MENINGKATKAN AKTIVITAS BELAJAR MATEMATIKA MELALUI PENERAPAN PEMBELAJARAN PBL (PROBLEM Meningkatkan Aktivitas Belajar Matematika Melalui Penerapan Pembelajaran PBL (Problem Based Learning) Siswa Kelas III SDN Jimbaran 01 Kayen Pati Tahun 2012/2013.

(1)

MENINGKATKAN AKTIVITAS BELAJAR MATEMATIKA MELALUI PENERAPAN PEMBELAJARAN PBL (PROBLEM

BASED LEARNING) SISWA KELAS III

SDN JIMBARAN 01 KAYEN PATI TAHUN 2012/2013

NASKAH PUBLIKASI

Disusun Oleh : IKA ARYANTI

A54E090054

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA


(2)

PENGESAHAN

MENINGKATKAN AKTIVITAS BELAJAR MATEMATIKA

MELALUI PENERAPAN PEMBELAJARAN PBL (PROBLEM

BASED LEARNING) SISWA KELAS III

SDN JIMBARAN 01 KAYEN PATI

TAHUN 2012/2013

Disusun Oleh :

IKA ARYANTI

NIM A54E090054

Telah dipertahankan di depan Dewan Penguji

Pada Tanggal 6 September 2012

Dan dinyatakan telah memenuhi syarat

Susunan Dewan Penguji

1. Drs. Suwarno, M. Pd ( )

2. Drs. Saring Marsudi, M. Pd ( )

3. Drs.Rubino Rubiyanto,M. Pd ( )

Surakarta, ...

UniIIVersitas Muhammadiyah Surakarta

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Dekan,

Drs. H. Sofyan Anif, M. Si NIK. 547


(3)

ABSTRAK

MENINGKATKAN AKTIVITAS BELAJAR MATEMATIKA MELALUI PENERAPAN PEMBELAJARAN PBL (PROBLEM

BASED LEARNING) SISWA KELAS III SDN JIMBARAN 01 KAYEN PATI

TAHUN 2012/2013

Ika Aryanti, A54E090054, Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar.Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Muhammadiyah Surakarta, 2012, 72 halaman.

Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan aktivitas belajar matematika. Subyek penelitian adalah guru dan siswa kelas III SDN Jimbaran 01 Kayen Pati yang berjumlah 20 siswa. Sumber data dalam penelitian ini adalah siswa dan guru. Bentuk penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas. Teknik pengumpulan data yang digunakan melalui tes, observasi, dokumentasi. Teknik analisis data menggunakan teknik analisis interaktif yang terdiri dari 3 komponen, yaitu : reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Prosedur penelitian meliputi tahap identifikasi masalah, persiapan, penyusunan rencana. Proses penelitian ini dilaksanakan dalam dua siklus, masing-masing siklus terdiri dari empat tahap, yaitu : perencanaan, pelaksanaan tindakan, observasi, dan refleksi.

Hasil penelitian menunjukkan adanya peningkatan belajar siswa pada matematika. Adapun peningkatan hasil belajar dapat dilihat dari perolehan nilai siswa pada matematika siklus I 65% atau 13 siswa dan siklus II sebesar 85% atau 17 siswa. Sedangkan untuk rata-rata aktivitas siswa siklus I 61,25% dan siklus II 78,75%. Hal ini membuktikan bahwa dengan penerapan pembelajaran PBL (Problem Based Learning) dapat meningkatkan aktivitas belajar matematika siswa kelas III SDN Jimbaran 01 Kayen Pati.


(4)

PENDAHULUAN

Keberhasilan pembelajaran dikelas dapat ditunjukkan dengan dikuasainya materi pelajaran oleh siswa yang dinyatakan dengan nilai. Nilai yang diharapkan adalah nilai yang melebihi dari KKM. Faktor yang mempengaruhi keberhasilan dalam pembelajaran antara lain kemampuan guru dalam merencanakan dan melaksanakan pembelajaran. Guru harus mampu menciptakan pembelajaran yang memungkinkan siswanya mencapai tujuan yang telah ditetapkan secara optimal.Hal ini juga dirasakan oleh Penulis kepada siswa kelas III SDN Jimbaran 01 Kayen Pati dalam beberapa kali ulangan selalu ada siswa yang mendapat nilai kurang dari standar ketuntasan yang ditetapkan oleh sekolah. PTK sebagai suatu bentuk refleksi diri yang dilakukan oleh para partisipan (guru, siswa atau kepala sekolah) dalam situasi-situasi sosial (pendidikan) untuk memperbaiki rasionalitas dan kebenaran. (Joko Suwandi, 2011:4)

Hasil belajar pada mata pelajaran matematika kelas III SDN Jimbaran 01 pada tahun ajaran 2011/2012 masih rendah. Hal tersebut dapat diketahui berdasarkan hasil ulangan harian. Dari 22 siswa yang mengikuti ulangan harian, 7 siswa yang mendapat nilai di atas KKM yaitu 6,5. Dengan demikian apabila di prosentasikan hasil belajar siswa di atas KKM baru mencapai 32 %.Untuk mengatasi masalah tersebut maka dipilih salah satu metode pembelajaran matematika yaitu menggunakan model pembelajaran PBL (Problem Based Learning). PBL adalah proses pembelajaran yang titik awal pembelajaran berdasarkan masalah dalam kehidupan nyata lalu dari masalah ini siswa dirangsang untuk mempelajari masalah berdasarkan pengetahuan dan pengalaman yang telah mereka punyai sebelumnya sehingga akan terbentuk pengetahuan dan pengalaman baru.

( http://garduguru.blogspot.com/2008/12/metode-pembelajaran-berbasis-masalah.html, diakses pada 6 Juni 2012)

Bertitik tolak dari uraian di atas, maka peneliti ingin mengadakan penelitian tindakan kelas pada siswa kelas III SDN Jimbaran 01 Kayen Pati dengan judul “Meningkatkan Aktivitas Belajar matematika melalui penerapan pembelajaran


(5)

PBL (Problem Based Learning) siswa kelas III SDN Jimbaran 01 Kayen Pati Tahun 2012/2013”.

Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang permasalahan di atas, maka dapat dirumuskan permasalahan sebagai berikut : Apakah pembelajaran PBL (Problem Based Learning) dapat meningkatkan aktivitas belajar matematika siswa kelas III SDN Jimbaran 01 Kayen Pati Tahun 2012/2013?

Tujuan Penelitian

Berdasarkan perumusan masalah yang telah di kemukakan, tujuan dalam penelitian ini adalah :

1. Tujuan umum meliputi :

a. Untuk meningkatkan aktivitas belajar matematika pada siswa kelas III SDN Jimbaran 01 Kayen Pati Tahun 2012/2013.

b. Untuk melatih siswa dalam belajar berkelompok dan mengemukakan pendapat dalam memecahkan masalah.

c. Untuk meningkatkan pemahaman siswa dalam materi pelajaran matematika.

2. Tujuan khusus

Untuk meningkatan aktivitas belajar matematika melalui penerapan pembelajaran PBL (Problem Based Learning) siswa kelas III SDN Jimbaran 01 Kayen Pati Tahun 2012/2013.

Manfaat Penelitian

Manfaat Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini adalah : 1. Manfaat Teoritis

Secara teoritis bermanfaat dalam memberikan sumbangan kepada pembelajaran matematika dan sebagai salah satu cara dalam meningkatkan aktivitas belajar siswa pada pembelajaran matematika melalui pembelajaran PBL (Problem Based Learning).


(6)

a. Bagi guru, penelitian bermanfaat untuk memperbaiki pembelajaran, sehingga proses pembelajaran dapat berlangsung efektif, dapat mengembangkan diri secara profesional, serta guru lebih percaya diri. b. Bagi siswa, keberhasilan penelitian tindakan kelas akan membuat

siswa senang dan bersemangat dalam pembelajaran karena keberhasilan PTK adalah meningkatkan aktivitas belajar siswa, selain itu kebiasaan guru yang kritis terhadap hasil belajar siswa sehingga siswa yang lemah mendapat perhatian yang khusus dari guru, yang lambat laun siswa akan mencontoh (model) kinerja guru.

c. Bagi sekolah, yang berhasil mendorong terjadinya inovasi pada diri guru telah berhasil pula meningkatkan kualitas pendidikan untuk para siswa, sebagaimana guru yang mampu membuat perubahan, /perbaikan, mempunyai kesempatan yang besar bagi sekolah untuk berkembang pesat dan berkualitas.

LANDASAN TEORI Aktivitas Belajar

Aktivitas belajar adalah segala kegiatan yang dilakukan dalam proses interaksi antara guru dan siswa dalam rangka mencapai tujuan pembelajaran (Dimyati dan Mudjiono,1999:7)

Menurut Paul B. Diedrich dalam Sardiman (2004:101) tipe aktivitas belajar ada 8 kelompok antara lain :

1. Mental activities seperti menanggapi, mengingat, memecahkan soal/masalah

2. Oral activities seperti memberi saran, mengeluarkan pendapat, dan diskusi. 3. Listening activities seperti mendngarkan uraian, percakapan diskusi. 4. Visual activities seperti membaca, memperhatikan, presentasi, percobaan. 5. Writing activities seperti menulis ceria, membuat rangkuman, evaluasi. 6. Drawing activities seperti menggambar membuat grafik, peta, diagram. 7. Motor activities seperti melakukan percobaan, model, bermain.


(7)

Pembelajaran Matematik

Matematika adalah ilmu deduktif, aksimotorik, formal, hirarkis, abstrak, bahasa simbol yang padat arti dan semacamnya sehingga para ahli matematika dapat mengembangkan sebuah sistem matematika (Ariyanto, 2011:1).

Menurut Jerome S. Briner di dalam Ariyanto (2011:8) proses belajar matematika mengalami tiga tahap perkembangan yaitu :

1. Tahap kegiatan (enactive)

Dalam pembelajaran tentang konsep, fakta atau prosedur dalam matematika yang bersifat abstrak diawali dari persoalan sehari-hari

2. Tahap gambar bayangan (econic)

Setelah memanipulasikan benda secara nyata melalui persoalan keseharian (model matematika)

3. Tahap simbolik (symbolic)

Menggunakan symbol-simbol (lambing) yang bersifat abstrak sebagai wujud dari bahasa matematika (model abstrak).

Pembelajaran PBL (Problem Based Learning)

Proses pembelajaran PBL ini, menurut Sugiyanto (2008: 137) rencana pembelajaran PBL adalah :

1. Memutuskan sasaran dan tujuan

2. Merancang situasi bermasalah yang tepat

Situasi bermasalah yang baik harus memenuhi lima kriteria :

Situasi mesti autentik permasalahan harus dikaitkan dengan pengalaman riil siswa,Masalah yang tidak jelas tidak dapat diselesaikan dengan jawaban sederhana dan memiliki solusi-solusi alternative,Masalah itu seharusnya bermakna bagi sisa dan sesuai tingkat perkembangan intelektual,Masalah itu memiliki cakupan luas, Masalah yang baik mendapat manfaat dari usaha kelompok


(8)

1. Memberikan orientasi tentang permasalahannya kepada siswa

Guru menarik perhatian siswa, membahas tujuan pembelajaran, mendeskripsikan dan memotivasi siswa untuk terlibat dalam mengatasi masalah.

2. Mengorganisasikan siswa untuk meneliti

Guru memberikan masalah, membantu siswa mendefinisikan, mengorganisasikan siswa dalam kelompok belajar,

3. Membantu investigasi mandiri dan kelompok

Guru mendorong siswa mendapatkan informasi yang tepat, mencari penjelasan dan solusi.

4. Mengembangkan dan mempresentasikan hasil

Guru membantu siswa dalam merencanakan dan menyiapkan hasil diskusi, membimbing dan memotivasi penyajian hasil diskusi kelompok.

5. Menganalisis dan mengevaluasi proses mengatasi masalah

Guru memberikan umpan balik, menarik kesimpulan,member evaluasi dan membantu siswa untuk melakukan refleksi

Menurut Sugiyanto (2008 : 143 ) kelebihan PBL (Problem Based Learning ) adalah :Membuat siswa lebih aktif,Meningkatkan kemampuan siswa untuk memecahkan masalah sehari,Meningkatkan keakraban dan kerjasama,Membuat pendidikan disekolah menjadi relevan.kekurangan PBL (Prblem Based Learning) antara lain :Pembelajaran PBL dilakukan berkelompok, sehingga membuat siswa yang malas semakin malas,Siswa merasa guru tidak pernah menjelaskan karena pembelajaran ini menuntut siswa aktif,Membutuhkan banyak waktu dan pendanaan,Memerlukan berbagai sumber untk memecahkan masalah.

METODE PENELITIAN Setting Penelitian

Tempat penelitian ini akan diadakan di SDN Jimbaran 01 Kayen Pati. Tahap-tahap pelaksanaan kegiatan sejak Tahap-tahap persiapan sampai Tahap-tahap penulisan laporan


(9)

penelitian dilakukan selama beberapa bulan, mulai dari bulan Juni sampai Agustus.

Subjek Penelitian

Subjek penelitian ini adalah seluruh Siswa kelas III SDN jimbaran 01 Kayen Pati tahun ajaran 2012/2013 yang berjumlah 20 siswa 6 yakni 9 laki-laki dan 11 perempuan sementara Guru kelas II sebagai patner kolaborasi serta sekaligus sebagai triangulasi sumber data

Prosedur Penelitian

Prosedur ini di lakukan dari siklus pertama sampai siklus kedua. Adapun rancangan dalam penelitian meliputi perencanaan awal, perencanaan tindakan, pelaksanaan tindakan, observasi, refleksik

Sumber Data

penelitian tindakan kelas ini sumber datanya adalah : Siswa dan Guru kelas III SDN Jimbaran 01 Kayen Pati serta data dokumen meliputi daftar nilai kelas III mata pelajaran matematika, aktivitas siswa dalam kegiatan pembelajaran, dan aktivitas guru dalam kegiatan pembelajaran.

Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data dalam penelitian adalah sebagai berikut : 1. Tes

Menurut Sri Hartini (2011:15) tes merupakan “serentetan pertanyaan atau latihan serta alat lain yang digunakan untuk mengukur ketrampilan, pengetahuan, intelegensi, kemampuan atau bakat yang dimiliki individu atau kelompok.

Tes digunakan untuk mengetahui dan mengukur seberapa besar kemampuan memecahkan masalah matematika tentang penjumlahan dan pengurangan pada siswa SD. Tes dilakukan pada setiap akhir pertemuan dan dibuat dalam bentuk essay.

2. Lembar Observasi / Pengamatan

Menurut Margono (2007:158) di dalam Rubino Rubiyanto (2011:85) Observasi adalah cara mengumpulkan data dengan jalan mengamati


(10)

langsung terhadap objek yang diteliti dengan pencatatan secara sistemik terhadap gejala yang nampak pada obyek penelitian.

Lembar pengamatan ini menjelaskan tentang aktivitas siswa dalam pembelajaran dan kemampuan guru dalam pembelajaran PBL (Problem Based Learning).

3. Dokumentasi

Menurut Moleong (1996:161) di dalam Rubino Rubiyanto (2011 :127) dokumen ada 2 yaitu dokumen pribadi dan dokumen resmi.

Dokumentasi digunakan untuk memperoleh daftar nama dan data nilai awal siswa yaitu nilai rata-rata matematika pada materi sebelumnya.

Validitas Data

Menurut M. Toha (2008 : 173) instrumen yang valid berarti alat ukur yang digunakan untuk mendapatkan data itu valid agar data yang digali dan dikumpulkan selama penelitian terjamin kemantapan dipilih cara yang tepat untuk mengembangkan validitas data yang diperoleh. Triangulasi dalam teknik pengumpulan data ini diartikan sebagai teknik pengumpulan data yang bersifat menggabungkan dari berbagai teknik pengumpulan data dan sumber data yang telah ada dalam penelitian ini data yang diperoleh dari Dokumentasi, Tes, Observasi.

Teknik Analisa Data

Teknik analisa data yang digunakan adalah analisis kualitatif yang salah satu modelnya teknik analisis interaktif yang terdiri dari 3 komponen yyaitu reduksi data, beberan (display), dan penarikan kesimpulan.

INDIKATOR PENCAPAIAN

indikator ini adalah apabila nilai rata-rata kemampuan hasil belajar siswa kelas III mengalami ketuntasan belajar minimal 75% dari jumlah siswa dengan KKM 60 dan apabila aktivitas siswa dalam proses pembelajaran matematika tentang materi penjumlahan dan pengurangan minimal 75% dari jumlah siswa.

HASIL DAN PEMBAHASAN Profil Sekolah


(11)

SDN Jimbaran 01 bertempat di Jl. OW Goa Pancur Jimbaran Kecamatan Kayen Kabupaten Pati. SDN Jimbaran 01 letaknya di depan Balai Desa Jimbaran dan dekat dengan obyek wisata goa pancur. SDN Jimbaran 01 berada dekat kaki gunung goa pancur, sehingga udaranya sejuk dan segar, latar belakang penduduknya seorang petani.

Visi SDN Jimbaran 01 adalah Mewujudkan SDN Jimbaran 01 sebagai lembaga pendidikan yang mampu bersaing di bidang akademik dan non akademik serta dapat mengembangkan bakat, kreatifitas secara optimal.

Misinya adalah Mewujudkan suasana kegiatan belajar mengajar kondusif, efektif dan tertib,Memotivasi siswa untuk aktif, kreatif dalam kegiatan di sekolah,Mengembangkan minat dan potensi diri di bidang akademik, olahraga seni dan budaya,Menumbuhkembangkan rasa bangga dan memiliki terhadap sekolah dengan kepedulian, kebersihan, keamanan dan kedisiplinan serta ketertiban.

Refleksi Awal

Hasil dari refleksi awal ini diperoleh :

1. Sebagian siswa kurang antusias pada pembelajaran matematika tentang pemecahan masalah sehari-hari disebabkan kurangnya aktivitas belajar. 2. Siswa kesulitan mengerjakan matematika tentang pemecahan masalah. 3. Metode yang digunakan Guru hanya ceramah sehingga siswa bosan 4. Guru kurang memfasilitasi siswa pada pembelajaran.

Deskripsi Siklus I

Siklus I dilaksanakan dalam 2 kali pertemuan yakni tanggal 16 dan 19 juli 2012, pembelajaran dilaksanakan dengan pedoman RPP selama 3 jam pelajaran.hasil observasi yang dilaksanakan pada siklus I yaitu diperoleh nilai rata-rata siklus I adalah 59,8 dengan ketuntasan belajar klasikal 65% (13 siswa) tuntas belajar dengan mendapat nilai ≥ 60, dan masih ada 35% (7 siswa) belum tuntas dengan mendapat nilai ≤ 60. Pada siklus I ini nilai tertinggi adalah 77 dan nilai terendah adalah 40. Hasil nilai evaluasi siswa secara keseluruhan dapat dilihat pada tabel daftar nilai siswa siklus I (lampiran 17).Sehingga ketuntasan belajar belum tercapai,Siswa kurang bekerja sama dalam diskusi kelompok baik


(12)

dalam kelompok karena masih ada siswa yang diam atau bercanda sendiri sehingga hanya sebagian siswa yang bekerja,Siswa masih kurang lancar dalam mempresentasikan hasil,Guru belum membimbing siswa secara merata, sehingga ada kelompok yang belum mendapat bimbingan,Dalam pembahasan LKS untuk kelompok diskusi, jumlah soal kurang banyak sehingga jumlah soal LKS perlu ditambah lagi.

Deskripsi Siklus II

Siklus II dilaksanakan dalam 2 kali pertemuan dengan menggunakan pembelajaran PBL (Problem Based Learning). pada pelaksanaan penelitian tindakan siklus II ini Guru meningkatkan kinerja dan bimbingan serta pengarahannya terhadap siswa. Hasil siklus II diperoleh nilai rata-rata evaluasi sebesar 67,8 dan ketuntasan belajar 85 %. Pada siklus II terjadi peningkatan nilai rata-rata menjadi 67,8 dengan ketuntasan belajar klasikal 85% (17 siswa) tuntas belajar dengan mendapat nilai ≥ 60, dan masih ada 15% (3 siswa) belum tuntas dengan mendapat nilai ≤ 60. Pada siklus II ini nilai tertinggi adalah 92 dan nilai terendah adalah 44. Hasil nilai evaluasi siswa secara keseluruhan dapat dilihat pada tabel daftar nilai siswa siklus II (lampiran 18).

Berdasarkan data hasil analisis evaluasi siklus II selengkapnya disajikan dalam diagram berikut:


(13)

ketuntasan belajar sudah tercapai,Kerjasama siswa dalam kelompok sudah terjalin dengan baik, dan siswa aktif berdiskusi dalam kelompok,Siswa sudah lancar dalam mempresentasikan hasil,Selama proses pembelajaran guru sudah merata memberikan perhatian dan bimbingan kepada seluruh siswa,Guru sudah menambah jumlah soal dalam LKS

Hasil Penelitian

Berdasarkan hasil evaluasi yang dilaksanakan menunjukkan bahwa terdapat peningkatan hasil tes pada siklus I dan siklus II Pada siklus I diperoleh nilai rata-rata 59,8 dengan ketuntasan belajar 65% sedangkan pada siklus II diperoleh nilai rata-rata 67,8 dengan ketuntasan belajar 85%. Dengan demikian terjadi peningkatan nilai rata-rata sebesar 8.

Kesimpulan

Kesimpulan penelitian ini adalah : Pembelajaran PBL (Problem Based Learning) dapat meningkatkan hasil belajar matematika lebih baik. Pada siklus I diperoleh nilai rata-rata 59,8 dengan ketuntasan belajar 65%, sedangkan pada siklus II diperoleh nilai rata-rata 67,8 dengan ketuntasan belajar 85% dan dapat meningkatkan aktivitas siswa dalam pembelajaran matematika. Hal ini ditunjukkan dengan meningkatnya aktivitas siswa pada setiap pertemuan. Pada siklus I diperoleh nilai rata-rata 61,2% yang masuk dalam kategori cukup, sedangkan pada siklus II diperoleh nilai rata-rata 78,7% yang masuk dalam kategori baik.

Implikasi Hasil Penelitian

Kesimpulan diatas memberikan implikasi bahwa dengan cara mengajar dan penggunaan metode yang tepat dari seorang Guru akan memberi pengaruh pada kegiatan belajar siswa yang berdampak kemampuan siswa menguasai materi yang diajarkan. pembelajaran PBL (Problem Based Learning) harus dapat mengoptimalkan siswa selama kegiatan pembelajaran berlangsung. pembelajarannya PBL (Problem Based Learning) lebih ditekankan memecahkan masalah, siswa aktif, berkelompok, kerjasama dan melibatkan seluruh siswa.


(14)

Saran

Bagi Kepala Sekolah: Sebagai bahan masukan Kepala sekolah dengan menggunakan pembelajaran PBL (Problem Based Learning) akan membuat perubahan/perbaikan terhadap pembelajaran disekolah untuk berkembang pesat dan meningkatkan kualitas pendidikan para Siswa.

Bagi Guru: Sebagai bahan masukan Guru untuk memilih pendekatan dan metode pembelajaran yang tepat dalam pembelajaran dan sebaiknya dikembangkan ke materi lain untuk meningkatkan aktivita belajar siswa.

Peneliti berikutnya: Bagi yang tertarik pada masalah serupa hendaknya mengembangkan penelitian ini dan melakukan perbandingan dengan metode yang lebih variatif agar pembelajaran matematika disekolah menjadi kegiatan pembelajaran yang menyenangkan bagi siswa.


(15)

DAFTAR PUSTAKA

Ariyanto. 2011. Pembelajaran Aritmatika SD. Surakarta: Universitas Muhammadiyah Surakarta.

BSNP. 2008. KTSP Tingkat SD. Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional Depdiknas. 2007. Kurikulum SD. Jakarta: Depdiknas.

Dimyati dan Mudjiono. 1999. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta Gardu guru. 2008. Metode Pembelajaran Berbasis Masalah. (http: / gardu

guru.blog spot.com / 2008/ 12/ metode- pembelajaran- berbasis- masalah.Html, diakses pada 6 juni 2012)

Hartini Sri, 2011. Evaluasi Pembelajaran. Surakarta: PSKGJ-FKIP Universitas Muhammadiyah Surakarta.

Hera dkk. 2004. Pendidikan Anak SD. Jakarta: Universitas Terbuka

Ibrahim dkk. 2000. Pembelajaran Kooperatif. Surabaya : UNESA University Press.

Marniningsih. 2010. Penerapan Model Pembelajaran PBL (Problem Based Learning) dan Metode Diskusi Untuk Meningkatkan Keterampilan Berfikir Kritis Pada Matematika Kelas III SDN Durensawit Pati. Semarang : Universitas Terbuka.

Muhsetyo Gatot,Dkk. 2009. Pembelajaran Matematika SD. Jakarta: Universitas Terbuka.

Rubiyanto, Rubino. 2011. Metode Penelitian Pendidikan. Surakarta : Universitas Muhammadiyah Surakarta.

Sardiman. 2004. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: P.T Raja Grafindo Persada

Sugiyanto. 2008. Model-model Pembelajaran Inovatif. Surakarta: Panitia Sertifikasi Guru Surakarta

Suwandi, Joko. 2011. Penelitian Tindakan Kelas. Surakarta : Universitas Muhammadiyah Surarta.

Tim Penulis. 2008. Pembelajaran Matematika. Surakarta: PT Tiga Serangkai Pustaka Mandiri.

Toha Anggoro M. 2008. Metode Penelitian Pendidikan. Jakarta: Universitas Terbuka.

Winataputra, U.S, dkk. 2003. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta : Universitas Terbuka.


(16)

Yulfika Yasmin. 2009. Penerapan Problem Based Learning Untuk Meningkatkan Motivasi dan Hasil Belajar dalam Pembelajaran Bahasa Indonesia Kelas V SDN Tegal Weru. Malang : Universitas Negeri Malang.


(1)

SDN Jimbaran 01 bertempat di Jl. OW Goa Pancur Jimbaran Kecamatan Kayen Kabupaten Pati. SDN Jimbaran 01 letaknya di depan Balai Desa Jimbaran dan dekat dengan obyek wisata goa pancur. SDN Jimbaran 01 berada dekat kaki gunung goa pancur, sehingga udaranya sejuk dan segar, latar belakang penduduknya seorang petani.

Visi SDN Jimbaran 01 adalah Mewujudkan SDN Jimbaran 01 sebagai lembaga pendidikan yang mampu bersaing di bidang akademik dan non akademik serta dapat mengembangkan bakat, kreatifitas secara optimal.

Misinya adalah Mewujudkan suasana kegiatan belajar mengajar kondusif, efektif dan tertib,Memotivasi siswa untuk aktif, kreatif dalam kegiatan di sekolah,Mengembangkan minat dan potensi diri di bidang akademik, olahraga seni dan budaya,Menumbuhkembangkan rasa bangga dan memiliki terhadap sekolah dengan kepedulian, kebersihan, keamanan dan kedisiplinan serta ketertiban.

Refleksi Awal

Hasil dari refleksi awal ini diperoleh :

1. Sebagian siswa kurang antusias pada pembelajaran matematika tentang pemecahan masalah sehari-hari disebabkan kurangnya aktivitas belajar. 2. Siswa kesulitan mengerjakan matematika tentang pemecahan masalah. 3. Metode yang digunakan Guru hanya ceramah sehingga siswa bosan 4. Guru kurang memfasilitasi siswa pada pembelajaran.

Deskripsi Siklus I

Siklus I dilaksanakan dalam 2 kali pertemuan yakni tanggal 16 dan 19 juli 2012, pembelajaran dilaksanakan dengan pedoman RPP selama 3 jam pelajaran.hasil observasi yang dilaksanakan pada siklus I yaitu diperoleh nilai rata-rata siklus I adalah 59,8 dengan ketuntasan belajar klasikal 65% (13 siswa) tuntas belajar dengan mendapat nilai ≥ 60, dan masih ada 35% (7 siswa) belum tuntas dengan mendapat nilai ≤ 60. Pada siklus I ini nilai tertinggi adalah 77 dan nilai terendah adalah 40. Hasil nilai evaluasi siswa secara keseluruhan dapat dilihat pada tabel daftar nilai siswa siklus I (lampiran 17).Sehingga ketuntasan belajar belum tercapai,Siswa kurang bekerja sama dalam diskusi kelompok baik


(2)

dalam kelompok karena masih ada siswa yang diam atau bercanda sendiri sehingga hanya sebagian siswa yang bekerja,Siswa masih kurang lancar dalam mempresentasikan hasil,Guru belum membimbing siswa secara merata, sehingga ada kelompok yang belum mendapat bimbingan,Dalam pembahasan LKS untuk kelompok diskusi, jumlah soal kurang banyak sehingga jumlah soal LKS perlu ditambah lagi.

Deskripsi Siklus II

Siklus II dilaksanakan dalam 2 kali pertemuan dengan menggunakan pembelajaran PBL (Problem Based Learning). pada pelaksanaan penelitian tindakan siklus II ini Guru meningkatkan kinerja dan bimbingan serta pengarahannya terhadap siswa. Hasil siklus II diperoleh nilai rata-rata evaluasi sebesar 67,8 dan ketuntasan belajar 85 %. Pada siklus II terjadi peningkatan nilai rata-rata menjadi 67,8 dengan ketuntasan belajar klasikal 85% (17 siswa) tuntas belajar dengan mendapat nilai ≥ 60, dan masih ada 15% (3 siswa) belum tuntas dengan mendapat nilai ≤ 60. Pada siklus II ini nilai tertinggi adalah 92 dan nilai terendah adalah 44. Hasil nilai evaluasi siswa secara keseluruhan dapat dilihat pada tabel daftar nilai siswa siklus II (lampiran 18).

Berdasarkan data hasil analisis evaluasi siklus II selengkapnya disajikan dalam diagram berikut:


(3)

ketuntasan belajar sudah tercapai,Kerjasama siswa dalam kelompok sudah terjalin dengan baik, dan siswa aktif berdiskusi dalam kelompok,Siswa sudah lancar dalam mempresentasikan hasil,Selama proses pembelajaran guru sudah merata memberikan perhatian dan bimbingan kepada seluruh siswa,Guru sudah menambah jumlah soal dalam LKS

Hasil Penelitian

Berdasarkan hasil evaluasi yang dilaksanakan menunjukkan bahwa terdapat peningkatan hasil tes pada siklus I dan siklus II Pada siklus I diperoleh nilai rata-rata 59,8 dengan ketuntasan belajar 65% sedangkan pada siklus II diperoleh nilai rata-rata 67,8 dengan ketuntasan belajar 85%. Dengan demikian terjadi peningkatan nilai rata-rata sebesar 8.

Kesimpulan

Kesimpulan penelitian ini adalah : Pembelajaran PBL (Problem Based Learning) dapat meningkatkan hasil belajar matematika lebih baik. Pada siklus I diperoleh nilai rata-rata 59,8 dengan ketuntasan belajar 65%, sedangkan pada siklus II diperoleh nilai rata-rata 67,8 dengan ketuntasan belajar 85% dan dapat meningkatkan aktivitas siswa dalam pembelajaran matematika. Hal ini ditunjukkan dengan meningkatnya aktivitas siswa pada setiap pertemuan. Pada siklus I diperoleh nilai rata-rata 61,2% yang masuk dalam kategori cukup, sedangkan pada siklus II diperoleh nilai rata-rata 78,7% yang masuk dalam kategori baik.

Implikasi Hasil Penelitian

Kesimpulan diatas memberikan implikasi bahwa dengan cara mengajar dan penggunaan metode yang tepat dari seorang Guru akan memberi pengaruh pada kegiatan belajar siswa yang berdampak kemampuan siswa menguasai materi yang diajarkan. pembelajaran PBL (Problem Based Learning) harus dapat mengoptimalkan siswa selama kegiatan pembelajaran berlangsung. pembelajarannya PBL (Problem Based Learning) lebih ditekankan memecahkan masalah, siswa aktif, berkelompok, kerjasama dan melibatkan seluruh siswa.


(4)

Saran

Bagi Kepala Sekolah: Sebagai bahan masukan Kepala sekolah dengan menggunakan pembelajaran PBL (Problem Based Learning) akan membuat perubahan/perbaikan terhadap pembelajaran disekolah untuk berkembang pesat dan meningkatkan kualitas pendidikan para Siswa.

Bagi Guru: Sebagai bahan masukan Guru untuk memilih pendekatan dan metode pembelajaran yang tepat dalam pembelajaran dan sebaiknya dikembangkan ke materi lain untuk meningkatkan aktivita belajar siswa.

Peneliti berikutnya: Bagi yang tertarik pada masalah serupa hendaknya mengembangkan penelitian ini dan melakukan perbandingan dengan metode yang lebih variatif agar pembelajaran matematika disekolah menjadi kegiatan pembelajaran yang menyenangkan bagi siswa.


(5)

DAFTAR PUSTAKA

Ariyanto. 2011. Pembelajaran Aritmatika SD. Surakarta: Universitas Muhammadiyah Surakarta.

BSNP. 2008. KTSP Tingkat SD. Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional Depdiknas. 2007. Kurikulum SD. Jakarta: Depdiknas.

Dimyati dan Mudjiono. 1999. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta Gardu guru. 2008. Metode Pembelajaran Berbasis Masalah. (http: / gardu

guru.blog spot.com / 2008/ 12/ metode- pembelajaran- berbasis- masalah.Html, diakses pada 6 juni 2012)

Hartini Sri, 2011. Evaluasi Pembelajaran. Surakarta: PSKGJ-FKIP Universitas Muhammadiyah Surakarta.

Hera dkk. 2004. Pendidikan Anak SD. Jakarta: Universitas Terbuka

Ibrahim dkk. 2000. Pembelajaran Kooperatif. Surabaya : UNESA University Press.

Marniningsih. 2010. Penerapan Model Pembelajaran PBL (Problem Based Learning) dan Metode Diskusi Untuk Meningkatkan Keterampilan Berfikir Kritis Pada Matematika Kelas III SDN Durensawit Pati. Semarang : Universitas Terbuka.

Muhsetyo Gatot,Dkk. 2009. Pembelajaran Matematika SD. Jakarta: Universitas Terbuka.

Rubiyanto, Rubino. 2011. Metode Penelitian Pendidikan. Surakarta : Universitas Muhammadiyah Surakarta.

Sardiman. 2004. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: P.T Raja Grafindo Persada

Sugiyanto. 2008. Model-model Pembelajaran Inovatif. Surakarta: Panitia Sertifikasi Guru Surakarta

Suwandi, Joko. 2011. Penelitian Tindakan Kelas. Surakarta : Universitas Muhammadiyah Surarta.

Tim Penulis. 2008. Pembelajaran Matematika. Surakarta: PT Tiga Serangkai Pustaka Mandiri.

Toha Anggoro M. 2008. Metode Penelitian Pendidikan. Jakarta: Universitas Terbuka.

Winataputra, U.S, dkk. 2003. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta : Universitas Terbuka.


(6)

Yulfika Yasmin. 2009. Penerapan Problem Based Learning Untuk Meningkatkan Motivasi dan Hasil Belajar dalam Pembelajaran Bahasa Indonesia Kelas V SDN Tegal Weru. Malang : Universitas Negeri Malang.


Dokumen yang terkait

PENGARUH PENERAPAN PEMBELAJARAN PBL (Problem Based Learning) TERHADAP KETERAMPILAN PROSES SAINS DAN PRESTASI BELAJAR SISWA SMPN 13 MALANG

0 3 1

PENERAPAN PEMBELAJARAN PBL (Problem Based Learning) DALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH DAN PEMAHAMAN KONSEP SERTA MOTIVASI BELAJAR SISWA KELAS X SMAN 02 BATU PADA POKOK BAHASAN RUANG LINGKUP BIOLOGI

0 23 1

PENGGUNAAN PROBLEM BASED LEARNING ( PBL ) PADA PEMBELAJARAN TEMATIK TEMA BELANJA DALAM MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA DAN IPS DI KELAS III SDN KACANGAN 01 TULUNGAGUNG

0 5 21

Pengaruh model PBL (Problem Based Learning) terhadap pemahaman konsep siswa pada materi kesetimbangan kimia

9 55 255

Peningkatan Aktivitas Dan Hasil Belajar Matematika Melalui Model Pembelajaran Berdasarkan Masalah (Problem Based Learning) Pada Peserta Didik Kelas VI SDN 04 Nan Sabaris Tahun Pelajaran 2015/2016

0 0 6

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Upaya Pembentukan Sikap Melalui Pembelajaran Model VCT (Value Clarification Technique) Siswa Kelas 4 SDN Jimbaran 01 Kayen Pati Semester II Tahun Pelajaran 2016/2017

0 0 122

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Upaya Peningkatan Hasil Belajar PKN Melalui Pendekatan Problem Based Learning (PBL) Siswa Kelas 4 SDN Jimbaran 01 Kayen Pati Semester 1 Tahun Pelajaran 2016 / 2017

0 0 106

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Penerapan PBL (Problem Based Learning) Berbantuan Media Papan Catur untuk Meningkatkan Hasil Belajar Matematika Kelas 4 SD Negeri Sugihan 01

0 0 6

PENERAPAN PBL(PROBLEM BASED LEARNING) BERBANTUAN MEDIA PAPAN CATUR UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA KELAS 4 SD NEGERI SUGIHAN 01 TUGAS AKHIR - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Penerapan PBL (Problem Based Learning)

0 2 14

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Penerapan PBL (Problem Based Learning) Berbantuan Media Papan Catur untuk Meningkatkan Hasil Belajar Matematika Kelas 4 SD Negeri Sugihan 01

0 14 84