DESAIN DIDAKTIS SIFAT-SIFAT SEGITIGA DAN SEGIEMPAT UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIS DAN LEVEL BERPIKIR GEOMETRI VAN HIELE SISWA SMP.
DESAIN DIDAKTIS SIFAT-SIFAT SEGITIGA DAN SEGIEMPAT UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIS DAN LEVEL
BERPIKIR GEOMETRI VAN HIELE SISWA SMP SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Pendidikan Matematika
oleh
RAHMAT HIDAYAT NIM 0800305
DEPARTEMEN PENDIDIKAN MATEMATIKA
FAKULTAS PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
(2)
Desain Didaktis Sifat-Sifat Segitiga dan
Segiempat untuk Meningkatkan
Pemahaman Konsep Matematis dan Level
Berpikir Geometri van Hiele Siswa SMP
Oleh Rahmat Hidayat
0800305
Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Matematika
©Rahmat Hidayat 2015 Universitas Pendidikan Indonesia
Agustus 2015
Hak Cipta dilindungi undang-undang.
Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhnya atau sebagian, dengan dicetak ulang, difotokopi, atau cara lainnya tanpa ijin dari penulis.
(3)
RAHMAT HIDAYAT
DESAIN DIDAKTIS SIFAT-SIFAT SEGITIGA DAN SEGIEMPAT UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIS DAN LEVEL
BERPIKIR GEOMETRI VAN HIELE SISWA SMP
disetujui dan disahkan oleh pembimbing:
Pembimbing I
Dr. Endang Mulyana, M.Pd. NIP. 195401211979031005
Pembimbing II
Eyus Sudihartinih, M.Pd. NIP. 198404282009122004
Mengetahui
Ketua Departemen Pendidikan Matematika
Dr. H. Sufyani Prabawanto, M.Ed. NIP. 196008301986031003
(4)
(5)
Rahmat Hidayat, 2015
DIDAKTIS SIFAT-SIFAT SEGITIGA DAN SEGIEMPAT UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIS DAN LEVEL BERPIKIR GEOMETRI VAN HIELE SISWA SMP
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
ii
ABSTRAK
Penelitian ini dilatarbelakangi oleh pentingnya pemahaman konsep matematis dan rendahnya level berpikir Geometri van Hiele. Tujuan dari penelitian ini adalah: 1) mengetahui desain didaktis awal sifat-sifat segitiga dan segiempat; 2) mengetahui implementasi desain didaktis sifat-sifat segitiga dan segiempat, khususnya ditinjau dari respon siswa yang muncul; 3) mengetahui bagaimana peningkatan pemahaman konsep matematis dan level berpikir geometri van Hiele; 4) mengetahui revisi desain didaktis sifat-sifat segitiga dan segiempat. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan teknik pengumpulan data dilakukan dengan cara triangulasi (penggabungan). Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VII semester genap di suatu SMP swasta, dengan sampel diambil dua kelas. Instrumen yang digunakan adalah instrumen tes untuk mengetahui Learning Obstacle, Lesson Design, dan Tes Level Berpikir Geometri van Hiele. Berdasarkan hasil penelitian ini diperoleh desain didaktis awal yang dilengkapi prediksi respon siswa, desain didaktis revisi dilengkapi respon siswa, hasil implementasi desain didaktis, peningkatan kemampuan pemahaman matematis kelas VII-B dengan desain didaktis memiliki rata-rata gain sebesar 0.45 dan kelas VII-D dengan menggunakan pembelajaran konvensional memiliki rata-rata gain 0.34. untuk level berpikir geometri van Hiele kelas VII-B: 16 siswa tetap pada pencapaian level sebelumnya (40%), 18 siswa mengalami peningkatan level (45%), dan 6 siswa mengalami penuruan level (15%), sedangkan untuk kelas VII-D, 21 siswa tetap pada pencapaian level sebelumnya (50%), 17 siswa mengalami peningkatan level (40,48%) dan 4 siswa mengalami penurunan level (9,52%).
Kata kunci: Learning obstacle, desain didaktis, lesson design, kemampuan pemahaman konsep, level berpikir Geometri van Hiele.
(6)
Rahmat Hidayat, 2015
DIDAKTIS SIFAT-SIFAT SEGITIGA DAN SEGIEMPAT UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIS DAN LEVEL BERPIKIR GEOMETRI VAN HIELE SISWA SMP
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
iii
ABSTRACT
This study was motivated by the importance of mathematical concept understanding and the lack of van Hiele Geometry thinking level. The purpose of this study were to: 1) determine the initial didactic design of triangles and rectangles properties; 2) determine the implementation of didactic design of triangles and squares, especially in terms of student responses that appear; 3) determine how the improvement of mathematical concept understanding and van Hiele Geometry thinking levels; 4) determine the new design of the didactic design of triangles and rectangles properties. This study was qualitative with data collection technique using triangulation. The populations in this study were all students of class VII odd semester at a private junior high school, with sample taken from two classes. The instrument used was a test instrument to determine
Learning Obstacle, Lesson Design, and a test of van Hiele geometry thinking
levels. Based on the result of this study, acquired initial didactic design including student response prediction, didactic design revisions including student response, improvement of understanding mathematical ability class VII-B that using didactic design had an average gain 0.45 and class VII-D using conventional learning had an average gain 0.34. In van Hiele geometry thinking levels of class VII-B, acquired that 16 students remained at the previous level of achievement (40%), 18 students had increased levels (45%), and 6 students had decreased levels (15%). In van Hiele geometry thinking levels of class VII-D, acquired that 21 students remained at the previous level of achievement (50%), 17 students had increased levels (40.48%), and 4 students had decreased levels (9.52%).
Key words: learning obstacle, didactic design, lesson design, concept understanding ability, van hiele geometry thinking level
(7)
Rahmat Hidayat, 2015
DESAIN DIDAKTIS SIFAT-SIFAT SEGITIGA DAN SEGIEMPAT UNTUK MENINGKATKANPEMAHAMAN KONSEP MATEMATIS DAN LEVEL BERPIKIR GEOMETRI VAN HIELE SISWA SMP
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
vi
DAFTAR ISI
Halaman
PERNYATAAN ... i
ABSTRAK ... ii
KATA PENGANTAR ... iv
UCAPAN TERIMA KASIH ... v
DAFTAR ISI ... vi
DAFTAR TABEL ... viii
DAFTAR GAMBAR ... ix
DAFTAR GRAFIK ... x
DAFTAR LAMPIRAN ... xi
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian ... 1
B. Rumusan Masalah Penelitian ... 6
C. Tujuan Penelitian ... 6
D. Manfaat Penelitian ... 6
E. Struktur Organisasi Skripsi ... 7
BAB II KAJIAN PUSTAKA A. DDR (Didactical Design Research) ... 8
B. Learning Obstacle ... 10
C. Pemahaman Konsep Matematis ... 10
D. Teori van Hiele ... 11
E. Teori Pembelajaran lain ……… 15
BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian ... 20
B. Subjek/Partisipan Penelitian ... 21
C. Populasi dan Sampel ... 22
D. Instrumen Penelitian ... 22
(8)
Rahmat Hidayat, 2015
DESAIN DIDAKTIS SIFAT-SIFAT SEGITIGA DAN SEGIEMPAT UNTUK MENINGKATKANPEMAHAMAN KONSEP MATEMATIS DAN LEVEL BERPIKIR GEOMETRI VAN HIELE SISWA SMP
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
vii
F. Teknik Analisis Data ... 23
BAB IV TEMUAN DAN PEMBAHASAN
A. Pendahuluan ... 24 B. Desain Didaktis Awal Sifat-sifat Segitiga dan Segiempat ... 33 C. Implementasi Desain Didaktis ditinjau dari Respon Siswa yang
Muncul ... 46 D. Hasil Tes Sebelum Pembelajaran dan Setelah Pembelajaran
Sifat-Sifat Segitiga dan Segiempat ... 56 E. Desain Didaktis Revisi Sifat-sifat Segitiga dan Segiempat ... 63
BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI DAN REKOMENDASI
A. Simpulan ... 74 B. Implikasi dan Rekomendasi ... 75 DAFTAR PUSTAKA ... 76 LAMPIRAN
(9)
Rahmat Hidayat, 2015
DESAIN DIDAKTIS SIFAT-SIFAT SEGITIGA DAN SEGIEMPAT UNTUK MENINGKATKANPEMAHAMAN KONSEP MATEMATIS DAN LEVEL BERPIKIR GEOMETRI VAN HIELE SISWA SMP
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
viii
DAFTAR TABEL
Halaman Tabel 4.1. Hasil tes sebelum pembelajaran, setelah pembelajaran dan gain
ternomalisasi kelas VII-B ... 56
Tabel 4.2. Hasil tes sebelum pembelajaran, setelah pembelajaran dan gain ternomalisasi kelas VII-D ... 57
Tabel 4.3. Pilihan jawaban siswa menurut nomor soal ... 59
Tabel 4.4. Pilihan jawaban siswa menurut nomor soal ... 60
Tabel 4.5. Jawaban benar kelas VII-B ... 60
Tabel 4.6. Jawaban benar kelas VII-D ... 61
Tabel 4.7. Peningkatan atau penurunan level van Hiele kelas VII-B ... 62
(10)
Rahmat Hidayat, 2015
DESAIN DIDAKTIS SIFAT-SIFAT SEGITIGA DAN SEGIEMPAT UNTUK MENINGKATKANPEMAHAMAN KONSEP MATEMATIS DAN LEVEL BERPIKIR GEOMETRI VAN HIELE SISWA SMP
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
ix
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 4.1. Tipe kekeliruan pertama soal nomor 1 ... 25
Gambar 4.2. Tipe kekeliruan kedua soal nomor 1 ... 25
Gambar 4.3. Tipe kekeliruan ketiga soal nomor 1 ... 25
Gambar 4.4. Tipe kekeliruan ketiga soal nomor 1 ... 26
Gambar 4.5. Tipe kekeliruan ketiga soal nomor 1 ... 26
Gambar 4.6. Tipe kekeliruan pertama soal nomor 2 ... 27
Gambar 4.7. Tipe kekeliruan pertama soal nomor 2 ... 27
Gambar 4.8. Tipe kekeliruan kedua soal nomor 2 ... 28
Gambar 4.9. Tipe kekeliruan soal nomor 3 ... 29
Gambar 4.10. Tipe kekeliruan soal nomor 3 ... 29
Gambar 4.11. Tipe kekeliruan soal nomor 4 ... 30
Gambar 4.12. Tipe kekeliruan soal nomor 4 ... 30
Gambar 4.13. Tipe kekeliruan soal nomor 4 ... 31
Gambar 4.14. Tipe kekeliruan soal nomor 5 ... 31
Gambar 4.15. Tipe kekeliruan soal nomor 5 ... 32
Gambar 4.16. Tipe kekeliruan soal nomor 5 ... 32
Gambar 4.17. Tipe kekeliruan soal nomor 5 ... 33
(11)
Rahmat Hidayat, 2015
DESAIN DIDAKTIS SIFAT-SIFAT SEGITIGA DAN SEGIEMPAT UNTUK MENINGKATKANPEMAHAMAN KONSEP MATEMATIS DAN LEVEL BERPIKIR GEOMETRI VAN HIELE SISWA SMP
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
x
DAFTAR GRAFIK
Halaman Grafik 4.1 Peningkatan pemahaman konsep kelas VII-B ... 57 Grafik 4.2 Peningkatan pemahaman konsep kelas VII-D ... 58
(12)
Rahmat Hidayat, 2015
DESAIN DIDAKTIS SIFAT-SIFAT SEGITIGA DAN SEGIEMPAT UNTUK MENINGKATKANPEMAHAMAN KONSEP MATEMATIS DAN LEVEL BERPIKIR GEOMETRI VAN HIELE SISWA SMP
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
xi
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran A Instrumen Penelitian
- Soal Tes Identifikasi Pemahaman Konsep Sifat-sifat Segitiga dan Segiempat - Soal Tes Pemahaman Konsep Sebelum Pembelajaran
- Soal Tes Pemahaman Konsep Setelah Pembelajaran - Soal Tes Level Berpikir Geometri van Hiele
- Chapter Design
- Lesson Design Awal
- Lesson Design Revisi
Lampiran B Instrumen Penelitian
B.1 Hasil Pengerjaan Siswa B.2 Dokumentasi
Lampiran C Surat Penelitian
- Surat Izin Penelitian
- Surat Keterangan Penelitian
(13)
Rahmat Hidayat, 2015
DESAIN DIDAKTIS SIFAT-SIFAT SEGITIGA DAN SEGIEMPAT UNTUK MENINGKATKANPEMAHAMAN KONSEP MATEMATIS DAN LEVEL BERPIKIR GEOMETRI VAN HIELE SISWA SMP
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
1 BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Penelitian
Pada kurikulum pendidikan Nasional, materi geometri merupakan salah satu materi yang dipelajari di SMP. Pembelajaran geometri sangat diperlukan karena erat kaitannya dengan berbagai disiplin ilmu, seperti seni, arsitektur, robotic, survey tata ruang, astronomi, olahraga dan sebagainya. Menurut Van de Walle (Kahfi, 1996, hlm. 270) geometri perlu dipelajari karena alasan berikut:
1. Geometri membantu manusia memiliki apresiasi yang utuh tentang dunianya. 2. Eksplorasi dalam geometri dapat membantu mengembangkan kemampuan
pemecahan masalah.
3. Geometri memerankan peran utama dalam bidang matematika lainnya. 4. Geometri digunakan oleh banyak orang dalam kehidupan sehari-hari. 5. Geometri penuh teka-teki dan menyenangkan.
Hal ini sependapat dengan pernyataan Sutrisno (Farina, 2012, hlm. 2) bahwa geometri dianggap penting untuk dipelajari karena disamping geometri menonjol pada struktur yang berpola deduktif, geometri juga menonjol pada teknik-teknik geometris yang efektif dalam membantu menyelesaikan masalah dari banyak cabang matematika, serta menunjang pembelajaran mata pelajaran lain dan membantu penyelesaian masalah dalam kehidupan sehari-hari.
Salah satu tujuan pembelajaran matematika yang berkaitan dengan geometri tercantum dalam BSNP (2006) yaitu agar siswa memahami konsep matematika, menjelaskan keterkaitan antar konsep dan mengaplikasikan konsep atau algoritma secara luwes, akurat, efisien dan tepat dalam pemecahan masalah. Pemahaman konsep merupakan kemampuan dasar yang harus dimiliki siswa dalam proses pembelajaran. Kemampuan pemahaman konsep juga merupakan landasan untuk menyelesaikan persoalan-persoalan matematika maupun persoalan-persoalan dalam kehidupan sehari-hari.
Kemampuan pemahaman konsep terhadap geometri di lapangan ternyata
(14)
2
Rahmat Hidayat, 2015
DESAIN DIDAKTIS SIFAT-SIFAT SEGITIGA DAN SEGIEMPAT UNTUK MENINGKATKANPEMAHAMAN KONSEP MATEMATIS DAN LEVEL BERPIKIR GEOMETRI VAN HIELE SISWA SMP
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
siswa menganggap segiempat itu adalah persegi dan segitiga itu adalah segitiga siku-siku. Diperkuat oleh hasil penelitian Amini (2012) berikut:
Gambar 1.1. Soal pada Penelitian Amini 1
Kebanyakan siswa menganggap bahwa bangun persegipanjang merupakan bangun yang ditunjukkan oleh nomor (2), (4), dan (6). Padahal jika ditelusuri hubungan sifat-sifat yang dimiliki bangun-bangun tersebut semuanya termasuk persegi panjang.
Gambar 1.2. Soal pada Penelitian Amini 2
Kebanyakan siswa hanya menjawab bangun (1), (2), dan (3) saja yang merupakan segiempat.
Pemahaman konsep akan lebih bermakna ketika siswa terlibat dalam pengalaman belajar yang dijalaninya. Akan tetapi dalam pembelajaran matematika SMP sampai saat ini pada umumnya hanya bersifat sebagai penyampaian informasi, tanpa banyak melibatkan siswa untuk dapat membangun sendiri pemahamannya. Silver (Turmudi, 2010) menyatakan bahwa pada umumnya dalam pembelajaran matematika, siswa hanya menonton bagaimana guru
(15)
3
Rahmat Hidayat, 2015
DESAIN DIDAKTIS SIFAT-SIFAT SEGITIGA DAN SEGIEMPAT UNTUK MENINGKATKANPEMAHAMAN KONSEP MATEMATIS DAN LEVEL BERPIKIR GEOMETRI VAN HIELE SISWA SMP
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
mendemonstrasikan penyelesaian soal-soal matematika di papan tulis dan siswa hanya menyalin apa yang telah dituliskan oleh guru. Ketika siswa dihadapkan pada persoalan yang telah dikaitkan dengan konsep matematis yang lain, besar kemungkinan siswa belum mampu menyelesaikannya. Siswa bisa menyelesaikan persoalan jika diberi contoh terlebih dahulu, namun akan mengalami kesulitan pada saat diberikan persoalan yang berbeda dengan contoh yang diberikan. Hal seperti itulah dinamakan kesulitan-kesulitan belajar yang dialami siswa atau lebih dikenal dengan sebutan learning obstacle.
Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan oleh peneliti melalui uji instrumen kepada siswa kelas VIII, IX, XI, XII dan beberapa mahasiswa jurusan pendidikan matematika, ditemukan beberapa kesulitan siswa dalam mengerjakan persoalan sifat-sifat segitiga dan segiempat sebagai berikut.
1. Learning obstacle tipe 1, yaitu kesulitan siswa dalam pemahaman konsep
menggunakan syarat perlu dan syarat cukup dalam penyelesaian soal. Contohnya sebagai berikut.
Untuk membentuk sebuah ∆ ABC diperlukan tiga buah ruas garis, yaitu AB, AC, dan BC. Dari ukuran ruas garis berikut, manakah yang dapat membentuk sebuah segitiga?
Gambar 1.3. Contoh Learning Obstacle Tipe 1
Soal tersebut menggunakan konsep ketidaksamaan segitiga, bahwa untuk membentuk sebuah segitiga maka penjumlahan ukuran dua buah sisi harus lebih besar dari ukuran sisi ketiga atau sisi lainnya, seperti berikut.
(16)
4
Rahmat Hidayat, 2015
DESAIN DIDAKTIS SIFAT-SIFAT SEGITIGA DAN SEGIEMPAT UNTUK MENINGKATKANPEMAHAMAN KONSEP MATEMATIS DAN LEVEL BERPIKIR GEOMETRI VAN HIELE SISWA SMP
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
AB + BC > AC AC + BC > AB
2. Learning obstacle tipe 2, yaitu kesulitan siswa dalam merepresentasikan
bentuk kalimat soal kedalam bentuk gambar dalam penyelesaiannya. Contohnya sebagai berikut.
Gambar 1.4. Contoh Learning Obstacle Tipe 2
3. Learning obstacle tipe 3, yaitu kesulitan siswa dalam menghubungkan
bangun-bangun datar sesuai dengan kesamaan sifat-sifatnya. Contohnya sebagai berikut.
Dari gambar berikut.
K L M N
Bangun manakah yang termasuk persegi panjang? Mengapa? Gambar 1.5. Contoh Learning Obstacle Tipe 3
(17)
5
Rahmat Hidayat, 2015
DESAIN DIDAKTIS SIFAT-SIFAT SEGITIGA DAN SEGIEMPAT UNTUK MENINGKATKANPEMAHAMAN KONSEP MATEMATIS DAN LEVEL BERPIKIR GEOMETRI VAN HIELE SISWA SMP
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Teori van Hiele merupakan salah satu teori yang peduli terhadap pembelajaran geometri, khususnya pada bangun datar segitiga dan segiempat. Teori van Hiele menyatakan bahwa dalam pembelajaran geometri siswa akan melalui lima level perkembangan berpikir yaitu level pengenalan (visualisasi), level analisis, level pengurutan (deduksi informal), level deduksi, dan level akurasi (rigor) (Hoffer dalam Usiskin, 1982, hlm. 4).
Menurut Malloy (2002), siswa PAUD hingga kelas 2 SD akan fokus pada level pengenalan, siswa kelas 2 SD hingga kelas 5 SD akan fokus pada level analisis, sedangkan kelas 5 SD hingga kelas 8 SMP akan fokus pada level pengurutan. Untuk siswa SMA akan fokus pada level deduksi, sedangkan untuk rigor secara umum akan dicapai oleh mahasiswa jurusan matematika yang mendalami geometri secara khusus (Van de Walle, 2002, hlm. 310).
Pada pernyataan tersebut terlihat bahwa untuk jenjang SMP, siswa sudah berada pada level pengurutan (deduksi informal). Namun pada kenyataannya masih banyak siswa SMP yang belum mencapai level pengurutan. Seperti pada penelitian Rosita (2007, hlm. 71) mengungkapkan bahwa dalam menyelesaikan soal-soal bangun datar, hanya terdapat 45,63% siswa yang telah mencapai level pengurutan. Hal ini mengindikasikan bahwa pencapaian level berpikir geometri
van Hiele untuk siswa SMP masih rendah.
Untuk mengurangi learning obstacle yang dialami oleh siswa diperlukan suatu desain bahan ajar (lesson design) yang dapat diserap secara utuh. Karena
(18)
6
Rahmat Hidayat, 2015
DESAIN DIDAKTIS SIFAT-SIFAT SEGITIGA DAN SEGIEMPAT UNTUK MENINGKATKANPEMAHAMAN KONSEP MATEMATIS DAN LEVEL BERPIKIR GEOMETRI VAN HIELE SISWA SMP
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
pada hakekatnya, sebagus apapun penyampaian atau metode pembelajaran yang digunakan oleh guru bila terdapat kesalahan konsep pada bahan ajarnya maka akan berdampak buruk pada pembelajaran tersebut.
Berdasarkan uraian di atas penulis tertarik untuk mengkaji bagaimana desain didaktis sifat-sifat segitiga dan segiempat untuk meningkatkan pemahaman konsep matematis dan level berpikir geometri van Hiele siswa SMP.
B. Rumusan Masalah Penelitian
Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan di atas maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah.
1. Bagaimanakah desain didaktis awal yang dapat mengatasi learning obstacle pada sifat-sifat segitiga dan segiempat yang sesuai dengan karakteristik siswa kelas VII?
2. Bagaimanakah implementasi desain didaktis pada sifat-sifat segitiga dan segiempat, khususnya ditinjau dari respon siswa yang muncul?
3. Bagaimana peningkatan pemahaman konsep matematis dan level berpikir geometri van Hiele?
4. Bagaimanakah hasil revisi desain didaktis awal pada sifat-sifat segitiga dan segiempat setelah mengetahui hasil respon siswa?
C. Tujuan Penelitian
Penelitian ini dilakukan dengan tujuan:
1. Untuk mengetahui desain didaktis awal yang dapat mengatasi learning
obstacle yang dialami siswa dalam mempelajari sifat-sifat segitiga dan
segiempat yang sesuai dengan karakteristik siswa kelas VII.
2. Untuk mengetahui implementasi desain didaktis pada sifat-sifat segitiga dan segiempat, khususnya ditinjau dari respon siswa yang muncul.
(19)
7
Rahmat Hidayat, 2015
DESAIN DIDAKTIS SIFAT-SIFAT SEGITIGA DAN SEGIEMPAT UNTUK MENINGKATKANPEMAHAMAN KONSEP MATEMATIS DAN LEVEL BERPIKIR GEOMETRI VAN HIELE SISWA SMP
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
3. Untuk mengetahui bagaimana peningkatan pemahaman konsep matematis dan level berpikir geometri van Hiele.
4. Untuk mengetahui hasil revisi desain didaktis awal pada sifat-sifat segitiga dan segiempat setelah mengetahui hasil respon siswa.
D. Manfaat Penelitian
Hasil dari penelitian ini, diharapkan dapat bermanfaat bagi:
1. Siswa, menambah pengalaman dan variasi dalam proses pembelajaran.
2. Guru, khususnya guru matematika sebagai bahan pertimbangan dalam mengelola dan merancang bahan ajar.
3. Mahasiswa, dapat menjadi bahan acuan dalam melaksanakan penelitian lebih lanjut.
4. Penulis, untuk mendapatkan gambaran yang jelas akan fakta dilapangan terutama yang berkaitan dengan penerapan bahan ajar.
E. Struktur Organisasi Skripsi
Sistematika penulisan laporan penelitian/skripsi ini peneliti susun sesuai dengan Pedoman Penulisan Karya Ilmiah UPI Tahun Akdemik 2014/2015 sebagai berikut.
1. BAB I: Pendahuluan
Pada BAB ini memuat lima sub-bab diantaranya, latar belakang penelitian, rumusan masalah penelitian, tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan struktur organisasi skripsi
2. BAB II: Kajian Pustaka
BAB ini berisi pemaparan teori-teori yang berkaitan dengan penelitian yaitu teori mengenai DDR (Didactical Design Research), Learning
Obstacle, Pemahaman Konsep Matematis, Teori Van Hiele, dan Teori
Pembelajaran Lainnya.
(20)
8
Rahmat Hidayat, 2015
DESAIN DIDAKTIS SIFAT-SIFAT SEGITIGA DAN SEGIEMPAT UNTUK MENINGKATKANPEMAHAMAN KONSEP MATEMATIS DAN LEVEL BERPIKIR GEOMETRI VAN HIELE SISWA SMP
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
BAB ini memuat desain penelitian, partisipan, populasi dan sampel, instrument penelitian, teknik pengumpulan data dan teknik analisis data.
4. BAB IV: Temuan dan Pembahasan
BAB ini memuat hasil pengolahan dan pembahasan data kualitatif dan kuantitatif.
5. BAB V: Simpulan, Implikasi dan Rekomendasi
BAB ini memuat inti hasil penelitian yang merupakan hasil pemaknaan dan penafsiran peneliti terhadap hasil analisis temuan dilapangan untuk menjawab rumusan masalah, akibat langsung yang peneliti lihat dari penelitian, dan saran dan ajuan hal-hal penting yang mungkin dapat berguna dan dimanfaatkan untuk penelitian selanjutnya.
(21)
Rahmat Hidayat, 2015
DESAIN DIDAKTIS SIFAT-SIFAT SEGITIGA DAN SEGIEMPAT UNTUK MENINGKATKANPEMAHAMAN KONSEP MATEMATIS DAN LEVEL BERPIKIR GEOMETRI VAN HIELE SISWA SMP
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
20 BAB III
METODE PENELITIAN
A. Desain Penelitian
Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah desain penelitian kualitatif. Pengumpulan data pada penelitian kualitatif dilakukan melalui studi literatur dan studi lapangan (Dwiyanto, 2001, hlm. 2). Studi literatur dilaksanakan dengan cara mengkaji sumber tertulis seperti dokumen, laporan dan artikel. Sedangkan untuk studi lapangan, peneliti akan bersentuhan langsung dengan situasi lapangan yang bersifat alamiah, yaitu dengan mengamati (observasi), wawancara mendalam, diskusi kelompok dan terlibat langsung dalam penilaian.
Adapun tahapan-tahapan yang dilaksanakan dari awal penelitian sampai penyusunan laporan penelitian sebagai berikut:
a. Memilih sebuah konsep matematika yang akan dijadikan sebagai materi penelitian. Dalam hal ini adalah sifat-sifat segitiga dan segiempat.
b. Mempelajari dan menganalisis karakteristik dari materi yang telah dipilih untuk penelitian.
c. Menyusun instrumen tes yang cocok untuk mengidentifikasi learning
obstacle yang muncul pada sifat-sifat segitiga dan segiempat.
d. Mengujicobakan instrumen yang telah dibuat kepada beberapa responden yang berasal dari berbagai jenjang dan pernah mempelajari materi tersebut. Setelah itu dilakukan wawancara kepada beberapa responden terkait instrumen yang diberikan.
e. Mengolah dan menganalisis data yang diperoleh dari hasil uji instrumen dan wawancara untuk kemudian dicantumkan di latar belakang masalah. f. Menentukan jadwal penelitian.
g. Menganalisis learning obstacle yang teridentifikasi pada konsep sifat-sifat segitiga dan segiempat.
(22)
21
Rahmat Hidayat, 2015
DESAIN DIDAKTIS SIFAT-SIFAT SEGITIGA DAN SEGIEMPAT UNTUK MENINGKATKANPEMAHAMAN KONSEP MATEMATIS DAN LEVEL BERPIKIR GEOMETRI VAN HIELE SISWA SMP
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
h. Menganalis dan membuat alur pembelajaran atau peta konsep dari konsep yang telah dipilih.
i. Menyusun, membuat dan mengkonsultasikan desain didaktis awal yang telah dibuat kepada orang-orang yang ahli dibidangnya. Desain didaktis awal dibuat dengan mempertimbangkan karakteristik siswa dan sebagai antisipasi agar learning obstacle yang teridentifikasi dapat berkurang. j. Memilih subjek penelitian, populasi penelitian dan menentukan sampel
penelitian.
k. Melakukan uji coba desain didaktis awal.
l. Menganalisis dan melakukan evaluasi terhadap kekurangan dari desain didaktis awal.
m.Melakukan perbaikan dan menyusun desain didaktis baru yang lebih baik dari sebelumnya.
B. Subjek/Partisipan Penelitian
Subjek dari penelitian ini dibedakan menjadi dua subjek, yaitu subjek yang digunakan untuk identifikasi learning obstacle dan subjek yang digunakan pada uji coba desain didaktis. Subjek yang digunakan untuk identifikasi learning
obstacle adalah siswa yang telah mendapatkan materi sifat-sifat segitiga dan
segiempat. Mereka adalah beberapa siswa kelas VIII, IX, X, XI, dan XII tidak lupa disertakan juga beberapa mahasiswa jurusan pendidikan matematika dalam penelitian ini. Sedangkan subjek penelitian pada uji coba desain didaktis adalah siswa kelas VII-B dan VII-D semester genap suatu SMP swasta di kota Bandung.
Pemilihan partisipan/subyek penelitian didasarkan atas beberapa pertimbangan diantaranya:
1. Merupakan siswa kelas VII.
2. Hadir dalam pelaksanaan tes sebelum pembelajaran, pertemuan kelas dan tes setelah pembelajaran.
(23)
22
Rahmat Hidayat, 2015
DESAIN DIDAKTIS SIFAT-SIFAT SEGITIGA DAN SEGIEMPAT UNTUK MENINGKATKANPEMAHAMAN KONSEP MATEMATIS DAN LEVEL BERPIKIR GEOMETRI VAN HIELE SISWA SMP
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
3. Siswa belum memperoleh materi segitiga dan segiempat di kelas VII. 4. Pertimbangan guru mata pelajaran matematika kelas VII.
C. Populasi dan Sampel
Populasi yang diambil dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VII semester genap tahun ajaran 2013/2014 di suatu SMP swasta di kota Bandung. Teknik sampling menggunakan purposive sampling, berdasarkan beberapa pertimbangan pada sub-bab sebelumnya.
Sampel yang akan dijadikan subjek dalam penelitian ini yaitu kelas VII-B dan VII-D. kelas VII-B berjumlah 40 siswa pembelajaran menggunakan desain didaktis sedangkan kelas VII-D berjumlah 42 siswa pembelajaran menggunakan model konvensional.
D. Instrumen Penelitian
Nasution (Sugiyono 2013, hlm. 223) menyatakan:
“Dalam penelitian kualitatif, tidak ada pilihan lain daripada menjadikan manusia
sebagai instrumen penelitian utama. Alasannya ialah bahwa, segala sesuatu belum mempunyai bentuk yang pasti. Masalah, fokus penelitian, prosedur penelitian, hipotesis yang digunakan, bahkan hasil yang diharapkan, itu semuanya tidak dapat ditentukan secara pasti dan jelas sebelumnya. Segala sesuatu masih perlu dikembangkan sepanjang penelitian itu. Dalam keadaan yang serba tidak pasti dan tidak jelas itu, tidak ada pilihan lain dan hanya peneliti itu sendiri sebagai alat satu-satunya yang dapat mencapainya.”
Hal ini sesuai dengan pendapat Sukardi (2009, hlm. 1) yang menyatakan
bahwa “Instrumen penelitian kualitatif pada umumnya lebih bersifat internal dan subyektif, yang direfleksikan dengan peneliti sebagai instrumen”. Sejalan dengan itu Sugiyono (2013, hlm. 222) menjelaskan bahwa peneliti kualitatif sebagai
(24)
23
Rahmat Hidayat, 2015
DESAIN DIDAKTIS SIFAT-SIFAT SEGITIGA DAN SEGIEMPAT UNTUK MENINGKATKANPEMAHAMAN KONSEP MATEMATIS DAN LEVEL BERPIKIR GEOMETRI VAN HIELE SISWA SMP
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
human instrument, yang berfungsi menetapkan fokus penelitian, memilih
informan sebagai sumber data, melakukan pengumpulan data, menilai kualitas data, analisis data, menafsirkan data dan membuat kesimpulan atas temuannya.
Berdasarkan penyataan diatas dapat dipahami bahwa, dalam penelitian kualitatif instrumen utamanya adalah peneliti sendiri, namun selanjutnya setelah fokus penelitian menjadi jelas, maka kemungkinan akan dikembangkan instrument penelitian sederhana yang dapat melengkapi data dan membandingkan dengan data yang telah ditemukan melalui observasi dan wawancara.
Instrumen tambahan digunakan untuk mendapatkan tambahan informasi yang dibutuhkan. Jenis instrumen yang digunakan adalah instrumen tes dan instrumen non tes. Instrumen tes disini adalah instrumen yang digunakan untuk mengidentifikasi learning obstacles dan instrumen yang digunakan untuk mengukur keberhasilan desain didaktis yang dibuat dalam meningkatkan pemahamna konsep matematis dan level berpikir geometri van Hiele. Sedangkan untuk instrumen non tes digunakan observasi, wawancara dan dokumentasi.
E. Teknik Pengumpulan Data
Pengumpulan informasi dan data yang diperlukan menggunakan tiga teknik pengumpulan data, yang terdiri dari :
1. Observasi; 2. Wawancara;
3. Dokumentasi (foto dan video); dan 4. Triangulasi
Dalam menganalisis data, peneliti terlebih dahulu mengumpulkan semua informasi yang diperoleh kemudian dilakukan penyeleksian informasi, selanjutnya melakukan interpretasi dan mengembangkan generalisasi untuk disajikan secara naratif.
(25)
24
Rahmat Hidayat, 2015
DESAIN DIDAKTIS SIFAT-SIFAT SEGITIGA DAN SEGIEMPAT UNTUK MENINGKATKANPEMAHAMAN KONSEP MATEMATIS DAN LEVEL BERPIKIR GEOMETRI VAN HIELE SISWA SMP
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
F. Teknik Analisis Data
Pada penelitian kualitatif, analisis data dilakukan sejak awal penelitian dan selama proses penelitian dilaksanakan. Data diperoleh, kemudian dikumpulkan untuk diolah secara sistematis. Dimulai dari wawancara, observasi, mengedit, mengklasifikasi, mereduksi, selanjutnya aktivitas penyajian data serta menyimpulkan data. Teknis analisis data dalam penelitian ini menggunakan model analisis interaktif berdasarkan Miles dan Huberman (Hendra, 2011).
(26)
Rahmat Hidayat, 2015
DESAIN DIDAKTIS SIFAT-SIFAT SEGITIGA DAN SEGIEMPAT UNTUK MENINGKATKANPEMAHAMAN KONSEP MATEMATIS DAN LEVEL BERPIKIR GEOMETRI VAN HIELE SISWA SMP
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
74 BAB V
SIMPULAN, IMPLIKASI DAN REKOMENDASI
A. Simpulan
Berdasarkan pembahasan pada BAB IV, penulis menarik kesimpulan sebagai berikut:
1. Desain didaktis awal konsep sifat-sifat segitiga dan segiempat disusun berdasarkan hasil learning obstacle yang muncul dari uji instrumen, dan disesuaikan dengan materi pembelajaran yang menunjang siswa SMP kelas VII. Desain didaktis awal disusun menjadi 5 buah lesson design
2. Keefektifan desain didaktis ditunjang oleh ketersediaan waktu, kemampuan awal siswa dalam memahami konsep sebelumnya, serta kesesuaian model pembelajaran yang digunakan. Sesuai dengan prediksi yang ada, peneliti mengalami kendala dalam hal manajemen waktu serta kemampuan awal siswa dalam memahami konsep sebelumnya.
3. Berdasarkan hasil penelitian di kelas VII-B dengan menggunakan Design
Didaktis dan VII-D dengan pembelajaran konvensional, menunjukkan desain
didaktis ini cukup dapat meningkatkan pemahaman konsep matematis dan level berpikir geometri van Hiele siswa sebagai berikut: peningkatan kemampuan pemahaman matematis kelas VII-B dengan desain didaktis memiliki rata-rata gain sebesar 0.45 dan kelas VII-D dengan menggunakan pembelajaran konvensional memiliki rata-rata gain 0.34. untuk level berpikir geometri van Hiele kelas VII-B: 16 siswa tetap pada pencapaian level sebelumnya (40%), 18 siswa mengalami peningkatan level (45%), dan 6 siswa mengalami penuruan level (15%), sedangkan untuk kelas VII-D, 21 siswa tetap pada pencapaian level sebelumnya (50%), 17 siswa mengalami peningkatan level (40,48%) dan 4 siswa mengalami penurunan level (9,52%). 4. Desain didaktis revisi merupakan desain didaktis yang telah diperbaiki
setelah implementasi desain didaktis awal yang berjumlah 5 buah lesson
(27)
75
Rahmat Hidayat, 2015
DESAIN DIDAKTIS SIFAT-SIFAT SEGITIGA DAN SEGIEMPAT UNTUK MENINGKATKANPEMAHAMAN KONSEP MATEMATIS DAN LEVEL BERPIKIR GEOMETRI VAN HIELE SISWA SMP
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
B. Implikasi dan Rekomendasi
Berdasarkan hasil temuan dan pembahasan yang diperoleh, peneliti memberikan beberapa hal terkait pembelajaran dengan menggunakan desain didaktis pada konsep sifat-sifat segitiga dan segiempat yaitu:
1. Desain didaktis dalam penelitian ini dapat dijadikan alternatif pembelajaran atau acuan pembelajaran.
2. Sebaiknya desain didaktis disesuaikan kondisi kelas, materi dasar atau pendukung pembelajaran serta perencanaan lembar kerja yang matang.
3. Dalam mengimplementasikan desain didaktis disarankan menggunakan model pembelajaran yang sesuai agar dapat tercapai suasana dan tujuan pembelajaran yang efektif.
4. Diperlukan persiapan matang dengan kemampuan guru dalam memanajemen waktu dan mengelola kelas agar suasana menjadi kondusif dan efektif.
5. Desain didaktis ini dapat dikembangkan secara lebih baik lagi terutama dalam instrumen penelitian disesuaikan dengan model pembelajaran yang dipakai.
(28)
Rahmat Hidayat, 2015
DESAIN DIDAKTIS SIFAT-SIFAT SEGITIGA DAN SEGIEMPAT UNTUK MENINGKATKANPEMAHAMAN KONSEP MATEMATIS DAN LEVEL BERPIKIR GEOMETRI VAN HIELE SISWA SMP
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
76
DAFTAR PUSTAKA
Amini. (2012). Miskonsepsi Materi Geometri Sekolah Dasar. [online]. Diakses dari: http://p4tkmatematika.org/file/ARTIKEL/Artikel%20Pendidikan/ Miskonsepsi%20Materi%20Geometri%20Siswa%20Sekolah%20Dasar_a mini_rina%20kusumayanti.pdf
Baharuddin. (2008). Teori Belajar dan Pembelajaran. Jogjakarta: Ar-Ruzz Media.
BSNP. (2006). Panduan penyusunan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan
Jenjang Pendidikan Dasar dan Menengah. Tidak diterbitkan.
Crowley, Marry L. (1987). The van Hiele Model of the Development of
Geometryc Thought.
Dwiyanto. (2001). Tuntunan Lengkap Metodologi Praktis Penelitian Pendidikan. Jogjakarta: Diva Press.
Farina, Fitria Dwi. (2012). Pembelajaran Geometri dengan Model van Hiele
Berbantuan Cabry Geometry II untuk Meningkatkan Kemampuan Koneksi Matematis Siswa SMP: Penelitian Eksperimen Terhadap Siswa Kelas VIII SMP Negeri 26 Bandung . Skripsi UPI Bandung: Tidak diterbitkan.
Hendra, A. (2011). Desain Didaktis Bahan Ajar Problem Solving pada Konsep
Luas Daerah Lingkaran. Skripsi : Tidak diterbitkan.
Kahfi, M. S. (1996). Geometri Sekolah Dasar dan Pengajarannya: Suatu Pola
Penyajian Berdasarkan Teori Piaget dan teori van Hiele. Malang: IKIP
Malang.
KBBI. (2014). [online] web kbbi. Diakses dari: http://kbbi.web.id.
Kilpatrick, J., Swafford, J., Findell, B. (2001). Adding it Up: Helping Children
Learn Mathematics.National Research Council: National Academic Press.
Malloy, Carol. (2002). The van Hiele Framework. [online]. Diakses dari:
http://schools.nyc.gov/NR/rdonlyres/0EFD73D4-340A-42E2-8EB4-3BC2A6B05603/38317/28vanHieleFramework.pdf.
MathIsFun. [online]. Diakses dari: http://mathisfun.com/triangle.html
Nur’aeni. (2002). Implementasi Model Pembelajaran dengan Tahap Belajar van
(29)
77
Rahmat Hidayat, 2015
DESAIN DIDAKTIS SIFAT-SIFAT SEGITIGA DAN SEGIEMPAT UNTUK MENINGKATKANPEMAHAMAN KONSEP MATEMATIS DAN LEVEL BERPIKIR GEOMETRI VAN HIELE SISWA SMP
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Bangun-Bangun Geometri Datar. PTK PGSD Tasikmalaya: Tidak
diterbitkan.
Rosita, Nena. (2007). Analisis Tingkat Berpikir Siswa SMP dalam Menyelesaikan
Soal Bangun Datar Berdasarkan Levelan van Hiele. Skripsi UPI Bandung:
Tidak diterbitkan.
Sugiyono. (2013). Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta.
Suherman. (2001). Strategi Pembelajaran Matematika Kontemporer. Bandung: FPMIPA UPI.
Sukardi. (2009). Desain Penelitian Kualitatif. [Online]. Diakses dari: http://aritmaxx.wordpress.com/2010/06/30/instrimen-penelitian.
Suratno. (2009). Memahami Kompleksitas Pengajaran-Pembelajaran dan Kondisi
Pendidikan dan Pekerjaan Guru. Bandung: FPMIPA UPI.
Suryadi, D. (2010). Menciptakan Proses Belajar Aktif : Kajian Sudut Pandang
Teori Belajar dan Teori Didaktik. (modul seminar).
Turmudi. (2010). “Pembelajaran Matematika: Kini dan Kecenderungan Masa Mendatang”, dalam Teori, Paradigma, Prinsip, dan Pendekatan
Pembbelajaran MIPA dalam Konteks Indonesia. Bandung: FPMIPA UPI.
UPI. 2014. Pedoman Penulisan Karya Ilmiah UPI 2014/2015. UPI Press: Bandung.
Usiskin, Zalman. (1982). van Hiele Levels and Achievment in Secondary School
Geometry. Disertasi pada University of Chicago: University of Chicago.
Utomo. (2010). Piaget dan teorinya [Online]. Diakses dari: http//ilmuwanmuda.wordpress.com/piaget-dan-teorinya.
Van de Walle, John A. (2002). Geometric Thinking and Geometric Concept, In
Elementary and Middle School Mathematics: Teaching developmentally. 4th ed. Boston: Allyn and Bacon.
(1)
Rahmat Hidayat, 2015
DESAIN DIDAKTIS SIFAT-SIFAT SEGITIGA DAN SEGIEMPAT UNTUK MENINGKATKANPEMAHAMAN KONSEP MATEMATIS DAN LEVEL BERPIKIR GEOMETRI VAN HIELE SISWA SMP
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
human instrument, yang berfungsi menetapkan fokus penelitian, memilih informan sebagai sumber data, melakukan pengumpulan data, menilai kualitas data, analisis data, menafsirkan data dan membuat kesimpulan atas temuannya.
Berdasarkan penyataan diatas dapat dipahami bahwa, dalam penelitian kualitatif instrumen utamanya adalah peneliti sendiri, namun selanjutnya setelah fokus penelitian menjadi jelas, maka kemungkinan akan dikembangkan instrument penelitian sederhana yang dapat melengkapi data dan membandingkan dengan data yang telah ditemukan melalui observasi dan wawancara.
Instrumen tambahan digunakan untuk mendapatkan tambahan informasi yang dibutuhkan. Jenis instrumen yang digunakan adalah instrumen tes dan instrumen non tes. Instrumen tes disini adalah instrumen yang digunakan untuk mengidentifikasi learning obstacles dan instrumen yang digunakan untuk mengukur keberhasilan desain didaktis yang dibuat dalam meningkatkan pemahamna konsep matematis dan level berpikir geometri van Hiele. Sedangkan untuk instrumen non tes digunakan observasi, wawancara dan dokumentasi.
E. Teknik Pengumpulan Data
Pengumpulan informasi dan data yang diperlukan menggunakan tiga teknik pengumpulan data, yang terdiri dari :
1. Observasi;
2. Wawancara;
3. Dokumentasi (foto dan video); dan
4. Triangulasi
Dalam menganalisis data, peneliti terlebih dahulu mengumpulkan semua informasi yang diperoleh kemudian dilakukan penyeleksian informasi, selanjutnya melakukan interpretasi dan mengembangkan generalisasi untuk disajikan secara naratif.
(2)
24
F. Teknik Analisis Data
Pada penelitian kualitatif, analisis data dilakukan sejak awal penelitian dan selama proses penelitian dilaksanakan. Data diperoleh, kemudian dikumpulkan untuk diolah secara sistematis. Dimulai dari wawancara, observasi, mengedit, mengklasifikasi, mereduksi, selanjutnya aktivitas penyajian data serta menyimpulkan data. Teknis analisis data dalam penelitian ini menggunakan model analisis interaktif berdasarkan Miles dan Huberman (Hendra, 2011).
(3)
Rahmat Hidayat, 2015
DESAIN DIDAKTIS SIFAT-SIFAT SEGITIGA DAN SEGIEMPAT UNTUK MENINGKATKANPEMAHAMAN KONSEP MATEMATIS DAN LEVEL BERPIKIR GEOMETRI VAN HIELE SISWA SMP
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 74
BAB V
SIMPULAN, IMPLIKASI DAN REKOMENDASI
A. Simpulan
Berdasarkan pembahasan pada BAB IV, penulis menarik kesimpulan sebagai berikut:
1. Desain didaktis awal konsep sifat-sifat segitiga dan segiempat disusun berdasarkan hasil learning obstacle yang muncul dari uji instrumen, dan disesuaikan dengan materi pembelajaran yang menunjang siswa SMP kelas VII. Desain didaktis awal disusun menjadi 5 buah lesson design
2. Keefektifan desain didaktis ditunjang oleh ketersediaan waktu, kemampuan awal siswa dalam memahami konsep sebelumnya, serta kesesuaian model pembelajaran yang digunakan. Sesuai dengan prediksi yang ada, peneliti mengalami kendala dalam hal manajemen waktu serta kemampuan awal siswa dalam memahami konsep sebelumnya.
3. Berdasarkan hasil penelitian di kelas VII-B dengan menggunakan Design Didaktis dan VII-D dengan pembelajaran konvensional, menunjukkan desain didaktis ini cukup dapat meningkatkan pemahaman konsep matematis dan level berpikir geometri van Hiele siswa sebagai berikut: peningkatan kemampuan pemahaman matematis kelas VII-B dengan desain didaktis memiliki rata-rata gain sebesar 0.45 dan kelas VII-D dengan menggunakan pembelajaran konvensional memiliki rata-rata gain 0.34. untuk level berpikir geometri van Hiele kelas VII-B: 16 siswa tetap pada pencapaian level sebelumnya (40%), 18 siswa mengalami peningkatan level (45%), dan 6 siswa mengalami penuruan level (15%), sedangkan untuk kelas VII-D, 21 siswa tetap pada pencapaian level sebelumnya (50%), 17 siswa mengalami peningkatan level (40,48%) dan 4 siswa mengalami penurunan level (9,52%). 4. Desain didaktis revisi merupakan desain didaktis yang telah diperbaiki
setelah implementasi desain didaktis awal yang berjumlah 5 buah lesson design berdasarkan temuan dan respon siswa saat pembelajaran di kelas.
(4)
75
B. Implikasi dan Rekomendasi
Berdasarkan hasil temuan dan pembahasan yang diperoleh, peneliti memberikan beberapa hal terkait pembelajaran dengan menggunakan desain didaktis pada konsep sifat-sifat segitiga dan segiempat yaitu:
1. Desain didaktis dalam penelitian ini dapat dijadikan alternatif pembelajaran atau acuan pembelajaran.
2. Sebaiknya desain didaktis disesuaikan kondisi kelas, materi dasar atau pendukung pembelajaran serta perencanaan lembar kerja yang matang.
3. Dalam mengimplementasikan desain didaktis disarankan menggunakan
model pembelajaran yang sesuai agar dapat tercapai suasana dan tujuan pembelajaran yang efektif.
4. Diperlukan persiapan matang dengan kemampuan guru dalam memanajemen
waktu dan mengelola kelas agar suasana menjadi kondusif dan efektif.
5. Desain didaktis ini dapat dikembangkan secara lebih baik lagi terutama dalam instrumen penelitian disesuaikan dengan model pembelajaran yang dipakai.
(5)
Rahmat Hidayat, 2015
DESAIN DIDAKTIS SIFAT-SIFAT SEGITIGA DAN SEGIEMPAT UNTUK MENINGKATKANPEMAHAMAN KONSEP MATEMATIS DAN LEVEL BERPIKIR GEOMETRI VAN HIELE SISWA SMP
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 76
DAFTAR PUSTAKA
Amini. (2012). Miskonsepsi Materi Geometri Sekolah Dasar. [online]. Diakses
dari: http://p4tkmatematika.org/file/ARTIKEL/Artikel%20Pendidikan/
Miskonsepsi%20Materi%20Geometri%20Siswa%20Sekolah%20Dasar_a mini_rina%20kusumayanti.pdf
Baharuddin. (2008). Teori Belajar dan Pembelajaran. Jogjakarta: Ar-Ruzz Media.
BSNP. (2006). Panduan penyusunan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan Jenjang Pendidikan Dasar dan Menengah. Tidak diterbitkan.
Crowley, Marry L. (1987). The van Hiele Model of the Development of Geometryc Thought.
Dwiyanto. (2001). Tuntunan Lengkap Metodologi Praktis Penelitian Pendidikan. Jogjakarta: Diva Press.
Farina, Fitria Dwi. (2012). Pembelajaran Geometri dengan Model van Hiele Berbantuan Cabry Geometry II untuk Meningkatkan Kemampuan Koneksi Matematis Siswa SMP: Penelitian Eksperimen Terhadap Siswa Kelas VIII SMP Negeri 26 Bandung . Skripsi UPI Bandung: Tidak diterbitkan.
Hendra, A. (2011). Desain Didaktis Bahan Ajar Problem Solving pada Konsep Luas Daerah Lingkaran. Skripsi : Tidak diterbitkan.
Kahfi, M. S. (1996). Geometri Sekolah Dasar dan Pengajarannya: Suatu Pola Penyajian Berdasarkan Teori Piaget dan teori van Hiele. Malang: IKIP Malang.
KBBI. (2014). [online] web kbbi. Diakses dari: http://kbbi.web.id.
Kilpatrick, J., Swafford, J., Findell, B. (2001). Adding it Up: Helping Children Learn Mathematics.National Research Council: National Academic Press. Malloy, Carol. (2002). The van Hiele Framework. [online]. Diakses dari:
http://schools.nyc.gov/NR/rdonlyres/0EFD73D4-340A-42E2-8EB4-3BC2A6B05603/38317/28vanHieleFramework.pdf.
MathIsFun. [online]. Diakses dari: http://mathisfun.com/triangle.html
Nur’aeni. (2002). Implementasi Model Pembelajaran dengan Tahap Belajar van Hiele untuk Membantu Siswa Kelas V SD dalam Memahami Konsep
(6)
77
Bangun-Bangun Geometri Datar. PTK PGSD Tasikmalaya: Tidak diterbitkan.
Rosita, Nena. (2007). Analisis Tingkat Berpikir Siswa SMP dalam Menyelesaikan Soal Bangun Datar Berdasarkan Levelan van Hiele. Skripsi UPI Bandung: Tidak diterbitkan.
Sugiyono. (2013). Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta.
Suherman. (2001). Strategi Pembelajaran Matematika Kontemporer. Bandung: FPMIPA UPI.
Sukardi. (2009). Desain Penelitian Kualitatif. [Online]. Diakses dari: http://aritmaxx.wordpress.com/2010/06/30/instrimen-penelitian.
Suratno. (2009). Memahami Kompleksitas Pengajaran-Pembelajaran dan Kondisi Pendidikan dan Pekerjaan Guru. Bandung: FPMIPA UPI.
Suryadi, D. (2010). Menciptakan Proses Belajar Aktif : Kajian Sudut Pandang Teori Belajar dan Teori Didaktik. (modul seminar).
Turmudi. (2010). “Pembelajaran Matematika: Kini dan Kecenderungan Masa Mendatang”, dalam Teori, Paradigma, Prinsip, dan Pendekatan Pembbelajaran MIPA dalam Konteks Indonesia. Bandung: FPMIPA UPI. UPI. 2014. Pedoman Penulisan Karya Ilmiah UPI 2014/2015. UPI Press:
Bandung.
Usiskin, Zalman. (1982). van Hiele Levels and Achievment in Secondary School Geometry. Disertasi pada University of Chicago: University of Chicago.
Utomo. (2010). Piaget dan teorinya [Online]. Diakses dari:
http//ilmuwanmuda.wordpress.com/piaget-dan-teorinya.
Van de Walle, John A. (2002). Geometric Thinking and Geometric Concept, In Elementary and Middle School Mathematics: Teaching developmentally. 4th ed. Boston: Allyn and Bacon.