Eksplorasi dan Identifikasi Tanaman Aren (Arenga pinnata Merr) di Kabupaten Tapanuli Selatan Chapter III IV

HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Karakter Fenotip Tanaman Aren
1. Batang
Hasil identifikasi karakter fenotip tanaman aren yang diamati pada delapan
Desa di empat Kecamatan Kabupaten Tapanuli Selatan dapat dilihat pada
Lampiran 5 dan 6. Hasil identifikasi karakter fenotip batang tanaman aren dapat
dilihat pada Tabel 1.
Tabel 1. Karakter batang 80 tanaman aren.
Tanaman
Sampel

Bentuk
Batang

Kulit Batang

Warna Kulit Batang

Tinggi (cm)

Lingkar

(cm)

1

2

3

4

5

6

TS 1

Silindris

Bergelang


Hitam

1800

96

TS 2

Silindris

Bergelang

Hitam

3200

160

TS 3


Silindris

Bergelang

Coklat Kehitaman

2700

112

TS 4

Silindris

Bergelang

Hitam

2300


120

TS 5

Silindris

Bergelang

Hitam

1600

129

TS 6

Silindris

Bergelang


Coklat Kehitaman

1500

144.5

TS 7

Silindris

Bergelang

Coklat Kehitaman

1600

134

TS 8


Silindris

Bergelang

Coklat Kehitaman

600

62

TS 9

Silindris

Bergelang

Coklat Kehitaman

1100


121

TS 10

Silindris

Bergelang

Coklat Kehitaman

800

119

TS 11

Silindris

Bergelang


Coklat Kehitaman

1500

89.2

TS 12

Silindris

Bergelang

Coklat Kehitaman

2500

149.4

TS 13


Silindris

Bergelang

Coklat Kehitaman

2200

131

TS 14

Silindris

Bergelang

Coklat Kehitaman

2400


109.7

TS 15

Silindris

Bergelang

Hitam

1900

141.9

TS 16

Silindris

Bergelang


Coklat Kehitaman

2000

133.3

TS 17

Silindris

Bergelang

Coklat Kehitaman

1100

114.6

TS 18

Silindris

Bergelang

Coklat Kehitaman

1500

104.4

TS 19

Silindris

Bergelang

Coklat Kehitaman

1500

126.5

TS 20

Silindris

Bergelang

Hitam

1700

141.2

Universitas Sumatera Utara

Tanaman
Sampel

Bentuk
Batang

Kulit Batang

Warna Kulit Batang

Tinggi (cm)

Lingkar
(cm)

1

2

3

4

5

6

TS 21

Silindris

Bergelang

Coklat Kehitaman

1600

159

TS 22

Silindris

Bergelang

Coklat Kehitaman

1500

149

TS 23

Silindris

Bergelang

Hitam

1450

130

TS 24

Silindris

Bergelang

Coklat Kehitaman

1300

185

TS 25

Silindris

Bergelang

Hitam

1500

123

TS 26

Silindris

Bergelang

Hitam

1500

156

TS 27

Silindris

Bergelang

Hitam

1500

136

TS 28

Silindris

Bergelang

Hitam

1600

141

TS 29

Silindris

Bergelang

Hitam

1700

141.5

TS 30

Silindris

Bergelang

Hitam

1700

120

TS 31

Silindris

Bergelang

Hitam

2100

139.8

TS 32

Silindris

Bergelang

Hitam

1800

127.3

TS 33

Silindris

Bergelang

Coklat Kehitaman

1700

127.3

TS 34

Silindris

Bergelang

Hitam

2100

151

TS 35

Silindris

Bergelang

Coklat Kehitaman

1800

140.2

TS 36

Silindris

Bergelang

Coklat Kehitaman

1500

152

TS 37

Silindris

Bergelang

Coklat Kehitaman

1800

110

TS 38

Silindris

Bergelang

Hitam

2400

147

TS 39

Silindris

Bergelang

Coklat Kehitaman

2200

116

TS 40

Silindris

Bergelang

Hitam

2800

139

TS 41

Silindris

Bergelang

Coklat Kehitaman

2800

119.3

TS 42

Silindris

Bergelang

Coklat Kehitaman

3000

97.3

TS 43

Silindris

Bergelang

Hitam

2100

142.4

TS 44

Silindris

Bergelang

Hitam

2800

118.1

TS 45

Silindris

Bergelang

Hitam

2600

134.4

TS 46

Silindris

Bergelang

Hitam

2500

131.2

TS 47

Silindris

Bergelang

Hitam

1200

133

TS 48

Silindris

Bergelang

Hitam

2800

131.3

TS 49

Silindris

Bergelang

Coklat Kehitaman

2100

93.6

TS 50

Silindris

Bergelang

Coklat Kehitaman

2700

118.2

TS 51

Silindris

Bergelang

Hitam

1800

122

TS 52

Silindris

Bergelang

Coklat Kehitaman

1200

83.1

Universitas Sumatera Utara

Tanaman
Sampel

Bentuk
Batang

Kulit Batang

Warna Kulit Batang

Tinggi (cm)

Lingkar
(cm)

1

2

3

4

5

6

TS 53

Silindris

Bergelang

Coklat Kehitaman

1700

87

TS 54

Silindris

Bergelang

Hitam

900

98

TS 55

Silindris

Bergelang

Coklat Kehitaman

1400

112

TS 56

Silindris

Bergelang

Coklat Kehitaman

1200

121

TS 57

Silindris

Bergelang

Hitam

1500

104

TS 58

Silindris

Bergelang

Hitam

1200

115

TS 59

Silindris

Bergelang

Coklat Kehitaman

1500

108

TS 60

Silindris

Bergelang

Hitam

1900

114

TS 61

Silindris

Bergelang

Coklat Kehitaman

1500

136

TS 62

Silindris

Bergelang

Coklat Kehitaman

800

144

TS 63

Silindris

Bergelang

Hitam

1300

172

TS 64

Silindris

Bergelang

Hitam

1000

134

TS 65

Silindris

Bergelang

Hitam

700

122

TS 66

Silindris

Bergelang

Coklat Kehitaman

1600

150

TS 67

Silindris

Bergelang

Coklat Kehitaman

1300

118

TS 68

Silindris

Bergelang

Coklat Kehitaman

1500

139

TS 69

Silindris

Bergelang

Coklat Kehitaman

1900

183

TS 70

Silindris

Bergelang

Hitam

1700

129.2

TS 71

Silindris

Bergelang

Coklat Kehitaman

2200

121.3

TS 72

Silindris

Bergelang

Coklat Kehitaman

1400

120

TS 73

Silindris

Bergelang

Hitam

1100

141.3

TS 74

Silindris

Bergelang

Hitam

2800

132

TS 75

Silindris

Bergelang

Hitam

1200

142

TS 76

Silindris

Bergelang

Hitam

1300

105

TS 77

Silindris

Bergelang

Coklat Kehitaman

900

125

TS 78

Silindris

Bergelang

Hitam

2100

101

TS 79

Silindris

Bergelang

Coklat Kehitaman

2700

138

TS 80

Silindris

Bergelang

Hitam

2800

139

Dari hasil identifikasi karakter batang tanaman aren yang terlihat pada
tabel 1, bahwa dari 80 tanaman sampel, untuk bentuk batang dan kulit batang

Universitas Sumatera Utara

adalah tidak beragam atau tidak bervariasi, semua batang berbentuk silindris
(bulat) dan kulit batang bergelang atau bergaris melintang (Gambar 1).
Kulit batang bergelang disebabkan oleh bekas melekatnya tangkai daun. Tangkai
daun atau daun yang mati (tidak produktif) akan terlepas sehingga menyisakan
bekas seperti gelang pada kulit batang.

Gambar 1. Bentuk batang dan kulit batang
Sedangkan untuk warna kulit batang untuk semua tanaman sampel
beragam, terdapat 2 (dua) warna yaitu hitam dan coklat kehitaman. Untuk Tinggi
dan lingkar batang semua tanaman sampel juga beragam, tinggi batang tertinggi
adalah TS 2 yaitu 32 m dan terendah adalah TS 8 yaitu 6 m (Gambar 2), serta
lingkar batang terbesar adalah TS 69 yaitu 183 cm dan terkecil adalah TS 8 yaitu
62 cm (Gambar 3).

Universitas Sumatera Utara

Gambar 2. Tinggi batang

Gambar 3. Lingkar Batang

Karakter batang tertinggi dan terendah serta lingkar batang terkecil berada
pada 1 (satu) lokasi yang sama yaitu pada Desa Sinyior, Kecamatan Angkola
Selatan, sedangkan lingkar batang terbesar berada di Desa Baringin Kecamatan
Sipirok.

Universitas Sumatera Utara

2. Daun
Hasil identifikasi karakter daun 80 tanaman sampel aren disajikan pada
Tabel 2. Dari hasil identifikasi karakter daun yang dilakukan, komposisi daun,
tipe daun, tata letak daun, bentuk tangkai daun, bentuk helaian anak daun, pangkal
anak daun, permukaan anak daun bagian atas, permukaan anak daun bagian
bawah dan warna anak daun bagian atas adalah tidak beragam atau tidak
bervariasi. Semua tanaman sampel memiliki komposisi daun yang majemuk, tipe
daunnya majemuk menyirip, tata letak daun berpasangan bersilang, bentuk
tangkai daun melengkung, bentuk helaian anak daun linear meruncing, pangkal
anak daun meruncing, permukaan anak daun bagian atas licin mengkilap,
permukaan anak daun bagian bawah berselaput lilin dan warna anak daun bagian
atas hijau tua (Gambar 4).

Tabel 2. disajikan pada halaman selanjutnya dengan keterangan tabel sebagai
berikut :
DM : daun majemuk

MM : majemuk menyirip

BB : berpasangan bersilang

ML : melengkung

HK : hijau kecoklatan

HM : hijau muda

A : abu-abu

CA : coklat keabu-abuan

C : coklat

LM : linear meruncing

MG : meruncing

R : rata

BR : bergerigi

TL : terbelah

LK : licin mengkilap

BL : berselaput lilin

HT : hijau tua

Universitas Sumatera Utara

Jumlah Daun Produktif

Jumlah Daun Tidak
Produktif

Lebar Anak Daun

Panjang Anak Daun

Panjang Rachis

Lingkar Petiole

Panjang Petiole

Jumlah Anak Daun
Berpasangan

Permukaan Anak Daun
Bagian Atas
Permukaan Anak Daun
Bagian Bawah
Warna Anak Daun
Bagian Atas
Warna Anak Daun
Bagian Bawah

Ujung Anak Daun

Tepi Anak Daun

Pangkal Anak Daun

Bentuk Helaian Anak
Daun

Warna Petiole

Warna Rachis

Bentuk Tangkai Daun

Tata Letak Daun

Tipe Daun

Komposisi Daun

Tanaman Sampel

Tabel 2. Karakter daun 80 tanaman aren

1

2

3

4

5

6

7

8

9

10

11

12

13

14

15

16

17

18

19

20

21

22

23

TS1
TS2
TS3
TS4
TS5
TS6
TS7
TS8
TS9
TS10
TS11
TS12
TS13
TS14
TS15
TS16
TS17
TS18
TS19
TS20
TS21
TS22
TS23
TS24

DM
DM
DM
DM
DM
DM
DM
DM
DM
DM
DM
DM
DM
DM
DM
DM
DM
DM
DM
DM
DM
DM
DM
DM

MM
MM
MM
MM
MM
MM
MM
MM
MM
MM
MM
MM
MM
MM
MM
MM
MM
MM
MM
MM
MM
MM
MM
MM

BB
BB
BB
BB
BB
BB
BB
BB
BB
BB
BB
BB
BB
BB
BB
BB
BB
BB
BB
BB
BB
BB
BB
BB

ML
ML
ML
ML
ML
ML
ML
ML
ML
ML
ML
ML
ML
ML
ML
ML
ML
ML
ML
ML
ML
ML
ML
ML

HK
HK
HM
HM
HM
HM
HK
HK
HK
HM
HK
HM
HK
HK
HK
HK
HM
HK
HM
HK
HK
HK
HK
HK

C
C
C
A
CA
CA
CA
C
A
CA
A
A
CA
CA
A
A
A
CA
CA
A
C
CA
CA
A

LM
LM
LM
LM
LM
LM
LM
LM
LM
LM
LM
LM
LM
LM
LM
LM
LM
LM
LM
LM
LM
LM
LM
LM

MG
MG
MG
MG
MG
MG
MG
MG
MG
MG
MG
MG
MG
MG
MG
MG
MG
MG
MG
MG
MG
MG
MG
MG

BR
BR
BR
BR
BR
BR
BR
BR
BR
BR
BR
BR
BR
BR
BR
BR
BR
BR
BR
BR
BR
BR
BR
BR

TL
TL
TL
TL
TL
TL
TL
TL
TL
TL
TL
TL
TL
TL
TL
TL
TL
TL
TL
TL
TL
TL
TL
TL

LK
LK
LK
LK
LK
LK
LK
LK
LK
LK
LK
LK
LK
LK
LK
LK
LK
LK
LK
LK
LK
LK
LK
LK

BL
BL
BL
BL
BL
BL
BL
BL
BL
BL
BL
BL
BL
BL
BL
BL
BL
BL
BL
BL
BL
BL
BL
BL

HT
HT
HT
HT
HT
HT
HT
HT
HT
HT
HT
HT
HT
HT
HT
HT
HT
HT
HT
HT
HT
HT
HT
HT

CA
CA
A
A
C
A
CA
CA
C
A
A
A
CA
CA
A
A
A
CA
CA
A
A
CA
C
A

168
247
180
199
137
214
160
86
148
157
199
196
231
181
228
213
157
133
221
172
192
130
173
151

160
310
250
257
320
238
291
150
212
216
132
186
136
132
154
108
118
132
112
108
192
211
132
225

35
37.5
35
49
32
30.5
42
21.5
29.5
37.5
47
41
44
35
48
45
49
43
41
43
40
41
40
30

550
810
590
650
450
700
525
280
483
515
650
642
756
591
746
700
514
437
726
564
630
426
568
495

127
132
134
119
121
135
150
131
112
163
123
142
144
116
136
132
128
128
136
116
139
121
138
97

5.5
7.5
6.7
7.5
6.5
8
7
4.6
7.5
7
6
6.1
6.4
5.6
5.8
7
5.6
6.2
6.9
6
7.5
6.6
8.3
5.7

21
34
28
27
28
16
15
24
18
14
13
12
20
28
10
12
16
21
13
13
15
20
20
15

12
24
17
15
8
11
15
8
10
12
12
12
19
10
10
17
11
10
9
9
15
10
10
12

Universitas Sumatera Utara

Jumlah Daun Produktif

Jumlah Daun Tidak
Produktif

Lebar Anak Daun

Panjang Anak Daun

Panjang Rachis

Lingkar Petiole

Panjang Petiole

Jumlah Anak Daun
Berpasangan

Permukaan Anak Daun
Bagian Atas
Permukaan Anak Daun
Bagian Bawah
Warna Anak Daun
Bagian Atas
Warna Anak Daun
Bagian Bawah

Ujung Anak Daun

Tepi Anak Daun

Pangkal Anak Daun

Bentuk Helaian Anak
Daun

Warna Petiole

Warna Rachis

Bentuk Tangkai Daun

Tata Letak Daun

Tipe Daun

Komposisi Daun

Tanaman Sampel
1

2

3

4

5

6

7

8

9

10

11

12

13

14

15

16

17

18

19

20

21

22

23

TS25
TS26
TS27
TS28
TS29
TS30
TS31
TS32
TS33
TS34
TS35
TS36
TS37
TS38
TS39
TS40
TS41
TS42
TS43
TS44
TS45
TS46
TS47
TS48
TS49
TS50

DM
DM
DM
DM
DM
DM
DM
DM
DM
DM
DM
DM
DM
DM
DM
DM
DM
DM
DM
DM
DM
DM
DM
DM
DM
DM

MM
MM
MM
MM
MM
MM
MM
MM
MM
MM
MM
MM
MM
MM
MM
MM
MM
MM
MM
MM
MM
MM
MM
MM
MM
MM

BB
BB
BB
BB
BB
BB
BB
BB
BB
BB
BB
BB
BB
BB
BB
BB
BB
BB
BB
BB
BB
BB
BB
BB
BB
BB

ML
ML
ML
ML
ML
ML
ML
ML
ML
ML
ML
ML
ML
ML
ML
ML
ML
ML
ML
ML
ML
ML
ML
ML
ML
ML

HM
HK
HM
HM
HK
HK
HK
HK
HK
HK
HK
HK
HK
HK
HK
HK
HM
HM
HM
HM
HM
HK
HM
HM
HM
HM

A
A
A
C
CA
CA
C
C
C
C
C
C
C
C
C
C
CA
CA
CA
CA
CA
C
CA
CA
CA
CA

LM
LM
LM
LM
LM
LM
LM
LM
LM
LM
LM
LM
LM
LM
LM
LM
LM
LM
LM
LM
LM
LM
LM
LM
LM
LM

MG
MG
MG
MG
MG
MG
MG
MG
MG
MG
MG
MG
MG
MG
MG
MG
MG
MG
MG
MG
MG
MG
MG
MG
MG
MG

BR
BR
BR
BR
BR
BR
BR
BR
BR
BR
BR
BR
BR
BR
BR
BR
BR
BR
BR
BR
BR
BR
BR
BR
BR
BR

TL
TL
TL
MG
TL
TL
TL
TL
TL
TL
TL
TL
TL
TL
TL
TL
TL
TL
TL
TL
TL
TL
TL
TL
TL
TL

LK
LK
LK
LK
LK
LK
LK
LK
LK
LK
LK
LK
LK
LK
LK
LK
LK
LK
LK
LK
LK
LK
LK
LK
LK
LK

BL
BL
BL
BL
BL
BL
BL
BL
BL
BL
BL
BL
BL
BL
BL
BL
BL
BL
BL
BL
BL
BL
BL
BL
BL
BL

HT
HT
HT
HT
HT
HT
HT
HT
HT
HT
HT
HT
HT
HT
HT
HT
HT
HT
HT
HT
HT
HT
HT
HT
HT
HT

C
A
A
C
C
A
A
A
A
A
A
A
A
A
A
A
A
CA
CA
A
A
CA
CA
CA
CA
CA

160
225
206
174
153
214
119
119
122
127
140
123
119
120
112
110
222
188
235
237
210
240
211
226
177
180

125
162
127
205
195
195
132
122
115
120
142
127
131
126
112
131
136
149
132
126
111
122
131
152
120
122

38
36
35
38
33
34
38
35
38
33
38
45
35.2
36
37
37
38
39
39
39
32
37
35
33
35
36

525
738
673
570
500
700
388
388
375
390
460
403
389
392
368
359
728
615
770
776
689
786
690
740
581
589

84
121
128
149
115
145
121
131
112
128
135
146
131
128
123
140
64
93
81
86
91
87
61
132
82
61

5.5
6.8
7.6
6.5
6.3
5.1
6
6.2
5.7
5.8
6.6
6.7
6
6
5.6
6.1
5.1
5.2
6
6
6.1
5.9
4.9
6.7
5.6
6

14
16
18
12
20
26
20
21
18
21
11
23
19
19
22
23
18
19
13
15
13
13
14
20
18
28

10
10
14
18
12
12
11
16
15
16
14
10
13
14
9
11
12
11
18
14
11
16
10
18
8
12

Universitas Sumatera Utara

Jumlah Daun Produktif

15

16

17

18

19

20

21

22

23

CA
C
A
A
CA
A
CA
A
CA
A
A
A
A
CA
CA
A
A
A
A
A
A
A
A
CA
A
A

146
130
179
123
113
152
168
153
149
151
162
151
186
142
136
206
123
181
235
182
111
149
112
117
132
109

171
176
173
96
205
203
192
163
154
186
170
231
190
186
207
208
198
208
231
203
117
123
124
126
109
102

39
33.2
28.5
24
29.5
31
31
34
36
42
33
36
41
27.2
27.6
29
26
29
34
26
42.1
39
38
37.6
30
37

479
424
587
400
445
497
550
502
487
494
530
494
610
464
443
642
402
592
769
597
363
487
366
384
431
358

81.5
150
130
97
113
149
117
109
127
119
136
125
157
122
126
124
121
126
131
118
150
144
132
124
132
132

6
7.3
5.3
6.4
5.4
6.8
5.8
5.4
6.3
6.4
7
5
6
9
6
5.5
5
6
7
5
6.5
6.8
6
6
6.5
6

28
16
24
12
20
26
20
16
18
24
30
9
18
14
11
24
24
29
12
32
18
17
25
25
20
17

14
14
10
8
18
12
18
10
12
14
12
11
13
7
9
15
6
6
17
11
9
8
18
17
11
9

Jumlah Daun Tidak
Produktif

Lebar Anak Daun

14

HT
HT
HT
HT
HT
HT
HT
HT
HT
HT
HT
HT
HT
HT
HT
HT
HT
HT
HT
HT
HT
HT
HT
HT
HT
HT

Panjang Rachis

13

BL
BL
BL
BL
BL
BL
BL
BL
BL
BL
BL
BL
BL
BL
BL
BL
BL
BL
BL
BL
BL
BL
BL
BL
BL
BL

Lingkar Petiole

12

LK
LK
LK
LK
LK
LK
LK
LK
LK
LK
LK
LK
LK
LK
LK
LK
LK
LK
LK
LK
LK
LK
LK
LK
LK
LK

Panjang Petiole

11

TL
TL
TL
TL
TL
TL
TL
TL
TL
TL
TL
TL
TL
TL
TL
TL
TL
TL
TL
TL
TL
TL
TL
TL
TL
TL

Jumlah Anak Daun
Berpasangan

10

BR
BR
R
R
BR
BR
BR
BR
BR
BR
BR
BR
BR
BR
BR
BR
BR
BR
BR
BR
BR
BR
BR
BR
BR
BR

Ujung Anak Daun

9

MG
MG
MG
MG
MG
MG
MG
MG
MG
MG
MG
MG
MG
MG
MG
MG
MG
MG
MG
MG
MG
MG
MG
MG
MG
MG

Tepi Anak Daun

8

LM
LM
LM
LM
LM
LM
LM
LM
LM
LM
LM
LM
LM
LM
LM
LM
LM
LM
LM
LM
LM
LM
LM
LM
LM
LM

Pangkal Anak Daun

7

C
C
C
CA
C
CA
CA
A
C
A
C
CA
A
C
CA
A
A
A
A
CA
A
A
CA
CA
C
A

Warna Petiole

6

HK
HM
HK
HK
HK
HM
HM
HM
HM
HM
HK
HM
HM
HM
HM
HM
HK
HK
HK
HK
HK
HK
HK
HK
HK
HK

Warna Rachis

Panjang Anak Daun

Permukaan Anak Daun
Bagian Atas
Permukaan Anak Daun
Bagian Bawah
Warna Anak Daun
Bagian Atas
Warna Anak Daun
Bagian Bawah

Bentuk Helaian Anak
Daun

Bentuk Tangkai Daun
5

ML
ML
ML
ML
ML
ML
ML
ML
ML
ML
ML
ML
ML
ML
ML
ML
ML
ML
ML
ML
ML
ML
ML
ML
ML
ML

Tata Letak Daun
4

BB
BB
BB
BB
BB
BB
BB
BB
BB
BB
BB
BB
BB
BB
BB
BB
BB
BB
BB
BB
BB
BB
BB
BB
BB
BB

Tipe Daun
3

MM
MM
MM
MM
MM
MM
MM
MM
MM
MM
MM
MM
MM
MM
MM
MM
MM
MM
MM
MM
MM
MM
MM
MM
MM
MM

Komposisi Daun
2

DM
DM
DM
DM
DM
DM
DM
DM
DM
DM
DM
DM
DM
DM
DM
DM
DM
DM
DM
DM
DM
DM
DM
DM
DM
DM

Tanaman Sampel
1

TS51
TS52
TS53
TS54
TS55
TS56
TS57
TS58
TS59
TS60
TS61
TS62
TS63
TS64
TS65
TS66
TS67
TS68
TS69
TS70
TS71
TS72
TS73
TS74
TS75
TS76

Universitas Sumatera Utara

Tepi Anak Daun

11

TL
TL
TL
TL

Pangkal Anak Daun

10

BR
BR
BR
BR

Bentuk Helaian Anak
Daun

9

MG
MG
MG
MG

Warna Petiole

8

LM
LM
LM
LM

Warna Rachis

7

C
CA
A
A

Bentuk Tangkai Daun

6

HK
HK
HK
HK

Tata Letak Daun

5

ML
ML
ML
ML

Tipe Daun

4

BB
BB
BB
BB

Komposisi Daun

3

MM
MM
MM
MM

2

DM
DM
DM
DM

1

TS77
TS78
TS79
TS80

Tanaman Sampel

Ujung Anak Daun

LK
LK
LK
LK

12

BL
BL
BL
BL

13

HT
HT
HT
HT

14

CA
CA
A
A

15

Permukaan Anak Daun
Bagian Atas
Permukaan Anak Daun
Bagian Bawah
Warna Anak Daun
Bagian Atas
Warna Anak Daun
Bagian Bawah

19
20

6.5
6.4
5.9
6

Lebar Anak Daun
Jumlah Daun Tidak
Produktif

23

18

132
132
121
122

Panjang Anak Daun

22

17

389
400
488
342

Panjang Rachis

21

16

35
33
41
36

Lingkar Petiole

8
13
12
12

121
90
132
128

Panjang Petiole

11
20
21
28

119
128
149
104

Universitas Sumatera Utara

Jumlah Anak Daun
Berpasangan

Jumlah Daun Produktif

Gambar 4. Daun majemuk menyirip

Gambar 5. Tata letak daun – berpasangan

Gambar 6. Helaian anak daun – linear meruncing

Gambar 7. Pangkal anak daun

Universitas Sumatera Utara

Gambar 8. Permukaan anak daun bagian atas dan bawah

Gambar 9. Permukaan anak daun bagian bawah

Untuk warna tangkai daun (Rachis) ditemukan variasi warna yaitu hijau
kecoklatan pada TS1, TS2, TS7-9, TS11, TS13-16, TS18, TS20-24, TS26,
TS29-40, TS46, TS51, TS53-55, TS61 dan TS67-80. Sedangkan berwarna hijau
muda yaitu TS3-6, TS10, TS12, TS17, TS19, TS25, TS27, TS28, TS41-45, TS4750, TS52, TS56-60 dan TS62-66. Adapun 2 (dua) variasi warna dapat dilihat pada
Gambar 10.

Gambar 10. Warna rachis hijau kecoklatan dan hijau muda.

Universitas Sumatera Utara

Selanjutnya, warna pangkal tangkai daun (Petiole) ditemukan 3 (tiga)
variasi warna yaitu abu-abu pada TS4, TS9, TS11, TS12, TS15-17, TS20, TS2427, TS58, TS60, TS63, TS66-69, TS71, TS72, TS76, TS79 dan TS80. Warna
coklat keabu-abuan pada TS5-7, TS10, TS13, TS14, TS18, TS19, TS22, TS23,
TS29, TS30, TS41-45, TS47-50, TS54, TS56, TS57, TS62, TS65, TS70, TS73,
TS74 dan TS78. Sedangkan warna coklat pada TS1-3, TS8, TS21, TS28, TS3140, TS46, TS51-53, TS55, TS59, TS61, TS64, TS75 dan TS77. Variasi warna
dapat dilihat pada Gambar 11.

Gambar 11. Warna petiole abu-abu, coklat keabu-abuan dan coklat.
Untuk tepi atau pinggir anak daun ditemukan 2 (dua) variasi yaitu tepi atau
pinggir anak daun rata pada TS30 di Desa Sitaratoit Kecamatan Angkola Barat
dan TS53, TS54 di Desa Aek Sabaon Kecamatan Marancar. Sedangkan untuk 77
(tujuh puluh tujuh) tanaman sampel yang lain pada semua lokasi penelitian
memiliki tepi atau pinggir anak daun yang bergerigi (Gambar 12).

Universitas Sumatera Utara

Gambar 12. Tepi atau pinggir anak daun rata dan bergerigi

Dari 80 (delapan puluh) jumlah keseluruhan tanaman sampel, ditemukan 1
(satu) tanaman sampel (TS28) pada Desa Sitaratoit Kecamatan Angkola Barat
dengan bentuk ujung anak daun yang berbeda yaitu meruncing sedangkan 79
(tujuh puluh sembilan) tanaman sampel yang lain bentuk ujung anak daunnya
adalah terbelah (Gambar 13).

Gambar 13. Ujung anak daun meruncing dan terbelah.

Universitas Sumatera Utara

Selanjutnya, warna anak daun bagian bawah yang dilapisi selaput lilin
memiliki corak warna yang bervariasi yaitu abu-abu pada TS3, TS4, TS6, TS1012, TS15-17, TS20, TS21, TS24, TS26, TS27, TS30-41, TS44, TS45, TS53,
TS54, TS56, TS58, TS60-63, TS66-73, TS75, TS76, TS79 dan TS80. Warna
coklat ditemukan pada TS5, TS9, TS23, TS25, TS28, TS29 dan TS52. Dan variasi
warna terakhir yaitu coklat keabu-abuan pada TS1, TS2, TS7, TS8, TS13, TS14,
TS18, TS19, TS22, TS42, TS43, TS46-51, TS55, TS57, TS59, TS64, TS65,
TS74, TS77 dan TS78 (Gambar 14).

(abu-abu)

(coklat)

(coklat keabu-abuan)

Gambar 14. Warna anak daun bagian bawah

Universitas Sumatera Utara

Jumlah anak daun pada 80 tanaman sampel sangat beragam atau bervariasi
hal ini dipengaruhi oleh panjang rachis. Jumlah anak daun yang paling banyak
dari semua tanaman sampel adalah TS2 yaitu 247 pasang dengan panjang rachis
yaitu 810 cm dan jumlah anak daun yang paling sedikit adalah TS8 yaitu 86
pasang dengan panjang rachis 280 cm. Begitu juga dengan panjang dan lebar anak
daun pada semua tanaman sampel sangat beragam, panjang anak daun yang paling
panjang adalah TS10 yaitu 163 cm dan anak daun paling pendek adalah TS47
dengan TS50 yaitu 61 cm. Lebar anak daun terbesar adalah TS64 yaitu 9 cm dan
lebar terkecil adalah TS8 yaitu 4,6 cm. Panjang tangkai daun (petiole) terbesar
adalah TS2 yaitu 310 cm dan terkecil adalah TS54 yaitu 96 cm. Lingkar tangkai
daun (petiole) terbesar adalah TS4 yaitu 49 cm dan terkecil adalah TS8 yaitu 21,5
cm.
Sesuai dengan data yang didapatkan dari hasil identifikasi karakter fenotip
tanaman aren pada 8 (delapan) desa di 4 (empat) kecamatan Kabupaten Tapanuli
Selatan, bahwa semakin tinggi pertumbuhan batang tanaman aren maka semakin
banyak pula jumlah daun yang tumbuh pada batang tersebut. Pertumbuhan daun
tanaman aren dimulai dari pangkal batang mengarah vertikal ke atas. Masa
pertumbuhan daun sampai pada tahap daun sempurna memakan waktu yang
relatif lama. Menurut informasi yang didapat dari petani aren, bahwa dalam waktu
1 (satu) tahun jumlah daun yang tumbuh rata-rata adalah 2 (dua) buah atau 1
(satu) pasang.

Daun tanaman aren dibedakan menjadi 2 (dua) yaitu daun tidak produktif
dan daun produktif. Daun tidak produktif merupakan daun yang telah habis masa
produktifnya, daun akan layu, terlepas, habis dan membusuk. Tetapi bekas

Universitas Sumatera Utara

tumbuh daun masih dapat terlihat pada batang tanaman tersebut. Sedangkan daun
produktif adalah daun yang masih hijau dan segar serta masih aktif dalam proses
fotosintesis. Pada Tabel 5 dapat dilihat jumlah daun tidak produktif dan daun
produktif sangat bervariasi. Jumlah daun tidak produktif terbanyak adalah TS2
yaitu 34 buah dan jumlah daun produktif yang paling sedikit adalah TS62 yaitu 9
buah. Sedangkan jumlah daun produktif terbanyak adalah TS2 yaitu 24 buah dan
daun produktif yang paling sedikit adalah TS67, TS68 yaitu 6 buah (Gambar 15).

Gambar 15. Daun tidak produktif dan daun produktif

Universitas Sumatera Utara

3. Bunga
Hasil identifikasi karakter bunga 80 tanaman sampel aren pada 8 desa di 4
kecamatan Kabupaten Tapanuli Selatan disajikan pada tabel 3.
Tabel 3. Karakter bunga 80 tanaman aren.

Panjang Rangkaian
Mayang (cm)

Jumlah Rangkaian
Mayang

Lingkar Tangkai
Mayang (cm)

Panjang Tangkai
Mayang (cm)

Warna Tangkai
Mayang
Warna Rangkaian
Mayang

Bentuk Mayang

Jumlah Rangkaian
Mayang

Panjang Rangkaian
Mayang (cm)

Lingkar Tangkai
Mayang (cm)

2

3

4

5

6

7

8

1

2

3

4

5

6

7

8

MB
MB
MB
MB

HT
HT
HT
HT

tda

tda
HT
HT
HM
HT
HT

tda

tda

tda

HT
HT

tda

tda

MB
MB
MB
MB
MB

HT
HT
HT
HT
HT

tda

tda

MB
MB

HT
HT

MK
MK
MK
MK
MK
MK
MK
MK
MK
MK
MK
MK
MH

tda

tda

MB
MB
MB

HT
HT
HT

tda

tda

MB
MB
MB

HT
HT
HT

tda

tda

MB
MB
MB

HT
HT
HT

tda

tda

MB
MB

HT
HT

tda

tda

73
69
35
59
0
69
93
22
57
56
0
41
39
0
34
42
23
34
40
0
42
54
0
58
72
52
0
68
53
47
0
32
33
29
0
34
36
0
40
0
53

MK
MH
MC

MB
MB

214
220
232
212
0
219
246
46
186
188
0
157
134
0
219
172
82
117
169
0
144
133
0
150
140
140
0
272
181
150
0
133
161
143
0
140
97
0
119
0
178

UG
UG
H
HG
H
UG
H
HT

tda

27
47.5
28
32
0
32.5
37
13
27.5
36.5
0
36.5
43.5
0
40.5
41.2
38
35.3
34.2
0
41.3
31.7
0
35
36
37.5
0
39
40
36
0
34.8
43.3
32.5
0
42.6
42.4
0
34.2
0
31

HK
HK
CH
HK
CH
CH
CH
HK

tda

116
106
115
96
0
100
168
30
121
125
0
83.6
96.7
0
85.2
85.2
47
96.3
143
0
146
117
0
80
110
124
0
97
100
150
0
89.4
94.6
73
0
82.8
48.4
0
143
0
91.5

MK
MK
MH
MH
MH

MB
MB
TB
MB
MB

4
5
5
7
0
4
9
3
4
3
0
6
7
0
4
4
1
3
5
0
5
7
0
5
3
3
0
3
4
2
0
5
3
1
0
6
5
0
5
0
2

HK
HK
HK
HK
HK
HK
HK
HK
HK
HK
HK
HK
HK
HK
HK
HK
HK
HK
HK
HK
HK
HK
HK
HK
HK
HK
HK
HK
HK
HK
HK
HK

UG
UG
UG
UG
UG
UG
UG
UG
UG
UG
UG
UG
HG
UG
UG
UG
UG
UG
UG
UG
UG
UG
UG
UG
UG
UG
UG
UG
UG
UG
UG
UG

2
2
1
2
1
1
1
1
0
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
2
2
1
1
1
1
1
1
1
2
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1

102
121
108
92
64
127
120
39
0
112
71
107
92.5
65
86
98
94
80
94.5
65.5
141
54
90
80
78
116
70
98
100
102
89
86
64
100
102
103
85
84
94
79
85

23
29
22
31.5
18
23
15
16
0
21
21.1
23.3
25.2
25.5
27.4
26.2
21.2
25
29
22.8
35.5
32.8
29.5
34
26
26
34
26
24
32
28.5
28.4
31.3
30.5
25.6
33
23
28.4
24
18
26

52
66
25
47
38
55
37
24
0
37
33
41
30
32
30
37
29
35
32
30
43
36
51
42
48
40
41
54
67
40
36
32
34
33
31
32
35
33
35
34
39

112
228
114
104
142
128
108
43
0
124
103
112
125
107
106
129
135
95
98
100
173
124
178
136
134
125
129
147
100
162
114
111
89
125
127
128
110
109
119
104
127

MB

HT

tda

tda

TB

HT

MK
MK
MK
MK
MK
MK
MK
MK
MK
MK
MK
MK
MK
MK
MK
MK
MK
MK
MK

Jumlah Mayang

Jumlah Mayang

Panjnag Tangkai
Mayang (cm)

Bunga Jantan

Warna Mayang

1
TS1
TS2
TS3
TS4
TS5
TS6
TS7
TS8
TS9
TS10
TS11
TS12
TS13
TS14
TS15
TS16
TS17
TS18
TS19
TS20
TS21
TS22
TS23
TS24
TS25
TS26
TS27
TS28
TS29
TS30
TS31
TS32
TS33
TS34
TS35
TS36
TS37
TS38
TS39
TS40
TS41

Bentuk Mayang

Tanaman Sampel

Bunga Betina

Universitas Sumatera Utara

Panjang Rangkaian
Mayang (cm)

Jumlah Rangkaian
Mayang

Lingkar Tangkai
Mayang (cm)

Panjang Tangkai
Mayang (cm)

2

3

4

5

6

7

8

1

2

3

4

5

6

7

8

TB
TB
TB
MB
TB
TB
TB

HT
HT
HT
HT
HT
HT
HT

tda

TB
MB
MB
MB

HT
HT
HT
HT

tda

tda

MB
MB
MB
MB
TB
MB
MB
TB
TB
MB
MB

HT
HT
HT
HT
HT
HT
HT
HT
HT
HT
HT

tda
tda
tda

tda
tda
tda

90
95
82.5
82
116
120
139
0
90
101
89
107
0
96
144
140
121
116
127
160
108
100
109
103
0
0
0
103
0
0
89
87
83
75
89
97
134
0
0

35,2
38.3
43
38
37
42.8
40
0
39
28
42
36
0
37
33
41
39
40
38
40
39
45
37.8
38
0
0
0
43
0
0
44
42
42
31
43
42
39
0
0

47
94
125
139
117
96.0
125
0
62
146
155
162
0
179
218
155
149
172
182
220
144
128
123
165
0
0
0
231
0
0
120
123
137
80
147
124
140
0
0

47
43
46
41
46
45
54
0
34
42
46
54
0
59
44
46
42
51
53
76
77
43
68
42
0
0
0
58
0
0
26
31
28
35
41
27
46
0
0

MK
MK
MH

tda

5
7
4
1
3
6
5
0
3
4
5
3
0
3
1
3
3
2
3
7
3
2
7
2
0
0
0
5
0
0
6
3
5
5
1
3
4
0
0

MK
MK
MK
MK
MK
MK
MK
MK
MK
MK

HK
HK
HK
HK
HK
HK
HK
HK
HK
HK
HK
HK
HK
HK
HK
HK
HK
HK
HK
HK
HK
HK
HK
HK
HK
HK
HK

UG
UG
HG
UG
UG
UG
UG
UG
UG
UG
UG
UG
HG
UG
H
UG
HG
UG
UG
UG
UG
UG
UG
UG
UG
UG
UG

tda

tda

tda

MK
MH

HK
HK
HK
HK
HK
HK
HK
HK
HK
HK
HK

UG
HG
UG
UG
UG
UG
UG
HG
HG
UG
UG

1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
0
1
1
1
1
2
1
1
1
1
1
1

67.3
73
72.8
90.2
93
87
106
92.3
86
78
70
92
45
117
124
135
76
93
101
117
110
84
111
76
73
60
87
0
79
68
76
60
96.5
100
98.8
82
89
88.6
74

18.2
27.2
25.7
32
25.3
31.6
23.6
26.6
21.4
22
30.1
33
23
27
25
33
24
34
29
22,5
35,7
30
27.2
24.2
29
20.5
27.6
0
24
19
27
25.2
30
24.7
24
21
22
25.3
20.2

35
41
36
47
42
46
44
45
38
33
43
31
38
46
34
49
32
42
47
38
52
42
46
36
45
34
48
0
51
32
42
38
39
33
41
35
29
43
34

96
83
108
117
109
87
120
119
98
99
123
153
120
186
198
166
107
132
143
103
150
112
118
106
108
84
117
0
107
88
99
78
125
130
128
107
116
115
96

MB

HT

tda
tda

tda
tda

TB
MB
MB
MB
MB
MB
MB

HT
HT
HT
HT
HT
HT
HT

tda
tda

tda
tda

Keterangan :
tda : tidak ada
TB : tidak beraturan
HT : hijau tua
MH : mayang hijau
CH : coklat kehijauan
HG : hijau keunguan
HT : hijau tua

MK
MK
MK
MK
MK
MK
MK
MK
MK
MH
MK
MH
MK
MH

MK
MK
MK
MK
MK
MH
MH
MK
MK

Jumlah Mayang

Warna Tangkai
Mayang
Warna Rangkaian
Mayang

Bentuk Mayang

Jumlah Rangkaian
Mayang

Panjang Rangkaian
Mayang (cm)

Lingkar Tangkai
Mayang (cm)

Jumlah Mayang

Panjnag Tangkai
Mayang (cm)

Bunga Jantan

Warna Mayang

1
TS42
TS43
TS44
TS45
TS46
TS47
TS48
TS49
TS50
TS51
TS52
TS53
TS54
TS55
TS56
TS57
TS58
TS59
TS60
TS61
TS62
TS63
TS64
TS65
TS66
TS67
TS68
TS69
TS70
TS71
TS72
TS73
TS74
TS75
TS76
TS77
TS78
TS79
TS80

Bentuk Mayang

Tanaman Sampel

Bunga Betina

MB: melengkung beraturan
HM : hijau muda
MK : mayang kalung
CK : coklat kuning kehijauan
UG : ungu gelap
H : hijau muda
MC : mayang kecil

Universitas Sumatera Utara

Bentuk mayang bunga betina tanaman aren memiliki 2 variasi yaitu,
melengkung beraturan pada TS1-TS4, TS6, TS7, TS9, TS10, TS12, TS13, TS15TS19, TS21, TS22, TS24-TS26, TS28-TS30, TS32-TS34, TS36, TS37, TS39,
TS45, TS51-TS53, TS55-TS58, TS60, TS61, TS64, TS65, TS69, TS73-TS78.
Tanaman sampel dengan bentuk mayang bunga betina melengkung tidak
beraturan yaitu, TS8, TS41-TS44, TS46-TS48, TS50, TS59, TS62, TS63, TS72
(Gambar 16).

(melengkung beraturan)

(melengkung tidak beraturan)

Gambar 16. Bentuk mayang bunga betina

Universitas Sumatera Utara

Dan tanaman sampel yang sama sekali tidak memiliki mayang bunga
betina yaitu, TS5, TS11, TS14, TS20, TS23, TS27, TS31, TS35, TS38, TS40,
TS49, TS54, TS66-TS68, TS70, TS71, TS79, TS80. Ada 2 penyebab tanaman
sampel yang tidak memiliki mayang bunga betina yaitu; pertama, sudah di potong
atau diambil oleh petani yang mengusahakan karena bunga betina sudah matang
dan layak dijadikan kolang-kaling lalu dijual; kedua, memang sama sekali bunga
betina belum muncul dari awal meskipun bunga jantan pada tanaman tersebut
telah muncul terlihat pada TS54 (Gambar 17).

Gambar 17. Tanaman sampel tidak memiliki mayang bunga betina.

Dari hasil identifikasi yang dilakukan, warna mayang bunga betina
memiliki 2 variari warna yaitu hijau muda dan hijau tua. Warna hijau muda hanya
dimiliki pada TS8 di Desa Sinyior Kecamatan Angkola Selatan dan untuk
tanaman sampel yang lain mayoritas memiliki warna mayang hijau tua (Gambar
18).

Universitas Sumatera Utara

(Hijau Muda)

(Hijau Tua)

Gambar 18. Warna mayang bunga betina

Jumlah mayang bunga betina pada semua tanaman sampel adalah
bervariasi, jumlah mayang bunga betina terbanyak ada pada TS7 yaitu 9 mayang
(Gambar 19).

Universitas Sumatera Utara

Gambar 19. Tanaman sampel yang memiliki mayang bunga betina terbanyak.

Dari semua tanaman sampel yang diidentifikasi, ukuran panjang dan
lingkar tangkai mayang bunga betina sangat bervariasi. Ukuran tangkai mayang
bunga betina terpanjang adalah TS7 yaitu 168 cm dan ukuran tangkai mayang
bunga betina terpendek adalah TS8 yaitu 30 cm. Sedangkan ukuran lingkar
tangkai mayang bunga betina terbesar adalah TS2 yaitu 47,5 cm dan ukuran
lingkar tangkai mayang bunga betina terkecil adalah TS8 yaitu 13 cm.

Panjang rangkaian dan jumlah rangkaian pada setiap mayang bunga betina
dari semua tanaman sampel sangat bervariasi. Panjang rangkaian mayang bunga
betina terpanjang adalah TS28 yaitu 272 cm dan rangkaian mayang bunga betina
terpendek adalah TS8 yaitu 46 cm. Sedangkan jumlah rangkaian pada setiap
mayang bunga betina yang paling banyak adalah TS7 yaitu 93 buah dan jumlah
rangkaian yang paling sedikit adalah TS8 yaitu 22 buah.

Hasil identifikasi yang dilakukan pada 80 sampel tanaman aren,
didapatkan 2 jenis bentuk mayang bunga jantan yaitu mayang kalung pada TS1,

Universitas Sumatera Utara

TS2, TS6, TS10-TS21, TS23-TS43, TS45-TS53, TS55, TS57, TS59-TS68, TS70,
TS72-TS76, TS79, TS80. Selanjutnya, mayang hijau pada TS3-TS5, TS7, TS22,
TS44, TS54, TS56, TS58, TS71, TS77, TS78. Sedangkan mayang kecil
ditemukan hanya pada TS8 (Gambar 20).

(Mayang Kalung)

(Mayang Hijau)

(Mayang Kecil)

Gambar 20. Bentuk mayang bunga jantan

Universitas Sumatera Utara

Terdapat 2 jenis warna tangkai mayang bunga jantan yaitu coklat kuning
kehijauan pada TS3 dan TS5-TS7 hanya terdapat di Desa Sinyior Kecamatan
Angkola Selatan. Sedangkan, satu warna lagi yaitu coklat kehijauan yang
mayoritas merupakan warna tangkai mayang bunga jantan dari 74 tanaman
sampel. Sementara itu ada 2 tanaman sampel yang tidak memiliki mayang bunga
jantan, menurut Fahruddin Lubis dan Sayaman Siregar (petani aren) hal ini
disebabkan oleh tingginya produksi nira pada mayang bunga jantan sebelumnya
sehingga mayang bunga jantan yang baru tidak muncul lagi atau lama untuk
muncul (Gambar 21).

(Coklat Kuning Kehijauan)

(Coklat Kehijauan)

Gambar 21. Warna tangkai mayang bunga jantan

Seperti halnya tangkai mayang bunga jantan, warna rangkaian mayang
bunga jantan juga memiliki variasi warna yang berbeda. Ada 4 jenis variasi warna
rangkaian mayang yaitu ungu gelap pada TS1, TS2, TS6, TS10-TS21, TS23-

Universitas Sumatera Utara

TS43, TS45-TS53, TS55, TS57, TS59-TS68, TS70, TS72-TS76, TS79, TS80.
Rangkaian bunga jantan berwarna ungu gelap biasanya memiliki ukuran bunga
yang lebih besar daripada rangkaian bunga jantan berwarna lainnya. Menurut
Romadhon Lubis (petani aren di Desa Sitaratoit), rangkaian bunga jantan
berwarna ungu gelap lebih mudah diperkirakan apakah bunga tersebut sudah
layak untuk di sadap atau belum. Semakin tua umur rangkaian bunga jantan
berwarna ungu gelap maka lapisan kulit bunga akan terlihat seperti berminyak dan
hal ini menandakan bahwa bunga jantan tersebut siap untuk disadap. Selanjutnya,
warna hijau keunguan pada TS4, TS22, TS44, TS54, TS58, TS71, TS77, TS78,
warna hijau muda pada TS3, TS5, TS7, TS56 dan warna hijau tua pada TS8
(Gambar 22).

(Ungu Gelap)

(Hijau
Keunguan)

(Hijau Muda)

(Hijau Tua)

Gambar 22. Warna rangkaian bunga jantan

Universitas Sumatera Utara

Jumlah mayang bunga jantan yang disadap rata-rata adalah 1 buah.
Apabila mayang bunga jantan disadap sampai 2 buah, hal ini disebabkan karena
mayang bunga jantan yang tumbuh bersamaan atau hampir seumur duduk
berhadapan pada satu tanaman aren. Menurut Romadhon Lubis (petani aren di
Desa Sitaratoit), apabila hal ini terjadi maka akan lebih baik bila kedua mayang
bunga jantan tersebut disadap secara bersamaan. Bila hal ini tidak dilakukan maka
satu sisi mayang bunga jantan akan layu dan kering sehingga akan mengganggu
produksi mayang bunga jantan yang lain.
Hasil identifikasi pada mayang bunga jantan pada semua tanaman sampel
didapatkan data berupa ukuran panjang tangkai mayang, lingkar tangkai mayang,
jumlah rangkaian bunga dan panjang rangkaian bunga jantan yang bervariasi dan
beragam. Ukuran tangkai mayang bunga jantan terpanjang adalah pada TS21
yaitu 141 cm dan yang terpendek adalah TS8 yaitu 39 cm (Gambar 23).

(Terpanjang)

(Terpendek)

Gambar 23. Ukuran tangkai mayang bunga jantan

Universitas Sumatera Utara

Ukuran lingkar tangkai mayang bunga jantan terbesar adalah pada TS62
yaitu 35,7 cm dan yang terkecil adalah TS7 yaitu 15 cm (Gambar 24).

(Terbesar)

(Terkecil)

Gambar 24. Lingkar tangkai mayang bunga jantan
Jumlah rangkaian bunga pada setiap mayang bunga jantan juga bervariasi,
adapun jumlah rangkaian bunga yang paling banyak adalah pada TS29 yaitu 67
buah dan yang paling sedikit adalah TS8 yaitu 24 buah (Gambar 25).

Universitas Sumatera Utara

(Paling Banyak)

(Paling Sedikit)

Gambar 25. Jumlah rangkaian bunga jantan
Selanjutnya, ukuran panjang rangkaian bunga di setiap mayang bunga
jantan yang terpanjang adalah pada TS2 yaitu 228 cm dan yang terpendek adalah
TS8 yaitu 43 cm (Gambar 26).

Gambar 26. Rangkaian bunga jantan paling panjang

Universitas Sumatera Utara

Tinggi mayang bunga jantan berproduksi pada semua tanaman sampel
sangat bervariasi, hal ini dipengaruhi oleh umur tanaman dan tinggi tanaman.
Semakin tua umur tanaman aren maka semakin rendah mayang bunga jantan
untuk tumbuh dan semakin tinggi tanaman aren maka semakin banyak mayang
bunga jantan akan tumbuh pada permukaan batang tanaman aren.
4. Buah
Hasil identifikasi karakter buah 80 tanaman sampel aren pada 8 desa di 4
kecamatan Kabupaten Tapanuli Selatan disajikan pada tabel 4.
Tabel 4. Karakter buah 80 tanaman sampel.
Tanaman
Sampel

Bentuk
Buah

Warna
Buah

Jumlah
Buah per
Rangkaian

Jumlah
Buah per
Mayang
Betina

Panjang
Buah
(cm)

Lingkar
Buah
(cm)

Berat
Buah
per Biji
(gram)

Berat
Buah per
Mayang
(gram)

1

2

3

4

5

6

7

8

9

TS1
TS2
TS3
TS4
TS5
TS6
TS7
TS8
TS9
TS10
TS11
TS12
TS13
TS14
TS15
TS16
TS17
TS18
TS19
TS20
TS21
TS22
TS23
TS24
TS25
TS26
TS27
TS28
TS29
TS30
TS31

BB
BB
BB
BB
tda
BB
BB
BB
BB
BB
tda
BB
BB
tda
BB
BB
BB
BB
BB
tda
BB
BB
tda
BB
BB
BB
tda
BB
BB
BB
tda

HT
HT
HT
HT
tda
HT
HT
HM
HT
HT
tda
HT
HT
tda
HT
HT
HT
HT
HT
tda
HT
HT
tda
HT
HT
HT
tda
HT
HT
HT
tda

125
193
131
173
0
132
147
22
111
114
0
94
80
0
131
103
49
70
101
0
116
112
0
99
84
78
0
207
108
113
0

9125
13317
4585
10207
0
9108
13671
484
6327
6384
0
3854
3120
0
4454
4326
1127
2380
4040
0
4872
6048
0
5742
6048
4056
0
14076
5724
5311
0

12.3
6.7
7.5
10
0
13
16.5
16.7
15.5
13
0
7.2
7.3
0
8.2
7.4
6
6.6
5.3
0
6.1
7.5
0
16
4.8
12
0
8.5
10
7.2
0

11.1
7
8
9.5
0
12.5
15
15.9
16
12
0
11,9
12
0
14
13,8
13,2
14.1
10.4
0
6.5
8
0
14.3
4.2
12.2
0
9
9.5
8.3
0

37.6
5.2
9.5
30.4
0
28.1
53.6
64
69.8
34.7
0
39
42
0
46.3
39.4
32.7
33.6
25.2
0
8
9.5
0
21.2
8.5
18.4
0
11.2
17.6
9.8
0

343100
69248
43558
310293
0
255935
732766
30976
441625
221525
0
150306
131040
0
206220
170444
36853
79968
101808
0
38976
57456
0
121730
51408
74630
0
157651
100742
52048
0

Universitas Sumatera Utara

Tanaman
Sampel

Bentuk
Buah

Warna
Buah

Jumlah
Buah per
Rangkaian

Jumlah
Buah per
Mayang
Betina

Panjang
Buah
(cm)

Lingkar
Buah
(cm)

Berat
Buah
per Biji
(gram)

Berat
Buah per
Mayang
(gram)

1

2

3

4

5

6

7

8

9

TS32
TS33
TS34
TS35
TS36
TS37
TS38
TS39
TS40
TS41
TS42
TS43
TS44
TS45
TS46
TS47
TS48
TS49
TS50
TS51
TS52
TS53
TS54
TS55
TS56
TS57
TS58
TS59
TS60
TS61
TS62
TS63
TS64
TS65
TS66
TS67
TS68
TS69
TS70
TS71
TS72
TS73
TS74
TS75
TS76
TS77
TS78
TS79
TS80

BB
BB
BB
tda
BB
BB
tda
BB
tda
BB
BB
BB
BB
BB
BB
BB
BB
tda
BB
BB
BB
BB
tda
BB
BB
BB
BB
BB
BB
BB
BB
BB
BB
BB
tda
tda
tda
BB
tda
tda
BB
BB
BB
BB
BB
BB
BB
tda
tda

HT
HT
HT
tda
HT
HT
tda
HT
tda
HT
HT
HT
HT
HT
HT
HT
HT
tda
HT
HT
HT
HT
tda
HT
HT
HT
HT
HT
HT
HT
HT
HT
HT
HT
tda
tda
tda
HT
tda
tda
HT
HT
HT
HT
HT
HT
HT
tda
tda

80
96
84
0
84
58
0
71
0
106
29
57
75
83
71
57
75
0
38
87
134
142
0
105
129
93
88
102
108
132
87
78
75
111
0
0
0
138
0
0
73
72
82
47
88
74
84
0
0

2560
3168
2436
0
2856
2088
0
2840
0
5618
1363
2451
3450
3403
3266
2565
4050
0
1292
3654
6164
7668
0
6195
5676
4278
3696
5202
5724
10032
6699
3354
5100
4662
0
0
0
8004
0
0
1898
2232
2296
1645
3608
1998
3864
0
0

5.2
5.4
5.1
0
6.3
7
0
6.1
0
8.4
5.4
5.3
6.2
5.7
5.6
5
5.5
0
5.3
9
7.5
8.3
0
6.3
7.2
3.3
8.2
6.4
7.2
5.5
8.3
12.4
11.3
8.2
0
0
0
14.3
0
0
7
5.3
7.3
8.2
6.2
5.5
5.7
0
0

9.4
11.2
13.3
0
17
16
0
10.4
0
11
11.6
10.2
13.6
11.4
10.3
9.7
10.6
0
12.7
8.5
8
9
0
6.9
8
3.4
11.1
7.2
7.6
8.4
9.7
11.2
11.1
9
0
0
0
13.6
0
0
8.5
11.3
15
12
13.7
13.1
9.3
0
0

10.3
12.4
14.5
0
13.2
16.4
0
10.8
0
14.4
11.3
9.4
12.2
11.0
8.6
7.5
10.6
0
10.9
13.2
7.6
11.1
0
3.8
5.3
3
15.4
5.1
5.2
10
14.3
29.5
18.9
9.9
0
0
0
39.9
0
0
7.3
10.2
12.6
17.5
11.4
10.5
9.2
0
0

26368
39283
35322
0
37699
34243
0
30672
0
80899
15402
23039
42090
37433
28088
19238
42930
0
14083
48233
46846
85115
0
23541
30083
12834
56918
26530
29765
100320
95796
98943
96390
46154
0
0
0
319360
0
0
13855
22766
28930
28788
41131
20979
35549
0
0

Keterangan :
tda : tidak ada
HM : hijau muda

BB : bulat bersegi
HT : hijau tua

Dari tabel di atas, dapat kita lihat karakter buah 80 sampel tanaman aren
yang tersebar di Kabupaten Tapanuli Selatan. Mulai bentuk buah, warna buah,

Universitas Sumatera Utara

jumlah buah per rangkaian, jumlah buah per mayang, panjang buah, lingkar buah,
berat buah per biji dan berat buah per mayang. Bentuk buah tanaman aren dari
semua tanaman sampel adalah sama yaitu bentuknya bulat persegi. Sama halnya
dengan warna buah, mayoritas semua tanaman sampel berwarna hijau tua tetapi
ada 1 (satu) tanaman sampel yang buahnya berbeda warna yaitu TS8 dengan
warna buah hijau muda.
Dalam 1 (satu) mayang bunga betina terdapat beberapa karakter fenotip
buah yang diidentifikasi yaitu jumlah buah per rangkaian pada setiap mayang
bunga betina. Jumlah buah dipengaruhi oleh panjang rangkaian bunga betina.
Jumlah buah paling banyak adalah TS28 yaitu 207 buah dan yang paling sedikit
adalah TS8 yaitu 22 buah (Gambar 27).

(Paling Banyak)

(Paling Sedikit)

Gambar 27. Jumlah buah per rangkaian bunga betina

Universitas Sumatera Utara

Selanjutnya adalah ukuran buah, baik panjang dan lingkar buah. Dari
semua tanaman sampel, ukuran buah paling panjang adalah TS8 yaitu 16,7 cm
dan paling pendek adalah TS57 yaitu 3,3 cm. Lingkar buah yang paling besar
adalah TS9 yaitu 16 cm dan paling kecil adalah TS57 yaitu 3,4 cm (Gambar 28).

(Buah Paling Panjang)

(Lingkar Buah Paling Besar)

Gambar 28. Ukuran buah
Dari ukuran buah tanaman aren maka selanjutnya adalah bobot atau berat
buah, baik per biji atau per mayangnya. Dari semua tanaman sampel, bobot buah
yang paling berat adalah TS9 yaitu 69,8 gram dan yang paling ringan adalah TS57
yaitu 3 gram.
Untuk menghitung rata-rata bobot atau berat buah per mayang maka, hasil
bobot atau berat buah yang ditimbang per satuannya dapat dikonversikan, jika
dikali dengan jumlah buah per rangkaian dan jumlah rangkaian pada setiap
mayang. Maka, rata-rata bobot atau berat buah per mayang yang paling berat dari

Universitas Sumatera Utara

semua tanaman sampel adalah TS7 yaitu 732.766 gram atau 732,76 kg dan yang
paling ringan adalah TS57 yaitu 12.834 gram atau 12,834 kg.
Sebelum buah tanaman aren matang atau berubah warna menjadi kuning
maka ukuran dan bobot buah akan terus bertambah sampai pada ukuran dan bobot
maksimal buah aren tersebut dapat dipanen untuk dijadikan kolang-kaling atau
untuk dijadikan bibit dalam perbanyakan tanaman aren.

5. Produksi
Hasil identifikasi karakter produksi 80 tanaman sampel aren pada 8 desa di
4 kecamatan Kabupaten Tapanuli Selatan disajikan pada tabel 5.
Tabel 5. Karakter Produksi 80 Tanaman Sampel.
Tanaman Sampel

Warna Nira

Hasil Nira/Hari

Kadar Gula (%)

1

2

3

4

TS1
TS2
TS3
TS4
TS5
TS6
TS7
TS8
TS9
TS10
TS11
TS12
TS13
TS14
TS15
TS16
TS17
TS18
TS19
TS20
TS21
TS22
TS23
TS24
TS25
TS26
TS27
TS28
TS29
TS30

Bening
Bening
Bening
Bening
Bening Kecoklatan
Bening
Bening
Bening
Tidak Ada
Bening Kecoklatan
Bening
Bening
Bening
Bening
Bening
Bening
Bening Kecoklatan
Bening
Bening Kecoklatan
Bening Kecoklatan
Bening
Bening
Bening
Bening
Bening Kecoklatan
Bening Kecoklatan
Bening Kecoklatan
Bening
Bening
Bening

4.8
5.7
6.7
5.1
12.2
6.3
14
2,1
0
7.2
6.7
9.4
12
11.6
10.1
15.5
9.3
7.2
7.8
5.6
18.5
23.5
14.9
7.6
4.5
1.9
2.5
9.8
6.7
12.1

13.2
14
13.2
13.3
14.1
13.6
13.4
13,1
0
13.2
13.2
13.4
13.2
13.3
13.2
13
13.1
13.2
13.1
13
13.1
12.4
12.7
14.1
13.3
12.2
14.3
13.7
13.4
13.1

Universitas Sumatera Utara

Tanaman Sampel

Warna Nira

Hasil Nira/Hari

Kadar Gula (%)

1

2

3

4

TS31
TS32
TS33
TS34
TS35
TS36
TS37
TS38
TS39
TS40
TS41
TS42
TS43
TS44
TS45
TS46
TS47
TS48
TS49
TS50
TS51
TS52
TS53
TS54
TS55
TS56
TS57
TS58
TS59
TS60
TS61
TS62
TS63
TS64
TS65
TS66
TS67
TS68
TS69
TS70
TS71
TS72
TS73
TS74
TS75
TS76
TS77
TS78
TS79
TS80

Bening Kecoklatan
Bening Kecoklatan
Bening Kecoklatan
Bening
Bening Kecoklatan
Bening Kecoklatan
Bening
Bening Kecoklatan
Bening
Bening Kecoklatan
Bening Kecoklatan
Bening Kecoklatan
Bening
Bening
Bening Kecoklatan
Bening
Bening
Bening
Bening
Bening Kecoklatan
Bening
Bening
Bening
Bening Kecoklatan
Bening
Bening
Bening
Bening Kecoklatan
Bening Kecoklatan
Bening Kecoklatan
Bening Kecoklatan
Bening
Bening Kecoklatan
Bening Kecoklatan
Bening
Bening Kecoklatan
Bening Kecoklatan
Bening Kecoklatan
Tidak Ada
Bening Kecoklatan
Bening Kecoklatan
Bening
Bening Kecoklatan
Bening Kecoklatan
Bening Kecoklatan
Bening Kecoklatan
Bening
Bening Kecoklatan
Bening Kecoklatan
Bening Kecoklatan

17.4
14.2
15
13
15
15.5
18
12.5
15
17
10
8.6
8.6
14.3
6.8
16,2
7.9
10.7
15.6
7.8
8.1
6.4
12.8
3.2
11.2
14,8
10.1
4.8
9.2
8.2
7.4
5.4
2.7
6.2
3.7
4.1
3.3
4.5
0
4.3
10
15
15
32
15
5.9
7
21
16
15

13.4
13.2
13.5
13.4
13.2
13.4
13.6
13.1
13
13.2
13.7
12.5
12.8
13.1
12.5
13.5
12.6
13.2
13.5
12.7
13.4
12.8
13.6
12.9
13.2
14.1
13.9
12.5
13.4
12.8
13.6
13.3
12.8
13.7
13.2
13
13.5
13.2
0
13.2
13.2
13.5
13.3
13.2
13.5
13.6
13.4
13
13.8
13.2

Dari tabel di atas, dapat kita lihat karakter produksi semua tanaman
sampel. Mulai dari warna nira, hasil produksi nira, kadar gula dan umur mayang
jantan berproduksi. Hasil identifikasi warna nira dari semua tanaman didapatkan 2

Universitas Sumatera Utara

(dua) variasi warna yaitu berwarna bening pada TS1-TS4, TS6-TS8, TS11-TS16,
TS18, TS21-TS24, TS28-TS30, TS34, TS37, TS39, TS43, TS44, TS46-TS49,
TS51-TS53, TS55-TS57, TS62, TS65, TS72, TS77. Warna yang kedua adalah
berwarna bening kecoklatan yaitu pada TS5, TS10, TS17, TS19, TS20, TS25TS27, TS31-TS33, TS35, TS36, TS38, TS40-TS42, TS45, TS50, TS54, TS58TS61, TS63, TS64, TS66-TS68, TS70, TS71, TS73-TS76, TS78-TS80
(Gambar 29).

(Bening)

(Bening Kecoklatan)

Gambar 29. Warna air nira
Dari semua tanaman sampel, hasil produksi nira yang paling banyak
adalah TS22 yaitu 23,5 liter dan paling sedikit adalah TS26 yaitu 1,9 liter.
Pengukuran jumlah nira dilakuan dengan menggunakan gelas ukur sekaligus
mengukur kadar gula air nira. Nira yang paling tinggi kadar gulanya adalah TS27

Universitas Sumatera Utara

yaitu 14,3% dan nira yang paling rendah kadar gulanya adalah TS26 yaitu 12,2%
(Gambar 30).

(Nira ditetes ke Refractometer)

(Nilai Kadar Gula)

Gambar 30. Pengukuran kadar gula air nira
Menurut Sayaman Siregar, tinggi atau rendahnya produktifitas nira
dipengaruhi oleh tingkatan tangkai mayang bunga jantan berproduksi. Sesuai
dengan pengalamannya sebagai petani aren yang sudah lebih dari 10 tahun, urutan
tingkatan tangkai mayang bunga jantan dengan produktifitas tinggi adalah mulai
dari tangkai pertama sampai tangkai ketiga, urutan tangkai keempat dan
seterusnya produksinya relatif rendah.

Universitas Sumatera Utara

B. Analisis Faktor
Untuk mengetahui karakter yang menimbulkan keragaman secara fenotip
dari seluruh aksesi yang diidentifikasi pada 4 kecamatan dengan letak geografis
yang berbeda maka dilakukan analisis faktor. Langkah awal dilakukan uji
kelayakan data untuk di analisis dengan menggunakan metode statistik melalui uji
kesesuaian dan keutuhan barrlet (Measure of Sampling Adequacy (MSA), KaiserMeyer-Olkin (KMO) measure of sampling adequacy dan Bartlett test of
sphericity) (Wiratmanto, 2014).
Dalam uji kesesuaian (MSA), digunakan untuk mengetahui apakah
variabel sudah memadai untuk dianalisis lebih lanjut. Nilai ini dapat dilihat pada
nilai anti-image correlationmatriks. Jika nilai MSA lebih besar dari 0,5 maka
variabel tersebut sudah memadai untuk dianalisis lebih lanjut. Apabila terdapat
nilai MSA dari variabel-variabel awal yang kurang dari 0,5 harus dikeluarkan satu
per satu dari analisis, diurutkan dari variabel yang nilai MSA terkecil dan tidak
digunakan lagi dalam analisis selanjutnya.

Jumlah karakter fenotip yang di uji berjumlah 40 variabel yaitu, 28
variabel kuantitatif dan 12 variabel kualitatif. Dengan 8 kali pengujian ulang,
maka didapatkan 32 variabel yang dianggap layak (appropriateness) untuk
dimasukkan dalam analisis selanjutnya. Adapun variabel yang dianggap tidak
layak berjumlah 8 variabel yaitu :
1. Jumlah daun tidak produktif,
2. Tepi anak daun,
3. Ujung anak daun,
4. Tinggi tanaman,

Universitas Sumatera Utara

5. Lebar anak daun,
6. Lingkar Batang,
7. Warna rachis,
8. Panjang anak daun.

Adapun nilai MSA untuk 32 variabel yang dianggap layak sesuai dengan
tabel anti-image (Lampiran 7) memiliki nilai yang lebih besar dari 0,5 yaitu
jumlah anak daun berpasangan 0,57, panjang petiole 0,63, lingkar petiole 0,56,
panjang petiole 0,57, jumlah daun produktif 0,70, jumlah mayang betina 0,88,
panjang tangkai mayang betina 0,86, lingkar tangkai mayang betina 0,88, panjang
rangkaian mayang betina 0,81, jumlah rangkaian mayang betina 0,75, jumlah
mayang jantan 0,81, panjang tangkai mayang jantan 0,83, lingkar tangkai mayang
jantan 0,84, jumlah rangkaian mayang jantan 0,78, panjang rangkaian mayang
jantan 0,71, jumlah buah per rangkaian 0,74, jumlah buah per mayang betina 0,74,
panjang buah 0,94, lingkar buah 0,88, berat buah perbiji 0,86, berat buah per
mayang 0,82, hasil nira 0,73, kadar nira 0,89, warna kulit batang 0,53, warna
petiole 0,64, warna anak daun bagian bawah 0,61, bentuk mayang betina 0,84,
warna mayang betina 0,79, bentuk mayang jantan 0,79, warna tangkai mayang
jantan 0,86, warna rangkaian mayang jantan 0,75 dan warna nira 0,90.

Langkah yang dilakukan setelah setiap variabel awal yang akan dimasukan
dalam analisis diperoleh, yaitu pengujian kecukupan sampel melalui indeks
Kaiser- Meyer-Olkin (KMO) Measure of Sampling Adequacy dan nilai
signifikansi Bartlett's Test of Sphericity. Indeks ini digunakan untuk meneliti
ketepatan penggunaan analisis faktor. Apabila nilai KMO antara 0,5 sampai 1 dan

Universitas Sumatera Utara

signifikansi Bartlett's Test of Sphericity ini kurang dari level signifikansi (�) yang
digunakan dapat diartikan bahwa analisis faktor tepat digunakan.
Dari output SPSS 20 diperoleh nilai KMO sebesar 0,80 dan nilai
signifikansi Bartlett's Test of Sphericitynya adalah 0,000 sehingga dapat
disimpulkan bahwa analisis faktor tepat digunakan untuk menyederhanakan
kumpulan 32 variabel tersebut. Berikut ini adalah tabel 10 Hasil KMO dan
Bartlett's Test of Sphericity (Lampiran 8).

Dengan demikian analisis dapat dilanjutkan dengan analisis multivariat
lainnya karena masing-masing nilainya > 0,5. Hasil analisis faktor dengan metode
komponen utama dapat dilihat pada Tabel 6. berikut :

Tabel 6. Total Variance Explained

Universitas Sumatera Utara

Dengan mengekstraksi variabel-variabel awal menjadi 7 faktor telah
dihasilkan variansi total kumulatif yang cukup besar yaitu 82,629 % dari total
keragaman fenotif pada seluruh jumlah aksesi, artinya dari 7 faktor yang terbentuk
sudah dapat mewakili 32 variabel karakter fenotip tanaman aren. Nilai dibawah
satu tidak digunakan dalam menghitung jumlah komponen utama yang terbentuk.
Selanjutnya dikemukakan juga bahwa vektor ciri terbesar yang dimiliki oleh suatu
variabel akan menentukan pada komponen utama yang tergabung (Sartono, et
al.,2003).
Komunalitas pada dasarnya adalah jumlah variansi dari suatu variabel
yang bisa dijelaskan oleh faktor yang ada (Output dengan SPSS 20 dapat dilihat
pada Lampiran 9), hasil yang didapat adalah jumlah anak daun berpasangan 91%,
panjang petiole 80,3%, lingkar petiole 75,9%, panjang rachis 91,1%, jumlah daun
produktif 64,4%, jumlah mayang betina 75,4%, panjang tangkai mayang betina
84,9%, lingkar tangkai mayang betina 93,7%, panjang rangkaian mayang betina
93,2%, jumlah rangkaian mayang betina 90,7%, jumlah mayang jantan 51,8%,
panjang tangkai mayang jantan 73,2%, lingkar tangkai mayang jantan 69,8%,
jumlah rangkaian mayang jantan 78,3%, panjang rangkaian mayang jantan 77,8%,
jumlah buah per rangkaian 92,2%, jumlah buah per mayang betina 90,4%,
panjang buah 88,3%, lingkar buah 89,2%, berat buah per biji 81,2%, berat buah
per mayang 81,7%, hasil nira 78,6%, kadar gula 93,9%, warna kulit batang
38,9%, warna petiole 67,9%, warna anak daun bagian bawah 84,1%, bentuk
mayang betina 97,7%, warna mayang betina 97,4%, bentuk mayang jantan 95,8%,
warna tangkai mayang jantan 91,7%, warna rangkaian mayang jantan 93,1% dan
warna nira 90,4%.

Universitas Sumatera Utara

Maka faktor maksimal yang bisa terbentuk adalah 7 komponen,
selanjutnya dilakukan penentuan masing-masing variabel independen ke dalam
faktor yang terbentuk dengan cara menentukan dengan melihat tabel Component
Matrix (Lampiran 9). Untuk melihat variabel mana yang jelas menyusun
komponen utama pertama maupun kedua yang diekstraksi dari analisa
sebelumnya dapat merujuk kepada Tabel Rotated Component Matrix (Lampiran
9), yang menampilkan nilai korelasi antara variabel karakter morfologi dengan
komp