Pelaksanaan Diversi dalam Peradilan Pidana Anak
ABSTRAKSI
*
Siti Fathia Annur
Prof. Dr. Madiasa Ablisar, S.H., M.S.**
Nurmalawaty, S.H., M.Hum.***
Anak adalah amanah dan karunia Tuhan Yang Maha Esa, yang dalam
dirinya melekat harkat dan martabat sebagai manusia seutuhnya. Perlindungan
terhadap anak pada suatu masyarakat bangsa merupakan tolak ukur peradaban
bangsa tersebut. Lahirnya Undang-undang No. 11 Tahun 2012 tentang Sistem
Peradilan Pidana Anak memberi peneguhan terkait dengan perlindungan terhadap
anak di Indonesia. Undang-undang inilah yang memperkenalkan konsep diversi
yang bertujuan untuk memberikan perlindungan terhadap anak yang berkonflik
dengan hukum. Tahun 2015 terbitlah Peraturan Pemerintah No. 65 Tahun 2015
tentang Pedoman Pelaksanaan Diversi Dan Penanganan Anak Yang Belum
Berumur 12 (Dua Belas) Tahun yang menjadi kebutuhan dalam rangka
pelaksanaan Undang-undang No. 11 Tahun 2012 tentang Sistem Peradilan Pidana
Anak.
Permasalahan yang diambil dari latar belakang tersebut adalah bagaimana
pengaturan diversi dalam sistem hukum peradilan pidana anak, dan bagaimanakah
pelaksanaan diversi dalam proses peradilan anak dengan berlakunya Peraturan
Pemerintah No.65 Tahun 2015. Penelitian yang digunakan dalam penulisan
skripsi ini adalah dengan menggunakan jenis penelitian yuridis normatif yang
didasarkan pada bahan hukum primer, bahan hukum sekunder, dan bahan hukum
tersier yang berkaitan dengan judul skripsi ini. Penelitian ini juga didukung oleh
data empiris.
Setiap tingkatan peradilan wajib melaksanakan proses diversi baik itu
penyidikan, penuntutan, maupun pemeriksaan di pengadilan. Diversi secara
umum diatur dalam Undang-Undang No.11 Tahun 2012 tentang Sistem Peradilan
Pidana Anak dan secara khusus diatur dalam peraturan pelaksana yaitu Peraturan
Pemerintah No. 65 Tahun 2015 tentang Pedoman Pelaksanaan Diversi Dan
Penanganan Anak Yang Belum Berumur 12 (Dua Belas) Tahun. Dalam
pelaksanaan diversi di Pengadilan Negeri Medan ditemukan beberapa hambatan
dalam pelaksanaannya namun telah dilakukan upaya-upaya untuk mengatasi
hambatan tersebut.
*
Mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara
** Dosen Pembimbing I, Staf Pengajar Departemen Hukum Pidana, Fakultas Hukum
Universitas Sumatera Utara
*** Dosen Pembimbing II, Staf Pengajar Departemen Hukum Pidana, Fakultas Hukum
Universitas Sumatera Utara
vi
Universitas Sumatera Utara
*
Siti Fathia Annur
Prof. Dr. Madiasa Ablisar, S.H., M.S.**
Nurmalawaty, S.H., M.Hum.***
Anak adalah amanah dan karunia Tuhan Yang Maha Esa, yang dalam
dirinya melekat harkat dan martabat sebagai manusia seutuhnya. Perlindungan
terhadap anak pada suatu masyarakat bangsa merupakan tolak ukur peradaban
bangsa tersebut. Lahirnya Undang-undang No. 11 Tahun 2012 tentang Sistem
Peradilan Pidana Anak memberi peneguhan terkait dengan perlindungan terhadap
anak di Indonesia. Undang-undang inilah yang memperkenalkan konsep diversi
yang bertujuan untuk memberikan perlindungan terhadap anak yang berkonflik
dengan hukum. Tahun 2015 terbitlah Peraturan Pemerintah No. 65 Tahun 2015
tentang Pedoman Pelaksanaan Diversi Dan Penanganan Anak Yang Belum
Berumur 12 (Dua Belas) Tahun yang menjadi kebutuhan dalam rangka
pelaksanaan Undang-undang No. 11 Tahun 2012 tentang Sistem Peradilan Pidana
Anak.
Permasalahan yang diambil dari latar belakang tersebut adalah bagaimana
pengaturan diversi dalam sistem hukum peradilan pidana anak, dan bagaimanakah
pelaksanaan diversi dalam proses peradilan anak dengan berlakunya Peraturan
Pemerintah No.65 Tahun 2015. Penelitian yang digunakan dalam penulisan
skripsi ini adalah dengan menggunakan jenis penelitian yuridis normatif yang
didasarkan pada bahan hukum primer, bahan hukum sekunder, dan bahan hukum
tersier yang berkaitan dengan judul skripsi ini. Penelitian ini juga didukung oleh
data empiris.
Setiap tingkatan peradilan wajib melaksanakan proses diversi baik itu
penyidikan, penuntutan, maupun pemeriksaan di pengadilan. Diversi secara
umum diatur dalam Undang-Undang No.11 Tahun 2012 tentang Sistem Peradilan
Pidana Anak dan secara khusus diatur dalam peraturan pelaksana yaitu Peraturan
Pemerintah No. 65 Tahun 2015 tentang Pedoman Pelaksanaan Diversi Dan
Penanganan Anak Yang Belum Berumur 12 (Dua Belas) Tahun. Dalam
pelaksanaan diversi di Pengadilan Negeri Medan ditemukan beberapa hambatan
dalam pelaksanaannya namun telah dilakukan upaya-upaya untuk mengatasi
hambatan tersebut.
*
Mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara
** Dosen Pembimbing I, Staf Pengajar Departemen Hukum Pidana, Fakultas Hukum
Universitas Sumatera Utara
*** Dosen Pembimbing II, Staf Pengajar Departemen Hukum Pidana, Fakultas Hukum
Universitas Sumatera Utara
vi
Universitas Sumatera Utara