KEEFEKTIFAN MODEL BBM (BERPIKIR-BERBICARA-MENULIS) BERBASIS MEDIA FILM PENDEK DALAM PEMBELAJARAN MENULIS CERPEN : Eksperimen Kuasi Siswa SMP Laboraturium Percontohan UPI Bandung Kelas VII Tahun Ajaran 2014/2015.

(1)

Alyani Harti Utami, 2015

KEEFEKTIFAN MODEL BBM (BERPIKIR-BERBICARA-MENULIS) BERBASIS MEDIA FILM PENDEK DALAM PEMBELAJARAN MENULIS CERPEN

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

KEEFEKTIFAN MODEL BBM (BERPIKIR-BERBICARA-MENULIS) BERBASIS MEDIA FILM PENDEK

DALAM PEMBELAJARAN MENULIS CERPEN

(Eksperimen Kuasi Siswa SMP Laboraturium Percontohan UPI Bandung Kelas VII Tahun Ajaran 2014/2015)

SKRIPSI

diajukan sebagai syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan pada Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia

oleh

Alyani Harti Utami NIM 1104558

DEPARTEMEN PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA FAKULTAS PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA


(2)

Alyani Harti Utami, 2015

KEEFEKTIFAN MODEL BBM (BERPIKIR-BERBICARA-MENULIS) BERBASIS MEDIA FILM PENDEK DALAM PEMBELAJARAN MENULIS CERPEN

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

2015

ALYANI HARTI UTAMI

KEEFEKTIFAN MODEL BBM (BERPIKIR-BERBICARA-MENULIS) BERBASIS MEDIA FILM PENDEK

DALAM PEMBELAJARAN MENULIS CERPEN

(Eksperimen Kuasi Siswa SMP Laboraturium Percontohan UPI Bandung Kelas VII Tahun Ajaran 2014/2015)

disetujui dan disahkan oleh Pembimbing I,

Drs. H. Ma’mur Saadie, M.Pd. NIP 1958123011989011001

Pembimbing II,

Halimah, M.Pd. NIP 198104252005012003

diketahui oleh

Ketua Departemen Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Fakultas Pendidikan Bahasa dan Sastra

Universitas Pendidikan Indonesia,


(3)

Alyani Harti Utami, 2015

KEEFEKTIFAN MODEL BBM (BERPIKIR-BERBICARA-MENULIS) BERBASIS MEDIA FILM PENDEK DALAM PEMBELAJARAN MENULIS CERPEN

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

NIP 197204031999031002

KEEFEKTIFAN MODEL BBM (BERPIKIR-BERBICARA-MENULIS) BERBASIS MEDIA FILM PENDEK

DALAM PEMBELAJARAN MENULIS CERPEN

(Eksperimen Kuasi Siswa SMP Laboraturium Percontohan UPI Bandung Kelas VII Tahun Ajaran 2014/2015)

oleh

Alyani Harti Utami

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Pendidikan

pada Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia

© Alyani Harti Utami

Universitas Pendidikan Indonesia


(4)

Alyani Harti Utami, 2015

KEEFEKTIFAN MODEL BBM (BERPIKIR-BERBICARA-MENULIS) BERBASIS MEDIA FILM PENDEK DALAM PEMBELAJARAN MENULIS CERPEN

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Hak Cipta dilindungi undang-undang.

Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhnya atau sebagian


(5)

Alyani Harti Utami, 2015

KEEFEKTIFAN MODEL BBM (BERPIKIR-BERBICARA-MENULIS) BERBASIS MEDIA FILM PENDEK DALAM PEMBELAJARAN MENULIS CERPEN

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

KEEFEKTIFAN MODEL BBM (BERPIKIR-BERBICARA-MENULIS) BERBASIS MEDIA FILM PENDEK

DALAM PEMBELAJARAN MENULIS CERPEN

(Eksperimen Kuasi Siswa SMP Laboraturium Percontohan UPI Bandung Kelas VII Tahun Ajaran 2014/2015)

oleh

Alyani Harti Utami 1104558

ABSTRAK

Penelitian ini dilatarbelakangi keingintahuan peneliti terhadap kemampuan siswa dalam menulis cerita pendek dengan tujuan ingin mengujicobakan keefektifan model BBM menggunakan media film pendek serta apakah terdapat perbedaan yang signifikan antara kemampuan menulis cerpen pada kelas eksperimen dan kelas kontrol sebelum dan sesudah diberi perlakuan.

Penelitian ini menggunakan metode eksprimen kuasi dengan desain

nonequivalent control group design. Hal ini dilakukan karena subjek dalam penelitian ini adalah manusia. Hasil yang dilakukan ternyata menunjukkan bahwa kelas eksperimen yaitu kelas yang mendapat perlakukan model BBM berbasis media film pendek ini mengalami peningkatan yang signifikan dibandingkan dengan kelas kontrol namun dari keseluruhan kedua kelas tersebut mengalami peningkatan. Hasil rata-rata pretest kelas eksperimen adalah 72 dan hasil rata-rata posttest adalah 82. Artinya, pada kelas eksperimen ini mengalami peningkatan dalam menulis cerpen dan berhasil meraih nilai di atas KKM sekolah. Pada kelas kontrol hasil rata-rata pretest adalah 65 dan hasil posttest

adalah 68.

Berdasarkan penghitungan uji hipotesis dengan taraf kepercayaan 95% dan derajat kebebasan (dk) = 54 diperoleh hasil ttabel sebesar 2,0063 dan thitung sebesar 7,12. Hal ini berarti thitung (7,12)>ttabel (2,0063). Dengan kata lain, terdapat perbedaan yang signifikan antara kemampuan menulis cerpen di kelas eksperimen dan kelas kontrol setelah kelas eksperimen mendapat perlakuan model BBM berbasis media film pendek dalam pembelajaran menulis cerpen. Berdasarkan hal tersebut dapat disimpulkan bahwa Ha diterima dan Ho ditolak. Artinya, model BBM berbasis media film pendek ini efektif dalam pembelajaran menulis cerpen.


(6)

Alyani Harti Utami, 2015

KEEFEKTIFAN MODEL BBM (BERPIKIR-BERBICARA-MENULIS) BERBASIS MEDIA FILM PENDEK DALAM PEMBELAJARAN MENULIS CERPEN

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

KEEFEKTIFAN MODEL BBM (BERPIKIR-BERBICARA-MENULIS) BERBASIS MEDIA FILM PENDEK

DALAM PEMBELAJARAN MENULIS CERPEN

(Eksperimen Kuasi Siswa SMP Laboraturium Percontohan UPI Bandung Kelas VII Tahun Ajaran 2014/2015)

oleh

Alyani Harti Utami 1104558

ABSTRACT

This research is motivated curiosity of researchers on the ability of students to write short stories and with the aim to try out the effectiveness of the BBM model the medium of short films as well as whether there is a significant difference between the ability to write short stories in the experimental class and control class before and after being treated.

This study used a quasi-experimental design with nonequivalent control group. This is done because the subjects in this study is a human. Results conducted experiments apparently showing that the class is a class that gets fuel-based models treat this short film media has increased significantly compared with the control class but on the whole these two classes has increased. The average yield was 72 experimental class pretest and posttest average results is 82. That is, the experimental class has seen an increase in short story writing and managed to score above KKM school. In the control group the average yield was 65 pretest and posttest results is 68.

Based on the calculation hypothesis test with 95% confidence level and degrees of freedom (df) = 54 result ttable 2.0063 and thitung7.12. This means thitung (7.12)> ttable (2.0063). In other words, there is a significant difference between the ability to write short stories in the experimental class and control class after class experimental models treated fuel-based short film media in learning to write short stories. Based on this it can be concluded that Ha accepted and Ho rejected. That is, the model-based fuel short film medium is effective in learning to write short stories.


(7)

Alyani Harti Utami, 2015

KEEFEKTIFAN MODEL BBM (BERPIKIR-BERBICARA-MENULIS) BERBASIS MEDIA FILM PENDEK DALAM PEMBELAJARAN MENULIS CERPEN

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR ISI

LEMBAR JUDUL

LEMBAR PENGESAHAN LEMBAR HAK CIPTA LEMBAR PERNYATAAN LEMBAR PERSEMBAHAN

KATA PENGANTAR ... i

ABSTRAK ... ii

ABSTRACT ... ii

UCAPAN TERIMA KASIH ... iv

DAFTAR ISI ... vi

DAFTAR TABEL ... ix

DAFTAR GAMBAR ... xi

DAFTAR GRAFIK ... xii

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang Penelitian ... 1

B. Identifikasi Masalah ... 3

C. Rumusan Masalah ... 4

D. Tujuan Penelitian ... 4

E. Manfaat Penelitian ... 4

F. Definisi Operasional ... 5

G. Struktur Organisasi ... 6

BAB II KEEFEKTIFAN MODEL BBM (BERPIKIR-BERBICARA-MENULIS) BERBASIS MEDIA FILM PENDEN DALAM PEMBELAJARAN MENULIS CERPEN ... 8

A. Metodologi Pembelajaran ... 8

B. Model Berpikir-Berbicara-Menulis ... 8

1. Pengertian BBM ... 8

2. Tahap Pembelajaran ... 9


(8)

Alyani Harti Utami, 2015

KEEFEKTIFAN MODEL BBM (BERPIKIR-BERBICARA-MENULIS) BERBASIS MEDIA FILM PENDEK DALAM PEMBELAJARAN MENULIS CERPEN

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

C. Ihwal Menulis Cerpen ... 11

1. Pembelajaran Menulis Cerpen ... 11

2. Tahapan Menulis Cerpen ... 11

3. Pengertian Cerpen ... 13

4. Unsur-unsur Cerpen ... 13

D. Ihwal Media ... 17

1. Media Pembelajaran ... 17

2. Fungsi dan Manfaat Media Pembelajaran ... 18

3. Media Film Pendek ... 19

BAB III METODE PENELITIAN... 20

A. Metode Penelitian ... 20

B. Desain Penelitian ... 20

C. Sumber Data Penelitian... 21

1. Populasi ... 21

2. Sampel ... 22

D. Instrumen Penelitian ... 23

1. Tes ... 23

2. Kriteria Penilaian Teks Cerpen... 24

3. RPP (Rencana Pelaksanaan Pembelajaran ... 26

E. Teknik Pengumpulan Data ... 38

F. Teknik Pengolahan Data ... 39

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 46

A. Deskripsi Proses Pelaksanaan Penelitian ... 46

B. Deskripsi Hasil Data Penelitian ... 47

1. Data Nilai Pretest dan Posttest Kelas Eksperimen ... 47

2. Data Nilai Pretest dan Posttest Kelas Kontrol ... 49

C. Analisis Pengolahan Data ... 50

1. Uji Reliabilitas Antar Penimbang ... 51

2. Uji Normalitas Data Pretest dan Posttest ... 65

3. Uji Homogenitas ... 82


(9)

Alyani Harti Utami, 2015

KEEFEKTIFAN MODEL BBM (BERPIKIR-BERBICARA-MENULIS) BERBASIS MEDIA FILM PENDEK DALAM PEMBELAJARAN MENULIS CERPEN

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

D. Analisis Hasil Data Teks Cerpen ... 88

1. Analisis Hasil Pretest Kelas Eksperimen ... 88

2. Analisis Hasil Posttest Kelas Eksperimen ... 94

3. Analisis Hasil Pretest Kelas Kontrol ... 100

4. Analisi Hasil Posttest Kelas Kontrol ... 106

E. Pembahasan Hasil Penelitian ... 112

BAB V SIMPULAN DAN SARAN ... 117

A. Simpulan ... 117

B. Saran ... 118 DAFTAR PUSTAKA


(10)

Alyani Harti Utami, 2015

KEEFEKTIFAN MODEL BBM (BERPIKIR-BERBICARA-MENULIS) BERBASIS MEDIA FILM PENDEK DALAM PEMBELAJARAN MENULIS CERPEN

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Penelitian

Menulis merupakan salah satu faktor penting dalam kehidupan kita. Melalui menulis kita dapat menuangkan segala ide, pikiran, pengetahuan, perasaan, dan pengalaman hidup kedalam bahasa tulis. Bentuk ungkapan tulisan itu bisa berupa artikel, novel, cerpen, puisi, maupun bentuk karangan lainnya. Sebagai aspek kemampuan berbahasa, menulis dapat dikuasai siapa saja yang memiliki kemampuan intelektual yang memadai. Berbeda dengan kemampuan menyimak atau berbicara, kemampuan menulis tidak datang dengan alamiah tetapi harus dilatih dan dipelajari secara berkesinambungan atau terus-menerus.

Dalam pengajaran bahasa dikenal adanya empat keterampilan berbahasa yang perlu dicapai oleh siswa, yaitu keterampilan berbicara, keterampilan mendengarkan, keterampilan membaca, dan keterampilan menulis. Bahasa seseorang mencerminkan pikirannya, semakin terampil seseorang dalam berbahasa semakin cerah dan jelas pula pikirannya (Tarigan, 2008, hlm. 1). Pada hakikatnya menulis merupakan suatu kegiatan dimana seseorang bisa menuangkan pikiran, atau gagasan pokok yang ingin ditulis menjadi sebuah karya baik untuk konsumsi pribadi atau untuk konsumsi pablik (masyarakat). Menulis salah satu keterampilan yang masih banyak kendala dalam proses pengaplikasiannya dalam pembelajaran Bahasa Indonesia. Bukti siswa kurang mampu dalam menulis karena rendahnya kosa kata yang dikuasai dan penguasaan dalam bahasa tulis secara sempurna. Adapun kendala eksternal yang menjadikan siswa kurang meminati keterampilan menulis ini karena metode atau strategi yang digunakan kurang menarik sehingga tidak menimbulkan ketertarikan dalam menulis. Dalam lingkungan sekolah banyak siswa yang mahir dalam berbicara namun sedikit sekali yang mampu menyampaikan ide-ide dan gagasannya ke dalam bentuk tulisan yang baik


(11)

Alyani Harti Utami, 2015

KEEFEKTIFAN MODEL BBM (BERPIKIR-BERBICARA-MENULIS) BERBASIS MEDIA FILM PENDEK DALAM PEMBELAJARAN MENULIS CERPEN

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

dan benar. Maka untuk bisa mengarang dengan baik, seorang siswa harus mempunyai keterampilan menulis dalam proses belajar yang harus dilatih.


(12)

Alyani Harti Utami, 2015

KEEFEKTIFAN MODEL BBM (BERPIKIR-BERBICARA-MENULIS) BERBASIS MEDIA FILM PENDEK DALAM PEMBELAJARAN MENULIS CERPEN

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Menulis cerpen salah satu bentuk tulisan yang membutuhkan kreativitas, imajinasi, pikiran, ide, perasaan, emosi, dan ekspresi. Cerpen adalah nama singkat dari cerita pendek (bergenre fiksi), yaitu rangkaian peristiwa yang terjadi konflik antar tokoh dalam cerita tersebut. Cerpen sangat bermanfaat bagi siswa sehingga siswa mampu menghasilkan sebuah karya tulis kecil.

Penelitian terdahulu sudah dilakukan oleh Fetti Astrini Rishanjani dengan judul : Keefektifan Model Think Talk Write (TTW) dalam Pembelajaran Menulis Teks Eksposisi (Eksperimen Kuasi pada Kelas X SMAN 9 Bandung Tahun Ajaran 2013/2014) dimana terdapat perbedaan antara sebelum dan sesudah dilakukannya pembelajaran dengan menggunakan model Think Talk Write atau yang diterjemahkan dalam Bahasa Indonesia menjadi Berpikir-Berbicara-Menulis (BBM). Hasil tersebut dapat berjalan baik karena memiliki kelebihan atau keunggulan, antara lain : (1) siswa dapat lebih cermat dalam melaksanakan pembelajaran, (2) dengan memberikan soal open ended dapat mengembangkan keterampilan berpikir kritis dan kreatif siswa, (3) membiasakan siswa berpikir dan berkomunikasi dengan teman, guru dan bahkan dengan diri mekreka sendiri, (4) siswa menjadi aktif dengan kegiatan berkelompok dalam belajar. Adapun penelitian tentang media film pendek yang berjudul : Film Pendek sebagai Media untuk Meningkatkan Pembelajaran Menulis Cerpen berdasarkan Pengalaman Orang lain (Penelitian Tindakan Kelas pada Siswa Kelas X SMA Negeri 2 Batu) hasil dari penelitian tersebut bahwa pada siklus I sampai menuju siklus II terjadi peningkatan dari 80% tuntas menjadi 100% tuntas.

Model BBM merupakan model pembelajaran yang memfasilitasi latihan dasar secara lisan dan menulis bahasa dengan lancar dan menarik dalam mengembangkan kreatif anak dan ide dalam menulis cerpen. Model ini pun diperkenalkan pertama kali oleh Huinker dan Laughlin (1996). Model BBM ini adalah model turunan dari pembelajaraan kooperatif (cooperative learning) dimana pembelajaran kooperatif ini menggunakan kerja tim atau berkelompok agar meningkatkan motivasi yang jauh lebih besar. Model BBM


(13)

Alyani Harti Utami, 2015

KEEFEKTIFAN MODEL BBM (BERPIKIR-BERBICARA-MENULIS) BERBASIS MEDIA FILM PENDEK DALAM PEMBELAJARAN MENULIS CERPEN

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

ini mendorong siswa untuk berpikir, berbicara dan kemudian menuliskan suatu topik tertentu (Huda,2014 hlm. 218).

Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Fetti Astrini tersebut, dapat diketahui penerapan model BBM telah efektif dalam pembelajaran menulis teks eksposisi dan dalam peningkatan partisipasi belajar siswa. Agar memperkuat bukti mengenai keefektifan penerapan model BBM ini, dilakukan penelitian yang sejenis mengenai model ini dan akan diterapkan pada kelas VII semester dua dalam pembelajaran menulis cerpen akan tetapi peneliti akan menambahkan sebuah media film pendek untuk mengapresasi dan membangun imajinasi siswa agar mempermudah untuk penulisan cerpen. Model ini diharapkan dapat efektif diterapkan dalam pembelajaran menulis cerpen dengan berbasis media film pendek. Perbedaan antara penelitian kali ini dengan penelitian sebelumnya adalah dalam pembelajaran yang akan diajarkan yaitu pembelajaran menulis teks eksposisi sedangkan kali ini peneliti akan menguji cobakan dalam pembelajaran menulis cerpen dan berbasis media film pendek dan hasilnya akan di ketahui bersama seiring dengan dilaksanakannya penelitian ini. Untuk memperoleh informasi faktual, penulis akan mengadakan suatu penelitian di sekolah SMP Laboraturium Percontohan UPI Bandung dengan judul : Keefektifan Model BBM (Berpikir-Berbicara-Menulis) Berbasis Media Film Pendekdalam Pembelajaran Menulis Cerpen (Eksperimen Kuasi Siswa SMP Laboraturium Percontohan UPI Bandung Kelas VII Tahun Ajaran 2014/2015).

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah di atas, peneliti mengidentifikasikan beberapa masalah sebagai berikut.

1. Siswa mengalami kesulitan dalam menulis cerpen, terutama ketika mengembangkan ide pada awal cerita.

2. Siswa mengalami kejenuhan pada saat pemberian materi yang mengakibatkan siswa tidak memperhatikan penjelasan materi dari guru.


(14)

Alyani Harti Utami, 2015

KEEFEKTIFAN MODEL BBM (BERPIKIR-BERBICARA-MENULIS) BERBASIS MEDIA FILM PENDEK DALAM PEMBELAJARAN MENULIS CERPEN

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

3. Rendahnya keterampilan menulis cerpen saat pembelajaran sehingga minat siswa dalam pembelajaran menulis cerpen berkurang.

C. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan di atas, masalah yang akan dipecahkan dalam eksperimen ini adalah sebagai berikut.

1. Bagaimana kemampuan siswa SMP Laboraturium Percontohan UPI Bandung kelas VII pada pembelajaran menulis cerpen di kelas eksperimen sebelum dan sesudah menggunakan model BBM berbasis media film pendek?

2. Bagaimana kemampuan siswa SMP Laboraturium Percontohan UPI Bandung kelas VII pada pembelajaran menulis cerpen di kelas kontrol sebelum dan sesudah menggunakan model BBM tanpa menggunakan media film pendek?

3. Apakah terdapat perbedaan yang signifikan antara kemampuan siswa SMP Laboraturium Percontohan UPI Bandung kelas VII pada pembelajaran menulis cerpen di kelas eksperimen dan kelas kontrol?

D. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah di atas, peneliti menetapkan tujuan yang ingin dicapai sebagai berikut.

1. mendeskrpsikan kemampuan siswa SMP Laboraturium Percontohan UPI Bandung kelas VII pada pembelajaran menulis cerpen di kelas eksperimen sebelum dan sesudah menggunakan model BBM berbasis media film pendek;

2. mendeskripsikan kemampuan siswa SMP Laboraturium Percontohan UPI Bandung kelas VII pada pembelajaran menulis cerpen di kelas kontrol sebelum dan sesudah menggunakan model BBM tanpa menggunakan media film pendek;


(15)

Alyani Harti Utami, 2015

KEEFEKTIFAN MODEL BBM (BERPIKIR-BERBICARA-MENULIS) BERBASIS MEDIA FILM PENDEK DALAM PEMBELAJARAN MENULIS CERPEN

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

3. mendeskripsikan perbedaan antara kemampuan siswa SMP Laboraturium Percontohan UPI Bandung kelas VII pada pembelajaran menulis cerpen di kelas eksperimen dan kelas kontrol.

E. Manfaat Penelitian

Jika rumusan masalah dan tujuan di atas dapat dicapai, maka hasil penelitian ini diharapkan memiliki manfaat-manfaat berikut.

1. Manfaat Praktis a. Bagi Guru

Guru Bahasa Indonesia, hasil penelitian ini dapat menjadi masukan, menambah wawasan dan pengalaman untuk lebih kreatif dan inovatif dalam proses pengajaran Bahasa Indonesia sehingga guru dapat meningkatkan hasil belajar siswa.

b. Bagi Siswa

Siswa diharapkan memperoleh pengalaman dan pengetahuan yang dapat dikembangkan di kemudian hari. Serta menjadikan motivasi untuk terus meningkatkan prestasi dalam belajar dan nilai khususnya mata pelajaran Bahasa Indonesia.

c. Bagi Peneliti Lain

Penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan pertimbangan dan menambah informasi, juga dapat mengetahui salah satu alternatif belajar pada mata pelajaran Bahasa Indonesia, yaitu dengan menggunakan model BBM berbasis media gambar.

F. Definis Operasional

Dalam penelitian ini, ada dua variabel yang dilibatkan. Variabel pertama adalah model BBM (Berpikir-Berbicara-Menulis) berbasis Media Film Pendek sebagai variabel bebas. Sedangkan, variabel kedua adalah pembelajaran menulis cerpen sebagai variabel terikat. Definisi dari kedua veriabel tersebut adalah:


(16)

Alyani Harti Utami, 2015

KEEFEKTIFAN MODEL BBM (BERPIKIR-BERBICARA-MENULIS) BERBASIS MEDIA FILM PENDEK DALAM PEMBELAJARAN MENULIS CERPEN

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

1. Model BBM (Berpikir-Berbicara-Menulis) ini awalnya diperkenalkan oleh Huinker dan Laughin, pada hakikatnya definisi model BBM ini adalah sebuah pembelajaran yang di mulai dengan berpikir melalui bahan bacaan (menyimak), hasil bacaannya di komunikasikan dengan presentasi, diskusi, dan kemudian membuat hasil laporan. Model ini juga digabungkan dengan media film pendek agar lebih menarik juga membantu siswa dalam mengembangkan ide-ide cerita.

2. Pembelajaran menulis cerpen yaitu pembelajaran yang hakikatnya sama dengan menulis kreatif sastra lain. Menulis cerpen ini setidaknya menjadikan sebagai rambu atau pegangan dalam kemampuan dasar keterampilan.

G. Struktur Organisasi

Dalam bagian ini dibahas urutan penelitian berdasarkan struktur yang telah disusun oleh peneliti. Struktur penelitian ini terdiri dari lima bab yang dijelaskan garis besarnya. Bab pertama merupakan pendahuluan, bab kedua membahas mengenai kajian pustaka, bab ketiga membahas mengenai metodologi penelitian, bab keempat membahas mengenai hasil temuan, dan bab kelima membahas mengenai simpulan dan saran.

Pada bab pertama membahas hal-hal yang berkaitan dengan pendahuluan seperti latar belakang yang membahas hal penting dalam penelitian ini sehingga perlu dilaksanakan. Lalu permasalahan dirumuskan sehingga dapat dirumuskan juga tujuan penelitiannya. Pada akhirnya bab ini akan memaparkan manfaat yang didapat dari penelitian ini.

Pada bab kedua membahas teori-teori yang mendukung penelitian ini. Teori ini didapat berdasarkan studi pustaka yang merujuk pada buku-buku teori dan penelitian terdahulu yang relevan dengan penelitian sekarang. Teori yang didapat harus jelas terhadap topik atau permasalahan yang diangkat dalam penelitian (Kartadinata, 2014, hlm. iii). Teori tersebut juga perlu diproses melalui kajian sehingga teori yang digunakan dapat terarah.


(17)

Alyani Harti Utami, 2015

KEEFEKTIFAN MODEL BBM (BERPIKIR-BERBICARA-MENULIS) BERBASIS MEDIA FILM PENDEK DALAM PEMBELAJARAN MENULIS CERPEN

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Pada bab ketiga, dipembahasan metodologi penelitian yang dilakukan pada penelitian ini. Pembahasannya mencakup jenis penelitian yang dilakukan, deskripsi lokasi, waktu dan sumber data, selanjutnya penjelasan variabel yang dipakai dalam definisi operasional, teknik pengumpulan data, teknik pengolahan data, serta instrumen yang digunakan.

Pada bab keempat membahas mengenai hasil dan pembahasan penelitian. Data yang diperoleh berdasarkan teknik pengumpulan data akan dideskripsikan. Selanjutnya, data tersebut akan diolah berdasarkan teknik pengolahan data yang telah dirumuskan. Pada penelitian ini, hasil dan pembahasan disajikan dengan cara penjabaran data statistik yang dideskripsikan.

Pada bab lima ini membahas mengenai simpulan dan saran. Simpulan dibahas berdasarkan data yang telah terkumpul pada temuan bab keempat. Setelah itu saran merupakan hal-hal penting untuk disampaikan kepada pembaca penelitian ini.


(18)

Alyani Harti Utami, 2015

KEEFEKTIFAN MODEL BBM (BERPIKIR-BERBICARA-MENULIS) BERBASIS MEDIA FILM PENDEK DALAM PEMBELAJARAN MENULIS CERPEN

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Metode Penelitian

Eksperimen kuasi ini merupakan metode penelitian yang peneliti gunakan. Penelitian ini membutuhkan satu kelas kontrol dan satu kelas eksperimen. Kelas kontrol dan kelas eksperimen ini dipilih secara non acak atau “purposive sampling”. Metode penelitian eksperimen kuasi ini bertujuan untuk mencari pengaruh perlakuan tertentu terhadap yang lain dalam kondisi yang terkendalikan (Sugiyono, 2013, hlm. 107).

Dalam penelitian ini model BBM berbasis media film pendek akan digunakan dalam pembelajaran menulis cerpen kelas VII SMP Laboraturium Percontohan UPI Bandung untuk mengetahui perbedaan antara sebelum dan sesudah mengikuti pembelajaran tersebut menggunakan model yang akan diterapkan.

Pada penelitian eksperimen ini kelas kontrol akan mendapat perlakuan yang berbeda dari kelas eksperimen, dimana kelas eksperimen akan menerima tes awal atau pretest (O1) terhadap pembelajaran menulis cerpen dan kelas kontrol pun akan menerima tes awal yang serupa. Lalu, kelas eksperimen ini menerima perlakuan model BBM berbasis media film pendek (X) tetapi pada kelas kontrol tidak akan menerima perlakuan yang sama, perbedaan antara kelas eksperimen dan kontrol terjadi pada tindakan perlakuan ini. Tahap terakhir akan dilaksanakan tes akhir atau posttest (O2) pada kelas eksperimen dan juga kelas kontrol.

B. Desain Penelitian

Desain dalam penelitian ini adalah nonequivalent control group design. Dalam desain ini terdapat dua kelompok yaitu kelas eksperimen dan kelas kontrol. Desain penelitian ini dapat dilihat dalam gambar berikut.


(19)

Alyani Harti Utami, 2015

KEEFEKTIFAN MODEL BBM (BERPIKIR-BERBICARA-MENULIS) BERBASIS MEDIA FILM PENDEK DALAM PEMBELAJARAN MENULIS CERPEN

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Tabel 3.1

Nonequivalent Control Group Design

Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah

nonequivalent control group design. Desain ini hampir sama dengan

pretest-posttest control group design, hanya pada desain ini kelompok eksperimen

maupun kelompok kontrol tidak dipilih secara random (Sugiyono, 2013, hlm. 116). Peneliti bisa memilih kelompok eksperimen dan kelompok kontrol secara bebas tetapi tetap kedua kelas tersebut harus homogen.

Langkah-langkah desain nonequivalent control group design dapat dijabarkan sebagai berikut: Pertama, menentukan dua kelompok yang akan dijadikan sampel penelitian. Penentuan sampel tidak dipilih secara random. Pengambilan sampel kelas kontrol dan kelas eksperimen dilakukan sesuai keinginan peneliti dengan cara memilih dua kelas di kelas VII SMP Laboraturium Percontohan UPI Bandung. Kedua, pemberian tes awal pada semua subjek untuk mengetahui tingkat kondisi subjek yang berkaitan dengan variabel dependen. Ketiga, pemberian perlakuan eksperimen berupa penggunaan model BBM berbasis film pendek pada kelompok eksperimen, sedangkan perlakuan pada kelompok kontrol, pembelajaran menulis cerpen diberikan tanpa menggunakan model tersebut. Keempat, memberikan tes akhir pada kelompok eksperimen dan kelompok kontrol untuk membandingkan hasilnya.

C. Sumber Data Penelitian 1. Populasi

Populasi dalam penelitian ini terdiri dari seluruh siswa kelas VII SMP Laboraturium Percontohan UPI Bandung. Populasi tersebar dari

E

O1 X O2

K

O3 C O4


(20)

Alyani Harti Utami, 2015

KEEFEKTIFAN MODEL BBM (BERPIKIR-BERBICARA-MENULIS) BERBASIS MEDIA FILM PENDEK DALAM PEMBELAJARAN MENULIS CERPEN

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

kelas VII A hingga kelas VII F. Berikut ini adalah data sebaran kelas VII SMP Laboraturium Percontohan UPI Bandung tahun 2014/2015.

Tabel 3.2 Populasi Penelitian

Populasi

Jumlah

Jumlah Keseluruhan Laki-laki Perempuan

Siswa Kelas VII A 12 17 29

Siswa Kelas VII B 13 17 30

Siswa Kelas VII C 13 15 28

Siswa Kelas VII D 16 13 29

Siswa Kelas VII E 17 11 28

Siswa Kelas VII F 14 15 29

Jumlah Keseluruhan 110 88 173

2. Sampel

Dalam penelitian ini peneliti mengambil sampel dua kelompok, yaitu satu kelas untuk dijadikan kelas eksperimen dan satu lagi untuk dijadikan kelas kontrol. Penentuan kelas eskperimen dan kelas kontrol ini ditentukan secara sengaja atau peneliti sendiri yang menentukan kelas mana yang dijadikan objek penelitian atau biasa disebut dengan purposive sampling. Sampel yang digunakan pada penelitian ini adalah kelas VII C dan kelas VII E SMP Laboraturium Percontohan UPI Bandung.


(21)

Alyani Harti Utami, 2015

KEEFEKTIFAN MODEL BBM (BERPIKIR-BERBICARA-MENULIS) BERBASIS MEDIA FILM PENDEK DALAM PEMBELAJARAN MENULIS CERPEN

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Tabel 3.3 Sampel Penelitian

Sampel Jumlah Jumlah

Keseluruhan Laki-laki Perempuan

Kelas VII C 13 15 28

Kelas VII E 17 11 28

Jumlah Keseluruhan

30 26 56

D. Instrumen Penelitian

Pada prinsipnya, meneliti adalah melakukan pengukuran terhadap fenomena sosial maupun alam. Dalam melakukan pengukuran tersebut haruslah menggunakan alat ukur yang baik. Alat ukur dalam penelitian biasanya dinamakan instrumen penelitian. Dalam penelitian ini peneliti merancang beberapa instrumen penelitian sebagai berikut.

1. Tes

Tes digunakan untuk mengetahui kemampuan awal siswa (pretest)

dan kemampuan akhir siswa (posttest) dalam menulis cerpen. Bentuk tes dalam penelitian ini berupa tes tertulis yang ditujukan kepada siswa kelas VII C dan kelas VII E SMP Laboraturium Percontohan UPI Bandung. Adapun soal yang akan dijadikan sebagai intrumen dalam penelitian ini adalah sebagai berikut.

1. Buatlah cerpen berdasarkan pengalaman pribadi dengan memperhatikan aspek berikut ini.

a. Tema : sudah ditentukan.

b. Kelengkapan unsur intrinsik cerpen (tema, alur, latar, tokoh, sudut pandang, gaya bahasa, dan amanat).


(22)

Alyani Harti Utami, 2015

KEEFEKTIFAN MODEL BBM (BERPIKIR-BERBICARA-MENULIS) BERBASIS MEDIA FILM PENDEK DALAM PEMBELAJARAN MENULIS CERPEN

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

2. Kriteria Penilaian Teks Cerpen

Tabel 3.4

Kriteria Penilaian Cerpen

No. Aspek Kriteria dan skor

100 90 80 70

1. Kelengkapan aspek formal cerpen Memuat: 1) judul, 2) nama, pengarang, 3) dialog, dan 4) narasi Hanya memuat 3 subaspek. Hanya memuat 2 subaspek. Hanya memuat 1 subaspek.

2. Kelengkapan unsur

intrinsik cerpen

Memuat: 1)fakta cerita

(plot, tokoh dan latar), 2)sarana cerita

(sudut pandang, penceritaan, gaya bahasa, simbolisme, ironi), dan 3)pengembangan bahasa. Memuat ketiga subaspek, namun tidak lengkap (misalnya fakta cerita hanya memuat plot dan tokoh tanpa disertai latar yang jelas). Hanya memuat 2 subaspek. Hanya memuat 1 subaspek.

3. Keterpaduan unsur/struktur cerpen

Struktur disusun dengan

memerhatikan: 1) kaidah plot

Memuat ketiga subaspek, namun tidak Hanya memuat 2 subaspek. Hanya memuat 1 subaspek.


(23)

Alyani Harti Utami, 2015

KEEFEKTIFAN MODEL BBM (BERPIKIR-BERBICARA-MENULIS) BERBASIS MEDIA FILM PENDEK DALAM PEMBELAJARAN MENULIS CERPEN

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

(kelogisan, rasa ingin tahu, kejutan, dan keutuhan) dan penahapan plot (awal, tengah, akhir), 2) dimensi tokoh

dan

penggambara n tokoh 3) dimensi latar

(tempat, waktu, dan sosial) lengkap (misalnya dimensi latar hanya memuat tempat dan sosial tanpa disertai waktu yang jelas).

4. Kesesuaian penggunaan bahasa cerpen

Menggunakan: 1) kaidah EYD, 2) keajekan

penulisan, dan 3) ragam bahasa

yang disesuaikan dengan dimensi tokoh dan latar. Memuat ketiga subaspek, namun tidak lengkap (misal nya bahasa sudah disesuaikan tanpa disertai kesesuaian bahasa yang sesuai dengan latar). Hanya memuat 2 subaspek. Hanya memuat 1 subaspek.

(Sumiyadi, 2010, online)


(24)

Alyani Harti Utami, 2015

KEEFEKTIFAN MODEL BBM (BERPIKIR-BERBICARA-MENULIS) BERBASIS MEDIA FILM PENDEK DALAM PEMBELAJARAN MENULIS CERPEN

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

b. Skor maksimal = 35

� � = ×

3. RPP (Rencana Pelaksanaan Pembelajaran)

Seorang guru wajib untuk menyusun RPP sebelum melaksanakan pembelajaran di kelas. RPP yang akan dibuat bisa membantu siswa untuk mencapai tujuan yang diharapkan. Peneliti dalam melaksanakan penelitian ini menerapkan RPP berkarakter yang berpedoman pada kurikulum KTSP dan RPP ini adalah sebagai acuan untuk memberikan perlakuan terhadap kelas eksperimen sebanyak tiga kali.


(25)

Alyani Harti Utami, 2015

KEEFEKTIFAN MODEL BBM (BERPIKIR-BERBICARA-MENULIS) BERBASIS MEDIA FILM PENDEK DALAM PEMBELAJARAN MENULIS CERPEN

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Treatment 1

Nama Sekolah : SMP Laboratorium Percontohan UPI

Mata Pelajaran : Bahasa dan Sastra Indonesia

Kelas/Semester : VII/2

Alokasi Waktu : 2x40 menit

A. Standar Kompetensi : 14. Mengungkapkan tanggapan terhadap pembacaan cerpen

B. Kompetensi Dasar : 14.1 Menanggapi cara pembacaan cerpen

14.2Menjelaskan hubungan latar suatu cerpen dengan realitas sosial

C. Indikator

1) Mampu menangkap dan mengidentifikasi unsur instrinsik cerpen yang dibaca.

2) Mampu mengungkapkan lafal, intonasi dan ekspresi pembaca cerpen. 3) Mampu menanggapi cara pembacaan cerpen.

4) Mampu mengaitkan latar cerpen dengan realitas kehidupan masa kini. D. Tujuan Pembelajaran

1) Siswa mampu menemukan unsur instrinsik yang ada di dalam cerpen yang dibaca.

2) Siswa mampu membacakan cerpen dengan lafal, intonasi dan ekspresi yang tepat.

3) Siswa mampu mengitkan latar yang ada di dalam cerpen dengan realitas kehidupan masa kini.


(26)

Alyani Harti Utami, 2015

KEEFEKTIFAN MODEL BBM (BERPIKIR-BERBICARA-MENULIS) BERBASIS MEDIA FILM PENDEK DALAM PEMBELAJARAN MENULIS CERPEN

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

1) Penugasan 2) Tanya jawab

3) BBM (Berpikir-Berbicara-Menulis) F. Sumber dan Alat Belajar

1) Lingkungan 2) Teks cerpen 3) Buku teks 4) Internet

G. Kegiatan Pembelajaran 1. Kegiatan Awal

a. Siswa merespon salam dan pertanyaan dari guru berhubungan dengan kondisi siswa.

b. Siswa dengan guru mengapersepsi materi yang akan dipelajari.

c. Guru menyampaikan kegiatan dan tugas yang akan diberikan selama pembelajaran berlangsung.

2. Kegiatan Inti

a. Siswa dan guru saling tanya jawab mengenai contoh teks cerpen yang sudah dibawa bersumber dari internet.

b. Siswa memperhatikan dan mencermati materi mengenai cerpen yang akan diberikan oleh guru.

c. Siswa dibagi menjadi enam kelompok yang terdiri dari lima orang. d. Siswa mencermati dan memahami sebuah film pendek yang akan

ditayangnya oleh guru untuk mengapresiasi pemahaman siswa dan membangun imajinasi siswa.

e. Siswa mulai berpikir mengenai unsur intrinsik cerpen yang akan dijadikan sebuah cerpen.

f. Siswa mulai berdiskusi dengan bimbingan guru untuk menentukan unsur intrinsik cerpen tersebut.

g. Siswa menulis pembuatan sebuah cerpen dengan tema yang telah ditentukan (cita-cita) secara individu dengan memperhatikan unsur instrinsik.


(27)

Alyani Harti Utami, 2015

KEEFEKTIFAN MODEL BBM (BERPIKIR-BERBICARA-MENULIS) BERBASIS MEDIA FILM PENDEK DALAM PEMBELAJARAN MENULIS CERPEN

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

h. Siswa secara acak ditunjuk oleh guru untuk membacakan hasil cerpen yang telah dibuat.

i. Siswa yang lain memberikan tanggapan dari hasil pembacaan cerpen tersebut.

3. Kegiatan Akhir

a. Siswa dan guru saling membuat simpulan dan merefleksi pembelajaran (menghubungkan latar cerpen dengan realitas sosial masa kini).

b. Siswa memberikan umpan balik terhadap proses dan hasil pembelajaran.

c. Guru menjelaskan rencana kegiatan pada pembelajaran selanjutnya. H. Penilaian

Tabel 3.5

Kriteria Penilaian Cerpen

No. Aspek Kriteria dan skor

100 90 80 70

1. Kelengkapan aspek formal cerpen Memuat: 5) judul, 6) nama, pengarang, 7) dialog, dan 8) narasi Hanya memuat 3 subaspek. Hanya memuat 2 subaspek. Hanya memuat 1 subaspek.

2. Kelengkapan unsur intrinsik cerpen

Memuat: 4)fakta cerita

(plot, tokoh dan latar), 5)sarana cerita

(sudut pandang, penceritaan, gaya bahasa, simbolisme, Memuat ketiga subaspek, namun tidak lengkap (misalnya fakta cerita hanya memuat plot dan tokoh tanpa disertai latar yang Hanya memuat 2 subaspek. Hanya memuat 1 subaspek.


(28)

Alyani Harti Utami, 2015

KEEFEKTIFAN MODEL BBM (BERPIKIR-BERBICARA-MENULIS) BERBASIS MEDIA FILM PENDEK DALAM PEMBELAJARAN MENULIS CERPEN

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

ironi), dan 6)pengembangan

bahasa.

jelas).

3. Keterpaduan unsur/struktur cerpen

Struktur disusun dengan

memerhatikan: 4) kaidah plot

(kelogisan, rasa ingin tahu, kejutan, dan keutuhan) dan penahapan plot (awal, tengah, akhir), 5) dimensi tokoh

dan

penggambaran tokoh

6) dimensi latar (tempat, waktu, dan sosial) Memuat ketiga subaspek, namun tidak lengkap (misalnya dimensi latar hanya memuat tempat dan sosial tanpa disertai waktu yang jelas). Hanya memuat 2 subaspek. Hanya memuat 1 subaspek.

4. Kesesuaian penggunaan bahasa cerpen

Menggunakan: 4) kaidah EYD, 5) keajekan

penulisan, dan 6) ragam bahasa

yang disesuaikan dengan dimensi tokoh Memuat ketiga subaspek, namun tidak lengkap (misal nya bahasa sudah disesuaikan tanpa disertai kesesuaian Hanya memuat 2 subaspek. Hanya memuat 1 subaspek.


(29)

Alyani Harti Utami, 2015

KEEFEKTIFAN MODEL BBM (BERPIKIR-BERBICARA-MENULIS) BERBASIS MEDIA FILM PENDEK DALAM PEMBELAJARAN MENULIS CERPEN

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

dan latar. bahasa yang sesuai dengan latar).

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Treatment 2

Nama Sekolah : SMP Laboratorium Percontohan UPI

Mata Pelajaran : Bahasa dan Sastra Indonesia

Kelas/Semester : VII/2

Alokasi Waktu : 2x40 menit

A. Standar Kompetensi : 14. Mengungkapkan tanggapan terhadap pembacaan cerpen

B. Kompetensi Dasar : 14.1 Menanggapi cara pembacaan cerpen

14.2Menjelaskan hubungan latar suatu cerpen dengan realitas sosial

C. Indikator

1) Mampu menangkap dan mengidentifikasi unsur instrinsik cerpen yang dibaca.

2) Mampu mengungkapkan lafal, intonasi dan ekspresi pembaca cerpen. 3) Mampu menanggapi cara pembacaan cerpen.

4) Mampu mengaitkan latar cerpen dengan realitas kehidupan masa kini. D. Tujuan Pembelajaran

1) Siswa mampu menemukan unsur instrinsik yang ada di dalam cerpen yang dibaca.


(30)

Alyani Harti Utami, 2015

KEEFEKTIFAN MODEL BBM (BERPIKIR-BERBICARA-MENULIS) BERBASIS MEDIA FILM PENDEK DALAM PEMBELAJARAN MENULIS CERPEN

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

2) Siswa mampu membacakan cerpen dengan lafal, intonasi dan ekspresi yang tepat.

3) Siswa mampu mengitkan latar yang ada di dalam cerpen dengan realitas kehidupan masa kini.

E. Metode Pembelajaran 1) Penugasan

2) Tanya jawab

3) BBM (Berpikir-Berbicara-Menulis) F. Sumber dan Alat Belajar

1) Lingkungan 2) Teks cerpen 3) Buku teks 4) Internet

G. Kegiatan Pembelajaran 1. Kegiatan Awal

a. Siswa merespon salam dan pertanyaan dari guru berhubungan dengan kondisi siswa.

b. Siswa dengan guru mengapersepsi materi yang akan dipelajari.

c. Guru menyampaikan kegiatan dan tugas yang akan diberikan selama pembelajaran berlangsung.

2. Kegiatan Inti

a. Siswa dan guru saling tanya jawab mengenai contoh teks cerpen yang sudah dibawa bersumber dari internet.

b. Siswa dibagi menjadi enam kelompok yang terdiri dari lima orang. c. Siswa mencermati dan memahami sebuah film pendek yang akan

ditayangnya oleh guru untuk mengapresiasi pemahaman siswa dan membangun imajinasi siswa.

d. Siswa mulai berpikir mengenai unsur intrinsik cerpen yang akan dijadikan sebuah cerpen.

e. Siswa mulai berdiskusi dengan bimbingan guru untuk menentukan unsur intrinsik cerpen tersebut.


(31)

Alyani Harti Utami, 2015

KEEFEKTIFAN MODEL BBM (BERPIKIR-BERBICARA-MENULIS) BERBASIS MEDIA FILM PENDEK DALAM PEMBELAJARAN MENULIS CERPEN

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

f. Siswa menulis pembuatan sebuah cerpen dengan tema yang telah ditentukan (persahabatan) secara individu dengan memperhatikan penulisan, tanda baca, dan kaidah EYD lainnya.

g. Siswa secara acak ditunjuk oleh guru untuk membacakan hasil cerpen yang telah dibuat.

h. Siswa yang lain memberikan tanggapan dari hasil pembacaan cerpen tersebut.

3. Kegiatan Akhir

a. Siswa dan guru saling membuat simpulan dan merefleksi pembelajaran (menghubungkan latar cerpen dengan realitas sosial masa kini).

b. Siswa memberikan umpan balik terhadap proses dan hasil pembelajaran.

c. Guru menjelaskan rencana kegiatan pada pembelajaran selanjutnya. H. Penilaian

Tabel 3.6

Kriteria Penilaian Cerpen

No. Aspek Kriteria dan skor

100 90 80 70

1. Kelengkapan aspek formal cerpen Memuat: 9) judul, 10) nama, pengarang, 11) dialog, dan 12) narasi Hanya memuat 3 subaspek. Hanya memuat 2 subaspek. Hanya memuat 1 subaspek.

2. Kelengkapan unsur intrinsik cerpen

Memuat: 7)fakta cerita

(plot, tokoh dan latar), 8)sarana cerita

(sudut Memuat ketiga subaspek, namun tidak lengkap (misalnya fakta cerita Hanya memuat 2 subaspek. Hanya memuat 1 subaspek.


(32)

Alyani Harti Utami, 2015

KEEFEKTIFAN MODEL BBM (BERPIKIR-BERBICARA-MENULIS) BERBASIS MEDIA FILM PENDEK DALAM PEMBELAJARAN MENULIS CERPEN

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

pandang, penceritaan, gaya bahasa, simbolisme, ironi), dan 9)pengembangan bahasa. hanya memuat plot dan tokoh tanpa disertai latar yang jelas).

3. Keterpaduan unsur/struktur cerpen

Struktur disusun dengan

memerhatikan: 7) kaidah plot

(kelogisan, rasa ingin tahu, kejutan, dan keutuhan) dan penahapan plot (awal, tengah, akhir), 8) dimensi tokoh

dan

penggambaran tokoh

9) dimensi latar (tempat, waktu, dan sosial) Memuat ketiga subaspek, namun tidak lengkap (misalnya dimensi latar hanya memuat tempat dan sosial tanpa disertai waktu yang jelas). Hanya memuat 2 subaspek. Hanya memuat 1 subaspek.

4. Kesesuaian penggunaan bahasa cerpen

Menggunakan: 7) kaidah EYD, 8) keajekan

penulisan, dan 9) ragam bahasa

Memuat ketiga subaspek, namun tidak lengkap (misal nya bahasa Hanya memuat 2 subaspek. Hanya memuat 1 subaspek.


(33)

Alyani Harti Utami, 2015

KEEFEKTIFAN MODEL BBM (BERPIKIR-BERBICARA-MENULIS) BERBASIS MEDIA FILM PENDEK DALAM PEMBELAJARAN MENULIS CERPEN

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

yang disesuaikan dengan

dimensi tokoh dan latar.

sudah disesuaikan tanpa disertai kesesuaian bahasa yang sesuai dengan latar).

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Treatment 3

Nama Sekolah : SMP Laboratorium Percontohan UPI

Mata Pelajaran : Bahasa dan Sastra Indonesia

Kelas/Semester : VII/2

Alokasi Waktu : 2x40 menit

A. Standar Kompetensi : 14. Mengungkapkan tanggapan terhadap pembacaan cerpen

B. Kompetensi Dasar : 14.1 Menanggapi cara pembacaan cerpen

14.2Menjelaskan hubungan latar suatu cerpen dengan realitas sosial

C. Indikator

1) Mampu menangkap dan mengidentifikasi unsur instrinsik cerpen yang dibaca.


(34)

Alyani Harti Utami, 2015

KEEFEKTIFAN MODEL BBM (BERPIKIR-BERBICARA-MENULIS) BERBASIS MEDIA FILM PENDEK DALAM PEMBELAJARAN MENULIS CERPEN

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

2) Mampu mengungkapkan lafal, intonasi dan ekspresi pembaca cerpen. 3) Mampu menanggapi cara pembacaan cerpen.

4) Mampu mengaitkan latar cerpen dengan realitas kehidupan masa kini. D. Tujuan Pembelajaran

1) Siswamampu menemukan unsur instrinsik yang ada di dalam cerpen yang dibaca.

2) Siswa mampu membacakan cerpen dengan lafal, intonasi dan ekspresi yang tepat.

3) Siswa mampu mengitkan latar yang ada di dalam cerpen dengan realitas kehidupan masa kini.

E. Metode Pembelajaran 1) Penugasan

2) Tanya jawab

3) BBM (Berpikir-Berbicara-Menulis) F. Sumber dan Alat Belajar

1) Lingkungan 2) Teks cerpen 3) Buku teks 4) Internet

G. Kegiatan Pembelajaran 1. Kegiatan Awal

a. Siswa merespon salam dan pertanyaan dari guru berhubungan dengan kondisi siswa.

b. Siswa dengan guru mengapersepsi materi yang akan dipelajari.

c. Guru menyampaikan kegiatan dan tugas yang akan diberikan selama pembelajaran berlangsung.

2. Kegiatan Inti

a. Siswa dan guru saling tanya jawab mengenai contoh teks cerpen yang sudah dibawa bersumber dari internet.


(35)

Alyani Harti Utami, 2015

KEEFEKTIFAN MODEL BBM (BERPIKIR-BERBICARA-MENULIS) BERBASIS MEDIA FILM PENDEK DALAM PEMBELAJARAN MENULIS CERPEN

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

c. Siswa mencermati dan memahami sebuah film pendek yang akan ditayangnya oleh guru untuk mengapresiasi pemahaman siswa dan membangun imajinasi siswa.

d. Siswa mulai berpikir mengenai unsur intrinsik cerpen yang akan dijadikan sebuah cerpen.

e. Siswa mulai berdiskusi dengan bimbingan guru untuk menentukan unsur intrinsik cerpen tersebut.

f. Siswa menulis sebuah cerpen dengan tema yang telah ditentukan (kasih sayang Ibu) secara individu dengan memperhatikan unsur-unsur cerpen dan kaidah penulisan atau kaidah EYD.

g. Siswa secara acak ditunjuk oleh guru untuk membacakan hasil cerpen yang telah dibuat.

h. Siswa yang lain memberikan tanggapan dari hasil pembacaan cerpen tersebut.

3. Kegiatan Akhir

a. Siswa dan guru saling membuat simpulan dan merefleksi pembelajaran (menghubungkan latar cerpen dengan realitas sosial masa kini).

b. Siswa memberikan umpan balik terhadap proses dan hasil pembelajaran.

c. Guru menjelaskan rencana kegiatan pada pembelajaran selanjutnya. H. Penilaian

Tabel 3.7

Kriteria Penilaian Cerpen

No. Aspek Kriteria dan skor

100 90 80 70

1. Kelengkapan aspek formal cerpen

Memuat: 13) judul, 14) nama, pengarang, 15) dialog, dan 16) narasi

Hanya memuat 3 subaspek.

Hanya memuat 2 subaspek.

Hanya memuat 1 subaspek.


(36)

Alyani Harti Utami, 2015

KEEFEKTIFAN MODEL BBM (BERPIKIR-BERBICARA-MENULIS) BERBASIS MEDIA FILM PENDEK DALAM PEMBELAJARAN MENULIS CERPEN

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

2. Kelengkapan unsur intrinsik cerpen

Memuat:

10) fakta cerita (plot, tokoh dan latar),

11) sarana cerita (sudut pandang, penceritaan, gaya bahasa, simbolisme, ironi), dan 12) pengembangan bahasa. Memuat ketiga subaspek, namun tidak lengkap (misalnya fakta cerita hanya memuat plot dan tokoh tanpa disertai latar yang jelas). Hanya memuat 2 subaspek. Hanya memuat 1 subaspek.

3. Keterpaduan unsur/struktur cerpen

Struktur disusun dengan

memerhatikan: 10) kaidah plot

(kelogisan, rasa ingin tahu, kejutan, dan keutuhan) dan penahapan plot (awal, tengah, akhir),

11) dimensi tokoh dan penggambaran tokoh

12) dimensi latar (tempat, waktu, dan sosial) Memuat ketiga subaspek, namun tidak lengkap (misalnya dimensi latar hanya memuat tempat dan sosial tanpa disertai waktu yang jelas). Hanya memuat 2 subaspek. Hanya memuat 1 subaspek.

4. Kesesuaian penggunaan

Menggunakan: 10) kaidah EYD,

Memuat ketiga Hanya memuat 2 subaspek. Hanya memuat 1


(37)

Alyani Harti Utami, 2015

KEEFEKTIFAN MODEL BBM (BERPIKIR-BERBICARA-MENULIS) BERBASIS MEDIA FILM PENDEK DALAM PEMBELAJARAN MENULIS CERPEN

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

bahasa cerpen 11) keajekan penulisan, dan 12) ragam bahasa

yang disesuaikan dengan dimensi tokoh dan latar.

subaspek, namun tidak lengkap (misal nya bahasa sudah disesuaikan tanpa disertai kesesuaian bahasa yang sesuai dengan latar).

subaspek.

E. Teknik Pengumpulan Data

Prosedur penelitian ini meliputi pengumpulan data. Proses pengumpulan data akan dilaksanakan pada kelas VII SMP Laboraturium Percontohan UPI Bandung. Tahap penumpulan data penelitian ini sebagai berikut.

1. Pada tahap awal penelitian, peneliti melakukan pretest pada kelas eksperimen dan kelas kontrol. Pada tahap ini siswa diminta menulis cerpen untuk mengetahui kemampuan siswa sebelum mengikuti pembelajaran menggunakan model BBM berbasis media film pendek.

2. Pada tahap kedua, peneliti memberikan perlakuan pada kelas eksperimen yaitu pembelajaran menggunakan model BBM berbasis media film pendek.

3. Pada tahap akhir, peneliti memberikan postest pada kelas eksperimen dan kelas kontrol. Pada tahap ini siswa diminta menulis cerpen untuk mengetahui perbedaan kemampuan siswa dalam menulis cerpen setelah mengikuti pembelajaran menggunkan model BBM berbasis media film pendek.


(38)

Alyani Harti Utami, 2015

KEEFEKTIFAN MODEL BBM (BERPIKIR-BERBICARA-MENULIS) BERBASIS MEDIA FILM PENDEK DALAM PEMBELAJARAN MENULIS CERPEN

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

F. Teknik Pengolahan Data

Analisis data dilakukan setelah peneliti mengumpulkan semua data yang berupa pretest dan posttest menulis cerpen. Setelah itu, data prates dan postes dianalisis berdasarkan kategori. Penentuan kategori tersebut disesuaikan dengan penilaian skala 4 berikut.

Tabel 3.8

Penilaian PAN Skala Empat

Jumlah Skor Kategori

86-100 Baik Sekali

76-85 Baik

56-75 Cukup

10-55 Kurang

(Nurgiyantoro, 2013, hlm. 253)

Pengolahan data pada penelitian ini digunakan setelah semua data terkumpul. Data-data yang telah ditemukan kemudian diklasifikasikan berdasarkan variabel yang sesuai. Langkah-langkah yang dilakukan dalam mengolah data penelitian adalah sebagai berikut.

1. Menganalisis dan membaca hasil pretest dan posttest. 2. Mendeskripsikan beberapa hasil prestest dan posttest. 3. Mengubah skor mentah menjadi nilai dengan rumus.

Nilai = Skor yang diporoleh X 100 Skor maksimal

4. Hasil tes awal dan akhir tersebut akan dirata-ratakan dari tiga penilai. Nilai akhir = p1+p2+p3

3 5. Uji reliabilitas

Untuk menguji penilaian yang dilakukan oleh lebih dari satu orang penimbang untuk setiap penampilan apresiasi, maka uji reliabilitas dilakukan dengan mencari nilai reliabilitas dengan rumus:


(39)

Alyani Harti Utami, 2015

KEEFEKTIFAN MODEL BBM (BERPIKIR-BERBICARA-MENULIS) BERBASIS MEDIA FILM PENDEK DALAM PEMBELAJARAN MENULIS CERPEN

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

= ∑x a. Jumlah kuadrat siswa (testi)

�� ∑� = ∑� − ∑� ,

b. Jumlah kuadrat penguji

�� ∑� = ∑� − ∑�

c. Jumlah Kuadrat total

�� ∑� = ∑� − ∑�

d. Jumlah kuadrat kekeliruan

�� ∑� = ∑� − ∑� − ∑�

Setelah itu, hasil data-data tersebut dimasukkan ke dalam format ANAVA. Reliabilitas antar penimbang dilakukan dengan menggunakan rumus:

Tabel 3.9 Format ANAVA Sumber

Variasi

SS Dk (N-1) Varians

Siswa SSt∑� N – 1 SSt∑�


(40)

Alyani Harti Utami, 2015

KEEFEKTIFAN MODEL BBM (BERPIKIR-BERBICARA-MENULIS) BERBASIS MEDIA FILM PENDEK DALAM PEMBELAJARAN MENULIS CERPEN

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Penguji SSp∑� p K – 1 -

Kekeliruan SSk∑� kk (N–1) (K–1) SSk∑� kk

N– – K–

(Subana, 2005, hlm. 190)

= � − � � Keterangan:

rn : Reliabilitas yang dicari

Vt : Variansi dari testi

Vkk : Variansi dari kekeliruan

Hasil perhitungan realibilitas yang telah diperoleh disesuaikan dengan tabel Guilford sebagai berikut.

Tabel 3.10 Tabel Guilford

Rentang Kriteria

0,80-1,00 Realibilitas sangat tinggi

0,60-0,80 Realibilitas tinggi

0,40-0,80 Realibilitas sedang

0,20-0,40 Realibilitas rendah

0,00-0,20 Realibilitas sangat rendah (Arikunto, 2010, hlm. 245)

6. Uji Normalitas

Uji normalitas data dilakukan untuk mengetahui apakah data yang terkumpul tersebar secara normal atau tidak. Peneliti melakukan uji normalitas dengan langkah-langkah sebagai berikut.


(41)

Alyani Harti Utami, 2015

KEEFEKTIFAN MODEL BBM (BERPIKIR-BERBICARA-MENULIS) BERBASIS MEDIA FILM PENDEK DALAM PEMBELAJARAN MENULIS CERPEN

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

� = ∑ )

Keterangan :

� = rata-rata nilai ∑ = jumlah seluruh nilai

� = jumlah siswa

b. Menghitung modus dengan rumus. = b + p [

+ ]

Keterangan : Mo = Modus

b = batas kelas interval p = panjang kelas interval

b1 = frekuensi pada kelas modus dikurangi frekuensi kelas interval terdekat

b2 = frekuensi kelas modus dikurangi frekuensi kelas interval berikutnya

c. Menghitung simpangan baku atau standar deviasi Sd = √ ∑ − ∑

d. Menghitung daftar frekuensi

Rentang kelas (R) = Skor maks – Skor min Banyak kelas (K) = 1 + 3,3log n

Panjang kelas (P) = �

Z untuk batas kelas = batas kelas – nilai rata-rata standar deviasi

Ei (frekuensi diharapkan) = Luas i x ∑�

Oi (frekuensi pengamatan) e. Menggunakan rumus chi-kuadrat


(42)

Alyani Harti Utami, 2015

KEEFEKTIFAN MODEL BBM (BERPIKIR-BERBICARA-MENULIS) BERBASIS MEDIA FILM PENDEK DALAM PEMBELAJARAN MENULIS CERPEN

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Keterangan :

� = nilai Chi Kuadrat

� = frekuensi yang diobservasi (frekuensi empiris)

� = frekuensi yang diharapkan (frekuensi teoretis) Rumus untuk mencari frekuensi teoretis yaitu:

∑f = ∑fk x ∑fb

∑T

Keterangan :

∑f = frekuensi yang diharapkan (frekuensi teoretis)

∑fk = jumlah frekuensi pada kolom

∑fb = jumlah frekuensi pada baris

∑T = jumlah keseluruhan baris atau kolom f. Menentukan derajat kebebasan (dk)

Dk = K – 3

K = banyaknya kelas

(Riduwan, 2012, hlm. 124)

g. Menentukan nilai X2hitung dengan X2tabel dengan bantuan tabel X2

dengan tingkat kepercayaan 95% (@= 0,05).

h. Menentukan kriteria uji normalitas menggunakan ketentuan sebagai berikut.

Jika X2hitung < X2tabel maka data tersebut berdistribusi normal.

Jika X2

hitung> X2tabel maka data tersebut berdistribusi tidak normal.

(Subana, 2005, hlm. 149)

7. Uji Homogenitas

Uji homogenitas dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui apakah varian populasi homogen (sama) atau heteogen (berbeda).

Tujuan dari uji homogenitas ini adalah untuk mengetahui homogen atau tidaknya variasi sampel dalam populasi yang sama dan homogen atau tidaknya data berdasarkan kriteria berikut ini.


(43)

Alyani Harti Utami, 2015

KEEFEKTIFAN MODEL BBM (BERPIKIR-BERBICARA-MENULIS) BERBASIS MEDIA FILM PENDEK DALAM PEMBELAJARAN MENULIS CERPEN

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu - Jika Fhitung> Ftabel artinya distribusi data tidak homogen

Uji homogenitas menggunakan uji F

ℎ� =

Keterangan :

ℎ� = nilai yang dicari

Vb = standar deviasi pra kelas eksperimen Vk = standar deviasi pasca kelas eksperimen

8. Uji Hipotesis

Uji hipotesis digunakan untuk membuktikan ada atau tidaknya perubahan yang signifikan antarvariabel. Uji hipotesis ini menggunakan rumus Uji -t. Hipotesis yang dibuat adalah sebagai berikut.

- Ha : Terdapat perbedaan yang signifikan antara kemampuan siswa

dalam menulis cerpen sebelum dan sesudah mengikuti pembelajaran dengan menggunakan model BBM (Berpikir-Berbicara-Menulis) berbasis media film pendek.

- Ho : Tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara kemampuan

menulis cerpen sebelum dan sesudah mengikuti pembelajaran menggunakan model BBM (Berpikir-Berbicara-Menulis) berbasis media film pendek.

Dengan langkah-langkah sebagai berikut. a. Mencari Mx

Mx = ∑

b. Mencari ∑X

∑x2= ∑x2 – ∑� c. Mencari My

My = ∑


(44)

Alyani Harti Utami, 2015

KEEFEKTIFAN MODEL BBM (BERPIKIR-BERBICARA-MENULIS) BERBASIS MEDIA FILM PENDEK DALAM PEMBELAJARAN MENULIS CERPEN

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

∑y2= ∑y2 – ∑ e. Mencari thitung

thitung = −

√[� +� −∑ + ∑ ][ + ]

(Arikunto, 2010, hlm. 354)

f. Menghitung derajat kebebasan (db) db = n1 + n2 – 2

g. Menentukan ttabel dengan taraf signifikan 95 % (ɑ = 0,05) t tabel = t (1-a) (db)

Berdasarkan nilai db, mencari harga t dari tabel dengan taraf signifikan 1% dan 5%, dengan ketentuan berikut ini.

- Jika thitung > ttabel maka Ho atau hipotesis nol ditolak dan Ha atau

hipotesis kerja diterima.

- Jika thitung < ttabel maka Ho atau hipotesis nol diterima dan Ha atau

hipotesis kerja ditolak.

Jika ℎ� lebih besar dari , dapat disimpulkan bahwa kedua variabel mempunyai perbedaan yang signifikan. Namun, jika

ℎ� lebih kecil atau sama dengan maka kedua variabel

tidak mempunyai perbedaan yang signifikan.


(45)

Alyani Harti Utami, 2015

KEEFEKTIFAN MODEL BBM (BERPIKIR-BERBICARA-MENULIS) BERBASIS MEDIA FILM PENDEK DALAM PEMBELAJARAN MENULIS CERPEN

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

A. Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan peneliti terhadap kemampuan siswa kelas VII C dan VII E dalam pembelajaran menulis cerpen di SMP Laboraturium Percontohan UPI Bandung dengan menggunakan model BBM berbasis media film pendek ini, peneliti menarik simpulan sebagai berikut.

1. Secara umum kemampuan siswa kelas eksperimen dalam menulis cerpen sebelum pemberian perlakuan masih kurang. Tingkat kesalahan siswa terdapat pada saat penulisan pengembangan ide di awal cerita, penulisan kaidah EYD, serta sudut pandang yang berubah-ubah. Namun setelah pemberian perlakuan menggunakan BBM berbasis film pendek mengalami peningkatan yang signifikan. Nilai rata-rata siswa pada hasil pretest sebesar 72 artinya kemampuan siswa masih kurang dalam kriteria penilaian menulis cerpen dan masuk dalam kategori kurang dalam penilaian skala cerpen. Lalu pada hasil posttest berubah menjadi 82 yang artinya mengalami peningkatan setelah mendapat perlakuan menggunakan model BBM berbasis media film pendek peningkatan yang terjadi cukup baik dan masuk dalam kategori baik dalam skala penilaian cerpen. Dari kedua data tersebut dapat diketahui bahwa kenaikan nilai rata-rata kelas eksperimen mencapai 10 angka. 2. Secara umum kemampuan siswa kelas kontrol dalam menulis cerpen

sebelum pemberian perlakuan masih sangat kurang, jauh dibawah KKM sekolah. Tingkat kesalahan yang di alami siswa kelas kontrol pun lebih banyak dibandingkan kelas eksperimen. Namun setelah pemberian perlakuan menggunakan model BBM tanpa menggunakan media kurang dalam peningkatan kemampuan menulis cerpennya. Nilai rata-rata siswa pada hasil pretest sebesar 63 dengan kata lain


(46)

Alyani Harti Utami, 2015

KEEFEKTIFAN MODEL BBM (BERPIKIR-BERBICARA-MENULIS) BERBASIS MEDIA FILM PENDEK DALAM PEMBELAJARAN MENULIS CERPEN

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

kemampuan menulis cerpen pada siswa masih sangat kurang jika dilihat dari skala penilaian cerpen. Lalu pada hasil posttest berubah


(47)

Alyani Harti Utami, 2015

KEEFEKTIFAN MODEL BBM (BERPIKIR-BERBICARA-MENULIS) BERBASIS MEDIA FILM PENDEK DALAM PEMBELAJARAN MENULIS CERPEN

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

menjadi 68 yang artinya setelah mendapat perlakuan dengan menggunakan model BBM tanpa menggunakan media film pendek ini mengalami peningkatan hanya saja dalam skala penilaian cerpen nilai tersebut masih dalam kategori kurang. Dari kedua data tersebut dapat diketahui bahwa kenaikan nilai rata-rata kelas kontrol hanya mencapai 5 angka saja berbeda dengan kelas eksperimen.

3. Berdasarkan hasil pengujian hipotesis dengan menggunakan rumus uji -t diperoleh ttabel ≤ thitung ≥ ttabel, yaitu 2,0063 ≤ 7,12≥ 2,0063. Hasil

tersebut mengacu kepada hipotesis Ha(Terdapat perbedaan yang

signifikan antara kemampuan siswa dalam menulis cerpen sebelum dan sesudah mengikuti pembelajaran dengan menggunakan model BBM berbasis media film pendek) dapat dibuktikan bahwa Ha diterima

dan Ho ditolak. Lalu model BBM berbasis film pendek ini efektif

dalam pembelajaran menulis cerpen khususnya siswa kelas VII.

B. Saran

Berdasarkan penelitian yang sudah dilaksanakan ini, peneliti memiliki saran sebagai berikut.

1. Penelitian ini telah membuktikan bahwa model BBM berbasis media film pendek efektif dalam menulis cerpen khususnya dalam pengembangan ide di awal cerita sehingga dapat mengatasi kejenuhan saat pemberian materi dan minat siswa yang kurang dalam pembelajaran menulis cerpen. Oleh karena itu, diharapkan model BBM berbasis media film pendek ini dapat dijadikan alternatif yang dapat diterapkan dalam pembelajaran lainnya. 2. Penelitian ini pun tak lepas dari hambatan yang terjadi saat dilakukannya

perlakuan karena pada saat perlakuan pertama berlangsung siswa mengalami kebingungan untuk membicarakan unsur cerpen yang akan di buat oleh siswa itu sendiri. Berdasarkan temuan ini, pendidik atau peneliti selanjutnya yang akan menerapkan model BBM berbasis media film pendek diharapkan lebih mempersiapkan ide-ide yang menarik dan media


(48)

Alyani Harti Utami, 2015

KEEFEKTIFAN MODEL BBM (BERPIKIR-BERBICARA-MENULIS) BERBASIS MEDIA FILM PENDEK DALAM PEMBELAJARAN MENULIS CERPEN

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

yang dapat meningkatkan minat siswa selain media film pendek dalam


(49)

(50)

(51)

Alyani Harti Utami, 2015

KEEFEKTIFAN MODEL BBM (BERPIKIR-BERBICARA-MENULIS) BERBASIS MEDIA FILM PENDEK DALAM PEMBELAJARAN MENULIS CERPEN

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR PUSTAKA

Aksan, H. (2011). Proses kreatif menulis cerpen. Bandung: Nuansa.

Arikunto, S. (2010). Prosedur penelitian: suatu pendekatan praktik. Jakarta: Rineka Cipta.

Arsyad, A. (2013). Media pembelajaran. Jakarta: Rajagrafindo Persada.

Cahyono, E. (2009). Sekilas tentang film pendek. [Online]. Tersedia di : http://filmpelajar.com/tutorial/sekilas-tentang-film-pendek. Diakses 17 Oktober 2009.

Huda, M. (2014). Model-model pembelajaran. Yogyakarta: Pustaka Belajar.

Kartadinata, S. (2014). Pedoman penulisan karya ilmiah: Universitas Pendidikan Indonesia tahun 2014. UPI Bandung: Tidak Diterbitkan.

Kosasih, E. (2014). Jenis-jenis teks analisis fungsi, struktur, dan kaidah serta langkah penulisannya. Bandung: Yrama Widya.

Kustandi, C. & Sutjipto, B. (2011). Media pembelajaran. Bogor: Ghalia Indonesia.

Kuswari, U. (2012). Model pembelajaran menulis dengan teknik think talk write.

[Online]. Tersedia di :

http://file.upi.edu/Direktori/FPBS/JUR._PEND._BAHASA_DAERAH/19

5901191986011-USEP_KUSWARI/MODEL_PEMBELAJARAN_MENULIS_DENGAN_ TEKNIK_THIK.pdf. Diakses 8 Maret 2012.

Nurgiyantoro, B. (2010). Penilaian pembelajaran bahasa berbasis kompetensi. Yogyakarta: BPFE-Yogyakarta.

Palupi, R. Mertyn. (2013). Film pendek sebagai media untuk meningkatkan pembelajaran menulis cerpen berdasarkan pengalaman orang lain. [Online]. Tersedia di : http://library.um.ac.id. Diakses 12 Juli 2013


(52)

Alyani Harti Utami, 2015

KEEFEKTIFAN MODEL BBM (BERPIKIR-BERBICARA-MENULIS) BERBASIS MEDIA FILM PENDEK DALAM PEMBELAJARAN MENULIS CERPEN

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Prakoso, G. (2001). Ketika film pendek bersosialisasi. Jakarta: Yayasan Layar Puth.

Riduwan. (2012). Belajar mudah penelitian untuk guru-karyawan dan peneliti pemula. Bandung: Alfabet.

Rishanjani, Fetti. A. (2014). Keefektifan model think talk write (TTW) dalam pembelajaran menulis teks eksposisi. Skripsi FPBS UPI. UPI Bandung: Tidak Diterbitkan.

Semi, Atar M. (2007). Dasar-dasar keterampilan menulis. Bandung: Angkasa.

Stanton, R. (2012). Teori fiksi stanton. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Subana, dkk. (2005). Statistik pendidikan. Bandung: Pustaka Setia.

Sugiyono. (2013). Metode penelitian pendidikan (pendekatan kuantitatif, kualitatif dan R&D). Bandung: Alfabet.

Sumardjo, J. (1997). Catatan kecil tentang menulis cerpen. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Sumiyadi. (2010). Kriteria penulisan cerpen. [Online]. Tersedia di : http://file.upi.edu/Direktori/FPBS/JUR._PEND._BHS._DAN_SASTRA_I

NDONESIA/196603201991031-SUMIYADI/SUMIYADI/KRITERIA_PENILAIAN_MENULIS_CERPE N.pdf. Diakses 23 Maret 2010.

Sumiyadi & Durachman, M. (2014). Sanggar sastra. Bandung: Alfabet.

Susilana. (2009). Media pembelajaran: hakekat, pengembangan, dan penilaian.

Bandung: Wacana Prima.

Tarigan, H. Guntur. (2008). Menulis: sebagai suatu keterampilan berbahasa. Bandung: Angkasa.


(1)

118

Alyani Harti Utami, 2015

KEEFEKTIFAN MODEL BBM (BERPIKIR-BERBICARA-MENULIS) BERBASIS MEDIA FILM PENDEK DALAM PEMBELAJARAN MENULIS CERPEN

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

menjadi 68 yang artinya setelah mendapat perlakuan dengan menggunakan model BBM tanpa menggunakan media film pendek ini mengalami peningkatan hanya saja dalam skala penilaian cerpen nilai tersebut masih dalam kategori kurang. Dari kedua data tersebut dapat diketahui bahwa kenaikan nilai rata-rata kelas kontrol hanya mencapai 5 angka saja berbeda dengan kelas eksperimen.

3. Berdasarkan hasil pengujian hipotesis dengan menggunakan rumus uji -t diperoleh ttabel ≤ thitung ≥ ttabel, yaitu 2,0063 ≤ 7,12≥ 2,0063. Hasil

tersebut mengacu kepada hipotesis Ha(Terdapat perbedaan yang

signifikan antara kemampuan siswa dalam menulis cerpen sebelum dan sesudah mengikuti pembelajaran dengan menggunakan model BBM berbasis media film pendek) dapat dibuktikan bahwa Ha diterima

dan Ho ditolak. Lalu model BBM berbasis film pendek ini efektif

dalam pembelajaran menulis cerpen khususnya siswa kelas VII.

B. Saran

Berdasarkan penelitian yang sudah dilaksanakan ini, peneliti memiliki saran sebagai berikut.

1. Penelitian ini telah membuktikan bahwa model BBM berbasis media film pendek efektif dalam menulis cerpen khususnya dalam pengembangan ide di awal cerita sehingga dapat mengatasi kejenuhan saat pemberian materi dan minat siswa yang kurang dalam pembelajaran menulis cerpen. Oleh karena itu, diharapkan model BBM berbasis media film pendek ini dapat dijadikan alternatif yang dapat diterapkan dalam pembelajaran lainnya. 2. Penelitian ini pun tak lepas dari hambatan yang terjadi saat dilakukannya

perlakuan karena pada saat perlakuan pertama berlangsung siswa mengalami kebingungan untuk membicarakan unsur cerpen yang akan di buat oleh siswa itu sendiri. Berdasarkan temuan ini, pendidik atau peneliti selanjutnya yang akan menerapkan model BBM berbasis media film pendek diharapkan lebih mempersiapkan ide-ide yang menarik dan media


(2)

119

Alyani Harti Utami, 2015

KEEFEKTIFAN MODEL BBM (BERPIKIR-BERBICARA-MENULIS) BERBASIS MEDIA FILM PENDEK DALAM PEMBELAJARAN MENULIS CERPEN

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

yang dapat meningkatkan minat siswa selain media film pendek dalam


(3)

(4)

(5)

Alyani Harti Utami, 2015

KEEFEKTIFAN MODEL BBM (BERPIKIR-BERBICARA-MENULIS) BERBASIS MEDIA FILM PENDEK DALAM PEMBELAJARAN MENULIS CERPEN

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR PUSTAKA

Aksan, H. (2011). Proses kreatif menulis cerpen. Bandung: Nuansa.

Arikunto, S. (2010). Prosedur penelitian: suatu pendekatan praktik. Jakarta: Rineka Cipta.

Arsyad, A. (2013). Media pembelajaran. Jakarta: Rajagrafindo Persada.

Cahyono, E. (2009). Sekilas tentang film pendek. [Online]. Tersedia di : http://filmpelajar.com/tutorial/sekilas-tentang-film-pendek. Diakses 17 Oktober 2009.

Huda, M. (2014). Model-model pembelajaran. Yogyakarta: Pustaka Belajar. Kartadinata, S. (2014). Pedoman penulisan karya ilmiah: Universitas Pendidikan

Indonesia tahun 2014. UPI Bandung: Tidak Diterbitkan.

Kosasih, E. (2014). Jenis-jenis teks analisis fungsi, struktur, dan kaidah serta langkah penulisannya. Bandung: Yrama Widya.

Kustandi, C. & Sutjipto, B. (2011). Media pembelajaran. Bogor: Ghalia Indonesia.

Kuswari, U. (2012). Model pembelajaran menulis dengan teknik think talk write.

[Online]. Tersedia di :

http://file.upi.edu/Direktori/FPBS/JUR._PEND._BAHASA_DAERAH/19

5901191986011-USEP_KUSWARI/MODEL_PEMBELAJARAN_MENULIS_DENGAN_ TEKNIK_THIK.pdf. Diakses 8 Maret 2012.

Nurgiyantoro, B. (2010). Penilaian pembelajaran bahasa berbasis kompetensi. Yogyakarta: BPFE-Yogyakarta.

Palupi, R. Mertyn. (2013). Film pendek sebagai media untuk meningkatkan pembelajaran menulis cerpen berdasarkan pengalaman orang lain. [Online]. Tersedia di : http://library.um.ac.id. Diakses 12 Juli 2013


(6)

Alyani Harti Utami, 2015

KEEFEKTIFAN MODEL BBM (BERPIKIR-BERBICARA-MENULIS) BERBASIS MEDIA FILM PENDEK DALAM PEMBELAJARAN MENULIS CERPEN

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Prakoso, G. (2001). Ketika film pendek bersosialisasi. Jakarta: Yayasan Layar Puth.

Riduwan. (2012). Belajar mudah penelitian untuk guru-karyawan dan peneliti pemula. Bandung: Alfabet.

Rishanjani, Fetti. A. (2014). Keefektifan model think talk write (TTW) dalam pembelajaran menulis teks eksposisi. Skripsi FPBS UPI. UPI Bandung: Tidak Diterbitkan.

Semi, Atar M. (2007). Dasar-dasar keterampilan menulis. Bandung: Angkasa. Stanton, R. (2012). Teori fiksi stanton. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Subana, dkk. (2005). Statistik pendidikan. Bandung: Pustaka Setia.

Sugiyono. (2013). Metode penelitian pendidikan (pendekatan kuantitatif, kualitatif dan R&D). Bandung: Alfabet.

Sumardjo, J. (1997). Catatan kecil tentang menulis cerpen. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Sumiyadi. (2010). Kriteria penulisan cerpen. [Online]. Tersedia di : http://file.upi.edu/Direktori/FPBS/JUR._PEND._BHS._DAN_SASTRA_I

NDONESIA/196603201991031-SUMIYADI/SUMIYADI/KRITERIA_PENILAIAN_MENULIS_CERPE N.pdf. Diakses 23 Maret 2010.

Sumiyadi & Durachman, M. (2014). Sanggar sastra. Bandung: Alfabet.

Susilana. (2009). Media pembelajaran: hakekat, pengembangan, dan penilaian. Bandung: Wacana Prima.

Tarigan, H. Guntur. (2008). Menulis: sebagai suatu keterampilan berbahasa. Bandung: Angkasa.


Dokumen yang terkait

DIKSI DAN GAYA BAHASA DALAM KUMPULAN CERPEN KECIL-KECIL PUNYA KARYA (KKPK) SEBAGAI ALTERNATIF MATERI PEMBELAJARAN MENULIS CERITA PENDEK DI SMP

1 60 18

PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN PICTURE AND PICTURE TERHADAP PENGUASAAN MATERI POKOK SISTEM PERNAPASAN (Studi Eksperimen Siswa Kelas VIII SMP Negeri 20 Bandar Lampung Tahun Ajaran 2011/2012

0 6 47

PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN GROUP INVESTIGATON (GI) TERHADAP KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA PADA MATERI POKOK KEANEKARAGAMAN CIRI MAKHLUK HIDUP(Studi Eksperimen pada Siswa Kelas VII SMP N 19 Bandar Lampung Tahun Ajaran 2012/2013)

0 10 62

KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW II DALAM MENULIS PUISI PADA SISWA KELAS VII SMP NEGERI 3 PRINGSEWU TAHUN PELAJARAN 2012-2013 (Eksperimen terhadap Siswa Kelas VII SMP Negeri 3 Pringsewu Tahun Pelajaran 2012-2013)

0 14 106

JUDUL INDONESIA : PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH TERHADAP KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS SISWA (Studi pada Siswa Kelas VIII Semester Genap SMP Al-Azhar 3 Bandar Lampung Tahun Ajaran 2013-2014)

1 8 48

KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION (TAI) BERBANTUAN MEDIA KOMIK UNTUK PEMBELAJARAN MENULIS DIALOG BAHASA JAWA PADA SISWA KELAS VII SMP N 3 KAJEN

0 18 28

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED INSTRUCTION (PBI) TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF DALAM TULISAN ARGUMENTATIF (Studi Eksperimen pada Siswa Kelas VII SMP Satya Dharma Sudjana Tahun Ajaran 2014/2015 Materi Pokok Memprediksi Pengaruh Kepadatan P

1 13 62

PERBANDINGAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH DENGAN MODEL INKUIRI TERBIMBING DALAM PEMBELAJARAN MENULIS KARANGAN NARASI PADA SISWA KELAS VII SMP NEGERI 1 KADUGEDE

0 0 9

PENGEMBANGAN MODEL PEMBELAJARAN MENULIS CERPEN BERBASIS ANDROID

0 0 6

PENGEMBANGAN MODEL PEMBELAJARAN MENULIS CERPEN BERBASIS ANDROID

0 0 6