PENGARUH KOMPETENSI KERJA DAN MOTIVASI BERPRESTASI TERHADAP MUTU KINERJA LULUSAN SMK OTOMOTIF PADA PERUSHAAN AUTO 2000 BANDUNG.

(1)

NURHAYATI, 2014

PENGARUH KOMPETENSI KERJA DAN MOTIVASI BERPRESTASI TERHADAP MUTU KINERJA LULUSAN SMK OTOMOTIF PADA PERUSAHAAN AUTO 2000 KOTA BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

PERUSAHAAN AUTO 2000 KOTA BANDUNG

TESIS

Diajukan untuk memenuhi sebagian syarat untuk memperoleh Gelar Magister Pendidikan Program Studi Administrasi Pendidikan

oleh

NURHAYATI NIM. 1101628

PROGRAM STUDI ADMINISTRASI PENDIDIKAN

SEKOLAH PASCASARJANA

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

2014


(2)

NURHAYATI, 2014

PENGARUH KOMPETENSI KERJA DAN MOTIVASI BERPRESTASI TERHADAP MUTU KINERJA LULUSAN SMK OTOMOTIF PADA PERUSAHAAN AUTO 2000 KOTA BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

PENGARUH KOMPETENSI KERJA DAN MOTIVASI BERPRESTASI

TERHADAP MUTU KINERJA LULUSAN SMK OTOMOTIF PADA

PERUSAHAAN AUTO 2000 KOTA BANDUNG

Oleh Nurhayati

S.Pd UPI Bandung,

Sebuah Tesis yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Magister Pendidikan (M.Pd.) pada Prodi Administrasi Pendidikan

© Nurhayati 2015

Universitas Pendidikan Indonesia Januari 2015

Hak Cipta dilindungi undang-undang.

Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhya atau sebagian, dengan dicetak ulang, difoto kopi, atau cara lainnya tanpa ijin dari penulis.


(3)

NURHAYATI, 2014

PENGARUH KOMPETENSI KERJA DAN MOTIVASI BERPRESTASI TERHADAP MUTU KINERJA LULUSAN SMK OTOMOTIF PADA PERUSAHAAN AUTO 2000 KOTA BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

TERHADAP MUTU KINERJA LULUSAN SMK OTOMOTIF PADA

PERUSAHAAN AUTO 2000 KOTA BANDUNG

disetujui dan disahkan oleh pembimbing :

Pembimbing I

Prof. Dr. Munir NIP. 19660325001121001

Pembimbing II

Dr. Aan Komariah Halimi, M.Pd NIP. 19700524 199402 2 001

Ketua Program Studi Administrasi Pendidikan Sekolah Pascasarjana

Prof. Udin Syaefudin Sa’ud, Ph.D NIP. 19530612 198103 1 003


(4)

NURHAYATI, 2014

PENGARUH KOMPETENSI KERJA DAN MOTIVASI BERPRESTASI TERHADAP MUTU KINERJA LULUSAN SMK OTOMOTIF PADA PERUSAHAAN AUTO 2000 KOTA BANDUNG


(5)

NURHAYATI, 2014

PENGARUH KOMPETENSI KERJA DAN MOTIVASI BERPRESTASI TERHADAP MUTU KINERJA LULUSAN SMK OTOMOTIF PADA PERUSAHAAN AUTO 2000 KOTA BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Mutu kinerja lulusan SMK Otomotif sangat penting bagi perusahaan dalam menjalankan kegiatan operasionalnya. Penelitian ini mengkaji mengenai pengaruh kompetensi kerja dan motivasi berprestasi terhadap mutu kinerja pada Pada perusahaan otomotif AUTO 2000. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui kompetensi kerja, motivasi berprestasi dan mutu kinerja serta untuk mengetahui seberapa besar pengaruh kompetensi kerja terhadap mutu kinerja, motivasi berprestasi terhadap mutu kinerja dan pengaruh kompetensi kerja dan motivasi berprestasi terhadap mutu kinerja. Metode penelitian yang digunakan dengan pendekatan kuantitatif melalui analisis deskriptif dengan korelasional dan regresi. Data diambil dengan menggunakan kuesioner. Populasi dalam penelitian ini adalah lulusan SMK Otomotif pada perusahaan otomotif AUTO 2000. Sampel penelitian menggunakan Propotionate Stratifed Random Sampling. Hasil penelitian menemukan bahwa kompetensi kerja dalam kategori sangat baik, motivasi berprestasi dalam kategori sangat baik, serta mutu kinerja berada dalam kategori sangat baik, serta terhadap pengaruh dari kompetensi kerja terhadap mutu kinerja sebesar 36,48% dalam kategori sedang, dan terdapat pengaruh motivasi berprestasi terhadap mutu kinerja sebesar 39,06% dalam kategori sedang kemudian pengaruh kompetensi kerja dan motivasi berprestasi terhadap mutu kinerja sebesar 43,16% dalam kategori kuat. Dari hasil penelitian dapat disimpulkan melalui gambaran umum semua variabel dalam kategori baik serta terhadap pengaruh antara vaiabel kompetensi kerja dan motivasi berprestasi terhadap mutu kinerja. Berdasarkan hasil penelitian, ada hal yang perlu direkomendasikan terkait upaya meningkatkan mutu kinerja adalah diberikannya kesempatan untuk mengikuti pelatihan atau workshop sebagai peningkatan kemampuan kerja sehingga mutu kinerja dapat meningkat


(6)

NURHAYATI, 2014

PENGARUH KOMPETENSI KERJA DAN MOTIVASI BERPRESTASI TERHADAP MUTU KINERJA LULUSAN SMK OTOMOTIF PADA PERUSAHAAN AUTO 2000 KOTA BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

ABSTRACT

Quality performance of graduates of vocational Automotive is very important for the company to run its operations. This research studies on the effect of job competence and achievement motivation on the quality of performance in the automotive company AUTO 2000. In order to determine job competence, achievement motivation and the quality of performance and to determine how much influence on the quality of work competence of performance, achievement motivation on performance quality and competence influence work and achievement motivation on performance quality. The method used by the quantitative approach through descriptive analysis of correlation and regression. Data retrieved by using the questionnaire. The population in this study were graduates of vocational automotive company AUTO Automotive in 2000. The study sample using random sampling Stratifed propotionate. The results found that competence in the category of very good work, achievement motivation in the excellent category, as well as the quality of the performance is in the excellent category, as well as to the effects on the quality of work competence performance of 36.48% in the medium category, and there are significant achievement motivation on the quality of performance of 39.06% in the medium category and then the influence of job competence and achievement motivation on the quality of performance of 43.16% in the strong category. From the results it can be concluded through a general overview of all the variables in both categories as well as to the influence of vaiabel job competence and achievement motivation on performance quality. Based on the research results, there are things that need to be recommended related efforts to improve the quality of performance is given the opportunity to attend training or workshops as upgrading the quality of work so that performance can be increased


(7)

NURHAYATI, 2014

PENGARUH KOMPETENSI KERJA DAN MOTIVASI BERPRESTASI TERHADAP MUTU KINERJA LULUSAN SMK OTOMOTIF PADA PERUSAHAAN AUTO 2000 KOTA BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu i

PERNYATAAN ………

ABSTRAK ………...

KATA PENGANTAR ……….

UCAPAN TERIMA KASIH ………..

DAFTAR ISI ………

DAFTAR TABEL ………..

DAFTAR GAMBAR ……….

DAFTAR LAMPIRAN ……….

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang ...………..………... B. Identifikasi dan Rumusan Masalah ………..……….... C. Tujuan Penelitian …..……..……….. D. Manfaat Penelitian ………... E. Struktur Organisasi Tesis ………...

BAB II KAJIAN TEORI, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS PENELITIAN

A. Kajian Teori ...………... 1. Kompetensi kerja ...………... 2 Motivasi berprestasi ...……... 3. Mutu kinerja …...……….

B. Kerangka Pemikiran ...……… C. Hipotesis Penelitian ………...……….

I ii iii iv vi ix x xi

1 13 15 16 16

17 17 23 30 42 46


(8)

NURHAYATI, 2014

PENGARUH KOMPETENSI KERJA DAN MOTIVASI BERPRESTASI TERHADAP MUTU KINERJA LULUSAN SMK OTOMOTIF PADA PERUSAHAAN AUTO 2000 KOTA BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu ii

2. Populasi Penelitian …...………. 3. Sampel Penelitian ... B. Desain Penelitian …...……….. C. Metode Penelitian …...………... D. Defenisi Operasional ...……….. E. Penyusunan Instrumen ... F. Proses Pengembangan Instrumen ... G. Teknik pengumpulan data ... H. Analisis data ...

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian ……...………... 1. Deskripsi variabel penelitian ... 2. Analisis Data ... 3. Pengujian Hipotesis ... 4. Interpretasi Hasil Penelitian ... B. Pembahasan ...………. 1. Gambaran umum ... 2. Pengaruh kompetensi kerja terhadap mutu kinerja ... 3. Pengaruh motivasi berprestasi terhadap mutu kinerja ... 4. Pengaruh kompetensi dan motivasi berprestasi terhadap Mutu kinerja...

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

A. Kesimpulan ………...

B. Rekomendasi ……….

48 48 60 60 60 63 64 64 71 72 77 85 86 87 96 96 98 99 101 101


(9)

NURHAYATI, 2014

PENGARUH KOMPETENSI KERJA DAN MOTIVASI BERPRESTASI TERHADAP MUTU KINERJA LULUSAN SMK OTOMOTIF PADA PERUSAHAAN AUTO 2000 KOTA BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu iii


(10)

NURHAYATI, 2014

PENGARUH KOMPETENSI KERJA DAN MOTIVASI BERPRESTASI TERHADAP MUTU KINERJA LULUSAN SMK OTOMOTIF PADA PERUSAHAAN AUTO 2000 KOTA BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu iv

No. Nama Tabel Hal

3.1 3.2 3.3 3.4 3.5 3.6 3.7 3.8 4.1 4.2 4.3 4.4 4.5 4.6 4.7 4.8 4.9 4.10 4.11 4.12 4.13

Populasi Penelitian ………. Sampel Penelitian ………... Kisi-Kisi Penelitian ... Skala Likert ... Hasil Uji Validitas kompetensi kerja ... Hasil Uji Validitas Motivasi Berprestasi ... Hasil Uji Validitas Mutu kinerja...

Tolok Ukur Koefesien Korelasi ... Konsultasi Hasil Perhitungan WMS ... Kecenderungan Rata-Rata Variabel kompetensi kerja ...

Kecenderungan Rata-Rata Variabel Motivasi Berprestasi ... Kecendrungan Rata-Rata Variabel Mutu Kinerja ...

Hasil Uji Normalitas ... Hasil Uji Linearitas X1 terhadap Y ...

Hasil Uji Linearitas X2 terhadap Y ...

Uji Korelasi X1 dan X2 terhadap Y ...

Uji Analisis Regresi X1 terhadap Y ...

Uji Analisis Regresi X2 terhadap Y ...

Uji Analisis Regresi X1 dan X2 terhadap Y ...

Uji Analisis Regresi (Anova) ... Rangkuman Hasil Pengujian Hipotesis ...

48 48 49 49 55 61 68 70 72 74 76 78 80 81 83 85 87 89 91 93 95


(11)

NURHAYATI, 2014

PENGARUH KOMPETENSI KERJA DAN MOTIVASI BERPRESTASI TERHADAP MUTU KINERJA LULUSAN SMK OTOMOTIF PADA PERUSAHAAN AUTO 2000 KOTA BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu v

DAFTAR GAMBAR

No. Nama Gambar Hal

1.1 1.2 2.1 2.2 2.3 2.4 3.1 4.1

Level Komitmen Guru ... Identifikasi Masalah …...……….

Kerangka Pemikiran ………..

Hubungan antar Variabel Penelitian ... Grafik Gambaran Umum Kompetensi kerja... Grafik Gambaran Umum Motivasi Berprestasi ... Grafik Gambaran Umum Mutu Kinerja ...

Struktur Pengaruh X1 dan X2 terhadap Y ...

03 05 41 44 47 54 59 93


(12)

NURHAYATI, 2014

PENGARUH KOMPETENSI KERJA DAN MOTIVASI BERPRESTASI TERHADAP MUTU KINERJA LULUSAN SMK OTOMOTIF PADA PERUSAHAAN AUTO 2000 KOTA BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu vi

DAFTAR LAMPIRAN

No. Nama Lampiran

1

2

3

4

5

6

Kisi-Kisi Penelitian

Angket Penelitian

Pengolahan dan Analisis Data

Tabel Statistik

Korespondensi


(13)

NURHAYATI, 2014

PENGARUH KOMPETENSI KERJA DAN MOTIVASI BERPRESTASI TERHADAP MUTU KINERJA LULUSAN SMK OTOMOTIF PADA PERUSAHAAN AUTO 2000 KOTA BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

1

Manajemen kepegawaian dan sumber daya manusia sangat penting bagi perusahaan dalam mengelola, mengatur, dan memanfaatkan pegawai sehingga dapat berfungsi secara produktif untuk tercapainya tujuan perusahaan. Sumber daya manusia di perusahaan perlu dikelola secara profesional agar terwujud keseimbangan antara kebutuhan pegawai dengan tuntutan dan kemampuan organisasi perusahaan. Keseimbangan tersebut merupakan kunci utama perusahaan agar dapat berkembang secara produktif dan wajar, untuk mencapai tujuan perusahaan diperlukan sumber daya manusia yang memiliki keterampilan, kecerdasan, akhlak mulia. Seperti yang tercantum dalam undang-undang sisdiknas pasal 26 ayat 3 yang berbunyi :

“Standar kompetensi lulusan pada satuan pendidikan menengah kejuruan bertujuan untuk meningkatkan kecerdasan, pengetahuan, kepribadian, akhlak mulia, serta keterampilan untuk hidup mandiri dan mengikuti pendidikan lebih lanjut sesuai dengan kejuruannya”

Dari pernyataan di atas dapat disimpulkan bahwa kecerdasan, pengetahuan, kepribadian, akhlak mulia, serta keterampilan untuk hidup mandiri dapat berpengaruh terhadap kinerja lulusan kelak ketika diterima disuatu perusahaan

Berdasarkan Rencana Strategis Departemen Pendidikan Nasional tahun 2010-2014, salah satu isu yang sangat menarik untuk dikaji adalah adanya upaya pemerintah untuk melakukan peningkatan jumlah Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) secara prororsional, termasuk penataan bidang keahlian dan program studi di SMK serta fasilitas magang agar relevan dengan kebutuhan dunia kerja. Penataan ini dilakukan agar lulusan sekolah menegah kejuruan mempunyai kualifikasi kompetensi yang sesuai tuntutan kebutuhan dunia kerja. Dalam hal ini, pemerintah terus berupaya memperbanyak pembangunan sekolah menengah


(14)

NURHAYATI, 2014

PENGARUH KOMPETENSI KERJA DAN MOTIVASI BERPRESTASI TERHADAP MUTU KINERJA LULUSAN SMK OTOMOTIF PADA PERUSAHAAN AUTO 2000 KOTA BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

kejuruan (SMK). Hingga tahun 2008 telah dikembangkan sebanyak 100 SMA dan 341 SMK berbasis keunggulan lokal. Rasio jumlah siswa SMK:SMA dari tahun ke tahun juga terus meningkat dari 30:70 pada tahun 2004 menjadi 49:51 menurut perhitungan sementara pada akhir bulan September 2009.

Hal ini menunjukkan keinginan pemerintah untuk menyelesaikan persoalan lulusan pendidikan sekolah menengah, khususnya menyangkut keterserapan oleh dunia kerja. Namun demikian, niat baik pemerintah ini bukanlah tanpa kendala, mengingat banyak hal yang harus dipersiapkan mulai dari tenaga pendidik dan kependidikan, sarana dan prasarana, sampai pada sekolah menengah kejuruan dengan bidang keahlian apa yang relevan dengan kondisi lingkungan dan tuntutan dunia kerja, termasuk di dalamnya hal-hal yang perlu dipersiapkan menyangkut konversi dari SMA ke SMK.

Selama ini banyak sekolah menengah kejuruan yang tidak bisa berkembang dan bahkan tidak lagi bisa menyelenggarakan kegiatan pendidikan, karena tidak semua SMK menyediakan fasilitas yang dapat menunjang peserta didik menjadi insan yang terampil bekerja sekaligus menguasai keilmuan. Banyak kendala dihadapi di lapangan, diantaranya, fasilitas yang menunjang sebagai sekolah vokasional belum memadai dan tenaga pendidik masih yang lama, dengan pola dan model pengajaran yang tidak berubah, sehingga sekolah bersangkutan tidak mampu bersaing dengan sekolah lain atau lulusannya tidak terserap oleh dunia kerja karena tidak memiliki kompetensi yang sesuai (Memadai) dengan kebutuhan dunia kerja.

Sementara itu dalam konteks perusahaan (Dunia industri), dukungan dunia industri terhadap pendidikan, khususnya sekolah kejuruan relatif masih rendah. Fenomena tentang masih rendahnya dukungan dunia industri terhadap pendidikan ini, diungkapkan oleh Fakhri (2007, hlm. 29) berikut: (1) Rendah kepedulian industri terhadap peningkatan mutu pendidikan kejuruan, (2) Industri besar dan menengah merasa terbebani dengan kehadiran siswa magang, dan (3) Partisipasi industri dalam uji kompetensi masih rendah (33%).

Kondisi ini tentu saja akan membawa implikasi terjadinya kesenjangan antara supply dan demand tenaga kerja yang memberi dampak pada


(15)

NURHAYATI, 2014

PENGARUH KOMPETENSI KERJA DAN MOTIVASI BERPRESTASI TERHADAP MUTU KINERJA LULUSAN SMK OTOMOTIF PADA PERUSAHAAN AUTO 2000 KOTA BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

pengangguran. Semakin tinggi penguasaan kompetensi yang dimiliki siswa, maka dampak terhadap pengangguran akan kecil atau peluang untuk terserap oleh dunia kerja akan tinggi, dan sebaliknya.

Menurut BPS (2007), Jumlah pengannguran di Indonesia mencapai 10,55 juta 99,75%) dari jumlah angkatan kerja. Sekalipun pada tahun 2008, jumlah pengangguran di Indonesia turun menjadi 8,5%, tetapi Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) sudah memproyeksikan angka pengangguran pada tahun 2009 naik menjadi 9%. Dari total pengangguran di Indonesia, sebagian besar adalah kalangan terpelajar yang termasuk dalam kategori “pengangguran terselubung” .

Fenomena tentang adanya pengangguran terselubung ini, mengindikasikan bahwa banyaknya lulusan pendidikan yang tidak terserap tenaga kerja, termasuk lulusan sekolah menengah kejuruan (SMK). Secara nasional, keterserapan SMK di dunia kerja, idealnya secara nasional lulusan SMK yang bisa langsung memasuki dunia kerja sekitar 80-85%, sedang selama ini yang terserap 61%. Pada tahun 2006 lulusan SMK di Indonesia mencapai 628.285 orang, sedangkan proyeksi penyerapan atau kebutuhan tenaga kerja lulusan SMK tahun 2007 hanya 385.986 atau sekitar 61,43% (Dalam A. Muliati, AM, 2008). Berikut adalah data mengenai jumlah pengangguran terbuka menurut pendidikan tertinggi yang ditamatkan dari tahun 2012 sampai tahun 2013 dijabarkan dalam tabel 1.1 berikut:


(16)

NURHAYATI, 2014

PENGARUH KOMPETENSI KERJA DAN MOTIVASI BERPRESTASI TERHADAP MUTU KINERJA LULUSAN SMK OTOMOTIF PADA PERUSAHAAN AUTO 2000 KOTA BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Tabel 1.1

Pengangguran Terbuka Menurut Pendidikan Tertinggi yang Ditamatkan Tahun 2012-2013

Pendidikan tertinggi yang ditamatkan

Februari 2012

Agustus 2012

Februari 2013

Agustus 2013

SD ke Bawah 3,69 3,64 3,61 3,51

Sekolah Menengah

Pertama

7,80 7,76 8,24 7,60

Sekolah menengah

Atas

10,34 9,60 9,39 9,74

Sekolah Menengah

Kejuruan

9,51 9,87 7,68 11,19

Diploma I/II/III 7,50 6,21 5,65 6,01

Universitas 6,95 5,91 5,04 5,50

Jumlah 6,32 6,14 5,92 6,25

Sumber: Dokumen Badan Pusat Statistik Nasional, diakses 2013

Berdasarkan tabel di atas, bisa dilihat bahwa angka pengangguran terbuka dari jenjang pendidikan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) pada tahun 2012 bulan Februari sebanyak 9,15% dan pada bulan Agustus tahun 2012 terjadi peningkatan sebanyak 0,36 menjadi 9,87% pada tahun 2013 bulan Februari terjadi penurunan sebanyak 2,19% menjadi 7,68%, namun pada bulan Agustus 2013 terjadi peningkatan sebanyak 3,51% menjadi 11,19%. Sehingga dapat disimpulkan bahwa tingkat pengangguran terbuka di Indonesia pada tahun 2012 sampai tahun 2013 mengalami peningkatan, jumlah pengangguran ini cukup tinggi untuk tingkat sekolah Menengah Kejuruan (SMK).


(17)

NURHAYATI, 2014

PENGARUH KOMPETENSI KERJA DAN MOTIVASI BERPRESTASI TERHADAP MUTU KINERJA LULUSAN SMK OTOMOTIF PADA PERUSAHAAN AUTO 2000 KOTA BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Di Kota Bandung, hingga akhir Oktober 2008, Dinas Tenaga Kerja (Disnakertrans) mencatat, terdapat tidak kurang 174.000 pencari kerja menganggur tapi yang terserap baru 1.600 orang. Angkatan kerja penganggur ini, kemungkinan bertambah karena telah ada sejumlah perusahaan, menyatakan kolep dan siap bahkan telah melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK). Disnakertrans memprediksi, dengan pertumbuhan angkatan kerja 20% setahun, pengangguran di kota Bandung akan menjadi 200.000 lebih.

Fenomena ini tentu saja sangat memprihatinkan mengingat keterserapan lulusan pendidikan oleh dunia kerja, merupakan cerminan kualitas pendidikan secara keseluruhan. Jika demikian, maka gejala ini tentu perlu segera diperbaiki agar tidak semakin runcing dan berdampak lebih parah pada pengangguran yang akan semakin meningkat dan rendahnya sumber daya manusia di Indonesia.

Dalam konteks kemanfaatanya, mutu pendidikan ini sangat terkait dengan isu relevansi pendidikan. Pendidikan yang memiliki kekuatan daya saing ditandai dengan mutu pembelajaran dalam program-program pendidikan yang amat dibutuhkan oleh masyarakat..

Atas dasar permasalahan itu, perluasan dan pemerataan pendidikan yang bermutu dan relevan dengan kebutuhan masyarakat harus ditempatkan pada rioritas tertinggi dalam pembangunan pendidikan. Mutu dan relevansi tercermin dari kemampuan membentuk kecakapan (competencies) lulusan agar dapat menjadi pekerja produktif dan mandiri dengan upah yang lebih tinggi. Kesempatan pendidikan keahlian, keterampilan dan profesi harus besar dan merata dikaitkan dengan sentra-sentra pengembangan ekonomi industri, pendayagunaan iptek, dan peningkatan kecakapan hidup yang sesuai dengan potensi daerah, dengan prinsip belajar sepanjang hayat.

Dengan demikian pemecahan masalah ini secara praktis akan berguna bagi peningkatan kualitas pendidikan yang diharapkan lulusannya mampu terserap oleh dunia kerja dalam menghadapi persaingan, serta menjamin kemandirian lembaga pendidikan sesuai dengan prinsip-prinsip otonomi daerah.

Persoalan yang kemudian muncul adalah mengapa mutu kinerja lulusan SMK rendah? lalu, bagaimanakah caranya sekolah menjadi sekolah yang mandiri,


(18)

NURHAYATI, 2014

PENGARUH KOMPETENSI KERJA DAN MOTIVASI BERPRESTASI TERHADAP MUTU KINERJA LULUSAN SMK OTOMOTIF PADA PERUSAHAAN AUTO 2000 KOTA BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

berkualitas dan memilikii keunggulan bersaing, sehingga lulusannya memiliki kualifikasi kompetensi yang memadai dan sesuai dengan kebutuhan dunia kerja dan memiliki keunggulan bersaing (competitive advantage).

Kompetensi merupakan sebuah karakteristik dasar seseorang yang mengindikasikan cara berperilaku atau berpikir, serta menarik kesimpulan yang dapat dilakukan dan dipertahankan oleh seseorang pada waktu dan periode yang lama. Dari karakteristik dasar tersebut tampak tingkat kompetensi seseorang dan dapat dikategorikan pada tingkat tertentu,tinggi atau dibawah rata-rata. Penentuan ambang kompetensi tersebut dibutuhkan dan penting, karena dapat dijadikan dasar pertimbangan bagi proses rekrutmen, seleksi, perencanaan, evaluasi kinerja, dan pengembangan sumber daya manusia. Kompetensi terletak pada bagian dalam setiap diri manusia, melekat pada kepribadian yang berlangsung lama, yang dapat memprediksi tingkah laku secara luas pada semua situasi dan tugas pekerjaan serta hasilnya.

Kompetensi diartikan sebagai kemampuan atau ability, yaitu seperangkat set terkait tetapi berbeda dari perilaku yang diselenggarakan disekitar construck mendasari, yang kita sebut “niat” perilaku adalah manifestasi alternatif dari niat yang sesuai dalam berbagai situasi atau waktu.

Dalam penelitian ini penulis ingin mengidentifikasi kompetensi kerja lulusan SMK otomotif setelah diterima pada perusahaan otomotif AUTO 2000, apakah memiliki kompetensi kerja, motivasi berprestasi dan mutu kinerja yang baik atau perlu peningkatan.

Indikator kemampuan/kompetensi kerja seseorang dikemukakan oleh Smith (1995, hlm. 238) menerangkan individu yang berorientasi pada kemampuan kerja antara lain:

1. Kemampuan intelektual, kapasitas untuk berpikir logis, praktis dan analisis serta sesuai dengan konsep, dan kemampuan dalam mengungkapkan dirinya dengan jelas.

2. Ketegasan, menganalisis kemungkinan dan memiliki komitmen terhadap pilihan yang pasti tepat dan singkat, cepat tanggap, memiliki perencanaan karir yang pasti.

3. Semangat (antusiasme). Kepastian untuk bekerja secara aktif tanpa mengenal lelah.


(19)

NURHAYATI, 2014

PENGARUH KOMPETENSI KERJA DAN MOTIVASI BERPRESTASI TERHADAP MUTU KINERJA LULUSAN SMK OTOMOTIF PADA PERUSAHAAN AUTO 2000 KOTA BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

4. Berorientasi pada hasil, keinginan instrinsik dan memiliki komitmen untuk mencapai suatu hasil dan menyelesaikan apa yang sudah dimulai olehnya. 5. Kedewasaan dan perilaku pantas, suatu kemampuan dalam melatih,

mengendalikan emosi dan disiplin diri yang tinggi

6. Asertif, suatu kemampuan untuk mengambil tanggung jawab. 7. Keterampilan interpersonal, bersahabat, cepat tanggap.

8. Keterbukaan, kemampuan mengemukakan pendapat dan perasaan jujur, apa adanya.

9. Keingintahuan, suatu kemampuan untuk melaksanakan usaha-usaha yang rumit secara objektif dan singkat,menilai suatu peristiwa secara kritis. 10.Produktif, kemampuan melakukan inisiatif sendiri, mengantisipasi

permasalahan dan menerima tanggung jawab dalam melaksanakan pekerjaan.

11.Pemberdayaan kemampuan.

12.Teknis, pengetahuan, keterampilan dan perilaku.

Menurut McClelland (Dalan Mangkunegara, 2005, hlm. 68) berpendapat bahwa ada hubungan positif antara motivasi berprestasi dengan pencapaian kinerja. Motivasi berprestasi adalah dorongan dalam diri pegawai untuk melakukan suatu kegiatan atau tugas dengan sebaik-baiknya agar mampu mencapai kinerja yang maksimal.

Pegawai akan mampu mencapai kinerja maksimal apabila pegawai tersebut memiliki motivasi berprestasi tinggi, motivasi berprestasi tersebut perlu dimiliki pegawai yang ditumbuhkan dari dalam diri sendiri selain dari lingkungan kerja. Menurut Sagir (Dalam Siswanto, 2003, hlm. 269), mengemukakan unsur-unsur penggerak motivasi antara lain keinginan,penghargaan,tantangan tanggung jawab,pengembangan,keterlibatan dan kesempatan.

Selanjutnya, McClelland mengemukakan 6 karakteristik dari pegawai yang memiliki motivasi berpretasi yang tinggi,yaitu:

1. Memiliki tanggung jawab pribadi yang tinggi. 2. Berani mengambil resiko.

3. Memiliki tujuan yang realistis

4. Memiliki rencana kerja yang menyeluruh dan berjuang untuk merealisasi tujuannya.

5. Memanfaatkan umpan balik (feed back) yang kongkret dalam seluruh kegiatan kerja.

6. Mencari kesempatan untuk merealisasikan rencana yang telah diprogramkan.


(20)

NURHAYATI, 2014

PENGARUH KOMPETENSI KERJA DAN MOTIVASI BERPRESTASI TERHADAP MUTU KINERJA LULUSAN SMK OTOMOTIF PADA PERUSAHAAN AUTO 2000 KOTA BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Berdasarkan pendapat ahli tersebut di atas penulis ingin mengetahui sejauh mana kemampuan kerja karyawan AUTO 2000 dalam melaksanakan tugasnya, apakah memiliki semua kompetensi yang diharapkan oleh perusahaan atau jauh dibawah harapan.

Berdasarkan pendapat tersebut, pegawai akan mampu mencapai kinerja maksimal jika ia memiliki motivasi berprestasi tinggi. Motivasi berprestasi yang perlu dimiliki oleh pegawai perlu ditumbuhkan dari dalam diri sendiri selain dari lingkungan kerja. Hal ini karena motivasi berprestasi yang ditimbulkan dari dalam diri sendiri akan membentuk suatu kekuatan diri dan jika situasi lingkungan kerja turut menunjang maka pencapaian kinerja akan lebih mudah.

Dari definisi serta pendapat ahli di atas penulis ingin mengukur serta mengetahui motivasi berprestasi pada lulusan SMK otomotif setelah bekerja pada perusahaan otomotif AUTO 2000, apakah mereka memiliki karakteristik motivasi berprestasi seperti diungkapkan ahli tersebut.

Menurut Sallis (2003, hlm. 35), kualitas itu memang sesuatu yang tarik menarik antara konsep yang absolut dan relatif. Namun ia menegaskan bahwa kualitas sekarang ini lebih digunakan sebagai konsep yang absolut, karena itu kualitas punya kesamaan arti dengan kebaikan, keindahan dan kebenaran, atau keserasian yang tidak ada kompromi. Standar kualitas itu meliputi dua, yaitu kualitas yang didasarkan pada standar produk/jasa dan kualitas yang didasarkan pda pelanggan (costumer). Kualitas yang didasarkan pada produk/jasa, memiliki beberapa kualifikasi, 1) sesuai kualifikasi, 2) sesuai dengan maksud dan kegunaan, 3) tidak salah atau cacat,dan 4) benar pada awal dan selamanya. Sementara itu kualitas yang didasarkan pada costumer, mempunyai kualifikasi; 1) memuaskan pelanggan (costumer satisfaction), 2) melebihi harapan pelanggan,dan 3) mencerahkan pelanggan.

Performance atau dalam bahasa kita dinamakan kinerja menurut prawirosentono (2000, hlm. 11):

“kinerja adalah hasil kerja yang dicapai oleh seseorang atau sekelompok orang dalam suatu organisasi,sesuai dengan wewenangnya dan tanggung jawabnya masing-masing untuk mencapai tujuan organisasi bersangkutan


(21)

NURHAYATI, 2014

PENGARUH KOMPETENSI KERJA DAN MOTIVASI BERPRESTASI TERHADAP MUTU KINERJA LULUSAN SMK OTOMOTIF PADA PERUSAHAAN AUTO 2000 KOTA BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

secara legal,tidak melanggar hukum,dan sesuai dengan moral maupun etika” .

Kinerja merupakan ukuran prestasi atau capaian seseorang atau unit dalam mencapai suatu tujuan. Dalam keseharian, kualitas seseorang salah satunya diukur dari kemampuan mereka dalam mencapai tujuan yang telah ditetapkan kepadanya. Mangkunegara (2000, hlm. 67) mengemukakan kinerja adalah hasil kerja secara kuantitas dan kualitas yang dicapai oleh seorang pegawai dalam melaksanakan tugasnya sesuai dengan tanggung jawab yang diberikan.

Dari dua definisi tersebut dapat disimpulkan bahwa mutu kinerja adalah :hasil kerja yang dicapai oleh seseorang atau organisasi dengan baik sesuai dengan kualifikasi yang ditentukan. Kualitas kinerja yang akan diangkat oleh penulis adalah kualitas kinerja lulusan SMK otomotif pada perusahaan otomotif AUTO 2000, sehingga yang memberikan penilaian terhadap karyawan adalah pihak perusahaan tempat lulusan bekerja, penulis ingin mengetahui bagaimana kualitas kinerja lulusan SMK otomotif yang sudah bekerja pada perusahaan AUTO 2000.

AUTO 2000 melaksanakan kerja sama dengan beberapa SMK otomotif di seluruh Indonesia, salah satunya di kota Bandung, adapun bentuk kerja samanya berupa dibukanya kelas T-TEP (Toyota Training Education Program) dimana pihak AUTO 2000 bekerja sama dengan SMK otomotif dalam bentuk membuka kelas T-TEP di sekolah tersebut, bentuk kerja samanya berupa pemberian bantuan program pembelajaran, alat peraga, pelatihan guru, pelatihan siswa. Pelatihan terhadap guru berupa pendalaman teori, penggunaan alat peraga, penggunaan modul, on the job training, penggunaan tools, repair manual. Pelatihan untuk siswa juga meliputi pendalaman teori, praktek lapangan, penggunaan tools, repair manual, penggunaan modul serta magang selama satu tahun. Program kerja sama yang ke dua adalah program Kelas ASTRA berupa pelatihan guru dan siswa, magang selama 2 bulan. Program kerja sama ke tiga adalah program Reguler yaitu berupa penerimaan lulusan SMK otomotif yang dekat dengan AUTO 2000.


(22)

NURHAYATI, 2014

PENGARUH KOMPETENSI KERJA DAN MOTIVASI BERPRESTASI TERHADAP MUTU KINERJA LULUSAN SMK OTOMOTIF PADA PERUSAHAAN AUTO 2000 KOTA BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Hasil penelitian terdahulu yaitu hubungan motivasi berprestasi dan pengalaman kerja industri peserta didik terhadap efektifitas pembelajaran produktif (studi pada SMK Negeri di kota Tasikmalaya) oleh Kristyaningtyas Rahayu (2010), hasil penelitian ditemukan bahwa: (1) Hubungan motivasi berprestasi peserta didik dengan efektifitas pembelajaran cukup kuat dengan nilai korelasi sebesar 0,445 (2) hubungan motivasi berprestasi dengan pengalaman kerja industri peserta didik cukup kuat dengan korelasi sebesar 0,449 (3) hubungan pengalaman kerja industri peserta didik dengan efektifitas pembelajaran produktif cukup kuat dengan nilai korelasi sebesar 0,564. Efektifitas pembelajaran produktif pada SMK Negeri di kota Tasikmalaya dapat tercapai dengan kerjasama dari seluruh pihak yang terkait (stakeholder) dalam pembelajaran produktif yaitu peserta didik, guru, kepala sekolah, institusi pasangan, orang tua, dinas pendidikan.

Heizer dan Render (2004, hlm. 88) berpendapat bahwa kualitas terutama mempengaruhi perusahaan dalam empat hal, yaitu: 1) biaya dan pangsa pasar: kualitas yang ditingkatkan dapat mengarah kepada peningkatan pangsa pasar dan penghematan biaya, keduanya juga dapat mempengaruhi profitabilitas. 2) Reputasi perusahaan. Reputasi perusahaan mengikuti reputasi kualitas yang dihasilkan, kualitas akan muncul bersamaan dengan persepsi mengenai produk baru perusahaan, praktek-pratek penanganan karyawan dan hubungannya dengan pemasok. 3) Penanggung jawaban produk organisasi memiliki tanggung jawab yang besar atas segala akibat pemakai barang dan jasa . 4) Implikasi interbasional dalam era teknologi, kualitas merupakan perhatian operasional dan internasional, Agar perusahaan dan negara dapat bersaing secara efektif dalam perekonomian global.

Jurnal lain yang ditulis oleh Winanti (2013), yang bertajuk“ pengaruh

Kompetensi terhadap kinerja karyawan” mengemukakan kinerja karyawan yang

tinggi dapat dicapai jika seluruh elemen-elemen yang ada dalam perusahaan terintegrasi dengan baik, dan mampu menjalankan peranannya sesuai dengan kebutuhan dan keinginan pelanggan dan karyawan. Oleh sebab itu diperlukan dukungan adanya kompetensi guna meningkatkan kinerja karyawan tersebut.


(23)

NURHAYATI, 2014

PENGARUH KOMPETENSI KERJA DAN MOTIVASI BERPRESTASI TERHADAP MUTU KINERJA LULUSAN SMK OTOMOTIF PADA PERUSAHAAN AUTO 2000 KOTA BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Kompetensi dan kinerja yang tinggi memberikan isyarat bahwa organisasi dikelola dengan baik dan secara pundamental akan menghasilkan perilaku management yang efektif.

Adapun indikator kompetensi kerja menurut AUTO 2000 adalah sebagai berikut:

1. Prestasi training 2. Aktual per jam kerja 3. Aktual per flate rate 4. Unit entry

Motivasi berprestasi karyawan Auto 2000 ditunjukkan dengan beberapa prestasi kerja yang pernah diraih diantaranya adalah sebagai berikut:

1. Selalu mengikuti training 2. Aktual per jam kerja tinggi 3. Aktual per flate rate tinggi 4. Unit entry tercapai

Mutu kinerja karyawan Auto 2000 ditunjukan dengan penilaian kinerja yang dievaluasi setiap bulan indikatornya meliputi:

1. Nilai training tinggi

2. Aktual per jam tinggi,nilai sesuai harapan perusahaan 3. Aktual per flate rate tinggi,nilai sesuai harapan perusahaan 4. Unit entry tercapai

Dengan demikian, yang dimaksud dengan kinerja pegawai adalah hasil kerja yang dapat dicapai oleh seseorang dalam organisasi sesuai dengan wewenang dan tanggung jawabnya dalam rangka mencapai tujuan organisasi yang bersangkutan, secara legal tidak melanggar aturan, dan sesuai dengan moral dan etika.

Kinerja pegawai (lulusan SMK otomotif kelas T-TEP) pada perusahaan AUTO 2000 mendapat apresiasi yang baik dari perusahaan karena penilaian kinerja pada perusahaan ini berjalan sesuai mekanisme yang telah ditetapkan.


(24)

NURHAYATI, 2014

PENGARUH KOMPETENSI KERJA DAN MOTIVASI BERPRESTASI TERHADAP MUTU KINERJA LULUSAN SMK OTOMOTIF PADA PERUSAHAAN AUTO 2000 KOTA BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Permasalahan yang muncul adalah seberapa baik kinerja lulusan SMK otomotif kelas T-TEP yang bekerja pada perusahaan AUTO 2000?

Penulis ingin mengetahui hubungan antara kemampuan kerja dan motivasi berprestasi pada mutu kinerja lulusan SMK Otomotif yang bekerja pada perusahaan Otomotif AUTO 2000

B. Identifikasi dan Rumusan Masalah 1. Identifikasi Masalah

Sebagai perusahaan besar otomotif AUTO 2000 hendaknya selalu memberi pelatihan kerja agar kompetensi kerja karyawan tinggi, motivasi berprestasi yang baik sehingga menghasilkan mutu kinerja yang diharapkan perusahaan.

Masih adanya beberapa karyawan yang memiliki kompetensi kerja rendah, motivasi berprestasi yang kurang sangat berpengaruh terhadap mutu kinerja yang dihasilkan.

Adapun permasalahan yang menyebabkannya antara lain: a. Kurangnya kompetensi kerja karyawan.

b. Adanya perbedaan kompetensi kerja karyawan. c. Kurangnya motivasi berprestasi pada diri karyawan. d. Sering terlambatnya penghargaan dari perusahaan. e. Terdapat perbedaan mutu kinerja antar karyawan. f. Terdapat ketidakpuasan dari pelanggan dan pimpinan.

Diantara faktor yang mempengaruhi mutu kinerja lulusan adalah kompetensi dan motivasi sebagaimana yang digambarkan dibawah ini

Mutu Kinerja Lulusan

Motivasi Berprestasi

Kepemimpinan Lingkungan Kerja

Kompetensi Kerja Komitmen


(25)

NURHAYATI, 2014

PENGARUH KOMPETENSI KERJA DAN MOTIVASI BERPRESTASI TERHADAP MUTU KINERJA LULUSAN SMK OTOMOTIF PADA PERUSAHAAN AUTO 2000 KOTA BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Berdasarkan gambar diatas dapat dikatakan bahwa banyak faktor yang mempengaruhi mutu kinerja, akan tetapi dalam penelitian ini hanya diambil kompetensi kerja dan motivasi berprestasi yang mempengaruhi mutu kinerja tersebut

2. Rumusan Masalah

Permasalahan yang dibahas dalam penelitian ini supaya tidak meluas, maka permasalahannya perlu dibatasi dalam bentuk rumusan masalah. Menurut Sugiyono (2009, hlm. 35) rumusan masalah adalah suatu pertanyaan yang akan dicarikan jawabannya melalui pengumpulan data. Berdasarkan permasalahan di atas, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Bagaimana gambaran kompetensi kerja lulusan SMK Otomotif pada perusahaan otomotif AUTO 2000 ?

2. Bagaimana gambaran motivasi berprestasi lulusan SMK Otomotif pada perusahaan otomotif AUTO 2000 ?

3. Bagaimana gambaran mutu kinerja lulusan SMK otomotif pada perusahaan otomotif AUTO 2000 ?

4. Seberapa besar pengaruh kemampuan kerja terhadap mutu kinerja lulusan SMK otomotif pada perusahaan otomotif AUTO 2000 ?

5. Seberapa besar pengaruh motivasi berprestasi terhadap mutu kinerja lulusan SMK otomotif kelas pada perusahaan otomotif AUTO 2000 ?

6. Seberapa besar pengaruh kemampuan kerja dan motivasi berprestasi terhadap mutu kinerja lulusan SMK otomotif pada perusahaan otomotif AUTO 2000 ?

c. Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian merupakan suatu keinginan peneliti untuk mencari sebuah jawaban atas permasalahan yang ada. Dengan kata lain, tujuan penelitian berkaitan dengan hasil yang diperoleh setelah penelitian berakhir. Tujuan penelitian dapat dilihat dari dua konteks, yaitu tujuan penelitian secara umum dan


(26)

NURHAYATI, 2014

PENGARUH KOMPETENSI KERJA DAN MOTIVASI BERPRESTASI TERHADAP MUTU KINERJA LULUSAN SMK OTOMOTIF PADA PERUSAHAAN AUTO 2000 KOTA BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

tujuan penelitian secara khusus. Tujuan penelitian dirumuskan bardasarkan rumusan masalah. Adapun Tujuan umum dan tujuan khusus tersebut dapat dijabarkan sebagai berikut:

1. Tujuan Umum

a. Secara umum tujuan penelitian ini adalah untuk memperoleh gambaran mengenai kemampuan kerja dan motivasi berprestasi terhadap mutu kinerja lulusan SMK otomotif pada perusahaan otomotif AUTO 2000.

2. Tujuan Khusus

Secara khusus penelitian ini bertujuan untuk :

a. Memperoleh gambaran mengenai kemampuan kerja lulusan SMK otomotif pada perusahaan otomotif AUTO 2000.

b. Memperoleh gambaran mengenai motivasi berprestasi lulusan SMK otomotif pada perusahaan otomotif Auto 2000.

c. Memperoleh gambaran mutu kinerja lulusan SMK otomotif pada perusahaan otomotif AUTO 2000.

d. Mengetahui seberapa besar pengaruh kemampuan kerja terhadap mutu kinerja lulusan SMK otomotif pada perusahaan otomotif AUTO 2000. e. Mengetahui seberapa besar pengaruh motifasi berprestasi terhadap mutu

kinerja lulusan SMK Otomotif pada perusahaan otomotif AUTO 2000. f. Mengetahui seberapa besar pengaruh kemampuan kerja dan motivasi

berprestasi terhadap mutu kinerja lulusan SMK otomotif pada perusahaan otomotif AUTO 2000.

D. Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat baik itu bagi peneliti maupun bagi semua pihak pengembang ilmu pengetahuan. Secara terperinci kegunaan penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Kegunaan Teoritik

Secara teoritik penelitian ini dapat memberikan gambaran dan manfaat mengenai Kemampuan kerja dan motivasi berprestasi terhadap mutu kinerja lulusan SMK otomotif pada perusahaan otomotif AUTO 2000.


(27)

NURHAYATI, 2014

PENGARUH KOMPETENSI KERJA DAN MOTIVASI BERPRESTASI TERHADAP MUTU KINERJA LULUSAN SMK OTOMOTIF PADA PERUSAHAAN AUTO 2000 KOTA BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 2. Kegunaan Praktis

Secara praktis kegunaan penelitian ini antara lain :

a. Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan dan pengetahuan yang lebih luas khususnya bagi peneliti dan umumnya bagi praktisi pendidikan.

b. Memberikan informasi mengenai mutu kinerja yang didukung oleh kemampuan kerja dan motivasi berprestasi.

c. Menambah ilmu bagi praktisi pendidikan bahwa mutu kinerja dapat dipengaruhi oleh kemampuan kerja dan motivasi berprstasi.

d. Memberikan masukan kepada perusahaan otomotif AUTO 2000 untuk terus meningkatkan mutu kinerja karyawannya

E. Struktur Organisasi Tesis

Untuk memahami alur pikir dalam penulisan tesis ini, maka perlu adanya struktur organisasi yang berfungsi sebagai pedoman penyusunan laporan penelitian ini yaitu , sebagai berikut:

Bab I Pendahuuan

Bab ini terdiri darilatar belakang penelitian, identifikasi masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, metode penelitian, struktur organisasi.

Bab II Kajian Pustaka, Kerangka Pemikiran, dan Hipotesis Penelitian Bab ini terdiri dari konsep, penelitian terdahulu yang relevan, teori dan hipotesis. Bab III Metode Penelitian

Bab ini terdiri dari lokasi dan subjek populasi/sampel penelitian, desain penelitian dan justifikasi pemilihan desain penelitian, metode penelitian dan justifikasi penggunaan metode penelitian, definisi operasional, instrumen penelitian, proses pengembangan instrumen, teknik pengumpulan data dan alasan rasionalnya, analisis data.

Bab IV Hasil Penelitian dan Pembahasan

Bab ini terdiri dari pengolahan atau analisis data untuk menghasilkan temuan berkaitan dengan masalah penelitian, pertanyaan penelitian, hipotesis, tujuan penelitian, dan pembahasan atau temuan analisis.


(28)

NURHAYATI, 2014

PENGARUH KOMPETENSI KERJA DAN MOTIVASI BERPRESTASI TERHADAP MUTU KINERJA LULUSAN SMK OTOMOTIF PADA PERUSAHAAN AUTO 2000 KOTA BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Bab V Kesimpulan dan Saran

Bab ini terdiri dari kesimpulan dan saran yang menyajikan penafsiran dan pemaknaan penelitian.

Daftar pustaka memuat semua sumber yang pernah dikutip dan digunakan dalam penulisan tesis,lampiran berisi semua dokomen yang digunakan dalam penelitian.


(29)

NURHAYATI, 2014

PENGARUH KOMPETENSI KERJA DAN MOTIVASI BERPRESTASI TERHADAP MUTU KINERJA LULUSAN SMK OTOMOTIF PADA PERUSAHAAN AUTO 2000 KOTA BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

48

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Lokasi dan Populasi/ Sampel Penelitian 1. Lokasi Penelitian

Lokasi penelitian dilakukan di kantor cabang AUTO 2000 yang tersebar di wilayah Kota Bandung, Pemilihan tempat ini didasarkan pada kemudahan memperoleh data, dan hasil penelitiannya dapat dijadikan masukan bagi pengambil kebijakan pada perusahaan dan Sekolah Menengah Kejuruan ( SMK ) khususnya SMK Otomotif.

2. Populasi dan sampel

Menurut pendapat Sugiyono (2009, hlm. 80) bahwa Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas: objek atau subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Untuk itu, yang menjadi populasi dari penelitian ini adalah lulusan SMK Otomotif yang tersebar pada cabang AUTO 2000 di wilayah Kota Bandung yang berjumlah 124 orang.

Arikunto yang dikutip oleh Akdon dan Hadi (2005, hlm. 98) mengemukakan bahwa sampel adalah bagian dari populasi (sebagian atau wakil populasi yang diteliti). Sampel penelitian adalah sebagian dari populasi yang diambil sebagai sumber data dan dapat mewakili seluruh populasi. Dikarenakan populasi dalam penelitian ini populasi berstrata proporsinya dan sifatnya heterogen, maka dilakukan penarikan sampling dengan menggunakan Proportionate stratified random sampling.

Teknik ini hampir sama dengan simple random sampling namun penentuan sampelnya memperhatikan strata (tingkatan) yang ada dalam populasi, adapun rumus yang digunakan adalah:


(30)

NURHAYATI, 2014

PENGARUH KOMPETENSI KERJA DAN MOTIVASI BERPRESTASI TERHADAP MUTU KINERJA LULUSAN SMK OTOMOTIF PADA PERUSAHAAN AUTO 2000 KOTA BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Dimana:

n1 : Jumlah sampel menurut stratum

n : Jumlah sampel seluruhnya

N1 : Jumlah populasi menurut stratum

N : Jumlah populasi seluruhnya.

Langkah pertama adalah mengetahui populasi sebanyak 124 karyawan AUTO 2000, kemudian menentukan tingkat presisinya 5%

Dimana :

n : Jumlah sampel

N : Jumlah sampel

d2 : Presisi yang ditetapkan (5%)

Untuk sampel penelitian ini diambil 98 sampel yang terdiri 7 pimpinan dan 91 dari lulusan SMK Otomotif ,yang sudah bekerja pada cabang AUTO 2000 di wilayah Kota Bandung.

Tabel 3.1

Jumlah Populasi dan Sampel

Adapun jumlah sampel seluruhnya pada penelitian ini adalah sebagai berikut:

No. Nama cabang

Auto 2000 Pimpinan

Jumlah mekanik

(Karyawan) Sampel

1. Cibiru 1 16 12

2. Rancaekek 1 11 9

3. Soekarno Hatta 1 20 16

4. Suci 1 12 9

5. Pasteur 1 23 18

6. Setia Budi 1 21 16

7 Asia Afrika 1 14 11

Jumlah 7 117 91

n N N n1  1 

1 . 2  

d N

N n


(31)

NURHAYATI, 2014

PENGARUH KOMPETENSI KERJA DAN MOTIVASI BERPRESTASI TERHADAP MUTU KINERJA LULUSAN SMK OTOMOTIF PADA PERUSAHAAN AUTO 2000 KOTA BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Sumber:Auto 2000 ( 2014 )

B. Metode Penelitian

Metode penelitian merupakan cara yang dilakukan untuk mengumpulkan, menyusun, dan menganalisis data yang terkumpul sehingga diperoleh makna yang sebenarnya. Menurut Sugiyono (2009, hlm. 2) metode penelitian pada dasarnya merupakan: Cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu.

1. Deskriptif yaitu penelitian yang dilakukan untuk mengetahui nilai variabel mandiri, baik satu variabel atau lebih (independen) tanpa membuat perbandingan, atau menghubungkan antar variabel satu dengan variabel lain.

2. Pendekatan Kuantitatif.

Pendekatan kuantitatif digunakan untuk mengukur tiap-tiap variabel yang ada dalam penelitian sehingga diketahui tingkat keterhubungan melalui teknik perhitungan statistik. Adapun data kuantitatif adalah data yang berbentuk angka atau data kuantitatif yang diangkakan.

C. Definisi Operasional

Definisi operasional variabel bertujuan untuk menjelaskan makna variabel yang akan diteliti.

a. Kompetensi adalah penguasaan terhadap tugas, keterampilan, sikap, dan apresiasi yang diperlukan untuk menunjang keberhasilan

b. Motivasi berprestasi adalah upaya untuk mencapai sukses dengan berkompetisi dengan suatu ukuran keunggulan.

c. Mutu Kinerja adalah hasil kerja yang dapat dicapai oleh seseorang atau sekelompok orang dalam suatu organisasi, sesuai dengan wewenangnya dan tanggung jawabnya masing-masing untuk mencapai tujuan organisasi bersangkutan,s ecara legal, tidak melanggar hukum dan sesuai dengan etika.


(32)

NURHAYATI, 2014

PENGARUH KOMPETENSI KERJA DAN MOTIVASI BERPRESTASI TERHADAP MUTU KINERJA LULUSAN SMK OTOMOTIF PADA PERUSAHAAN AUTO 2000 KOTA BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu D. Instrumen Penelitian, Vadilitas dan Reliabilitas

1.Instrumen Penelitian a.Instrumen penelitian

Instrumen pengumpulan data adalah alat bantu yang dipilih dan digunakan oleh peneliti dalam kegiatannya mengumpulkan agar kegiatan tersebut menjadi sistematis dan dipermudah olehnya (Akdon dan Sahlan Hadi, 2005).

Jadi, instrumen ini merupakan alat yang dapat mempermudah peneliti dalam memperoleh data mengenai masalah yang diteliti. Alat ukur yang digunakan dalam penelitian ini berupa angket dengan menggunakan 5 skala likert. Skala Likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang atau sekelompok tentang kejadian atau gejala sosial. Dalam penelitian gejala sosial ini telah ditetapkan secara spesifik oleh peneliti, yang selanjutnya disebut sebagai variabel penelitian (Akdon dan Hadi, 2005, hlm. 118).

Tabel 3.2 Skala Likert

Alternatif Jawaban Skor Pernyataan

Selalu 5

Sering 4

Kadang-Kadang 3

Pernah 2

Tidak Pernah 1


(33)

NURHAYATI, 2014

PENGARUH KOMPETENSI KERJA DAN MOTIVASI BERPRESTASI TERHADAP MUTU KINERJA LULUSAN SMK OTOMOTIF PADA PERUSAHAAN AUTO 2000 KOTA BANDUNG


(34)

NURHAYATI, 2014

PENGARUH KOMPETENSI KERJA DAN MOTIVASI BERPRESTASI TERHADAP MUTU KINERJA LULUSAN SMK OTOMOTIF PADA PERUSAHAAN AUTO 2000 KOTA BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Kisi-kisi Instrumen

Variabel Teori Definisi

Operasional

Dimensi Diskriptor Indicator

Kompetensi kerja

Spencer and Spencer (1993:9) Kompetensi adalah karakteristik yang mendasari berkaitan dengan efektivitas kinerja

individu dalam

pekerjaannya,atau karakteristik dasar individu yang memiliki hub kausal sebab akibat dengan kriteria yang dijadikan acuan,efektif berkinerja prima dan superrior di tempat kerja atau pada situasi tertentu.

Kemampuan

seseorang dalam menyelesaikan pekerjaannya

1.Motive

2. sifat bawaan 3.Konsep diri

4. Knowledge

5. Skill

Kompetensi yang dimiliki seseorang dalam pencapaian prestasi kerja dengan penuh tanggung jawab.

1. pencapaian prestasi 2. Memikul tanggung jawab 3.Menggunakan umpan Balik untuk mencapai yg Terbaik.

1. Efektifitas kerja 2. Memiliki kemampuan Kerja yang baik 1. Percaya diri 2.bertindak efektif

1. Memiliki informasi yang Lebih

2.Memahami langkah kerja

1.Mampu mengerjakan tugas Fisik dan mental.


(35)

NURHAYATI, 2014

PENGARUH KOMPETENSI KERJA DAN MOTIVASI BERPRESTASI TERHADAP MUTU KINERJA LULUSAN SMK OTOMOTIF PADA PERUSAHAAN AUTO 2000 KOTA BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Motivasi

Berprestasi Menurut McClelland dan Atkinson( ) adalah upaya untuk mencapai

sukses dengan

berkompetisi dengan suatu ukuran keunggulan. Menurut Heckhousen (1967):sebagai usaha keras individu,untuk

meningkatkan atau mempertahankan

kecakapan diri setinggi mungkin dalam semua

aktivitas dengan

menggunakan standar keunggulan sebagai pembanding.

Upaya untuk mencapai sukses dengan berkompetisi menggunakan ukuran keunggulan agar dapat meningkatkan kecakapan diri setinggi mungkin.

a. Motivasi Intrinsik

b. Motivasi Ekstrinsik

Mengidentifikasi daya pendorong untuk melaksanakan tugas yang diemban yang berasal dari dalam diri seseorang.

Mengidentifikasi daya

dorong untuk

melaksanakan tugas yang diemban yang

berasal dari

luar/lingkungan.

1.Dorongan untuk bekerja 2.Kemajuan dalam berkarier 3. Pengakuan yang diperoleh 4. Tanggung jawab melak Sanakan tugas.

5. Dorongan untuk berprestasi

1. Hubungan antar pribadi 2. Penggajian/honorarium 3. Supervisi oleh atasan 4. Kondisi kerja. 5. Kebijakan organisasi.


(36)

NURHAYATI, 2014

PENGARUH KOMPETENSI KERJA DAN MOTIVASI BERPRESTASI TERHADAP MUTU KINERJA LULUSAN SMK OTOMOTIF PADA PERUSAHAAN AUTO 2000 KOTA BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Variabel Teori Definisi

Operasional

Dimensi Diskriptor Indicator

Mutu Kinerja

Mathias and Jackson (2009:378)

Berpendapat:Pada

dasarnya kinerja adalah apa yang dilakukan dan apa yang tidak dilakukan karyawan.

Edward Sallis ( ) berpendapat bahwa mutu adalah:kebaikan,keindahan dan kebenaran atau keserasian yang tidak ada kompromi.

Kebenaran atau keserasian yang tidak ada kompromi tentang apa yang harus dikerjakan.

Perintah Kerja

Mengidentifikasi mutu kinerja karyawan dalam melaksanakan tugasnya.

1.Jenis pekerjaan 2.Komitmen penyel esaian kerja

3.Waktu yang ditempuh 4.Cek akhir pekerja An

5. Jumlah unit yang Dikerjakan /hari.


(37)

NURHAYATI, 2014

PENGARUH KOMPETENSI KERJA DAN MOTIVASI BERPRESTASI TERHADAP MUTU KINERJA LULUSAN SMK OTOMOTIF PADA PERUSAHAAN AUTO 2000 KOTA BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

55

b. Uji Coba Instrumen

Sebelum dilaksanakan penelitian sesungguhnya, terlebih dahulu dilakukan uji coba instrumen penelitian dengan tujuan untuk mengetahui kualitas instrument yang meliputi sekurang-kurangnya validitas dan reabilitas.

Uji coba instrument penelitian ini dilakukan kepada 30 responden yang tidak termasuk sampel dari populasi, yaitu karyawan AUTO 2000 lulusan SMK. Responden untuk uji coba instrument ditetapkan dengan pertimbangan bahwa ke-30 karyawan tersebut memiliki karakteristik yang relatif sama dengan subjek penelitian sesungguhnya dalam hal permasalahan yang dihadapi karyawan AUT0 2000 lulusan SMK kelas T-TEP dalam menjalankan tugas pekerjaannya.

2.Validitas dan Reliabilitas a. Validitas Instrument

Validitas instrument dihitung dengan rumus korelasi product moment, yaitu:

Keterangan :

r

xy = Koefisien korelasi antara skor item dengan skor total.

N = Jumlah responden

Σx = Jumlah skor item Σy = Jumlah skor total

Σxy = Jumlah perkalian antara skor item dengan skor total

Σx2 = Jumlah kuadrat skor item

Σy2 = Jumlah kuadrat skor total

 

 

2 2

 

2

 

2

) )( (

 

   y y N x N y x xy N

x

r

xy


(38)

NURHAYATI, 2014

PENGARUH KOMPETENSI KERJA DAN MOTIVASI BERPRESTASI TERHADAP MUTU KINERJA LULUSAN SMK OTOMOTIF PADA PERUSAHAAN AUTO 2000 KOTA BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Selanjutnya dihitung dengan Uji-t dengan rumus:

b. Uji Coba InstrumenP 1. Uji Validitas

Pengujian seluruh butir instrumen dalam satu variabel dapat dilakukan dengan mencari daya pembeda skor tiap item dari kelompok yang memberikan jawaban tinggi dan jawaban rendah. Sugiyono (2008, hlm. 179) bahwa, analisis untuk mengetahui daya pembeda, sering juga dinamakan analisis untuk mengetahui validitas item.

Sugiyono (2008, hlm. 180) menyatakan bahwa, jumlah kelompok yang tinggi diambil 27% dan kelompok yang rendah diambil 27% dari sampel uji coba. Pengujian analisis daya pembeda dapat menggunakan t-test.

Berikut ini adalah hasil uji validitas instrumen angket sebagai berikut: a. Hasil Uji Validitas Angket Kompetensi Kerja

Jumlah butir tes yang penulis siapkan dalam uji coba ini adalah sebanyak 12 pernyataan. Berdasarkan hasil penghitungan, maka diperoleh butir tes yang valid adalah sebagai berikut:

Tabel Hasil Uji Validitas Instrumen Kompetensi Kerja (X1) No t Hitung ttabel Keterangan

1 0.865 0,576 Valid

2 0.689 0,576 Valid

3 0.834 0,576 Valid

4 0.748 0,576 Valid

5 0.865 0,576 Valid

6 0.736 0,576 Valid

7 0.689 0,576 Valid

8 0.834 0,576 Valid

2

1 1

r n r thitung

  


(39)

NURHAYATI, 2014

PENGARUH KOMPETENSI KERJA DAN MOTIVASI BERPRESTASI TERHADAP MUTU KINERJA LULUSAN SMK OTOMOTIF PADA PERUSAHAAN AUTO 2000 KOTA BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

9 0.748 0,576 Valid

10 0.834 0,576 Valid

11 0.745 0,576 Valid

12 0.865 0,576 Valid

b.Hasil Uji ValiPditas Angket Motivasi Berprestasi (X2)

Jumlah butir tes yang penulis siapkan dalam uji coba ini adalah sebanyak 12 pernyataan. Berdasarkan hasil penghitungan, maka diperoleh butir tes yang valid adalah sebagai berikut:

Tabel Hasil Uji Validitas Instrumen Motivasi Berprestasi No t Hitung ttabel Keterangan

1 0.738 0,576 Valid

2 0.666 0,576 Valid

3 0.738 0,576 Valid

4 0.685 0,576 Valid

5 0.675 0,576 Valid

6 0.721 0,576 Valid

7 0.665 0,576 Valid

8 0.666 0,576 Valid

9 0.665 0,576 Valid

10 0.766 0,576 Valid

11 0.654 0,576 Valid

12 0.685 0,576 Valid

b. Hasil Uji Validitas Angket Mutu Kinerja

Jumlah butir tes yang penulis siapkan dalam uji coba ini adalah sebanyak 12 pernyataan. Berdasarkan hasil penghitungan, maka diperoleh butir tes yang valid adalah sebagai berikut:


(40)

NURHAYATI, 2014

PENGARUH KOMPETENSI KERJA DAN MOTIVASI BERPRESTASI TERHADAP MUTU KINERJA LULUSAN SMK OTOMOTIF PADA PERUSAHAAN AUTO 2000 KOTA BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Tabel Hasil Uji Validitas Instrumen Mutu Kinerja (Y) No t Hitung ttabel Keterangan

1 0.826 0,576 Valid

2 0.842 0,576 Valid

3 0.746 0,576 Valid

4 0.734 0,576 Valid

5 0.699 0,576 Valid

6 0.842 0,576 Valid

7 0.619 0,576 Valid

8 0.734 0,576 Valid

9 0.699 0,576 Valid

10 0.731 0,576 Valid

11 0.826 0,576 Valid

12 0.650 0,576 Valid

2. Uji Reliabilitas

Pengujian reliabilitas instrumen dilakukan dengan internal consistency dengan teknik belah dua (split half) yang dianalisis dengan rumus spearman Brown. Untuk keperluan itu maka butir-butir instrumen dibelah menjadi dua kelompok, yaitu kelompok instrumen ganjil dan kelompok genap.

a. Hasil Uji Reliabititas Kompetensi Kerja

Berdasarkan hasil perhitungan reliabilitas masing-masing variabel adalah

sebagai berikut:

1. Reliabilitas Variabel X1

Dari hasil perhitungan diperoleh nilai thitung Variabel X tentang

Kompetensi Kerja hasil Guttman Split-Half Coefficient rhitung sebesar


(41)

NURHAYATI, 2014

PENGARUH KOMPETENSI KERJA DAN MOTIVASI BERPRESTASI TERHADAP MUTU KINERJA LULUSAN SMK OTOMOTIF PADA PERUSAHAAN AUTO 2000 KOTA BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

23 pada taraf 5% adalah 0,413. Dengan demikian thitung berada didaerah

penerimaan Ho. Hal ini berarti angket Variabel X tentang Pengaruh X1

adalah reliabel, karena rhitung> t table

Reliability Statistics

Cronbach's Alpha Part 1 Value .911

N of Items 6a

Part 2 Value .908

N of Items 6b

Total N of Items 12

Correlation Between Forms .969

Spearman-Brown Coefficient Equal Length .984

Unequal Length .984

Guttman Split-Half Coefficient .984

a. The items are: n01, no2, no3, no4, no5, n06. b. The items are: no7, no8, no9, no10, no11, no12.

2. Reliabilitas Variabel X2

Dari hasil perhitungan (terlampir) diperoleh nilai thitung Variabel Y

tentang Motivasi berprestasi rhitung sebesar 0,898. Kemudian dikonsultasikan

dengan ttabel dimana dk = (n-2) = 25-2 = 23 pada taraf 5% adalah 0,413. Dengan

demikian rhitung berada didaerah penerimaan Ho. Hal ini berarti angket Variabel

X2 tentang Motivasi berprestasi adalah reliabel, karena rhitung> ttabel

Reliability Statistics

Cronbach's Alpha Part 1 Value .878

N of Items 6a

Part 2 Value .866

N of Items 6b

Total N of Items 12

Correlation Between Forms .817

Spearman-Brown Coefficient Equal Length .899


(42)

NURHAYATI, 2014

PENGARUH KOMPETENSI KERJA DAN MOTIVASI BERPRESTASI TERHADAP MUTU KINERJA LULUSAN SMK OTOMOTIF PADA PERUSAHAAN AUTO 2000 KOTA BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Guttman Split-Half Coefficient .898

a. The items are: n01, no2, no3, no4, no5, n06. b. The items are: no7, no8, no9, no10, no11, no12.

3. Reliabilitas Variabel Y

Dari hasil perhitungan (terlampir) diperoleh nilai thitung Variabel Y

rhitung sebesar 0,948. Kemudian dikonsultasikan dengan rtabel dimana dk = (n-2)

=25 -2 = 23 pada taraf 5% adalah 0,51. Dengan demikian thitung berada didaerah

penerimaan Ho. Hal ini berarti angket Variabel Y adalah reliabel, karena rhitung> t

tabel.

Reliability Statistics

Cronbach's Alpha Part 1 Value .912

N of Items 6a

Part 2 Value .862

N of Items 6b

Total N of Items 12

Correlation Between Forms .902

Spearman-Brown Coefficient Equal Length .948

Unequal Length .948

Guttman Split-Half Coefficient .948

a. The items are: n01, no2, no3, no4, no5, n06. b. The items are: no7, no8, no9, no10, no11, no12.

.

c. Uji Homogenitas

Menurut Sugiyono (2008, hlm. 276) uji homogenitas varian bertujuan untuk menentukan apakah varian kedua kelompok homogen atau tidak. Homogenitas dilakukan untuk mengetahui apakah data dari masing-masing kelompok mempunyai varian yang sama atau berbeda sehingga dapat ditentukan rumus t-test mana yang akan dipilih untuk pengujian hipotesis. Pengujian homogenitas varian menggunakan uji homogeneity dengan bantuan program


(43)

NURHAYATI, 2014

PENGARUH KOMPETENSI KERJA DAN MOTIVASI BERPRESTASI TERHADAP MUTU KINERJA LULUSAN SMK OTOMOTIF PADA PERUSAHAAN AUTO 2000 KOTA BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

SPSS.18 for windows. Dasar pengambilan keputusan: Ho diterima apabila nilai signifikan (sig.> 0,05), dan Ho ditolak atau H1 diterima apabila nilai signifikan (sig.< 0,05).

Hasil uji Homogenitas X1

Test of Homogeneity of Variances

Kompetensi Kerja

Levene Statistic df1 df2 Sig.

.008 1 96 .930

Hipotesis untuk Uji homogenitas :

H0 = Kedua varians populasi adalah identik/sama

Ha = Kedua varians populasi adalah tidak identik

Dasar Pengambilan Keputusan :

 Jika probabilitas (bilangan sig.) > 0.05, maka H0 diterima  Jika probabilitas (bilangan sig.) < 0.05, maka H0 ditolak

Keputusan :

Bilangan sig. = 0.930> 0.05. Ini berarti H0 diterima , atau varians-varians

dari kedua kelompok adalah sama.

Dari hasil tabel output di atas dapat diketahui signifikansi sebesar 0,930. Karena nilai signifikansi lebih dari 0,05 maka dapat disimpulkann bahwa Variabel X1 kelompok data mempunyai varian sama atau homogen.

Hasil uji Homogenitas X2

Test of Homogeneity of Variances


(44)

NURHAYATI, 2014

PENGARUH KOMPETENSI KERJA DAN MOTIVASI BERPRESTASI TERHADAP MUTU KINERJA LULUSAN SMK OTOMOTIF PADA PERUSAHAAN AUTO 2000 KOTA BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Levene Statistic df1 df2 Sig.

1.253 1 96 .266

Hipotesis untuk Uji homogenitas :

H0 = Kedua varians populasi adalah identik/sama

Ha = Kedua varians populasi adalah tidak identik

Dasar Pengambilan Keputusan :

 Jika probabilitas (bilangan sig.) > 0.05, maka H0 diterima  Jika probabilitas (bilangan sig.) < 0.05, maka H0 ditolak

Keputusan :

Bilangan sig. = 0.266> 0.05. Ini berarti H0 diterima , atau varians-varians

dari kedua kelompok adalah sama.

Dari hasil tabel output di atas dapat diketahui signifikansi sebesar 0,226. Karena nilai signifikansi lebih dari 0,05 maka dapat disimpulkann bahwa Variabel X2 kelompok data mempunyai varian sama atau homogen.

Hasil uji Homogenitas Y

Test of Homogeneity of Variances

Mutu Kinerja


(45)

NURHAYATI, 2014

PENGARUH KOMPETENSI KERJA DAN MOTIVASI BERPRESTASI TERHADAP MUTU KINERJA LULUSAN SMK OTOMOTIF PADA PERUSAHAAN AUTO 2000 KOTA BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Test of Homogeneity of Variances

Mutu Kinerja

Levene Statistic df1 df2 Sig.

1.747 1 96 .189

Hipotesis untuk Uji homogenitas :

H0 = Kedua varians populasi adalah identik/sama

Ha = Kedua varians populasi adalah tidak identik

Dasar Pengambilan Keputusan :

 Jika probabilitas (bilangan sig.) > 0.05, maka H0 diterima  Jika probabilitas (bilangan sig.) < 0.05, maka H0 ditolak

Keputusan :

Bilangan sig. 0.189> 0.05. Ini berarti H0 diterima , atau varians-varians

dari kedua kelompok adalah sama.

Dari hasil tabel output di atas dapat diketahui signifikansi sebesar 0,189. Karena nilai signifikansi lebih dari 0,05 maka dapat disimpulkann bahwa Variabel Y kelompok data mempunyai varian sama atau homogeny.

Dilihat dari ketiga perhitungan Homogenitas maka dapat disimpulkan bahwa penelitian ini Homogen dan dapat dilakukan penelitian untuk tahap selanjutnya.

E. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah menggunakan angket atau kuesioner.

Angket adalah daftar pertanyaan yang diberikan kepada orang lain bersedia memberikan respons (responden) sesuai dengan permintaan pengguna


(46)

NURHAYATI, 2014

PENGARUH KOMPETENSI KERJA DAN MOTIVASI BERPRESTASI TERHADAP MUTU KINERJA LULUSAN SMK OTOMOTIF PADA PERUSAHAAN AUTO 2000 KOTA BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Penggunaan angket sebagai alat pengumpulan data bertujuan untuk memperoleh informasi yang lengkap mengenai suatu masalah yang diteliti, dimana responden mengisi angket yang telah disiapkan oleh peneliti dengan jujur.

Penelitian ini menggunakan angket tertutup, agar jawaban responden dapat dijaga kerahasiannya. Akdon dan Hadi (2005, hlm. 132), mengemukakan bahwa :

Angket tertutup (angket berstruktur) adalah angket yang disajikan dalam bentuk sedemikian rupa sehingga responden diminta untuk memilih satu jawaban yang sesuai dengan karakteristik dirinya dengan cara memberikan tanda silang (X) atau tanda checklist (√).

Dalam pengisian angket, responden tinggal memberi tanda checklist pada kolom yang tersedia dengan memilih jawaban yang sesuai dengan pendapat responden itu sendiri.

F. Teknik Pengumpulan Data ( Analisis Data )

Mengolah data dan menganalisis data adalah suatu langkah yang sangat penting dalam kegiatan penelitian. Langkah ini dilakukan agar data yang telah terkumpul mempunyai arti dan ditarik kesimpulan sebagai suatu jawaban dari permaslahan yang diteliti. Langkah-langkah pengolahan data yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Analisis Data Deskriptif

Analisis deskriptif dimaksudkan untuk melihat kecenderungan distribusi frekuensi variabel dan menentukan tingkat ketercapaian responden pada masing-masing variabel. Gambaran umum setiap variabel.

digambarkan oleh skor rata-rata yang diperoleh dengan menggunakan teknik Weighted Means Scored (WMS), dengan rumus:

Keterangan:

= skor rata-rata yang dicari

N

X


(47)

NURHAYATI, 2014

PENGARUH KOMPETENSI KERJA DAN MOTIVASI BERPRESTASI TERHADAP MUTU KINERJA LULUSAN SMK OTOMOTIF PADA PERUSAHAAN AUTO 2000 KOTA BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

X = jumlah skor gabungan (hasil kali frekuensi dengan bobot nilai untuk setiap alternatif jawaban)

N = jumlah responden

Hasil kali perhitungan dikonsultasikan dengan tabel 5 kriteria dan penafsiran seperti dibawah ini:

Tabel 3.

Daftar Konsultasi WMS Rentang

Nilai

Kriteria Penafsiran

Variabel X1, X2 dan Y

4,01-5,00 Sangat Baik SL (Selalu)

3,01-4,00 Baik S (Sering)

2,01-3,00 Cukup KD (Kadang-kadang)

1,01-2,00 Rendah P (Pernah)

0,01-1,00 Sangat Rendah TP (Tidak Pernah)

1. Pengujian Persyaratan Analisis

Uji normalitas data dimaksudkan untuk mengetahui dan menentukan analisis dan menentukan apakah pengolahan data menggunakan parametrik atau non parametrik. Untuk pengolahan data parametrik, data yang dianalisis harus berdistribusi normal, sedangkan pengolahan data non parametrik data yang dianalisis berdistribusi tidak normal. Pengujian ini bertujuan untuk apakah ketiga variabel penelitian tersebut memiliki penyebaran data yang normal atau tidak. Uji normalitas data dapat dilakukan dengan menggunakan program komputer SPSS versi 18, atau dapat pula menggunakan rumus Chi Kuadrat:

=

� −

Keterangan:

X2 = Chi Kuadrat yang dicari O1 = Frekuensi hasil penelitian


(48)

NURHAYATI, 2014

PENGARUH KOMPETENSI KERJA DAN MOTIVASI BERPRESTASI TERHADAP MUTU KINERJA LULUSAN SMK OTOMOTIF PADA PERUSAHAAN AUTO 2000 KOTA BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Uji Linieritas Data

Uji linieritas dapat dilihat dari signifikasi dari deviation of linierity untuk X1

terhadap Y serta X2 terhadap Y. Apabila nilai signifikasi < 0,05 dapat disimpulkan

bahwa hubungannya bersifat linier. 2. Menguji Hipotesis Penelitian

Teknik yang digunakan dalam melakukan pengujian hipotesis adalah: a. Hipotesis 1 dan 2 diuji dengan menggunakan teknik korelasi dan

regresi sederhana.

b. Hipotesis 3 diuji dengan menggunakan teknik korelasi dan regresi ganda.

a) Analisis Korelasi

1) Analisis Korelasi Sederhana

Analisis korelasi dimaksudkan untuk mengetahui derajat hubungan antara variabel X dan variable Y. Ukuran yang digunakan untuk mengetahui derajat hubungan dalam penelitian ini adalah koefisien korelasi (r) dengan menggunakan rumus sebagai berikut:

� ℎ� ��= � − ∑ ∑ √[� . ∑ − ∑ ][� . ∑ − ∑ ]

Keterangan:

n = Jumlah responden

XY = Jumlah perkalian X dan Y

X = Jumlah skor tiap butir

Y = Jumlah skor total

X2 = Jumlah skor X dikuadratkan

Y2 = Jumlah skor Y dikuadratkan

Dari rumus di atas dapat dijelaskan bahwa rxy merupakan koefisien


(49)

NURHAYATI, 2014

PENGARUH KOMPETENSI KERJA DAN MOTIVASI BERPRESTASI TERHADAP MUTU KINERJA LULUSAN SMK OTOMOTIF PADA PERUSAHAAN AUTO 2000 KOTA BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

membandingkan rhitung dengan rtabel pada tingkat kepercayaan 95%. Bila

rhitung>rtabel dan bernilai positif, maka terdapat pengaruh yang positif.

2) Analisis Korelasi Ganda

Korelasi ganda merupakan angka yang menunjukkan arah dan kuatnya hubungan antara dua variabel independen secara bersama-sama atau lebih dengan satu variabel dependen. Berikut ini merupakan rumus korelasi ganda (Sugiyono, 2011: 233):

RyX1X2 =

Keterangan :

Ryx1x2 : Korelasi antara X1 dan X2 bersama-sama dengan Y

ryx1 : Korelasi Product Moment Y dengan X1

ryx2 : Korelasi Product Moment Y dengan X2

rx1x2 : Korelasi Product Meoment X1 dengan X2

Untuk lebih memudahkan dalam menafsirkan harga koefisien korelasi, menurut Sugiyono (2004, hlm. 231) sebagai berikut:

Tabel 3.8

Tolok Ukur Koefisien Korelasi

Nilai Koefisien Kriteria

0,80 – 1,000 Sangat kuat

0,60 – 0,799 Kuat

0,40 – 0,599 Sedang

0,20 – 0,399 Rendah

0,00 – 0,199 Sangat rendah

3) Uji Signifikansi

Uji signifikasi ini adalah untuk menentukan apakah variabel X tersebut signifikan terhadap variabel Y. Rumus uji signifikansi adalah ((Field, 2000, hlm. 46):

2 1 2 2 1 2 1 2 2 1 2

1

2

x x x x yx yx yx yx

r

r

r

r

r

r


(50)

NURHAYATI, 2014

PENGARUH KOMPETENSI KERJA DAN MOTIVASI BERPRESTASI TERHADAP MUTU KINERJA LULUSAN SMK OTOMOTIF PADA PERUSAHAAN AUTO 2000 KOTA BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Jika Signifikansi > 0,05 maka Ho diterima

Jika Signifikansi < 0,05 maka Ho ditolak dan Ha diterima

4) Uji Koefisien Determinasi

Mencari derajat hubungan berdasarkan Koefisien Determinasi (KD) dengan maksud sejauh mana pengaruh yang diberikan oleh variabel X terhadap variabel Y, dengan menggunakan rumus sebagai berikut:

� = �

2

%

Keterangan:

KD = Koefisien Determinasi yang dicari r2 = Koefisien Korelasi

b). Analisis Regresi

1. Analisi Regresi Sederhana

Analisis regresi sederhana dimaksudkan untuk mengetahui hubungan fungsional ataupun kausal satu variabel independen dengan satu variabel dependen. Berikut ini merupakan rumus persamaan umum analisis regresi linier sederhana (Sugiyono, 2004, hlm. 261):

̂

= + �

Keterangan:

̂ = Nilai taksir Y (variabel terikat) dari regresi a = Konstanta, apabila harga X = 0

b = Koefisien regresi, yaitu besarnya perubahan yang terjadi pada Y jika satu unit perubahan yang terjadi pada X

X = Harga variabel X

a). Uji t

Untuk mengetahui apakah variabel independen berpengaruh secara signifikan atau tidak terhadap variabel dependen, karena itu maka dilakukan analisis regresi linier sederhana dengan melakukan uji t.


(1)

NURHAYATI, 2014

PENGARUH KOMPETENSI KERJA DAN MOTIVASI BERPRESTASI TERHADAP MUTU KINERJA LULUSAN SMK OTOMOTIF PADA PERUSAHAAN AUTO 2000 KOTA BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

101 A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil pengolahan dan analisis data yang dijelaskan pada bab sebelumnya, maka penulis dapat menyimpulkan hasil penelitian sebagai berikut.

1. Kompetensi Kerja pada perusahaan otomotif AUTO 2000 secara keseluruhan berada pada kategori sangat baik.

2. Motivasi berprestasi pada perusahaan otomotif AUTO 2000 berada pada kategori sangat baik.

3. Mutu kinerja lulusan pada perusahaan otomotif AUTO 2000 secara keseluruhan berada pada kategori sangat baik.

4. Terdapat pengaruh Kompetensi Kerja terhadap Mutu kinerja lulusan pada perusahaan otomotif AUTO 2000 berdasarkan hasil penelitian pengaruhnya berada pada kategori kuat.

5. Terdapat pengaruh Motivasi berprestasi Mutu kinerja lulusan pada perusahaan otomotif AUTO 2000 berdasarkan hasil penelitian pengaruhnya berada pada kategori kuat.

6. Terdapat pengaruh Kompetensi Kerja dan Motivasi berprestasi terhadap Mutu kinerja lulusan pada perusahaan otomotif AUTO 2000 berdasarkan hasil penelitian pengaruhnya berada pada kategori kuat.

.

B. Rekomendasi

Mengacu pada hasil analisis dan kesimpulan penelitian, maka penulis memberikan beberapa rekomendasi sbagai berikut:

1. Untuk meningkatkan mutu kinerja karyawan lulusan SMK Otomotif, perusahaan sebaiknya memberikan kesempatan kepada karyawan untuk mengikuti pelatihan, seminar atau workshop sebagai aktualisasi diri untuk


(2)

102

NURHAYATI, 2014

PENGARUH KOMPETENSI KERJA DAN MOTIVASI BERPRESTASI TERHADAP MUTU KINERJA LULUSAN SMK OTOMOTIF PADA PERUSAHAAN AUTO 2000 KOTA BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

meningkatkan pengetahuan dan pemahaman baru mengenai tugas dan pekerjaan mereka sehari-hari.

2. Untuk meningkatkan mutu kinerja karyawan lulusan SMK Otomotif perusahaan juga harus terus memberikan motivasi berupa peningkatan insentif atau reward yang berhubungan dengan penghargaan kepada karyawan

3. Untuk peneliti selanjutnya, penelitian ini masih terbatas kepada variable yang diteliti, masih banyak factor dan variable yang belum diteliti sehingga perlu adanya penelitian lain mengenai mutu kinerja luluan SMK Otomotif ini.


(3)

NURHAYATI, 2014

PENGARUH KOMPETENSI KERJA DAN MOTIVASI BERPRESTASI TERHADAP MUTU KINERJA LULUSAN SMK OTOMOTIF PADA PERUSAHAAN AUTO 2000 KOTA BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

103

Arif, Zaenudin. (1982). Motif Berprestasi Dan Tingkat Status Sosial Ekonomi Sebagai Faktor-Faktor Penentu Terhadap Minat Belajar Orang Dewasa Dalam Program Kejar Paket A. Tesis, Sekolah Pasca Sarjana, Universitas Pendidikan Indonesia

Alewine, Thomas C, 202. Seri Manajemen Sumber Daya Manusia ìKinerja/ Performanceî, Penilaian Kinerja dan Standar Kinerja, PT. Elex Media Komputindo, Jakarta.

Arikunto, Suharsimi. (2002). Metodologi Penelitan. Jakarta: PT. Rineka Cipta

Castetter, W. B. & Young, I. P. (2000). The human resources function in educational administration. (edisi ketujuh). Upper Saddle River: Prentice-Hall.

Flippo, Edwin. B. ( 1995 ), Alih Bahasa Oleh Moh. Masud, Manajemen Personalia, Edisi Kelima. Jakarta. Erlangga.

Gibson, et al. (1995). Organization. New York: Maxmillian Publishing Co. Inc Gregorio, H.C. (1978). School Administration and Supervision. Philippine:

Gracia Publishing Company

Hasan, M. Iqbal. (2002). Pokok-pokok Materi Metodologi Penelitian dan Aplikasinya. Bogor: Ghalia Indonesia

Heizer, Jay. H dan Render, Barry. (2004). Prinsip-prinsip Manajemen Operasi. Penerbit Salemba Empat. Pearson Education Asia


(4)

104

NURHAYATI, 2014

PENGARUH KOMPETENSI KERJA DAN MOTIVASI BERPRESTASI TERHADAP MUTU KINERJA LULUSAN SMK OTOMOTIF PADA PERUSAHAAN AUTO 2000 KOTA BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Liana, Yuyuk. (2012). Pengaruh Iklim Organisasi dan Motivasi Berprestasi Terhadap Kepuasan Kerja dan Kinerja Guru SMA di Kabupaten Malang. Jurnal Manajemen dan Akuntansi STIE Malangkucecwara Volume 1 Nomor 2.

Lindgren, C.H. (1976). An Introduction to Sosial Psichology. New Delhi: Wiley Estem Private Limited.

Mangkunegara, A.A.P. (2004). Manajemen Sumber Daya Manusia Perusahaan. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.

Mathis R. L dan Jackson H. J. (2006). Human Resource Management, Manajemen Sumber Daya Manusia. South-Western: Cengage Learning

McClelland, D.C. (1987). Human Motivation. New York: Cambrige University Press.

Moeheriono. (2009). Pengukuran Kinerja Berbasis Kompetensi. Bogor: Ghalia

Morgan, C.T., dkk. (1986). Introduction to Psychology (7th Ed.). Singapore: McGraw Hill Book Co.

Rahayu , Kristyaningtyas. (2010). Hubungan Motivasi Berprestasi dan Pengalaman Kerja Industri Peserta Didik terhadap Efektifitas Pembelajaran Produktif (Studi pada SMK Negeri di Kota Tasikmalaya). Tesis, Sekolah Pasca Sarjana, Universitas Pendidikan Indonesia

Robbins, Stephen P.(2006). Organizational Behavior. New Jersey: Prentice Hall,Inc.do Persada.

Ruky, Achmad S. (2002). Sistem Manajemen Kinerja. Gramedia Pustaka Utama. Jakarta

Sardiman, A.M (2000). Interaksi & Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.

Sallis, Edward. (2007). Total Quality Manajemen In Education. London: Kogan Page Educational Series


(5)

NURHAYATI, 2014

PENGARUH KOMPETENSI KERJA DAN MOTIVASI BERPRESTASI TERHADAP MUTU KINERJA LULUSAN SMK OTOMOTIF PADA PERUSAHAAN AUTO 2000 KOTA BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Schuler, R.S. (1987). Personnel and Human resource Management (3rd ed). West Publishing Company.

Siagian (1998). Manajemen sumber daya manusia. Jakarta. Bumi aksara

Simamora, Henry. (2004). Manajemen Sumber Daya Manusia. Edisi Ke-3. STIE YKPN. Yogyakarta.

Singarimbun, dan Efendi. (2003). Metode Penelitan Survey. Jakarta: PT. Pustaka LP3ES Indonesia

Siswanto Sastrohadiwiryo, DR, (2003), Manajemen Tenaga Kerja Indonesia, edisi 2, PT. Bumu Aksara, Jakarta

Sugiyono. (2009). Statiska untuk penelitian. Bandung : Alfabeta.

Sutisna, Oteng. (1993). Administrasi Pendidikan. Bandung: Angkasa

Suyadi, Prawirosentono. (2000). Kebijakan Kinerja Karyawan – Kiat Membangun Organisasi Kompetitif Menjelang Perdagangan Bebasa Dunia, BPFE, Yogyakarta.

Spencer, Lyle M. Signe M. Spencer. (2008). Competence WorkModel For Superior Performance. New York: John Wiley and Sons

Toha, Miftah. (2008). Perilaku organisasi konsep dasar dan aplikasinya. Jakarta: Penerbit PT. Raja Persada.

Yamin, Martinis dan Maisah. (2010). Standarisasi Kinerja Guru, Jakarta: Gaung Persada Press


(6)

106

NURHAYATI, 2014

PENGARUH KOMPETENSI KERJA DAN MOTIVASI BERPRESTASI TERHADAP MUTU KINERJA LULUSAN SMK OTOMOTIF PADA PERUSAHAAN AUTO 2000 KOTA BANDUNG