Hubungan Nilai Mean Platelet Volume (MPV) Dengan Skor Apache II Sebagai Prediktor Mortalitas Pada Pasien Sepsis Berat di Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik Medan Chapter III VI
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
3.1
DESAIN
Penelitian ini menggunakan desain cross sectional untuk menilai hubungan linear
peningkatan MPV dengan skor APACHE II sebagai prediktor mortalitas pasien sepsis berat di
RSUP H. ADAM MALIK MEDAN.
3.2
TEMPAT DAN WAKTU
3.2.1
Tempat
Penelitian ini dikerjakan di Rumah Sakit Haji Adam Malik.
3.2.2
Waktu
Oktober 2015 sampai dengan sampel terpenuhi.
3.3
POPULASI DAN SAMPEL
3.3.1
Populasi
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh pasien sepsis berat yang baru masuk ke
Rumah Sakit Umum Haji Adam Malik sejak Oktober 2015 sampai dengan sampel terpenuhi.
3.3.2
Sampel
Seluruh sampel sepsis berat yang memenuhi kriteria inklusi.
44
Universitas Sumatera Utara
46
3.4 KRITERIA INKLUSI DAN EKSKLUSI
3.4.1
3.5
Kriteria Inklusi
Berumur > 18 tahun
Pasien bersedia menjadi sampel penelitian
PERKIRAAN BESAR SAMPEL
Untuk menentukan besar sampel tunggal minimal pada uji hipotesis
dengan menggunakan koefisien korelasi (r), maka rumus yang digunakan adalah :
� +�
�=
0.5 ln 1 + � / 1 − �
Dengan :
1.96 + 0.842
�=
0,5In 1 + 0.34/(1 − 0,34)
n
=
besar sampel
Z
=
1,96 (adalah deviat baku pada
=
tingkat kemaknaan (0,05 )
Z
=
0,842 (adalah deviat baku pada
1–
=
power (80%)
r
=
perkiraan koefisien korelasi (0,34).
2
+3
2
+ 3 ≈ 76
0,05 )
20% )
Dari perhitungan diatas maka didapatkan besar sampel untuk penelitian ini
adalah sebesar 76 orang. Sampel diambil dengan menggunakan teknik consecutive
sampling.
Universitas Sumatera Utara
47
3.6 ALAT DAN BAHAN
3.6.1 Alat
Pemeriksaan darah lengkap dengan alat Cell Dyne 3700
Lembar observasi pasien.
Lembar hasil laboratorium klinik.
Lembar penjelasan tentang penelitian
Lembar persetujuan ikut dalam penelitian.
Lembar penilaian skor APACHE II
Alat tulis.
Plester hypapix
Spuit 3 cc dan spuit 10 cc
3.6.2 Bahan
Heparin Sodium (inviclot)
Alkohol 70%
Sarung tangan steril
Kassa steril
Povidone Iodine 10%
Tabung serum ( 1 buah )
Torniquet
3.7 CARA KERJA
1.
Penelitian ini dilakukan setelah mendapat informed consent dan disetujui
oleh komisi etik penelitian bidang kesehatan Fakultas Kedokteran
Universitas Sumatera Utara dan Rumah Sakit Haji Adam Malik.
2.
Penelitian ini dilakukan dengan mengumpulkan data pasien yang
memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi yang dirawat di RSUP H. Adam
Malik Medan pada bulan september 2015 sampai sampel terpenuhi.
3.
Relawan (PPDS Anestesi tahap III) dilatih untuk melakukan seleksi
pasien sesuai kriteria penelitian melalui anamnese (gejala, riwayat
Universitas Sumatera Utara
48
penyakit terdahulu, riwayat pemakaian obat), pemeriksaan fisik dan
pemeriksaan penunjang lainnya, dan selanjutnya peneliti mengkonfirmasi
ulang apakah memang sampel memenuhi kriteria penelitian.
4.
Pengambilan spesimen darah pasien yang sudah diseleksi oleh relawan
dilakukan oleh paramedis laboratorium Patologi Klinik Rumah Sakit Haji
Adam Malik Medan.
5.
Pengambilan spesimen darah untuk darah lengkap diambil dalam satu
spesimen yang sama pada hari yang sama setelah pasien dinyatakan
memenuhi kriteria penelitian oleh relawan.
6.
Setelah spesimen didapat lalu dianalisa,berapa nilai MPV yang diperoleh
serta skor APACHE II.
Universitas Sumatera Utara
49
3.8 KERANGKA KERJA
Populasi Sepsis
berat
HARI I
Kriteria inklusi
DIDIAGNOSA SEPSIS
BERAT
PENGUKURAN NILAI
MPV
PENGUKURAN SKOR
APACHE II
SAMPEL
PENINGKATAN MPV
PENINGKATAN SKOR APACHE II
MORTALITAS
Software SPSS 17
ANALISA
ANALISIS UNIVARIAT
UJI KOLMOGOROF SMIRNOF
UJI DISKRIMINASI
Sensitivitas, Spesifisitas,
PPV, NPV, LR, ROC,
AUC
ANALISIS BIVARIAT
● Uji korelasi Pearson
distribusi normal
● Uji korelasi Spearmen
distribusi tidak normal
● Regresi Linear
3.9
IDENTIFIKASI VARIABEL
3.9.1
Variabel Tergantung :
Nilai skor APACHE II.
3.9.2
Variabel Bebas :
Nilai MPV.
Universitas Sumatera Utara
50
3.10
DEFINISI OPERASIONAL
Mean Platelet Volume ( MPV ) merupakan suatu hitungan matematis yang
menggambarkan ukuran rata-rata trombosit (variasi ukuran sel). Darah dengan
antikoagulan EDTA segera dilakukan pemeriksaan darah lengkap dan morfologi
trombosit ( MPV ) menggunakan alat Cell Dyne 3700 dan diindentifikasi dari
blood film dengan pewarnaan Giemsa. Nilai MPV akan diperoleh dalam bentuk
numerik. Nilai normal MPV : 7.0 – 10,2 fL.
Skor APACHE II
Skor APACHE II adalah hasil penjumlahan dari 12 variabel fisiologis
(acute physiologic score) (APS), umur dan riwayat penyakit kronik. Untuk
setiap variabel fisiologis, nilainya dicatat pada 24 jam pertama.
Variabel variabel yang masuk dalam sistem skor APACHE II dan bobot
nilainya didefinisikan sebagai berikut:
A. Variabel fisiologis terdiri dari 12 bagian, yaitu :
1. Suhu tubuh (° C ): suhu tubuh perifer, pilih nilai terburuk ( rendah
atau tinggi ) dalam 24 jam : ≤29 (4), 30-31,9 (3), 32-33,9 (2), 3435,9(1), 36-38,4 (0), 38,5-38,9 (1), 39-40.9(3), ≥41(4).
2. Tekanan arteri rata-rata ( (2diastolik + sistolik ) / 3) : nilai terburuk
(rendah atau tinggi) dalam 24 jam : ≤49 (4), 50-69 (2), 70-109 (0),
110-129 (2),130-159(3),≥160 (4).
3. Laju nadi ( semenit ): dipilih nilai terburuk (rendah atau tinggi)
dalam 24 jam: ≤39(4), 40-54(3), 55-69 (2), 70-109 (0), 110-139
(2),140-179(3),≥180(4).
4. Laju nafas (semenit ,dengan atau tanpa ventilasi mekanik): dipilih
nilai terburuk (rendah atau tinggi ) dalam 24 jam: 0.5 :A-aDO2 :
METODOLOGI PENELITIAN
3.1
DESAIN
Penelitian ini menggunakan desain cross sectional untuk menilai hubungan linear
peningkatan MPV dengan skor APACHE II sebagai prediktor mortalitas pasien sepsis berat di
RSUP H. ADAM MALIK MEDAN.
3.2
TEMPAT DAN WAKTU
3.2.1
Tempat
Penelitian ini dikerjakan di Rumah Sakit Haji Adam Malik.
3.2.2
Waktu
Oktober 2015 sampai dengan sampel terpenuhi.
3.3
POPULASI DAN SAMPEL
3.3.1
Populasi
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh pasien sepsis berat yang baru masuk ke
Rumah Sakit Umum Haji Adam Malik sejak Oktober 2015 sampai dengan sampel terpenuhi.
3.3.2
Sampel
Seluruh sampel sepsis berat yang memenuhi kriteria inklusi.
44
Universitas Sumatera Utara
46
3.4 KRITERIA INKLUSI DAN EKSKLUSI
3.4.1
3.5
Kriteria Inklusi
Berumur > 18 tahun
Pasien bersedia menjadi sampel penelitian
PERKIRAAN BESAR SAMPEL
Untuk menentukan besar sampel tunggal minimal pada uji hipotesis
dengan menggunakan koefisien korelasi (r), maka rumus yang digunakan adalah :
� +�
�=
0.5 ln 1 + � / 1 − �
Dengan :
1.96 + 0.842
�=
0,5In 1 + 0.34/(1 − 0,34)
n
=
besar sampel
Z
=
1,96 (adalah deviat baku pada
=
tingkat kemaknaan (0,05 )
Z
=
0,842 (adalah deviat baku pada
1–
=
power (80%)
r
=
perkiraan koefisien korelasi (0,34).
2
+3
2
+ 3 ≈ 76
0,05 )
20% )
Dari perhitungan diatas maka didapatkan besar sampel untuk penelitian ini
adalah sebesar 76 orang. Sampel diambil dengan menggunakan teknik consecutive
sampling.
Universitas Sumatera Utara
47
3.6 ALAT DAN BAHAN
3.6.1 Alat
Pemeriksaan darah lengkap dengan alat Cell Dyne 3700
Lembar observasi pasien.
Lembar hasil laboratorium klinik.
Lembar penjelasan tentang penelitian
Lembar persetujuan ikut dalam penelitian.
Lembar penilaian skor APACHE II
Alat tulis.
Plester hypapix
Spuit 3 cc dan spuit 10 cc
3.6.2 Bahan
Heparin Sodium (inviclot)
Alkohol 70%
Sarung tangan steril
Kassa steril
Povidone Iodine 10%
Tabung serum ( 1 buah )
Torniquet
3.7 CARA KERJA
1.
Penelitian ini dilakukan setelah mendapat informed consent dan disetujui
oleh komisi etik penelitian bidang kesehatan Fakultas Kedokteran
Universitas Sumatera Utara dan Rumah Sakit Haji Adam Malik.
2.
Penelitian ini dilakukan dengan mengumpulkan data pasien yang
memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi yang dirawat di RSUP H. Adam
Malik Medan pada bulan september 2015 sampai sampel terpenuhi.
3.
Relawan (PPDS Anestesi tahap III) dilatih untuk melakukan seleksi
pasien sesuai kriteria penelitian melalui anamnese (gejala, riwayat
Universitas Sumatera Utara
48
penyakit terdahulu, riwayat pemakaian obat), pemeriksaan fisik dan
pemeriksaan penunjang lainnya, dan selanjutnya peneliti mengkonfirmasi
ulang apakah memang sampel memenuhi kriteria penelitian.
4.
Pengambilan spesimen darah pasien yang sudah diseleksi oleh relawan
dilakukan oleh paramedis laboratorium Patologi Klinik Rumah Sakit Haji
Adam Malik Medan.
5.
Pengambilan spesimen darah untuk darah lengkap diambil dalam satu
spesimen yang sama pada hari yang sama setelah pasien dinyatakan
memenuhi kriteria penelitian oleh relawan.
6.
Setelah spesimen didapat lalu dianalisa,berapa nilai MPV yang diperoleh
serta skor APACHE II.
Universitas Sumatera Utara
49
3.8 KERANGKA KERJA
Populasi Sepsis
berat
HARI I
Kriteria inklusi
DIDIAGNOSA SEPSIS
BERAT
PENGUKURAN NILAI
MPV
PENGUKURAN SKOR
APACHE II
SAMPEL
PENINGKATAN MPV
PENINGKATAN SKOR APACHE II
MORTALITAS
Software SPSS 17
ANALISA
ANALISIS UNIVARIAT
UJI KOLMOGOROF SMIRNOF
UJI DISKRIMINASI
Sensitivitas, Spesifisitas,
PPV, NPV, LR, ROC,
AUC
ANALISIS BIVARIAT
● Uji korelasi Pearson
distribusi normal
● Uji korelasi Spearmen
distribusi tidak normal
● Regresi Linear
3.9
IDENTIFIKASI VARIABEL
3.9.1
Variabel Tergantung :
Nilai skor APACHE II.
3.9.2
Variabel Bebas :
Nilai MPV.
Universitas Sumatera Utara
50
3.10
DEFINISI OPERASIONAL
Mean Platelet Volume ( MPV ) merupakan suatu hitungan matematis yang
menggambarkan ukuran rata-rata trombosit (variasi ukuran sel). Darah dengan
antikoagulan EDTA segera dilakukan pemeriksaan darah lengkap dan morfologi
trombosit ( MPV ) menggunakan alat Cell Dyne 3700 dan diindentifikasi dari
blood film dengan pewarnaan Giemsa. Nilai MPV akan diperoleh dalam bentuk
numerik. Nilai normal MPV : 7.0 – 10,2 fL.
Skor APACHE II
Skor APACHE II adalah hasil penjumlahan dari 12 variabel fisiologis
(acute physiologic score) (APS), umur dan riwayat penyakit kronik. Untuk
setiap variabel fisiologis, nilainya dicatat pada 24 jam pertama.
Variabel variabel yang masuk dalam sistem skor APACHE II dan bobot
nilainya didefinisikan sebagai berikut:
A. Variabel fisiologis terdiri dari 12 bagian, yaitu :
1. Suhu tubuh (° C ): suhu tubuh perifer, pilih nilai terburuk ( rendah
atau tinggi ) dalam 24 jam : ≤29 (4), 30-31,9 (3), 32-33,9 (2), 3435,9(1), 36-38,4 (0), 38,5-38,9 (1), 39-40.9(3), ≥41(4).
2. Tekanan arteri rata-rata ( (2diastolik + sistolik ) / 3) : nilai terburuk
(rendah atau tinggi) dalam 24 jam : ≤49 (4), 50-69 (2), 70-109 (0),
110-129 (2),130-159(3),≥160 (4).
3. Laju nadi ( semenit ): dipilih nilai terburuk (rendah atau tinggi)
dalam 24 jam: ≤39(4), 40-54(3), 55-69 (2), 70-109 (0), 110-139
(2),140-179(3),≥180(4).
4. Laju nafas (semenit ,dengan atau tanpa ventilasi mekanik): dipilih
nilai terburuk (rendah atau tinggi ) dalam 24 jam: 0.5 :A-aDO2 :