Efektivitas Koordinasi Badan Permusyawaratan Desa (BPD) dan Pemerintah Desa dalam Penyelenggaraan Pemerintahan Desa (Studi Pada Desa Selotong Kecamatan Secanggang Kabupaten Langkat)

BAB II
METODE PENELITIAN

2.1

Bentuk Penelitian
Bentuk yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif

dengan pendekatan kualitatif. Penelitian deskriptif adalah metode penelitian yang
dilakukan dengan tujuan utama untuk membuat gambaran tentang suatu kegiatan
secara objektif. Penelitian yang dimaksudkan untuk mengukur suatu fenomena
sosial tertentu dengan mengembangkan konsep dan menghimpun data tetapi tidak
melakukan pengujian hipotesa (Singarimbun, 1989:17).
Menurut Bogdan dan Taylor (Moeleong, 2006), penelitian kualitatif adalah
tradisi tertentu dalam ilmu pengetahuan sosial yang secara fundamental
bergantung pada pengamatan terhadap manusia dalam kawasannya sendiri dan
berhubungan dengan orang-orang tersebut dalam bahasanya dan peristilahannya.
Dalam penelitian ini, bentuk penelitian yang digunakan yaitu pendekatan
kualitatif dengan melakukan wawancara secara mendalam.

Peneliti memilih


bentuk penelitian kualitatif karena peneliti ingin memaparkan/mendeskripsikan
tentang

bagaimana

sebenarnya

efektivitas

koordinasi

antara

Badan

Permusyawaratan Desa (BPD) dan pemerintah desa dalam penyelenggaraan
pemerintahan desa di Desa Selotong, Kecamatan Secanggang, Kabupaten
Langkat.


42
Universitas Sumatera Utara

2.2

Lokasi Penelitan
Penelitian ini dilakukan di Desa Selotong, Kecamatan Secanggang,

Kabupaten Langkat.

2.3

Informan Penelitian
Penelitian kualitatif tidak dimaksudkan untuk membuat generalisasi dari

penelitiaanya. Oleh karena itu, pada penelitian kualitatif ini tidak dikenal adanya
populasi dan sampel. Informan penelitian adalah subjek yang memahami
informasi objek penelitian sebagai pelaku maupun orang lain yang memahami
objek penelitian.
Dalam penelitian ini penulis menggunakan informan yang terdiri dari:

1. Informan Kunci adalah mereka yang mengetahui dan memiliki berbagai
informasi pokok yang diperlukan dalam penelitian atau informan yang
mengetahui secara mendalam permasalahan yang diteliti. Dalam penelitian
ini yang menjadi informan kunci adalah Ketua BPD dan Kepala Desa
Selotong.
2. Informan Utama adalah mereka yang terlibat langsung dalam interaksi sosial
yang diteliti. Adapun informan utama dalam penelitian ini adalah anggota
BPD dan Perangkat Desa Selotong.
3. Informan Tambahan adalah orang-orang yang tidak terlibat secara langsung
dalam persoalan penelitian namun mengetahui tentang masalah yang diteliti.
Dalam penelitian ini yang menjadi informan tambahan adalah masyarakat
Desa Selotong.

43
Universitas Sumatera Utara

2.4

Teknik Pengumpulan Data
Dalam penelitian ini diperlukan data atau keterangan dan informasi. Untuk


itu penelitian menggunakan teknik pengumpulan data sebagai berikut:
1. Teknik Pengumpulan Data Primer
Teknik pengumpulan data primer yaitu pengumpulan data yang diperoleh
secara langsung pada saat melakukan penelitian di lapangan. Teknik
pengumpulan data primer dapat dilakukan dengan menggunakan instrumen
sebagai berikut:
a. Wawancara
Yaitu teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara melakukan
tanya jawab secara langsung antara peneliti dengan informan yang telah
dijadikan sumber data. Sehingga akan diperoleh informasi yang berkaitan
dengan penelitian.
b. Observasi
Yaitu teknik pengumpulan data dengan melakukan pengamatan secara
langsung terhadap objek penelitian kemudian mencata gejala-gejala yang
terjadi dilapangan untuk melengkapi data-data yang diperlukan sebagai
acuan yang berkaitan dengan permasalahan penelitian.
2. Teknik Pengumpulan Data Sekunder
Teknik pengumpulan data sekunder yaitu pengumpulan data yang dilakukan
melalui studi bahan-bahan kepustakaan yang diperlukan untuk mendukung

data primer. Teknik pengumpulan data sekunder dapat dilakukan dengan
menggunakan instrumen sebagai berikut:

44
Universitas Sumatera Utara

a. Studi Dokumentasi
Yaitu teknik pengumpulan data dengan menggunakan catatan-catatan
atau dokumentasi-dokumentasi yang ada di lokasi penelitian atau
sumber-sumber lain yang terkait dengan objek penelitian.
b. Studi Kepustakaan
Yaitu teknik pengumpulan data yang diperoleh dari buku-buku, karya
ilmiah, dan pendapat para ahli yang berkompetensi, serta memiliki
relevansi dengan masalah yang diteliti.

2.5

Teknik Analisis Data
Analisis data merupakan kegiatan mengelompokkan, membuat suatu


urutan, memanipulasi serta menyingkatkan data sehingga mudah untuk membuat
suatu deskripsi dari gejala yang diteliti. Adapun teknik analisis data yang
digunakan dalam penelitian ini adalah teknik analisa kualitatif yaitu dengan
menyajikan data yang dimulai dengan menelaah seluruh data yang tersedia dari
berbagai sumber data yang terkumpul, mempelajari data yang tersedia, menelaah,
menyusunnya dalam satu satuan, yang kemudian dikategorikan pada tahap
berikutnya dan memeriksa keabsahan data serta menafsirkannya dengan analisis
sesuai dengan kemampuan daya nalar peneliti untuk membuat kesimpulan
penelitian (Moleong, 2006:247). Terdapat beberapa langkah dalam melakukan
analisis data, yaitu :
1. Reduksi Data
Reduksi data dilakukan dengan merangkum dan memfokuskan hal-hal yang
penting tentang penelitian dengan mencari tema dangan pola hingga

45
Universitas Sumatera Utara

memberikan gambaran yang lebih jelas serta mempermudah peneliti untuk
melakukan pengumpulan data selanjutnya dan mencarinya bila diperlukan.
2. Penyajian Data

Bermakna sebagai sekumpulan informasi tersusun yang memberikan
kemungkinan adanya penarikan kesimpulan dan penarikan tindakan.
Penyajian data ini dilakukan dalam bentuk teks yang bersifat naratif, bagan,
dan dalam bentuk tabel.
3. Penarikan Kesimpulan
Kesimpulan awal yang dikemukakan masih bersifat sementara dan akan
berubah bila tidak ditemukan bukti-bukti yang kuat pada tahap pengumpulan
data berikutnya. Namun apabila kesimpulan pada tahap awal didukung oleh
bukti-bukti yang valid dan konsisten saat peneliti kembali ke lapangan
mengumpulkan data, maka kesimpulan yang dikemukakan merupakan
kesimpulan yang kredibel.

46
Universitas Sumatera Utara

Dokumen yang terkait

Optimalisasi Peran Badan Permusyawaratan Desa (BPD) Dalam Penyelenggaraan Pemerintahan Desa (Studi Pada BPD Desa Aek Goti Kecamatan Silangkitang Kabupaten Labuhanbatu Selatan)

5 96 117

Peranan Badan Permusyawaratan Desa (BPD) Dalam Perencanaan Pembangunan Desa (Studi Tentang Proyek Desa Di Desa Gunung Tua Panggorengan Kecamatan Panyabungan)

35 350 77

Relasi Antara Kepala Desa Dengan Badan Permusyawaratan Desa Dalam Mewujudkan Good Governance (Studi Kasus: Desa Pohan Tonga, Kecamatan Siborongborong, Kabupaten Tapanuli Utara)

1 62 186

Peranan Badan Permusyawaratan Desa (BPD) Dalam Pembangunan Pertanian Di Desa Batukarang Kecamatan Payung Kabupaten Karo

1 71 103

Pelaksanaan Fungsi Badan Permusyaratan Desa (BPD) di Desa Janjimaria

0 40 88

Efektivitas Koordinasi Badan Permusyawaratan Desa (BPD) dan Pemerintah Desa dalam Penyelenggaraan Pemerintahan Desa (Studi Pada Desa Selotong Kecamatan Secanggang Kabupaten Langkat)

3 20 133

Efektivitas Koordinasi Badan Permusyawaratan Desa (BPD) dan Pemerintah Desa dalam Penyelenggaraan Pemerintahan Desa (Studi Pada Desa Selotong Kecamatan Secanggang Kabupaten Langkat)

0 0 11

Efektivitas Koordinasi Badan Permusyawaratan Desa (BPD) dan Pemerintah Desa dalam Penyelenggaraan Pemerintahan Desa (Studi Pada Desa Selotong Kecamatan Secanggang Kabupaten Langkat)

0 0 1

Efektivitas Koordinasi Badan Permusyawaratan Desa (BPD) dan Pemerintah Desa dalam Penyelenggaraan Pemerintahan Desa (Studi Pada Desa Selotong Kecamatan Secanggang Kabupaten Langkat)

0 0 41

Efektivitas Koordinasi Badan Permusyawaratan Desa (BPD) dan Pemerintah Desa dalam Penyelenggaraan Pemerintahan Desa (Studi Pada Desa Selotong Kecamatan Secanggang Kabupaten Langkat)

0 0 2