Pengaruh Gaya Kepemimpinan dan Motivasi Terhadap Kinerja Karyawan Pada Kantor Imigrasi Kelas I Khusus Medan Chapter III V
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1
Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang peneliti gunakan dalam penelitian ini adalah
menggunakan penelitian asosiatif kausal. Yang mana menurut Sugiyono (2003)
penelitian asosiatif kausal adalah penelitian yang bertujuan untuk mengetahui
pengaruh ataupun juga hubungan antara dua variabel atau lebih. Yang dimana
variabel dalam penelitian ini yaitu Gaya Kepemimpinan (X1), Motivasi (X2) dan
Kinerja (Y).
3.2
Tempat dan Waktu Penelitian
3.2.1 Tempat Penelitian
Tempat penelitian dilakukan di Kantor Imigrasi Kelas I Khusus Medan
yang terletak di Jl. Gatot Subroto Km 6.2 No 268A Medan, 20123.
3.2.2 Waktu Penelitian
Penelitian ini akan dilakukan pada bulan Maret 2017 sampai dengan bulan
Juni 2017
3.3
Batasan Operasional
Sesuai dengan latar belakang dan perumusan masalah yang telah di
tentukan, maka penelitian ini dibatasi oleh beberapa faktor-faktor sebagai berikut :
1.
Variabel Independen (X) yaitu Gaya Kepemimpinan (X1) dan Motivasi (X2)
2.
Variabel Dependen (Y) yaitu Kinerja Karyawan
56
Universitas Sumatera Utara
57
3.4
Definisi Operasionalisasi Variabel
Dalam penelitian ini variabel-variabel yang dioperasionalkan adalah semua
variabel yang termasuk dalam hipotesis yang telah dirumuskan. Untuk
memberikan gambaran yang jelas dan memudahkan pelaksanaan penelitian, maka
perlu defenisi variabel-variabel yang akan diteliti sebagai berikut :
Tabel 3.1
Operasionalisasi Variabel
Variabel
Gaya
Kepemimpinan
(X1)
Definisi
pola perilaku dan
strategi yang
disukai dan sering
diterapkan oleh
seorang
pemimpin dalam
rangka mencapai
sasaran
organisasi di
Kantor Imigrasi
Kelas I Khusus
Medan
Dimensi
Motivasi (X2)
Skala
1. Kemampuan
memberikan
perintah
2. Kemampuan
memberiarahan
2. Selling
1. Kemampuan
memberiide
2. Memberi
kebebasankerj
a
3. Participating
Suatu kondisi
atau keadaan
yang
dimaksudkan
untuk
mempengaruhi
maupun
mendorong
Seorang
karyawan di
kantor imigrasi
kelas I khusus
medan untuk
Indikator
1. Telling
1. Partisipasi
pimpinan
2. Pimpinan
perduli
yang
4. Delegating
1. Kemampuanmem
berikan
tanggungjawab
2. Pimpinan
memberikan
wewenang
1. Motivasi
Intrinsik
1. Pengakuan diri
2. Tanggung jawab
3. Pengembangan
diri
Likert
Likert
Universitas Sumatera Utara
58
Variabel
Kinerja Karyawan
(Y)
Definisi
Dimensi
melakukan suatu
tindakan dengan
tujuan
untuk
memenuhi
kebutuhan hidup
2. Motivasi
Ekstrinsik
Merupakan hasil
kerja
secara
kualitas
dan
kuantitas
yang
dicapai
oleh
karyawan
di
kantor
imigrasi
kelas I khusus
medan
dalam
melaksanakan
tugasnya sesuai
dengan
tanggung jawab
yang
diberikan
kepadanya
1. Kualitas Kerja
Indikator
1. Kebijakan
2. Kondisi kerja
3. Keamanan dan
keselamatan kerja
1. Ketepatan kerja
2. Kesesuaian hasil
3.
dengan
pekerja
Tingkat
dalam
rendah
standar
kesalahan
bekerja
Likert
2. Kuantitas
Kerja
1. Hasil kerja yang
2.
3.
3.5
Skala
dicapai
Pencapaian
target
Ketepatan Waktu
Skala Pengukuran Variabel
Variabel dalam penelitian ini adalah Gaya Kepemimpinan (X1), Motivasi
(X2) dan Kinerja Karyawan (Y) yang diukur dengan menggunakan skala Likert.
Skala Likert menurut Sugiyono (2010) adalah skala yang digunakan untuk
Universitas Sumatera Utara
59
mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang
fenomena social. Untuk setiap pilihan jawaban diberikan skor, maka responden
harus menggambarkan, mendukung pernyataan untuk digunakan jawaban yang
dipilih. Dengan skala Likert, maka variabel yang akan diukur dijabarkan menjadi
indicator variabel. Kemudian indicator tersebut dijadikan sebagai titik tolak ukur
menyusun item-item instrument yang dapat berupa pertanyaan atau pernyataan.
Tabel 3.2
Skala Penilaian Likert
No.
Keterangan
Skor Positif
1
Sangat Setuju
5
2
Setuju
4
3
Ragu-ragu
3
4
Tidak Setuju
2
5
Sangat Tidak Setuju
1
Sumber : Sugiyono (2010)
3.6
Populasi dan Sampel Penelitian
3.6.1 Populasi
Menurut Sugiyono (2006) populasi diartikan sebagai wilayah generalisasi
yang terdiri atas objek/subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu
yang
ditetapkan
oleh
peneliti
untuk
dipelajari
dan
kemudian
ditarik
kesimpulannya. Dalam penelitian ini, yang menjadi populasi dari penelitian ini
ialah karyawan yang bekerja di Kantor Imigrasi Kelas I Khusus Medan yang
berjumlah 132 orang.
Universitas Sumatera Utara
60
3.6.2 Sampel
Menurut Sugiyono (2008) sampel merupakan bagian dari jumlah dan
karakteristik yang dimiliki oleh populasi yang bersangkutan. Tehnik pengambilan
sampel menggunakan rumus Slovin, yaitu :
�=
�
1 + N e²
dimana :
n:
Jumlah Sampel
N:
Jumlah Populasi
e:
Batas toleransi kesalahan
Melalui teknik slovin ini peneliti mengaplikasikan untuk mencari sampel di
Kantor Imigrasi Kelas I Khusus Medan, yaitu :
�=
132
1 + 132x10%2
= 57 (dibulatkan)
Berdasarkan tekhnik slovin diatas telah dapat disimpulkan bahwa jumlah sampel
di Kantor Imigrasi Kelas I Khusus Medan sebanyak 56.89 yang digenapkan menjadi 57
sampel. Dan metode pengumpulan sampel yang akan digunakan oleh peneliti yaitu
dengan menggunakan metode pengumpulan random sampling.
3.7
Jenis Data
Menurut Marzuki (2005) data adalah segala fakta dan angka yang dapat
dijadikan bahan untuk menyusun informasi, sedangkan informasi adalah hasil
pengolahan data yang dipakai untuk suatu keperluan. Berdasarkan sumbernya,
data dibedakan menjadi dua,yaitu data primer dan data sekunder.
Universitas Sumatera Utara
61
1.
Data Primer
Data primer yaitu data yang dibuat oleh peneliti untuk maksud khusus
menyelesaikan
permasalahan
yang
sedang
ditanganinnya.
Data
dikumpulkansendiri oleh peneliti langsung dari sumber pertama atau tempat
objek penelitian dilakukan. Dalam kasus ini data primer peneliti diperoleh
langsung dari Kantor Imigrasi Kelas I Khusus Medan.
2.
Data Sekunder
Data sekunder yaitu data yang telah dikumpulkan untuk maksud selain
menyelesaikan masalah yang sedang dihadapi. Data ini dapat ditemukan
dengan cepat. Dalam penelitian ini yang menjadi sumber data sekunder
adalah literature, artikel, jurnal, serta situs di internet yang berkenaan dengan
penelitian yang dilakukan.
3.8
1.
Metode Pengumpulan Data
Wawancara
Wawancara, yaitu pengumpulan data dengan cara melakukan wawancara
langsung kepada karyawan Kantor Imigrasi Kelas I Khusus Medan.
2.
Kuesioner
Kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara
memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden
di Kantor Imigrasi Kelas I Khusus Medan untuk dijawabnya.
3.
Studi Dokumentasi
Dilakukan dengan cara mengumpulkan dan mempelajari data-data yang
diperoleh dari berbagai macam buku, jurnal dan informasi dari internet.
Universitas Sumatera Utara
62
3.9
Uji Validitas dan Reliabilitas
Uji validitas dan reliabilitas adalah suatu analisis untuk mengetahui valid
tidaknya serta andal/reliabelnya suatu alat ukur tergantung pada mampu tidaknya
alat ukur tergantung pada mampu tidaknya alat ukur tersebut mencapai tujuan
pengukuran yang dikehendaki dengan tepat.
3.9.1
Uji Validitas
Menurut Situmorang dan Lufti (2011) validitas menunjukkan sejauh mana
suatu alat ukur itu mengukur apa yang ingin di ukur. Uji validitas digunakan
untuk mengetahui valid atau tidaknya kuesioner penelitian. Uji Validitas
dilakukan terhadap 30 karyawan diluar sampel di Kantor Imigrasi Kelas I Khusus
Medan. Uji validitas dilakukan dengan membandingkan nilai correlated item total correlation atau disebut dengan rhitung pada setiap butir pertanyaan terhadap
nilai rtabel. Sunyoto (2009) menyatakan sebagai berikut:
1.
Jika rhitung positif dan rhitung≥ rtabel , maka butir pertanyaan pada setiap variabel
penelitian dinyatakan valid, dan
jika rhitung negatif atau rhitung≤ rtabel , maka butir pertanyaan pada setiap
variabel penelitian dinyatakan tidak valid.
2.
rhitung dapat dilihat pada kolom corrected item-total correlation.
3.
Nilai rtabel dengan responden awal berjumlah 30 orang dan alpha 10% adalah
0,361.
Universitas Sumatera Utara
63
Tabel 3.3
Hasil Uji Validitas
No.
Butir Instrumen
Nilai r Tabel
Corrected item total
correlation
Keterangan
1.
Q1
0,361
0,885
Valid
2.
Q2
0,361
0,504
Valid
3.
Q3
0,361
0,828
Valid
4.
Q4
0,361
0,850
Valid
5.
Q5
0,361
0,850
Valid
No.
Butir Instrumen
Nilai r Tabel
Corrected item total
correlation
Keterangan
6.
Q6
0,361
0,828
Valid
7.
Q7
0,361
0,845
Valid
8.
Q8
0,361
0,765
Valid
9.
Q9
0,361
0,803
Valid
10.
Q10
0,361
0,809
Valid
11.
Q11
0,361
0,587
Valid
12.
Q12
0,361
0,845
Valid
13.
Q13
0,361
0,718
Valid
14.
Q14
0,361
0,809
Valid
15.
Q15
0,361
0,583
Valid
16.
Q16
0,361
0,583
Valid
17.
Q17
0,361
0,583
Valid
18.
Q18
0,361
0,640
Valid
19.
Q19
0,361
0,743
Valid
20.
Q20
0,361
0,788
Valid
21.
Q21
0,361
0,913
Valid
22.
Q22
0,361
0,718
Valid
23.
Q23
0,361
0,776
Valid
24.
Q24
0,361
0,662
Valid
Universitas Sumatera Utara
64
25.
Q25
0,361
0,834
Valid
26.
Q26
0,361
0,740
Valid
27.
Q27
0,361
0,845
Valid
28.
Q28
0,361
0,785
Valid
29.
Q29
0,361
0,817
Valid
30.
Q30
0,361
0,629
Valid
31.
Q31
0,361
0,803
Valid
32.
Q32
0,361
0,803
Valid
33.
Q33
0,361
0,669
Valid
34.
Q34
0,361
0,803
Valid
35.
Q35
0,361
0,785
Valid
36.
Q36
0,361
0,803
Valid
37.
Q37
0,361
0,747
Valid
38.
Q38
0,361
0,809
Valid
Sumber: Hasil Penelitian, data diolah, 2017
1.
Scale mean if item deleted menerangkan nilai rata-rata jika variabel tersebut
dihapus, misalnya jika butir (item) satu dihapus maka rata-rata variabel
sebesar 149,23
2.
Scale variance if item deleted menerangkan besarnya variance total jika butir
(item) satu dihapus maka besarnyavariance adalah sebesar 113,151.
3.
Corrected item total correlation merupakan korelasi antar skor item dengan
skor item yang dapat digunakan untuk menguji validitas instrumen. Nilai
pada corrected item total correlation merupakan nilai r hitung yang akan
dibandingkan dengan r tabel untuk mengetahui validitas pada setiap butir
instrumen. Nilai r tabel pada 0,05 dengan derajat bebas df=n-2=28 pada uji
dua arah adalah 0,361.
Universitas Sumatera Utara
65
3.9.2 Uji Reliabilitas
Menurut Situmorang dan Lufti (2011) Reliabilitas adalah indeks yang
menunjukkan sejauh mana suatu alat pengukur dapat dipercaya atau dapat
diandalkan. Bila suatu alat pengukur dipakai dua kali – untuk mengukur gejala
yang sama dan hasil pengukuran yang diperoleh relatif konsisten, maka alat
pengukur tersebut reliable.
Penelitian ini menggunakan one shot dimana kuesioner diberikan hanya
sekali saja kepada responden dan kemudian hasilnya dibandingkan dengan
pertanyaan lain untuk mengukur korelasi antar jawaban pertanyaan. Pengukuran
reliabilitasnya menggunakan uji statistik Cronbach Alpha. Menurut (Sunyoto,
2009) suatu konstruk dikatakan reliabel jika memberikan nilai Cronbach Alpha
>0,60. Uji Reliabilitas dilakukan terhadap 30 karyawan diluar sampel di Kantor
Imigrasi Kelas I Khusus Medan
Tabel 3.4
Uji Reliabilitas
Cronbach's
N of Items
Alpha
.844
38
Sumber : Data diolah, 2017
3.10
Uji Asumsi Klasik
Sebelum melakukan Analisis Regresi
Linear Berganda, agar dapat
perkiraan yang tidak biasa maka dilakukan pengujian asumsi klasik. Adapun
kriteria persyaratan asumsi klasik yang harus dipenuhi, yakni :
Universitas Sumatera Utara
66
1.
Uji Normalitas
Tujuan uji normalitas adalah ingin mengetahui apakah data dalam sebuah
model berdistribusi mengikuti/mendekati distribusi normal atau tidak. Jika data
tidak berdistribusi normal, maka hasil analisis akan menjadi bias. Uji normalitas
dilakukan dengan menggunakan grafik histogram, Normal P-P Plot of Regression
Standarizied Residual, dan pendekatan Kolmogrov - Smirnov. Dengan
menggunakan tingkat signifikan 10% maka nilai Asymp. Sig (2-tailed) di atas
nilai signifikan 10% artinya variabel residual berdistribusi normal Situmorang dan
Lufti (2011). Dengan kata lain data berdistribusi normal, jika nilai sig
(signifikansi) > 0,01 dan data berdistribusi tidak normal, jika nilai sig
(signifikansi) < 0,01.
2.
Uji Multikolinearitas
Uji multikolinearitas bertujuan untuk mengetahui ada tidaknya hubungan
linear yang sempurna diantara variabel-variabel bebas dalam regresi. Untuk
mengetahui ada tidaknyagejala multikolinearitas dapat dilihat dari besarnya nilai
Tolerence dan VIF (Varians Inflation Factors) melalui program SPSS. Kriteria
yang dipakai adalah :
a.
Melihat nilai Tolerance
1)
Tidak terjadi Multikolinearitas , jika nilai Tolerance lebih besar 0,1.
2) Terjadi Multikolinearitas, jika nilai Tolerance lebih kecil atau sama
dengan 0,1.
b.
Melihat nilai VIF (Variance Inflation Factor)
1) Tidak terjadi Multikonieritas, jika nilai VIF lebih kecil 10,00.
Universitas Sumatera Utara
67
2) Terjadi Multikonieritas, jika nilai VIF lebih besar atau sama dengan 10,00
3.
Uji Heteroskedastisitas
Uji Heteroskedostisitas dipakai untuk menguji sama atau tidaknya varians
dari resual observasi yang satu dengan observasi yang lain. Jika residualnya
mempunyai varian yang sama maka disebut terjadi heteroskedostisitas dan
sebaliknya jika variansnya tidak sama atau berbeda maka dikatakan tidak terjadi
heteroskedostisitas. Persamaan yang baik adalah tidak terjadi heterosstisitas.Dasar
pengambilan keputusan (Situmorang dan Lufti, 2010)
a.
Tidak terjadi heteroskedastisitas, jika nilai signifikansi > 0,05.
b.
Terjadi heteroskedastisitas, jika nilai signifikansi lebih < 0,05
3.11
3.11.1
Teknik Analisis Data
Metode Analisis Deskriptif
Metode Analisis Deskriptif merupakan cara merumuskan dan menafsirkan
data yang ada sehingga memberikan gambaran yang ada sehingga memberikan
gambaran yang jelas mengenai perusahaan secara umum
3.11.2
Metode Analisis Regresi Linear Berganda
Metode analisis regresi linear berganda yang digunakan oleh peneliti
adalah untuk mengetahui berapa besar pengaruh variabel bebas (motivasi dan
pengembangan karir ) terhadap variabel terikat (kinerja). Untuk memperoleh hasil
yang lebih terarah, peneliti menggunakan bantuan SPSS. Menurut Sugiyono
(2003) model Regresi Linear Berganda yang digunakan adalah :
Y = β0+ β1 X1 + β2 X2 + =ɛ
Universitas Sumatera Utara
68
Keterangan:
Y
=
Kinerja
β0
=
Konstanta
X1
=
Gaya Kepemimpinan
X2
=
Motivasi
β1
=
Koefisien Gaya Kepemimpinan
β2
=
Koefisien Motivasi
ɛ
=
Standard error
3.11.3 Koefisien Determinasi (R2)
Pengujian dengan menggunakan uji koefisien determinasi (R2) digunakan
untuk mengukur seberapa besar pengaruh variabel bebas. Uji koefisien
determinasi (R2) adalah dengan presentasi pengkuadratan nilai koefisien yang
ditemukan. Koefisien determinan (R2) berkisar antara 0 (nol) sampai dengan 1
(satu), (0 nilai Ftabel atau sig F < α (0,05) maka Ho ditolak dan Ha diterima
dimana Ftabel yang digunakan pada uji F ini adalah Ftabel pada tingkat interval
kepercayaan (confidence interval) 90% atau alpha = 0,05, yakni sebesar = 3,168.
Sujarweni (2014)
3.11.5
Uji Signifikan Parsial (Uji t)
Hipotesis pengaruh variabel Gaya Kepemimpinan dan Motivasi secara
parsial dalam Kinerja Karyawan dirumuskan sebagai berikut :
1. H0 : β1 ≤ 0 artinya secara parsial tidak terdapat pengaruh yang positif dan
signifikan dari variabel independen terhadap variabel dependen.
Universitas Sumatera Utara
70
2. H0 : β1 > 0 artinya secara parsial terdapat pengaruh yang positif dan signifikan
dari variabel independen terhadap variabel dependen.
Kriteria pengambilan keputusan adalah sebagai berikut :
1. Terima Ho bila thitung ≤ ttabel atau sig t ≥ α
Tolak Ho (terima Ha) bila thitung > ttabel atau sig t < α
Universitas Sumatera Utara
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1
Gambaran Umum Perusahaan
4.1.1 Sejarah Singkat Perusahaan
Setelah terbentuknya Kantor Direktorat Jenderal Imigrasi pada tanggal 26
Januari 1950, maka di seluruh wilayah Indonesia pada tahun tersebut dibentuk
kantor pendaratan yang pada mulanya di sebut “On schepings Kantoor” yang
kemudian tugas Kantor Pendaratan itu berkembang melaksanakan teknis
operasional keimigrasian. Untuk mengatur tugas dan fungsi tersebut maka
dibentuk dalam inspektorat-inspektorat di tingkat propinsi atau lebih.
Koordinasi dan operasional Kantor Imigrasi Daerah Medan (waktu itu)
berada di bawah Kantor Inspektorat Wilayah I Sumatera Utara/Aceh dan
bertanggung jawab kepada Direktorat Jenderal Imigrasi di Jakarta. Pada mulanya
Kantor Inspektorat Wilayah (Kins-piyah) Sumatera Utara/Aceh tersebut bernama
Kantor Inspektorat Imigrasi Sumatra Utara/Aceh yang berkedudu-kan di Medan,
dan Kantor Imigrasi Daerah Medan sebelumnya bernama Kantor Imigrasi Medan.
Perubahan ini didasarkan pada surat Keputusan Direktorat Jenderal Imigrasi
Nomor S.016/III/3 tanggal 12 Oktober 1966. Akan tetapi berdasarkan Surat
Keputusan Menteri Kehakiman RI.No.: J.S/4/5/16 tanggal 14 Juli 1974, nama
Kantor Inspektorat Imigrasi Wilayah di ganti menjadi Kantor Wilayah Direktorat
Jenderal Imigrasi Sumatera Utara, sedangkan Kantor Imigrasi Medan menjadi
pada tahun 1979 kantor imigrasi Daerah Medan dihapuskan dan dibentuk kantor
Wilayah Direktoral Jendral Imigrasi Sumatera Utara di Medan Hal ini Juga tidak .
71
Universitas Sumatera Utara
72
tidak berjalan lama, karena sesuai dengan Surat Keputusan Menteri Kehakiman R
I Nomor M.01-PR.08.04.1981 tanggal 20 Januari 1981, tentang pengaktifan
kembali Kantor Imigrasi Medan yang diintegrasikan ke dalam Kantor Wilayah
Direktorat Jenderal Imigrasi Sumatera Utara/Aceh, maka terhitung tanggal 1 Juli
1981 Kantor Imigrasi Medan diaktifkan kembali.
Kehakiman R.I. No. : M-02.PR.07.04 tahun 1983 tanggal 10 Maret 1983
tentang organisasi dan Tata Kerja Kantor Imigrasi dan Lingkungan Kantor
Wilayah Departemen Kehakiman, Kantor Imigrasi Medan dikategorikan sebagai
Kantor Imigrasi kelas I. Wilayah kerja Kantor Imigrasi Medan terdiri dari 5 (lima)
Kabupaten/Kota yang meliputi 53 kecamatan. Kabupaten/Kota yang menjadi
wilayah kerja Kantor Imigrasi Medan adalah sebagai berikut:
1.
Kabupaten Deli Serdang.
2.
Kabupaten Karo.
3.
Kabupaten Langkat.
4.
Kota Medan
5.
Kota Binjai
.
4.1.2 Visi dan Misi Kantor Imigrasi Kelas I Khusus Medan
1.
Visi
Masyarakat memperoleh kepastian hukum.
2.
Misi
Melindungi hak asasi manusia
4.1.3 Susunan Pegawai Kantor Imigrasi Kelas I Khusus Medan
Kantor Imigrasi Kelas I Khusus Medan memiliki jumlah pegawai sebanyak
Universitas Sumatera Utara
73
121 (seratus dua puluh satu) orang yang terdiri dari :
Struktural : 7 orang
Non Struktural : 104 orang
4.1.4 Struktur Organisasi Kantor Imigrasi Kelas I Khusus Medan
Sumber : http://medan.imigrasi.go.id/?p=info&id=45
Gambar 4.1 Struktur Organisasi Kantor Imigrasi Kelas I Khusus Medan
4.2
Hasil Penelitian
4.2.1 Analisis Deskriptif
Analisis deskriptif dalam penelitian ini akan mendeskripsikan data karakteristik
responden berdasarkan usia, masa kerja, jenis kelamin dan pendidikan. Analisis
Universitas Sumatera Utara
74
deskriptif adalah statistik yang digunakan untuk menganalisa data dengan cara
mendeskripsikan atau menggambarkan data yang telah terkumpul.
1. Analisis Deskriptif Responden
Dari kuesioner yang diberikan diperoleh gambaran umum mengenai
karakteristik responden. Karakteristik responden berdasarkan usia dapat dilihat
pada Tabel 4.1 sebagai berikut:
Tabel 4.1
Karakteristik Responden Berdasarkan Usia
Usia
Jumlah Responden
Persentase (%)
22-31 tahun
23
40
32-41 tahun
18
32
42-51 tahun
13
23
>52 tahun
3
5
Total
57
100
Sumber: Hasil Pengolahan SPSS
Berdasarkan Tabel 4.1 dapat dilihat bahwa jumlah responden yang berusia
22-31 tahun sebanyak 23 orang (40%), sedangkan yang berusia 32-41 tahun
sebanyak 18 orang (32%), kemudian yang berusia 42-51 tahun sebanyak 13 orang
(23%), dan yang berusia >52 tahun sebanyak 3 orang (5%). Hal ini menunjukkan
bahwa sebagian besar karyawan kantor Imigrasi Kelas I Khusus Medan memiliki
umur antara 22 sampai dengan 31 tahun.
Universitas Sumatera Utara
75
Tabel 4.2
Karakteristik Responden Berdasarkan Masa Kerja
Lama Bekerja
Jumlah Responden
Persentase (%)
0-9 tahun
30
53
10-20 tahun
12
21
21-30 tahun
10
17
>31 tahun
5
9
Total
57
100
Sumber : Hasil Pengolahan SPSS
Berdasarkan Tabel 4.2 dapat dilihat bahwa jumlah responden yang telah
bekerja selama 0-9 tahun sebanyak 30 orang (53%), 10-20 tahun sebanyak 12
orang (21%), 21-30 tahun sebanyak 10 orang (17%), dan yang telah bekerja
selama lebih dari 31 tahun sebanyak 5 orang (9%). Hal ini menunjukkan bahwa
sebagian besar karyawan di Kantor Imigrasi Kelas I Khusus Medan sudah bekerja
selama 0 sampai 9 tahun.
Karakteristik berdasarkan jenis kelamin dapat dilihat pada Tabel 4.3
sebagai berikut:
Tabel 4.3
Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin
Jenis Kelamin
Jumlah Responden
Persentase (%)
Laki-Laki
20
35
Perempuan
37
65
Total
57
100
Sumber : Hasil Pengolahan SPSS
Berdasarkan Tabel 4.3 dapat dilihat bahwa jumlah responden yang berjenis
kelamin laki-laki sebanyak 20 orang (35%), dan responden yang berjenis kelamin
perempuan sebanyak 37 orang (65%). Hal ini menunjukkan sebagian besar
Universitas Sumatera Utara
76
karyawan di Kantor Imigrasi Kelas I Khusus Medan berjenis kelamin Perempuan.
Karakteristik berdasarkan pendidikan dapat dilihat pasa Tabel 4.4 adalah
sebagai berikut:
Tabel 4.4
Karakteristik Responden Berdasarkan Pendidikan
Pendidikan
Jumlah Responden
Persentase (%)
D3
6
10
S1
26
46
S2
17
30
S3
8
14
Total
57
100
Sumber : Hasil Pengolahan SPSS
Berdasarkan Tabel 4.4 dapat dilihat bahwa responden yang memiliki
pendidikan terakhir d3 sebanyak 6 orang (10%), S1 sebanyak 26 orang (46%), S2
sebanyak 17 orang (30%), dan S3 sebanyak 8 orang (14%). Hal ini menunjukkan
sebagian besar karyawan di Kantor Imigrasi Kelas I Khusus Medan memiliki
pendidikan terakhir S1.
2.
Analisis Deskriptif Variabel
Kuesioner
yang
digunakan
dalam
penelitian
ini
diukur
dengan
menggunakan skala likert untuk menanyakan tanggapan karyawan Kantor
Imigrasi Kelas I Khusus Medan tentang pengaruh gaya kepemimpinan dan
motivasi, terhadap kinerja karyawan. Variabel penelitiannya adalah gaya
kepemimpinan (X1), motivasi (X2), dan kinerja karyawan (Y). Adapun tanggapan
dari responden dapat dilihat pada Tabel 4.5, Tabel 4.6, Tabel 4.7, dan Tabel 4.8
berikut ini:
Universitas Sumatera Utara
77
Tabel 4.5
Distribusi Pendapat Responden Terhadap Variabel Gaya Kepemimpinan (XI)
Pernyataan
Pimpinan
memberitahu
kan dengan
jelas apa yang
harus
dikerjakan.
Pimpinan
memberikan
perintah
dengan tegas.
Pimpinan
memberikan
arahan
berupa
penjelasan
mengenai
bagaimana
melaksanaka
n pekerjaan
dengan baik
Pimpinan
memberikan
arahan secara
spesifik kapan
pekerjaan
harus
diselesaikan.
Pimpinan
selalu
memberikan
ide-ide yang
baik.
Pimpinan
selalu
memberikan
ilmu tentang
pekerjaan
kepada
karyawan
Pimpinan
memberikan
kesempatan
kepada saya
untuk
memberikan
saran
Pimpinan
menerima
masukan dari
saya
mengenai
keputusan
yang diambil
SS
S
KS
TS
STS
Average
Keterang
an
F
%
f
%
F
%
F
%
f
%
24
42,1
18
31,6
14
24,6
1
1,7
0
0
4,1
18
31,6
30
52,7
5
8,7
2
3,5
2
3,5
4,0
Setuju
28
49,1
22
38,6
5
8,7
0
0
2
3,5
4,3
Setuju
23
40,3
26
45,7
5
8,7
3
5,2
0
0
4,2
Setuju
18
31,6
30
52,7
5
8,7
2
3,5
2
3,5
4,0
Setuju
18
31,6
30
52,7
5
8,7
2
3,5
2
3,5
4,0
Setuju
24
42,1
21
36,9
6
10,5
5
8,7
1
1,7
4,0
Setuju
18
31,6
30
52,7
5
8,7
2
3,5
2
3,5
4,0
Setuju
Setuju
Universitas Sumatera Utara
78
Pernyataan
Pimpinan
melakukan
komunikasi
dua
arah
kepada
pegawai
dalam
memecahkan
masalah
Pimpinan
berbagi
tanggung
jawab dalam
pemecahan
masalah.
Pimpinan
berbaur
dengan
pegawai.
Pimpinan
melibatkan
saya
untuk
memutuskan
cara dalam
melakukan
pekerjaan.
Pimpinan
memberikan
tanggung
jawab kepada
orang dengan
tepat.
Pimpinan
mempercayai
orang-orang
yang
diberikan
tanggung
jawab darinya
Pimpinan
memberikan
kesempatan
untuk
menyelesaika
n
tugas
dengan cara
saya sendiri.
Pimpinan
memberikan
wewenang
kepada
karyawan
dengan tepat
SS
S
KS
TS
STS
Average
Keterang
an
F
%
f
%
F
%
F
%
f
%
22
38,6
23
40,3
9
15,8
3
5,2
0
0
4,1
Setuju
27
47,3
18
31,6
7
12,2
5
8,7
0
0
4,1
Setuju
29
50,8
16
28,1
8
14,1
4
7
0
0
4,2
Setuju
22
38,6
15
26,3
14
24,6
5
8,7
1
1,7
3,9
Setuju
19
33,3
28
49,1
10
17,5
0
0
0
0
4,1
Setuju
28
49,1
13
22,8
13
22,8
2
3,5
1
1,7
4,1
Setuju
17
29,8
31
54,3
5
8,7
2
3,5
2
3,5
4,0
Setuju
28
49,1
23
40,3
5
8,7
1
1,7
0
0
4,3
Setuju
Sumber : Hasil Pengolahan SPSS, (2017)
Berdasarkan Tabel 4.5 dapat dilihat bahwa :
Universitas Sumatera Utara
79
1.
Pada pernyataan pertama “Pimpinan memberitahukan dengan jelas apa yang
harus dikerjakan”, sebanyak 42,1% responden menyatakan sangat setuju,
31,6% responden menyatakan setuju, 24,6% responden menyatakan kurang
setuju, 1,7% responden menyatakan tidak setuju, dan 0% responden
menyatakan sangat tidak setuju. Dengan nilai rata-rata sebesar 4,1 hal ini
dapat menunjukkan bahwa rata-rata karyawan setuju terhadap pernyataan
tersebut. Meskipun begitu tetap saja ada yang tidak setuju dengan pernyataan
tersebut sebesar 1,7 %. Hal ini bisa saja disebabkan karena kurang jelasnya
pimpinan memberikan arahan kepada karyawannya.
2.
Pada pernyataan “Pimpinan memberikan perintah dengan tegas”, sebanyak
31,6% responden menyatakan sangat setuju, 52,7% responden menyatakan
setuju, 8,7% responden menyatakan kurang setuju, 3,5% responden
menyatakan tidak setuju dan 3,5% responden menyatakan sangat tidak setuju.
Dengan nilai rata-rata sebesar 4,0 hal ini dapat menunjukkan bahwa rata-rata
karyawan setuju terhadap pernyataan tersebut. Meskipun begitu tetap saja ada
yang sangat tidak setuju dengan pernyataan tersebut sebesar 3,5%. Hal ini
bisa saja disebabkan karena pimpinan kurang tegas memberikan perintah
kepada karyawan.
3.
Pada pernyataan “Pimpinan memberikan arahan berupa penjelasan
mengenai bagaimana melaksanakan pekerjaan dengan baik”, sebanyak
49,1%
responden
menyatakan
sangat
setuju,
38,6%
responden
manyatakan setuju, 8,7 responden manyatakan kurang setuju, 0%
responden menyatakan tidak setuju dan 3,5% responden menyatakan
Universitas Sumatera Utara
80
sangat tidak setuju. Dengan nilai rata-rata sebesar
4,3 hal ini dapat
menunjukkan bahwa rata-rata karyawan setuju terhadap pernyataan
tersebut. Meskipun begitu tetap saja ada yang sangat tidak setuju dengan
pernyataan tersebut sebesar 3,5 %. Hal ini bisa saja disebabkan karena
kurangnya pemberian arahan dari pimpinan kepada karyawan.
4.
Pada pernyataan “Pimpinan memberikan arahan secara spesifik kapan
pekerjaan harus diselesaikan”, sebanyak 40,3% responden menyatakan sangat
setuju, 45,7% responden menyatakan setuju, 8,7% responden menyatakan
kurang setuju, 5,2% responden menyatakan tidak setuju dan 0% responden
menyatakan sangat tidak setuju. Dengan nilai rata-rata sebesar 4,2 hal ini
dapat menunjukkan bahwa rata-rata karyawan setuju terhadap pernyataan
tersebut. Meskipun begitu tetap saja ada yang tidak setuju dengan pernyataan
tersebut sebesar 5,2 %. Hal ini bisa saja disebabkan karena kurang
spesifiknya arahan yang diberikan pimpinan.
5.
Pada pernyataan “Pimpinan selalu memberikan ide-ide yang baik”, sebanyak
31,6% responden menyatakan sangat setuju, 52,7% responden menyatakan
setuju, 8,7% responden menyatakan kurang setuju, 3,5% responden
menyatakan tidak setuju dan 3,5% responden menyatakan sangat tidak setuju.
Dengan nilai rata-rata sebesar 4,0 hal ini dapat menunjukkan bahwa rata-rata
karyawansetuju terhadap pernyataan tersebut. Meskipun begitu tetap saja ada
yang sangat tidak setuju dengan pernyataan tersebut sebesar 3,5 %. Hal ini
bisa saja disebabkan karena kurangnya pemberian ide dari pimpinan.
Universitas Sumatera Utara
81
6.
Pada pernyataan “Pimpinan selalu memberikan ilmu tentang pekerjaan
kepada karyawan”, sebanyak 31,6% menyatakan sangat setuju, 52,7%
responden menyatakan setuju, 8,7% responden manyatakan kurang setuju,
3.5% responden menyatakan tidak setuju dan 3,5% responden menyatakan
sangat tidak setuju. Dengan nilai rata-rata sebesar
4,0 hal ini dapat
menunjukkan bahwa rata-rata karyawansetuju terhadap pernyataan tersebut.
Meskipun begitu tetap saja ada yang sangat tidak setuju dengan pernyataan
tersebut sebesar 3,5 %. Hal ini bisa saja disebabkan karena kurangnya ilmu
yang diberikan karyawan mengenai pekerjaan yang diberikan kepada
karyawan.
7.
Pada pernyataan “Pimpinan memberikan kesempatan kepada saya untuk
memberikan saran”, sebanyak 42,1% responden manyatakan sangat setuju,
36,9% menyatakan setuju, 10,5% responden menyatakan kurang setuju, 8,7%
responden menyatakan tidak setuju dan 1,7% responden menyatakan sangat
tidak setuju. Dengan nilai rata-rata sebesar 4,0 hal ini dapat menunjukkan
bahwa rata-rata karyawansetuju terhadap pernyataan tersebut. Meskipun
begitu tetap saja ada yang tidak setuju dengan pernyataan tersebut sebesar 8,7
%. Hal ini bisa saja disebabkan karena pimpinan kurang memberi kesempatan
dalam menerima saran dari karyawan.
8.
Pada pernyataan “Pimpinan menerima masukan dari saya mengenai
keputusan yang diambil”, sebanyak 31,6% responden menyatakan sangat
setuju, 52,7% responden manyatakan setuju, 8,7% responden manyatakan
kurang setuju, 3,5% menyatakan tidak setuju dan 3,5% responden
Universitas Sumatera Utara
82
menyatakan sangat tidak setuju. Dengan nilai rata-rata sebesar 4,0 hal ini
dapat menunjukkan bahwa rata-rata karyawan setuju terhadap pernyataan
tersebut. Meskipun begitu tetap saja ada yang sangat tidak setuju dengan
pernyataan tersebut sebesar 3,5 %. Hal ini bisa saja disebabkan karena
pimpinan tidak menerima masukan dari karyawannya.
9.
Pada pernyataan “Pimpinan melakukan komunikasi dua arah kepada pegawai
dalam memecahkan masalah”, sebanyak 38,6% responden menyatakan sangat
setuju, 40,3% responden menyatakan setuju, 15,8% responden menyatakan
kurang setuju, 5,2% responden menyatakan tidak setuju dan 0% responden
menyatakan sangat tidak setuju. Dengan nilai rata-rata sebesar 4,1 hal ini
dapat menunjukkan bahwa rata-rata karyawan setuju terhadap pernyataan
tersebut. Meskipun begitu tetap saja ada yang sangat tidak setuju dengan
pernyataan tersebut sebesar 5,2 %. Hal ini bisa saja disebabkan karena
pimpinan kurang berkomunikasi kepada karyawan ketika perusahaan terkena
masalah.
10. Pada pernyataan “Pimpinanberbagi tanggung jawab dalam pemecahan
masalah”, sebanyak 47,3% responden menyatakan sangat setuju, 31,6%
responden menyatakan setuju, 12,2% responden menyatakan kurang
setuju8,7% responden menyatakan tidak setuju dan 0% responden
menyatakan sangat tidak setuju. Dengan nilai rata-rata sebesar 4,1 hal ini
dapat menunjukkan bahwa rata-rata karyawan setuju terhadap pernyataan
tersebut. Meskipun begitu tetap saja ada yang tidak setuju dengan pernyataan
Universitas Sumatera Utara
83
tersebut sebesar 8,7 %. Hal ini bisa saja disebabkan karena pimpinan kurang
berbagi tanggung jawab jika ada masalah.
11. Pada pernyataan “Pimpinan berbaur dengan pegawai”, sebanyak 50,8%
responden menyatakan sangat setuju, 28,1% responden menyatakan setuju,
14,1% responden manyatakan kurang setuju, 7% responden menyatakan tidak
setuju dan 0% responden menyatakan sangat tidak setuju. Dengan nilai ratarata sebesar 4,2 hal ini dapat menunjukkan bahwa rata-rata karyawan setuju
terhadap pernyataan tersebut. Meskipun begitu tetap saja ada yang tidak
setuju dengan pernyataan tersebut sebesar 7%. Hal ini bisa saja disebabkan
karena pimpinan yang kurang berbaur dengan karyawannya.
12. Pada pernyataan “Pimpinan melibatkan saya untuk memutuskan cara dalam
melakukan pekerjaan”, sebanyak 38,6% responden menyatakan sangat setuju,
26,3% responden menyatakan setuju, 24,6% responden menyatakan kurang
setuju, 8,7% responden menyatakan tidak setuju dan 1,7% responden
menyatakan sangat todak setuju. Dengan nilai rata-rata sebesar 3,9 hal ini
dapat menunjukkan bahwa rata-rata karyawan setuju terhadap pernyataan
tersebut. Meskipun begitu tetap saja ada yang sangat tidak setuju dengan
pernyataan tersebut sebesar 8,7 %. Hal ini bisa saja disebabkan karena
pimpinan kurang melibatkan karyawan dalam melakukan pekerjaan.
13. Pada pernyataan “Pimpinan memberikan tanggung jawab kepada orang
dengan tepat”, sebanyak 33,3% responden menyatakan sangat setuju, 49,1%
responden menyatakan setuju, 17,5% responden menyatakan kurang setuju,
0% responden menyatakan tidak setuju dan 0% responden menyatakan sangat
Universitas Sumatera Utara
84
todak setuju. Dengan nilai rata-rata sebesar 4,1 hal ini dapat menunjukkan
bahwa rata-rata karyawan setuju terhadap pernyataan tersebut. Tidak ada
yang tidak setuju dengan pernyataan tersebut. Dengan kata lain karyawan di
Kantor Imigrasi Kelas I Khusus Medan berpendapat pimpinan sukses
memberikan tanggung jawab kepada orang dengan tepat.
14. Pada pernyataan “Pimpinan mempercayai orang-orang yang diberikan
tanggung jawab darinya”, sebanyak 49,1% responden menyatakan sangat
setuju, 22,8% responden menyatakan setuju, 22,8% responden menyatakan
kurang setuju, 3,5% responden menyatakan tidak setuju dan 1,7% responden
menyatakan sangat todak setuju. Dengan nilai rata-rata sebesar 4,1 hal ini
dapat menunjukkan bahwa rata-rata karyawan setuju terhadap pernyataan
tersebut. Meskipun begitu tetap saja ada yang tidak setuju dengan pernyataan
tersebut sebesar 3,5 %. Hal ini bisa saja disebabkan karena pimpinan kurang
mempercayai para karyawan yang diberikan tugas darinya.
15. Pada pernyataan “Pimpinan memberikan kesempatan untuk menyelesaikan
tugas dengan cara saya sendiri”, sebanyak 29,8% responden menyatakan
sangat setuju, 54,3% responden menyatakan setuju, 8,7% responden
menyatakan kurang setuju, 3,5% responden menyatakan tidak setuju dan
3,5% responden menyatakan sangat todak setuju. Dengan nilai rata-rata
sebesar 4,0 hal ini dapat menunjukkan bahwa rata-rata karyawan setuju
terhadap pernyataan tersebut. Meskipun begitu tetap saja ada yang sangat
tidak setuju dengan pernyataan tersebut sebesar 3,5 %. Hal ini bisa saja
Universitas Sumatera Utara
85
disebabkan karena kurangnya kebebasan karyawan dalam menyelesaikan
tugas dengan cara sendiri.
16. Pada pernyataan “Pimpinan memberikan wewenang kepada karyawan dengan
tepat”, sebanyak 49,1% responden menyatakan sangat setuju, 40,3%
responden menyatakan setuju, 8,7% responden menyatakan kurang setuju,
1,7% responden menyatakan tidak setuju dan 0% responden menyatakan
sangat todak setuju. Dengan nilai rata-rata sebesar
4,3 hal ini dapat
menunjukkan bahwa rata-rata karyawan sangat setuju terhadap pernyataan
tersebut. Meskipun begitu tetap saja ada yang tidak setuju dengan pernyataan
tersebut sebesar 1,7 %. Hal ini bisa saja disebabkan karena kurang tepatnya
pimpinan dalam meberikan wewenang kepada karyawan.
Tabel 4.6
Distribusi Pendapat Responden Terhadap Variabel Motivasi (X2)
Pernyataan
SS
S
KS
TS
STS
Average
Keteran
gan
F
%
f
%
F
%
f
%
F
%
Pujian
dari
pimpinan
meningkatkan
motivasi
kerja
saya
19
33,3
28
49,1
10
17,5
0
0
0
0
4,1
Setuju
Rekan kerja selalu
memberi pujian
ketika
saya
mencapai target
yang
telah
ditentukan
30
52,7
18
31,6
5
8,7
2
3,5
2
3,5
4,2
Setuju
22
38,6
15
26,3
13
22,8
6
10,5
1
1,7
3,9
Setuju
15
26,3
21
36,9
16
28,1
3
5,2
2
3,5
3,7
Setuju
Insentif
yang
diberikan
perusahaan
menambah
semangat
saya
dalam bekerja
Saya
selalu
bekerja
keras
karena
saya
mempunyai
Universitas Sumatera Utara
86
Pernyataan
SS
S
KS
TS
STS
Average
Keteran
gan
F
%
f
%
F
%
f
%
F
%
Saya
bekerja
keras
untuk
mendapatkan
promosi jabatan
23
40,3
19
33,3
6
10,5
2
3,5
2
3,5
3,7
Setuju
Saya
selalu
mengerjakan
tugas
yang
diberikan dengan
baik
28
49,1
13
22,8
13
22,8
2
3,5
1
1,7
4,1
Setuju
Perusahaan
memberikan
kebijakan
financial lebih dari
cukup
29
50,8
17
29,8
10
17,5
1
1,7
0
0
4,2
Setuju
Saya
memiliki
tanggung jawab
penuh
atas
pekerjaan saya
18
31,6
30
52,7
5
8,7
2
3,5
2
3,5
4,0
Setuju
Fasilitas
kerja
yang disediakan
perusahaan sudah
baik
sehingga
dapat mendukung
saya
dalam
bekerja
23
40,3
26
45,7
5
8,7
3
5,2
0
0
4,2
Setuju
Saya
bekerja
dalam
kondisi
lingkungan kerja
yang bersih
26
45,7
17
29,8
12
21,1
2
3,5
0
0
4,1
Setuju
Perusahaan
menjamin
keamanan dalam
pekerjaan saya
28
49,1
16
28,1
9
15,8
4
7
0
0
4,1
Setuju
Perusahaan
menjamin
keselamatan
dalam
saya
bekerja
25
43,8
22
38,6
7
12,2
3
5,2
0
0
4,2
Setuju
tanggung jawab
Sumber : Hasil Pengolahan SPSS, (2017)
Berdasarkan Tabel 4.6 dapat dilihat bahwa :
1.
Pada pernyataan “Pujian dari pimpinan meningkatkan motivasi kerja
saya”, sebanyak 33,3% responden manyatakan sangat setuju, 49,1%
Universitas Sumatera Utara
87
responden menyatakan setuju, 17,5% responden menyatakan kurang setuju,
0% responden menyatakan tidak setuju dan 0% responden manyatakan sangat
tidak setuju. Dengan nilai rata-rata sebesar 4,1 hal ini dapat menunjukkan
bahwa rata-rata karyawan setuju terhadap pernyataan tersebut. Tidak ada
yang tidak setuju dengan pernyataan tersebut. Dengan kata lain karyawan
sependapat pujian dari pimpinan dapat meningkatkan motivasi mereka.
2.
Pada pernyataan “Rekan kerja selalu memberi pujian ketika saya mencapai
target yang telah ditentukan”, sebanyak 52,7% responden menyatakan sangat
setuju, 31,6% responden menyatakan setuju, 8,7% responden menyatakan
kurang setuju, 3,5% responden menyatakan tidak setuju dan 3,5% responden
menyatakan sangat tidak setuju. Dengan nilai rata-rata sebesar 4,2 hal ini
dapat menunjukkan bahwa rata-rata karyawan setuju terhadap pernyataan
tersebut. Meskipun begitu tetap saja ada yang sangat tidak setuju dengan
pernyataan tersebut sebesar 3,5 %. Hal ini bisa saja disebabkan karena tidak
adanya pengakuan dari rekan kerja yang diterima oleh karyawan.
3.
Pada pernyataan “Insentif yang diberikan perusahaan menambah semangat
saya dalam bekerja”, sebanyak 38,6% responden menyatakan sangat setuju,
26,3% responden menyatakan setuju, 22,8% responden menyatakan kurang
setuju, 10,5% responden menyatakan tidak setuju dan 1,7% responden
menyatakan sangat tidak setuju. Dengan nilai rata-rata sebesar 3,9 hal ini
dapat menunjukkan bahwa rata-rata karyawansetuju terhadap pernyataan
tersebut. Meskipun begitu tetap saja ada yang tidak setuju dengan pernyataan
tersebut sebesar 10,5 %. Hal ini bisa saja disebabkan karena karyawan kurang
Universitas Sumatera Utara
88
puas dengan kebijakan pemberian insentif di kantor Imigrasi Kelas I Khusus
Medan.
4.
Pada pernyataan “Saya selalu bekerja keras karena saya mempunyai
tanggung jawab”, sebanyak 26,3% responden menyatakan sangat setuju
36,9% responden menyatakan setuju, 28,1% responden menyatakan kurang
setuju, 5,2% responden menyatakan tidak setuju dan 3,5% responden
menyatakan sangat tidak setuju. Dengan nilai rata-rata sebesar 3,7 hal ini
dapat menunjukkan bahwa rata-rata karyawan setuju terhadap pernyataan
tersebut. Meskipun begitu tetap saja ada yang tidak setuju dengan pernyataan
tersebut sebesar 5,2 %. Hal ini bisa saja disebabkan karena karyawan kurang
bekerja keras di lingkungan kerja.
5.
Pada pernyataan “Saya bekerja keras untuk mendapatkan promosi jabatan”,
sebanyak 40,3% responden menyatakan sangat setuju, 33,3% responden
menyatakan setuju, 10,5% responden menyatakan kurang setuju, 3,5%
responden menyatakan tidak setuju dan 3,5% responden menyatakan sangat
tidak setuju. Dengan nilai rata-rata sebesar 3,7 hal ini dapat menunjukkan
bahwa rata-rata karyawan setuju terhadap pernyataan tersebut. Meskipun
begitu tetap saja ada yang sangat tidak setuju dengan pernyataan tersebut
sebesar 3,5 %. Hal ini bisa saja disebabkan karena kurangnya karyawan
dalam motivasi untuk meningkatkan karir mereka.
6.
Pada pernyataan “Saya selalu mengerjakan tugas yang diberikan dengan
baik”, sebanyak 49,1% responden menyatakan sangat setuju, 22,8%
responden menyatakan setuju, 22,8% responden menyatakan kurang setuju,
Universitas Sumatera Utara
89
3,5% responden menyatakan tidak setuju dan 1,7% responden menyatakan
sangat tidak setuju. Dengan nilai rata-rata sebesar
4,1 hal ini dapat
menunjukkan bahwa rata-rata karyawan setuju terhadap pernyataan tersebut.
Meskipun begitu tetap saja ada yang tidak setuju dengan pernyataan tersebut
sebesar 3,5 %. Hal ini bisa saja disebabkan karena karyawan masih
melakukan kesalahan dalam melaksanakan tugas.
7.
Pada pernyataan “Perusahaan memberikan kebijakan financial lebih dari
cukup”, sebanyak 50,8% responden menyatakan sangat setuju, 29,8%
responden menyatakan setuju, 17,5% responden menyatakan kurang setuju,
1,7% responden menyatakan tidak setuju dan 0% responden menyatakan
sangat tidak setuju. Dengan nilai rata-rata sebesar
4,2 hal ini dapat
menunjukkan bahwa rata-rata karyawan setuju terhadap pernyataan tersebut.
Meskipun begitu tetap saja ada yang tidak setuju dengan pernyataan tersebut
sebesar 1,7 %. Hal ini bisa saja disebabkan karena kurangnya pemberian
insentif, tunjangan dan lain lain yang dinilai belum cukup bagi beberapa
pegawai.
8.
Pada pernyataan “Saya memiliki tanggung jawab penuh atas pekerjaan
saya”, sebanyak 31,6% responden menyatakan sangat setuju, 52,7%
responden menyatakan setuju, 8,7% responden menyatakan kurang setuju,
5,2% responden menyatakan tidak setuju dan 0% responden menyatakan
sangat tidak setuju. Dengan nilai rata-rata sebesar 4,0 hal ini dapat
menunjukkan bahwa rata-rata karyawansetuju terhadap pernyataan tersebut.
Meskipun begitu tetap saja ada yang sangat tidak setuju dengan pernyataan
Universitas Sumatera Utara
90
tersebut sebesar 5,2 %. karyawan kurang memiliki rasa tanggung jawab atas
pekerjaan mereka
9.
Pada pernyataan “Fasilitas kerja yang disediakan perusahaan sudah baik
sehingga dapat mendukung saya dalam bekerja”, sebanyak 40,3% responden
menyatakan sangat setuju, 45,7% responden menyatakan setuju 8,7%
responden menyatakan kurang setuju, 5,2% responden menyatakan tidak
setuju dan 0% responden yang menyatakan sangat tidak setuju. Dengan nilai
rata-rata sebesar 4,2 hal ini dapat menunjukkan bahwa rata-rata karyawan
setuju terhadap pernyataan tersebut. Meskipun begitu tetap saja ada yang
tidak setuju dengan pernyataan tersebut sebesar 5,2 %. Hal ini bisa saja
disebabkan karena masih belum mencukupinya fasilitas kerja yang diberikan
perusahaan kepada karyawan.
10. Pada pernyataan “Saya bekerja dalam kondisi lingkungan kerja yang bersih”,
sebanyak 45,7% responden menyatakan sangat setuju, 29,8% responden
menyatakan setuju, 21,1% responden menyatakan kurang setuju, 3,5%
ressponden menyatakan tidak setuju dan 0% responden menyatakan sangat
tidak setuju. Dengan nilai rata-rata sebesar 4,1 hal ini dapat menunjukkan
bahwa rata-rata karyawan setuju terhadap pernyataan tersebut. Meskipun
begitu tetap saja ada yang tidak setuju dengan pernyataan tersebut sebesar 3,5
%. Hal ini bisa saja disebabkan karena masih banyaknya kotoran seperti
punting rokok, debu dan lain lain yang disebabkan baik dari masyarakat luar
maupun karyawan kantor sendiri.
Universitas Sumatera Utara
91
11. Pada pernyataan “Perusahaan menjamin keamanan dalam pekerjaan saya”,
sebanyak 49,1% responden menyatakan sangat setuju, 28,1% responden
menyatakan setuju, 15,8% responden menyatakan kurang setuju, 7%
responden menyatakan tidak setuju dan 0% responden menyatakan sangat
tidak setuju. Dengan nilai rata-rata sebesar 4,1 hal ini dapat menunjukkan
bahwa rata-rata karyawan setuju terhadap pernyataan tersebut. Meskipun
begitu tetap saja ada yang tidak setuju dengan pernyataan tersebut sebesar 7
%. Hal ini bisa saja disebabkan karena perusahaan belum memadai untuk
keselamatan dan kesehatan kerja karyawannya.
12. Pada pernyataan “Perusahaan menjamin keselamatan dalam saya
bekerja”, sebanyak 43,8% responden menyatakan sangat setuju, 38,6%
responden menyatakan setuju, 12,2% responden menyatakan kurang
setuju, 5,2% responden menyatakantidak setuju dan 0% responden
menyatakan sangat tidak setuju. Dengan nilai rata-rata sebesar 4,2 hal ini
dapat menunjukkan bahwa rata-rata karyawan setuju terhadap pernyataan
tersebut. Meskipun begitu tetap saja ada yang tidak setuju dengan
pernyataan tersebut sebesar 5,2%. Sama seperti pernyataan poin ke 11
dimana hal ini bisa saja disebabkan karena perusahaan belum memadai
untuk keselamatan dan kesehatan kerja karyawannya.
Tabel 4.7
Distribusi Pendapat Responden Terhadap Variabel Kinerja Karyawan (Y)
Pernyataan
Karyawan harus
rapi
dalam
menyelesaiakan
SS
S
KS
TS
STS
f
%
f
%
F
%
f
%
F
%
28
49,1
23
40,3
5
8,7
1
1,7
0
0
Average
Keterang
an
4,3
Setuju
Universitas Sumatera Utara
92
Pernyataan
SS
S
KS
TS
STS
Average
Keterang
an
f
%
f
%
F
%
f
%
F
%
Perusahaan
berorientasi
kepada
hasil
pekerjaan yang
baik
18
31,6
30
52,7
5
8,7
2
3,5
2
3,5
4,0
Setuju
Saya
menyelesaikan
pekerjaan sesuai
dengan standar
meski
tidak
diawasi langsung
18
31,6
30
52,7
5
8,7
2
3,5
2
3,5
4,0
Setuju
Saya
tidak
memiliki kendala
dalam
mengerjakan
tugas-tugas yang
diberikan
21
36,9
16
28,1
14
24,6
5
8,7
1
1,7
3,8
Setuju
Saya
diberikan
sanksi ketika saya
melakukan
kesalahan dalam
bekerja
18
31,6
30
52,7
5
8,7
2
3,5
2
3,5
4,0
Setuju
Saya
harus
bekerja
sesuai
dengan prosedur
yang ditentukan
oleh perusahaan
23
40,3
26
45,7
5
8,7
3
5,2
0
0
4,2
Setuju
Saya
dituntut
untuk
efisien
dalam
menyelesaikan
perkerjaan
24
42,1
17
29,8
12
21,1
2
3,5
2
3,5
4,0
Setuju
Saya harus dapat
menyelesaikan
target yang telah
ditetapkan oleh
perusahaan
18
31,6
30
52,7
5
8,7
2
3,5
2
3,5
4,0
Setuju
Perusahaan
menghargai
ketepatan waktu
kerja karyawan
24
42,1
23
40,3
8
14,1
2
3,5
0
0
4,2
Setuju
Saya
harus
mampu
meyelesaikan
pekerjaan tepat
pada waktunya.
25
43,8
16
28,1
13
22,8
1
1,7
2
3,5
4,0
Setuju
pekerjaannya
Sumber : Hasil Pengolahan SPSS,(2017)
Universitas Sumatera Utara
93
Berdasarkan Tabel 4.7 dapat dilihat :
1.
Pada pernyataan “Karyawan harus rapi dalam menyelesaiakan pekerjaannya”,
sebanyak 49,1% responden menyatakan sangat setuju, 40,3% responden
menyatakan setuju, 8,7% responden menyatakan kurang setuju, 1,7%
responden menyatakan tidak setuju dan 0% responden menyatakan sangat
tidak setuju. Dengan nilai rata-rata sebesar 4,3 hal ini dapat menunjukkan
bahwa rata-rata karyawan setuju terhadap pernyataan tersebut. Meskipun
begitu tetap saja ada yang tidak setuju dengan pernyataan tersebut sebesar 1,7
%. Hal ini bisa saja disebabkan karena kurangnya kerapian dalam
menyelesaikan pekerjaan karyawan.
2.
Pada pernyataan “Perusahaan berorientasi kepada hasil pekerjaan yang baik”,
sebanyak 31,6% responden menyatakan sangat setuju, 52,7% responden
menyatakan setuju, 8,7% responden menyatakan kurang setuju 3,5%
responden menyatakan tidak setuju dan 3,5% responden menyatakan sangat
tidak setuju. Dengan nilai rata-rata sebesar 4,0 hal ini dapat menunjukkan
bahwa rata-rata karyawan setuju terhadap pernyataan tersebut. Meskipun
begitu tetap saja ada yang sangat tidak setuju dengan pernyataan tersebut
sebesar 3,5 %. Hal ini bisa saja disebabkan karena perusahaan kurang
memerhatikan karyawan yang bekerja melebihi target.
3.
Pada pernyataan “Saya menyelesaikan pekerjaan sesuai dengan standar
meski tidak diawasi langsung” sebanyak 31,6% responden menyatakan
sangat setuju, 52,7% responden menyatakan setuju, 8,7% responden
menyatakan kurang setuju, 3,5% responden menyatakan tidak setuju dan
Universitas Sumatera Utara
94
3,5% responden menyatakan sangat tidak setuju. Dengan nilai rata-rata
sebesar 4,0 hal ini dapat menunjukkan bahwa rata-rata karyawan setuju
terhadap pernyataan tersebut. Meskipun begitu tetap saja ada yang sangat
tidak setuju dengan pernyataan tersebut sebesar 3,5%. Hal ini bisa saja
disebabkan karena pimpinan masih harus mengawasi sebagian karyawannya
dalam menyelesaikan pekerjaannya demi sesuai standar.
4.
Pada pernyataan “Saya tidak memiliki kendala dalam mengerjakan tugastugas yang diberikan”, sebanyak 36,9% responden menyatakan sangat setuju,
28,1% responden menyatakan setuju, 24,6% responden menyatakan kurang
setuju, 8,7% responden menyatakan tidak setuju dan 1,7% responden
menyatakan sangat tidak setuju. Dengan nilai rata-rata sebesar 3,8 hal ini
dapat menunjukkan bahwa rata-rata karyawan setuju terhadap pernyataan
tersebut. Meskipun begitu tetap saja ada yang tidak setuju dengan pernyataan
tersebut
METODE PENELITIAN
3.1
Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang peneliti gunakan dalam penelitian ini adalah
menggunakan penelitian asosiatif kausal. Yang mana menurut Sugiyono (2003)
penelitian asosiatif kausal adalah penelitian yang bertujuan untuk mengetahui
pengaruh ataupun juga hubungan antara dua variabel atau lebih. Yang dimana
variabel dalam penelitian ini yaitu Gaya Kepemimpinan (X1), Motivasi (X2) dan
Kinerja (Y).
3.2
Tempat dan Waktu Penelitian
3.2.1 Tempat Penelitian
Tempat penelitian dilakukan di Kantor Imigrasi Kelas I Khusus Medan
yang terletak di Jl. Gatot Subroto Km 6.2 No 268A Medan, 20123.
3.2.2 Waktu Penelitian
Penelitian ini akan dilakukan pada bulan Maret 2017 sampai dengan bulan
Juni 2017
3.3
Batasan Operasional
Sesuai dengan latar belakang dan perumusan masalah yang telah di
tentukan, maka penelitian ini dibatasi oleh beberapa faktor-faktor sebagai berikut :
1.
Variabel Independen (X) yaitu Gaya Kepemimpinan (X1) dan Motivasi (X2)
2.
Variabel Dependen (Y) yaitu Kinerja Karyawan
56
Universitas Sumatera Utara
57
3.4
Definisi Operasionalisasi Variabel
Dalam penelitian ini variabel-variabel yang dioperasionalkan adalah semua
variabel yang termasuk dalam hipotesis yang telah dirumuskan. Untuk
memberikan gambaran yang jelas dan memudahkan pelaksanaan penelitian, maka
perlu defenisi variabel-variabel yang akan diteliti sebagai berikut :
Tabel 3.1
Operasionalisasi Variabel
Variabel
Gaya
Kepemimpinan
(X1)
Definisi
pola perilaku dan
strategi yang
disukai dan sering
diterapkan oleh
seorang
pemimpin dalam
rangka mencapai
sasaran
organisasi di
Kantor Imigrasi
Kelas I Khusus
Medan
Dimensi
Motivasi (X2)
Skala
1. Kemampuan
memberikan
perintah
2. Kemampuan
memberiarahan
2. Selling
1. Kemampuan
memberiide
2. Memberi
kebebasankerj
a
3. Participating
Suatu kondisi
atau keadaan
yang
dimaksudkan
untuk
mempengaruhi
maupun
mendorong
Seorang
karyawan di
kantor imigrasi
kelas I khusus
medan untuk
Indikator
1. Telling
1. Partisipasi
pimpinan
2. Pimpinan
perduli
yang
4. Delegating
1. Kemampuanmem
berikan
tanggungjawab
2. Pimpinan
memberikan
wewenang
1. Motivasi
Intrinsik
1. Pengakuan diri
2. Tanggung jawab
3. Pengembangan
diri
Likert
Likert
Universitas Sumatera Utara
58
Variabel
Kinerja Karyawan
(Y)
Definisi
Dimensi
melakukan suatu
tindakan dengan
tujuan
untuk
memenuhi
kebutuhan hidup
2. Motivasi
Ekstrinsik
Merupakan hasil
kerja
secara
kualitas
dan
kuantitas
yang
dicapai
oleh
karyawan
di
kantor
imigrasi
kelas I khusus
medan
dalam
melaksanakan
tugasnya sesuai
dengan
tanggung jawab
yang
diberikan
kepadanya
1. Kualitas Kerja
Indikator
1. Kebijakan
2. Kondisi kerja
3. Keamanan dan
keselamatan kerja
1. Ketepatan kerja
2. Kesesuaian hasil
3.
dengan
pekerja
Tingkat
dalam
rendah
standar
kesalahan
bekerja
Likert
2. Kuantitas
Kerja
1. Hasil kerja yang
2.
3.
3.5
Skala
dicapai
Pencapaian
target
Ketepatan Waktu
Skala Pengukuran Variabel
Variabel dalam penelitian ini adalah Gaya Kepemimpinan (X1), Motivasi
(X2) dan Kinerja Karyawan (Y) yang diukur dengan menggunakan skala Likert.
Skala Likert menurut Sugiyono (2010) adalah skala yang digunakan untuk
Universitas Sumatera Utara
59
mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang
fenomena social. Untuk setiap pilihan jawaban diberikan skor, maka responden
harus menggambarkan, mendukung pernyataan untuk digunakan jawaban yang
dipilih. Dengan skala Likert, maka variabel yang akan diukur dijabarkan menjadi
indicator variabel. Kemudian indicator tersebut dijadikan sebagai titik tolak ukur
menyusun item-item instrument yang dapat berupa pertanyaan atau pernyataan.
Tabel 3.2
Skala Penilaian Likert
No.
Keterangan
Skor Positif
1
Sangat Setuju
5
2
Setuju
4
3
Ragu-ragu
3
4
Tidak Setuju
2
5
Sangat Tidak Setuju
1
Sumber : Sugiyono (2010)
3.6
Populasi dan Sampel Penelitian
3.6.1 Populasi
Menurut Sugiyono (2006) populasi diartikan sebagai wilayah generalisasi
yang terdiri atas objek/subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu
yang
ditetapkan
oleh
peneliti
untuk
dipelajari
dan
kemudian
ditarik
kesimpulannya. Dalam penelitian ini, yang menjadi populasi dari penelitian ini
ialah karyawan yang bekerja di Kantor Imigrasi Kelas I Khusus Medan yang
berjumlah 132 orang.
Universitas Sumatera Utara
60
3.6.2 Sampel
Menurut Sugiyono (2008) sampel merupakan bagian dari jumlah dan
karakteristik yang dimiliki oleh populasi yang bersangkutan. Tehnik pengambilan
sampel menggunakan rumus Slovin, yaitu :
�=
�
1 + N e²
dimana :
n:
Jumlah Sampel
N:
Jumlah Populasi
e:
Batas toleransi kesalahan
Melalui teknik slovin ini peneliti mengaplikasikan untuk mencari sampel di
Kantor Imigrasi Kelas I Khusus Medan, yaitu :
�=
132
1 + 132x10%2
= 57 (dibulatkan)
Berdasarkan tekhnik slovin diatas telah dapat disimpulkan bahwa jumlah sampel
di Kantor Imigrasi Kelas I Khusus Medan sebanyak 56.89 yang digenapkan menjadi 57
sampel. Dan metode pengumpulan sampel yang akan digunakan oleh peneliti yaitu
dengan menggunakan metode pengumpulan random sampling.
3.7
Jenis Data
Menurut Marzuki (2005) data adalah segala fakta dan angka yang dapat
dijadikan bahan untuk menyusun informasi, sedangkan informasi adalah hasil
pengolahan data yang dipakai untuk suatu keperluan. Berdasarkan sumbernya,
data dibedakan menjadi dua,yaitu data primer dan data sekunder.
Universitas Sumatera Utara
61
1.
Data Primer
Data primer yaitu data yang dibuat oleh peneliti untuk maksud khusus
menyelesaikan
permasalahan
yang
sedang
ditanganinnya.
Data
dikumpulkansendiri oleh peneliti langsung dari sumber pertama atau tempat
objek penelitian dilakukan. Dalam kasus ini data primer peneliti diperoleh
langsung dari Kantor Imigrasi Kelas I Khusus Medan.
2.
Data Sekunder
Data sekunder yaitu data yang telah dikumpulkan untuk maksud selain
menyelesaikan masalah yang sedang dihadapi. Data ini dapat ditemukan
dengan cepat. Dalam penelitian ini yang menjadi sumber data sekunder
adalah literature, artikel, jurnal, serta situs di internet yang berkenaan dengan
penelitian yang dilakukan.
3.8
1.
Metode Pengumpulan Data
Wawancara
Wawancara, yaitu pengumpulan data dengan cara melakukan wawancara
langsung kepada karyawan Kantor Imigrasi Kelas I Khusus Medan.
2.
Kuesioner
Kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara
memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden
di Kantor Imigrasi Kelas I Khusus Medan untuk dijawabnya.
3.
Studi Dokumentasi
Dilakukan dengan cara mengumpulkan dan mempelajari data-data yang
diperoleh dari berbagai macam buku, jurnal dan informasi dari internet.
Universitas Sumatera Utara
62
3.9
Uji Validitas dan Reliabilitas
Uji validitas dan reliabilitas adalah suatu analisis untuk mengetahui valid
tidaknya serta andal/reliabelnya suatu alat ukur tergantung pada mampu tidaknya
alat ukur tergantung pada mampu tidaknya alat ukur tersebut mencapai tujuan
pengukuran yang dikehendaki dengan tepat.
3.9.1
Uji Validitas
Menurut Situmorang dan Lufti (2011) validitas menunjukkan sejauh mana
suatu alat ukur itu mengukur apa yang ingin di ukur. Uji validitas digunakan
untuk mengetahui valid atau tidaknya kuesioner penelitian. Uji Validitas
dilakukan terhadap 30 karyawan diluar sampel di Kantor Imigrasi Kelas I Khusus
Medan. Uji validitas dilakukan dengan membandingkan nilai correlated item total correlation atau disebut dengan rhitung pada setiap butir pertanyaan terhadap
nilai rtabel. Sunyoto (2009) menyatakan sebagai berikut:
1.
Jika rhitung positif dan rhitung≥ rtabel , maka butir pertanyaan pada setiap variabel
penelitian dinyatakan valid, dan
jika rhitung negatif atau rhitung≤ rtabel , maka butir pertanyaan pada setiap
variabel penelitian dinyatakan tidak valid.
2.
rhitung dapat dilihat pada kolom corrected item-total correlation.
3.
Nilai rtabel dengan responden awal berjumlah 30 orang dan alpha 10% adalah
0,361.
Universitas Sumatera Utara
63
Tabel 3.3
Hasil Uji Validitas
No.
Butir Instrumen
Nilai r Tabel
Corrected item total
correlation
Keterangan
1.
Q1
0,361
0,885
Valid
2.
Q2
0,361
0,504
Valid
3.
Q3
0,361
0,828
Valid
4.
Q4
0,361
0,850
Valid
5.
Q5
0,361
0,850
Valid
No.
Butir Instrumen
Nilai r Tabel
Corrected item total
correlation
Keterangan
6.
Q6
0,361
0,828
Valid
7.
Q7
0,361
0,845
Valid
8.
Q8
0,361
0,765
Valid
9.
Q9
0,361
0,803
Valid
10.
Q10
0,361
0,809
Valid
11.
Q11
0,361
0,587
Valid
12.
Q12
0,361
0,845
Valid
13.
Q13
0,361
0,718
Valid
14.
Q14
0,361
0,809
Valid
15.
Q15
0,361
0,583
Valid
16.
Q16
0,361
0,583
Valid
17.
Q17
0,361
0,583
Valid
18.
Q18
0,361
0,640
Valid
19.
Q19
0,361
0,743
Valid
20.
Q20
0,361
0,788
Valid
21.
Q21
0,361
0,913
Valid
22.
Q22
0,361
0,718
Valid
23.
Q23
0,361
0,776
Valid
24.
Q24
0,361
0,662
Valid
Universitas Sumatera Utara
64
25.
Q25
0,361
0,834
Valid
26.
Q26
0,361
0,740
Valid
27.
Q27
0,361
0,845
Valid
28.
Q28
0,361
0,785
Valid
29.
Q29
0,361
0,817
Valid
30.
Q30
0,361
0,629
Valid
31.
Q31
0,361
0,803
Valid
32.
Q32
0,361
0,803
Valid
33.
Q33
0,361
0,669
Valid
34.
Q34
0,361
0,803
Valid
35.
Q35
0,361
0,785
Valid
36.
Q36
0,361
0,803
Valid
37.
Q37
0,361
0,747
Valid
38.
Q38
0,361
0,809
Valid
Sumber: Hasil Penelitian, data diolah, 2017
1.
Scale mean if item deleted menerangkan nilai rata-rata jika variabel tersebut
dihapus, misalnya jika butir (item) satu dihapus maka rata-rata variabel
sebesar 149,23
2.
Scale variance if item deleted menerangkan besarnya variance total jika butir
(item) satu dihapus maka besarnyavariance adalah sebesar 113,151.
3.
Corrected item total correlation merupakan korelasi antar skor item dengan
skor item yang dapat digunakan untuk menguji validitas instrumen. Nilai
pada corrected item total correlation merupakan nilai r hitung yang akan
dibandingkan dengan r tabel untuk mengetahui validitas pada setiap butir
instrumen. Nilai r tabel pada 0,05 dengan derajat bebas df=n-2=28 pada uji
dua arah adalah 0,361.
Universitas Sumatera Utara
65
3.9.2 Uji Reliabilitas
Menurut Situmorang dan Lufti (2011) Reliabilitas adalah indeks yang
menunjukkan sejauh mana suatu alat pengukur dapat dipercaya atau dapat
diandalkan. Bila suatu alat pengukur dipakai dua kali – untuk mengukur gejala
yang sama dan hasil pengukuran yang diperoleh relatif konsisten, maka alat
pengukur tersebut reliable.
Penelitian ini menggunakan one shot dimana kuesioner diberikan hanya
sekali saja kepada responden dan kemudian hasilnya dibandingkan dengan
pertanyaan lain untuk mengukur korelasi antar jawaban pertanyaan. Pengukuran
reliabilitasnya menggunakan uji statistik Cronbach Alpha. Menurut (Sunyoto,
2009) suatu konstruk dikatakan reliabel jika memberikan nilai Cronbach Alpha
>0,60. Uji Reliabilitas dilakukan terhadap 30 karyawan diluar sampel di Kantor
Imigrasi Kelas I Khusus Medan
Tabel 3.4
Uji Reliabilitas
Cronbach's
N of Items
Alpha
.844
38
Sumber : Data diolah, 2017
3.10
Uji Asumsi Klasik
Sebelum melakukan Analisis Regresi
Linear Berganda, agar dapat
perkiraan yang tidak biasa maka dilakukan pengujian asumsi klasik. Adapun
kriteria persyaratan asumsi klasik yang harus dipenuhi, yakni :
Universitas Sumatera Utara
66
1.
Uji Normalitas
Tujuan uji normalitas adalah ingin mengetahui apakah data dalam sebuah
model berdistribusi mengikuti/mendekati distribusi normal atau tidak. Jika data
tidak berdistribusi normal, maka hasil analisis akan menjadi bias. Uji normalitas
dilakukan dengan menggunakan grafik histogram, Normal P-P Plot of Regression
Standarizied Residual, dan pendekatan Kolmogrov - Smirnov. Dengan
menggunakan tingkat signifikan 10% maka nilai Asymp. Sig (2-tailed) di atas
nilai signifikan 10% artinya variabel residual berdistribusi normal Situmorang dan
Lufti (2011). Dengan kata lain data berdistribusi normal, jika nilai sig
(signifikansi) > 0,01 dan data berdistribusi tidak normal, jika nilai sig
(signifikansi) < 0,01.
2.
Uji Multikolinearitas
Uji multikolinearitas bertujuan untuk mengetahui ada tidaknya hubungan
linear yang sempurna diantara variabel-variabel bebas dalam regresi. Untuk
mengetahui ada tidaknyagejala multikolinearitas dapat dilihat dari besarnya nilai
Tolerence dan VIF (Varians Inflation Factors) melalui program SPSS. Kriteria
yang dipakai adalah :
a.
Melihat nilai Tolerance
1)
Tidak terjadi Multikolinearitas , jika nilai Tolerance lebih besar 0,1.
2) Terjadi Multikolinearitas, jika nilai Tolerance lebih kecil atau sama
dengan 0,1.
b.
Melihat nilai VIF (Variance Inflation Factor)
1) Tidak terjadi Multikonieritas, jika nilai VIF lebih kecil 10,00.
Universitas Sumatera Utara
67
2) Terjadi Multikonieritas, jika nilai VIF lebih besar atau sama dengan 10,00
3.
Uji Heteroskedastisitas
Uji Heteroskedostisitas dipakai untuk menguji sama atau tidaknya varians
dari resual observasi yang satu dengan observasi yang lain. Jika residualnya
mempunyai varian yang sama maka disebut terjadi heteroskedostisitas dan
sebaliknya jika variansnya tidak sama atau berbeda maka dikatakan tidak terjadi
heteroskedostisitas. Persamaan yang baik adalah tidak terjadi heterosstisitas.Dasar
pengambilan keputusan (Situmorang dan Lufti, 2010)
a.
Tidak terjadi heteroskedastisitas, jika nilai signifikansi > 0,05.
b.
Terjadi heteroskedastisitas, jika nilai signifikansi lebih < 0,05
3.11
3.11.1
Teknik Analisis Data
Metode Analisis Deskriptif
Metode Analisis Deskriptif merupakan cara merumuskan dan menafsirkan
data yang ada sehingga memberikan gambaran yang ada sehingga memberikan
gambaran yang jelas mengenai perusahaan secara umum
3.11.2
Metode Analisis Regresi Linear Berganda
Metode analisis regresi linear berganda yang digunakan oleh peneliti
adalah untuk mengetahui berapa besar pengaruh variabel bebas (motivasi dan
pengembangan karir ) terhadap variabel terikat (kinerja). Untuk memperoleh hasil
yang lebih terarah, peneliti menggunakan bantuan SPSS. Menurut Sugiyono
(2003) model Regresi Linear Berganda yang digunakan adalah :
Y = β0+ β1 X1 + β2 X2 + =ɛ
Universitas Sumatera Utara
68
Keterangan:
Y
=
Kinerja
β0
=
Konstanta
X1
=
Gaya Kepemimpinan
X2
=
Motivasi
β1
=
Koefisien Gaya Kepemimpinan
β2
=
Koefisien Motivasi
ɛ
=
Standard error
3.11.3 Koefisien Determinasi (R2)
Pengujian dengan menggunakan uji koefisien determinasi (R2) digunakan
untuk mengukur seberapa besar pengaruh variabel bebas. Uji koefisien
determinasi (R2) adalah dengan presentasi pengkuadratan nilai koefisien yang
ditemukan. Koefisien determinan (R2) berkisar antara 0 (nol) sampai dengan 1
(satu), (0 nilai Ftabel atau sig F < α (0,05) maka Ho ditolak dan Ha diterima
dimana Ftabel yang digunakan pada uji F ini adalah Ftabel pada tingkat interval
kepercayaan (confidence interval) 90% atau alpha = 0,05, yakni sebesar = 3,168.
Sujarweni (2014)
3.11.5
Uji Signifikan Parsial (Uji t)
Hipotesis pengaruh variabel Gaya Kepemimpinan dan Motivasi secara
parsial dalam Kinerja Karyawan dirumuskan sebagai berikut :
1. H0 : β1 ≤ 0 artinya secara parsial tidak terdapat pengaruh yang positif dan
signifikan dari variabel independen terhadap variabel dependen.
Universitas Sumatera Utara
70
2. H0 : β1 > 0 artinya secara parsial terdapat pengaruh yang positif dan signifikan
dari variabel independen terhadap variabel dependen.
Kriteria pengambilan keputusan adalah sebagai berikut :
1. Terima Ho bila thitung ≤ ttabel atau sig t ≥ α
Tolak Ho (terima Ha) bila thitung > ttabel atau sig t < α
Universitas Sumatera Utara
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1
Gambaran Umum Perusahaan
4.1.1 Sejarah Singkat Perusahaan
Setelah terbentuknya Kantor Direktorat Jenderal Imigrasi pada tanggal 26
Januari 1950, maka di seluruh wilayah Indonesia pada tahun tersebut dibentuk
kantor pendaratan yang pada mulanya di sebut “On schepings Kantoor” yang
kemudian tugas Kantor Pendaratan itu berkembang melaksanakan teknis
operasional keimigrasian. Untuk mengatur tugas dan fungsi tersebut maka
dibentuk dalam inspektorat-inspektorat di tingkat propinsi atau lebih.
Koordinasi dan operasional Kantor Imigrasi Daerah Medan (waktu itu)
berada di bawah Kantor Inspektorat Wilayah I Sumatera Utara/Aceh dan
bertanggung jawab kepada Direktorat Jenderal Imigrasi di Jakarta. Pada mulanya
Kantor Inspektorat Wilayah (Kins-piyah) Sumatera Utara/Aceh tersebut bernama
Kantor Inspektorat Imigrasi Sumatra Utara/Aceh yang berkedudu-kan di Medan,
dan Kantor Imigrasi Daerah Medan sebelumnya bernama Kantor Imigrasi Medan.
Perubahan ini didasarkan pada surat Keputusan Direktorat Jenderal Imigrasi
Nomor S.016/III/3 tanggal 12 Oktober 1966. Akan tetapi berdasarkan Surat
Keputusan Menteri Kehakiman RI.No.: J.S/4/5/16 tanggal 14 Juli 1974, nama
Kantor Inspektorat Imigrasi Wilayah di ganti menjadi Kantor Wilayah Direktorat
Jenderal Imigrasi Sumatera Utara, sedangkan Kantor Imigrasi Medan menjadi
pada tahun 1979 kantor imigrasi Daerah Medan dihapuskan dan dibentuk kantor
Wilayah Direktoral Jendral Imigrasi Sumatera Utara di Medan Hal ini Juga tidak .
71
Universitas Sumatera Utara
72
tidak berjalan lama, karena sesuai dengan Surat Keputusan Menteri Kehakiman R
I Nomor M.01-PR.08.04.1981 tanggal 20 Januari 1981, tentang pengaktifan
kembali Kantor Imigrasi Medan yang diintegrasikan ke dalam Kantor Wilayah
Direktorat Jenderal Imigrasi Sumatera Utara/Aceh, maka terhitung tanggal 1 Juli
1981 Kantor Imigrasi Medan diaktifkan kembali.
Kehakiman R.I. No. : M-02.PR.07.04 tahun 1983 tanggal 10 Maret 1983
tentang organisasi dan Tata Kerja Kantor Imigrasi dan Lingkungan Kantor
Wilayah Departemen Kehakiman, Kantor Imigrasi Medan dikategorikan sebagai
Kantor Imigrasi kelas I. Wilayah kerja Kantor Imigrasi Medan terdiri dari 5 (lima)
Kabupaten/Kota yang meliputi 53 kecamatan. Kabupaten/Kota yang menjadi
wilayah kerja Kantor Imigrasi Medan adalah sebagai berikut:
1.
Kabupaten Deli Serdang.
2.
Kabupaten Karo.
3.
Kabupaten Langkat.
4.
Kota Medan
5.
Kota Binjai
.
4.1.2 Visi dan Misi Kantor Imigrasi Kelas I Khusus Medan
1.
Visi
Masyarakat memperoleh kepastian hukum.
2.
Misi
Melindungi hak asasi manusia
4.1.3 Susunan Pegawai Kantor Imigrasi Kelas I Khusus Medan
Kantor Imigrasi Kelas I Khusus Medan memiliki jumlah pegawai sebanyak
Universitas Sumatera Utara
73
121 (seratus dua puluh satu) orang yang terdiri dari :
Struktural : 7 orang
Non Struktural : 104 orang
4.1.4 Struktur Organisasi Kantor Imigrasi Kelas I Khusus Medan
Sumber : http://medan.imigrasi.go.id/?p=info&id=45
Gambar 4.1 Struktur Organisasi Kantor Imigrasi Kelas I Khusus Medan
4.2
Hasil Penelitian
4.2.1 Analisis Deskriptif
Analisis deskriptif dalam penelitian ini akan mendeskripsikan data karakteristik
responden berdasarkan usia, masa kerja, jenis kelamin dan pendidikan. Analisis
Universitas Sumatera Utara
74
deskriptif adalah statistik yang digunakan untuk menganalisa data dengan cara
mendeskripsikan atau menggambarkan data yang telah terkumpul.
1. Analisis Deskriptif Responden
Dari kuesioner yang diberikan diperoleh gambaran umum mengenai
karakteristik responden. Karakteristik responden berdasarkan usia dapat dilihat
pada Tabel 4.1 sebagai berikut:
Tabel 4.1
Karakteristik Responden Berdasarkan Usia
Usia
Jumlah Responden
Persentase (%)
22-31 tahun
23
40
32-41 tahun
18
32
42-51 tahun
13
23
>52 tahun
3
5
Total
57
100
Sumber: Hasil Pengolahan SPSS
Berdasarkan Tabel 4.1 dapat dilihat bahwa jumlah responden yang berusia
22-31 tahun sebanyak 23 orang (40%), sedangkan yang berusia 32-41 tahun
sebanyak 18 orang (32%), kemudian yang berusia 42-51 tahun sebanyak 13 orang
(23%), dan yang berusia >52 tahun sebanyak 3 orang (5%). Hal ini menunjukkan
bahwa sebagian besar karyawan kantor Imigrasi Kelas I Khusus Medan memiliki
umur antara 22 sampai dengan 31 tahun.
Universitas Sumatera Utara
75
Tabel 4.2
Karakteristik Responden Berdasarkan Masa Kerja
Lama Bekerja
Jumlah Responden
Persentase (%)
0-9 tahun
30
53
10-20 tahun
12
21
21-30 tahun
10
17
>31 tahun
5
9
Total
57
100
Sumber : Hasil Pengolahan SPSS
Berdasarkan Tabel 4.2 dapat dilihat bahwa jumlah responden yang telah
bekerja selama 0-9 tahun sebanyak 30 orang (53%), 10-20 tahun sebanyak 12
orang (21%), 21-30 tahun sebanyak 10 orang (17%), dan yang telah bekerja
selama lebih dari 31 tahun sebanyak 5 orang (9%). Hal ini menunjukkan bahwa
sebagian besar karyawan di Kantor Imigrasi Kelas I Khusus Medan sudah bekerja
selama 0 sampai 9 tahun.
Karakteristik berdasarkan jenis kelamin dapat dilihat pada Tabel 4.3
sebagai berikut:
Tabel 4.3
Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin
Jenis Kelamin
Jumlah Responden
Persentase (%)
Laki-Laki
20
35
Perempuan
37
65
Total
57
100
Sumber : Hasil Pengolahan SPSS
Berdasarkan Tabel 4.3 dapat dilihat bahwa jumlah responden yang berjenis
kelamin laki-laki sebanyak 20 orang (35%), dan responden yang berjenis kelamin
perempuan sebanyak 37 orang (65%). Hal ini menunjukkan sebagian besar
Universitas Sumatera Utara
76
karyawan di Kantor Imigrasi Kelas I Khusus Medan berjenis kelamin Perempuan.
Karakteristik berdasarkan pendidikan dapat dilihat pasa Tabel 4.4 adalah
sebagai berikut:
Tabel 4.4
Karakteristik Responden Berdasarkan Pendidikan
Pendidikan
Jumlah Responden
Persentase (%)
D3
6
10
S1
26
46
S2
17
30
S3
8
14
Total
57
100
Sumber : Hasil Pengolahan SPSS
Berdasarkan Tabel 4.4 dapat dilihat bahwa responden yang memiliki
pendidikan terakhir d3 sebanyak 6 orang (10%), S1 sebanyak 26 orang (46%), S2
sebanyak 17 orang (30%), dan S3 sebanyak 8 orang (14%). Hal ini menunjukkan
sebagian besar karyawan di Kantor Imigrasi Kelas I Khusus Medan memiliki
pendidikan terakhir S1.
2.
Analisis Deskriptif Variabel
Kuesioner
yang
digunakan
dalam
penelitian
ini
diukur
dengan
menggunakan skala likert untuk menanyakan tanggapan karyawan Kantor
Imigrasi Kelas I Khusus Medan tentang pengaruh gaya kepemimpinan dan
motivasi, terhadap kinerja karyawan. Variabel penelitiannya adalah gaya
kepemimpinan (X1), motivasi (X2), dan kinerja karyawan (Y). Adapun tanggapan
dari responden dapat dilihat pada Tabel 4.5, Tabel 4.6, Tabel 4.7, dan Tabel 4.8
berikut ini:
Universitas Sumatera Utara
77
Tabel 4.5
Distribusi Pendapat Responden Terhadap Variabel Gaya Kepemimpinan (XI)
Pernyataan
Pimpinan
memberitahu
kan dengan
jelas apa yang
harus
dikerjakan.
Pimpinan
memberikan
perintah
dengan tegas.
Pimpinan
memberikan
arahan
berupa
penjelasan
mengenai
bagaimana
melaksanaka
n pekerjaan
dengan baik
Pimpinan
memberikan
arahan secara
spesifik kapan
pekerjaan
harus
diselesaikan.
Pimpinan
selalu
memberikan
ide-ide yang
baik.
Pimpinan
selalu
memberikan
ilmu tentang
pekerjaan
kepada
karyawan
Pimpinan
memberikan
kesempatan
kepada saya
untuk
memberikan
saran
Pimpinan
menerima
masukan dari
saya
mengenai
keputusan
yang diambil
SS
S
KS
TS
STS
Average
Keterang
an
F
%
f
%
F
%
F
%
f
%
24
42,1
18
31,6
14
24,6
1
1,7
0
0
4,1
18
31,6
30
52,7
5
8,7
2
3,5
2
3,5
4,0
Setuju
28
49,1
22
38,6
5
8,7
0
0
2
3,5
4,3
Setuju
23
40,3
26
45,7
5
8,7
3
5,2
0
0
4,2
Setuju
18
31,6
30
52,7
5
8,7
2
3,5
2
3,5
4,0
Setuju
18
31,6
30
52,7
5
8,7
2
3,5
2
3,5
4,0
Setuju
24
42,1
21
36,9
6
10,5
5
8,7
1
1,7
4,0
Setuju
18
31,6
30
52,7
5
8,7
2
3,5
2
3,5
4,0
Setuju
Setuju
Universitas Sumatera Utara
78
Pernyataan
Pimpinan
melakukan
komunikasi
dua
arah
kepada
pegawai
dalam
memecahkan
masalah
Pimpinan
berbagi
tanggung
jawab dalam
pemecahan
masalah.
Pimpinan
berbaur
dengan
pegawai.
Pimpinan
melibatkan
saya
untuk
memutuskan
cara dalam
melakukan
pekerjaan.
Pimpinan
memberikan
tanggung
jawab kepada
orang dengan
tepat.
Pimpinan
mempercayai
orang-orang
yang
diberikan
tanggung
jawab darinya
Pimpinan
memberikan
kesempatan
untuk
menyelesaika
n
tugas
dengan cara
saya sendiri.
Pimpinan
memberikan
wewenang
kepada
karyawan
dengan tepat
SS
S
KS
TS
STS
Average
Keterang
an
F
%
f
%
F
%
F
%
f
%
22
38,6
23
40,3
9
15,8
3
5,2
0
0
4,1
Setuju
27
47,3
18
31,6
7
12,2
5
8,7
0
0
4,1
Setuju
29
50,8
16
28,1
8
14,1
4
7
0
0
4,2
Setuju
22
38,6
15
26,3
14
24,6
5
8,7
1
1,7
3,9
Setuju
19
33,3
28
49,1
10
17,5
0
0
0
0
4,1
Setuju
28
49,1
13
22,8
13
22,8
2
3,5
1
1,7
4,1
Setuju
17
29,8
31
54,3
5
8,7
2
3,5
2
3,5
4,0
Setuju
28
49,1
23
40,3
5
8,7
1
1,7
0
0
4,3
Setuju
Sumber : Hasil Pengolahan SPSS, (2017)
Berdasarkan Tabel 4.5 dapat dilihat bahwa :
Universitas Sumatera Utara
79
1.
Pada pernyataan pertama “Pimpinan memberitahukan dengan jelas apa yang
harus dikerjakan”, sebanyak 42,1% responden menyatakan sangat setuju,
31,6% responden menyatakan setuju, 24,6% responden menyatakan kurang
setuju, 1,7% responden menyatakan tidak setuju, dan 0% responden
menyatakan sangat tidak setuju. Dengan nilai rata-rata sebesar 4,1 hal ini
dapat menunjukkan bahwa rata-rata karyawan setuju terhadap pernyataan
tersebut. Meskipun begitu tetap saja ada yang tidak setuju dengan pernyataan
tersebut sebesar 1,7 %. Hal ini bisa saja disebabkan karena kurang jelasnya
pimpinan memberikan arahan kepada karyawannya.
2.
Pada pernyataan “Pimpinan memberikan perintah dengan tegas”, sebanyak
31,6% responden menyatakan sangat setuju, 52,7% responden menyatakan
setuju, 8,7% responden menyatakan kurang setuju, 3,5% responden
menyatakan tidak setuju dan 3,5% responden menyatakan sangat tidak setuju.
Dengan nilai rata-rata sebesar 4,0 hal ini dapat menunjukkan bahwa rata-rata
karyawan setuju terhadap pernyataan tersebut. Meskipun begitu tetap saja ada
yang sangat tidak setuju dengan pernyataan tersebut sebesar 3,5%. Hal ini
bisa saja disebabkan karena pimpinan kurang tegas memberikan perintah
kepada karyawan.
3.
Pada pernyataan “Pimpinan memberikan arahan berupa penjelasan
mengenai bagaimana melaksanakan pekerjaan dengan baik”, sebanyak
49,1%
responden
menyatakan
sangat
setuju,
38,6%
responden
manyatakan setuju, 8,7 responden manyatakan kurang setuju, 0%
responden menyatakan tidak setuju dan 3,5% responden menyatakan
Universitas Sumatera Utara
80
sangat tidak setuju. Dengan nilai rata-rata sebesar
4,3 hal ini dapat
menunjukkan bahwa rata-rata karyawan setuju terhadap pernyataan
tersebut. Meskipun begitu tetap saja ada yang sangat tidak setuju dengan
pernyataan tersebut sebesar 3,5 %. Hal ini bisa saja disebabkan karena
kurangnya pemberian arahan dari pimpinan kepada karyawan.
4.
Pada pernyataan “Pimpinan memberikan arahan secara spesifik kapan
pekerjaan harus diselesaikan”, sebanyak 40,3% responden menyatakan sangat
setuju, 45,7% responden menyatakan setuju, 8,7% responden menyatakan
kurang setuju, 5,2% responden menyatakan tidak setuju dan 0% responden
menyatakan sangat tidak setuju. Dengan nilai rata-rata sebesar 4,2 hal ini
dapat menunjukkan bahwa rata-rata karyawan setuju terhadap pernyataan
tersebut. Meskipun begitu tetap saja ada yang tidak setuju dengan pernyataan
tersebut sebesar 5,2 %. Hal ini bisa saja disebabkan karena kurang
spesifiknya arahan yang diberikan pimpinan.
5.
Pada pernyataan “Pimpinan selalu memberikan ide-ide yang baik”, sebanyak
31,6% responden menyatakan sangat setuju, 52,7% responden menyatakan
setuju, 8,7% responden menyatakan kurang setuju, 3,5% responden
menyatakan tidak setuju dan 3,5% responden menyatakan sangat tidak setuju.
Dengan nilai rata-rata sebesar 4,0 hal ini dapat menunjukkan bahwa rata-rata
karyawansetuju terhadap pernyataan tersebut. Meskipun begitu tetap saja ada
yang sangat tidak setuju dengan pernyataan tersebut sebesar 3,5 %. Hal ini
bisa saja disebabkan karena kurangnya pemberian ide dari pimpinan.
Universitas Sumatera Utara
81
6.
Pada pernyataan “Pimpinan selalu memberikan ilmu tentang pekerjaan
kepada karyawan”, sebanyak 31,6% menyatakan sangat setuju, 52,7%
responden menyatakan setuju, 8,7% responden manyatakan kurang setuju,
3.5% responden menyatakan tidak setuju dan 3,5% responden menyatakan
sangat tidak setuju. Dengan nilai rata-rata sebesar
4,0 hal ini dapat
menunjukkan bahwa rata-rata karyawansetuju terhadap pernyataan tersebut.
Meskipun begitu tetap saja ada yang sangat tidak setuju dengan pernyataan
tersebut sebesar 3,5 %. Hal ini bisa saja disebabkan karena kurangnya ilmu
yang diberikan karyawan mengenai pekerjaan yang diberikan kepada
karyawan.
7.
Pada pernyataan “Pimpinan memberikan kesempatan kepada saya untuk
memberikan saran”, sebanyak 42,1% responden manyatakan sangat setuju,
36,9% menyatakan setuju, 10,5% responden menyatakan kurang setuju, 8,7%
responden menyatakan tidak setuju dan 1,7% responden menyatakan sangat
tidak setuju. Dengan nilai rata-rata sebesar 4,0 hal ini dapat menunjukkan
bahwa rata-rata karyawansetuju terhadap pernyataan tersebut. Meskipun
begitu tetap saja ada yang tidak setuju dengan pernyataan tersebut sebesar 8,7
%. Hal ini bisa saja disebabkan karena pimpinan kurang memberi kesempatan
dalam menerima saran dari karyawan.
8.
Pada pernyataan “Pimpinan menerima masukan dari saya mengenai
keputusan yang diambil”, sebanyak 31,6% responden menyatakan sangat
setuju, 52,7% responden manyatakan setuju, 8,7% responden manyatakan
kurang setuju, 3,5% menyatakan tidak setuju dan 3,5% responden
Universitas Sumatera Utara
82
menyatakan sangat tidak setuju. Dengan nilai rata-rata sebesar 4,0 hal ini
dapat menunjukkan bahwa rata-rata karyawan setuju terhadap pernyataan
tersebut. Meskipun begitu tetap saja ada yang sangat tidak setuju dengan
pernyataan tersebut sebesar 3,5 %. Hal ini bisa saja disebabkan karena
pimpinan tidak menerima masukan dari karyawannya.
9.
Pada pernyataan “Pimpinan melakukan komunikasi dua arah kepada pegawai
dalam memecahkan masalah”, sebanyak 38,6% responden menyatakan sangat
setuju, 40,3% responden menyatakan setuju, 15,8% responden menyatakan
kurang setuju, 5,2% responden menyatakan tidak setuju dan 0% responden
menyatakan sangat tidak setuju. Dengan nilai rata-rata sebesar 4,1 hal ini
dapat menunjukkan bahwa rata-rata karyawan setuju terhadap pernyataan
tersebut. Meskipun begitu tetap saja ada yang sangat tidak setuju dengan
pernyataan tersebut sebesar 5,2 %. Hal ini bisa saja disebabkan karena
pimpinan kurang berkomunikasi kepada karyawan ketika perusahaan terkena
masalah.
10. Pada pernyataan “Pimpinanberbagi tanggung jawab dalam pemecahan
masalah”, sebanyak 47,3% responden menyatakan sangat setuju, 31,6%
responden menyatakan setuju, 12,2% responden menyatakan kurang
setuju8,7% responden menyatakan tidak setuju dan 0% responden
menyatakan sangat tidak setuju. Dengan nilai rata-rata sebesar 4,1 hal ini
dapat menunjukkan bahwa rata-rata karyawan setuju terhadap pernyataan
tersebut. Meskipun begitu tetap saja ada yang tidak setuju dengan pernyataan
Universitas Sumatera Utara
83
tersebut sebesar 8,7 %. Hal ini bisa saja disebabkan karena pimpinan kurang
berbagi tanggung jawab jika ada masalah.
11. Pada pernyataan “Pimpinan berbaur dengan pegawai”, sebanyak 50,8%
responden menyatakan sangat setuju, 28,1% responden menyatakan setuju,
14,1% responden manyatakan kurang setuju, 7% responden menyatakan tidak
setuju dan 0% responden menyatakan sangat tidak setuju. Dengan nilai ratarata sebesar 4,2 hal ini dapat menunjukkan bahwa rata-rata karyawan setuju
terhadap pernyataan tersebut. Meskipun begitu tetap saja ada yang tidak
setuju dengan pernyataan tersebut sebesar 7%. Hal ini bisa saja disebabkan
karena pimpinan yang kurang berbaur dengan karyawannya.
12. Pada pernyataan “Pimpinan melibatkan saya untuk memutuskan cara dalam
melakukan pekerjaan”, sebanyak 38,6% responden menyatakan sangat setuju,
26,3% responden menyatakan setuju, 24,6% responden menyatakan kurang
setuju, 8,7% responden menyatakan tidak setuju dan 1,7% responden
menyatakan sangat todak setuju. Dengan nilai rata-rata sebesar 3,9 hal ini
dapat menunjukkan bahwa rata-rata karyawan setuju terhadap pernyataan
tersebut. Meskipun begitu tetap saja ada yang sangat tidak setuju dengan
pernyataan tersebut sebesar 8,7 %. Hal ini bisa saja disebabkan karena
pimpinan kurang melibatkan karyawan dalam melakukan pekerjaan.
13. Pada pernyataan “Pimpinan memberikan tanggung jawab kepada orang
dengan tepat”, sebanyak 33,3% responden menyatakan sangat setuju, 49,1%
responden menyatakan setuju, 17,5% responden menyatakan kurang setuju,
0% responden menyatakan tidak setuju dan 0% responden menyatakan sangat
Universitas Sumatera Utara
84
todak setuju. Dengan nilai rata-rata sebesar 4,1 hal ini dapat menunjukkan
bahwa rata-rata karyawan setuju terhadap pernyataan tersebut. Tidak ada
yang tidak setuju dengan pernyataan tersebut. Dengan kata lain karyawan di
Kantor Imigrasi Kelas I Khusus Medan berpendapat pimpinan sukses
memberikan tanggung jawab kepada orang dengan tepat.
14. Pada pernyataan “Pimpinan mempercayai orang-orang yang diberikan
tanggung jawab darinya”, sebanyak 49,1% responden menyatakan sangat
setuju, 22,8% responden menyatakan setuju, 22,8% responden menyatakan
kurang setuju, 3,5% responden menyatakan tidak setuju dan 1,7% responden
menyatakan sangat todak setuju. Dengan nilai rata-rata sebesar 4,1 hal ini
dapat menunjukkan bahwa rata-rata karyawan setuju terhadap pernyataan
tersebut. Meskipun begitu tetap saja ada yang tidak setuju dengan pernyataan
tersebut sebesar 3,5 %. Hal ini bisa saja disebabkan karena pimpinan kurang
mempercayai para karyawan yang diberikan tugas darinya.
15. Pada pernyataan “Pimpinan memberikan kesempatan untuk menyelesaikan
tugas dengan cara saya sendiri”, sebanyak 29,8% responden menyatakan
sangat setuju, 54,3% responden menyatakan setuju, 8,7% responden
menyatakan kurang setuju, 3,5% responden menyatakan tidak setuju dan
3,5% responden menyatakan sangat todak setuju. Dengan nilai rata-rata
sebesar 4,0 hal ini dapat menunjukkan bahwa rata-rata karyawan setuju
terhadap pernyataan tersebut. Meskipun begitu tetap saja ada yang sangat
tidak setuju dengan pernyataan tersebut sebesar 3,5 %. Hal ini bisa saja
Universitas Sumatera Utara
85
disebabkan karena kurangnya kebebasan karyawan dalam menyelesaikan
tugas dengan cara sendiri.
16. Pada pernyataan “Pimpinan memberikan wewenang kepada karyawan dengan
tepat”, sebanyak 49,1% responden menyatakan sangat setuju, 40,3%
responden menyatakan setuju, 8,7% responden menyatakan kurang setuju,
1,7% responden menyatakan tidak setuju dan 0% responden menyatakan
sangat todak setuju. Dengan nilai rata-rata sebesar
4,3 hal ini dapat
menunjukkan bahwa rata-rata karyawan sangat setuju terhadap pernyataan
tersebut. Meskipun begitu tetap saja ada yang tidak setuju dengan pernyataan
tersebut sebesar 1,7 %. Hal ini bisa saja disebabkan karena kurang tepatnya
pimpinan dalam meberikan wewenang kepada karyawan.
Tabel 4.6
Distribusi Pendapat Responden Terhadap Variabel Motivasi (X2)
Pernyataan
SS
S
KS
TS
STS
Average
Keteran
gan
F
%
f
%
F
%
f
%
F
%
Pujian
dari
pimpinan
meningkatkan
motivasi
kerja
saya
19
33,3
28
49,1
10
17,5
0
0
0
0
4,1
Setuju
Rekan kerja selalu
memberi pujian
ketika
saya
mencapai target
yang
telah
ditentukan
30
52,7
18
31,6
5
8,7
2
3,5
2
3,5
4,2
Setuju
22
38,6
15
26,3
13
22,8
6
10,5
1
1,7
3,9
Setuju
15
26,3
21
36,9
16
28,1
3
5,2
2
3,5
3,7
Setuju
Insentif
yang
diberikan
perusahaan
menambah
semangat
saya
dalam bekerja
Saya
selalu
bekerja
keras
karena
saya
mempunyai
Universitas Sumatera Utara
86
Pernyataan
SS
S
KS
TS
STS
Average
Keteran
gan
F
%
f
%
F
%
f
%
F
%
Saya
bekerja
keras
untuk
mendapatkan
promosi jabatan
23
40,3
19
33,3
6
10,5
2
3,5
2
3,5
3,7
Setuju
Saya
selalu
mengerjakan
tugas
yang
diberikan dengan
baik
28
49,1
13
22,8
13
22,8
2
3,5
1
1,7
4,1
Setuju
Perusahaan
memberikan
kebijakan
financial lebih dari
cukup
29
50,8
17
29,8
10
17,5
1
1,7
0
0
4,2
Setuju
Saya
memiliki
tanggung jawab
penuh
atas
pekerjaan saya
18
31,6
30
52,7
5
8,7
2
3,5
2
3,5
4,0
Setuju
Fasilitas
kerja
yang disediakan
perusahaan sudah
baik
sehingga
dapat mendukung
saya
dalam
bekerja
23
40,3
26
45,7
5
8,7
3
5,2
0
0
4,2
Setuju
Saya
bekerja
dalam
kondisi
lingkungan kerja
yang bersih
26
45,7
17
29,8
12
21,1
2
3,5
0
0
4,1
Setuju
Perusahaan
menjamin
keamanan dalam
pekerjaan saya
28
49,1
16
28,1
9
15,8
4
7
0
0
4,1
Setuju
Perusahaan
menjamin
keselamatan
dalam
saya
bekerja
25
43,8
22
38,6
7
12,2
3
5,2
0
0
4,2
Setuju
tanggung jawab
Sumber : Hasil Pengolahan SPSS, (2017)
Berdasarkan Tabel 4.6 dapat dilihat bahwa :
1.
Pada pernyataan “Pujian dari pimpinan meningkatkan motivasi kerja
saya”, sebanyak 33,3% responden manyatakan sangat setuju, 49,1%
Universitas Sumatera Utara
87
responden menyatakan setuju, 17,5% responden menyatakan kurang setuju,
0% responden menyatakan tidak setuju dan 0% responden manyatakan sangat
tidak setuju. Dengan nilai rata-rata sebesar 4,1 hal ini dapat menunjukkan
bahwa rata-rata karyawan setuju terhadap pernyataan tersebut. Tidak ada
yang tidak setuju dengan pernyataan tersebut. Dengan kata lain karyawan
sependapat pujian dari pimpinan dapat meningkatkan motivasi mereka.
2.
Pada pernyataan “Rekan kerja selalu memberi pujian ketika saya mencapai
target yang telah ditentukan”, sebanyak 52,7% responden menyatakan sangat
setuju, 31,6% responden menyatakan setuju, 8,7% responden menyatakan
kurang setuju, 3,5% responden menyatakan tidak setuju dan 3,5% responden
menyatakan sangat tidak setuju. Dengan nilai rata-rata sebesar 4,2 hal ini
dapat menunjukkan bahwa rata-rata karyawan setuju terhadap pernyataan
tersebut. Meskipun begitu tetap saja ada yang sangat tidak setuju dengan
pernyataan tersebut sebesar 3,5 %. Hal ini bisa saja disebabkan karena tidak
adanya pengakuan dari rekan kerja yang diterima oleh karyawan.
3.
Pada pernyataan “Insentif yang diberikan perusahaan menambah semangat
saya dalam bekerja”, sebanyak 38,6% responden menyatakan sangat setuju,
26,3% responden menyatakan setuju, 22,8% responden menyatakan kurang
setuju, 10,5% responden menyatakan tidak setuju dan 1,7% responden
menyatakan sangat tidak setuju. Dengan nilai rata-rata sebesar 3,9 hal ini
dapat menunjukkan bahwa rata-rata karyawansetuju terhadap pernyataan
tersebut. Meskipun begitu tetap saja ada yang tidak setuju dengan pernyataan
tersebut sebesar 10,5 %. Hal ini bisa saja disebabkan karena karyawan kurang
Universitas Sumatera Utara
88
puas dengan kebijakan pemberian insentif di kantor Imigrasi Kelas I Khusus
Medan.
4.
Pada pernyataan “Saya selalu bekerja keras karena saya mempunyai
tanggung jawab”, sebanyak 26,3% responden menyatakan sangat setuju
36,9% responden menyatakan setuju, 28,1% responden menyatakan kurang
setuju, 5,2% responden menyatakan tidak setuju dan 3,5% responden
menyatakan sangat tidak setuju. Dengan nilai rata-rata sebesar 3,7 hal ini
dapat menunjukkan bahwa rata-rata karyawan setuju terhadap pernyataan
tersebut. Meskipun begitu tetap saja ada yang tidak setuju dengan pernyataan
tersebut sebesar 5,2 %. Hal ini bisa saja disebabkan karena karyawan kurang
bekerja keras di lingkungan kerja.
5.
Pada pernyataan “Saya bekerja keras untuk mendapatkan promosi jabatan”,
sebanyak 40,3% responden menyatakan sangat setuju, 33,3% responden
menyatakan setuju, 10,5% responden menyatakan kurang setuju, 3,5%
responden menyatakan tidak setuju dan 3,5% responden menyatakan sangat
tidak setuju. Dengan nilai rata-rata sebesar 3,7 hal ini dapat menunjukkan
bahwa rata-rata karyawan setuju terhadap pernyataan tersebut. Meskipun
begitu tetap saja ada yang sangat tidak setuju dengan pernyataan tersebut
sebesar 3,5 %. Hal ini bisa saja disebabkan karena kurangnya karyawan
dalam motivasi untuk meningkatkan karir mereka.
6.
Pada pernyataan “Saya selalu mengerjakan tugas yang diberikan dengan
baik”, sebanyak 49,1% responden menyatakan sangat setuju, 22,8%
responden menyatakan setuju, 22,8% responden menyatakan kurang setuju,
Universitas Sumatera Utara
89
3,5% responden menyatakan tidak setuju dan 1,7% responden menyatakan
sangat tidak setuju. Dengan nilai rata-rata sebesar
4,1 hal ini dapat
menunjukkan bahwa rata-rata karyawan setuju terhadap pernyataan tersebut.
Meskipun begitu tetap saja ada yang tidak setuju dengan pernyataan tersebut
sebesar 3,5 %. Hal ini bisa saja disebabkan karena karyawan masih
melakukan kesalahan dalam melaksanakan tugas.
7.
Pada pernyataan “Perusahaan memberikan kebijakan financial lebih dari
cukup”, sebanyak 50,8% responden menyatakan sangat setuju, 29,8%
responden menyatakan setuju, 17,5% responden menyatakan kurang setuju,
1,7% responden menyatakan tidak setuju dan 0% responden menyatakan
sangat tidak setuju. Dengan nilai rata-rata sebesar
4,2 hal ini dapat
menunjukkan bahwa rata-rata karyawan setuju terhadap pernyataan tersebut.
Meskipun begitu tetap saja ada yang tidak setuju dengan pernyataan tersebut
sebesar 1,7 %. Hal ini bisa saja disebabkan karena kurangnya pemberian
insentif, tunjangan dan lain lain yang dinilai belum cukup bagi beberapa
pegawai.
8.
Pada pernyataan “Saya memiliki tanggung jawab penuh atas pekerjaan
saya”, sebanyak 31,6% responden menyatakan sangat setuju, 52,7%
responden menyatakan setuju, 8,7% responden menyatakan kurang setuju,
5,2% responden menyatakan tidak setuju dan 0% responden menyatakan
sangat tidak setuju. Dengan nilai rata-rata sebesar 4,0 hal ini dapat
menunjukkan bahwa rata-rata karyawansetuju terhadap pernyataan tersebut.
Meskipun begitu tetap saja ada yang sangat tidak setuju dengan pernyataan
Universitas Sumatera Utara
90
tersebut sebesar 5,2 %. karyawan kurang memiliki rasa tanggung jawab atas
pekerjaan mereka
9.
Pada pernyataan “Fasilitas kerja yang disediakan perusahaan sudah baik
sehingga dapat mendukung saya dalam bekerja”, sebanyak 40,3% responden
menyatakan sangat setuju, 45,7% responden menyatakan setuju 8,7%
responden menyatakan kurang setuju, 5,2% responden menyatakan tidak
setuju dan 0% responden yang menyatakan sangat tidak setuju. Dengan nilai
rata-rata sebesar 4,2 hal ini dapat menunjukkan bahwa rata-rata karyawan
setuju terhadap pernyataan tersebut. Meskipun begitu tetap saja ada yang
tidak setuju dengan pernyataan tersebut sebesar 5,2 %. Hal ini bisa saja
disebabkan karena masih belum mencukupinya fasilitas kerja yang diberikan
perusahaan kepada karyawan.
10. Pada pernyataan “Saya bekerja dalam kondisi lingkungan kerja yang bersih”,
sebanyak 45,7% responden menyatakan sangat setuju, 29,8% responden
menyatakan setuju, 21,1% responden menyatakan kurang setuju, 3,5%
ressponden menyatakan tidak setuju dan 0% responden menyatakan sangat
tidak setuju. Dengan nilai rata-rata sebesar 4,1 hal ini dapat menunjukkan
bahwa rata-rata karyawan setuju terhadap pernyataan tersebut. Meskipun
begitu tetap saja ada yang tidak setuju dengan pernyataan tersebut sebesar 3,5
%. Hal ini bisa saja disebabkan karena masih banyaknya kotoran seperti
punting rokok, debu dan lain lain yang disebabkan baik dari masyarakat luar
maupun karyawan kantor sendiri.
Universitas Sumatera Utara
91
11. Pada pernyataan “Perusahaan menjamin keamanan dalam pekerjaan saya”,
sebanyak 49,1% responden menyatakan sangat setuju, 28,1% responden
menyatakan setuju, 15,8% responden menyatakan kurang setuju, 7%
responden menyatakan tidak setuju dan 0% responden menyatakan sangat
tidak setuju. Dengan nilai rata-rata sebesar 4,1 hal ini dapat menunjukkan
bahwa rata-rata karyawan setuju terhadap pernyataan tersebut. Meskipun
begitu tetap saja ada yang tidak setuju dengan pernyataan tersebut sebesar 7
%. Hal ini bisa saja disebabkan karena perusahaan belum memadai untuk
keselamatan dan kesehatan kerja karyawannya.
12. Pada pernyataan “Perusahaan menjamin keselamatan dalam saya
bekerja”, sebanyak 43,8% responden menyatakan sangat setuju, 38,6%
responden menyatakan setuju, 12,2% responden menyatakan kurang
setuju, 5,2% responden menyatakantidak setuju dan 0% responden
menyatakan sangat tidak setuju. Dengan nilai rata-rata sebesar 4,2 hal ini
dapat menunjukkan bahwa rata-rata karyawan setuju terhadap pernyataan
tersebut. Meskipun begitu tetap saja ada yang tidak setuju dengan
pernyataan tersebut sebesar 5,2%. Sama seperti pernyataan poin ke 11
dimana hal ini bisa saja disebabkan karena perusahaan belum memadai
untuk keselamatan dan kesehatan kerja karyawannya.
Tabel 4.7
Distribusi Pendapat Responden Terhadap Variabel Kinerja Karyawan (Y)
Pernyataan
Karyawan harus
rapi
dalam
menyelesaiakan
SS
S
KS
TS
STS
f
%
f
%
F
%
f
%
F
%
28
49,1
23
40,3
5
8,7
1
1,7
0
0
Average
Keterang
an
4,3
Setuju
Universitas Sumatera Utara
92
Pernyataan
SS
S
KS
TS
STS
Average
Keterang
an
f
%
f
%
F
%
f
%
F
%
Perusahaan
berorientasi
kepada
hasil
pekerjaan yang
baik
18
31,6
30
52,7
5
8,7
2
3,5
2
3,5
4,0
Setuju
Saya
menyelesaikan
pekerjaan sesuai
dengan standar
meski
tidak
diawasi langsung
18
31,6
30
52,7
5
8,7
2
3,5
2
3,5
4,0
Setuju
Saya
tidak
memiliki kendala
dalam
mengerjakan
tugas-tugas yang
diberikan
21
36,9
16
28,1
14
24,6
5
8,7
1
1,7
3,8
Setuju
Saya
diberikan
sanksi ketika saya
melakukan
kesalahan dalam
bekerja
18
31,6
30
52,7
5
8,7
2
3,5
2
3,5
4,0
Setuju
Saya
harus
bekerja
sesuai
dengan prosedur
yang ditentukan
oleh perusahaan
23
40,3
26
45,7
5
8,7
3
5,2
0
0
4,2
Setuju
Saya
dituntut
untuk
efisien
dalam
menyelesaikan
perkerjaan
24
42,1
17
29,8
12
21,1
2
3,5
2
3,5
4,0
Setuju
Saya harus dapat
menyelesaikan
target yang telah
ditetapkan oleh
perusahaan
18
31,6
30
52,7
5
8,7
2
3,5
2
3,5
4,0
Setuju
Perusahaan
menghargai
ketepatan waktu
kerja karyawan
24
42,1
23
40,3
8
14,1
2
3,5
0
0
4,2
Setuju
Saya
harus
mampu
meyelesaikan
pekerjaan tepat
pada waktunya.
25
43,8
16
28,1
13
22,8
1
1,7
2
3,5
4,0
Setuju
pekerjaannya
Sumber : Hasil Pengolahan SPSS,(2017)
Universitas Sumatera Utara
93
Berdasarkan Tabel 4.7 dapat dilihat :
1.
Pada pernyataan “Karyawan harus rapi dalam menyelesaiakan pekerjaannya”,
sebanyak 49,1% responden menyatakan sangat setuju, 40,3% responden
menyatakan setuju, 8,7% responden menyatakan kurang setuju, 1,7%
responden menyatakan tidak setuju dan 0% responden menyatakan sangat
tidak setuju. Dengan nilai rata-rata sebesar 4,3 hal ini dapat menunjukkan
bahwa rata-rata karyawan setuju terhadap pernyataan tersebut. Meskipun
begitu tetap saja ada yang tidak setuju dengan pernyataan tersebut sebesar 1,7
%. Hal ini bisa saja disebabkan karena kurangnya kerapian dalam
menyelesaikan pekerjaan karyawan.
2.
Pada pernyataan “Perusahaan berorientasi kepada hasil pekerjaan yang baik”,
sebanyak 31,6% responden menyatakan sangat setuju, 52,7% responden
menyatakan setuju, 8,7% responden menyatakan kurang setuju 3,5%
responden menyatakan tidak setuju dan 3,5% responden menyatakan sangat
tidak setuju. Dengan nilai rata-rata sebesar 4,0 hal ini dapat menunjukkan
bahwa rata-rata karyawan setuju terhadap pernyataan tersebut. Meskipun
begitu tetap saja ada yang sangat tidak setuju dengan pernyataan tersebut
sebesar 3,5 %. Hal ini bisa saja disebabkan karena perusahaan kurang
memerhatikan karyawan yang bekerja melebihi target.
3.
Pada pernyataan “Saya menyelesaikan pekerjaan sesuai dengan standar
meski tidak diawasi langsung” sebanyak 31,6% responden menyatakan
sangat setuju, 52,7% responden menyatakan setuju, 8,7% responden
menyatakan kurang setuju, 3,5% responden menyatakan tidak setuju dan
Universitas Sumatera Utara
94
3,5% responden menyatakan sangat tidak setuju. Dengan nilai rata-rata
sebesar 4,0 hal ini dapat menunjukkan bahwa rata-rata karyawan setuju
terhadap pernyataan tersebut. Meskipun begitu tetap saja ada yang sangat
tidak setuju dengan pernyataan tersebut sebesar 3,5%. Hal ini bisa saja
disebabkan karena pimpinan masih harus mengawasi sebagian karyawannya
dalam menyelesaikan pekerjaannya demi sesuai standar.
4.
Pada pernyataan “Saya tidak memiliki kendala dalam mengerjakan tugastugas yang diberikan”, sebanyak 36,9% responden menyatakan sangat setuju,
28,1% responden menyatakan setuju, 24,6% responden menyatakan kurang
setuju, 8,7% responden menyatakan tidak setuju dan 1,7% responden
menyatakan sangat tidak setuju. Dengan nilai rata-rata sebesar 3,8 hal ini
dapat menunjukkan bahwa rata-rata karyawan setuju terhadap pernyataan
tersebut. Meskipun begitu tetap saja ada yang tidak setuju dengan pernyataan
tersebut