Kajian Bandingan Dongeng Bawang Merah Bawang Putih dari Indonesia dan Dongeng Kong-Jui Pat-Jui dari Korea Selatan.
Kim Kiin, 2015
Kajian Bandingan Dongeng Bawang Merah Bawang Putih dari Indonesia dan Dongeng Kong-Jui Pat-Jui dari Korea Selatan
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Kajian Bandingan Dongeng Bawang Merah Bawang Putih dari Indonesia dan Dongeng Kong-Jui Pat-Jui dari Korea Selatan
KIM KIIN(1207616) Universitas Pendidikan Indonesia
ABSTRAK
Penelitian ini dilatarbelakangi oleh fenomena kemiripan dongeng Bawang Merah
Bawang Putih dari Indonesia dan dongeng Kong-Jui Pat-Jui dari Korea Selatan.
Adapun tujuan penelitian ini adalah (1) mendeskripsikan struktur dongeng Bawang Merah Bawang Putih dan dongeng Kong-Jui Pat-Jui; dan (2) mendeskripsikan
persamaan dan perbedaan dongeng Bawang Merah Bawang Putih dan dongeng Kong-Jui Pat-Kong-Jui. Berdasarkan hasil penelitian struktur berdasarkan strukturalisme Greimas, aktan-aktan yang terdapat dalam dongeng “Bawang Merah Bawang Putih” berjumlah
tujuh buah. Dari keseluruhan aktan yang terdapat dalam dongeng “Bawang Merah
Bawang Putih”, terdapat 1 aktan utama dan 6 aktan pendukung. Aktan utama dongeng
tersebut adalah aktan VII, sedangkan aktan pendukung adalah aktan I, aktan II, aktan III, aktan IV, aktan V, dan aktan VI. Jumlah fungsi yang menduku aktan utama adalah 6 fungsi, terdiri dari 1 pengirim, 1 objek, 1 penerima, 1 pembantu, 1 subjek, dan 1 penentang. Sementara Aktan-aktan yang terdapat dalam dongeng “Kong-Jui Pat-Jui” berjumlah 6 buah. Dari keseluruhan aktan yang terdapat dalam dongeng “kongjwi
patjwi”, terdapat 1 aktan utama dan 6 aktan pendukung. Aktan utama dongeng tersebut
adalah aktan VII, sedangkan aktan pendukung adalah aktan I, aktan II, aktan III, aktan IV, aktan V, dan aktan VI. Jumlah fungsi yang menduku aktan utama adalah 6 fungsi, terdiri dari 1 pengirim, 1 objek, 1 penerima, 1 pembantu, 1 subjek, dan 1 penentang. Adapun perbedaan dan persamaanya antara lain; (1) kedua cerita diawali dengan kehilangan ibu kandung; (2) adanya peristiwa ayah menikah dengan seorang janda beranak perempuan; (3) watak Bawang Merah dan Pat-Jui sama-sama jahat; (4) Bawang Putih dan Kong-Jui digambarkan cantik, penyabar, dan baik hati; (5) adanya hewan yang menolong Bawang Putih maupun Kong-Jui; dan (6) cerita berakhir bahagia. Adapun beberapa perbedaan diantara kedua dongeng tersebut, yaitu (1) latar tempat Bawang Merah Bawang Putih di kebun dan sungai, sedangkan Kong-Jui Pat-Jui kebanyakan di ladang; (2) hewan yang menolong Bawang Merah Bawang Putih adalah ikan, sedangkan Kong-Jui Pat-Jui adalah katak, lembu, dan burung pipit.
(2)
Kim Kiin, 2015
Kajian Bandingan Dongeng Bawang Merah Bawang Putih dari Indonesia dan Dongeng Kong-Jui Pat-Jui dari Korea Selatan
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
DAFTAR ISI
LEMBAR PENGESAHAN ... i
ABSTRAK ... ii
KATA PENGANTAR ... iii
UCAPAN TERIMA KASIH ... iv
DAFTAR ISI ... vi
DAFTAR LAMPIRAN ... xiii
BAB I PENDAHULUAN ... 1
A. Latar Belakang ... 1
B. Rumusan Masalah ... 3
C. Tujuan Penelitian ... 4
D. Manfaat Penelitian ... 4
BAB II IHWAL FOLKLOR INDONESIA, SASTRA BANDINGAN, DONGENG BAWANG MERAH BAWANG PUTIH DAN KONG-JUI PAT-JUI... ... 5
2.1 Folklor Indonesia ... 5
2.2 Sastra Bandingan ... 7
2.2.1 Dongeng Bawang Merah Bawang Putih ... 8
2.2.2 Dongeng Kong-Jui Pat-Jui ... 10
2.3 Dongeng Bawang Merah Bawang Putih dan Kong-Jui Pat- Jui ... 11
BAB III METODE PENELITIAN ... 13
3.1 Metode Penelitian ... 13
3.2 Sumber data dan data ... 13
3.2.1 Sumber data dan data ... 13
3.2.2 DataPenelitian... .... ...13
3.3 Teknik Pengumpulan Data ... 14
(3)
Kim Kiin, 2015
Kajian Bandingan Dongeng Bawang Merah Bawang Putih dari Indonesia dan Dongeng Kong-Jui Pat-Jui dari Korea Selatan
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
BAB 4 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 16
4.1 Analisis Aktan dan Fungsional Dongeng Bawang Merah Bawang Putih ... 16
4.2 Kuantias Aktan Bawang Merah Bawang Putih ... 29
4.3 Analisis Skema Aktan Dongeng Kong-Jui Pat- Jui ... 33
4.4 Kuantias Aktan Kong-Jui Pat- Jui ... 43
4.5 Persamaan dan Perbedaan Dongeng Bawang Merah Bawang Putih dan dongeng Kong-Jui Pat-Jui ………...47
BAB 5 PENUTUP ... 52
5.1 Simpulan... ... 52
5.2 Saran... ... 54
DAFTAR PUSTAKA ... 55
LAMPIRAN-LAMPIRAN ... 56 RIWAYAT HIDUP ...
(4)
Kim Kiin, 2015
Kajian Bandingan Dongeng Bawang Merah Bawang Putih dari Indonesia dan Dongeng Kong-Jui Pat-Jui dari Korea Selatan
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Berdasarkan perkembangan sejarah, sastra pertama kali muncul dalam bentuk lisan. Setelah itu mulai berkembang menjadi sastra tulis. Sastra lisan disebut juga dengan folklor. Danandjaja (1984:2) mendefinisikan bahwa folklor adalah sebagian kebudayaan suatu kolektif yang tersebar dan diwariskan turun-temurun, secara tradisional dalam versi yang berbeda, baik dalam bentuk lisan maupun contoh yang disertai dengan gerak isyarat atau alat pembantu pengingat.
Danandjaja (1984:3) membagi ciri-ciri utama folklor sebagai berikut.
a. Penyebaran dan pewarisannya dilakukan secara lisan, yakni disebarkan dari mulut ke mulut, dari satu generasi ke generasi berikutnya.
b. Folklor bersifat tradisional, yakni disebarkan dalam bentuk relatif tetap. c. Memiliki variasi dan varian yang berbeda.
d. Folklor bersifat anonim.
e. Memiliki bentuk berumus atau berpola.
f. Memiliki fungsi dalam kehidupan bersama atau kolektif.
g. Bersifat pralogis, yaitu mempunyai logika sendiri yang tidak sesuai dengan logika umum.
h. Folklor menjadi milik bersama dari kolektif tertentu.
i. Folklor merupakan proyeksi emosi manusia, sehingga pada umumnya bersifat polos dan lugu, bahkan kelihatan kasar dan spontan.
(5)
2
Kim Kiin, 2015
Kajian Bandingan Dongeng Bawang Merah Bawang Putih dari Indonesia dan Dongeng Kong-Jui Pat-Jui dari Korea Selatan
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Folklor memiliki beberapa bentuk, diantaranya bahasa rakyat, ungkapan tradisional, pertanyaan tradisional, sajak dan puisi rakyat, serta cerita prosa rakyat. Namun yang paling banyak diteliti adalah cerita prosa rakyat. Bascom (dalam Danandjaja 1984:50) membagi cerita prosa rakyat ke dalam tiga golongan besar, yaitu mite, legenda, dan dongeng. Mite adalah cerita rakyat yang dianggap benar-benar terjadi dan dianggap suci. Legenda adalah prosa rakyat yang dianggap benar-benar terjadi tapi tidak dianggap suci, sedangkan dongeng adalah prosa rakyat yang tidak dianggap benar-benar terjadi, dongeng tidak terikat oleh waktu maupun tempat (Bascom dalam Danandjaja 1984:50).
Dongeng berfungsi sebagai hiburan, berisikan pesan moral, bahkan sindiran (Danandjaja 1984:83). Dongeng memiliki unsur cerita yang terdapat di daerah-daerah lain yang letaknya berjauhan, sehingga dapat dijadikan bahan penelitian perbandingan (Danandjaja 1984:84). Berdasarkan pernyataan tersebut, dongeng Bawang Merah Bawang Putih dari Indonesia dan dongeng Kong-Juit Pat-Jui dari Korea menjadi objek kajian sastra bandingan.
Secara singkat sastra bandingan dapat diartikan sebagai sebuah studi mengenai perbandingan dua buah karya sastra, dengan tujuan untuk mengetahui persamaan dan perbedaan dari karya yang dibandingkan. Damono (2011:1) mengatakan bahwa sastra bandingan adalah pendekatan dalam ilmu sastra yang tidak menghasilkan teori tersendiri. Berdasarkan pernyataan tersebut dapat diambil kesimpulan bahwa karya yang dibandingkan dapat dikaji dengan pendekatan apapun. Pertanyaannya adalah apa saja yang bisa dibandingkan antara karya tersebut. Remak (dalam Damono, 2011:1) mengemukakan bahwa kajian sastra di luar batas-batas sebuah negara dan kajian hubungan diantara sastra dengan bidang ilmu serta kepercayaan yang lain seperti seni (misalnya, seni lukis, seni
(6)
3
Kim Kiin, 2015
Kajian Bandingan Dongeng Bawang Merah Bawang Putih dari Indonesia dan Dongeng Kong-Jui Pat-Jui dari Korea Selatan
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
bina, dan seni musik), sain, agama, dan lain-lain. Ringkasnya, sastra bandingan membandingkan sastra sebuah negara dengan sastra negara lain dan membandingkan sastra dengan bidang lain sebagai keseluruhan ungkapan kehidupan. Maka berdasarkan pernyataan tersebut dapat disimpulkan bahwa sastra bisa dibandingkan dengan sastra, atau sastra bisa dibandingkan dengan seni maupun disiplin ilmu lain.
Belum ditemukan kajian mengenai sastra bandingan dongeng Bawang Merah Bawang Putih dan dongeng Kong-Juit Pat-Jui. Namun dongeng Bawang Merah Bawang Putih telah banyak dikaji, salah satunya skripsi yang disusun oleh Nuryana Huna, mahasiswi Universitas Gorontalo dengan judul “Tokoh, Penokohan Cerita Dongeng Putri Cinderella dengan Bawang Merah Bawang Putih dan Perbandingannya (Suatu Tinjauan
Pendekatan Struktural dan Didaktis).”
Pada skripsi tersebut dongeng Putri Cinderella dipilih menjadi objek perbandingan
Bawang Merah Bawang Putih karena memiliki kesamaan unsur intrinsik yaitu tokoh.
Penokohan menjadi titik fokus untuk mengkaji nilai didik dalam dongeng tersebut. Sementara itu penelitian ini mengkaji kajian sastra bandingan dongeng Bawang Merah Bawang Putih dan dongeng Kong-Juit Pat-Jui. Dongeng Bawang Merah Bawang Putih begitu populer di Indonesia, begitu pun dengan dongeng Kong-Jui Pat-Jui. Maka keduanya menjadi objek yang menarik untuk dikaji lebih lanjut.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas, rumusan masalah penelitian ini adalah sebagai berikut:
(7)
4
Kim Kiin, 2015
Kajian Bandingan Dongeng Bawang Merah Bawang Putih dari Indonesia dan Dongeng Kong-Jui Pat-Jui dari Korea Selatan
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
a. Bagaimana struktur dongeng Bawang Merah Bawang Putih dan dongeng Kong-Jui Pat-Jui?
b. Bagaimana persamaan dan perbedaan dongeng Bawang Merah Bawang Putih dan dongeng Kong-Juit Pat-Jui?
C. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah tersebut, maka tujuan yang ingin dicapai dari penelitian ini adalah sebagai berikut.
a. Mendeskripsikan struktur dongeng Bawang Merah Bawang Putih dan dongeng Kong-Jui Pat-Kong-Jui
b. Mendeskripsikan persamaan dan perbedaan dongeng Bawang Merah Bawang Putih dan dongeng Kong-Jui Pat-Jui.
D. Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan bagi pengembangan studi sastra bandingan. Pengembangan studi sastra bandingan berkaitan dengan perbandingan karya sastra lintas negara, yakni dongeng Bawang Merah Bawang Putih dari Indonesia dan Dongeng Kong Jui Pat Jui dari Korea Selatan. Secara nyata, menambah perbendaharaan kajian bandingan dongeng lintas negara berdasarkan teori strukturalisme Greimas.
(8)
Kim Kiin, 2015
Kajian Bandingan Dongeng Bawang Merah Bawang Putih dari Indonesia dan Dongeng Kong-Jui Pat-Jui dari Korea Selatan
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB III
METODE PENELITIAN
Dalam bab ini diuraikan (1) metode penelitian, (2) sumber data dan jenis data, (3) teknik pengumpulan data, dan (4) model analisis data. Jabaran lebih lanjut dari masing-masing hal tersebut dapat dilihat pada uraian berikut.
A. Metode Penelitian
Penelitian ini termasuk penelitian kualitatif. Dinyatakan sebagai penelitian kualitatif karena pelaksanaan penelitian ini menggunakan beberapa konsep dan prinsip metodologis penelitian kualitatif (Bodgan & Biklen, 1982). Beberapa konsep dan prinsip metodologis yang dimaksud, di antaranya berupa konsep atau asas tentang sumber data, pengumpulan data, analisis data, dan keabsahan data. Adapun penggunaan beberapa konsep dan prinsip yang dimaksud disesuaikan dengan keperluan penelitian.
B. Sumber Data dan Data 1. Sumber Data
Sumber data penelitian ini dongeng Bawang Merah dan Bawang Putih dari buku
Dongeng Pengantar Tidur yang ditulis oleh M. B. Rahimsyah A. R(2003). dan sastra lisan Kong-Jui Pat-Kong-Jui yang berasal dari Korea yang ditulis kembali dan dialihbahasakan oleh Ibnu
Wahyudi dalam buku Dongeng-Dongeng terbaik dari Korea (2014)
2. Data Penelitian
(9)
2
Kim Kiin, 2015
Kajian Bandingan Dongeng Bawang Merah Bawang Putih dari Indonesia dan Dongeng Kong-Jui Pat-Jui dari Korea Selatan
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
C. Teknik Pengumpulan Data
Data dikumpulkan dengan menggunakan teknik studi dokumentasi atau kajian kepustakaan. Teknik ini digunakan karena sumber data penelitian ini merupakan dokumen. Penentuan teknik dokumentasi ini didasarkan pada sifat sumber data yang hermeneutis-fenomenologis dan sifat ideografis data. Adapun langkah-langkah pengumpulan datanya adalah sebagai berikut.
1. Peneliti membaca secara kritis, teliti, dan cermat teks cerita Bawang Merah
Bawang Putih di dalam buku Dongeng Pengantar Tidur karya M. B. Rahimsyah
A. R.
2. Peneliti mencari dongeng Korea yang memilik jalan cerita yang mirip dengan cerita bawang merah dan bawang putih, yaitu certia Culasnya Pat-Jui Malangnya Kong-Jui yang ditulis kembali dan dialihbahasakan oleh Ibnu Wahyudi dalam buku
Dongeng-Dongeng terbaik dari Korea (2014) karena edisi dalam bahasa Korea tidak
ditemukan.
3. Peneliti melakukan pengumpulan data dongeng Kong-Jui Pat-Jui.
D. Analisis Data
Model analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah model analisis interaktif-dialektik atau bolak-balik menurut keperluan dan kecukupan, sedangkan analisis data penelitian ini dikerjakan dengan menggunakan teknik pemahaman arti secara mendalam (Faruk, 1994:122). Dengan teknik tersebut, analisis dilakukan secara serempak atau sekaligus, bolak-balik, dan berulang-ulang sampai diperoleh deskripsi struktur dongeng dan interpretasi persamaan dan perbedaan dongeng Bawang Merah Bawang
(10)
3
Kim Kiin, 2015
Kajian Bandingan Dongeng Bawang Merah Bawang Putih dari Indonesia dan Dongeng Kong-Jui Pat-Jui dari Korea Selatan
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Putih dan dongeng Kong-Jui Pat-Jui. Hal ini berarti dalam proses pengumpulan data, secara serempak peneliti mereduksi, dan menyajikan data sebelum menganalisis data untuk memperoleh kesimpulan akhir mengenai perbandingan dongeng Bawang Merah
Bawang Putih dan Kong-Jui Pat-Jui. Jika simpulannya dipandang kurang memadai,
terutama penghayatan dan pemahamannya belum memadai, maka peneliti wajib mengulang kembali proses pengumpulan data dan analisis data sampai memperoleh simpulan.
(11)
Kim Kiin, 2015
Kajian Bandingan Dongeng Bawang Merah Bawang Putih dari Indonesia dan Dongeng Kong-Jui Pat-Jui dari Korea Selatan
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
DAFTAR PUSTAKA
A.R .,M. B. Rahimsyah (2003). Dongeng Pengantar Tidur, Surabaya: Indah
Damono, Sapardi Djoko. (2011). Sastra Bandingan. Cirendeu: Editum.
Danandjaja, James. (1984). Folklor Indonesia: Ilmu Gosip, Dongeng, dan lain-
lain. Jakarta: PT Grafiti Press.
Dewan Bahasa dan Pustaka. (1987). Kumpulan Kritikan Sastera: Timur dan
Barat. Kuala Lumpur: Kementrian Pendidikan Malaysia.
Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. (1982). Cerita Rakyat dari Jawa
Tengah. Jakarta: PID Kebudayaan Daerah.
Jabrohim. (1996). Pasar dalam Perspektif Greimas. Yogyakarta: Pustaka Pelajar Riswandi, dkk. (2013). Apresiasi Prosa Fiksi. Bandung: ASAS UPI.
Teeuw, A. (1983). Membaca dan Menilai Sastra. Jakarta: Gramedia.
Usman, Zuber. (2007). Dua Puluh Dongeng Anak-anak. Jakarta: Balai Pustaka. Wahyudi, Ibnu. (2014). Dongeng-Dongeng terbaik dari Korea. Jakarta: PandaMedia
(1)
bina, dan seni musik), sain, agama, dan lain-lain. Ringkasnya, sastra bandingan membandingkan sastra sebuah negara dengan sastra negara lain dan membandingkan sastra dengan bidang lain sebagai keseluruhan ungkapan kehidupan. Maka berdasarkan pernyataan tersebut dapat disimpulkan bahwa sastra bisa dibandingkan dengan sastra, atau sastra bisa dibandingkan dengan seni maupun disiplin ilmu lain.
Belum ditemukan kajian mengenai sastra bandingan dongeng Bawang Merah
Bawang Putih dan dongeng Kong-Juit Pat-Jui. Namun dongeng Bawang Merah Bawang Putih telah banyak dikaji, salah satunya skripsi yang disusun oleh Nuryana Huna, mahasiswi Universitas Gorontalo dengan judul “Tokoh, Penokohan Cerita Dongeng Putri Cinderella dengan Bawang Merah Bawang Putih dan Perbandingannya (Suatu Tinjauan Pendekatan Struktural dan Didaktis).”
Pada skripsi tersebut dongeng Putri Cinderella dipilih menjadi objek perbandingan Bawang Merah Bawang Putih karena memiliki kesamaan unsur intrinsik yaitu tokoh. Penokohan menjadi titik fokus untuk mengkaji nilai didik dalam dongeng tersebut. Sementara itu penelitian ini mengkaji kajian sastra bandingan dongeng Bawang Merah
Bawang Putih dan dongeng Kong-Juit Pat-Jui. Dongeng Bawang Merah Bawang Putih begitu populer di Indonesia, begitu pun dengan dongeng Kong-Jui Pat-Jui. Maka keduanya menjadi objek yang menarik untuk dikaji lebih lanjut.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas, rumusan masalah penelitian ini adalah sebagai berikut:
(2)
a. Bagaimana struktur dongeng Bawang Merah Bawang Putih dan dongeng Kong-Jui Pat-Jui?
b. Bagaimana persamaan dan perbedaan dongeng Bawang Merah Bawang Putih dan
dongeng Kong-Juit Pat-Jui?
C. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah tersebut, maka tujuan yang ingin dicapai dari penelitian ini adalah sebagai berikut.
a. Mendeskripsikan struktur dongeng Bawang Merah Bawang Putih dan dongeng Kong-Jui Pat-Kong-Jui
b. Mendeskripsikan persamaan dan perbedaan dongeng Bawang Merah Bawang Putih
dan dongeng Kong-Jui Pat-Jui.
D. Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan bagi pengembangan studi sastra bandingan. Pengembangan studi sastra bandingan berkaitan dengan perbandingan karya sastra lintas negara, yakni dongeng Bawang Merah Bawang Putih dari Indonesia dan Dongeng Kong Jui Pat Jui dari Korea Selatan. Secara nyata, menambah perbendaharaan kajian bandingan dongeng lintas negara berdasarkan teori strukturalisme Greimas.
(3)
BAB III
METODE PENELITIAN
Dalam bab ini diuraikan (1) metode penelitian, (2) sumber data dan jenis data, (3) teknik pengumpulan data, dan (4) model analisis data. Jabaran lebih lanjut dari masing-masing hal tersebut dapat dilihat pada uraian berikut.
A. Metode Penelitian
Penelitian ini termasuk penelitian kualitatif. Dinyatakan sebagai penelitian kualitatif karena pelaksanaan penelitian ini menggunakan beberapa konsep dan prinsip metodologis penelitian kualitatif (Bodgan & Biklen, 1982). Beberapa konsep dan prinsip metodologis yang dimaksud, di antaranya berupa konsep atau asas tentang sumber data, pengumpulan data, analisis data, dan keabsahan data. Adapun penggunaan beberapa konsep dan prinsip yang dimaksud disesuaikan dengan keperluan penelitian.
B. Sumber Data dan Data 1. Sumber Data
Sumber data penelitian ini dongeng Bawang Merah dan Bawang Putih dari buku Dongeng Pengantar Tidur yang ditulis oleh M. B. Rahimsyah A. R(2003). dan sastra lisan Kong-Jui Pat-Kong-Jui yang berasal dari Korea yang ditulis kembali dan dialihbahasakan oleh Ibnu Wahyudi dalam buku Dongeng-Dongeng terbaik dari Korea (2014)
2. Data Penelitian
(4)
C. Teknik Pengumpulan Data
Data dikumpulkan dengan menggunakan teknik studi dokumentasi atau kajian kepustakaan. Teknik ini digunakan karena sumber data penelitian ini merupakan dokumen. Penentuan teknik dokumentasi ini didasarkan pada sifat sumber data yang hermeneutis-fenomenologis dan sifat ideografis data. Adapun langkah-langkah pengumpulan datanya adalah sebagai berikut.
1. Peneliti membaca secara kritis, teliti, dan cermat teks cerita Bawang Merah Bawang Putih di dalam buku Dongeng Pengantar Tidur karya M. B. Rahimsyah A. R.
2. Peneliti mencari dongeng Korea yang memilik jalan cerita yang mirip dengan cerita bawang merah dan bawang putih, yaitu certia Culasnya Pat-Jui Malangnya Kong-Jui yang ditulis kembali dan dialihbahasakan oleh Ibnu Wahyudi dalam buku Dongeng-Dongeng terbaik dari Korea (2014) karena edisi dalam bahasa Korea tidak ditemukan.
3. Peneliti melakukan pengumpulan data dongeng Kong-Jui Pat-Jui.
D. Analisis Data
Model analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah model analisis interaktif-dialektik atau bolak-balik menurut keperluan dan kecukupan, sedangkan analisis data penelitian ini dikerjakan dengan menggunakan teknik pemahaman arti secara mendalam (Faruk, 1994:122). Dengan teknik tersebut, analisis dilakukan secara serempak atau sekaligus, bolak-balik, dan berulang-ulang sampai diperoleh deskripsi struktur
(5)
Putih dan dongeng Kong-Jui Pat-Jui. Hal ini berarti dalam proses pengumpulan data, secara serempak peneliti mereduksi, dan menyajikan data sebelum menganalisis data untuk memperoleh kesimpulan akhir mengenai perbandingan dongeng Bawang Merah Bawang Putih dan Kong-Jui Pat-Jui. Jika simpulannya dipandang kurang memadai, terutama penghayatan dan pemahamannya belum memadai, maka peneliti wajib mengulang kembali proses pengumpulan data dan analisis data sampai memperoleh simpulan.
(6)
DAFTAR PUSTAKA
A.R .,M. B. Rahimsyah (2003). Dongeng Pengantar Tidur, Surabaya: Indah
Damono, Sapardi Djoko. (2011). Sastra Bandingan. Cirendeu: Editum.
Danandjaja, James. (1984). Folklor Indonesia: Ilmu Gosip, Dongeng, dan lain- lain. Jakarta: PT Grafiti Press.
Dewan Bahasa dan Pustaka. (1987). Kumpulan Kritikan Sastera: Timur dan Barat. Kuala Lumpur: Kementrian Pendidikan Malaysia.
Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. (1982). Cerita Rakyat dari Jawa Tengah. Jakarta: PID Kebudayaan Daerah.
Jabrohim. (1996). Pasar dalam Perspektif Greimas. Yogyakarta: Pustaka Pelajar Riswandi, dkk. (2013). Apresiasi Prosa Fiksi. Bandung: ASAS UPI.
Teeuw, A. (1983). Membaca dan Menilai Sastra. Jakarta: Gramedia.
Usman, Zuber. (2007). Dua Puluh Dongeng Anak-anak. Jakarta: Balai Pustaka. Wahyudi, Ibnu. (2014). Dongeng-Dongeng terbaik dari Korea. Jakarta: PandaMedia