HUBUNGAN ANTARA SIKAP TERHADAP KAMPANYE DI MEDIA MASSA DENGAN PARTISIPASI POLITIK PADA MAHASISWA DI UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA.

(1)

HUBUNGAN ANTARA SIKAP TERHADAP KAMPANYE DI MEDIA MASSA DENGAN PARTISIPASI POLITIK PADA MAHASISWA

DI UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

SKRIPSI

Diajukan untuk memenuhi sebagian dari Syarat memperoleh Gelar Sarjana Psikologi

Oleh :

Sri Rezeqi Puja Lestari 1002113

DEPARTEMEN PSIKOLOGI FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

BANDUNG 2015


(2)

HUBUNGAN ANTARA SIKAP TERHADAP KAMPANYE DI MEDIA MASSA DENGAN PARTISIPASI POLITIK PADA MAHASISWA

DI UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

Oleh

Sri Rezeqi Puja Lestari

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Psikologi pada Fakultas Ilmu Pendidikan

© Sri Rezeqi Puja Lestari 2015 Universitas Pendidikan Indonesia

Januari 2015

Hak Cipta dilindungi undang-undang.

Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhya atau sebagian, dengan dicetak ulang, difoto kopi, atau cara lainnya tanpa ijin dari penulis.


(3)

(4)

(5)

Sri Rezeqi Puja Lestari (1002113). Hubungan Antara SikapTerhadap Kampanye di Media Massa dengan Partisipasi Politik Pada Mahasiswa di Universitas Pendidikan Indonesia. Departemen Psikologi Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Pendidikan Indonesia, Bandung (2015).

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara sikap terhadap kampanye di media massa dengan partisipasi politik pada mahasiswa di Universitas Pendidikan Indonesia. Metode yang digunakan kuantitatif dengan korelasional. Subjek penelitian adalah mahasiswa aktif jenjang pendidikan S1, berusia 18-23 tahun. Hasil penelitian menunjukan 1) Sikap mahasiswa terhadap kampanye di media massa tergolong kategori negatif, 2) Partisipasi politik mahasiswa berada pada kategori negatif, 3) Terdapat korelasi positif dan signifikan antara sikap terhadap kampanye di media massa dengan partisipasi politik pada mahasiswa di Universitas Pendidikan Indonesia dengan koefisien korelasi 0.297. Penelitian ini memberi saran 1) Partai politik atau kandidat yang melakukan kampanye harus dengan cermat mengkaji faktor paling dominan dari setiap individu atau kelompok, 2) Pemilih harus lebih selektif dalam menerima setiap informasi yang disajikan dalam media massa mengenai isu politik yang sedang berlangsung, 3) Peneliti selanjutnya menjabarkan tentang macam-macam media massa yang digunakan dalam kegiatan kampanye agar penelitian lebih spesifik, kemudian membandingkan sikap terhadap kampanye di media massa dengan partisipasi politik yang terjadi pada perempuan dan laki-laki.

Kata kunci: sikap, kampanye, media massa, sikap terhadap kampanye di media massa, partisipasi politik, mahasiswa


(6)

ABSTRACT

Sri Rezeqi Puja Lestari (1002113). The Correlation between Attitude Towards Political Campaign on Mass Media and Political Participation of Students in Unversitas Pendidikan Indonesia. Department of Psychology Faculty of Education Universitas Pendidikan Indonesia, Bandung. (2015)

The purpose of this research is to examine the correlation between attitude toward political campaign on mass media and political participation of students in Universitas Pendidikan Indonesia. On this study, the researcher use quantitative correlational methods. The subjects of this research are undergraduate students of Universitas Pendidikan Indonesia and in age range 18-23 years old. The results of this research show 1) students attitude toward political campaign on

mass media is in negative category, 2) student’s political participation

is also in negative category, and 3) there are positive and significant correlation between attitude towards political campaign on mass media and political participation of students in Universitas Pendidikan Indonesia with coefficient correlation 0.297. This research suggest 1) political party or candidat who do the campaign should evaluate and study more about dominant factor in individual and groups 2) voter must be more selective towards information in mass media about recent political issue 3) the next researcher describes the various mass media used in the campaign so that more specific, and compare attitude towards political campaign on mass media and political participation on genders.

Keywords: attitude, campaign, mass media, political campaign on mass media, attitude towards political campaign on mass media, political participation, students.


(7)

DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN

PERNYATAAN KATA PENGANTAR

UCAPAN TERIMA KASIH ABSTRAK

ABSTRACT DAFTAR ISI DAFTAR BAGAN DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR DAFTAR LAMPIRAN

BAB I PENDAHULUAN 1

A. Latar Belakang Penelitian 1

B. Rumusan Masalah 4

C. Tujuan Penelitian 5

D. Manfaat Penelitian 5

E. Struktur Organisasi Skripsi 6

BAB II LANDASAN TEORI 7

A. Sikap Terhadap Kampanye di Media Massa 7 1. Definisi Sikap Terhadap Kampanye di Media Massa 7 2. Komponen Sikap Terhadap Kampanye di Media Massa 9 3. Faktor-Faktor Pembentuk Sikap Terhadap Kampanye

di Media Massa

10

B. Partisipasi Politik Mahasiswa 13

1. Pengertian Partisipasi Politik 13 2. Jenis-jenis Partisipasi Politik 14 3. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Partisipasi Politik 16 4. Partisipasi Politik Mahasiswa 18

C. Kerangka Penelitian 18


(8)

BAB III METODE PENELITIAN 22

A. Lokasi dan Subjek Penelitian 22

1. Lokasi Penelitian

2. Subjek dan Populasi Penelitian 3. SampeldanTeknik Sampling

22 22 22

B. Metode Penelitian 23

C. Definisi Operasional 24

1. Variabel X: Sikap Terhadap Kampanye di Media Massa 2. Variabel Y: Partisipasi Politik

24 25

D. Teknik Pengumpulan Data 26

E. Instrumen Penelitian 26

1. Spesifikasi Instrumen 2. Pengisian Kuisioner 3. Penyekoran

26 27 27

F. Analisis Instrumen 28

1. Uji Konten (Expert Judgement) 2. Uji Keterbacaan Instrumen 3. Uji Validitas Item

4. Uji Reliabilitas Instrumen

28 28 29 30

G. Teknik Analisa Data 31

1. Uji Normalitas 2. Uji Korelasi

31 33 H. Prosedur Pelaksanaan Penelitian

1. Tahap Persiapan 2. Tahap Pelaksanaan 3. Tahap Pengolahan Data 4. Tahap Penyelesaian

34 34 35 35 35

BAB IV TEMUAN PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 36

A. Temuan Penelitiandan Pembahasan 36 1. Gambaran Sikap Terhadap Kampanye di Media Massa

2. Gambaran Partisipasi Politik

3. Hubungan Antara Sikap Terhadap Kampanye di Media

37 40 43


(9)

Massa dengan Partisipasi Politik

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI 49

A. Kesimpulan 49

B. Rekomendasi 50

DAFTAR PUSTAKA 52

LAMPIRAN 55


(10)

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Kisi-Kisi Instrumen Sikap Terhadap Kampanye di Media Massa

26

Tabel 3.2 Kisi-Kisi Instrumen Partisipasi PolitikMahasiswa 27

Tabel 3.3 Penyekoran Kuisioner 27

Tabel 3.4 Analisis Instrumen Sikap Terhadap Kampanye di Media Massa 29 Tabel 3.5 Analisis Instrumen Partisipasi Politik Mahasiswa 30 Tabel 3.6 Hasil Uji Reliabilitas Instrumen Sikap Terhadap Kampanye di

Media Massa

31

Tabel 3.7 Hasil Uji Reliabilitas Instrumen Partisipasi Politik 31

Tabel 3.8 Hasil Uji Normalitas 38

Tabel 3.9 Koefisien Korelasi Guilford 33 Tabel 4.1 Perhitungan Statistik Deskriptif Variabel Sikap Terhadap

Kampanye di Media Massa

36

Tabel 4.2 Gambaran Tingkat Sikap Terhadap Kampanye di Media Massa 37 Tabel 4.3 Perhitungan Statistik Deskriptif Variabel Partisipasi Politik

Statistik Deskriptif

40

Tabel 4.4 Gambaran Tingkat Partisipasi Politik 41 Tabel 4.5 Hubungan Antara Sikap Terhadap Kampanye di Media Massa

dengan Partisipasi Politik


(11)

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Kerangka Penelitian 20

Gambar 3.1 Grafik Normalitas Variabel Sikap Terhadap Kampanye di

Media Massa 32

Gambar 3.2 Gambar 4.1 Gambar 4.3

Grafik Normalitas Variabel Partisipasi Politik Grafik Sikap Terhadap Kampanye di Media Massa Grafik Sikap Terhadap Kampanye di Media Massa

33 37 41


(12)

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Data Mentah Uji Coba

1. Data Mentah Uji Coba Sikap Terhadap Kampanye di Media Massa

2. Data Mentah Uji Coba Partisipasi Politik

3. Pengolahan Data Uji Coba Instrumen Sikap Terhadap Kampanye di Media Massa

4. Pengolahan Data Uji Coba Instrumen Partisipasi Polititik Lampiran 2 Data Mentah dan Hasil Uji Coba Instrumen

1. Data Mentah Uji Sikap Terhadap Kampanye di Media Massa

2. Data Mentah Uji Data Partisipasi Politik Lampiran 3 Hasil Analisis Data

1. Statistik Deskriptif Variabel 2. Uji Korelasional Variabel Lampiran 4 Lampiran-Lampiran

1. Kartu Bimbingan Pernyataan Expert Judgement

2. Surat Keputusan Pengangkatan Pembimbing Skripsi 3. Surat Izin Penelitian

4. Lembar Pernyataan Expert Judgement


(13)

BAB I PENDAHULUAN

A.LATAR BELAKANG

Demokrasi merupakan suatu sistem yang mengatur pemerintahan berlandaskan pada semboyan “dari rakyat, oleh rakyat, dan untuk rakyat”. Untuk mewujudkan sistem demokrasi tersebut, suatu Negara biasanya melakukan kegiatan yang disebut dengan Pemilihan Umum. Hal tersebut merupakan salah satu bentuk partisipasi politik yang penting untuk dilaksanakan oleh warga Negara. Dalam hal ini, pemilihan umum dapat berupa pemilihan presiden, pemilihan legislatif, ataupun pemilihan kepala daerah (Asfar, 2006).

Partai politik sebagai organisasi artikulatif yang terdiri dari pelaku-pelaku politik yang aktif dalam masyarakat, yaitu mereka yang memusatkan perhatiannya dalam pengendalian kekuasaan pemerintahan dan yang bersaing untuk memperoleh dukungan rakyat (Dahlan, 1999). Partai politik berfungsi sebagai alat bagi proses pembentukan sikap dan orientasi para anggota masyarakat.

Mahasiwa dalam konteks ini disebut sebagai masyarakat intelektual yang diaharapkan sebagai generasi yang akan mampu menjadi agen perubahan dalam struktur masyarakat (Saidi, 1989). Dalam konteks sosial, mahasiswa dianggap memiliki konsep pemahaman politik yang lebih baik atas dasar pembelajaran pada tingkat perguruan tinggi. Hal tersebutlah yang menjadi pembeda antara mahasiswa dengan masyarakat pada umumnya. Mahasiswa dianggap golongan terdidik yang dapat menyuarakan dan mengungkapkan aspirasi individu, kelompok, dan masyarakat dengan aktif dan provokatif.

Pemahaman akan kondisi tersebut disalurkan melalui keterlibatan dalam berbagai kegiatan. Hal tersebut menunjukkan bahwa mahasiswa tidak saja peduli dengan kegiatan dan kepentingannya dalam menuntut ilmu tetapi juga terhadap masalah sosial politik yang berkembang di masyarakat. Melalui berbagai kegiatan pada organisasi intra/ekstra di Universitas, mahasiswa mandapatkan wadah untuk dapat menyumbangkan pemikirannya dalam


(14)

2

menyelesaikan permasalahan sosial politik yang ada disekitarnya, dengan cara ikut berbuat aktif dengan arah dan tujuan yang pasti dan dapat mengembangkan aktivitas politiknya.

Saidi (1989) menyebutkan mahasiswa pada dasarnya memiliki persepsi politik yang terbentuk dari arus informasi yang dicernanya sehari-hari, melalui proses pertukaran pikiran dengan sesama rekan yang berlangsung secara tidak sengaja dalam kehidupan sehari-hari, realita kehidupan kemasyarakatan yang dapat direkamnya. Ekspresi atau ungkapan, dan persepsi politik yang dimiliki seseorang tergantung dari individu yang bersangkutan. Mereka dapat saja menjadi reluctant, bahkan apatis sekalipun dengan kehidupan politik.

Dalam rangka menarik perhatian masyarakat, khususnya para pemilih tentang isu politik yang sedang terjadi, maka para kandidat politik sebagai calon perwakilan rakyat yang akan dipilih oleh rakyat melakukan suatu kegiatan yang disebut dengan kampanye.

Dalam upaya untuk memberikan penguatan dan pandangan agar mempengaruhi sikap setiap individu terhadap pelaku kampanye, maka suatu organisasi bertumpu pada suatu gerakan komunikasi politik. Para pelaku kampanye mencoba untuk memobilisasi konsensus, dan mencoba meyakinkan setiap individu untuk berpihak kepada para pelaku politik tersebut (Klandermans, 2005).

Dalam sebuah kajian singkat terhadap isu-isu terkini yang dilakukan oleh Sanur (2014) tentang efektivitas kampanye pemilu legislatif 2014 mengungkapkan bahwa kampanye pemilihan legislatif 2014 lebih banyak terjadi di media sosial daripadadalam bentuk rapat umum secara terbuka. Hal tersebut merupakan bukti bahwamasyarakat Indonesia sudah mengalami perubahan. Perubahan bentuk kampanye dari carakonvensional seperti turun ke jalan, pengumpukan massa, berubah menjadicara komunikasi yang lebih intensif di media sosial. Di sisi lain, kampanye dalam media sosial pun dapat menimbulkan fenomena pelanggaran baru, dimana semakin meningkatnya kampanye hitam yang terjadi.

Media tidak hanya sebagai sumber informasi biasa, tetapi juga dalam konteks momentum politik, baik yang terkait dengan politik praktis maupun


(15)

3

yang bersifat wacana, dapat menjadi rujukan informasi. Melalui media, mahasiswa dapat mengetahui gagasan-gagasan politik, partai politik, kandidat pemimpinnya, sampai dinamika yang terjadi di lembaga-lembaga politik.

Hal tersebut akan membuat mahasiswa lebih paham mengapa setiap kandidat kepala Negara hingga tingkat paing bawah, termasuk para calon legislatif selalu menyertakan media massa dalam setiap aktivitas kampanyenya. Melalui media massa, mereka melakukan persuasi lewat pesan-pesan politik yang disampaikan kepada publik.Ini menunjukan bahwa setiap unsur berita dapat membangkitkan kesetaraan penerima pesan untuk mendukung kegiatan politik yang sedang berlangsung yaitu dengan melakukan partisipasi politik.

Sejalan dengan ungkapan Tabroni (2012), bahwa media massa memiliki kontribusi yang signifikan dalam konteks partisipasi politik. Dalam tahap tertentu, media massa dapat menyediakan berbagai pilihan untuk penerima pesan. Sajian dalam media massa beragam sehingga dapat memperkaya rujukan komunikasi. Informasi-informasi politik dapat diikuti dari sajian atau tayangan media massa. Apa yang tidak dapat dilakukan secara interpersonal, media massa dapat melakukannya.

Salah satu penelitian tentang the influence of social networking sites on political attitudes and behavior yang ditulis oleh Zhang, Johnson, Seltzer, & Bichard (2009), dilakukan untuk melihat sejauh mana situs jejaring sosial mempengaruhi sikap politik dan partisipasi demokratis individu. Setelah sebelumnya mengontrol variabel demografis dan peran diskusi politik interpersonal dalam merangsang partisipasi masyarakat. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa ketergantungan pada situs jejaring sosial secara signifikan berhubungan dengan peningkatan partisipasi masyarakat, tetapi tidak pada partisipasi politik secara nyata.

Menurut data statistik dari mediacenter KPU pada tanggal 4 Agustus 2009, dapat dilihat jumlah presentase tingkat partisipasi Pileg Nasional sebesar 70,99%, sedangkan presentase partisipasi Pilpres Nasional sebesar 72,09%. Untuk daerah Jawa Barat khususnya, presentase tingkat partisipasi Pileg sebanyak 73,11%, dan presentase tingkat partisipasi Pilpres sebanyak 76,61%. Hal tersebut dapat menunjukan bahwa dari jumlah pemilih tetap di Jawa Barat


(16)

4

yaitu 29.002.479 orang, jumlah yang tidak memilih 7.797.974 orang dan jumlah suara tidak sah 2.552.901. Angka-angaka tersebut tidak dapat dikategorikan kecil dalam penggunaan hak suara yang kurang tepat. Masih terhitung banyak masyarakat yang tidak memberikan suara saat pemilu dilaksanakan.

Nimmo (2000), mengungkapkan bahwa perspektif pemberi suara yang utama adalah menyangkut citra politik. Persepsi khalayak sebagai citra politik yang khas dalam pemilu merupakan hal yang akan menentukan pilihan para pemilih, dalam hal ini bagaimana seseorang melakukan partisipasi politik. Seseorang melakukan partisipasi politik secara selektif mempersepsi: partai, kandidat, isu, peristiwa dalam kampanye, memberi makna kepada mereka, dan berdasarkan itu menetukan pemeberian suara.Maka, dalam hal ini kompetensi politik individu dapat meningkat dengan bertambahnya pengetahuan dari informasi yang diterima.

Untuk mengetahui bagaimana gambaran umum partisipasi politik yang dilakukan oleh mahasiswa, peneliti ingin melakukan penelitian tentang hubungan antara sikap terhadap kampanye di media massa dengan partisipasi politik pada mahasiswa di Universitas Pendidikan Indonesia.

B.RUMUSAN MASALAH

Berdasarkan fenomena yang dipaparkan pada latar belakang di atas, maka yang menjadi rumusan masalah dalam penelitian ini adalah:

Apakah terdapat hubungan antara sikap terhadap kampanye di media massa dengan partisipasi politik pada mahasiswa di Universitas Pendidikan Indonesia?


(17)

5

C.TUJUAN PENELITIAN

Serangkaian aktivitas penelitian merupakan salah satu cara untuk mencapai target yang sudah ditentukan yaitu berupa tujuan penelitian. Dengan berpijak pada rumusan masalah yang telah disebutkan, maka penelitian ini mempunyai tujuan untuk:

Mengetahui hubungan antara sikap terhadap kampanye di media massa dengan partisipasi politik pada mahasiswa di Universitas Pendidikan Indonesia.

D.MANFAAT PENELITIAN

1. Kegunaan Teoritis

Secara teoritis, penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan ilmiah bagi wahana perkembangan Psikologi, khususnya Psikologi Sosial dan Politik.

2. Kegunaan Praktis

1) Hasil penelitian inidapat diberikan kepada para pelaku politik agar mendapatkan gambaran tentang sikap yang cenderung dimunculkan dan partisipasi politik pada mahasiswa sebagai pemilih. Hal tersebut dapat menjadi acuan dalam melakukan kampanye agar menarik perhatian pemilih, khususnya golongan mahasiswa agar melakukan partisipasi dengan tepat guna.

2) Bagi pemilih, hasil penelitian ini dapat memberikan pemahaman tentang berbagai cara kampanye massa yang dilakukan para pelaku politik. Hal tersebut dapat memberikan gambaran agar para pemilih lebih bijak dalam menggunakan hak suara yang dimilikinya.

3) Bagi peneliti lain, penelitian ini diharapkan dapat menjadi tambahan informasi apabila akan mengadakan penelitian dengan tema yang serupa agar hasilnya semakin berkualitas.

E.Struktur Organisasi Skripsi

Dalam penelitian ini, struktur dan sistematika penulisan skripsi yang digunakan sebagai berikut:


(18)

6

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian B. Rumusan Masalah Penelitian C. Tujuan Penelitian

D. Manfaat Penelitian

E. Struktur Organisasi Skripsi BAB II LANDASAN TEORI

A. Sikap Terhadap Kampanye di Media Massa B. Partisipasi Politik Mahasiswa

C. Kerangka Penelitian D. Hipotesis Penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Lokasi dan Subjek Penelitian

B. Metode Penelitian C. Definisi Operasional D. Teknik Pengumpulan Data E. Instrumen penelitian F. Analisis Instrumen G. Teknik Analisis Data

H. Prosedur Pelaksanaan Penelitian

BAB IV TEMUAN PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Temuan Penelitian dan Pembahasan

B. Keterbatasan Penelitian

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI A. Kesimpulan


(19)

Sri Rezeqi Puja Lestari, 2015

BAB III

METODE PENELITIAN

A.Lokasi dan Subjek Penelitian 1. Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di Universitas Pendidikan Indonesia, yang beralamat di Jalan Setiabudhi No. 229 Bandung, Jawa Barat.

2. Subjek dan Populasi Penelitian

Subjek penelitian ini adalah mahasiswa Universitas Pendidikan Indonesia. Kriteria mahasiswa dalam penelitian ini adalah tercatat sebagai warga Negara Indonesia, berstatus aktif sebagai mahasiswa jenjang pendidikan S1, berusia 18-23 tahun, berjenis kelamin laki-laki atau perempuan.

Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah mahasiswa jenjang pendidikan S1 di Universitas Pendidikan Indonesia yang sudah memiliki hak pilih. Adapun populasi mahasiswa Universitas Pendidikan Indonesia Bandung pada semester genap 2013/2014 sebanyak 22.860 orang.

3. Sampel dan Teknik Sampling

Pemilihan sampel pada penelitian ini dilakukan dengan menggunakan teknik sampel probabilitas yaitu proportionate stratified random sampling. Sampel probabilitas merupakan teknik pengambilan sampel dengan memberikan peluang yang sama pada setiap anggota populasi untuk menjadi sampel penelitian (Noor, 2011). Sedangkan proportionate stratified random sampling merupakan teknik sampling dengan memerhatikan strata (tingkatan) yang ada dalam populasi (Noor, 2011).


(20)

23

Sri Rezeqi Puja Lestari, 2015

Untuk menentukan ukuran sampel menggunakan rumus Slovin (Noor, 2011:158) sebagai berikut:

n = jumlah anggota sampel N = jumlah anggota populasi

e = Error level (tingkat kesalahan) (umumnya digunakan 1%, 5 %, dan 10%, dapat dipilih oleh peneliti)

Maka dengan menggunakan tabel Slovin (Noor, 2011), dengan jumlah populasi 22.468 orang dan tingkat kesalahan 5%, maka diperoleh sampel sebanyak 377 orang. Karena melihat perbedaan jumlah yang dimiliki setiap Fakultas, maka jumlah sampel setiap Fakultas adalah sebagai berikut:

Fakultas Ilmu Pendidikan: 65 orang

Fakultas Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial: 58 orang Fakultas Pendidikan Bahasa dan Seni: 77 orang

Fakultas Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam: 48 orang Fakultas Pendidikan Teknologi dan Kejuruan: 46 orang

Fakultas Pendidikan Olahraga dan Kesehatan: 39 orang Fakultas Pendidikan Ekonomi dan Bisnis: 44 orang.

B.Metode Penelitian

Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif, yang menggunakan perhitungan statistik dalam melakukan pencatatan dan saat menganalisa hasil penelitian (Arikunto, 2006). Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif korelasi. Penelitian ini bertujuan untuk mencari hubungan dua variabel atau lebih yang dilakukan dengan cara menghitung korelasi antar variabel, sehingga diperoleh arah dan kuatnya hubungan antar dua variabel atau lebih yang diteliti (Sugiyono, 2011). Dua variabel dalam penelitian ini adalan sikap terhadap kampanye di media massa dan partisipasi politik.

n = N 1 + (N x e2)


(21)

24

Sri Rezeqi Puja Lestari, 2015 C.Definisi Operasional

1. Variabel X; Sikap Terhadap Kampanye di Media Massa

Sikap terhadap kampanye di media massa dalam penelitian ini merupakan potensi reaksi yang diberikan individu baik bersifat positif ataupun negatif terhadap pesan persuasi dalam kampanye kandidat politik yang dilakukan melalui media massa. Media yang dimaksud dalam penelitian ini adalah seluruh media massa yang ada, tidak dibatasi pada media elektronik, media cetak, dan sebagainya. Sikap terhadap kampanye di media massa dapat tergambarkan oleh derajat skor kuisioner berdasarkan komponen - komponen yang dikemukakan oleh Azwar (2009) yaitu:

a. Komponen kognitif

Dimensi ini berkaitan dengan pengolahan pikiran dan pengalaman mahasiswa terhadap kegiatan kampanye yang dilakukan para kandidat sebagai usaha untuk menjangkau dan mempengaruhi mahasiswa tersebut. b. Komponen afektif

Dimensi ini berkaitan dengan perasaan dan pertimbangan mahasiswa terhadap kegiatan kampanye yang dilakukan para kandidat sebagai usaha untuk menjangkau dan mempengaruhi mahasiswa tersebut.

c. Komponen konatif

Dimensi ini berkaitan dengan sikap yang merujuk pada sebuah perilaku yang dimunculkan mahasiswa terhadap kegiatan kampanye yang dilakukan para kandidat sebagai usaha untuk menjangkau dan mempengaruhi mahasiswa tersebut.

Secara operasional, variabel sikap terhadap kampanye di media massa adalah jumlah skor yang diperoleh dari penjumlahan pasangan item pada dimensi sikap yaitu komponen kognitif, komponen afektif, dan komponen konatif. Semakin tinggi skor keseluruhan yang diperoleh, maka semakin positif sikap mahasiswa terhadap kampanye di media massa. Semakin rendah skor keseluruhan yang diperoleh, maka semakin negatif pula sikap mahasiswa terhadap kampanye di media massa.


(22)

25

Sri Rezeqi Puja Lestari, 2015

2. Vaiabel Y; Partipasi Politik

Partisipasi politik merupakan keterlibatan mahasiswa sebagai warga Negara pada suatu kegiatan politik yang dilaksanakan dalam Pemilihan Umum dengan tujuan mempengaruhi kebijakan publik. Hal tersebut dapat tergambarkan oleh derajat skor kuisioner berdasarkan pengklasifikasian yang dikemukakan oleh Milbrath (1997) yaitu:

a. Bertindak sebagai gladiator

Dimensi ini berkaitan dengan mahasiswa yang terlibat secara aktif dalam kegiatan politik seperti menjadi aktivis dalam sebuah partai, menjadi bagian dari kegiatan kampanye, dan menjadi aktivis masyarakat.

b. Berperan sebagai spektator (penonton)

Dimensi ini berkaitan dengan mahasiswa yang pernah mengikuti pemilihan umum dan hanya menjadi pengamat dalam kejadian politik yang sedang berlangsung.

c. Apatis

Dimensi ini berkaitan dengan mahasiswa yang tidak berpartisipasi dan menghindari berbagai proses politik yang sedang berlangsung.

Secara operasional, variabel partisipasi politik mahasiswa adalah jumlah skor yang diperoleh dari penjumlahan pasangan item pada dimensi bertindak sebagai gladiator, berperan sebagai spektator (penonton), dan apatis. Semakin tinggi skor keseluruhan partisipasi politik yang diperoleh, maka semakin tinggi tingkat partisipasi politik mahasiswa. Semakin rendah skor keseluruhan partisipasi politik yang diperoleh, maka semakin rendah pula tingkat partisipasi politik mahasiswa.

D.Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah berupa lembar kuisioner. Kuisioner merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pernyataan atau pertanyaan tertulis untuk dijawab oleh responden. Menurut Sugiyono (2013), dengan jangkauan


(23)

26

Sri Rezeqi Puja Lestari, 2015

responden yang cukup banyak, maka alat pengumpul data yang cocok dihgunakan adalah kuisioner. Kuisioner yang akan diberikan kepada responden dalam bentuk skala Likert dengan lima pilihan jawaban, yaitu Sangat Setuju, Sejutu, Ragu-Ragu, Tidak Setuju, dan Sangat Tidak Setuju.

E.Instrumen Penelitian 1. Spesifikasi Instrumen

Penelitian ini menggunakan instrumen sikap terhadap kampanye di media massa yang dikembangkan oleh peneliti dengan menurunkan langsung tiga komponen sikap dari Azwar (2009). Adapun kisi-kisi instrumen dapat dilihat pada table berikut:

Tabel 3.1 Kisi-Kisi Instrumen Sikap Terhadap Kampanye di Media Massa

No. Dimensi

Item

Favourable Unfavourable

1. Kognitif 1, 2, 6, 7 3, 4, 5

2. Afektif 8, 9 ,11 10, 12

3. Konatif 14 13, 15

Selain itu, penelitian ini menggunakan instrumen partisipasi politik mahasiswa yang dikembangkan oleh peneliti dengan menurunkan langsung pengklasifikasian partisipasi politik dari Milbrath (1997). Adapun kisi-kisi instrumen dapat dilihat pada table berikut:


(24)

27

Sri Rezeqi Puja Lestari, 2015

Tabel 3.2 Kisi-Kisi Instrumen Partisipasi Politik Mahasiswa

No. Dimensi

Item

Favourable Unfavourable

1. Gladiator 1, 4, 5, 6, 9 2, 3, 7, 8, 10, 11

2. Spektator 14, 15 12, 13, 16, 17

3. Apatis 18, 19, 20, 21, 22, 23

2. Pengisian Kuisioner

Responden menggisi kuisioner dengan cara memilih salah satu dari lima alternatif jawaban yang tersedia, sesuai dengan keadaan yang dirasakan oleh responden pada setiap item pernyataan. Penentuan jawaban dilakukan dengan memberi tanda ceklis () pada kolom pilihan jawaban yang telah disediakan, sesuai dengan pilihan jawaban yang diinginkan responden. Pilihan jawaban terdiri sari lima kategori yaitu Sangat Setuju (SS), Setuju (S), Ragu-ragu (R), Tidak Setuju (TS), atau Sangat Tidak Setuju (STS).

3. Penyekoran

Penyekoran dilakukan dengan tahapan sebagai berikut:

1) Setiap item pernyataan dalam kuisioner disertai lima alternatif jawaban yang harus dipilih oleh responden. Jawaban dari setiap pernyataan tersebut diberi nilai dengan angka sebagai berikut:

Tabel 3.3 Penyekoran Kuisioner

Pilihan Jawaban

Nilai Pernyataan

Favorable Unfavorable

Sangat Setuju 5 1

Setuju 4 2

Ragu-ragu 3 3


(25)

28

Sri Rezeqi Puja Lestari, 2015

Sangat Tidak Setuju 1 5

2) Menjumlahkan seluruh skor yang diperoleh setiap responden pada instrument sikap terhadap kampanye massa ini.

3) Mengelompokan hasil data yang diperoleh menjadi dua level. Dalam penelitian ini, hasil data akan dikelompokan menjadi dua level, yaitu positif dan negatif untuk variabel sikap terhadap kampanye di media massa, tinggi dan rendah untuk variabel partisipasi politik. Rumus dua level, yaitu:

Tinggi : T > 50

Rendah : T ≤ 50

(Ihsan, 2013)

F. Analisis Instrumen

1. Uji Konten (Expert Judgement)

Uji validitas isi merupakan validitas instrumen terhadap isi instrumen yang dilakukan melalui analisis rasional atau melalui professional judgement

untuk memeriksakan masing-masing item telah sesuai dengan dimensi dan indikator yang hendak diungkapkan (Azwar, 2011)

Sebelum instrumen ini digunakan, dilakukan uji konten terlebih dahulu terhadap instrumen sikap terhadap kampanye di media massa dan instrumen partisipasi politik. Uji konten dilakukan melalui expert judgement oleh dua dosen Psikologi, yaitu Helli Ihsan, S.Ag., M.Si. dan Muhammad Zein Permana, M.Si.

Berdasarkan hasil penilaian professional judgement, item-item dari kedua instumen tersebut perlu diperbaiki baik secara kontekstual maupun ketepatan isi sebelum akhirnya relevan dan dapat digunakan untuk try out.

2. Uji Keterbacaan Instrumen

Untuk menguji kelayakan alat ukur, perlu dilakukan uji keterbacaan instrumen. Uji keterbacaan tersebut dilaksanakan sebelum uji validitas dan reliabilitas dilakukan untuk mengetahui efektivitas dari kalimat dalam


(26)

29

Sri Rezeqi Puja Lestari, 2015

pernyataan yang dipakai dalam kuisioner. Hal ini mejadi penting untuk dilakukan agar tidak terjadi kesalahan persepsi antara maksud yang ingin dinilai oleh peneliti dengan persepsi responden terhadap pernyataan setiap item dalam kuisioner. Oleh karena itu, peneliti melakukan uji keterbacaan pada beberapa rekan mahasiswa di Departemen Psikologi UPI.

3. Uji Validitas Item

Suatu instrumen pengukuran dikatakan valid jika instrumen dapat mengukur sesuatu dengan tepat apa yang hendak diukur (Muhidin & Abdurahman, 2009). Untuk mendapatkan item yang dapat mengukur variabel yang diteliti, maka dilakukan analisis item. Analisis item dilakukan dengan mengkorelasikan skor item dengan skor total instrumen yang diambil dari data hasil try out. Item yang akan dipilih untuk penelitian sebenarnya adalah item final yang memiliki korelasi item total sama dengan atau lebih besar dari 0,30 (Ihsan, 2013). Namun, jika sebuah item tidak mencapai 0,30 dan jika tetap dihapus akan ada indikator yang terbuang, maka kriterianya dapat diturunkan menjadi 0,20 (Ihsan, 2013).

Berdasarkan analisis item yang telah dilakukan terhadap 20 item instrumen sikap terhadap kampanye di media massa dengan 150 responden dan menggunakan software SPSS versi 16.0, kemudian diperoleh hasil 15 item yang valid. Berikut rincian item tersebut:

Tabel 3.4 Analisis Instrumen Sikap Terhadap Kampanye di Media Massa

No. Dimensi

Item

Layak Tidak Layak

1. Kognitif 1, 3, 4, 5, 6, 7, 8 2

2. Afektif 9, 11, 12, 13, 14 10


(27)

30

Sri Rezeqi Puja Lestari, 2015

Sedangkan berdasarkan analisis item yang telah dilakukan terhadap 30 item instrumen sikap terhadap kampanye di media massa dengan 150 responden dan menggunakan software SPSS versi 16.0, kemudian diperoleh hasil 23 item yang valid. Berikut rincian item tersebut:

Tabel 3.5 Analisis Instrumen Partisipasi Politik Mahasiswa

No. Dimensi

Item

Layak Tidak Layak

1. Gladiator 1, 2, 3, 4 ,5 , 6, 7, 8, 9,

13, 14

10, 11, 12

2. Spektator 16, 18, 19, 20, 21, 22 15, 17

3. Apatis 25, 26, 27, 28, 29, 30 23, 24

Selanjutnya, item yang layak digunakan untuk instrumen penelitian yang sesunguhnya. Item yang tidak layak dihapus dan tidak digunakan kembali dalam instrumen penelitian, karena tidak dapat mengukur hal yang akan diukur.

4. Uji Reliabilitas Instrumen

Reliabilitas merupakan indeks yang menunjukan sejauh mana suatu alat ukur dapat diandalkan (Noor, 2011:130). Uji reliabilitas dilakukan untuk menilai kestabilan ukuran dan konsistensi responden dalam menjawab kuisioner. Uji reliabilitas ini menggunakan metode koefisien Alpha Cronbach,

yaitu untuk mengetahui seberapa baik item dalam suatu kumpulan secara positif berkorelasi satu sama lain (Noor, 2011:165).

Berdasarkan hasil perhitungan uji reliabilitas yang telah dilakukan terhadap instrumen sikap terhadap kampanye di media massa dan partisipasi politik, dengan menggunakan bantuan software SPSS versi 16.0, diperoleh koefisien reliabilitas 0.809 untuk instrumen sikap terhadap kampanye di media


(28)

31

Sri Rezeqi Puja Lestari, 2015

massa dan 0.906 untuk instrumen partisipasi politik. Hal tersebut memberi arti bahwa instrumen sangat reliabel.

Tabel 3.6 Hasil Uji Reliabilitas Instrumen Sikap Terhadap Kampanye di Media Massa

Reliability Statistics

Cronbach's Alpha

N of Items

.809 15

Tabel 3.7 Hasil Uji Reliabilitas Instrumen Partisipasi Politik

Reliability Statistics

Cronbach's Alpha

N of Items

.906 23

G.Teknik Analisis Data 1. Uji Normalitas

Uji normalitas dilakukan untuk mengetahui apakah data yang diambil berasal dari populasi yang berdistribusi normal atau tidak (Noor, 2011:174). Data yang baik adalah yang termasuk distribusi normal atau mendekati normal. Untuk mengetahui apakah data yang diperoleh pada penelitian ini apakan berdistribusi normal atau tidak, dan untuk menentukan teknik analisis data yang akan digunakan, maka peneliti melakukan uji normalitas dengan menggunakan one sample Kolmogorov-Smirnov. Hasil dari uji nornalitas tersebut dapat dilihat pada tabel berikut ini.


(29)

32

Sri Rezeqi Puja Lestari, 2015

Tabel 3.8 Hasil Uji Normalitas One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Sikap Terhadap Kampanye di Media

Massa

Partisipasi Politik

N 377 377

Normal Parametersa,b Mean 46.1273 66.2149

Std. Deviation

8.17721 9.88438 Most Extreme

Differences

Absolute .055 .060

Positive .039 .060

Negative -.055 -.060

Kolmogorov-Smirnov Z 1.072 1.162

Asymp. Sig. (2-tailed) .201 .134

a. Test distribution is Normal. b. Calculated from data.

Berdasarkan hasil uji normalitas pada tabel 3.8, diketahui bahwa data yang diperoleh dari instrumen sikap terhadap kampanye di media massa memiliki signifikansi sebesar 0.201 dan data yang diperoleh dari instrumen partisipasi politik memiliki signifikansi sebesar 0.134. Kedua data tersebut berdistribusi normal karena memiliki nilai signifikansi > 0.05. Uji normalitas data sikap terhadap kampanye di media massa dengan partisipasi politik dapat dilihat pada grafik berikut ini:

Gambar 3.1 Grafik Normalitas Variabel Sikap Terhadap Kampanye di Media Massa


(30)

33

Sri Rezeqi Puja Lestari, 2015

Gambar 3.2 Grafik Normalitas Variabel Partisipasi Politik

2. Uji Korelasi

Uji korelasi merupakan suatu analisi untuk mengetahui tingkat keeratan hubungan antara dua variabel (Noor, 2011:179). Tingkat hubungan ini dapat dibagi menjadi tiga kriteria, yaitu mempunyai hubungan positif, mempunyai hubungan negatif, dan tidak mempunyai hubungan. Hubungan variabel X dan Y dikatakan positif apabila kenaikan atau penurunan X pada umumnya diikuti oleh kenaikan atau penurunan Y. Ukuran yang dipakai mengetahui kuat tidaknya hubungan antara variabel X dan Y disebut koefisien korelasi (r). Untuk mengetahui seberapa erat hubungan antara kedua variabel tersebut, maka hasil dari koefisien korelasi yang didapat dapat dinterpretasikan melalui tabel berikut.

Tabel 3.9 Koefisien Korelasi Guilford Interval Koefisien Tingkat Hubungan

0.000 – 0.199 Sangat Rendah 0.200 – 0.399 Rendah 0.400 – 0.599 Sedang 0.600 – 0.799 Kuat 0.800 – 1.000 Sangat Kuat


(31)

34

Sri Rezeqi Puja Lestari, 2015

Setelah dilakukan uji korelasi, selanjutnya dilakukan pula uji koefisien determinasi yang bertujuan untuk mengetahui besarnya kontribusi variabel sikap terhadap kampanye di media massa terhadap partisipasi politik. Koefisien determinasi menggunakan rumus sebagai berikut:

KD = x 100% Keterangan :

KD = Koefisien Determinasi r = Koefisien Korelasi H.Prosedur Pelaksanaan Penelitian

1. Tahap Persiapan

Dalam penelitian ini, beberapa tahap persiapan yang dilakukan, yaitu: a. Menentukan masalah yang akan diteliti

Peneliti menentukan masalah yang akan diteliti melalui fenomena yang ditemukan oleh peneliti.

b. Melakukan studi literatur

Studi literatur dilakukan untuk mencari dan memahami teori yang akan digunakan dalam penelitian ini.

c. Penyusunan proposal penelitian

Penyususnan proposal penelitian dilakukan pada saat Mata Kuliah Seminar Psikologi Sosial dan di akhir perkuliahan peneliti mengikuti Sidang Seminar Proposal.

d. Mengajukan proposal penelitian pada Dewan Skripsi

Setelah melaksanakan sidang proposal dan merevis beberapa bagian proposal, peneliti mengajukan proposal kepada Dewan Skripsi dan Dosen Pembimbing, kemudian disetujui dan dibuatkan Surat Keputusan.

e. Penyusunan instrumen

Menyusun instrumen penelitian sesuai dengan teori yang dijadikan landasan penelitian.


(32)

35

Sri Rezeqi Puja Lestari, 2015 f. Uji coba Instrumen

Melakukan uji coba instrumen kepada 150 responden yang sesuai dengan kriteria subjek penelitian.

2. Tahap Pelaksanaan

Penelitian ini dilaksanakan dengan cara menyebarkan kuesioner setelah melalui uji coba instrumen. Kuesioner yang disebarkan secara langsung kepada subjek di Universitas Pendidikan Indonesia.

3. Tahap Pengolahan Data a. Verifikasi Data

Verifikasi data dilakukan untuk mengecek jumlah jawaban kuesioner yang terkumpul dan mengecek identitas responden, agar dapat dipilih responden yang memenuhi kriteria dan tidak memenuhi kriteria.

b. Input dan Skoring Data

Input data adalah memasukan data yang berupa jawaban responden terhadap suatu pernyataan, sedangkan skoring data, yaitu memberikan bobot nilai pada jawaban responden.

c. Pengolahan Data secara Statistik

Data yang diolah secara statistik merupakan hasil dari skoring yang telah dilakukan. Data tersebut di kategorikan, diuji validitas dan reliabilitas, dikorelasikan, dan diuji hipoteisnya. Pengolahan data tersebut dilakukan dengan menggunakan software SPSS versi 16.0 dan Microsoft Excel 2007. 4. Tahap Penyelesian

a. Menampilkan data hasil penelitian.

b. Mendeskripsikan dan menginterpretasi data yang telah diolah.

c. Membahas hasil dan analisis penelitian berdasarkan teori yang digunakan. d. Membuat kesimpulan, dan rekomendasi berdasarkan hasil penelitian.

e. Menyusun laporan hasil penelitian dan dipresentasikan sesuai dengan ketentuan yang berlaku.


(33)

36


(34)

Sri Rezeqi Puja Lestari, 2015

HUBUNGAN ANTARA SIKAP TERHADAP KAMPANYE DI MEDIA MASSA DENGAN PARTISIPASI BAB V

KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

A. Kesimpulan

Berdasarkan penelitian mengenai hubungan antara sikap terhadap kampanye di media massa dengan partisipasi politik pada mahasiswa di Universitas Pendidikan Indonesia dengan metode penelitian korelasional pada 377 orang mahasiswa sebagai sampel, maka diperoleh kesimpulan sebagai berikut.

1. Gambaran sikap terhadap kampanye di media massa pada mahasiswa di Universitas Pendidikan Indonesia tergolong pada sikap yang bersifat negatif. Hal tersebut menunjukkan bahwa sebagian besar mahasiswa memiliki kecenderungan memberi respon negatif terhadap kampanye di media massa yang dilakukan oleh para kandidat politik.

2. Gambaran partisipasi politik mahasiswa di Universitas Pendidikan Indonesia tergolong rendah. Hal tersebut menunjukkan bahwa sebagian besar mahasiswa memiliki kecenderungan untuk tidak melibatkan diri pada kegiatan politik yang sedang berlangsung, dalam hal ini pemberian suara dalam pemilu yang dilakukan oleh mahasiswa tergolong rendah. 3. Terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara sikap terhadap

kampanye di media massa dengan partisipasi politik mahasiswa di Universitas Pendidikan Indonesia dengan tingkat korelasi rendah.

Hubungan antara sikap terhadap kampanye di media massa dengan partisipasi politik pada mahasiswa di Universitas Pendidikan Indonesia tidak besar dan tidak saling memberi kontribusi yang efektif. Hal itu dapat disebabkan adanya variabel lain yang memberi pengaruh pada sikap terhadap kampanye di media massa dan partisipasi politik mahasiswa.


(35)

50

Sri Rezeqi Puja Lestari, 2015

HUBUNGAN ANTARA SIKAP TERHADAP KAMPANYE DI MEDIA MASSA DENGAN PARTISIPASI POLITIK PADA MAHASISWA DI UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

B. Rekomendasi

Rekomendasi ditujukan kepada para pelaku politik dan pemilih secara umum, juga untuk penelitian selanjutnya. Rekomendasi untuk masing-masing pihak dipaparkan sebagai berikut.

1. Bagi Pelaku Politik

Hasil penelitian menunjukkan bahwa sikap terhadap kampanye di media massa dapat menjadi salah satu faktor pembentuk partisipasi politik. Para pemilih akan melakukan partisipasi politik, dalam hal ini memberikan suaranya pada partai atau kandidat yang sesuai dengan persepsi pemberi suara terhadap isu dan program politik, yang dikembangkan dalam kampanye politik pemilihan umum. Oleh karena itu, partai politik atau kandidat yang melakukan kampanye harus dengan cermat mengkaji faktor paling dominan bagi setiap individu atau kelompok. Memahami calon pemberi suara ketika melakukan komunikasi politik.

2. Bagi Pemilih

Hasil penelitian menunjukan bahwa partisipasi poltik seseorang mendapat pengaruh dari sikap individu itu terhadap kampanye di media massa. Adanya fungsi sosial dan fungsi ekonomi pada media, maka media massa bukanlah suatu entitas yang pasif, yang hanya mendistribusikan pesan, tetapi aktif, selektif, dan kritis. Hal itu terjadi karena media massa sebagai suatu institusi memiliki kepentingan sendiri dan bahkan memiliki pemikiran dan idealisme sendiri secara independen. Oleh karena itu, pemilih harus lebih selektif dalam menerima setiap informasi yang disajikan dalam media massa mengenai isu politik yang sedang berlangsung.

3. Bagi Penelitian Selanjutnya

a. Menjabarkan tentang macam-macam media massa yang digunakan dalam kegiatan kampanye agar penelitian lebih spesifik.


(36)

51

Sri Rezeqi Puja Lestari, 2015

HUBUNGAN ANTARA SIKAP TERHADAP KAMPANYE DI MEDIA MASSA DENGAN PARTISIPASI POLITIK PADA MAHASISWA DI UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

b. Dalam penelitian ini, sampel yang digunakan berjenis kelamin laki-laki dan perempuan, namun tidak dilakukan perbandingan mengenai perilaku politik terhadap setiap jenis kelamin. Peneliti selanjutnya bisa mengambil sampel baik perempuan maupun laki-laki dengan menggunakan metode yang lebih lengkap dan tepat untuk mengetahui perbandingan sikap terhadap kampanye di media massa dengan partisipasi politik yang terjadi diantara perbedaan jenis kelamin tersebut.


(37)

DAFTAR PUSTAKA

Arifin, A. 2011. Komunikasi Politik: Filsafat, Paradigma, Teori. Tujuan, Strategi, dan Komunikasi Politik Indonesia. Yogyakarta: Graha Ilmu

Arikunto, S. 2006. Prosedur penelitian: Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: Rineka Cipta.

Asfar, M. 2006. Mendesain Managemen Pilkada. Surabaya: Pustaka Eureka.

Azwar, S. 2009. Sikap Manusia (Teori dan Pengukurannya) Edisi Kedua. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Azwar, S. 2010. Reliabilitas dan Validitas. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Bawono, M. 2008. Persepsi dan Perilaku Pemilih Terhadap Partisipasi Politik dalam Pemilihan umum Legislatif 2004 di Kabupaten Nganjuk. Tesis. Surakarta: Universitas Sebelas Maret.

Baron, R.A. dan Byrne, D. 2004. Psikologi Sosial Jilid 1. Jakarta: Erlangga.

Bergner, C. R., Chaffe, S. H. 1987. Hand Book of Communication Science. California: Sage Publication, Newbury Park.

Budiardjo, M. 1996. Demokrasi di Indonesia: Demokrasi parlementer dan Demokrasi Pancasila. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.

Carolina. 2005. Political Participation in United State. Washington DC: Congressional Quaterly Inc.

Conway, M. M. 2000. Political Participation In The United State. USA: Congressional Quaterly Inc.

Data Statistik Partisipasi Masyarakat dalam Pemilu Legislatif Tahun 2009. Tersedia di http://kpu.jabarprov.go.id/index.php/subMenu/786 Diterima [30 Januari 2014]

Deaux, K. dan Wrightsman, L.S. 1988. Social Psychology. Ohio: Wadsworth, Inc. Efriza, Dkk. 2006. Mengenal Teori-teori Politik. Bandung: Nuansa.

Gama, B. dan Widarwati, N. T. 2008. Hubungan Antara Kampanye Kandidat Kepala daerah dan Perilaku Pemilih Partisipasi Politik Wanita. Jurnal Ilmiah. Sukoharjo: Universitas Kristen Petra.


(38)

53

Gerungan, W. A. 2010. Psikologi Sosial. Bandung : Refika Aditama.

Hikmat, M. 2011. Komunikasi Politik: Teori dan Praktik. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Huntington, S. P., & Nelson, J. M. 1990. Partisipasi Politik Di Negara Berkembang. Jakarta: Rineka Cipta.

Ihsan, H. 2013. Metode Skala Psikologi. Bandung.

Iyengar, S., & Simon, A. F. 2000. New Perspectives And Evidence On Political

Communication And Campaign Effects. [Online] Tersedia di

http://pcl.stanford.edu/common/docs/research/iyengar/2000/newperspectives .pdf Diterima [30 Januari 2014]

Klandermans, B. 2005. Protes dalam Kajian Psikologi Sosial. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Milbrath, L., & Goel, M. L. 1997. Political Participation. Chicago: Rand McNally College Publishing Co.

Nimmo, D. 1970. The Political Persuader. New York: Prentice-Hall, Engliwood Cliffs.

Nimmo, D. 2000. Komunikasi Politik (Komunikator, Pesan, dan Media). Bandung: Remadja Posdakarya.

Nimmo, D. 2011. Komunikasi Politik (Komunikator, Pesan, dan Media). Jalaluddin Rakhmat (penyunting). Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.

Noor, J. 2011. Metode Penelitian. Jakarta : Kencana Prenada Media Grup.

Rush, M., & Althoff, P. 2001. Pengantar Sosiologi Politik. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.

Saidi, R. 1989. Mahasiswa dan Lingkaran Politik, Jakarta: lembaga Pers Mahasiswa Mapussy Indonesia.

Sanur. 2014. Efektivitas Kampanye Pemilu Legislatif 2014. [online] berkas.dpr.go.id Pusat Pengkajian Pengolahan Data dan Informasi (P3DI)

Sarwono, S. W., Meinarno, E. A. 2009. Psikologi Sosial. Jakarta: Salemba Humanika.

Sherif, M., & Hovland, C. I. 1980. Social judgment: Assimilation and contrast effects in communication and attitude change. Westport, CT: Greenwood Press.


(39)

54

Sugiyono. 2013. Metode Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta.

Surbakti. 1992. Memahami Politik Indonesia. Jakarta: PT. Gramedia Widiasarana Indonesia

Tabroni, R.2006.Komunikasi Politik Pada Era Multimedia. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Tosi, H. L., Rizzo, J. R., & Carroll, S. J. 1990 . Managing Organizational Behavior (Second Edition). New York: Harper Collins Publisher.

Venus, A. 2004. Manajemen Kampanye. Bandung: Simbiosa Rekatana Media.

Zhang, W., Johnson, T. J., Seltzer, T., & Bichard, S. L. 2009. The Influence of Social Networking Sites on Political Attitudes and Behavior. [Online] Tersedia di http://blaz.lasi.cc/TheRevolutionWillBeNetworked.pdf Diterima [30 Januari 2014]

Zuniga, H. G. D., Veenstra, A., Vraga, E., & Shah, D. 2010. Digital Democracy: Reimagining Pathways to Political Participation. [Online] Tersedia di https://webspace.utexas.edu Diterima [30 Januari 2014]


(1)

Sri Rezeqi Puja Lestari, 2015

HUBUNGAN ANTARA SIKAP TERHADAP KAMPANYE DI MEDIA MASSA DENGAN PARTISIPASI POLITIK PADA MAHASISWA DI UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB V

KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

A. Kesimpulan

Berdasarkan penelitian mengenai hubungan antara sikap terhadap kampanye di media massa dengan partisipasi politik pada mahasiswa di Universitas Pendidikan Indonesia dengan metode penelitian korelasional pada 377 orang mahasiswa sebagai sampel, maka diperoleh kesimpulan sebagai berikut.

1. Gambaran sikap terhadap kampanye di media massa pada mahasiswa di Universitas Pendidikan Indonesia tergolong pada sikap yang bersifat negatif. Hal tersebut menunjukkan bahwa sebagian besar mahasiswa memiliki kecenderungan memberi respon negatif terhadap kampanye di media massa yang dilakukan oleh para kandidat politik.

2. Gambaran partisipasi politik mahasiswa di Universitas Pendidikan Indonesia tergolong rendah. Hal tersebut menunjukkan bahwa sebagian besar mahasiswa memiliki kecenderungan untuk tidak melibatkan diri pada kegiatan politik yang sedang berlangsung, dalam hal ini pemberian suara dalam pemilu yang dilakukan oleh mahasiswa tergolong rendah. 3. Terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara sikap terhadap

kampanye di media massa dengan partisipasi politik mahasiswa di Universitas Pendidikan Indonesia dengan tingkat korelasi rendah.

Hubungan antara sikap terhadap kampanye di media massa dengan partisipasi politik pada mahasiswa di Universitas Pendidikan Indonesia tidak besar dan tidak saling memberi kontribusi yang efektif. Hal itu dapat disebabkan adanya variabel lain yang memberi pengaruh pada sikap terhadap kampanye di media massa dan partisipasi politik mahasiswa.


(2)

Sri Rezeqi Puja Lestari, 2015

HUBUNGAN ANTARA SIKAP TERHADAP KAMPANYE DI MEDIA MASSA DENGAN PARTISIPASI POLITIK PADA MAHASISWA DI UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

B. Rekomendasi

Rekomendasi ditujukan kepada para pelaku politik dan pemilih secara umum, juga untuk penelitian selanjutnya. Rekomendasi untuk masing-masing pihak dipaparkan sebagai berikut.

1. Bagi Pelaku Politik

Hasil penelitian menunjukkan bahwa sikap terhadap kampanye di media massa dapat menjadi salah satu faktor pembentuk partisipasi politik. Para pemilih akan melakukan partisipasi politik, dalam hal ini memberikan suaranya pada partai atau kandidat yang sesuai dengan persepsi pemberi suara terhadap isu dan program politik, yang dikembangkan dalam kampanye politik pemilihan umum. Oleh karena itu, partai politik atau kandidat yang melakukan kampanye harus dengan cermat mengkaji faktor paling dominan bagi setiap individu atau kelompok. Memahami calon pemberi suara ketika melakukan komunikasi politik.

2. Bagi Pemilih

Hasil penelitian menunjukan bahwa partisipasi poltik seseorang mendapat pengaruh dari sikap individu itu terhadap kampanye di media massa. Adanya fungsi sosial dan fungsi ekonomi pada media, maka media massa bukanlah suatu entitas yang pasif, yang hanya mendistribusikan pesan, tetapi aktif, selektif, dan kritis. Hal itu terjadi karena media massa sebagai suatu institusi memiliki kepentingan sendiri dan bahkan memiliki pemikiran dan idealisme sendiri secara independen. Oleh karena itu, pemilih harus lebih selektif dalam menerima setiap informasi yang disajikan dalam media massa mengenai isu politik yang sedang berlangsung.

3. Bagi Penelitian Selanjutnya

a. Menjabarkan tentang macam-macam media massa yang digunakan dalam


(3)

51

Sri Rezeqi Puja Lestari, 2015

HUBUNGAN ANTARA SIKAP TERHADAP KAMPANYE DI MEDIA MASSA DENGAN PARTISIPASI POLITIK PADA MAHASISWA DI UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

b. Dalam penelitian ini, sampel yang digunakan berjenis kelamin laki-laki dan perempuan, namun tidak dilakukan perbandingan mengenai perilaku politik terhadap setiap jenis kelamin. Peneliti selanjutnya bisa mengambil sampel baik perempuan maupun laki-laki dengan menggunakan metode yang lebih lengkap dan tepat untuk mengetahui perbandingan sikap terhadap kampanye di media massa dengan partisipasi politik yang terjadi diantara perbedaan jenis kelamin tersebut.


(4)

Sri Rezeqi Puja Lestari, 2015

HUBUNGAN ANTARA SIKAP TERHADAP KAMPANYE DI MEDIA MASSA DENGAN PARTISIPASI POLITIK PADA MAHASISWA DI UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR PUSTAKA

Arifin, A. 2011. Komunikasi Politik: Filsafat, Paradigma, Teori. Tujuan, Strategi, dan Komunikasi Politik Indonesia. Yogyakarta: Graha Ilmu

Arikunto, S. 2006. Prosedur penelitian: Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: Rineka Cipta.

Asfar, M. 2006. Mendesain Managemen Pilkada. Surabaya: Pustaka Eureka.

Azwar, S. 2009. Sikap Manusia (Teori dan Pengukurannya) Edisi Kedua.

Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Azwar, S. 2010. Reliabilitas dan Validitas. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Bawono, M. 2008. Persepsi dan Perilaku Pemilih Terhadap Partisipasi Politik dalam Pemilihan umum Legislatif 2004 di Kabupaten Nganjuk. Tesis. Surakarta: Universitas Sebelas Maret.

Baron, R.A. dan Byrne, D. 2004. Psikologi Sosial Jilid 1. Jakarta: Erlangga.

Bergner, C. R., Chaffe, S. H. 1987. Hand Book of Communication Science. California: Sage Publication, Newbury Park.

Budiardjo, M. 1996. Demokrasi di Indonesia: Demokrasi parlementer dan

Demokrasi Pancasila. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.

Carolina. 2005. Political Participation in United State. Washington DC:

Congressional Quaterly Inc.

Conway, M. M. 2000. Political Participation In The United State. USA:

Congressional Quaterly Inc.

Data Statistik Partisipasi Masyarakat dalam Pemilu Legislatif Tahun 2009. Tersedia di http://kpu.jabarprov.go.id/index.php/subMenu/786 Diterima [30 Januari 2014]

Deaux, K. dan Wrightsman, L.S. 1988. Social Psychology. Ohio: Wadsworth, Inc. Efriza, Dkk. 2006. Mengenal Teori-teori Politik. Bandung: Nuansa.

Gama, B. dan Widarwati, N. T. 2008. Hubungan Antara Kampanye Kandidat Kepala

daerah dan Perilaku Pemilih Partisipasi Politik Wanita. Jurnal Ilmiah. Sukoharjo: Universitas Kristen Petra.


(5)

53

Sri Rezeqi Puja Lestari, 2015

HUBUNGAN ANTARA SIKAP TERHADAP KAMPANYE DI MEDIA MASSA DENGAN PARTISIPASI POLITIK PADA MAHASISWA DI UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Gerungan, W. A. 2010. Psikologi Sosial. Bandung : Refika Aditama.

Hikmat, M. 2011. Komunikasi Politik: Teori dan Praktik. Bandung: Remaja

Rosdakarya.

Huntington, S. P., & Nelson, J. M. 1990. Partisipasi Politik Di Negara Berkembang. Jakarta: Rineka Cipta.

Ihsan, H. 2013. Metode Skala Psikologi. Bandung.

Iyengar, S., & Simon, A. F. 2000. New Perspectives And Evidence On Political Communication And Campaign Effects. [Online] Tersedia di http://pcl.stanford.edu/common/docs/research/iyengar/2000/newperspectives .pdf Diterima [30 Januari 2014]

Klandermans, B. 2005. Protes dalam Kajian Psikologi Sosial. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Milbrath, L., & Goel, M. L. 1997. Political Participation. Chicago: Rand McNally College Publishing Co.

Nimmo, D. 1970. The Political Persuader. New York: Prentice-Hall, Engliwood Cliffs.

Nimmo, D. 2000. Komunikasi Politik (Komunikator, Pesan, dan Media). Bandung: Remadja Posdakarya.

Nimmo, D. 2011. Komunikasi Politik (Komunikator, Pesan, dan Media). Jalaluddin Rakhmat (penyunting). Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.

Noor, J. 2011. Metode Penelitian. Jakarta : Kencana Prenada Media Grup.

Rush, M., & Althoff, P. 2001. Pengantar Sosiologi Politik. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.

Saidi, R. 1989. Mahasiswa dan Lingkaran Politik, Jakarta: lembaga Pers Mahasiswa Mapussy Indonesia.

Sanur. 2014. Efektivitas Kampanye Pemilu Legislatif 2014. [online] berkas.dpr.go.id Pusat Pengkajian Pengolahan Data dan Informasi (P3DI)

Sarwono, S. W., Meinarno, E. A. 2009. Psikologi Sosial. Jakarta: Salemba Humanika.

Sherif, M., & Hovland, C. I. 1980. Social judgment: Assimilation and contrast effects in communication and attitude change. Westport, CT: Greenwood Press.


(6)

Sri Rezeqi Puja Lestari, 2015

HUBUNGAN ANTARA SIKAP TERHADAP KAMPANYE DI MEDIA MASSA DENGAN PARTISIPASI POLITIK PADA MAHASISWA DI UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Sugiyono. 2013. Metode Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta.

Surbakti. 1992. Memahami Politik Indonesia. Jakarta: PT. Gramedia Widiasarana Indonesia

Tabroni, R.2006.Komunikasi Politik Pada Era Multimedia. Bandung: Remaja

Rosdakarya.

Tosi, H. L., Rizzo, J. R., & Carroll, S. J. 1990 . Managing Organizational Behavior (Second Edition). New York: Harper Collins Publisher.

Venus, A. 2004. Manajemen Kampanye. Bandung: Simbiosa Rekatana Media.

Zhang, W., Johnson, T. J., Seltzer, T., & Bichard, S. L. 2009. The Influence of Social Networking Sites on Political Attitudes and Behavior. [Online] Tersedia di http://blaz.lasi.cc/TheRevolutionWillBeNetworked.pdf Diterima [30 Januari 2014]

Zuniga, H. G. D., Veenstra, A., Vraga, E., & Shah, D. 2010. Digital Democracy: Reimagining Pathways to Political Participation. [Online] Tersedia di https://webspace.utexas.edu Diterima [30 Januari 2014]