Kajian "Sense of Place" Terhadap Usaha Peningkatan Pariwisata Kota Medan

LAPORAN TAHUNAN
PENELITIAN IDBAH BERSAING

KAJIAN "SENSE OF PLACE" TERHADAP
USAHA PENINGKATAN PARIWISATA KOTA MEDAN

BGゥェュセ@

14002364

Tahun ke 1 (satu) dari rencana 2 (dua) tahun

IMAM FAISAL PANE, ST, MT
DEVIN DEFRIZA HARISDANI, ST, MT

NIDN 0010087413
NIDN 0010087502

Dibiayai oleh DIPA Universitas Sumatera Utara Tahun Anggaran 2013, sesuai dengan
Surat Peijanjian Pelaksanaan Penugasan Penelitian Hibah Bersaing
Nomor 4267/UN5.1.R/KEU/2013, Tanggal 03 Juni 2013


UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Desember 2013

HALAMAN PENGESAHAN
KAJJAN "SENSE OF PLACE" TERHADAP USAHA

PENrNGKATAN PARIWlSATA KOTA MEDAN

Peneliti I Pel.abana
Nama Lcngkap
NlDN
Jabatan Fungsional
Program Studi
NomorHP
Surel (e-mail)
Angola Pmellii (1)

IMAM FAISAL PANE ST.,MT.
0010087413

Arsitcktur
08153050036
raibanpane@Jyahoo.com

Nama Lcngkap
NIDN

0010087502

DEVIN DEFRIZA HARISDANJ

Perguruan Tinggi

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

IDstitusi Mitra Oib ada)
Nama lnstitusi Mitra
Alamat
Pcnanggung Jawab


Tahun Pelabanaan
Biaya Tahun Berjalan
Biaya Kcseluruhan

Tahun ke I dari rencana 2 tahun
Rp. 35.000.000,00
Rp. 100.000.000,00
Mcdan, 3- 12-2013,
Kctua Pencliti,

r.Hanncin Nasution.MSIE)

11

RINGKASAN

Penelitian ini ditujukan untuk mendukung program pemerintah dalam rangka menunjang
pembangunan. Salah satu sektor yang dikembangkan pemerintah adalah pariwisata, sektor ini
diharapkan dapat meningkatkan pendapatan daerah yang besar dari industri jasa pariwisata.
Sektor pariwisata bukan hal yang barn dalam dunia pendidikan, karena pariwisata bukan lagi

sebatas melayani tamu yang datang tapi sudah lebih kepada keilmuan dimana pariwisata itu
dapat dikaji sebagai sebuah sistem yang terintegrasi dengan pelaku usaha-usaha lain. Dalam
hal ini pariwisata sudah masuk kedalam ranah akademik yang senantiasa barns dikaji dan
dikembangkan untuk memunculkan terobosan-terobosan barn didalam dunia pariwisata.
Untuk itu Kota Medan yang telah berkembang pesat pertumbuhan ekonominya juga
menggalakkan sektor pariwisata sebagai sektor yang tidak menggunakan sumber daya alam
untuk meningkatkan ekonomi tetapi sumber daya manusia dan jasa untuk meneruskan roda
pembangunan. Kota Medan banyak memiliki bangunan bersejarah, wisata budaya, wisata
belanja dan kuliner khas dan lain-lain. Hal ini tentu saja mendukung seratus persen program
pemerintah untuk terus menghadirkan pariwisata yang handal di kota ini. Tetapi pariwisata
yang bemilai jual tentu saja yang berkaitan dengan kekhasan dan keunikan setempat.
Dengan kondisi ini maka kajian yang diangkat dalam kegiatan penelitian ini adalah
mengungk:ap sense of place dari suatu tempat khususnya yang ada di kawasan Kota Medan.
Kajian ini mengangkat kembali spirit of place dari suatu tempat dan membuat konsep pra
perencanaan arsitektur yang sesuai dengan keadaan setempat tanpa merusak kondisi yang ada.
Kawasan yang diteliti adalah kawasan yang berada di kota Medan yaitu Kawasan Komersil
(Kawasan Kampung Madras), Kawasan Bersejarah/Kolonial (Kawasan Menara Air Medan),

Kawasan Tradisional (Kawasan Istana Maimun Medan).
Dari ketiga kawasan ini akan diteliti pola sirkulasi, citra bangunan dan kenyamanan.

Ketiga variabel ini akan dikaji pada kawasan objek penelitian untuk menemukan keberadaan
sense of place sebagai acuan untuk meningkatkan potensi kawasan yang bertujuan untuk
meningkatkan pariwisata kota.
Kata Kunci : Kota Medan, Pariwisata, Sense ofPlace

lll

PRAKATA

Puji Syukur Kehadirat Allah SWT yang Maha Pengasih dan Penyayang, bahwa laporan
tahunan Penelitian Hibah Bersaing ini dapat terselesaikan pada waktunya. Penelitian ini
adalah penelitian yang berlanjut pada tahun berikutnya, penelitian selanjutnya akan
menekankan kepada aspek bangunan daripada kawasan yang telah diteliti pada tahun ini.
Dengan dilanjutkannya penelitian ini maka potensi tempat dari objek penelitian diharapkan
akan semakin dapat digali untuk meningkatkan pariwisata kota.
Peneliti mengharapkan kritik dan masukan yang tajam dari Laporan Tahunan Penelitian
Hibah Bersaing Tahun 2013 ini. Terima kasih.
Medan, 3 Desember 2013

Imam Faisal Pane, ST,MT


IV

DAFTARISI

HALAMAN PENGESAHAN
RINGKASAN
PRAKATA
DAFTARISI
DAFTAR TABEL
DAFTARGAMBAR
DAFTAR DIAGRAM

11

BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Be1akang
1.2 Rumusan Masa1ah
1.3 Batasan Pene1itian
1.4 Keutamaan Penelitian

1.5 Sistematika Penulisan
1.6 Bagan A1ir Penelitian
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Teori Sense ofP1ace
2.2 Penelitian Terdahu1u
BAB III TUJUAN DAN MANFAA T PENELITIAN
3.1 Tujuan Penelitian
3.2 Manfaat Pene1itian
BAB NMETODE PENELITIAN
4.1 Tahapan Pengumpu1an Data
4.2 Tahapan Kompilasi Data
4.3 Tahapan Analisa Data
BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN
5.1 Kawasan Komersil
5.1.1 Sense of Place Kawasan Komersil
5.2 Kawasan Bersejarah I Ko1onia1
5.2.1 Sense ofP1ace Kawasan Bersejarah I Kolonial
5.3 Kawasan Tradisional
5.3.1 Sense of Place Kawasan Tradisiona1
BAB VI RENCANA T AHAP AN BERIKUTNYA

BAB VII KESIMPULAN DAN SARAN
BAB VIII USULAN KEBIJAKAN
DAFTAR PUSTAKA
Lamp iran

1
1
3

lll

IV

v
vi
VII

vm

Luaran Penelitian


v

3
4
5
6
7
7

9
11
11
11
13
13
15
16
18
18


20
23
25
28
30

33
34
35
39

DAFTAR TABEL

Tabel4.1 Kaitan Antara Teori dan Variabel Penelitian

VI

16


DAFTAR GAMBAR

Gambar 5.1 Tampak Kui1 Sri Mariaman

18

Gambar 5.2 Suasana Jalan Di Sek:itar Kuil Sri Mariaman

19

Gambar 5.3 Potensi Wisata Di Sek:itar Kuil Sri Mariaman

19

Gambar 5.4 Kondisi Eksisting Jalan H.Zainul Arifin Medan

20

Gambar 5.5 Menara Air Tirtanadi Medan

23

Gambar 5.6 Suasana Sek:itar Menara Air Tirtanadi Medan

24

Gambar 5.7 Kondisi Eksisting Kawasan Menara Air

25

Gambar 5.8 Peta Kawasan Istana Maimun Medan

29

Gambar 5.9 Tampak Istana Maimun Medan

29

Gambar 5 .I 0 Kondisi Eksisting Istana Maimun Medan

30

Vll

DAFfAR DIAGRAM

Digaram 4.1 : Kerangka Berfikir Penelitian
6

Vlll

1

BABI.PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Perkembangan Kota Medan yang sangat pesat dengan akan dibukanya
Bandara Kuala Namu sebagai pengganti Bandara Polonia yang rencananya pada tahun
2013 ini maka perkembangan Kota Medan tidak dapat terelakkan lagi akan menuju
kota sebagai persinggahan dari negara lain yang melintasi Indonesia. Mau tidak mau
Kota Medan yang merupakan ibukota dari Propinsi Sumatera Utara dan sedang
menuju

kepada

kota

Metropolitan

akan

siap

menerima

tantangan

dapat

mengakomodasi segala kepentingan agar supaya roda perekonomian negara tetap
berputar dengan baik.
Kota Medan merupakan salah satu kota terbesar di Indonesia mempunyai
berbagai kegiatan antara lain kegiatan perdagangan, industri, pendidikan dan
pariwisata. Perkembangan kota Medan baik fisik dan non fisik telah mengalami
kemajuan yang pesat saat ini. Pertumbuhan ekonomi tidak hanya dari sektor industri
dan perdagangan tapi juga dari industri pariwisata.
Sektor pariwisata merupakan devisa negara yang tidak sedikit, dengan
digalakkannya sektor ini maka diharapkan jutaan wisatawan baik lokal maupun
mancanegara mau menginjakkan kakiknya di kota ini. Sebagai contoh sejak dulu
kuliner kota medan telah dikenal oleh para wisatawan dan memiliki hidangan yang
beragam dengan cita rasa yang universal, kuliner ini diminati dan dijadikan buah
tangan apabila berkunjung ke Kota Medan.

Berdasarkan hal ini maka industri

pariwisata diharapkan akan sanggup bersaing dengan negara-negara lain baik dari sisi
bangunan bersejarah, kesenian, keindahan alam dan kuliner.
Pariwisata Kota Medan merupakan paket yang lengkap karena ada berbagai
tempat menarik disini terutama bangunan bersejarah peninggalan kolonial yang

2

tersebar diberbagai kawasan kota. Kawasan dengan ciri kbas yang berbeda dengan
tempat lain akan menimbulkan kekaguman tersendiri karena kearifan yang berbeda
akan menghasilkan nuansa yang berbeda pula. Sense ofplace diangkat karena dengan
mengkaji ini spirit dari pada tempat tersebut dapat dikelola dengan baik agar supaya
industri pariwisata kota dapat meningkatkan potensi-potensi lokal menjadi sarana
penunjang pariwisata kota.
Perencanaan

arsitektur

dengan

mengoptimalkan

penggunaan

lahan

berdasarkan kajian sense ofplace ini terintegrasi dengan perkembangan kota. Usaha
ini akan menghidupkan urat nadi pariwisata terutama dikawasan-kawasan bersejarah

kota dengan ditunjang dengan infrastruktur yang memadai akan membuat pariwisata
kota meningkat dengan pesat. Wisata belanja dan kuliner akan menjadi andalan kota
Medan disamping wisata arsitektur bangunan bersejarah dan alam yang semuanya
mendukung satu sama lain.
Peluang untuk meningkatkan pariwisata Kota Medan sangat besar disamping
beroperasinya bandara baru, Kota Medan juga memiliki etnis yang beragam dan
heterogen. Dengan potensi etnis ini Kota Medan akan mengglobal dengan ciri lokal
tentu saja ini akan mendatangkan turis sebagai magnet pariwisata dan menambah
waktu kunjungan wisatanya ke Kota Medan. Etnis di Medan beragam terbukti etnis
India dan Cina mendapat tempat dan sejajar dengan etnis-etnis yang lain sehingga
harmonisasi sosial kelihatan sebagai satu kesatuan. Potensi lain dari etnis ini tentu
saja sangat banyak, masing-masing etnis memiliki adat-istiadat dan budaya serta
kuliner masing-masing. Ini akan membuat semakin kayanya potensi wisata yang perlu
dikembangkan di Kota Medan.
Peluang untuk meningkatkan pariwisata sangat besar, dengan adanya
penelitian ini maka objek penelitian yang diangkat adalah objek penelitian yang ada
di Kota Medan dan memiliki sejarah tentang keberadaan bangunan ini terhadap kota

3
Medan. Beberapa kawasan dianggap layak untuk diangkat menjadi objek penelitian
yaitu Kawasan Komersil yaitu kawasan disekitar Jalan H.Zainul Arifin, Kawasan

Kolonial atau Bersejarah yaitu kawasan Menara Air Medan dan Kawasan
Tradisional yaitu kawasan Istana Maimun.
Topik sentral dalam penelitian ini adalah kajian "sense of place" kenapa
dipilih tema ini karena secara teoritis sebuah tempat memiliki keunikan dan kekhasan
tersendiri. Dengan potensi seperti itu maka beberapa tempat pariwisata di Kota Medan
dimungkinkan untuk ditingkatkan lagi kapasitasnya sebagai icon pariwisata dengan
membangkitkan spiritnya.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan Jatar belakang yang telah dipaparkan diatas terutama yang
berkaitan mengenai kajian sense of place maka rumusan masalah pada kajian ini
adalah:
1. Bagaimana mengkaji sense of place agar dapat memberikan pengaruh
terhadap peningkatan pariwisata kota?.
2. Bagaimana menggali potensi pariwisata dengan pra perencanaan arsitektur
dengan konsep yang berasal dari sense ofplace?.

1.3. Batasan Penelitian

Penelitian ini membahas tentang potensi laban yang berada di kota Medan.
Beberapa bangunan dan kawasan dapat ditingkatkan potensinya dari yang ada
sekarang. Pada penelitian ini dipilih beberapa bangunan dengan pertimbangan
bangunan ini selalu menjadi incaran para wisatawan untuk dikunjungi. Pada latar
belakang sudah disebutkan objek dari penelitian ini, pemilihan objek penelitian
karena selama ini objek tersebut telah dikenal oleh wisatawan lokal maupun manca

4
negara. Parameter yang diambil untuk bangunan ini adalatl. kawasan dan bangunan
komersil, kawasan dan bangunan kolonial atau bersejarah serta kawasan dan
bangunan tradisional. Kawasan dan bangunan diluar kawasan ini dan fungsinya selain
yang telab disebutkan diatas tidak masuk kedalam kajian objek penelitian. Bangunan
komersil, kolonial dan tradisional berada di kota Medan dan dipilih beberapa yang
sampai saat ini masih berfungsi dengan baik dan ingin untuk ditingkatkan frekuensi
kedatangan wisatawan dengan melakukan penelitian menggunakan teori sense of

place untuk meningkatkan potensi suatu tempat.

1.4. Keutamaan Penelitian
Keutamaan dari penelitian ini tentu saja dari upaya meningkatkan PAD atau

Pendapatan Asli Daerah dari sektor pariwisata. Perencanaan dan penggunaan laban
yang optimal akan mendukung

program pembangunan kota secara keseluruhan.

Adapun rumusan keutamaan dari penelitian ini adalab :
1. Kajian terbadap objek penelitian sebagai upaya untuk mengenali objek sebagai
objek pariwisata Kota Medan.
2. Observasi lapangan dan melihat fenomena sense of place sebagai titik tolak
dari pra perencanaan objek penelitian untuk meningkatkan sektor pariwisata.
Melakukan

analisa

terbadap

penggunaan

laban

yang

ada

untuk

mengoptimalkan kenyamanan pengunjung.
3. Membuat analisa dan konsep berdasarkan fen omena sense of place untuk
mengoptimalkan kawasan pariwisata.
4. Merekomendasikan kebijakan yang sesuai untuk perkembangan industri
pariwisata Kota Medan secara keseluruhan guna meningkatkan pendapatan.

5
1.5. Sistematika Penulisan

Penulisan laporan penelitian mengikuti peraturan yang telah ditetapkan. Bab I
berisi Pendahuluan, Bab II berisi Tinjauan Pustaka tentang Sense of Place, Bab III
berisi Tujuan dan Manfaat Penelitian, Bab N berisi tentang Metode Penelitian, Bab
V berisi tentang Hasil dan Pembahasan dan Bab VI berisi tentang Kesimpu/an dan
Saran. Penulisan berdasarkan format akademik yang berlaku.

6

1.6. Bagan Alir Penelitian





l

Latar Belakang
Kota Medan mempunyai banyak bangunan kolonial dan bangunan tradisional.
Sektor pariwisata merupakan salah satu sumbangan bagi pendapatan asli daerah.
Dibukanya bandara Kuala Namu akan meningkatkan arus wisatawan ke Medan .

...........

··-·

'

'

.

. .-Jl-ii.;

Permasalahan Penelitian
• Bagaimana mengkaji sense of place dapat memberikan pengaruh terhadap
peningkatan pariwisata kota? .
• Bagaimana menggali potensi pariwisata dengan pra perencanaan arsitektur dengan
konsep yang berasal dari sense ofplace?.
セNM@

T




I.

1,

Tujuan Penelitian
Peningkatan devisa negara dari sektor pariwisata terutama Kota Medan.
Pengoptimalan perencanaan arsitektur yang terbatas di kota yang dapat mengakomodasi
kegiatan pariwisata kota.
Merekomendasikan langkah-langkah untuk masa yang akan datang dalam perencanaan
pariwisata yang optimal dengan menggunakan konsep sense of place.

.,

1

,

Pengumpulan Data Lapangan
• Kawasan bersejarah I kolonial.
• Kawasan dengan fungsi komersil.
• Kawasan tradisional

セ@
Analisa Data
Mereview data yang sesuai dengan
objek kajian.
I -

_.;,.._ .
セ@

...

Pengumpulan Data Pustaka
• Teori Sense ofPlace.
• Penelitian yang sudah pernah
dilakukan
··-"-'

セ@

1-

セ@

.

Analisa Teoritis
Mengkaji kritis teori yang digunakan
dalam kajian ini.

+

-

I

Analisa Objek dan Teori
Proses dimana teori digunakan untuk mengkaj i objek dan
melihat beberapa potensi yang masih bisa dikembangkan
untuk membangun pariwisata antara lain
• Pola sirkulasi
• Citra bangunan
• Kenyamanan
I

+

-

ldentifikasi basil analisa yang dapat ditarik menjadi
simpulan
Hasil penelitian yang dapat menjadi arah proses dibuatnya
arab kebijakan pariwisata guna meningkatkan devisa negara
dari sudut pandang arsitektur

M セ@
·-. Simp ulan
Hasil simpulan berupa kebijakan dasar yang dapat
direkomendasikan untuk meningkatkan pariwisata kota
"

Digaram 1.1 : Kerangka Berfikir Penelitian

u

'

;

1-

-····--:•• (j

i(

ᄋセ@

.......
NLセMZ[

セ@

er
,..e rik u

BAB II. TINJAUAN PUSTAKA

1.1. Teori Sense of Place

Dalam penelitian ini topik utama yang dilakukan adalah mengupas tentang
sense of place. Kajian pustaka yang mengupas tentang ini akan dibahas lebih

mendalam didalam progres penelitian ini selanjutnya. Namun perlu diketahuai bahwa
pemahaman sense of place ini lahir dari filsafat fenomenologi yang berkembang
setelah masa rasionalis dan empiris. Fenomenologi membahas pengalaman individu
yang tujuan akhirnya adalah membangun ilmu pengetahuna yang solid. Fenomenologi
sangat kuat pengaruhnya dalam arsitektur karena penekanannya pada persepsi dan
kognisi (Hale, 2000). Fenomenologi ini kurang lebih merupakan kompromi diantara
objektivitas dari sains dan subjektivitas dari art.
Filsuf Jerman Edmund Husserl menulis tentang ini pada awal abad 20, kemudian
Hegel juga menggunakan istilah Phenomenology of Spirit yang juga artinya
menjelmanya sesuatu (things) dalam artian semua objek dilihat sebagai manifestasi
dari kekuatan yang kreatif dari spirit (creative force of spirit). Dengan kata lain spirit
dapat hadir yang merupakan kekuatan dari things dan objek tersebut memiliki
kekuatan yang kreatif. Kenudian Heidegger mengeluarkan filsafatnya yang dikenal
dengan meaning ofbeing yaitu implikasi pengalaman nyata dari kehidupan sehari-hari,
pertentangan antara akal (pure reason) dan rasa (sense) dikompromikam oleh
fenomenologi yang berfokus pada hubungan body dan mind.
Sejarahwan Norwegia Christian Norberg-Schutz ( 1980) menulis tentang konsep
genius loci yang diartikan sebagai spirit tertentu dalam bukunya yang beijudul
Toward a Phenomenology of Architecture menggunakan istilah dwelling dari karya

Heidegger yang dikembangkan secara lebih spesifik dan karakter dari tempat tersebut.

8
Dari beberapa pemyataan diatas maka state of the art dari penelitian ini adalah
menggali spirit dari keberadaan suatu tempat dengan karekter yang berbeda maka
tempat tersebut mempunyai spirit yang berbeda pula. Penggunaan filsafat
fenomenologi untuk menarik benang merah dari pemikiran-pemikiran tentang
eksistensi dan essensi dari sesuatu sehingga menghasilkan konsep dwelling yang

orientasinya ke body dan mind. Melalui filsafat ini akan dikembangkan pemikiran
bahwa sense ofplace suatu tempat akan berdampak kepada tempat terse but sehingga
dapat dijadikan konsep untuk mengembangkan tempat atau kawasan yang dapat
meningkatkan pariwisata dengan mangembangkan spirit yang hadir di tempat atau
kawasan tersebut. Sebuah tempat memiliki potensi untuk berinteraksi dengan tempat
lain sehingga akan memiliki interaksi yang lebih besar dengan tempat lain, interaksi
ini yang akhimya membentuk Genius Loci, pemahaman interaksi sebuah tempat

dengan tempat lain ini yang akan berkaitan dengan potensi tempat yang akan menjadi
objek penelitian.
Pendekatan tentang keberadaan suatu tempat merupakan tema sentral yang
digunakan dalam penelitian ini. Yi-Fu Tuan (1977) mengemukakan teori yang
berkaitan dengan sense of place yang menyebutkan bahwa kehadiran sebuah tempat
berkaitan dengan makna ruang yang dihasilkan. Manusia dapat memberikan makna
pada ruang yang akhirnya akan memberikan makna pada sebuah tempat. Sebuah
tempat berkaitan dengan objek yang menjadi yang dapat menjadi perhatian manusia
dengan pengalaman waktu yang ada. Teori ini berkaitan dengan objek yang yang ada
pada sebuah ternpat yang akan menjadi perhatianoleh orang yang berada atau lewat
disekitamya dan apabila berjalan seiiring dengan waktu, ruang tersebut akan
.memberikan makna. Makna ruang ini akan menjadi kontribusi dalam keberadaan
sebuah tern pat (place).

9
Dari teori-teori ini dapat disimpulkan bahwa sebuah tempat akan hadir maknanya
apabila berkaitan dengan pengalaman waktu dan manusia yang beraktivitas
didalamnya. Berkaitan dengan ini maka sebuah tempat juga memiliki identitas

(identity), peran serta dari pada manusia ini akan memberikan rasa yang berbeda pada
tiap kawasan. Rasa yang ada ini yang mempunyai karakter yang berbeda sehingga
akan memunculkan perbedaan pada suatu tempat yang disebut dengan identitas
tempat. Tempat yang menjadi objek penelitian akan dikupas dengan teori ini sehingga
akan memunculkan pembuktian potensi sebuah tempat. Jntisari dari teori ini adalah

Interaksi antara suatu tempat dengan tempat lain, Makna Ruang dan Identitas
Tempat. Dengan ketiga faktor yang dihasilkan dalam teori ini maka akan digunakan
untuk membuktikannya kepada objek penelitian guna meningkatkan pariwisata kota.

1.2. Penelitian Terdahulu
Penelitian terdahulu yang berkaitan dengan peningkatan pariwisata pada
daerah setempat dapat dilihat Irian to (20 11) yang mengupas tentang dampak
pariwisata terhadap kehidupan sosial masyarakat dengan objek kajian di Gili
Trawangan Kecamatan Pemenang Kabupaten Lombok Utara disini peneliti
menitikberatkan pada observasi lapangan dengan teijun langsung ke masyarakat
untuk melihat dampak positif dan negatif dari pariwisata. Untuk dampak negatif
ternyata pariwisata juga dapat melunturkan budaya setempat karena masyarakat
meniru wisatawan asing yang berkunjung kesana. Dampak positif dapat terlihat pada
meningkatnya pendapatan penduduk setempat dari beijualan dan jasa kemudian
penduduk juga dapat berbahas Jnggris walaupun tidak berlatar belakang pendidikan
formal. Perekonomian pada daerah itu beijalan dengan lancar walaupun harga
barang-barang mahal namun pasokan tetap tersedia.

10
Dari penelitian ini dapat ditarik simpulan bahwa pariwisata apabila dikelola
dengan benar dapat meningkatkan pendapatan masyarakat sebagai pelaku langsung
pariwisata dan pemerintah sebagi pemegang kebijakan pariwisata. Dengan dampak
negatif yang timbul diperlukan peran pemerintah lebih mendalam agar peran dari
kearifan lokal jangan tercemar oleh budaya luar yang tidak cocok dengan budaya kita.
Penelitian yang lain dilakukan oleh Juwono dkk (2008) membicarakan tentang
kontribusi nilai-nilai keruangan dalam pengembangan wisata dan pelestarian
Kampung Betawi di jantung Kota Jakarta, disini peneliti ingin memperlihatkan
bahwa nila-nilai ruang mempunyai potensi untuk dikembangkan dan dilestarikan.
Temuan dalam penelitian ini menitikberatkan kepada upaya untuk mempertahankan
identitas

dan

spirit

kota.

Keberhasilan

pelestarian

tersebut

memerlukan

pengembangan modal yang bernilai guna (use value) dan nilai sosial budaya (social
cultural value).

Kemudian

aktivitas

pariwisata dan

pelestarian

ini

dapat

diintegrasikan menjadi satu kesatuan yaitu pertama pelestarian nilai-nilai budaya,
kedua menarik wisatawan untuk berkunjung dan ketiga pengembangan objek-objek
lain yang mendatangkan pendapatan bagi kota.
Dari penelitian ini dapat dilihat bahwa mempertahankan identitias dan spirit
kota sangat penting untuk mempertahankan nilai-nilai budaya. Nilai ini akan terns
dipelihara dengan melibatkan masyarakat secara langsung yang berorientasi nilai
sejarah, sosial dan budaya. Semuanya ini akan mendatangkan pendapatan bagi kota
sebagai efek dari terpeliharanya spirit dari nilai-nilai budaya tersebut.

11

BAB III. TUJUAN DAN MANFAAT PENELITIAN

Berdasarkan pembahasan pada Bah I dan II sebelumnya maka dibawah ini
dirumuskan tujuan dan manfaat dari penelitian ini.
3.1. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan dari penelitian ini adalah :


Menemukan potensi tempat dengan menggunakan kajian sense ofplace yang
dapat memberikan pengaruh peningkatan pariwisata kota.



Pengoptimalan pra perencanaan arsitektur pada objek penelitian yang dapat
mengakomodasi kegiatan pariwisata kota.

3.2. Manfaat Penelitian
Hasil dari kajian ini secara teoritis untuk pengembangan kajian kebijakan
strategis dalam pariwisata kota Medan dan secara aplikatif diharapkan dapat memberi
manfaat sebagai bahan pertimbangan untuk: membuat kebijakan dan program
pembangunan pariwisata terutama peningkatan potensi tempat, yang sejalan dengan
pembangunan kota agar program pembangunan yang dihasilkan akan dapat
diimplementasikan sesuai dengan harapan.
Sedangkan output yang dapat diambil dari kajian ini adalah industri pariwisata
merupakan industrri yang sedang menggeliat dan menjadi yang diperhitungkan dalam
peningkatan devisa negara. Peningkatan kunjungan wisatawan menjadi target yang
harus dicapai salah satunya dengan menggali potensi tempat dan membangkitkan
makna terhadap suatu tempat.
Oleh karena itu maka output yang akan diperoleh melalui kajian ini adalah
kunjungan wisatawan ke tempat pariwisata menjadi terpola dan terstruktur dalam
menikmati pariwisata di tempat tersebut. Bidang ilrnu arsitektur yang digunakan

12
dalam kajian ini dapat mempola dan

menstruktur sebuah tempat dengan

membangkitkan spirit tempat tersebut. Kegiatan ini tentu saja merupakan output yang
diharapkan dalam kajian ini untuk menggali potensi sebuah tempat dan akhirnya akan
membuat betah wisatawan yang berkunjung.

13

BAB IV. METODE PENELITIAN

Metode dari penelitian ini lebih ditekankan kepada metode kualitatif dimana
yang akan ditelaah lebih mendalam adalah gejala yang terjadi atau fenomena yang
timbul disuatu tempat berdasarkan karakteristik masyarakatnya. Metode kualitatif
dipilih karena dapat memandang objek secara menyeluruh dan melakukan analisa
secara induktif yang menurut Moleong (2000) dapat menemukan kenyataan ganda
dan menguraikan latar secara penuh. Metoda ini juga digunakan untuk membuat
pendekatan dengan fakta-fakta dilapangan, mengumpulkannya, memilahnya dan
dianalisa sesuai dengan usaha meningkatkan pariwisata Kota Medan.
Secara umum yang hendak dikaji dalam penelitian ini adalah potensi tempat
yang secara teoritis disebut dengan sense of place. Tempat atau icon pariwisata kota
Medan seperti bangunan peninggalan masa kolonial dan bangunan dengan langgam
tradisional dapat menjadi objek penelitian dalam menelusuri dan membangkitkan
spirit sebuah tempat agar potensi pariwisatanya maksimal. Pengaruh dari penelitian

ini tentu saja untuk menggali hal-hal yang masih tersembunyi dari sisi keilmuan
arsitektur agar potensi sebuah tempat berikut bangunannya yang berfungsi sebagai
icon pariwisata dapat bersaing dengan negara lain dalam kancah industri pariwisata.
Dengan hal tersebut diatas maka diperlukan tahapan menyeluruh dari kajian ini
yaitu:

4.1. Tahapan Pengumpulan Data

Pada tahap awal dilakukan tahap pengumpulan data yaitu mengumpulkan data
yang berhubungan dengan tempat dan kegiatan pariwisata kota. Tahap tersebut dapat
dilihat sbb :

14
a. Tahapan persiapan yakni membuat persiapan sw-vey lapangan dan melakukan
aktivitas survey serta peralatan lainnya yang diperlukan
b. Pengumpulan data primer dilakukan dengan terjun ke objek penelitian untuk
melihat kondisi kawasan atau bangunan tempat kegiatan pariwisata
berlangsung. Adapun yang menjadi objek dalam penelitian ini adalah
);;. Kawasan Komersil
Kawasan yang dikenal dengan Kampung Madras ini adalah kawasan
yang dapat disebut sebagai kawasan perdagangan, terdapat jalan yang
cukup Iebar yaitu Jalan H.Zainul Arifin. Sepanjang jalan terdapat tokotoko yang menjual aneka kebutuhan masyarakat. Di kawasan ini
terdapat Kuil ummmat Hindu yang bemama Kuil Shri Mariamman
yang menjadi icon untuk kawasan ini. Terdapat juga Mall yang di
disain menarik dan cukup luas yang bemama Sun Plaza. Dengan
keberadaaan fungsi-fungsi tersebut maka kawasan ini layak untuk
diangkat menjadi objek penelitian untuk kawasan komersil.
);;. Kawasan Bersej arab I Kolonial
Kawasan ini memang tidak dipenuhi oleh bangunan kolonial tetapi ada
sebuah bangunan berupa Menara Air yang telah lama menjadi
landmark kota Madan. Tetapi sekarang ini keberadaannya tidak lagi
diperhatikan oleh orang yang ada disekitamya. Untuk itulah kawasan
ini layak kita angkat untuk menjadi kajian dalam usaha untuk

meningkatkan pariwisata kota. Selain itu di kawasan ini juga terdapat
deretan penjahit yang menjadikan kawasan ini unik dan memiliki
potensi yang kuat untuk dikembangkan.

15
);>

Kawasan Tradisional

Kawasan yang diangkat menjadi objek penelitian adalah kawasan
Istana Maimun, kawasan ini telah menjadi objek wisata yang paling
dikenal oleh wisatawan, tetapi keberadaannya tidak menunjukkan
peningkatan. Oleh karena itu kawasan ini akan menjadi objek
penelitian karena diharapkan akan dapat kembali menggali potensi
yang ada untuk peningkatan kunjungan wisatawan kedepannya.
c. Pengumpulan data selanjutnya yaitu pengumpulan data sekunder berupa data
sejarah dan kunjungan ke beberapa lokasi yang mempunyai potensi untuk
pengembangan pariwisata kota Medan.
d. Wawancara dilakukan kepada beberapa warga kota yang mendukung
pengembangan pariwisata.

4.2. Tahapan Kompilasi Data

Pada tahap ini dilakukan kompilasi data yaitu :
a. Pekerjaan kompilasi data adalah tahapan pemilahan, penyusunan dan seleksi
data yang telah dikumpulkan. Data dikelompokkan secara sistematis sesuai
dengan keperluan penelitian.
b. Penyusunan materi dan sistematika data

• Peta kawasan, kondisi eksisting kawasan, fungsi-fungsi disekitar kawasan,
kondisi sarana dan prasarana pada objek penelitian.


Merekapitulasi basil wawancara untuk melihat kecendrungan dalam
memahami keberadaan dan langkah kedepan pada objek penelitian.

! .. l::.

-- ·-.

....

.

ᄋセ@

AN

: J;ARA

I

I

16
4.3. Tahapan Analisa Data
Pada tahapan analisa yang dilakukan adalah :
a. Melakukan analisis terhadap pariwisata kota Medan yang berhubungan dengan
pra perencanaan arsitektur dan penggunaan laban secara optimal dengan teori

sense of place. Adapun variabel penelitian adalah merujuk kepada teori yang
digunakan. Dapat kita lihat pada tabel dibawah ini :

Tabe/4.1: Kaitan Antara Teori dan Variabel Penelitian
Teori Sense of
Place
Interaksi antara

Pola Sirkulasi

satu tempat

Internksi ini ditunjukkan dengan pola sirkulasi yang

. dengan yang lain

Variabel Penelitian

menghubungkan kawasan ini dengau kawasan yang Jain.

(place)
MaknaRuang

Citra Bangunan

(sebuah tempat

Manusia memiliki memori yang berasal dari sebuah kegiatan:

memilild makna

atau lived experience, melalui memori inilah citra bangunan

(essensi) dan

dapat terekam dalam aktivitas disekeliling kawasan.

karakter)

ldentitas Tempat

Kenyamanan

(sebuah tempat

Dengan perbedaan suatu tempat dengap tempat lain, usaha

memiliki·identitas

untuk berbeda dengan tempat lain ditunjukkan .dengan usaha

yangberbeda

untuk memperbaiki tempat sehingga kenyamanan dapat

dengan tempat

ditingkatkan di tempat tesebut.

lain)

b. Tahap selanjutnya adalah menelusuri obejk penelitian dengan variabel
penelitian diatas dan akan ditarik kesimpulan yang akan menjadi dasar usulan
kebijakan.

17

c. Usulan

kebijakan

dalam

rangk:a

meningkatkan

secara

gans

besar

perekonomian daerah dan kesejahteraan masyarakat dalam bidang industri
pariwisata di Kota Medan.

18
BAB V. HASIL DAN PEMBAHASAN

Hasil dari penelitian ini akan dituangk:an ke dalam bah ini. Setelah melakukan
kegiatan pengumpulan data dan penelusuran pustak:a terhadap teori sense of place
maka di bah ini akan dilakukan analisa untuk melihat hasil dari penelitian ini.
Kegiatan ini merupakan usaha untuk membuktikan adanya potensi yang dimiliki oleh
kawasan tersebut dan usaha yang akan dilakukan kedepannya.

5.1. Kawasan Komersil
Kawasan komersil yang menjadi objek kajian adalah bangunan yang berada
pada kawasan Kampung Madras. Kampung Madras adalah kampung yang banyak
dihuni oleh etnis India dan keberadaan etnis ini sama dengan keberadaan etnis Cina di
kota Medan. Kampung ini sangat unik karena memiliki budaya yang berbeda dengan
budaya setempat tetapi lama kelamaan budaya ini akan melebur dan menjadi seperti
apa yang ada sekarang. Beberapa bangunan yang terdapat pada kawasan ini adalah
Kuil Sri Mariaman yang berada di Jalan H. Zainul Arifm Medan.

Gbr 5.1 TampakKuil Shri Mariamman

19
Suasana sekitar jalan ini cukup ramai oleh kenderaan, jalan yang satu arab dan
cukup lebar dapat mengurangi kemacetan yang teijadi di kawasan ini. Trotoar jalan
cukup lebar tetapi dipenuhi oleh pedagang K5 dan terkadang parkir sepeda motor
sehingga mengganggu kenyaman pejalan kaki di kawasan ini.

Gbr 5.2 Suasana Jalan Di Sekitar Kuil Sri Mariaman (Kampung Madras)

Gbr 5.3 Potensi Wisata Di Sekitar Kuil Sri Mariaman (Kampung Madras)

Diharapkan melalui penelitian ini akan dikembangkan potensi wisata yang
bisa menjadi arab kebijakan untuk menambah kunjungan wisatawan. Seperti pada

20
objek penelitian ini potensi yang besar dan didukung infrastruktur pasti akan dapat
mernberikan kenyamanan kepada wisatawan. Tahap analisa akan dicoba untuk
melihat keberadaan tempat ini sebagai sesuatu yang sangat potensial. Adapun kondisi
eksisting dari kawasan ini adalah

Kuil Shri Mariamman merupakan
bangunan yang dapat menjadi
potensi bagi wisatawan yang
datang ke kawasan ini

Pertokoan disepanjang Jalan
H.Zainul Arifm yang masih eksis
hingga sekarang

Sun Plaza merupakan pusat
perbelanjaan modem yang ada di
kawasan ini

Gbr 5.4 Kondisi Eksisting Jalan H.Zainul Ari.fin Medan

5.1.1 Sense of Place Kawasan Komersil
Kawasan berada pada Jalan Haji Zainul Arifin yang merupakan salah satu
jalan utama di kota Medan. Pada kawasan ini terdapat deretan ruko dan plaza
yang sarat dengan potensi wisata. Selain itu juga terdapat kuil urnat Hindu
yaitu Kuil Shri Mariamman yang terletak pada sudut jalan. Dengan adanya

21

bangunan-bangunan ini maka daerah ini mempunyai pola sirkulasi yang
cenderung ramai karena masyarakat medan mauoun turis selalu melewati
kawasan ini. Jalan-jalan pada daerah ini dibuat satu arab untuk mengalirkan
lalu lintas agar lebih teratur. Dengan konsep sense ofplace maka pola sirkulasi
pada daerah ini harus memasukkan unsur karakter tempat supaya orang yang
datang dapat melihat kawasan ini dengan karakter yang berbeda dengan
tempat lain. Berikut analisa dan pembahasannya :

No

1

Variabel Penelitian
Pola Sirkulasi

Interaksi Tempat

Temuan

Respond en

Secara umum kawasan ini pola
sirkulasinya cukup teratur
terlihat dari jalan yang cukup
Iebar dan satu arab. Terdapat
jalan-jalan kecil yang masuk
ataupun keluar dari jalan ini.
Untuk sirkulasi kenderaan cukup
nyaman dan perlu ditingkatkan
dengan pengaturan parkir pada
sisijalan.

... 'san gat jelas tempat
parkir kurang sehingga
banyak yang parkir
sembarangan" .. .(responden
10)

22
Untuk: sirkulasi pejalan kaki,
trotoar sudah Iebar, tetapi hanya
perlu pembenahan dengan
menertibkan pedangang K5 agar
supaya orang dapat melintas
dengan nyaman.

. .. 'sangat tidak
memadai' ... (responden 12)

Tempat ini merupakan kawasan
utama di kota Medan,
interaksinya dengan tempat lain
sudah pasti akan menjadikan
kawasan ini sebagai tempat
wisata. Terdapat beberapa hotel
disekitarnya dan beberapa pusat
perbelanjaan untuk: medukung
kawasan ini sebagai daerah
wisata.

2

Citra Bangunan

セ@
MaknaRuang

Langgam pada kawasan ni
cenderung modem dan
posmodem terutama pada
deretan toko-toko yang menjual
aneka keperluan masyarakat.
Terdapat Kuil Shri Mariamman
yang membuat kawasan ini
mempunyai millrna yang berbeda
dengan tempat Jain. Kuil ini
sebagai tanda bahwa keberadaan
kampung ini sebagai kawasan
yang banyak dihuni oleh etnis
India.

. .. 'Kuil Shri Mariamman
lebih terbuka untuk umum,
tidak berkesan
tertutup' ... (responden 1)

... 'menyediakan sarana dan
prasarana bagi
pengunjung' ... (responden
12)

23
3

Kenyamanan

'

Identitas yang berbeda
menjadikan tempat ini berbeda
dengan tempat lain.

.. .'perbaiki
pedestrian' ... (responden 2)

ldentitas Tempat
Faktor kenyamanan sebagai
syarat utama untuk menjadikan
identitas yang kuat ini akan
semakin kuat dan mendatangkan
wisata ke kawasan ini.

... 'penertiban pedagang
kaki lima, tukang
becak' ... (responden 8)

5.2. Kawasan Bersejarah I Kolonial
Kawasan yang diambil sebagai objek penelitian selanjutnya adalah Menara

Air Tirtanadi Medan. Menara ini sarnpai sekarang masih berfungsi dengan baik tetapi
sudah dilupakan orang keberadaannya. Sosoknya yang terhimpit oleh kemajuan kota
membuat orang yang lewat tidak lagi melihat kepada Menara ini. Dalam kesempatan
kali ini menara yang dibangun pada masa kolonial ini akan coba untuk diangkat dan
dikaji keberadaan tempatnya sebagi suatu potensi wisata kota Medan.

Gbr 5.5 Menara Air Tirtanadi Medan

24

Gbr 5. 6 Suasana Sekitar Menara Air Tirtanadi Medan

Menara ini dulu milik perusahaan NV. Water Leiding Maatschappij Ajer Bersih
yang berdiri pada tahun 1905 milik pemerintah kolonial Belanda, dibangun pada
tahun 1908 dan terletak di persimpangan Jalan Sisingamangaraja dan Jalan Pandu.
Arus lalu lintas di kawasan ini lumayan padat walaupun tidak dijam sibuk. Dikawasan

ini terdapat deretan penjahit yang sudah puluhan tahun membuka kiosnya dari yang
kecil sampai ke yang besar. Kondisi parkir terlihat di gambar 5.5 pada sisi Jalan
Sisingamangaraja dan masuk ke Jalan Pandu Baru tempat leretan kios panjahit. Parkir
mobil sejajar dan sepeda motor ada yang terlihat parkir di trotoar.
Bangunan menara ini terletak didalam kompleks kantor Tirtanadi dan berada
disamping bangunan kantor. Didepannya juga terdapat Universitas yaitu UISU yang
telah mengalami renovasi fasade. Disepanjang

Jalan Sinsingamangaraja sendiri

banyak terdapat hotel dan restoran yang dapat menjadi potensi pariwisata. Dengan
banyaknya hal-hal yang dapat rnendukung pariwisata, maka kawasan ini dianggap
dapat diangkat sebagai objek penelitian untuk dikaji keberadaannya sebagai tempat
wisata.

25
Sebelum masuk ke tahap analisa maka perlu diketahui kondisi eksisting
kawasan ini :

Menara Air yang msih berdiri
kokoh hingga sekarang

Kampus UISU yang berada pada
kawasan ini menjadaikan
kawasan ini sebagai kawasan
dengan fungsi yang beragam

Deretan kios penjahit yang masih eksis
hingga sekarang dan menjadi potensi untuk
dikembangkan menjadi objek wisata

Gbr 5. 7 Kondisi Eksisting Kawasan Menara Air

5.2.1. Sense of Place Kawasan Bersejarah I Kolonial
Pada kawasan ini pola sirkulasi terlihat lalu lintas cukup ramai terutama pada
jam-jam masuk dan pulang kantor. Pada kawasan ini terdapat bangunan yang
didirikan pada masa kolonial yaitu Menara Air Medan. Bangunan ini
berfungsi sebagai penampungan air untuk masyarakat kota pada masa kolonial
sampai

dengan

sekarang.

Terletak

pada

sudut

jalan

antara

Jalan

26
Sisingamangaraja dan Jalan Pandu, dan masuk kedalam kompleks PDAM
Tirtandi Medan. Jalan Pandu memiliki pola sirkulasi satu arah dan memiliki
trotoar yang cukup besar pada sisi jalannya. Untuk Jalan Sisingamangaraja
memiliki dua jalur jalan dengan totoar pada kanan dan kiri jalan yang tidak
terlalu besar.

No
1

Variabel Penelitian
Pola Sirkulasi

Interaksi Tempat

Temuan

Responden

Tempat ini adalah tempat yang
berdekatan dengan kawasan
Istana Maimun, Masjid Raya
dan Kolam Sri Deli. lnteraksi
antara tempat ini dengan Masjid
Raya dihubungkan oleh Jalan
dua arab yaitu Jalan
Sisingamangaraja. Kawasan ini
terletak pada ujungjalan
tersebut yang berbatasan dengan
Jalan Pandu. Dengan keadaan
ini ama interaksi antara tempat
ini dengan kawasan istana yang
lain sangat kuat dan merupakan
potensi yang besar untuk
dikembangkan.

... 'sirkulasi kenderaaan
perlu dibenahi, karena
sirkulasi kenderaan di daerah
ini ramai dan
macet' ... (responden 1)

Sirkulasi kenderaan pada
kawasan cukup padat dan ramai
apalagi pada jam-jam sibuk.
Keberadaaan persimpangan
jalan dengan pola megaturan
lalu lintas diharapkan dapat
mengurangi kemacetan pada
kawasan ini.

.. . 'tern pat parkir perlu
diperbaiki dan di tata
ulang' ... (responden 13)

27

2

Citra Bangunan

セ@
MaknaRuang

Untuk sirkulasi pejalan kaki
daerah ini memiliki trotoar
tetapi belum diopimalkan
kenyamannya sehingga perlu
pembenahan agar supaya tingkat
kenyamanan dapat tercapai pada
kawasan ini terutama kawasan
di sekitar toko-toko penjahit..

... 'perlu diperbaiki sirkulasi
pejalan kaki, karena tida
tersedia untuk pejala
kaki' ... (responden 5)

Untuk Menara Air, sosok
bangunan rnenggunakan
material baja. Penggunaan
material ini seiring dengan
rnulai banyaknya digunakan
material ini pada pembangunan
gedung tinggi pada rnasa atau
saat menara air ini didirikan.
Bentuknya secara fungsi untuk
tempat penarnpungan air tetapi
terlihat seperti sebuah bangunan
dengan gaya modern seperti
yang terlihat pada penggunaan
baja pada struktur bangunannya.
Dibangun pada masa
pemerintahan kolonial untuk
menyediakan kebutuhan air
bersih untuk warga kota.

... 'cuk:up menarik karena
menambah simbol kota
Medan' .. .(responden 3)

. . . 'pembenahan pada
fasilitas
pendukung' ... (responden 9)

.. . 'penambahan
penghijauan' ... (responden
13)

28
3

Kenyamanan

セ@
Identitas Tempat

Identitas yang ditampilkan
membuat tempat ini sangat
berbeda dengan tempat lain.
Adanya menara air dan deretan
toko penjahit menjadikan
karakter yang khas pada daerah
ini.Faktorkenyamanan
diperlukan untuk mendukung
potensi wisata. Karakter yang
kuat dipadukan dengan
kenyamanan akan membuat
karakter tempat ini semakin
kuat, sebingga akan berpotensi
menjadi daerah wisata.

... 'fasilitas publik 1ebih
ditingkatkan agar lebih
nyaman' ... (responden 4)

... 'pembenahan daerah
sekitar' .. .(responden 10)

5.3. Kawasan Tradisional
Untuk kawasan tradisional objek penelitian yang diambil adalah kawasan
lstana Maimun Medan. Istana yang dibangun pada masa kolonial ini dianggap dapat
mewakili unsur tradisonal didalam objek penelitian. Walaupun unsur tradisional
bangunan tidak seperti rumah tradisional rakyat tetapi secara umum bangunan istana
yang ada didalam kawasan ini memiliki ciri-ciri Arsitektur Tradisional Melayu. Unsur
tradisional yang diangkat karena wisatawan memiliki rasa ingin tabu terhadap budaya
yang ada pada suatu tempat Maka sangat penting untuk diangkat menjadi objek

penelitian untuk meningkatkan potensi wisata kawasan ini.
Istana maimun terletak di Jalan Brigjen Katamso Medan, posisi bangunannya
persis menghadap Jalan Masjid Raya dan sangat strategis untuk ditingkatkan potensi

pariwisatanya.

29

Gbr 5.8 Peta Kawasan Istana Maimun Medan

Gbr 5.9 Tampaklstana Maimun Medan

Pengambilan objek penelitian ini didasarkan pada kenyataan bahwa frekuensi
kunjungan wisatawan ke tempat ini tidak begitu menggembirakan. Dibanding objek
wisata di negara lain yang sekelas dengan ini masih kalah dari segi kunjungan
wisatawannya. Diharapkan penelitian ini mampu rnerumuskan kebijakan didalam
meningkatkan potensi wisata kawasan ini. Kondisi eksisting kawasan dapat dilihat
dibawah ini :

30

Istana Maimun sebagai tanda kebesaran
Kesultanan Melayu Deli sebagai aset
pariwisata yang sangat besar

Deretan ruko dengan
pedestrian yang cukup
lebar disekitarnya

Gbr 5.10 Kondisi Eksisting lstana Maimun Medan

5.3.1 Sense of Place Kawasan Tradisional
Kawasan ini adalah kawasan yang sangat fenomenal di Kota Medan. Pada
kawasan ini teeerrrdapat bangunan dengan ciri khas perpaduan Melayu dan
pengaruh luar yaitu Istana Maimun, Masjid Raya dan Kolam Sri Deli. Dengan
keberadaan bangunan ini maka kawasan ini merruliki karakter yang khas
tradisional yaitu Melayu.

No

1

Variabel Penelitian
Pola Sirkulasi

セ@
Interaksi Tempat

Temuan
Interaksi antara tempat ini
dengan tempat yang lain sangat
·kuat secara kawasan atau tempat
yang lain interaksi ini tidak
terpisahkan karena adanya
Masjid Raya Al-Mashun

Respond en
... 'perlu pedestrian yang
aman dan
nyaman ' .. .(responden 4)

31
dan Kolam Sri Deli yang
dulunya merupakan satu
komplek dengan istana.

... 'pedestrian masih kurang
memadai' ... (responden 12)

. .. 'harus ditata ulang karena
tidak begitu jelas daerab
pedestriannya' ... (responden
13)

Pola sirkulasi kenderaan pada
kawasan ini tidak terlalu ramai
dikarenakan Iebar jalan yang
cukup Iebar dan lalu lintas tidak
terlalu padat melewati jalan ini.
Untuk sirkulasi pejalan kaki
diluar istana sudab cukup Iebar
tetapi masih perlu pembenaban
untuk memberikan
kenyamanan.

... 'sudah cukup memadai
hanya perlu
ditata' ... (responden 14)

... 'sirkulasi pejalan kaki
perlu ditambab, tidak semua
pengunjung datang dengan
transportasi' ... (responden 7)

Untuk sirkulasi didalam
balaman istana perlu
pembenaban untuk memperjelas
sirkulasi pejalan kaki.

2

Citra Bangunan

セ@
MaknaRuang

·-.

Bangunan dengan langgam
arsitektur tradisional Melayu
yang berpadu dengan arsitektur
modern sebingga menimbulkan
memori yang lekat kepada para
pengunjung.

.. .'sebaiknya bangunan
dirawat lebib baik dan
penyediaan akan informasi
seperti brosur, peta dan
lainnya
ditambahkan' ... (respond en
2)

32

... 'bagusin
Iingkungannya' . .. (responden
6)

3

Kenyamanan

セ@
ldentitas Tempat

Tempat yang mempunyai
identitas yang berbeda dengan
tempat lain, memungkinkan
untuk memperbaiki dan
memilihara serta menambahkan
unsur yang menambah
kenyamanan bagi pengunjung
wisata.

... 'lebih perbanyak pohon,
pengaturan pedagang kaki
lima dan anakanak' ... (responden 3)

.. .' dijadikan publik space
untuk orang-orang
berinteraksi' ... (responden 5)

... 'pedestrian ditata lagi,
penambahan vegetasi,
system
keamanan' ... (responden 8)

33

BAB VI. RENCANA TAHAPAN BERIKUTNYA

Pada penelitian kali ini yang diangkat adalah kawasan wisata yang mempunyai
potensi untuk diangkat atau ditingkatkan pariwisatanya. Selanjutnya penelitian ini
diharapkan akan terns berlanjut dan tidak berhenti sampai disini saja. Atas dasar
tersebut maka penelitian ini pada tahun 2014 akan mengkhususkan pada bangunan
yang berpotensi untuk menjadi objek wisata sehingga terlihat kelanjutan dari
penelitian yang telah dilaksanakan pada tahun 2013 ini.
Pelaksanaan kegiatan pada tahun 2014 berkonsentrasi kepada arsitektur
bangunan sebagai sosok yang dianggap memiliki potensi yang kuat sebagai objek
wisata. Arsitektur bangunan dilihat sebagai sebuah objek arsitektural yaitu Denah,
Tampak dan Potongan serta detail yang akan ditelusuri dan akan memaksimalkan
potensi wisata dari objek secara arsitektural.
Diharapkan penelitian yang akan datang merupakan satu kesatuan dari
penelitian pada tahun ini dan akan memunculkan rekomendasi kebijakan yang
menyeluruh terhadap objek penelitian.

34
BAB VII. KESIMPULAN DAN SARAN

Pada bab ini akan ditarik kesimpulan sesuai dengan analisa yang telah
dilakukan sebelumnya. Ketiga objek penelitian telah dianalisa dengan menggunak:an
teori sense of place dan didikung oleh wawancara kepada beberapa responden yang
akan menguatkan kesimpulan yang akan ditarik dari penelitian ini. Adapun
kesimpulan penelitian ini adalah :
1. Pada kawasan komersil diperlukan pembenahan trotoar dan penertiban
pedagang K5. Pembenahan ini akan menaikkan identitas tempat yang ak:an
menjadikan kawasan ini menjadi potensi yang baik untuk wisata.
2. Pada kawasan bersejarah I kolonial diperlukan pembenahan trotoar dan
deretan kios atau toko penjahit. Usaha ini akan menjadikan kenyaman
pengunjung sehingga interaksi antara kawasan ini dengan kawasan
sekitarnya dapat teijalin dengan baik yang akhirnya memunculkan
identitas bagi tempat ini.
3. Pada kawasan tradisional diperlukan pembenahan trotoar dengan tempat
parkir bagi para wisatawan. Pembenahan ini akan semakin memberikan
kenyamanan bagi wisatawan yang sekallgus akan memberikan hal yang
positifbagi peningkatan pariwisata bagi kawasan ini.
Untuk saran bagi penelitian ini adalah potensi wisata adalah hal yang perlu
untuk diangkat menjadi faktor yang mendukung industri pariwisata, terutama kawasan
yang memang memiliki potensi tetapi perlu untuk ditingkatkan. Untuk kedepannya
pendekatan Sense of Place layak untuk digunakan kepada objek-objek wisata yang
lain agar potensi semakin tinggi dan kunjungan wisatawan dapat ditingkatkan.

35
BAB VIII. USULAN KEBIJAKAN

Setelah ditarik kesimpulan dan saran maka selanjutnya adalah rekomendasi
kebijakan untuk ketiga objek penelitian. Usulan ini dalam bentuk pra perencanaan
arsitektur yang diharapkan dapat ditindak lanjuti oleh instansi terkait atau yang peduli
terhadap kawasan-kawasan ini. Adapun rekomendasinya adalah :

1. Kawasan Komersil

Kawasan ini memiliki potensi yang kuat untuk dijadikan objek pariwisata,
pada pedestrian dibuat pepohonan dan lampu penerangan yang didisain menarik. Pada
sudut jalan di seberang bangunan Kuil Shri Mariamman direkomendasikan dibuat
tempat untuk duduk.

36

2. Kawasan Bersejarah I Kolonial

Untuk kawasan bersejarah I kolonial, rekomendasi kebijakan adalah mernbuka
daerah sudut jalan menjadi ruang terbuka kota. Sudut jalan ini didisain agar
rnasyarakat dapat menikrnati bangunan ini dengan leluasa sehingga bangunan ini
manjdai objek wisata.
Deretan kios penjahit yang berada dekat dengan rnenara direkomendasikan
untuk ditata dengan mendisain tampak yang lebih rnenarik sehingga membuat
kawasan ini tertata dengan baik dan dapat
kawasan ini.

membawa



セウ 。エキョ@

berkunjung ke

37
3. Kawasan Tradisional

38
Untuk: kawasan tradisional, rekomendasi kebijakan adalab memberik:an
kenyamanan kepada pengunjung dengan menambahkan jembatan penyeberangan
yang dapat mengbubungkan kawasan Masjid Raya dan Kolam Deli dengan kawasan
Istana Maimun. Kemudian dari ruang luar istana merekomendasikan penataan parkir
dan pedagang K5 serta memperbanyak bijauan agar suasana kenyaman bagi para
turis dapat tercapai.

39
DAFTAR PUSTAKA

Fuan, Yi -Fu, (1977), Space and Place The Perspective ofExperience, University of
Minnesota Press, Minneapolis.
Hale, Jonathan A. (2000), Building Idea - an introductional to architectural theory,
John Wiley & Sons Ltd, England.
Irianto, (2011), Dampak Pariwisata Terhadap Kehidupan Sosial Dan Ekonomi

Masyarakat Di Gili Trawangan Kecamatan Pemenang Kabupaten Lombok
Utara, Jumal Bisnis dan Kewirausahaan, Vol. 7 No.3.
Juwono, Sudarmawan dkk (2008), Kontribusi Nilai Nilai Keruangan Dalam

Pengembangan Wisata Dan Pelestarian Kampung Betawi Di Jantung Kota
Jakarta, Jumal llmiah Pariwisata, Vol. 13 No. B.
Moleong, Lexy J, (2000), Metoda Kajian Kualitatif, Remaja Rosdakarya. Bandung.
Norberg-Schulz, Christian (1980), Genius Loci Towards A Phenomenology of

Architecture, Rizzoli, New York.

40

LAMPIRAN

Lampiran 10. Formulir Evaluasi Atas Capaian Luaran
FORMULIR EVALUASI ATAS CAPAIAN LUARAN KEGIATAN
Ketua

: ..ijᄋZセ N セ

Perguruan Tinggi

: Mセ

M .....f1H セ@

\GゥN_bᆪエイ・lセAm]@

t.tt.....P.f.\:t-&.:. r ..tt セmイ@

.......

..l/.11t&r........

Judul

:. セ][@

Waktu Kegiatan

: tahun ke ....L. dari rencana ...セ@ ... tahun

. セNM@

{>ENlAJ6ICitnPJ lrl?IWM-1*-

Luaran yang direncanakan dan capaian tertulis dalam proposal awal:

No Luaran yang Direacaaakan
I
5eMWicf