Siaran Pers Workshop MRT Jakarta dan ITB

SIARAN PERS
Untuk diterbitkan segera

Lokakarya Teknologi PT MRT Jakarta dan ITB
untuk Persinyalan dan Kontrol Perkeretaapian
Bandung, 16 November 2017. Hari ini, bertempat di Ruang Rapat TF, Fedung TP Rachmat
Lantai 2, Kampus ITB, tengah dilaksanakan “Workshop Train Signaling, Control, and
Automation Technology: Communication Based Train Control (CBTC) Design and
Implementation” untuk memberikan wawasan teknologi persinyalan, kontrol, dan otomasi
pada perkeretaapian, khususnya dalam bidang Communication-based Train Control (CBTC)
atau Kontrol Perkeretaapian Berbasis Komunikasi, bagi kalangan akademisi, vendor, dan
pengguna teknologi.
Kegiatan ini adalah tindak lanjut dari penandatanganan Nota Kesepahaman Bersama (NKB)
antara PT MRT Jakarta dengan Institut Teknologi Bandung (ITB), sehari sebelumnya,
terkait penelitian, pertukaran data maupun dokumen, dan pendidikan pelatihan yang
dibutuhkan untuk mengembangkan kompetensi sumber daya manusia dari kedua belah
pihak. Pihak PT MRT Jakarta diwakili oleh Direktur Utama, William Sabandar, dan pihak ITB
diwakili oleh Rektor, Prof. Dr. Ir. Kadarsah Suryadi, DEA.
“MRT Jakarta menggunakan teknologi baru untuk operasi dan pemeliharaannya, seperti
tunnel boring machine untuk membuat terowongan jalur bawah tanah, non-balasted track
with anti-vibration sleeper bantalan rel kereta, dan yang paling kunci adalah sistem

persinyalan dengan menggunakan moving block. Kereta akan dioperasikan secara otomatis
melalui sistem persinyalan Communication-Based Train Control (CBTC) yang merupakan
teknologi baru di Indonesia,” jelas Agung Wicaksono, Direktur Operasi dan Pemeliharaan,
PT MRT Jakarta.
Tambahnya lagi, "Teknologi persinyalan CBTC yang dikontrol dari Operation Control Center
(OCC) di Lebak Bulus memungkinkan headway/jarak antara kereta diatur sesuai kebutuhan.
MRT Jakarta, misalnya, akan memiliki headway 5 menit dan itu pasti, jadi penumpang bisa
mengatur jadwal mobilitasnya dengan lebih baik sehingga komitmen perusahaan untuk
memberikan pelayanan bertaraf internasional yang aman, nyaman, dan dapat diandalkan
bisa tercapai.”
Selain membahas teknologi persinyalan dan kontrol, MRT Jakarta juga perlu terus
mengembangkan kompetensi sumber daya manusianya. “PT MRT Jakarta perlu
mempersiapkan diri menghadapi tantangan teknologi dan inovasi di masa depan. Hal ini
dilakukan dengan membangun MRT Academy bersama dengan mitra-mitra kelas dunia,
seperti Prasarana Malaysia untuk pelatihan operasi masinis, API Madiun milik Kemenhub
untuk talent pool untuk memenuhi tenaga kerja di lapangan, MTR Academy Hong Kong
untuk mendukung perencanaan MRT Academy dan keahlian manajerial di bidang
perkeretaapian, dan Monash University Australia untuk penelitian rail-wheel contact
interaction karena adanya special bridge. Kedepannya, kami diharapkan terus dapat
melakukan penelitian, pengembangan kompetensi SDM, dan dukungan tenaga ahli dari

ITB,” jelas Agung.

NKB antara PT MRT Jakarta dan ITB akan dilaksanakan selama periode 5 (lima) tahun yang
akan dipantau kemajuannya setiap tahun, dan dapat diperpanjang sesuai kebutuhan.
MRT Jakarta adalah terobosan baru bagi transportasi publik di kota ini. Tidak hanya akan
meningkatkan mobilitas, MRT Jakarta juga akan memberikan manfaat tambahan, seperti
perbaikan kualitas udara dan salah satu solusi mengatasi kemacetan, dengan adanya
perubahan gaya hidup masyarakat Jabodetabek yang beralih dari penggunaan kendaraan
pribadi ke transportasi publik.
***
Informasi media:
PT MRT Jakarta; Tubagus Hikmatullah; Corporate Secretary Division Head
0811 903 178
tb.hikmat@jakartamrt.com
www.jakartamrt.co.id
Facebook: www.facebook.com/jakartamrt
Twitter: @mrtjakarta
Instagram: @mrtjkt

• 


• 

ITB Bandung; Fivien; Hubungan Masyarakat ITB
0812 141 83377
humas@itb.ac.id