Hubungan Body Image dan Self Esteem Terhadap Perilaku Diet pada Remaja Putri di SMA Santo Thomas 1 Medan

1

BAB 1
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Remaja sering memperhatikan berat badan dan bentuk tubuh mereka.
(Findlay, 2004). Remaja sering memikirkan perubahan tubuhnya, memperhatikan
bentuk tubuhnya, dan merasa bahwa semua orang memperhatikan mereka
(Kliegman, Behrman, Stanton, & Jenson, 2007). Dalam beberapa tahun terakhir,
standar kecantikan yang diterima masyarakat terus berubah menuju bentuk tubuh
yang lebih kurus. Tidak menjadi hal yang aneh lagi apabila remaja dan bahkan
wanita dengan usia yang lebih muda untuk mengkhawatirkan berat tubuh mereka
dan membatasi jumlah makanan untuk mengejar bentuk tubuh yang lebih kurus
(Halgin & Whitbourne, 2009).
Media telah mempengaruhi kebudayaan dan identitas remaja. Rata rata
remaja menghabiskan 7 jam waktunya untuk televisi dan internet. Setengah dari
seluruh siswa SMA memiliki televisi di kamarnya, 70% memiliki koneksi internet
dengan komputer pribadi, dan 75% dari mereka melakukan akses internet sehari
hari.

Remaja


putri

yang

terekspose

dengan

media

dapat

membuat

mengembangkan pemikiran yang salah mengenai feminitas dan dapat dapat
menjadi resiko bagi mereka untuk berfikir bahwa mereka telah kelebihan berat
badan dan berujung pada perilaku makan yang menyimpang serta depresi
(Kliegman, Behrman, Stanton, & Jenson, 2007).
Kepercayaan diri yang rendah dan ketidakpuasan terhadap penampilan

juga berhubungan dengan perilaku diet pada remaja. Ricciardelli dan McCabe
(2001b) dalam Barker (2010) menemukan bahwa ketidakpuasan terhadap bentuk
tubuh berhubungan dengan perilaku diet pada remaja putri dan putra yang ingin
menjadi lebih kurus (Barker & Bornstein, 2010)
Berdasarkan sebuah penelitian sekat lintang di Canada menunjukkan
bahwa satu dari lima remaja putri sedang menjalani diet. Data di Amerika,

Universitas Sumatera Utara

2

Australia, dan Inggris juga menunjukkan hasil yang serupa (Findlay, 2004).
Sebuah penelitian yang dilakukan oleh Universitas Minnesota pada remaja SMA
di Mineapolis, negara bagian Amerika Serikat, menunjukkan bahwa 45% remaja
putri penah melakukan diet dan 13% remaja putri melakukan perilaku makan
yang menyimpang (Neumark-Sztainer & Hannan, 2000). Sebuah penelitian yang
dilakukan pada SMA di Banjaluka, Bosnia dan Herzegovina menunjukkan bahwa
hampir 50% remaja dengan BMI 18,5 - 25 kg/m2 terkadang tidak puas dengan
penampilan mereka dan hampir 20% dari mereka menyatakan keinginannya untuk
menjadi lebih kurus (Radmanović-Burgić, Gavrić, & Burgić, 2011).

Hal yang perlu diperhatikan dari diet adalah implikasinya terhadap
perkembangan gangguan perilaku makan. Beberapa penelitian menunjukkan
bahwa perilaku diet dapat berujung pada anorexia dan bulimia nervosa (Halgin &
Whitbourne, 2009). Berdasarkan penelitian di Universitas Radcliffe menunjukkan
7,2 % wanita melakukan perilaku makan menyimpang dalam proses dietnya
(Heatherton, Mahamedi, Striepe, Field, & Keel, 1997). Berdasarkan penelitian
prospektif selama 3 tahun pada remaja di Victoria, negara bagian Australia,
menunjukkan bahwa 2,18% remaja putri mengembangkan perilaku makan
menyimpang. Remaja putri yang melakukan diet berat memiliki risiko 18 kali
mengembangkan gangguan perilaku makan (Patton, Selzer, Coffey, Carlin, &
Wolfe, 1999). Penelitian sekat lintang pada remaja di Korea Selatan menunjukkan
7% remaja menunjukkan gangguan perilaku makan (Yang, Kim, & Yoon, 2010).
Sebuah penelitian di SMA 1 Pekanbaru menunjukkan 9,2% siswa memiliki
kemungkinan gangguan perilaku makan (Khudin, Ernalia, & Amelia, 2012).
Penelitian di SMA 1 Medan tahun 2011 menunjukkan bahwa terdapat 40% siswi
dengan perilaku makan yang buruk (Diana, 2011).
Hal inilah yang mendorong keinginan peneliti untuk meneliti hubungan
antara body image dan self esteem dengan perilaku diet pada remaja putri di SMA
Santo Thomas 1 Medan pada tahun 2013.


Universitas Sumatera Utara

3

1.2. Rumusan Masalah
Berdasarkan penelitian sebelumnya menunjukkan bahwa tingginya
prevalensi diet penurunan berat badan pada remaja putri di berbagai belahan
dunia. Perilaku diet ini bahkan dilakukan oleh remaja putri dengan berat badan
yang normal. Ketidakpuasan terhadap bentuk tubuh dan tekanan pandangan
masyarakat menyebabkan remaja putri melakukan diet penurunan berat badan
yang kerap dilakukan

dengan ekstrim. Hal ini mungkin dapat berkembang

menjadi perilaku makan menyimpang pada remaja putri.
Penelitian dilaksanakan di SMA Santo Thomas 1 kota Medan, kerena kota
Medan merupakan salah satu daerah perkotaan yang berkembang pesat sehingga
informasi dari berbagai macam media mudah diterima oleh remaja. Berikut adalah
rumusan masalah penelitian ini:
Adakah hubungan antara self esteem dan body image terhadap perilaku

diet remaja putri SMA Santo Thomas 1 Medan ?

1.3. Tujuan Penelitian
1.3.1. Tujuan Umum
Diketahuinya hubungan body image dan self esteem terhadap perilaku diet
pada remaja putri di SMA Santo Thomas 1 Medan

1.3.2. Tujuan Khusus
1. Diketahuinya gambaran perilaku diet remaja putri SMA Santo Thomas 1
Medan
2. Diketahuinya gambaran body image remaja putri SMA Santo Thomas 1
Medan
3. Diketahuinya gambaran self esteem remaja putri SMA Santo Thomas 1 Medan

Universitas Sumatera Utara

4

4. Diketahuinya hubungan antara body image terhadap perilaku diet SMA Santo
Thomas 1 Medan

5. Diketahuinya hubungan antara self esteem terhadap perilaku diet SMA Santo
Thomas 1 Medan

1.4. Manfaat Penelitian
1. Bagi peneliti, untuk meningkatkan pengetahuan peneliti dan dapat
memberikan informasi mengenai gambaran perilaku diet remaja putri.
2. Bagi peneliti lain, hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah informasi
mengenai gambaran perilaku diet remaja putri.
3. Bagi masyarakat, hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi
mengenai gambaran perilaku diet remaja putri sehingga memberikan perhatian
khusus terhadap remaja putri mereka sehingga dapat menghindarkan dari
perilaku diet yang menyimpang.
4. Bagi remaja putri, hasil penelitian ini diharapkan dapat memberi informasi
mengenai perilaku diet untuk remaja putri serta menghindarkan dari perilaku
diet yang menyimpang.
5. Bagi pihak sekolah, hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan
masukan kepada pihak sekolah sehingga memberikan perhatian terhadap para
siswa khususnya remaja putri dengan memberikan edukasi gizi sehingga
meningkatkan pengetahuan remaja putri mengenai gizi dan menghindarkan
dari perilaku diet yang menyimpang.


Universitas Sumatera Utara