Hubungan Kerapatan Mangrove Terhadap Kepadatan Moluska di Dusun II Desa Pulau Sembilan Kecamatan Pangkalan Susu Kabupaten Langkat Provinsi Sumatera Utara

75

LAMPIRAN

Universitas Sumatera Utara

76

Lampiran 1. Data Analisis Vegetasi Mangrove
Stasiun I
Pohon
No.

Nama Spesies

∑ ind (ind/ha)

Plot

Kerapatan


1.

A. alba

4

1

133

2.

A. floridum

8

1

267


3.

A. marina

5

1

167

4.

A. officinalis

4

1

133


5.

B. cylindrica

11

3

367

6.

B. gymnorhyza

8

2

267


7.

C. decandra

7

2

233

8.

C. tagal

7

2

233


9.

N. fruticans

10

3

333

10.

R. apiculata

17

3

567


11.

R. mucronata

8

2

267

12.

R. stylosa

11

2

367


13.

S. alba

23

3

767

14.

X. granatum

11

2

367


15.

X. moluccensis

7

1

233

141

29

4700

∑ ind (ind/ha)

Plot


Kerapatan

Jumlah

Stasiun II
Pohon
No.

Nama

1.

A. anata

11

2

367


2.
3.

B. gymnorhyza
C. decandra

13
7

3
1

433
233

4.

C. tagal

13


1

433

5.
6.

N. fruticans
R. apiculata

4
22

2
3

133
733

7.
8.

R. mucronata
R. Stylosa

13
17

2
3

433
567

9.

S. alba

16

3

533

S. Caseolaris
X. granatum

8
11

1
2

267
367

Jumlah

135

23

4500

10.
11.

Universitas Sumatera Utara

77

Lampiran 1. Lanjutan
Stasiun III
Pohon
No.

Nama

Jlh ind (ind/ha)

Plot

Kerapatan

5

1

12

2

9.

R. apiculata

12

3

10.

R. mucronata

8

2

11.

R. Stylosa

17

3

12.

S. ovata

7

1

13.

X. granatum

7

1

167
400
233
333
267
367
167
433
400
267
567
233
233

122

24

4066

1.

A. floridum

2.

A. lanata

3.

A. marina

7

1

4.

B. cylindrica

10

2

5.

C. decandra

8

1

6.

C. tagal

11

3

7.

L. littorea

5

1

8.

N. fruticans

13

3

Jumlah

Universitas Sumatera Utara

78

Lampiran 2. Kepmen LH No. 201 Tahun 2004

Lampiran I
Keputusan Menteri Negara
Lingkungan Hidup
Nomor : 201 Tahun 2004
Tanggal: 13 Oktober 2004

KRITERIA BAKU KERUSAKAN MANGROVE

Kriteria
Baik
Sangat Padat
Sedang
Rusak
Jarang

Penutupan (%)
≥75
≥50 − < 75
< 50

Kerapatan (pohon/ha)
≥ 1500
≥ 1000 − < 1500
< 1000

Menteri Negara
Lingkungan Hidup,
ttd
Nabiel Makarim, MPA., MSM.

Salinan sesuai dengan aslinya
Deputi MENLH Bidang Kebijakan dan
Kelembagaan Lingkungan Hidup,
ttd
Hoetomo, MPA.

Universitas Sumatera Utara

79

Lampiran 3.

Bagan Kerja Metode Winkler untuk Mengukur Kelarutan
Oksigen (DO)

Sampel Air
1 ml MnSO4
1 ml KOH-KI
Dikocok
Didiamkan
Sampel Dengan Endapan Putih/Coklat
1 ml H2SO 4
Dikocok
Didiamkan
Larutan Sampel Berwarna Coklat
Diambil sebanyak 100 ml
Dititrasi Na2S2O3 0,0125 N
Sampel Berwarna
Kuning Pucat
Ditambahkan 5 tetes amilum
Sampel Berwarna
Biru
Dititrasi dengan Na2S2O3 0,0125 N
Sampel Bening
Dihitung volume Na2S2O3 0,0125 N
yang terpakai (= nilai DO akhir)

Hasil

Universitas Sumatera Utara

80

Lampiran 4. Data Mentah Kualitas Air
Stasiun I
Ulangan
Parameter
Suhu (˚C)
DO (mg/l)
Salinitas (‰)
pH
Arus (m/s)

U1

U2

U3

U4

U5

28
1,4
25
6,8
0,076

28
1,9
21
7,1
0,075

31
2,4
26
7,8
0,2

30
2,5
32
6,5
0,06

31
3
25
6,3
0,15

Stasiun II
Ulangan
Parameter
Suhu (˚C)
DO (mg/l)
Salinitas (‰)
pH
Arus (m/s)

U1

U2

U3

U4

U5

28
2
28
6,6
0,03

31
2
25
6,7
0,05

31
2,5
25
7,3
0,07

30
2,5
31
6
0,1

31
2,5
26
6,4
0,15

Stasiun III
Ulangan
Parameter
Suhu (˚C)
DO (mg/l)
Salinitas (‰)
pH
Arus (m/s)

U1

U2

U3

U4

U5

32
2
26
7,6
0,06

32
2,2
26
6,9
0,02

30
2,2
24
7,5
0,1

30
2,5
33
6,1
0,15

31
2,5
28
6,3
0,1

Universitas Sumatera Utara

81

Lampiran 5. Kepmen LH No. 51 Tahun 2004
BAKU MUTU AIR LAUT UNTUK BIOTA LAUT
No
Parameter
Satuan

1.

FISIKA
Kecerahana

2.
3.
4.

Kebauan
Kekeruhana
Padatan tersuspensi totalb

5.
6.

Sampah
SuhuC

7.

Lapisan minyak 5

1.
2.

KIMIA
pHd
Salinitase

3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14.
15.
16.

Oksigen terlarut (DO)
BOD5
Ammonia total (NH3-N)
Fosfat (PO4-P)
Nitrat (NO3-N)
Sianida (CN-)
Sulfida (H2S)
PAH (Poliaromatik hidrokarbon)
Senyawa Fenol total
PCB total (poliklor bifenil)
Surfaktan (deterjen)
Minyak & lemak
Pestisidaf
TBT (tributil tin)7

m

NTU
mg/l

ºC

-

%o

mg/l
mg/l
mg/l
mg/l
mg/l
mg/l
mg/l
mg/l
mg/l
µg/l
mg/l MBAS
mg/l
µg/l
µg/l

Baku Mutu

coral: >5
mangrove: lamun: >3
alami3
5
20
0,3
0,015
0,008
0,5
0,01
0,003
0,002
0,01
1
1
0,01
0,01

Universitas Sumatera Utara

82

No

Parameter

17.
18.
19.
20.
21.
22.
23.
24.

Logam terlarut
Raksa (Hg)
Kromium heksavalen (Cr(VI))
Arsen (As)
Kadmium (Cd)
Tembaga (Cu)
Timbal (Pb)
Seng (Zn)
Nikel (Ni)

1.
2.
3.

BIOLOGI
Coliform (total)g
Patogen
Plankton

Satuan

mg/l
mg/l
mg/l
mg/l
mg/l
mg/l
mg/l
mg/l

MPN/100 ml
sel/100 ml
sel/100 ml

Baku Mutu

0,001
0,005
0,012
0,001
0,008
0,008
0,05
0,05

1000( g)
nihil1
tidak bloom6

RADIO NUKLIDA
1.
Komposisi yang tidak diketahui
Bq/l
4
Catatan:
1. Nihil adalah tidak terdeteksi dengan batas deteksi alat yang digunakan (sesuai
dengan metode yang digunakan)
2. Metode analisa mengacu pada metode analisa untuk air laut yang telah ada,
baik internasional maupun nasional.
3. Alami adalah kondisi normal suatu lingkungan, bervariasi setiap saat (siang,
malam dan musim).
4. Pengamatan oleh manusia (visual ).
5. Pengamatan oleh manusia (visual ). Lapisan minyak yang diacu adalah lapisan
tipis (thin layer ) dengan ketebalan 0,01mm
6. Tidak bloom adalah tidak terjadi pertumbuhan yang berlebihan yang dapat
menyebabkan eutrofikasi.
Pertumbuhan
plankton
yang
berlebihan
dipengaruhi oleh nutrien, cahaya, suhu, kecepatan arus, dan kestabilan
plankton itu sendiri.
7. TBT adalah zat antifouling yang biasanya terdapat pada cat kapal
a. Diperbolehkan terjadi perubahan sampai dengan

Dokumen yang terkait

Struktur dan Komposisi Vegetasi Mangrove di Dusun II Desa Pulau Sembilan Kecamatan Pangkalan Susu Kabupaten Langkat Sumatera Utara

0 5 102

Hubungan Kerapatan Mangrove Terhadap Kepadatan Moluska di Dusun II Desa Pulau Sembilan Kecamatan Pangkalan Susu Kabupaten Langkat Provinsi Sumatera Utara

2 24 128

Struktur dan Komposisi Vegetasi Mangrove di Dusun II Desa Pulau Sembilan Kecamatan Pangkalan Susu Kabupaten Langkat Sumatera Utara

0 0 16

Struktur dan Komposisi Vegetasi Mangrove di Dusun II Desa Pulau Sembilan Kecamatan Pangkalan Susu Kabupaten Langkat Sumatera Utara

0 0 2

Struktur dan Komposisi Vegetasi Mangrove di Dusun II Desa Pulau Sembilan Kecamatan Pangkalan Susu Kabupaten Langkat Sumatera Utara

0 0 5

Hubungan Kerapatan Mangrove Terhadap Kepadatan Moluska di Dusun II Desa Pulau Sembilan Kecamatan Pangkalan Susu Kabupaten Langkat Provinsi Sumatera Utara

0 0 17

Hubungan Kerapatan Mangrove Terhadap Kepadatan Moluska di Dusun II Desa Pulau Sembilan Kecamatan Pangkalan Susu Kabupaten Langkat Provinsi Sumatera Utara

0 0 2

Hubungan Kerapatan Mangrove Terhadap Kepadatan Moluska di Dusun II Desa Pulau Sembilan Kecamatan Pangkalan Susu Kabupaten Langkat Provinsi Sumatera Utara

0 0 4

Hubungan Kerapatan Mangrove Terhadap Kepadatan Moluska di Dusun II Desa Pulau Sembilan Kecamatan Pangkalan Susu Kabupaten Langkat Provinsi Sumatera Utara

0 2 21

Hubungan Kerapatan Mangrove Terhadap Kepadatan Moluska di Dusun II Desa Pulau Sembilan Kecamatan Pangkalan Susu Kabupaten Langkat Provinsi Sumatera Utara

0 0 6