung, memnfasilitasi seluruh mahasiswa khususnya mahasiswa Fakultas Psikologi dengan membekali (kursus/ tambahan) mahasiswa dalam kemampuan bahasa inggris terkait dengan textbook yang tersedia berpengatar bahasa inggris. • Bagi dosen-dosen Fakultas Psikologi Universitas “X” Bandung disarankan

untuk membuat sistem pengajaran yang variatif yang mendorong mahasiswa untuk membaca textbook.

• Bagi tim dosen penyusunan Kurikulum KKNI Fakultas Psikologi Universitas “X” Bandung, disarankan untuk mengingatkan mahasiswa mengenai sistem penilaian yang memasukan kegiatan membaca textbook


(4)

menjadi salah satu indikator penilaian bagi mahasiswa di setiap mata kuliah yang dikontrak.

• Bagi mahasiswa, disarankan untuk mencari informasi tentang kurikulum KKNI serta apa saja tuntutan dan penilaian akademik sehinga muncul kesadaran tentang manfaat atau pentingnya membaca textbook.


(5)

DAFTAR PUSTAKA

Adelson, Joseph. 1979. Handbook of Adolescent Psychology, Ann Harbour June.

Ajzen, Icek. 2005. Attitudes, Personality And Behavior second edition. New York : Two Penn Plaza.

2006. Contsructing a TpB Questionnaire: Conceptual and Methodoloical Considerations.

Creswell, John 2009. Reseach Design: Pendekatan Kualitatif, Kuantitatif, dan Mixxed edisi ketiga. Thousand Oaks California: SAGE publications.

Fishbein, M. & Azjen, I. 1975. Belief, Attitude, Intention, and Behavior An Introduction to Theory and Research. Reading, MA Addison-Wesley.

Furlog, Nancy E, 2000. Research Methods and Statistics An Integrated Approach. Santa Barbara: Hacourt College Publisher.

Gulo. 2002. Metodologi Penelitian. Jakarta : Grasindo.

Pedoman Penulisan Skripsi Sarjana Edisi Revisi III. Februari 2009. Bandung: Fakultas Psikologi Universitas Kristen Maranatha.

Sally wendkos olds., dkk. 2008. Human development. Jakarta: kencana prenada mediagrup.

Santrock, J. W. 2011. Life-Span Development (13th ed). New York : University of Texas ar Dallas.

Shaughnessy, John J. 1994. Research Methods in Psycholgy (3rd ed). Singapore : McGraw-Hill Book,Inc.

Woolfolk, Anita, 2009. Educational Psychology (Tenth Edition). Boston : Peearson Education, Inc.

Singarimbun & Effendi. 1989. Metode Penelitian Survai. Jakarta : LP3ES Indonesia, Anggota IKAPI.


(6)

DAFTAR RUJUKAN

Bima, Estrisia Angu. http://blog-estrybima.blogspot.com/2013/10/conceptual-learning conteksual.html?m=1, diakses tanggal 15 Februari 2014.

Dewa. http://idewamadebudiana.blogspot.com/2013/05/perbedaan-dan-persamaan-kurikulum-kbk.html, diakssesl tanggal 15 Februari 2014

Fakultas Psikologi, Universitas Gadjah Mada.

http://psikologi.ugm.ac.id/berita.993/kurikulum-berbasis-kompetensi-upaya-meningkatkan-kualitas-lulusan-2.html, diakses tanggal 20; 4 Februari 2014. Hardianto, Deni. Studi Tentang Minat Baca Mahasiswa Fakultas Ilmu Pendidikan

UNY (pdf), diakses tanggal 16 Maret 2014.

Mulyasa, E. www.slideshare.net/getsypp-kurikulum-berbasis-kompetensi, diakses 4 Desember 2013.

Novrie, Ellena Soraya. 2008. Kontribusi Determinan-determinan Terhadap Intention Untuk Menyelesaikan Skripsi Satu Semester Pada Mahasiswa Fakultas Psikologi Yang Baru Mengontrak Skripsi Di Universitas “X” Bandung.

Octaviana, Hanna. 2011. Kontribusi Determinan-determinan Terhadap Intention Untuk Meningkatkan Prestasi Akademik Pada Siswa SMA Di Lembaga Bimbingan Belajar “X” Bandung.

Risal, Muhammad. http://www.artikelbagus.com/2012/12/pentingnya-pendidikan.html, diakses tanggal 11 Februari 2014.

Tjalla, Awaludddin. Potret Mutu Pendidikan Indonesia Ditinjau dari hasil-hasil Studi Internasional (pdf), diakses tanggal 15 Februari 2014.

Yeniabsah. http://www.damandiri.or.id/file/yeniabsahunairbab1.pdf. Kompas 2007, diakses tanggal 11 Februari 2014.


Dokumen yang terkait

Kontribusi Determinan-Determinan Intention Kepada Intention Untuk Melakukan Premarital Sexual Intercourse (Studi Terhadap Mahasiswa Semester I-IV Universitas "X" Bandung).

0 1 34

Kontribusi Determinan-Determinan Intention terhadap Intention Menjalani Perilaku Hidup Sehat pada Mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas "X".

0 0 13

Studi Kontribusi Determinan-determinan Intention Terhadap Intention untuk Tidak Melakukan Premarital Intercourse pada Mahasiswa Universitas "X" Bandung yang Berpacaran.

0 0 27

Studi Kontribusi Mengenai Determinan-Determinan Intention terhadap Intention untuk Tidak Melakukan Seks Pranikah pada Mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas "X" di Bandung.

0 0 41

Pengaruh Determinan-determinan Intention Terhadap Intention untuk Membaca Buku Teks (Studi Pada Mahasiswa Yang Pertama Kali Mengontrak Mata Kuliah Usulan Penelitian Di Fakultas Psikologi Universitas “X” Bandung).

0 0 33

Studi Kontribusi Determinan-determinan Intention Terhadap Intention Untuk Berhenti Merokok Pada Pelajar SMA "X" di Kota Bandung Yang Merokok.

0 0 47

Kontribusi Determinan-determinan Intention Terhadap Intention Untuk Meminum Obat Secara Teratur Pada Pengidap AIDS di Yayasan "X" Bandung.

0 0 40

Kontribusi Determinan-determinan Terhadap Intention Untuk Mengikuti Ujian Perbaikan Dalam Rangka Meningkatkan IPK Pada Mahasiswa Psikologi Universitas "X" Bandung.

0 0 82

Kontribusi Determinan Terhadap Intention Untuk Hadir Tepat Waktu di Perkuliahan Pagi pada Mahasiswa Semester I Fakultas Psikologi Universitas "X" Bandung.

0 0 61

Kontribusi Determinan - determinan Terhadap Intention Untuk Menyelesaikan Skripsi Satu Semester Pada Mahasiswa Fakultas Psikologi Yang Baru Mengontrak Skripsi di Universitas "X" Bandung.

0 0 72