ANALISIS KESALAHAN PEMAKAIAN BAHASA INDONESIA RAGAM TULIS MAHASISWA THAILAND SEBAGAI UPAYA PENGEMBANGAN BAHAN AJAR AFIKSASI BIPA.
ANALISIS KESALAHAN PEMAKAIAN
BAHASA INDONESIA RAGAM TULIS MAHASISWA THAILAND SEBAGAI UPAYA PENGEMBANGAN BAHAN AJAR AFIKSASI BIPA
TESIS
diajukan untuk memenuhi sebagian dari syarat
Memperoleh Gelar Magister Program Studi Pendidikan Indonesia
OLEH HASAMI YUSO
1308038
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA INDONESIA SEKOLAH PASCASARJANA
UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA BANDUNG
(2)
ANALISIS KESALAHAN PEMAKAIAN
BAHASA INDONESIA RAGAM TULIS MAHASISWA THAILAND SEBAGAI UPAYA PENGEMBANGAN BAHAN AJAR AFIKSASI BIPA
Oleh Hasami Yuso
S.Pd.I. Institut Agama Islam Jakarta, 2012
Sebuah Tesis yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Magister Pendidikan (M.Pd)
pada Program Studi Pendidikan Bahasa Indonesia Sekolah Pascasarjana
© Hasami Yuso
Universitas Pendidikan Indonesia 2015
Hak Cipta dilindungi undang-undang
Tesis ini tidak boleh diperbanyak seluruh atau sebagiannya Dengan dicetak ulang, difoto copy, atau cara lainnya tanpa ijin penulis
(3)
HALAMAN PENGESAHAN
HASAMI YUSO NIM. 1308038
ANALISIS KESALAHAN PEMAKAIAN
BAHASA INDONESIA RAGAM TULIS MAHASISWA THAILAND SEBAGAI UPAYA PENGEMBANGAN BAHAN AJAR AFIKSASI BIPA
Disetujui dan Disahkan Oleh
Pembimbing
Dr. Nuny Sulistiany Idris, M. Pd. NIP. 196707151991032001
Mengetahui, Ketua Program Studi
Pendidikan Bahasa Indonesia SPs UPI
Dr. Sumiyadi, M. Hum NIP. 19660320199103004
(4)
Hasami Yuso, 2015
Analisis Kesalahan Pemakaian Bahasa Indonesia Ragam Tulis Mahasiswa Thailand Sebagai
ANALISIS KESALAHAN PEMAKAIAN
BAHASA INDONESIA RAGAM TULIS MAHASISWA THAILAND SEBAGAI UPAYA PENGEMBANGAN BAHAN AJAR AFIKSASI BIPA
HASAMI YUSO
PRODI PENDIDIKAN BAHASA INDONESIA 2015
ABSTRAK
Fokus permasalahan dalam penelitian ini adalah analisis kesalahan pemakaian bahasa Indonesia pada penulisan ejaan, afiksasi, dan diksi. Berdasarkan analisis tersebut, selanjutnya dikembangkan bahan ajar afiksasi BIPA untuk mahasiswa Thailand. Penelitian ini bertujuan memperoleh gambaran tentang kesalahan dari segi ejaan, afiksasi, dan diksi yang terdapat dalam karangan mahasiswa Thailand di Universitas Muhammadiyah Jakarta. Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu metode deskriptif analisis, alasan peneliti menggunakan metode ini yaitu untuk mendeskripsikan tentang pemakaian bahasa Indonesia berupa karangan yang ditulis oleh mahasiswa Thailand yang menuntut ilmu di Universitas Muhammadiya Jakarta. Selanjutnya dilakukan analisis terhadap kesalahan dalam segi ejaan, pilihan kata (diksi), dan afiksasi. Dari hasil analisis tersebut maka dibuatlah bahan ajar afiksasi BIPA untuk mahasiswa Thailand. Data dalam penelitian ini ada dua, pertama data primer dan data sekunder. Yang dimaksud dengan data primer dalam penelitian ini adalah karangan yang ditulis oleh mahasiswa asal Thailand di Universitas Muhammadiyah Jakarta, Sedangkan data sekundernya adalah wawancara terhadap mahasiswa Thailand. Objek penelitian ini adalah 15 mahasiswa asal Thailand di Universitas Muhammadiyah Jakarta. Instrumen penelitian yang digunakan berupa tes bentuk pertanyaan, wawancara terstruktur dengan 15 mahasiswa. Berdasarkan analisis dan pengolahan data hasil penelitian yang telah dilakukan, dapat disimpulkan bahwa pengolahan data, tampak kesalahan berbahasa Indonesia yang terjadi di dominasi oleh Ejaan, kesalahan terbanyak yang kedua ditemukan dalam pemilihan kata (diksi), dan kesalahan terbanyak yang ketiga ditemukan dalam hal afiksasi. Model bahan ajar ini berupa modul. Modul tersebut, telah sesuai dengan syarat pembuatan materi dalam bahan ajar. Begitu pula sesuai untuk digunakan sebagai bahan ajar afiksasi bagi mahasiswa Thailand.
(5)
Hasami Yuso, 2015
Analisis Kesalahan Pemakaian Bahasa Indonesia Ragam Tulis Mahasiswa Thailand Sebagai Upaya Pengembangan Bahan Ajar Afiksasi Bipa
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
vii
ANALISIS OF VARIANCE USAGE
ERROR INDONESIAN WRITE THAILAND STUDENT AS MATERIAL DEVELOPMENT EFFORTS AFIFIXATION BIPA
HASAMI YUSO
INDONESIAN LANGUAGE EDUCATION PROGRAM 2015 2015
ABSTRACT
focus problem in this research is the analysis of Indonesian error in spelling. This study aims to obtain an overview of the terms of spelling errors contained in thailand in UMJ student essay. the method used in this research is descriptive method of analysis, the reason researchers use this method is to describe the use of Indonesian in the form of essays written by students studying in thailand UMJ. then performed an analysis of errors in terms of spelling. of the results of the analysis made teaching materials for students affixation BIPA thailand. Data in this study there are two, the first primary data and secondary data. is the primary data in this study is the essay written by the student from thailand in UMJ, while the secondary data were interviews of student thailand. object of this study are 15 students from Thailand in UMJ. The research instrument in the form of a test question, terstrukter interviews with 15 students. based on data analysis and processing research has been done, it can be concluded that the processing of the data, it appears that an error occurred in the Indonesian language by spelling domination. T he second most common error is found I the choice of words (diction), and the third most common error is found in the case of affixation. Models of teaching materials in the form of modules. The modules, in accordance with the terms of the material in the manufacture of teaching materials. So are suitable for use as teaching materials affixation for Thailand student.
(6)
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL
HALAMAN PENGESAHAN... i
SURAT PERNYATAAN ... ii
KATA PENGANTAR ... iii
UCAPAN TERIMA KASIH ... xi
ABSTRAK ... vi
ABSTRACT ... vii
DAFTAR ISI ... viii
DAFTAR TABEL ... x
DAFTAR LAMPIRAN ... xi
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian ... 1
B. Batasan Masalah Penelitian ... 5
C. Rumusan Masalah Penelitian ... 5
D. Tujuan Penelitian ... 6
E. Manfaat Penelitian ... 6
F. Struktur Organisasi Tesis ... 7
BAB II LANDASAN TERORETIS A. Ihwal Ragam Bahasa ... 9
1. Pengertian Ragam Bahasa Tulis... 9
2. Jenis Ragam Bahasa Tulis ... 10
B. Keefektifan Kalimat ... 14
C. Analisis Kesalahan ... 18
1. Analisis Kesalahan Berbahasa ... 18
2. Jenis-jenis Kesalahan Berbahasa ... 20
3. Koreksi Kesalahan Berbahasa Tulis ... 24
D. Ihwal Bahan Ajar BIPA ... 31
1. Bahan Ajar BIPA ... 31
2. Afiks Bahasa Indonesia ... 39
(7)
Hasami Yuso, 2015
Analisis Kesalahan Pemakaian Bahasa Indonesia Ragam Tulis Mahasiswa Thailand Sebagai Upaya Pengembangan Bahan Ajar Afiksasi Bipa
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu viii
4. Level BIPA ... 47
BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian... 48
B. Data dan Sumber Data Penelitian ... 48
C. Instrumen Penelitian... 50
D. Teknik Pengumpulan Data ... 52
E. Teknik Analisis Data ... 53
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Data ... 54
B. Analisis Data ... 55
1. Analisis Kesalahan Penulisan Ejaan ... 55
2. Analisis Kesalahan Afiksasi ... 118
3. Analisis Kesalahan Diksi ... 154
4. Hasil Wawancara ... 200
C. Temuan Hasil Analisis ... 208
D.Pembahasan ... 209
E. Model Bahan Ajar Afiksasi BIPA ... 211
BAB V SIMPULAN DAN REKOMENDASI A. Simpulan ... 214
B. Rekomendasi ... 216
(8)
BAB I PENDAHULUAN
A.Latar Belakang Masalah Penelitian
Pada dasarnya pembelajaran bahasa Indonesia untuk Penutur Asing (BIPA) dimaksudkan untuk memperkenalkan bahasa Indonesia kepada para penutur asing untuk berbagai kepentingan, baik pengajaran maupun komunikasi praktis. Sejalan dengan apa yang dimaksudkan Wojowasito (Nugraha, 2000, hlm. 1) bahwa pembelajaran suatu bahasa sebagai bahasa asing, termasuk di dalamnya bahasa Indonesia, bertujuan memberikan penguasaan lisan dan tertulis kepada para pembelajaran. Dengan demikian, para pembelajaran bahasa Indonesia diharapkan mampu mempergunakan bahasa Indonesia baik lisan maupun tulisan dengan lancar dan sekaligus dapat mengerti bahasa yang dipergunakan penutur aslinya.
UU No.24 Tahun 2009 pasal 29 ayat 1 menyatakan bahwa bahasa Indonesia wajib digunakan sebagai bahasa pengantar dalam pendidikan nasional. Penguasaan bahasa Indonesia, akan lebih memudahkan mahasiswa penutur asing untuk berkomunikasi, baik komunikasi secara lisan maupun tulisan. Mahasiswa-mahasiswa asing yang berasal dari Thailand tersebar di berbagai Universitas yang ada di Indonesia, seperti di Universitas Islam Riau sebanyak 47 orang, Universitas Islam Negeri Bandung sebanyak 15 orang, Universitas Islam Negeri Jakarta sebanyak 15 orang, Universitas Dr. Hamka Jakarta sebanyak 30 orang, Universitas Muhammadiyah Jakarta sebanyak 15 orang, Universitas Muhammadiyah Solo sebanyak 70 orang, Universitas Muhammadiyah Malang sebanyak 100 orang, Universitas Muhammadiyah Yogyakarta sebanyak 80, Universitas Powokorto sebanyak 15 orang, Universitas Pendidikan Indonesia sebanyak 5 orang, Universitas Padjajaran sebanyak 5 orang, dan Universitas Muhammadiyah Surabaya sebanyak 10 orang. Agar proses pembelajaran berjalan dengan efektif, mereka dituntut untuk menguasai bahasa Indonesia sebagai bahasa kedua. Dalam era globalisasi ini, pendidikan tidak lagi memiliki batas, siapa pun dapat dengan bebas menuntut ilmu di manapun ia mau. Tidak mengherankan jika fenomena Bahasa Indonesia bagi Penutur
(9)
2
Hasami Yuso, 2015
Analisis Kesalahan Pemakaian Bahasa Indonesia Ragam Tulis Mahasiswa Thailand Sebagai Upaya Pengembangan Bahan Ajar Afiksasi Bipa
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Asing (BIPA) kian hari semakin marak. Hal ini disebabkan banyaknya peminat bahasa Indonesia yang berasal dari luar negeri.
Penggunaan bahasa Indonesia sebagai bahasa kedua bagi mahasiswa penutur asing (Thailand) pun tak lepas dari kesalahan. Makin tinggi jumlah kesalahan, makin rendah tingkat pencapaian tujuan pembelajarannya. Oleh karena itu, tentunya harus ada upaya menekan sekecil-kecilnya kesalahan berbahasa yang dilakukan. Kesalahan berbahasa bisa terjadi karena adanya banyak hal, misalnya pengaruh bahasa ibu, kekuranganpahaman pemakai bahasa terhadap yang dipakainya dan pengajaran bahasa yang kurang sempurna. Selain itu, kesalahan berbahasa bisa juga terjadi karena adanya kontak bahasa. Mahasiswa penutur asing (Thailand) khususnya yang sedang belajar di Universitas Muhammadiyah Jakarta hampir semua mempunyai bahasa pertama yang berbeda-beda. Di antaranya bahasa Melayu dan bahasa Thai. Menurut Kushartanti (2005, hlm. 58) terjadinya kontak bahasa disebabkan adanya kedwibahasaan atau keanekabahasa. Kesalahan berbahasa seorang dwibahasawan bisa terjadi di semua aspek keterampilan berbahasa, yaitu keterampilan menyimak, berbicara, membaca, dan menulis, baik dari segi linguistik, seperti fonologi, morfologi, serta sintaksis, maupun dari segi nonlinguistik, yaitu makna dan isi.
Keterampilan menulis merupakan salah satu keterampilan berbahasa. Terampil menulis pada hakikatnya adalah terampil menyampaikan gagasan, perasaan, dan pengalaman kepada orang lain dengan menggunakan bahasa tertulis. Keterampilan menulis mempunyai fungsi sama seperti keterampilan berbicara karena kedua keterampilan berbahasa tersebut bersifat produktif. Keterampilan berbicara disampaikan secara lisan sedangkan dalam keterampilan menulis, gagasan disampaikan secara tertulis. Dalam bahasa tulis, seseorang juga harus dapat menyampaikan ide-ide secara jelas, runtut, dan logis. Seorang penulis harus mampu memilih kata-kata yang tepat, menyusunnya dalam kalimat-kalimat yang baik, merangkaikannya dalam paragraf yang berkesinambungan sehingga menjadi rangkaian karangan yang padu dan utuh.
Namun, sampai sekarang keterampilan menulis mahasiswa penutur asing (Thailand) khususnya dalam menulis akademik masih terdapat banyak kesalahan.
(10)
Maka dari itu, diperlukan penelitian untuk mencari tahu kesalahan berbahasa yang dilakukan mahasiswa penutur asing (Thailand) bisa terjadi. Penelitian ini difokuskan pada kesalahan pemakaian bahasa Indonesia dari segi ejaan, afiksasi dan diksi. Contohnya sebagai berikut:
1. “Tuhan Yang Mahakuasa” ditulis “Tuhan yang Mha Kuasa”.
2. “Saya lebih baik berpulang daripada meninggal sini” yang seharusnya “Saya lebih baik pulang daripada tinggal sini”.
3. “Demikianlah agar Anda maklum, dan atas perhatiannya saya ucapkan
terimakasih “yang seharusnya “Demikian agar Anda maklum, dan atas perhatian Anda saya ucapkan terimakasih”.
Berdasarkan tiga contoh kesalahan pemakaian bahasa Indonesia di atas, Contoh yang pertama merupakan kesalahaan ejaan yaitu kesalahan menulis kata. Contoh yang kedua merupakan kesalahan afiksasi yaitu kesalahan memakai bahasa disebabkan salah memilih afik. Contoh yang ketiga merupakan kesalahan diksi yaitu kesalahan memakai kata yang tidak atau kurang tepat.
Dalam teori pemerolehan bahasa kedua Corder (1973) disebutkan bahwa seorang pembelajaran bahasa menunjukkan urutan dan tahapan perkembangan pemeroleh bahasa kedua. Kesalahan dipandang sebagai salah satu bukti tahapan perkembangan pemerolehan bahasa keduanya. Kesalahan mempunyai arti penting dalam studi pemerolehan bahasa asing. Tiga manfaat terjadinya kesalahan. Pertama, kesalahan memberikan informasi kepada guru bahasa tentang perkembangan belajar bahasa. Kedua, kesalahan memberikan bukti tentang cara bahasa itu dipelajari. Ketiga, kesalahan memberikan alat kepada pembelajaran bahasa untuk menemukan kaidah-kaidah dalam bahasa sasaran. Lebih lanjut, manfaat tersebut menjadi penting, karena: (1) merefleksikan peranan analisis kesalahan; (2) memberikan daya tarik kepada peneliti bahasa kedua/asing; dan (3) menggambarkan pemerolehan bahasa kedua/asing.
Berdasarkan hasil wawancara tanggal 5 November 2014 dengan Asuwan Rira ketua himpunan mahasiswa Thailand di Jakarta, yang sedang belajar di jurusan Pendidikan Agama Islam Universitas DR. Hamka Jakarta, bahwa di pulau Jawa saja
(11)
4
Hasami Yuso, 2015
Analisis Kesalahan Pemakaian Bahasa Indonesia Ragam Tulis Mahasiswa Thailand Sebagai Upaya Pengembangan Bahan Ajar Afiksasi Bipa
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
sekitar 360 orang mahasiswa Thailand mengenyam pendidikan formal di perguruan tinggi-perguruan tinggi di Indonesia. Animo masyarakat asing terhadap penggunaan bahasa Indonesia sangat tinggi, baik sebagai bahasa pengantar dalam pendidikan maupun sebagai alat komunikasi sehari-hari. Suka tidak suka, mau tidak mau mereka akan berusaha payah mencoba menguasai bahasa Indonesia, baik secara formal ataupun tidak formal. Ada yang mengikuti les di balai bahasa, les privat, bahkan
“ikut-ikutan” berbicara langsung dengan penutur asli yang bahasanya sudah terkontaminasi dengan bahasa gaul (street language). Animo tersebut sangat menggembirakan pada satu segi, tetapi di segi lain dapat menimbulkan keragaman penguasaan oleh pelajar dan mahasiswa termasuk yang berasal dari Thailand. Melalui fenomena keberagaman tersebut peneliti terdorong untuk meneliti tingkat penguasaan bahasa Indonesia oleh penutur asal Thailand di Indonesia, terutama yang berhubungan dengan menulis karangan.
Penelitian yang relevan dilakukan oleh Noviyanti (2010) “Kesalahan -kesalahan Berbahasa Indonesia pada Karangan Pembelajaran BIPA di Balai Bahasa
UPI”. Penelitian tersebut dilatarbelakangi kebutuhan bahasa Indonesia bagi orang
asing yang semakin meningkat, terutama penggunaan bahasa Indonesia yang berkaitan dengan fungsi bahasa sebagai alat komunikasi. Dalam mempelajari bahasa Indonesia, pembelajar mengalami kesulitan karena perbedaan system bahasa ibu pembelajar dengan bahasa Indonesia yang akhirnya menyebabkan kesalahan berbahasa. Hasil penelitian tersebut, yaitu (1) kesalahan fonologis ditemukan sebanyak 95 buah (42,99%), yaitu kesalahan ejaan sebanyak 66 buah (29,86%) dan tanda baca 29 buah (13,13%), (2) kesalahan morfologis sebanyak 37 buah (16,75%), yaitu kesalahan penggunaan imbuhan sebanyak 28 buah (12,66%) dan penggunaan klitik 9 buah (4,07%), (3) kesalahan sintaksis ditemukan sebanyak 48 buah (21,71%), yaitu penyimpangan struktur frasa, klausa, dan kalimat sebanyak 19 buah (8,60%), kesalahan urutan kata 9 buah (4,07%), penggunaan frasa depan 10 buah (4,53%), dan penggunaan konjungsi 10 kesalahan (4,53%). Selain dari kesalahan-kesalahan tersebut pada pembelajaran BIPA ditemukan kesalahan lain, yaitu kesalahan leksikon sebanyak 41 kesalahan (18,55%).
(12)
Melalui beberapa tulisan mahasiswa asal Thailand, penulis berharap dapat mengukur sejauh mana penguasaan bahasa Indonesia mereka. Setelah mengetahui latar belakang/sejarah proses pemeroleh/pembelajaran bahasa Indonesia masing-masing responden, akhirnya penulis harapkan dapat menemukan penyebab kurangnya penguasaan mahasiswa Thailand dalam ragam tulis bahasa Indonesia. Khususnya dari segi ejaan, afiksasi dan diksi. Dengan begitu, penulis berharap melalui penelitian ini kita dapat dijadikan sebagai bahan ajar untuk menambah pengetahuan afiksasi.
B.Batasan Masalah Penelitian
Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka yang menjadi fokus utama penelitian ini adalah pendeskripsian kesalahan pemakaian bahasa Indonesia ragam tulis mahasiswa asal Thailand di Universitas Muhammadiyah Jakarta dalam sebuah karangan. Penelitian ini dimulai dengan menganalisis data berupa karangan dan data wawancara yang dibuat oleh mahasiswa asal Thailand di Universitas Muhammadiyah Jakarta. Data yang dianalisis berupa kesalahan penulisan dari segi ejaan, pemilihan kata (diksi), afiksasi, dan dominasi kesalahan berbahasa Indonesia yang berfokus pada kalimat dalam karangan tersebut. Karangan yang digunakan sebagai data dalam penelitian ini adalah karangan yang dibuat oleh mahasiswa asal Thailand yang ada di Universitas Muhammadiyah Jakarta.
C.Rumusan Masalah Penelitian
Masalah penelitian yang dikemukakan di atas, masalah penelitian ini dirumuskan dalam bentuk pertanyaan berikut.
1. Bagaimanakah pemakaian bahasa Indonesia ragam tulis mahasiswa asal Thailand di Universitas Muhammadiyah Jakarta dari segi ejaan?
2. Bagaimanakah pemakaian bahasa Indonesia ragam tulis mahasiswa asal Thailand di Universitas Muhammadiyah Jakarta dari segi diksi?
3. Bagaimanakah pemakaian bahasa Indonesia ragam tulis mahasiswa asal Thailand di Universitas Muhammadiyah Jakarta dari segi afiksasi?
(13)
6
Hasami Yuso, 2015
Analisis Kesalahan Pemakaian Bahasa Indonesia Ragam Tulis Mahasiswa Thailand Sebagai Upaya Pengembangan Bahan Ajar Afiksasi Bipa
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu D.Tujuan Penelitian
Sesuai dengan rumusan masalah dan pertanyaan penelitian di atas, penelitian ini bertujuan untuk menggambarkan dan menjelaskan hal-hal sebagai berikut.
1. Pemakaian bahasa Indonesia ragam tulis mahasiswa asal Thailand di Universitas Muhammadiyah Jakarta dari segi ejaan.
2. Pemakaian bahasa Indonesia ragam tulis mahasiswa asal Thailand di Universitas Muhammadiyah Jakarta dari segi diksi.
3. Pemakaian bahasa Indonesia ragam tulis mahasiswa asal Thailand di Universitas Muhammadiyah Jakarta dari segi afiksasi.
4. Model bahan ajar afiksasi BIPA untuk mahasiswa Thailand.
E.Manfaat Penelitian
Penelitian ini akan menganalisis penulisan ejaan, diksi, dan afiksasi dalam karangan mahasiswa asal Thailand di Universitas Muhammadiyah Jakarta. Segi-segi yang dianalisis adalah penggunaan kosakata (ejaan, diksi, dan afiksasi) yang dipengaruhi kesalahan berbahasa terhadap maksud kalimat dan dominasi kesalahannya. Analisis tersebut mempunyai dua manfaat yaitu manfaat yang bersifat praktis dan manfaat yang teoritis.
1. Manfaat Teoretis
Analisis pemakaian bahasa bermanfaat untuk memahami proses belajar bahasa kedua (B2). Dalam kaitannya dengan proses belajar B2, analisis kesalahan pemakaian bahasa dapat digunakan untuk menguji teori belajar B2 oleh para pakar Psikolinguistik. Salah satu konsep Psikolinguistik berkenaan dengan belajar B2 adalah teori transfer. Teori ini beranggapan belajar B2 dipengaruhi oleh bahasa Ibu sebab bahasa Ibu dapat memudahkan sekaligus menyulitkan proses belajar B2. Unsur yang sama yang terdapat dalam B1 dan B2 akan memudahkan proses belajar B2. Analisis kesalahan berbahasa dapat memberikan bukti-bukti yang bermanfaat untuk menguji teori transfer itu (Fuad, 1987: 25-26).
Dengan demikian kebutuhan utama penguasaan bahasa Indonesia yang benar (baku) antara lain ejaan, afiksasi, diksi dan sebagainya harus diperhatikan dalam
(14)
proses pembelajaran BIPA. Pada pihak lain, diperlukan pula disiplin tersendiri, yaitu teori atau kaidah nalar, karena pada hakikatnya berbahasa bukan hanya sekedar melahirkan bunyi bahasa, baik lisan maupun tulisan, tetapi juga melahirkan kematangan dan ketetapan cara berpikir yang dilahirkan dalam bentuk berbahasa (Syamsuddin, 2003, hlm. 100).
2. Manfaat Praktis
Para mahasiswa asal Thailand adalah calon ilmuwan. Apabila mereka telah menyelesaikan studi diharapkan dapat mengelola dan mengembangkan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni dalam bidang pendidikan, kemudian memanfaatkannya bagi pemecahan masalah-masalah pembangunan yang sedang dihadapi oleh bangsa. Penelitian pemakaian bahasa Indonesia ragam tulis dalam karangan mahasiswa asal Thailand Universitas Muhammadiyah Jakarta sangat bermanfaat bagi pembinaan kemampuan berbahasa Indonesia para mahasiswa dalam menulis. Hasil penelitian ini akan memperoleh gambaran tentang penggunaan kosakata yang dipengaruhi kesalahan berbahasa terhadap maksud kalimat dan dominasi kesalahannya. Kesalahan penggunaan kosakata (diksi) bahasa Indonesia yang dapat digunakan sebagai bahan masukan untuk menyusun program pengajaran kemampuan menulis berbahasa Indonesia di Universitas Muhammadiyah Jakarta, juga dapat digunakan sebagai bahan masukan dalam menulis karya tulis.
F. Struktur Organisasi Penulisan 1. Bab I Pendahuluan
Bab ini memuat tentang latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan, manfaat penelitian, serta sistematika penulisan.
2. Bab II Landasan Teoritis
Pada Bab ini akan membahas mengenai teori yang akan digunakan pada penelitian analisis kesalahan berbahasa Indonesia ragam tulis, akan berpedoman dengan teori-teori yang berkaitan dengan masalah pertanyaan penelitian. Terdiri dari
(15)
8
Hasami Yuso, 2015
Analisis Kesalahan Pemakaian Bahasa Indonesia Ragam Tulis Mahasiswa Thailand Sebagai Upaya Pengembangan Bahan Ajar Afiksasi Bipa
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
beberapa teori. Pertama, ragam bahasa tulis, Kedua, keterampilan menulis, Ketiga, analisis kesalahan, dan Keempat, ihwal bahan ajar BIPA.
3. Bab III Metode Penelitian
Penelitian ini menggunakan metode deskriptif analisis, dengan pendekatan kualitatif.
Petama,data dan sumber data. Kedua, instrumen. Ketiga, teknik pengumpulan data. Keempat, analisis data.
4. Bab V Hasil Penelitian dan Pembahasan
Bab ini meliputi pemamparan dan analisis data untuk menghasilkan penelitian dan temuan pembahasan.
5. Bab V Kesimpulan dan Rekomendasi
Bab ini meliputi penafsiran dan pemaknaan peneliti, terhadap hasil penelitian dalam bentuk kesimpulan penelitian. Implikasi dalam penelitian berupa rekomendasi yang ditujukan kepada pengguna hasil penelitian yang bersangkutan dan penelitian lanjutan.
(16)
BAB III
METODE PENELITIAN
Dalam bab ini dipaparkan metode dan teknik yang digunakan dalam penelitian. Dan dikemukakan juga teknik pengumpulan data, teknik analisis data yang meliputi instrumen penelitian dalam bentuk uraian, dan dipaparkan juga sumber data penelitian.
A.Metode dan Pendekatan Penelitian
Penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan metode deskriptif analisis. Metode tersebut merupakan metode gabungan dari dua metode. Penggabungan dua metode dalam sebuah penelitian diperbolehkan dengan syarat kedua metode yang digabungkan tidak bertentangan (Ratna, 2013, hlm 53). Tergolong kualitatif karena data yang dikumpul berupa kata-kata, gambar, dan bukan angka-angka. Metode deskriptif ini digunakan untuk menjelaskan atau mendeskripsikan fakta-fakta pada objek yang diteliti, juga pemaparan aspek-aspek yang menjadi fokus perhatian dalam penelitian ini kemudian dianalisis. Penelitian ini mendeskripsikan tentang pemakaian Bahasa indonseia berupa karangan yang ditulis oleh mahasiswa Thailand yang menuntut ilmu di Universitas Muhammadiya Jakarta. Selanjutnya dilakukan analisis terhadap kesalahan dalam segi ejaan, pilihan kata (diksi), dan afiksasi. Dari hasil analisis tersebut maka dibuatlah bahan ajar afiksasi BIPA untuk mahasiswa Thailand.
B.Data dan Sumber Data Penelitian
Data dalam penelitian ini ada dua, pertama data primer dan data sekunder. Yang dimaksud dengan data primer dalam penelitian ini adalah karangan yang ditulis oleh mahasiswa asal Thailand di Universitas Muhammadiyah Jakarta, Sedangkan data sekundernya adalah wawancara terhadap mahasiswa Thailand. Alasan peneliti memilih karangan yaitu untuk melihat kemampuan menulis mahasiswa penutur asing (Thailand) dari segi ejaan, afiksasi, dan diksi. Selanjutnya, peneliti melakukan wawancara terstruktur, untuk mengetahui masalah-masalah yang belum terjawab melalui tes. Misalnya pandangan,
(17)
49
Hasami Yuso, 2015
Analisis Kesalahan Pemakaian Bahasa Indonesia Ragam Tulis Mahasiswa Thailand Sebagai Upaya Pengembangan Bahan Ajar Afiksasi Bipa
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
perasaan, buah pikiran dan penjelasan tentang cara pembelajaran Bahasa Indonesia dan pemakaiannya.
Objek penelitian ini adalah 15 mahasiswa asal Thailand di Universitas Muhammadiyah Jakarta. Rinciannya sebagai berikut:
Tabel 3.1
Daftar Nama Mahasiswa Asal Thailand di Universitas Muhammadiyah Jakarta yang Menjadi Objek Penelitian
No Nama/Jenis kelamin/Tgl lahir Asal Provinsi
Fakultas/Jurusan
1. Harifah Tayae/P/ 12 januari Patani PAI
2. Halimah Ha/P/ 5 desember 1995 Narathiwat Ilmu pendidikan
3. Sukree/L/ 20 februari Patani PAI
4. Ammar Awaebuesa/L/12juni 1993 Patani PAI
5. Masobri Ormamani/ P/ 10 agustus 1993 Narathiwat PAI 6. Azrina Chehmama/P/2 desember 1989 Patani PAI
7. Mr. Su-aidee Abuwa/L/1 juni 1993 Patani PAI
8. Hasmee Salaeh/P Patani PAI
9. Nuaitee Samaae/P/20september 1989 Patani PAI
10. Mr. wira H. J. Usman/L/24 mei 1991 Patani Ilmu pendidikan
11. Faeda Niha/P/ 13 mei 1994 Patani Ilmu pendidikan
12. Ashan Ianyong-alee/L/26januari 1988 Narthiwat PAI 13. Abdul Robul Rosul Lateh/L/28 maret
1996
Menaro Ilmu pendidikan
14. Huda Haji Daud/L/8 september 1996 Narathiwat Ekonomi 15. Nurfatihah Pohma/23 oktober 1997 Yala Bahasa Inggris
(18)
C. Instrumen Penelitian
Instrumen yang digunakan untuk mengumpulkan data dalam penelitian ini adalah sebagai berikut.
1) Instrumen tes
Tes yang dilakukan untuk memperoleh data utama berupa karangan yang ditulis oleh mahasiswa asal Thailand di Universitas Muhammadiyah Jakarta. Instrumen tersebut diharapkan dapat menjaring bukti tulisan mahasiswa asal Thailand Universitas Muhammadiyah Jakarta. Tes disusun dalam bentuk pertanyaan, untuk mengukur kemampuan menulis mahasiswa asal Thailand. Dimana tes pertanyaan tersebut berupa pengalaman dan buah pikiran para mahasiswa asal Thailand tersebut.
Pertanyaannya berupa:
1. Pilihlah satu tema berikut ini.
Tema: a. Kehidupan Anda selama di Indonesia !
b. Problematika Melayu Pattani dari berbagai aspak kehidupan! 2. Jenis karangan narasi atau eksposisi
3. Panjang karangan minimal 600 kata
Fokus penelitian dari karangan yang didapatkan lebih memfokuskan pada kesalahan aspek diksi, ejaan, dan afiksasi sehingga tidak membandingkan bentuk kata yang salah dan bentuk kata benar. Berikut ini dipaparkan kisi-kisi ejaan, afiksasi, dan diksi
Tabel 3.2
Kisi-kisi Analisis Penulisan Ejaan
Ejaan Indikator
1. Mistake Kesalahan yang disebabkan oleh faktor-faktor kelelahan, kekeliruan, dan kurangnya perhatian.
2. Error Kesalahan yang diakibatkan oleh
kurangnya pengetahuan mengenai kaidah-kaidah bahasa.
(19)
51
Hasami Yuso, 2015
Analisis Kesalahan Pemakaian Bahasa Indonesia Ragam Tulis Mahasiswa Thailand Sebagai Upaya Pengembangan Bahan Ajar Afiksasi Bipa
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Tabel 3.3
Kisi-kisi Analisis Kesalahan Pembentuk Kata Afiksasi
Pembentuk Kata Afiksasi
Indikator
1. Prefiks Afiks yang ditambahkan pada bagian awal bentuk dasar
2. Infiks Afiks yang ditambahkan pada bagian
tengah bentuk dasar
3. Sufiks Afiks yang ditambahkan pada bagian
belakang bentuk dasar
4. Simulfiks Afiks yang ditambahkan di awal dan di akhir
Tabel 3.4
Kisi-kisi Analisis Penggunaan Pemilihan Kata (Diksi)
Penggunaan Diksi Indikator
1. Tepat Penempatan kata yang dipilih sesuai dengan kelompoknya dalam kalimat. 2. Kurang Tepat Penempatan kata yang dipilih kurang
tepat dengan kelompoknya dalam kalimat.
3. Tidak Tepat Penempatan kata yang dipilih tidak sesuai dengan kelompoknya dalam kalimat. 4. Sangat tidak Tepat enempatan kata yang dipilih sangat tidak
sesuai dengan kelompoknya dalam kalimat.
2) Wawancara
Wawancara yang dilakukan adalah wawancara terstruktur karena pertanyaan yang digunakan telah disiapkan sebelumnya. Pedoman wawancara digunakan untuk memperoleh informasi tentang pengalaman dan kendala, yang dihadapi dalam mempelajari dan menggunakan bahasa Indonesia oleh mahasiswa asal
(20)
Thailand di Universitas Muhammadiyah Jakarta. Wawancara dapat berfungsi sebagai tulisan deskriptif yaitu melukiskan kenyataan yang ada.
Berikut adalah pedoman wawancara yang digunakan: PEDOMAN WAWANCARA
Nama :
Tempat, Tgl lahir : Universitas :
Fakultas :
Jurusan :
Angkatan :
1. Apakah alasan anda mempelajari bahasa Indonesia? 2. Dengan siapakah anda belajar Bahasa Indonesia? 3. Dimanakah anda belajar bahasa Indonesia?
4. Kapan (sudah berapa lama) Anda belajar bahasa Indonesia? 5. Bagaimanakah perasaan anda ketika belajar Bahasa Indonesia?
6. Kendala apakah yang ditemukan dalam mempelajari Bahasa Indonesia (khususnya afiksasi)?
7. Bagaimanakah kriteria bahan ajar yang anda Inginkan?
8. Apa tema dan bahan ajar yang menarik dan penting untuk anda pelajari.
D. Teknik Pengumpulan Data
Pengumpulan data dilakukan dengan teknik tes tertulis (karangan) dan wawancara. Dalam penelitian ini, tes dilaksanakan untuk memperoleh data utama karangan mahasiswa asal Thailand di Universitas Muhammadiyah Jakarta. Tes ini berupa uraian terbatas. Dari hasil tes ini telah diperoleh data tentang ragam tulis mahasiswa asal Thailand Universitas Muhammadiyah Jakarta.
Untuk mengumpulkan data yang berupa wawancara, dilaksanakan untuk melengkapi data utama berupa ucapan, buah pikiran, pandangan dan perasaan serta tindakan mahasiswa asal Thailand. Kemudian setelah diperoleh keterangan, peneliti mengadakan wawancara yang lebih mendalam dan hasilnya disusun berdasarkan apa yang disampaikan oleh objek penelitian. Adapun mereka yang diwawancarai adalah mahasiwa asal Thailand yang berkuliah di Universitas
(21)
53
Hasami Yuso, 2015
Analisis Kesalahan Pemakaian Bahasa Indonesia Ragam Tulis Mahasiswa Thailand Sebagai Upaya Pengembangan Bahan Ajar Afiksasi Bipa
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Muhammadiyah Jakarta. Wawancara tersebut, dilaksanakan oleh pengarang dilingkungan kampus Universitas Muhammadiya Jakarta, rumah, kos, dan dimana saja yang dipandang sebagai tempat menggali data agar sesuai dengan pokok permasalahan.
E. Analisis Data
Analisis data dilakukan simultan bersama dengan pengumpulan data setelah data terkumpul. Untuk lebih memberikan penganalisian ragam tulis yang dibuat oleh mahasiswa asal Thailand, penulis menggunakan langkah-langkah sebagai berikut:
1. Analisis Data Bahasa Tulis (karangan mahasiswa asal Thailand)
Proses yang dilakukan yaitu, penulis membaca keseluruhan karangan yang dibuat oleh mahasiswa asal Thailand satu persatu, kemudian penulis menganalisis data dengan cara mengklasifikasikan kesalahan-kesalahan yang terjadi berdasarkan bidang ejaan, diksi dan afiksasi dalam bentuk table, kemudian menguraikan dan menjelaskan secara terperinci kesalahan-kesalahan yang telah dilakukan dalam karangan tersebut dan melakukan perbaikan penulisan yang sebenarnya dalam bahasa Indonesia.
2. Analisis Data Hasil Wawancara
Dalam hal ini, peneliti melakukan proses analisis data hasil wawancara yang digunakan untuk melengkapi data utama (karangan mahasiswa). Data hasil wawancara ini dijadikan bahan masukan/input untuk kriteria dan model bahan ajar BIPA (khususnya afiksasi)
3. Menyusun Bahan Ajar BIPA
Setelah dilakukan penganalisisan data bahasa tulis dan hasil wawancara maka dalam hal ini peneliti melanjutkan untuk memproses penyusunan bahan ajar yang berdasarkan analisis kesalahan berbahasa yang dilakukan oleh mahasiswa asal Thailand dalam aspek ejaan, diksi dan afiksasi.
(22)
BAB V
KESIMPULAN DAN REKOMENDASI
Berdasarkan deskripsi data, analisis dan pembahasan mengenai kesalahan pemakaian bahasa Indonesa ragam tulis mahasiswa Thailand dari segi ejaan, diksi, dan afiksasi. Dapat disimpulkan dan rekomendasi sebagai berikut.
A.Simpulan
Penelitian ini menggunakan metode deskriptif untuk mendapatkan deskripsi tentang kesalahan pemakaian Bahasa Indonesia berupa karangan yang ditulis oleh mahasiswa asal Thailand yang menuntut ilmu di Universitas Muhammadiyah Jakarta, dengan cara menganalisis kesalahan di dalam segi ejaan, pilihan kata (diksi) dan afiksasi. Berdasarkan hasil yang telah diperoleh oleh penulis, dalam hal ini penulis telah menekankan konsep temuan pada penelitian ini hanya bersifat sederhana (grouded theory). Dengan demikian, penulis berharap agar pembaca turut memperdalam kembali analisis kesalahan hasil temuan, dengan segala upaya akhirnya semua temuan yang sederhana dapat terungkap dari
“Analisis Kesalahan Pemakaian Bahasa Indonesia Ragam tulis Mahasiswa Thailand Sebagai Upaya Pengembangan Bahan Ajar Afiksasi BIPA” ini.
berdasarkan analisis data dan pembahasan disimpulkan beberapa hal berikut. Pertama, kesalahan pemakaian bahasa Indonesia dari bidang ejaan ini yang menjadi fokus penelitian adalah kesalahan mistake dan error. Dalam dua hal tersebut mahasiswa Thailand melakukan kesalahan dalam jumlah semua sebanyak 155 kalimat, dalam 155 kalimat itu yang mengandung kesalahan mistake sebanyak 93 kata dan error sebanyak 118 kata.
Kedua, kesalahan pemakaian bahasa Indonesia dari bidang diksi berdasarkan pada aspek ketepatan, kurang tepat, tidak tepat, dan dangat tidak tepat. Dari keempat aspek tersebut yang dilakukan kesalahan oleh mahasiswa Thailand sebanyak 172 kalimat. Dari 172 kalimat, kesalahan pada bidang diksi ditinjau dari aspek ketepatan sebayak 0 kata, kurang tepat sebanyak 72 kata, tidak tepat sebanyak 72 kata, dan sangat tidak tepat sebanyak 30 kata.
Ketiga, kesalahan pemakaian bahasa Indonesia dari bidang afiksasi berdasarkan pada aspek prefiks, infiks, sufiks, dan simulfiks. Dari keempat aspek
(23)
215
Hasami Yuso, 2015
Analisis Kesalahan Pemakaian Bahasa Indonesia Ragam Tulis Mahasiswa Thailand Sebagai Upaya Pengembangan Bahan Ajar Afiksasi Bipa
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
tersebut yang dilakukan kesalahan oleh mahasiswa Thailand sebanyak 86 kalimat. Dari 86 kalimat, kesalahan pada bidang diksi ditinjau dari aspek prefiks sebayak 59 kata, infiks sebanyak 0 kata, sufiks sebanyak 18 kata, dan simulfiks sebanyak 29 kata.
Keempat, menyusun bahan ajar berdasarkan hasil analisis kesalahan pemakaian bahasa Indonesia mahasiswa Thailand dari segi ejaan, diksi, dan afiksasi. Hasil analisis dapat digunakan untuk menyusun bahan ajar. Bahan ajar dapat dimanfaatkan dalam pembelajaran afiksasi BIPA untuk mahasiswa Thailand. Selain itu, bahan ajar berupa modul ajar ini sudah memuat materi yang sesuai untuk digunakan dalam pembelajaran afiksasi BIPA.
Berdasarkan hasil pengolahan data, tampak kesalahan berbahasa Indonesia yang terjadi di dominasi oleh Ejaan. Hal ini terjadi akibat pengaruh Language Acquisition Device (LAD) dan pengaruh L1 (Bahasa pertama) para mahasiswa Thailand yang terbiasa dengan ejaan berdasarkan Bahasa pertamanya tersebut. Dengan demikian, banyak terjadi penulisan fonem /a/ ditranskripkan menjadi /e/ atau sebaliknya. Untuk mendukung temuan ini, penulis menguatkannya dengan hasil wawancara yang mengindikasikan kesalahan penulisan ejaan yang terjadi akibat kesulitan mereka untuk menyimak ujaran penutur asli Bahasa Indonesia yang terlalu cepat dan memiliki dialek yang beragam.
Berdasarkan data yang telah diperoleh kesalahan terbanyak yang kedua ditemukan dalam pemilihan kata (diksi). Karena Bahasa pertama yang mereka gunakan mempengaruhi mereka dalam pemilihan kosakata yang tepat dalam Bahasa Indonesia sehingga terjadilah kesulitan bagi para mahasiswa tersebut dalam memilih kata mana yang cocok untuk digunakan dalam kalimat-kalimat karangan mereka.
Kesalahan terbanyak yang ketiga ditemukan dalam hal afiksasi. Hal ini terjadi karena pengaruh dari Bahasa pertama mahasiswa tersebut di mana dalam Bahasa Thailand sebagai Bahasa asal daripada mahasiswa-mahasiswa tersebut tidak ada pengimbuhan sebanyak dalam bahasa Indonesia. Berdasarkan analisis data, selanjutnya dikembangkan bahan ajar afiksasi BIPA untuk mahasiswa Thailand. Dalam perkembangan bahan ajar tersebut, penulis memilih model
(24)
penulisan modul sebagai bahan ajar yang akan ditawarkan berdasarkan hasil analisis terhadap kesalahan penggunaan afiksasi.
Oleh karena itu, diperlukan metode khusus untuk menyiasati proses pembelajaran Bahasa Indonesia bagi para mahasiswa asal Thailand. Penulis berharap melalui penelitian ini, kita dapat mengetahui hal apa saja yang perlu ditingkatkan dalam mengajarkan Bahasa Indonesia bagi penutur asing, khususnya kepada para mahasiswa asal Thailand.
Penelitian data karangan yang dibuat mahasiswa asal Thailand di Universitas Muhammadiyah Jakarta, masing-masing merupakan karangan yang termasuk dalam karangan eksposisi ada 2 karangan dan 13 karangan dalam bentuk karangan narasi. Jadi dapat disimpulkan mahasiswa Thailand di Universitas Muhammadiyah Jakarta diperkirakan telah mampu membuat karangan yang sesuai dengan permintaan dari tes yang telah disediakan. Adapun hasil analisis dari 15 mahasiswa Thailand rata-rata dari masih belum mamahami ejaan dan penempatan serta penggunaan kosa kata yang baik dan benar dalam Bahasa Indonesia.
Hasil penelitian ragam tulis bahasa Indonesia mahasiswa Thailand di Universitas Muhammadiyah Jakarta menunjukkan bahwa ke 15 pengarang tersebut memiliki tingkat kesalahan yang rata-rata sama baik dalam kesalahan pemilihan kata (diksi), ejaan dan afiksasi.
Jadi dapat disimpulkan bahwa mahasiswa Thailand Universitas Muhammadiyah Jakarta telah paham tentang jenis karangan, tetapi ke 15 pengarang ini masih memiliki kekurangan dalam penguasaan materi kosakata sehingga mereka perlu memperbanyak latihan untuk memperlancar pemahaman mengenai kosakata dari Bahasa Indonesia.
B.Rekomendasi
Berdasarkan hasil studi “Analisis Kesalahan Pemakaian Bahasa Indonesia Ragam Tulis Mahasiswa Thailand Sebagai Upaya Pengembangan Bahan ajar
Afiksasi BIPA”, maka perlu untuk ditindak lanjuti dalam bentuk “Pengembangan
(25)
217
Hasami Yuso, 2015
Analisis Kesalahan Pemakaian Bahasa Indonesia Ragam Tulis Mahasiswa Thailand Sebagai Upaya Pengembangan Bahan Ajar Afiksasi Bipa
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
maupun segi keilmuan. Inilah hasil tentang pentingnya keberadaan suatu model bahan ajar afiksasi BIPA yang memadai dipandang sebagai suatu kebutuhan.
Dalam penelitian ini variabel-variabel yang berkaitan dengan pemakaian ragam tulis antara lain: teori menulis, analisis kesalahan dalam berbahasa, ilmu Bahasa dan Bahasa Indonesia. Teori menulis dimanfaatkan untuk menelaah karya tulis pada penelitian ini. Teori analisis kesalahan berbahasa yang terdapat dalam karya tulis dimanfaatkan untuk menganalisis kesalahan ejaan, pemilihan kata (diksi) dan afikasi. Teori ilmu Bahasa dimanfaatkan untuk memperoleh pemahaman tentang masalah, kebahasaan yang relevan dengan masalah-masalah pemakaian Bahasa ragam tulis. Kaidah-kaidah pemakaian Bahasa Indonesia (ejaan, diksi dan afiksasi).
Variabel-variabel yang berkaitan dengan proses pembelajaran dan pengajaran Bahasa Indonesia ragam tulis secara formal adalah pengajar, pembelajar, bahan ajar, proses belajar-mengajar (pelatihan, penugasan), dan penilaian.
Untuk menunjang keberhasilan tujuan pembelajaran khususnya dalam pembelajaran menulis dengan memperhatikan kaidah ejaan, penulis dapat menyampaikan saran sebagai berikut:
1. Ragam tulis (kaidah ejaan), dapat digunakan untuk pembelajaran menulis. Ragam tulis ini dapat meningkatkan kemampuan mahasiswa dalam memahami suatu tulisan. Oleh karena itu, guru/dosen Bahasa Indonesia hendaknya menguasai ragam tulis dalam pembelajaran menulis. Kemampuan menulis mahasiswa Thailand akan mengalami peningkatan setelah paham dan mengerti tentang ragam tulis tersebut.
2. Terhadap guru/dosen Bahasa Indonesia hendaknya sering melatih mahasiswa Thailand dalam menggunakan ragam tulis (kaedah ejaan yang disempurnakan/EYD) pada bahan pelajaran menulis, karena EYD ini merupakan pedoman dalam mempelajari Bahasa Indonesia dengan baik dan benar sehingga dapat membantu mahasiswa Thailand dalam menulis.
3. Penelitian ini dapat dijadikan sebagai referensi atau acuan untuk digunakan sebagai pengajaran menulis tentang ragam tulis di Unversitas/sekolah.
(26)
4. Perlu pemahaman yang lebih mendalam mengenai kaedah ejaan yang disempurnakan (EYD) dalam menulis.
5. Untuk itu, kesalahan ejaan, kesalahan afiksasi, dan kesalahan diksi merupakan bagian dari ragam tulis. Jadi guru/dosen dalam mengajarkan ejaan, afiksasi dan diksi harus menyampaikan bahwa ejaan, afiksasi dan diksi merupakan bagian-bagian dari EYD.
(27)
219
Hasami Yuso, 2015
Analisis Kesalahan Pemakaian Bahasa Indonesia Ragam Tulis Mahasiswa Thailand Sebagai Upaya Pengembangan Bahan Ajar Afiksasi Bipa
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR PUSTAKA
Abidin, Y dan Astuti, S. (2013). Pembelajaran bahasa Indonesia bagi penutur asing (Panduan praktis pembelajaran BIPA). Bandung: Rizqi Press.
Akhadiah, S., dkk (1988). Pembinaan kemampuan menulis bahasa Indonesia. Jakarta: Erlangga.
Alwasilah, A.C. (1993). Pengantar sosialogi bahasa. Bandung: Angkasa.
Alwi, H. (2003). Tata bahasa baku bahasa Indonesia. Jakarta: Pusat Bahasa dan Balai Bustaka.
Arifin, Z. (2009). Morfologi, bentuk, makna, dan fungsi. Jakarta: Grasindo. Badudu, J.S. (2001). Pelik-pelik bahasa indonesia. Bandung: Nawaputra.
Brown, D. (2007). Prinsip pembelajaran dan pengajaran bahasa (Edisi Kelima). Jakarta: Pearson Education, Inc.
Chaer, A. (1995). Sosialinguistik perkenalan awal. Jakarta: Rineka Cipta.
Corder. P. (1973). Introducing Applied Linguistics. Victoria: Penguin Education. Depdikbud (1996). Pedoman umum ejaan bahasa Indonesia yang disempurnakan.
Bandung: Pustaka Setia.
Departemen Pendidikan Nasional (2008). Kamus besar bahasa indonesia pusat bahasa (Edisi Keempat). Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.
Depdiknas. (2008). Panduan pengembangan bahan ajar. Jakarta: Depdiknas. Lamuddin, F. (1993). Komposisi bahasa Indonesia. Jakarta: Diksi Insan Mulia. Hamied, F. (1987). Proses belajar mengajar bahasa. Jakrta: Depdiknas.
Haras, K.A. dan Bachari, A.D. (2009). Dasar-dasar psikolinguistik. Bandung: UPI Press.
Keraf, G. (1980). Komposisi. Ende-Flores: Nusa Indah.
Keraf, G. (1991). Tata bahasa Indonesia. Jakarta: Nusa Indah.
Keraf, G. (1999). Diksi dan gaya bahasa. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama. Kosasih, E. dan Yoce A. D (2009). Menulis karangan ilmiah. Jakrta: Nobel
(28)
Kridalaksana, H. (2001). Kamus linguistic. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama. Kushartanti, dkk. (2005). Pesona bahasa: langkah awal memahami linguistik.
Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.
Muliastuti dan Sulastri. (2007). Panduan membaca bagi siswa BIPA. Handout perkuliahan UNJ. Jakarta: UNJ (tidak diterbitkan).
Mulyono, I. (2004). Dasar-dasar belajar bahasa. Bandung: FPBS UPI.
Nugraha, S.T. (2000). Kesalahan-kesalahan berbahasa Indonesia pembelajar bahasa Indonesia sebagai bahasa asing: Sebuah penelitian pendahuluan. Jurnal KIPBIPA IV. Yogyakarta: Universitas Sanata Dharma.
Parera, J.D. (1982). Pelajaran berbahasa Indonesia. Jakarta: Erlangga. Pateda. (1989). Analisis kesalahan. Flores: Nusa Indah.
Prastowo, A. (2012). Panduan kreatif membuat bahan ajar inovatif. Yogyakarta: Dira Press
Putrayasa, I.B. (2010). Kalimat efektif: diksi, struktur, dan logika. Bandung: Refika Aditama.
Ramlan. (2001). Morfologi suatu tinjauan deskriptif. Yogyakarta: C.V. Karyono. Ratna. (2013). Teori, metode, dan tekni penelitian sastra. Yogyakarta: Pustaka
Pelajar.
Richard, J, Ed. (1974). Error analysis. London: Longman.
Robbin, A. (1992). Awaken the giant within. New York: Simon & Schuster. Soedjito. (1986). Kalimat efektif. Bandung: Rosdakarya.
Sugono, D. (1999). Berbahasa indonesia dengan benar. Jakarta: Puspa Swara. Sugono, D. (2008). Buku praktik bahasa Indonesia Jilid 1. Jakarta: Pusat Bahasa. Sukarna, K. (2000). Bahasa indonesia dalam komunikasi ilmiah. Bandung: Galura
Pakuan.
Suryadi, A. (1999). Bahasa indonesia dan penyusun karangan ilmiah. Bandung: Institut Agama Negeri Sunan Gunung Djati.
Tarigan, H. G dan Djago Tarigan. (1988). Pengajaran kedwibahasaan. Bandung: Angkasa.
(29)
221
Hasami Yuso, 2015
Analisis Kesalahan Pemakaian Bahasa Indonesia Ragam Tulis Mahasiswa Thailand Sebagai Upaya Pengembangan Bahan Ajar Afiksasi Bipa
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Tarigan, H. G. (2000). Pengajaran kompetensi bahasa. Bandung: Angkasa. Tarigan, H. G. (1989). Pengajaran kedwibahasaan. Depdikbud.
Tarigan, H. G. (2011). Pengajaran kosakata. Bandung: Angkasa.
Tarigan, H. G. (2011). Pengajaran analisis kesalahan berbahasa. Bandung: Angkasa.
Verhaar, J.W.M. (1984). Pengantar linguistic umum. Gajah Mada University Pres Yogyakarta.
Zaenal, A. (2004). Cermat berbahasa Indonesia untuk perguruan tinggi. Jakarta: Akademika Pressindo.
(1)
Hasami Yuso, 2015
penulisan modul sebagai bahan ajar yang akan ditawarkan berdasarkan hasil analisis terhadap kesalahan penggunaan afiksasi.
Oleh karena itu, diperlukan metode khusus untuk menyiasati proses pembelajaran Bahasa Indonesia bagi para mahasiswa asal Thailand. Penulis berharap melalui penelitian ini, kita dapat mengetahui hal apa saja yang perlu ditingkatkan dalam mengajarkan Bahasa Indonesia bagi penutur asing, khususnya kepada para mahasiswa asal Thailand.
Penelitian data karangan yang dibuat mahasiswa asal Thailand di Universitas Muhammadiyah Jakarta, masing-masing merupakan karangan yang termasuk dalam karangan eksposisi ada 2 karangan dan 13 karangan dalam bentuk karangan narasi. Jadi dapat disimpulkan mahasiswa Thailand di Universitas Muhammadiyah Jakarta diperkirakan telah mampu membuat karangan yang sesuai dengan permintaan dari tes yang telah disediakan. Adapun hasil analisis dari 15 mahasiswa Thailand rata-rata dari masih belum mamahami ejaan dan penempatan serta penggunaan kosa kata yang baik dan benar dalam Bahasa Indonesia.
Hasil penelitian ragam tulis bahasa Indonesia mahasiswa Thailand di Universitas Muhammadiyah Jakarta menunjukkan bahwa ke 15 pengarang tersebut memiliki tingkat kesalahan yang rata-rata sama baik dalam kesalahan pemilihan kata (diksi), ejaan dan afiksasi.
Jadi dapat disimpulkan bahwa mahasiswa Thailand Universitas Muhammadiyah Jakarta telah paham tentang jenis karangan, tetapi ke 15 pengarang ini masih memiliki kekurangan dalam penguasaan materi kosakata sehingga mereka perlu memperbanyak latihan untuk memperlancar pemahaman mengenai kosakata dari Bahasa Indonesia.
B.Rekomendasi
Berdasarkan hasil studi “Analisis Kesalahan Pemakaian Bahasa Indonesia Ragam Tulis Mahasiswa Thailand Sebagai Upaya Pengembangan Bahan ajar
Afiksasi BIPA”, maka perlu untuk ditindak lanjuti dalam bentuk “Pengembangan bahan ajar afiksasi BIPA” yang memadai dari segi kependidikan/keguruan
(2)
Hasami Yuso, 2015
maupun segi keilmuan. Inilah hasil tentang pentingnya keberadaan suatu model bahan ajar afiksasi BIPA yang memadai dipandang sebagai suatu kebutuhan.
Dalam penelitian ini variabel-variabel yang berkaitan dengan pemakaian ragam tulis antara lain: teori menulis, analisis kesalahan dalam berbahasa, ilmu Bahasa dan Bahasa Indonesia. Teori menulis dimanfaatkan untuk menelaah karya tulis pada penelitian ini. Teori analisis kesalahan berbahasa yang terdapat dalam karya tulis dimanfaatkan untuk menganalisis kesalahan ejaan, pemilihan kata (diksi) dan afikasi. Teori ilmu Bahasa dimanfaatkan untuk memperoleh pemahaman tentang masalah, kebahasaan yang relevan dengan masalah-masalah pemakaian Bahasa ragam tulis. Kaidah-kaidah pemakaian Bahasa Indonesia (ejaan, diksi dan afiksasi).
Variabel-variabel yang berkaitan dengan proses pembelajaran dan pengajaran Bahasa Indonesia ragam tulis secara formal adalah pengajar, pembelajar, bahan ajar, proses belajar-mengajar (pelatihan, penugasan), dan penilaian.
Untuk menunjang keberhasilan tujuan pembelajaran khususnya dalam pembelajaran menulis dengan memperhatikan kaidah ejaan, penulis dapat menyampaikan saran sebagai berikut:
1. Ragam tulis (kaidah ejaan), dapat digunakan untuk pembelajaran menulis. Ragam tulis ini dapat meningkatkan kemampuan mahasiswa dalam memahami suatu tulisan. Oleh karena itu, guru/dosen Bahasa Indonesia hendaknya menguasai ragam tulis dalam pembelajaran menulis. Kemampuan menulis mahasiswa Thailand akan mengalami peningkatan setelah paham dan mengerti tentang ragam tulis tersebut.
2. Terhadap guru/dosen Bahasa Indonesia hendaknya sering melatih mahasiswa Thailand dalam menggunakan ragam tulis (kaedah ejaan yang disempurnakan/EYD) pada bahan pelajaran menulis, karena EYD ini merupakan pedoman dalam mempelajari Bahasa Indonesia dengan baik dan benar sehingga dapat membantu mahasiswa Thailand dalam menulis.
3. Penelitian ini dapat dijadikan sebagai referensi atau acuan untuk digunakan sebagai pengajaran menulis tentang ragam tulis di Unversitas/sekolah.
(3)
Hasami Yuso, 2015
4. Perlu pemahaman yang lebih mendalam mengenai kaedah ejaan yang disempurnakan (EYD) dalam menulis.
5. Untuk itu, kesalahan ejaan, kesalahan afiksasi, dan kesalahan diksi merupakan bagian dari ragam tulis. Jadi guru/dosen dalam mengajarkan ejaan, afiksasi dan diksi harus menyampaikan bahwa ejaan, afiksasi dan diksi merupakan bagian-bagian dari EYD.
(4)
Hasami Yuso, 2015
DAFTAR PUSTAKA
Abidin, Y dan Astuti, S. (2013). Pembelajaran bahasa Indonesia bagi penutur asing (Panduan praktis pembelajaran BIPA). Bandung: Rizqi Press.
Akhadiah, S., dkk (1988). Pembinaan kemampuan menulis bahasa Indonesia. Jakarta: Erlangga.
Alwasilah, A.C. (1993). Pengantar sosialogi bahasa. Bandung: Angkasa.
Alwi, H. (2003). Tata bahasa baku bahasa Indonesia. Jakarta: Pusat Bahasa dan Balai Bustaka.
Arifin, Z. (2009). Morfologi, bentuk, makna, dan fungsi. Jakarta: Grasindo. Badudu, J.S. (2001). Pelik-pelik bahasa indonesia. Bandung: Nawaputra.
Brown, D. (2007). Prinsip pembelajaran dan pengajaran bahasa (Edisi Kelima). Jakarta: Pearson Education, Inc.
Chaer, A. (1995). Sosialinguistik perkenalan awal. Jakarta: Rineka Cipta.
Corder. P. (1973). Introducing Applied Linguistics. Victoria: Penguin Education. Depdikbud (1996). Pedoman umum ejaan bahasa Indonesia yang disempurnakan.
Bandung: Pustaka Setia.
Departemen Pendidikan Nasional (2008). Kamus besar bahasa indonesia pusat bahasa (Edisi Keempat). Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.
Depdiknas. (2008). Panduan pengembangan bahan ajar. Jakarta: Depdiknas. Lamuddin, F. (1993). Komposisi bahasa Indonesia. Jakarta: Diksi Insan Mulia. Hamied, F. (1987). Proses belajar mengajar bahasa. Jakrta: Depdiknas.
Haras, K.A. dan Bachari, A.D. (2009). Dasar-dasar psikolinguistik. Bandung: UPI Press.
Keraf, G. (1980). Komposisi. Ende-Flores: Nusa Indah.
Keraf, G. (1991). Tata bahasa Indonesia. Jakarta: Nusa Indah.
Keraf, G. (1999). Diksi dan gaya bahasa. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama. Kosasih, E. dan Yoce A. D (2009). Menulis karangan ilmiah. Jakrta: Nobel
(5)
Hasami Yuso, 2015
Kridalaksana, H. (2001). Kamus linguistic. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama. Kushartanti, dkk. (2005). Pesona bahasa: langkah awal memahami linguistik.
Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.
Muliastuti dan Sulastri. (2007). Panduan membaca bagi siswa BIPA. Handout perkuliahan UNJ. Jakarta: UNJ (tidak diterbitkan).
Mulyono, I. (2004). Dasar-dasar belajar bahasa. Bandung: FPBS UPI.
Nugraha, S.T. (2000). Kesalahan-kesalahan berbahasa Indonesia pembelajar bahasa Indonesia sebagai bahasa asing: Sebuah penelitian pendahuluan. Jurnal KIPBIPA IV. Yogyakarta: Universitas Sanata Dharma.
Parera, J.D. (1982). Pelajaran berbahasa Indonesia. Jakarta: Erlangga. Pateda. (1989). Analisis kesalahan. Flores: Nusa Indah.
Prastowo, A. (2012). Panduan kreatif membuat bahan ajar inovatif. Yogyakarta: Dira Press
Putrayasa, I.B. (2010). Kalimat efektif: diksi, struktur, dan logika. Bandung: Refika Aditama.
Ramlan. (2001). Morfologi suatu tinjauan deskriptif. Yogyakarta: C.V. Karyono. Ratna. (2013). Teori, metode, dan tekni penelitian sastra. Yogyakarta: Pustaka
Pelajar.
Richard, J, Ed. (1974). Error analysis. London: Longman.
Robbin, A. (1992). Awaken the giant within. New York: Simon & Schuster. Soedjito. (1986). Kalimat efektif. Bandung: Rosdakarya.
Sugono, D. (1999). Berbahasa indonesia dengan benar. Jakarta: Puspa Swara. Sugono, D. (2008). Buku praktik bahasa Indonesia Jilid 1. Jakarta: Pusat Bahasa. Sukarna, K. (2000). Bahasa indonesia dalam komunikasi ilmiah. Bandung: Galura
Pakuan.
Suryadi, A. (1999). Bahasa indonesia dan penyusun karangan ilmiah. Bandung: Institut Agama Negeri Sunan Gunung Djati.
Tarigan, H. G dan Djago Tarigan. (1988). Pengajaran kedwibahasaan. Bandung: Angkasa.
(6)
Hasami Yuso, 2015
Tarigan, H. G. (2000). Pengajaran kompetensi bahasa. Bandung: Angkasa. Tarigan, H. G. (1989). Pengajaran kedwibahasaan. Depdikbud.
Tarigan, H. G. (2011). Pengajaran kosakata. Bandung: Angkasa.
Tarigan, H. G. (2011). Pengajaran analisis kesalahan berbahasa. Bandung: Angkasa.
Verhaar, J.W.M. (1984). Pengantar linguistic umum. Gajah Mada University Pres Yogyakarta.
Zaenal, A. (2004). Cermat berbahasa Indonesia untuk perguruan tinggi. Jakarta: Akademika Pressindo.