Komunikasi Kelompoko Kecil dan Motivasi Kerja (Studi Korelasional Tentang Pengaruh Komunikasi Kelompok Kecil terhadap Motivasi Kerja Consultant PT Oriflame Medan)

BAB I
PENDAHULUAN

1.1

LATAR BELAKANG MASALAH
Komunikasi merupakan aktivitas dasar manusia.Sebagai makhluk
sosial manusia senantiasa ingin berhubungan dengan manusia lainnya.Ia
ingin mengetahui lingkungan sekitarnya, bahkan ingin mengetahui apa yang
terjadi dalam dirinya. Rasa ingin tahu ini memaksa manusia perlu
berkomunikasi.
Sejak kelahirannya di muka bumi, manusia telah memiliki kelompok
pertama yang disebut kelompok formal-primer yaitu keluarga, dimana
kelompok ini merupakan salah satu dari jenis kelompok-kelompok yang
paling berkesan bagi setiap individu. Namun seiring dengan pertumbuhan
dan perkembangannya individu pun mulai melepas hubungan-hubungan
keluarga itu, dan memasuki dunia luar untuk melakukan berbagai
kegiatannya dan bertemu dengan manusia lain yang memiliki kesamaan
tujuan, kepentingan, dan berbagai aspirasi lainnya (Bungin, 2006:47-48).
Menurut Brent D. Ruben (1988) defenisis mengenai komunikasi
manusia yang lebih komprehensif sebagai berikut : komunikasi manusia

adalah suatu proses melalui mana individu dalam hubungannya, dalam
kelompok,

dalam

organisasi

dan

dalam

masyarakat

menciptakan,

mengirimkan, dan menggunakan informasi untuk mengkoordinasikan
lingkungan dan orang lain.
Di dalam kelompok, setiap anggota kelompok saling berinteraksi,
berkomunikasi dan saling mempengaruhi satu sama lainnya. Hal ini
disebabkan individu akan memilih kelompok yang memiliki nilai-nilai,

minat dan tujuan yang sama dengan mereka sebelum memasuki suatu

1Universitas Sumatera Utara

Universitas Sumatera Utara

2

kelompok. Dengan demikian mereka bisa saling berbagi informasi,
pengalaman, dan pengetahuan dengan anggota lainnya.
Proses komunikasi pada hakikatnya merupakan proses penyampaian
pesan anatara manusia baik secara kelompok/lembaga maupun secara
individual dari suatu pihak kepada pihak lain. Dalam proses penyampaian
pesan tersebut juga mengandung arti adanya pembagian pesan (sharing of
information) yang cenderung mengarah ke pencapainan titik tertentu sampai
disepakatinya makna suatu pesan antar pihak-pihak yang terlibat. Dengan
demikian dapat dikatakan bahwa komunikasi itu merupakan proses
penyampaian pesan yang berupa lambang-lambang yang bermakana yang
disampaikan oleh komunikator dan ditujukan kepada komunikan sebagai
sasaran komunikasi.

Suatu kelompok memiliki suatu tujuan yang ditetapkan bersama yang
kemudian disebut sebagai tujuan kelompok.Untuk mencapai tujuan tersebut
diperlukan adanya kerjasama yang solid diantara anggotanya.Di samping itu
mereka juga telah menetapkan aturan-aturan atau norma-norma dan peran
pada masing-masing anggotanya untuk memudahkan terwujudnya tujuan
bersama tersebut.
Di dalam suatu kelompok atau organisasi selalu ada pemimpin
kelompok yaitu orang yang memiliki pengaruh paling besar terhadap
perilaku dan keyakinan kelompok.Seorang pemimpin sosial berusaha
mempertahankan

keselarasan

dan

semangat

kelompok

agar


tetap

tinggi.Orang yang menjadi pemimpin cenderung memiliki keunggulan
dalam kemampuan-kemampuan yang membantu kelompok mencapai
tujuannya, terampil sosial atau sangat termotivasi untuk menjadi pemimpin.
Setiap organisasi/kelompok terdiri dari pemimpin dan anggota. Di
antara kedua belah pihak harus ada two-way-communications atau
komunikasi dua arah atau komunikasi timbal balik yang bertujuan untuk
Universitas Sumatera Utara

Universitas Sumatera Utara

3

menciptakan saling pengertian dan dukungan bagi tercapainya sebuah
tujuan organisasi. Diperlukan adanya kerja sama yang diharapkan untuk
mencapai cita-cita, baik cita-cita pribadi, maupun kelompok, untuk
mencapai tujuan suatu kelompok. Kerja sama tersebut terdiri dari berbagai
maksud yang meliputi menyelesaikan tugas bersama dengan orang lain

secara kooperatif, membina keutuhan dan kekompakkan kelompok, tidak
mendikte atau mendominasi kelompok, dan mau menerima pendapat orang
lain. Hubungan yang terjadi dalam organisasi/kelompok merupakan suatu
proses adanya suatu keinginan masing-masing individu, untuk memperoleh
suatu hasil yang nyata dan dapat memberikan manfaat untuk kehidupan
yang berkelanjutan. Dalam mencapai hubungan tersebut, masing-masing
individu tersebut membentuk sebuah kelompok atau di dalam organisasi,
kelompok-kelompok dibentuk berdasarkan pembagian kerja yang sesuai
dengan fungsi dan tugasnya.
Kelompok adalah dua individu, atau lebih yang berinteraksi dan saling
bergantung, yang saling bergabung untuk mencapai sasaran tertentu
(Robbins, 2003:292). Definisi ini mengantarkan pada pemahaman bahwa
dalam kelompok harus terdapat interaksi dari orang-orang yang meniatkan
diri untuk saling bergantungan satu sama lain dan mencapai sasaran secara
bersama untuk dinikmati bersama pula.
Michael Burgoon mendefinisikan komunikasi kelompok sebagai
interaksi secara tatap muka antara tiga orang atau lebih, dengan tujuan yang
telah diketahui, seperti berbagi informasi, menjaga diri, pemecahan
masalah, yang mana anggota-anggotanya dapat mengingat karakteristik
pribadi anggota-anggota yang lain secara tepat (dalam Wiryanto, 2005:56).

Menurut Effendi, komunikasi kelompok (group communication) berarti
komunikasi yang berlangsung antara seorang komunikator dengan
sekelompok orang yang jumlahnya lebih adari dua orang (1993:75). Kedua
definisi komunikasi kelompok di atas mempunyai kesamaan, yakni adanya
Universitas Sumatera Utara

Universitas Sumatera Utara

4

komunikasi tatap muka, dan memiliki susunan rencana kerja tertentu umtuk
mencapai tujuan kelompok.Sekelompok orang yang menjadi komunikan
dalam jumlah sedikit disebut komunikasi kelompok kecil (small
groupcommunication), sedangkan jika jumlahnya banyak dinamakan
komunikasi kelompok besar (large group communication).
Dengan adanya komunikasi kelompok, setiap individu atau kelompok
bukan saja dapat berinteraksi, memahami dan bertukar-tukar pesan antar
satu dengan lainnya, tetapi juga dapat mewujudkan kerjasama yang
berkesinambungan dikalangan anggota kelompok. Anggota kelompok
memiliki pengaruh atas satu sama lain dalam sebuah kelompok, setiap

anggota kelompok itu harus ikut serta dalam kegiatan mempengaruhi dan
dipengaruhi. Semangat timbal balik ini merupakan hal penting bagi
integritas suatu kelompok kecil.
Perilaku setiap anggota ditentukan dan menentukan perilaku orang
lain. Kehadiran seseorang dalam sebuah kelompok dapat berpengaruh
sangat penting terhadap perilaku dan pemikiran anggota lain dan
keseluruhan proses dalam kelompok tersebut. Beberapa orang memberikan
kontribusi gagasan dan mengajukan pertanyaan-pertanyaan; beberapa orang
lainnya menjaga kelompok tetap terpusat pada tugas.Seorang anggota dapat
memberikan

kontribusi

pada

kelompoknya

dengan

menghentikan


ketegangan, berurusan dengan konflik, berpegang pada jadwal, atau
bertindak sebagai penyimpan catatan.Seorang pemimpin adalah seseorang
yang

mempengaruhi

kelompok,

tetapi

tindakan

kepemimpinannya

membantu para anggota dalam mencapai tujuan mereka yang sangat
diperlukan bagi kesejahteraan kelompok.
Aktivitas dan interaksi individu atau anggota dalam kelompok dapat
menumbuhkan motivasi.Adapun motivasi yang muncul pada setiap anggota
kelompok dengan berbagai alasan seperti menumbuhkan semangat kerja,

displin kerja dan sebagainya.Inti dari berbagai alasan yang ada
menitikberatkan pada satu hal yaitu motivasi kerja.Pada dasarnya motivasi
Universitas Sumatera Utara

Universitas Sumatera Utara

5

individu dalam bekerja dapat memacu para consultant untuk bekerja keras
sehingga dapat mencapai tujuan mereka. Hal ini akan meningkatkan
produktivitas kerja individu yang berdampak pada pencapaian tujuan dari
suatu kelompok. Disamping itu ada beberapa aspek yang berpengaruh
terhadap motivasi kerja individu, yaitu rasa aman dalam bekerja,
mendapatkan gaji, lingkungan kerja yang menyenangkan, penghargaan atas
prestasi kerja dan perlakuan yang adil dari manajemen.
Sementara konflik juga terjadi dalam suatu kelompok, khususnya yang
terjadi dalam kelompok yang memungkinkan kelompok terpecah-pecah,
kurangnya aktivitas kelompok sehingga tidak terjadinya kordinasi dalam
mencapai tujuan organisasi/kelompok, dan menghasilkan sikap negatif
terhadap


produksi

kelompok.Neilson

(Muhammad,

2007:194)

mengemukakan bahwa konflik juga terjadi antara kelompok dalam
organisasi. Hal ini mungkin disebabkan karena perbedaan sifat pribadi,
perbedaan interpretasi dari jumlah ganjaran/status yang didistrinbusikan
melalui organisasi, perbedaan persepsi dan pengalaman dan kompetisi akan
sumber-sumber yang langka dalam organisasi.
Prinsip kerjasama yang solid dalam kelompok ini juga diterapkan
dalam

usaha

pemasaran


produk-produk

Multi

Level

Marketing

(MLM).Multi Level marketing (MLM) merupakan salah satu dari berbagai
cara yang dapat dipilih oleh sebuah perusahaan atau produsen untuk
memasarkan, mendistribusikan, ataupun menjual produknya melalui
pengembangan armada pemasar, distributor, atau penjual langsung secara
mandiri (independent), tanpa campur tangan dari perusahaan (Soeratman,
2002). Multi Level Marketing adalah pemasaran dengan distributor yang
banyak atau berjenjang.Karena anggota dari bisnis ini semakin banyak
sehingga menjadi sebuah jaringan kerja, maka MLM disebut juga Network
Marketing, yaitu sistem pemasaran dengan menggunakan jaringan. Seorang
distributor dapat mengajak orang lain untuk turut serta sebagai distributor
pula. Kemudian orang tersebut dapat pula mengajak orang lain untuk ikut
Universitas Sumatera Utara

Universitas Sumatera Utara

6

bergabung, begitu seterusnya. Semua orang yang diajak dan ikut bergabung
merupakan suatu kelompok distributor (http://meetabied.wordpress.com).
Sekelompok manusia yang tergabung dalam suatu MLM memiliki
satu orientasi yang merupakan landasan utama mereka untuk masuk ke
dalamnya, yaitu untuk menghasilkan keuntungan bersama dari suatu
kelompok manusia yang menjalankan bisnis yang sama. Untuk mencapai
tujuan tersebut diperlukan adanya komunikasi yang berkualitas diantara
anggota kelompok, sebab dengan komunikasi yang efektif di dalam
kelompok dapat menyatukan semua kekuatan yang ada pada masing-masing
anggota serta saling mendukung/memotivasi untuk sukses secara bersamasama.
MLM saat ini merupakan salah satu usaha yang banyak diminati orang
untuk meraih kesuksesan dengan modal sedikit.Cukup hanya dengan
memiliki kemampuan berkomunikasi yang baik, setiap orang dapat meraih
kesuksesan di bisnis ini.Ini dibutuhkan bukan hanya untuk meyakinkan
calon pembeli terhadap kualitas produk yang ditawarkan, tetapi juga untuk
meyakinkan calon anggota terhadap prospek yang dijanjikan perusahaan
jika bergabung dalam bisnis tersebut.Kemampuan berkomunikasi yang baik
itu, tidak diperoleh dengan cepat oleh setiap anggota. Mereka belajar untuk
mengasah kemampuan atau keahlian itu melalui berinteraksi dengan
kelompoknya, berdiskusi dan saling bertukar informasi meruapakan salah
cara untuk mengatasi masalah sampai pada belajar meniru apa yang
dilakukan kelompoknya untuk meningkatkan penjualanan dan merekrut
orang.
Dalam hal ini, kelompok sangat berperan penting dalam memberikan
motivasi bagi setiap anggota jaringannya untuk terus melatih kemampuan
berkomunikasi tadi, sehingga dapat dengan mudah meraih kesuksesan
melalui penjualanan dan perekrutan.Namun sayangnya yang kebanyakan
terjadi pada kelompok distributor suatu MLM adalah kurang berperannya
kelompok dalam melatih anggota baru untuk meningkatkan penjualanan dan
Universitas Sumatera Utara

Universitas Sumatera Utara

7

perekrutan.Inilah yang menyebabkan anggota baru tersendat di tengah jalan
dalam melanjutkan bisnis yang seharusnya membantu mereka untuk meraih
kesuksesan.Mereka menjadi pesimis dalam setiap usahanya untuk
memanfaatkan peluang yang ada dikarenakan tidak adanya kemampuan
berkomunikasi yang baik tadi.
Di

samping

itu,

hal

lain

yang

menjadi

penyebab

kurang

termotivasinya anggota baru untuk serius dalam menjalankan bisnis tersebut
adalah kelompok yang berperan sedikit dalam membantu mereka untuk
mengenal lebih jauh tentang profil perusahaan dan keuntungan yang
ditawarkan perusahaan bagi setiap jerih payah mereka. Akibatnya, muncul
persepsi-persepsi negatif tentang kegiatan MLM yang menyebutkan bahwa
anggota baru hanya akan menguntungkan orang yang merekrut saja. Dengan
pemikiran seperti ini tentu saja orang akan pergi meninggalkan bisnis
tersebut dan jika ini terus terjadi pada semua anggotanya maka akan
berdampak buruk bagi perusahaan yang bersangkutan.
Di antara beberapa bisnis MLM yang sedang berkembang sekarang,
yang menarik perhatian peneliti adalah PT Oriflame. Dalam penelitian ini,
peneliti memilih PT Oriflame Cabang Medan sebagai lokasi penelitian
dengan pertimbangan bahwa PT Oriflame adalah perusahaan kosmetik
dengan karakteristik semangat "saya-bisa", manajemen yang tersebar,
dengan atmosfir muda dan kewirausahaan yang tinggi. Serta memiliki ruang
lingkup kerja yang meliputi kelompok-kelompok kecil dalam pelaksanaan
tujuan perusahaan.
PT Oriflame merupakan salah satu Network Marketing yang
melibatkan kelompok kecil untuk mencapai tujuan perusahaan melalui
kelompok tugas/kerja sesuai dengan pembagian tugas setiap anggota
kelompok.PT

Oriflame

memiliki

pelatihan-pelatihan

khusus

untuk

mengembangkan pengetahuan anggota (consultant/member) yang minimal
diadakan setiap bulannya.Dalam acara pelatihan tersebut para consultant,
member, baik upline maupun downline tidak hanya diberikan pelatihan
Universitas Sumatera Utara

Universitas Sumatera Utara

8

untuk mengembangkan jaringan tetapi juga dibekali dengan pengetahuan
produk dan motivasi untuk terus memanfaatkan peluang agar semakin
sukses dalam bisnis ini.Selain itu, PT Oriflame adalah tergolong MLM yang
produk-produknya terkenal ramah lingkungan dan mutu produknya sudah
tidak diragukan lagi.
Dari perspektif hubungan pemasaran, consultant dapat dianggap
sebagai pelanggan atau enduser dan penyalur, karena selain mengkonsumsi
produk dari bisnis sendiri juga berperan melakukan penjualan produk secara
eceran.Namun dalam kontek bisnis, consultant merupakan wiraniaga yang
bebas mengatur usahanya sendiri, meskipun harus mematuhi kode etik dan
kontrak

kerja

2002).Sehingga

yang

dibuat

peluang

oleh

terbuka

perusahaan
lebar

MLM

bagi

(Soeratman,

consultantuntuk

mengembangkan bisnis ini sesuai dengan keinginannya. Seorang wiraniaga
dapat juga diasumsikan sebagai tenaga penjual, yang mana kegiatan
utamanya dalam bisnis adalah melakukan penjualan produk .Target
penjualan sepenuhnya ditentukan oleh distributor independen dan jaringan
penjualan langsung yang dikembangkannya. Sementara imbal jasa dalam
bentuk potongan harga, komisi/insentif ditetapkan oleh perusahaan
produsen secara berjenjang sesuai dengan jumlah nilai penjualan, biasanya
disebut point value(PV) atau business value (BV), yang diberikan kepada
setiap distributor independent (IBO) sejak mereka mendaftar sebagai calon
anggota (Soeratman, 2002).
Tim IMAGINER merupakan sekumpulan para consultant Oriflame
yang membentuk menjadi kelompok kecil yang dikarenakan untuk
mencapainya tujuan bersama. Dalam tim ini memiliki jaringan yang cukup
luas, dimana ada pemimpin (Leader) dan juga anggota. Dalam tim ini
terlihat dari kesuksesan tiap consultant dikarenakan adanya komunikasi
yang terjalin dengan baik antara leader dan anggotanya. Tim IMAGINER
merupakan kelompok kecil dengan pertumbuhan tercepat dalam pencapaian

Universitas Sumatera Utara

Universitas Sumatera Utara

9

omset. Dimana seorang leader selalu memantau dan memotivasi anggotanya
untuk menjalaniindependent business owner.
Berdasakan uraian yang dipaparkan di atas

dan Sesuai judul

penelitian ini, maka yang menjadi objek penelitian adalah consultant PT
Oriflame cabang Medan. Alasan penelitian dalam memilih responden adalah
untuk mengetahui seberapa pengaruh komunikasi kelompok kecil terhadap
motivasi kerja consultant di PT Oriflame cabang Medan.
1.2

PEMBATASAN MASALAH
Untuk menghindari ruang lingkup yang terlalu luas sehingga dapat
mengaburkan penelitian, maka peneliti membatasi masalah yang akan
diteliti. Adapun pembatasan masalah yaitu :
1. Penelitian ini bersifat korelasional, yaitu bersifat mencari atau
menjelaskan hubungan dan menguji hipotesis.
2. Komunikasi

kelompok

yang

dimaksud

dalam

penelitian

ini

adalahkomunikasi kelompok kecil yang dilakukan di antara anggota di
PT Oriflame Cabang Medan terkhusus dalam tim IMAGINER yang
merupakan jaringan tercepat dalam pencapaian omset.
3. Objek penelitian ini adalah consultant yang tergabung dari bulan januari
2017 dalam kelompok kecil di PT Oriflame Cabang Medan.
4. Penelitian akan dimulai pada bulan Mei 2017 dengan lama penelitian
yang akan disesuaikan dengan tingkat kebutuhan.

1.3

RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan di atas, maka dapat
dirumuskan

permasalahan

dalam

penelitian

ini

adalah

sebagai

berikut:“Sejauhmana Komunikasi Kelompok Kecil berpengaruh terhadap
Kerja Consultant di PT Oriflame Cabang Medan ?”

Universitas Sumatera Utara

Universitas Sumatera Utara

10

1.4

TUJUAN PENELITIAN
Adapun tujuan dari penelitian adalah sebagai berikut :
1. Untuk mengetahui komunikasi kelompok kecil yang dilakukan oleh
consultant di PT Oriflame Cabang Medan.
2. Untuk mengetahui motivasi kerja consultant di PT Oriflame Cabang
Medan.
3. Untuk mengetahui sejauhmana komunikasi kelompok kecil berpengaruh
terhadap motivasi kerja consultant di PT Oriflame Cabang Medan.

1.5

MANFAAT PENELITIAN
Adapun manfaat dari penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Secara akademis, penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan bacaan
dan referensi bagi mahasiswa Departement Ilmu Komunikasi dan
memberikan sumbangan pemikiran bagi para pembacanya.
2. Secara teoritis, penelitian ini diharapkan dapat menambah pengetahuan
Mahasiswa FISIP USU Jurusan Ilmu Komunikasi khususnya mengenai
Komunikasi Organisasi (Kelompok Kecil).
3. Secara praktis, penelitian ini diharapkan dapat menjadi masukan bagi
pihak-pihak yang membutuhkan pengetahuan yang berkenaan dengan
tema penelitian.

Universitas Sumatera Utara

Universitas Sumatera Utara

Dokumen yang terkait

Komunikasi Kelompok Kecil Dan Motivasi Kerja (Studi Korelasional tentang Pengaruh Komunikasi Kelompok Kecil terhadap Motivasi kerja Karyawan PT Tupperware Indonesia Cabang Medan Maimun)

2 70 103

Komunikasi Kelompok Dan Motivasi Pengembangan Diri (Studi Korelasional Tentang Pengaruh Komunikasi Kelompok Terhadap Motivasi Pengembangan Diri pada Member MLM CNI di PO DC-369 Kota Pematang Siantar)

5 141 126

Studi Korelasional Tentang Pengaruh Komunikasi Kelompok Kecil terhadap Motivasi Kerja Karyawan PT Oriflame Medan

14 127 155

Komunikasi Kelompoko Kecil dan Motivasi Kerja (Studi Korelasional Tentang Pengaruh Komunikasi Kelompok Kecil terhadap Motivasi Kerja Consultant PT Oriflame Medan)

0 0 26

Komunikasi Kelompoko Kecil dan Motivasi Kerja (Studi Korelasional Tentang Pengaruh Komunikasi Kelompok Kecil terhadap Motivasi Kerja Consultant PT Oriflame Medan)

0 0 3

Komunikasi Kelompoko Kecil dan Motivasi Kerja (Studi Korelasional Tentang Pengaruh Komunikasi Kelompok Kecil terhadap Motivasi Kerja Consultant PT Oriflame Medan)

0 0 39

Komunikasi Kelompoko Kecil dan Motivasi Kerja (Studi Korelasional Tentang Pengaruh Komunikasi Kelompok Kecil terhadap Motivasi Kerja Consultant PT Oriflame Medan)

0 0 2

Komunikasi Kelompoko Kecil dan Motivasi Kerja (Studi Korelasional Tentang Pengaruh Komunikasi Kelompok Kecil terhadap Motivasi Kerja Consultant PT Oriflame Medan)

0 0 17

BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Masalah - Komunikasi Kelompok Kecil Dan Motivasi Kerja (Studi Korelasional tentang Pengaruh Komunikasi Kelompok Kecil terhadap Motivasi kerja Karyawan PT Tupperware Indonesia Cabang Medan Maimun)

0 0 8

Komunikasi Kelompok Kecil Dan Motivasi Kerja (Studi Korelasional tentang Pengaruh Komunikasi Kelompok Kecil terhadap Motivasi kerja Karyawan PT Tupperware Indonesia Cabang Medan Maimun)

0 1 11