UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN BAHASA MELALUI METODE STORY READING PADA KELOMPOK B Upaya Meningkatkan Kemampuan Bahasa Melalui Metode Story Reading Pada Kelompok B Di KBI-RA Taqiyya Kartasura Tahun Ajaran 2013/2014.
UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN BAHASA MELALUI METODE STORY READING PADA KELOMPOK B
DI KBI-RA TAQIYYA KARTASURA TAHUN AJARAN 2013/2014
NASKAH PUBLIKASI Untuk memenuhi sebagian persyaratan
Guna mencapai derajat Sarjana S-1
Di Susun Oleh : PUJI ASTUTIK
A520100008
PROGAM STUDI PENDIDIKAN ANAK USIA DINI FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2014
(2)
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
Jl. A. Yani Tromol Pos 1- Pabelan, Kartosura Telp. (0271) 717417 Fax : 715448 Surakarta 57102Surat Persetujuan Artikel Publikasi Ilmiah
Yang bertanda tangan dibawah ini pembimbing skripsi/tugas akhir : Nama : Drs.Ilham Sunaryo,M.Pd
NIP/NIK : 354
Telah membaca dan mencermati naskah artikel publikasi ilmiah, yang merupakan ringkasan skripsi/tugas akhir dari mahasiswa :
Nama : Puji Astutik NIM : A520100008
Program Studi : Pendidikan Guru Pendidikan Anak Usia Dini
Judul Skripsi :Upaya Meningkatkan Kemampuan Bahasa Melalui Metode Story Reading Pada Kelompok B Di Kbi-Ra Taqiyya Kartasura Tahun Ajaran 2013/2014.
Naskah artikel tersebut, layak dan dapat disetujui untuk dipublikasikan. Demikian persetujuan dibuat, semoga dapat dipergunakan seperlunya.
Surakarta, 19 Februari 2014 Pembimbing
(Drs.Ilham Sunaryo,M.Pd) NIP/NIK : 354
(3)
SURAT PERNYATAAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH
BISMILLAHIRROKHMANIRROKHIM
Yang bertanda tangan dibawah ini, saya : Nama : Puji Astutik Nim : A 520100008
Fakultas / Jurusan : FKIP / Pendidikan Anak Usia Dini Jenis : Skripsi
Judul : Upaya Meningkatkan Kemampuan Bahasa Melalui Metode Story Reading Pada Kelompok B Di KBI-RA TAQIYYA Kartasura Tahun Ajaran 2013/2014. Dengan ini menyatakan saya menyetujui untuk :
1. Memberikan hak bebas royalita kepada Perpustakaan UMS atas penulisan karya ilmiah saya, demi pengembangan ilmu pengetahuan.
2. Memberikan hak menyimpan, mengalih manfaatkan atau mengalih formatkan mengelola dalam bentuk pangkalan data (database), mendiskripsikannya, serta menampilkannya dalam bentuk softcopy untuk kepentingan akademis kepada Perpustakaan UMS, tanpa perlu meminta ijin kepada saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis atau pencipta.
3. Bersedia dan menjamin untuk menanggung secara pribadi tanpa melihatkan pihak Perpustakaan UMS, dari semua bentuk tuntutan hukum yang timbul atau pelanggaran hak cipta dalam karya ilmiah ini.
Demikian pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya dan semoga dapat digunakan sebagaimana mestinya.
Surakarta, 19 Februari 2014 Yang menyatakan
PUJI ASTUTIK
NIM : A 520100008
(4)
UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN BAHASA MELALUI METODE STORY READING PADA KELOMPOK B
DI KBI-RA TAQIYYA KARTASURA TAHUN AJARAN 2013/2014.
Puji Astutik, A 520100008, Jurusan Pendidikan Anak Usia Dini Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas
Muhammadiyah Surakarta, 2014, XV+124 Halaman.
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan bahasa melalui metode story reading pada kelompok B di Kbi-Ra Taqiyya Kartasura Tahun Ajaran 2013 / 2014. Subyek penelitian anak kelompok B dengan jumlah 15 anak terdiri dari 5 laki-laki dan 10 perempuan. Penelitian ini menggunakan metode penelitian tindakan kelas (PTK). Penelitian ini bersifat kolaborasi antara peneliti dan guru. Penelitian ini dilaksanakan selama 1 bulan lebih sedikit dilaksanakan selama II siklus yang terdiri dari 6 pertemuan, dalam I siklus dilaksanakan 3 pertemuan. Teknik pengumpulan data yang digunakan pada penelitian ini menggunakan teknik observasi, catatan lapangan dan dokumentasi. Data yang dikumpulkan adalah kemampuan bahasa dan metode story reading (membaca buku cerita). Teknik analisa data pada penelitian ini menggunakan teknik analisa komperatif dengan cara membandingkan kemampuan bahasa anak dengan indikator kinerja pada setiap siklus. Hasil penelitian dari kemampuan bahasa melalui metode story reading sebelum dilakukan tindakan pencapaian prosentase sebesar 37,2%, pada Siklus I prosentasenya mencapai 70,8%, yang artinya kemampuan bahasa anak mulai berkembang, karena peneliti menargetkan pada siklus I sebesar 70%. pada siklus II prosentasenya mencapai 91,5 % .
Kata Kunci : Kemampuan Bahasa, Metode Story Reading.
(5)
A. PENDAHULUAN
Anak usia dini adalah anak yang berumur nol tahun atau sejak lahir hingga berusia kurang lebih delapan (0-8) tahun. Dalam kelompok ini dicakup bayi hingga anak kelas III SD. Pengertian ini didasarkan pada pandangan bahwa proses pendidikan dan pendekatan pola asuh anak kelas I, II, dan III hampir sama dengan pola asuh anak usia dini sebelumnya. Berdasarkan Permendiknas Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang sistem pendidikan nasional pasal 1 menyatakan bahwa Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) adalah suatu upaya pembinaan yang ditujukan kepada anak sejak lahir sampai dengan usia enam tahun yang dilakukan melalui pemberian rangsangan pendidikan untuk membantu pertumbuhan dan perkembangan jasmani dan rohani agar anak memiliki kesiapan dalam memasuki pendidikan lebih lanjut.
Berdasarkan Peratuan Pemerintah Pendidikan Nasional No.58 tahun 2009 tentang standar Nasional Pendidikan Anak Usia Dini meliputi bidang pengembangan pembiasaan antara lain : (1) Aspek perkembangan nilai agama dan moral; (2) Aspek perkembangan fisik; (3) Aspek perkembangan kognitif; (4) Aspek perkembangan bahasa; dan (5) Aspek soaial emosional.
Metode Story Reading itu sangat penting karena dapat mengasah kecerdasan dan perkembangan bahasa anak pada kelompok B Di KBI-RA Taqiyya Kartasura. Aktivitas membaca tidak terbatas pada buku pelajaran. Tetapi, aktivitas membaca memiliki cakupan yang luas. Hal ini karena bahan bacaan dapat meliputi majalah, surat kabar, buku sains, buku cerita, atau komik.
Untuk membuat aktivitas membaca menjadi suatu kegemaran, hal yang harus dimiliki oleh seseorang adalah minat membaca. Artinya ada anak yang mampu berbahasa lisan dan ada yang sedang serta ada yang sulit untuk berbahasa lisan. Padahal inti berbahasa lisan mengeluarkan ide, gagasan, atau pendapat kepada orang lain. Oleh sebab itu seorang guru TK harus berusaha dengan berbagai cara untuk meningkatkan keterampilan berbahasa lisan anak. Peningkatan kualitas pendidikan di TK, ditentukan beberapa faktor penentu keberhasilan, yaitu melalui Metode Story Reading Untuk Meningkatkan Kemampuan Bahasa Anak Pada Kelompok B Di Kbi-Ra Taqiyya Kartasura Tahun Ajaran 2013/2014”.
Perkembangan Bahasa sebagai salah satu dari kemampuan dasar yang harus dimiliki anak, terdiri dari beberapa tahapan sesuai dengan usia dan karakteristik perkembangan. Perkembangan adalah suatu perubahan yang berlangsung seumur
(6)
hidup dan dipengaruhi oleh berbagai faktor yang saling berinteraksi. Bahasa adalah suatu sistem simbol untuk berkomunikasi yang meliputi fonologi (unit suara), sintaksis (tata bahasa), semantik (variasi arti), dan pragmatik (penggunaan) bahasa. Dengan bahasa anak dapat mengkomunikasikan maksud, tujuan, pemikiran, maupun perasaannya pada orang lain. Dalam perkembangan bahasa anak usia dini meliputi perkembangan berbicara, menulis, membaca, dan menyimak.
Membaca merupakan ketrampilan bahasa tulis yang bersifat reseptif. Kemampuan membaca termasuk kegiatan yang kompleks dan melibatkan berbagai ketrampilan. Jadi, kegiatan membaca merupakan suatu kesatuan kegiatan yang terpadu yang mencakup beberapa kegiatan seperti mengenali huruf dan kata-kata, menghubungkan dengan bunyi, maknanya serta menarik kesimpulan mengenai maksud bacaan. Proses yang dialami dalam membaca adalah berupa penyajian kembali dan penafsiran suatu kegiatan dimulai dari mengenali huruf, kata, ungkapan, frase, kalimat, dan wacana serta menghubungkannya dengan bunyi dan maknanya.
Berdasarkan pengamatan dan wawancara dengan guru Pada Kelompok B Di Kbi-Ra Taqiyya Kartasura Tahun Ajaran 2013/2014 menunjukkan bahwa sebagian besar anak masih rendah adalah keterampilan berbahasanya, terutama berbicaraya hal ini terlihat anak belum mampu menyebutkan kembali 4-5 kata. Disamping itu anak belum dapat menyebutkan benda-benda yang ada disekitarnya, selain itu anak belum bisa menunjukkan keterampilan dalam bercerita, memimpin barisan, dan berbicara dengan teman-temannya dan jika disuruh tampil di depan kelas, sangat minim sekali anak yang berani menunjukkan keterampilan berbicara di depan teman-temannya.
Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa kegiatan membaca terkait dengan (1) pengenalan huruf atau aksara, (2) bunyi dari huruf atau rangkaian huruf-huruf, dan (3) makna atau maksud, dan (4) pemahaman terhadap makna atau maksud berdasarkan konteks wacana.
Berdasarkan uraian diatas untuk melihat keefektifan dari berbagai macam model kegiatan pembelajaran yang ada, kegiatan pembelajaran Anak Kelompok B Di KBI-RA Taqiyya yang bervariasi, maka peneliti melakukan penelitian dengan judul: “UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN BAHASA MELALUI METODE STORY READING PADA KELOMPOK B DI KBI-RA TAQIYYA KARTASURA TAHUN AJARAN 2013/2014”.
(7)
B. METODE PENELITIAN
1. Lokasi Penelitian
Tempat pelaksanaan penelitian ini dilaksanakan Pada Kelompok B Di Kbi-Ra Taqiyya Kartasura Tahun Ajaran 2013/2014. Penelitian ini dilakukan secara kolaborasi antara kepala sekolah, guru kelas dan peneliti untuk menyamakan pemahaman, kesepakatan, tentang permasalahan, pengambilan keputusan yang melahirkan kesamaan tindakan (Action) bertujuan meningkatkan keaktifan dan kreativitas anak.
2. Waktu Penelitian
Waktu penelitian dilakukan pada semester satu dari bulan November sampai Februari Tahun Ajaran 2013/2014.
3. Jenis Penelitian
Penelitian ini menggunakan metode Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Sukmadinata (2011 : 140) mengatakan penelitian tindakan merupakan suatu pencarian sistematik yang dilaksanakan oleh para pelaksana program dalam kegiatannya sendiri (Dalam pendidikan dilaksanakan oleh guru, Dosen, Kepala Sekolah, konselor ) dan mengumpulkan data tentang pelaksanaan kegiatan, keberhasilan dan hambatan yang dihadapi, untuk kemudian menyusun rencana dan melakukan kegiatan-kegiatan penyempurnaan.
Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas secara kolaboratif. Suatu penelitian yang bersifat proaktif situasional, kondisional dan kontekstual berdasarkan permasalahan yang muncul dalam kegiatan pembelajaran sehari-hari di Kbi-Ra Taqiyya Kartasura.
4. Populasi/sampel Penelitian
Populasi penelitian ini adalah Siswa kelompok B di Kbi-Ra Taqiyya Kartasura Tahun Ajaran 2013/2014. Jumlah siswa dikelompok B tersebut adalah 15 anak, terdiri 5 siswa putra dan 10 siswi putri. Peneliti memilih kelompok B karena kelompok ini akan segera menuju jenjang pendidikan dasar.
5. Variabel Penelitian
Variabel penelitian ini adalah Upaya Kemampuan Bahasa Melalui Metode Story Reading Pada Kelompok B di Kbi-Ra Taqiyya Kartasura Tahun Ajaran 2013/2014, dengan kata kunci: Kemampuan Bahasa, Metode Story Reading (Membaca Buku Cerita).
(8)
6. Alat dan Teknik Pengumpulan Data
Alat dan Teknik Pengumpulan Data yang digunakan adalah Buku Cerita, Observasi, Catatan Lapangan dan Dokumentasi.
7. Teknik Analisis Data
Dalam penelitian yang dilakukan oleh peneliti teknik analisis data yang digunakan diantaranya pengumpulan data, reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan dari analisis data.
C. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Hasil penelitian yang telah dilakukan peneliti sebanyak dua siklus, yang masing-masing siklus dilakukan tiga kali pertemuan dengan kegiatan yang dilakukan adalah Meningkatkan Kemampuan Bahasa Melalu Metode Story Reading. Prasiklus dilaksanakan pada 8 januari 2014, Siklus 1 dilaksanakan pada 13, 15, 20 januari 2014, adapun dalam kegiatan Story Reading yang dilakukan dalam empat tahapan, yaitu tahap perencanaan, tahap tindakan, pengamatan, dan refleksi. Sebelum melakukan kegiatan peneliti menyiapkan berbagai tahap perencanaan yang diantaranya membuat RBP, lembar pedoman observasi dan mempersiapkan media pembelajaran.
Pertemuan pertama pada siklus 1 dilaksanakan pada hari senin 13 januari 2014 kegiatan berlangsung selama ± 60 menit, yaitu dari pukul 08.00 sampai pukul 09.00 dengan kegiatan Anak mampu menjawab huruf yang diperlihatkan guru dan cara mengucapkan dengan jari yaitu Anak mengenal huruf vocal dan konsonan. Sedangkan Pertemuan kedua pada siklus 1 dilaksanakan pada hari rabu 15 januari 2014 dengan kegiatan Anak mampu mengetahui alur cerita atau isi dalam buku cerita yaitu Anak mengenal suku kata yang ada pada buku cerita tersebut. Sedangkan Pertemuan ketiga pada siklus 1 dilaksanakan pada hari senin 20 januari 2014 dengan kegiatan Anak mampu menghafal 4-5 urutan kata yaitu Menggunakan kata – kata yang menunjukkan urutan dari isi cerita.
Sedangkan pertemuan pertama pada siklus II dilaksanakan pada hari senin 22 januari 2014 kegiatan berlangsung selama ± 60 menit, yaitu dari pukul 08.00 sampai pukul 09.00 dengan kegiatan Anak mampu mengekspresikan perasaan yang dialami dalam cerita tersebut yaitu anak maju kedepan dihadapan teman-teman dengan mengekspresikan perasaan susah, sedih, dan senang. Sedangkan pertemuan kedua siklus II dilaksanakan pada hari senin 27 januari 2014 dengan kegiatan Menceritakan kembali cerita berdasarkan ingatannya yaitu Anak disuruh maju satu-satu untuk
(9)
mengungkapkan pendapat tentang macam pekerjaan yang ada didalam buku cerita. Sedangkan pertemuan ketiga pada siklus II dilaksanakan pada hari selasa 28 januari 2014 dengan kegiatan Anak disuruh maju satu-satu dihadapan guru untuk membaca cerita didalam buku cerita dari awal sampai akhir.
Berdasarkan uraian diatas diketahui bahwa kemampuan bahasa anak sebelum tindakan sampai siklus II menunjukkan peningkatan karena penerapan metode story reading ini dapat membuat anak menjadi lebih bertindak eksploratif, sehingga anak menjadi lebih aktif dan anak merasa senang dalam pembelajaran. Menurut Ferguson (Solehuddin, 2000: 91) dalam penelitiannya pada tahun 1979 (dalam situs
http://malpalenisatriana.wordpress.com/2009/11/28/pengaruh
penggunaan-metode-bercerita-dengan-gambar-dalam-meningkatkan-kemampuan-membaca-dini/)
mengatakan bahwa metode bercerita dengan gambar dari gambar-gambar itu jelas pesannya hingga tidak mudah disalahtafsirkan dan tradisi dapat dipertahankan untuk waktu yang sangat lama dan hanya sedikit mengalami perubahan. Hal ini menunjukkan manusia prasejarah yang menciptakan metode bercerita dengan gambar gambar prasejarah hingga memungkinkan terjadinya komunikasi dengan metode bercerita dengan gambar itu memiliki kemampuan berfikir abstrak dengan gambar khususnya imaji konkrit indera lainnya umumnya: raba-rasa-gerak-dengar-rupa- dan sebagainya. Kemudian berkembang tercipta lagi tulisan yang bermula sebagai pictograph gambar yang disederhanakan menjadi tulisan yang terus berkembang. Berpikir bukan hanya dengan bahasa kata, tetapi juga dengan bahasa rupa (bahasa gambar), kedua kegiatan ini sebenarnya sekaligus bercerita atau membaca melalui bahasa rupa (gambar) dan bahasa kata (tulisan). Membacakan cerita yang menarik pada anak akan membuat anak menjadi tahu bahwa dalam cerita atau bacaan itu ada sesuatu hal yang menarik baginya, sehingga anak ingin lebih mengetahui sendiri apa yang terdapat dalam cerita tersebut. Hal ini sama artinya dengan menumbuhkan minat membaca anak dan meningkatkan kegemaran membacanya semakin baik.
D. KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN 1. Kesimpulan
Berdasarkan penelitian yang dilakukan peneliti dilapangan dapat disimpulkan bahwa Metode Story Reading dapat mengembangkan Kemampuan Bahasa khususnya pada Anak Kelompok B di KBI-RA TAQIYYA Kartasura. Hal ini ditunjukkan dengan adanya peningkatan rata-rata prosentase kemampuan bahasa
(10)
anak, dari sebelum tindakan sampai dengan siklus II, yakni sebelum tindakan kemampuan bahasa anak sebesar 37,2% ini menunjukkan kemampuan bahasa anak belum berkembang, pada siklus I kemampuan bahasa anak meningkat menjadi 70,8% artinya kemampuan bahasa mulai berkembang dan pada siklus II kemampuan bahasa anak sebesar 91,5% artinya kemampuan bahasa anak berkembang sesuai harapan.
Kemampuan Bahasa yang dapat ditingkatkan dengan pembelajaran Metode Story Reading pada penelitian ini adalah Kemampuan Bahasa Anak dalam membaca buku cerita secara kritis antara lain anak dapat membedakan fakta dan non fakta, anak dapat mengambil keputusan dalam hasil percobaan melakukannya sendiri, anak mengambil kesimpulan, anak mampu menjelaskan sebab akibat dari isi buku cerita tersebut.
2. Implikasi
Berkaitan dengan hasil yang telah diperoleh dalam penelitian ini, maka dapat dikemukaan implikasi hasil penelitian sebagai berikut :
1. Memberikan informasi kepada guru untuk dapat memberikan pembelajaran yang menarik dengan melakukan kegiatan membaca buku cerita sederhana sebagai salah satu pembelajaran yang dapat meningkatkan kemampuan bahasa. 2. Memberikan motivasi kepada guru untuk menciptakan pembelajaran yang menarik bagi anak. Dan dapat menggunakan alat atau media yang menarik dan sesuai dengan apa yang akan dicapai untuk anak didiknya.
Penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas yang berupaya meningkatkan Kemampuan Bahasa Anak Melalui Metode Story Reading. Penelitian dengan menggunakan pembelajaran Metode Story Reading dikarenakan dapat membuat pembelajaran menjadi menarik dan membuat anak semakin bersemangat sehingga anak dapat bereksplorasi dengan leluasa.
3. Saran
1. Kepada Kepala Sekolah
Kepala sekolah hendaknya menyediakan alat atau media story reading yang lebih lengkap dan variatif, sehingga pembelajaran bahasa lebih menyenangkan dan dapat berjalan lancar.
2. Kepada Guru Kelas
Guru hendaknya menerapkan metode story reading dalam proses pembelajaran, khususnya dalam mengembangkan kemampuan bahasa anak.
(11)
3. Kepada Peneliti Berikutnya
Peneliti berikutnya dapat melakukan penelitian yang memiliki judul sama seperti penelitian ini, tetapi dalam lokasi dan pendekatan yang berbeda.
(12)
DAFTAR PUSTAKA
Adrienne Katz. 1997. Membimbing Anak Belajar Membaca. Surakarta : Arcan.
Danar Santi. 2009. Pendidikan Anak Usia Dini, Antara Teori Dan Praktik. Jakarta: PT. Indeks.
Drs. S. Margono. 2004. Metode Penelitian Pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta.
Dwi Sunar Prasetyono. 2008. Gemar Membaca Pada Anak Sejak Dini. Surakarta: Universitas Muhammadiyah Surakarta.
Kurrien, Zakiya, 2004. Memberdayakan Anak Belajar. Surabaya: Plan Indonesia.
Maimunah Hasan, 2009. Pendidikan Anak Usia Dini.Yogyakarta: Diva Press.
Mary Leonhardt. 2001. 99 Cara Menjadi Anak Anda “Kerajingan” Membaca. Surakarta: Kaifa.
Moeslichatoen R, 1996. Metode Pengajaran Di Taman Kanak-Kanak. Jakarta: PT Rineka. Moleong, Lexy J. 2009. Metode Penelitian Kualitatif. Bandung : PT. Remaja Rosdakarya. Nurbiana Dhieni,dkk. 2005. Metode Pengembangan Bahasa. Jakarta: Universitas terbuka. . 2007. Metode Pengembangan Bahasa. Jakarta: Universitas Terbuka. Permendiknas. 2009. Standar Pendidikan Anak Usia. Jakarta: Depdiknas.
Prof. Dr. Sugiyono. 2010. Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta, cv.
Prof. Dr. Dp. Tampubolon. 1995. Kemampuan Membaca “Teknik Membaca Efektif Dan Efisien. Bandung: Angkasa.
Prof Dr Nana Syaodih Sukmadinata. 2011. Metode Penelitian Pendidikan. Surakarta: Rosda. Prof. Dr. H. Wina Sanjaya, M.Pd. 2011. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Kencana. Prof. Suharsimi Arikunto, dkk. 2006. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: PT Bumi Aksara.
(13)
. 2002. Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktik.
Jakarta: Rineka Cipta.
Sri Indarti. 2012.”Upaya Meningkatkan Kemampuan Berbahasa Melalui Metode Bercerita Dengan Permainan Kartu Bergambar Pada Anak Tk Trisula Perwari Klaten Tahun 2011/2012”(Skripsi S-1 Progdi PG-PAUD). Surakarta: FKIP Universitas Muhammadiyah Surakarta.
Sri Wahyu Pujiati. 2011.“Upaya Meningkatan Kemampuan Bahasa Melalui Metode Story Reading Pada Anak Kelompok B di Tk Aisyiyah Keprabon Surakarta Tahun Ajaran 2013 / 2014” (Skripsi S-1 Progdi PG-PAUD). Surakarta: FKIP Universitas Muhammadiyah Surakarta.
Syamsuddin AR. Vismaja S. Damaianti. 2006. Metode Penelitian Pendidikan Bahasa.
Jakarta: Rosda.
Tadkiroatun Musfiroh, S.Pd, M. Hum. 2005. Bercerita Untuk Anak Usia Dini. Jakarta: indeks.
. 2008. Cerita Untuk Anak Usia Dini. Yogyakarta: Tiara Wacana.
Umprodipaud, 2010. http://umprodipaud.blogspot.com/2010/11/pengembangan-kemampuan-berbahasa-anak.html 12.46. (diunduh pada jam 12.46 Hari Sabtu, 23 November 2013). Malpalenisatriana, 2009. http://malpalenisatriana.wordpress.com/2009/11/28/
pengaruh-penggunaan-metode-bercerita-dengan-gambar-dalam meningkatkan-kemampuan-membaca-dini/ (diunduh pada jam 05.35 Hari Kamis, 06 Februari 2014).
Abyfarhan, 2011. http://www.abyfarhan.com/2011/12/faktor-faktor-pengaruh-
perkembangan.html#ixzz2uwRgJb5B (diunduh pada jam 05.32 Hari selasa, 04 Maret 2014).
(1)
6. Alat dan Teknik Pengumpulan Data
Alat dan Teknik Pengumpulan Data yang digunakan adalah Buku Cerita, Observasi, Catatan Lapangan dan Dokumentasi.
7. Teknik Analisis Data
Dalam penelitian yang dilakukan oleh peneliti teknik analisis data yang digunakan diantaranya pengumpulan data, reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan dari analisis data.
C. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Hasil penelitian yang telah dilakukan peneliti sebanyak dua siklus, yang masing-masing siklus dilakukan tiga kali pertemuan dengan kegiatan yang dilakukan adalah Meningkatkan Kemampuan Bahasa Melalu Metode Story Reading. Prasiklus dilaksanakan pada 8 januari 2014, Siklus 1 dilaksanakan pada 13, 15, 20 januari 2014, adapun dalam kegiatan Story Reading yang dilakukan dalam empat tahapan, yaitu tahap perencanaan, tahap tindakan, pengamatan, dan refleksi. Sebelum melakukan kegiatan peneliti menyiapkan berbagai tahap perencanaan yang diantaranya membuat RBP, lembar pedoman observasi dan mempersiapkan media pembelajaran.
Pertemuan pertama pada siklus 1 dilaksanakan pada hari senin 13 januari 2014 kegiatan berlangsung selama ± 60 menit, yaitu dari pukul 08.00 sampai pukul 09.00 dengan kegiatan Anak mampu menjawab huruf yang diperlihatkan guru dan cara mengucapkan dengan jari yaitu Anak mengenal huruf vocal dan konsonan. Sedangkan Pertemuan kedua pada siklus 1 dilaksanakan pada hari rabu 15 januari 2014 dengan kegiatan Anak mampu mengetahui alur cerita atau isi dalam buku cerita yaitu Anak mengenal suku kata yang ada pada buku cerita tersebut. Sedangkan Pertemuan ketiga pada siklus 1 dilaksanakan pada hari senin 20 januari 2014 dengan kegiatan Anak mampu menghafal 4-5 urutan kata yaitu Menggunakan kata – kata yang menunjukkan urutan dari isi cerita.
Sedangkan pertemuan pertama pada siklus II dilaksanakan pada hari senin 22 januari 2014 kegiatan berlangsung selama ± 60 menit, yaitu dari pukul 08.00 sampai pukul 09.00 dengan kegiatan Anak mampu mengekspresikan perasaan yang dialami dalam cerita tersebut yaitu anak maju kedepan dihadapan teman-teman dengan mengekspresikan perasaan susah, sedih, dan senang. Sedangkan pertemuan kedua siklus II dilaksanakan pada hari senin 27 januari 2014 dengan kegiatan Menceritakan kembali cerita berdasarkan ingatannya yaitu Anak disuruh maju satu-satu untuk
(2)
mengungkapkan pendapat tentang macam pekerjaan yang ada didalam buku cerita. Sedangkan pertemuan ketiga pada siklus II dilaksanakan pada hari selasa 28 januari 2014 dengan kegiatan Anak disuruh maju satu-satu dihadapan guru untuk membaca cerita didalam buku cerita dari awal sampai akhir.
Berdasarkan uraian diatas diketahui bahwa kemampuan bahasa anak sebelum tindakan sampai siklus II menunjukkan peningkatan karena penerapan metode story reading ini dapat membuat anak menjadi lebih bertindak eksploratif, sehingga anak menjadi lebih aktif dan anak merasa senang dalam pembelajaran. Menurut Ferguson (Solehuddin, 2000: 91) dalam penelitiannya pada tahun 1979 (dalam situs
http://malpalenisatriana.wordpress.com/2009/11/28/pengaruh
penggunaan-metode-bercerita-dengan-gambar-dalam-meningkatkan-kemampuan-membaca-dini/)
mengatakan bahwa metode bercerita dengan gambar dari gambar-gambar itu jelas pesannya hingga tidak mudah disalahtafsirkan dan tradisi dapat dipertahankan untuk waktu yang sangat lama dan hanya sedikit mengalami perubahan. Hal ini menunjukkan manusia prasejarah yang menciptakan metode bercerita dengan gambar gambar prasejarah hingga memungkinkan terjadinya komunikasi dengan metode bercerita dengan gambar itu memiliki kemampuan berfikir abstrak dengan gambar khususnya imaji konkrit indera lainnya umumnya: raba-rasa-gerak-dengar-rupa- dan sebagainya. Kemudian berkembang tercipta lagi tulisan yang bermula sebagai pictograph gambar yang disederhanakan menjadi tulisan yang terus berkembang. Berpikir bukan hanya dengan bahasa kata, tetapi juga dengan bahasa rupa (bahasa gambar), kedua kegiatan ini sebenarnya sekaligus bercerita atau membaca melalui bahasa rupa (gambar) dan bahasa kata (tulisan). Membacakan cerita yang menarik pada anak akan membuat anak menjadi tahu bahwa dalam cerita atau bacaan itu ada sesuatu hal yang menarik baginya, sehingga anak ingin lebih mengetahui sendiri apa yang terdapat dalam cerita tersebut. Hal ini sama artinya dengan menumbuhkan minat membaca anak dan meningkatkan kegemaran membacanya semakin baik.
D. KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN 1. Kesimpulan
Berdasarkan penelitian yang dilakukan peneliti dilapangan dapat disimpulkan bahwa Metode Story Reading dapat mengembangkan Kemampuan Bahasa khususnya pada Anak Kelompok B di KBI-RA TAQIYYA Kartasura. Hal ini ditunjukkan dengan adanya peningkatan rata-rata prosentase kemampuan bahasa
(3)
anak, dari sebelum tindakan sampai dengan siklus II, yakni sebelum tindakan kemampuan bahasa anak sebesar 37,2% ini menunjukkan kemampuan bahasa anak belum berkembang, pada siklus I kemampuan bahasa anak meningkat menjadi 70,8% artinya kemampuan bahasa mulai berkembang dan pada siklus II kemampuan bahasa anak sebesar 91,5% artinya kemampuan bahasa anak berkembang sesuai harapan.
Kemampuan Bahasa yang dapat ditingkatkan dengan pembelajaran Metode Story Reading pada penelitian ini adalah Kemampuan Bahasa Anak dalam membaca buku cerita secara kritis antara lain anak dapat membedakan fakta dan non fakta, anak dapat mengambil keputusan dalam hasil percobaan melakukannya sendiri, anak mengambil kesimpulan, anak mampu menjelaskan sebab akibat dari isi buku cerita tersebut.
2. Implikasi
Berkaitan dengan hasil yang telah diperoleh dalam penelitian ini, maka dapat dikemukaan implikasi hasil penelitian sebagai berikut :
1. Memberikan informasi kepada guru untuk dapat memberikan pembelajaran yang menarik dengan melakukan kegiatan membaca buku cerita sederhana sebagai salah satu pembelajaran yang dapat meningkatkan kemampuan bahasa. 2. Memberikan motivasi kepada guru untuk menciptakan pembelajaran yang menarik bagi anak. Dan dapat menggunakan alat atau media yang menarik dan sesuai dengan apa yang akan dicapai untuk anak didiknya.
Penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas yang berupaya meningkatkan Kemampuan Bahasa Anak Melalui Metode Story Reading. Penelitian dengan menggunakan pembelajaran Metode Story Reading dikarenakan dapat membuat pembelajaran menjadi menarik dan membuat anak semakin bersemangat sehingga anak dapat bereksplorasi dengan leluasa.
3. Saran
1. Kepada Kepala Sekolah
Kepala sekolah hendaknya menyediakan alat atau media story reading yang lebih lengkap dan variatif, sehingga pembelajaran bahasa lebih menyenangkan dan dapat berjalan lancar.
2. Kepada Guru Kelas
Guru hendaknya menerapkan metode story reading dalam proses pembelajaran, khususnya dalam mengembangkan kemampuan bahasa anak.
(4)
3. Kepada Peneliti Berikutnya
Peneliti berikutnya dapat melakukan penelitian yang memiliki judul sama seperti penelitian ini, tetapi dalam lokasi dan pendekatan yang berbeda.
(5)
DAFTAR PUSTAKA
Adrienne Katz. 1997. Membimbing Anak Belajar Membaca. Surakarta : Arcan.
Danar Santi. 2009. Pendidikan Anak Usia Dini, Antara Teori Dan Praktik. Jakarta: PT. Indeks.
Drs. S. Margono. 2004. Metode Penelitian Pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta.
Dwi Sunar Prasetyono. 2008. Gemar Membaca Pada Anak Sejak Dini. Surakarta: Universitas Muhammadiyah Surakarta.
Kurrien, Zakiya, 2004. Memberdayakan Anak Belajar. Surabaya: Plan Indonesia.
Maimunah Hasan, 2009. Pendidikan Anak Usia Dini.Yogyakarta: Diva Press.
Mary Leonhardt. 2001. 99 Cara Menjadi Anak Anda “Kerajingan” Membaca. Surakarta: Kaifa.
Moeslichatoen R, 1996. Metode Pengajaran Di Taman Kanak-Kanak. Jakarta: PT Rineka. Moleong, Lexy J. 2009. Metode Penelitian Kualitatif. Bandung : PT. Remaja Rosdakarya. Nurbiana Dhieni,dkk. 2005. Metode Pengembangan Bahasa. Jakarta: Universitas terbuka. . 2007. Metode Pengembangan Bahasa. Jakarta: Universitas Terbuka. Permendiknas. 2009. Standar Pendidikan Anak Usia. Jakarta: Depdiknas.
Prof. Dr. Sugiyono. 2010. Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta, cv.
Prof. Dr. Dp. Tampubolon. 1995. Kemampuan Membaca “Teknik Membaca Efektif Dan Efisien. Bandung: Angkasa.
Prof Dr Nana Syaodih Sukmadinata. 2011. Metode Penelitian Pendidikan. Surakarta: Rosda. Prof. Dr. H. Wina Sanjaya, M.Pd. 2011. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Kencana. Prof. Suharsimi Arikunto, dkk. 2006. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: PT Bumi Aksara.
(6)
. 2002. Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta.
Sri Indarti. 2012.”Upaya Meningkatkan Kemampuan Berbahasa Melalui Metode Bercerita Dengan Permainan Kartu Bergambar Pada Anak Tk Trisula Perwari Klaten Tahun
2011/2012”(Skripsi S-1 Progdi PG-PAUD). Surakarta: FKIP Universitas
Muhammadiyah Surakarta.
Sri Wahyu Pujiati. 2011.“Upaya Meningkatan Kemampuan Bahasa Melalui Metode Story Reading Pada Anak Kelompok B di Tk Aisyiyah Keprabon Surakarta Tahun Ajaran
2013 / 2014” (Skripsi S-1 Progdi PG-PAUD). Surakarta: FKIP Universitas
Muhammadiyah Surakarta.
Syamsuddin AR. Vismaja S. Damaianti. 2006. Metode Penelitian Pendidikan Bahasa. Jakarta: Rosda.
Tadkiroatun Musfiroh, S.Pd, M. Hum. 2005. Bercerita Untuk Anak Usia Dini. Jakarta: indeks.
. 2008. Cerita Untuk Anak Usia Dini. Yogyakarta: Tiara Wacana.
Umprodipaud, 2010. http://umprodipaud.blogspot.com/2010/11/pengembangan-kemampuan-berbahasa-anak.html 12.46. (diunduh pada jam 12.46 Hari Sabtu, 23 November 2013). Malpalenisatriana, 2009. http://malpalenisatriana.wordpress.com/2009/11/28/
pengaruh-penggunaan-metode-bercerita-dengan-gambar-dalam meningkatkan-kemampuan-membaca-dini/ (diunduh pada jam 05.35 Hari Kamis, 06 Februari 2014).
Abyfarhan, 2011. http://www.abyfarhan.com/2011/12/faktor-faktor-pengaruh-
perkembangan.html#ixzz2uwRgJb5B (diunduh pada jam 05.32 Hari selasa, 04 Maret 2014).