Kedudukan Badan Penyelesaian Sengketa Konsumen (BPSK) Sebagai Lembaga Kuasi Yudisial

ABTRAKSI
Pasca Sari Saragih1
Prof. Dr. Sunarmi , S.H., M.H2
Drs. Mahmul Siregar, S.H., M.Hum3
UUPK membentuk BPSK sebagai badan yang bertugas menangani dan
menyelesaikan sengketa konsumen antara pelaku usaha dengan konsumen di luar
pengadilan. Pembentukkan BPSK didasarkan pada adanya kecenderungan
masyarakat yang enggan untuk beracara dipengadilan karena posisi konsumen
yang secara sosial dan finansial tidak seimbang dengan pelaku usaha. Berdasarkan
tugas dan wewenangnya BPSK memiliki sifat mengadili namun BPSK berada
diluar lembaga peradilan. Pasal 54 ayat (3) UUPK dinyatakan bahwa putusan
BPSK bersifat final dan mengikat. Namun pada pasal yang selanjutnya, yakni
pasal 56 ayat (2) dinyatakan bahwa masih adanya upaya hokum yang dapat
diajukan atas putusan BPSK tersebut. Para pihak dapat mengajukan keberatan ke
pengadilan atas putusan yang dijatuhkan oleh BPSK. Atas hal tersebut munculah
suatu permasalahan bagaimanakah kedudukan BPSK sebagai lembaga yang dapat
mengadili dan memberikan putusan.
Metode penulisan yang dipakai untuk menyusun skripsi ini adalah metode
penelitian hukum normatif. Data penelitian ini diperoleh dari penelitian
kepustakaan yang kemudian diolah dan dianalisis secara kualitatif untuk
mendapatkan hasil yang bersifat deskriptif.

Adapun beberapa kesimpulan dalam skripsi ini antara lain yaitu, pertama
BPSK merupakan lembaga yang bertugas menyelesaikan sengketa konsumen
diluar pengadilan melalui cara mediasi, konsiliasi dan arbitrase. Namun UUPK
tidak menjelaskan secara rinci batasan sengketa konsumen yang dapat
diselesaiakan oleh BPSK. Kedua lembaga kuasi yudisial memiliki fungsi
kehakiman sebagaimana yang diatur dalam UU No 48 Tahun 1999 Tentang
Kekuasaan Kehakiman. Hal tersebut dapat dilihat dari karakteristik lembaga kuasi
yudisial yang memiliki kewenangan untuk memeriksa dan memutus sesuatu
perselisihan ataupun perkara pelanggaran hukum dengan keputusan yang bersifat
final dan mengikat. Ketiga, BPSK merupakan lembaga yang berada dalam ruang
lingkup kuasi yudisial. BPSK juga memiliki sifat-sifat fungsi kehakiman,yang
dapat dilihat dari tugas dan wewenang BPSK yang dapat memutus dan
menetapkan suatu sengketa yang ada pada pelaku usaha dan konsumen. Hal
tersebut pula yang menyebabkan putusan BPSK masih dapat diajukan upaya
keberatan, karena BPSK merupakan lembaga yang memiliki sifat semi
pengadilan.
Kata Kunci : Penyelesaian Sengketa Konsumen, BPSK, Lembaga Kuasi
Yudisial.

11


Mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara, Departemen Hukum Ekonomi
Dosen Pembimbing I Skripsi Penulis, Dosen Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara
3
Dosen Pembimbing II Skripsi Penulis, Dosen Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara

2

i

Universitas Sumatera Utara